CASE STUDY

CASE STUDY

CASE STUDY

Number of replies: 16

Dinas Kesehatan Kota Mandiri meluncurkan platform digital "SehatMandiri", yang bertujuan untuk mengintegrasikan layanan kesehatan di seluruh Puskesmas dan Klinik milik pemerintah. Platform ini memungkinkan pasien untuk membuat janji, melihat rekam medis, dan menerima hasil lab secara online. Setelah 1 tahun implementasi, ditemukan bahwa:

  • Banyak Puskesmas belum menggunakan sistem secara penuh.
  • Terdapat data yang tidak sinkron antar fasilitas kesehatan.
  • Pengaduan masyarakat terkait keterlambatan pelayanan justru meningkat.

Dewan Pengawas meminta dilakukan audit kinerja terhadap efektivitas program digitalisasi ini.

Pertanyaan:

Analisislah penyebab utama rendahnya efektivitas implementasi digitalisasi layanan kesehatan ini, dan rancang pendekatan audit berbasis data untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem SehatMandiri.


In reply to First post

Re: CASE STUDY

Dela Novita གིས-
Nama : Dela Novita
NPm : 2313031023

Analisis Penyebab:
Efektivitas rendah karena Puskesmas belum sepenuhnya mengadopsi sistem akibat kurangnya pelatihan, integrasi data antar fasilitas belum sinkron, serta prosedur digital yang belum seragam sehingga memperlambat pelayanan dan meningkatkan keluhan masyarakat.

Pendekatan Audit Berbasis Data:
Audit dapat difokuskan pada evaluasi data penggunaan aplikasi di tiap Puskesmas, analisis alur proses dan integrasi sistem, serta perbandingan indikator kinerja layanan (waktu tunggu, tingkat pengaduan, kepuasan pasien) sebelum dan sesudah implementasi. Hasil audit kemudian digunakan untuk merumuskan rekomendasi berupa peningkatan infrastruktur IT, pelatihan tenaga kesehatan, serta standardisasi prosedur digital agar platform SehatMandiri berjalan lebih efisien dan efektif.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Rieke Nindita Sari - གིས-
Nama : Rieke Nindita Sari
NPM : 2313031019

Penyebab Utama Rendahnya Efektivitas Implementasi Digitalisasi Layanan Kesehatan
• Banyak Puskesmas belum menggunakan sistem secara penuh kemungkinan disebabkan keterbatasan infrastruktur teknologi, seperti jaringan internet yang lambat atau tidak stabil, perangkat keras yang kurang memadai, serta kurangnya pelatihan dan dukungan teknis bagi staf kesehatan.
• Data yang tidak sinkron antar fasilitas kesehatan menandakan adanya hambatan teknis dalam integrasi sistem yang berbeda. Hal ini sangat umum terjadi jika EHR (Electronic Health Record) dari berbagai fasilitas tidak kompatibel atau tidak ada standar data yang diadopsi bersama, sehingga data pasien terfragmentasi dan tidak terintegrasi dengan baik.
• Keterlambatan pelayanan dan peningkatan pengaduan masyarakat juga dapat terjadi akibat rendahnya keterlibatan dan pemahaman petugas kesehatan dalam menggunakan sistem digital ini, ditambah ada resistensi terhadap perubahan dari metode manual ke digital.
• Kurangnya kebijakan yang standar terkait pengelolaan data, kurangnya monitoring penggunaan sistem secara konsisten, dan ketiadaan mekanisme audit yang rutin menyebabkan efektivitas pemanfaatan sistem menjadi rendah.

Pendekatan Audit Berbasis Data untuk Evaluasi dan Peningkatan Kinerja SehatMandiri
• Evaluasi kesiapan infrastruktur di setiap Puskesmas dan Klinik terkait jaringan, perangkat, dan pelatihan pengguna. Ini mencakup inventarisasi teknologi, pengukuran kecepatan akses, dan ketersediaan dukungan teknis.
• Pengujian interoperabilitas sistem antar fasilitas menggunakan data dummy atau riil untuk mengevaluasi sinkronisasi data. Identifikasi inconsistency dan delay dalam pembaruan data pasien. Audit ini juga mencakup peninjauan protokol keamanan dan privasi data pasien.
• Survei dan wawancara pengguna sistem baik petugas kesehatan maupun pasien untuk menilai tingkat penggunaan, kendala, dan kepuasan layanan. Penerapan audit berbasis dashboard yang dapat memantau real-time penggunaan fitur sistem serta identifikasi hambatan operasional mampu meningkatkan feedback loop.
• Analisis data pengaduan masyarakat dan monitoring waktu respons pelayanan. Memeriksa proses alur pelayanan yang digital dan non-digital untuk mengidentifikasi bottleneck atau hambatan yang berdampak pada keterlambatan layanan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Ni Wayan Vara Wulandari གིས-
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Menurut saya, rendahnya efektivitas program SehatMandiri terjadi karena beberapa hal, seperti kurangnya pelatihan pegawai, data yang belum terintegrasi dengan baik, dan minimnya pengawasan rutin. Akibatnya, banyak Puskesmas belum menggunakan sistem secara penuh dan muncul keluhan dari masyarakat. Untuk memperbaikinya, perlu dilakukan audit kinerja berbasis data. Auditor bisa mengumpulkan data dari sistem, seperti tingkat penggunaan aplikasi, waktu pelayanan, dan laporan keluhan masyarakat. Data itu kemudian dianalisis untuk melihat bagian mana yang belum efisien atau efektif.
Selain itu, auditor dapat melakukan wawancara dan survei pada petugas dan pasien untuk mengetahui kendala nyata di lapangan. Hasil audit digunakan untuk memberikan rekomendasi perbaikan, seperti pelatihan pegawai, peningkatan sistem integrasi data, dan pemantauan rutin agar program digitalisasi bisa berjalan lebih efektif.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Sela Ayu Irawati གིས-
Nama: Sela Ayu Irawati
Npm:2313031015

Rendahnya efektivitas implementasi program digitalisasi layanan kesehatan “SehatMandiri” disebabkan oleh beberapa faktor utama. Dari sisi manajerial, banyak Puskesmas belum menggunakan sistem secara penuh karena kurangnya pelatihan dan sosialisasi, serta lemahnya monitoring dari Dinas Kesehatan. Secara teknis, sistem mengalami kendala integrasi data antar fasilitas akibat perbedaan sistem lama dan infrastruktur digital yang belum merata. Selain itu, masih terdapat keterlambatan pelayanan karena kurangnya validasi data otomatis dan kapasitas server yang belum optimal. Dari sisi pelayanan publik, antarmuka aplikasi yang kurang ramah pengguna membuat pasien kesulitan mengakses layanan, sementara ekspektasi masyarakat terhadap layanan cepat semakin tinggi.

Untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem ini, perlu dilakukan audit berbasis data Pendekatan audit dimulai dengan mengumpulkan data dari log sistem, laporan pelayanan Puskesmas, survei kepuasan pengguna, serta data teknis seperti downtime server. Data tersebut kemudian dianalisis untuk menilai tingkat pemanfaatan sistem, akurasi data, kecepatan pelayanan, dan kepuasan masyarakat. Hasil analisis menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi, seperti meningkatkan pelatihan bagi tenaga kesehatan, memperkuat infrastruktur TI, mengembangkan dashboard pemantauan real-time, serta memperbaiki tampilan aplikasi agar lebih mudah digunakan. Dengan audit berbasis data ini, Dinas Kesehatan dapat menilai kinerja “SehatMandiri” secara objektif dan melakukan perbaikan yang tepat sasaran demi mewujudkan layanan kesehatan digital yang efektif, terintegrasi, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Desmala Az-Zahra གིས-
Nama : Desmala Az Zahra
NPM : 2313031002

Rendahnya efektivitas implementasi digitalisasi layanan kesehatan melalui platform SehatMandiri disebabkan oleh beberapa faktor utama yang dapat diidentifikasi dari hasil satu tahun implementasi. Pendekatan audit berbasis data yang tepat dapat membantu mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem secara komprehensif.

Analisis Penyebab Utama
- Adopsi Sistem yang Tidak Merata
Banyak Puskesmas belum sepenuhnya menggunakan SehatMandiri. Faktor utama meliputi rendahnya literasi digital, kurangnya pelatihan pengguna, dan kemungkinan penolakan atau resistansi terhadap perubahan digital di tingkat fasilitas.
- Data Tidak Sinkron antar Fasilitas
Masalah integrasi data dapat muncul akibat proses input manual yang berbeda, standarisasi data yang kurang baik, serta sistem interoperabilitas yang belum optimal antar fasilitas kesehatan.
- Keterlambatan Pelayanan
Tingginya pengaduan masyarakat terkait keterlambatan pelayanan menunjukkan proses digital belum efektif dalam mempercepat atau mempermudah layanan. Ini dapat terkait server yang lambat, prosedur digital yang rumit, atau tenaga kesehatan yang masih terbiasa dengan metode manual.

Rancangan Pendekatan Audit Berbasis Data
1. Penilaian Adopsi dan Pemanfaatan
Data yang dianalisis:
Jumlah dan persentase fasilitas kesehatan yang aktif menggunakan SehatMandiri, frekuensi pemanfaatan fitur utama (pembuatan janji, rekam medis, lab online).
Metode audit:
Analisis log aktivitas sistem dan survei pengguna internal guna mengetahui pola penggunaan dan hambatan teknis.

2. Audit Integrasi dan Kualitas Data
Data yang dianalisis:
Konsistensi dan sinkronisasi data pasien antar fasilitas (cek duplikasi, data hilang, atau rekam medis tidak lengkap).
Metode audit:
Pengujian data sampling untuk membandingkan rekam medis pasien yang berpindah fasilitas serta evaluasi workflow integrasi sistem.

3. Pengukuran Efisiensi Pelayanan
Data yang dianalisis:
Waktu tunggu janji layanan, kecepatan proses administrasi digital vs manual, tren laporan pengaduan masyarakat.
Metode audit:
Analisis time-stamp pada proses layanan digital, pemetaan bottleneck, dan korelasi keterlambatan dengan hasil pengaduan.

4. Evaluasi User Experience dan Dukungan Teknis
Data yang dianalisis:
Hasil survei kepuasan pengguna (pasien dan tenaga kesehatan), jumlah insiden teknis dan ketersediaan pelatihan.
Metode audit:
Wawancara terstruktur, pengumpulan feedback terbuka, analisis insiden dan permintaan bantuan IT.

5. Rekomendasi Perbaikan
- Standarisasi dan sosialisasi pelatihan digital bagi seluruh tenaga kesehatan.
- Integrasi data via middleware atau standar interoperabilitas nasional.
- Optimalisasi server dan antarmuka pengguna agar lebih intuitif dan cepat.
Pendekatan hybrid: pendampingan penggunaan manual-digital hingga infrastruktur dan sumber daya siap sepenuhnya.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

IRFAN A SUKI གིས-
Nama:Irfan A Suki
Npm:2313031013

Rendahnya efektivitas program SehatMandiri disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: kurangnya kesiapan infrastruktur dan SDM di Puskesmas, lemahnya integrasi data antar sistem, minimnya sosialisasi serta monitoring, dan rendahnya manajemen perubahan sehingga banyak pegawai belum sepenuhnya beradaptasi. Selain itu, kendala teknis seperti server lambat dan tampilan aplikasi yang kurang ramah pengguna turut menurunkan minat pemakaian.
Untuk menilai dan memperbaiki kinerja sistem, audit berbasis data dapat dilakukan dengan tahapan:

1.Perencanaan – menentukan indikator kinerja dan area risiko.
2.Pengumpulan data – menganalisis log sistem, survei pengguna, dan laporan pengaduan.
3.Analisis data – menilai tingkat penggunaan, efisiensi pelayanan, dan kepuasan pasien.
4.Evaluasi 3E (Economy, Efficiency, Effectiveness) – membandingkan hasil dengan target.
5.Rekomendasi – meningkatkan pelatihan SDM, integrasi sistem, dan kinerja teknis platform.

Dengan pendekatan ini, audit dapat memberikan gambaran objektif untuk meningkatkan efektivitas digitalisasi layanan kesehatan di Kota Mandiri.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Khoirun Nisa གིས-
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005

Rendahnya efektivitas implementasi sistem digital “SehatMandiri” pada Dinas Kesehatan Kota Mandiri terutama disebabkan oleh beberapa faktor utama:
1. Kurangnya kesiapan sumber daya manusia, karena banyak tenaga kesehatan belum memahami cara menggunakan sistem akibat minimnya pelatihan dan pendampingan.
2. Lemahnya sistem integrasi dan pengendalian data yang menyebabkan ketidaksinkronan antar fasilitas kesehatan, menunjukkan bahwa kontrol internal serta mekanisme validasi belum berjalan dengan baik.
3. Tidak adanya pemantauan kinerja dan tindak lanjut evaluasi secara berkala, sehingga kinerja sistem tidak diukur melalui indikator yang jelas seperti waktu respon, jumlah pengguna aktif, dan tingkat kepuasan masyarakat.
4. Koordinasi manajerial yang belum solid antara pihak manajemen, operator lapangan, dan penyedia layanan, yang tercermin dari meningkatnya keluhan masyarakat terhadap keterlambatan pelayanan.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan audit kinerja berbasis data dengan mengacu pada tahapan audit kinerja
1. Pada tahap pengenalan dan perencanaan, auditor melakukan survei pendahuluan untuk mengumpulkan data awal seperti tingkat penggunaan sistem, keluhan, dan waktu gangguan (downtime), serta melakukan review sistem pengendalian guna menilai kesesuaian manajemen digital dengan standar SPBE.
2. Pada tahap pelaksanaan audit, dilakukan tiga telaah utama: telaah hasil program (program results review) untuk menilai sejauh mana tujuan integrasi layanan tercapai; telaah ekonomi dan efisiensi untuk membandingkan biaya implementasi dengan manfaat operasional yang diperoleh; dan telaah kepatuhan untuk memastikan pelaksanaan program sesuai dengan regulasi e-government dan kebijakan pelayanan public.
3. Tahap pelaporan dan rekomendasi disusun secara obyektif dan berbasis bukti data, baik dari log sistem, laporan keuangan, maupun survei kepuasan masyarakat. Rekomendasi yang diberikan antara lain peningkatan pelatihan SDM, perbaikan sistem integrasi dan kontrol data, serta penetapan indikator kinerja digital seperti uptime, waktu respon, dan tingkat keluhan pengguna. Setelah itu, dilakukan tindak lanjut (follow-up) enam bulan dan tiga bulan berikutnya untuk memastikan rekomendasi telah diterapkan dan menunjukkan hasil, seperti berkurangnya keluhan serta meningkatnya pemanfaatan sistem di seluruh Puskesmas.

Dengan demikian, rendahnya efektivitas sistem SehatMandiri terutama disebabkan oleh faktor SDM, lemahnya integrasi data, dan kurangnya pengawasan manajerial. Audit kinerja berbasis data dengan pendekatan hasil, efisiensi, dan kepatuhan menjadi langkah strategis untuk mengevaluasi sekaligus meningkatkan kinerja program secara berkelanjutan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Diah Arum Sari Nawang Ulan གིས-
Nama : Diah Arum Sari Nawang Ulan
NPM : 2313031021

Analisis Penyebab Rendahnya Efektivitas

Rendahnya efektivitas implementasi program SehatMandiri kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor utama:
1. Kurangnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) di Puskesmas dan Klinik. Banyak tenaga kesehatan belum memiliki kemampuan teknis yang memadai dalam mengoperasikan sistem digital.
2. Koordinasi dan integrasi sistem data yang lemah. Tidak adanya standar data antar fasilitas menyebabkan rekam medis pasien tidak sinkron dan menimbulkan duplikasi informasi.
3. Infrastruktur teknologi yang belum merata, terutama di daerah dengan akses internet terbatas.
4. Minimnya evaluasi dan monitoring berkelanjutan, sehingga masalah teknis dan administratif tidak cepat ditangani.
5. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat menyebabkan resistensi pengguna dan kesalahpahaman terhadap sistem layanan baru.
Pendekatan Audit Berbasis Data

Untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem SehatMandiri, audit kinerja berbasis data dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Perencanaan audit: menetapkan tujuan audit (efisiensi, efektivitas, dan kepuasan pengguna) serta indikator kinerja seperti tingkat penggunaan sistem, waktu pelayanan, dan jumlah pengaduan.
2. Pengumpulan data: mengambil data dari log system (frekuensi login, transaksi, dan akses), survei pengguna (pasien dan tenaga medis), serta laporan keluhan masyarakat.
3. Analisis data: menggunakan teknik data analytics untuk mengidentifikasi pola, seperti Puskesmas dengan tingkat penggunaan rendah atau waktu layanan yang lama.
4. Evaluasi efektivitas: membandingkan hasil implementasi dengan target awal (misalnya 90% fasilitas terintegrasi).
5. Pemberian rekomendasi: memberikan saran berbasis bukti, seperti pelatihan SDM, peningkatan sistem integrasi data, serta penambahan fitur monitoring kinerja.
6. Tindak lanjut: melakukan audit lanjutan untuk menilai perbaikan yang telah diterapkan.

Kesimpulan
Audit berbasis data memungkinkan pengawasan yang lebih objektif dan real-time terhadap efektivitas program digital. Dengan pendekatan ini, Dinas Kesehatan dapat memperbaiki kelemahan sistem SehatMandiri sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik di sektor kesehatan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Catur Febriyan གིས-
Nama : Catur Febriyan
NPM : 2313031018

Analisis Penyebab Rendahnya Efektivitas Implementasi

1. Kurangnya kesiapan SDM, Banyak tenaga kesehatan belum terlatih menggunakan platform digital, sehingga penggunaan sistem tidak maksimal.
2. Infrastruktur teknologi belum merata, Beberapa Puskesmas mungkin memiliki keterbatasan jaringan internet atau perangkat komputer yang memadai.
3. Integrasi sistem yang lemah, Data tidak sinkron karena belum ada sistem integrasi antar basis data di tiap fasilitas kesehatan.
4. Manajemen perubahan yang kurang efektif, Tidak ada strategi komunikasi dan pendampingan yang cukup untuk memastikan seluruh unit kerja memahami manfaat dan cara kerja sistem baru.
5. Kurangnya monitoring dan evaluasi rutin, Tidak dilakukan pemantauan berkala terhadap kinerja sistem dan tingkat kepuasan pengguna (pasien dan tenaga medis).

Pendekatan audit berbasis data untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem SehatMandiri:

Penetapan tujuan audit
Tujuan audit ini adalah untuk menilai sejauh mana efektivitas platform SehatMandiri dalam meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan kesehatan masyarakat. Tahap ini juga menentukan ruang lingkup dan fokus audit agar evaluasi lebih terarah.

Pengumpulan data digital
Auditor mengumpulkan berbagai data yang berkaitan dengan penggunaan sistem, seperti log aktivitas pengguna, tingkat pemakaian fitur, waktu respons layanan, dan data keluhan masyarakat. Selain itu, juga dikumpulkan data kinerja fasilitas kesehatan seperti waktu tunggu pasien, jumlah layanan online, dan ketepatan hasil laboratorium.

Analisis data dan evaluasi kinerja
Data yang telah diperoleh dianalisis untuk menemukan penyebab inefisiensi dan kendala sistem. Auditor dapat menggunakan teknik analisis statistik untuk membandingkan kinerja antar-Puskesmas dan menilai indikator efektivitas seperti kecepatan pelayanan, tingkat adopsi sistem, serta kepuasan pasien.

Penyusunan temuan dan rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis, auditor merumuskan temuan utama dan memberikan rekomendasi perbaikan. Rekomendasi dapat berupa peningkatan pelatihan SDM, penguatan infrastruktur digital, serta penyempurnaan sistem integrasi data agar sinkronisasi antar fasilitas berjalan lebih baik.

Tindak lanjut dan pemantauan
Tahap ini memastikan bahwa rekomendasi audit benar-benar dijalankan. Auditor dapat melakukan audit berkelanjutan dengan memanfaatkan dashboard pemantauan real-time dan melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas perbaikan yang telah diterapkan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Najwa Ayudia Aura Rachim གིས-
Nama: Najwa Ayudia Aura Rachim
NPM: 2313031027
Kelas: A

Penyebab utama rendahnya efektivitas implementasi digitalisasi layanan kesehatan ini yaitu:
1. Infrastruktur dan Koneksi: Belum semua Puskesmas dan klinik memiliki infrastruktur digital dan konektivitas internet yang memadai untuk menggunakan sistem secara penuh. Hal ini menyebabkan ketidakterpakaianan penuh platform digital di berbagai fasilitas kesehatan.
2. Tantangan integrasi data antar fasilitas kesehatan belum sepenuhnya teratasi. Data yang tidak sinkron bisa muncul karena perbedaan sistem backend, standar pencatatan, dan keterbatasan proses integrasi antar aplikasi.
3. Kapasitas dan literasi digital tenaga kesehatan di masing-masing fasilitas juga mempengaruhi efektivitas penggunaan sistem digital. Ketidaksiapan SDM berdampak pada implementasi dan pemanfaatan teknologi.
4. Kurangnya monitoring dan perbaikan berkelanjutan atas kinerja sistem menyebabkan masalah seperti keterlambatan pelayanan, yang memicu peningkatan pengaduan masyarakat.

Untuk mengaudit efektivitas SehatMandiri dan meningkatkan kinerjanya, pendekatan audit berbasis data yang direkomendasikan adalah:
1. Data Usage Audit: Mengumpulkan data pemakaian sistem di semua fasilitas kesehatan terkait, termasuk frekuensi penggunaan, fitur yang paling/kurang dipakai, dan tingkat penyelesaian tindakan layanan melalui platform.
2. Sinkronisasi dan Akurasi Data: Melakukan pengecekan kesesuaian dan konsistensi data antar sistem di berbagai Puskesmas dan klinik guna mengidentifikasi titik-titik miskomunikasi dan hambatan integrasi.
3. Survey Kepuasan Pengguna dan Pengaduan: Mengkaji data pengaduan masyarakat dan melakukan survei langsung kepada pasien serta petugas kesehatan untuk memahami pengalaman, kendala, dan hambatan nyata yang ditemui.
4. Analisis Kapasitas Infrastruktur dan SDM: Mengevaluasi kesiapan teknologi (hardware, jaringan internet) dan kompetensi tenaga kesehatan yang mengoperasikan sistem, untuk merancang intervensi pelatihan dan upgrade teknologi.
5. Pemantauan Waktu Pelayanan: Menggunakan data digital platform untuk mengukur waktu tunggu dan proses pelayanan agar mengetahui hambatan spesifik yang menyebabkan keterlambatan.

Hasil audit ini dapat dijadikan dasar perbaikan, termasuk penyempurnaan sistem, pelatihan SDM, peningkatan infrastruktur, dan pembaruan kebijakan pelaksanaan digitalisasi. Pendekatan data-driven ini juga memungkinkan evaluasi berkelanjutan pasca perbaikan demi memastikan efektivitas layanan digital kesehatan di Kota Mandiri meningkat secara signifikan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Muhammad rizqi Alfiah གིས-
Nama:Muhammad Rizqi Alfiah
Npm:2313031008

Penyebab Rendahnya Efektivitas Implementasi SehatMandiri. Rendahnya efektivitas sistem SehatMandiri disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kesiapan SDM yang rendah, di mana banyak petugas Puskesmas belum mahir menggunakan platform karena kurangnya pelatihan dan pendampingan. Kedua, infrastruktur dan integrasi sistem yang belum optimal, terlihat dari data yang tidak sinkron antar fasilitas akibat perbedaan sistem lama, kualitas jaringan yang tidak merata, serta integrasi aplikasi yang belum stabil. Ketiga, SOP pelayanan belum disesuaikan dengan layanan digital, sehingga proses manual dan digital berjalan bersamaan dan menimbulkan kebingungan. Keempat, terdapat kelemahan dalam tata kelola data, seperti format input yang tidak seragam, tidak adanya validasi otomatis, dan kontrol akses yang kurang jelas. Selain itu, monitoring implementasi yang minim membuat masalah tidak terdeteksi sejak awal dan baru muncul setelah banyak keluhan masyarakat.

Pendekatan Audit Kinerja Berbasis Data untuk Evaluasi SehatMandir. Pendekatan audit berbasis data dapat digunakan untuk menilai dan memperbaiki kinerja SehatMandiri. Langkah awal adalah perencanaan audit, termasuk menetapkan tujuan, ruang lingkup, dan indikator kinerja seperti tingkat penggunaan sistem, waktu pelayanan, dan kualitas sinkronisasi data. Setelah itu dilakukan pengumpulan bukti berbasis data, melalui log sistem (frekuensi login, modul yang dipakai), analisis database rekam medis (missing data, duplikasi), survei kepuasan, dan data keluhan masyarakat. Selanjutnya auditor melakukan analisis dan evaluasi, menggunakan data analytics, gap analysis, serta root cause analysis untuk menemukan penyebab teknis dan non-teknis. Temuan audit kemudian dirumuskan dalam bentuk kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi. Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi perbaikan, seperti peningkatan pelatihan SDM, penguatan integrasi sistem dan standar data, penyesuaian SOP layanan digital, serta pengembangan dashboard monitoring real-time agar kinerja SehatMandiri dapat dipantau dan ditingkatkan secara berkelanjutan.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Mar'atus Shalihah Mar'atus Shalihah གིས-
Nama : Mar'atus Shalihah
NPM : 2313031025

Rendahnya efektivitas platform "Sehat Mandiri" setelah satu tahun pelaksanaan dipengaruhi oleh faktor SDM (Sumber Daya Manusia), proses, dan teknologi. Banyak staf Puskesmas belum siap beralih ke layanan digital, SOP penginputan data belum seragam, dan alur kerja lama belum menyesuaikan mekanisme digital sehingga meningkatkan waktu tunggu dan jumlah keluhan. Untuk menilai kondisi tersebut, audit dapat difokuskan pada tiga indikator utama, yaitu EEDR untuk melihat tingkat penggunaan sistem, DSR untuk menilai konsistensi dan kesesuaian data, serta AWTT untuk mengukur efisiensi pelayanan. Evaluasi pemanfaatan fitur, kendala SDM, pelatihan, dan infrastruktur dilakukan melalui analisis log sistem, survei, dan wawancara.

Audit kualitas data meliputi pemeriksaan format, kelengkapan, dan sinkronisasi secara berkala, sedangkan analisis alur pelayanan dilakukan dengan mengukur waktu proses dari pendaftaran hingga layanan selesai untuk mengidentifikasi titik kemacetan. Umpan balik masyarakat dikumpulkan melalui kuesioner dan pengaduan guna mengenali masalah layanan digital yang paling sering muncul. Hasil audit menjadi dasar penyusunan rekomendasi, seperti peningkatan kompetensi SDM, penyempurnaan integrasi dan standar data, serta perbaikan infrastruktur TI, disertai evaluasi berkala agar implementasi SehatMandiri semakin efektif dan meningkatkan kepuasan pengguna.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Annisa Luthfiyyah གིས-
Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM  : 2313031010

Penyebab utama program digital ini belum berjalan efektif, karena: data tidak sinkron antara perusahaan dengan klink, mengakibatkan data pasien,jadwal dan hasil lab tidak cocok. petugas dan pasien belum terbiasa dengan teknologi,membuat penggunaan aplikasi jadi rendah. masyarakat takut data pribadi bocor karena tidak ada standarkeamanan yang jelas. pengaduan masyarakat tidak ditangani dengan baik. 

Rancangan audit untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem "sehat mandiri", dapat dilakukan dengan: mengumpulkan data untuk melihat kondisi nyata dan mengukur dimana masalah sering terjadi. analisis data untuk menemukan faktor utama  yang membuat program tidak efektif. melakukan perbaikan dengan membenahi integrasi data, pelatihan rutin pada petugas, penguatan keamanan data. dan melakukan pemantauan berkelanjutan agar sistemterus berjalan baik dan tidak kembali ke masalah lama.

In reply to First post

Re: CASE STUDY

Nida Yasmin གིས-
Nama : Nida Yasmin Sofiyah
NPM : 2313031026

Efektivitas program digitalisasi layanan kesehatan “SehatMandiri” menurun karena beberapa kendala yang muncul selama pelaksanaannya. Banyak Puskesmas belum memanfaatkan sistem secara maksimal, yang kemungkinan terjadi akibat kurangnya pelatihan, rendahnya pemahaman teknologi, dan belum siapnya pegawai beradaptasi dengan pola kerja baru. Masalah lain muncul dari data yang tidak sinkron antar fasilitas, menunjukkan bahwa integrasi sistem dan standar input data masih lemah. Kondisi ini membuat proses layanan tidak berjalan lancar dan justru menimbulkan lebih banyak keluhan masyarakat terkait keterlambatan pelayanan. Situasi tersebut menggambarkan bahwa keberhasilan digitalisasi tidak hanya bergantung pada platform yang dibuat, tetapi juga kesiapan SDM, kualitas infrastruktur teknologi, serta keseragaman tata kelola data di lapangan.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, audit kinerja berbasis data perlu dilakukan dengan pendekatan yang lebih terarah. Analisis penggunaan sistem menjadi langkah awal untuk melihat sejauh mana fasilitas kesehatan memanfaatkan platform tersebut. Setelah itu, kualitas data perlu diteliti untuk mengetahui tingkat konsistensi dan ketepatan informasi yang diinput. Evaluasi terhadap infrastruktur dan kemampuan pegawai juga diperlukan untuk memastikan bahwa hambatan pelayanan bukan berasal dari keterbatasan perangkat atau kompetensi. Auditor kemudian dapat membandingkan kecepatan layanan sebelum dan sesudah digitalisasi serta mengkaji keluhan masyarakat untuk menemukan titik permasalahan yang paling sering muncul. Berdasarkan hasil audit tersebut, rekomendasi perbaikan disusun, seperti penguatan sistem integrasi, penyesuaian alur kerja, atau peningkatan pelatihan pegawai, sehingga platform SehatMandiri dapat berfungsi lebih efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

Dwi Apriyana གིས-
Nama: Dwi Apriyana
Npm: 2313031022

Rendahnya efektivitas implementasi platform digital SehatMandiri disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Adopsi sistem yang rendah
Banyak Puskesmas dan klinik pemerintah belum menggunakan platform secara penuh. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pelatihan, sosialisasi yang terbatas, dan resistensi staf terhadap perubahan. Akibatnya, integrasi layanan antar fasilitas tidak berjalan optimal.
2. Kualitas dan sinkronisasi data yang buruk
Terdapat data pasien yang tidak konsisten antar fasilitas, menandakan prosedur input data yang tidak standar dan kurangnya pengawasan terhadap keakuratan data.
3. Proses operasional yang belum selaras dengan sistem digital
Peningkatan pengaduan keterlambatan layanan menunjukkan bahwa alur kerja Puskesmas belum menyesuaikan dengan platform, atau kapasitas sistem tidak memadai untuk menangani jumlah pasien yang memanfaatkan layanan digital.
4. Kurangnya monitoring dan evaluasi berkala
Tidak adanya audit internal atau pemantauan penggunaan sistem secara rutin menyebabkan masalah baru, setelah satu tahun implementasi, sehingga perbaikan menjadi terlambat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendekatan audit berbasis data dapat dilakukan. Audit ini harus mencakup pengumpulan data penggunaan sistem, analisis kualitas dan konsistensi data, evaluasi efektivitas layanan dengan membandingkan waktu pelayanan dan tingkat pengaduan, serta analisis alur kerja di Puskesmas untuk mengidentifikasi hambatan. Berdasarkan hasil audit, rekomendasi perbaikan dapat diterapkan, seperti peningkatan pelatihan staf, standarisasi prosedur input data, optimasi kapasitas sistem, dan pembuatan dashboard pemantauan real-time untuk memantau penggunaan sistem, kualitas data, dan kepuasan pasien. Dengan pendekatan ini, platform SehatMandiri dapat berfungsi lebih optimal, meningkatkan efisiensi pelayanan, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
In reply to First post

Re: CASE STUDY

TAZKI ALFIKRI གིས-
Nama: Tazki Alfikri
NPM: 2313031028

Rendahnya efektivitas implementasi platform SehatMandiri tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, banyak Puskesmas belum sepenuhnya memanfaatkan sistem, sehingga fungsi platform tidak berjalan maksimal. Kedua, terdapat masalah koordinasi dan integrasi antar fasilitas kesehatan, sehingga data sering tidak sinkron. Ketiga, peningkatan pengaduan masyarakat terkait keterlambatan pelayanan menunjukkan bahwa digitalisasi belum berhasil memperlancar alur kerja atau memudahkan akses pasien secara signifikan. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya sosialisasi, resistensi staf terhadap teknologi baru, atau proses internal yang belum disesuaikan dengan sistem digital.

Untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja SehatMandiri, pendekatan audit kinerja dapat dilakukan dengan meninjau proses implementasi dan pemanfaatan sistem. Auditor bisa melakukan wawancara dengan petugas Puskesmas dan klinik, observasi langsung alur pelayanan, serta diskusi dengan pasien untuk memahami kendala yang dihadapi. Selanjutnya, audit dapat menelaah koordinasi antar fasilitas, termasuk bagaimana prosedur pengelolaan data dan alur rujukan dijalankan, serta hambatan yang muncul dalam komunikasi antar unit. Berdasarkan temuan ini, rekomendasi dapat difokuskan pada perbaikan proses, peningkatan pelatihan dan sosialisasi, serta penguatan mekanisme koordinasi agar platform digital dapat benar-benar mendukung pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan responsif.