Diskusi

Diskusi

Diskusi

Number of replies: 13

Cobalah diskusikan bersama rekan-rekan anda pertimbanagn apa sajakah yang harus diperhatikan dalam memilih salah satu teknik akuntansi sektor publik?  sertakan referensi dalam menjawab argumentasi anda.

In reply to First post

Re: Diskusi

by Adea Aprilia -
Nama : Adea Aprilia
NPM : 2313031034

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, terdapat beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa teknik yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan organisasi serta mendorong akuntabilitas dan transparansi. Berikut adalah beberapa pertimbangan tersebut:

1. Tujuan dan Sasaran Akuntansi:
Pertimbangan utama dalam memilih teknik akuntansi adalah tujuan dan sasaran lembaga publik. Teknik yang dipilih harus mampu memberikan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Misalnya, akuntansi berbasis akrual sering dipilih karena dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang kewajiban dan aset.

2.Regulasi dan Kebijakan:
Lembaga publik seringkali terikat oleh regulasi dan standar akuntansi yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, penting untuk memilih teknik yang sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) di Indonesia, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

3. Kompleksitas dan Sumber Daya:
Teknik akuntansi yang dipilih harus mempertimbangkan kompleksitas dan sumber daya yang tersedia. Misalnya, akuntansi berbasis akrual membutuhkan sistem dan pelatihan yang lebih kompleks dibandingkan dengan akuntansi berbasis kas. Lembaga yang memiliki keterbatasan sumber daya mungkin lebih cocok menggunakan teknik yang lebih sederhana.

4. Transparansi dan Akuntabilitas:
Teknik akuntansi harus mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran publik. Akuntansi yang jelas dan terukur akan membantu masyarakat memahami penggunaan dana publik dan hasil yang dicapai.

5. Ketersediaan Teknologi:
Kemajuan teknologi juga berperan penting dalam pemilihan teknik akuntansi. Lembaga publik perlu mempertimbangkan sistem perangkat lunak dan teknologi informasi yang dapat mendukung pelaksanaan teknik akuntansi yang dipilih, serta kemudahan dalam pengolahan data.

Referensi untuk argumen ini dapat merujuk pada literatur seperti:

  • Puspitasari, R. (2015). "Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Instansi Pemerintah." Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 4(1), 18-29.
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Zulfaa Salsabillah -

Nama : Zulfaa Salsabillah

NPM : 2313031038

Kelas : B

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, ada beberapa pertimbangan penting yang harus diperhatikan agar laporan keuangan benar-benar bermanfaat, transparan, dan akuntabel:

1. Tujuan Pelaporan Keuangan

Teknik akuntansi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan laporan keuangan sektor publik, yaitu untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengambilan keputusan ekonomi, sosial, maupun politik, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.

2. Karakteristik Transaksi dan Entitas Publik

Pemerintah seringkali memiliki transaksi non-komersial (seperti hibah, bantuan sosial, subsidi) sehingga teknik akuntansi harus bisa mengakomodasi sifat khusus transaksi tersebut. Misalnya, pencatatan berbasis akrual akan lebih menggambarkan kewajiban jangka panjang dibanding berbasis kas.

3. Regulasi dan Standar yang Berlaku

Penerapan akuntansi akrual di Indonesia dalam penyusunan laporan keuangan telah dilakukan sejak 2015 berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 yang mengharuskan pencatatan berbasis akrual untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Institusi kementerian dan lembaga pemerintah dituntut mengikuti grand design Reformasi Birokrasi (RB) Nasional dan ketetapan dari International Federation of Accountant (IFAC) dalam penerapan reformasi akuntansi akrual untuk penguatan Public Financial Management (PFM).

4. Ketersediaan Sumber Daya dan Infrastruktur

Teknik akuntansi tertentu (misalnya akrual penuh) membutuhkan SDM yang kompeten, sistem informasi akuntansi yang memadai, serta pengendalian internal yang kuat. Penerapan teknologi digital menjadi krusial dalam mendukung transparansi keuangan pemerintah, terutama sebagai bagian dari good governance. Oleh karena itu, kesiapan aparatur dan teknologi informasi perlu diperhitungkan sebelum memilih.

5. Kebutuhan Informasi Pengguna Laporan

Laporan keuangan sektor publik digunakan oleh berbagai pihak seperti DPR/DPRD, BPK, masyarakat, dan lembaga donor. Akuntansi sektor publik fokus pada transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik, sehingga teknik akuntansi harus mampu menghasilkan laporan yang relevan, dapat dibandingkan, dan mudah dipahami oleh pengguna.

Kelima pertimbangan ini saling berkaitan dan harus dievaluasi secara komprehensif untuk memastikan pemilihan teknik akuntansi yang optimal bagi setiap entitas sektor publik.

Referensi

  1. Tarigan, E. (2013). Standar Akuntansi Pemerintahan dalam Mewujudkan Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah. JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik), 17(1). Retrieved from 
  2. Nasution, F. N., & Setiawan, D. (2022). Determinan Implementasi Akuntansi Akrual terhadap Akuntabilitas Sektor Publik: Pendekatan Teori Institusional. JWM (Jurnal Wawasan Manajemen), 10(2). Retrieved from 
  3. Wibowo, A. T., & Susliyanti, E. D. (2024). Pengaruh Transparansi Anggaran dan Akuntabilitas Keuangan terhadap Kepuasan Masyarakat di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Literasi Akuntansi, 4(2), 67–76. 
  4. Telkom University. (2024). Akuntansi Sektor Publik: Mengelola Keuangan Pemerintah dengan Transparansi dan Akuntabilitas. 
  5. Ningsih, S. R. (2024). Penerapan Teknologi Digital dalam Mendukung Transparansi Keuangan Pemerintah. Praktek Kerja Lapang Akuntansi, 1(1).
  6. Allisa, R. (2023). Peran Akuntabilitas Pada Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik. Jurnal EMA, 8(2). 
In reply to First post

Re: Diskusi

by Bagas Muhamad Satria -
Nama : Bagas Muhamad Satria
NPM : 2313031037

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, beberapa pertimbangan penting harus diperhatikan agar teknik yang dipilih dapat mendukung transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan publik.

Pertama, jenis organisasi dan kompleksitas kegiatan. Misalnya, akuntansi anggaran (budgetary accounting) cocok digunakan untuk pengelolaan anggaran yang menekankan perencanaan dan pengendalian anggaran. Sedangkan akuntansi akrual (accrual accounting) memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dengan mengakui pendapatan dan beban saat terjadi, bukan saat kas diterima atau dibayarkan. Hal ini cocok untuk organisasi yang memerlukan laporan keuangan komprehensif dan informasi mengenai aset dan kewajiban.

Kedua, kesiapan sumber daya manusia dan teknologi. Teknik akuntansi yang kompleks seperti akuntansi akrual memerlukan sistem informasi yang baik dan personel yang terlatih. Jika keterbatasan ini ada, penggunaan akuntansi kas atau akuntansi komitmen bisa menjadi pilihan awal.

Ketiga, tujuan pelaporan dan kebutuhan stakeholder. Jika fokus utama adalah pelaporan penggunaan anggaran dan pengendalian, akuntansi anggaran dapat lebih tepat. Namun jika diperlukan penilaian kinerja jangka panjang dan nilai kekayaan bersih organisasi, akuntansi akrual lebih sesuai.

Keempat, regulasi dan standar yang berlaku. Pemilihan teknik akuntansi harus mengikuti standar akuntansi sektor publik yang berlaku di negara tersebut, seperti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) di Indonesia yang mengatur penggunaan basis kas dan akrual secara bertahap.

Ref
Indrayani, Indrayani. "Modul akuntansi sektor publik." (2022).
Mardiasmo, M. B. A. Akuntansi sektor publik-edisi terbaru. Penerbit Andi, 2021.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Rika Rahayu -
Nama: Rika Rahayu
NPM: 2313031052

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, terdapat beberapa pertimbangan penting yang harus diperhatikan agar sistem pencatatan keuangan dapat mencerminkan kondisi sebenarnya dan mendukung transparansi serta akuntabilitas.
1.tujuan pelaporan keuangan harus menjadi dasar utama, apakah digunakan untuk pengambilan keputusan manajerial, pertanggungjawaban publik, atau perencanaan anggaran.
2.karakteristik entitas publik, seperti ukuran, kompleksitas kegiatan, serta sumber pendanaan, juga berpengaruh terhadap pemilihan teknik akuntansi.
3.ketersediaan sumber daya manusia dan teknologi perlu diperhatikan, karena penerapan sistem akrual misalnya, memerlukan kemampuan teknis dan sistem informasi yang memadai.
4.peraturan pemerintah dan standar akuntansi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), menjadi acuan utama agar pelaporan keuangan sesuai dengan ketentuan hukum.

Selain itu, kebutuhan transparansi dan akuntabilitas publik juga menentukan teknik yang dipilih, karena masyarakat berhak mengetahui bagaimana dana publik digunakan. Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi sektor publik harus mempertimbangkan aspek tujuan, karakteristik organisasi, sumber daya, regulasi, serta akuntabilitas agar laporan keuangan yang dihasilkan relevan, andal, dan mudah dipahami.

Referensi:
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dita Silviana Putri -
Nama: Dita Silviana Putri
NPM : 2313031057
No. Absen: 26

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, terdapat beberapa pertimbangan penting yang harus diperhatikan agar pelaporan keuangan dapat mencerminkan kondisi yang sebenarnya serta mendukung akuntabilitas publik, yaitu:
1. Tujuan pelaporan dan pengguna informasi
Teknik akuntansi harus dapat mendukung tujuan utama pelaporan di sektor publik yakni akuntabilitas, transparansi dan pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan publik. Sebagai contoh, teknik akuntansi berbasis akrual lebih mampu menyajikan gambaran lengkap aset dan kewajiban sehingga relevan untuk pengambilan keputusan strategis (JEMSI 2024).
2. Kondisi entitas dan kapasitas institusi
Pemilihan teknik harus memperhatikan kapasitas SDM, sistem akuntansi, infrastruktur TI, serta kesiapan institusi publik. Sebuah studi menemukan bahwa hambatan penerapan akuntansi berbasis akrual di pemerintahan daerah meliputi kurangnya SDM, budaya transparansi yang belum kuat, dan sistem akuntansi yang belum memadai.
3. Regulasi dan standar akuntansi yang berlaku
Teknik akuntansi harus sesuai dengan regulasi nasional dan standar akuntansi sektor publik (misalnya Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan) serta adaptasi atas perubahan basis pencatatan kas ke akrual. Misalnya, penelitian menunjukkan perbedaan signifikan dalam laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan basis akrual.
4. Kesesuaian dengan karakteristik entitas publik
Karena organisasi publik memiliki karakteristik khusus (non‐profit oriented, banyak pihak berkepentingan, aset infrastruktur jangka panjang), teknik akuntansi yang dipilih harus mampu menangani unsur‐unsur seperti aset tetap, kewajiban jangka panjang, dan alokasi anggaran/apbd. Basis akrual umumnya lebih sesuai untuk menggambarkan unsur tersebut dibanding basis kas semata.
5. Keseimbangan antara manfaat dan biaya implementasi
Meskipun basis akrual menawarkan keunggulan informasi, implementasinya memerlukan investasi dalam SDM, sistem TI, pelatihan, dan perubahan proses. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun kualitas pelaporan keuangan meningkat dengan akuntansi berbasis akrual, hambatan teknis dan biaya masih signifikan.

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, institusi harus mempertimbangkan tujuan pelaporan, kapasitas institusi, kerangka regulasi, karakteristik organisasi, serta manfaat vs. biaya implementasi. Teknik yang tepat akan memastikan laporan keuangan sektor publik mampu mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja dengan baik, serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi publik.

Referensi:
- Safari, M. D. E., Putri, P. A. N., & Emayani, R. (2024). Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Publik. JEMSI – Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi, 10(5), 3036-3040.
- Afriyeni, P., Zuliyana, S., Asrina, S., & Syaherwandi (2024). Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Laporan Keuangan Bappeda Kabupaten Bengkalis. Jurnal Akuntansi, Keuangan, Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan (JAKPT), Vol. 1, No. 4.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Nela Amelia -
NAMA : NELA AMELIA
NPM : 2313031050

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, terdapat beberapa pertimbangan penting yang harus diperhatikan agar sistem pelaporan keuangan pemerintah dapat berjalan transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik. Pertama, perlu memperhatikan tujuan pelaporan keuangan, yaitu untuk menyediakan informasi yang relevan dan andal bagi pengambilan keputusan publik (Mardiasmo, 2018). Oleh karena itu, teknik akuntansi yang dipilih harus mampu menggambarkan kondisi keuangan sebenarnya, termasuk aset, kewajiban, pendapatan, dan belanja pemerintah. Kedua, karakteristik entitas publik menjadi faktor penting; misalnya, instansi pemerintah daerah mungkin membutuhkan teknik pencatatan berbeda dibanding lembaga non-profit atau BUMN karena perbedaan sumber pendanaan dan tujuan pelayanan. Ketiga, peraturan dan standar akuntansi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, harus menjadi acuan utama agar laporan keuangan dapat dibandingkan secara nasional. Keempat, kemampuan sumber daya manusia dan infrastruktur sistem informasi akuntansi juga harus diperhatikan agar penerapan teknik akuntansi dapat dilakukan secara efektif dan konsisten. Terakhir, kebutuhan transparansi publik mendorong pemilihan teknik yang mudah dipahami oleh masyarakat luas, seperti penggunaan basis akrual yang memberikan gambaran lebih komprehensif tentang kinerja keuangan pemerintah. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, diharapkan praktik akuntansi sektor publik mampu mendukung akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan negara (Mardiasmo, 2018; Mahmudi, 2019).

Referensi:
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mahmudi. (2019). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Muhammad Jibril Ramadhan 2313031045 -
Nama: Muhammad Jibril Ramadhan
NPM:2313031045

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, pertimbangan yang cermat diperlukan untuk memastikan metode tersebut dapat mendukung transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas dalam pengelolaan dana publik. Pertama, teknik yang digunakan harus selaras dengan standar dan regulasi yang berlaku. Standar seperti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) di Indonesia atau International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) secara global, dirancang untuk memastikan keterbandingan dan keandalan dalam pelaporan keuangan sektor publik. Standar ini juga membantu meningkatkan transparansi serta memperkuat kepercayaan publik terhadap laporan keuangan (Mahmudi, 2016). Dengan mematuhi standar ini, organisasi dapat lebih mudah diakses dan diaudit oleh publik dan pemerintah.

Kedua, pemilihan teknik akuntansi harus mempertimbangkan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh manajemen dan pemangku kepentingan untuk pengambilan keputusan. Teknik akuntansi berbasis kas umumnya digunakan untuk pelaporan anggaran karena sederhana dan menunjukkan arus kas secara langsung. Namun, teknik akrual sering dipandang lebih komprehensif karena mampu menyajikan aset, liabilitas, dan perubahan ekuitas, sehingga memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang posisi keuangan organisasi. Hal ini sangat penting untuk memantau dan mengelola kewajiban serta memastikan ketahanan fiskal dalam jangka panjang (Mardiasmo, 2009).

Aspek kompleksitas dan biaya implementasi juga menjadi faktor penentu. Teknik akuntansi berbasis akrual sering kali lebih kompleks dan membutuhkan pelatihan tambahan, peralatan, serta anggaran yang lebih besar dibandingkan teknik berbasis kas. Kompleksitas ini meliputi pencatatan transaksi yang lebih mendetail, baik pada saat transaksi terjadi maupun pada pelaporan akhir periode. Karena itu, organisasi perlu mempertimbangkan apakah memiliki sumber daya yang memadai untuk mendukung penerapan teknik yang lebih kompleks ini (Mardiasmo, 2009).

Lebih jauh lagi, teknik akuntansi yang dipilih harus mampu meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pelaporan kinerja sektor publik. Akuntansi berbasis akrual diakui lebih unggul dalam aspek ini karena mencatat transaksi pada saat kejadian, tidak hanya saat terjadi arus kas masuk atau keluar. Dengan demikian, teknik akrual memberikan gambaran yang lebih realistis mengenai kondisi keuangan organisasi dan memperlihatkan dampak dari semua kewajiban dan hak (Mahmudi, 2016). Transparansi ini sangat penting dalam sektor publik karena dana yang dikelola adalah milik masyarakat dan setiap penggunaan anggaran harus dapat dipertanggungjawabkan.

Terakhir, teknik akuntansi yang dipilih juga perlu selaras dengan tujuan organisasi sektor publik. Organisasi sektor publik umumnya memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengelola dana publik secara efisien. Apabila teknik akuntansi yang dipilih tidak mendukung pencapaian tujuan ini, hal tersebut dapat menghambat efektivitas kinerja organisasi. Misalnya, apabila akuntansi hanya berfokus pada pelaporan kas tanpa memperhatikan aset dan liabilitas, maka organisasi mungkin sulit untuk merencanakan dan mengelola anggaran dalam jangka panjang (Mardiasmo, 2009).

Referensi:
- Mahmudi. (2016). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
- Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Adella Putri Rizkia -
Nama: Adella Putri Rizkia
NPM : 2313031044

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, ada beberapa pertimbangan penting yang harus diperhatikan agar pelaporan keuangan bisa akurat, transparan, dan sesuai dengan tujuan organisasi publik. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1.Tujuan dan Kebutuhan Organisasi
Teknik akuntansi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan lembaga publik. Misalnya, pemerintah daerah yang fokus pada pelayanan masyarakat sebaiknya menggunakan teknik akuntansi yang menekankan pada pertanggungjawaban dan transparansi anggaran, bukan pada pencarian laba seperti di sektor swasta.

2.Peraturan dan Standar Akuntansi yang Berlaku
Pemilihan teknik akuntansi juga harus mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. SAP menjadi pedoman agar laporan keuangan antar instansi pemerintah bisa dibandingkan dan konsisten.

3.Kapasitas dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Teknik akuntansi yang rumit membutuhkan tenaga akuntan yang memahami sistem dengan baik. Jika SDM belum siap, sebaiknya digunakan teknik yang lebih sederhana namun tetap akuntabel. Dengan kata lain, kemampuan aparatur juga menjadi penentu efektivitas penerapan teknik akuntansi.

4.Sistem dan Teknologi Informasi yang Digunakan
Penggunaan sistem informasi akuntansi modern, seperti SIMDA Keuangan, memudahkan pencatatan dan pelaporan keuangan. Karena itu, pemilihan teknik akuntansi harus disesuaikan dengan sistem teknologi yang tersedia agar efisien dan meminimalkan kesalahan.
 
5.Transparansi dan Akuntabilitas Publik
Laporan keuangan sektor publik tidak hanya untuk internal lembaga, tetapi juga untuk masyarakat dan lembaga pengawas. Maka, teknik yang dipilih harus mampu menghasilkan laporan yang mudah dipahami, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan

Referensi

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Sekretariat Negara.


In reply to First post

Re: Diskusi

by Irenius Juni Nugroho 2313031032 -
NAMA : Irenius Juni Nugroho
NPM : 2313031032
KELAS : 2023 B

Dalam memilih teknik akuntansi untuk sektor publik, terdapat beberapa pertimbangan penting yang harus diperhatikan agar sistem akuntansi yang diterapkan dapat mendukung akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan publik.
1. Tujuan dan Kebutuhan Informasi
Pertimbangan utama adalah tujuan pelaporan keuangan dan kebutuhan informasi para pengguna laporan. Mardiasmo (2018) menekankan bahwa teknik akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang relevan bagi pengambilan keputusan, pertanggungjawaban, dan evaluasi kinerja. Berbeda dengan sektor swasta, sektor publik memiliki stakeholder yang lebih beragam seperti legislatif, masyarakat, dan lembaga donor.
2. Basis Akuntansi (Cash vs Accrual)
Pemilihan antara basis kas, basis akrual, atau basis kas modifikasi harus mempertimbangkan kapasitas SDM dan sistem yang ada. Bastian (2010) menjelaskan bahwa meskipun basis akrual memberikan informasi lebih komprehensif tentang aset, kewajiban, dan kinerja keuangan, implementasinya memerlukan kesiapan teknis dan kompetensi yang memadai. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) di Indonesia sendiri telah mengadopsi basis akrual sejak 2015 untuk meningkatkan kualitas pelaporan.
3. Kompleksitas dan Kemampuan Organisasi
Nordiawan dan Hertianti (2010) menyatakan bahwa kompleksitas teknik akuntansi harus disesuaikan dengan kapasitas organisasi, termasuk ketersediaan tenaga ahli, infrastruktur teknologi, dan anggaran. Teknik yang terlalu kompleks tanpa dukungan memadai justru akan menghambat implementasi.
4. Kepatuhan terhadap Regulasi
Sektor publik harus mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. Di Indonesia, hal ini mencakup Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan peraturan turunannya. Bastian (2010) menegaskan bahwa kepatuhan regulasi bukan hanya kewajiban hukum tetapi juga menjamin komparabilitas dan konsistensi pelaporan antar entitas.
5. Transparansi dan Akuntabilitas
Halim dan Kusufi (2012) mengemukakan bahwa teknik akuntansi yang dipilih harus mendukung prinsip transparansi dan akuntabilitas publik. Sistem harus mampu menghasilkan laporan yang mudah dipahami masyarakat dan dapat diaudit secara independen.
6. Cost-Benefit Analysis
Pertimbangan biaya implementasi versus manfaat yang diperoleh juga krusial. Mahmudi (2016) menyarankan agar organisasi melakukan analisis cost-benefit sebelum mengadopsi teknik akuntansi tertentu, memastikan bahwa manfaat informasi yang dihasilkan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Referensi:
Bastian, I. (2010). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Halim, A., & Kusufi, M. S. (2012). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Mahmudi. (2016). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nordiawan, D., & Hertianti, A. (2010). Akuntansi Sektor Publik. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.Coba lagiClaude dapat membuat kesalahan. Periksa kembali setiap respons.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Fajriyatur Rohmah 2313031048 -
Nama: Fajriyatur Rohmah
NPM: 2313031048

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Teknik Akuntansi Sektor Publik:
Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar laporan keuangan dapat mencerminkan kondisi sebenarnya dan memenuhi prinsip akuntabilitas publik. Pertama, tujuan pelaporan keuangan harus menjadi dasar utama. Pemerintah atau lembaga publik harus menyesuaikan teknik akuntansi yang digunakan dengan kebutuhan pelaporan, misalnya untuk menilai kinerja keuangan, mengukur efisiensi, atau memastikan kepatuhan terhadap anggaran.

Kedua, perlu diperhatikan jenis entitas dan sumber pendanaannya. Lembaga pemerintah yang dibiayai dari pajak tentu berbeda dengan badan layanan umum (BLU) yang memiliki pendapatan sendiri. Teknik akuntansi berbasis kas cocok untuk entitas yang fokus pada arus kas masuk dan keluar, sedangkan akuntansi berbasis akrual lebih tepat jika ingin menunjukkan posisi keuangan secara menyeluruh.

Ketiga, peraturan dan standar akuntansi yang berlaku juga harus dipatuhi. Di Indonesia, penerapan teknik akuntansi sektor publik harus mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Standar ini menjadi pedoman agar laporan keuangan pemerintah pusat maupun daerah lebih transparan, dapat dibandingkan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Terakhir, lembaga publik juga perlu mempertimbangkan kemampuan sumber daya manusia dan ketersediaan sistem informasi akuntansi. Tanpa dukungan SDM yang paham akuntansi dan sistem yang memadai, teknik akuntansi apa pun tidak akan berjalan optimal.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, instansi publik dapat memilih teknik akuntansi yang paling sesuai dengan karakteristik dan tujuannya, sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, transparan, dan dipercaya masyarakat.

Referensi:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Elsa Triananda -
nama : elsa triananda
npm :2313031053

Dalam memilih teknik akuntansi sektor publik, hal utama yang harus diperhatikan adalah kesesuaian teknik tersebut dengan aturan negara, terutama Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Teknik yang dipilih juga harus sesuai dengan kebutuhan organisasi—misalnya apakah fokusnya pada pengendalian anggaran, pencatatan aset, atau pelayanan publik. Selain itu, kondisi sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki juga harus dipertimbangkan, karena tidak semua instansi mampu menerapkan teknik yang kompleks. Terakhir, teknik akuntansi harus mampu menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan, akuntabilitas, serta transparansi ke publik.

referensi jawaban :
Bastian, Indra. (2010). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Halim, Abdul. (2014). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Mahmudi. (2015). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: UII Press.
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Republik Indonesia. (2010). Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). PP No. 71 Tahun 2010.
Nordiawan, D., & Hertianti, A. (2010). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
IFAC. (2014). International Public Sector Accounting Standards (IPSAS). New York: IFAC.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Qonita Nurul Izzah 2313031042 -
Nama: Qonita Nurul Izzah
NPM : 2313031042

Aniek Yuesti (2020: 12) menyatakan bahwa, ada beberapa teknik akuntansi sektor publik yaitu :
1. Akuntansi Anggaran
2. Akuntansi Komitmen
3. Akuntansi Dana
4. Akuntansi Kas
5. Akuntansi Akrual

Kemudian dari analisis saya, dalam memilih teknik akuntansi sektor publik sangatlah bergantung pada jenis organisasi sektor publik dan tujuan dari organisasi sektor publik tersebut. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pemilihan teknik akuntansi sektor publik adalah jenis kegiatan atau usaha dari organisasi sektor publik tersebut. Jenis kegiatan sangat menentukan pemilihan dari teknik akuntansi sektor publik, sebagai contoh pada organisasi sektor publik berkaitan sistem pemeritahan lebih cocok untuk memakai jenis teknik akuntansi anggaran, karena pada sistem pemerintahan, anggaran dan realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi apabila terdapat varians (selisih).
Selanjutnya Pada dasarnya kelima teknik akuntansi tersebut tidak bersifat mutually exclusive. Artinya, penggunaan salah satu teknik akuntansi tersebut tidak berarti menolak penggunaan teknik yang lain. Dengan demikian, suatu organisasi dapat menggunakan teknik akuntansi yang berbeda-beda, bahkan dapat menggunakan kelima teknik tersebut secara bersama-sama. Akuntansi kas, akuntansi akrual, dan akuntansi komitmen berbeda satu dengan lainnya karena adanya perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam hal pengakuan pendapatan, pada dasarnya terdapat dua langkah yang mempengaruhi pencatatan, yaitu pada saat barang dikirim dan faktur dikeluarkan, dan pada saat barang dikirim dan faktur dibayar.

Sumber : Yuesti, A, dkk. 2020. Akuntansi Sektor Publik. Bali : CV Noa Aletheia
In reply to First post

Re: Diskusi

by Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036
Kelas : 2023B

Pemilihan teknik akuntansi sektor publik harus mempertimbangkan berbagai aspek agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi prinsip akuntabilitas, relevansi, dan transparansi. Kapasitas sumber daya manusia serta kesiapan sistem informasi menjadi faktor penting karena penerapan teknik akuntansi tertentu, seperti basis akrual, membutuhkan kompetensi teknis yang memadai. Selain itu, beban biaya implementasi dan pemeliharaan sistem juga harus diperhitungkan, terutama bagi pemerintah daerah dengan kapasitas fiskal terbatas. Regulasi seperti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menjadi pedoman utama dalam menentukan teknik yang digunakan, sehingga seluruh proses pencatatan harus selaras dengan kerangka tersebut. Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa keberhasilan penerapan akuntansi akrual sangat dipengaruhi oleh komitmen pimpinan, budaya organisasi, serta kualitas pengendalian internal. Teknik akuntansi yang dipilih pada akhirnya perlu mampu meningkatkan kualitas informasi, memperkuat akuntabilitas publik, dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat dalam pengelolaan keuangan negara.

Referensi :
Yafie, M. D. (2014). Penerapan Basis Akrual pada Standar Akuntansi Pemerintahan Indonesia. Jurnal Akuntansi AKUNESA.
Maqdliyan, R. (2022). Determinasi Implementasi Akuntansi Akrual terhadap Akuntabilitas Sektor Publik. Jurnal Wawasan Manajemen.
Lestari, I. D., Maharani, L., & Fadillah, R. (2021). Pengaruh Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual terhadap Transparansi Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Cakrawala Akademika.