Forum diskusi

Forum diskusi

Forum diskusi

Number of replies: 161

mahasiswa berikut untuk menanggapi isi materi pada artikel pertemuan 9, silakan jelaskan mulai dari isi materi dan permasalahan.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Rachel Salsabila Adimsi 2411011055 -
Nama: Rachel Salsabila Adimsi
NPM : 2411011055
Kelas : Manajemen A
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Artikel ini membahas Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, menghadapi tantangan signifikan karena perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah keberagaman budaya dan informasi global yang terus berkembang.

Tanggapan
Filsafat Pancasila merupakan landasan ideologis yang penting bagi bangsa Indonesia, tidak hanya sebagai simbol kenegaraan tetapi juga sebagai dasar pembentukan karakter dan integritas bangsa. Di tengah dinamika globalisasi, pendidikan Pancasila menghadapi tantangan signifikan, seperti perubahan sosial, perkembangan teknologi, dan kompleksitas budaya Indonesia yang kaya akan keberagaman. Oleh karena itu, penting untuk menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di era yang semakin terkoneksi ini.
Sistem pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan global sekaligus mempertahankan esensi dari setiap sila. Nilai-nilai seperti toleransi, keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan perlu diajarkan secara efektif agar generasi muda tidak hanya mengenal Pancasila sebagai konsep tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang disarankan adalah dengan mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran yang lebih interaktif serta kontekstual. Di era digital ini, pendidikan Pancasila harus mengajarkan literasi digital yang bijak, sehingga siswa dapat menyaring informasi yang tepat dan tidak terjebak dalam disinformasi atau radikalisme.
Tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga agar Pancasila tetap menjadi inspirasi bagi generasi muda, bukan hanya sekadar kewajiban formal. Hal ini membutuhkan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai Pancasila.

Berikut beberapa poin yang didapat dari artikel tersebut :

  • Pancasila Sebagai Ideologi: Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila yang mengajarkan tentang hubungan dengan Tuhan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai ini dalam setiap individu sebagai warga negara yang baik.
  • Tantangan Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila dihadapkan pada berbagai dinamika, seperti perubahan kurikulum, perkembangan sosial dan teknologi, serta tantangan budaya. Globalisasi dan era digital membawa tantangan baru seperti disinformasi dan pengaruh budaya luar yang memerlukan literasi digital yang kuat.
  • Pentingnya Penyesuaian Kurikulum: Kurikulum pendidikan Pancasila harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah perubahan global. Perlu pendekatan inovatif dalam pengajaran agar nilai-nilai Pancasila dapat dipahami dan dihayati oleh generasi muda.
  • Peran Teknologi dan Literasi Digital: Teknologi harus dimanfaatkan secara bijak dalam penyampaian materi Pancasila. Dengan kemajuan teknologi informasi, pendidikan Pancasila harus memberikan pengetahuan tentang literasi digital yang bijaksana untuk menghindari pengaruh negatif dari media sosial.
  • Peran Guru dan Masyarakat: Guru memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila. Kompetensi dan integritas guru harus ditingkatkan agar mereka dapat mengajarkan Pancasila dengan efektif. Selain itu, dukungan keluarga dan masyarakat juga penting untuk memperkuat pendidikan Pancasila di semua lapisan masyarakat.
  • Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila: Pendidikan Pancasila tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada pembentukan karakter. Nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, keadilan, dan demokrasi harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh generasi muda sebagai penerus bangsa.

Permasalahan dalam Pendidikan Filsafat Pancasila
  • Relevansi Pancasila di Era Globalisasi: Ada kekhawatiran bahwa nilai-nilai Pancasila akan kehilangan relevansi karena generasi muda lebih banyak terpapar dengan nilai-nilai global. Tantangan ini menuntut pendidikan Pancasila untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya.
  • Disinformasi dan Radikalisme: Era digital mempermudah penyebaran informasi yang salah dan radikalisme. Pendidikan Pancasila harus mengajarkan literasi digital yang kritis agar generasi muda bisa menyaring informasi yang benar dan relevan.
  • Keberagaman Budaya dan Agama: Indonesia yang kaya akan keberagaman menghadapi tantangan dalam menyatukan masyarakat dengan beragam latar belakang. Pancasila harus dipahami sebagai alat untuk merangkul keberagaman dan mempromosikan toleransi.
  • Kualitas dan Kompetensi Guru: Beberapa guru yang belum cukup kompeten dalam mengajarkan Pancasila, sehingga pendidikan Pancasila menjadi kurang efektif. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru perlu diperhatikan untuk memastikan nilai-nilai Pancasila disampaikan dengan benar.
  • Apatisme Generasi Muda: Generasi muda cenderung menganggap Pancasila hanya sebagai formalitas, bukan sebagai prinsip hidup yang relevan. Ini menimbulkan tantangan dalam membuat Pancasila tetap menarik dan relevan bagi mereka.
  • Kesenjangan dalam Implementasi Kurikulum: Implementasi pendidikan Pancasila di berbagai sekolah masih tidak merata, terutama di daerah-daerah terpencil yang mungkin memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan materi pendidikan.


In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Naura Silvania Putri 2411011073 -
Nama : Naura Silvania Putri
NPM : 2411011073
Kelas : A

Assalamualaikum, Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberi tanggapan tentang artikel yang telah diberikan mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".

Artikel tersebut menguraikan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang berfungsi membentuk karakter warga negara. Dalam era globalisasi, pendidikan Pancasila menghadapi tantangan besar seperti perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta keragaman budaya dan agama.

Salah satu permasalahan utama adalah kesulitan menjaga relevansi Pancasila di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Hal ini memerlukan penyesuaian dalam kurikulum pendidikan dan metode pembelajaran agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan di era digital. Masalah lainnya adalah bagaimana mengatasi berbagai pemahaman terhadap nilai Pancasila, terutama ketika masyarakat semakin terhubung dengan informasi dari seluruh dunia.

Selain itu, artikel ini juga menunjukkan pentingnya literasi digital dan perlunya memperkuat integritas guru dalam mengajarkan Pancasila. Tantangan lain yang disebutkan adalah bagaimana mengatasi apatisme generasi muda terhadap Pancasila dan menginspirasi mereka untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai mahasiswa, tanggapan terhadap materi ini adalah penting untuk memperbarui pendekatan pendidikan Pancasila dengan memanfaatkan teknologi secara bijak. Hal ini perlu didukung dengan pelatihan guru yang berfokus pada pembelajaran inovatif serta penerapan metode pembelajaran yang lebih interaktif, agar generasi muda dapat terinspirasi untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Andri Julisky 2411011012 -
Andri Julisky
2411011012
Kelas A

Assalamualaikum dan selamat pagi pak roy, izin memberi tanggapan sekiranya ada salah mohon di maafkan

Isi materi artikel menyoroti pentingnya pendidikan Pancasila dalam mempertahankan identitas dan fondasi ideologi bangsa di tengah tantangan globalisasi. Pancasila bukan hanya ideologi, tetapi juga panduan moral yang harus ditanamkan pada generasi muda melalui pendidikan. Dalam konteks perubahan sosial, kurikulum pendidikan Pancasila harus terus diperbarui agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi dan globalisasi. Era digital memberikan tantangan baru, seperti disinformasi dan radikalisme, sehingga literasi digital yang bijak menjadi hal penting.

Pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia, serta menjaga kerukunan sosial. Selain itu, pemahaman yang mendalam oleh guru dan implementasi metode pembelajaran yang inspiratif sangat dibutuhkan untuk menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila secara efektif. Partisipasi aktif dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah menjadi kunci dalam memperkuat pendidikan Pancasila di semua lapisan masyarakat.

Beberapa permasalahan utama yang diangkat adalah:
1. menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat : Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi.

2. menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan : Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu) memerlukan pendekatan yang inklusif untuk merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Hal ini menjadi lebih rumit dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat mengganggu kerukunan sosial

3. Kurikulum yang Dinamis: Kurikulum pendidikan Pancasila harus terus diperbarui agar relevan dengan perubahan sosial dan teknologi. Pengajaran nilai-nilai Pancasila juga harus diintegrasikan dengan dinamika global yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar.

4. Tantangan Teknologi: Era digital menimbulkan tantangan tersendiri dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila. Akses mudah ke informasi global dapat berdampak pada persepsi siswa terhadap nilai-nilai sosial, sehingga literasi digital yang bijak menjadi penting.

5. Keragaman Budaya: Tantangan lain adalah bagaimana menjaga keberagaman dan mencegah potensi konflik dari perbedaan pandangan. Pendidikan Pancasila perlu mampu merangkul keragaman agama, budaya, dan suku di Indonesia.

6. Partisipasi Pemangku Kepentingan: Kesuksesan pendidikan Pancasila membutuhkan keterlibatan aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk keluarga, masyarakat, dan pemerintah, untuk memperkuat nilai-nilai ini di seluruh lapisan masyarakat.

7. permasalahan sumber daya: terutama di daerah-daerah terpencil. Akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila dapat menjadi terbatas di beberapa wilayah. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan Pancasila adalah tantangan yang harus diatasi

8. mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Bagaimana membuat Pancasila menjadi inspirasi dan semangat bagi pemuda Indonesia, bukan hanya sebagai kewajiban formal. Ini adalah tantangan yang memerlukan upaya komprehensif dari semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Herdi Ferdiansyah Bahtiar 2411011117 -
Nama : Herdi Ferdiansyah Bahtiar
Npm : 2411011117

Assallammuallaikum wr.wb, selamat pagi Pak Roy. Izin menanggapi artikel tersebut


Artikel ini berfokus pada bagaimana pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi perubahan sosial dan teknologi dalam era globalisasi. Pancasila, sebagai ideologi negara, menjadi dasar pendidikan untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan berkepribadian sesuai nilai-nilai Pancasila. Artikel ini menyoroti pentingnya adaptasi kurikulum, penggunaan teknologi dalam pendidikan, serta tantangan dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat yang semakin terhubung secara global. Beberapa aspek utama yang dibahas adalah:
- Integrasi Pancasila dalam Kurikulum: Penyesuaian materi ajar agar tetap relevan dan kontekstual.
- Pendidikan Multikultural: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam keberagaman budaya Indonesia.
- Literasi Digital: Pentingnya mengajarkan penggunaan teknologi dengan bijak agar tidak mengganggu pemahaman dan penerapan nilai Pancasila.
- Kolaborasi: Perlunya peran aktif dari pemerintah, keluarga, masyarakat, dan pendidik untuk keberhasilan pendidikan Pancasila.

Permasalahan
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pendidikan Pancasila antara lain:
- Globalisasi dan Perubahan Sosial: Pendidikan Pancasila harus tetap relevan di tengah perubahan sosial yang cepat dan globalisasi, menjaga agar nilai-nilai Pancasila tidak terkikis oleh arus informasi global.
- Keragaman Budaya dan Identitas: Mengelola keberagaman budaya dan agama di Indonesia agar nilai-nilai Pancasila dapat diterima secara inklusif.
- Teknologi dan Media Sosial: Tantangan dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila di era digital di mana informasi bisa mudah diakses, termasuk informasi yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
- Kompetensi Guru: Perlunya peningkatan kualitas dan kompetensi guru dalam mengajarkan Pancasila agar mereka dapat menginspirasi generasi muda.
- Apatisme Generasi Muda: Tantangan untuk membuat Pancasila lebih dari sekedar kewajiban formal, melainkan menjadi inspirasi dan semangat yang dihayati oleh pemuda.

Artikel ini memberikan wawasan bahwa pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan tantangan zaman dan tetap berpegang pada esensi nilai-nilai Pancasila untuk masa depan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by NADIV NAFIS WAVI -
Nama : Nadiv Nafis Wavi
NPM : 2451011026

Assalamualaikum Wr.Wb, selamat pagi Pak roy, izin menanggapi artikel yang bapak berikan pada pembelajaran MKU Pancasila hari ini.

Artikel berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" oleh Yohanes Mihit, memuat analisis mendalam mengenai peran pendidikan Pancasila di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Berikut adalah ringkasan dari materi dan permasalahan yang terdapat dalam artikel tersebut:

Isi Materi:

1. Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan: Pancasila adalah ideologi negara yang berfungsi sebagai dasar pembentukan karakter dan kesadaran berbangsa. Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan dalam pendidikan agar generasi muda menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan beretika.


2. Dinamika Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila mengalami perubahan sejak awal kemerdekaan hingga saat ini. Salah satu dinamika penting adalah perubahan dalam kurikulum untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, budaya, dan teknologi.


3. Tantangan Pendidikan Pancasila:

Globalisasi: Era globalisasi memperkenalkan tantangan dalam menjaga relevansi Pancasila di tengah pengaruh budaya asing, informasi global, dan perubahan sosial yang cepat.

Teknologi: Perkembangan teknologi digital mengubah cara belajar dan berinteraksi. Pendidikan Pancasila harus bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak tanpa mengorbankan pemahaman mendalam akan nilai-nilai ideologi bangsa.

Keragaman Budaya: Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila yang dapat mencakup seluruh elemen masyarakat.

Pemahaman dan Implementasi: Terdapat variasi dalam pemahaman dan implementasi Pancasila di kalangan masyarakat, yang memerlukan penyempurnaan dalam kurikulum dan pelatihan bagi para pendidik.



4. Peran Pendidik dan Pemerintah: Ditekankan pentingnya peran pendidik, keluarga, dan pemerintah dalam menjaga dan mengajarkan Pancasila dengan pendekatan yang inovatif, serta memberikan dukungan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan kehidupan sehari-hari.



Permasalahan yang Ada:

1. Relevansi di Era Globalisasi: Salah satu tantangan utama adalah menjaga agar Pancasila tetap relevan di tengah arus informasi dan perubahan global. Globalisasi membawa tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai lokal, di tengah derasnya pengaruh budaya asing.


2. Penggunaan Teknologi yang Tepat: Dengan berkembangnya teknologi, siswa lebih banyak mengakses informasi dari internet yang sering kali tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan literasi digital yang bijak dalam pendidikan Pancasila.


3. Keberagaman dan Potensi Konflik: Indonesia yang beragam menghadapi tantangan dalam menyatukan perbedaan melalui nilai-nilai Pancasila. Pengelolaan keberagaman ini penting untuk menghindari konflik yang mungkin muncul akibat perbedaan pandangan.


4. Kualitas dan Kompetensi Guru: Implementasi pendidikan Pancasila sering kali terhambat oleh kualitas dan kompetensi guru yang masih perlu ditingkatkan. Diperlukan pelatihan khusus agar para guru mampu mengajarkan Pancasila secara efektif dan inspiratif.


5. Kurangnya Partisipasi Pemangku Kepentingan: Pendidikan Pancasila tidak bisa berhasil tanpa keterlibatan aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk keluarga dan masyarakat. Dukungan yang holistik sangat diperlukan untuk memperkuat pengajaran Pancasila.



Simpulan:

Artikel tersebut menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dalam menjaga identitas bangsa di era globalisasi. Pendidikan ini harus mampu menghadapi tantangan-tantangan teknologi, keberagaman, dan perubahan sosial, serta melibatkan semua elemen masyarakat untuk membentuk generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ade Candra Fachruddin_2411011104 -
Nama: Ade Candra Fachruddin
NPM: 2411011104

Pendidikan Pancasila menyimpan sumbangan krusial bagian dalam pendirian kepribadian warga Indonesia tempuh pengetahuan terhadap praktik keyakinan-keyakinan simpulan kawasan serupa kesatuan keadilan, demokrasi, dan ham.

Meskipun Pancasila menanggung berbagai perkara dan rintangan.

Contoh, karena transmutasi sosial, teknologi, dan budaya, penghampiran bagian dalam perbahasaan Pancasila juga mesti disesuaikan. Kurikulum mesti diperbarui secara terstruktur agar relevan. Pendidikan mesti menuntaskan bidang misinformasi dan digresi yang dihasilkan oleh internet dan media sosial.

Pancasila harus bisa mempertemukan berbagai peradaban Indonesia dan meraih berbagai masyarakat. Karena itulah, implementasi Pancasila difungsikan untuk mencegah kesenjangan dan menjauhi perpecahan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by felicia natalie budiman 2411011023 -
NAMA : FELICIA NATALIE BUDIMAN
NPM : 2411011023
PRODI : MANAJEMEN
Assalamualaikum Pak Roy dan teman-teman semuanya. Izin menjawab forum diskusi ini.

Artikel ini membahas dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila di era globalisasi, menyoroti pentingnya Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia. Sebagai landasan ideologis, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai simbol kenegaraan, tetapi juga sebagai pedoman untuk membentuk karakter dan integritas bangsa. Dalam konteks global yang terus berubah, pendidikan Pancasila dihadapkan pada tantangan yang signifikan, termasuk perubahan sosial, perkembangan teknologi, dan kompleksitas budaya yang mencerminkan keberagaman Indonesia.

Relevansi Pancasila di Era Globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi, terdapat kekhawatiran bahwa nilai-nilai Pancasila mungkin kehilangan relevansinya, terutama di kalangan generasi muda yang lebih terpapar pada nilai-nilai global. Tantangan ini menuntut pendidikan Pancasila untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan esensi dari setiap sila. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila—seperti toleransi, keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan—diajarkan secara efektif dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyesuaian Kurikulum
Salah satu aspek kunci dalam pendidikan Pancasila adalah penyesuaian kurikulum. Kurikulum harus dirancang agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Ini mencakup pengembangan pendekatan inovatif dalam pengajaran, yang tidak hanya berfokus pada teori tetapi juga pada praktik. Dengan pendekatan yang kontekstual dan interaktif, siswa diharapkan tidak hanya mengenal Pancasila sebagai konsep, tetapi juga mampu menghayatinya dalam tindakan sehari-hari.

Peran Teknologi dan Literasi Digital
Di era digital ini, teknologi memiliki peranan penting dalam pendidikan. Penggunaan teknologi harus dimanfaatkan secara bijak dalam penyampaian materi Pancasila. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan mengajarkan literasi digital yang kritis, sehingga siswa dapat menyaring informasi yang benar dan relevan, serta tidak terjebak dalam disinformasi atau radikalisme. Melalui pemahaman yang baik tentang literasi digital, generasi muda akan lebih mampu menghadapi tantangan informasi di era yang semakin terhubung ini.

Peran Guru dan Masyarakat
Pendidikan Pancasila sangat bergantung pada kualitas pengajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan integritas guru harus menjadi prioritas. Guru yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dapat menyampaikan materi dengan lebih efektif. Selain itu, dukungan dari keluarga dan masyarakat juga sangat penting untuk memperkuat pendidikan Pancasila di semua lapisan masyarakat. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai Pancasila.

Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila
Pendidikan Pancasila tidak hanya berfokus pada pengajaran teori, tetapi juga pada aktualisasi nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda sebagai penerus bangsa diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, keadilan, dan demokrasi dalam interaksi sosial mereka. Ini akan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif, di mana setiap individu saling menghormati meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.

Permasalahan dalam Pendidikan Filsafat Pancasila
* Relevansi Pancasila: Terdapat kekhawatiran bahwa nilai-nilai Pancasila dapat kehilangan relevansi di tengah pengaruh nilai-nilai global. Pendidikan Pancasila perlu menyesuaikan diri untuk tetap relevan tanpa kehilangan inti dari ajaran Pancasila itu sendiri.
* Disinformasi dan Radikalisme: Era digital mempermudah penyebaran informasi yang salah. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus mengajarkan literasi digital yang kritis agar generasi muda dapat menyaring informasi dengan bijak.
* Keberagaman Budaya dan Agama: Indonesia dikenal dengan keragaman budaya dan agama. Tantangan dalam pendidikan Pancasila adalah bagaimana menyatukan masyarakat yang beragam ini dengan menekankan nilai-nilai Pancasila sebagai alat untuk merangkul keberagaman dan mempromosikan toleransi.
* Kualitas dan Kompetensi Guru: Banyak guru yang belum memiliki kompetensi yang memadai dalam mengajarkan Pancasila, yang mengakibatkan pendidikan ini menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, pelatihan dan peningkatan kompetensi guru sangat diperlukan.
* Apatisme Generasi Muda: Beberapa generasi muda cenderung menganggap Pancasila sebagai formalitas belaka, bukan sebagai prinsip hidup yang relevan. Hal ini memunculkan tantangan dalam membuat Pancasila tetap menarik dan memiliki makna bagi mereka.
* Kesenjangan dalam Implementasi Kurikulum: Terdapat kesenjangan dalam implementasi pendidikan Pancasila di berbagai sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil yang mungkin memiliki akses terbatas terhadap sumber daya pendidikan.

Kesimpulan
Dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan di era globalisasi, pendidikan Pancasila perlu melakukan penyesuaian yang strategis untuk tetap relevan. Upaya ini harus melibatkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan keluarga. Dengan menjaga esensi nilai-nilai Pancasila dan mengintegrasikan teknologi serta literasi digital, pendidikan Pancasila diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya memahami Pancasila, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkarakter.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by PASYA AULIA RAMADANI -
Nama : Pasya Aulia Ramadani
Npm : 2411011044
Kelas : A

Assalamuallaikum,Selamat pagi pak roy dan teman-teman, Izinkan saya memberikan tanggapan terkait Artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" oleh Yohanes Mihit, menyoroti bagaimana Pancasila sebagai fondasi moral dan identitas bangsa Indonesia harus beradaptasi dengan perubahan zaman. Dalam pendidikan, Pancasila diajarkan untuk membentuk karakter generasi muda yang berintegritas dan menghargai keberagaman. Artikel ini juga membahas pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara relevan.

Permasalahan Utama:

1. Kemajuan Teknologi dan Literasi Digital: Teknologi mempercepat akses informasi global yang berpotensi mengaburkan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan Pancasila harus mampu mengajarkan literasi digital yang bijak agar siswa dapat memilah informasi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Tantangan Keberagaman dan Politik Identitas: Meskipun Indonesia adalah negara yang beragam, globalisasi meningkatkan potensi konflik identitas. Pendidikan Pancasila harus memperkuat toleransi dan persatuan nasional di tengah perbedaan.

3. Implementasi yang Variatif: Pelaksanaan pendidikan Pancasila di berbagai sekolah sering tidak konsisten, dengan metode pengajaran yang kurang inovatif dan inspiratif. Dibutuhkan perbaikan kurikulum yang lebih interaktif dan relevan dengan kondisi saat ini.

4. Pendidikan Karakter di Era Globalisasi: Globalisasi menghadapkan siswa pada berbagai ideologi asing, sehingga pendidikan Pancasila harus membangun karakter kuat yang mampu menyaring dan mengevaluasi pengaruh dari luar.

5. Peran Guru dan Pemangku Kepentingan: Guru dan keluarga harus bekerja sama untuk memastikan pendidikan Pancasila dapat membentuk generasi muda yang memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut. Peningkatan kompetensi guru juga menjadi kunci penting.

Kesimpulannya, tantangan globalisasi menuntut pendidikan Pancasila yang lebih fleksibel dan inovatif, dengan dukungan teknologi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk menjaga relevansi nilai-nilai kebangsaan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Novita Sari Dewi Gultom 2411011003 -
Nama: Novita Sari Dewi Gultom
NPM: 2411011003
Kelas: Manajemen A

Selamat pagi Pak roy dan teman-teman, Izin memberikan tanggapan mengenai isi materi dan permasalahan yang ada di artikel pertemuan 9.

Isi Materi :
Artikel yang berjudul Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi membahas berbagai dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan membentuk karakter warga negara Indonesia yang bertanggung jawab. Artikel ini menyoroti:

1. Dinamika Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila mengalami perubahan kurikulum seiring perkembangan waktu untuk menjaga relevansinya di era globalisasi. Hal ini bertujuan agar nilai-nilai Pancasila tetap dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Selain itu, tantangan budaya dalam mengintegrasikan keberagaman budaya dan nilai Pancasila juga dibahas.

2. Tantangan Globalisasi dan Teknologi: Pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, terutama dalam hal literasi digital. Siswa memiliki akses yang luas ke informasi, sehingga penting untuk mengajarkan literasi digital yang bijak agar nilai-nilai Pancasila tidak tergerus oleh informasi yang salah atau radikalisme.

3. Peran Pendidikan Pancasila dalam Masyarakat: Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi keberagaman budaya dan agama, serta mengajarkan toleransi dan persatuan di tengah keragaman Indonesia. Keterlibatan keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting untuk kesuksesan pendidikan ini.

Permasalahan :
1. Relevansi Kurikulum: Pendidikan Pancasila menghadapi tantangan untuk menjaga relevansi di tengah perubahan sosial dan teknologi. Kurikulum perlu diperbarui secara kontekstual agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman, terutama dalam menghadapi arus globalisasi.

2. Pengaruh Teknologi: Era digital membawa tantangan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di tengah derasnya arus informasi yang tidak selalu positif. Disinformasi dan radikalisme menjadi ancaman, sehingga literasi digital yang bijak menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan Pancasila.

3. Tantangan Implementasi: Implementasi pendidikan Pancasila tidak merata, terutama di daerah-daerah terpencil yang kekurangan akses terhadap literatur dan materi pendukung. Selain itu, apatisme terhadap Pancasila di kalangan generasi muda juga menjadi tantangan besar.

4. Peran Guru dan Kualitas Pengajaran: Guru memegang peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila. Namun, kurangnya pelatihan dan kompetensi guru dalam mengajarkan Pancasila dengan cara yang efektif dan inspiratif menjadi masalah yang perlu diatasi.

Secara keseluruhan, menurut saya artikel ini menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan Pancasila melalui adaptasi terhadap dinamika global, pemanfaatan teknologi secara bijak, dan penguatan partisipasi semua pemangku kepentingan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Roro Anggun Trihapsari_2411011035 -
Nama : Roro anggun trihapsari
NPM : 2411011035

Assalamaualikum wr wb
Selamat pagi pak Roy dan teman teman semuanya

Izin menanggapi tugas MKU Pendidikan Pancasila

Dari artikel yang telah diberikan pada pertemuan ke 9, meunut pendapat saya artikel ini sangat positif untuk para pembaca karena dalam artikel ini memuat materi pembahasan mengenai “Dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi” yang materi ini sangat bermanfaat dalam membantu pemahaman terhadap Pancasila sebagai landasan moral dan etika bangsa Indonesia. Setelah saya baca dalam artikel diatas dapat saya simpulkan isi materi dan permasalahan dalam materi yaitu :
• isi materi
Pancasila merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila. Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Pancasila, sebagai ideologi dasar negara, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia.

Inti dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila. Inti dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila. Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi.

1.Tantangan/Permasalahan Pendiikan Pancasila

Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius. Tantangan-tantangan dalam pendidikan Pancasila yaitu :
- Relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat
- Keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.
- Kualitas pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan dalam hal implementasi yang efektif
- Pengaruh teknologi digital.
- Kurangnya partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila.
- Sikap apatisme atau ketidak pedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.


Refleksi dan peningkatan pendidikan
Peningkatan pendidikan Pancasila memerlukan solusi-solusi inovatif yaitu seperti:
- Mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni.
- Memperkuat pelatihan dan peningkatan kompetensi para pendidik.
- Mengembangkan program pelatihan khusus yang berfokus pada pengajaran nilai- nilai Pancasila, pendekatan yang kreatif, dan penanganan situasi kontroversial dapat meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila di semua tingkat pendidikan.
- Merumuskan kurikulum pendidikan Pancasila yang lebih relevan dan efektif memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, pakar, dan masyarakat
menggalakkan pendekatan pembelajaran yang partisipatif dan inklusif.

Aktualisasi pendidikan Pancasila untuk masa depan bangsa
Dalam menghadapi dinamika global dan kompleksitas tantangan, pendidikan Pancasila menjadi pilar penting untuk memahami dan menavigasi perubahan sosial, teknologi, dan budaya
Mengaktualisasikan pentingnya pendidikan Pancasila adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bangsa Indonesia. Dengan demikian, kita mewariskan kepada generasi mendatang bukan hanya pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga komitmen dan semangat untuk menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesia sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila

Setelah saya membaca artikel diatas pada pertemuan ke 9 saya menyimpulkan Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Dengan artikel ini dapat membuka wawasan para masyarakat/pembaca untuk meningkatkan dan melestarikan nilai nilai Pancasila.

Terimakasih pak
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Jose Alvaro 2411011005 -
Selamat pagi pak Roy, izin menanggapi isi materi dan permasalahan dari artikel diatas.

Artikel ini berisi tentang dinamika dan tantangan yang dihadapi dalam pendidikan Pancasila di Indonesia, terutama di tengah era globalisasi. Sebagai fondasi ideologi negara, pendidikan Pancasila mengalami penyesuaian kurikulum untuk menjawab kebutuhan zaman, namun tetap berusaha mempertahankan esensi nilai-nilai Pancasila. Di antara tantangan utama yang muncul adalah pentingnya menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah arus globalisasi yang membawa beragam pengaruh dari luar.

Salah satu isu yang harus dihadapi adalah pelestarian keragaman budaya dan agama yang ada di Indonesia. Pendidikan Pancasila perlu menghargai dan mengakomodasi perbedaan tersebut agar dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Selain itu, dampak dari teknologi digital juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Transformasi digital telah mengubah cara interaksi dan akses informasi, sehingga pendidikan Pancasila harus beradaptasi untuk menjangkau generasi muda yang semakin terpapar oleh teknologi.

Untuk mengatasi berbagai tantangan ini, pendidikan Pancasila harus mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut kepada seluruh warga negara, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Ini memerlukan kerja sama yang solid antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Di samping itu, penerapan metode pembelajaran yang inovatif dan partisipatif sangat penting untuk membuat materi Pancasila lebih menarik dan relevan bagi siswa.

Keberhasilan pendidikan Pancasila diharapkan dapat menciptakan individu yang tidak hanya memahami dan menghargai nilai-nilai bangsa, tetapi juga generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan global. Dengan tetap menjaga persatuan dan integritas bangsa, pendidikan Pancasila diharapkan mampu menghasilkan warga negara yang aktif, kritis, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Oleh karena itu, peran serta semua pihak sangat penting dalam memperkuat pendidikan Pancasila di Indonesia agar tetap menjadi fondasi yang kokoh bagi pengembangan karakter bangsa.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Nazwa Diah fadhilah 2411011032 -
Nama : Nazwa Diah Fadhilah
NPM : 2411011032
Kelas : A

Assalamualaikum Wr. Wb, selamat pagi Pak roy, izin menanggapi artikel tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi pada pembelajaran MKU Pancasila hari ini.

Artikel mengenai dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi sangat relevan, mengingat perkembangan zaman yang begitu pesat dan tantangan global yang semakin kompleks. Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa, terutama untuk menghadapi dampak globalisasi yang sering kali membawa nilai-nilai yang tidak selalu selaras dengan budaya dan ideologi Indonesia.

Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi antara lain:

1. Relevansi Kurikulum: Kurikulum pendidikan Pancasila sering kali dianggap kurang relevan dan tidak sesuai dengan kebutuhan zaman. Materi yang disampaikan cenderung teoritis dan tidak kontekstual dengan masalah-masalah aktual yang dihadapi generasi muda saat ini, seperti perubahan sosial, lingkungan, dan teknologi.

2. Metode Pembelajaran yang Kaku: Metode pengajaran Pancasila yang seringkali bersifat satu arah dan tradisional membuat siswa kurang terlibat dan aktif dalam pembelajaran. Pendekatan yang tidak interaktif dapat mengurangi minat siswa dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila.

3. Kualitas dan Kompetensi Guru: Masih banyak guru yang kurang memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana mengaitkan materi Pancasila dengan isu-isu kontemporer atau tidak mampu menggunakan metode yang menarik bagi siswa. Keterbatasan ini mempengaruhi efektivitas penyampaian nilai-nilai Pancasila di kelas.

4. Pengaruh Globalisasi: Globalisasi membawa nilai-nilai baru yang kadang bertentangan dengan prinsip Pancasila, seperti individualisme atau budaya konsumtif. Tantangan ini bisa membuat generasi muda lebih mudah terpengaruh oleh nilai-nilai asing yang tidak selalu selaras dengan identitas kebangsaan.

5. Minimnya Pemahaman Praktis: Pendidikan Pancasila sering kali hanya berfokus pada aspek teoretis, tanpa memberikan siswa kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya aktivitas praktis, seperti proyek sosial atau kegiatan berbasis komunitas, membuat siswa sulit memahami relevansi Pancasila dalam kehidupan nyata.

6. Arus Informasi yang Tidak Terkendali: Di era digital, informasi dapat menyebar dengan cepat dan sering kali tidak dapat dipertanggungjawabkan. Generasi muda yang terpapar pada berbagai pandangan dan informasi dari luar bisa mengalami kebingungan dalam membedakan mana yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

7. Keterbatasan Fasilitas dan Sumber Daya: Beberapa sekolah, terutama di daerah terpencil, mungkin menghadapi keterbatasan dalam hal sumber daya pendidikan, seperti buku teks, media pembelajaran, dan akses teknologi. Hal ini bisa menghambat penyampaian pendidikan Pancasila yang efektif.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan upaya yang berkelanjutan, termasuk pembaruan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, adopsi metode pengajaran yang lebih interaktif, serta pemberdayaan siswa untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Salsabila Rahmadini (2411011093) -
Assalamu'alaikum wr.wb
Izin memperkenalkan diri Bapak
Nama : Salsabila Rahmadini
NPM : 2411011093
Kelas : Manajemen A
Disini saya akan menjelaskan isi materi dan permasalahan pada artikel yang Bapak lampirkan. Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi bangsa Indonesia. Di materi ini saya diberikan gambaran tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila, mulai dari peran penting Pancasila sebagai ideologi negara hingga tantangan implementasi dalam era globalisasi. Pancasila harus tetap relevan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, serta mengakomodasi keberagaman budaya dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.

Disini Pancasila menghadapi tantangan implementasi meliputi penyesuaian kurikulum, integritas guru, literasi digital, partisipasi aktif masyarakat, dan akses sumber daya terpencil. Oleh karena itu, diperlukan integrasi multidisipliner, pelatihan kompetensi guru, evaluasi periodik kurikulum, partisipasi holistik dari keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, pendidikan Pancasila dapat beradaptasi dinamik sosial teknologi globalisasi sambil tetap memegang teguh esensi nilai-nilainya sebagai fondasi bangsa Indonesia.
Sekian isi materi dan permasalahan yang bisa saya jelaskan terhadap artikel yang Bapak lampirkan, saya ucapkan terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Rifqi Faris Saputra -
Nama : Rifqi Faris Saputra
NPM : 2411011143

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi Pak Roy, izin menanggapi isi materi dan menjelaskan isi dan permasalahan yang ada pada artikel.

Artikel ini sangat relevan dalam membahas tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila di era digital dan global. Penekanan pada adaptasi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perubahan sosial dan teknologi merupakan topik yang tepat. Salah satu kritik utama mungkin terletak pada kebutuhan akan solusi yang lebih mendetail tentang bagaimana menghadapi tantangan literasi digital dan apatisme generasi muda terhadap Pancasila. Peran inovasi dalam pendekatan pembelajaran juga bisa dieksplorasi lebih lanjut.
Dengan pemahaman yang lebih dalam dan metode pengajaran yang inovatif, pendidikan Pancasila dapat terus relevan dan berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia di era globalisasi.

Artikel yang berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi: Tinjauan Literatur" membahas berbagai tantangan dan dinamika yang dihadapi oleh pendidikan Pancasila di Indonesia, terutama dalam konteks era globalisasi. Artikel ini menyentuh beberapa aspek penting, seperti perubahan kurikulum, tantangan budaya, dampak perkembangan teknologi, serta pentingnya adaptasi nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan sosial yang cepat.

Isi Utama Artikel:

1. Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara: Pendidikan Pancasila diposisikan sebagai elemen penting dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya berperan sebagai ideologi, tetapi juga sebagai dasar negara yang membentuk identitas dan kesadaran berbangsa.

2. Dinamika dalam Kurikulum Pendidikan Pancasila: Perkembangan kurikulum menjadi salah satu dinamika penting dalam pendidikan Pancasila. Artikel ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila secara relevan, menyesuaikan dengan perubahan sosial dan global, tanpa mengorbankan nilai-nilai fundamental.

3. Tantangan Budaya dan Keberagaman: Indonesia sebagai negara multikultural menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila di tengah keragaman budaya, agama, dan suku. Artikel ini menyoroti pentingnya pendidikan Pancasila sebagai alat yang dapat merangkul keberagaman dan menjaga persatuan.

4. Dampak Teknologi dan Era Digital: Era digital menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi pendidikan Pancasila. Akses terhadap informasi yang luas melalui internet dapat mempermudah penyebaran nilai-nilai Pancasila, namun juga dapat menyebabkan penyebaran disinformasi atau radikalisme. Oleh karena itu, literasi digital yang bijak perlu diajarkan bersamaan dengan pendidikan Pancasila.

5. Relevansi Nilai Pancasila dalam Globalisasi: Tantangan globalisasi membuat masyarakat Indonesia lebih terhubung dengan budaya dan nilai-nilai global. Hal ini mendorong perlunya adaptasi pendidikan Pancasila agar tetap relevan di era global tanpa menghilangkan identitas nasional.


Permasalahan Utama:

1. Kontekstualisasi Kurikulum Pancasila: Salah satu permasalahan utama yang dibahas adalah bagaimana menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan zaman. Kurikulum yang kaku dan kurang responsif terhadap perubahan sosial dapat membuat pendidikan Pancasila terasa tidak relevan bagi generasi muda.

2. Tantangan dalam Mengintegrasikan Keberagaman: Integrasi nilai-nilai Pancasila di tengah keragaman budaya juga menjadi tantangan signifikan. Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya tanpa mengorbankan nilai persatuan dan kesatuan.

3. Tantangan Teknologi dan Disinformasi: Penggunaan teknologi dalam pendidikan Pancasila menjadi tantangan baru. Meskipun teknologi memberikan akses luas terhadap informasi, ia juga membawa risiko berupa penyebaran informasi yang salah atau pandangan radikal yang bisa mengancam nilai-nilai Pancasila.

4. Ketidakpedulian Generasi Muda terhadap Pancasila: Permasalahan lain yang diangkat adalah adanya apatisme atau ketidakpedulian di kalangan generasi muda terhadap Pancasila. Tantangan ini berkaitan dengan bagaimana nilai-nilai Pancasila diajarkan agar terasa relevan dan menginspirasi generasi muda.

Artikel ini menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan Pancasila sangat bergantung pada kolaborasi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan Pancasila bukan hanya soal mengajarkan ideologi negara, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang mampu menghadapi tantangan global. Solusi yang diajukan meliputi peningkatan kualitas guru, penyesuaian kurikulum, dan penggunaan teknologi yang bijak.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Aril Azhima Rosa 2411011097 -
Nama : Aril Azhima Rosa
NPM : 2411011097

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi pak roy, izin memberikan penjelasan terkait artikel pembelajaran MKU Pancasila di pertemuan 9.

Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi. Artikel ini menyoroti bagaimana Pancasila, sebagai ideologi dasar negara Indonesia, berperan penting dalam pendidikan guna membentuk warga negara yang memiliki karakter Pancasila. Pancasila tidak hanya menjadi pedoman bernegara tetapi juga identitas bangsa.

Masalah utama yang dihadapi pendidikan Pancasila dalam era globalisasi meliputi:
1. Perubahan sosial dan teknologi: Pendidikan harus menyesuaikan dengan perubahan cepat dalam masyarakat, terutama terkait teknologi dan informasi yang mempengaruhi cara belajar serta persepsi nilai-nilai sosial.

2. Keberagaman budaya: Tantangan muncul dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman budaya Indonesia yang luas.

3. Kualitas pengajaran: Keterampilan dan pemahaman para pendidik mengenai Pancasila sering kali belum memadai untuk menyampaikan nilai-nilai ini secara efektif.

4. Apatisme generasi muda: Banyak generasi muda yang mulai kurang tertarik terhadap nilai-nilai Pancasila, sehingga pendidikan harus lebih inovatif dan interaktif agar relevan dengan perkembangan zaman.

Solusi yang ditawarkan adalah adaptasi kurikulum, pengembangan teknologi pembelajaran, serta pelatihan bagi para pendidik agar mampu menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara efektif dan inspiratif.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Salsabila Fiorenza -
Nama: Salsabila Fiorenza
NPM: 2411011103
Kelas: Manajemen A

Jurnal oleh Yohanes Mihit membahas dinamika dan tantangan Pendidikan Pancasila di Indonesia dalam konteks globalisasi. Pancasila dipandang sebagai ideologi dan identitas nasional yang penting, sehingga integrasi nilai-nilainya dalam pendidikan menjadi krusial untuk membentuk kewarganegaraan yang bertanggung jawab.

Jurnal ini mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi Pendidikan Pancasila, antara lain:

1. Kebutuhan Penyesuaian Kurikulum: Diperlukan perubahan dalam kurikulum agar nilai-nilai Pancasila dapat diintegrasikan secara efektif dalam berbagai mata pelajaran.

2. Integrasi Budaya: Pentingnya mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan budaya lokal untuk meningkatkan relevansi dan pemahaman di kalangan generasi muda.

3. Dampak Teknologi: Teknologi memiliki pengaruh besar terhadap pendidikan, sehingga perlu ada pemanfaatan teknologi yang tepat untuk mendukung penyampaian nilai-nilai Pancasila.

Jurnal ini menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila. Pendekatan holistik ini diharapkan dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang Pancasila di kalangan generasi muda, mempersiapkan mereka untuk menghadapi perubahan, serta menjaga persatuan dan integritas bangsa.

Selain itu, jurnal ini juga mencatat adanya apatisme di kalangan generasi muda terhadap Pancasila, yang menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan refleksi dan peningkatan dalam pendidikan, termasuk pelatihan bagi pendidik agar mereka dapat mengajarkan Pancasila secara efektif.

Kesimpulannya, keberhasilan Pendidikan Pancasila tidak hanya diukur dari pengetahuan yang diperoleh, tetapi juga dari penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga persatuan dalam keragaman dan beradaptasi dengan perubahan global sangat penting untuk masa depan Pendidikan Pancasila di Indonesia.

Sekian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf. Terima kasih
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Norman Agus Setiawan -
Nama: Norman Agus Setiawan
Npm: 2411011142
Kelas: S1 Manajemen B

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi pak roy dan teman-teman. Izinkan saya memberi tanggapan tentang materi “Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila dalam Era Globalisasi”

Tanggapan :
Pendidikan Pancasila di era globalisasi menghadapi berbagai dinamika dan tantangan yang perlu ditangani untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan efektif dalam konteks masyarakat yang terus berubah.

1. Globalisasi Budaya: 
Era globalisasi membawa arus budaya asing yang kuat. Banyak nilai-nilai budaya luar yang masuk dan terkadang berpotensi menggeser nilai-nilai lokal, termasuk yang terkandung dalam Pancasila. Tantangan utama adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam konteks budaya global tanpa kehilangan identitas nasional.

2. Perkembangan Teknologi: 
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mengubah cara informasi disebarkan. Siswa dan generasi muda lebih mudah terpapar informasi dari berbagai sumber. Pendidikan Pancasila perlu memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mendukung pembelajaran dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara lebih luas.

3. Krisis Identitas: 
Dalam konteks globalisasi, generasi muda sering mengalami krisis identitas, terombang-ambing antara nilai-nilai lokal dan nilai-nilai global. Pendidikan Pancasila harus mampu memberikan landasan yang kuat untuk membangun identitas nasional yang kokoh dan aspiratif, mengingatkan mereka akan pentingnya memahami akar budaya dan nilai-nilai bangsa.

4. Materialisme dan Konsumerisme: 
Arus konsumerisme yang semakin meningkat di era globalisasi dapat mengikis nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas yang diusung oleh Pancasila. Pendidikan Pancasila harus mendidik tentang pentingnya kesejahteraan sosial dan keadilan, serta membangun kesadaran kritis terhadap nilai-nilai materialistik.

5. Menghadapi Radikalisasi: 
Di tengah arus informasi yang bebas, ada potensi peningkatan radikalisasi di kalangan masyarakat. Pendidikan Pancasila perlu berfungsi sebagai benteng untuk menyaingi ideologi ekstremis, dengan menanamkan nilai-nilai toleransi, kebhinekaan, dan rasa persatuan.

6. Kualitas dan Metode Pengajaran: 
Kualitas pengajaran Pancasila di institusi pendidikan sering kali menjadi tantangan. Metode pengajaran yang kurang menarik dapat membuat siswa kurang terlibat dan memahami nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, inovasi dalam metode pengajaran yang lebih interaktif dan partisipatif sangat diperlukan.

7. Penyesuaian Kurikulum: 
Kurikulum pendidikan Pancasila harus disesuaikan dengan dinamika dan tantangan zaman. Materi ajar perlu relevan dengan isu-isu terkini, seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan keberagaman budaya, sehingga siswa lebih peka dan kritis terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.

8. Partisipasi Masyarakat: 
Pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga masyarakat. Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses pendidikan, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penanaman nilai-nilai Pancasila.

Dengan menyadari dinamika dan tantangan ini, upaya pendidikan Pancasila di era globalisasi dapat diarahkan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya memahami dan mencintai nilai-nilai Pancasila, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan global yang dinamis.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Dzakiyah Khairunnisa _2411011065 -
Nama : Dzakiyah Khairunnisa Yusfa
NPM : 2411011065
Kelas : A

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, izin menanggapi mengenai artikel yang di berikan.

Artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi: Tinjauan Literatur" karya Yohanes Mihit mengulas bagaimana pendidikan Pancasila menghadapi perubahan dan tantangan di era globalisasi. Globalisasi membawa perubahan besar, seperti kemajuan teknologi, penyebaran budaya asing, dan perubahan cara pandang hidup masyarakat, khususnya generasi muda. Hal ini berdampak pada bagaimana nilai-nilai Pancasila diterima dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini menjelaskan bahwa nilai-nilai dalam Pancasila, seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial, semakin sulit ditanamkan karena adanya pengaruh budaya asing yang lebih mementingkan individualisme dan materialisme. Globalisasi membuat banyak orang, terutama anak muda, lebih tertarik pada gaya hidup yang mementingkan kebebasan pribadi dan kurang peduli dengan kebersamaan atau kepentingan bersama. Akibatnya, Pancasila sering dianggap ketinggalan zaman dan kurang relevan dengan realitas sekarang.

Penulisnya juga menyoroti bahwa cara mengajarkan Pancasila di sekolah sering kali dianggap kurang menarik dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan yang terlalu teoritis dan formal membuat siswa sulit memahami esensi Pancasila dan merasa bahwa pelajaran ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan nyata mereka. Oleh karena itu, Yohanes Mihit menyarankan agar pendidikan Pancasila diubah dengan pendekatan yang lebih kreatif dan interaktif, sehingga siswa bisa lebih terlibat dan memahami nilai-nilai tersebut dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna.

Selain itu, artikel ini membahas kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin melebar di era globalisasi. Di tengah kesenjangan ini, nilai-nilai keadilan sosial dalam Pancasila perlu ditegaskan kembali, agar semua lapisan masyarakat bisa merasakan keadilan. Pendidikan Pancasila diharapkan tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada penerapannya dalam menghadapi masalah nyata, seperti ketidakadilan sosial.

Secara keseluruhan, artikel ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila yang lebih relevan, kreatif, dan adaptif untuk menghadapi tantangan globalisasi, agar nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Veronica Kristiana Purba 2411011040 -
Nama: Veronica Kristiana Purba
NPM : 2411011040
Kelas : Manajemen A

Selamat pagi Pa Roy dan teman-teman Izinkan saya memberi tanggapan tentang artikel yang telah diberikan mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"
Materi mengenai dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi mencakup beberapa aspek penting:

1. Dinamika Pendidikan Pancasila:
Pendidikan Pancasila diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter yang sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara harus terintegrasi dalam kurikulum pendidikan dari berbagai jenjang.

2. Tantangan Globalisasi:
Pengaruh Budaya Asing: Globalisasi membawa masuk budaya dan nilai-nilai asing yang dapat mengancam nilai-nilai lokal, termasuk Pancasila.
Teknologi dan Media Sosial: Arus informasi yang cepat melalui internet dapat menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Perubahan Sosial: Perubahan dalam masyarakat, seperti individualisme yang meningkat, dapat mengurangi rasa kebersamaan dan gotong royong.

3. Permasalahan dalam Pendidikan:
Kurikulum yang Tidak Relevan: Kurikulum Pancasila sering kali dianggap monoton dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Kualitas Pengajar: Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman guru tentang Pancasila mempengaruhi cara penyampaian materi.
Minimnya Praktik: Kurangnya kegiatan yang melibatkan siswa dalam praktik nilai-nilai Pancasila, seperti kegiatan sosial dan kebudayaan.

Permasalahan:
1. Pendidikan Karakter: Membangun karakter yang kuat berbasis Pancasila menjadi tantangan di tengah pengaruh negatif dari globalisasi.

2. Pendidikan yang Terfragmentasi: Keterpisahan antara teori dan praktik dalam pendidikan Pancasila.

3. Perlunya Inovasi: Dibutuhkan inovasi dalam metode pengajaran agar nilai-nilai Pancasila dapat dipahami dan diterapkan oleh generasi muda.

Pendidikan Pancasila di era globalisasi memerlukan pendekatan yang lebih dinamis dan inovatif. Dengan memahami tantangan yang ada dan menerapkan solusi yang tepat, diharapkan pendidikan Pancasila dapat tetap relevan dan efektif dalam membentuk karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila. Ini menjadi kunci dalam menghadapi pengaruh negatif globalisasi dan membangun identitas nasional yang kuat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Daffa Raihan Al Faisar -
Sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Daffa Raihan Al Faisar dengan NPM 2411011099.

Artikel yang di unggah oleh Bapak Roy tersebut mengupas tentang pentingnya Pendidikan Pancasila sebagai fondasi karakter warga negara, yang berfungsi menjaga kesatuan bangsa di tengah tantangan era globalisasi. Pancasila dianggap sebagai pedoman moral yang harus ditanamkan sejak dini, terutama dalam menghadapi perubahan sosial, teknologi, dan arus global informasi. Nilai-nilai Pancasila diharapkan tetap menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa, meskipun saat ini banyak tantangan yang mengancam penerapan nilai-nilai tersebut, terutama di kalangan generasi muda.

Permasalahan yang diangkat dalam artikel juga sangat relevan dengan kondisi saat ini. Pertama, kurikulum Pendidikan Pancasila yang masih kurang kontekstual dengan tantangan zaman. Kurikulum ini cenderung bersifat teoritis dan kurang mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan modern. Kedua, tantangan besar datang dari teknologi yang menyebarkan informasi dengan sangat cepat. Di satu sisi, teknologi bisa membantu pendidikan, namun di sisi lain, informasi yang tidak terfilter, termasuk radikalisme, dapat mengikis nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi panduan moral. Selain itu, kesiapan guru juga menjadi masalah yang disoroti. Banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan yang cukup untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara menarik dan aplikatif. Kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan juga menghambat penyebaran pendidikan Pancasila yang merata.

Dari isi hingga permasalahan yang diangkat, saya melihat bahwa Pendidikan Pancasila saat ini memang membutuhkan reformasi, baik dari sisi kurikulum, metode pengajaran, hingga peran guru dalam menyampaikan materi. Generasi muda, sebagai agen perubahan di era digital, perlu lebih didekati dengan cara yang lebih inovatif dan relevan agar Pancasila tidak hanya menjadi teori, tetapi juga panduan hidup sehari-hari. Tantangan seperti disinformasi di internet dan radikalisme memang nyata, dan hanya bisa diatasi jika pendidikan Pancasila dikemas dengan lebih menarik dan interaktif.

Sekian tanggapan dari saya dan saya ucapkan terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ika Septia Ramadani -
NAMA : Ika Septia Ramadani
NPM : 2411011030
KELAS : A

Assalamualaikum pak roy dan teman teman..
izinkan saya untuk memberi tanggapan tentang forum diskusi ini terkait materi "Dinamika dan tantangan dalam pendidikan pancasila di era globalisasi"

Dinamika Pancasila berarti kekuatan dari dasar negara Indonesia. Pancasila berasal dari nilai - nilai luhur Indonesia , Pancasila terbentuk atas pengorbanan para pahlawan dahulu . Pancasila terbukti sebagai sumber kekuatan Indonesia, karena Pancasila telah mempersatukan , menyatukan , dan simbol semangat Indonesia.

Dinamika pendidikan Pancasila dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

-Aspek historis
Pendidikan Pancasila memiliki sejarah yang panjang dan berliku.

-Aspek kurikuler
Pendidikan Pancasila juga mengalami perubahan dalam hal kurikulum dan materi pembelajaran.

Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila.

Di era globalisasi ini peran Pancasila tentu sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Dengan adanya globalisasi, batasan-batasan di antara negara seakan tak terlihat sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat Indonesia. Hal ini dapat memberikan dampak positif serta dampak negatif bagi bangsa Indonesia jika masyarakat mampu memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi, tentunya globalisasi akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia ini, sedangkan dampak negatif dari globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan di Indonesia. Globalisasi membuat batas-batas negara menjadi pudar yang mengakibatkan pertukaran informasi antar individu dan kelompok menjadi lebih bebas bahkan tidak terbatas.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Shakila Yuliandini 2411011006 -

Nama: Shakila Yuliandini 

NPM : 2411011006

Kelas : Manajemen A

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"



Pembahasan Materi:

Pancasila adalah landasan ideologis dan konstitusional Indonesia yang mencakup lima sila Pendidikan Pancasila 

perlu menginternalisasi nilai-nilai ini kepada warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi negara. Ini menjadi penting karena Pancasila adalah fondasi dari sistem hukum, politik, dan sosial Indonesia. Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara. Masyarakat Indonesia mengalami perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini,

mengakomodasi dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang berkembang. Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan dalam kerangka globalisasi yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar. Para pendidik dan pemangku kebijakan pendidikan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila, mengintegrasikannya dalam kurikulum, dan mengajarkan generasi muda tentang arti pentingnya bagi pembangunan bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan (Semadi, 2019).


Tantangan Masalah Yang Dihadapi Dalam Pendidikan Pancasila:

1. Tantangan dalam penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.

2. Tantangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memerlukan literasi digital yang bijak (Sanusi, 2019).

3. Tantangan yang dihadapi dalam Pendidikan Pancasila yakni Pendidikan Pancasila harus tetap relevan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat (Srirahmawati & 

Hunaifi, 2022). 

4. Tantangan permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil, termasuk akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh 

pendidikan Pancasila adalah tantangan yang harus diatasi.

5. Tantangan besar lainnya adalah mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda (Kemendikbudristek, 2022).


Kesimpulan:

Pendidikan Pancasila adalah lebih dari sekadar dokumen ideologis; ia merupakan inti identitas bangsa Indonesia dan landasan konstitusional, politik, serta sosial. Ini membutuhkan 

integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya keluarga. Pendidikan ini juga memerlukan pendidik yang kompeten dan peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung. Perlu diingat bahwa 

pendidikan Pancasila harus mencerminkan kebhinekaan dan persatuan. Menghadapi era globalisasi, di mana teknologi berperan besar, literasi digital yang bijak harus dikembangkan 

sebagai bagian dari pendidikan Pancasila. Keberhasilan pendidikan ini diukur bukan hanya dari segi kognitif, tetapi juga afektif dan perilaku. Generasi muda harus mampumenerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Pancasila akan berhasil jika melibatkan keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat secara holistik. Dengan pendekatan ini, generasi muda Indonesia akan memiliki 

pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, siap menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa di tengah dinamika global yang terus berkembang. Dalam upaya ini, penting juga untuk menjaga dan mengukuhkan persatuan dalam keragaman, 

serta memberikan dampak positif pada perkembangan moral, etika, dan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.




In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Kezia Eyodia Siom 2411011090 -
Nama : Kezia Eyodia Siom
NPM : 2411011090

Selamat pagi pak Roy, izin menjelaskan isi materi pada artikel pertemuan 9.

Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Materi ini mencakup refleksi dan evaluasi terhadap pendidikan Pancasila di Indonesia serta bagaimana nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang terus terjadi. Secara garis besar, materi ini berfokus pada:

• Peran Pancasila dalam Pendidikan: Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa harus diinternalisasi melalui pendidikan agar mampu menciptakan generasi yang berkarakter kuat, memahami nilai-nilai demokrasi, kebhinekaan, dan keadilan sosial.
• Tantangan dalam Pendidikan Pancasila: Globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan sosial menimbulkan berbagai tantangan dalam menerapkan pendidikan Pancasila. Misalnya, siswa mudah terpapar informasi yang kurang akurat melalui internet dan media sosial, yang dapat mempengaruhi pandangan mereka terhadap Pancasila dan nilai-nilai sosial lainnya.
• Pendekatan yang Inovatif: Pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman melalui pendekatan yang lebih inovatif, seperti penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar dan integrasi nilai-nilai Pancasila ke dalam mata pelajaran lain.
• Kurikulum yang Relevan: Kurikulum pendidikan Pancasila perlu terus diperbarui agar sesuai dengan perkembangan sosial dan tantangan global. Materi yang diajarkan harus mampu membekali siswa dengan pemahaman kritis serta keterampilan dalam menghadapi berbagai situasi sosial dan politik.

• Permasalahan yang Dihadapi dalam Pendidikan Pancasila:
1. Tantangan Teknologi dan Globalisasi: Teknologi informasi, internet, dan media sosial telah memberikan dampak besar pada generasi muda. Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, informasi yang tidak akurat atau menyimpang bisa mempengaruhi persepsi siswa tentang Pancasila dan nilai-nilai moral lainnya.
2. Apatisme Generasi Muda: Salah satu masalah utama adalah rendahnya minat dan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya nilai-nilai Pancasila. Banyak siswa menganggap Pancasila sebagai sesuatu yang formalitas belaka dan kurang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kualitas Pengajaran: Tidak semua guru memiliki kompetensi yang memadai untuk mengajarkan Pancasila dengan cara yang inspiratif dan efektif. Ada perbedaan dalam implementasi pengajaran Pancasila di berbagai sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil yang kurang memiliki akses terhadap literatur dan sumber daya pendidikan yang memadai.
4. Kesenjangan dalam Akses Pendidikan: Tantangan lain adalah kesenjangan akses pendidikan, terutama di wilayah terpencil. Banyak daerah yang masih kekurangan fasilitas dan sumber daya pendukung untuk memastikan siswa dapat menerima pendidikan Pancasila secara optimal.
5. Tantangan dalam Pengelolaan Keberagaman: Di tengah keberagaman budaya, suku, dan agama di Indonesia, pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan untuk mengelola perbedaan. Hal ini penting agar siswa bisa memahami nilai kebhinekaan dan belajar untuk menghargai perbedaan tanpa memicu konflik.
6. Relevansi dalam Kehidupan Nyata: Meskipun Pancasila mencakup nilai-nilai yang mendasar bagi kehidupan bangsa, sering kali nilai-nilai ini belum benar-benar diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Ini menimbulkan tantangan bagaimana pendidikan Pancasila dapat menjembatani antara teori dan praktik.

Kesimpulan:
Pendidikan Pancasila, di tengah tantangan modern, tetap menjadi salah satu elemen kunci dalam menjaga keutuhan dan karakter bangsa. Untuk menghadapi tantangan teknologi, apatisme generasi muda, dan globalisasi, diperlukan pembaharuan dalam metode pengajaran, peningkatan kualitas guru, serta pembaruan kurikulum yang adaptif. Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan partisipatif, pendidikan Pancasila dapat terus berperan dalam mencetak generasi yang berintegritas, beretika, dan siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Sekian dari saya, terimakasih pak.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ericha Rahmawati 2411011034 -
Nama : Ericha Rahmawati
NPM : 2411011034
Kelas : A

Assalamualaikum, Selamat pagi pak roy dan teman-teman. Izin memberi tanggapan tentang artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Pada artikel tersebut membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang berfungsi untuk membentuk karakter warga negara Indonesia. Dalam era globalisasi, Pancasila menghadapi tantangan yang sangat besar seperti perubahan sosial, ketimpangan sosial, perkembangan teknologi, serta keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Salah satu permasalahan utamanya yaitu kesulitan menjaga integritas Pancasila di tengah era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Hal ini membutuhkan penyesuaian dalam pembelajaran agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tetap baik pada era digital. Tantangan lain adalah bagaimana mengatasi apatisme generasi muda terhadap Pancasila untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulannya adalah, Sebagai mahasiswa sangat penting untuk lebih bijak lagi memanfaatkan teknologi pada era globalisasi ini. Hal ini perlu didukung dengan pelatihan guru yang metode pembelajarannya inovatif serta interaktif, agar generasi muda dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Felix gilbert Julian -
Nama : Felix gilbert julian
Npm :2411011039

Selamat pagi pak roy ,izinkan saya menanggapi materi yang telah bapak kirim kan di vclas ini

Artikel ini membahas mengenai tantangan dan dinamika yang dihadapi dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Beberapa poin utama yang dibahas dalam artikel ini meliputi:

1. Pancasila sebagai ideologi dan identitas bangsa: Pancasila adalah dasar negara yang mengandung nilai-nilai penting yang harus ditanamkan lewat pendidikan. Tujuannya agar setiap warga negara memiliki karakter yang bertanggung jawab dan berkepribadian sesuai dengan Pancasila.

2. perubahan kurikulum: Sejak zaman kemerdekaan, Pancasila sudah menjadi bagian dari kurikulum di sekolah. Namun, dengan adanya perkembangan teknologi dan perubahan sosial, kurikulum ini perlu terus diperbarui agar tetap relevan dengan kehidupan saat ini.

3. Tantangan era globalisasi : Globalisasi membawa berbagai perubahan, termasuk perubahan dalam budaya, sosial, dan teknologi. Pendidikan Pancasila perlu menyesuaikan diri dengan perubahan ini, seperti dengan mengajarkan literasi digital yang baik dan tetap menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di era modern.

4. Keberagaman dan toleransi : Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, dan budaya, menuntut pendidikan Pancasila untuk bisa mengajarkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati. Tujuannya adalah memperkuat persatuan di tengah keberagaman tersebut.

5. Pengaruh teknologi dalam pendidikan Pancasila: Teknologi informasi yang semakin berkembang mempengaruhi cara pendidikan Pancasila disampaikan. Teknologi ini bisa menjadi alat yang baik, tetapi juga bisa membawa dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak.

6. Kualitas pendidikan dan guru : Tantangan lainnya adalah memastikan para guru memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan bisa mengajarkannya dengan efektif. Pelatihan guru menjadi sangat penting agar nilai-nilai Pancasila bisa disampaikan dengan baik.

7. Apatisme generasi muda: Ada kekhawatiran bahwa generasi muda mulai bersikap acuh terhadap Pancasila. Maka dari itu, pendidikan Pancasila harus bisa menginspirasi dan membuat nilai-nilai Pancasila lebih relevan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari generasi muda.

Permasalahan yang dibahas dalam artikel tentang pendidikan Pancasila di era globalisasi mencakup beberapa poin penting:

1. Relevansi Pancasila di Era Globalisasi : Salah satu isu utama adalah bagaimana membuat nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah arus globalisasi. Globalisasi membawa perubahan besar dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi yang bisa mempengaruhi cara generasi muda memandang Pancasila. Tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam konteks global yang cepat berubah.

2. Inkonsistensi Kurikulum: Meskipun Pancasila sudah masuk dalam kurikulum sekolah, implementasinya masih beragam antara satu sekolah dengan yang lain. Hal ini menyebabkan perbedaan dalam pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan siswa. Kurikulum yang kurang konsisten membuat pendidikan Pancasila tidak merata dan sulit mencetak karakter yang sesuai dengan harapan.

3. Penggunaan Teknologi yang Belum Optimal: Di era digital ini, seharusnya teknologi bisa menjadi alat bantu dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Namun, banyaknya informasi yang tidak sesuai atau bahkan menyesatkan di internet menjadi tantangan besar. Literasi digital yang baik belum sepenuhnya diterapkan dalam pendidikan Pancasila, sehingga siswa rentan terpengaruh informasi yang salah.

4. Tantangan Keberagaman Budaya: Indonesia memiliki keragaman budaya, agama, dan suku, dan Pancasila diharapkan bisa menjadi alat pemersatu. Namun, masih ada tantangan dalam menjaga persatuan di tengah perbedaan. Potensi konflik akibat isu identitas sering kali muncul, dan pendidikan Pancasila belum sepenuhnya bisa meredam konflik-konflik tersebut.

5. Kualitas Guru dan Metode Pengajaran yang Kurang Efektif: Masalah lain adalah kualitas guru yang mengajar Pancasila. Banyak guru yang mungkin kurang mendalami nilai-nilai Pancasila atau belum mampu menyampaikannya dengan cara yang menarik dan relevan bagi siswa. Metode pengajaran yang monoton dan kurang interaktif membuat siswa kurang tertarik mempelajari Pancasila.

6. Apatisme Generasi Muda: Salah satu tantangan besar adalah sikap acuh tak acuh atau apatis generasi muda terhadap Pancasila. Bagi banyak anak muda, Pancasila terlihat hanya sebagai pelajaran formal yang tidak punya dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ini membuat pendidikan Pancasila kurang diminati dan sulit diaplikasikan dalam kehidupan mereka.

7. Keterbatasan Akses di Daerah Terpencil: Di daerah-daerah terpencil, akses terhadap materi atau literatur mengenai Pancasila masih sangat terbatas. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam pendidikan Pancasila antara siswa di perkotaan dan di daerah terpencil, sehingga ada perbedaan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila.

8. Sulitnya Mengukur Keberhasilan Pendidikan Pancasila: Evaluasi keberhasilan pendidikan Pancasila juga menjadi masalah. Bagaimana cara mengukur apakah pendidikan Pancasila sudah efektif membentuk karakter siswa? Pendekatan yang digunakan saat ini kebanyakan hanya menilai aspek kognitif, sementara aspek afektif dan perilaku sering kali diabaikan, padahal itu yang paling penting dalam penerapan nilai-nilai Pancasila.
Terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Melia Agustriani_2411011059 -

Nama : Melia Agustriani

NPM   : 2411011059

Assalamuailakum warrahmatullahi wabarakatuh Bapak Roy Kembar Habibi, S.Pd., M.Pd.

Izin menyampaikan tanggapan saya mengenai isi materi dan permasalahan dari artikel yang berjudul “Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi”. Menurut tanggapan saya artikel tersebut berhasil memengidentifikasi berbagai isu krusial yang dihadapi dalam implementasi pendidikan Pancasila, serta menawarkan solusi yang relevan.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia terdiri dari lima sila yang mencakup nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai ini kepada seluruh warga negara agar mereka memahami ideologi negara dengan baik. Hal ini sangat penting karena Pancasila menjadi fondasi dari sistem hukum, politik, dan sosial Indonesia.

Oleh karena itu, Pancasila harus tetap relevan dalam menghadapi globalisasi dan perubahan sosial, terutama di era digital. Hal ini memerlukan pendekatan yang inovatif dalam penyampaian materi. Selain itu, mengingat Indonesia yang kaya akan budaya dan agama, pendidikan Pancasila harus mengajarkan toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan, serta menguatkan persatuan. Dalam era kemajuan teknologi ini, masyarakat Indonesia mengalami perubahan sosial yang cepat, termasuk pengaruh teknologi informasi dan komunikasi. Pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini dan mengajarkan literasi digital yang bijak untuk mengatasi risiko disinformasi dan radikalisme.

Namun, di era globalisasi ini, pendidikan Pancasila memiliki berbagai tantangan yang dihadapi, antara lain:

1.     Penyesuaian dengan Globalisasi

Globalisasi membawa arus informasi dan nilai-nilai baru dari berbagai belahan dunia, yang dapat memengaruhi pandangan dan sikap generasi muda. Pendidikan Pancasila perlu beradaptasi untuk memastikan nilai-nilai lokal tetap relevan dan dapat bersaing dalam konteks global. Ini termasuk memperkuat pemahaman tentang identitas nasional dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara.

2.     Peningkatan Kualitas Guru

Kualitas pendidikan sangat bergantung pada kompetensi guru. Banyak guru mungkin belum memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila atau cara mengajarkannya dengan efektif. Oleh karena itu, diperlukan program pelatihan dan peningkatan kompetensi yang fokus pada pengajaran nilai-nilai Pancasila serta pendekatan yang inovatif dan interaktif.

3.     Integrasi Kurikulum

Kurikulum pendidikan Pancasila harus mampu mencakup aspek-aspek penting yang relevan dengan tantangan zaman. Ada perbedaan implementasi kurikulum di berbagai sekolah, sehingga diperlukan standarisasi dan evaluasi untuk memastikan bahwa kurikulum dapat membentuk karakter siswa dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila secara efektif.

4.     Penggunaan Teknologi

Teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak besar pada cara pendidikan disampaikan. Meskipun teknologi dapat digunakan untuk memudahkan akses informasi, ada risiko penyebaran disinformasi. Pendidikan Pancasila perlu memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan materi secara menarik, sekaligus mengajarkan literasi digital agar siswa dapat memilah informasi yang benar dan relevan.

5.     Peran dalam Membentuk Karakter Bangsa

Pendidikan Pancasila harus berfokus pada pembentukan karakter yang adil, beradab, dan berkelanjutan. Ini mencakup pengajaran nilai-nilai seperti toleransi, kerja sama, dan rasa tanggung jawab sosial. Dalam menghadapi tantangan sosial dan moral, pendidikan Pancasila harus mampu menghasilkan individu yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, pendidikan Pancasila diharapkan dapat berkontribusi lebih efektif dalam membentuk karakter bangsa dan menciptakan masyarakat yang harmonis, inklusif, dan berkeadilan. Upaya komprehensif dari semua pihak diperlukan untuk memastikan bahwa generasi mendatang memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

 

 


In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Sindy Apriani 2411011110 -
NPM    : 2411011110
Nama  : Sindy Apriani
Mata Kuliah Umum : Pendidikan Pancasila
Dosen Pembimbing : Roy Kembar Habibi M.Pd

Assalamu'alaikum wr wb.
 Selamat pagi, Pak Roy, izinkan saya untuk menjawab pertanyaan dari bapak mengenai materi Dinamika Pancasila beserta permasalahannya.

DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

 

A.      Pembahasan

Pancasila adalah nama norma dasar dari 0 Slat yang disebut Republik Indonesia yang berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia dan ditetapkan oleh Panitia persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pancasila telah terlampir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudia, Pancasila sebagai ideologi nasional, kesatuan dasar nasional, dan membimbing perilaku nasional atau cara hidup masyarakat atau bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pancasila adalah batin bangsa Indonesia.Pancasila telah mengintegrasikan  bangsa Indonesia yang plural tanpa norma dasar. Pancasila tidak akan menjadi Indonesia seperti sekarang dan 10 tahun yang akan dating. Karena itu, keberadaan Pancasila merupakan kebutuhan nyata bagi jaminan keterpaduan bangsa dan negara Indonesia. Secara historis, Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa dengan mengacu pada nilai-nilai budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ini menjadikan Pancasila sebagai hasil budaya bangsa yang perlu diwariskan kepada generasi mendatang Dinamika pendidikan Pancasila di Indonesia mencerminkan perjalanan panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, politik, dan budaya. Pendidikan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, serta membentuk karakter generasi muda. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai dinamika pendidikan Pancasila, tantangan yang dihadapi, serta upaya untuk memastikan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Aspek Historis Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila telah mengalami berbagai perubahan seiring dengan perkembangan zaman:

·         Masa Awal Kemerdekaan: Pendidikan Pancasila diperkenalkan sebagai upaya untuk mempersatukan bangsa yang beragam. Pada periode ini, pendidikan lebih bersifat informal, melalui pidato dan diskusi oleh para tokoh bangsa.

·         Orde Lama: Pendidikan Pancasila diarahkan untuk meneguhkan semangat nasionalisme dan anti-imperialisme. Materi pendidikan berfokus pada nilai-nilai perjuangan kemerdekaan.

·         Orde Baru: Pendidikan Pancasila dijadikan alat legitimasi kekuasaan. Materi pendidikan cenderung bersifat indoktrinasi politik, dengan penekanan pada penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.

·         Reformasi: Setelah reformasi, pendidikan Pancasila mengalami krisis akibat pluralisme ideologi. Terdapat kebutuhan untuk menyesuaikan kurikulum agar tetap relevan dengan konteks sosial yang berkembang.

2. Aspek Kurikuler

Perubahan dalam kurikulum pendidikan Pancasila mencerminkan dinamika yang terjadi:

·         Integrasi dalam Kurikulum: Sejak tahun 2013, pendidikan Pancasila diintegrasikan dengan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn). Materi pembelajaran meliputi empat kompetensi dasar:

1.      Memahami nilai-nilai dasar ideologi negara.

2.      Memahami hakikat negara kesatuan Republik Indonesia.

3.      Memahami sistem pemerintahan Indonesia.

4.      Memahami peran warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

·         Perubahan Metode Pembelajaran: Metode pengajaran telah beralih dari ceramah dan hafalan menjadi metode interaktif seperti diskusi, simulasi, dan studi kasus. Ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa.

3. Aspek Metodologis

Metode pengajaran dalam pendidikan Pancasila telah mengalami perubahan signifikan:

·         Pendekatan Interaktif: Penggunaan metode diskusi dan role play membantu siswa memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks nyata.

·         Pendekatan Kontekstual: Pendidikan Pancasila kini lebih mengutamakan pendekatan kontekstual dan kritis agar siswa dapat mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan isu-isu aktual.

4. Aspek Teknologis

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak besar bagi pendidikan Pancasila:

·         Aksesibilitas Pembelajaran: Teknologi memudahkan akses informasi tentang Pancasila melalui platform digital. Siswa dapat mengakses buku, video, dan jurnal secara online.

·         Risiko Disinformasi: Namun, teknologi juga membawa risiko seperti penyebaran hoax dan radikalisasi online yang dapat merusak pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.

5. Aspek Generasional

Generasi muda saat ini memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya:

·         Generasi Digital: Mereka tumbuh di era internet dan media sosial, cenderung lebih individualis dan pragmatis. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan harus disesuaikan agar lebih menarik bagi mereka.

·         Gaya Belajar Berbeda: Generasi muda lebih suka belajar secara visual dan interaktif. Pendidikan Pancasila perlu mengadaptasi metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka.

6. Urgensi Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila memiliki esensi penting bagi masa depan bangsa:

·         Menjaga Eksistensi Pancasila: Sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, pendidikan ini berfungsi untuk menjaga eksistensi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi.

·         Menumbuhkan Nasionalisme: Pendidikan ini menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda.

·         Menyelesaikan Masalah Sosial: Pendidikan ini juga berperan dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa seperti kemiskinan, korupsi, intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

 

Makna Setiap Sila

Setiap sila dalam Pancasila memiliki makna penting yang mendasari kehidupan berbangsa:

·         Sila pertama menekankan pentingnya ketuhanan sebagai sumber nilai.

·         Sila kedua menekankan keadilan dan kemanusiaan.

·         Sila ketiga menekankan persatuan di tengah keberagaman.

·         Sila keempat menekankan demokrasi dan musyawarah.

·         Sila kelima menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Melalui semua aspek tersebut, Pancasila berfungsi sebagai landasan ideologi dan hukum yang mengatur kehidupan bernegara di Indonesia, sehingga mampu menjaga persatuan dan keadilan sosial di tengah masyarakat yang majemuk.

 

 

B.      Mengapa Pancasila dijadikan sebagai dasar negara?

Secara historis, Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai sebagai dasar negara Indonesia Merdeka. Dalam prosesnya, segala perumusan Pancasila sebagai dasar negara ini digali dan didasarkan dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia dan dituangkan menjadi kesatuan sebagai pandangan hidup bangsa.

Secara kultural, Pancasila sebagai dasar negara merupakan sebuah hasil budaya bangsa. Oleh karenanya, Pancasila haruslah diwariskan kepada generasi muda melalui pendidikan. Jika tidak diwariskan, negara dan bangsa akan kehilangan kultur yang penting. Penting untuk diingat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki kepedulian kepada pewarisan budaya luhur bangsanya. Pancasila berfungsi sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang tidak hanya menjadi dasar hukum tetapi juga membentuk karakter dan identitas masyarakat. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai fungsi Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup:

1. Pengertian Ideologi Pancasila

Pancasila sebagai ideologi negara mencakup seperangkat nilai dan prinsip yang menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi ini mengarahkan tindakan dan perilaku individu serta masyarakat untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan moralitas, etika, dan sosial.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

Sebagai pandangan hidup, Pancasila memberikan pedoman moral dan etika bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila membentuk sikap dan perilaku warga negara, seperti:

·         Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengajarkan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan dan menghormati semua agama.

·         Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Mendorong penghormatan terhadap martabat manusia dan perlunya saling menghormati antar sesama.

·         Persatuan Indonesia: Menekankan pentingnya persatuan di tengah keragaman budaya, suku, dan agama.

·         Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan: Menyiratkan pentingnya demokrasi dan musyawarah dalam pengambilan keputusan.

·         Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mengedepankan prinsip keadilan dalam distribusi sumber daya dan kesejahteraan.

3. Fungsi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa

Pancasila berfungsi sebagai pedoman dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa, antara lain:

a. Dalam Politik

Pancasila menjadi landasan bagi penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis. Prinsip musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan politik mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini memastikan bahwa setiap kebijakan publik mempertimbangkan kepentingan seluruh rakyat.

b. Dalam Hukum

Sebagai sumber hukum, Pancasila menjadi acuan utama dalam penyusunan undang-undang dan peraturan perundang-undangan lainnya. Setiap produk hukum harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila agar dapat diterima oleh masyarakat.

c. Dalam Sosial Budaya

Pancasila mendorong pengembangan budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan persatuan. Dalam konteks ini, Pancasila mengajak masyarakat untuk saling menghargai perbedaan budaya, suku, dan agama.

d. Dalam Ekonomi

Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila mendorong pemerintah untuk melaksanakan program-program ekonomi yang bertujuan mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ini termasuk upaya untuk memberikan akses yang sama terhadap sumber daya ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.

4. Identitas dan Karakter Bangsa

Pancasila membentuk identitas bangsa Indonesia sebagai negara yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur. Dengan mengamalkan Pancasila, masyarakat Indonesia diharapkan dapat menunjukkan karakter yang baik, seperti toleransi, gotong royong, dan solidaritas sosial.

5. Tantangan dalam Implementasi

Meskipun Pancasila telah ditetapkan sebagai ideologi negara, tantangan tetap ada dalam implementasinya di kehidupan sehari-hari. Terdapat kebutuhan untuk terus menerus mendidik masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila agar dapat diinternalisasi dengan baik. Program pendidikan nilai-nilai Pancasila di sekolah-sekolah merupakan salah satu langkah penting untuk memastikan generasi muda memahami dan mengamalkan ideologi ini. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya sekadar dokumen formal tetapi merupakan panduan hidup bagi setiap warga negara Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan akan membantu mencapai tujuan nasional yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan beragam seiring dengan perkembangan zaman. Tantangan ini tidak hanya berasal dari faktor internal, tetapi juga eksternal, yang dapat mengancam relevansi dan keberlanjutan Pancasila sebagai ideologi negara. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Pancasila:

1. Globalisasi

Globalisasi membawa dampak signifikan terhadap nilai-nilai Pancasila. Proses integrasi ekonomi, politik, sosial, budaya, dan teknologi antara negara-negara di dunia ini menciptakan arus informasi dan budaya asing yang deras. Dampak positif dari globalisasi termasuk peningkatan kerjasama internasional dan akses terhadap informasi. Namun, di sisi lain, globalisasi dapat menggerus identitas nasional dan nilai-nilai lokal yang terkandung dalam Pancasila. Masyarakat mungkin terpengaruh oleh budaya asing yang tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa, sehingga mengancam kedaulatan dan keutuhan negara

Dampak Negatif Globalisasi

·         Kehilangan Identitas: Budaya asing yang masuk dapat menggantikan nilai-nilai lokal, seperti gotong royong dan solidaritas sosial.

·         Ketergantungan Ekonomi: Ketergantungan pada negara lain dalam aspek ekonomi dapat melemahkan kemandirian bangsa.

·         Konflik Nilai: Terjadinya benturan antara nilai-nilai lokal dengan nilai-nilai global yang dapat memicu ketegangan sosial.

2. Radikalisme dan Intoleransi

Radikalisme dan intoleransi merupakan tantangan serius bagi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Fenomena ini tidak hanya mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai radikalisme dan intoleransi serta dampaknya terhadap Pancasila.

1. Definisi Radikalisme dan Intoleransi

Radikalisme Radikalisme adalah paham atau gerakan yang ingin mengubah secara drastis tatanan sosial, politik, atau ideologi yang ada, sering kali melalui cara-cara kekerasan. Dalam konteks Indonesia, radikalisme sering kali terkait dengan ideologi yang menolak nilai-nilai Pancasila dan berupaya menggantinya dengan ideologi lain, baik itu berbasis agama maupun politik.

Intoleransi Intoleransi adalah sikap atau perilaku yang menolak untuk menghargai perbedaan, baik dalam aspek agama, etnis, maupun budaya. Intoleransi dapat muncul dalam bentuk diskriminasi, kebencian, atau bahkan kekerasan terhadap kelompok lain yang dianggap berbeda.

2. Hubungan Antara Radikalisme dan Intoleransi

Radikalisme dan intoleransi saling terkait erat. Intoleransi sering menjadi benih bagi radikalisasi. Ketika masyarakat tidak mampu menerima perbedaan, mereka cenderung mengembangkan sikap intoleran yang dapat berujung pada tindakan radikal. Misalnya, kelompok intoleran mungkin mulai dengan menolak keberadaan kelompok lain secara verbal, kemudian berkembang menjadi tindakan kekerasan.

3. Dampak Radikalisme dan Intoleransi terhadap Pancasila

a. Ancaman terhadap Persatuan dan Kesatuan

Radikalisme dapat menyebabkan konflik horizontal di masyarakat. Ketika kelompok-kelompok tertentu merasa terancam oleh keberadaan kelompok lain, mereka mungkin merespons dengan kekerasan. Ini bertentangan dengan sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia," yang menekankan pentingnya kerukunan antarumat beragama dan persatuan di tengah perbedaan.

b. Pelanggaran Nilai Kemanusiaan

Radikalisme sering kali mendorong tindakan kekerasan yang melanggar hak asasi manusia. Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," menuntut penghormatan terhadap martabat setiap individu. Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok radikal jelas bertentangan dengan nilai ini.

c. Penolakan Terhadap Ketuhanan

Kelompok-kelompok radikal sering kali mengklaim bahwa mereka bertindak atas nama agama. Namun, tindakan mereka sering kali bertentangan dengan sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa," yang menekankan kasih sayang dan toleransi antarumat beragama.

4. Faktor Penyebab Munculnya Radikalisme dan Intoleransi

a. Kurangnya Pendidikan Toleransi

Pendidikan tentang toleransi di sekolah-sekolah sering kali kurang memadai, sehingga generasi muda tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya menghargai perbedaan.

b. Pengaruh Media Sosial

Media sosial menjadi sarana efektif bagi penyebaran ideologi radikal. Konten-konten ekstremis dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, termasuk anak-anak muda.

c. Krisis Identitas

Generasi muda yang mengalami krisis identitas cenderung mencari jati diri melalui kelompok-kelompok ekstremis yang menawarkan rasa memiliki dan tujuan.

5. Contoh Kasus Radikalisme dan Intoleransi di Indonesia

Beberapa contoh nyata dari radikalisme dan intoleransi di Indonesia meliputi:

·         Serangan Teroris: Aksi terorisme seperti bom bunuh diri di tempat-tempat umum menunjukkan bagaimana radikalisasi dapat berujung pada kekerasan.

·         Penutupan Tempat Ibadah: Kelompok intoleran sering kali melakukan intimidasi terhadap tempat ibadah kelompok minoritas, seperti penutupan gereja-gereja tertentu.

·         Diskriminasi Sosial: Perlakuan tidak adil terhadap individu atau kelompok berdasarkan agama atau etnis tertentu.

6. Upaya Penanggulangan Radikalisme dan Intoleransi

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari semua elemen masyarakat:

·         Pendidikan Toleransi: Meningkatkan pendidikan tentang toleransi di sekolah-sekolah untuk membentuk sikap saling menghargai antarumat beragama.

·         Deradikalisasi: Program deradikalisasi untuk individu yang terpapar paham radikal guna mengembalikan mereka ke jalan yang moderat tanpa kekerasan.

·         Dialog Antar Agama: Mendorong dialog antarumat beragama untuk meningkatkan pemahaman dan kerukunan.

·         Pengawasan Media Sosial: Memperketat pengawasan terhadap konten-konten ekstremis di media sosial agar tidak menyebar luas.

Dampak Radikalisme

·         Pecah Belah Persatuan: Radikalisme dapat memecah belah masyarakat berdasarkan identitas tertentu, seperti agama atau suku.

·         Ancaman Keamanan: Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok radikal dapat mengancam keamanan nasional.

3. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia menjadi tantangan besar bagi implementasi Pancasila. Ketidakadilan dalam distribusi sumber daya ekonomi dapat memicu rasa frustrasi di kalangan masyarakat. Hal ini berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan ideologi Pancasila itu sendiri

Dampak Kesenjangan

·         Frustrasi Sosial: Masyarakat yang merasa terpinggirkan mungkin akan menolak nilai-nilai Pancasila.

·         Konflik Sosial: Kesenjangan dapat memicu konflik antar kelompok masyarakat.

4. Lemahnya Pemahaman dan Pengamalan Pancasila

Kurangnya edukasi mengenai Pancasila di kalangan generasi muda menjadi tantangan tersendiri. Banyak generasi muda yang tidak memahami atau menghayati nilai-nilai Pancasila secara mendalam, sehingga pengamalan dalam kehidupan sehari-hari menjadi lemah

Dampak Lemahnya Pemahaman

·         Individualisme: Masyarakat cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama.

·         Kurangnya Rasa Nasionalisme: Generasi muda mungkin kehilangan rasa cinta tanah air yang seharusnya ditanamkan melalui pendidikan Pancasila.

5. Korupsi dalam Pemerintahan

Korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar bagi penerapan Pancasila dalam pemerintahan. Praktik korupsi di kalangan pejabat publik bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan sosial dan transparansi yang terkandung dalam Pancasila

Dampak Korupsi

·         Kerusakan Sistem: Korupsi merusak sistem pemerintahan dan menciptakan ketidakadilan di masyarakat.

·         Kehilangan Kepercayaan Publik: Masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan institusi negara.

6. Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi informasi membawa dampak positif tetapi juga negatif bagi penerapan nilai-nilai Pancasila. Masyarakat kini lebih mudah terpapar pada informasi dari luar negeri yang mungkin tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal

Dampak Perkembangan Teknologi

·         Budaya Konsumerisme: Masyarakat cenderung lebih konsumtif dan kurang memperhatikan nilai-nilai sosial.

·         Pengaruh Budaya Asing: Budaya asing dapat mengikis tradisi lokal seperti gotong royong.

Upaya Mengatasi Tantangan

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan upaya kolaboratif dari seluruh elemen masyarakat, antara lain:

·         Penguatan Ideologi: Edukasi tentang Pancasila harus diperkuat melalui kurikulum pendidikan formal maupun nonformal.

·         Pendidikan Karakter: Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada generasi muda untuk membentuk karakter bangsa.

·         Penegakan Hukum: Memperkuat penegakan hukum terhadap praktik korupsi dan tindakan intoleran untuk menjaga keadilan sosial.

·         Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila: Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara.

 

Kesimpulan

Dinamika pendidikan Pancasila mencerminkan perjalanan panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial dan politik. Tantangan-tantangan yang dihadapi memerlukan perhatian serius agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan inovatif serta pemanfaatan teknologi secara bijak, pendidikan Pancasila dapat terus berkontribusi dalam membentuk karakter bangsa yang berkualitas sesuai dengan cita-cita luhur Proklamasi 17 Agustus 1945. Upaya bersama dari semua elemen masyarakat sangat penting untuk menjaga eksistensi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan zaman yang cepat.


Sekian dari saya, Wassalamu'alaikum wr.wb.


In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Refan Alvaro Putra -
Nama : Refan Alvaro Putra
NPM : 2411011076

-Tanggapan
Tanggapan saya terkait dengan materi ini adalah pendidikan Pancasila harus fleksibel dan adaptif terhadap perubahan zaman. Pembelajaran Pendidikan Pancasila harus lebih ditingkatkan ke dalam jiwa raga seluruh rakyat Indoneisa. Pendidikan Pancasila tidak hanya harus bersifat teoritis, namun juga harus mempunyai karakter yang sesuai dengan tantangan global dan teknologi modern. Tantangan terbesarnya adalah memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan di era digital dan meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya persatuan, toleransi, dan keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Juga mengatasi sikap apatis memerlukan pendekatan yang kreatif dan interaktif. Jadi, kesadaran diri setiap masyarakat dalam menjaga ideologi Pancasila harus lebih ditingkatkan terutama di era globalisasi dimana arus penyebaran informasi dari seluruh dunia sangat cepat.

-Isi
Artikel ini membahas tentang pendidikan Pancasila di era globalisasi dan menyoroti bagaimana Pancasila sebagai ideologi nasional harus tetap relevan dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Tantangan utama yang dihadapi adalah mengadaptasi kurikulum, memanfaatkan teknologi, dan mengembangkan karakter generasi muda yang dipengaruhi oleh arus informasi global. Untuk mengatasi hal ini Pendidikan Pancasila harus mengedepankan literasi digital, toleransi, dan pemahaman kritis, serta melibatkan peran aktif guru, keluarga, masyarakat, dan pemerintah untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

-Permasalahan
Tantangan Pancasila di era globalisasi ada bermacam-macam, berikut contohnya:

-Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial
yang cepat. Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi. Ini diperlukan kesaran dari masyarakat sendiri dalam menggunakan teknologi.

-Menjaga keberagaman dan
mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan. Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu) memerlukan pendekatan yang inklusif untuk merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Hal ini menjadi lebih rumit dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat mengganggu kerukunan sosial.

-Mengatasi pengaruh teknologi digital. Siswa saat ini memiliki akses mudah ke internet dan media sosial, yang kadang-kadang membawa informasi yang kurang tepat dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap nilai-nilai sosial. Membangun pemahaman yang kritis dan sehat tentang Pancasila dalam era digital ini perlu mendapatkan
perhatian khusus.

-Mengatasi apatisme atau ketidakpedulian
terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Bagaimana membuat Pancasila menjadi inspirasi dan semangat bagi pemuda Indonesia, bukan hanya sebagai kewajiban formal? Ini adalah tantangan yang memerlukan upaya komprehensif dari semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Echy Aurellia Puteri -
Nama : Echy Aurellia Puteri
NPM : 2411011133
Kelas : B

Assalamualaikum Warahtulaahi Wabaraktuh. Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semua, izin untuk menjelaskan materi dan permasalahan yang terdapat pada artikel tersebut.

Isi materi artikel ini membahas dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi. Artikel ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila sebagai fondasi dalam membentuk karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan.

Permasalahan utama yang diangkat dalam artikel ini meliputi :
1. Perubahan Kurikulum : Pendidikan Pancasila memerlukan penyesuaian kurikulum agar tetap relevan dengan perkembangan sosial dan teknologi.
2. Tantangan Globalisasi : Globalisasi membawa dampak pada cara generasi muda mengakses informasi dari luar, sehingga diperlukan pendekatan yang dapat mempertahankan relevansi nilai-nilai Pancasila.
3. Keberagaman Sosial dan Budaya Pendidikan : Pancasila harus mampu merangkul keberagaman Indonesia tanpa menimbulkan konflik identitas.
4. Pemanfaatan Teknologi : Teknologi digital mengubah cara pembelajaran dan interaksi sosial, yang berpotensi mengarah pada disinformasi atau radikalisasi jika tidak disikapi dengan bijak.
5. Kualitas Pengajaran : Tantangan dalam memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila diajarkan secara efektif melalui pendekatan interaktif dan inovatif, serta memastikan keseragaman implementasi kurikulum di seluruh sekolah.
6. Keterlibatan Guru dan Masyarakat : Guru-guru harus memiliki pemahaman yang mendalam dan mampu mengajarkan nilai Pancasila dengan cara yang relevan. Partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk memperkuat pendidikan Pancasila.

Kesimpulannya, pendidikan Pancasila dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan di tengah perubahan global dan teknologi, serta membutuhkan kolaborasi antara keluarga, masyarakat, pendidik, dan pemerintah.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by M.Abizar Al Ghifari -

Nama: M.Abizar Al Ghifari

NPM: 2411011086

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi Pak Roy, izin memberikan penjelasan terkait artikel pembelajaran MKU Pancasila di pertemuan 9.


Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi. Artikel ini membahas dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila dalam konteks globalisasi. Pancasila sebagai ideologi negara harus ditanamkan dalam pendidikan untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan berkepribadian. Namun, berbagai tantangan muncul, seperti:

Relevansi Pancasila: Dalam era globalisasi, penting untuk menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat bersaing dengan pengaruh budaya asing.

Perubahan Sosial: Masyarakat Indonesia mengalami perubahan cepat dalam aspek budaya, ekonomi, dan teknologi, yang mempengaruhi cara pendidikan Pancasila disampaikan.

Pengaruh Teknologi: Akses informasi melalui teknologi digital membawa risiko disinformasi, sehingga literasi digital harus diajarkan dalam pendidikan Pancasila.

Keberagaman Budaya: Pendidikan Pancasila perlu mengakomodasi keberagaman budaya dan agama di Indonesia, serta mengajarkan toleransi dan persatuan.

Partisipasi Stakeholder: Keterlibatan keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan pendidikan Pancasila.

Metode Pembelajaran: Diperlukan pendekatan inovatif dan interaktif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila agar lebih menarik bagi generasi muda.

Kesimpulannya, pendidikan Pancasila harus terus beradaptasi dengan dinamika global sambil tetap memegang teguh esensi nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi bangsa. Upaya kolaboratif dari semua pihak diperlukan untuk memastikan generasi muda dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Aiman Maxima Alfarizi -
Nama : Aiman Maxima Alfarizi
Kelas. : A
NPM. : 2411011013
Selamat pagi Bapak Roy izin menanggapi materi yang bapak sampaikan.


Pancasila merupakan ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil.Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal
pembentukannya hingga saat ini. Salah satu dinamika penting adalah perubahan dalam kurikulum pendidikan. Perlu ada penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Serta Pancasila bisa mengikuti zaman. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku. Dinamika terjadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini, memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat yang mampu merangkul dan menghormati keberagaman tersebut. Perkembangan teknologi juga membawa dinamika baru dalam pendidikan Pancasila.

Permasalahan yang Dihadapi dalam Pendidikan Pancasila
Seiring berkembangnya zaman, nilai Pancasila semakin tergerus dari luar maupun dalam. Dari dalam yaitu kurangnya infrastruktur dan dati luar yaitu globalisasi dan internet yang sangat cepat untuk mengakses informasi tanpa menyaring dan memperhatikan dampak moral terhadap sikap.

1. Tantangan Teknologi dan Globalisasi Teknologi informasi, internet, dan media sosial telah memberikan dampak besar pada generasi muda. Banyak informasi palsu dan negative account beredar yang merusak moral bangsa

2. Apatisme Generasi Muda
Salah satu masalah utama adalah rendahnya minat dan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya nilai-nilai Pancasila. Banyak siswa menganggap Pancasila sebagai sesuatu yang formalitas belaka dan kurang relevan dalam kehidupan sehari- hari.

3. Kualitas Pengajaran:
Tidak semua guru memiliki kompetensi yang memadai untuk mengajarkan Pancasila dengan cara yang inspiratif dan efektif. Kurangnya guru yang terampil dalam mengajarkan Pancasila.

4. Kesenjangan dalam Akses Pendidikan Tantangan lain adalah kesenjangan akses pendidikan, terutama di wilayah terpencil. Banyak daerah yang masih infrastruktur seperti sekolah dan perpustakaan.

5. Tantangan dalam Pengelolaan Keberagaman
Di tengah keberagaman budaya, suku, dan agama di Indonesia, pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan untuk mengelola perbedaan.

6. Relevansi dalam Kehidupan Nyata Meskipun Pancasila mencakup nilai-nilai yang mendasar bagi kehidupan bangsa, sering kali nilai-nilai ini belum benar-benar diaktualisasikan dalam kehidupan sehari- hari oleh masyarakat. Ini menimbulkan tantangan bagaimana pendidikan Pancasila dapat menjembatani antara teori dan praktik.


Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi negara yang mengandung nilai-nilai moral seperi ketuhanan, hubungan antar manusia, musyawarah, persatuan dan keadilan. Namun seiring berkembangnya zaman nilai Pancasila semakin hari tergerus oleh globalisasi yang menyebabkan penyimpangan sikap moral, minimnya literatur Pancasila juga membuat pancasila semakin jarang dipelajari
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Riris Surya Putri _2411011021 -
Nama : Riris Surya Putri
NPM : 2411011021

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, izin memberi tanggapan terkait materi pada hari ini tentang Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

Artikel oleh Yohanes Mihit mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" memberikan pemahaman yang komprehensif tentang posisi Pancasila dalam pendidikan Indonesia saat ini. Dengan pendekatan literatur yang mendalam, penulis berhasil menggambarkan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi identitas dan moral bangsa di tengah arus globalisasi yang semakin cepat.

Pentingnya pendidikan Pancasila tidak hanya terletak pada pengajaran ideologi, tetapi juga pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti perubahan kurikulum, keberagaman budaya, dan dampak teknologi. Adaptasi terhadap perubahan ini sangat penting agar pendidikan Pancasila tetap relevan dan efektif.

Salah satu poin kunci adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan pendidikan Pancasila. Dukungan dari semua pihak akan memperkuat pengajaran nilai-nilai Pancasila, yang diharapkan dapat membentuk karakter generasi muda yang berintegritas dan toleran.

Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana pendidikan Pancasila harus diaktualisasikan dan diintegrasikan dalam sistem pendidikan Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang adil, demokratis, dan berkeadaban di era globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Kayla Luthfi 2411011108 -
Nama : Kayla Luthfi Aulia
NPM : 2411011108
Kelas : B

Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semua. Izinkan saya memberi tanggapan tentang artikel yang telah diberikan mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".

Artikel ini menghighlight pentingnya pendidikan Pancasila dalam menghadapi tantangan-tantangan modern seperti globalisasi. Pancasila bukan hanya sebuah ideologi, tetapi juga merupakan identitas dan fondasi bangsa Indonesia. Dalam era globalisasi, dimana teknologi bermain peran besar, pendidikan Pancasila harus mencetak generasi yang bijak digital untuk menghadapi tantangan global.

Pendidikan Pancasila harus berhasil dalam tiga aspek: kognitif, afektif, dan behavioral. Artinya, generasi muda harus dapat memahami nilai-nilai Pancasila secara intelektual, emosi, dan perilaku. Involusi keluarga, guru, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan diperlukan untuk kesuksesan pendidikan Pancasila. Tantangan utama dalam pendidikan Pancasila adalah menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Informasi global semakin terbuka, namun risiko disinformasi dan radikalisme juga meningkat. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus efektif dalam menggunakan teknologi untuk penyampaian materi yang relevan dan literasi digital bijak.

Pendidikan Pancasila harus mengajarkan persatuan dan menghindari konflik dari perbedaan pandangan. Pendekatan inklusif dan integratif diperlukan untuk merangkul budaya, agama, dan suku di Indonesia. Partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk dukungan keluarga, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila. Kurangnya akses kepada literatur tentang Pentingnya Pancasila di daerah-daerah terpencil juga merupakan isu yang perlu diselesaikan.

Globalisasi telah membawa dampak signifikan pada interaksi sosial dan budaya Indonesia. Identitas nasional dapat terganggu oleh pengaruh luar, sehingga respons bijaksana terhadap globalisasi penting. Integrasi nilai-nilai tradisional dengan positif dari interaksi global dapat membantu Indonesia tetap relevan dan kuat.

Kesimpulan dari artikel ini bahwa pendidikan Pancasila harus dinamis dan responsif terhadap perkembangan sosial global. Oleh karena itu, para pendidik dan pengambil kebijakan pendidikan harus memiliki komitmen kuat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi bangsa Indonesia. Dengan demikian, generasi muda siap menghadapi tantangan-tantangan modern sambil mempertahankan identitas nasional.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by CICI MULYA -
Nama :Cici Mulya
Npm :2411011155
Kelas B

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi pak Roy
izinkan saya menjelaskan materi pada artikel pertemuan 9 yaitu “Dinamika Dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi”

Artikel ini membahas tentang Dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi .Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab ,adil ,dan berkepribadian Pancasila (semadi,2019). Namun dalam era globalisasi yang cepat, pendidikan Pancasila dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan.
Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini .Pancasila sebagai ideologi dasar negara, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia (Darmadi, 2019). Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, agama, dan suku.
Dinamika terjadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini, memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat yang Mampu merangkul dan menghormati keberagaman tersebut.
Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang seringkali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila (usmi & Samsuri, 2022).
Masyarakat Indonesia harus mengalami perubahan sosial, baik dari segi budaya, ekonomi, politik, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi tantangan perubahan ini, mengakomodasikan dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila.

Permasalahan
•Pengaruh Budaya Asing:
Globalisasi membawa masuk berbagai nilai dan budaya asing yang dapat menggeser pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila.
• Krisis Identitas:
Generasi muda seringkali lebih terpengaruh oleh nilai-nilai global, sehingga bisa kehilangan identitas budaya dan nasionalisme.
•Kurangnya Pemahaman
Banyak siswa yang belum memahami esensi dan relevansi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pendidikan Pancasila dianggap kurang menarik.
•Infrastruktur Pendidikan
Tidak meratanya infrastruktur pendidikan di berbagai daerah mengakibatkan kesenjangan dalam akses pendidikan Pancasila yang berkualitas.
•Keterbatasan Sumber Daya
Guru yang kurang terlatih dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila dapat mengurangi efektivitas pendidikan tersebut.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Syahrillah Ahnaf Kurnia -
Nama : SYAHRILLAH AHNAF KURNIA
NPM. : 2411011056
KELAS : MANAJEMEN A

Saya akan memberikan analisis tentang materi hari ini yaitu analisis tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi:
A. Dinamika Pendidikan Pancasila

Perubahan Metode Pembelajaran


Beralih dari metode konvensional ke pembelajaran aktif
Pemanfaatan teknologi digital dan media sosial
Pendekatan kontekstual yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
Pembelajaran berbasis pengalaman dan studi kasus


Perkembangan Materi


Updating contoh-contoh implementasi nilai Pancasila
Pengintegrasian isu-isu kontemporer
Penyelarasan dengan perkembangan zaman
Penguatan aspek praktis dibanding teoritis

B. Tantangan Internal

Aspek Pedagogis


Kurangnya minat dan antusiasme peserta didik
Metode pembelajaran yang kurang menarik
Minimnya kreativitas pengajar
Kesulitan mengukur keberhasilan pembelajaran


Aspek Substansi


Pendangkalan pemahaman nilai-nilai Pancasila
Kesenjangan antara teori dan praktik
Formalisasi tanpa internalisasi
Kurangnya keteladanan

C. Tantangan Eksternal

Pengaruh Globalisasi


Masuknya ideologi asing yang bertentangan
Materialisme dan individualisme
Erosi nilai-nilai lokal
Pragmatisme dalam berpikir dan bertindak


Perkembangan Teknologi


Informasi yang tidak terfilter
Ketergantungan pada gadget
Berkurangnya interaksi sosial langsung
Paparan konten yang bertentangan dengan Pancasila

D. Solusi dan Strategi

Pembaruan Metode Pembelajaran


Pengembangan media pembelajaran interaktif
Integrasi teknologi dalam pembelajaran
Pendekatan pembelajaran yang lebih partisipatif
Penggunaan studi kasus kontemporer


Penguatan Substansi


Revitalisasi nilai-nilai Pancasila
Kontekstualisasi dalam kehidupan modern
Penguatan aspek implementatif
Pengembangan materi yang relevan


Peningkatan Kompetensi Pengajar


Pelatihan berkelanjutan
Pengembangan kemampuan digital
Peningkatan pemahaman isu kontemporer
Penguatan metodologi pembelajaran


Penguatan Sistem Pendukung


Kebijakan yang mendukung
Infrastruktur pembelajaran
Kolaborasi dengan berbagai pihak
Evaluasi berkelanjutan

E. Rekomendasi

Kebijakan


Penguatan regulasi pendidikan Pancasila
Alokasi sumber daya yang memadai
Standarisasi kualitas pembelajaran
Pengembangan sistem evaluasi


Praktik Pembelajaran


Inovasi metode pembelajaran
Pengembangan materi kontekstual
Penguatan aspek praktis
Pemanfaatan teknologi secara optimal


Penguatan Kelembagaan


Koordinasi antar institusi
Pengembangan pusat studi Pancasila
Kolaborasi dengan masyarakat
Monitoring dan evaluasi


Pengembangan SDM


Peningkatan kompetensi pengajar
Pembinaan karakter peserta didik
Pengembangan kepemimpinan
Penguatan nilai-nilai Pancasila

Kesimpulan:
Pendidikan Pancasila di era globalisasi menghadapi berbagai dinamika dan tantangan yang kompleks. Diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pembaruan metode, penguatan substansi, peningkatan kompetensi pengajar, dan dukungan sistem yang memadai. Keberhasilan pendidikan Pancasila akan sangat tergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman sambil tetap mempertahankan nilai-nilai fundamental Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Reva Restuni Amulia 2411011127 -
Nama : Reva Restuni Amulia
NPM : 2411011127
Kelas : Pancasila B

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni:

"Dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi"

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa. Di dalam artikel tersebut membahas dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila di era globalisasi. Dalam konteks global yang terus berubah, pendidikan Pancasila dihadapkan pada tantangan perubahan sosial, perkembangan teknologi, dan kompleksitas budaya yang mencerminkan keberagaman Indonesia.

Tantangan dalam Pendidikan Pancasila diantaranya yaitu:
1. Relevansi Nilai: Menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi menjadi tantangan besar. Masyarakat yang semakin terhubung dengan informasi luar perlu memahami nilai-nilai tersebut.
2. Keberagaman: Mengatasi potensi konflik dari perbedaan pandangan masyarakat yang beragam adalah tantangan penting untuk menjaga persatuan.
3. Kualitas Pengajaran: Implementasi pendidikan Pancasila yang efektif memerlukan metode pengajaran yang inspiratif dan relevan agar generasi muda dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
4. Pengaruh Teknologi: Akses mudah ke informasi melalui internet dapat membawa disinformasi, sehingga penting untuk mengajarkan literasi digital kepada siswa.

Untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, Pancasila memerlukan penyesuaian dan inovasi agar relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman, diantaranya yaitu:
1. Perubahan Kurikulum: Sejak kemerdekaan, Pancasila telah diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Namun, perlu adanya penyesuaian kontekstual agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dengan perkembangan zaman.
2. Tantangan Budaya: Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya, agama, dan suku memerlukan pendekatan inklusif dalam pendidikan Pancasila untuk merangkul semua elemen masyarakat.
3. Perkembangan Teknologi: Era digital mengubah cara belajar dan berinteraksi. Pendidikan Pancasila harus memanfaatkan teknologi secara bijak untuk menyampaikan nilai-nilai tanpa mengorbankan kedalaman pemahaman.

Pendidikan Pancasila harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman, menjaga relevansi nilai-nilai dasar negara, dan melibatkan semua pemangku kepentingan untuk menciptakan generasi muda yang memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Sekian jawaban dari saya, mohon maaf atas segala kekurangan maupun kesalahan dari penulisan saya, saya akhiri Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Tiara Srinida Aprita_ 2411011064 -
Nama: Tiara Srinida Aprita
NPM: 2411011064

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy dan teman-teman semua, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 hari ini yakni mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Artikel ini membahas Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, menghadapi tantangan signifikan karena perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah keberagaman budaya dan informasi global yang terus berkembang.

Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam mengukuhkan fondasi karakter bangsa Indonesia untuk masa depan yang lebih baik. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti kebhinekaan, persatuan, demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan yang adil, harus diaktualisasikan dalam pendidikan agar generasi mendatang memiliki landasan kuat dalam menjaga integritas negara, menghormati perbedaan, serta berkontribusi positif dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan bermartabat. Namun, Pancasila juga menghadapi beberapa tantangan.

Tantangan yang dihadapi dalam Pendidikan Pancasila yakni Pendidikan Pancasila harus tetap relevan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Dalam era keterhubungan global, nilai-nilai Pancasila harus dapat bersaing dan tetap relevan di kalangan masyarakat yang semakin terkoneksi dengan informasi dari seluruh dunia. Pancasila mengakui Bhineka Tunggal Ika, tetapi mengelola keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan memerlukan pendekatan yang inklusif dan mampu merangkul beragam budaya, agama, dan suku di Indonesia.

Tantangan permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil, termasuk akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan Pancasila adalah tantangan yang harus diatasi.

Tantangan besar lainnya adalah mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Tantangan ini melibatkan upaya untuk menjadikan Pancasila sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar kewajiban formal, tetapi juga sebagai inspirasi, semangat, dan nilai-nilai yang dihayati oleh pemuda Indonesia. Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan yang telah diidentifikasi diatas, perlu dilakukan refleksi dan peningkatan dalam pendidikan Pancasila di Indonesia. Langkah yang dapat di ambil adalah mengajarkan bukan hanya pengetahuan dan pengenalan ideologi, tetapi juga pembentukan karakter yang berlandaskan Pancasila. Fokus pada pembangunan karakter yang berintegritas, memiliki etika, berjiwa demokratis, dan mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah kompleks.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Haris Ahmad -
Nama: Haris Ahmad 
NPM: 2411011137

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi pak Roy dan teman teman semua. Izin memberikan tanggapan mengenai artikel yang sudah dijabarkan.
Artikel tersebut membahas "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".

Isi Materi:
1. Pentingnya Pendidikan Pancasila: Pancasila bukan hanya ideologi negara, tetapi juga merupakan identitas bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila memiliki tujuan untuk membentuk karakter bangsa, memastikan bahwa setiap warga negara memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila.
2. Perubahan Kurikulum: Pendidikan Pancasila telah melalui banyak perubahan sejak kemerdekaan Indonesia. Tantangan utamanya adalah bagaimana menyusun kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman, memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengaruh Globalisasi dan Teknologi: Globalisasi dan kemajuan teknologi menghadirkan tantangan baru, di mana generasi muda terpapar pada beragam informasi yang dapat mengaburkan pemahaman tentang Pancasila. Artikel ini menekankan pentingnya literasi digital dalam pendidikan Pancasila untuk menangkal disinformasi dan radikalisme.
4. Tantangan Keberagaman: Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya, agama, dan suku. Pendidikan Pancasila harus berperan sebagai alat untuk menyatukan dan merangkul keberagaman ini, sejalan dengan nilai Bhineka Tunggal Ika.
5. Pembentukan Karakter: Pendidikan Pancasila tidak hanya fokus pada aspek kognitif tetapi juga afektif dan perilaku. Generasi muda harus diajarkan untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila, seperti demokrasi, persatuan, dan keadilan sosial, dalam kehidupan mereka.

Permasalahan:
1. Relevansi Pendidikan Pancasila: Salah satu permasalahan terbesar adalah menjaga relevansi Pancasila di tengah arus globalisasi yang cepat. Pendidikan Pancasila harus terus beradaptasi dengan perubahan sosial, teknologi, dan nilai-nilai global agar tetap efektif.
2. Perbedaan Implementasi Kurikulum: Meskipun Pancasila adalah bagian dari kurikulum sekolah, implementasinya bervariasi antar sekolah. Ada kebutuhan untuk menyusun standar yang lebih konsisten untuk memastikan pendidikan Pancasila mencapai semua lapisan masyarakat secara merata.
3. Apatisme Generasi Muda: Salah satu tantangan yang dihadapi adalah menumbuhkan semangat cinta Pancasila di kalangan generasi muda yang sering kali merasa Pancasila sebagai sesuatu yang formal dan kurang relevan.
4. Sumber Daya yang Terbatas: Di beberapa wilayah, terutama daerah terpencil, akses terhadap literatur dan materi pendidikan Pancasila sangat terbatas, sehingga menyulitkan proses pengajaran yang efektif.
5. Kualitas Guru: Kualitas pengajaran Pancasila juga bergantung pada kompetensi guru. Banyak guru memerlukan pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana mengajarkannya secara efektif kepada siswa.

Artikel tersebut memberikan solusi dengan mendorong partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, keluarga, dan lembaga pendidikan, untuk memperkuat pendidikan Pancasila dan memastikan bahwa generasi muda Indonesia siap menghadapi tantangan global sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Terimakasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Nazwa Amelia Putri -
Nama : Nazwa Amelia Putri
NPM : 2411011041
Kelas : A

Assalamualaikum, Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman. Izin memberi tanggapan terkait materi hari ini.

Pendidikan Pancasila menghadapi berbagai dinamika dan tantangan di era globalisasi.

Dinamika Pendidikan Pancasila
1. Kurikulum: Kurikulum pendidikan perlu disesuaikan agar Pancasila tetap relevan dengan perkembangan zaman.

2. Penggunaan Teknologi: Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran Pancasila dapat bermanfaat bagi pembelajaran karena banyak referensi pembelajaran yang luas.

3. Interaksi Budaya: Karena Globalisasi membawa pengaruh budaya asing, Pendidikan Pancasila harus menanamkan kesadaran akan pentingnya identitas nasional di tengah arus budaya global.

Tantangan dalam Pendidikan Pancasila

1. Pengaruh Budaya Asing:
Globalisasi membawa masuk berbagai budaya dan nilai-nilai asing yang dapat menggeser nilai-nilai lokal dan Pancasila.

2. Kritis terhadap Informasi: Era informasi memudahkan akses pada berbagai ideologi. Mahasiswa harus bisa untuk kritis dan selektif dalam menyikapi informasi yang masuk.

2. Krisis Identitas
Dalam arus globalisasi, ada kecenderungan hilangnya identitas nasional. Pendidikan Pancasila akan membantu memperkuat rasa cinta tanah air dan identitas bangsa di tengah percampuran budaya.

Dalam menghadapi dinamika dan tantangan ini, pendidikan Pancasila harus berupaya untuk tetap relevan dan efektif meski di tengah arus globalisasi yang cepat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Khadijah Putri Burmelli -
Nama: Khadijah Putri Burmelli
NPM : 2411011089
Kelas : Manajemen A

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Di dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa Pancasila merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila. Namun, dalam era globalisasi yang cepat, pendidikan Pancasila dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan. Pendidikan Pancasila di era globalisasi menghadapi dinamika dan tantangan yang kompleks. Berikut adalah permasalahan yang ada pada artikel tersebut

1. Menjaga Relevansi Nilai-Nilai Pancasila:
Salah satu tantangan utama adalah menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Nilai-nilai Pancasila harus tetap relevan dan berdaya saing di era globalisasi.

2. Tantangan Budaya
Dinamika terjadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini,
memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat yang mampu merangkul dan menghormati keberagaman tersebut.

3. Mengatasi Pengaruh Teknologi Digital:
Dengan adanya teknologi digital, siswa dapat mengakses apapun melalui internet dan media sosial. Ini dapat mempengaruhi cara pandang dan pola pikir siswa terhadap nilai-nilai sosial. Oleh karena itu, pembangunan pemahaman yang kritis dan sehat terhadap Pancasila sangat penting.

4. Peningkatan Kompetensi Guru:
Integritas guru dalam mengajarkan Pancasila tidak boleh diabaikan. Para guru perlu memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai Pancasila sehingga dapat mewujudkan generasi yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara efektif.

5. Partisipasi Aktif Semua Pemangku Kepentingan:
Partisipasi aktif semua pemangku kepentingan, termasuk dukungan keluarga, pemerintah, dan masyarakat, sangatlah penting dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di semua kalangan masyarakat.


6. Masalah Sumber Daya:
Kurangnya akses terhadap literatur mengenai pentingnya Pancasila menjadi hambatan bagi mereka dalam menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila, terutama di daerah-daerah terpencil.


Kesimpulan:
Pendidikan Pancasila di era globalisasi menghadapi tantangan signifikan, termasuk menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam konteks perubahan sosial dan teknologi. Pentingnya pendidikan ini terletak pada kemampuannya membentuk karakter generasi muda yang mampu beradaptasi dan mempertahankan identitas nasional di tengah arus informasi global. Keterlibatan semua pemangku kepentingan, inovasi dalam metode pengajaran, dan integrasi nilai-nilai lokal menjadi kunci untuk memperkuat pendidikan Pancasila, sehingga dapat mendorong persatuan dan toleransi di masyarakat yang beragam.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Putri Tahara 2411011029 -
Nama : Putri Tahara
NPM : 2411011029
Kelas : A

Assalamualaikum WR WB, izin menanggapi materi 9 tentang "Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"


Globalisasi telah membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Di tengah arus globalisasi, nilai-nilai lokal seperti Pancasila dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan dan diterapkan secara efektif oleh generasi muda. Pendidikan Pancasila menjadi instrumen penting dalam menjaga keutuhan jati diri bangsa Indonesia di era modern yang serba terhubung. Namun, tantangan yang dihadapi dalam mengajarkan Pancasila di era globalisasi memerlukan adaptasi dan strategi yang tepat agar nilai-nilai ini tetap hidup dan dipraktikkan.

*Dinamika Pendidikan Pancasila*

Pendidikan Pancasila mengalami dinamika yang cukup signifikan dari masa ke masa. Di era globalisasi, pendidikan Pancasila tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga harus mampu merespons tantangan dari luar. Globalisasi membawa nilai-nilai baru yang positif namun juga bisa bawa pengaruh negatif, seperti materialisme dan individualisme, yang bertentangan dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam Pancasila.

Pancasila juga harus mampu beradaptasi dengan metode pengajaran yang lebih kreatif dan interaktif. Digitalisasi membuka peluang baru untuk memperluas cakupan pendidikan, seperti melalui platform e-learning dan media sosial. Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan upaya untuk memastikan bahwa esensi Pancasila tetap terjaga dan tidak tergeser oleh arus informasi yang semakin cepat dan beragam.


*Tantangan Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi*

1. Modernisasi dan Westernisasi

Salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan Pancasila adalah pengaruh nilai-nilai barat yang sering kali bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila. Nilai-nilai seperti individualisme dan materialisme, yang sering dijumpai dalam budaya barat, bisa melemahkan semangat gotong royong dan musyawarah yang merupakan inti dari Pancasila.


2. Radikalisme dan Disintegrasi Nasional

Di era globalisasi, arus informasi yang tidak terbendung dapat membuka ruang bagi penyebaran paham radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan Pancasila harus mampu memberikan benteng ideologis bagi generasi muda agar tidak terpengaruh oleh paham-paham yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.


3. Kemajemukan dan Tantangan Toleransi

Di negara yang sangat beragam seperti Indonesia, pendidikan Pancasila harus terus memperkuat semangat kebhinekaan. Tantangan muncul ketika intoleransi, diskriminasi, dan eksklusivisme agama atau suku mulai berkembang, sehingga pendidikan Pancasila harus berfungsi sebagai alat untuk memperkuat toleransi dan harmoni sosial.


Untuk menghadapi tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi, diperlukan langkah-langkah strategis yang mencakup penguatan pendidikan karakter, peningkatan keteladanan dari para pemimpin, dan pengembangan kompetensi guru dalam metode pengajaran yang kreatif dan interaktif. Teknologi dan media digital harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas pembelajaran Pancasila. Selain itu, kurikulum pendidikan Pancasila perlu terus diperbarui agar relevan dengan isu-isu global dan kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan ini, nilai-nilai Pancasila dapat terus terjaga dan dipraktikkan oleh generasi muda dalam menghadapi tantangan global.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Vellyna Arista 2411011011 -
Selamat pagi, Pak Roy. Saya Vellyna Arista dengan NPM 2411011011, izin menanggapi terkait materi artikel.

Artikel tersebut membahas tentang dinamika dan tantangan dalam Pendidikan Pancasila di era globalisasi.
Salah satu dinamika penting dalam suatu negara adalah perubahan dalam kurikulum pendidikan. Sejak kemerdekaan Indonesia, Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan. Namun, seiring perkembangan waktu, perlu ada penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Perkembangan teknologi juga membawa dinamika baru dalam pendidikan Pancasila. Era digital telah mengubah cara belajar, berinteraksi, dan menerima informasi.

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila. Masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan sosial, baik dari segi budaya, ekonomi, politik, dan teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan pada cara pendidikan Pancasila disampaikan. Perubahan ini memungkinkan adanya akses ke berbagai informasi, tetapi juga membawa risiko disinformasi dan radikalisme. Pendidikan Pancasila harus bisa memanfaatkan teknologi untuk penyampaian yang efektif dan sekaligus mengajarkan literasi digital yang bijak.

Pendidikan Pancasila merupakan inti identitas bangsa Indonesia dan landasan konstitusional, politik, serta sosial. Ini membutuhkan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya keluarga. Pendidikan ini juga memerlukan pendidik yang kompeten dan peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung. Pendidikan Pancasila harus mencerminkan kebhinekaan dan persatuan. Menghadapi era globalisasi, di mana teknologi berperan besar, literasi digital yang bijak harus dikembangkan sebagai bagian dari pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila akan berhasil jika melibatkan keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat. Generasi muda Indonesia akan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, siap menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa di tengah dinamika global yang terus berkembang.

Terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Salsabila Cintami Addri_2411011033 -
Nama: Salsabila Cintami Addri
NPM : 2411011033

Assalamualaikum, Selamat Pagi Bapak Roy, Izin menanggapi isi materi pada artikel pertemuan 9, mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".

Artikel tersebut membahas dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia dalam konteks globalisasi. Pancasila sebagai ideologi negara harus diinternalisasi dalam pendidikan untuk membentuk karakter warga negara. Tantangan utama meliputi:
-Relevansi Kurikulum: Kurikulum pendidikan perlu disesuaikan agar nilai-nilai Pancasila tetap aplikatif di era modern.

-Keberagaman Budaya: Pendidikan harus mengakomodasi keragaman budaya dan agama di Indonesia, serta mempromosikan toleransi.

-Pengaruh Teknologi: Era digital membawa risiko disinformasi, sehingga literasi digital penting untuk memahami Pancasila.

-Kualitas Pendidik: Diperlukan pelatihan bagi guru untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara efektif.
Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi untuk memastikan keberlanjutan nilai-nilai tersebut.

Pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam era globalisasi, termasuk relevansi kurikulum, pengaruh teknologi, dan keberagaman budaya. Penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan agar generasi muda memahami dan menerapkannya. Upaya kolaboratif antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan ini. Selain itu, pendekatan inovatif dan partisipatif dalam pengajaran dapat membantu mengatasi apatisme di kalangan pemuda. Keberhasilan pendidikan Pancasila sangat bergantung pada komitmen semua pihak untuk menjaga nilai-nilai ini sebagai fondasi karakter bangsa.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Sindy Apriani 2411011110 -
NPM : 2411011110
Nama : Sindy Apriani
MKU : Pendidikan Pancasila kelas B

Assalamu'alaikum wr.wb Selamat pagi, Pak Roy Izin memberikan tanggapan mengenai materi artikel pertemuan 9

Materi pada artikel tersebut membahas mengenai Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, menghadapi tantangan signifikan karena perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah keberagaman budaya dan informasi global yang terus berkembang.

Pendidikan Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, tetapi juga identitas dan fondasi bangsa. Di era globalisasi, di mana teknologi memainkan peran signifikan, literasi digital yang bijak harus ditanamkan dalam pendidikan Pancasila. Keberhasilan pendidikan ini diukur dari aspek kognitif, afektif, dan perilaku. Generasi muda harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Keterlibatan keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan sangat diperlukan untuk keberhasilan Pendidikan Pancasila. Dengan pendekatan ini, generasi muda Indonesia akan dipersiapkan untuk menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa di tengah dinamika global. Pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat juga ditekankan dalam artikel ini.

Dinamika Pendidikan Pancasila: Artikel ini menjelaskan bagaimana pendidikan Pancasila berkembang untuk tetap relevan dengan tantangan zaman. Dalam konteks globalisasi, pendidikan ini harus beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi yang cepat.

Metode Pengumpulan Data: Penggunaan tinjauan pustaka menunjukkan pendekatan akademis yang sistematis untuk memahami peran pendidikan Pancasila. Ini melibatkan analisis berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tantangan yang dihadapi.

Peran Pendidikan Pancasila: Ditekankan bahwa pendidikan ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai ideologis tetapi juga membentuk karakter dan identitas nasional. Ini penting untuk membangun masyarakat yang kohesif di tengah keberagaman Indonesia.

Literasi Digital: Dalam era teknologi informasi, pentingnya literasi digital menjadi sorotan. Pendidikan Pancasila harus mengajarkan siswa bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak agar tidak terjebak dalam disinformasi atau radikalisasi.

Keterlibatan Stakeholder: Keterlibatan berbagai pihak seperti keluarga dan masyarakat sangat penting untuk mendukung proses pendidikan. Ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih kaya dan relevan bagi siswa.

Pengukuran Keberhasilan: Keberhasilan pendidikan Pancasila tidak hanya dilihat dari aspek akademis tetapi juga dari bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh generasi muda.

Persatuan dalam Keberagaman: Artikel ini menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman budaya dan sosial Indonesia, serta bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat menjadi jembatan untuk mencapai hal tersebut.

Dengan demikian, artikel ini memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan strategi dalam mengimplementasikan Pendidikan Pancasila di era globalisasi, serta pentingnya peran semua elemen masyarakat dalam mendukung pendidikan ini.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ganianda Gumilang -
Nama: Ganianda Gumilang
NPM: 2411011058
Kelas: A

Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi pak roy, izinkan saya untuk memberikan tanggapan dari materi ini

Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan di Era Globalisasi: Tinjauan Literatur
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar
setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila.
Tantangan budaya juga merupakan aspek penting dalam pendidikan Pancasila. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku.
Dinamika terjadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini,
memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat yang
mampu merangkul dan menghormati keberagaman tersebut.

Perkembangan teknologi juga membawa dinamika baru dalam pendidikan Pancasila. Era digital telah mengubah cara kita belajar, berinteraksi, dan menerima informasi.

Penting bagi pendidikan Pancasila untuk mengadaptasi teknologi ini secara bijak agar nilainilai Pancasila dapat tetap disampaikan tanpa mengorbankan kedalaman pemahaman dan
interaksi sosial.

Pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila.

Dengan ini, pentingnya pendidikan Pancasila dalam menjaga identitas bangsa di era globalisasi. Pendidikan ini harus mampu menghadapi dinamika dan tantangan untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Iqlimma Mutia Azahra 2411011069 -
Nama : Iqlimma Mutia Azara
NPM : 2411011069

Assalamualaikum, Selamat Pagi Pak Roy, dan teman-teman semua.Izinkan saya untuk memberikan tanggapan terkait artikel di pertemuan ke-9 ini, mengenai Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

Artikel ini membahas tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi.
Isi Materi:
Dinamika Pendidikan Pancasila
Artikel ini membahas bagaimana pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami perubahan sejak awal pembentukannya. Perubahan ini meliputi kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, dan adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi.

Tantangan Pendidikan Pancasila:
Artikel ini mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila, seperti:
1. Tantangan Kurikulum: Perlunya penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
2. Tantangan Budaya: Perlunya integrasi nilai-nilai Pancasila dengan keragaman budaya di Indonesia, memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat yang mampu merangkul dan menghormati keberagaman.
3. Tantangan Teknologi: Perlunya adaptasi teknologi secara bijak agar nilai-nilai Pancasila dapat tetap disampaikan tanpa mengorbankan kedalaman pemahaman dan interaksi sosial.
4. Tantangan Pemahaman: Perlunya kolaborasi untuk memastikan bahwa pemahaman tentang Pancasila tetap konsisten, akurat, dan sesuai dengan semangat asli yang diusung oleh para pendiri bangsa.
5. Tantangan Sumber Daya: Perlunya mengatasi permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil, untuk memastikan akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila.
6. Tantangan Apathy: Perlunya mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.

selain itu, artikel ini membahahas tentang bagaimana pendidikan Pancasila di Indonesia harus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, terutama di era globalisasi.
Intinya, pendidikan Pancasila harus:
1. Tetep relevan: Pancasila harus tetap berlaku dan bermanfaat di zaman sekarang, meskipun ada banyak perubahan di dunia.
2. Menghormati perbedaan: Indonesia punya banyak budaya dan suku, jadi pendidikan Pancasila harus bisa menghargai semua perbedaan itu. Dengan itu tidak akan di temukan perasaan yang menggap suku atau budaya nya lebih dibanding yang lain.
3. Tidak Sekedar Teori: Pendidikan Pancasila harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dipelajari di kelas tapi harus di Implementasikan dan dipelajari di luar kelas bahkan lingkup luar pendididkan formal
4. Manfaatkan teknologi: Teknologi bisa membantu mengajarkan Pancasila dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami yang akan membuat orang tertarik untuk ikut serta mempelajari Pancasila.

Kesimpulannya adalah :
Artikel ini memang membahas tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi. Namun Ini erat kaitannya dengan penerapan Pancasila sebagai sistem filsafat karena:
- Pancasila sebagai landasan:
Artikel ini menekankan bahwa Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia. Artinya, Pancasila bukan sekadar kumpulan nilai, tetapi juga merupakan sistem filsafat yang menjadi dasar pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia.
-Nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan:
Artikel ini membahas bagaimana nilai-nilai Pancasila harus diintegrasikan ke dalam pendidikan. Ini menunjukkan bahwa Pancasila bukan sekadar teori, tetapi juga harus diterapkan dalam praktik, termasuk dalam proses pembelajaran.
-Tantangan terhadap Pancasila:
Artikel ini membahas berbagai tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila, seperti perubahan sosial, teknologi, dan budaya. Tantangan-tantangan ini menunjukkan bahwa penerapan Pancasila sebagai sistem filsafat membutuhkan adaptasi dan penyesuaian agar tetap relevan di era globalisasi.

Dengan kata lain, artikel ini menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila merupakan upaya untuk mengimplementasikan Pancasila sebagai sistem filsafat dalam kehidupan nyata. Tantangan yang dihadapi dalam pendidikan Pancasila menunjukkan bahwa penerapan Pancasila sebagai sistem filsafat membutuhkan upaya yang terus menerus untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Zhara Aulia Putri_ 2411011075 -
Nama : Zhara Aulia Putri
NPM : 2411011075

Selamat pagi Pak Roy, izin memberi tanggapan mengenai artikel tentang Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.

Beberapa poin penting yang disoroti antara lain:
- Perubahan Kurikulum: Ada penekanan pada perlunya penyesuaian kurikulum pendidikan agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk memastikan generasi muda memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
- Tantangan Budaya: Dengan keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia, artikel ini menyoroti tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Pendekatan inklusif dalam pendidikan diperlukan untuk merangkul keberagaman ini dan menjadikan Pancasila sebagai alat pemersatu.
- Dampak Teknologi: Perkembangan teknologi dan informasi menjadi tantangan baru dalam penyampaian pendidikan Pancasila. Ditekankan perlunya literasi digital yang bijak agar generasi muda dapat memilah informasi yang relevan dan tidak terjebak dalam disinformasi.
- Perubahan Sosial: Pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, termasuk dalam aspek politik dan ekonomi.

Permasalahan yang perlu diperhatikan dalam pendidikan Pancasila:
- Variasi Interpretasi: Terdapat risiko variasi dalam interpretasi nilai-nilai Pancasila, yang dapat mengarah pada kesalahpahaman dan konflik. Oleh karena itu, perlu ada konsistensi dalam pemahaman dan pengajaran nilai-nilai tersebut.
- Kualitas Pendidikan: Ada tantangan dalam memastikan kualitas pendidikan Pancasila, termasuk kompetensi dan integritas para pendidik. Pelatihan dan pengembangan kapasitas guru sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang Pancasila.
- Akses Sumber Daya: Akses terhadap sumber daya pendidikan yang berkaitan dengan Pancasila di daerah terpencil masih terbatas, sehingga ada kesenjangan dalam pendidikan.
- Apatisme Generasi Muda: Tantangan besar adalah mengatasi apatisme terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Membuat nilai-nilai Pancasila menjadi inspirasi dan relevan bagi mereka adalah kunci untuk menjaga semangat kebangsaan.

Langkah untuk meningkatkan pendidikan Pancasila, antara lain:
- Pendekatan Inklusif dan Partisipatif: Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang interaktif dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang Pancasila.
- Integrasi dengan Mata Pelajaran Lain: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran lain seperti sejarah dan seni dapat membuatnya lebih relevan dan aplikatif.
- Peningkatan Kompetensi Guru: Memfokuskan pada pelatihan guru untuk mengajarkan Pancasila dengan cara yang kreatif dan efektif.
- Peran Masyarakat dan Keluarga: Melibatkan masyarakat dan keluarga dalam pendidikan Pancasila sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan yang berharga mengenai pentingnya pendidikan Pancasila di Indonesia dan tantangan yang harus dihadapi. Pendidikan Pancasila tidak hanya berfungsi untuk menanamkan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan kesadaran sosial di tengah dinamika globalisasi. Oleh karena itu, upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga relevansi dan integritas nilai-nilai Pancasila di era modern ini.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by MUHAMMAD RAIHAN IQBAL_2411011115 -
Nama: Muhammad Raihan Iqbal
NPM: 2411011115

Assalamualaikum Wr.Wb, selamat pagi Pak Roy. Izin memberikan tanggapan mengenai artikel yang bapak berikan pada mata kuliah MKU Pancasila pada hari ini.

Artikel tersebut menyoroti dinamika dan tantangan yang dihadapi Pendidikan Pancasila di era globalisasi, dengan fokus pada peran teknologi dan pentingnya literasi digital yang bijak. Pancasila sebagai ideologi negara harus diinternalisasi dalam aspek kognitif, afektif, dan perilaku generasi muda agar mereka dapat menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini juga menekankan pentingnya peran keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung pendidikan Pancasila, serta menjaga persatuan dalam keberagaman di tengah dinamika global.

Selanjutnya menekankan pentingnya pengintegrasian nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan sebagai bagian dari upaya membentuk karakter warga negara yang bertanggung jawab dan berkepribadian Pancasila. Dinamika lain yang dibahas adalah perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pemahaman generasi muda tentang Pancasila. Globalisasi dan modernisasi mempercepat arus informasi yang bisa mengikis nilai-nilai kebangsaan jika tidak diimbangi dengan pendidikan Pancasila yang relevan.

Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Pengaruh budaya asing, krisis identitas, dan ketimpangan sosial adalah beberapa contoh tantangan yang memerlukan pendekatan inovatif dalam pendidikan. Selain itu, Artikel tersebut menyoroti perlunya kolaborasi antar stakeholder termasuk keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat, untuk memastikan keberhasilan pendidikan Pancasila. Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat menghadapi tantangan global sambil tetap menjunjung tinggi integritas dan persatuan bangsa.

Kesimpulannya,
artikel ini menegaskan bahwa pendidikan Pancasila bukan hanya pelajaran formal, melainkan fondasi bagi generasi muda untuk membangun karakter dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan global, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Naswa Cahaya Nabila 2411011151 -
Nama: Naswa Cahaya Nabila
NPM: 2411011151
Kelas: B

Assalamualaikum, selamat pagi Pak Roy. Izin menanggapi terkait:
Artikel “Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi: Tinjauan Literatur”
artikel tersebut membahas bagaimana globalisasi mempengaruhi implementasi pendidikan Pancasila, serta tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan relevansi Pancasila di tengah perubahan sosial, budaya, dan teknologi.
ada beberapa yang ingin saya tanggapi
1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi membawa tantangan berupa masuknya nilai-nilai asing yang dapat menggeser nilai-nilai lokal seperti Pancasila. Hal ini memunculkan kebutuhan untuk menyesuaikan metode pengajaran Pancasila agar tetap relevan dan diterima oleh generasi muda yang terpapar budaya global.
2. Kurangnya Penerapan Nyata
Salah satu tantangan utama dalam pendidikan Pancasila adalah kurangnya penekanan pada implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Banyak yang melihat pendidikan Pancasila hanya sebatas teori, sehingga penerapannya di masyarakat belum optimal.
3. Pemanfaatan Teknologi
Globalisasi juga membawa peluang untuk mengembangkan pendidikan Pancasila dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti e-learning dan media sosial, untuk memperluas jangkauan dan daya tarik pengajaran Pancasila.
4. Krisis Identitas Nasional
Tantangan lain yang dihadapi adalah krisis identitas nasional yang muncul di kalangan generasi muda akibat pengaruh budaya luar. Pendidikan Pancasila harus dapat membantu memperkuat identitas kebangsaan di tengah arus globalisasi, tanpa mengabaikan keterbukaan terhadap budaya global.

Secara keseluruhan, artikel ini menggarisbawahi pentingnya adaptasi dalam pendidikan Pancasila agar bisa menghadapi tantangan globalisasi, dengan tetap mempertahankan esensi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Puspita Nurul -
Nama : Puspita Nurul 

NPM : 2411011112

Kelas : Manajemen A


Terkait artikel berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi", saya akan memberikan beberapa tanggapan mengenai poin-poin penting yang umumnya diangkat dalam topik ini:


1. Dinamika Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi:

   Pendidikan Pancasila di tengah arus globalisasi menghadapi tantangan yang cukup kompleks. Salah satu dinamika utama adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diadaptasikan dengan perubahan sosial, teknologi, dan budaya yang dipengaruhi oleh globalisasi. Pendidikan Pancasila tidak bisa hanya mengandalkan metode pengajaran konvensional, tetapi perlu diperbarui dengan pendekatan yang lebih interaktif, kontekstual, dan relevan dengan kehidupan generasi muda di era digital.


2. Tantangan Nilai-Nilai Lokal di Tengah Globalisasi:

   Globalisasi membawa masuk banyak nilai dan budaya luar yang dapat mempengaruhi identitas nasional dan nilai-nilai lokal, termasuk Pancasila. Pengaruh ini dapat menyebabkan krisis identitas pada generasi muda yang lebih terpapar pada budaya global dibandingkan dengan nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus dapat menjembatani antara nilai-nilai lokal dan tantangan global dengan cara yang kreatif dan menarik, sehingga tetap relevan dalam konteks global.


3. Digitalisasi dan Pengaruh Teknologi:

   Pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan teknologi. Di satu sisi, teknologi dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial, video edukasi, dan platform digital lainnya. Namun, di sisi lain, arus informasi yang begitu cepat dan luas, termasuk konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dapat dengan mudah mempengaruhi pemikiran generasi muda. Ini menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis Pancasila dalam berbagai media digital agar generasi muda tetap terhubung dengan akar budaya dan ideologi bangsanya.


4. Peran Guru dan Institusi Pendidikan:

   Tantangan lainnya adalah kapasitas dan kesiapan guru serta institusi pendidikan dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara relevan dan menarik. Pendidikan Pancasila sering dianggap sebagai mata pelajaran yang normatif dan kaku, sehingga minat siswa untuk mendalaminya menjadi rendah. Oleh karena itu, penting untuk merancang kurikulum yang inovatif, termasuk melalui studi kasus, diskusi kelompok, dan pengalaman langsung yang dapat menghubungkan Pancasila dengan realitas kehidupan sehari-hari.


5. Penguatan Pendidikan Karakter:

   Di era globalisasi, pendidikan Pancasila bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga soal pembentukan karakter yang kuat. Pendidikan Pancasila harus diarahkan pada pembentukan manusia yang berintegritas, kritis, berempati, dan mampu mengatasi tantangan global dengan tetap berpijak pada nilai-nilai luhur Pancasila. Pendidikan karakter ini perlu dijalankan secara menyeluruh, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.


Secara keseluruhan, tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi menuntut adanya inovasi, penyesuaian metode pengajaran, dan peran aktif berbagai pihak dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila. Tanpa upaya adaptasi yang serius, nilai-nilai luhur tersebut bisa semakin tergeser oleh pengaruh globalisasi yang semakin kuat.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Puspita Nurul -
Nama : Puspita Nurul 

NPM : 2411011112

Kelas : Manajemen A


Terkait artikel berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi", saya akan memberikan beberapa tanggapan mengenai poin-poin penting yang umumnya diangkat dalam topik ini:


1. Dinamika Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi:

   Pendidikan Pancasila di tengah arus globalisasi menghadapi tantangan yang cukup kompleks. Salah satu dinamika utama adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diadaptasikan dengan perubahan sosial, teknologi, dan budaya yang dipengaruhi oleh globalisasi. Pendidikan Pancasila tidak bisa hanya mengandalkan metode pengajaran konvensional, tetapi perlu diperbarui dengan pendekatan yang lebih interaktif, kontekstual, dan relevan dengan kehidupan generasi muda di era digital.


2. Tantangan Nilai-Nilai Lokal di Tengah Globalisasi:

   Globalisasi membawa masuk banyak nilai dan budaya luar yang dapat mempengaruhi identitas nasional dan nilai-nilai lokal, termasuk Pancasila. Pengaruh ini dapat menyebabkan krisis identitas pada generasi muda yang lebih terpapar pada budaya global dibandingkan dengan nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus dapat menjembatani antara nilai-nilai lokal dan tantangan global dengan cara yang kreatif dan menarik, sehingga tetap relevan dalam konteks global.


3. Digitalisasi dan Pengaruh Teknologi:

   Pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan teknologi. Di satu sisi, teknologi dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial, video edukasi, dan platform digital lainnya. Namun, di sisi lain, arus informasi yang begitu cepat dan luas, termasuk konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dapat dengan mudah mempengaruhi pemikiran generasi muda. Ini menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis Pancasila dalam berbagai media digital agar generasi muda tetap terhubung dengan akar budaya dan ideologi bangsanya.


4. Peran Guru dan Institusi Pendidikan:

   Tantangan lainnya adalah kapasitas dan kesiapan guru serta institusi pendidikan dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara relevan dan menarik. Pendidikan Pancasila sering dianggap sebagai mata pelajaran yang normatif dan kaku, sehingga minat siswa untuk mendalaminya menjadi rendah. Oleh karena itu, penting untuk merancang kurikulum yang inovatif, termasuk melalui studi kasus, diskusi kelompok, dan pengalaman langsung yang dapat menghubungkan Pancasila dengan realitas kehidupan sehari-hari.


5. Penguatan Pendidikan Karakter:

   Di era globalisasi, pendidikan Pancasila bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga soal pembentukan karakter yang kuat. Pendidikan Pancasila harus diarahkan pada pembentukan manusia yang berintegritas, kritis, berempati, dan mampu mengatasi tantangan global dengan tetap berpijak pada nilai-nilai luhur Pancasila. Pendidikan karakter ini perlu dijalankan secara menyeluruh, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.


Secara keseluruhan, tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi menuntut adanya inovasi, penyesuaian metode pengajaran, dan peran aktif berbagai pihak dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila. Tanpa upaya adaptasi yang serius, nilai-nilai luhur tersebut bisa semakin tergeser oleh pengaruh globalisasi yang semakin kuat.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Fitri Ramadhani_2411011024 -
Nama : Fitri Ramadhani
NPM : 2411011024
MANAJEMEN A

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu, selamat pagi pak Roy dan teman-teman semua. Izinkan saya untuk memberikan ulasan mengenai artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" oleh Yohanes Mihit:

Isi Materi

Artikel ini membahas dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila di Indonesia dalam konteks globalisasi. Penulis mengemukakan bahwa pendidikan Pancasila bukan hanya sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai identitas dan fondasi bangsa. Dalam era digital yang berkembang pesat, pendidikan Pancasila perlu mengadaptasi teknologi dan literasi digital untuk tetap relevan.

1. Metode Penelitian : Penulis menggunakan pendekatan eksplorasi literatur untuk mengumpulkan data, yang mencakup pengumpulan artikel dan buku yang relevan, serta analisis mendalam mengenai isu-isu yang dihadapi pendidikan Pancasila.

2. Hasil Temuan:
1. Perubahan Kurikulum: Pendidikan Pancasila mengalami perkembangan dalam kurikulum yang perlu disesuaikan dengan konteks sosial dan teknologi saat ini.
2. Tantangan Budaya: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman budaya dan agama di Indonesia menjadi tantangan tersendiri.
3. Dinamika Teknologi: Pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan Pancasila harus dilakukan secara bijak untuk menghindari risiko disinformasi.

Permasalahan

1. Relevansi Pancasila: Dalam menghadapi globalisasi, Pancasila harus tetap menjadi nilai yang relevan dan diterima oleh generasi muda. Tantangan ini meliputi bagaimana mengajarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang menarik dan inspiratif.

2. Kualitas Pendidikan: Ada perbedaan signifikan dalam implementasi pendidikan Pancasila antara sekolah-sekolah. Hal ini menunjukkan perlunya upaya untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi dalam pengajaran pendidikan Pancasila di seluruh Indonesia.

3. Partisipasi Stakeholder: Kesuksesan pendidikan Pancasila memerlukan dukungan aktif dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Partisipasi yang kuat dari semua pihak sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di masyarakat.

4. Literasi Digital: Dalam era digital, generasi muda perlu memiliki kemampuan literasi digital yang baik agar dapat memilah informasi dan memahami nilai-nilai Pancasila dengan benar.

5. Pengaruh Media Sosial: Akses yang mudah ke informasi melalui media sosial dapat membawa dampak negatif terhadap pemahaman nilai-nilai sosial yang terkandung dalam Pancasila. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan sikap kritis kepada siswa.

Kesimpulan

Artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang tantangan dan dinamika pendidikan Pancasila di Indonesia. Penulis menegaskan bahwa pendidikan Pancasila harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman, sambil tetap menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membentuk karakter bangsa. Adanya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan pendidikan ini di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Anisa Silvia Putri Harianja 2411011047 -
Nama : Anisa Silvia Putri Harianja
NPM : 2411011047
Prodi : Manajamen
Kelas : A

Selamat pagi pak roy, izin menanggapi isi materi dari artikel yang telah diberikan

Materi ini menyoroti dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di Indonesia, menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Dalam konteks perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang cepat, pendidikan Pancasila perlu mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut kepada generasi muda.

Permasalahan dalam Pendidikan Pancasila

1. Kurikulum dan Metode Pembelajaran: Terdapat tantangan dalam pengembangan kurikulum yang efektif dan metode pembelajaran yang inspiratif. Perbedaan interpretasi Pancasila di kalangan pendidik dapat menghambat konsistensi dalam pengajaran.


2. Perubahan Sosial dan Globalisasi: Keberagaman budaya dan tantangan globalisasi memerlukan pendekatan inklusif dalam pendidikan Pancasila. Nilai-nilai Pancasila harus tetap relevan di tengah arus informasi dan disinformasi yang berkembang, terutama yang berkaitan dengan radikalisasi.


3. Kompetensi Pendidik: Guru perlu memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan yang baik dalam mengajarkan Pancasila. Pelatihan yang memadai diperlukan untuk meningkatkan kompetensi ini.


4. Partisipasi Stakeholder: Diperlukan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila.


5. Apatisme Generasi Muda: Tantangan lain adalah mengatasi apatisme generasi muda terhadap Pancasila, sehingga perlu menjadikan nilai-nilai ini relevan dan inspiratif dalam kehidupan sehari-hari.



Refleksi dan Peningkatan

Refleksi terhadap pendidikan Pancasila penting untuk menilai efektivitasnya dalam membentuk karakter bangsa. Evaluasi diperlukan untuk mengidentifikasi keberhasilan dan kekurangan, serta kesesuaian kurikulum dengan dinamika sosial saat ini. Integrasi Pancasila dengan mata pelajaran lain, serta pemanfaatan teknologi, dapat meningkatkan relevansi dan daya tarik pendidikan Pancasila.

Aktualisasi untuk Masa Depan

Pendidikan Pancasila berperan penting dalam membangun karakter bangsa yang mampu menghadapi tantangan global. Dengan menekankan nilai-nilai kebhinekaan, persatuan, dan keadilan, pendidikan ini diharapkan dapat menyiapkan individu yang berintegritas dan bertanggung jawab. Aktualisasi pendidikan Pancasila tidak hanya sebagai kewajiban formal, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bangsa Indonesia.

Kesimpulan

Pendidikan Pancasila harus dilihat sebagai usaha komprehensif yang melibatkan banyak pihak, dengan tujuan membangun karakter dan integritas bangsa. Dengan pendekatan yang tepat, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesia di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by ASYFA DAFANTY FITRIARNI 2411011082 -
Nama.: Asyfa Dafanty Fitriarni
NPM: 2411011082
Kelas : Manajemen A

Assalamu'alaikum, selamat pagi Pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberi tanggapan terkait dengan materi yang telah diberikan mengenai Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda namun terdapat tantangan dalam upaya penyebaran yang meliputi beberapa hal seperti kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang seringkali harus berurusan dengan perbedaan pandangan.
Salah satu tantangan utama dalam pendidikan Pancasila di Indonesia adalah menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Selain itu tantangan yang tak kalah penting adalah menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan. Pentingnya pendidikan Pancasila bukan hanya sebagai bagian dari kurikulum tetapi sebagai investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bangsa Indonesia. Pendidikan ini harus mengajarkan yang menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by M. Ridho Arya Wardana 2411011096 -
Nama: M. Ridho Arya Wardana
NPM: 2411011096
Kelas: B

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi Bapak Roy, pada kesempatan kali ini izinkan saya untuk memberikan tanggapan atas artikel yang Bapak lampirkan sebagai tugas kami

Isi Materi:

Artikel ini membahas tentang dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila, sebagai ideologi dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam membentuk karakter warga negara agar bertanggung jawab, adil, dan memiliki identitas yang kuat. Dalam artikel ini, Pancasila tidak hanya dianggap sebagai ideologi tetapi juga sebagai identitas nasional yang harus disebarluaskan melalui pendidikan, terutama di tengah arus globalisasi yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

Permasalahan yang Dibahas:

1. Tantangan Globalisasi dan Perubahan Sosial: Pendidikan Pancasila dihadapkan pada tantangan menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah dinamika globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial yang cepat. Pancasila harus tetap mampu bersaing di tingkat global tanpa kehilangan nilai-nilai dasarnya.

2. Kurikulum dan Metode Pembelajaran: Perbedaan dalam implementasi kurikulum di berbagai sekolah menghambat penyampaian nilai-nilai Pancasila secara efektif. Kurikulum Pancasila harus diperbarui agar lebih relevan dengan perkembangan zaman, dan metode pembelajaran harus inovatif serta interaktif untuk menginspirasi siswa.

3. Tantangan Teknologi Digital: Era digital membawa tantangan baru dalam pendidikan Pancasila, terutama dengan maraknya disinformasi di internet. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan literasi digital dalam pendidikan Pancasila agar siswa memiliki kemampuan kritis dalam menyaring informasi yang mereka terima.

4. Keberagaman dan Potensi Konflik Sosial: Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya dan agama menghadapi tantangan dalam menjaga persatuan dan toleransi. Pendidikan Pancasila harus mengajarkan nilai toleransi dan menghormati perbedaan untuk meminimalkan konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.

5. Kualitas Guru dan Implementasi Pendidikan: Rendahnya kompetensi sebagian guru dalam mengajarkan Pancasila menjadi tantangan tersendiri. Guru-guru memerlukan pelatihan yang lebih mendalam agar dapat menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang efektif dan relevan bagi generasi muda.

Artikel ini menekankan bahwa keberhasilan pendidikan Pancasila membutuhkan kolaborasi antara keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat luas untuk menciptakan generasi muda yang memahami, menghargai, dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Farrel Azzumar -
Nama:Farrel azzumar
Npm: 2411011061
kelas: A

1. Dinamika Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi
Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Dalam era globalisasi, pendidikan Pancasila harus dapat merespons berbagai perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang semakin dinamis. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat telah mempercepat arus globalisasi, sehingga pendidikan Pancasila perlu beradaptasi dengan perubahan ini. Dinamika yang muncul di era globalisasi, seperti meningkatnya individualisme, liberalisme, serta globalisasi nilai-nilai budaya asing, menjadi tantangan tersendiri dalam mengajarkan Pancasila yang menekankan kebersamaan, gotong royong, dan persatuan.


2. Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi
Beberapa tantangan utama yang dihadapi pendidikan Pancasila di era globalisasi antara lain:

a. Pengaruh Globalisasi Budaya: Globalisasi membawa arus budaya asing yang dapat memengaruhi nilai-nilai lokal. Banyak generasi muda yang lebih mengenal budaya luar dibandingkan dengan nilai-nilai lokal, termasuk nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pendidikan Pancasila harus mampu menjembatani perbedaan ini dan memperkuat identitas nasional di tengah globalisasi.

b. Perkembangan Teknologi: Kemajuan teknologi dan media sosial memberikan akses yang luas terhadap berbagai informasi, termasuk yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Tantangan bagi pendidikan Pancasila adalah bagaimana menggunakan teknologi secara bijak untuk menyebarkan dan memperkuat pemahaman tentang Pancasila.

c. Individualisme dan Konsumerisme: Globalisasi seringkali membawa nilai-nilai individualisme dan materialisme yang bertentangan dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam Pancasila. Pendidikan Pancasila harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai nasional dalam konteks ekonomi pasar yang cenderung mengutamakan keuntungan pribadi.

d. Krisis Identitas: Globalisasi dapat menimbulkan krisis identitas di kalangan generasi muda. Mereka sering dihadapkan pada pilihan antara identitas lokal dan identitas global. Pendidikan Pancasila perlu menegaskan bahwa identitas nasional tidak perlu bertentangan dengan keterbukaan terhadap budaya global, namun harus seimbang.


3. Tinjauan Literatur
Literatur yang membahas pendidikan Pancasila di era globalisasi menekankan pentingnya revitalisasi materi dan metode pengajaran. Sebuah kajian menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang interaktif dan kontekstual, seperti studi kasus dan diskusi, lebih efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila dibandingkan dengan metode yang bersifat doktrinal. Selain itu, peneliti juga menyoroti perlunya pendidikan Pancasila untuk memasukkan isu-isu kontemporer seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan sosial dalam konteks global.


4. Upaya Menghadapi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan dalam pendidikan Pancasila, beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan adalah:

a. Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran: Memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pendidikan Pancasila dan memperkenalkan platform e-learning yang interaktif.

b. Pengembangan Kurikulum yang Adaptif: Memperbarui kurikulum pendidikan Pancasila agar lebih relevan dengan perkembangan zaman, namun tetap berpegang pada nilai-nilai dasar Pancasila.

c. Pembentukan Karakter yang Kuat: Pendidikan Pancasila harus fokus pada pembentukan karakter generasi muda agar memiliki sikap yang kritis, namun tetap berpijak pada nilai-nilai kebangsaan.

d. Kerjasama Multikultural: Mengajarkan Pancasila dalam konteks keberagaman dan multikulturalisme, sehingga generasi muda dapat menghargai perbedaan tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.



Dengan demikian, pendidikan Pancasila di era globalisasi menghadapi tantangan yang kompleks, namun juga memiliki potensi besar untuk membentuk generasi yang berwawasan global namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Artika Putri Aulia 2451011039 -
Pendidikan Pancasila di era globalisasi menghadapi berbagai dinamika dan tantangan:

Dinamika:
1. Perubahan Kurikulum: Posisi Pendidikan Pancasila di sekolah berubah-ubah, kini kembali diperkuat.

2. Pemanfaatan Teknologi: Media digital mempermudah penyampaian Pancasila secara menarik.

3. Penyesuaian Isu Kontemporer: Pancasila dihubungkan dengan isu pluralisme, HAM, dan lingkungan.

Tantangan:
1. Pengaruh Nilai Global: Individualisme dan liberalisme dapat bertentangan dengan Pancasila.

2. Penyampaian yang Monoton: Metode hafalan membuatnya kurang relevan bagi siswa.

3. Polarisasi Sosial: Hoaks dan ujaran kebencian memperburuk disintegrasi sosial.

4. Multikulturalisme: Pendidikan Pancasila harus kuat dalam mengajarkan persatuan di tengah keberagaman.

5. Kurangnya Keteladanan: Ketidakadilan dan korupsi melemahkan keyakinan terhadap Pancasila.

Strategi:

Inovasi Metode: Gunakan teknologi dan pendekatan interaktif.

Penguatan Karakter: Integrasikan Pancasila dengan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Aris Krisna Setiawan 2411011125 -
Nama : Aris Krisna Setiawan
NPM : 2411011125

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu, selamat pagi pak Roy dan teman-teman semua. Izinkan saya untuk memberikan ulasan terkait artikel yang telah di berikan "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" oleh Yohanes Mihit.

berikut merupakan point penting yang telah saya kumpulkan dari artikel yang telah di berikan,

Pancasila sebagai Landasan Identitas Nasional:
Pendidikan Pancasila sangat penting dalam membentuk karakter bangsa Indonesia karena berfungsi sebagai landasan ideologis, sosial, dan politik. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti keadilan sosial, demokrasi, dan kemanusiaan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Pendidikan ini berperan memastikan bahwa generasi muda memiliki komitmen terhadap integritas bangsa dan mampu menghadapi tantangan sosial.

Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan Pancasila:
Globalisasi membawa arus informasi dan ideologi yang begitu cepat, yang sering kali mempengaruhi cara pandang generasi muda terhadap nilai-nilai lokal, termasuk Pancasila. Tantangan terbesar di sini adalah menjaga relevansi Pancasila sebagai ideologi yang dapat beradaptasi dengan perubahan global. Pendidikan harus berfungsi sebagai sarana untuk menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila relevan dalam menghadapi perubahan ekonomi, sosial, dan budaya yang disebabkan oleh globalisasi.

Menjaga Persatuan dalam Keragaman:
Dengan keragaman budaya, agama, dan suku bangsa, Indonesia menghadapi tantangan besar untuk memastikan persatuan di tengah keberagaman ini. Pendidikan Pancasila harus bisa menjadi alat yang mengajarkan toleransi dan menghormati perbedaan. Lebih dari sekadar materi di kelas, pendidikan Pancasila harus mampu mengajarkan pentingnya kesatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia.

Adaptasi Teknologi dalam Pendidikan Pancasila:
Era digital memberikan tantangan tersendiri, terutama dalam penyebaran informasi yang terkadang tidak relevan atau bahkan berbahaya. Di sisi lain, teknologi juga dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang lebih menarik bagi generasi muda. Pengajaran Pancasila perlu memanfaatkan platform digital dan media interaktif untuk meningkatkan minat dan keterlibatan siswa.

Tantangan dalam Implementasi Kurikulum:
Walaupun pendidikan Pancasila telah menjadi bagian dari kurikulum nasional, penerapannya sering kali berbeda-beda antar sekolah. Kurikulum harus lebih dinamis dan responsif terhadap perkembangan zaman, termasuk perubahan sosial dan teknologi. Perlu ada peninjauan berkala agar pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar efektif dalam membentuk karakter generasi muda.

Pentingnya Kolaborasi dalam Pendidikan Pancasila:
Keberhasilan pendidikan Pancasila tidak hanya bergantung pada sekolah, tetapi juga melibatkan partisipasi keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Kolaborasi dari berbagai pihak ini sangat diperlukan agar nilai-nilai Pancasila benar-benar terinternalisasi di semua lapisan masyarakat. Pendidikan formal di sekolah harus didukung oleh lingkungan keluarga yang juga mengajarkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Solusi Menghadapi Tantangan Pendidikan Pancasila:
Beberapa langkah inovatif diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pendidikan Pancasila. Pertama, guru-guru perlu diberikan pelatihan berkelanjutan agar dapat mengajar dengan lebih efektif. Kedua, pendidikan Pancasila harus diintegrasikan dengan mata pelajaran lain, sehingga siswa dapat memahami relevansi nilai-nilai tersebut dalam berbagai konteks. Terakhir, teknologi harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menarik minat siswa, misalnya dengan platform digital yang interaktif.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Deasy Renitasari Agustin 2411011138 -
Nama: Deasy renitasari agustin
NPM : 2411011138

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9

Artikel ini membahas beberapa aspek penting terkait dinamika dan tantangan pendidikan pancasila sebagai berikut yang dapat saya jelaskan :

Peran Pancasila dalam Pendidikan: Pancasila sebagai ideologi dasar negara memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia. Pendidikan Pancasila diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda agar mereka memahami dan mengamalkan ideologi ini dalam kehidupan sehari-hari .

Dinamika Kurikulum: Pendidikan Pancasila mengalami perubahan signifikan dalam kurikulum sejak kemerdekaan. Kurikulum yang relevan dan adaptif terhadap perubahan sosial, budaya, dan teknologi menjadi tantangan utama yang harus dihadapi untuk memastikan pendidikan Pancasila tetap efektif .

Tantangan Sosial dan Teknologi: Masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan sosial yang cepat, dan pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan dinamika ini. Hal ini mencakup pengakomodasian keragaman budaya dan nilai-nilai global yang muncul akibat globalisasi .

Pendekatan Pembelajaran: Ditekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang partisipatif dan inklusif. Melibatkan siswa dalam diskusi dan kegiatan yang mendorong pemikiran kritis dapat membantu memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai Pancasila dan mengurangi polarisasi dalam diskusi .

Kolaborasi Multi-Pihak: Untuk mengatasi tantangan yang ada, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Peningkatan pelatihan bagi pendidik dan penggunaan teknologi pendidikan yang tepat juga menjadi fokus penting dalam menghadapi tantangan ini .

Pentingnya Pemahaman Nilai Pancasila: Jurnal ini menekankan bahwa pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkomitmen pada persatuan, keadilan, demokrasi, dan kemanusiaan. Hal ini diharapkan dapat membantu menciptakan masyarakat yang adil, demokratis, dan bermartabat .

Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplorasi literatur, di mana penulis mengumpulkan data dari artikel dan buku yang relevan, menentukan subbab yang akan dibahas, dan merangkum poin-poin penting dari berbagai sumber untuk memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pendidikan Pancasila .

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran komprehensif tentang tantangan dan dinamika yang dihadapi pendidikan Pancasila, serta pentingnya adaptasi dan kolaborasi dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan sosial dan teknologi yang cepat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Suci Syaharani 2451011013 -
Nama : Suci Syaharani
NPM : 2451011013
Kelas : B

Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi pak
Izin menanggapi mengenai artikel pertemuan ke-9 pembelajaran MKU Pancasila pada hari ini

Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

Pancasila merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia juga berfungsi untuk membentuk karakter warga negara Indonesia. Dalam era globalisasi, Pancasila menghadapi tantangan yang sangat besar seperti perubahan sosial, ketimpangan sosial, perkembangan teknologi, serta keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Salah satu permasalahan utamanya yaitu kesulitan menjaga integritas Pancasila di tengah era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Hal ini membutuhkan penyesuaian dalam pembelajaran agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tetap baik pada era digital. Tantangan lain adalah bagaimana mengatasi apatisme generasi muda terhadap Pancasila untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Inti dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila. Hal ini juga mencakup kemampuan pendidikan Pancasila untuk beradaptasi dengan keragaman budaya dan nilai nilai global yang ada di Indonesia

Artikel tersebut memberikan solusi dengan mendorong partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, keluarga, dan lembaga pendidikan, untuk memperkuat pendidikan Pancasila dan memastikan bahwa generasi muda Indonesia siap menghadapi tantangan global sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Yolanda Selvianys -

Nama: Yolanda Selvianys 

NPM: 2411011109

Kelas: B


Assalamualaikum, selamat pagi pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberikan tanggapan terkait artikel mengenai 'Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi' dalam pembelajaran ke-9 pada hari ini.


Artikel tersebut menjelaskan bahwa Pancasila merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan di Indonesia, kedudukannya sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar bisa membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia dan dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila.  Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi. 


Adapun permasalahan utama yang terjadi yaitu menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi.


Salah satu tantangan yang tak kalah penting adalah menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan. Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui Bhineka Tunggal Ika memerlukan pendekatan yang inklusif untuk merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Hal ini menjadi lebih rumit dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat mengganggu kerukunan sosial. 


Kualitas pendidikan Pancasila dan Kurikulum juga dihadapkan pada tantangan dalam hal implementasi yang efektif dan signifikan. Metode menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda dengan cara yang menginspirasi dan relevan adalah hal yang tidak mudah. Perlu diupayakan pendekatan yang inovatif dan interaktif agar pesan-pesan moral dan etika dalam Pancasila dapat diterima dengan baik oleh siswa. 


Tantangan lain adalah mengatasi pengaruh teknologi digital. Siswa saat ini memiliki akses mudah ke internet dan media sosial, yang kadang-kadang membawa informasi yang kurang tepat dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap nilai-nilai sosial. 

Masalah integritas dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila adalah tantangan lain yang tidak boleh diabaikan. Guru-guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan untuk mengajarkan nilainya secara efektif. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru dalam hal ini sangat penting.


Tantangan yang tidak kalah penting adalah memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila. Ini termasuk dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat.


Permasalahan sumber daya di daerah-daerah terpencil juga sangat penting dikarenakan terbatasnya akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila dapat menjadi terbatas di beberapa wilayah.


Dan yang terakhir adalah mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Bagaimana membuat Pancasila menjadi inspirasi dan semangat bagi pemuda Indonesia, bukan hanya sebagai kewajiban formal? Ini adalah tantangan yang memerlukan upaya komprehensif dari semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by septian bhayu krisna -
Nama: Septian Bhayu Krisna
NPM: 2451011030
Kelas: Manajemen B
Assalamualaikum, Selamat pagi Pak Roy, Izin memberikan tanggapan terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Artikel ini membahas "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi". Isu utamanya adalah bagaimana pendidikan Pancasila dapat tetap relevan dan efektif di tengah perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang cepat. Pancasila sebagai ideologi negara tidak hanya harus diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah, tetapi juga diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk karakter yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.

Permasalahan yang diangkat:

1. Perubahan Kurikulum: Pendidikan Pancasila harus menyesuaikan kurikulum agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan modern.

2. Tantangan Budaya: Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya dan agama yang sangat kaya. Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi keragaman ini, memastikan bahwa Pancasila menjadi alat untuk menghormati perbedaan dan memperkuat persatuan.

3. Perkembangan Teknologi: Di era digital, teknologi mengubah cara belajar dan mengakses informasi. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan teknologi ini tanpa mengorbankan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila.

4. Kualitas Pendidik: Banyak guru dihadapkan pada kendala dalam memahami dan mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara efektif. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru sangat dibutuhkan.

5. Kurangnya Partisipasi Masyarakat: Pendidikan Pancasila memerlukan dukungan aktif dari keluarga, pemerintah, dan masyarakat agar dapat diimplementasikan secara holistik.


Penyelesaian yang ditawarkan dalam artikel ini adalah penguatan literasi digital yang bijak, pembaruan kurikulum yang lebih relevan dengan kondisi sosial, dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Luping Agustin -
Nama : Luping Agustin
NPM : 2411011049
Assalamualaikum izin menjawab
Isi Materi:
Artikel ini mengulas tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pendidikan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai keadilan, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan agar generasi muda bisa menjaga persatuan dan menghadapi dinamika sosial serta perkembangan teknologi. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya, serta menghadapi pengaruh digital dan arus global informasi.

Permasalahan:
1.Kurikulum kurang adaptif: Kurikulum belum sepenuhnya menyesuaikan diri dengan teknologi dan perubahan global.
2.Perbedaan pemahaman: Terdapat variasi dalam interpretasi nilai Pancasila di antara pendidik dan siswa.
3.Minimnya kompetensi guru: Guru kurang mampu mengajarkan Pancasila secara relevan dan inspiratif.
4.Pengaruh negatif teknologi: Media sosial dapat membawa disinformasi dan radikalisme.
5.Menjaga keragaman: Sulit mempertahankan persatuan di tengah perbedaan budaya, agama, dan suku.
6.Apatisme generasi muda: Banyak siswa tidak merasa terinspirasi oleh Pancasila dan menganggapnya tidak relevan.
Solusi:
1.Perbaikan kurikulum: Sesuaikan kurikulum agar lebih modern dan relevan dengan teknologi.
2.Pelatihan guru: Tingkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan Pancasila dengan cara kreatif dan menarik.
3.Penguatan literasi digital: Ajarkan siswa untuk memilah informasi yang benar dan menghindari hoaks.
4.Pendekatan inklusif: Perkuat pembelajaran yang menghargai keragaman dan toleransi.
5.Pemanfaatan teknologi: Gunakan media digital dan aplikasi interaktif dalam pembelajaran Pancasila.
6.Dukungan keluarga dan masyarakat: Libatkan keluarga dan masyarakat dalam mendukung nilai-nilai Pancasila.
Dengan solusi ini, pendidikan Pancasila bisa lebih relevan dan membantu membentuk generasi yang kuat, toleran, dan berpikir kritis.
Terima kasih, wassalamualaikum wr wb.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Rafa Adya Sunanda -
Nama : Rafa Adya Sunanda
NPM : 2411011027
Manajemen kelas A

Assalamualaikum pak Roy dan teman-teman semuanya. Izin memberikan tanggapan mengenai artikel tersebut.
Artikel tersebut membahas mengenai Peran Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.
Inti dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila. Karena masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan sosial baik dari segi budaya, ekonomi, politik, dan teknologi, maka pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi tantangan dari perubahan ini, mengakomodasi dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang berkembang. Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius diantaranya yaitu:
- menjaga nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi
- menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan
- memastikan bahwa kurikulum pendidikan Pancasila mampu membentuk karakter yang kokoh pada setiap lulusan
- membangun pemahaman kritis dan sehat tentang Pancasila dalam era digital
- menjaga kualitas guru dalam mengajar Pancasila agar dapat memberikan pemahaman yang efektif
- memastikan partisipasi aktif Dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila (keluarga, masyarakat, pemerintah)
- mengatasi permasalahan sumberdaya terutama di daerah-daerah terpencil

Untuk mengatasi hal tersebut Pancasila harus memiliki solusi-solusi inovatif, seperti :
- mengintegrasi pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran yang dapat membantu peserta didik memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks yang lebih luas dan relevan dengan kehidupan mereka dengan penyampaian yang memikat generasi muda
- mengembangkan program pelatihan khusus yang berfokus pada pengajaran nilai-nilai Pancasila
- merumuskan kurikulum Pendidikan Pancasila yang lebih relevan dan efektif melalui kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, pakar, dan masyarakat

Mengaktualisasikan pentingnya pendidikan Pancasila adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bangsa Indonesia. Demikian Pancasila dapat terwarisi bukan hanya pengetahuan dan keterampilan tetapi juga komitmen dan semangat untuk menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesia sebagai bangsa berlandaskan Pancasila.

Maka dari itu, pengintegrasian Pancasila dalam mata pelajaran lain, kurikulum yang relevan dan dinamis, pelatihan guru yang berkualitas, pengembangan pemahaman kritis, pemanfaatan teknologi digital, dan kolaborasi multi pihak mampu membentuk karakter kuat generasi penerus bangs. Aspek-aspek tersebut merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi ini.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by SITI Hazzar -
NAMA:SITI HAZZAR
NPM:2411011152

Assalamualaikum Wr Wb
Selmat pagi pak
izin mennaggapi terkait artikel pertemuan 9 “DInamika dan Tantangan Pendidikan pancasila di era Globalisasi”

Pengertian Pancasila dalam Konteks Edukasinya:
Isi Materi: Pancasila bukan hanya sebuah ideologi, tapi juga identitas dan fondasi bangsa Indonesia. Artinya, pendidikan Pancasila harus mampu internalisasi nilai-nilai Pancasila kepada seluruh warga negara Indonesia1

.
Tanggapan: Pengertiannya yang luas dan mendalam tentang Pancasila sebagai dasar negara sangat penting untuk dimiliki oleh setiap warga negara. Ini memotivasi untuk melakukan pendidikan yang intensif dan sistematis.
Dinamika Pendidikan Pancasila:
Isi Materi: Pendidikan Pancasila mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Dinamikanya melibatkan perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi1

.
Peran Kurikulum dalam Pendidikan Pancasila:
Isi Materi: Perubahan dalam kurikulum pendidikan Pancasila sangat penting karena Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan1

.
Tantangan Budaya dalam Pendidikan Pancasila:
Isi Materi: Indonesia memiliki keragaman budaya yang kompleks. Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman budaya merupakan tantangan yang signifikan. Pendidikan Pancasila harus mampu merangkul dan menghormati keberagaman tersebut1

.
Adaptasi Teknologi dalam Pendidikan Pancasila:
Isi Materi: Era digital telah mengubah cara belajar, berinteraksi, dan menerima informasi. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan teknologi untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara efektif dan menghindari disinformasi1

.
Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila:
Isi Materi: Pemahaman tentang Pancasila mengalami dinamika dan variabel interpretasi. Oleh karena itu, perlu kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan pemahaman yang konsisten dan akurat1

.
Tanggapan Terhadap Permasalahan
Relevansi Nilai-Nilai Pancasila dalam Globalisasi:
Permasalahan: Pendidikan Pancasila harus tetap relevan dalam era globalisasi.
Tanggapan: Relevansinya dapat dipertahankan dengan integrasi nilai-nilai Pancasila dengan keragaman budaya dan nilai-nilai global. Pendidikan harus berorientasi pada aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata1

.
Integrasi Keragaman Budaya:
Permasalahan: Menyediakan pendidikan yang mampu mengakomodasi keragaman budaya dan mengatasi potensi konflik dari perbedaan pandangan.
Tanggapan: Pendidikan Pancasila harus memiliki pendekatan inklusif untuk merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Hal ini membutuhkan upaya ekstra untuk menjaga kerukunan sosial1

.
Implementasi Kurikulum:
Permasalahan: Implementasi kurikulum pendidikan Pancasila yang efektif dan konsisten di seluruh sekolah.
Tanggapan: Perlu upaya serius untuk memastikan bahwa kurikulum mencakup aspek-aspek penting dan mampu membentuk karakter yang kokoh pada setiap lulusan. Penyediaan pelatihan bagi pendidik dan penyempurnaan kurikulum juga sangat penting1

.
Teknologi Digital dan Informasi:
Permasalahan: Menggunakan teknologi digital untuk penyampaian nilai-nilai Pancasila tanpa mengorbankan kedalaman pemahaman dan interaksi sosial.
Tanggapan: Pendidikan Pancasila harus memanfaatkan teknologi untuk penyampaian yang efektif dan mengajarkan literasi digital yang bijak. Hal ini memungkinkan akses ke berbagai informasi namun juga membawa risiko disinformasi dan radikalisme1

.
Partisipasi Aktif dari Semua Pemangku Kepentingan:
Permasalahan: Mendapatkan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila.
Tanggapan: Dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat. Aspek penilaian dan evaluasi juga perlu mendapat perhatian lebih untuk mengukur keberhasilan pendidikan Pancasila1

.
Apatisme Generasi Muda:
Permasalahan: Mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.
Tanggapan: Upaya komprehensif dari semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan, diperlukan untuk membuat Pancasila menjadi inspirasi dan semangat bagi pemuda Indonesia
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Fhatwa Auliyana 2411011083 -
Fhatwa Auliyana, 2411011083, Kelas A

Assalamu'alaikum, selamat pagi Pak Roy. Disini saya akan memberikan tanggapan saya menurut pendapat-pendapat dari artikel Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era
Globalisasi; Tinjauan Literatur oleh
Yohanes Mihit.

Di era globalisasi ini, Pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup beberapa aspek penting. Pertama, pendidikan Pancasila berfungsi sebagai fondasi ideologi dan konstitusi bangsa yang harus diajarkan kepada generasi muda untuk menjaga pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai negara (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan RI, 2016). Namun, tantangan yang dihadapi meliputi penurunan minat siswa, perbedaan pandangan di masyarakat, serta kurangnya integrasi dalam kurikulum pendidikan (Usmi & Samsuri, 2022). Perubahan sosial, budaya, dan teknologi juga memberikan tekanan pada pendidikan Pancasila untuk tetap relevan dan beradaptasi (Situru, 2019). Selain itu, tantangan dalam kualitas pengajaran dan pelatihan guru menjadi isu penting yang perlu diatasi untuk memastikan pendidikan yang efektif (Muslimin, 2016).

Menghadapi globalisasi, pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi keberagaman budaya dan mengajarkan toleransi, sekaligus memanfaatkan teknologi informasi untuk penyampaian yang lebih baik (Sanusi, 2019). Komitmen dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pendidik, dan masyarakat, sangat penting untuk keberhasilan pendidikan ini (Kemendikbudristek, 2022). Untuk itu, diperlukan pendekatan inovatif dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila agar dapat diterima dan dihayati oleh siswa (Ismail et al., 2021). Membangun literasi digital yang bijak juga menjadi bagian penting dalam konteks pendidikan di era modern.

Kesimpulannya, pendidikan Pancasila bukan hanya kewajiban formal, tetapi harus menjadi sumber inspirasi dan komitmen bagi generasi muda dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Rasya Adhistia Kaloko 2411011019 -
Assalamualaikum, selamat pagi pak roy dan teman-teman. Saya Rasya Adhistia Kaloko (2411011019) izin menyampaikan tanggapan di diskusi ini.

Artikel ini berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".
Artikel diatas menjelaskan pentingnya memahami pancasila sebagai dasar negara. Dan juga pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai yang berguna bagi generasi muda dan warga negara untuk memiliki pemahaman yang baik akan nilai-nilai pancasila.
Salah satu tantangan dalam penyebaran nilai pancasila di era globalisasi saat ini adalah dalam metode pembelajaran. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam metode pembelajaran Pancasila antara lain:

•Pendekatan yang Kurang Menarik.
Banyak metode pembelajaran Pancasila yang masih bersifat teoretis dan cenderung monoton. Jika materi Pancasila hanya diajarkan melalui hafalan atau ceramah, siswa atau masyarakat mungkin merasa bosan dan kurang tertarik untuk memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

•Pengaruh Globalisasi dan Budaya Asing.
Dalam era globalisasi, pengaruh budaya asing yang masuk melalui media sosial, film, dan musik dapat membuat nilai-nilai Pancasila terpinggirkan. Metode pembelajaran yang tidak adaptif terhadap perkembangan zaman membuat Pancasila terasa usang atau tidak relevan bagi generasi muda yang lebih banyak terpapar budaya luar.

•Kurangnya Inovasi dalam Teknologi Pendidikan.
Saat ini, penggunaan teknologi dalam pendidikan sangat penting. Namun, jika pembelajaran Pancasila tidak disesuaikan dengan kemajuan teknologi atau tidak menggunakan media yang menarik seperti video, permainan edukatif, atau aplikasi interaktif, siswa cenderung kurang tertarik untuk mempelajarinya.

Tantangan lain yang dihadapi pancasila yaitu pengaruh teknologi digital. Di era globalisasi saat ini, pelajar dapat dengan mudahnya mengakses dunia luar dan terkadang masih banyak pelajar yang kurang selektif dalam mengambil informasi yang benar atau salah. Contoh lainnya yaitu Penyebaran Konten yang tidak sesuai dengan Moral Pancasila. Banyaknya konten yang beredar di dunia digital tidak selalu sesuai dengan prinsip moral yang diajarkan oleh Pancasila. Konten-konten yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, atau ujaran kebencian bisa menggerus nilai-nilai moral seperti kemanusiaan, keadilan, dan kesopanan.

Sebagai mahasiswa, tanggapan saya terhadap artikel dan materi ini yaitu penting untuk kita sebagai generasi penerus bangsa untuk lebih bijak dalam menyeleksi pengaruh globalisasi saat ini dan harus tetap sejalan dengan pancasila. Tentunya hal ini juga bisa dibantu dengan pembelajaran pancasila yang diberikan guru/dosen, agar generasi muda dapat mendapat pembelajaran yang efektif dan sejalan dengan pancasila.

Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Sakhi Fauzan -
Nama: Sakhi Fauzan
NPM: 2451011019
Assalamualaikum, selamat pagi pak Roy, izin menanggapi terkait artikel tersebut.

1. Dinamika Kurikulum: Pendidikan Pancasila mengalami perubahan dalam kurikulum sejak kemerdekaan. Untuk tetap relevan, kurikulum harus terus disesuaikan dengan perubahan sosial dan teknologi yang berlangsung cepat.

2. Tantangan Budaya dan Teknologi: Indonesia adalah negara yang kaya dengan keberagaman budaya, agama, dan suku. Tantangan besar adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila tanpa mengabaikan keberagaman tersebut. Selain itu, kemajuan teknologi membawa tantangan baru dalam pendidikan Pancasila, di mana literasi digital harus disertai dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila.

3. Globalisasi dan Toleransi: Di era globalisasi, generasi muda harus belajar untuk menghadapi arus informasi dari berbagai sumber, yang kadang-kadang bertentangan dengan nilai-nilai lokal dan nasional. Pendidikan Pancasila bertujuan membangun toleransi dan pemahaman atas perbedaan.

Permasalahan:

1. Relevansi Pancasila di Era Global: Dalam dunia yang semakin terkoneksi, tantangan utama adalah menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan mampu bersaing dengan arus informasi global yang beragam. Apatisme generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila juga menjadi perhatian utama.

2. Disparitas Pendidikan: Perbedaan akses terhadap pendidikan Pancasila, terutama di daerah terpencil, membuat siswa di beberapa wilayah kesulitan mendapatkan pengajaran yang sama mengenai Pancasila.

3. Tantangan dalam Pengajaran: Guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan menggunakan pendekatan yang kreatif serta inovatif agar pesan Pancasila dapat diterima dengan baik oleh siswa. Selain itu, kurikulum pendidikan Pancasila juga sering kali tidak seragam antar sekolah.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Clara Cerita Novianti -
Nama:Clara Cerita Novianti
NPM:2451011025
Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era
Globalisasi.

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi. Peningkatan pendidikan Pancasila memerlukan solusi-solusi inovatif. Salah satu solusi adalah mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni. Ini dapat membantu peserta didik memahami nilai-nilai
Pancasila dalam konteks yang lebih luas dan relevan dengan kehidupan. Pendidikan Pancasila tidak hanya tentang pemberian pengetahuan dan pengenalan ideologi, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Dengan memfokuskan pada pembangunan karakter yang berlandaskan Pancasila, pendidikan akan menghasilkan individu
yang berintegritas, memiliki etika, berjiwa demokratis, dan mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah kompleks.

Dalam menghadapi dinamika global dan kompleksitas tantangan, pendidikan Pancasila menjadi pilar penting untuk memahami dan menavigasi perubahan sosial, teknologi, dan budaya. Ketika nilai-nilai Pancasila tertanam dalam benak setiap warga negara, mereka akan
lebih siap menghadapi perubahan dengan sikap bijaksana, keberanian berinovasi, serta rasa tanggung jawab untuk kebaikan bersama.Tanpa pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, kita berisiko menghadapi tantangan seperti konflik sosial, ketidakadilan, radikalisme, dan perpecahan masyarakat. Pendidikan Pancasila menjadi alat untuk meminimalisir risiko tersebut dengan mengajarkan toleransi, menghargai perbedaan, dan mengedepankan semangat persatuan
dalam berbagai aspek kehidupan.

Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius.

1) menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya
saing di tengah arus globalisasi.
2) menjaga keberagaman dan
mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan. Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui Bhineka Tunggal Ika yang merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Hal ini menjadi lebih rumit dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat mengganggu kerukunan sosial.
3) Kualitas pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan dalam hal implementasi yang efektif. Bagaimana menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda
dengan cara yang menginspirasi dan relevan adalah hal yang tidak mudah. Perlu diupayakan pendekatan yang inovatif dan interaktif agar pesan-pesan moral dan etika dalam Pancasila
dapat diterima dengan baik oleh siswa.
4) Tantangan lain adalah mengatasi pengaruh teknologi digital. Siswa saat ini memiliki akses mudah ke internet dan media sosial, yang kadang-kadang membawa informasi yang kurang tepat dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap nilai-nilai sosial.
5) Tantangan yang tidak kalah penting adalah memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila. Ini termasuk dukungan dari keluarga,
masyarakat, dan pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat.
6) Selanjutnya, perlu diatasi pula permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil. Akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila dapat menjadi terbatas di beberapa wilayah. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan Pancasila adalah tantangan yang harus diatasi.
7) Terakhir, tantangan besar lainnya adalah mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Bagaimana membuat Pancasila menjadi inspirasi dan semangat bagi pemuda Indonesia, bukan hanya sebagai kewajiban formal? Ini adalah tantangan yang memerlukan upaya komprehensif dari semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by M. Rizqi Ramadhan -
Nama : M. Rizqi Ramadhan
NPM : 2411011026

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberi tanggapan terkait materi “Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila dalam Era Globalisasi”

Dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhinya. Pendidikan Pancasila harus mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada seluruh warga negara Indonesia. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.Masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan sosial, baik dari segi budaya, ekonomi, politik, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi tantangan dari perubahan ini, mengakomodasi dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan, sehingga perlu mengembangkan literasi digital yang bijak. Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya dan agama, sehingga pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan.

Refleksi dalam peningkatan pendidikan Pancasila menjadi krusial. Perlu menilai sejauh mana pendidikan Pancasila berhasil dalam membentuk karakter bangsa. Solusi inovatif seperti mengintegrasikan Pancasila dalam berbagai mata pelajaran dan memanfaatkan teknologi dapat diterapkan. Memperkuat pelatihan dan kompetensi guru, merumuskan kurikulum yang lebih relevan, serta mengadopsi pendekatan pembelajaran yang partisipatif dan inklusif juga penting dilakukan.

Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam mengukuhkan fondasi karakter bangsa Indonesia untuk masa depan yang lebih baik. Nilai-nilai Pancasila harus diaktualisasikan agar generasi muda memiliki landasan kuat dalam menghadapi perubahan, menjaga integritas negara, dan berkontribusi positif dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan bermartabat. Pendidikan Pancasila tidak hanya tentang pengetahuan, tapi juga pembentukan karakter yang berintegritas, memiliki etika, berjiwa demokratis, dan mampu berkolaborasi. Pendidikan Pancasila adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bangsa Indonesia.

Permasalahan :

1. Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.
2. Menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.
3. Implementasi pendidikan Pancasila yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
4. Kurikulum pendidikan Pancasila yang belum seragam dan konsisten antara satu sekolah dengan yang lain.
5. Pengaruh teknologi digital yang dapat membawa informasi yang kurang tepat dan mempengaruhi persepsi terhadap nilai-nilai sosial.

Kesimpulan
Pendidikan Pancasila adalah fondasi penting bagi keberlanjutan Indonesia. Ia harus mengajarkan nilai-nilai Pancasila ke generasi muda, mengatasi tantangan perubahan sosial-teknologi, dan mengakomodasi keberagaman budaya dengan partisipasi aktif pemangku kepentingan.Tantangan mencakup penyesuaian globalisasi, peningkatan kualitas guru, integritas kurikulum, penggunaan teknologi, dan pembentukan karakter bangsa yang adil, beradab, berkelanjutan.Keterlibatan keluarga, pendidik, pemerintah, masyarakat secara holistik diperlukan agar generasi muda memahami nilai-nilai Pancasila, siap menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Muhammad Ma'wa Nurrahman -
Nama: Muhammad Ma'wa Nurrahman
Npm  : 2451011037
Kelas : B

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Izin Pak Roy, Saya akan menjelaskani isi materi dan permasalahan dari artikel yang berisi tentang dinamika dan tantangan pancasila di era globalisasi.

Isi materi;
Inti dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut.

Permasalahan yang dihadapi;
Adapun tantangan yang dihadapi Pendidikan Pancasila dalam era globalisasi, meliputi;
1. Tantangan budaya
Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku. Dinamika terjadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini, memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat yang mampu merangkul dan menghormati keberagaman tersebut
2. perbedaan pandangan
Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu) memerlukan pendekatan yang inklusif untuk merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Hal ini menjadi lebih rumit dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat mengganggu kerukunan sosial
3. Kualitas pendidikan
Kualitas pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan dalam hal implementasi yang efektif. Bagaimana menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda dengan cara yang menginspirasi dan relevan adalah hal yang tidak mudah. Perlu diupayakan pendekatan yang inovatif dan interaktif agar pesan-pesan moral dan etika dalam Pancasila dapat diterima dengan baik oleh siswa.
4. tantangan kurikulum
Meskipun Pancasila secara resmi sudah menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah yang ada Indonesia, dalam praktiknya, ada perbedaan implementasi yang signifikan antara satu sekolah dengan yang lain. Perlu ada upaya serius untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan Pancasila mencakup aspek-aspek penting dan mampu membentuk karakter yang kokoh pada setiap lulusan.
5. pengaruh teknologi digital
Siswa saat ini memiliki akses mudah ke internet dan media sosial, yang kadang-kadang membawa informasi yang kurang tepat dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap nilai-nilai sosial. Membangun pemahaman yang kritis dan sehat tentang Pancasila dalam era digital ini perlu mendapatkan perhatian khusus.
6. integritas dan kualitas guru
masalah integritas dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila adalah tantangan lain yang tidak boleh diabaikan. Guru-guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan untuk mengajarkan nilainya secara efektif.
7. partisipasi aktif dari semua pemangku
Tantangan yang tidak kalah penting adalah memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila. Ini termasuk dukungan dari
keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat. Aspek penilaian dan evaluasi juga perlu mendapatkan perhatian lebih.
8. sumber daya
perlu diatasi pula permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil. Akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila dapat menjadi terbatas di beberapa wilayah. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan Pancasila.
9. Apatisme
tantangan besar lainnya adalah mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.
10. menjaga relevansi Pancasila
Salah satu tantangan utama adalah menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi.

Banyak permasalahan yang harus dihadapi dalam mempertahankan nilai-nilai pancasila
Sebagai warga negara kita harus bisa menghadapi permasalahan tersebut supaya nilai-nilai pancasila tidak luntur dan hilang di era globalisasi sekarang ini.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Syabita Salwa Azzahra_ 2411011017 -
Nama= Syabita Salwa Azzahra
NPM= 2411011017

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selamat pagi Bapak Roy serta teman-teman sekalian. Izinkan saya untuk menanggapi isi materi pada artikel pertemuan ke 9.

Menurut pendapat Saya Mempelajari Pendidikan Pancasila sangat penting untuk seluruh warga, karena dengan adanya Pendidikan Pancasila adalah untuk memperkuat dan meningkatkan pemahaman warga negara tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, serta dapat mengembangkan karakter warga negara Indonesia. Namun mempelajari Pancasila tidak hanya teori saja tetapi belajar cara mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari agar masyarakat dapat mengetahui mana yang salah untuk dihindarkan dan mana yang benar untuk di kembangkan. Pendidikan Pancasila dapat membantu Kita/warga negara untuk lebih mengenal serta mengetahui hak dan kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia. Tujuan lainnya dari pendidikan Pancasila yaitu mengembangkan kepribadian seseorang agar lebih berkarakter, berdaya saing tinggi, mandiri, memiliki pemahaman yang luas dan mampu mengamalkan nilai Pancasila yang merupakan dasar.


•Isi Materi

Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila.
Sila-sila tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila harus dapat menanamkan nilai-nilai ini kepada semua warga negara Indonesia.

Tantangan/permasalahan Pendidikan Pancasila
- Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat= Masyarakat Indonesia semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia. Sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di era globalisasi.

- Menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan= Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui Bhineka Tunggal Ika memerlukan pendekatan inklusif dalam merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia.

- Kualitas pendidikan Pancasila= Menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda dengan cara yang menginspirasi dan relevan adalah tugas yang menantang. Diperlukan pendekatan inovatif dan interaktif agar pesan moral dan etika dalam Pancasila dapat diterima oleh siswa dengan baik.

- Mengatasi pengaruh teknologi digital= Saat ini, siswa memiliki akses mudah ke internet dan media sosial yang kadang membawa informasi tidak tepat dan mempengaruhi nilai sosial. Guru perlu memahami Pancasila dengan baik dan memiliki keterampilan untuk mengajarkan nilai-nilainya secara efektif.

- Partisipasi pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila= Pendidikan Pancasila membutuuhkan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

- Permasalahan sumber daya= Akses terhadap literatur dan materi pendukung tentang Pancasila terbatas di beberapa daerah. Memastikan kesempatan pendidikan Pancasila yang sama bagi semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, adalah tantangan yang perlu diatasi.

- Mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda= Ini merupakan tantangan yang membutuhkan kerjasama semua pihak, mulai dari lembaga pendidikan, keluarga, hingga masyarakat secara keseluruhan.

Pendidikan Pancasila berperan penting dalam memperkuat karakter bangsa Indonesia untuk masa depan yang lebih baik. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti kebhinekaan, persatuan, demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan yang adil, harus diaktualisasikan dalam pendidikan agar generasi mendatang memiliki fondasi yang kokoh dalam mempertahankan integritas negara, menghargai perbedaan, serta memberikan kontribusi positif dalam menciptakan masyarakat yang adil dan bermartabat.

Sekian dari Saya, mohon maaf bila ada salah kata, Saya ucapkan Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Azzahra Aurellia Mattulada _2411011120 -
Nama : Azzahra Aurellia Mattulada
NPM : 2411011120
Kelas : B

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, izin menanggapi mengenai artikel yang di berikan.

Materi di atas membahas Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila dalam Menghadapi Era Globalisasi. Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila memainkan peran penting dalam membentuk karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai moral dan kebangsaan. Namun, seiring perkembangan zaman, muncul berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan pendidikan Pancasila, khususnya dalam kurikulum pendidikan nasional.

Permasalahan utama yang dihadapi mencakup:

1. Penyesuaian Kurikulum: Pendidikan Pancasila harus menyesuaikan kurikulumnya dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perubahan sosial. Kurikulum yang terlalu kaku dan tidak relevan dengan tantangan modern akan sulit diserap oleh generasi muda.
2. Pengaruh Globalisasi: Arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi membawa nilai-nilai baru yang bisa mengikis rasa nasionalisme jika tidak diimbangi dengan pendidikan karakter yang kuat. Globalisasi memperkenalkan nilai-nilai luar yang bisa saja bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Keragaman Budaya: Pendidikan Pancasila juga harus mampu menyatukan masyarakat yang multikultural tanpa mengabaikan perbedaan. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya yang berbeda, sehingga pendekatan yang digunakan harus fleksibel dan inklusif.
4. Peran Teknologi dalam Pendidikan: Sementara teknologi menawarkan peluang besar dalam memperluas akses pendidikan, teknologi juga membawa tantangan, termasuk potensi disinformasi, penyebaran radikalisme, dan penurunan interaksi sosial secara langsung.
5. Kualitas Pengajaran: Masalah lain adalah kualitas pengajaran pendidikan Pancasila yang sering dianggap monoton dan kurang menarik. Guru-guru perlu menemukan cara-cara baru yang lebih kreatif dan relevan untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila.

Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan pendekatan yang komprehensif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pendidik, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi formalitas, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan globalisasi harus dihadapi dengan memperkuat karakter bangsa tanpa kehilangan identitas sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Yonada Audylia Putri -
Nama : Yonada Audylia Putri
NPM : 2451011031
Kelas : B

Assalamualaikum, Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberi tanggapan tentang artikel yang telah diberikan mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".

Artikel tersebut membahas tentang Dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila dalam Era Globalisasi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai isi materi dan permasalahan dalam artikel tersebut:

Pancasila sebagai Ideologi dasar negara Indonesia yang berfungsi untuk membentuk karakter dan kesadaran berbangsa.
Dinamika Pendidikan Pancasila mengalami perubahan signifikan, termasuk dalam kurikulum, pemahaman, dan tantangan budaya serta teknologi. Tujuan Studi ini untuk Menggali pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila, serta pentingnya pendidikan Pancasila untuk masa depan bangsa.

1. Hasil dan Pembahasan : Pemahaman Dinamika dan Tantangan Pada Era Globalisasi Pendidikan Pancasila harus bisa cepat beradaptasi dengan pesat nya perkembangan pada Sosial dan Teknologi. Keragaman Budaya pendidikan Pancasila perlu mengakomodasi keragaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Tantangan dalam Penyebaran adalah kesulitan dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila, termasuk kurikulum yang tidak konsisten dan pemahaman yang bervariasi di kalangan pendidik.

2. Tantangan yang Dihadapi :
- Relevansi Pancasila: Menjaga relevansi Pancasila di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial.
- Kualitas Pendidikan: Memastikan kualitas pendidikan Pancasila yang efektif dan inspiratif.
- Pengaruh Teknologi: Menghadapi tantangan dari informasi yang tidak akurat di internet dan media sosial.
- Partisipasi Pemangku Kepentingan: Pentingnya dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila.

3. Evaluasi dan peningkatan
- Pentingnya Evaluasi: Melakukan evaluasi terhadap kurikulum dan pendekatan yang digunakan dalam pendidikan Pancasila.
- Inovasi dalam Pembelajaran: Mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan mata pelajaran lain dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pemahaman siswa.
- Pendidikan Karakter: Fokus pada pembentukan karakter yang berintegritas dan demokratis.

4. Aktualisasi Pendidikan Pancasila
- Pendidikan sebagai Investasi: Pendidikan Pancasila harus menjadi dasar bagi generasi mendatang untuk menjaga integritas bangsa dan berkontribusi positif.
- Membangun Kesadaran: Menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari konflik sosial dan radikalisme.

Simpulan
Pendidikan Pancasila sebagai Fondasi Merupakan elemen penting dalam membentuk karakter bangsa dan harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari dan diperlukan nya kolaborasi antara keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan Pancasila.

Permasalahan yang Dihadapi:
- Keterbatasan Kurikulum: Kurikulum pendidikan Pancasila sering kali tidak konsisten dan tidak mencerminkan kebutuhan zaman.
- Pemahaman yang Beragam: Terdapat variasi dalam pemahaman dan interpretasi Pancasila di kalangan pendidik.
- Ketidakpedulian Generasi Muda: Munculnya apatisme di kalangan pemuda terhadap nilai-nilai Pancasila.
- Akses Terbatas: Terutama di daerah terpencil, akses terhadap pendidikan dan materi mengenai Pancasila masih terbatas.

Artikel ini memberi tahu kita akan pentingnya pendidikan Pancasila untuk membangun karakter bangsa yang adil, demokratis, dan beradab, serta tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan tersebut.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Arifin Ilham -
Nama : Arifin Ilham
NPM : 2411011088
Kelas A

Assalamualaikum Wr Wb. Selmat pagi pak Roy izin menanggapi terkait artikel pertemuan 9 “Dinamika dan Tantangan Pendidikan pancasila di era Globalisasi"

Artikel ini membahas Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi termasuk dinamika sosial, budaya, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus relevan dengan perubahan zaman terutama terkait literasi digital di tengah keberagaman budaya dan informasi global yang terus berkembang.

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting sebagai karakter bangsa Indonesia untuk masa mendatanf yang lebih cerah. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti kebhinekaan, persatuan, demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan yang adil, harus diimplementasikan dalam dunia pendidikan agar generasi mendatang memiliki fondasi yang kuat dalam menjaga integritas negara, menghormati perbedaan di dalam masyarakat, serta berkontribusi aktif dan positif dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan bermartabat. Namun, Pancasila juga menghadapi beberapa tantangan seperti berikut:

1. Relevansi Kurikulum: Kurikulum pendidikan Pancasila harus menyesuaikan diri dengan dinamika sosial dan teknologi modern, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai dasar Pancasila seperti persatuan, keadilan, dan kemanusiaan.
2. Keberagaman Budaya: Sebagai negara dengan keragaman budaya dan agama, pendidikan Pancasila harus dapat merangkul dan menghormati perbedaan tersebut, serta mempromosikan persatuan.
3. Teknologi dan Digitalisasi: Di era digital, tantangan dalam pendidikan Pancasila termasuk penyebaran informasi yang tidak tepat melalui media sosial. Pendidikan Pancasila harus mempromosikan literasi digital yang bijak.
4. Kualitas Guru dan Partisipasi Masyarakat: Guru yang kompeten serta partisipasi aktif termasuk keluarga, masyarakat, dan pemerintah yang sangat diperlukan untuk kesuksesan pendidikan ini.
5. Apatisme Generasi Muda: Mengatasi apatisme terhadap nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda merupakan tantangan yang membutuhkan pendekatan kreatif dan interaktif.

Tanggapan:

Dalam menghadapi dinamika dan tantangan ini Pendidikan Pancasila di Indonesia perlu diperbarui agar relevan dengan era globalisasi, terutama dengan menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran. Literasi digital harus diperkuat agar generasi muda mampu memilah informasi yang tepat di tengah arus informasi global. Partisipasi semua pihak, termasuk keluarga dan pemerintah, diperlukan untuk menjaga relevansi dan keberhasilan pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter bangsa.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Fita Nahdia Azizah_2411011018 -
Nama : Fita Nahdia Azizah
NPM : 2411011018

Assalamualaikum Pak Roy, dan teman-teman semua, izin memberikan tanggapan mengenai artikel Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila

Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila, Namun dalam era globalisasi yang cepat, pendidikan Pancasila dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan.

Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi.
1. Perubahan Kurikulum
Pendidikan Pancasila harus terus disesuaikan dengan perkembangan masyarakat, teknologi, dan tantangan global. Integrasi nilai-nilai Pancasila dengan berbagai mata pelajaran seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni dapat membantu peserta didik memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks yang lebih luas dan relevan dengan kehidupan mereka.

2. Keragaman Budaya
Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku. Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan dalam kerangka globalisasi.

3. Perkembangan Teknologi Digital
Era digital telah mengubah cara kita belajar, berinteraksi, dan menerima informasi. Pendidikan Pancasila harus bisa memanfaatkan teknologi untuk penyampaian yang efektif dan sekaligus mengajarkan literasi digital yang bijak.

4. Implementasi Efektif
Bagaimana menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda dengan cara yang inspiratif dan relevan adalah hal yang tidak mudah. Perlu diupayakan pendekatan yang inovatif dan interaktif agar pesan-pesan moral dan etika dalam Pancasila dapat diterima dengan baik oleh siswa.

5. Integritas Guru
Guru-guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan untuk mengajarkannya secara efektif. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru dalam hal ini sangat penting.

Kesimpulan
Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam mengukuhkan fondasi karakter bangsa Indonesia untuk masa depan yang lebih baik. Dengan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum yang relevan, adaptasi dengan keragaman budaya, dan penggunaan teknologi edukasional yang efektif, pendidikan Pancasila dapat beradaptasi dengan dinamika globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi. Investasi jangka panjang dalam pendidikan Pancasila akan membantu mewarisi komitmen dan semangat untuk menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesia sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Elia Yunita 2411011067 -
Nama : Elia Yunita
NPM : 2411011067
Kelas : A

Izin memberikan tanggapan terkait isi materi dan permasalahan yang ada di artikel pertemuan 9

Menurut saya materi "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" ini sangat penting karena menggarisbawahi peran sentral pendidikan Pancasila dalam membangun identitas nasional di tengah arus globalisasi. Aspek nilai-nilai dasar negara, penting untuk menunjukkan bagaimana pendidikan Pancasila bisa menjadi benteng terhadap pengaruh negatif dari luar.

Dinamika dan Tantangan:
1. Perubahan Kurikulum: Penekanan pada penyesuaian kurikulum yang sejalan dengan perkembangan zaman sangat relevan. Namun perlu ditambahkan bahwa evaluasi keberlanjutan terhadap implementasi kurikulum juga penting untuk memastikan efektivitas pengajaran nilai-nilai Pancasila.
2. Tantangan Budaya: Integrasi nilai-nilai lokal dengan Pancasila merupakan hal yang krusial. Penekanan pada keberagaman budaya di Indonesia menunjukkan pentingnya pendekatan inklusif dalam pendidikan yang menghargai perbedaan.
3. Teknologi dan Digitalisasi: Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan Pancasila seharusnya tidak hanya bersifat responsif terhadap tantangan, tetapi juga proaktif dalam memanfaatkan media digital untuk memperluas jangkauan pengajaran dan diskusi nilai-nilai Pancasila.
4. Interpretasi Pancasila: Variasi interpretasi Pancasila memang menjadi tantangan, namun perlu diingat bahwa dialog masyarakat terbuka dan pemahaman kontekstual juga penting dalam menyesuaikan interpretasi tersebut dengan perkembangan.

Relevansi pendidikan Pancasila di era digital adalah poin yang sangat penting. Integrasi literasi digital dan pemahaman kritis terhadap informasi juga harus menjadi bagian dari kurikulum, agar generasi muda mampu menyaring informasi dengan baik.

Jadi, menurut saya keterlibatan berbagai pihak dan inovasi dalam pendekatan pendidikan akan menjadi kunci dalam memastikan bahwa pendidikan Pancasila tetap relevan dan efektif di era globalisasi. Bukan sekedar pengetahuan, tetapi tentang membangun kesadaran dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ilham senoaji 2411011068 -
Nama:Ilham Senoaji
Npm:2411011068

Pancasila berperan penting dalam membentuk karakter bangsa dan menjadi landasan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Nilai-nilai seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan harus tetap diajarkan kepada generasi muda.Pendidikan Pancasila juga harus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial di era globalisasi. Teknologi digital dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila, namun juga membawa risiko disinformasi yang perlu diantisipasi dengan literasi digital yang bijak.

Sebagai negara yang multikultural, Indonesia menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman budaya dan agama. Pendidikan Pancasila perlu mengajarkan toleransi dan persatuan dalam kerangka keberagaman ini.

Permasalahan yang dihadapi

Tantangan Globalisasi: Nilai-nilai Pancasila harus tetap relevan di tengah arus globalisasi yang membawa masuk budaya asing dan mengubah pola pikir masyarakat, terutama generasi muda yang sering terpapar informasi global melalui internet dan media sosial.

Apatisme Generasi Muda: Banyak generasi muda yang kurang peduli terhadap Pancasila dan menganggapnya hanya sebagai kewajiban formal. Tantangan utama adalah bagaimana membuat Pancasila lebih menarik dan relevan bagi kehidupan mereka sehari-hari

Keterbatasan Sumber Daya di Daerah Terpencil: Di beberapa wilayah, terutama daerah terpencil, akses terhadap materi pendidikan Pancasila masih terbatas. Ini menimbulkan tantangan dalam memastikan setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar tentang Pancasila.

Artikel ini menggarisbawahi bahwa partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan guru, keluarga, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan pendidikan Pancasila di era globalisasi​
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Muhammad Nurrahman -
Nama: Muhammad Nurrahman
NPM: 2411011057

Artikel tersebut membahas tentang pentingnya Pendidikan Pancasila dalam mempertahankan identitas dan ideologi bangsa di tengah tantangan globalisasi. Pancasila bukan hanya ideologi negara, tetapi juga panduan moral yang harus ditanamkan kepada generasi muda agar nilai-nilainya tetap relevan di era digital. Globalisasi mempercepat arus informasi yang bisa menggeser nilai kebangsaan, sehingga pendidikan Pancasila harus mampu bersaing dengan ideologi global dan tetap berdaya saing.

1. Relevansi Pancasila di Era Globalisasi
Globalisasi membuat masyarakat terhubung dengan ideologi luar, sehingga pendidikan Pancasila harus menguatkan nilai-nilai lokal agar tidak tergerus.

2. Keberagaman dan Potensi Konflik
Isu identitas semakin rentan menyebabkan konflik di tengah keberagaman. Pendidikan Pancasila harus merangkul perbedaan dengan pendekatan inklusif untuk menjaga kerukunan.

3. Kurikulum Dinamis
Kurikulum Pancasila harus diperbarui agar relevan dengan tantangan kontemporer, termasuk isu-isu global dan teknologi.

4. Tantangan Teknologi
Era digital membawa tantangan dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila, termasuk ancaman disinformasi dan radikalisme. Literasi digital bijak menjadi penting.

5. Keberagaman Budaya
Pancasila harus mampu menyatukan perbedaan budaya, agama, dan suku dengan memperkuat rasa kebangsaan tanpa menafikan identitas lokal.

6. Partisipasi Pemangku Kepentingan
Kesuksesan pendidikan Pancasila memerlukan keterlibatan aktif keluarga, masyarakat, dan pemerintah untuk menanamkan nilai-nilai di semua lapisan.

7. Akses dan Sumber Daya Pendidikan
Pendidikan Pancasila harus merata, termasuk di daerah terpencil, dengan peningkatan akses dan kualitas materi pendukung.

8. Mengatasi Apatisme Generasi Muda
Banyak generasi muda yang apatis terhadap Pancasila. Pendidikan harus menginspirasi mereka untuk menjadikan Pancasila sebagai panduan hidup, bukan sekadar formalitas.

Untuk menghadapi tantangan ini, pendidikan Pancasila harus adaptif dan mampu memupuk semangat generasi muda agar Pancasila tetap menjadi fondasi ideologi bangsa di era modern.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Clara Alverina_2411011037 -
Nama: Clara Alverina
NPM: 2411011037

Assalamualaikum wr.wb, selamat pagi Pak Roy dan teman-teman semuanya, izin menjawab,
Pancasila merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila. Namun, dalam era globalisasi yang cepat, pendidikan Pancasila dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan. Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi.
Salah satu dinamika penting adalah perubahan dalam kurikulum pendidikan. Sejak kemerdekaan Indonesia, Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan. Namun, seiring perkembangan waktu, perlu ada penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Tantangan budaya juga merupakan aspek penting dalam pendidikan Pancasila. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku. Dinamika terjadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini, memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat yang mampu merangkul dan menghormati keberagaman tersebut. Era digital telah mengubah cara kita belajar, berinteraksi, dan menerima informasi.Penting bagi pendidikan Pancasila untuk mengadaptasi teknologi ini secara bijak agar nilai-nilai Pancasila dapat tetap disampaikan tanpa mengorbankan kedalaman pemahaman dan interaksi sosial.
Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Pendidikan Pancasila adalah lebih dari sekadar dokumen ideologis; ia merupakan inti identitas bangsa Indonesia dan landasan konstitusional, politik, serta sosial. Ini membutuhkan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya keluarga. Pendidikan ini juga memerlukan pendidik yang kompeten dan peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung. Perlu diingat bahwa pendidikan Pancasila harus mencerminkan kebhinekaan dan persatuan. Menghadapi era globalisasi, di mana teknologi berperan besar, literasi digital yang bijak harus dikembangkan sebagai bagian dari pendidikan Pancasila. Keberhasilan pendidikan ini diukur bukan hanya dari segi kognitif, tetapi juga afektif dan perilaku. Generasi muda harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila akan berhasil jika melibatkan keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat secara holistik. Dengan pendekatan ini, generasi muda Indonesia akan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, siap menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa di tengah dinamika global yang terus berkembang. Dalam upaya ini, penting juga untuk menjaga dan mengukuhkan persatuan dalam keragaman, serta memberikan dampak positif pada perkembangan moral, etika, dan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Sevilla Uefa Duna 2411011050 -
Assalamualaikum wr wb, Pak Roy sebelumnya izin memperkenalkan diri,
Nama : Sevilla Uefa Duna
NPM : 2411011050
Kelas : A

Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa materi artikel pertemuan 9 yang membahas "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" sangat relevan dengan situasi saat ini. Pendidikan Pancasila bukan hanya soal pemahaman ideologi, tetapi juga pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.

Namun dalam artikel pertemuan 9, permasalahan yang dijabarkan, seperti keterbatasan akses di daerah terpencil dan apatisme generasi muda, menunjukkan adanya hambatan serius dalam implementasinya. Keterbatasan sumber daya di daerah terpencil menghambat pemerataan pendidikan. Kesetaraan akses harus menjadi prioritas, karena setiap siswa berhak mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa memandang lokasi. Inovasi seperti materi digital dan platform pembelajaran jarak jauh bisa menjadi solusi dalam menjembatani kesenjangan ini.

Selain itu, apatisme generasi muda terhadap Pancasila mengindikasikan bahwa metode pengajaran yang ada masih kurang efektif. Pancasila harus diajarkan dengan cara yang relevan dan menarik, agar siswa memahami bahwa nilai-nilainya tetap penting di era globalisasi. Pendidikan Pancasila tidak boleh hanya menjadi kewajiban formal, tetapi juga menjadi pedoman moral dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, diperlukan kerja sama antara pemerintah, pendidik, keluarga, dan masyarakat agar nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dan tetap relevan di tengah tantangan modern. Kurikulum, metode pengajaran, dan kompetensi guru harus terus diperbarui untuk memastikan generasi muda dapat tumbuh menjadi warga negara yang berintegritas dan berkepribadian Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Khamilla Indah Larasati_2411011084 -
Nama : Khamilla Indah Larasati
NPM : 2411011084

Isi materi, materi ini membahas tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi. Adapun tantangan-tantangan yang dihadapi ialah seperti keterbatasan akses terhadap materi pendidikan Pancasila di daerah terpencil, apatisme di kalangan generasi muda, dan tantangan teknologi dan informasi. Lalu untuk menghadapi era globalisasi ini, diperlukannya pembaruan terkait kurikulum dan metode agar terus relevan, memfokuskan pada pembentukan karakter berlandaskan nilai-nilai Pancasila, serta mengadakan pelatihan untuk guru agar memiliki pemahaman yang mendalam tentang Pancasila.

Peran Pendidikan Pancasila, ini penting untuk membentuk generasi yang memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perubahan global yang melibatkan partisipasi aktif semua pihak.

Izin menanggapi artikel tentang materi hari ini.

Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.

Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara yang terdiri dari lima sila yaitu, Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di era globalisasi yang cepat ini, dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila memiliki tantangan dinamikanya tersendiri yang memerlukan pendekatan yang lebih inovatif dan adaptif. Salah satu tantangan utama adalah menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah arus yang cepat dan bersifat global. Kemudahan untuk mengakses informasi terkadang ada yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang dapat mempengaruhi persepsi terhadap pentingnya Pancasila sebagai pedoman hidup. Ini memerlukan literasi digital yang bijak untuk memastikan pemahaman terhadap Pancasila tetap kuat dan relevan.

Selain itu, tantangan pendidikan Pancasila di daerah terpencil. Akses yang terbatas mengakibatkan ketimpangan dalam pemahaman dan pengajaran nilai-nilai Pancasila. Lalu ada tantangan apatisme generasi muda, dimana Pancasila sering kali dipandang sebagai kewajiban formal semata-mata.

Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila harus dibuat lebih menarik dengan pendekatan yang lebih relevan pada kehidupan generasi muda. Pentingnya partisipasi aktif dari pemerintah, pendidik, keluarga, dan masyarakat untuk terus memperkokoh nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.

Dengan pendekatan ini, generasi muda Indonesia akan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, siap menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa di tengah dinamika global yang terus berkembang.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Muhammad Zul Septian -
Muhammad Zul Septian
2411011060

Menurut saya sudah seharusnya untuk memahami materi ini (Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila) karena memilki tujuan yang sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai pancasila, menghadapi tantangan globalisasi, mengatasi masalah sosial, mempersiapkan generasi muda, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Tantangan Pendidikan Pancasila
1. Upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.
2. Mengalami perubahan sosial, baik dari segi budaya, ekonomi, politik, dan teknologi.
3. Dinamika globalisasi dan perubahan sosialyang cepat, masyarkat indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagaibelahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan.
4. Apatisme terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.
dan masih banyak lagi tantangan-tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila

Untuk menghadapi tantangan-tantangan pendidikan Pancasila saat ini, saya sebagai mahasiswa indonesia akan terus mendalami pemahaman tentang nilai-nilai pancasila, selalu berpikir kritis dan reflektif, aktif dalam diskusi dan forum akademik, mengimplementasikan nilai Pancasila, mengikuti perkembanganisu sosial dan polotik, dan kegiatan-kegiatan lain untuk dapat menghadapi tantangan pendidikan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Serli Priskila Putri 2411011080 -

Nama : Serli Priskila Putri

NPM : 2411011080

Kelas : A


Assalamualaikum, selamat siang  Pak Roy, izinkan saya untuk memberikan tanggapan terkait artikel yang bapak lampirkan mengenai Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila  di Era Globalisasi.

Pendidikan Pancasila merupakan salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan di Indonesia, bertujuan untuk membentuk karakter bangsa yang berdasarkan pada lima prinsip utama yang terkandung dalam Sila-Sila Pancasila. Namun, terdapat tantangan- tantangan dalam upaya penyebarannya. Tantangan tersebut meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila. Pendidikan Pancasila ditantang oleh perubahan karakteristik generasi muda yang menjadi peserta didiknya. Generasi muda saat ini lahir dan tumbuh di era internet dan media sosial, memiliki gaya belajar yang berbeda, seperti visual, audio, kinestetik, dan interaktif. Mereka cenderung individualis, pragmatis, konsumtif, hedonis, dan apatis terhadap nilai-nilai Pancasila. Masyarakat Indonesia saat ini juga mengalami perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi.
Pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini, mengakomodasi dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang berkembang. Selain itu, Indonesia juga  adalah negara dengan keberagaman budaya dan agama. Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan dalam kerangka globalisasi yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar. Para pendidik dan pemangku kebijakan pendidikan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila, mengintegrasikannya dalam kurikulum, dan mengajarkan generasi muda tentang arti pentingnya bagi pembangunan bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan .
Tantangan lain yang dihadapi dalam Pendidikan Pancasila yakni Pendidikan Pancasila harus tetap relevan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat . Dalam era keterhubungan global, nilai-nilai Pancasila harus dapat bersaing dan tetap relevan di kalangan masyarakat yang semakin terkoneksi dengan informasi dari seluruh dunia.
Tantangan lain yaitu permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil, termasuk akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila.
Simpulan :
Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia.
Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan.
Tantangan yang dihadapi meliputi penyesuaian dengan globalisasi, peningkatan kualitas guru, integritas kurikulum, penggunaan teknologi, dan peran dalam membentuk karakter bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan.
Pendidikan Pancasila adalah inti identitas bangsa Indonesia dan landasan konstitusional, politik, serta sosial. Ini membutuhkan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya keluarga. Dalam menghadapi era globalisasi, di mana teknologi berperan besar maka literasi digital yang bijak harus dikembangkan sebagai bagian dari pendidikan Pancasila. Generasi muda harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Pancasila akan berhasil jika melibatkan keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat. Dengan pendekatan ini, generasi muda Indonesia akan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, siap menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa di tengah dinamika global yang terus berkembang.




In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Chiara Kayana Prastika -
Nama: Chiara Kayana Prastika
NPM: 2451011042

Tanggapan saya mengenai artikel yang berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" tersebut adalah sebagai berikut:

Materi yang disajikan telah memberikan gambaran mengenai dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia. Mulai dari konteks historis, perubahan sosial, hingga pengaruh globalisasi, materi ini telah mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana pentingnya untuk dilakukan penegasan kembali pentingnya pendidikan Pancasila, juga pandangan terhadap masa depan pendidikan Pancasila di Indonesia.
Bagaimana kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap diutamakan dan diterapkan di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, peran teknologi dalam memperkuat pendidikan karakter pancasila, bagaimana kita dapat melibatkan generasi muda secara aktif dalam proses pembelajaran Pancasila, apa saja kendala yang sering dihadapi dalam implementasi pendidikan Pancasila, dan masih banyak lagi.

Salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan Pancasila adalah pengaruh globalisasi dan arus informasi yang cepat. Generasi muda saat ini terpapar oleh berbagai ideologi dan nilai-nilai dari luar, yang dapat menggeser pemahaman mereka tentang Pancasila. Selain itu, munculnya kelompok radikal dan ekstremis juga menjadi ancaman serius terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu dilakukan upaya-upaya kreatif dalam penyampaian materi Pancasila. Misalnya, dengan memanfaatkan teknologi digital, dapat dikembangkan berbagai media pembelajaran yang menarik dan interaktif, seperti video animasi, game edukasi, atau platform diskusi online. Selain itu, penting juga untuk melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila, sehingga pesan-pesan moral dapat disampaikan dengan lebih efektif.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Rani Pertiwi -
Nama : Rani Pertiwi
NPM : 2411011091

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bapak Roy dan teman-teman semua, izin memberi tanggapan terkait artikel “Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan pancasila di era globalisasi: tinjauan literatur”

Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Pancasila, sebagai ideologi dasar negara, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia. Sejak kemerdekaan Indonesia, Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan. Namun, seiring perkembangan waktu, perlu ada penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan sosial, baik dari segi budaya, ekonomi, politik, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi tantangan dari perubahan ini, mengakomodasi dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang berkembang. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan pada cara pendidikan Pancasila disampaikan. Perubahan ini memungkinkan adanya akses ke berbagai informasi, tetapi juga membawa risiko disinformasi dan radikalisme. Pendidikan Pancasila harus bisa memanfaatkan teknologi untuk penyampaian yang efektif dan sekaligus mengajarkan literasi digital yang bijak.

Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya dan agama. Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan dalam kerangka globalisasi yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar. Pendidikan Pancasila harus terus beradaptasi dengan dinamika dan tantangan tersebut, tetapi tetap memegang teguh esensi nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi bangsa.

Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius. Salah satu tantangan utama adalah menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi.
Tantangan lain adalah mengatasi pengaruh teknologi digital. Siswa saat ini memiliki akses mudah ke internet dan media sosial, yang kadang-kadang membawa informasi yang kurang tepat dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap nilai-nilai sosial. Membangun pemahaman yang kritis dan sehat tentang Pancasila dalam era digital ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Sementara itu, masalah integritas dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila adalah tantangan lain yang tidak boleh diabaikan. Guru-guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan untuk mengajarkan nilainya secara efektif. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru dalam hal ini sangat penting.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by 2411011038 Balqis Aulia -
Assalamualaikum pak Roy dan teman-teman, izin menyampaikan tanggapan mengenai materi 9 yaitu "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Sebelum itu perkenalkan saya;
Nama : Balqis Aulia
NPM : 2411011038

Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Tantangan yang dihadapi meliputi penyesuaian dengan globalisasi, peningkatan kualitas guru, integritas kurikulum, penggunaan teknologi, dan peran dalam membentuk karakter bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan. Pendidikan Pancasila adalah lebih dari sekadar dokumen ideologis; ia merupakan inti identitas bangsa Indonesia dan landasan konstitusional, politik, serta sosial. Ini membutuhkan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya keluarga. Pendidikan ini juga memerlukan pendidik yang kompeten dan peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung. Pendidikan Pancasila harus mencerminkan kebhinekaan dan persatuan. Menghadapi era globalisasi, di mana teknologi berperan besar, literasi digital yang bijak harus dikembangkan sebagai bagian dari pendidikan Pancasila. Keberhasilan pendidikan ini diukur bukan hanya dari segi kognitif, tetapi juga afektif dan perilaku. Generasi muda harus mampu menerapkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Pancasila akan berhasil jika melibatkan keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat secara holistik. Dengan pendekatan ini, generasi muda Indonesia akan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, siap menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa di tengah dinamika global yang terus berkembang. Dalam upaya ini, penting juga untuk menjaga dan mengukuhkan persatuan dalam keragaman, serta memberikan dampak positif pada perkembangan moral, etika, dan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks yang perlu mendapatkan perhatian khusus seperti:
1. Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.
Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi.
2. Menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.
Hal ini menjadi lebih rumit dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat mengganggu kerukunan sosial.
3. Kualitas pendidikan Pancasila dan tantangan kurikulum.
Perlu ada upaya untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan Pancasila mencakup aspek-aspek penting dan mampu membentuk karakter yang kokoh pada setiap lulusan.
4. Pengaruh teknologi digital.
Membangun pemahaman yang kritis dan sehat tentang Pancasila dalam era digital ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Sementara itu, masalah integritas dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila adalah tantangan lain yang tidak boleh diabaikan. Guru-guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan untuk mengajarkan nilainya secara efektif. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru dalam hal ini sangat penting.
5. Tantangan yang tidak kalah penting adalah memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila. Ini termasuk dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di semua lapisan masyarakat.
6. Permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil, termasuk akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan Pancasila.
7. Mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.
Tantangan ini melibatkan upaya untuk menjadikan Pancasila sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar kewajiban formal, tetapi juga sebagai inspirasi, semangat, dan nilai-nilai yang dihayati oleh pemuda Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

Sekian dan terima kasih
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by T.A. Nicholas Gland Gultom_2451011027 -
T.A. Nicholas Gland Gultom
2451011027
Kelas B

Artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" menyoroti pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa dan tantangan dalam mengajarkan nilai-nilainya kepada generasi muda di era global. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial agar tetap relevan, memanfaatkan literasi digital, dan menyampaikan pesan yang mendalam. Tantangan utamanya mencakup menyesuaikan kurikulum, meningkatkan kompetensi pendidik, dan mengintegrasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman. Keberhasilan ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat luas.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ligar Awali Rajabia -
Nama : Ligar Awali Rajabia
NPM : 2411011051

Sebagai mahasiswa, saya melihat artikel ini membahas topik yang sangat penting, yakni pendidikan Pancasila di tengah perubahan global. Ada beberapa poin yang menurut saya relevan, namun ada juga beberapa hal yang perlu dipertimbangkan lebih mendalam.

Pertama, saya sepakat bahwa Pancasila tetap penting sebagai dasar ideologi bangsa. Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi, kita memang memerlukan panduan moral dan etika yang bisa menjaga jati diri bangsa. Namun, artikel ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila lebih kepada teori tanpa banyak memberikan solusi konkret tentang bagaimana cara menghidupkan kembali nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda.

Kedua, soal tantangan globalisasi dan teknologi, saya rasa artikel ini sudah tepat dalam menggambarkan bahwa teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Sebagai mahasiswa, saya mengalami sendiri bahwa banyak informasi yang saya akses melalui internet. Namun, sayangnya, pendidikan Pancasila di kampus sering kali tidak memanfaatkan teknologi secara maksimal. Padahal, jika materi disajikan dengan cara yang lebih interaktif—misalnya melalui platform digital atau media sosial—saya yakin lebih banyak mahasiswa akan lebih tertarik.

Ketiga, tentang peran guru dan kurikulum. Saya setuju bahwa guru memiliki peran kunci, tetapi kenyataannya, masih banyak pendidik yang terjebak pada metode lama yang monoton dan membosankan. Kami, sebagai mahasiswa, butuh pendekatan yang lebih aplikatif. Nilai-nilai Pancasila seharusnya diajarkan dengan contoh nyata, studi kasus, atau bahkan proyek sosial yang bisa langsung kami lakukan di masyarakat, bukan hanya sekedar diskusi teori di kelas.

Keempat, masalah apatisme di kalangan generasi muda juga menjadi perhatian saya. Banyak teman-teman saya yang menganggap Pancasila hanya sebagai mata pelajaran yang harus dilalui, tanpa benar-benar memahami makna mendalam di baliknya. Saya rasa ini terjadi karena kurangnya relevansi materi dengan kehidupan modern. Untuk mengatasi ini, pendidikan Pancasila harus lebih “hidup” dan terhubung dengan isu-isu sosial yang kami hadapi sehari-hari, seperti toleransi antar-umat beragama, keberagaman, atau masalah lingkungan.

Sebagai kesimpulan, artikel ini mengangkat isu yang sangat penting, tetapi masih perlu pendekatan yang lebih konkret dan relevan dengan kehidupan mahasiswa saat ini. Pendidikan Pancasila perlu beradaptasi dengan kemajuan zaman, bukan hanya di tingkat teori tetapi juga dalam praktiknya. Kami, generasi muda, perlu lebih dilibatkan dalam proses belajar yang kreatif, interaktif, dan langsung menyentuh kehidupan nyata.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Husnul Nabila -
Nama: Husnul Nabila
NPM: 2411011020

Assalamualaikum wr.wb selamat siang Pak Roy dan teman-teman. Izin menanggapi tugas MKU Pendidikan Pancasila terkait dengan artikel yang telah diberikan mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".

Sebagai mahasiswa, saya menyadari dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi adalah hal penting. Karena kita adalah generasi yang akan membawa perubahan dan memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan hidup.
Artikel ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi.

Berikut adalah ringkasan dari materi dan permasalahan dalam artikel tersebut:
Isi Materi
  1. Pengertian Pancasila: Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia yang mencakup lima sila yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  2. Peran Pancasila dalam Pendidikan: Pancasila tidak hanya sebagai ideologi, tetapi juga sebagai identitas dan fondasi bangsa. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk membentuk karakter dan kesadaran berbangsa.
  3. Dinamika Pendidikan Pancasila: pendidikan Pancasila mengalami dinamika seiring dengan perkembangan zaman, termasuk perubahan dalam kurikulum dan metode pembelajaran.
  4. Tantangan Globalisasi: tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila di era globalisasi, seperti pengaruh budaya asing, perubahan sosial, dan perkembangan teknologi.
Permasalahan
  1. Relevansi dengan Isu Kontemporer: Bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diadaptasi untuk relevan dengan isu-isu kontemporer seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan.
  2. Literasi Digital: Pentingnya literasi digital yang bijaksana dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila di era digital.
  3. Pengaruh Budaya Asing: Tantangan dalam menjaga identitas nasional di tengah pengaruh budaya asing yang kuat.
  4. Pengembangan Karakter Bangsa: Bagaimana pendidikan Pancasila dapat mengembangkan karakter bangsa yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan Pancasila memainkan peran vital dalam menjaga identitas dan integritas bangsa di era globalisasi. Dengan mengadopsi teknologi dan menjaga relevansi dengan isu-isu kontemporer, pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi tantangan yang muncul. Kesadaran berbangsa, literasi digital yang bijaksana, dan pengembangan karakter bangsa yang kuat menjadi pilar utama untuk menghadapi dinamika global dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Carissa Vania Putri Utama -
Nama : Carissa Vania Putri Utama
NPM : 2411011031

Assalamulaikum pak Roy dan teman-teman sekalian. Izin untuk memberikan tanggapan terkait isi materi dan permasalahan pada artikel pertemuan ke 9 hari ini.

Pada artikel tersebut berfokus pada menggali pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila terutama dalam upaya menyebarkan nilai-nilai Pancasila di Indonesia. Hal ini juga tak luput dari perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila.

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.

Terlebih, dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan pada cara pendidikan Pancasila disampaikan. Perubahan ini memungkinkan adanya akses ke berbagai informasi, tetapi juga membawa risiko disinformasi dan radikalisme. Pendidikan Pancasila harus bisa memanfaatkan teknologi untuk penyampaian yang efektif dan sekaligus mengajarkan literasi digital yang bijak.

Siswa saat ini memiliki akses mudah ke internet dan media sosial. Informasi yang beredar juga seringkali kurang tepat dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap nilai-nilai sosial. Membangun pemahaman yang kritis dan sehat tentang Pancasila dalam era digital ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Sementara itu, masalah integritas dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila adalah tantangan lain yang tidak boleh diabaikan. Guru-guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan untuk mengajarkan nilainya secara efektif. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru dalam hal ini sangat penting.

Menganggapi permasalahan tersebut, tentunya diperlukan berbagai solusi yang inovatif dan interaktif terutama untuk membangun karakter pada generasi muda saat ini. Tentunya, dalam mencapai visi masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan beradab, kita perlu meletakkan dasar yang kokoh melalui pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, kita mewariskan kepada generasi mendatang bukan hanya pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga komitmen dan semangat untuk menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesia sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila.

Sekian tanggapan dari saya, lebih kurangnya mohon maaf. Terima kasih, Wassalamualaikum.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Martsha Afifah Putri _2451011017 -
Nama : Martsha Afifah Putri
NPM : 2451011017

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang Pak Roy. Saya izin menjelaskan isi materi dan permasalahan pada artikel pertemuan 9

Artikel ini membahas tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila bukan hanya sekadar ideologi negara, tetapi juga merupakan identitas nasional yang harus diinternalisasi melalui pendidikan. Tujuannya adalah membentuk warga negara yang adil, bertanggung jawab, dan berkarakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidikan ini menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan perilaku, sehingga generasi muda dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, pendidikan Pancasila menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah perubahan kurikulum yang harus terus disesuaikan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Selain itu, Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku menuntut pendidikan Pancasila untuk mampu merangkul perbedaan tersebut dan memperkuat toleransi serta persatuan. Di era digital, teknologi juga membawa tantangan baru, seperti risiko disinformasi dan radikalisme. Oleh karena itu, literasi digital yang bijak perlu diajarkan agar siswa dapat menerima informasi dengan benar.

Masalah lain muncul dari implementasi kurikulum yang tidak merata di berbagai sekolah. Beberapa sekolah mengalami kendala dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara efektif, terutama di daerah terpencil yang kekurangan sumber daya dan akses literatur. Selain itu, kualitas guru juga menjadi perhatian, karena pengajar harus memiliki kompetensi yang memadai untuk menyampaikan materi Pancasila dengan cara inspiratif. Tantangan besar lainnya adalah apatisme generasi muda terhadap Pancasila. Sikap ini memerlukan pendekatan yang kreatif dan relevan agar Pancasila tidak hanya dipandang sebagai kewajiban formal, tetapi juga menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, artikel ini merekomendasikan beberapa solusi. Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan sangat penting agar mereka dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila dengan lebih efektif. Kurikulum juga harus inklusif dan interaktif, dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai mata pelajaran serta memanfaatkan teknologi digital untuk menarik minat siswa. Di samping itu, kolaborasi antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah diperlukan agar pendidikan Pancasila dapat diterapkan dengan lebih optimal.

Terakhir, pendidikan Pancasila harus terus dievaluasi dan direfleksikan untuk memastikan relevansinya dalam menghadapi perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Dengan dukungan dari semua pihak dan pendekatan yang holistik, generasi muda Indonesia diharapkan mampu memahami, menghayati, dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini penting agar mereka siap menghadapi tantangan global, menjaga persatuan, dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa yang berkeadilan dan bermartabat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Adinda Tri Cahyani -
Nama: Adinda Tri Cahyani
NPM :2411011153


Pada artikel ini menjelaskan tentang Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Tantangan- tantangan pancasila yang terjadi saat ini beberapa contohnya sebagai berikut:

1. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.
2. Perubahan sosial, baik dari segi budaya, ekonomi, politik, dan teknologi.
3. Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.
4. Menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.
5. Tantangan dalam hal implementasi yang efektif pada kualitas pendidikan.
6. Memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila.
7. Mengatasi pengaruh teknologi digital.
8. Mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.



Hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi tantangan pancasila saat ini yaitu mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni. Ini dapat membantu peserta didik memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks yang lebih luas dan relevan dengan kehidupan mereka. Merumuskan kurikulum pendidikan Pancasila yang lebih relevan dan efektif memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, pakar, dan masyarakat. Pendidikan Pancasila tidak hanya tentang pemberian pengetahuan dan pengenalan ideologi, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Dengan memfokuskan pada pembangunan karakter yang berlandaskan Pancasila, pendidikan akan menghasilkan individu yang berintegritas, memiliki etika, berjiwa demokratis, dan mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah kompleks.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by 2411011036_ Clara Dwi Adhelina -
Nama: Clara Dwi Adhelina
NPM: 2411011036

Assalamualaikum, selamat siang semuanya.
Izin menanggapi materi artikel pertemuan 9 mengenai “Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi”

Setelah membaca dan memahami artikel di atas, menurut saya Pancasila­­ sebagai ideologi mampu menjadi tumpuan dalam membentuk karakter warga negara. Maka dari itu dalam membentuk dan mengelola karakter yang berdasarkan nilai Pancasila perlu diadakannya Pendidikan Pancasila untuk tetap mempertahankan identitas individu atau kelompok agar tercipta setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila. Namun, pada era globalisasi Pendidikan Pancasila harus menghadapi tantangan besar dalam hal beradaptasi dengan kurikulum agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan serta mampu diaplikasikan dalam kehidupan nyata, kemajuan teknologi, perubahan sosial, juga keberagaman budaya.

Beberapa permasalahan serta tantangan yang dihadapi dalam Pendidikan Pancasila:
1. Globalisasi dan Perubahan sosial: Globalisasi dan perubahan sosial dari tahun-ketahun tidak akan bisa dihindari, dan harus siap untuk menghadapi. Dua hal tersebut menjadi permasalahan dan tantangan untuk mencapai relevansi dalam Pendidikan Pancasila di kehidupan sehari-hari.
2. Dinamika dan Tantangan Kurikulum: Sejak kemerdekaan Indonesia, Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan. Sehingga, penyesuaian kurikulum dari tahun ke tahun perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman agar relevansi nilai-nilai Pancasila dapat dicapai.
3. Keberagaman budaya dan identitas: Keberagaman budaya menjadi aspek penting dalam Pendidikan Pancasila, dengan adanya keberagaman seperti budaya, agama, suku, serta bahasa akan memunculkan dinamika dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, sehingga Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan melainkan sebagai alat dalam merangkul dan menghormati keberagaman tersebut.
4. Perkembangan serta kemajuan teknologi: Perkembangan serta kemajuan teknologi menjadi tantangan dalam Pendidikan Pancasila, karena era digital telah merubah cara belajar, berinteraksi, serta menerima informasi penting dalam dunia Pendidikan. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan bijak dalam penyampaian informasi dan literasi digital agar nilai Pancasila tetap mampu diimplementasikan.
5. Kolaborasi dalam Pendidikan Pancasila: Variasi interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila serta tantangan dalam memastikan pemahaman konsisten, akurat, dan sesuai dengan usungan pendiri bangsa, harus ada kolaborasi antara Lembaga pemerintah, Lembaga Pendidikan, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya.
6. Kompetensi tenaga pendidik: Kompetensi tenaga pendidik menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi dan diselesaikan, khususnya para tenaga pendidik di daerah terpencil. Maka kolaborasi dalam Pendidikan di point ini sangat berperan ini, mereka harus berinovasi untuk menciptakan serta meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik yang berkualitas baik.

Artikel di atas mengarahkan pada pentingnya Pendidikan Pancasila dalam menghadapi dinamika dan tantangan di era digital dalam menyikapi relevansi kurikulum dalam implementasi kehidupan sehari-hari, kemajuan dan perkembangan teknologi, perubahan sosial, keberagaman budaya yang di mana membutuhkan peran Lembaga pemerintah, Lembaga Pendidikan, masyarakat dan pemangku kepentingan serta diperlukannya penyesuaian secara strategis.

Sekian dari saya, terima kasih.
Assalamualaikum, selamat siang.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Dimas Maulana 2411011113 -
Nama : Dimas Maulana
NPM : 2411011113

Assalamualaikum, Selamat pagi Pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberi tanggapan tentang artikel yang telah diberikan

Pendidikan Pancasila di era globalisasi menghadapi dinamika dan tantangan yang kompleks. Meskipun Pancasila merupakan dasar negara kita, namun relevansinya terus dipertanyakan seiring dengan perubahan zaman. Tantangan utama yang dihadapi antara lain:

Kurangnya Relevansi: Pancasila seringkali dianggap tidak relevan dengan permasalahan kontemporer, sehingga minat generasi muda terhadapnya menurun.
Pengaruh Budaya Asing: Arus globalisasi membawa masuk berbagai budaya asing yang dapat menggeser nilai-nilai Pancasila.
Perkembangan Teknologi Informasi: Penggunaan teknologi informasi yang tidak bijak dapat menyebarkan informasi yang salah dan merusak nilai-nilai Pancasila.
Pluralisme Nilai: Keberagaman nilai dan keyakinan di masyarakat dapat menimbulkan konflik dalam memahami dan mengimplementasikan Pancasila.
Implikasi dan Solusi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan beberapa upaya, antara lain:

Membuat Pancasila Relevan: Pendidikan Pancasila harus disesuaikan dengan konteks zaman dan permasalahan yang dihadapi generasi muda. Nilai-nilai Pancasila harus dikaitkan dengan isu-isu aktual, seperti lingkungan, teknologi, dan sosial.
Integrasi ke dalam Kurikulum: Nilai-nilai Pancasila harus diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran, tidak hanya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Hal ini akan membuat pembelajaran Pancasila lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
Pemanfaatan Teknologi Informasi: Teknologi informasi harus dimanfaatkan secara positif untuk mendukung pembelajaran Pancasila. Misalnya, dengan membuat media pembelajaran yang interaktif dan menarik.
Penguatan Peran Guru: Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa. Guru perlu memiliki kompetensi yang memadai dalam mengajarkan Pancasila.
Keterlibatan Seluruh Komponen Masyarakat: Pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan Akhir

Pendidikan Pancasila di era globalisasi merupakan tantangan yang besar, namun bukan tidak mungkin untuk diatasi. Dengan upaya yang sistematis dan berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman hidup bagi generasi muda Indonesia.

Secara ringkas, pendidikan Pancasila harus:

Relevan: Sesuai dengan zaman dan permasalahan kontemporer.
Terintegrasi: Dimasukkan ke dalam berbagai mata pelajaran.
Teknologi-based: Memanfaatkan teknologi informasi.
Berbasis guru: Guru memiliki peran sentral.
Komprehensif: Melibatkan seluruh komponen masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Sisi Aprilia 2411011074 -
Nama: Sisi Aprilia
NPM: 2411011074

Assalamu'alaikum, izin menanggapi mengenai isi materi dan permasalahan dari artikel yang telah diberikan.

Isi Materi Artikel
Artikel tersebut membahas tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di Indonesia, berfokus pada upaya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia di tengah era globalisasi atau perubahan zaman yang begitu cepat.

* Peran Pancasila: Artikel membahas dan menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa.
* Dinamika Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila mengalami berbagai dinamika, seperti perubahan kurikulum, tantangan budaya, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
* Tantangan Pendidikan Pancasila: Artikel tersebut mengidentifikasikan beberapa tantangan utama dalam pendidikan Pancasila, antara lain:
-Relevansi: Menjaga relevansi Pancasila di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.
-Keberagaman: Mengakomodasi keberagaman budaya dan agama dalam konteks Pancasila.
-Implementasi: Menjamin efektivitas implementasi kurikulum Pancasila di sekolah-sekolah.
-Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara efektif.
-Kualitas Pendidik: Meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan Pancasila.
-Partisipasi Pemangku Kepentingan: Melibatkan semua pihak dalam upaya memperkuat pendidikan Pancasila.
-Apatisme: Mengatasi ketidakpedulian generasi muda terhadap Pancasila.
* Pentingnya Pendidikan Pancasila: dalam artikel ditegaskan bahwa pendidikan Pancasila adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila harus mampu membentuk karakter generasi muda yang berintegritas, memiliki etika, dan berjiwa demokratis.

Permasalahan
Beberapa permasalahan utama dalam pendidikan Pancasila, yaitu:
* Kurangnya Relevansi: Nilai-nilai Pancasila seringkali dianggap kurang relevan dengan kehidupan modern.
* Perbedaan Interpretasi: Terdapat perbedaan pandangan dan interpretasi mengenai nilai-nilai Pancasila.
* Kurangnya Implementasi Efektif: Kurikulum Pancasila belum sepenuhnya diimplementasikan dengan baik di sekolah-sekolah.
* Pengaruh Teknologi: Penggunaan teknologi yang tidak bijak dapat menghambat pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila.
* Kualitas Pendidik: Kurangnya kompetensi guru dalam mengajarkan Pancasila.
* Apatisme Generasi Muda: Ketidakpedulian generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila.

Solusi yang Disarankan
Artikel juga menyarankan beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, diantaranya:
* Integrasi Kurikulum: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam berbagai mata pelajaran.
* Pemanfaatan Teknologi: Menggunakan teknologi secara efektif untuk pembelajaran Pancasila.
* Peningkatan Kompetensi Guru: Melakukan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajarkan Pancasila.
* Partisipasi Aktif Semua Pihak: Melibatkan keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam upaya memperkuat pendidikan Pancasila.
* Pendekatan yang Inovatif: Menggunakan pendekatan pembelajaran yang menarik dan partisipatif.
* Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan pendidikan Pancasila.

Kesimpulan
Secara rinci, artikel ini membahas pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Namun, pendidikan Pancasila masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi secara serius. Dengan solusi yang tepat dan kerjasama seluruh warga negara, pendidikan Pancasila dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pembangunan bangsa Indonesia di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Achmad Radit_2411011002 -
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Selamat siang Pak Roy dan teman teman semua.

Sebelumnya izin memperkenalkan diri,

Nama = Achmad Radit Sitepu
NPM = 2411011002

Izin memberikan tanggapan terkait dengan artikel 1 yang berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan di Era Globalisasi: Tinjauan Literatur"

Menurut saya, Artikel ini membahas pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Pancasila sebagai ideologi dasar negara, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia. Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi.

Salah satu dinamika penting adalah perubahan dalam kurikulum pendidikan. Sejak kemerdekaan Indonesia, Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan. Namun, seiring perkembangan waktu, perlu ada penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Tantangan budaya juga merupakan aspek penting dalam pendidikan Pancasila. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku. Dinamika terjadi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini, memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat yang mampu merangkul dan menghormati keberagaman tersebut.

Adapun tujuan studi ini adalah untuk menggali pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila terutama dalam upaya menyebarkan nilai-nilai Pancasila di Indonesia. Ini mencakup dinamika dan tantangan dalam kurikulum, perubahan sosial, perubahan teknologi, serta bagaimana pendidikan Pancasila dapat beradaptasi dengan keragaman budaya dan nilai-nilai global. Selain itu, juga untuk mengaktualisasikan Pentingnya Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan Bangsa.

Inti dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Panca Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila. Hal ini juga mencakup kemampuan pendidikan Pancasila untuk beradaptasi dengan keragaman budaya dan nilai-nilai global yang ada di Indonesia.

Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila harus mampu menginternalisasi nilai-nilai ini kepada seluruh warga negara Indonesia.

Mungkin cukup sekian tanggapan yang bisa saya berikan, adanya kekurangan itu sendiri dikarenakan saya masih belum paham lebih dalam dengan artikel yang diberikan. Sekian dari saya, saya ucapakan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Farrel Pratama_2411011081 -
Nama:farrel pratama
NPM:2411011081

Assalammualaikum pak roy,izin memberikan tanggapan dari artikel yang bapak berikan.

Dinamika pendidikan Pancasila di era globalisasi menghadapi berbagai tantangan, seperti pengaruh budaya asing yang kuat, pergeseran nilai-nilai sosial, dan tantangan teknologi informasi. Siswa kini terpapar beragam ideologi dan norma dari luar, yang dapat mengikis pemahaman mereka tentang nilai-nilai Pancasila.

Untuk mengatasi ini, pendidikan Pancasila harus lebih relevan dan kontekstual, mengintegrasikan teknologi serta pendekatan interaktif. Selain itu, penguatan karakter dan identitas bangsa harus menjadi fokus, agar generasi muda tetap memahami dan menghargai nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perubahan zaman. Ini penting untuk membangun kesadaran akan tanggung jawab sosial dan keterlibatan aktif dalam masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Luthfia Alya Mabrooka -
Nama : Luthfia Alya Mabrooka
NPM : 2411011025

Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

Pemahaman tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila mencakup bagaimana pendidikan ini berusaha menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat yang semakin beragam, baik secara budaya maupun agama, serta beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial.
Tantangan utama meliputi menjaga relevansi Pancasila di era globalisasi, implementasi kurikulum yang konsisten, serta menghadapi disinformasi dan radikalisme melalui literasi digital. Selain itu, guru dan pendidik harus memiliki komitmen dan kompetensi dalam mengajarkan Pancasila dengan metode yang inspiratif dan relevan bagi generasi muda.

peningkatan pendidikan Pancasila berfokus pada evaluasi efektifitasnya dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila seperti kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Untuk meningkatkan kualitasnya, diperlukan integrasi pendidikan Pancasila dengan mata pelajaran lain, penggunaan teknologi interaktif, serta penguatan kompetensi pendidik. Kurikulum harus relevan dengan perkembangan sosial dan teknologi, serta mendukung pembelajaran yang partisipatif dan inklusif. Aktualisasi pendidikan Pancasila berperan penting dalam membentuk karakter bangsa yang beretika, toleran, dan berkontribusi terhadap masa depan bangsa yang adil dan beradab.

Pendidikan Pancasila di Indonesia berperan krusial dalam membentuk karakter bangsa yang mencerminkan nilai kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Namun, tantangan utama mencakup penyesuaian kurikulum dengan dinamika sosial, teknologi, serta pengajaran yang lebih relevan dan inovatif. Pemanfaatan teknologi digital, pelatihan guru, serta pendekatan inklusif dalam menghadapi keberagaman budaya dan agama menjadi penting. Evaluasi terhadap efektivitas pendidikan Pancasila juga diperlukan untuk memastikan generasi muda menghayati nilai-nilainya secara mendalam dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by JOY.BENJAMIN.RAFAEL21 2151011016 -
Nama: Joy Benjamin Rafael
NPM: 2151011016
Kelas: Pendidikan Pancasila B

Artikel tersebut membahas tentang Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, menghadapi tantangan yang signifikan yang disebabkan oleh perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah keberagaman budaya dan informasi global yang terus berkembang.

Tanggapan
Artikel ini menyoroti pentingnya adaptasi kurikulum, penggunaan teknologi dalam pendidikan, serta tantangan dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat yang semakin terhubung secara global. Beberapa aspek utama yang dibahas adalah:
- Integrasi Pancasila dalam Kurikulum: Penyesuaian materi ajar agar tetap relevan dan kontekstual.

- Pendidikan Multikultural: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam keberagaman budaya Indonesia.

- Pentingnya mengajarkan penggunaan teknologi dengan bijak agar tidak mengganggu pemahaman dan penerapan nilai Pancasila.

- : Perlunya peran aktif dari pemerintah, keluarga, masyarakat, dan pendidik untuk keberhasilan pendidikan Pancasila.

- Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila: Pendidikan Pancasila tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada pembentukan karakter. Nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, keadilan, dan demokrasi harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh generasi muda sebagai penerus bangsa.

- Era digital menimbulkan tantangan tersendiri dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila. Akses mudah ke informasi global dapat berdampak pada persepsi siswa terhadap nilai-nilai sosial, sehingga literasi digital yang bijak menjadi penting.

Kesimpulan
Dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan di era globalisasi, pendidikan Pancasila sangat perlu melakukan penyesuaian terhadap perkembangan zaman untuk tetap relevan. Hal ini harus melibatkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan keluarga. Dengan menjaga esensi nilai-nilai Pancasila dan mengintegrasikan teknologi serta literasi digital, pendidikan Pancasila diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya memahami Pancasila, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkarakter.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ni Made Krisnanda Satyawat_2451011014 -
Nama: Ni Made Krisnanda Satyawati
NPM: 2451011014
Prodi: Manajemen

Selamat Siang Pak. Berikut isi artikel yang telah saya baca

Isi artikel ini menyoroti Pancasila itu merupakan salah satu hal penting dalam pendidikan yang ada di Indonesia. Pancasila itu sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan terutama pada jaman sekarang ini karena pendidikan Pancasila itu di era globalisasi ini malah menjadi dinamika dan memiliki tantangan.

Pancasila yang ada di Indonesia ini mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan juga upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, perubahan sosial dan teknologi ini mempengaruhi pendidikan Pancasila yang ada di Indonesia karena pendidikan Pancasila ini harus beradaptasi dengan keberagaman budaya dan nilai-nilai global yang ada di Indonesia saat ini.

Padahal pendidikan Pancasila ini memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda atau bisa disebut Gen Z untuk saat ini dan kepada warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap perubahan dan juga dinamika sosial yang ada serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Pancasila di Indonesia Dennis sedang menghadapi berbagai tantangan yang sangat kompleks dan harus mendapatkan perhatian yang cukup serius, diantaranya
1. Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan yang cepat
Indonesia merupakan negara dengan keberagaman budaya dan agama. Pendidikan Pancasila ini harus mampu meakomodasi kan nilai lokal serta mengajarkan kita tentang apa itu toleransi, menghormati perbedaan, dan juga memperkuat rasa persatuan juga kesatuan.

2. Menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan
Indonesia memiliki slogan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, dengan beragam perbedaan itu kita ini harus menjaga dan mengatasi konflik konflik yang mungkin akan muncul di masyarakat karena perbedaan hal tersebut.

3. Tantangan kurikulum
Karena perubahan yang ada pada saat ini mengenai kurikulum yang telah ditetapkan oleh menteri pendidikan Indonesia ini juga menjadi tantangan yang cukup rumit bagi pengajar yang ada di Indonesia karena harus beradaptasi kembali dengan kurikulum tersebut dan tentunya ada kritik mengenai perubahan ini

4. Pengaruh teknologi digital
Dengan adanya perkembangan teknologi digital pada era saat ini tentunya banyak pemuda atau kalangan-kalangan pelajar yang minim untuk berliterasi maka itu tentunya menjadi tantangan yang juga cukup rumit bagi pendidikan Pancasila di Indonesia, Karena sedikit sekali yang mungkin akan membaca mengenai pendidikan Pancasila karena mereka mungkin akan tergiur dengan hal-hal yang jauh lebih modern dibandingkan dengan pendidikan Pancasila tersebut.

5. Memastikan partisipasi aktif dari semua masyarakat dalam pendidikan Pancasila
Ini dari semua kalangan harus ikut berpartisipasi aktif untuk menyalurkan pendidikan Pancasila, ini guna menjadikan pengetahuan Pancasila itu untuk pedoman dan pengetahuan kita sebagai warga negara Indonesia, di mana Pancasila ini menjadi dasar negara kita maka dari itu kita harus tau nilai-nilai yang terkandung di dalamnya itu harus bisa kita terapkan dengan partisipasi tersebut.

6. Permasalahan sumber daya yang ada di Indonesia
Permasalahan sumber daya ini pula menjadi tantangan yang sampai saat ini masih dibilang cukup rumit dan sulit untuk diatasi karena mungkin contohnya seperti infrastruktur yang kurang memadai di tempat-tempat terpencil, akomodasi dan banyaknya tenaga pendidik yang sulit atau jarang ingin mau memasuki tempat-tempat yang bisa dibilang jauh dari kalangan masyarakat lain.

7. Adanya apatisme atau ketidak pedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda atau gen Z
Kalangan muda saat ini itu masih banyak yang kurang peduli dengan pendidikan Pancasila, bahkan hanya menganggap Pancasila sebelah mata dan itu yang jadi tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia di mana itu kita harus meningkatkan pendidikan Pancasila terhadap kalangan muda terutama gen Z dan tentunya itu harus bisa kita menerapkan nilai-nilai Pancasila

Untuk menghadapi berbagai tantangan yang telah disebutkan tadi, kita ini perlu adanya peningkatan dalam pendidikan Pancasila yang ada di Indonesia. Contohnya kita mengajarkan bukan hanya pengetahuan atau pengenalan ide ideologi saja tetapi juga kita ini harus membentuk karakter yang berlandaskan dengan Pancasila. Kita juga harus fokus dalam pembangunan karakter yang berintegrasi, memiliki etika, berjiwa demokrasi, dan mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah yang kompleks.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Erlando Kurniawan -
Nama : Erlando Kurniawan
Npm : 2411011014
Kelas : A

Assalamualaikum Pak Roy dan teman-teman semuanya. Izinkan saya menjawab forum diskusi ini. 

Materi yang akan dibahas :

Artikel ini membahas tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi dan perkembangan teknologi. Tujuan pendidikan Pancasila adalah menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara serta membentuk karakter warga negara yang bertanggung jawab.

Artikel ini membahas tentang :

• Dinamika Pendidikan Pancasila
Kurikulum Pendidikan Pancasila terus berubah agar tetap relevan di era globalisasi. Tujuannya adalah memastikan nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, tantangan budaya dalam menggabungkan keberagaman budaya Indonesia dengan nilai-nilai Pancasila juga menjadi fokus, sehingga Pancasila bisa menjadi pedoman yang mempersatukan.

• Tantangan Globalisasi dan Teknologi
Pendidikan Pancasila perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, khususnya dalam hal literasi digital. Karena siswa sekarang memiliki akses luas ke berbagai informasi, penting untuk mengajarkan mereka cara menggunakan literasi digital secara bijak. Ini dilakukan agar mereka tetap bisa mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan tidak terpengaruh oleh informasi yang salah atau radikalisme yang berpotensi merusak.

• Peran Pendidikan Pancasila dalam Masyarakat
Pendidikan Pancasila perlu menyesuaikan dengan keberagaman budaya dan agama di Indonesia, serta mengajarkan pentingnya toleransi dan persatuan. Keterlibatan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan pendidikan ini, karena semuanya berperan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila tetap hidup di tengah masyarakat yang beragam.

Permasalahan yang akan dibahas :

• Relevansi Kurikulum
Pendidikan Pancasila menghadapi tantangan dalam menjaga relevansinya di tengah perubahan sosial dan teknologi. Untuk tetap sesuai dengan perkembangan zaman, kurikulum harus diperbarui secara kontekstual, terutama agar bisa menghadapi dampak globalisasi. Pembaruan ini penting agar nilai-nilai Pancasila tetap bisa diterapkan oleh generasi muda meskipun di tengah perubahan dunia yang cepat.

• Pengaruh Teknologi
Era digital menimbulkan tantangan baru untuk menjaga nilai-nilai Pancasila, terutama karena derasnya informasi yang tidak selalu positif. Disinformasi dan radikalisme menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan literasi digital yang bijak dalam pendidikan Pancasila, agar siswa dapat memilah informasi dengan benar dan tetap mempertahankan nilai-nilai Pancasila di tengah perkembangan teknologi.

• Tantangan Implementasi
Pelaksanaan pendidikan Pancasila belum merata, terutama di daerah terpencil yang kurang akses terhadap buku dan materi pendukung. Selain itu, apatisme di kalangan generasi muda juga menjadi tantangan besar, karena banyak yang kurang tertarik dengan Pancasila. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih untuk memastikan semua wilayah dan generasi memiliki kesempatan yang sama dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila.

• Peran Guru dan Kualitas Pengajaran
Guru memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila. Namun, masih ada masalah kurangnya pelatihan dan kompetensi guru untuk mengajarkan Pancasila dengan cara yang efektif dan inspiratif. Hal ini perlu diperbaiki.

Kesimpulan :

Artikel ini membahas pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila dengan menyesuaikan diri pada perubahan global, menggunakan teknologi dengan bijak, dan memperkuat partisipasi semua pihak dalam menjaga nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Doni Putra Kusuma -
Nama : Doni Putra Kusuma

NPM : 2411011131

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuhu, Selamat Siang Bapak Roy, Izinkan saya untuk memberikan tanggapan terkait dengan materi dan video pembelajaran MKU Pancasila hari ini.

Artikel ini membahas tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi.
1. isi Materi
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia harus diajarkan kepada generasi muda melalui pendidikan, namun menghadapi banyak tantangan di era modern ini. Pancasila tidak hanya ideologi tetapi juga menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter bangsa. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan memiliki nilai-nilai luhur seperti keadilan sosial, demokrasi, dan kemanusiaan​.
Pentingnya nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, keadilan, dan kebhinekaan menjadi kunci dalam menjaga integritas bangsa di tengah perkembangan global. Pendidikan Pancasila harus mampu menginternalisasi nilai-nilai ini kepada generasi muda​.
2. Permasalahan yang Dihadapi
1. Perubahan Kurikulum: Kurikulum pendidikan Pancasila harus terus disesuaikan dengan konteks perkembangan zaman, terutama untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan ini juga mencakup penyesuaian terhadap teknologi dan perkembangan sosial.
2. Tantangan Budaya: Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya, agama, dan suku. Pendidikan Pancasila menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini, sehingga tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga mampu merangkul keberagaman tersebut​.
3. Perkembangan Teknologi: Teknologi digital membawa tantangan baru dalam pendidikan, termasuk dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila. Akses informasi yang lebih mudah melalui internet juga membawa risiko disinformasi dan radikalisme, sehingga literasi digital yang bijak perlu diintegrasikan dalam pendidikan Pancasila​.
4. Variasi Interpretasi Pancasila: Salah satu permasalahan adalah adanya variasi dalam interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila di berbagai kelompok masyarakat. Hal ini menuntut adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menjaga konsistensi dan keaslian pemahaman terhadap Pancasila​.
5. Kualitas Guru dan Metode Pengajaran: Salah satu tantangan penting adalah kualitas guru yang mengajarkan Pancasila. Guru perlu pelatihan khusus untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang relevan dan inspiratif bagi siswa. Metode pengajaran yang lebih inovatif dan interaktif diperlukan​.
6. Tantangan Globalisasi: Globalisasi membawa tantangan dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah arus informasi global yang cepat. Masyarakat Indonesia semakin terhubung dengan dunia luar, sehingga nilai-nilai Pancasila harus bisa bersaing dan tetap relevan di tengah dinamika ini​.
7. Apatisme Generasi Muda: Ada kecenderungan apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Hal ini menjadi tantangan dalam menjadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dan semangat, bukan hanya kewajiban formal​.

3. Solusi yang Diusulkan
1.Peningkatan Kurikulum dan Pelatihan Guru.
2.Partisipasi Keluarga dan Masyarakat
3.Pemanfaatan Teknologi seperti literasi digital yang bijak harus dikembangkan
4.mengajarkan bukan hanya pengetahuan dan pengenalan ideologi, tetapi juga pembentukan
karakter yang berlandaskan Pancasila
5.Fokus pada pembangunan
karakter yang berintegritas, memiliki etika, berjiwa demokratis, dan mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah kompleks.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Afrizal Fauzi -
Nama : Afrizal Fauzi
NPM : 2411011144
Kelas : B

Artikel yang berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" membahas bagaimana pendidikan Pancasila beradaptasi di tengah perubahan global. Artikel ini menjelaskan beberapa aspek penting, yaitu:

Dinamika Pendidikan Pancasila: Sejak awal pembentukannya, pendidikan Pancasila mengalami perubahan dalam kurikulum, adaptasi terhadap perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Nilai-nilai Pancasila tetap perlu relevan dan diterapkan dalam kehidupan nyata.

Tantangan yang Dihadapi:

Globalisasi: Masyarakat Indonesia semakin terhubung dengan dunia internasional, sehingga perlu ada upaya untuk menjaga relevansi Pancasila di tengah arus informasi global.
Keberagaman: Indonesia yang memiliki berbagai suku, agama, dan budaya, menghadapi tantangan dalam menjaga kesatuan dan mencegah konflik yang disebabkan oleh perbedaan.
Teknologi: Perkembangan teknologi memberikan dampak pada cara pendidikan disampaikan, namun juga membawa risiko disinformasi yang bisa merusak pemahaman generasi muda terhadap Pancasila.
Solusi yang Diajukan: Pendidikan Pancasila memerlukan inovasi dalam penyampaian, misalnya integrasi nilai Pancasila dengan mata pelajaran lain serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yang lebih interaktif.

Pentingnya Pendidikan Pancasila: Pendidikan ini berfungsi untuk membentuk karakter generasi muda yang berkomitmen pada persatuan, demokrasi, dan keadilan, serta menghadapi tantangan masa depan dengan landasan Pancasila​
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by SABRINA ALYA ROSYADI 2411011072 -

Nama : Sabrina Alya Rosyadi

NPM : 2411011072

Kelas : A

Assalamualaikum pak, izin memberikan tanggapan mengenai materi MKU Pancasila pada hari ini.

Dalam artikel ini, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial dijelaskan. Nilai-nilai ini sulit ditanamkan karena pengaruh budaya asing seperti individualisme dan materialisme. Gaya hidup yang mengabaikan kebebasan pribadi menjadi lebih populer sebagai akibat dari globalisasi. Akibatnya, Pancasila dianggap kuno dan tidak relevan dengan dunia saat ini. Selain itu, penulis menunjukkan bahwa pengajaran Pancasila di sekolah seringkali dipandang tidak menarik dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa merasa sulit untuk memahami nilai-nilai Pancasila karena pendekatan yang terlalu teoritis dan formal. Yohanes Mihit menyarankan agar pendidikan Pancasila diubah dengan pendekatan yang lebih kreatif dan interaktif, sehingga siswa dapat lebih terlibat dan memahami nilai-nilai tersebut dengan cara yang lebih menyenangkan dan menarik. artikel ini juga membahas kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin melebar di era globalisasi. Di tengah kesenjangan ini, nilai-nilai keadilan sosial dalam Pancasila perlu ditegaskan kembali, agar semua lapisan masyarakat bisa merasakan keadilan. Pendidikan Pancasila diharapkan tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada penerapannya dalam menghadapi masalah nyata, seperti ketidakadilan sosial.

Secara keseluruhan, artikel ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila yang lebih relevan, kreatif, dan adaptif untuk menghadapi tantangan globalisasi, agar nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Nayla Cahaya Putri_2411011007 -
Nama : Nayla Cahaya Putri
NPM : 2411011007

Assalamualaikum selamat siang kepada Pak Roy dan teman-teman semua. Izin menanggapi isi materi dan permasalahan yang ada pada artikel yang telah diberikan.

Di dalam artikel yang berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" oleh Yohanes Mihit memaparkan tentang dinamika perubahan, tantangan serta upaya yang dihadapi Pendidikan Pancasila di Indonesia sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Adapun isi materi yang dijelaskan yaitu berupa :

1). Dinamika Pendidikan Pancasila di Indonesia
Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak pembentukannya hingga saat ini. Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum pemahaman, tantangan budaya serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi. Salah satu dinamika penting adalah perubahan dalam kurikulum pendidikan. Sejak kemerdekaan Indonesia p
Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur. Namun, seiring perkembangan waktu perlu ada penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Pemahaman tentang Pancasila juga mengalami dinamika. Dalam beberapa periode mungkin terjadi variasi interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila. Untuk mengatasi dinamika ini perlu kolaborasi antara pemerintah lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila.

2). Tantangan Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang seringkali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.
Tantangan budaya juga merupakan aspek penting dalam pendidikan Pancasila. Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya dan agama. Pendidikan Pancasila harus terus beradaptasi dengan dinamika dan tantangan tersebut tetapi tetap memegang teguh esensi nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi bangsa. Tantangan lain yang harus dihadapi yaitu adanya pengaruh teknologi digital akibat adanya dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Sementara itu masalah integritas dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila adalah tantangan lain yang tidak boleh diabaikan.

3). Upaya dan Solusi Mengahadapi Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila di Indonesia
Para pendidik dan pemangku kebijakan pendidikan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila, mengintegrasikannya dalam kurikulum, dan mengajarkan generasi muda tentang arti pentingnya bagi pembangunan bangsa yang adil beradab dan berkelanjutan. Dalam menghadapi kualitas pendidikan Pancasila, dalam hal implementasi yang efektif perlu diupayakan pendekatan yang inovatif dan interaktif agar pesan-pesan moral dan etika dalam Pancasila dapat diterima baik oleh siswa. Peningkatan pendidikan Pancasila memerlukan solusi-solusi inovatif. Salah satu solusi adalah mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni. Selain itu pemanfaatan teknologi dalam penyampaian materi dapat memikat generasi muda seperti menggunakan platform dari interaktif dan menyediakan konten multimedia yang menarik. Dalam menghadapi tantangan pendidikan Pancasila penting juga untuk memperkuat pelatihan dan peningkatan kompetensi para pendidik dengan mengembangkan program pelatihan khusus yang berfokus pada pengajaran nilai-nilai Pancasila, pendekatan yang kreatif, dan penanganan situasi kontroversial dapat meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila di semua tingkat pendidikan. Kurikulum perlu terus disesuaikan dengan perkembangan masyarakat teknologi dan tantangan global dengan memerlukan kerjasama antara pemerintah lembaga pendidikan pakar dan masyarakat. Langkah yang dapat diambil juga adalah dengan mengajarkan bukan hanya pengetahuan dan pengenalan ideologi, tetapi juga pembentukan karakter yang berlandaskan Pancasila.


•Permasalahan Terkait
1) Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan kepada cara pendidikan Pancasila disampaikan. Perubahan ini memungkinkan adanya akses ke berbagai informasi, tetapi juga membawa risiko disinformasi dan radikalisme.
2) Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Masyarakat kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi.
3) Potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan. Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui bhinneka tunggal Ika memerlukan pendekatan yang inklusif untuk merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Hal ini menjadi lebih rumit dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat mengganggu kerukunan sosial.
4) Kualitas Pendidikan Pancasila dihadapkan pada tantangan dalam hal implementasi yang efektif. Meskipun Pancasila secara resmi sudah menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia Dalam praktiknya ada perbedaan implementasi yang signifikan antara satu sekolah dengan yang lain.
5) Masalah integritas dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila. Guru-guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan untuk mengajarkan nilainya secara efektif.
6) Permasalahan Sumber Daya. akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila dapat menjadi terbatas di beberapa wilayah. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan Pancasila adalah masalah yang harus diatasi.
7) Apatisme dan Ketidakpedulian
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Jasmine Putri Melani 2411011009 -
Nama : Jasmine Putri Melani
NPM : 2411011009
Kelas : A


artikel ini membahas tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan pancasila di era globalisasi, Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu :
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila harus mampu menginternalisasi nilai-nilai ini kepada seluruh warga negara Indonesia. Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan
perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.

Masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan sosial, baik dari segi budaya, ekonomi,
politik, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi tantangan dari perubahan ini, mengakomodasi dinamika sosial, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang berkembang. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan pada cara pendidikan Pancasila disampaikan. Perubahan ini memungkinkan adanya akses ke berbagai informasi, tetapi juga membawa risiko disinformasi
dan radikalisme. Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang
kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius. Salah satu tantangan utama adalah
menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai
belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya
saing di tengah arus globalisasi.

Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia.
Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi
muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi
keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan.
Tantangan yang dihadapi meliputi penyesuaian dengan globalisasi, peningkatan kualitas guru,
integritas kurikulum, penggunaan teknologi, dan peran dalam membentuk karakter bangsa
yang adil, beradab, dan berkelanjutan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Aurellia Putri Afandi 2451011018 -
Nama : Aurellia Putri Afandi
NPM : 2451011018
Kelas : B

Assalamualaikum Pak Roy, izinkan saya memberikan tanggapan terkait materi MKU hari ini.

Artikel berjudul “Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi” membahas dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan sosial dan teknologi. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara serta membentuk karakter warga negara Indonesia yang bertanggung jawab. Upaya untuk menjaga relevansi kurikulum di era globalisasi sangat penting agar nilai-nilai Pancasila tetap dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan dalam mengintegrasikan keberagaman budaya dan teknologi juga menjadi sorotan, mengingat Indonesia yang kaya akan keragaman.

Selain itu, artikel ini menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dalam mengajarkan toleransi dan persatuan di tengah keragaman budaya dan agama di Indonesia. Dalam era digital, literasi digital yang bijak menjadi kunci agar nilai-nilai Pancasila tidak tergerus oleh informasi yang salah atau radikalisme. Oleh karena itu, keterlibatan keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam pendidikan ini sangat diperlukan untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda.

Namun, tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila cukup kompleks. Implementasi yang tidak merata, kurangnya pelatihan bagi guru, dan apatisme generasi muda terhadap Pancasila adalah beberapa masalah yang perlu segera diatasi. Menurut saya, penting untuk memperkuat pendidikan Pancasila melalui pendekatan yang inovatif dan partisipatif agar dapat memikat minat siswa. Dengan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan, pendidikan Pancasila bisa tetap relevan dan berkontribusi positif bagi perkembangan karakter bangsa Indonesia.

Terima kasih, Wassalamualaikum.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Sintia Dewi Putri 2411011046 -
Nama : Sintia Dewi Putri
NPM :2411011046
Kelas : A manajemen
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Roy, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi
Dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi sangat beragam, mencerminkan perubahan sosial, teknologi, dan budaya yang cepat. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai dinamika tersebut beserta tantangan-tantangan yang dihadapi:

1. Dinamika dalam Pendidikan Pancasila

Perubahan Kurikulum dan Metode Pembelajaran: Pendidikan Pancasila telah mengalami perubahan kurikulum seiring berjalannya waktu, menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan generasi muda. Metode pembelajaran yang lebih interaktif, seperti diskusi, studi kasus, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, mulai diterapkan untuk menggantikan metode konvensional yang lebih teoritis.

Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Di era digital, pembelajaran Pancasila juga memanfaatkan teknologi, seperti e-learning, aplikasi pendidikan, dan media sosial. Ini membantu memperluas akses dan jangkauan pembelajaran Pancasila, sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelajar dengan metode yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman.

Peran Nilai-Nilai Pancasila dalam Identitas Generasi Muda: Globalisasi membawa berbagai budaya, ideologi, dan nilai-nilai baru yang dapat memengaruhi generasi muda. Pendidikan Pancasila berperan dalam membangun dan mempertahankan identitas kebangsaan di tengah arus global, seperti dengan menanamkan rasa cinta tanah air, toleransi, dan kebersamaan di kalangan siswa.


2. Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

Perkembangan Nilai Individualisme dan Konsumerisme: Salah satu dampak dari globalisasi adalah meningkatnya nilai-nilai individualisme dan konsumerisme di kalangan masyarakat, termasuk generasi muda. Hal ini seringkali bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan kebersamaan, gotong royong, dan kesejahteraan bersama. Pendidikan Pancasila perlu lebih kreatif dalam menanamkan nilai-nilai kebersamaan di tengah derasnya arus individualisme.

Perbedaan Pemahaman dan Interpretasi Pancasila: Interpretasi nilai-nilai Pancasila bisa beragam di masyarakat, dan perbedaan ini kadang memunculkan konflik pemahaman. Pendidikan Pancasila di sekolah perlu memastikan bahwa pemahaman yang diajarkan konsisten dengan nilai dasar yang diharapkan, tetapi tetap relevan dengan perkembangan sosial dan budaya.

Tantangan dalam Meningkatkan Relevansi Materi Pancasila: Banyak siswa yang merasa bahwa materi Pancasila terkesan normatif dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan isu-isu aktual, seperti keberagaman, lingkungan, dan perubahan sosial, agar lebih dekat dengan realitas yang mereka hadapi.

Pengaruh Media Sosial dan Informasi Global: Media sosial dan internet seringkali membawa informasi yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti informasi yang mengandung hoaks, intoleransi, atau radikalisme. Pendidikan Pancasila perlu memberikan keterampilan literasi digital kepada generasi muda, agar mereka mampu menyaring informasi dengan bijak dan tetap mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.

Kesadaran dan Keteladanan Sosial: Pembelajaran Pancasila tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga dipengaruhi oleh contoh nyata dari pemimpin dan tokoh masyarakat. Ketika ada ketimpangan antara nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dengan realitas sosial seperti korupsi atau intoleransi, hal ini bisa membuat siswa kehilangan kepercayaan pada nilai Pancasila.


3. Tanggapan terhadap Tantangan Tersebut

Meningkatkan Kualitas Pengajaran: Perlu ada pelatihan dan peningkatan kualitas bagi para pengajar agar mampu menyampaikan pendidikan Pancasila dengan cara yang relevan dan menarik. Guru perlu dilatih untuk menggunakan pendekatan kontekstual yang mampu mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan tantangan kehidupan modern.

Integrasi dengan Pendidikan Karakter: Pendidikan Pancasila dapat diintegrasikan dengan pendidikan karakter yang lebih luas, seperti membangun sikap toleransi, kejujuran, tanggung jawab, dan semangat gotong royong. Ini akan membuat Pancasila lebih hidup dalam keseharian siswa, bukan hanya sebatas teori.

Memperkuat Peran Keluarga dan Masyarakat: Pendidikan Pancasila tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah. Keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan contoh nyata penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ini bisa melalui kegiatan gotong royong, acara kebudayaan, atau diskusi mengenai isu-isu sosial dalam perspektif nilai Pancasila.

Penggunaan Media Sosial sebagai Alat Penyebar Nilai Pancasila: Media sosial bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk menyebarkan konten-konten positif yang berisi nilai-nilai Pancasila. Ini bisa berupa kampanye toleransi, cinta lingkungan, dan keadilan sosial yang dikemas secara menarik dan mudah diakses oleh generasi muda.
Dengan menghadapi tantangan ini secara kreatif dan adaptif, pendidikan Pancasila dapat tetap relevan dan berperan penting dalam membentuk generasi muda yang memiliki identitas kebangsaan yang kuat dan mampu beradaptasi dengan tantangan era globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by I Wayan Dava Andriyana 2411011130 -
Nama: I Wayan Dava Andriyana
Npm :2411011130

Dalam Artikel yang lampirkan berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi: Tinjauan Literatur" oleh Yohanes Mihit. Artikel ini membahas mengenai tantangan dan dinamika pendidikan Pancasila di Indonesia dalam menghadapi era globalisasi. Beberapa poin penting yang dibahas meliputi:

-Peran Pancasila: Pancasila berfungsi sebagai ideologi negara dan dasar bagi pembentukan karakter bangsa. Pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan kepada generasi muda menjadi fokus utama.
-Dinamika Kurikulum: Artikel ini menyoroti perubahan kurikulum yang perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
-Tantangan Sosial dan Teknologi: Pendidikan Pancasila harus menghadapi perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Literasi digital dan penggunaan teknologi secara bijak perlu diajarkan dalam konteks Pancasila untuk memastikan nilai-nilai luhur tidak tergeser.
-Keragaman Budaya: Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku memerlukan pendekatan yang inklusif dalam pendidikan Pancasila agar bisa merangkul seluruh elemen masyarakat tanpa mengabaikan keberagaman tersebut.
-Peningkatan Kualitas Pendidikan Pancasila: Artikel ini menekankan pentingnya pelatihan bagi pendidik, perbaikan kurikulum, dan penggunaan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan interaktif. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap Pancasila.
-Aktualisasi Pancasila: Pendidikan Pancasila dianggap sebagai investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bangsa. Generasi muda diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perubahan sosial dan menjaga keutuhan bangsa.
Secara keseluruhan, artikel ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan Pancasila yang adaptif terhadap perubahan global, namun tetap setia pada nilai-nilai dasar yang mendasari bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Haris Renafi -
Ahmad Haris Renafi
NPM : 2411011004
Kelas: A
Tanggapan saya mengenai artikel ini adalah membahas tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila di era digital dan global.
Artikel yang berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi: membahas berbagai tantangan dan dinamika yang dihadapi oleh pendidikan Pancasila di Indonesia, beberapa aspek penting, seperti perubahan kurikulum, tantangan budaya, dampak perkembangan teknologi, serta pentingnya adaptasi nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan sosial yang cepat
Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara 
Pendidikan Pancasila diposisikan sebagai elemen penting dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya berperan sebagai ideologi, tetapi juga sebagai dasar negara yang membentuk identitas dan kesadaran berbangsa.
Dinamika dalam Kurikulum Pendidikan Pancasila
Perkembangan kurikulum menjadi salah satu dinamika penting dalam pendidikan Pancasila. Artikel ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila secara relevan, menyesuaikan dengan perubahan sosial dan global, tanpa mengorbankan nilai-nilai fundamental.
Tantangan Budaya dan Keberagaman Indonesia sebagai negara multikultural menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila di tengah keragaman budaya, agama, dan suku. Artikel ini menyoroti pentingnya pendidikan Pancasila sebagai alat yang dapat merangkul keberagaman dan menjaga persatuan.

Dampak Teknologi dan Era Digital
 Era digital menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi pendidikan Pancasila. Akses terhadap informasi yang luas melalui internet dapat mempermudah penyebaran nilai-nilai Pancasila, namun juga dapat menyebabkan penyebaran disinformasi atau radikalisme. Oleh karena itu, literasi digital yang bijak perlu diajarkan bersamaan dengan pendidikan Pancasila.

Permasalahan yang di angkat

1. Kontekstualisasi Kurikulum Pancasila
2. Tantangan dalam Mengintegrasikan Keberagaman
3. Tantangan Teknologi dan Disinformasi: 
4. Ketidakpedulian Generasi Muda terhadap Pancasila: 

Artikel ini mempersuasi rakyat indonesia bahwa keberhasilan pendidikan Pancasila sangat bergantung pada kolaborasi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah saja. Pendidikan Pancasila bukan hanya soal mengajarkan ideologi negara, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang mampu menghadapi tantangan global.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Maulin Fatricia 2411011008 -
Assalamualaikum Pak Roy & teman-teman sekalian.

Perkenalkan nama saya Maulin Fatricia dengan NPM 2411011008. Izin menanggapi mengenai materi pada artikel pertemuan 9.

Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Pancasila, sebagai ideologi dasar negara, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia (Darmadi, 2019). Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi.

• Pemahaman tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
Inti dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya penyebaran nilai-nilai tersebut, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi pendidikan Pancasila (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan RI, 2016). Hal ini juga mencakup kemampuan pendidikan Pancasila untuk beradaptasi dengan keragaman budaya dan nilai-nilai global yang ada di Indonesia.

• Refleksi dan peningkatan pendidikan Pancasila
Refleksi dalam peningkatan pendidikan Pancasila menjadi krusial mengingat peran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia (Lestari & Arpannudin, 2020). Penting bagi kita untuk menilai sejauh mana pendidikan Pancasila telah berhasil dalam membentuk karakter bangsa yang mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Dalam refleksi ini, perlu dilihat apa yang telah berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki, termasuk apakah kurikulum telah mengakomodasi dinamika sosial, teknologi, dan budaya serta apakah pendekatan yang digunakan telah menginspirasi pemahaman mendalam dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

• Aktualisasi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan Bangsa
Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam mengukuhkan fondasi karakter bangsa Indonesia untuk masa depan yang lebih baik (Rohani, 2019). Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti kebhinekaan, persatuan, demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan yang adil, harus diaktualisasikan dalam pendidikan agar generasi mendatang memiliki landasan kuat dalam menjaga integritas negara, menghormati perbedaan, serta berkontribusi positif dalam
mewujudkan masyarakat yang adil dan bermartabat.

• Analisis dan Pembahasan
Menurut Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan RI (2016) Pancasila adalah landasan ideologis dan konstitusional Indonesia yang mencakup lima sila Pendidikan Pancasila perlu menginternalisasi nilai-nilai in kepada warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi negara. Ini menjadi penting karena Pancasila adalah fondasi dari sistem hukum, politik, dan sosial Indonesia. Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara. Tantangan dalam penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berrusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Alif Dost Muhammad -
Nama: Alif Dost Muhammad
NPM : 2451011010
Kelas : Manajemen D
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Sore pak Roy, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

menurut saya artikel itu membahas tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di Indonesia, terutama dalam konteks era globalisasi. Berikut adalah ringkasan dan analisis isi materi serta permasalahan yang diangkat dalam artikel tersebut:

1. Pendahuluan

Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila berfungsi sebagai dasar ideologi negara yang harus diajarkan dalam pendidikan untuk membentuk karakter warga negara yang bertanggung jawab.
Dinamika Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila mengalami perubahan signifikan dalam kurikulum dan pemahaman, serta harus beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi.
2. Metode

Pendekatan Kajian Pustaka: Studi ini menggunakan eksplorasi literatur untuk mengumpulkan data terkait pendidikan Pancasila.
3. Hasil dan Pembahasan

Pemahaman Dinamika dan Tantangan:
Kurikulum: Perlu penyesuaian agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dengan konteks sosial yang berubah.
Tantangan Budaya: Mengintegrasikan Pancasila dengan keragaman budaya Indonesia.
Perkembangan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk penyampaian nilai-nilai Pancasila secara efektif.
Variasi Interpretasi: Tantangan dalam menjaga konsistensi pemahaman terhadap Pancasila di tengah berbagai interpretasi.
4. Tantangan yang Dihadapi

Relevansi: Menjaga relevansi Pancasila di era globalisasi yang cepat.
Keberagaman: Mengelola keberagaman budaya dan agama untuk mencegah konflik.
Kualitas Pendidikan: Meningkatkan efektivitas pengajaran Pancasila di sekolah.
Pengaruh Teknologi: Menghadapi tantangan informasi yang salah dan radikalisasi melalui media sosial.
Kompetensi Guru: Menjamin bahwa guru memiliki pemahaman yang baik dan keterampilan dalam mengajarkan Pancasila.
Partisipasi Pemangku Kepentingan: Memastikan dukungan dari masyarakat dan pemerintah dalam pendidikan Pancasila.
5. Refleksi dan Peningkatan

Pendidikan Karakter: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran yang partisipatif.
Pelatihan Guru: Meningkatkan kompetensi pendidik dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila.
Kurikulum Relevan: Mengadaptasi kurikulum dengan perkembangan masyarakat dan tantangan global.
6. Aktualisasi Pendidikan Pancasila

Pilar Karakter Bangsa: Pendidikan Pancasila sebagai landasan untuk membangun karakter bangsa yang berintegritas dan beradab.
Investasi untuk Masa Depan: Mengaktualisasikan pendidikan Pancasila sebagai investasi untuk keberlanjutan bangsa.
7. Simpulan

Inti Identitas Bangsa: Pendidikan Pancasila adalah inti dari identitas bangsa Indonesia dan harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Keluarga dan Masyarakat: Keterlibatan semua pihak dalam mendukung pendidikan Pancasila sangat penting.
Permasalahan yang Dihadapi

Relevansi Pancasila: Bagaimana memastikan bahwa Pancasila tetap relevan di tengah arus globalisasi?
Keberagaman: Bagaimana mengelola keberagaman budaya dan agama di Indonesia?
Kualitas Pengajaran: Apa langkah yang harus diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila?
Pengaruh Teknologi: Bagaimana mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi informasi?
Kompetensi Guru: Apakah guru sudah cukup kompeten dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila?
Partisipasi Masyarakat: Bagaimana meningkatkan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila?
Kesimpulan

Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa dan harus diadaptasi dengan tantangan yang ada. Keberhasilan pendidikan ini bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan keluarga untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Reno Khairul Mubin -
Nama : Reno Khairul Mubin
Npm : 2411011132

Assalamualaikum pak Roy, izinkan saya memberikan isi materi dan permasalahan dari artikel yang diberikan.

Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.
Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia yang mencakup lima sila yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Pancasila tidak hanya sebagai ideologi, tetapi juga sebagai identitas dan fondasi bangsa. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk membentuk karakter dan kesadaran berbangsa.
Dinamika Pendidikan Pancasila meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi .
Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang seringkali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila.Tantangan budaya juga merupakan aspek penting dalam pendidikan Pancasila.Tantangan lain yang harus dihadapi yaitu adanya pengaruh teknologi digital akibat adanya dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.

Permasalahan :
Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia.
Menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.
Bagaimana menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda dengan cara yang menginspirasi dan relevan.
Mengatasi pengaruh teknologi digital. Membangun pemahaman yang kritis dan sehat tentang Pancasila dalam era digital ini perlu mendapatkan perhatian khusus.
Masalah integritas dan kualitas guru dalam mengajar Pancasila.
Tantangan permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil, termasuk akses terhadap literatur dan materi pendukung mengenai Pancasila. Memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan Pancasila adalah tantangan yang harus diatasi.

Tantangan besar lainnya adalah mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Tantangan ini melibatkan upaya untuk menjadikan Pancasila sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar kewajiban formal, tetapi juga sebagai inspirasi, semangat, dan nilai-nilai yang dihayati oleh pemuda Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Kanaya Sabila -
Nama : Kanaya Sabila
NPM : 2451011033
Kelas : B

Assalamualaikum Wr. Wb, Selamat Sore Pak Roy, izinkan saya untuk memberi tanggapan terkait artikel tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi pada pembelajaran MKU Pancasila hari ini.

Isi Materi dan Permasalahan Artikel tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila dalam Era Globalisasi

Pendahuluan
Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur yang harus ditanamkan dalam pendidikan untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan berkepribadian Pancasila.

Dinamika Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila mengalami perubahan signifikan dalam kurikulum, pemahaman, dan tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi.

Dinamika dalam Pendidikan Pancasila
Perubahan Kurikulum: Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan, tetapi perlu penyesuaian agar tetap relevan dengan konteks kehidupan nyata.

Tantangan Budaya: Mengintegrasikan nilai Pancasila dengan keragaman budaya Indonesia untuk merangkul dan menghormati perbedaan.

Perkembangan Teknologi: Era digital mengubah cara belajar dan interaksi, sehingga pendidikan Pancasila perlu mengadaptasi teknologi tanpa mengorbankan kedalaman pemahaman.

Tantangan yang Dihadapi
Relevansi Pancasila: Menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.

Kualitas Pendidikan: Meningkatkan metode pengajaran agar nilai-nilai Pancasila dapat disampaikan secara inspiratif dan efektif.

Pengaruh Teknologi: Mengatasi disinformasi dan radikalisasi yang mungkin muncul akibat akses mudah ke informasi di era digital.

Partisipasi Pemangku Kepentingan: Memastikan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam pendidikan Pancasila.

Sumber Daya: Mengatasi masalah akses terhadap materi pendidikan Pancasila, terutama di daerah terpencil.

Refleksi dan Peningkatan Pendidikan Pancasila
Kurikulum yang Relevan: Mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan mata pelajaran lain untuk memberikan konteks yang lebih luas.

Pelatihan Guru: Meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara efektif.

Metode Pembelajaran Inklusif: Menggunakan pendekatan partisipatif yang melibatkan siswa dalam diskusi dan proyek untuk memperkuat pemahaman.

Aktualisasi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan
Pentingnya Pendidikan Karakter: Fokus pada pembentukan karakter yang berintegritas dan demokratis.

Investasi untuk Keberlanjutan: Pendidikan Pancasila sebagai investasi jangka panjang untuk membangun masyarakat yang adil dan bermartabat.

Simpulan
Pendidikan Pancasila adalah fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia, dengan tantangan yang kompleks yang harus dihadapi, termasuk relevansi, kualitas, dan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Keberhasilan pendidikan ini terletak pada integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan dari masyarakat.

Permasalahan Utama
Relevansi dan Adaptasi: Bagaimana menjaga agar pendidikan Pancasila tetap relevan dalam konteks global yang terus berubah.

Kualitas Pengajaran: Tantangan dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang menarik dan efektif.

Partisipasi dan Akses: Memastikan semua lapisan masyarakat terlibat dalam pendidikan Pancasila, termasuk di daerah terpencil.

Mengatasi Apatisme: Membangun ketertarikan dan komitmen generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila.

Dengan memahami isi dan permasalahan yang diangkat dalam artikel ini, kita dapat lebih menghargai pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia di era globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by dafira ardian chika -
Nama : Dafira Ardian Chika
NPM : 2411011149

Assalamualaikum Wr.Wb , Selamat sore Pak Roy , Izin mengggapi pada materi artikel pada pertemuan 9 yakni " Dinamika dan Tantangan Pancasila di Era Globalisasi "

1. Pentingnya Pendidikan Pancasila:
Artikel ini menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar ideologi negara, tetapi juga identitas bangsa yang perlu ditanamkan melalui pendidikan. Pendidikan Pancasila memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk generasi muda agar memiliki kesadaran tentang persatuan, keadilan, dan demokrasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Tantangan Pendidikan Pancasila:
Tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Pancasila meliputi perubahan sosial, budaya, dan teknologi di era globalisasi. Teknologi digital dan globalisasi membawa dampak besar pada cara siswa belajar dan memahami nilai-nilai Pancasila. Selain itu, keragaman budaya dan agama di Indonesia juga menjadi tantangan dalam memastikan nilai-nilai Pancasila bisa merangkul semua elemen masyarakat tanpa mengesampingkan perbedaan.
3. Dinamika Kurikulum:
Artikel mengulas perubahan dalam kurikulum yang perlu dilakukan agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dalam konteks perubahan zaman. Kurikulum pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan sosial agar dapat terus memberikan pendidikan yang bermakna bagi siswa.
4. Peran Teknologi dalam Pendidikan Pancasila:
Teknologi informasi, seperti internet dan media sosial, menawarkan kemudahan akses informasi tetapi juga membawa risiko disinformasi. Pendidikan Pancasila diharapkan bisa memanfaatkan teknologi secara bijak dengan mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulumnya.
5. Kualitas Guru dan Pelatihan:
Kualitas guru menjadi tantangan utama dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara efektif. Guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang Pancasila dan mampu menyampaikannya dengan metode yang inspiratif dan relevan bagi siswa.
6. Partisipasi Masyarakat:
Pendidikan Pancasila memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak—keluarga, masyarakat, pemerintah, dan sekolah—untuk memastikan nilai-nilai Pancasila benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan yang Dibahas dalam Artikel:

1. Globalisasi dan Teknologi:
Salah satu permasalahan utama adalah bagaimana pendidikan Pancasila tetap relevan di era globalisasi yang dipengaruhi oleh arus informasi global yang sangat cepat. Banyak siswa yang terpapar pada informasi luar yang bisa bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dan ini menjadi tantangan besar bagi pendidik.
2. Disparitas Implementasi Pendidikan:
Meskipun Pancasila telah menjadi bagian dari kurikulum nasional, ada perbedaan yang signifikan dalam implementasi di lapangan. Beberapa sekolah mungkin memiliki sumber daya lebih baik untuk mengajarkan Pancasila, sementara sekolah di daerah terpencil mungkin kesulitan mendapatkan materi pendidikan yang memadai.
3. Minat Siswa terhadap Pancasila:
Ada kekhawatiran bahwa siswa saat ini menganggap Pancasila sebagai mata pelajaran yang kurang menarik atau hanya formalitas. Apatisme di kalangan generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila menimbulkan tantangan dalam membuat materi ajar Pancasila relevan dan inspiratif.
4. Keragaman Budaya dan Potensi Konflik:
Keragaman budaya, agama, dan etnis di Indonesia memerlukan pendekatan yang lebih inklusif dalam pendidikan Pancasila. Tantangan ini diperparah dengan isu-isu identitas yang bisa memicu konflik, dan Pancasila harus diaktualisasikan sebagai alat untuk merangkul perbedaan dan menjaga kerukunan.
5. Kualitas dan Kompetensi Guru:
Guru adalah faktor kunci dalam keberhasilan pendidikan Pancasila. Namun, banyak pendidik yang belum memiliki kompetensi yang cukup dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang efektif dan relevan bagi kondisi sosial yang terus berubah.

Kesimpulan Tanggapan:

Artikel ini menyoroti pentingnya pendidikan Pancasila sebagai fondasi karakter bangsa, namun menghadapi tantangan serius dalam hal teknologi, perubahan sosial, keragaman budaya, dan kualitas pendidikan. Untuk mengatasi tantangan ini, pendidikan Pancasila harus berinovasi, baik dalam kurikulum, metode pengajaran, maupun pemanfaatan teknologi, agar tetap relevan di era global. Diperlukan pula peningkatan kompetensi guru dan keterlibatan aktif dari semua pemangku kepentingan untuk memastikan nilai-nilai Pancasila terus hidup di tengah dinamika globalisasi .
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Amira Syahidah R_ 2461011039 -
Nama: Amira Syahidah R
NPM:2461011039

Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia di era globalisasi ini adalah memudarnya nilai-nilai Pancasila sebagai identitas bangsa di kalangan generasi muda. Hal ini disebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negara Indonesia, akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budayanya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern sedangkan budaya lokal yang sebenarnya mengajarkan nilai-nilai yang lebih positif dan sudah menjadi turun temurun dari nenek nenek moyang bangsa Indonesia sendiri, kini sepertinya terlihat ketinggalan zaman. Sebagai contoh dari nilai-nilai luhur yang semakin ditinggalkan tersebut adalah tata krama dan kesopanan yang sudah lama menjadi identitas bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan dunia global yang terus berkembang.

Di era globalisasi ini peran Pancasila tentu sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Dengan adanya globalisasi, batasan-batasan antar negara seolah tak terlihat sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat Indonesia. Hal ini dapat memberikan dampak positif serta dampak negatif bagi bangsa Indonesia jika masyarakat mampu memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi, tentunya globalisasi akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia ini, sedangkan dampaknya Negatif dari globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan di Indonesia. Globalisasi membuat batas-batas negara menjadi memudar yang mengakibatkan pertukaran informasi antar individu dan kelompok menjadi lebih bebas bahkan tidak terbatas.

Pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan dari masa ke masa mulai dari masa kolonial Belanda hingga saat ini. Fakta sejarah menunjukkan bahwa pada masa kolonial Belanda pendidikan menjadi langkah awal menuju kesadaran nasional akan pentingnya pendidikan. Sedangkan di era globalisasi, pendidikan adalah hal yang sangat mudah diperoleh oleh setiap anak bangsa, walaupun pada kenyataannya pendidikan masih belum merata di berbagai daerah di Indonesia, tetap saja pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, contohnya adalah banyaknya sekolah yang memiliki fasilitas yang memadai yang memudahkan siswa belajar dengan baik dan mendapat ilmu yang lebih banyak. Yakni dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang memfasilitasi pelajar dengan banyak hal, mempermudah komunikasi dengan teman maupun tenaga pengajar sebagai sarana bertukar informasi, membantu pelajar belajar secara mandiri dan mengembangkan keterampilan di bidang lainnya.

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti dan intelektualitas. Pendidikan Pancasila yang berlandaskan lima aspek nilai-nilai luhur diharapkan mampu menjadi sistem perlindungan bagi generasi bangsa terhadap hal-hal negatif sebagai efek dari globalisasi. Hal ini tentu saja disebabkan karena Pancasila bersifat fleksibel, yang mana dapat menjalankan fungsinya sesuai perkembangan zaman sebagai ideologi terbuka, aktual, dan dinamis. Pancasila itu netral dan akan selalu hidup di segala zaman seperti yang telah dilalui pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk menghadapi tantangan revolusi industri dalam bidang pendidikan, metode pembelajaran yang digunakan juga harus disesuaikan dengan perkembangan zaman sesuai dengan era saat ini. Adanya Pendidikan Pancasila maupun Pendidikan mengenai penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari tentunya harus dipahami oleh generasi muda saat ini yang notabenenya adalah generasi yang tidak terlibat langsung dengan proses-proses pembentukan Pancasila. Adapun cara-cara juga metode yang bervariatif dari tenaga pendidik yang dapat membantu dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan Pendidikan. Selain itu,contoh pendidikan yang berlandaskan Pancasila adalah Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama yang sama-sama memiliki nilai positif dengan mengenalkan etika dan batasan-batasan dalam bersosial sehingga generasi bangsa tidak terbawa arus globalisasi negatif.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ni Nyoman Mutiara Sawitri_2411011028 -
Nama: Ni Nyoman Mutiara S
NPM : 2411011028

Tanggapan saya mengenai artikel dan membahas tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila di era digital dan global.

Artikel yang berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi: membahas berbagai tantangan dan dinamika yang dihadapi oleh pendidikan Pancasila di Indonesia, beberapa aspek penting, seperti perubahan kurikulum pendidikan yang perlu penyesuaian agar tetap relevan dengan konteks kehidupan nyata. tantangan budaya Seperti mengintegrasikan nilai Pancasila dengan Keragaman budaya Indonesia untuk merangkul dan menghormati perbedaan, perkembangan teknologi Seperti di era digital mengubah cara belajar dan interaksi, sehingga pendidikan Pancasila perlu mengadaptasi teknologi tanpa mengorbankan ke dalam pemahaman.Serta pentingnya adaptasi nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan sosial yang cepat
Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara
Pendidikan Pancasila diposisikan sebagai elemen penting dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya berperan sebagai ideologi, tetapi juga sebagai dasar negara yang membentuk identitas dan kesadaran berbangsa.

Dampak Teknologi dan Era Digital
Era digital menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi pendidikan Pancasila. Akses terhadap informasi yang luas melalui internet dapat mempermudah penyebaran nilai-nilai Pancasila, namun juga dapat menyebabkan penyebaran disinformasi atau radikalisme. Oleh karena itu, literasi digital yang bijak perlu diajarkan bersamaan dengan pendidikan Pancasila.

Cara mengatasi Masalah:
1. Partisipasi pemangku kepentingan: Memastikan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam pendidikan Pancasila
2. ⁠ Mengatasi masalah-masalah akses terhadap materi pendidikan Pancasila terutama di daerah terpencil
3. ⁠ Adanya pelatihan guru untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara efektif
4. ⁠ Pentingnya aktualisasi pendidikan Pancasila untuk masa depan dengan fokus pada pembentukan karakter yang berintegritas dan demokratis

Artikel ini mempersuasi rakyat indonesia bahwa keberhasilan pendidikan Pancasila sangat bergantung pada kolaborasi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah saja. Pendidikan Pancasila bukan hanya soal mengajarkan ideologi negara, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang mampu menghadapi tantangan global.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Muhammad Akhdan Dzikrullah -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Siang Pak Roy dan
teman-teman semuanya.
Sebelum nya Izin memperkenalkan diri :

Nama : Muhammad Akhdan Dzikrullah
NPM : 2411011126

Izin memberikan tanggapan terkait Artikel 1 "Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".
Artikel tersebut bisa dikatakan rinci dalam membahas masalah-masalah Pendidikan Pancasila di Indonesia pada saat ini di Era Globalisasi, mulai dari masalah Sosial, Politik, Ekonomi, dan Teknologi.

Budaya-budaya asing yang semakin mudah  untuk masuk ke Indonesia menjadi salah satu masalah yang mengikis nilai-nilai lokal yang terdapat pada Pancasila, karena itulah perlunya untuk menanamkan identitas dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.

Selain itu, metode pengajaran juga perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan cara belajar generasi saat ini. Integrasi teknologi dalam pembelajaran Pancasila dapat membuatnya lebih relevan dan menarik. Namun, tantangannya adalah memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap menjadi inti dalam pengajaran tersebut.
Pembuatan kurikulum yang tepat dan mengikuti perkembangan zaman serta pemanfaatan teknologi sangat di perlukan, hal lainnya yang perlu di atasi adalah masalah sumber daya terutama di daerah-daerah terpencil, agar dapat di pastikan semua kalangan rakyat Indonesia mendapatkan pendidikan Pancasila yang sama.
Masalah lainnya adalah tenaga pendidik yang perlu untuk ditingkatkan sehingga pendidik/guru bukan hanya berperan sebagai pengajar dalam kelas, tetapi juga mampu memberikan contoh dalam pengaplikasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Hal lain yang di bahas dalam artikel tersebut adalah mengenai standarisasi lulusan, hal ini tentunya sangat baik dimana setiap unit pendidikan membuat hal tersebut agar dapat mengukur nilai-nilai Pancasila yang ada dan diterapkan oleh siswa peserta didik.

Keterlibatan berbagai pihak mulai dari Masyarakat, Sekolah, hingga pemerintah sangat di perlukan agar nilai-nilai Pancasila dapat tetap kuat dan tidak terkikis pada Era Globalisasi.

Demikian tanggapan saya mengenai Artikel 1 "Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan Pancasila di Era Globalisasi", apabila ada salah kata ataupun hal yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, sekian dari saya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ilmu dan waktu yang telah bapak berikan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by fany rahmawati -
Nama : Fany Rahmawati
Npm : 2411011052


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, izin menanggapai terkait dengan materi pada artikel tentang "Dinamika dan Tantangan Dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Materi "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" oleh Yohanes Mihit membahas bagaimana pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan pengaruh globalisasi. Ini mencakup integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum, pemanfaatan teknologi, dan penyesuaian terhadap perubahan sosial budaya, serta tantangan seperti penurunan kesadaran berbangsa dan kualitas pengajaran.

Permasalahan dalam artikel tersebut :

1.Integrasi Nilai Pancasila dalam Kurikulum: Pendidikan Pancasila harus terintegrasi dalam kurikulum pendidikan formal. Kurikulum yang dinamis harus mampu mencakup nilai-nilai Pancasila yang relevan dengan konteks global dan lokal.

2.Penggunaan Teknologi: Dengan kemajuan teknologi informasi, pendidikan Pancasila dapat dilakukan secara lebih inovatif melalui media digital. Ini membuka peluang untuk pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.

3.Perubahan Sosial dan Budaya: Globalisasi membawa perubahan sosial dan budaya yang mempengaruhi cara pandang generasi muda. Pendidikan Pancasila perlu menghadapi tantangan ini dengan menyesuaikan pendekatannya agar tetap relevan.

4.Akomodasi terhadap Globalisasi: Pengaruh budaya global seringkali bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Penting untuk menemukan cara agar nilai-nilai Pancasila dapat bertahan dan relevan di tengah budaya global yang semakin kuat.

5.Penurunan Kesadaran Berbangsa: Banyak generasi muda yang kurang memahami dan menghargai nilai-nilai Pancasila. Pendidikan harus mengatasi tantangan ini dengan menanamkan rasa cinta tanah air dan identitas nasional.

6.Kualitas Pengajaran: Kualitas guru dalam mengajarkan Pancasila juga menjadi tantangan. Pengembangan profesionalisme guru sangat penting agar mereka mampu menyampaikan materi dengan cara yang efektif dan menarik.

7.Keterlibatan Stakeholder: Pendidikan Pancasila memerlukan keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Sinergi antara stakeholder sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung.

Kesimpulan

Dalam menghadapi era globalisasi, pendidikan Pancasila harus adaptif dan responsif terhadap perubahan. Pendekatan yang inovatif dan relevan, serta keterlibatan semua pihak, merupakan kunci untuk menjaga keberlangsungan nilai-nilai Pancasila di tengah dinamika global.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Rhaffa Delvino Putra Kurniawan 2411011062 -

Nama : Rhaffa Delvino Putra Kurniawan

Npm : 2411011062

Assalamualaikum pak, izin memberikan pendapat saya

menurut saya pendidikan Pancasila sangat krusial untuk menjaga identitas dan ideologi bangsa di era globalisasi saat ini. Pancasila bukan hanya ideologi negara, tetapi juga panduan moral yang harus ditanamkan kepada generasi muda agar nilai-nilainya tetap relevan di era digital. Globalisasi berdampak pada perubahan nilai kebangsaan dan mempengaruhi pendidikan Pancasila dalam bersaing dengan ideologi global.

 

1. Pentingnya Pancasila dalam Masa Globalisasi
Globalisasi menghubungkan masyarakat dengan ideologi internasional, oleh karena itu pendidikan Pancasila perlu memperkuat nilai-nilai lokal untuk menjaga keasliannya.

 

2. Keberagaman dan Potensi Konflik
Isu identitas semakin rentan memicu konflik di tengah-tengah keberagaman. Pendidikan Pancasila harus menerima perbedaan dengan pendekatan inklusif untuk mempertahankan kerukunan.

 

3. Kurikulum Pancasila harus diperbaharui agar sesuai dengan tantangan zaman sekarang, termasuk isu-isu global dan teknologi.

 

4. Tantangan Teknologi
Era digital menghadirkan tantangan dalam penyebaran nilai-nilai Pancasila, termasuk ancaman disinformasi dan radikalisme.

 

5. Literasi digital bijak menjadi penting.

Keberagaman budaya harus diakui dan dihargai dalam semangat Pancasila untuk mempersatukan perbedaan budaya, agama, dan suku tanpa menghilangkan identitas lokal.

 

6. Partisipasi Pemangku Kepentingan
Kesuksesan pendidikan Pancasila memerlukan keterlibatan aktif keluarga, masyarakat, dan pemerintah untuk menanamkan nilai-nilai di semua lapisan.

 

7. Akses dan Sumber Daya Pendidikan
Pendidikan Pancasila harus merata, termasuk di daerah terpencil, dengan peningkatan akses dan kualitas materi pendukung.

 

8. Menangani Apatisme Generasi Muda
Banyak generasi muda yang tidak peduli terhadap Pancasila. Pendidikan harus menginspirasi agar Pancasila dijadikan panduan hidup, bukan hanya formalitas.


Untuk mengatasi tantangan ini, pendidikan Pancasila harus adaptif dan membangkitkan semangat generasi muda agar Pancasila tetap menjadi dasar ideologi bangsa di era modern.


In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Cut Nayla Maharani 2451011022 -
Nama : Cut Nayla Maharani
NPM : 2451011022
Kelas : B

Selamat Sore Pak Roy, izin menanggapi terkait artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Artikel ini membahas Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi. Pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi berbagai tantangan kompleks. Tantangan ini muncul dari perubahan sosial, teknologi, dan globalisasi yang cepat, serta perbedaan interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila. Tujuan utama pendidikan Pancasila adalah menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila pada generasi muda agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Keterlibatan keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan diperlukan untuk keberhasilan Pendidikan Pancasila.

Berikut ini poin-poin yang terdapat pada artikel tersebut.
Pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan nilai-nilai dasarnya.
1. Relevansi: Pendidikan Pancasila harus terus relevan dengan konteks sosial, budaya, dan teknologi yang terus berubah.
2. Keberagaman: Pendidikan Pancasila harus mengakomodasi keberagaman budaya dan agama di Indonesia.
3. Kualitas guru: Pendidik perlu memiliki pemahaman yang mendalam dan keterampilan yang memadai untuk mengajarkan Pancasila.
4. Kurikulum: Kurikulum harus diperbarui secara berkala agar tetap relevan dan menarik bagi siswa.
5. Teknologi: Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran Pancasila perlu ditingkatkan.
6. Partisipasi aktif: Semua pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dan pemerintah, harus terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila.

Tantangan utama yang dihadapi:
1. Perbedaan interpretasi: Terdapat beragam pandangan mengenai interpretasi nilai-nilai Pancasila.
2. Globalisasi: Arus informasi global dapat mempengaruhi pemahaman generasi muda terhadap Pancasila.
3. Teknologi: Disinformasi dan radikalisme yang tersebar di dunia maya menjadi ancaman.
4. Apatisme: Ketidakpedulian generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila.

Tanggapan :
Pendidikan Pancasila merupakan inti identitas bangsa Indonesia dan landasan konstitusional, politik, serta sosial. Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya yang lebih sistematis dan komprehensif dari semua pihak. Pendidikan Pancasila tidak hanya sekedar mata pelajaran, tetapi merupakan proses pembentukan karakter yang berkelanjutan. Proses ini membutuhkan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya keluarga. Pendidikan ini juga memerlukan pendidik yang kompeten dan peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Pebiola Putri Muallah 2411011100 -
Nama : Pebiola putri muallah
Npm : 2411011100
Kelas : B

Assalamualaikum wr.wb, Selamat Sore bapak roy dan teman teman semua mohon izin menyampaikan ulasan materi terkait artikel yang terdapat di pertemuan 9 ini, yang membahas seputar “ Dinamika dan tantangan pendidikan pancasila di era globalisasi “ .

Artikel ini berfokus pada dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pendidikan Pancasila dianggap sangat penting karena berperan sebagai dasar ideologi, karakter, dan identitas bangsa Indonesia. Di tengah perubahan sosial dan teknologi, pendidikan ini harus beradaptasi agar tetap relevan dan mampu membentuk warga negara yang berkepribadian Pancasila.

Beberapa poin utama yang dibahas adalah:

• Perubahan Kurikulum: Penyesuaian diperlukan agar Pancasila tetap relevan di dunia modern dan mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
• Pengaruh Teknologi: Teknologi digital dapat menjadi peluang, tetapi juga membawa tantangan seperti disinformasi dan radikalisme, sehingga pendidikan Pancasila harus melibatkan literasi digital yang bijak.
• Keberagaman Sosial dan Budaya: Pendidikan ini harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal dan mengajarkan toleransi dalam kerangka globalisasi.
• Peran Keluarga dan Pemerintah: Keberhasilan pendidikan Pancasila membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
• Peningkatan Kompetensi Guru: Guru perlu memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan untuk mengajarkan nilai Pancasila dengan cara yang efektif.

Permasalahan yang Dibahas

1. Relevansi Pendidikan Pancasila: Bagaimana memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah arus globalisasi dan informasi global.
2. Kurikulum dan Metode Pembelajaran: Terdapat perbedaan implementasi kurikulum di berbagai sekolah, sehingga diperlukan penyesuaian agar dapat menghasilkan lulusan yang berkarakter.
3. Tantangan Teknologi: Penggunaan media sosial dan internet membawa risiko disinformasi, yang dapat mempengaruhi persepsi siswa terhadap nilai-nilai Pancasila.
4. Apatisme Generasi Muda: Beberapa generasi muda menganggap Pancasila hanya sebagai kewajiban formal, sehingga perlu inovasi agar nilai-nilai ini dapat menginspirasi.
5. Keterbatasan Sumber Daya: Akses terhadap literatur dan materi Pancasila masih menjadi kendala di daerah terpencil.
6. Polarisasi Sosial: Pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi potensi konflik yang muncul akibat perbedaan pandangan dan identitas.

Kesimpulan

Pendidikan Pancasila bukan hanya sekadar kewajiban kurikuler, tetapi juga fondasi penting bagi pembangunan bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan. Di tengah dinamika global, pendidikan ini harus mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari generasi muda. Keberhasilannya tidak hanya diukur dari pemahaman konsep, tetapi juga dari bagaimana siswa mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata.

Kolaborasi antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah menjadi kunci dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Selain itu, penting untuk terus berinovasi dalam menyampaikan pendidikan Pancasila agar tetap menarik dan relevan bagi generasi muda. Dengan demikian, pendidikan Pancasila tidak hanya menjaga integritas dan persatuan bangsa, tetapi juga mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi tantangan global di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Terra Eksantiana Wijayanti 2411011098 -
Nama : Terra Eksantiana Wijayanti
NPM : 2411011098
Kelas : B

Assalamualaikum, selamat sore Pak Roy, izin memberikan tanggapan artikel mengenai ‘Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.’

Pancasila adalah dasar negara kita. Semua aturan dan kehidupan berbangsa kita berpedoman pada Pancasila. Pendidikan Pancasila adalah fondasi penting bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti persatuan, keadilan, dan kemanusiaan, menjadi pedoman hidup bagi seluruh warga negara. Namun, dalam era globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, pendidikan Pancasila menghadapi tantangan yang kompleks.

Tantangan utama yang dihadapi adalah:
* Menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah arus informasi yang cepat dan beragam.
* Menjembatani perbedaan budaya, agama, dan suku bangsa dalam satu bingkai Pancasila.
* Memanfaatkan teknologi secara bijak untuk memperkuat pendidikan Pancasila, tanpa terjebak dalam disinformasi.
* Menjalankan pendidikan Pancasila secara efektif dan menarik, terutama bagi generasi muda.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya berikut:
* Menggunakan metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif, seperti diskusi, proyek, dan pemanfaatan teknologi.
* Memberikan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru agar mampu menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara efektif.
* Melibatkan pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam upaya memperkuat pendidikan Pancasila.
* Melakukan penilaian dan evaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana pendidikan Pancasila berhasil.

Mengapa pendidikan Pancasila penting?
* Menjadikan generasi muda memiliki karakter yang kuat, berintegritas, dan bertanggung jawab.
* Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman.
* Membekali generasi muda dengan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Kesimpulannya, pendidikan Pancasila adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa Indonesia. Dengan terus beradaptasi dan melakukan perbaikan, pendidikan Pancasila dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi generasi mendatang. Pendidikan Pancasila bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan Pancasila yang berkualitas dan relevan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Evania Nurresya -
Nama : Evania Nurresya Arsana
NPM : 2451011044
Kelas : B

Assalamualaikum wr wb, Pak Roy dan teman teman semuanya, izin menanggapi dan menjelaskan mengenai isi materi dan permasalahan dari artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Isi materi dari artikel ini ialah,
Pendidikan Pancasila adalah elemen penting dalam sistem pendidikan di Indonesia yang mendidik individu untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila. Namun, pendidikan ini dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan dalam menghadapi era globalisasi yang cepat. Dinamika tersebut meliputi perubahan dalam kurikulum, tantangan budaya, dan adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus mampu mengadaptasi teknologi dengan bijak untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan. Pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila juga dijelaskan. Artinya, pendidikan Pancasila tidak hanya tentang pemberian pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter yang berlandaskan Pancasila. Dalam menghadapi tantangan seperti konflik sosial, radikalisme, dan perpecahan masyarakat, pendidikan Pancasila menjadi alat yang ampuh untuk mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, generasi muda Indonesia akan siap menghadapi perubahan, membangun persatuan, dan menjaga integritas bangsa di tengah dinamika global yang terus berkembang. Dalam upaya ini, penting juga untuk menjaga dan mengukuhkan persatuan dalam keragaman, serta memberikan dampak positif pada perkembangan moral, etika, dan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat secara luas.
In reply to Evania Nurresya

Re: Forum diskusi

by Evania Nurresya -

Nama : Evania Nurresya Arsana

NPM   : 2451011044

Kelas : B

Assalamualaikum Pak Roy, Izin menambahkan dan melengkapi tanggapan saya terkait penjelasan mengenai artikel terdebut

Yakni Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia yang berfungsi sebagai panduan dalam pendidikan dan kehidupan berbangsa. Namun, di tengah era globalisasi yang cepat, pendidikan Pancasila menghadapi beragam dinamika dan tantangan. Makalah ini bertujuan untuk membahas perubahan-perubahan dalam pendidikan Pancasila serta tantangan-tantangan yang harus dihadapi agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah perubahan sosial, budaya, dan teknologi.

Lalu Dinamika Pendidikan Pancasila. Sejak kemerdekaan, Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik masyarakat tentang nilai-nilai luhur seperti keadilan sosial dan persatuan. Namun, seiring waktu, perlu adanya penyesuaian kontekstual dalam kurikulum agar nilai-nilai tersebut tetap relevan dan dapat diaplikasikan.

Indonesia memiliki keragaman budaya, agama, dan suku. Dinamika dalam pendidikan Pancasila harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dengan keberagaman, sehingga Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga alat yang merangkul keberagaman.

Perkembangan Teknologi di Era digital membawa perubahan besar dalam cara pendidikan disampaikan. Pendidikan Pancasila perlu mengadaptasi teknologi untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat diajarkan tanpa kehilangan kedalaman pemahaman dan interaksi sosial. Penggunaan media digital harus disertai dengan pendidikan literasi untuk mencegah disinformasi dan radikalisme.

Tantangan lain yang dihadapi adalah variasi dalam interpretasi nilai-nilai Pancasila. Penting untuk memastikan pemahaman ini tetap konsisten dan sesuai dengan semangat asli Pancasila. Kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat diperlukan untuk mengatasi hal ini.

Upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan Pendidikan Pancasila

 Pendidikan Pancasila harus mampu menyebarkan nilai-nilai tersebut secara efektif kepada generasi muda. Upaya ini meliputi:

  1. Penyempurnaan Kurikulum: Kurikulum perlu terus disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan tantangan global.
  2. Pelatihan Guru: Pendidik perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan mengajarkannya secara efektif.
  3. Partisipasi Aktif: Melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk keluarga dan masyarakat, dalam pendidikan Pancasila.
  4. Inovasi dalam Pembelajaran: Menggunakan pendekatan pembelajaran yang partisipatif dan inklusif untuk membangun pemahaman yang lebih baik.

Kesimpulannya ialah Pendidikan Pancasila merupakan pilar penting bagi masa depan bangsa Indonesia. Dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, generasi mendatang diharapkan memiliki landasan yang kuat dalam menjaga integritas negara, menghargai perbedaan, dan berkontribusi positif dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan bermartabat. Upaya terus-menerus diperlukan untuk memastikan bahwa pendidikan Pancasila dapat beradaptasi dengan dinamika sosial dan teknologi, sehingga nilai-nilai Pancasila tetap hidup dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Beginda Sae Winsang -
Nama : Beginda Sae Winsang
NPM : 2411011136

Dinamika Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi
Pendidikan Pancasila di era globalisasi mengalami dinamika yang cukup signifikan. Beberapa di antaranya adalah:
* Integrasi dengan mata pelajaran lain: Pancasila tidak lagi diajarkan sebagai mata pelajaran berdiri sendiri, melainkan diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran lain seperti PPKn, sejarah, sosiologi, dan sebagainya.
* Pemanfaatan teknologi: Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran Pancasila semakin meluas. Ini memungkinkan pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik bagi generasi muda.
* Fokus pada nilai-nilai: Pendidikan Pancasila lebih menekankan pada internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar menghafal rumusan sila.
* Relevansi dengan isu-isu kontemporer: Materi pembelajaran Pancasila disesuaikan dengan isu-isu terkini yang dihadapi bangsa, seperti pluralisme, toleransi, dan radikalisme.
Tantangan Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi
Di tengah dinamika tersebut, pendidikan Pancasila juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
* Arus globalisasi: Arus informasi global yang begitu cepat dan mudah diakses dapat membawa pengaruh yang beragam, termasuk nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila.
* Perkembangan teknologi: Penggunaan teknologi yang tidak bijak dapat memunculkan masalah seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan pornografi yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila.
* Pluralisme ideologi: Munculnya berbagai ideologi dan paham yang bertentangan dengan Pancasila dapat mempersulit upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda.
* Perubahan nilai-nilai masyarakat: Perubahan gaya hidup dan nilai-nilai masyarakat yang semakin individualistis dan materialistis dapat menggeser nilai-nilai Pancasila.
Upaya Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan beberapa upaya, antara lain:
* Penguatan pendidikan karakter: Pendidikan Pancasila harus lebih fokus pada pembentukan karakter siswa yang berakhlak mulia dan berjiwa Pancasila.
* Pemanfaatan teknologi secara bijak: Teknologi harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembelajaran Pancasila, namun juga perlu diimbangi dengan pengawasan yang ketat.
* Kerjasama lintas sektor: Pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
* Relevansi dengan kehidupan nyata: Pembelajaran Pancasila harus dikaitkan dengan isu-isu aktual yang terjadi di masyarakat sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan nilai-nilainya.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Zalfaa Dzakiyah Sephira -
Nama: Zalfaa Dzakiyah Sephira
NPM: 2411011116

Assalamualaikum, izin memberikan tanggapan mengenai materi Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.

Pancasila adalah pedoman hidup berbangsa yang mencerminkan nilai-nilai moralitas, toleransi, dan keadilan. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman, tetapi tetap menjaga esensi nasionalisme dan persatuan bangsa.

Dinamika dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi mencakup berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi dalam proses pengajaran nilai-nilai Pancasila. Beberapa dinamika utama yang terjadi adalah:
-Perkembangan Teknologi Digital:
Kemajuan teknologi dan media sosial membawa perubahan besar dalam cara informasi disebarluaskan dan diterima. Hal ini menciptakan dinamika baru dalam penyebaran nilai-nilai Pancasila. Pendidikan Pancasila dapat memanfaatkan teknologi untuk mengajarkan nilai-nilai kebangsaan secara lebih interaktif dan menarik, namun juga menghadapi tantangan dalam menangkal informasi yang tidak selaras dengan prinsip Pancasila, seperti radikalisme dan hoaks.
-Tantangan Kurikulum dan Pendidikan Karakter:
Pendidikan Pancasila dihadapkan pada dinamika perubahan kurikulum. Dalam era globalisasi, pendidikan karakter menjadi isu sentral yang diintegrasikan dalam pengajaran Pancasila. Nilai-nilai seperti toleransi, persatuan, dan keadilan sosial harus disesuaikan dengan perkembangan isu-isu global, seperti hak-hak digital, keberagaman, dan tantangan lingkungan.

Tantangan:
-Relevansi Pancasila di Kalangan Generasi Muda: Banyak generasi muda yang merasa bahwa Pancasila adalah konsep lama yang kurang relevan dengan kehidupan modern. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus menyajikan nilai-nilai ini dalam konteks yang lebih aktual dan aplikatif.
-Kesenjangan dalam Implementasi: Meskipun Pancasila diajarkan, praktiknya di lapangan sering tidak sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan, terutama dalam kehidupan politik dan sosial. Ini menjadi tantangan untuk membuat nilai-nilai Pancasila lebih nyata dalam praktik sehari-hari.

Upaya Penyebaran Nilai-Nilai Pancasila:
-Integrasi dalam Kurikulum Pendidikan: Pendidikan Pancasila harus diterapkan di semua jenjang sekolah, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, dengan metode pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa.
-Media Sosial dan Teknologi Digital: Penggunaan teknologi dan media sosial bisa menjadi alat untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara efektif kepada generasi muda yang sangat terhubung dengan dunia digital.
-Pelatihan bagi Guru: Tenaga pendidik harus diberikan pelatihan khusus agar mampu mengajarkan Pancasila dengan cara yang kreatif dan sesuai dengan perkembangan zaman.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Anisa Futri -
Nama:Anisa Futri
NPM:2411011119

"Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi: Tinjauan Literatur"

Materi diatas memberikan analisis yang mendalam mengenai peran pendidikan Pancasila dalam konteks Indonesia saat ini. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari artikel tersebut:

•Pentingnya Pendidikan Pancasila
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai fundamental yang harus diajarkan kepada generasi muda. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk membentuk karakter dan kesadaran berbangsa, sehingga setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkepribadian Pancasila. Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila semakin kompleks, termasuk perubahan sosial, budaya, dan teknologi.

•Dinamika Kurikulum
Salah satu fokus utama artikel ini adalah dinamika kurikulum pendidikan Pancasila. Sejak kemerdekaan, kurikulum telah mengalami banyak perubahan untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan. Penyesuaian kontekstual dalam kurikulum sangat penting agar nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, implementasi kurikulum sering kali tidak konsisten antara satu sekolah dengan yang lain, sehingga perlu ada upaya untuk menyamakan pemahaman dan praktik pengajaran.

•Tantangan Budaya dan Keragaman
Indonesia dikenal dengan keberagaman budaya, agama, dan suku. Artikel menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman ini untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga alat untuk menghormati perbedaan. Pendekatan inklusif dalam pendidikan sangat diperlukan untuk merangkul semua elemen masyarakat.

•Perkembangan Teknologi
Era digital membawa tantangan baru bagi pendidikan Pancasila. Meskipun teknologi informasi memberikan akses lebih luas terhadap sumber belajar, hal ini juga meningkatkan risiko disinformasi dan radikalisasi. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus memanfaatkan teknologi dengan bijak, sambil mengajarkan literasi digital kepada siswa agar mereka dapat memilah informasi dengan baik.

•Kualitas Pengajaran dan Peran Guru
Kualitas pengajaran pendidikan Pancasila sangat bergantung pada pemahaman dan keterampilan guru. Artikel ini menyoroti perlunya pelatihan bagi pendidik untuk memastikan mereka dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara efektif. Selain itu, partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan termasuk keluarga dan masyarakat sangat penting dalam memperkuat pendidikan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Natalia Sant Artika -
Nama : Natalia Sant Artika
NPM : 2451011024
Kelas : Manajemen B

Selamat Sore Pak Roy dan teman-teman, izinkanlah saya untuk menjelaskan materi dan permasalahan yang telah disampaikan melalui artikel.

Materi dari artikel tersebut membahas tentang dinamika dan tantangan pendidikan pancasila yang merupakan aspek penting dalam proses pendidikan di Indonesia, terutama mengingat Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, moralitas, dan integritas yang berlandaskan pada lima sila Pancasila. Namun, dalam implementasinya, ada berbagai dinamika dan tantangan yang dihadapi.

Dinamika Pendidikan Pancasilav
1. Perubahan Kurikulum
Pendidikan Pancasila mengalami perubahan signifikan dalam berbagai kurikulum pendidikan di Indonesia. Pada awalnya, Pancasila diajarkan dalam Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di era Orde Baru, kemudian dihapuskan dan dimasukkan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada era Reformasi. Dinamika ini sering menimbulkan diskusi mengenai efektivitas pengajaran nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
2. Integrasi Nilai Pancasila dengan Isu Kekinian
Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan, dan kebhinnekaan harus terus diintegrasikan dengan isu-isu kontemporer, seperti globalisasi, digitalisasi, dan keberagaman dalam masyarakat modern. Hal ini menuntut pendekatan yang lebih relevan dan kontekstual agar nilai-nilai Pancasila tidak sekadar menjadi wacana, tetapi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Perubahan Sosial dan Budaya
Seiring perubahan sosial dan budaya yang cepat, pendidikan Pancasila juga harus mampu merespons tantangan-tantangan baru seperti radikalisme, individualisme, dan materialisme yang dapat mengancam persatuan dan integritas bangsa.

Tantangan atau Permasalahan Pendidikan Pancasila:
1. Relevansi dalam Kehidupan Nyata
Salah satu tantangan utama pendidikan Pancasila adalah bagaimana membuat nilai-nilai Pancasila relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak generasi muda yang merasa Pancasila adalah konsep yang jauh dari realitas kehidupan mereka, terutama dalam menghadapi tantangan global dan kemajuan teknologi.
2. Kualitas Pengajaran
Kualitas pengajaran Pendidikan Pancasila sering kali dianggap kurang menarik dan tidak interaktif, sehingga siswa kurang memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila. Pengajaran yang monoton dan tidak kontekstual membuat siswa hanya menghafal, tetapi tidak memahami makna dan pentingnya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Pengaruh Globalisasi dan Teknologi
Globalisasi membawa nilai-nilai dan budaya asing yang kadang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Di era digital, arus informasi yang tidak terfilter dapat mempengaruhi pandangan dan perilaku generasi muda, membuat mereka lebih rentan terhadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
4. Tantangan Kebhinekaan
Meskipun Pancasila mengajarkan pentingnya persatuan dalam keberagaman, tantangan dalam mewujudkan toleransi dan harmoni sosial di tengah pluralitas bangsa Indonesia masih ada. Konflik sosial dan ketegangan antar kelompok etnis atau agama masih menjadi tantangan bagi pendidikan Pancasila dalam mempromosikan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
5. Minimnya Keteladanan
Kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh masyarakat atau pemimpin bangsa dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila juga menjadi kendala. Generasi muda membutuhkan figur panutan yang benar-benar menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata, bukan sekadar wacana.

Solusi dan Pendekatan Alternatif:
1. Pendidikan yang Partisipatif
Pengajaran Pancasila harus lebih interaktif dan berbasis pada pengalaman langsung, seperti diskusi kasus, proyek sosial, atau kegiatan gotong royong di masyarakat. Dengan cara ini, siswa dapat melihat langsung relevansi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata.
2. Pengembangan Modul Digital
Pemanfaatan teknologi digital dalam pengajaran Pancasila bisa menjadi cara untuk menjangkau generasi muda yang lebih akrab dengan media digital. Modul pembelajaran berbasis video, permainan edukasi, atau platform media sosial dapat menjadi alternatif untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara menarik dan interaktif.
3. Keterlibatan Aktif Pemangku Kepentingan
Seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, pemerintah, hingga media massa, perlu berkolaborasi dalam memperkuat pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga harus diterapkan di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Melalui pemahaman yang baik tentang dinamika dan tantangan ini, pendidikan Pancasila dapat terus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman, sehingga mampu menjadi fondasi moral yang kuat bagi generasi muda dan masa depan Indonesia.

Sekian pembahasan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata. Saya ucapkan terima kasih
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by yasmin mulya zafirah -
Nama : Yasmin Mulya Zafirah
NPM : 2411011135

Izin menanggapi forum terkait materi "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"
Pendidikan pancasila merupakan dasar yang penting untuk bangsa Indonesia, Pancasila merupakan inti dari identitas negara Indonesia dan merupakan landasan konstitusional, politik serta sosial. Pendidikan pancasila perlu didukung oleh seluruh kalangan masyarakat, terutama pendidik, keluarga, dan pemerintah. Dengan dukungan penuh dari seluruh kalangan ini generasi muda akan memiliki pemahaman yang bagus tentang nilai nilai dan makna dari pancasila itu sendiri, sehingga dapat memberikan dampak yang positif pada perkembangan moral, etika dan integrasinya. Namun dalam pelaksanaanya pendidikan Pancasila memiliki tantangan yaitu Pancasila harus menghadapi globalisasi, harus meningkatkan kualitas guru, integritas kurikulum, penggunaan teknologi.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Dila Samrotul Fuadah 2411011111 Manajemen -
Nama: Dila Samrotul Fuadah
NPM: 2411011111

Assalamualaikum, mohon izin, Pak Roy, selaku dosen pengampu MKU Pancasila. Izin menuliskan penjelasan singkat mengenai isi materi dan permasalahan yang dibahas dalam artikel yang dilampirkan pada pertemuan 9 ini.

Artikel ini membahas Dinamika Dan Tantangan Dalam Pendidikan Pancasila Di Era Globalisasi, dengan fokus pada bagaimana pendidikan Pancasila berperan dalam menghadapi perubahan sosial, teknologi, dan tantangan budaya.

Inti dari materi yang dibahas dalam artikel adalah:
1. Peran Pancasila dalam Pendidikan, dipaparkan bahwa Pancasila bukan hanya ideologi negara, tetapi juga fondasi pendidikan yang membentuk karakter dan kesadaran berbangsa warga negara Indonesia.
2. Dinamika Pendidikan Pancasila, dalam artikel dibahas mengenai Kurikulum pendidikan Pancasila telah mengalami banyak perubahan sejak kemerdekaan. Penyesuaian kontekstual diperlukan agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
3. Disebutkan berbagai Tantangan dalam Pendidikan Pancasila, yaitu:
• Globalisasi: Pendidikan Pancasila harus tetap relevan di tengah arus informasi global, serta mampu mengatasi pengaruh teknologi digital yang membawa disinformasi dan radikalisme.
• Keberagaman Budaya: Tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa Indonesia.
• Pengaruh Teknologi: Teknologi membawa tantangan baru, seperti penggunaan media sosial yang kadang memunculkan informasi yang tidak akurat dan mempengaruhi persepsi generasi muda.
• Kurikulum dan Pengajaran: Meskipun Pancasila adalah mata pelajaran wajib, implementasinya masih belum merata di berbagai sekolah. Dibutuhkan kurikulum yang lebih relevan dan pendekatan pembelajaran yang inovatif agar lebih menarik bagi siswa.

Permasalahan Utama yang Dibahas dalam artikel ini adalah:
1. Kesulitan dalam menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan sosial dan teknologi.
2. Peran guru dan kualitas pengajaran yang masih memerlukan peningkatan, termasuk bagaimana guru menyampaikan materi Pancasila secara efektif.
3. Tantangan apatisme di kalangan generasi muda, yang cenderung menganggap Pancasila sebagai formalitas dan bukan inspirasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini juga menekankan pentingnya partisipasi keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam menguatkan pendidikan Pancasila, serta kebutuhan untuk mengintegrasikan literasi digital sebagai bagian dari pendidikan ini.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ana Tasya Miranti Tasya -

NAMA : Ana Tasya Miranti 

NPM : 2411011102

Assalamualaikum Pak Roy dan teman teman semuanya. Saya izin memberikan tanggapan mengenai materi dari artikel yang telah diberikan. Artikel tersebut membahas tentang Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila (Usmi & Samsuri, 2022).

Tantangan selanjutnya juga adalah pada berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Banyaknya informasi yang masuk seperti contohnya pengaruh budaya asing. Banyaknya pengaruh budaya asing yang masuk di negara Indonesia, akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan pada cara pendidikan Pancasila disampaikan. Perubahan ini memungkinkan adanya akses ke berbagai informasi, tetapi juga membawa risiko disinformasi dan radikalisme. Pendidikan Pancasila harus bisa memanfaatkan teknologi untuk penyampaian yang efektif dan sekaligus mengajarkan literasi digital yang bijak (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan RI, 2016).

Pendidikan Pancasila di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan yang kompleks dan perlu mendapatkan perhatian serius. Salah satu tantangan utama adalah menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Masyarakat Indonesia kini semakin terhubung dengan informasi dari berbagai belahan dunia, sehingga perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi. 

Upaya dalam hal ini yang bisa dilakukan yaitu masyarakat harus mampu memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi, tentunya globalisasi akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia ini dan pendidikan Pancasila juga harus selalu dijaga agar pendidikan Pancasila yang berlandaskan lima aspek nilai-nilai luhur diharapkan mampu menjadi sistem pertahanan bagi generasi bangsa terhadap hal-hal negatif sebagai efek dari globalisasi. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini dengan berpedoman pada Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Dwita Zahra Pramesti 2411011063 -
Nama : Dwita Zahra Pramesti
NPM : 2411011063

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam Bapak Roy. Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 hari ini yaitu "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".

Isi materi :
Isi materi pada artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" membahas berbagai tantangan yang dihadapi pendidikan Pancasila dalam konteks globalisasi. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia harus tetap relevan di tengah perubahan sosial dan teknologi. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana pendidikan Pancasila menghadapi perkembangan teknologi, tantangan kurikulum, pemahaman, dan tantangan budaya. Pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda menjadi sorotan utama untuk menghadapi dinamika global. Selain itu, salah satu tantangan utama pendidikan Pancasila adalah menjaga keberadaan dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan. Untuk meningkatkan pendidikan Pancasila memerlukan solusi solusi inovatif, yaitu dengan mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni. Hal ini dapat membantu memahami nilai nilai Pancasila dalam konteks yang luas dan relevan dalam kehidupan. Pendidikan Pancasila tidak hanya tentang pemberian pengetahuan dan pengenalan ideologi, tetapi juga tentang pembentukan karakter.

Tanggapan :
Pendidikan Pancasila penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Globalisasi membawa perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi sistem pendidikan, termasuk pendidikan Pancasila. Tantangan utama adalah bagaimana menyesuaikan kurikulum agar tetap relevan, di mana teknologi dan literasi digital harus diintegrasikan tanpa mengorbankan nilai-nilai inti Pancasila. Selain itu, pengajaran Pancasila harus lebih adaptif, fleksibel, dan mampu menangani keragaman budaya, agama, serta tantangan disinformasi di dunia digital. Pentingnya pendidikan Pancasila untuk menjaga integritas bangsa di tengah perubahan global adalah krusial. Pendidikan Pancasila harus mampu mendidik generasi muda dengan semangat toleransi, persatuan, dan kemanusiaan yang lebih mendalam, serta tetap mengedepankan karakter bangsa yang berdaulat dan berbudi luhur.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Nayla Zahara 2411011134 -
Nama : Nayla Zahara
NPM : 2411011134

Assalamualaikum Pak Roy dan teman teman semua, izin memberikan tanggapal mengenai artikel Dinamika dan Tangangan yang dihadapi dalam pendidikan Pancasila di era Globalisasi

Artikel diatas membahas dinamika dan tantangan yang dihadapi dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Penelitian ini dilakukan dengan fokus pada adaptasi pendidikan Pancasila terhadap perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Nilai-nilai Pancasila, yang merupakan fondasi ideologis negara Indonesia, dianggap penting untuk ditanamkan kepada generasi muda, terutama dalam konteks global yang terus berkembang. Pendidikan Pancasila dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan dengan cara-cara inovatif, seperti integrasi teknologi digital dan pendekatan pembelajaran yang interaktif.

1. Relevansi dalam Era Globalisasi: Pendidikan Pancasila harus terus disesuaikan dengan perubahan zaman, terutama dalam menghadapi pengaruh globalisasi yang cepat. Teknologi dapat menjadi alat yang efektif jika dimanfaatkan secara bijak dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila.
2. Peran Keluarga dan Masyarakat: Kesuksesan pendidikan Pancasila tidak hanya tergantung pada sekolah, tetapi juga pada dukungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Kerja sama semua pihak sangat penting untuk membentuk karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Tantangan Keragaman: Indonesia yang beragam secara budaya dan agama menghadapi tantangan untuk memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga alat untuk menghargai dan merangkul keberagaman.
4. Literasi Digital: Pendidikan Pancasila harus mengedepankan literasi digital untuk membantu generasi muda memilah informasi yang tepat di tengah arus informasi global yang cepat dan luas.

Peningkatan pendidikan Pancasila memerlukan solusi-solusi inovatif. Salah satu solusi adalah mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni. Ini dapat membantu peserta didik memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks yang lebih luas dan relevan dengan kehidupan mereka. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam penyampaian materi dapat memikat generasi muda, seperti menggunakan platform daring yang interaktif dan menyediakan konten multimedia yang menarik.

Secara keseluruhan, pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter bangsa diakui, tetapi perlu penyesuaian dan inovasi dalam implementasinya agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman dan tantangan global.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by M.Fauzi Ramdhani Saprudin -

Nama: M.Fauzi Ramdhani S

NPM: 2411011001

Kelas: Manajemen A


Judul artikel "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" oleh Yohanes Mihit, memuat analisis mendalam mengenai peran pendidikan Pancasila di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Berikut adalah ringkasan dari materi dan permasalahan yang terdapat dalam artikel tersebut:


Isi Materi sebagai berikut: 

1. Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan: Pancasila adalah ideologi negara yang berfungsi sebagai dasar pembentukan karakter dan kesadaran berbangsa. Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan dalam pendidikan agar generasi muda menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan beretika.


2. Dinamika Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila mengalami perubahan sejak awal kemerdekaan hingga saat ini. Salah satu dinamika penting adalah perubahan dalam kurikulum untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, budaya, dan teknologi.


3. Tantangan Pendidikan Pancasila:

Globalisasi: Era globalisasi memperkenalkan tantangan dalam menjaga relevansi Pancasila di tengah pengaruh budaya asing, informasi global, dan perubahan sosial yang cepat.


Teknologi: Perkembangan teknologi digital mengubah cara belajar dan berinteraksi. Pendidikan Pancasila harus bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak tanpa mengorbankan pemahaman mendalam akan nilai-nilai ideologi bangsa.


Keragaman Budaya: Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila yang dapat mencakup seluruh elemen masyarakat.


Pemahaman dan Implementasi: Terdapat variasi dalam pemahaman dan implementasi Pancasila di kalangan masyarakat, yang memerlukan penyempurnaan dalam kurikulum dan pelatihan bagi para pendidik.


4. Peran Pendidik dan Pemerintah: Ditekankan pentingnya peran pendidik, keluarga, dan pemerintah dalam menjaga dan mengajarkan Pancasila dengan pendekatan yang inovatif, serta memberikan dukungan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan kehidupan sehari-hari.


Permasalahan yang Ada:

1. Relevansi di Era Globalisasi: Salah satu tantangan utama adalah menjaga agar Pancasila tetap relevan di tengah arus informasi dan perubahan global. Globalisasi membawa tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai lokal, di tengah derasnya pengaruh budaya asing.

2. Penggunaan Teknologi yang Tepat: Dengan berkembangnya teknologi, siswa lebih banyak mengakses informasi dari internet yang sering kali tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan literasi digital yang bijak dalam pendidikan Pancasila.

3. Keberagaman dan Potensi Konflik: Indonesia yang beragam menghadapi tantangan dalam menyatukan perbedaan melalui nilai-nilai Pancasila. Pengelolaan keberagaman ini penting untuk menghindari konflik yang mungkin muncul akibat perbedaan pandangan.

4. Kualitas dan Kompetensi Guru: Implementasi pendidikan Pancasila sering kali terhambat oleh kualitas dan kompetensi guru yang masih perlu ditingkatkan. Diperlukan pelatihan khusus agar para guru mampu mengajarkan Pancasila secara efektif dan inspiratif.

5. Kurangnya Partisipasi Pemangku Kepentingan: Pendidikan Pancasila tidak bisa berhasil tanpa keterlibatan aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk keluarga dan masyarakat. Dukungan yang holistik sangat diperlukan untuk memperkuat pengajaran Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Dela Nur Anggraini Putri 2411011145 -
Nama: Dela Nur Anggraini
Npm: 2411011145

Artikel tersebut membahas tentang dinamika dan tantangan Pancasila di era globalisasi, yang membahas tentang perubahan kurikulum, pengaruh teknologi, tantangan budaya, dan cara mengatasi tantangan tersebut.

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi yang sangat penting bagi Indonesia. Dalam pendidikan, Pancasila bertujuan untuk membentuk karakter bangsa, agar setiap orang bisa menjadi warga negara yang baik, adil, dan menghargai perbedaan. Namun, di era globalisasi saat ini, pendidikan Pancasila menghadapi beberapa tantangan dan dinamika yang perlu diatasi.

Salah satu dinamika utama adalah perubahan kurikulum. Sejak awal kemerdekaan, Pancasila selalu diajarkan di sekolah, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, cara mengajarkannya juga harus terus disesuaikan. Nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan dan keadilan sosial, harus bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat yang semakin beragam.

Selain kurikulum, budaya juga menjadi tantangan. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, agama, dan suku. Pendidikan Pancasila harus bisa mengakomodasi keberagaman ini, sehingga semua warga bisa hidup bersama secara damai dengan saling menghargai.

Perkembangan teknologi juga membawa pengaruh besar. Di era digital ini, cara kita belajar dan berinteraksi berubah. Pendidikan Pancasila harus memanfaatkan teknologi dengan bijak, misalnya melalui pembelajaran digital yang interaktif, tapi tetap menjaga esensi dari nilai-nilai yang diajarkan.

Tantangan lain adalah pemahaman yang berbeda-beda tentang Pancasila. Beberapa orang mungkin memiliki pandangan yang berbeda, sehingga penting untuk memastikan pemahaman yang benar dan konsisten tentang nilai-nilai Pancasila. Hal ini bisa diatasi dengan pelatihan untuk para guru, kurikulum yang lebih baik, dan penggunaan teknologi yang tepat.

Menurut saya, pendidikan Pancasila sangat penting untuk masa depan bangsa. Dengan menghadapi tantangan-tantangan ini, kita bisa membentuk generasi muda yang berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan. Ini akan membantu membangun masyarakat Indonesia yang lebih adil dan bermartabat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Rahma Alya Az-Zhara 2411011107 -
Nama : Rahma Alya Az-Zhara
Npm : 2411011107

Pancasila merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar
setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian
Pancasila. Namun, dalam era globalisasi yang cepat, pendidikan Pancasila dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan.
Salah satu dinamika penting adalah perubahan dalam kurikulum pendidikan. Sejak kemerdekaan Indonesia, Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran yang mendidik warga negara tentang nilai-nilai luhur, seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan.
Tantangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memerlukan literasi digital yang bijak. Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya dan agama Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan memperkuat persatuan dalam kerangka globalisasi yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar.
Tantangan yang dihadapi dalam Pendidikan Pancasila yakni Pendidikan Pancasila harus tetap relevan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Dalam era keterhubungan global, nilai-nilai Pancasila harus dapat bersaing dan tetap relevan di kalangan masyarakat yang semakin terkoneksi dengan informasi dari seluruh dunia.
Saat ini mudah untuk mengakses ke internet dan media sosial, yang kadang-kadang membawa informasi yang kurang tepat dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap nilainilai sosial. Membangun pemahaman yang kritis dan sehat tentang Pancasila dalam era digital ini perlu mendapatkan perhatian khusus.

Kesimpulan
Pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Pendidikan Pancasila akan berhasil jika melibatkan keluarga, pendidik, pemerintah, dan
masyarakat secara holistik. Dengan pendekatan ini, generasi muda Indonesia akan memiliki
pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Riska Dwi anggraini. JS -

Nama : Riska Dwi Anggraini. JS

Nomor Induk Perusahaan (NIM) : 2451011028

Kelas : B


silakan jelaskan mulai dari isi materi dan permasalahan: 


Artikel ini berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi" yang ditulis oleh Yohanes Mihit. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi berbagai dinamika dan tantangan di era globalisasi. Berikut adalah poin-poin utama yang dibahas dalam artikel tersebut:



1. Peran Pancasila dalam Pendidikan: Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara memiliki nilai-nilai yang sangat penting dalam pendidikan untuk membentuk karakter warga negara yang adil, beradab, dan demokratis.


2. Dinamika Pendidikan Pancasila :

• Perubahan Kurikulum: Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami perubahan sejak kemerdekaan, termasuk dalam cara nilai-nilai Pancasila diperkenalkan dalam kurikulum pendidikan.

•Tantangan Teknologi: Perkembangan teknologi digital mempengaruhi cara nilai-nilai Pancasila yang disampaikan kepada siswa. Era digital juga menuntut adanya literasi digital yang bijak agar siswa tidak terpengaruh oleh disinformasi.

•Keberagaman Budaya: Pancasila harus dapat merangkul keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Pendidikan Pancasila diharapkan mampu memperkuat persatuan dan menghormati perbedaan.


3.Tantangan dalam Pendidikan Pancasila:

•Relevansi Nilai Pancasila: Tantangan terbesar adalah menjaga relevansi Pancasila di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.

•Implementasi yang Konsisten: Terdapat tantangan dalam konsistensi implementasi kurikulum Pancasila di berbagai aliran, serta dalam representasi nilai-nilai yang menginspirasi kepada generasi muda.

•Apatisme Generasi Muda: Meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap Pancasila dan menjadikan nilai-nilai ini relevan dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu tantangan terbesar.


4.Solusi untuk Meningkatkan Pendidikan Pancasila:

•Inovasi dalam Pengajaran: Pengajaran nilai-nilai Pancasila perlu lebih inovatif dan interaktif agar lebih menarik dan relevan bagi siswa.

•Peningkatan Kompetensi Guru: Guru perlu memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila serta keterampilan untuk menyampaikannya secara efektif.

•Partisipasi dari Pemangku Kepentingan: Pendidikan Pancasila memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dan pemerintah.


Secara keseluruhan, artikel ini menyoroti bahwa pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama di era globalisasi, namun tetap penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila diinternalisasikan oleh generasi muda sebagai fondasi karakter bangsa.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Shalsabila Azahra Putri Cahyanti_2411011016 -
Nama: Shalsabila Azahra Putri Cahyanti
NPM: 2411011016
Kelas: A

Assalamualaikum pak roy dan teman teman semuanya, sebelumnya izin menanggapi terkait isi dan permasalahan pada artikel di pertemuan 9 Mata kuliah MKU Pancasila.

Artikel ini membahas  terkait dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. dalam era globalisasi yang cepat, pendidikan Pancasila dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan. Pendidikan Pancasila di Indonesia mengalami dinamika yang signifikan sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Pancasila, sebagai ideologi dasar negara, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia. Dinamika ini meliputi perubahan dalam kurikulum, pemahaman, tantangan budaya, serta adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi.

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda dan warga negara agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap ideologi tersebut. Tantangan dalam upaya penyebaran meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik yang sering kali harus berurusan dengan perbedaan pandangan dan interpretasi terhadap Pancasila

Masalah utama yang dihadapi pendidikan Pancasila dalam era globalisasi meliputi
•Perubahan sosial dan teknologi
• Keberagaman budaya
• Kualitas pengajaran
• Apatisme generasi muda

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari artikel ini adalah pendidikan Pancasila merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Dimana Pendidikan ini harus mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, mengatasi tantangan dari perubahan sosial dan teknologi, mengakomodasi keberagaman budaya, dan memastikan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan. Tantangan yang dihadapi meliputi penyesuaian dengan globalisasi, peningkatan kualitas guru, integritas kurikulum, penggunaan teknologi, dan peran dalam membentuk karakter bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan. Pada intinya, pendidikan Pancasila dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan di tengah perubahan global dan teknologi, serta membutuhkan kolaborasi antara keluarga, masyarakat, pendidik, dan pemerintah.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ahmad Unsa El-Farid_2411011123 -
Nama : Ahmad Unsa El-Farid
NPM : 2411011123
Kelas : B

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Izin Pak Roy, memberi tanggapan mengenai isi materi dan permasalahan dari materi Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.

-Pemahaman tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila.
Pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi berbagai tantangan kompleks, termasuk relevansi nilai-nilai ideologi dalam era globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Perubahan teknologi informasi memberikan dampak signifikan pada metode penyampaian pendidikan Pancasila, dengan risiko disinformasi dan radikalisme. Menyertakan keberagaman budaya dan agama, serta mengajarkan toleransi, juga penting dalam konteks globalisasi. Tantangan lain termasuk implementasi kurikulum yang efektif, pengaruh teknologi digital, kebutuhan akan integritas dan kualitas guru, dan sumber daya yang terbatas, terutama di daerah terpencil. Apatisme generasi muda terhadap Pancasila juga perlu diatasi dengan membuatnya menjadi inspirasi, bukan hanya kewajiban formal, melalui kolaborasi semua pihak terkait.

-Refleksi dan Peningkatan Pendidikan Pancasila.
Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa yang mencerminkan kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Diperlukan inovasi dalam meningkatkan pendidikan ini, seperti integrasi dengan mata pelajaran lain, pemanfaatan teknologi, dan peningkatan kompetensi pendidik. Mengembangkan kurikulum yang relevan dan efektif melibatkan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, pakar, dan masyarakat. Memasukkan pendidikan karakter dalam kurikulum juga penting, dengan nilai-nilai Pancasila sebagai landasannya, untuk membentuk pola pikir terbuka dan toleran serta memperkuat persatuan bangsa.

-Aktualisasi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan Bangsa.
Pendidikan Pancasila penting untuk membangun karakter bangsa Indonesia dengan nilai-nilai kebhinekaan, persatuan, dan keadilan. Ini membantu individu menghadapi perubahan global dengan bijaksana dan inovatif, menciptakan individu yang berintegritas dan demokratis. Tanpa pendidikan Pancasila, kita berisiko menghadapi konflik sosial dan perpecahan. Hal ini penting untuk meminimalisir risiko dan mewariskan komitmen kepada generasi mendatang.

Kesimpulan.
Pendidikan Pancasila penting dalam mengajarkan nilai-nilai kepada generasi muda. Tantangan meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik. Diperlukan pendekatan inovatif dan interaktif serta pelatihan guru untuk membentuk karakter siswa. Evaluasi harus ditingkatkan untuk mengukur keberhasilan pendidikan Pancasila. Investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bangsa.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Azzahra Hafidatuzzahri Walmisr -
Nama : Azzahra Hafidatuzzahri Walmisr 

NPM : 2411011066

Kelas : A

Assalamualaikum, Selamat malam Pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberi tanggapan tentang artikel yang telah diberikan mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".

Pendidikan Pancasila dihadapi dengan tantangan signifikan di era globalisasi akibat perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Adaptasi terhadap perkembangan global dan teknologi serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam keberagaman budaya global.

Tanggapan

Pancasila penting sebagai landasan ideologis dan pembentukan karakter bangsa Indonesia di era globalisasi. Pendidikan Pancasila menghadapi tantangan perubahan sosial, teknologi, dan budaya. Sistem pendidikan harus beradaptasi dengan nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, keadilan, demokrasi, dan persatuan. Integrasi teknologi dalam pembelajaran di era digital diperlukan untuk mengajarkan literasi digital yang bijak. Tantangan utama adalah menjaga agar Pancasila tetap menjadi inspirasi bagi generasi muda. Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai Pancasila.

- Pancasila Sebagai Ideologi : Pancasila adalah dasar negara Indonesia dengan lima sila: hubungan dengan Tuhan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Pendidikan Pancasila menginternalisasi nilai-nilai ini pada individu.

- Tantangan Pendidikan Pancasila : Pendidikan Pancasila berhadapan dengan berbagai dinamika seperti perubahan kurikulum, perkembangan sosial dan teknologi, serta tantangan budaya baru akibat globalisasi dan era digital.

- Pentingnya Penyesuaian Kurikulum : Kurikulum Pendidikan Pancasila harus disesuaikan dengan perkembangan zaman agar relevan di era global. Dibutuhkan pendekatan inovatif dalam pengajaran untuk generasi muda memahami nilai-nilai Pancasila. 

- Peran Teknologi dan Literasi Digital : Pendidikan Pancasila harus memanfaatkan teknologi informasi dengan bijaksana untuk mengajarkan literasi digital dan mencegah dampak buruk media sosial.

- Peran Guru dan Masyarakat : Guru memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila. Kompetensi dan integritas guru harus ditingkatkan. Dukungan keluarga dan masyarakat juga penting.

- Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila : Pendidikan Pancasila menekankan nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan demokrasi untuk membentuk karakter generasi muda sebagai penerus bangsa. 


Permasalahan dalam Pendidikan Filsafat Pancasila

- Relevansi Pancasila di Era Globalisasi : Nilai-nilai Pancasila perlu beradaptasi dengan nilai-nilai global agar tetap relevan bagi generasi muda dalam perubahan zaman.

- Disinformasi dan Radikalisme : Pendidikan Pancasila perlu mengajarkan literasi digital agar generasi muda dapat menyaring informasi yang benar dan relevan. 

- Keberagaman Budaya dan Agama : Pancasila menjadi alat untuk menyatukan masyarakat Indonesia dengan latar belakang beragam dan mempromosikan toleransi.

- Kualitas dan Kompetensi Guru : Pendidikan Pancasila kurang efektif karena beberapa guru kurang kompeten. Pelatihan guru diperlukan untuk memastikan nilai-nilai Pancasila disampaikan benar.

- Apatisme Generasi Muda : Generasi muda cenderung anggap Pancasila formalitas, bukan prinsip hidup relevan. Tantangan menjaga Pancasila menarik bagi mereka.

- Kesenjangan dalam Implementasi Kurikulum : Pendidikan Pancasila belum merata di sekolah, terutama daerah terpencil dengan akses terbatas terhadap sumber daya.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Anisa Nursabilla -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, maaf sebelumnya pak, izinkan saya untuk menjelaskan mulai dari isi materi dan permasalahan serta saya akan menambahkan sedikit solusi dari tantangan yang dihadapi tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menginternalisasi nilai dasar negara, seperti kebhinekaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.

A. Dinamika Pendidikan Pancasila:
Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi landasan ideologis dan konstitusional Indonesia. Pendidikan Pancasila berfungsi untuk menanamkan nilai ini kepada generasi muda agar mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap dasar negara. Pendidikan ini menghadapi tantangan dalam bentuk perbedaan pandangan, perubahan teknologi, dan dinamika sosial.

B. Tantangan yang Dihadapi
Beberapa tantangan utama dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi meliputi:
1. Relevansi dalam Era Globalisasi:
Nilai Pancasila harus tetap relevan di tengah arus informasi global yang cepat. Hal ini memerlukan pendekatan yang mampu menyesuaikan Pancasila dengan dinamika sosial yang berkembang.
2. Pengelolaan Keberagaman:
Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi untuk memperkuat persatuan di Indonesia yang beragam budaya, agama, dan suku.
3. Kurikulum dan Implementasi:
Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran resmi yang implementasinya berbeda-beda antar sekolah. Sehingga, Diperlukan penyempurnaan kurikulum agar efektif dan relevan bagi siswa.
4. Teknologi Digital:
Saat ini siswa maupun mahasiswa memiliki akses mudah ke informasi dari internet dan media sosial, yang dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap nilai sosial. Sehingga, Literasi digital yang bijak menjadi tantangan baru dalam pendidikan Pancasila.
5. Kompetensi Guru:
Penting bagi guru untuk memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan keterampilan untuk menyampaikan nilainya secara efektif. Sehingga, Pelatihan dan peningkatan kompetensi menjadi aspek yang perlu diperhatikan bagi guru.
6. Dukungan dari Berbagai Pihak:
Partisipasi aktif dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan untuk memperkuat pendidikan Pancasila di semua lapisan masyarakat.

C. Solusi dan Peningkatan
Dalam menghadapi tantangan tersebut, berbagai solusi telah diusulkan, antara lain:
1. Pengintegrasian Pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran lain untuk memberikan konteks yang lebih luas dan relevan.
2. Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan: Pengembangan platform daring dan konten multimedia interaktif dapat menarik minat siswa dan memudahkan pemahaman nilai-nilai Pancasila.
3. Pelatihan untuk Guru: Program pelatihan khusus yang berfokus pada pengajaran nilai-nilai Pancasila dan penanganan isu-isu kontroversial.
4. Pembelajaran Partisipatif dan Inklusif: Melibatkan siswa dalam diskusi dan proyek yang mendorong pemikiran kritis serta memahami perspektif beragam dapat membentuk pola pikir yang lebih toleran dan inklusif.

D. Aktualisasi untuk Masa Depan
Pendidikan Pancasila harus menjadi pilar yang mengukuhkan karakter bangsa Indonesia di masa depan. Nilai-nilai seperti persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial harus diaktualisasikan untuk memastikan generasi mendatang memiliki dasar yang kuat dalam menjaga integritas negara, menghormati perbedaan, serta berkontribusi positif dalam masyarakat.
Pendidikan Pancasila ini juga penting untuk membangun karakter yang berintegritas, berjiwa demokratis, dan mampu berkolaborasi dalam menghadapi tantangan sosial yang kompleks. Dengan fokus yang lebih pada pembangunan karakter, bukan hanya aspek pengetahuan, pendidikan Pancasila dapat menghasilkan generasi yang siap menghadapi perubahan global dengan bijaksana.

E. Kesimpulan
Pendidikan Pancasila adalah fondasi penting bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Dengan menghadapi tantangan globalisasi, meningkatkan kualitas guru, dan mengembangkan kurikulum yang inklusif, pendidikan ini dapat membentuk generasi muda yang siap menjaga persatuan, keberagaman, dan integritas bangsa. Pendidikan ini membutuhkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya keluarga dan pemerintah, untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap menjadi inti dari identitas nasional Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Theo Baramadhan -
Nama : Theo Tazkylla Baramadhan
NPM : 2411011010
Kelas : A

Assalamualaikum wr.wb pak roy, izin menanggapi artikel tentang "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era
Globalisasi: Tinjauan Literatur"

yang sudah saya baca dari artikel ini membahas pengantar tentang Pendidikan Pancasila yang dimana artikel ini memulai dengan menjelaskan pentingnya pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pembentukan karakter dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar negara yang harus diajarkan sejak dini agar masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. dalam artikel ini juga membahas Dinamika Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi dalam era globalisasi, arus informasi dan budaya dari berbagai belahan dunia sangat cepat dan sulit dibendung. Globalisasi membawa dampak pada pola pikir masyarakat, terutama anak muda, yang lebih terbuka terhadap nilai-nilai global yang kadang bertentangan dengan Pancasila. dan dalam artikel ini akan mengupas bagaimana pendidikan Pancasila berusaha untuk tetap relevan dan beradaptasi di tengah berbagai dinamika sosial, budaya, dan ekonomi yang dibawa oleh globalisasi.

artikel ini juga membahas tentang tantangan dalam pendidikan pancasila dan mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Pancasila di era globalisasi ini seperti ;
- Adanya penurunan minat generasi muda terhadap ideologi Pancasila karena terpengaruh oleh ideologi dan budaya asing yang masuk melalui teknologi dan media sosial.
- Kurangnya pemahaman mendalam di kalangan pendidik dan peserta didik tentang nilai-nilai Pancasila, sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna.
- Perubahan kurikulum yang tidak konsisten, di mana kadang Pancasila dianggap kurang relevan atau tidak diberi porsi yang cukup dalam kurikulum pendidikan formal.
- Krisis identitas nasional di kalangan masyarakat yang lebih tertuju mengadopsi budaya global dan melupakan akar budaya nasional.

adapun strategi atau solusi menghadapi tantangan tersebut yaitu ;
- Integrasi teknologi dalam pembelajaran Pancasila untuk menarik minat generasi muda melalui pendekatan digital, seperti aplikasi, video edukasi, atau permainan interaktif yang berbasis Pancasila.
- Penguatan peran guru dalam memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Pancasila, bukan hanya sebagai mata pelajaran hafalan tetapi sebagai pedoman hidup sehari-hari.
- Pembaruan kurikulum yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa mengurangi esensi dari pendidikan Pancasila dan meyimpulkan bahwa pendidikan Pancasila masih relevan dan sangat diperlukan untuk menjaga identitas dan kesatuan bangsa di era globalisasi. Namun, harus ada inovasi dalam cara mengajarkan dan menyampaikannya agar bisa bersaing dengan arus globalisasi dan tetap diminati oleh generasi muda.

dan untuk permasalahan dalam artikel tersebut tentang
Bagaimana pendidikan Pancasila bisa tetap relevan di tengah arus globalisasi, bagaimana cara menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dalam pendidikan Pancasila di era digital serta apa strategi untuk memastikan bahwa generasi muda tetap menjalankan pada nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan budaya global.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Elwinda Putri Amalia -
Nama : Elwinda Putri Amalia
NPM : 2411011129
Kelas : Manajemen (B)

Assalamualaikum, Selamat malam Pak Roy dan teman-teman. Izinkan saya memberi tanggapan tentang artikel yang telah diberikan mengenai "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi".


Yang saya dapat dalam artikel ini adalah, pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa Indonesia, terutama dalam era globalisasi yang penuh tantangan. Di era globalisasi ini peran Pancasila juga sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan-batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat.

berikut adalah point-point yang saya dapatkan
1. Pemahaman Dasar
- Pendidikan Pancasila di Indonesia berfokus pada pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, yang mencakup upaya penyebaran nilai-nilai tersebut di tengah perubahan sosial dan teknologi.
- Penting untuk meletakkan dasar yang kokoh melalui pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai Pancasila agar generasi mendatang memiliki komitmen untuk menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa.

2. Kurikulum yang Relevan dan Efektif
- Merumuskan kurikulum pendidikan Pancasila yang lebih relevan memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, pakar, dan masyarakat.
- Kurikulum harus terus disesuaikan dengan perkembangan masyarakat, teknologi, dan tantangan global, serta melibatkan evaluasi periodik dan peninjauan ulang konten yang diajarkan.
- Pendidikan karakter yang mengutamakan etika, integritas, dan kepemimpinan yang baik perlu diperkuat dalam kurikulum.

3. Kolaborasi dan Peningkatan Kualitas
- Menghadapi dinamika pendidikan Pancasila memerlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
- Peningkatan pelatihan bagi pendidik dan penggunaan teknologi pendidikan yang tepat dapat membantu menghadapi tantangan ini.
- Penting untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat agar generasi muda dapat tumbuh menjadi warga negara yang berkomitmen pada persatuan, keadilan, demokrasi, dan kemanusiaan.

4. Pendekatan Pembelajaran Partisipatif
- Menggalakkan pendekatan pembelajaran yang partisipatif dan inklusif, seperti diskusi, simulasi, dan proyek, dapat membentuk pola pikir yang lebih terbuka dan toleran.
- Interaksi dengan beragam budaya dan agama dapat memperluas wawasan peserta didik, memperkuat persatuan, dan menjadikan pendidikan Pancasila lebih relevan dengan realitas sosial dan budaya Indonesia yang heterogen.

5. Aktualisasi Pendidikan Pancasila
- Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam mengukuhkan fondasi karakter bangsa untuk masa depan yang lebih baik.
- Nilai-nilai Pancasila harus diaktualisasikan dalam pendidikan agar generasi mendatang memiliki landasan kuat dalam menghadapi tantangan global.
- Fokus pada pembangunan karakter yang berintegritas, etis, demokratis, dan mampu berkolaborasi dalam memecahkan masalah kompleks sangat penting.

6. Tujuan dan Harapan Studi
- Tujuan studi ini adalah untuk menggali pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila, serta pentingnya pendidikan Pancasila untuk masa depan bangsa.
- Studi ini menekankan perlunya refleksi dan peningkatan dalam pendidikan Pancasila, serta mengingatkan bahwa keberlanjutan dan keberhasilan pendidikan Pancasila sangat bergantung pada partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan.

Dengan demikian, pendidikan Pancasila harus menjadi upaya kolektif yang melibatkan berbagai pihak untuk membentuk generasi yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga karakter yang kuat dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.

pada materi ini juga terdapat beberapa permasalahan yang dibahas, yaitu :
1. Relevansi di Era Globalisasi: Pendidikan Pancasila harus tetap relevan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.

2. Apatisme Generasi Muda: Terdapat tantangan dalam mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.

3. Keberagaman dan Potensi Konflik: Mengelola keberagaman budaya, agama, dan pandangan yang ada di masyarakat Indonesia.


Kemudian saya sertakan tanggapan saya terkait materi ini. yaitu,

1. Komprehensif dan Holistik: Mengukur keberhasilan pendidikan Pancasila melalui aspek kognitif, afektif, dan perilaku adalah pendekatan yang komprehensif, karena mencakup pemahaman intelektual, sikap, dan tindakan nyata siswa.

2. Pentingnya Evaluasi Berkelanjutan: Evaluasi dan penilaian yang dilakukan secara berkala sangat penting untuk memastikan bahwa kurikulum dan metode pengajaran tetap relevan dan efektif dalam membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Dampak Sosial yang Nyata: Mengukur partisipasi siswa dalam kegiatan yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila memberikan gambaran yang jelas tentang dampak pendidikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta kontribusi siswa terhadap masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Rizki Ramadani 2411011105 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu, Selamat malam Bapak Roy
Perkenalkan nama saya :
Rizki Ramadani
Dengan NPM : 2411011105
S1Manajemen

Izinkan saya memberi tanggapan berupa penjelasan dari isi materi pada artikel pertemuan ke-9 yang berjudul "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era
Globalisasi: Tinjauan Literatur"

Dinamika dan tantangan bagi Pendidikan Pancasila
Seperti yang kita ketahui bahwa pancasila merupakan dasar negara kita, sehingga kita sebagai warga negara yang tertib wajib mengikuti ketentuan bernegara berlandaskan dasar-dasar negara kita ini, Pancasila juga merupakan ideologi negara Indonesia, negara kita semua sudah kewajiban bagi kita sebagai warga negara dan mahasiswa yang bernegara untuk dapat menjadikan ideologi kita sejalan dan sesuai dengan ideologi negara kita, sehingga kita dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan berkepribadian Pancasila.
Dengan adanya Pendidikan Pancasila dapat membuat para pewaris bangsa ini menjadi mengerti dan sejalan dengan Pancasila, Pendidikan Pancasila begitu krusial terhadap pewarisan nilai-nilai Pancasila, akan tetapi Pendidikan Pancasila mengalami dinamika yang bergejolak sepanjang sejarahnya, begitu banyak halangan dan rintangan yang telah dihadapi dan akan dihadapinya, Pendidikan Pancasila sudah melalui banyak sekali dinamika seperti tantangan menghadapi perbedaan, Kurikulum, perubahan ideologi karen pengaruh budaya luar, dan kualitas pendidikan yang menurun.

Saya juga ikut menanggapi dan mengerti begitu pentingnya pemahaman akan hal ini sebagaimana yang di sampaikan penulis tentang studi yang diberikan bahwasannya dinamika pendidikan Pancasila sangatlah bermacam-macam seperti penyebaran dan penanaman paham akan nilai-nilai Pancasila pada masyarakat, perubahan sosial dan budaya, ekonomi,dan tentunya perubahan teknologi yang begitu mempengaruhi dinamika dan tantangan Pendidikan Pancasila.

Tantangan pendidikan Pancasila karena perubahan budaya, politik dan sosial membuat pendidikan Pancasila perlu melakukan beberapa adaptasi sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan ini, dengan adanya perubahan budaya karena pengaruh budaya asing, perubahan regulasi, dan kehidupan sosial masyarakat yang berubah seiring berkembangnya zaman hal ini menunjukkan bahwa tantangan Pendidikan Pancasila lsangatlah perlu melakukan penyesuaian. Tak hanya itu pendidikan Pancasila menghadapitantangan lainnya seperti perubahan teknologi yang menimbulkan dampak paling besar terhadap dinamika dan tantangan Pendidikan Pancasila, dengan munculnya teknologi yang begitu canggih membuat semua aspek kehidupan masyarakat berubah dari aspek sosial misalnya mengalami perubahan dengan adanya media sosial, dari aspek budaya mengalami perubahan dengan adanya informasi-informasi luar, dan dari aspek pendidikan juga turut berubah karena adanya kelas virtual yang membuat pendidikan dan siswa Yaang dididik dapat melakukan kegiatan pembelajaran tanpa harus bertatap muka, perubahan-perubahan ini merupakan beberapa perubahan saja yang terpengaruh karena perubahan teknologi global yang semakin maju, Pendidikan Pancasila perlu melakukan penyesuaian.

Peningkatan Pendidikan Pancasila
Dpat dilakukan untuk menghadapi dinamika dan tantangan ini, Pendidikan Pancasila perlu melakukan perubahan yang inovatif, untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan zaman dan teknologi, membuat pelatihan terhadap Tanaga pendidik sehingga para pendidik mempunyai kualitas yang baik dan dapat beradaptasi dengan perubahan, dan melakukan perumusan kutikum yang relevan dan sesuai.

Dinamika dan tantangan ini perlu diantisipasi sehingga Pendidikan Pancasila di Indonesia menjadi lebih baik.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Faqiih Nuh Dzakwan -
Nama: Faqiih Nuh Dzakwan
Npm:2411011043
terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi.
Globalisasi mempercepat pertukaran budaya lintas negara. Nilai-nilai asing seperti individualisme, liberalisme, dan kapitalisme yang kuat dalam globalisasi dapat memengaruhi nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan keadilan sosial yang ada dalam Pancasila.Teknologi dan media sosial berperan besar dalam penyebaran informasi dan budaya, yang kadang-kadang dapat memunculkan disinformasi dan polarisasi di masyarakat. Tantangan bagi Pancasila adalah menjaga persatuan dan keutuhan bangsa dalam menghadapi potensi perpecahan akibat informasi.
Globalisasi memicu kompetisi ekonomi yang lebih ketat, termasuk dalam investasi dan pasar tenaga kerja. Ini bisa memperbesar kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia, Masuknya Indonesia ke dalam sistem ekonomi global membawa tantangan tersendiri, seperti dominasi pasar internasional dan potensi hilangnya kedaulatan ekonomi. Tantangan ini memerlukan penerapan kebijakan yang sejalan dengan semangat Pancasila dalam menjaga kemandirian ekonomi nasional tanpa mengisolasi diri.

Dalam era globalisasi, masyarakat Indonesia yang multikultural menghadapi dinamika baru dalam hal pluralisme dan toleransi. Tantangannya adalah menjaga harmoni di antara berbagai kelompok agama, suku, dan budaya, sesuai dengan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) dan sila ketiga (Persatuan Indonesia), dalam menghadapi isu-isu yang bisa menimbulkan gesekan, seperti radikalisme atau separatisme.Globalisasi juga mendorong demokratisasi dan keterbukaan dalam kehidupan politik. Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dengan tanggung jawab sosial, agar tidak melanggar nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal persatuan dan kesatuan bangsa.tantangan moralitas seperti korupsi, pelanggaran HAM, dan degradasi moral semakin terlihat. Pancasila sebagai panduan moral bangsa harus dapat dijadikan dasar untuk memperkuat etika kehidupan berbangsa, khususnya terkait dengan sikap anti-korupsi, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Dewa Ossa -
Nama:Dewa Ossa Putra Irawan
NPM:2451011041
Kelas: B
menurut saya artikel itu membahas tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di Indonesia, terutama dalam konteks era globalisasi. Berikut adalah ringkasan dan analisis isi materi serta permasalahan yang diangkat dalam artikel tersebut:

1. Pendahuluan

Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila berfungsi sebagai dasar ideologi negara yang harus diajarkan dalam pendidikan untuk membentuk karakter warga negara yang bertanggung jawab.
Dinamika Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila mengalami perubahan signifikan dalam kurikulum dan pemahaman, serta harus beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi.
2. Metode

Pendekatan Kajian Pustaka: Studi ini menggunakan eksplorasi literatur untuk mengumpulkan data terkait pendidikan Pancasila.
3. Hasil dan Pembahasan

Pemahaman Dinamika dan Tantangan:
Kurikulum: Perlu penyesuaian agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dengan konteks sosial yang berubah.
Tantangan Budaya: Mengintegrasikan Pancasila dengan keragaman budaya Indonesia.
Perkembangan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk penyampaian nilai-nilai Pancasila secara efektif.
Variasi Interpretasi: Tantangan dalam menjaga konsistensi pemahaman terhadap Pancasila di tengah berbagai interpretasi.
4. Tantangan yang Dihadapi

Relevansi: Menjaga relevansi Pancasila di era globalisasi yang cepat.
Keberagaman: Mengelola keberagaman budaya dan agama untuk mencegah konflik.
Kualitas Pendidikan: Meningkatkan efektivitas pengajaran Pancasila di sekolah.
Pengaruh Teknologi: Menghadapi tantangan informasi yang salah dan radikalisasi melalui media sosial.
Kompetensi Guru: Menjamin bahwa guru memiliki pemahaman yang baik dan keterampilan dalam mengajarkan Pancasila.
Partisipasi Pemangku Kepentingan: Memastikan dukungan dari masyarakat dan pemerintah dalam pendidikan Pancasila.
5. Refleksi dan Peningkatan

Pendidikan Karakter: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran yang partisipatif.
Pelatihan Guru: Meningkatkan kompetensi pendidik dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila.
Kurikulum Relevan: Mengadaptasi kurikulum dengan perkembangan masyarakat dan tantangan global.
6. Aktualisasi Pendidikan Pancasila

Pilar Karakter Bangsa: Pendidikan Pancasila sebagai landasan untuk membangun karakter bangsa yang berintegritas dan beradab.
Investasi untuk Masa Depan: Mengaktualisasikan pendidikan Pancasila sebagai investasi untuk keberlanjutan bangsa.
7. Simpulan

Inti Identitas Bangsa: Pendidikan Pancasila adalah inti dari identitas bangsa Indonesia dan harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Keluarga dan Masyarakat: Keterlibatan semua pihak dalam mendukung pendidikan Pancasila sangat penting.
Permasalahan yang Dihadapi

Relevansi Pancasila: Bagaimana memastikan bahwa Pancasila tetap relevan di tengah arus globalisasi?
Keberagaman: Bagaimana mengelola keberagaman budaya dan agama di Indonesia?
Kualitas Pengajaran: Apa langkah yang harus diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila?
Pengaruh Teknologi: Bagaimana mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi informasi?
Kompetensi Guru: Apakah guru sudah cukup kompeten dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila?
Partisipasi Masyarakat: Bagaimana meningkatkan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila?
Kesimpulan

Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa dan harus diadaptasi dengan tantangan yang ada. Keberhasilan pendidikan ini bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan keluarga untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Afifa Aprilia -
Nama: Afifa Aprilia
NPM: 2411011121

Isi Materi:
-Pentingnya Pancasila, Pancasila bukan hanya ideologi negara, tetapi juga representasi identitas dan fondasi bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila memiliki peran sentral dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda agar mereka memiliki pemahaman yang baik tentang ideologi tersebut
-Indonesia mengalami perubahan sosial yang cepat, termasuk dari segi budaya, ekonomi, politik, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus mampu mengatasi tantangan ini dengan mengakomodasi dinamika sosial dan menjaga relevansi nilai-nilai Pancasilaa
-Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan pada cara pendidikan Pancasila disampaikan. Akses ke berbagai informasi global dapat membawa risiko disinformasi dan radikalisme. Oleh karena itu, pendidikan Pancasilaa harus memanfaatkan teknologi untuk penyampaian yang efektif dan sekaligus mengajarkan literasi digital yang bijak
-Pendidikan Pancasila harus mampu mengakomodasi nilai-nilai lokal serta mengajarkan toleransi dan menghormati perbedaan. Ini penting untuk merangkul keberagaman agama, sosial, suku, dan budaya di Indonesia sambil tetap menjaga kesatuan bangsa
-Suksesnya pendidikan Pancasilaa memerlukan partisipasi aktif semua pihak, termasuk keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Hal ini sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai Pancasailla di semua kalangan masyarakat

Tantangan yang dihadapi meliputi:
-penyesuaian dengan globalisasi, Salah satu tantangan utama adalah menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi yang cepat. Perlu upaya ekstra agar nilai-nilai Pancasilaa tetap relevan dan berdaya saing di tengah arus globalisasi
-peningkatan kualitas guru, Masalah kualitas guru juga tidak boleh diabaikan. Perlu pelatihan dan peningkatan integritas guru dalam mendidik dan mengajarkan Pancasilla sehingga mereka bisa mewujudkan generasi yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari secara efektif
- integritas kurikulum, Integritas kurikulum dalam pendidikan Pancasila terkait erat dengan kompleksitas implementasi, peran guru, pengaruh teknologi digital, partisipasi aktif semua pihak, dan inovasi kurikulum
-penggunaan teknologi, Penggunaan teknologi digital dapat mempengaruhi cara pandang siswa terhadap nilai-nilai sosial. Oleh karena itu, perlu pembangunan pemahaman yang kritis dan sehat tentang Pancasila, terutama di era digitalisasi ini
-peran dalam membentuk karakter bangsa yang adil, beradab, dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek mulai dari relevansi kurikulum hingga pengaruh teknologi. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan inovatif dalam pengajaran, pelatihan bagi pendidik, serta keterlibatan aktif dari semua stakeholder.

Tanggapan saya sebagai mahasiswa adalah setuju bahwa globalisasi membawa tantangan sekaligus peluang bagi pendidikan Pancasila. Di satu sisi, akses informasi yang luas memungkinkan kita untuk memperkaya pengetahuan tentang berbagai budaya dan pemikiran. Namun, di sisi lain, ada risiko terjadinya disinformasi dan pengaruh negatif yang dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila sangat penting untuk membentuk karakter dan identitas bangsa. Di tengah arus globalisasi yang membawa berbagai pengaruh budaya dan nilai dari luar, pendidikan Pancasila menjadi penangkal yang efektif untuk menjaga jati diri bangsa. Nilai-nilai Pancasila harus terus diajarkan dan dipahami oleh generasi muda agar mereka dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by 2411011139 2411011139 -
Nama:Mohammad Arrosyadi
Npm:2411011139

Artikel ini menjelaskan bahwa nilai-nilai dalam Pancasila, seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial, semakin sulit ditanamkan karena adanya pengaruh budaya asing yang lebih mementingkan individualisme dan materialisme. Globalisasi membuat banyak orang, terutama anak muda, lebih tertarik pada gaya hidup yang mementingkan kebebasan pribadi dan kurang peduli dengan kebersamaan atau kepentingan bersama. Akibatnya, Pancasila sering dianggap ketinggalan zaman dan kurang relevan dengan realitas sekarang.

Pendidikan Pancasila harus dilihat sebagai usaha yang melibatkan banyak pihak, dengan tujuan membangun karakter dan integritas bangsa. Dengan pendekatan yang tepat, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesia di masa depan.Pendidikan Pancasila penting dalam mengajarkan nilai-nilai kepada generasi muda. Tantangan meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan pemahaman oleh pendidik. Diperlukan pendekatan inovatif dan interaktif serta pelatihan guru untuk membentuk karakter siswa
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Aditya Ramadhan_2451011012 -
Nama: Aditya Ramadhan
Npm: 2451011012
Penulis menjelaskan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai fondasi pendidikan karakter bangsa. Dalam pendidikan, nilai-nilai Pancasila harus disampaikan agar generasi muda bisa memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Isi Materi:
Perubahan Kurikulum: Sejak awal kemerdekaan, kurikulum pendidikan Pancasila telah mengalami perubahan agar tetap relevan dengan dinamika sosial dan perkembangan teknologi.
Tantangan Budaya: Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku, dan agama. Salah satu tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keberagaman tersebut agar tetap menjadi alat pemersatu bangsa.
Pengaruh Teknologi: Teknologi digital telah mengubah cara belajar dan berinteraksi. Pendidikan Pancasila harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, sekaligus mengajarkan literasi digital yang bijaksana.
Pemahaman Pancasila: Terdapat tantangan dalam menjaga konsistensi pemahaman tentang Pancasila, terutama dengan munculnya berbagai interpretasi yang berbeda.
Partisipasi Semua Pihak: Pendidikan Pancasila memerlukan dukungan dari keluarga, pendidik, pemerintah, dan masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh.
Permasalahan:
Relevansi di Era Globalisasi: Globalisasi membuat tantangan untuk mempertahankan relevansi Pancasila di tengah arus informasi dan budaya global.
Apatisme Generasi Muda: Generasi muda terkadang kurang peduli terhadap Pancasila, sehingga diperlukan pendekatan yang inovatif agar nilai-nilai Pancasila tetap hidup dan relevan bagi mereka.
Disparitas Implementasi: Implementasi pendidikan Pancasila berbeda-beda antara sekolah, yang mengakibatkan hasil yang tidak konsisten.
Penyelesaian tantangan ini membutuhkan inovasi dalam metode pengajaran, integrasi teknologi, dan pelatihan guru agar mampu menyampaikan pendidikan Pancasila dengan cara yang inspiratif dan efektif.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Ario Zulfrila -

Nama : Ario Zulfrila

Npm : 2251011046

Pendidikan Pancasila sebagai pilar utama dalam membentuk karakter bangsa Indonesia, saat ini tengah dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks seiring dengan derasnya arus globalisasi. Perkembangan teknologi informasi yang pesat, serta semakin beragamnya pengaruh budaya asing, telah menghadirkan dinamika baru yang turut membentuk nilai-nilai dan pandangan hidup generasi muda.

Menjaga Relevansi Nilai-Nilai Pancasila di Tengah Arus Globalisasi

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menjaga agar nilai-nilai luhur Pancasila tetap relevan di tengah gempuran informasi dan budaya asing yang begitu deras. Nilai-nilai seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial harus terus dihidupkan dan disesuaikan dengan konteks zaman modern. Namun, hal ini bukanlah perkara mudah.

Akomodasi Keberagaman dan Pemanfaatan Teknologi Digital

Indonesia sebagai negara dengan keberagaman yang tinggi, baik dari segi suku, agama, ras, maupun golongan, menuntut pendidikan Pancasila untuk mampu mengakomodasi semua perbedaan tersebut. Pendidikan Pancasila harus menjadi wadah bagi seluruh warga negara untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan, serta membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Di sisi lain, pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan Pancasila menjadi sangat penting. Generasi muda saat ini sangat akrab dengan teknologi, sehingga penggunaan media sosial, aplikasi pembelajaran, dan game edukasi dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, melalui pembuatan konten menarik di media sosial yang menyajikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, atau pengembangan game edukasi yang menguji pemahaman siswa terhadap prinsip-prinsip Pancasila.

Melibatkan Semua Pihak dan Inovasi Pembelajaran

Untuk mencapai tujuan pendidikan Pancasila yang efektif, diperlukan keterlibatan semua pihak, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, hingga pemerintah. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada anak-anak. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus menyajikan materi Pancasila yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, melalui pembelajaran tematik yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan mata pelajaran lain, atau kegiatan ekstrakurikuler yang berorientasi pada pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Masyarakat juga harus turut aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang nilai-nilai Pancasila. Misalnya, melalui kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan, atau budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Pemerintah pun memiliki peran penting dalam menyusun kebijakan dan program yang mendukung pendidikan Pancasila, serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

Membentuk Individu yang Berkarakter dan Kritis

Tujuan akhir dari pendidikan Pancasila adalah membentuk individu yang berkarakter, kritis, dan siap menghadapi masa depan. Individu yang memiliki karakter Pancasila akan mampu hidup berdampingan dengan orang lain secara harmonis, memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara, serta mampu menghadapi berbagai tantangan global. Selain itu, individu yang kritis akan mampu berpikir secara rasional, menganalisis informasi secara objektif, dan mengambil keputusan yang tepat.

Tantangan ke Depan dan Solusi

Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, namun tantangan dalam pendidikan Pancasila masih sangat besar. Beberapa di antaranya adalah:

  • Radikalisme dan intoleransi: Munculnya kelompok-kelompok radikal yang menyebarkan paham intoleransi dan kekerasan mengancam nilai-nilai Pancasila. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan upaya deradikalisasi dan penguatan moderasi beragama.
  • Hoaks dan ujaran kebencian: Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial dapat merusak tatanan sosial dan mengancam persatuan bangsa. Pendidikan literasi digital menjadi sangat penting untuk menangkal hoaks dan ujaran kebencian.
  • Individualisme: Meningkatnya individualisme di kalangan generasi muda dapat melemahkan nilai-nilai gotong royong dan kepedulian sosial. Pembelajaran berbasis proyek yang menuntut kerja sama tim dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

Kesimpulan

Pendidikan Pancasila merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Dengan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan Pancasila, kita dapat mencetak generasi muda yang berkarakter, berintegritas, dan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.


In reply to First post

Re: Forum diskusi

by BAGUS ARTHA NUGRAHA -

bagus artha nugraha 2251011012

tanggapan saya mengenai artikel dia atas 

Artikel yang membahas dinamika dan tantangan Pendidikan Pancasila di era globalisasi mengangkat isu yang sangat relevan dengan konteks Indonesia saat ini. Pancasila, sebagai ideologi dan dasar negara, memang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa. Namun, seperti yang diuraikan dalam artikel, tantangan globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial menuntut adanya adaptasi dalam pendidikan Pancasila agar tetap relevan dan mampu mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi perubahan zaman.

Beberapa poin penting yang bisa ditanggapi adalah:

  1. Relevansi Kurikulum Pancasila: Penyesuaian kurikulum pendidikan Pancasila agar relevan dengan tantangan modern sangat diperlukan. Mengintegrasikan isu-isu terkini seperti keberagaman budaya, literasi digital, dan globalisasi dalam pembelajaran Pancasila dapat membantu memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap kontekstual dan aplikatif.

  2. Tantangan Teknologi: Perkembangan teknologi digital memberikan peluang besar bagi penyebaran nilai-nilai Pancasila, namun juga membawa risiko, terutama terkait dengan disinformasi dan radikalisme. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan literasi digital yang bijak sebagai bagian dari pendidikan Pancasila, agar siswa tidak hanya memahami nilai-nilai Pancasila tetapi juga dapat menilai informasi secara kritis di era digital.

  3. Keberagaman dan Bhineka Tunggal Ika: Isu keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa di Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam mengajarkan Pancasila. Pendidikan Pancasila harus mengedepankan pendekatan inklusif yang mampu merangkul perbedaan dan membangun harmoni. Tantangan ini semakin kompleks dengan munculnya isu-isu identitas yang dapat memicu konflik, sehingga pendekatan yang menghormati keberagaman sangat krusial.

  4. Kualitas Implementasi Pendidikan Pancasila: Meski Pancasila sudah menjadi mata pelajaran wajib, implementasi yang efektif di lapangan masih menjadi tantangan. Diperlukan inovasi dalam metode pengajaran, seperti menggunakan pendekatan interaktif yang relevan dengan kehidupan siswa, agar nilai-nilai Pancasila dapat benar-benar dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

  5. Peran Guru dan Masyarakat: Artikel tersebut menyoroti pentingnya pelatihan dan kompetensi guru dalam mengajarkan Pancasila. Selain itu, dukungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah juga penting untuk memperkuat pendidikan Pancasila. Pendidikan tidak hanya tugas sekolah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang harus dijalankan secara sinergis.

Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya Pendidikan Pancasila dalam menjaga identitas dan integritas bangsa Indonesia di tengah perubahan global. Kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan untuk beradaptasi, inovasi dalam pengajaran, serta kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan.

In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Muhammad Lindu Adjie Putra Rianto -
Muhammad Lindu Adjie
2411011077
Kelas A

Materi ini menekankan pentingnya Pancasila dalam pendidikan sebagai fondasi utama untuk membentuk karakter dan kesadaran berbangsa di Indonesia. Di era globalisasi yang cepat, pendidikan Pancasila dihadapkan pada tantangan seperti perubahan kurikulum, integrasi budaya yang beragam, dan adaptasi teknologi.

Pentingnya penyesuaian kurikulum untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman sangat jelas terlihat. Pendidikan Pancasila yang sebelumnya fokus pada nilai-nilai luhur kini harus beradaptasi untuk tetap dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Tantangan budaya dan teknologi juga mengharuskan pendidikan Pancasila untuk bijak dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila agar tetap relevan tanpa mengorbankan pemahaman yang mendalam.

Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk menghadapi tantangan ini. Dengan pelatihan yang tepat bagi pendidik, penyempurnaan kurikulum, dan penggunaan teknologi yang bijak, pendidikan Pancasila dapat memperkuat pemahaman masyarakat dan membentuk generasi muda yang berkomitmen pada persatuan, keadilan, demokrasi, dan kemanusiaan sesuai dengan semangat Pancasila.

Materi ini mengingatkan kita bahwa keberlanjutan dan keberhasilan bangsa sangat bergantung pada pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, serta pentingnya adaptasi dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dan teknologi.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Kiran Naila Kurnia -
Nama: Kiran Naila Kurnia
NPM : 2411011045
Kelas : Manajemen A

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

Artikel ini membahas Dinamika dan Tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, menghadapi tantangan signifikan karena perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi dengan tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi, serta menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah keberagaman budaya dan informasi global yang terus berkembang.

Tanggapan
Filsafat Pancasila merupakan landasan ideologis yang penting bagi bangsa Indonesia, tidak hanya sebagai simbol kenegaraan tetapi juga sebagai dasar pembentukan karakter dan integritas bangsa. Di tengah dinamika globalisasi, pendidikan Pancasila menghadapi tantangan signifikan, seperti perubahan sosial, perkembangan teknologi, dan kompleksitas budaya Indonesia yang kaya akan keberagaman. Oleh karena itu, penting untuk menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila di era yang semakin terkoneksi ini.
Sistem pendidikan Pancasila harus mampu beradaptasi dengan perubahan global sekaligus mempertahankan esensi dari setiap sila. Nilai-nilai seperti toleransi, keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan perlu diajarkan secara efektif agar generasi muda tidak hanya mengenal Pancasila sebagai konsep tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang disarankan adalah dengan mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran yang lebih interaktif serta kontekstual. Di era digital ini, pendidikan Pancasila harus mengajarkan literasi digital yang bijak, sehingga siswa dapat menyaring informasi yang tepat dan tidak terjebak dalam disinformasi atau radikalisme.
Tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga agar Pancasila tetap menjadi inspirasi bagi generasi muda, bukan hanya sekadar kewajiban formal. Hal ini membutuhkan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai Pancasila.

Berikut beberapa poin yang didapat dari artikel tersebut :

• Pancasila Sebagai Ideologi: Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila yang mengajarkan tentang hubungan dengan Tuhan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai ini dalam setiap individu sebagai warga negara yang baik.
• Tantangan Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila dihadapkan pada berbagai dinamika, seperti perubahan kurikulum, perkembangan sosial dan teknologi, serta tantangan budaya. Globalisasi dan era digital membawa tantangan baru seperti disinformasi dan pengaruh budaya luar yang memerlukan literasi digital yang kuat.
• Pentingnya Penyesuaian Kurikulum: Kurikulum pendidikan Pancasila harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan di tengah perubahan global. Perlu pendekatan inovatif dalam pengajaran agar nilai-nilai Pancasila dapat dipahami dan dihayati oleh generasi muda.
• Peran Teknologi dan Literasi Digital: Teknologi harus dimanfaatkan secara bijak dalam penyampaian materi Pancasila. Dengan kemajuan teknologi informasi, pendidikan Pancasila harus memberikan pengetahuan tentang literasi digital yang bijaksana untuk menghindari pengaruh negatif dari media sosial.
• Peran Guru dan Masyarakat: Guru memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila. Kompetensi dan integritas guru harus ditingkatkan agar mereka dapat mengajarkan Pancasila dengan efektif. Selain itu, dukungan keluarga dan masyarakat juga penting untuk memperkuat pendidikan Pancasila di semua lapisan masyarakat.
• Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila: Pendidikan Pancasila tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada pembentukan karakter. Nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, keadilan, dan demokrasi harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh generasi muda sebagai penerus bangsa.

Permasalahan dalam Pendidikan Filsafat Pancasila
• Relevansi Pancasila di Era Globalisasi: Ada kekhawatiran bahwa nilai-nilai Pancasila akan kehilangan relevansi karena generasi muda lebih banyak terpapar dengan nilai-nilai global. Tantangan ini menuntut pendidikan Pancasila untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya.
• Disinformasi dan Radikalisme: Era digital mempermudah penyebaran informasi yang salah dan radikalisme. Pendidikan Pancasila harus mengajarkan literasi digital yang kritis agar generasi muda bisa menyaring informasi yang benar dan relevan.
• Keberagaman Budaya dan Agama: Indonesia yang kaya akan keberagaman menghadapi tantangan dalam menyatukan masyarakat dengan beragam latar belakang. Pancasila harus dipahami sebagai alat untuk merangkul keberagaman dan mempromosikan toleransi.
• Kualitas dan Kompetensi Guru: Beberapa guru yang belum cukup kompeten dalam mengajarkan Pancasila, sehingga pendidikan Pancasila menjadi kurang efektif. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru perlu diperhatikan untuk memastikan nilai-nilai Pancasila disampaikan dengan benar.
• Apatisme Generasi Muda: Generasi muda cenderung menganggap Pancasila hanya sebagai formalitas, bukan sebagai prinsip hidup yang relevan. Ini menimbulkan tantangan dalam membuat Pancasila tetap menarik dan relevan bagi mereka.
Kesenjangan dalam Implementasi Kurikulum: Implementasi pendidikan Pancasila di berbagai sekolah masih tidak merata, terutama di daerah-daerah terpencil yang mungkin memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan materi pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Nasyilla Putri Nuralfalah_2451011008 -
Nama : Nasyilla Putri Nuralfalah
NPM : 2451011008

Isi Materi:
Artikel ini membahas tentang dinamika dan tantangan dalam pendidikan Pancasila di era globalisasi. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa bagi warga negara Indonesia.
Artikel ini mengupas beberapa dinamika yang terjadi dalam pendidikan Pancasila, antara lain:
1. Perubahan dalam kurikulum pendidikan Pancasila sejak kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Perlu ada penyesuaian kontekstual dalam kurikulum untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan.
2. Tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keragaman budaya, agama, dan suku di Indonesia.
3. Pengaruh perkembangan teknologi digital yang mengubah cara belajar, berinteraksi, dan menerima informasi. Pendidikan Pancasila harus beradaptasi secara bijak dengan teknologi ini.
4. Dinamika pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila, dimana perlu ada konsistensi dan keakuratan pemahaman sesuai dengan semangat para pendiri bangsa.
Permasalahan:
Artikel ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pendidikan Pancasila, antara lain:
1. Menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.
2. Menjaga keberagaman dan mengatasi potensi konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.
3. Implementasi yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
4. Pengaruh teknologi digital yang dapat mempengaruhi persepsi terhadap nilai-nilai sosial.
5. Kualitas dan integritas guru dalam mengajarkan Pancasila.
6. Partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan Pancasila.
7. Penyediaan sumber daya, terutama di daerah terpencil.
8. Mengatasi apatisme atau ketidakpedulian terhadap Pancasila di kalangan generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Refan Alvaro Putra -
Nama : Refan Alvaro Putra
NPM : 2411011076

Dalam artikel ini saya menyadari pentingnya untuk memahami kedudukan Pancasila sebagai landasan pendidikan nasional dan tidak hanya sekedar teori tetapi juga pedoman praktis. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Pancasila sebagai filsafat merupakan jiwa dari sistem pendidikan dan wajib diamalkan oleh setiap penyelenggara pendidikan, karena Pancasila sebagai filsafat melatih para murid untuk berpikir kritis dalam bertindak. Dan juga pendidikan di Indonesia diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan akademis saja tetapi juga mengimpelentasikan nilai-nilai Pancasila, termasuk etika, moralitas, dan kesadaran sosial dalam bernegara.

Pentingnya Pancasila sebagai filsafat dalam ilmu pendidikan sangat penting dalam menjaga keutuhan negara, apalagi di era globalisasi yang penuh dengan tantangan nilai-nilai asing. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila berfungsi sebagai benteng pelindung identitas budaya bangsa dan sebagai alat untuk melahirkan generasi yang berkarakter tangguh, patriotik, dan bertanggung jawab. Di dalam artikel ini juga menjelaskan perlunya mengintegrasikan Pancasila ke dalam semua mata pelajaran, tidak hanya mata pelajaran tertentu seperti PPKn, agar nilai-nilai Pancasila dapat diserap secara utuh.
Kesimpulan dari artikel ini bahwa Pancasila memberikan landasan yang kokoh bagi pendidikan berkualitas di Indonesia. Saya sangat setuju bahwa pendidikan yang berjiwa Pancasila akan menghasilkan manusia yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berakhlak mulia.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by septian bhayu krisna -
Nama: Septian Bhayu Krisna
NPM: 2451011030

Dengan menyatakan Pancasila sebagai landasan filosofis dalam pendidikan, ini berarti bahwa pendidikan di Indonesia dibangun tidak hanya untuk membentuk generasi yang berpendidikan, tetapi juga untuk membangun dan memperkuat karakter serta moral bangsa. Pancasila dianggap sebagai dasar utama untuk membentuk bangsa yang bermoral dan humanis dengan semangat nasionalisme. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila harus diresapi sebagai jiwa dalam keseluruhan kurikulum agar dapat membentuk individu dengan kepribadian Pancasila.

Ini berarti bahwa masalah terbesar yang disebutkan terkait dengan fakta bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam ranah studi masih kurang. Sebagai contoh, pelajaran tentang nilai-nilai Pancasila cenderung ada pada mata pelajaran tertentu, seperti Pendidikan Kewarganegaraan, sementara bidang studi lain menunjukkan integrasi yang lebih rendah. Dampaknya adalah kurangnya penerapan nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh dalam pendidikan sehingga perannya dalam membentuk karakter siswa tidak dapat optimal.

Artikel ini menyarankan agar nilai-nilai Pancasila diintegrasikan ke dalam semua bidang pembelajaran dengan pendekatan interdisipliner sehingga setiap mata pelajaran dapat menjadi sarana penguatan nilai-nilai kebangsaan. Dengan cara ini, pendidikan yang berlandaskan Pancasila tidak hanya bersifat teoretis; tetapi juga akan diwujudkan dalam tindakan nyata di setiap jenjang pendidikan. Melalui pendekatan ini, akan lahir generasi yang cerdas, bermoral tinggi, beretika, dan memiliki semangat nasionalisme yang kuat.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by dafira ardian chika -
Nama : dafira ardian chika
NPM : 2411011149
Kelas : manajemen B
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi Bapak Roy, Izin menanggapi terkait dengan materi pada artikel pertemuan 9 yakni "Dinamika dan Tantangan dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi"

1. Pancasila Sebagai Ideologi

Pancasila adalah landasan filosofis dan ideologis yang menjadi panduan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencakup aspek spiritual, sosial, dan kebangsaan yang relevan untuk memperkuat karakter dan identitas bangsa. Dalam pendidikan, penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini tidak hanya diajarkan sebagai konsep abstrak, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tantangan Pendidikan Pancasila

Era globalisasi dan digitalisasi membawa tantangan serius bagi pendidikan Pancasila. Perubahan sosial, akses terhadap informasi global, dan pengaruh budaya luar dapat menggerus pemahaman nilai-nilai lokal jika tidak disikapi dengan bijak. Literasi digital menjadi aspek penting agar generasi muda dapat memahami, memilah, dan menginternalisasi informasi yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Penyesuaian Kurikulum

Pentingnya revisi dan adaptasi kurikulum pendidikan Pancasila tidak bisa diabaikan. Kurikulum harus menekankan pendekatan yang kontekstual, kreatif, dan interaktif agar siswa tidak hanya menghafal teori, tetapi juga mampu memahami aplikasinya di era modern. Misalnya, diskusi tentang isu-isu global seperti keberlanjutan lingkungan atau toleransi antarbudaya dapat dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila.

4. Peran Teknologi dan Literasi Digital

Teknologi informasi menjadi alat penting dalam pendidikan Pancasila. Dengan memanfaatkan media digital, pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan relevan. Selain itu, pendidikan literasi digital yang kritis perlu diintegrasikan untuk menangkal ancaman disinformasi dan radikalisme. Siswa perlu diajarkan bagaimana menggunakan teknologi untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila, bukan sebaliknya.

5. Peran Guru dan Masyarakat

Guru adalah agen utama dalam penyampaian nilai-nilai Pancasila. Kompetensi dan integritas mereka harus terus ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan profesional. Selain itu, keluarga dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pemahaman dan penghayatan Pancasila.

6. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila

Pendidikan Pancasila tidak hanya harus mengajarkan teori, tetapi juga mendorong praktik nilai-nilai seperti toleransi, keadilan sosial, dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari. Program-program seperti kerja sama antarbudaya, kegiatan sosial, dan simulasi demokrasi dapat menjadi metode untuk menghidupkan Pancasila dalam kehidupan nyata.

Permasalahan dalam Pendidikan Filsafat Pancasila

Berikut adalah permasalahan utama yang diidentifikasi dalam artikel serta solusi yang dapat diusulkan:
1. Relevansi Pancasila di Era Globalisasi
• Tantangan: Generasi muda terpapar nilai-nilai global yang dapat memengaruhi identitas nasional.
• Solusi: Menekankan universalitas nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi dan keadilan, dalam konteks global sehingga lebih relevan bagi generasi muda.
2. Disinformasi dan Radikalisme
• Tantangan: Informasi palsu dan konten radikal mudah diakses di era digital.
• Solusi: Literasi digital yang kritis perlu dimasukkan dalam pendidikan Pancasila, dengan fokus pada kemampuan menganalisis dan menyaring informasi.
3. Keberagaman Budaya dan Agama
• Tantangan: Perbedaan budaya dan agama dapat menjadi pemicu konflik.
• Solusi: Pendidikan Pancasila harus mempromosikan keberagaman sebagai kekuatan bangsa dan menanamkan toleransi sejak dini.
4. Kualitas dan Kompetensi Guru
• Tantangan: Guru yang kurang kompeten dapat membuat pendidikan Pancasila tidak efektif.
• Solusi: Pelatihan intensif untuk guru dalam metode pengajaran yang kontekstual dan interaktif.
5. Apatisme Generasi Muda
• Tantangan: Generasi muda menganggap Pancasila sebagai konsep yang usang dan formalitas.
• Solusi: Menciptakan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan mereka, seperti menggunakan media digital atau simulasi kehidupan nyata.
6. Kesenjangan dalam Implementasi Kurikulum
• Tantangan: Akses yang tidak merata terhadap pendidikan Pancasila, terutama di daerah terpencil.
• Solusi: Pemerintah harus memastikan distribusi materi pendidikan yang merata dan mendukung infrastruktur pendidikan di wilayah terpencil.

Kesimpulan

Pendidikan Pancasila menghadapi tantangan besar di era globalisasi. Namun, dengan penyesuaian kurikulum, pemanfaatan teknologi, dan keterlibatan semua pihak (guru, keluarga, dan masyarakat), nilai-nilai Pancasila dapat tetap relevan dan menjadi panduan hidup bagi generasi muda. Upaya ini tidak hanya akan memperkuat karakter bangsa tetapi juga memastikan keberlanjutan identitas nasional Indonesia di tengah dinamika global.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Herdi Ferdiansyah Bahtiar 2411011117 -
Nama : Herdi Ferdiansyah Bahtiar
Npm : 2411011117

Era digital memperkenalkan konsep The Internet of Things (IoT), yang menghubungkan berbagai aspek kehidupan melalui jaringan internet. Indonesia, dengan 212,35 juta pengguna internet pada Maret 2021, menjadi negara dengan pengguna internet terbesar ketiga di Asia.

Masalah Utama:
Kemudahan akses informasi juga membawa ancaman berupa masuknya ideologi asing yang dapat memengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa ketahanan ideologi, masyarakat Indonesia rentan terhadap adiksi ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Poin Penting:
- Teknologi digital membawa tantangan baru dalam menjaga identitas dan ideologi bangsa.
- Pentingnya literasi digital untuk mengenali informasi yang relevan dan tidak merusak persatuan bangsa.
- Perlu ada langkah strategis untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah derasnya arus informasi global.

Kesimpulan:
Ketahanan ideologi bangsa harus diperkuat dengan membangun kesadaran masyarakat terhadap ancaman ideologi asing. Nilai-nilai Pancasila perlu diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan teknologi digital, guna menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum diskusi

by Dzakwan Irfaan -
Nama: Muhammad Dzakwan Irfaan Maulana
NPM:2451011023

Assalamualaikum, Izin menjawab mengenai tanggapan tentang materi pertemuan 9

Artikel ini membahas dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi, yang berfokus pada relevansi dan adaptasi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perubahan sosial, teknologi, dan globalisasi. Pancasila dipandang bukan hanya sebagai ideologi negara tetapi juga fondasi karakter bangsa. Berikut poin penting dari isi materi:

1.Pentingnya Pendidikan Pancasila
Pancasila menjadi dasar untuk membangun karakter bangsa yang menghargai keberagaman, demokrasi, dan keadilan sosial.
Generasi muda harus mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2.Tantangan Utama
.Perubahan Sosial: Masyarakat menghadapi perubahan budaya, ekonomi, dan politik yang cepat, memengaruhi relevansi nilai-nilai Pancasila.

Kemajuan Teknologi: Pengaruh media sosial dan informasi global memerlukan literasi digital yang bijak untuk menangkal disinformasi dan radikalisme.

Keberagaman Budaya: Pendidikan Pancasila harus menanamkan toleransi dan persatuan dalam keberagaman yang semakin kompleks.

Implementasi Kurikulum: Kurikulum pendidikan Pancasila sering kali tidak seragam, sehingga pendekatan inovatif dan interaktif diperlukan.

Kualitas Guru: Guru perlu pelatihan dan kompetensi untuk mengajarkan nilai Pancasila secara efektif.

3.Strategi Peningkatan Pendidikan Pancasila
Integrasi Kurikulum: Menghubungkan Pancasila dengan mata pelajaran lain seperti sejarah dan sosiologi.

Pemanfaatan Teknologi: Menggunakan media digital untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang menarik.

Penguatan Karakter: Memprioritaskan pembangunan karakter yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila.

Kolaborasi Multisektor: Melibatkan pemerintah, pendidik, keluarga, dan masyarakat dalam mendukung pendidikan Pancasila.

4.Refleksi dan Evaluasi
Pendidikan Pancasila perlu dievaluasi untuk memastikan dampaknya pada perkembangan moral dan etika siswa. Upaya ini memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak.