Membuat summary e journal

Membuat summary e journal

Membuat summary e journal

Number of replies: 10

Tulislah disini summary isi jurnal di atas maksimal 300 kata. Tidak boleh sama dengan teman. 

In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by Fajriyatur Rohmah 2313031048 -
Nama: Fajriyatur Rohmah'
NPM: 2313031048

Artikel karya Charles Kivunja dan Ahmed Bawa Kuyini (2017) menguraikan betapa pentingnya memahami paradigma penelitian bagi mahasiswa pascasarjana dan peneliti pemula. Paradigma dipandang sebagai landasan filosofis yang memengaruhi cara peneliti melihat realitas, apa yang dianggap sebagai pengetahuan, metode yang digunakan, serta nilai-nilai yang mendasari penelitian. Berdasarkan Lincoln & Guba, ada empat komponen utama paradigma: epistemologi (bagaimana pengetahuan diperoleh), ontologi (sifat realitas), metodologi (rangka kerja dan teknik penelitian), dan aksiologi (pertimbangan etika).

Artikel ini juga menelaah konflik historis antarpendekatan penelitian sering disebut “paradigm wars” yang memperdebatkan pendekatan kuantitatif versus kualitatif. Meski demikian, kini umumnya diakui empat paradigma utama dalam penelitian pendidikan. Pertama, paradigma positivis yang berlandaskan metode ilmiah dan menekankan pengukuran kuantitatif serta generalisasi. Kedua, interpretivis atau konstruktivis yang menganggap realitas bersifat sosial dan banyak menggunakan metode kualitatif seperti studi kasus atau etnografi. Ketiga, paradigma kritis (transformative) yang fokus pada isu kekuasaan, ketidakadilan, dan perubahan sosial, sering memakai pendekatan partisipatif atau aksi. Keempat, pragmatisme yang memilih metode berdasarkan apa yang paling berguna untuk menjawab masalah penelitian, sehingga sering menggabungkan teknik kuantitatif dan kualitatif (mixed methods).

Penulis menegaskan bahwa pilihan paradigma menentukan seluruh aspek desain penelitian: dari perumusan pertanyaan, pemilihan subjek, teknik pengumpulan data, sampai cara menganalisisnya. Dengan memahami keterkaitan antara paradigma dan metodologi, peneliti akan lebih mudah menyusun proposal yang koheren, relevan, dan etis.
In reply to Fajriyatur Rohmah 2313031048

Re: Membuat summary e journal

by Adea Aprilia -
Nama : Adea Aprilia
NPM : 2313031034

Penelitian dalam jurnal ini membahas paradigma penelitian dalam konteks pendidikan, yang sering membingungkan bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Artikel ini bertujuan membantu mahasiswa penelitian tingkat lanjut memahami dan mengaplikasikan konsep paradigma dalam proposal penelitian mereka. Berdasarkan literatur dan pengalaman penulis, paradigma penelitian mencerminkan "pandangan dunia" peneliti yang mencakup prinsip-prinsip abstrak dan kepercayaan yang memengaruhi cara pandang, interpretasi, dan tindakan mereka dalam dunia penelitian.

Paradigma terdiri dari empat elemen utama: epistemologi (bagaimana pengetahuan diperoleh), ontologi (sifat realitas), metodologi (pendekatan penelitian), dan aksiologi (nilai-nilai etis). Setiap paradigma penelitian mengandung asumsi berbeda terkait aspek-aspek ini, yang memandu pendekatan metodologis serta pilihan metode pengumpulan dan analisis data yang digunakan. Artikel ini juga mengulas paradigma-paradigma dominan dalam penelitian pendidikan, termasuk positivis, interpretivis, kritis, dan pragmatik, masing-masing dengan metodologi yang sesuai. Misalnya, penelitian interpretivis cenderung menggunakan metode kualitatif untuk memahami makna subjektif, sedangkan paradigma positivis lebih mengutamakan data kuantitatif untuk menemukan hubungan sebab-akibat.

Implikasi dari pemahaman ini adalah pentingnya pemilihan paradigma yang konsisten dengan tujuan penelitian, yang akan membentuk metodologi, teknik pengumpulan data, dan analisis yang relevan dengan proyek penelitian tersebut. Artikel ini memberikan panduan kepada peneliti untuk memilih dan membenarkan paradigma yang mendukung tujuan dan metodologi penelitian mereka secara efektif.
In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by Nela Amelia -
NAMA : NELA AMELIA
NPM : 2313031050

Jurnal ini membahas tentang pentingnya memahami paradigma penelitian dalam konteks pendidikan, terutama bagi mahasiswa tingkat lanjut (HDR) dan peneliti pemula. Paradigma penelitian diartikan sebagai pandangan dunia atau worldview yang mencakup asumsi dasar mengenai eksistensi (“ontologi”), bagaimana kita bisa tahu sesuatu (“epistemologi”), metode yang digunakan (“metodologi”), dan nilai-nilai atau etika penelitian (“aksiologi”).Penulis menunjukkan bahwa kadang mahasiswa bingung dengan istilah paradigm, terutama karena dalam penggunaan sehari-hari istilah tersebut sering tidak lengkap atau tidak melibatkan keempat elemen tersebut.

Selanjutnya, artikel tersebut menguraikan beberapa paradigma utama yang sering digunakan dalam riset pendidikan: positivist, interpretivist (constructivist), critical (transformative), dan pragmatic. Untuk setiap paradigma dijelaskan asumsi-dasarnya, hubungan dengan metode yang cocok digunakan, serta kriteria penilaian kualitas penelitian yang sesuai. Misalnya, paradigma positivist menekankan objektivitas, data kuantitatif, dan generalisasi, sementara interpretivist lebih mengedepankan pengalaman subjektif, konteks sosial, interaksi peneliti-partisipan, dan keaslian data, dengan kriteria seperti kredibilitas, dependabilitas, dan transferabilitas. Paradigma pragmatic menawarkan cara yang lebih fleksibel dengan memilih metode yang paling sesuai dengan masalah penelitian, menggabungkan aspek kuantitatif dan kualitatif, serta mempertimbangkan manfaat dan nilai praktis penelitian tersebut.

Di bagian penutup, penulis menegaskan bahwa pilihan paradigma sangat berdampak terhadap hampir semua aspek riset: mulai dari rumusan pertanyaan, pemilihan partisipan, cara pengumpulan dan analisis data, hingga interpretasi hasil. Oleh karena itu mahasiswa HDR dan peneliti perlu jelas dalam menyatakan paradigma mereka supaya penelitian menjadi terarah, koheren, dan sahih secara ilmiah.
In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by Adella Putri Rizkia -
Nama: Adella Putri Rizkia
NPM: 2313031044

Artikel ini membahas secara mendalam konsep paradigma penelitian yang seringkali dianggap sulit dipahami oleh mahasiswa pascasarjana dan peneliti pemula. Paradigma penelitian dipahami sebagai worldview atau kerangka filosofis yang mencerminkan keyakinan peneliti mengenai realitas, pengetahuan, nilai, serta metode yang digunakan dalam proses penelitian. Merujuk pada tokoh-tokoh seperti Kuhn, Guba, dan Lincoln, paradigma terdiri dari empat elemen utama: epistemologi, ontologi, metodologi, dan aksiologi, yang saling memengaruhi dalam menentukan arah penelitian. Secara historis, paradigma penelitian memicu banyak perdebatan atau paradigm wars dalam ilmu sosial. Namun, terdapat konsensus bahwa empat paradigma utama mendominasi penelitian pendidikan, yaitu Positivist, Interpretivist (Constructivist), Critical (Transformative), dan Pragmatic. Paradigma Positivist berakar pada metode ilmiah yang menekankan eksperimen, observasi, dan pencarian hubungan sebab-akibat. Sebaliknya, paradigma Interpretivist menekankan pemahaman subjektif atas pengalaman manusia dengan asumsi realitas yang bersifat sosial-konstruktif. Paradigma Critical berorientasi pada isu keadilan sosial, pemberdayaan, serta penghapusan struktur opresif, sedangkan paradigma Pragmatic menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sesuai kebutuhan penelitian .
Artikel ini menekankan bahwa pemilihan paradigma bukan sekadar formalitas, melainkan keputusan filosofis yang menentukan segala aspek penelitian, mulai dari rumusan masalah, pemilihan partisipan, teknik pengumpulan data, hingga analisis. Paradigma menjadi lensa konseptual yang memberi arah dan justifikasi metodologis. Oleh karena itu, mahasiswa pascasarjana dianjurkan untuk secara eksplisit menyatakan paradigma penelitian dalam proposal mereka agar rancangan penelitian lebih terarah, konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan .
In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by Dyah Wulan -
Nama : Dyah Wulan Handayani
NPM : 2313031033
Kelas : B 2023

Jurnal berjudul “Formulation of Problems, Variables, and Focuses in Scientific Research” oleh Zaki Rahman dkk. (2025) menekankan pentingnya ketepatan dalam merumuskan masalah, variabel, dan fokus penelitian. Penulis menjelaskan bahwa banyak peneliti pemula kerap mengalami kesulitan dalam tahap ini, padahal aspek tersebut sangat menentukan arah dan kualitas penelitian.

Masalah penelitian dipandang sebagai titik awal yang harus didefinisikan dengan jelas agar tujuan penelitian tidak melebar. Masalah yang teridentifikasi dengan baik akan menuntun peneliti dalam menentukan variabel yang relevan serta hubungan di antara variabel tersebut. Selanjutnya, variabel menjadi komponen yang dapat diukur dalam penelitian, baik sebagai variabel bebas maupun terikat. Pemilihan variabel harus sesuai dengan masalah yang diangkat sehingga data yang diperoleh dapat mendukung analisis secara akurat.

Fokus penelitian, di sisi lain, berfungsi sebagai batasan yang memperjelas ruang lingkup penelitian. Dengan adanya fokus yang terarah, peneliti dapat menghindari keluasan topik yang berlebihan dan lebih mudah menentukan data mana yang perlu dikumpulkan. Fokus yang kabur berisiko membuat hasil penelitian tidak mendalam dan sulit dipertanggungjawabkan.

Keseluruhan artikel ini menyimpulkan bahwa masalah, variabel, dan fokus penelitian saling berkaitan erat. Ketiganya perlu dirumuskan secara sistematis agar penelitian berjalan efektif, efisien, serta menghasilkan temuan yang valid. Dengan demikian, pemahaman mendalam terhadap aspek tersebut merupakan syarat utama bagi seorang peneliti untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by INTAN ROMALA SARI -
Nama: Intan Romala sari
NPM: 2313031051

Jurnal ini membahas tentang pentingnya memahami paradigma penelitian dalam konteks pendidikan, yang sering kali membingungkan bagi mahasiswa riset dan peneliti pemula. Paradigma penelitian merupakan cara pandang peneliti terhadap dunia yang mempengaruhi seluruh proses penelitian, mulai dari perumusan pertanyaan hingga analisis data. Ada empat elemen penting dalam paradigma penelitian: epistemologi (bagaimana pengetahuan diperoleh), ontologi (hakikat realitas), metodologi (cara penelitian dilakukan), dan aksiologi (aspek etis dalam penelitian). Setiap elemen ini membantu peneliti memahami bagaimana penelitian dilakukan dan bagaimana hasilnya diinterpretasikan.
Penelitian dalam pendidikan biasanya mengikuti empat paradigma utama. Positivisme menggunakan metode ilmiah dan data kuantitatif untuk menemukan kebenaran objektif. Interpretivisme lebih fokus pada pemahaman pengalaman subjektif individu, menggunakan metode kualitatif seperti studi kasus atau wawancara. Paradigma Kritis bertujuan untuk mengatasi ketidakadilan sosial dan struktur kekuasaan yang tidak adil melalui penelitian yang bersifat partisipatif. Pragmatisme memungkinkan penggunaan metode campuran, menggabungkan kuantitatif dan kualitatif, sesuai kebutuhan penelitian.
Pemilihan paradigma penelitian memiliki implikasi besar terhadap metode yang digunakan. Peneliti yang menggunakan pendekatan positivis biasanya menerapkan eksperimen atau survei, sedangkan interpretivis lebih memilih wawancara mendalam atau analisis naratif. Paradigma kritis sering menggunakan penelitian aksi untuk memberdayakan partisipan, sedangkan pragmatisme memungkinkan fleksibilitas dalam memilih metode yang paling tepat. Pemahaman yang baik tentang paradigma ini penting agar penelitian berjalan efektif dan sesuai tujuan.
In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by Muhammad Jibril Ramadhan 2313031045 -
Nama: Muhammad Jibril Ramadhan
NPM: 2313031045

Jurnal dengan judul Understanding and Applying Research Paradigms in Educational Contexts yang ditulis oleh Charles Kivunja dan Ahmed Bawa Kuyini memberikan wawasan mendalam mengenai konsep paradigma penelitian dan pentingnya pemahaman paradigma dalam konteks penelitian pendidikan. Paradigma penelitian didefinisikan sebagai kerangka filosofis yang membentuk cara seorang peneliti memandang dunia, menginterpretasikan data, serta melakukan penelitian. Artikel ini menjelaskan empat elemen utama dalam paradigma penelitian: epistemologi (bagaimana pengetahuan diperoleh), ontologi (sifat realitas yang diteliti), metodologi (proses pengumpulan dan analisis data), dan aksiologi (nilai-nilai yang dipegang peneliti selama penelitian).

Pemahaman terhadap keempat elemen tersebut sangat penting, khususnya bagi mahasiswa riset tingkat lanjut yang sedang menyusun proposal penelitian. Peneliti perlu menempatkan penelitian mereka dalam paradigma tertentu karena pilihan paradigma akan memengaruhi seluruh pendekatan penelitian. Misalnya, paradigma positivis mengedepankan metode empiris dan objektif yang sering menggunakan pendekatan kuantitatif. Di sisi lain, paradigma interpretivis atau konstruktivis berfokus pada pemahaman makna dari pengalaman manusia melalui pendekatan kualitatif, yang mencoba memahami realitas sosial yang bersifat subyektif.

Jurnal ini juga menelusuri tentang evolusi historis dari paradigma-paradigma ini, serta perdebatan yang muncul di antara para peneliti terkait penggunaan dan definisi paradigma. Paradigma penelitian bukan hanya memengaruhi metode pengumpulan data, tetapi juga bagaimana peneliti menafsirkan hasil penelitian serta mengaitkannya dengan teori yang ada. Setiap paradigma membawa perspektif yang berbeda dalam memahami dunia dan menetapkan standar untuk pengujian kebenaran.

Pada bagian akhir, penulis mendorong para peneliti untuk memilih paradigma yang paling sesuai dengan tujuan dan konteks penelitian mereka. Pilihan paradigma akan sangat menentukan metodologi, teknik analisis, dan cara peneliti menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Dengan memilih paradigma yang tepat, peneliti dapat memastikan bahwa penelitian mereka terstruktur dengan baik, relevan, serta memberikan kontribusi yang bermakna bagi ilmu pengetahuan dan praktik pendidikan. Jurnal ini menjadi panduan komprehensif untuk memahami bagaimana paradigma penelitian dapat diterapkan dalam penelitian pendidikan, sekaligus membantu peneliti menyusun desain penelitian yang efektif.
In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by Qonita Nurul Izzah 2313031042 -
Nama : Qonita Nurul Izzah
NPM : 2313031042
Kelas : B
Artikel ini membahas konsep paradigma penelitian sebagai landasan filosofis yang membentuk cara peneliti memandang dunia dan menentukan bagaimana penelitian dilakukan. Paradigma dipahami sebagai seperangkat keyakinan dasar (worldview) yang mencakup empat unsur utama: epistemologi, ontologi, metodologi, dan aksiologi.
• Epistemologi menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh, apakah melalui pengalaman empiris, logika, otoritas, atau intuisi.
• Ontologi berfokus pada hakikat realitas—apakah kenyataan bersifat objektif dan tunggal, atau relatif dan dibentuk secara sosial.
• Metodologi mengatur cara memperoleh data dan menjawab pertanyaan penelitian.
• Aksiologi berkaitan dengan nilai dan etika dalam proses penelitian, termasuk privasi, keadilan, dan tanggung jawab moral terhadap partisipan.
Penulis menyoroti adanya perdebatan konseptual dalam memahami paradigma, yang dikenal sebagai “paradigm wars”, akibat perbedaan antara pendekatan ilmiah (positivis) dan sosial (interpretivis). Untuk menjembatani perbedaan tersebut, muncul empat paradigma utama dalam penelitian pendidikan:
1. Positivisme, berlandaskan pada metode ilmiah, objektivitas, dan data kuantitatif
2. Interpretivisme/Constructivisme, menekankan makna subjektif dan realitas sosial yang dikonstruksi
3. Kritis/Transformative, fokus pada isu kekuasaan, keadilan sosial, dan perubahan sosial
4. Pragmatisme, yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif berdasarkan prinsip “apa yang bekerja paling baik”.
Setiap paradigma memiliki implikasi metodologis berbeda terhadap desain penelitian, pemilihan partisipan, teknik pengumpulan data, dan analisis. Artikel ini menegaskan pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai paradigma agar mahasiswa pascasarjana mampu merancang penelitian yang konsisten secara filosofis dan metodologis. Dengan memahami keterkaitan antara epistemologi, ontologi, aksiologi, dan metodologi, peneliti dapat memilih pendekatan yang paling relevan dengan tujuan dan konteks studinya.
In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by Rika Rahayu -

Nama: Rika Rahayu

NPM : 2313031052

"Understanding and Applying Research Paradigms in Educational Contexts” karya Charles Kivunja & Ahmed Bawa Kuyini (2017)

Paradigma penelitian dipahami sebagai cara pandang atau worldview yang mencerminkan keyakinan filosofis peneliti tentang realitas, pengetahuan, nilai, dan metode penelitian. Terdapat empat elemen utama paradigma, yaitu ontologi (pandangan tentang realitas), epistemologi (cara memperoleh pengetahuan), metodologi (cara melakukan penelitian), dan aksiologi (nilai dan etika dalam penelitian).

Terdapat empat paradigma utama dalam penelitian pendidikan, yaitu:

1. Positivist Paradigm

yang berfokus pada metode ilmiah, data kuantitatif, dan objektivitas untuk menemukan hubungan sebab-akibat. 

2.Interpretivist/Constructivist Paradigm

yang menekankan pada pemahaman makna subjektif dan konstruksi sosial realitas melalui pendekatan kualitatif seperti wawancara dan observasi. 

3.Critical/Transformative Paradigm 

yang berorientasi pada perubahan sosial dan keadilan, serta meneliti isu kekuasaan, ketidaksetaraan, dan pembebasan. 

4.Pragmatic Paradigm

yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) untuk menjawab pertanyaan penelitian secara fleksibel berdasarkan konteks.

Artikel ini juga menyoroti kontroversi historis terkait definisi paradigma serta “paradigm wars" antara pendukung pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Pemilihan paradigma sangat memengaruhi desain penelitian, mulai dari perumusan pertanyaan, pengumpulan data, hingga analisis hasil. Pemahaman yang baik terhadap paradigma akan membantu peneliti menentukan metodologi yang tepat serta menjamin validitas, etika, dan kejelasan filosofi penelitian yang dijalankan.

In reply to First post

Re: Membuat summary e journal

by Nur Ayu Dila 2313031055 -
Nama: Nur Ayu Dila
NPM: 2313031055

Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa paradigma penelitian sangat penting untuk dipahami dalam konteks penelitian pendidikan karena berfungsi sebagai pandangan yang memberikan makna atau interpretasi terhadap data yang dikumpulkan berdasarkan pengalaman individu. Paradigma penelitian adalah kerangka filosofis yang menjadi dasar bagi peneliti dalam memandang dunia, mengetahui sesuatu, dan menetapkan metode serta nilai-nilai etis dalam penelitian. Paradigma mencakup komponen utama yaitu epistemologi (yang membahas bagaimana pengetahuan diperoleh dan apa yang dianggap sebagai pengetahuan), ontologi (yang menelaah hakikat realitas dan keberadaan yang menjadi objek penelitian), metodologi (yang mengatur pendekatan serta teknik dalam pengumpulan dan analisis data), dan aksiologi (yang menyangkut nilai-nilai dan etika yang memandu proses penelitian). Pemilihan paradigma memberikan kerangka konseptual yang menentukan rancangan serta pelaksanaan penelitian secara keseluruhan.
Dalam konteks penelitian pendidikan, terdapat beberapa paradigma dominan yaitu paradigma positivis yang menekankan penelitian kuantitatif dengan dasar metode ilmiah dan objektivitas, paradigma interpretivis yang berfokus pada konstruksi sosial realitas dan pemahaman makna subjektif melalui metode kualitatif, paradigma kritis yang berorientasi pada perubahan sosial, keadilan, dan pembebasan dari struktur kekuasaan, serta paradigma pragmatis yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif berdasarkan kebutuhan praktis penelitian. Paradigma yang dipilih akan sangat memengaruhi semua aspek penelitian mulai dari perumusan masalah, teknik pengumpulan data, analisis, hingga interpretasi hasil penelitian. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap paradigma menjadi sangat penting untuk memastikan penelitian berjalan secara konsisten, relevan, dan etis sesuai tujuan.