Diskusi

Diskusi

Diskusi

Number of replies: 8

Menurut anda mengapa saat ini generasi muda mudah sekali terdegradasi nilai-nilai sosialnya? Bagaimana pandangan dan solusi anda selaku calon-calon pengembang pendidikan ips mengenai hal ini, jika dikaitkan dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih mengapa berbanding terbalik dengan moralitas warga dunia saat ini?

In reply to First post

Re: Diskusi

HabibahHusnul 2523031006 གིས-
Nama: Habibah Husnul Khotimah
NPM: 2523031006

Membahas persoalan generasi muda yang saat ini mudah terdegradasi nilai-nilai sosial karena pengaruh kemajuan teknologi yang pesat dan perubahan pola interaksi sosial. Media digital yang seharusnya menjadi sarana positif justru sering menampilkan gaya hidup konsumtif, individualistis, dan minim empati. Akibatnya, nilai-nilai seperti sopan santun, gotong royong, dan kepedulian sosial mulai tergerus. Sebagai calon pengembang pendidikan IPS, kita perlu memandang masalah ini sebagai tantangan untuk menanamkan kembali kesadaran moral dan sosial melalui pembelajaran yang kontekstual dan reflektif. Melalui berbagai kegiatan konkret di lingkungan pendidikan. Misalnya, mengadakan proyek sosial digital di mana siswa diminta membuat kampanye daring tentang isu kemanusiaan atau lingkungan, seperti kampanye “Bijak Bermedia Sosial” atau “Gerakan Sekolah Peduli Sampah”. Selain itu, sekolah dapat membentuk forum refleksi mingguan yang membahas perilaku bermoral di dunia maya, seperti etika berkomentar dan menghargai perbedaan pendapat. Pendidikan IPS tidak hanya berperan dalam penguasaan konsep sosial tetapi pendidikan IPS harus mampu mengintegrasikan nilai karakter dalam setiap materi serta membimbing peserta didik agar kritis dan etis dalam memanfaatkan teknologi. Dengan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, kemajuan teknologi dapat diarahkan untuk memperkuat, bukan melemahkan, moralitas dan nilai-nilai sosial generasi muda.
In reply to First post

Re: Diskusi

Ahmad Ridwan Syuhada གིས-
Nama: Ahmad Ridwan Syuhada
NPM: 2523031008

Generasi muda saat ini mudah terdegradasi nilai-nilai sosialnya karena beberapa faktor utama yang saling terkait. Pertama, kemajuan teknologi dan media sosial yang sangat pesat membawa dampak negatif seperti paparan konten yang tidak terkontrol, perilaku hedonistik, budaya instan, serta kemudahan akses terhadap hal-hal yang merusak moral. Kedua, interaksi sosial yang tadinya bersifat tatap muka kini banyak digantikan oleh komunikasi daring yang sering kali membuat generasi muda kurang terlatih untuk empati dan berinteraksi secara nyata, memicu individualisme dan rendahnya kepedulian sosial. Ketiga, fenomena cyberbullying, penggunaan bahasa tidak sopan di media sosial, dan tekanan sosial daring berkontribusi pada penurunan sikap moral dan etika. Sebagai calon pengembang pendidikan IPS, pendekatan yang harus dilakukan adalah memperkuat pendidikan karakter melalui integrasi nilai-nilai sosial yang kontekstual dalam kurikulum IPS. Pendidikan IPS harus memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kesadaran sosial, keterampilan berpikir kritis, dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Metode seperti diskusi kelompok, simulasi, dan proyek kolaboratif dapat menumbuhkan empati, kerja sama, dan sikap peduli terhadap lingkungan sosial. Selain itu, pengembangan literasi digital yang mengedukasi siswa dalam penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab juga krusial untuk membendung dampak negatif teknologi.

Pandangan ini menyikapi kemajuan teknologi yang canggih namun berbanding terbalik dengan moralitas dengan menekankan perlunya pendampingan dan pemberdayaan siswa agar teknologi menjadi alat yang mendukung pertumbuhan karakter, bukan malah merusaknya. Pendidikan harus mampu menanamkan nilai-nilai yang stabil dan relevan dengan konteks sosial masa kini agar generasi muda tidak terjebak dalam degradasi moral walaupun di tengah kemajuan teknologi. Dengan demikian, solusi dari perspektif pendidikan IPS adalah menggabungkan pembelajaran nilai sosial yang kuat dengan literasi teknologi, serta membangun lingkungan belajar yang inklusif dan suportif untuk perkembangan moral yang sehat bagi generasi muda.
In reply to First post

Re: Diskusi

Indri Mutiara གིས-
Izin memperkenalkan diri
Nama : Indri Mutiara
NPM : 2523031001

Izin menjawab, saat ini generasi muda mudah sekali terdegradasi nilai-nilai sosialnya karena adanya perubahan sosial yang cepat, perkembangan teknologi yang pesat, serta lemahnya internalisasi nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab degradasi moral tersebut, yaitu:
1. Individualisme akibat media digital: Media sosial mendorong budaya self-centered, generasi muda lebih fokus pada citra diri di dunia maya daripada interaksi sosial nyata.
2. Menurunnya kontrol sosial dan peran keluarga: Orang tua sering sibuk, sehingga pengawasan dan penanaman nilai karakter berkurang.
3. Paparan informasi tanpa filter: Teknologi membuka akses luas terhadap berbagai ideologi dan gaya hidup global tanpa adanya kemampuan literasi digital dan moral yang memadai.
4. Perubahan makna kebahagiaan: Banyak anak muda mengukur keberhasilan lewat likes, followers, atau harta, bukan lagi dari kontribusi sosial dan kemanusiaan.
Sebagai calon pengembang pendidikan IPS, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjadikan IPS bukan sekadar pelajaran hafalan, tetapi ruang reflektif yang membentuk kesadaran sosial dan moral.
IPS harus menjadi wahana agar siswa:
• Memahami nilai-nilai sosial, kemanusiaan, dan kebangsaan secara kontekstual.
• Mampu berpikir kritis terhadap fenomena sosial di era digital.
• Mengembangkan empati dan tanggung jawab sosial sebagai warga dunia.
Dengan kata lain, pendidikan IPS harus menanamkan literasi moral dan digital secara bersamaan.

Solusi yang dapat diterapkan:
1. Integrasi nilai moral dan teknologi dalam pembelajaran IPS.
Guru bisa menggunakan media digital (video, simulasi, sosial media) untuk mengajarkan empati, keadilan sosial, dan keberlanjutan.
2. Proyek sosial berbasis Service Learning.
Siswa dilibatkan langsung dalam kegiatan sosial (lingkungan, kemanusiaan, ekonomi lokal) agar nilai sosial tidak berhenti pada teori.
3. Literasi digital dan etika media.
Ajarkan siswa bagaimana bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi dan menyaring informasi.
4. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Pendidikan karakter harus sinergis, tidak hanya dibebankan pada sekolah.
5. Penguatan dimensi aksiologis IPS.
Artinya, pendidikan tidak hanya mengejar “tahu” (epistemologi), tetapi juga “mengapa dan untuk apa” (aksiologi) pengetahuan digunakan bagi kemaslahatan sosial.
In reply to First post

Re: Diskusi

amaradina fatia sari གིས-
Nama : Amaradina Fatia Sari
NPM : 2523031004

Menurut saya, mudah terdegradasinya nilai-nilai sosial pada generasi muda saat ini disebabkan oleh perubahan besar dalam pola interaksi sosial akibat kemajuan teknologi digital dan globalisasi yang begitu cepat. Generasi muda hidup di era di mana teknologi menghadirkan kemudahan, kecepatan, dan keterhubungan tanpa batas, namun di sisi lain, menggeser nilai-nilai kemanusiaan dan sosial seperti empati, kepedulian, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap sesama. Media sosial, misalnya, yang awalnya dimaksudkan untuk mempererat hubungan manusia, sering justru menjadi ruang yang menumbuhkan individualisme, hedonisme, cyberbullying, dan degradasi moral akibat kurangnya literasi digital dan kontrol diri.
Sebagai calon pengembang pendidikan IPS, saya memandang bahwa fenomena ini tidak bisa hanya disalahkan pada teknologi, tetapi juga pada kurangnya internalisasi nilai sosial dan moral dalam proses pendidikan. Pendidikan IPS seharusnya tidak berhenti pada transfer pengetahuan sosial, tetapi harus menjadi wadah untuk pembentukan karakter, kesadaran sosial, dan tanggung jawab sebagai warga negara global. Dalam konteks ini, IPS berperan penting untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan seperti toleransi, empati, keadilan, dan gotong royong melalui pengalaman belajar yang nyata dan kontekstual. Solusinya, pembelajaran IPS di era digital harus bertransformasi menjadi pembelajaran yang reflektif, partisipatif, dan humanistik.
In reply to First post

Re: Diskusi

Maria Ulfa Rara Ardhika གིས-
Nama: Maria Ulfa Rara Ardhika
NPM: 2523031009

Saat ini banyak generasi muda mengalami degradasi nilai-nilai sosial karena hidup di tengah arus teknologi yang berkembang sangat cepat. Interaksi sosial yang dahulu terjadi secara langsung kini banyak bergeser ke ruang digital, sehingga kesempatan untuk melatih empati, sopan santun, dan kemampuan memahami orang lain menjadi berkurang. Media sosial yang sarat dengan budaya instan, pencarian popularitas, dan konten yang tidak selalu mendidik turut membentuk pola pikir yang individualistis. Ketika remaja lebih banyak belajar nilai dari gawai dan bukan dari lingkungan sosial nyata, maka sensitivitas sosial, rasa peduli, dan tanggung jawab sering kali melemah.

Sebagai calon pengembang pendidikan IPS, fenomena ini menunjukkan bahwa pembelajaran sosial tidak lagi cukup hanya menyampaikan konsep. IPS harus mampu menghubungkan perkembangan teknologi dengan realitas sosial yang dihadapi siswa. Pendidikan sosial perlu membentuk kemampuan berpikir kritis, empati, dan literasi digital agar siswa dapat menilai dampak sosial dari perilaku mereka di dunia nyata maupun dunia maya. Teknologi yang semakin canggih justru menuntut kecerdasan moral yang lebih tinggi, karena tanpa kendali nilai, teknologi dapat digunakan secara tidak bertanggung jawab dan menurunkan kualitas hubungan sosial.

Untuk itu, pembelajaran IPS harus dikemas lebih kontekstual melalui diskusi kasus nyata, proyek kolaboratif, analisis masalah sosial digital, serta penguatan karakter berbasis empati dan tanggung jawab. Sekolah perlu menciptakan ruang interaksi sosial yang sehat, menyediakan kegiatan layanan masyarakat, dan mendorong siswa terlibat langsung dalam aktivitas gotong royong. Dengan pendekatan seperti ini, IPS berperan penting membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki moralitas kuat dan keterampilan sosial yang relevan untuk menghadapi dinamika kehidupan di era digital.
In reply to First post

Re: Diskusi

Diah Rachmawati Syukri གིས-
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM 2523031003

Generasi muda saat ini mudah mengalami degradasi nilai sosial karena berbagai faktor, di antaranya adalah pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi digital yang begitu cepat. Fenomena ini menyebabkan generasi muda terpapar budaya asing yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai lokal dan moralitas tradisional, serta menjadikan mereka mudah mempengaruhi gaya hidup konsumtif, individualistik, dan hedonistik. Penggunaan media sosial yang intensif, seperti TikTok, juga memberikan kontribusi pada penurunan moralitas, misalnya melalui pengaruh bahasa kasar, perilaku negatif, serta mengurangi waktu belajar dan interaksi sosial yang bermakna. Krisis moral ini diperburuk oleh tekanan sosial, stres, dan isolasi yang dialami anak muda di era digital. Mereka cenderung mengalami kehilangan jati diri dan penurunan rasa solidaritas sosial akibat perubahan gaya hidup dan budaya yang cepat.
Sebagai calon pengembang pendidikan IPS, pandangan dan solusi yang dapat diambil adalah:
Mengintegrasikan pendidikan karakter yang kuat ke dalam kurikulum yang menekankan nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial, agar generasi muda memiliki nilai yang kokoh. Memperkuat literasi digital dan etika penggunaan teknologi agar anak muda dapat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Membangun program pembelajaran dan aktivitas ekstrakurikuler yang mengembangkan empati, kerja sama, dan keterampilan sosial di dunia nyata. Melibatkan keluarga dan masyarakat secara aktif dalam pengawasan dan pembinaan moral generasi muda, terutama terkait penggunaan media sosial. Memperkuat peran pendidikan IPS dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, identitas nasional, serta pemahaman terhadap keragaman sosial budaya agar terhindar dari homogenisasi budaya asing yang negatif. Mendesain pembelajaran yang kontekstual dan berbasis masalah sosial nyata yang dapat menumbuhkan kesadaran sosial dan kritis anak muda terhadap tantangan masa kini. Mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam kegiatan sosial dan pengembangan integritas untuk membangun karakter yang tangguh menghadapi tantangan globalisasi.
In reply to First post

Re: Diskusi

Resti Apriliyani གིས-
Nama : Resti Apriliyani
NPM : 2523031007

Generasi muda saat ini semakin mudah terdegradasi nilai-nilai sosialnya karena derasnya arus perkembangan teknologi yang tidak selalu diiringi dengan kematangan moral, kontrol diri, dan bimbingan sosial yang memadai. Ruang digital yang seharusnya menjadi sarana belajar justru sering menjadi ruang yang menormalisasi individualisme, konflik, ujaran kebencian, serta perilaku instan tanpa refleksi. Interaksi sosial yang dahulu terbentuk melalui pertemuan langsung kini bergeser menjadi komunikasi virtual yang cenderung dangkal, sehingga empati, kepedulian, dan kemampuan memahami orang lain semakin melemah. Paradoksnya, semakin canggih teknologi, justru semakin kompleks tantangan moral manusia. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi jauh lebih cepat daripada perkembangan etika, sementara internet menyediakan anonimitas yang membuat seseorang bebas mengekspresikan agresi atau perilaku tidak etis tanpa konsekuensi langsung. Sebagai calon pengembang pendidikan IPS, kondisi ini menuntut kita untuk mampu merancang pendidikan yang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter sosial yang kuat. Pendidikan IPS harus hadir sebagai ruang yang menumbuhkan kepedulian, empati, tanggung jawab, dan kemampuan berpikir kritis terhadap fenomena sosial—terutama fenomena digital. Pembelajaran yang kontekstual, penggunaan isu sosial nyata seperti cyberbullying atau polarisasi media, serta penguatan nilai-nilai budaya lokal menjadi penting untuk menyeimbangkan pengaruh global. Dengan menghadirkan pendidikan yang holistik dan relevan dengan realitas kehidupan siswa, diharapkan generasi muda mampu menjadi pengguna teknologi yang cerdas secara intelektual sekaligus bijaksana secara moral sehingga degradasi nilai sosial dapat diminimalkan.
In reply to First post

Re: Diskusi

Siti Aminah གིས-
Nama : Siti Aminah
NPM : 2523031002

Berkaitan dengan kondisi generasi muda saat ini yang mudah sekali tergradasi nilai-nilai sosialnya, menurut saya ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, diantaranya:
1. Kurangnya peran dan pengawasan orang tua dalam memberikan pendidikan terkait moral
2. Pengaruh dari media sosial yang tidak diimbangi dengan kemampuan memilah informasi dan bersikap bijak
3. Kurangnya pendidikan nilai-nilai agama dan sosia yang tertanam dalam diri seseorang
Lalu mengapa kemajuan teknologi berbanding terbalik dengan moralitas warga dunia saat ini? Karena teknologi hanyalah sebagai alat, sedangkan nilai-nilai sosial terbetnuk melalui pendidikan, lingkungan dan kebiasaan.
Sebagai calon pendidik IPS yang memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter sosial dengan memberikan teladan yang baik, mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPS serta mendorong pembelajaran berbasis pengalaman sosial. Selain itu, diperlukan juga kerjasama dengan orang tua untuk mengawasi perilaku dari peserta didik