NAMA : IDA HARISYOTUL MUNGAWANAH
NPM : 2313034015
KELAS/PRODI : PENDIDIKAN GEOGRAFI 2023 B
MATA KULIAH : GEOGRAFI SOSIAL
DOSEN PENGAMPU : Dr. Novia Fitri Istiawati, M. Pd.
Interaksi manusia dan lingkungan dalam ruang sosial merupakan fenomena kompleks yang melibatkan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alamnya, antar sesama manusia dalam konteks sosial, serta dengan aspek budaya dan ekonomi. Pemahaman tentang dinamika interaksi ini penting untuk menganalisis bagaimana manusia membentuk dan dibentuk oleh lingkungannya, serta bagaimana ruang sosial menjadi wadah bagi berbagai interaksi tersebut. Analisis menunjukkan bahwa interaksi manusia-lingkungan dalam ruang sosial tidak hanya sekadar hubungan fisik, tetapi juga mencakup dimensi psikologis, sosiologis, dan ekologis yang saling terkait dan membentuk pola kehidupan sosial yang dinamis.
Konseptualisasi Interaksi Manusia-Lingkungan dalam Perspektif Sosio-Spasial
Interaksi manusia dengan lingkungan dalam ruang sosial pada hakikatnya terjadi karena sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam konteks ini, manusia membutuhkan bantuan dari pihak lain, baik sesama manusia, makhluk hidup lainnya, maupun komponen abiotik di alam. Interaksi ini membentuk apa yang disebut sebagai interaksi sosial, yaitu hubungan sosial yang dinamis, yang mencakup hubungan antar individu, antara kelompok, dan antara individu dengan kelompok.
Proses interaksi sosial dapat berlangsung setelah didorong oleh beberapa faktor psikologis, di antaranya adalah identifikasi, imitasi, sugesti, dan simpati. Faktor-faktor ini berperan penting dalam membentuk bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan bagaimana interaksi tersebut dimanifestasikan dalam ruang.
Dimensi Ruang dalam Interaksi Sosial
Ruang interaksi sosial dapat didefinisikan sebagai area yang digunakan untuk melakukan interaksi sosial. Setiap manusia, sebagai makhluk sosial, tidak akan lepas dari aktivitas interaksi sosial karena merupakan salah satu kebutuhan dasar. Interaksi sosial dapat dilakukan dalam lingkup terkecil seperti keluarga di rumah, hingga lingkup yang lebih luas seperti interaksi dengan tetangga dalam bentuk perbincangan sederhana atau kegiatan kemasyarakatan seperti arisan RT/RW.
Terdapat dua jenis ruang interaksi sosial berdasarkan perancangannya:
1. Ruang yang khusus dirancang sebagai tempat interaksi sosial, seperti taman publik, balai warga, dan lapangan bermain.
2. Ruang yang tidak khusus dirancang sebagai tempat interaksi sosial, namun pada praktiknya digunakan untuk aktivitas sosial.
Karakteristik ruang interaksi sosial juga dipengaruhi oleh latar belakang budaya yang berlaku pada lingkungan tertentu, sehingga setiap wilayah dapat memiliki karakter ruang yang berbeda-beda.
Sosiologi Ruang Kerangka Teoretis untuk Memahami Interaksi Manusia-Lingkungan
Dalam memandang interaksi manusia dan lingkungan dalam ruang sosial, perspektif sosiologi ruang menawarkan kerangka teoretis yang komprehensif. Sosiologi ruang merupakan cabang sosiologi yang menggunakan teori-teori geografi, khususnya geografi manusia dan ekonomi dalam kajiannya. Pendekatan ini menyasar berbagai praktik sosial, dinamika kekuatan institusi sosial, dan dialektika keruangan sebagai manifestasi interaksi manusia dengan ruang.
Sosiologi ruang memiliki sifat interdisipliner, dalam perkembangannya sangat dipengaruhi oleh teori Marxisme dan Poskolonialisme, serta memiliki irisan dengan ilmu geografi dan arsitektur. Pendekatan ini mengakui bahwa ruang bukan hanya entitas fisik, tetapi juga produk sosial yang dibentuk melalui interaksi manusia dengan lingkungannya.
Tipologi Interaksi Manusia dengan Lingkungan dalam Ruang Sosial
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Interaksi antara manusia dan alam merupakan hubungan timbal balik yang fundamental. Manusia sangat memerlukan alam dan sumber dayanya untuk bertahan hidup, sementara alam menuntut manusia untuk melestarikannya agar dapat terus eksis dan berkelanjutan.
Interaksi manusia dengan alam dapat dikelompokkan menjadi dua jenis:
1. Interaksi yang menyesuaikan diri dengan alam, contohnya adalah manusia yang hidup dekat dengan sumber makanannya, menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan, dan menghindari tinggal di daerah rawan bencana alam.
2. Interaksi yang mendominasi alam, yaitu kecenderungan manusia untuk mengambil sumber daya alam, seperti mengembangkan teknologi hujan buatan demi mempercepat panen.
Contoh konkret interaksi manusia dengan lingkungan alam meliputi pemanfaatan sumber daya alam (penggunaan kayu untuk konstruksi, pemanfaatan air sungai untuk irigasi), perubahan penggunaan lahan (konversi hutan menjadi lahan pertanian), dan pengelolaan limbah.
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial
Interaksi sosial merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dan dapat dibagi menjadi beberapa bentuk:
1. Interaksi antar individu: hubungan yang terjadi antara dua atau lebih individu.
2. Interaksi antara individu dengan kelompok: hubungan yang terjalin antara satu orang dengan sekelompok orang.
3. Interaksi antar kelompok: hubungan yang terjadi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Di era digital saat ini, interaksi sosial juga dapat dilakukan secara online, memperluas jangkauan dan bentuk interaksi manusia dengan lingkungan sosialnya.
Interaksi dengan Lingkungan Budaya dan Ekonomi
Selain lingkungan alam dan sosial, manusia juga berinteraksi dengan lingkungan budaya dan ekonomi. Lingkungan-lingkungan ini saling terkait dan membentuk kompleksitas dalam ruang interaksi sosial. Interaksi dengan lingkungan budaya mencakup bagaimana manusia berinteraksi dengan nilai, norma, dan praktik budaya dalam suatu masyarakat, sementara interaksi dengan lingkungan ekonomi melibatkan bagaimana manusia berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
Dinamika Ruang dalam Interaksi Sosial
Ruang sosial merupakan entitas yang terbentuk karena adanya realitas sosial dalam masyarakat. Dalam konteks ini, ruang tidak hanya berfungsi sebagai wadah fisik, tetapi juga sebagai konstruksi sosial yang dibentuk melalui interaksi manusia. Kampung kota, misalnya, menjadi salah satu bentuk ruang sosial yang memiliki karakteristik unik dalam interaksi manusia dengan lingkungannya.
Dinamika ruang dalam interaksi sosial juga mencerminkan bagaimana manusia memaknai dan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Setiap bentuk ruang, baik yang dirancang khusus untuk interaksi sosial maupun tidak, memiliki potensi untuk menjadi tempat berlangsungnya interaksi manusia dengan lingkungan dalam berbagai bentuk.
Dampak Interaksi Manusia-Lingkungan dalam Ruang Sosial
Interaksi manusia dengan lingkungan sosial dapat menimbulkan dampak positif atau negatif, tergantung pada situasi, kondisi, dan individu yang terlibat di dalamnya. Dampak positif dapat berupa terbentuknya kohesi sosial, saling pengertian, dan kolaborasi dalam mengatasi tantangan bersama. Sementara dampak negatif dapat meliputi konflik sosial, eksploitasi sumber daya, dan degradasi lingkungan.
Dalam konteks ruang sosial, dampak dari interaksi manusia-lingkungan juga tercermin dalam perubahan fisik ruang, pergeseran fungsi ruang, dan transformasi makna sosial dari ruang tersebut.
Referensi:
Characteristics, S., Residents, O. F., Interaction, S., In, S., Residential, T. H. E., Of, E., & Urban, T. (2024). KARAKTERISTIK SPASIAL RUANG INTERAKSI SOSIAL PENGHUNI di LINGKUNGAN HUNIAN. 11(1). https://doi.org/10.26418/lantang.v11i1.69948