Diskusi

Diskusi

Diskusi

Number of replies: 20

Cobalah diskusikan disini bersama teman-teman anda tentang jenis-jenis anggaran sektor publik dan penjelasan lingkupnya.

In reply to First post

Re: Diskusi

by Adea Aprilia -
NAMA : ADEA APRILIA
NPM : 2313031034
NO ABSEN : 04

menurut saya, jenis-jenis anggaran sektor publik itu ada :
1.Anggaran Tradisional
Jenis anggaran ini lingkupnya hanya fokus pada jenis pengeluaran, misalnya gaji pegawai, pembelian barang, atau pembangunan gedung. Jadi lebih cocok untuk mengontrol administrasi, tapi kelemahannya sulit mengukur hasil nyata dari uang yang dibelanjakan.

2.Anggaran Kinerja
Lingkup anggaran ini lebih maju karena menghubungkan antara uang yang dipakai dengan hasil atau output yang dihasilkan. Misalnya, bukan hanya dicatat dana untuk pendidikan, tetapi juga dilihat berapa jumlah siswa yang berhasil dilayani.

3.Anggaran Berbasis Program
Di sini lingkup anggarannya disusun berdasarkan tujuan program tertentu. Misalnya ada program pengentasan kemiskinan atau program kesehatan masyarakat. Jadi jelas terlihat hubungan antara anggaran yang dikeluarkan dengan tujuan pembangunan yang ingin dicapai.

4.Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budgeting)
Jenis anggaran ini lingkupnya dimulai dari nol setiap tahun. Artinya, setiap program atau kegiatan harus dijustifikasi ulang dan tidak otomatis mendapat dana hanya karena sudah ada di tahun sebelumnya. Dengan begitu, anggaran lebih sesuai dengan kebutuhan yang benar-benar penting.

5.Anggaran Partisipatif
Jenis anggaran ini lingkupnya melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses penyusunan anggaran. Jadi warga bisa memberi masukan tentang kebutuhan prioritas, misalnya perbaikan jalan desa, pembangunan posyandu, atau penyediaan air bersih. Dengan cara ini, anggaran lebih sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat dan meningkatkan rasa memiliki terhadap hasil pembangunan.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Zulfaa Salsabillah -
NAMA : ZULFAA SALSABILLAH
NPM : 2313031038
KELAS : B

Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional memiliki lingkup yang sederhana dan berkonsentrasi pada pengendalian input dengan menggunakan metode incrementalism dan line-item. Strukturnya sentralistis, tahunan, dan berfokus pada pengeluaran per pos anggaran. Meskipun mudah digunakan dan dipahami, pengawasannya terbatas karena tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang dan tidak dapat mengukur seberapa efektif program.

Anggaran Manajemen Publik Baru (NPM)
NPM mengubah paradigma dari birokrat ke manajemen yang lebih luas. Input, output, dan hasil adalah bagian dari fokusnya pada nilai uang. Desentralisasi, integrasi lintas departemen, dan bottom-up budgeting adalah beberapa metode yang dapat diterapkan dalam praktiknya. Pemerintahan yang responsif terhadap masyarakat, kompetitif, dan berorientasi hasil muncul dari gagasan merevitalisasi pemerintahan.

Anggaran Kinerja
Anggaran Kinerja berfokus pada pengukuran hasil dengan menekankan value for money. Pengawasannya mencakup pengetahuan tentang biaya internal dan evaluasi kinerja eksternal. Anggaran ini mengintegrasikan program dan kinerja sebagai alat untuk mencapai tujuan, yang memungkinkan penilaian efektivitas yang lebih akurat.

Zero Based Budgeting (ZBB) 
Zero Based Budgeting (ZBB) menggunakan evaluasi menyeluruh dari nol untuk setiap periode. Identifikasi unit keputusan, penyusunan paket keputusan, dan perangkingan prioritas adalah bagian dari prosesnya. Meskipun alokasi sumber daya yang efektif memungkinkan, implementasinya membutuhkan waktu dan teknologi yang canggih.

Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS) memiliki lingkup paling komprehensif dengan mengintegrasikan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran. Orientasinya pada output dan tujuan dengan analisis ekonomi untuk alokasi sumberdaya. Prosesnya sistematis dari penetapan tujuan hingga alokasi sumberdaya, namun memerlukan kapasitas organisasi tinggi.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Adella Putri Rizkia -
Nama: Adella Putri Rizkia
NPM: 2313031044
No.Absen:14

Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan bahwa jenis-jenis anggaran sektor publik meliputi beberapa kategori dengan lingkup yang berbeda-beda, antara lain:

1.Anggaran Operasional (Operational Budget)
Digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintahah, mencakup belanja rutin yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak menambah aset pemerintah, seperti belanja administrasi umum dan operasi pemeliharaan.

2.Anggaran Modal/Investasi (Capital/Investment Budget)
Rencana jangka panjang untuk pembelanjaan aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, dan perabot dan pengeluaran modal ini biasanya dilakukan sekali dengan manfaat yang melebihi satu tahun anggaran.

Dilihat dari segi fungsi dan pendekatan, anggaran sektor publik juga dibedakan menjadi:

1.Anggaran Tradisional (Line-Item Budgeting)
Berfokus pada pengelompokan pendapatan dan belanja berdasarkan pos-pos tertentu dan mudah disusun dan diawasi, tapi kurang mengaitkan anggaran dengan tujuan dan hasil (output/outcome).

2.Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Budgeting)
Menekankan hubungan antara dana yang dialokasikan dengan hasil yang diharapkan. Dilihat dari efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam mencapai tujuan.

3.Anggaran Berbasis Program (Program Budgeting)
Mengelompokkan anggaran berdasarkan program dengan tujuan spesifik dan mempermudah evaluasi kinerja program dan penggunaan dana sesuai sasaran.

4.Anggaran Berbasis Zero (Zero-Based Budgeting)
Setiap program dibenarkan dari awal setiap tahun anggaran tanpa mengacu pada anggaran tahun sebelumnya. Bertujuan untuk menghilangkan inefisiensi dan memastikan alokasi dana benar-benar diperlukan.

5.Anggaran Berbasis Aktivitas (Activity-Based Budgeting)
Berfokus pada biaya tiap aktivitas untuk mengontrol biaya yang tidak memberikan nilai tambah.

6.Anggaran Berbasis Outcome (Outcome-Based Budgeting)
Menekankan hasil akhir (outcome) yang ingin dicapai, misalnya peningkatan kualitas pendidikan, penurunan kemiskinan.

7.Anggaran Partisipatif (Participatory Budgeting)
Melibatkan masyarakat dalam penyusunan anggaran untuk memastikan kebutuhan dan prioritas tercermin.

8.Anggaran Berbasis Gender (Gender Budgeting)
Memperhatikan aspek kesetaraan gender dalam alokasi anggaran.

Secara umum, anggaran sektor publik berfungsi sebagai alat perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara atau daerah dengan berbagai jenis sesuai fungsi dan pendekatannya
In reply to First post

Re: Diskusi

by Fajriyatur Rohmah 2313031048 -
Nama: Fajriyatur Rohmah
NPM: 2313031048

izin menjawab, setelah saya membaca beberap refrensi, menurut saya jenis-jenis anggaran di sektor publik itu dibagi menjadi 6, yaitu:
1. Anggaran Operasional
Ini adalah anggaran yang dipakai buat kebutuhan sehari-hari pemerintah, misalnya bayar gaji pegawai, listrik, air, dan biaya rutin lainnya supaya pelayanan tetap jalan lancar.

2. Anggaran Modal
Kalau ini buat pengeluaran yang sifatnya investasi jangka panjang, seperti bangun jalan, gedung, atau beli alat-alat besar yang bisa dipakai bertahun-tahun.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Daerah (APBD)
Ini anggaran besar yang ngatur semua pemasukan dan pengeluaran pemerintah pusat atau daerah selama setahun. Jadi, di sini termasuk anggaran operasional, modal, dan pengeluaran lain seperti subsidi atau bayar utang.

4. Anggaran Program
Anggaran ini dibuat berdasarkan program-program tertentu yang mau dijalankan pemerintah. Jadi, fokusnya bukan cuma uang yang keluar, tapi juga tujuan dari program itu sendiri.

5. Anggaran Kinerja
Ini anggaran yang dikaitkan dengan hasil kerja yang diharapkan. Jadi, dana yang diberikan harus sesuai dengan target yang mau dicapai supaya penggunaan uang lebih efisien.

6. Anggaran Berbasis Hasil (Outcome-Based Budgeting)
Mirip dengan anggaran kinerja, tapi lebih fokus ke hasil akhir yang dirasakan masyarakat, bukan cuma output atau produk dari program.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Daffa Raihan shofwan Sutanto 2313031039 -
Nama:Daffa Raihan shofwan Sutanto
Npm:2313031039

Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik adalah rencana keuangan yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga publik untuk mengalokasikan sumber daya guna mencapai tujuan pembangunan. Secara umum, anggaran sektor publik dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama, masing-masing dengan fokus dan lingkup yang berbeda.

•Anggaran Tradisional (Line-Item Budgeting): Ini adalah jenis anggaran yang paling umum dan sering digunakan. Anggaran tradisional disusun berdasarkan pos-pos pengeluaran, seperti gaji, peralatan, dan biaya operasional. Lingkupnya sangat terperinci dan berfokus pada input atau apa yang dibeli oleh pemerintah, bukan pada hasil atau dampaknya. Kelemahannya, jenis anggaran ini kurang fleksibel dan sering kali tidak mencerminkan efisiensi atau efektivitas program.

• Anggaran Kinerja (Performance Budgeting): Anggaran ini disusun dengan menghubungkan pengeluaran dengan hasil atau kinerja yang diharapkan dari suatu program. Lingkupnya berfokus pada output dan outcome, di mana pemerintah tidak hanya merinci berapa banyak uang yang dihabiskan, tetapi juga apa yang dicapai dengan uang tersebut. Misalnya, anggaran untuk pendidikan akan diukur tidak hanya dari jumlah dana yang dialokasikan, tetapi juga dari peningkatan nilai ujian atau tingkat kelulusan. Jenis anggaran ini mendorong efisiensi dan akuntabilitas karena keberhasilan program dapat diukur secara konkret.
• Anggaran Berbasis Program (Program Budgeting): Anggaran ini mengelompokkan pengeluaran berdasarkan program atau kegiatan yang spesifik. Lingkupnya berfokus pada tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai. Setiap program memiliki anggaran terpisah, dan alokasi dana didasarkan pada pentingnya program tersebut bagi tujuan pembangunan. Misalnya, semua pengeluaran terkait kesehatan masyarakat, mulai dari kampanye vaksinasi hingga pembangunan puskesmas, akan dikelompokkan dalam satu program kesehatan. Pendekatan ini memudahkan evaluasi dan pengambilan keputusan, karena sumber daya dialokasikan secara terpadu untuk mencapai satu tujuan.
• Anggaran Berbasis Nol (Zero-Based Budgeting - ZBB): Dalam jenis anggaran ini, setiap pos pengeluaran harus dijustifikasi dari nol setiap tahun, tanpa memandang anggaran tahun sebelumnya. Lingkupnya menuntut evaluasi menyeluruh terhadap setiap kegiatan atau program yang ada, seolah-olah semuanya adalah hal baru. Ini memaksa manajer untuk membela setiap rupiah yang diminta dan dapat membantu menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu. Meskipun sangat efisien, ZBB bisa sangat memakan waktu dan rumit untuk diimplementasikan.
Setiap jenis anggaran ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan sering kali pemerintah menggabungkan elemen dari beberapa jenis untuk menciptakan sistem anggaran yang paling efektif. Pemilihan jenis anggaran sangat bergantung pada prioritas, struktur organisasi, dan tujuan pembangunan yang ingin dicapai.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dyah Wulan -
Nama : Dyah Wulan Handayani
NPM : 2313031033
Kelas : B 2023

Menurut saya, jenis-jenis anggaran sektor publik banyak dikategorikan dalam beberapa jenis anatara lain :
Line-Item Budgeting (Anggaran Tradisional)
fokusnya pada pengelompokan pendapatan dan belanja berdasarkan pos-pos tertentu dan mudah disusun dan diawasi, tapi kurang mengaitkan anggaran dengan tujuan dan hasil (output/outcome).

Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Budgeting)
Menekankan hubungan antara dana yang dialokasikan dengan hasil yang diharapkan.

Anggaran Berbasis Program (Program Budgeting)
Mengelompokkan anggaran berdasarkan program dengan tujuan spesifik dan mempermudah evaluasi kinerja program dan penggunaan dana sesuai sasaran.

Anggaran Berbasis Zero (Zero-Based Budgeting)
Setiap program dibenarkan dari awal setiap tahun anggaran tanpa mengacu pada anggaran tahun sebelumnya. Bertujuan untuk menghilangkan inefisiensi dan memastikan alokasi dana benar-benar diperlukan.

Anggaran Berbasis Aktivitas (Activity-Based Budgeting)
Berfokus pada biaya tiap aktivitas untuk mengontrol biaya yang tidak memberikan nilai tambah.

Anggaran Berbasis Outcome (Outcome-Based Budgeting)
Menekankan hasil akhir (outcome) yang ingin dicapai, misalnya peningkatan kualitas pendidikan, penurunan kemiskinan.

Anggaran Partisipatif (Participatory Budgeting)
Melibatkan masyarakat dalam penyusunan anggaran untuk memastikan kebutuhan dan prioritas tercermin.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Rika Rahayu -
Nama: Rika Rahayu
NPM: 2313031052

Dalam sektor publik, anggaran memiliki beberapa jenis dengan lingkup yang berbeda-beda. (1). Anggaran tradisional atau line item budgeting berfokus pada pos-pos belanja dan input, sehingga lingkupnya terbatas pada administrasi keuangan dan pengendalian belanja. (2). Anggaran kinerja (performance budgeting) yang menghubungkan biaya dengan hasil (output dan outcome), sehingga lingkupnya lebih luas karena menilai efektivitas, efisiensi, dan manfaat bagi masyarakat. Selanjutnya, (3). anggaran berbasis program (program budgeting/PPBS) yang disusun berdasarkan program tertentu untuk mencapai tujuan pembangunan, dengan lingkup lintas unit kerja karena satu program bisa melibatkan beberapa instansi sekaligus. (4). Anggaran berbasis nol (Zero-Based Budgeting/ZBB) yang disusun dari awal setiap periode, sehingga lingkupnya mencakup evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan lama dan baru dengan tujuan menghindari pemborosan
In reply to First post

Re: Diskusi

by Eri Zenta Zikra Birama Putri -
Nama : Eri Zenta Zikra Birama Putri
NPM : 2313031040

Jenis-jenis anggaran dalam sektor publik pada dasarnya memiliki karakteristik dan lingkup yang berbeda sesuai dengan tujuan pengelolaannya. Anggaran tradisional atau line-item budgeting adalah bentuk anggaran yang paling sederhana, di mana fokusnya terletak pada rincian input atau pos belanja, seperti belanja pegawai, barang, dan modal. Anggaran ini mudah diawasi, tetapi kelemahannya hanya menekankan pada seberapa besar dana digunakan tanpa mengukur hasil yang dicapai. Berbeda dengan itu, anggaran kinerja menekankan keterkaitan antara alokasi dana dengan hasil atau output yang ingin dicapai. Dengan pendekatan ini, efektivitas dan efisiensi lebih diperhatikan, meskipun penerapannya membutuhkan indikator kinerja yang jelas. Selain itu, ada juga anggaran berbasis program, yang menekankan pendanaan berdasarkan program atau kegiatan tertentu. Lingkupnya lebih menyoroti hubungan antara pengeluaran pemerintah dengan tujuan pembangunan, meski sering terjadi tumpang tindih antarprogram. Jenis berikutnya adalah anggaran perencanaan atau Planning Programming Budgeting System (PPBS) yang berusaha menghubungkan perencanaan jangka panjang dengan penganggaran jangka pendek. Model ini lebih strategis, tetapi cukup rumit karena membutuhkan data dan analisis mendalam. Kemudian ada Zero Based Budgeting (ZBB), yaitu metode penganggaran yang dimulai dari nol setiap periode. Semua program harus dievaluasi ulang untuk memastikan relevansi dan prioritas, sehingga lebih rasional, meskipun membutuhkan waktu dan tenaga lebih banyak.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Bagas Muhamad Satria -
Nama : Bagas Muhamad Satria
NPM: 2313031037

1. Anggaran tradisional, yaitu sistem penyusunan anggaran yang berfokus pada aspek input atau besarnya dana yang dialokasikan untuk setiap kegiatan. Ciri utama dari anggaran ini adalah penekanan pada jumlah pengeluaran tanpa mempertimbangkan secara langsung hasil atau kinerja yang dicapai. Model anggaran seperti ini banyak digunakan pada masa awal pemerintahan modern yang masih bersifat birokratis dan prosedural.

2. Anggaran berbasis kinerja, yang menghubungkan secara jelas antara dana yang digunakan dengan output yang dihasilkan. Dalam sistem ini, setiap alokasi anggaran harus memiliki indikator kinerja yang dapat diukur untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program.

3. Zero Based Budgeting (ZBB), yaitu metode penganggaran yang dimulai dari titik nol setiap periode anggaran. Setiap kegiatan atau program perlu dievaluasi kembali dari awal berdasarkan urgensi, manfaat, dan prioritasnya sebelum ditetapkan untuk didanai.

4. Anggaran program, yang disusun berdasarkan tujuan jangka panjang melalui rangkaian kegiatan atau program terencana secara sistematis.

5. Anggaran partisipatif melibatkan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan dalam proses perumusan anggaran agar tercipta transparansi, akuntabilitas, serta rasa memiliki terhadap kebijakan publik.
In reply to First post

Re: Diskusi

by INTAN ROMALA SARI -
Nama: Intan Romala Sari
NPM: 2313031051

Dalam sektor publik, anggaran memiliki beberapa jenis yaitu: 

  1. Anggaran tradisional adalah anggaran yang berfokus pada pendekatan "incrementalism" dan "line-item budgeting". Sistem ini menggunakan data dari tahun sebelumnya untuk menambah atau mengurangi alokasi tanpa kajian mendalam, cenderung sentralis, dan berorientasi pada input. Salah satu kelemahannya adalah hubungan yang kurang kuat antara anggaran tahunan dan rencana pembangunan jangka panjang, serta minimnya fleksibilitas untuk penilaian kinerja.
  2.  New Public Management (NPM) adalah pendekatan modern berbasis teknologi yang menekankan pada manajemen berbasis kinerja. Pendekatan ini berfokus pada efisiensi, efektivitas, dan nilai dari setiap anggaran yang digunakan. NPM menuntut adanya pengurangan biaya, kompetisi tender, dan desentralisasi. Pendekatan ini juga membawa perubahan paradigma, dari sistem anggaran yang sentralis menuju desentralisasi, serta dari orientasi input menjadi orientasi output dan outcome.
  3. Anggaran kinerja yaitu anggaran yang menekankan pada konsep "value for money". Fokusnya adalah bagaimana anggaran dapat digunakan seefisien mungkin untuk mencapai hasil yang diinginkan. Anggaran ini melibatkan pengawasan kinerja, audit keuangan internal, serta evaluasi eksternal.
  4.  Zero-Based Budgeting (ZBB) adalah anggaran yang berupaya mengatasi kelemahan anggaran tradisional dengan memastikan bahwa alokasi anggaran ditentukan berdasarkan kebutuhan spesifik setiap periode, bukan hanya penyesuaian dari tahun sebelumnya.
  5. Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS) merupakan anggaran yang berorientasi pada output dan tujuan, penekanannya adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dita Silviana Putri -
Nama: Dita Silviana Putri
NPM : 2313031057
No. Absen: 26

Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik dan Lingkupnya
Secara umum, ada tiga jenis utama paradigma penganggaran di sektor publik yang mencerminkan evolusi manajemen dari fokus pada kontrol menjadi fokus pada hasil (kinerja).
1. Anggaran Tradisional (Line-Item Budgeting)
Jenis anggaran ini adalah yang paling tua dan sederhana, serta berfokus pada pengendalian pengeluaran.
Anggaran tradisional disusun berdasarkan pos-pos belanja (atau line items), seperti gaji, pembelian barang, atau biaya operasional. 
- Fokus Utama: Pengendalian dan Akuntabilitas Fiskal. Tujuannya adalah memastikan bahwa uang dibelanjakan sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan dan tidak melebihi alokasi.
- Kelebihan: Sangat mudah disusun dan memberikan kontrol yang ketat terhadap input (apa yang dibeli).
- Kelemahan: Mengabaikan efisiensi dan hasil. Sulit melihat hubungan antara uang yang dikeluarkan dengan kinerja atau dampak program yang dihasilkan.

2. Anggaran Kinerja (Performance Budgeting)
Anggaran kinerja adalah hasil dari gerakan New Public Management (NPM) yang mencoba menghubungkan input dengan output yang dihasilkan.
Anggaran ini mengaitkan dana yang dialokasikan (input) dengan kinerja (output dan outcome) yang harus dicapai oleh suatu unit kerja atau program.
- Fokus Utama: Efisiensi dan Efektivitas. Anggaran tidak hanya menyajikan pos belanja, tetapi juga disertai dengan indikator kinerja dan target yang terukur.
- Contoh: Anggaran untuk Dinas Kesehatan tidak hanya berisi biaya obat, tetapi juga target peningkatan cakupan imunisasi sebesar X persen.
- Tujuan Manajerial: Mendorong manajer publik untuk berpikir mengenai hasil (kinerja) yang harus dicapai, bukan hanya menghabiskan uang.

3. Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
PPBS adalah jenis anggaran yang kompleks dan berorientasi jangka panjang, yang berfokus pada proses perencanaan strategis sebelum proses penganggaran dilakukan.
PPBS menghubungkan perencanaan strategis jangka panjang (Planning), program-program kerja (Programming), dan pengalokasian sumber daya (Budgeting).
- Fokus Utama: Strategi dan Tujuan Jangka Panjang. Anggaran disusun berdasarkan program yang melayani tujuan strategis organisasi, melampaui batas-batas tahunan.
- Proses Inti: Membandingkan biaya total (cost) dan manfaat (benefit) dari berbagai alternatif program untuk mencapai tujuan yang sama. Tujuannya adalah memilih program yang paling cost-effective.
- Tujuan Manajerial: Membantu pengambilan keputusan dalam memilih program yang paling optimal secara sumber daya untuk mencapai visi dan misi organisasi.

Tambahan: Zero-Based Budgeting (ZBB)
Meskipun bukan paradigma utama seperti tiga di atas, ZBB adalah teknik yang sering digunakan untuk mendukung sistem anggaran kinerja (NPM).
ZBB adalah teknik penganggaran di mana seluruh anggaran harus dibenarkan dan dievaluasi dari dasar nol setiap periode.
- Fokus Utama: Rasionalisasi dan Prioritas. ZBB memaksa manajemen untuk mengevaluasi ulang semua program secara berkala dan mengalokasikan sumber daya hanya pada program yang memiliki relevansi dan efektivitas tinggi.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Muhammad Jibril Ramadhan 2313031045 -
Nama: Muhammad Jibril Ramadhan
NPM: 2313031045

Jenis-jenis anggaran sektor publik beserta lingkupnya:

1. Anggaran Tradisional (Line Item Budget)
- Penjelasan: Anggaran ini berfokus pada rincian pengeluaran berdasarkan jenis belanja, seperti gaji, alat tulis kantor, perjalanan dinas, dan sebagainya.
- Lingkupnya: Menekankan pada input (sumber daya yang digunakan), bukan pada hasil atau kinerja. Biasanya digunakan oleh pemerintah daerah atau lembaga yang masih berorientasi administratif.

2. Anggaran Kinerja (Performance Budgeting)
- Penjelasan: Mengaitkan antara dana yang digunakan dengan hasil atau kinerja yang dicapai.
- Lingkupnya: Mencakup perencanaan program dan kegiatan berdasarkan sasaran kinerja, indikator hasil, serta efisiensi penggunaan anggaran.
- Contoh: Anggaran Dinas Pendidikan yang mencantumkan target peningkatan angka partisipasi sekolah.

3. Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budgeting/ZBB)
- Penjelasan: Setiap unit kerja harus menyusun anggaran dari nol setiap tahun tanpa bergantung pada anggaran tahun sebelumnya.
- Lingkupnya: Mengharuskan evaluasi menyeluruh atas setiap program agar hanya kegiatan yang benar-benar penting yang didanai.
- Contoh: Pemerintah daerah menilai ulang seluruh program bantuan sosial agar sesuai dengan prioritas masyarakat.

4. Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting/PBB)
- Penjelasan: Serupa dengan anggaran kinerja, tetapi lebih menekankan pada pengukuran hasil (outcome) dibanding output.
- Lingkupnya: Fokus pada pencapaian tujuan strategis organisasi publik dan efisiensi anggaran.

5. Anggaran Partisipatif
- Penjelasan: Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan penentuan prioritas anggaran publik.
- Lingkupnya: Umumnya diterapkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di tingkat desa atau daerah.

6. Anggaran Surplus dan Defisit
- Penjelasan: Berdasarkan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran.
- Lingkupnya:
* Anggaran Surplus: jika penerimaan lebih besar dari pengeluaran.
* Anggaran Defisit: jika pengeluaran lebih besar dari penerimaan (biasanya dibiayai melalui pinjaman).
* Anggaran Berimbang: jika keduanya sama besar.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Nela Amelia -
NAMA : NELA AMELIA
NPM : 2313031050

Jenis-jenis anggaran sektor publik beserta cakupan (lingkup):
1. Anggaran Tradisional (Line-Item Budget)
• Penjelasan: Fokus pada rincian pos pengeluaran berdasarkan jenis belanja (misalnya gaji, alat tulis, perjalanan dinas).
• Lingkup: Mengatur penggunaan dana secara administratif dan menekankan pada kepatuhan terhadap aturan keuangan, bukan pada hasil atau kinerja program.
2. Anggaran Kinerja (Performance Budget)
• Penjelasan: Mengaitkan setiap pengeluaran dengan hasil (output) yang ingin dicapai.
• Lingkup: Menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan dana, serta mendorong akuntabilitas kinerja unit kerja pemerintah.
3. Anggaran Program (Program Budget)
• Penjelasan: Menyusun anggaran berdasarkan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
• Lingkup: Mencakup rencana kegiatan yang terarah pada pencapaian sasaran pembangunan dan manfaat bagi masyarakat.
4. Anggaran Berbasis Nol (Zero-Based Budgeting)
• Penjelasan: Setiap kegiatan harus dievaluasi dari awal setiap periode anggaran tanpa mengandalkan anggaran tahun sebelumnya.
• Lingkup: Mendorong efisiensi, karena setiap pengeluaran harus memiliki justifikasi yang kuat.
5. Anggaran Berbasis Kinerja Hasil (Outcome-Based Budgeting)
• Penjelasan: Fokus pada outcome atau hasil akhir kebijakan publik, bukan sekadar output kegiatan.
• Lingkup: Menilai sejauh mana program pemerintah berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
6. Anggaran Partisipatif (Participatory Budgeting)
• Penjelasan: Masyarakat dilibatkan secara langsung dalam proses perencanaan dan penetapan anggaran.
• Lingkup: Meningkatkan transparansi, keadilan, dan rasa kepemilikan publik terhadap program pemerintah.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Qonita Nurul Izzah 2313031042 -
Nama: Qonita Nurul Izzah
NPM:2313031042

Beragamnya jenis anggaran di sektor publik mencerminkan kompleksitas dalam pengelolaan keuangan pemerintah. Salah satunya adalah anggaran tradisional (line-item budgeting), yang menitikberatkan pada pembagian dana berdasarkan pos pengeluaran seperti gaji atau perlengkapan. Meskipun mudah diawasi, model ini kurang memperhatikan hasil atau capaian kinerja yang diinginkan.
Berbeda dengan itu, anggaran berbasis kinerja (performance budgeting) mengaitkan alokasi dana dengan output dan outcome, sehingga dapat meningkatkan efisiensi serta tanggung jawab dalam penggunaan anggaran.
Sementara anggaran berbasis program (program budgeting) mengelompokkan pengeluaran sesuai program tertentu dengan sasaran yang jelas agar penilaian kinerja dapat dilakukan lebih tepat.
Terdapat pula anggaran berbasis nol (zero-based budgeting/ZBB) yang mewajibkan setiap pengeluaran dijustifikasi dari awal setiap tahun, sehingga seluruh alokasi benar-benar diperlukan dan penggunaan anggaran menjadi lebih transparan. Adapun anggaran berbasis aktivitas (activity-based budgeting) menekankan pada biaya tiap kegiatan untuk menekan pemborosan dan memaksimalkan efisiensi sumber daya.
Anggaran berbasis outcome berfokus pada hasil akhir, memastikan bahwa pengeluaran pemerintah menghasilkan dampak nyata terhadap tujuan kebijakan.
Selain itu, terdapat anggaran partisipatif, yang memberi ruang bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam proses penyusunan anggaran agar kebutuhan publik benar-benar terakomodasi, serta anggaran responsif gender, yang memastikan kesetaraan alokasi bagi laki-laki dan perempuan melalui program yang berkeadilan gender.
Masing-masing jenis anggaran memiliki penerapan yang berbeda. Misalnya, anggaran operasional digunakan untuk pengeluaran rutin seperti gaji dan pemeliharaan fasilitas, sedangkan anggaran modal (capital budget) dialokasikan untuk proyek jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur yang manfaatnya berkelanjutan. Oleh karena itu, pemilihan jenis anggaran harus disesuaikan dengan tujuan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan keuangan sektor publik.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Nur Ayu Dila 2313031055 -
Nama: Nur Ayu Dila
NPM: 2313031055

Jenis-jenis anggaran sektor publik beserta lingkupnya

1. Anggaran Tradisional
Lingkupnya berfokus pada input atau pengeluaran rutin, disusun berdasarkan jenis belanja seperti gaji pegawai, barang, dan jasa. Sistem ini menekankan pada kepatuhan terhadap aturan dan pengendalian keuangan, bukan pada hasil yang dicapai.
2. Anggaran Kinerja (Performance Budgeting)
Lingkupnya mencakup hubungan antara biaya (input) dan hasil yang diperoleh (output) dari setiap program atau kegiatan pemerintah. Pendekatan ini menekankan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran.
3. Anggaran Berbasis Nol (Zero-Based Budgeting / ZBB)
Lingkupnya meliputi penilaian dan penyusunan kembali seluruh kegiatan dari awal (nol) tanpa menggunakan acuan anggaran tahun sebelumnya. Setiap program harus dibenarkan dan disetujui kembali berdasarkan kebutuhan dan manfaatnya.
4. Planning Programming Budgeting System (PPBS)
Lingkupnya mengintegrasikan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran dalam satu sistem yang saling terkait. Tujuannya agar alokasi dana sesuai dengan prioritas dan tujuan jangka panjang pemerintah secara rasional dan terukur.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Irenius Juni Nugroho 2313031032 -
Nama : Irenius Juni Nugroho
NPM : 2313031032
KELAS : 2023 B

1. Anggaran Operasional (Operational Budget)
Lingkupnya untuk kebutuhan sehari-hari pemerintah seperti gaji pegawai, listrik, air, dan pengeluaran rutin lainnya yang hanya berlaku satu tahun anggaran.

2. Anggaran Modal (Capital Budget)
Digunakan untuk pengeluaran yang bersifat investasi seperti pembangunan infrastruktur, pengadaan alat berat, dan proyek jangka panjang yang menambah aset pemerintah.

3. Anggaran Tradisional (Line-item Budgeting)
Anggaran ini mengelompokkan pengeluaran berdasarkan jenis, misalnya gaji, bahan, dan alat tulis. Cocok untuk pengawasan dan pengendalian tetapi kurang memperhatikan hasil yang dicapai.

4. Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Budgeting)
Fokus pada hasil kerja atau manfaat yang ingin dicapai, misalnya dana dialokasikan untuk mengurangi angka kemiskinan dengan indikator keberhasilan yang jelas.

5. Anggaran Berbasis Program (Program Budgeting)
Mengelompokkan anggaran berdasarkan program-program tertentu dengan tujuan spesifik, sehingga memudahkan evaluasi dan pengendalian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Igha Mawardhani -

Nama : Igha Mawardhani

NPM : 2313031043


1. Anggaran Tradisional

Anggaran tradisional disusun sebagai daftar belanja yang sangat detail, seperti gaji, ATK, atau perjalanan dinas. Fokus utamanya hanya memastikan semua pengeluaran sesuai aturan. Pendekatan ini membuat anggaran mudah dikontrol, tetapi tidak mampu menunjukkan hasil atau manfaat yang dicapai pemerintah.


2. Anggaran Inkremental

Dalam anggaran inkremental, pemerintah hanya menyesuaikan anggaran tahun sebelumnya dengan sedikit penambahan atau pengurangan. Cara ini terlihat praktis, tetapi sering mempertahankan kegiatan yang sebenarnya sudah tidak efektif karena tidak ditinjau ulang secara menyeluruh.


3. Anggaran Berbasis Program

Anggaran berbasis program menyusun belanja berdasarkan tujuan pembangunan, bukan daftar barang. Setiap kegiatan ditempatkan dalam satu program besar, sehingga arah anggaran lebih jelas dan selaras dengan prioritas pemerintah. Pendekatan ini memudahkan pemerintah fokus pada tujuan, bukan sekadar belanja rutin.


4. Anggaran Berbasis Kinerja

Pada anggaran berbasis kinerja, pemerintah harus menunjukkan hubungan antara dana yang digunakan dan hasil yang dicapai. Setiap kegiatan diberi target output dan outcome, sehingga anggaran tidak hanya menjadi dokumen angka, tetapi alat untuk menilai seberapa besar manfaat bagi masyarakat.


5. Zero-Based Budgeting (ZBB)

ZBB membuat setiap unit kerja memulai anggaran dari nol. Tidak ada kegiatan yang otomatis mendapat dana hanya karena pernah dibiayai sebelumnya. Setiap program harus dibuktikan relevansi dan manfaatnya. Cara ini membantu menyingkirkan belanja yang tidak berguna dan meningkatkan efisiensi.

In reply to First post

Re: Diskusi

by Elsa Triananda -
nama : elsa triananda
npm :2313031053

Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik dan Penjelasan Singkatnya

1. Anggaran Operasional
Anggaran ini digunakan untuk membiayai kegiatan rutin pemerintah sehari-hari, seperti gaji pegawai, listrik, air, ATK, dan pemeliharaan fasilitas umum. Lingkupnya mencakup semua kebutuhan dasar agar pelayanan publik tetap berjalan normal setiap waktu.

2. Anggaran Modal / Belanja Modal
Anggaran ini dipakai untuk pembangunan atau pengadaan aset jangka panjang seperti jalan, jembatan, gedung sekolah, alat kesehatan, atau kendaraan dinas. Lingkupnya meliputi perencanaan, pelaksanaan proyek, hingga pengawasan pembangunan.

3. Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran ini disusun berdasarkan target kinerja dan hasil yang ingin dicapai. Setiap dana harus memiliki tujuan dan indikator yang jelas. Lingkupnya mencakup penetapan target program, pengukuran output dan outcome, serta evaluasi hasil.

4. Anggaran Partisipatif
Jenis anggaran ini melibatkan masyarakat langsung dalam penyusunan anggaran, misalnya melalui Musrenbang. Lingkupnya termasuk penyerapan aspirasi warga, diskusi kebutuhan daerah, dan penetapan prioritas pembangunan berdasarkan suara masyarakat.

5. Anggaran Defisit
Terjadi ketika belanja pemerintah lebih besar dari pendapatan. Lingkupnya mencakup cara pemerintah menutup kekurangan dana, misalnya melalui pinjaman atau penerbitan obligasi. Biasanya digunakan saat pembangunan sangat membutuhkan dana besar.

6. Anggaran Surplus
Terjadi ketika pendapatan pemerintah lebih besar dari pengeluarannya. Lingkupnya mencakup pengelolaan dana lebih, cadangan fiskal, dan pembayaran utang. Surplus sering dianggap sebagai kondisi fiskal yang sehat.

7. Anggaran Berimbang
Pendapatan dan belanja pemerintah jumlahnya sama atau hampir sama. Lingkup anggaran ini fokus pada pengendalian belanja agar tidak melebihi pendapatan serta memastikan stabilitas keuangan negara.

8. Anggaran Kas
Anggaran ini mengatur arus kas masuk dan keluar untuk memastikan pemerintah selalu memiliki kas yang cukup. Lingkupnya meliputi pengaturan jadwal penerimaan pajak, pembayaran gaji, dan kewajiban yang jatuh tempo.

9. Anggaran Multi-Year
Digunakan untuk proyek yang berlangsung lebih dari satu tahun, seperti pembangunan infrastruktur besar. Lingkupnya mencakup perencanaan jangka panjang, pembiayaan bertahap, dan evaluasi tiap tahap proyek.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036
Kelas : 2023B

Jenis Jenis Anggaran

1. Anggaran operasional merupakan jenis anggaran sektor publik yang berfokus pada pembiayaan kegiatan rutin pemerintah, seperti belanja pegawai, pemeliharaan, dan biaya administrasi. Lingkupnya mencakup seluruh kebutuhan dasar instansi agar aktivitas pelayanan publik dapat berlangsung setiap hari. Anggaran ini penting karena menjadi dasar keberlanjutan operasional organisasi tanpa gangguan.

2. Anggaran modal adalah anggaran yang digunakan untuk pengeluaran jangka panjang, misalnya pembangunan gedung, jalan, jembatan, atau pengadaan aset besar lainnya. Lingkupnya meliputi perencanaan proyek, analisis cost–benefit, pengendalian pembangunan, serta evaluasi manfaat aset dalam jangka panjang. Jenis anggaran ini berperan untuk mendukung investasi strategis yang meningkatkan kualitas layanan publik.

3. Anggaran berbasis kinerja adalah anggaran yang mengaitkan alokasi dana dengan hasil yang ingin dicapai, baik berupa output maupun outcome. Lingkupnya mencakup penetapan indikator kinerja, target program, mekanisme monitoring, serta evaluasi pencapaian. Sistem ini menekankan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sesuai prinsip New Public Management.

4. Anggaran surplus-defisit merupakan perbandingan antara pendapatan dan belanja pemerintah, sehingga menunjukkan apakah anggaran berada pada posisi surplus, defisit, atau berimbang. Lingkupnya mencakup evaluasi kapasitas fiskal, kebijakan belanja, strategi pembiayaan, serta pengelolaan utang dan cadangan fiskal.

5. Anggaran partisipatif adalah anggaran yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses perencanaan dan penentuan prioritas pembangunan. Lingkupnya meliputi musrenbang, forum konsultasi publik, penyusunan aspirasi warga, serta mekanisme transparansi dan akuntabilitas untuk memastikan kebutuhan masyarakat benar-benar terakomodasi.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Zahra Syafitri T. -
Nama : Zahra Syafitri Tunnisa
NPM :2313031035

Anggaran sektor publik terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan sifat pengeluarannya: anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran operasional mencakup pengeluaran rutin sehari-hari seperti gaji pegawai, bahan habis pakai, dan biaya pemeliharaan yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran tanpa menambah aset pemerintah, sehingga lingkupnya terfokus pada kelangsungan operasi pemerintahan.

Anggaran modal meliputi pengeluaran untuk aset tetap seperti pembangunan infrastruktur, pengadaan peralatan, atau investasi jangka panjang yang manfaatnya melebihi satu tahun dan meningkatkan kekayaan negara, dengan lingkup yang menekankan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas publik. Selain itu, pendekatan penyusunan anggaran mencakup jenis seperti anggaran tradisional (line-item budgeting) yang mengelompokkan berdasarkan pos input tanpa ukur kinerja, serta anggaran berbasis kinerja (performance budgeting) yang menghubungkan dana dengan output dan outcome untuk efisiensi.