Nama: Asnia Sundari
NPM: 2413031040
Salam pembelajar, Bu..
Saya sudah membaca sedikit tentang teori positif kebijakan akuntansi, dan menurut saya teori ini berfokus pada menjelaskan dan memprediksi bagaimana kebijakan akuntansi dipilih oleh perusahaan, bukan menentukan mana yang seharusnya digunakan. Teori ini dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman (1978) melalui Positive Accounting Theory (PAT). Salah satu referensi yang saya baca yakni buku karya Siladjaja dkk. (2023) yang membahas teori-teori akuntansi modern, termasuk teori positif dan penerapannya dalam kebijakan akuntansi di berbagai konteks bisnis. Dalam pandangan teori positif, manajer dianggap rasional dan akan memilih kebijakan akuntansi yang memberikan keuntungan terbesar bagi dirinya atau perusahaannya, seperti untuk meningkatkan laba, menekan pajak, atau memperbaiki citra keuangan. Teori positif kebijakan akuntansi berusaha menjelaskan dan memprediksi perilaku akuntansi yang terjadi di dunia nyata, bukan menentukan bagaimana akuntansi seharusnya dilakukan, teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori normatif yang dianggap terlalu ideal dan tidak menggambarkan praktik sebenarnya di lapangan, fokus utamanya adalah memahami mengapa manajer atau pihak perusahaan memilih kebijakan akuntansi tertentu, misalnya dalam menentukan metode depresiasi, pengakuan pendapatan, atau perlakuan terhadap aset. Teori ini juga menjelaskan bahwa setiap pihak dalam perusahaan memiliki kepentingan ekonomi sendiri. Misalnya, manajer mungkin memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba agar mendapatkan bonus lebih besar, sementara pemegang saham menginginkan informasi yang realistis untuk menilai kinerja. Oleh karena itu, teori positif menganggap bahwa kebijakan akuntansi tidak sepenuhnya netral, melainkan dipengaruhi oleh motivasi, tekanan, dan insentif ekonomi. Jadi, teori ini membantu kita memahami alasan di balik perilaku akuntansi di dunia nyata, bukan sekadar aturan yang ideal. Sekian, terima kasih, Bu.