Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 51

PENDIDIKAN INDONESIA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

 

Sebagaimana hampir semua orangtua di Indonesia pada saat ini, saya dan istri juga kebagian tanggung jawab mendampingi anak kami belajar dari rumah. Kami dan banyak orangtua harus mengakui bahwa menjelaskan berbagai mata pelajaran dan menemani anak-anak mengerjakan tugas-tugas sekolah tidak semudah yang dibayangkan. Kerja keras para guru dan dosen selama ini sungguh patut diapresiasi. Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, kita harus tetap semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi covid19. 


Konsep sekolah di rumah (home-schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Meski makin populer, penerapan pembelajaran online (online learning) selama ini juga terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi karyawan di sejumlah universitas dan kursus-kursus tambahan (online courses). Tapi, kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online, dalam skala nasional. Bahkan, ujian nasional tahun ini terpaksa ditiadakan. Tantangan pendidikan Sistem pendidikan online pun tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan. Saya bersyukur masih mampu memfasilitasi anak kami untuk pendidikan jarak jauh, tapi saya mendengar keluhan banyak orangtua murid dan juga tenaga pendidik yang kesulitan, baik dalam menyediakan perangkat belajar seperti ponsel dan laptop maupun pulsa untuk koneksi internet.


Dengan kata lain, sistem pembelajaran online ini berpotensi membuat kesenjangan sosial ekonomi yang selama ini terjadi, menjadi makin melebar saat pandemi. Kemenaker (20/4) mencatat sudah lebih dari 2 juta buruh dan pekerja formal-informal yang dirumahkan atau diPHK. Dengan kondisi seperti ini, banyak orangtua kesulitan menyediakan kesempatan pendidikan yang optimal bagi anak-anak mereka. Dalam situasi yang lebih buruk, orangtua malah bisa berhadapan pada pilihan dilematis: memberi makan keluarga atau membiayai pendidikan anak. Ini berpotensi membuat angka putus sekolah meningkat. Sejak kebijakan belajar dari rumah diterapkan secara nasional mulai tanggal 16 Maret 2020, muncul indikasi naiknya angka putus sekolah di berbagai tempat. Mulai dari Papua, Maluku Utara, hingga Jakarta. Ini daerah-daerah yang tergolong zona merah dalam penyebaran wabah. Angka putus sekolah dari kawasan perdesaan juga diperkirakan akan naik. Dalam jangka panjang, anak-anak yang putus sekolah ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk menganggur, baik secara tertutup atau terbuka. Ini bukan hanya secara akumulatif akan menurunkan produktivitas nasional, tapi membuat mereka terjebak da- mereka terjebak dalam lingkaran tidak berujung (vicious circle) kemiskinan struktural.
Sebagai langkah solusi praktis, sejak awal saya berpendapat pemerintah perlu merealokasikan dana pelatihan Rp5,6 triliun bagi 5,6 juta buruh dan pekerja yang diperkirakan terdampak krisis ekonomi akibat wabah covid-19, menjadi bantuan langsung. Sehingga, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Termasuk, memastikan keberlangsungan pendidikan anak-anak mereka. Di sisi lain, pemerintah juga perlu memperhatikan juga perlu memperhatikan nasib para guru, terutama guru-guru swasta maupun guru honorer (termasuk guru tidak tetap), yang masingmasing berjumlah hampir satu juta orang. Ketiadaan proses belajar mengajar di sekolah, secara langsung dan tidak langsung, menurunkan pendapatan  mereka.

Pendidikan adalah kunci

Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045, yang adil dan sejahtera, aman dan damai, serta maju dan mendunia. Pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa depannya, apakah menjadi bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman. Atau, menjadi raksasa sakit, yang tenggelam dalam berbagai persoalannya sendiri. Kalah dalam persaingan global, dan dan bahkan diacak-acak berbagai kepentingan jangka pendek, baik dari dalam maupun luar negeri. Sejak dulu, berbagai upaya reformasi pendidikan telah kita tempuh. Termasuk alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBN pada era pemerintahan Presiden SBY (2004-2014). Tapi, masalah pendidikan nasional masih terkendala dua persoalan mendasar, yakni soal akses dan kualitas pendidikan. Dari sisi akses, berbagai indikator seperti angka partisipasi murni, lama bersekolah, hingga tingkat putus sekolah, masih membutuhkan kerja keras perbaikan. Meski, kita tahu kebijakan sekolah gratis, program beasiswa, hingga penyelesaian problem jarak dan akses menuju sekolah tengah diusahakan. Indikator rata-rata lama sekolah (RLS) nasional yang baru 8,2 tahun atau se tara SLTP kelas 2 (BPS, 2018) menunjukkan persoalan kita di bidang pendidikan masih banyak. Terkait kualitas, kita juga masih harus meningkatkan kualitas tenaga pengajar, kurikulum pendidikan, hingga tingkat daya saing pendidikan nasional. Kita perlu introspeksi, mengapa lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi justru menjadi penyuplai tingkat pengangguran.  Mari kita perbaiki strategi link and match antara dunia pendidikan dan dunia lapangan kerja. Reformasi pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua. Mari bersama kita perbaiki semua aspek. Sistem rekrutmen tenaga pendidik, keterpaduan kebijakan anggaran pendidikan pusat dan daerah. Lalu, infrastruktur pendidikan, hingga sub-komponen lain yang mempengaruhi kualitas pendidikan nasional. Pekerjaan rumah kita dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional memang masih banyak. Pandemi covid-2019 ini menyingkapkan sejumlah persoalan genting yang harus segera  diatasi karena menyangkkut keberlangsungan dan kualitas pendidikan para murid serta kesejahteraan para murid guru maupun dosen. Betapapun sulitnya, kita harus terus memperjuangkan dan mengawal proses reformasi pendidikan, sebagai kunci kejayaan NKRI.


Sumber: 
https://mediaindonesia.com/read/detail/311137-pendidikan-indonesia-di-tengah-pandemi-covid-19

ANALISIS SOAL 1

A.   Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

B.   Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

C.   Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

D.   Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dwy Rentika Nusa Indah -
Nama : Dwy Rentika Nusa Indah
NPM : 2415011049
Kelas : B MKU PANCASILA

Tugas Analisis Soal 1
"Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19"

A. Menurut saya, pandemi covid-19 telah membuat perubahan besar bagi pendidikan Indonesia. Pendidikan Indonesia yang awalnya dilakukan dengan tatap muka, saat datangnya pandemi harus dilakukan pembelajaran secara online. Hal ini memberikan pengaruh dalam berbagai aspek. Pembelajaran yang dilakukan secara online ini kerap kali tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, contohnya minimnya interaksi antara guru dan murid. Sehingga, terjadi kurangnya diskusi antara guru dan murid. Materi yang diberikan juga sering tidak tersampaikan dengan baik. Pertanyaan-pertanyaan yang dimiliki murid tidak dapat dijawab langsung oleh guru menyebabkan susahnya pemahaman murid tentang materi yang diberikan.

Selain itu, pembelajaran yang dilakukan secara online juga menghadapi tantangan yang tidak mudah. Pembelajaran secara online tidak dapat diakses oleh semua siswa. Banyak siswa yang mengalami keterbatasan dengan akses teknologi. Siswa dari keluarga yang memiliki kondisi ekonomi cukup rendah menjadi terhambat dalam mengakses perangkat dan koneksi. Pembelajaran online juga menyebabkan keterbatasan dalam penanaman nilai sosial dan pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terdapat pendidikan karakter menjadi kurang tersampaikan sehingga pengembangan nilai Pancasila dalam diri setiap pelajar berakibat lemah.

B. Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila perlu ditekankan nilai Pancasila dalam setiap pembelajaran. Kurikulum yang digunakan harus berbasis Pancasila, karena Pancasila mengandung nilai-nilai moral dan etika yang dapat membentuk karakter siswa. Selain itu, peran orang tua dapat membantu dengan cara mengajarkan penerapan nilai-nilai Pancasila di rumah. Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk membantu mengimplementasi nilai Pancasila, seperti platform diskusi yang bisa menjadi tempat diskusi antar siswa dan guru tentang nilai Pancasila.

C. Contoh kasus terkait pengembangan karakter Pancasila di lingkungan saya adalah terkait pengembangan karakter gotong royong. Di sekolah saya sering melakukan jumat bersih, yaitu gotong royong antara siswa dan guru untuk membersihkan lingkungan sekolah. Selain itu, pengembangan karakter disiplin, yaitu dengan siswa tidak boleh telat datang ke sekolah dan terlambat mengumpulkan tugas, jika dilanggar terdapat konsekuensi yang menyesuaikan. Lalu, pengembangan karakter santun di sekolah diimplementasikan melalui berbicara dengan santun kepada guru dan teman-teman, serta berbicara sopan dengan orang tua di rumah.

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku memiliki arti Pancasila sebagai pandangan atau panduan hidup. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila menuntut kita untuk berpikir sebelum bertindak, apakah tindakan tersebut berlandaskan Pancasila dan tidak melanggar nilai Pancasila. Sebagai paradigma bersikap, Pancasila dijadikan pegangan dalam bertingkah laku sehingga diharapkan masyarakat memiliki sikap dan karakter yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Sebagai paradigma berperilaku, artinya Pancasila harus diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari. Seperti, jujur, tanggung jawab, santun, peduli dan lain-lain.
In reply to Dwy Rentika Nusa Indah

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Rafif Ardan -
NAMA : MUHAMMAD RAFIF ARDAN
NPM : 2415011119

ANALISIS SOAL

A. Pandangan Tentang Proses Pendidikan Selama Pandemi COVID19
Menurut saya pribadi, situasi pendidikan di masa pandemi COVID-19 membawa berbagai tantangan yang signifikan terutama dengan perubahan dari pembelajaran tatap muka ke online (daring). Bagi banyak pelajar serta orang tua, hal ini merupakan pengalaman yang penuh dengan kesulitan karena memerlukan perangkat teknologi dan konektivitas internet yang memadai, fasilitas tersebut tidak dimiliki oleh semua siswa. Banyak orang tua merasa kesulitan dalam mendamping anak-anak mereka dalam proses pembelajaran dari rumah. Meskipun metode pembelajaran online memberikan kontribusi positif, sistem ini membuat kita semakin menghargai peran penting guru dalam pendidikan kita. Guru tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendorong utama dalam perkembangan pendidikan kita.

B. Untuk menjaga kualitas pendidikan selama pandemi dan sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila, kita dapat:

1. Gotong royong : bisa dilakukan oleh semua pihak seperti pemerintah daerah dan masyarakat dengan cara memberikan internet gratis di beberapa lokasi atau mendukung siswa yang membutuhkan alat pembelajaran tambahan.

2. Keadilan Sosial : Pemerintah bisa memberikan bantuan ke kelompok kelurga yang mengalami kesulitan ekonomis akibat pandemi sebagai bentuk keadilan sosial agar anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka dengan baik.

3. Keadilan Sosial : Pentingnya Empati dan Keadilan dalam Pendidikan Online menunjukkan bahwa guru memiliki peran penting dalam mendukung siswa yang menghadapi tantangan belajar di platform daring dengan memberikan dukungan tambahan dan fleksibilitas yang diperlukan.

4. Ketuhanan Yang Maha Esa : Keagamaan Yang Maha Esa tetap menjadi fokus utama pendidikan untuk memastikan siswa tetap tenteram dan penuh semangat dalam menghadapi tantangan yang ada.
Langkah-langkah ini mendukung kemajuan pendidikan dengan semangat solidaritas dan keadilan sosial sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.

C. Contoh Kasus Pengembangan Karakter Pancasilais
Contoh kasus nyata dari pengembangan karakter Pancasilais adalah aksi para siswa dan guru untuk mengumpulkan dana dan membeli kuota internet bagi teman-teman yang kesulitan. Nilai-nilai Pancasila yang tercermin di sini adalah:
• Gotong Royong: Semua pihak saling membantu untuk mengatasi kendala belajar yang dialami sebagian siswa.
• Peduli dan Tanggung Jawab: Para siswa menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap teman-temannya yang membutuhkan.
Menurut saya, tindakan ini sangat baik karena menunjukkan betapa nilai-nilai Pancasila dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saling membantu dan peduli ini juga membuat kita semakin dekat dan kuat sebagai satu bangsa.

D. Hakikat Pancasila dalam Mengaktualisasikan Nilai-Nilai sebagai Paradigma Berpikir, Bersikap, dan Berperilaku
Pancasila adalah dasar negara yang memuat nilai-nilai penting untuk kehidupan kita. Sebagai paradigma, Pancasila membimbing kita dalam cara berpikir dan bertindak sehari-hari. Nilai-nilai yang ada di Pancasila seperti:
1. Ketuhanan: Membantu kita menjadi pribadi yang beriman dan bermoral.
2. Kemanusiaan: Mengajarkan kita untuk berlaku adil dan menghargai hak setiap orang.
3. Persatuan: Menguatkan rasa kebersamaan kita sebagai bangsa.
4. Kerakyatan: Menjunjung demokrasi, dimana setiap orang memiliki hak suara.
5. Keadilan Sosial: Mengutamakan kesejahteraan bersama.
Dengan mengamalkan Pancasila, kita diarahkan untuk menjadi warga negara yang baik, adil, dan saling mendukung.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by rendi fadliyansyah -
Rendi Fadliyansyah
2455011020

1.saat covid pendidikan sudah pasti melakukan daring,Di lain sisi, banyak yang menyatakan pendapat bahwa pembelajaran daring membawa hal positif, seperti para siswa mempunyai banyak waktu luang yang dapat di gunakan untuk mengasah kemampuan lain di luar pembelajaran sekolah, baik kemampuan akademik maupun non akademik. Para pelajar dapat melakukan hobi mereka untuk mengisi waktu luang, mereka juga dapat menjalin hubungan dengan keluarga yang biasa nya tidak bisa mereka lakukan karena sibuk dengan tugas sekolah yang menumpuk. Dengan menjalin hubungan bersama keluarga mereka akan terbiasa untuk membangun komunikasi yang baik dan menjaga keharmonisan. Kemudian pembelajaran daring pun sangat fleksibel, siswa dapat mengakses pembelajaran kapan pun dan dimana pun dengan kemudahan yang mereka dapat di harapakan siswa lebih aktif dalam mencari sumber belajar, bukan hanya dari guru melainkan juga dari banyak sumber.

2.Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 sambil tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, beberapa langkah dapat diambil:

A.Pembelajaran Daring yang Inklusif: Memastikan semua siswa memiliki akses ke teknologi dan internet. Ini sesuai dengan nilai Pancasila yang menjunjung keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

B.Penguatan Nilai-Nilai Pancasila: Mengintegrasikan pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, diskusi tentang gotong royong dalam konteks pandemi dapat dilakukan melalui proyek kelompok daring.

C.Pendekatan Holistik: Memperhatikan kesehatan mental dan emosional siswa dengan menyediakan bimbingan konseling. Ini sejalan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.Berikut adalah beberapa contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais di lingkungan sekitar:

A.Jujur: Seorang siswa menemukan dompet yang hilang di sekolah dan mengembalikannya kepada pemiliknya. Kasus ini menunjukkan bahwa kejujuran harus dijunjung tinggi, terutama di kalangan generasi muda.

B.Disiplin: Di sebuah perusahaan, karyawan yang selalu tepat waktu dan mematuhi aturan menunjukkan produktivitas yang lebih baik. Hal ini menggarisbawahi pentingnya disiplin dalam mencapai tujuan bersama.

C.Tanggung Jawab: Seorang ketua kelas yang secara aktif mengorganisir kegiatan kelas dan memastikan semua anggotanya berpartisipasi menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kelompok.

D.Peduli: Komunitas yang mengadakan bakti sosial untuk membersihkan lingkungan dan memberikan bantuan kepada yang kurang mampu mencerminkan sikap peduli terhadap sesama dan lingkungan.

E.Santun: Dalam sebuah pertemuan, anggota komunitas yang saling menghormati pendapat satu sama lain menunjukkan pentingnya sikap santun dalam berkomunikasi.

F.Ramah Lingkungan: Sekolah yang menerapkan program daur ulang dan mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan menunjukkan kepedulian terhadap keberlanjutan.

G.Gotong Royong: Warga desa yang bergotong royong membangun jalan atau fasilitas umum menunjukkan nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama yang kuat.

H.Cinta Damai: Sebuah organisasi yang mengadakan dialog antaragama untuk mempromosikan toleransi dan perdamaian menunjukkan pentingnya cinta damai dalam masyarakat yang majemuk.
4.Hakikat Pancasila terletak pada fungsinya sebagai dasar filosofi dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan panduan dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Dalam pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam cara berpikir, bersikap, dan berperilaku. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mendorong masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan, serta memahami perbedaan sebagai kekayaan. Dalam sikap dan perilaku, nilai-nilai Pancasila mendorong individu untuk berbuat adil, menjaga toleransi, dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Secara keseluruhan, Pancasila berfungsi sebagai pedoman yang membentuk karakter bangsa, membangun kesadaran kolektif, dan menciptakan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila adalah upaya untuk menjadikan nilai-nilai tersebut hidup dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Amar Ahnaf -
Nama : Amar Ahnaf Murtadho
NPM : 2465011005
Kelas : B MKU PANCASILA

A. Menurut saya pendidikan ditengah pandemi covid-19 di indonesia menghadapi tantangan signifikan. pembelajaran daring menjadi solusi, namun tidak merata karena akses internet dan teknologi yang terbatas terutama di daerah daerah terpencil. banyak siswa, mahasiswa ataupun guru kesulitan beradaptasi dengan metode ini, yang berpotensi memperlebar kesenjangan kualitas pendidikan.

B. Menurut saya yautu dengan Gotong Royong, kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat di perlukan, misal komunitas atau organisasi menyediakan fasilitas belajar daring, dan juga pemerintah pemerintah dan sekolah harus memastikan akses pendidikan yang merata, terutama bagi siswa dengan keterbatasan akses teknologi.

C. Contoh yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais dapat di temukan dalam kegiatan gotong royong membersikan lingkungan sekitar. Misallnya mengadakan kerja bakti rutin membersikan jalan, sungai, tempat ibadah ataupun itu.

D. Hakikat pancasila dalam pengaktualisasikan nilai nilainya adalah sebagai dasar dan pedoman dalam berfikir, bersikap, dan berprilaku masyarakat indonesia. Sebagai paradigma berfikir, Pancasila mengarahkan cara pandang masyarakat terhadap kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Tubagus Sulthan Nugroho 2455011009 -
Nama : Tubagus Sulthan Nugroho
NPM : 2455011009
Kelas : B MKU PANCASILA

Tugas Analisis Soal 1
"Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19"

1. Menurut saya, pandemi covid-19 telah membuat perubahan besar bagi pendidikan Indonesia. Pendidikan Indonesia yang awalnya dilakukan dengan tatap muka, saat datangnya pandemi harus dilakukan pembelajaran secara online. Hal ini memberikan pengaruh dalam berbagai aspek. Pembelajaran yang dilakukan secara online ini kerap kali tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, contohnya minimnya interaksi antara guru dan murid. Sehingga, terjadi kurangnya diskusi antara guru dan murid. Materi yang diberikan juga sering tidak tersampaikan dengan baik. Pertanyaan-pertanyaan yang dimiliki murid tidak dapat dijawab langsung oleh guru menyebabkan susahnya pemahaman murid tentang materi yang diberikan.

Selain itu, pembelajaran yang dilakukan secara online juga menghadapi tantangan yang tidak mudah. Pembelajaran secara online tidak dapat diakses oleh semua siswa. Banyak siswa yang mengalami keterbatasan dengan akses teknologi. Siswa dari keluarga yang memiliki kondisi ekonomi cukup rendah menjadi terhambat dalam mengakses perangkat dan koneksi. Pembelajaran online juga menyebabkan keterbatasan dalam penanaman nilai sosial dan pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terdapat pendidikan karakter menjadi kurang tersampaikan sehingga pengembangan nilai Pancasila dalam diri setiap pelajar berakibat lemah.

2. Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila perlu ditekankan nilai Pancasila dalam setiap pembelajaran. Kurikulum yang digunakan harus berbasis Pancasila, karena Pancasila mengandung nilai-nilai moral dan etika yang dapat membentuk karakter siswa. Selain itu, peran orang tua dapat membantu dengan cara mengajarkan penerapan nilai-nilai Pancasila di rumah. Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk membantu mengimplementasi nilai Pancasila, seperti platform diskusi yang bisa menjadi tempat diskusi antar siswa dan guru tentang nilai Pancasila.

3.Berikut adalah beberapa contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais di lingkungan sekitar:

A.Jujur: Seorang siswa menemukan dompet yang hilang di sekolah dan mengembalikannya kepada pemiliknya. Kasus ini menunjukkan bahwa kejujuran harus dijunjung tinggi, terutama di kalangan generasi muda.

B.Disiplin: Di sebuah perusahaan, karyawan yang selalu tepat waktu dan mematuhi aturan menunjukkan produktivitas yang lebih baik. Hal ini menggarisbawahi pentingnya disiplin dalam mencapai tujuan bersama.

C.Tanggung Jawab: Seorang ketua kelas yang secara aktif mengorganisir kegiatan kelas dan memastikan semua anggotanya berpartisipasi menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kelompok.

D.Peduli: Komunitas yang mengadakan bakti sosial untuk membersihkan lingkungan dan memberikan bantuan kepada yang kurang mampu mencerminkan sikap peduli terhadap sesama dan lingkungan.

E.Santun: Dalam sebuah pertemuan, anggota komunitas yang saling menghormati pendapat satu sama lain menunjukkan pentingnya sikap santun dalam berkomunikasi.

F.Ramah Lingkungan: Sekolah yang menerapkan program daur ulang dan mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan menunjukkan kepedulian terhadap keberlanjutan.

G.Gotong Royong: Warga desa yang bergotong royong membangun jalan atau fasilitas umum menunjukkan nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama yang kuat.

H.Cinta Damai: Sebuah organisasi yang mengadakan dialog antaragama untuk mempromosikan toleransi dan perdamaian menunjukkan pentingnya cinta damai dalam masyarakat yang majemuk.
4.Hakikat Pancasila terletak pada fungsinya sebagai dasar filosofi dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan panduan dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Dalam pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam cara berpikir, bersikap, dan berperilaku. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mendorong masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan, serta memahami perbedaan sebagai kekayaan. Dalam sikap dan perilaku, nilai-nilai Pancasila mendorong individu untuk berbuat adil, menjaga toleransi, dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Secara keseluruhan, Pancasila berfungsi sebagai pedoman yang membentuk karakter bangsa, membangun kesadaran kolektif, dan menciptakan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila adalah upaya untuk menjadikan nilai-nilai tersebut hidup dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by muhammad jahfal akbari 2455011011 -
Nama : Muhammad jahfal akbari
NPM : 2455011011
Kelas : B MKU PANCASILA

A. Menurut saya, pandemi covid-19 telah membuat perubahan besar bagi pendidikan Indonesia. Pendidikan Indonesia yang awalnya dilakukan dengan tatap muka, saat datangnya pandemi harus dilakukan pembelajaran secara online. Hal ini memberikan pengaruh dalam berbagai aspek. Pembelajaran yang dilakukan secara online ini kerap kali tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, contohnya minimnya interaksi antara guru dan murid. Sehingga, terjadi kurangnya diskusi antara guru dan murid. Materi yang diberikan juga sering tidak tersampaikan dengan baik. Pertanyaan-pertanyaan yang dimiliki murid tidak dapat dijawab langsung oleh guru menyebabkan susahnya pemahaman murid tentang materi yang diberikan

B.Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 sambil tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, beberapa langkah dapat diambil:

Pembelajaran Daring yang Inklusif: Memastikan semua siswa memiliki akses ke teknologi dan internet. Ini sesuai dengan nilai Pancasila yang menjunjung keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Penguatan Nilai-Nilai Pancasila: Mengintegrasikan pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, diskusi tentang gotong royong dalam konteks pandemi dapat dilakukan melalui proyek kelompok daring.

Pendekatan Holistik: Memperhatikan kesehatan mental dan emosional siswa dengan menyediakan bimbingan konseling. Ini sejalan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

C. Contoh kasus terkait pengembangan karakter Pancasila di lingkungan saya adalah terkait pengembangan karakter gotong royong. Di sekolah saya sering melakukan jumat bersih, yaitu gotong royong antara siswa dan guru untuk membersihkan lingkungan sekolah. Selain itu, pengembangan karakter disiplin, yaitu dengan siswa tidak boleh telat datang ke sekolah dan terlambat mengumpulkan tugas, jika dilanggar terdapat konsekuensi yang menyesuaikan. Lalu, pengembangan karakter santun di sekolah diimplementasikan melalui berbicara dengan santun kepada guru dan teman-teman, serta berbicara sopan dengan orang tua di rumah.

D.Hakikat Pancasila terletak pada fungsinya sebagai dasar filosofi dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan panduan dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Dalam pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam cara berpikir, bersikap, dan berperilaku. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mendorong masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan, serta memahami perbedaan sebagai kekayaan. Dalam sikap dan perilaku, nilai-nilai Pancasila mendorong individu untuk berbuat adil, menjaga toleransi, dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ALDI GUSTI RISVIANDI 2415011055 -
NAMA : ALDI GUSTI RISVIANDI
NPM : 2415011055
KELAS : B
MATKUL : MKU PANCASILA TEKNIK SIPIL

A. Proses Pendidikan yang telah berubah seara signifikan telah mengefek keberbagai hal, seperti sisi positifnya yang dapat membuka peluang bagi inovasi dalam metode pengajaran. Akan tetapi, dampak negative yang dialami pun cukup besar juga, banyak orangtua dan siswa kesulitan mengakses perangkat dan internet, menciptakan kesenjangan dalam pendidikan. Selain itu, siswa yang tidak terbiasa belajar mandiri menghadapi kesulitan dalam disiplin diri. Hal ini menuntut semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan orangtua, untuk beradaptasi dan bekerja sama agar pendidikan tetap berjalan efektif dan inklusif.

B. Cara yang mungkin efektif menurut saya pribadi terkait Pendidikan di pancemi COVID-19 ini adalah :
1. Kolaborasi:
Mendorong kerjasama antara guru, orangtua, dan siswa dalam proses belajar, yang mencerminkan nilai gotong royong dalam Pancasila.
2. Penggunaan Teknologi:
Memanfaatkan teknologi secara efektif untuk mengakses materi pembelajaran dan mendukung interaksi sosial di antara siswa.
3. Peduli Lingkungan:
Mengintegrasikan pembelajaran berbasis lingkungan, seperti proyek daur ulang atau pelestarian alam, untuk membangun kesadaran sosial.
4. Pembinaan Karakter:
Mengadakan sesi khusus untuk membahas nilai-nilai Pancasila, seperti disiplin dan tanggung jawab, dalam konteks pembelajaran daring.

C. Contoh kasus di lingkungan saya adalah gotong royong membersihkan lingkungan komplek di tengah pandemi. Diadakan oleh warga setempat, kegiatan ini mengajak warga untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dalam pelaksanaannya, setiap orang menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dengan mengikuti protokol kesehatan. Saya melihat ini sebagai contoh nyata pengamalan nilai Pancasila, di mana masyarakat bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini tidak hanya memperkuat rasa kebersamaan, tetapi juga meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

D. Hakikat Pancasila terletak pada kemampuan untuk menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai panduan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Pancasila memberikan landasan moral dan etika bagi masyarakat untuk menciptakan keharmonisan dan keadilan sosial. Dengan memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan yang adil dan beradab serta persatuan, masyarakat dapat berkontribusi pada pembangunan sosial yang berkelanjutan. Pancasila juga mendorong individu untuk bertindak dengan integritas dan tanggung jawab, menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011050 2415011050 -
Nama : Lutfi Ahmad Sani Supriyadi
NPM : 2415011050
Kelas : B

A. Menurut saya, proses pendidikan di masa pandemi covid-19 belum cukup baik, tetapi hal ini wajar terjadi karena tidak siapnya pemerintah terhadap pandemi yang datang tiba-tiba dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa pembelajaran online akan digunakan di seluruh aspek pendidikan. Selain itu karena pembelajaran di lakukan secara daring maka tentu adanya penyesuaian seperti penyediaan perangkat belajar yang tentunya menambah beban bagi orang tua dan negara untuk dapat memenuhi keperluan di atas.

B. pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila? Pemerintah dapat menumbuhkan semangat belajar kepada murid- murid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui zoom meeting. Pemerintah juga dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan tentang pentingnya pendidikan dan untuk mempertahankan nilai moral dengan cara tidak menyontek walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dilakukan sebagai bukti bahwa kalian adalah murid yang bermoral dan beretika.

C. -Disiplin waktu datang tepat waktu

Jujur tidak mencontek saat ujian

- -Tanggung jawab atas segala perbuatan yang telah dilakukan -Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar -Menjaga ketentraman dan persaudaraan antar satu sama lain

-Santun kepada orang yang lebih tua

D. Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berarti bahwa tiap pikiran, sikap, dan perilaku warga negara Indonesia harus berdasarkan atau berlandaskan Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai acuan dalam berpikir dan bertindak maka dari itu perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila kepada rakyat Indonesia supaya rakyat Indonesia dapat berperilaku dan berpikir sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011046 2415011046 -
Nama : Roy Rendi Sanjaya
Npm : 2415011046
Kelas : B


A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

Saya setuju dengan kebijakan pemerintah tentang perberlakuan pembelajaran secara online, walaupun sistem ini tidak bisa 100% memutus penyebaran covid 19 memberlakukan belajar secara online bisa meminimalisir tingkat penularan dari covid 19. Dengan harapan pihak sekolah dan juga pemerintah bisa memberikan fasilitas yang adil untuk siswa dan siswinya.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 agar tetap selaras dengan nilai-nilai Pancasila, beberapa strategi dapat diterapkan:
1. Proses pembelajaran yang menarik
Kunci keberhasilan dari sistem belajar online ada pada guru, dengan memberikan pengajaran yang menarik seperti video pembelajaran yang tidak monoton atau dengan diskusi secara online, siswa tidak akan mudah bosan dan akan semangat untuk belajar walaupun secara online.
2. Kerja sama yang seimbang di antara dua pihak
Dengan sistem daring, kerjasama menjadi kunci. Guru, orang tua, dan siswa dapat bekerja sama agar proses belajar tetap efektif. Misalnya, orang tua membantu memastikan anak-anak mengikuti kelas daring dan mengerjakan tugas, sementara guru menyediakan materi dan panduan belajar yang mudah diakses.
3. Pemberian wawasan kebangsaan
Untuk mencapai sistem pembelajaran yang berasaskan nilai nilai Pancasila,Pendidikan karakter bisa diperkuat melalui materi atau aktivitas yang mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan, bahkan di rumah.
4. Pembelajaran yang adil
Sekolah dan pemerintah perlu mendukung keadilan dalam akses pendidikan. Misalnya, menyediakan bantuan teknologi, seperti perangkat belajar atau akses internet bagi siswa yang kurang mampu, sehingga semua siswa memiliki kesempatan yang sama.

Dengan penerapan strategi-strategi ini, pendidikan di masa pandemi tidak hanya berfokus pada aspek akademis tetapi juga tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, yang mencakup kerukunan, keadilan, dan nasionalisme.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
LAMPUNG, KOMPAS.com – Korupsi proyek pembangunan Jalan Ir Sutami yang melintasi tiga kabupaten di Lampung merugikan negara hingga Rp 29,2 miliar. Sebanyak empat tersangka ditahan Kepolisian Daerah (Polda) Lampung. Direktur Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Arie Rachman Nafarin mengatakan proyek yang berjalan di tahun anggaran 2018 – 2019 itu bernilai Rp 147,5 miliar.

Tanggapan : dari kasus tersebut bisa kita simpulkan bahwa masih banyak petinggi yang lalai dengan tanggung jawabnya, saya sangat kontra dengan hal tersebut dikarenakan sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa mengimplementasikan nilai nilai pancasila di kehidupan ,termasuk pada pekerjaan kita. Dengan memiliki tanggung jawab di berbagai hal , ini akan memberikan dampak yang positif juga ke kita ,mulai mendapatkan kepercayaan dari orang lain, dan tidak akan merugikan berbagai pihak.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
Dalam pengaktualisasiannya, Pancasila berfungsi sebagai paradigma, yaitu kerangka berpikir yang mempengaruhi cara masyarakat menjalani kehidupan sehari-hari serta mengarahkan bagaimana hubungan antarindividu maupun dengan negara.

1. Sebagai Paradigma Berpikir
Nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dalam pola pikir masyarakat. Misalnya, sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa,” mendorong masyarakat untuk beriman dan berakhlak mulia. Dengan demikian, berpikir kritis namun tetap berlandaskan moral dan nilai-nilai kemanusiaan merupakan aktualisasi dari Pancasila dalam berpikir.

2. Sebagai Paradigma Bersikap
Dalam sikap sehari-hari, Pancasila mengarahkan masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, serta penghormatan terhadap keberagaman. Misalnya, sila ketiga, “Persatuan Indonesia,” mengajarkan sikap untuk menjaga persatuan dan menghormati keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa di Indonesia.

3. Sebagai Paradigma Berperilaku
Pancasila sebagai panduan perilaku mengarahkan masyarakat untuk bertindak sesuai nilai moral dan etika yang berlaku, seperti berperilaku jujur, adil, dan bertanggung jawab. Nilai keadilan sosial dalam sila kelima, misalnya, mengharuskan masyarakat memiliki kepedulian terhadap sesama dan berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
Dengan demikian, pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila membentuk karakter masyarakat Indonesia yang religius, humanis, bersatu, demokratis, dan adil, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan berkeadilan di dalam masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011050 2415011050 -
Nama : Lutfi ahmad sani supriyadi
NPM : 2415011050
Kelas : b

A. Menurut saya, proses pendidikan di masa pandemi covid-19 belum cukup baik, tetapi hal ini wajar terjadi karena tidak siapnya pemerintah terhadap pandemi yang datang tiba-tiba dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa pembelajaran online akan digunakan di seluruh aspek pendidikan. Selain itu karena pembelajaran di lakukan secara daring maka tentu adanya penyesuaian seperti penyediaan perangkat belajar yang tentunya menambah beban bagi orang tua dan negara untuk dapat memenuhi keperluan di atas.

B. pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila? Pemerintah dapat menumbuhkan semangat belajar kepada murid- murid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui zoom meeting. Pemerintah juga dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan tentang pentingnya pendidikan dan untuk mempertahankan nilai moral dengan cara tidak menyontek walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dilakukan sebagai bukti bahwa kalian adalah murid yang bermoral dan beretika.

C. -Disiplin waktu datang tepat waktu

Jujur tidak mencontek saat ujian

- -Tanggung jawab atas segala perbuatan yang telah dilakukan -Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar -Menjaga ketentraman dan persaudaraan antar satu sama lain

-Santun kepada orang yang lebih tua

D. Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berarti bahwa tiap pikiran, sikap, dan perilaku warga negara Indonesia harus berdasarkan atau berlandaskan Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai acuan dalam berpikir dan bertindak maka dari itu perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila kepada rakyat Indonesia supaya rakyat Indonesia dapat berperilaku dan berpikir sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by NURUL SALAFINIDA_2415011043 -
Nama : Nurul Salafinida
NPM : 2415011043
Kelas : B - Teknik Sipil MKU Pancasila


Tugas Analisis Soal

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

Menurut saya, proses dan sistem pendidikan dimasa pandemi kurang efektif, dilihat dari sisi murid maupun pengajar dengan menggunakan sistem daring yang tentunya tidak dapat dilakukan secara maksimal serta adaptasi secara cepat dari berbagai pihak juga dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar. Kesulitan serta kendala tentunya selalu ada mulai dari teknologi hingga ekonomi, sehingga proses pendidikan kurang efektif. Namun hal ini dapat dijadikan pembelajaran dan menunjukan pentingnya pengembangan diri dalam hal teknologi untuk masa depan yang semakin dibutuhkan.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Pandemi covid yang menjadi tantangan di Indonesia yang salah satunya berdampak pada proses pendidikan yang mengakibatkan kurang efektifnya sistem pendidikan yang dijalankan sehingga mendorong pelajar untuk berpikir kembali cara belajar yang efektif dan maksimal. Salah satu nilai Pancasila yang dapat di implementasikan adalah nilai sila ke-4 yang Memberikan kesempatan kepada pelajar untuk berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan secara demokratis. Kegiatan diskusi tentunya dinilai efektif dalam proses pendidikan, nilai sila ke 4 mengajarkan kita untuk berani berpendapat dan mengemukakan gagasan yang mendorong proses pendidikan menjadi efektif dan maksimal. Selain itu, pendidikan karakter Pancasila bisa dilakukan melalui kegiatan belajar secara daring yang menutut pelajar untuk tetap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab meski belajar dari rumah.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

Salah satu contoh pengembangan karakter dilingkungan sekitar saya adalah sikap peduli dan ramah lingkungan yang meningkat ditengah maraknya pandemi, saat pandemi melanda warga sekitar mejadi lebih peduli akan kebersihan lingkungan sekitar dan saling membantu pada sesama yang terkena dampak covid-19. Menurut saya pandemi covid selain memberikan dampak negative ada juga dampak positif yang bisa diambil,dari kasus dilingkungan saya yang berawal dari kegiatan pencegahan pandemi menjadi suatu kegiatan yang terus berlanjut bahkan sampai sekarang, yang berarti karakter pancasilais masih tetap tumbuh dan berkembang dalam diri Masyarakat.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Pancasila yang pada dasarnya digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tentunya memiliki nilai yang harus diimplementasikan. Sebagai pradigma berpikir pancasila mendorong kita untuk berpikir kritis dan terbuka. Sedangkan sebagai pradigma besikap pancasila mengajarkan kita untuk bersikap toleransi serta adil dalam bersikap dan sebagai pradigma berprilaku Masyarakat diharapkan Masyarakat dapat berprilaku sesuai norma norma yang ada dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by BAGUS NUR ROHMAN -
NAMA : BAGUS NUR ROHMAN
NPM : 2415011054
KELAS : B

1. Kurang efektif, kenapa?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya efektivitas proses pendidikan di tengah pandemi covid 19. Salah satunya adalah karna banyak sekolah yang beralih ke pembelajaran daring untuk meminimalisir penyebaran virus. Ini memerlukan adaptasi cepat dari guru, siswa, dan orang tua. Namun, tidak semua siswa memiliki akses yang memadai ke perangkat dan internet, yang memperlebar kesenjangan pendidikan. Apalagi ditambah buruknya ekonomi pada saat covid 19 membuat para orang tua kurang memberikan fasilitas pendidikan yang layak kepada anaknya.

2. Cara mengefektifkan proses pendidikan di tengah pandemi yaitu dengan cara mengajak orang tua ikut serta dalam menangani proses tersebut karna ketika daring, guru tidak dapat mengawasi anak itu benar benar belajar atau tidak, karna pengalaman saya dulu ketika daring banyak anak anak yang memanfaatkan waktu tersebut untuk main game. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting sehingga orang tua harus di edukasi untuk dapat membimbing anaknya selama proses daring dilaksanakan.

3. Di desa saya dulu setiap sebulan sekali diadakan gotong royong yang dimana semua kalangan ikut serta dalam hal tersebut mulai dari lansia, anak anak, pemuda, dll. Menurut saya hal tersebut merupakan salah satu implementasi nilai Pancasila yaitu Persatuan karna semua orang tidak terkecuali, bersatu untuk membersihkan lingkungan yang dampaknya akan membuat masyarakat merasa nyaman, tentram, dan damai karna lingkungan yang mereka tinggali bersih. Serta kegiatan tersebut dapat menanamkan rasa peduli lingkungan kepada anak anak sejak mereka kecil sehingga harapannya di kemudian hari anak anak tersebut memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan yang tinggi.

4. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia mencakup nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai hakikat Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai ini menekankan pentingnya kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai ini mengajarkan pentingnya menghormati hak
asasi manusia, bersikap adil, dan berperilaku beradab.
c. Persatuan Indonesia: Nilai ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai ini mengajarkan pentingnya demokrasi dan
musyawarah untuk mencapai mufakat.
e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai ini menekankan pentingnya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by HAIRI ABDUL AZIZ 2415011120 -
Nama: Hairi Abdul Aziz
NPM: 2415011120
Kelas: B MKU Pancasisila


Tugas MKU Pancasila

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!
jawab:
Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar pada proses pendidikan, dengan peralihan mendadak dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran jarak jauh atau
online. Beberapa aspek penting terkait hal ini meliputi tantangan akses teknologi, interaksi sosial, metode pengajaran, dan kesehatan mental.
-Akses Teknologi dan Kesetaraan
-Interaksi Sosial dan Pembentukan Karakter
-Metode Pengajaran dan Kualitas Belajar

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
jawab:
Menurut saya, langkah untuk mengefektifkan pendidikan selama pandemi dengan tetap mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan cara memberikan akses
yang merata,pembelajaran berbasis proyek,kolaborasi pembelajaran daring,dukungan terhadap kesehatan fisik maupun mental.


C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
jawab:
Jujur dan Disiplin: Setiap warga hadir tepat waktu sesuai kesepakatan dan melaksanakan tugas masing-masing tanpa mengeluh atau berpura-pura bekerja.
Tanggung Jawab: Warga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, sehingga secara aktif terlibat dalam kegiatan ini tanpa
menunggu instruksi.
Peduli dan Santun: Warga saling mendukung, menghormati, dan membantu satu sama lain saat bekerja, memperkuat rasa kebersamaan dan perhatian antarsesama.
Ramah Lingkungan: Kegiatan ini secara langsung menjaga kelestarian lingkungan, membuat desa lebih bersih, asri, dan sehat.
Gotong Royong: Kegiatan ini jelas mencerminkan semangat gotong royong di mana semua warga turut serta, bahu-membahu dalam kerja bakti.
Cinta Damai: Meskipun ada perbedaan pendapat terkait cara kerja, warga menyelesaikannya dengan dialog yang baik dan penuh tenggang rasa.


D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan
berperilaku masyarakat?
jawab:
Hakikat Pancasila dalam penerapan nilai-nilai sebagai acuan berpikir, bersikap, dan berperilaku berarti menjadikannya sebagai panduan hidup. Sebagai panduan berpikir,
Pancasila mengarahkan kita untuk mempertimbangkan tindakan sebelum dilaksanakan, memastikan bahwa tindakan tersebut didasari oleh nilai-nilai Pancasila dan
tidak bertentangan dengannya. Sebagai panduan bersikap, Pancasila berfungsi sebagai pedoman dalam berperilaku, sehingga diharapkan masyarakat memiliki sikap
dan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai pedoman berperilaku, Pancasila harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, seperti kejujuran, tanggung
jawab, kesantunan, kepedulian, dan sebagainya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2455011010 2455011010 -
NAMA: M ABIYAN ALFARIZI PUTRA
NPM: 2455011010
KELAS: B

Tugas Analisis soal 1
" Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi Covid- 19"

A. Menurut saya, proses pendidikan di pandemi covid 19 mengubah drastis metode pembelajaran dengan memindahkan kegiatan belajar mengajar dari ruang kelas ke sistem daring atau belajar dari rumah. Hal ini memberikan tantangan besar bagi siswa, furu, dan orang tua. Karena banyak mahasiswa mengalami kesulitan karena terbatasnya fasilitas, seperti akses ke perangkat digital dan kondisi internet. Sealin itu, pembelajaran daring membutuhkan kedisiplinan belajar mandiri yang tinggi, sementara tidak semua anak dapat terbiasa melakukannya. Tantangan ekonomi juga memperburuk keadaan, terutama bagi keluarga dengan keterbatasan finansial, di mana menyediakan fasilitas pembelajaran menjadi beban tambahan.

B. 1.Gotong royong: Dengan cara ,pihak sekolah, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam memastikan ketersediaan akses belajar daring yang merata,
2. Keadilan sosial: Dengan cara, pemerintah harus memastikan semua siswa, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan
pendidkan.

C. Contoh kasus pengembangan karakter pancasilais dapat dilihat dalam bentuk kerja bakti di lingkungan tempat tinggal. Misalnya, di lingkungan masyarakat, warga secara bergotong royong membantu menyediakan makanan dan keperluan harian bagi keluarga yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi. Dan mereka juga melakukan penyemprotan disinfektan secara bergantian demi menjaga kesehatan lingkungan. Dalam kasus ini, karakter pancasilais seperti gotong royong, pedul, dan cinta damai jelas terlihat. Pendapat saya, aksi seperti contoh kasus ini mencerminkan nilai luhur pancasila, karena setiap warga secara sukarela memberikan bantuan kepada tetangganya yang membutuhkan.

D. Hakikat pancasila adalah sebagai panduan dalam kehidupan sehari hari, baik dalam berpikir, bersikap, maupun berperilaku. Nilai - nilai pancasila menjadi dasar bagi masyarakat dalam bertindak secara adil, bermoral, dan saling menghormati. Sebagai paradigma, pancasila memberikan panduan bagaimana setiap warga negara berprilaku sesuai dengan sila sila yang ada, seperti meyakini pentingnya ketuhanan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan mengutamakan persatuan, mempraktikkanan demokrasi yang menghargai perbedaan, serta menjunjung keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Azaria Ata Dianty -
Nama : Azaria Ata Dianty
NPM : 2415011114

ANALISIS SOAL 1

A. Pendapat mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19

Proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 mengalami perubahan yang signifikan, beralih dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring. Hal ini menimbulkan tantangan bagi siswa, orang tua, dan pendidik. Banyak orang tua kesulitan dalam mendampingi anak belajar, terutama dalam menyediakan perangkat dan koneksi internet. Selain itu, ada kekhawatiran akan meningkatnya angka putus sekolah, terutama di kalangan keluarga yang terdampak ekonomi. Meskipun guru berusaha beradaptasi dengan teknologi, kualitas pendidikan tetap menjadi masalah, dan perlu perhatian khusus agar semua anak mendapatkan akses yang sama.

B. Meningkatkan efektivitas pendidikan di tengah pandemi covid-19

Untuk mengefektifkan pendidikan di tengah pandemi, perlu adanya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam proses belajar. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:

1. Kemandirian: Mengajarkan siswa untuk lebih mandiri dalam belajar, dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitar mereka.


2. Gotong Royong: Mendorong siswa untuk saling membantu dalam mengerjakan tugas, baik secara daring maupun offline.


3. Disiplin: Membangun kebiasaan belajar yang teratur, sehingga siswa dapat mengelola waktu dengan baik.



Dengan memaksimalkan interaksi antar siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang suportif, nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan secara efektif.

C. Contoh kasus pengembangan karakter Pancasilais

Salah satu contoh kasus di lingkungan saya adalah program gotong royong dalam membersihkan lingkungan. Setiap akhir pekan, warga berkumpul untuk membersihkan sampah dan merawat taman. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kebersihan lingkungan, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kepedulian antarwarga. Menurut saya, kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan peduli terhadap lingkungan. Hal ini juga menjadi contoh nyata bagaimana tindakan kecil dapat membentuk karakter masyarakat yang lebih baik.

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai

Hakikat Pancasila terletak pada kemampuannya untuk menjadi panduan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai universal yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengaktualisasiannya, masyarakat harus memahami dan menerapkan nilai-nilai seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan dalam setiap tindakan. Hal ini penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, adil, dan sejahtera, serta menjadi landasan bagi pembangunan yang berkelanjutan. Pancasila harus dipahami bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai panduan yang memengaruhi perilaku dan keputusan setiap individu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Bintang Raya Eka Prashe -
Nama : Bintang Raya Eka Prase
NPM : 2455011007
Kelas : B MKU Pancasila

Tugas Analisis Soal

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!
Jawaban : Menurut saya proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 mempunyi dampak positif dan negatifnya, dampak positifnya para pengajar dan siswa/siswi mampu memanfaatkan teknoligi dengan luar sedangkan dampak negatifnya menjadikan siswa/siswa lebih malas karna selalu mengandalkan teknoligi dan menyalah gunakan teknoligi, dimana banyak siswa/siswi yang akhirnya malas dan tidak jujur dalam mengerjakan tugasnya.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawaban : Dengan orang tua yang selalu membantu dalam mengawasi pembelajaran anak dirumah, dengan memastikan apakah anak tersebut bertanggung jawab dalam menjalankan pembelajaran sehingga siswa/siswi tetap mengerjakan tanggung jawab dengan baik.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
Jawaban :
• Jujur : Dengan tidak menyontek saat ujian
• Disiplin : Datang tepat waktu
• Tanggung jawab : Menyelesaikan tugas yang diberikan
• Peduli : Saling menolong jika teman kesulitan
• Santun : Tidak menghina orang lain atau melakukan tindakan yang dapat melukai hati orang lain
• Ramah lingkungan: Tidak membuang sampah sembarangan
• Gotong royong : Saling tolong menolong
• Cinta damai : Mempererat tali persaudaraan dan menjaga persatuan dan kesatuan.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
Jawaban : Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigm ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fadli Arjuna Putra Pangestu Pangestu -
Nama: Fadli Arjuna Putra Pangestu
NPM: 2415011048
Kelas: B

A. Menurut saya proses pendidikan di tengah COVID-19 di Indonesia penuh tantangan. Pembelajaran daring menjadi solusi mendadak, namun akses internet yang terbatas dan ketimpangan teknologi di berbagai daerah menghambat efektivitasnya. Banyak siswa dan guru kesulitan beradaptasi, dan ada kekhawatiran tentang menurunnya kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil. Meski demikian, pandemi ini juga mendorong inovasi, seperti penggunaan platform belajar digital dan meningkatnya peran orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah.

B. Untuk mengefektifkan pendidikan di tengah pandemi, kita bisa mengedepankan gotong royong melalui kolaborasi antara pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat dalam menyediakan akses dan dukungan teknologi. Mendorong sikap saling peduli dengan membantu siswa yang kesulitan, serta menerapkan nilai keadilan sosial dengan memastikan semua anak, di kota maupun desa, mendapatkan akses pendidikan yang sama. Pembelajaran juga bisa difokuskan pada pengembangan karakter dan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, saling menghormati, dan semangat persatuan, agar siswa tidak hanya belajar ilmu, tetapi juga tumbuh dengan nilai-nilai kebangsaan.

C.Contoh kasusnya adalah ketika siswa di sekolah bersama-sama membersihkan lingkungan kelas dan halaman sekolah setiap Jumat. Ini mengajarkan tanggung jawab, disiplin, kepedulian terhadap lingkungan, dan semangat gotong royong. Selain itu, mereka belajar untuk saling menghormati dan bekerja sama, yang mencerminkan sikap santun dan cinta damai.
Menurut saya, kegiatan seperti ini sangat baik karena menanamkan nilai-nilai Pancasila secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya menjaga kebersihan, tapi juga membentuk karakter yang jujur, bertanggung jawab, dan peduli pada lingkungan sekitar. Jika dilakukan rutin, ini bisa membentuk generasi muda yang sadar pentingnya kolaborasi dan harmoni.

D. Hakikat Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku adalah menjadikannya panduan utama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Artinya, nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam cara kita berpikir, bersikap, dan bertindak—mulai dari menghormati perbedaan, mengedepankan kepedulian, berlaku adil, hingga menjaga persatuan. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya jadi semboyan, tapi hidup dalam keseharian kita, membentuk karakter bangsa yang harmonis, adil, dan beradab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Shella Vita -
SHELLA VITA
2415011051
Kelas B
a) Kagiatan Belajar siswa di seluruh dunia yang aktivitas belajarnya menjadi Terganggu akibat sekolah yang ditutup karena adanya virus yang berbahaya bagi Kesehatan. Kegiatan belajar dialhikan menjadi kegiatan belajar di rumah dengan daring Atau secara online. Proses perubahan pembelajaran berupa Daring terhadap Pandemi covid 19, terjadi tidak secara tiba-tiba. Sebab dari virus yang Berbahaya bagi kesehatan masyarakat membuat masyarakat untuk menjaga diri supaya Lebih baik lagi dalam melakukan kegiatan sehari-harUNESCO mengatakan
Mendukung implementasi program dan platform pembelajaran jarak jauh skala besar Untuk menjangkau siswa dari jarak jauh. Dampak pandemi corona kini mulai merambah Dunia pendidikan, pemerintah pusat hingga daerah memberikan kebijakan untukMeliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah Meluasnya penularan virus corona. Diharapakan dengan seluruh lembaga pendidikan Tidak melaksanakan aktivitas seperti biasanya, hal ini dapat meminimalisir menyebarnya Penyakit covid 19 ini. Hal serupa juga sudah dilakukan oleh berbagai negara yang Terpapar penyakit covid 19 ini, kebijakan lockdown atau karantina dilakukan sebagai Upaya mengurangi interaksi banyak orang yang dapat memberi akses pada penyebaran Virus corona. Virus corona Memili dampak yang cukup besar bagi proses pendidikan.Kendala yang dihadapi para pengajar merupakan adanya penambahan pembelian kuota internet, teknologi online memerlukan koneksi jaringan ke internet & peningkatan kuota akan bertambah serta hal ini akan menambah pengeluaran guru. Untuk melakukan pembelajaran secara daring dalam beberapa bulan terakhir ini diperlukan kuota dan hal ini secara otomatis akan meningkatkan pengeluaran biaya yang meningkat. Pengetahuan para pengajar dalam menggunakan teknologi dan menguasai teknologi dalam pembelajaran online dituntut meningkat dengan cepat. Komunikasi guru dan sekolah serta orang tua harus terjalin dengan lancar, artinya ada pengeluaran tambahan biaya yang wajib dibayar guru, misalnya pulsa telvon, internet. Jam kerja para pengajar yang menjadi tidak terbatas karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para siswa, orang tua/wali, guru lain, bahkan kepala sekolah.
Kendala yang dirasakan orang tua yaitu sama halnya dengan para pengajar yakni adanya penambahan biaya pembelian kuota internet. Kendala selanjutnya yang dirasakan orang tua yaitu para orang tua harus meluangkan waktu lebih ekstra kepada anak-anaknya untuk mendapingi saat belajar online, para orang tua harus mampu membagi waktu mereka antara pekerjaan dengan mendampingi anak saat belajar online. Pembelajaran online juga memaksa orang tua harus mampu menggunakan teknologi dalam mendampingi anak saat pembelajaran online dirumah.
Ada beberapa dampak yang dirasakan peserta didik pada proses belajar mengajar secara online yaitu peserta didik merasa dipaksa belajar jarak jauh tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai. Padahal fasilitas sangat penting untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, untuk pembelajaran online sebaiknya difasilitasi laptop, komputer atau handphone untuk memudahkan peserta didik mengikuti belajar mengajar secara online.Kendala selanjutnya peserta didik sebelumnya belum pernah melakukan pembelajaran jarak jauh, karena sebelumnya belajar mengajar dilaksanakan secara tatap muka, peserta didik terbiasa bertatap muka dengan guru, temannya. Dengan adanya pembelajaran secara online membuat para peserta didik harus berdaptasi dengan adanya perubahan baru. Dampak selanjutnya membuat peserta didik mengalami jenuh, kehilangan jiwa sosial karena sulitnya berinteraksi dengan orang lain. Untuk anak kelas 1-3 masih sangat membutuhkan pendampingan ekstra dalam belajar menengaja
b) guru mengemas materi pembelajaran daring menjadi semenarik mungkin dan mengurangi tingkat jenuh siswa dalam menyampaikan materi. Sehingga materi pembelajaran agar dapat disampaiakan secara baik dan efetif. Pada pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan secara tatap muka dan virtual (zoom meeting). Program pelatihan pertama adalah pembelajaran ekonomi khususnya akuntansi dan pentingnya teknologi dalam pembelajaran. Tujuan dari pelatihan pertama adalah esensi yang ada di mata pelajaran ekonomi khususnya akutansi dan pemanfaatan teknologi yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari capaian pembelajaran siswa tercapai. Guru memisisipkan nilai nilai pancasila didalam pembelajaran, sehingga peserta didik tetep dapat nilai tersebut dalam kehidupan.
c) Saya memiliki warung/ toko sembako, pada saat itu saya cukup mengantuk melayani pembeli anak kecil umur 8 tahun yang kebetulan tetangga saya. Dia membeli jajan dengan uang 5.000. Saya pun mengembalikan duit nya 2.000, namun saya salah ambil malah mengembalikan Rp 50.000 karena Masi mengantuk dan pencahayaan gelap. Namun anak itu jujur dan berkata saya salah mengembalikan duit.
Dari kasus yang saya alami saya dapat melihat implementasi nilai-nilai pancasila tertanam pada anak kecil tersebut. Padahal bisa saja dia diam pergi mengambil kembalian tersebut. Hal ini sangat jarang terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang nilai-nilai Pancasila.
d) Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai adalah sebagai pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila merupakan sistem filsafat negara yang mengandung nilai-nilai yang harus dijadikan dasar negara. Nilai-nilai Pancasila tersebut adalah: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila adalah penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan secara dinamis untuk menjaga relevansi Pancasila dalam memberikan pedoman bagi pengambilan kebijakan dan pemecahan masalah. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, diperlukan:
Kreativitas dalam menyeleksi nilai-nilai baru dan mencari alternatif pemecahan masalah Tidak defensif dan tertutup terhadap kebudayaan asing. Tidak amorf, sehingga segala sesuatu yang menimpa diterima secara buta. Menjaga konsistensi, relevansi, dan kontekstualisasinya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dinda Safira -
Nama: Dinda Safira
Npm: 2415011035
Kelas: b

a. Menurut saya proses pembelajaran selama pandemi COVID-19 mengalami perubahan yang cukup besar, beralih dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring. Hal ini menimbulkan tantangan baru di beberapa orang, seperti mengakses teknologi dan sumber daya, serta meningkatnya angka putus sekolah. Meskipun ada keinginan pemerintah untuk memfasilitasi pendidikan daring, tetapi banyak orangtua dan siswa yang kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan metode baru ini. Kualitas pendidikan juga terancam, karena kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa.

b. Untuk memaksimalkan pendidikan di tengah pandemi, pentingnya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Ini dapat dilakukan dengan:
Disiplin dan Tanggung Jawab: menekankan kedisiplinan dalam belajar mandiri sehingga pembelajaran menjadi efektif
Peduli: Mengadakan program bagi siswa yang kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan

c. Di lingkungan saya, terdapat guru guru yang saling membantu kepada muridnya yang tidak memiliki akses internet maupun yang tidak memiliki gadget. inisiatif ini mencerminkan nilai gotong royong dan peduli dalam pancasila.

d. Hakikat Pancasila sebagai paradigma berpikir mencakup penerapan nilai-nilai seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan. Ini mendorong masyarakat untuk bertoleransi, saling menghormati, dan bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Pengaktualisasian nilai-nilai ini penting dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan berintegritas
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Wira Idul Fitra -
Nama : M Wira Idul Fitra
NPM : 2415011041
Kelas : B MKU Pancasila


A. Menurut saya dengan datangnya wabah covid 19 menjadi tantangan besar bagi orang tua dirumah untuk mendampingi dan mengajari siswa untuk melakukan pembelajaran secara daring, terkadang orang tua pun sulit untuk memahami materi yang di berikan oleh guru dan juga terkadang banyak nya orang tua siswa yang terhalang oleh teknologi jadi terjadi kendala dalam pembelajaran siswa itu di rumah. Dengan pembelajaran daring juga siswa jadi sulit untuk berinteraksi dengan orang baru, tetapi di sisi lain waktu belajar siswa menjadi lebih fleksibel di bandingkan dengan tatap muka

B. Untuk mengefektifkannya dengan memberikan nya fasilitas terkait dengan teknologi secara adil kepada masyarakat yang kurang mampu, jika teknologi sudah terpenuhi maka melakukan pembelajaran melalui vidio ataupun g.meet agar siswa dapat memahami materi tersebut

C. •Jujur: saat siswa mendatangi kantin yang menyediakan gorengan yang ambil dulu bayar nanti siswa harus jujur ngambil berapa

•Disiplin: Kita harus disiplin dalam hal apapun contohnya kita sebagai mahasiswa ada kelas jam 7.50 maka kita sudah harus disiplin dalam waktu yaitu kita harus sudah sampai kelas maksimal 1 menit sebelum kelas tersebut

•Tanggung jawab: kita harus bertanggung jawab dalam hal apapun yang kita lakukan contohnya jika mendapatkan tugas maka kita harus menyelesaikan tugas tersebut dengan seksama dan tepat waktu sesuai dengan deadlinenya

• Peduli: kita harus peduli pada sekitar kita contohnya jika kita melihat ada kawan merasa kesulitan maka kita harus tanyakan apakah ia membutuhkan bantuan

•Santun: kita harus lebih santun kepada orang yang lebih tua dari kita mau di manapun kita berada

•Ramah lingkungan: kita adalah makhluk sosial maka kita harus ramah terhadap lingkungan sekitar kita

•Gotong-royong: dalam bermasyarakat mau di area kampus ataupun area perumahan kita harus saling giting royong untuk menjaga lingkungan kita tetap bersih

D. Pancasila merupakan sistem filsafat negara yang berisi pemikiran pendiri bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya adalah: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai kerangka acuan dalam setiap aspek kehidupan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by JESICA AJENG_ 2415011034 -
Nama:Jesica Ajeng Sekar Ayu
Npm:2415011034
Kelas:B-Teknik Sipil


A. Menurut saya sendiri , Proses pembelajaran selama masa pandemi covid-19 menyebabkan banyak dampak .Pandemi COVID-19 telah menjadi perubahan besar dalam dunia pendidikan. Banyak Dampak yang terjadi selama pandemi covid-19 entah itu positif ataupun negatif.
Menurut saya sebagai siswa yang pernah mengalami pembelajaran daring dalam pandemi covid-19, Banyak siswa merasa kesulitan untuk fokus belajar di rumah, menjadi malas dan menjadi bermain main saat pembelajaran berlangsung, rindu akan interaksi sosial dengan teman-teman, dan merasa terbebani dengan tugas-tugas yang menumpuk tetapi tidak mengerti akan materi yang dijelaskan dikarenakan terkadang jaringan yang sulit. Tetapi dibalik siswa yang kesulitan guru juga ikut serta menghadapi tantangan dalam mengelola kelas secara daring, memastikan semua siswa dapat mengikuti pembelajaran, dan menjaga motivasi siswa. Dan juga ada orang tua yang harus berperan lebih aktif dalam membantu anak-anak belajar di rumah, yang dapat menjadi beban tambahan.

B. Menurut saya ada beberapa cara efektif yang dapat siswa lakukan yaitu antara lain: Manfaatkan berbagai platform pembelajaran online, seperti Google Classroom, Zoom, atau aplikasi pembelajaran untuk mencoba mempelajarii materi yang tidak dapat dimengerti , Menjalin komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan orang tua untuk mengatasi kendala kendala yang muncul selama pembelajaran jarak jauh(daring).
Adapun cara untuk memaksimalkannya seperti dengan nilai nilai pancasila yaitu contohnya: Siswa didorong untuk aktif mencari sumber belajar, mengatur waktu belajar sendiri, dan bertanggung jawab atas kemajuan belajarnya, Kolaborasi antara siswa, guru, dan orang tua dalam proses belajar. Misalnya, diskusi kelompok online, tugas kelompok, atau orang tua membantu anak dalam belajar, Menciptakan suasana belajar yang inklusif, menghormati perbedaan, dan memberikan kesempatan belajar yang sama untuk semua siswa, Memastikan semua siswa memiliki akses yang sama terhadap sumber belajar, baik itu materi, teknologi, maupun dukungan dari guru.

C. Disiplin: Sebuah organisasi mahasiswa mengadakan pelatihan rutin setiap minggu. Meskipun beberapa anggota merasa malas, mereka tetap datang tepat waktu dan mengikuti semua kegiatan.

Pendapat: Disiplin dalam mengikuti jadwal dan komitmen sangat penting dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini mencerminkan tanggung jawab individu terhadap kelompok, bertanggung jawab dan berusaha sebaik mungkin untuk merencanakan dan melaksanakan acara dengan baik, meskipun mengalami berbagai kendala.

D. Hakikat Pancasila adalah bukanlah sekadar kumpulan nilai-nilai, melainkan sebuah filsafat atau pandangan hidup bangsa Indonesia. Ia merupakan dasar negara yang menjadi perekat keberagaman bangsa kita. Hakikat Pancasila dapat dijelaskan sebagai sumber nilai, dasar negara , pandangan hidup, dan perekat persatuan.
Pancasila sebagai Paradigma Berpikir yaitu saat kita mengatakan Pancasila sebagai paradigma berpikir, artinya Pancasila menjadi kerangka acuan utama dalam cara kita berpikir, menganalisis, dan mengambil keputusan. Pancasila menjadi lensa kacamata kita dalam memandang dunia.
Mengaktualisasikan Nilai-nilai Pancasila sebagai Paradigma Berpikir yaitu dengan cara menganalisis masalah, Pengambilan keputusan, dan Penyelesaian masalah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M. Leondra Moorlando 2415011040 -

Nama : M. Leondra Moorlando

Npm : 2415011040

Kelas : B


A) Bagaimanakah Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

Menurut saya, proses pendidikan pada masa pandemi tidaklah berjalan semestinya. Karena pembelajaran pada saat pandemi membuat siswa menjadi tidak aktif dalam kelas, hanya sekedar absen dan kumpul tugas.


B) Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Kemendikbud harus menmbuat kebijakan yang membuat seluruh pelajar dari seluruh pelosok di Indonesia dapat menjalankan pembelajaran dengan lancar, contohnya dengan pembagian kuota gratis dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran tatap jauh. Jika tidak, maka pelajar yang dipelosok sangat tidak diuntungkan dibanding dengan siswa yang ada di perkotaan.


C) Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasila, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

Jujur : saya mengembalikan uang kembalian kepada orang tua saya.

Disiplin : masuk kampus tepat waktu

Tanggung Jawab : Mengerjakan tugas tepat waktu

Peduli : mengajarkan kawan saya yang kesulitan

Santun : ramah dengan dosen

Ramah lingkungan : buang sampah pada tempatnya

Gotong royong : mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama

Cinta damai : tidak menghasut orang lain untuk bertengkar.


D) Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Pancasila merupakan cara masyrakat untuk berpikir, bersikap, dan berperilaku, bukan hanya sekedar nilai-nilai dasar negara semata




In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ARISTARKUS LUBIS 2415011036 -
NAMA: ARISTARKUS LUBIS
NPM: 2415011036
KELAS: B

1. Menurut saya pendidikan pendidikan di tengah pandemi kurang efisien, mengapa demikian?seperti yang kita tau pendidikan pada pandemi memang dilakukan secara online tetapi ini sangat mempengaruhi kemampuan siswa karena kurangnya interaksi langsung antara pendidik dengan yang dididik.

2.Pemerintah dapat menumbuhkan semangat belajar kepada murid-murid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui zoom meeting. Pemerintah juga dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan tentang pentingnya pendidikan dan untuk mempertahankan nilai moral dengan cara tidak menyontek walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dilakukan sebagai bukti bahwa kalian adalah murid yang bermoral dan beretika.

3.-Disiplin waktu datang tepat waktu
-Jujur tidak mencontek saat ujian
-Tanggung jawab atas segala perbuatan yang telah diladilakukan
-Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar
-Menjaga ketentraman dan persaudaraan antara satu dengan yang lain
-Santun kepada yang lebih tua

4.Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berarti bahwa tiap pikiran,sikap,dan perilaku warga negara Indonesia harus berdasarkan atau berlandaskan Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai acuan dalam berpikir dan bertindak maka dari itu perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila kepada rakyat Indonesia supaya rakyat Indonesia dapat berperilaku dan berpikir sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ZUMAIRUL MUFID -
Nama = Zumairul Mufid
NPM 2415011029
Kelas = B

A. Dari kasus di atas yaitu kasus Pendidikan di tengah covid 19 mengalami banyak tantangan dalam menjalani pembelajarannya secara online. hal ini mengganggu aksesibilitas para siswa untuk mengikuti pembelajaran. beberapa orang tua dan siswa mengalami kesulitan seperti koneksi jaringan yang melemah dan adanya factor ekonomi yang mengharuskan para siswanya untuk membeli ponssel dan data seluler.

B. contoh pengimplementasian nilai nilai Pancasila ditengah wabah covid 19 agar efektif adalah dengan membantu dan menggerakkan program penggalangan dana untuk para teman sekelas yang kurang mampu, hal ini sejalan dengan sila ketiga bahwa kita harus mengutamakan kepentingan Bersama daripada kepentingan pribadi. selain itu juga kita harus mengetahui setiap permasalahan orang tua yang terkendala biaya system daring dengan cara berkonsultasi kepada guru guru terkait.

C. Ada sebuah contoh kasus dalam ruang lingkup tempat tinggal saya, saat perayaan hari ulang tahun Indonesia, saya pertama kali mencalonkan diri menjadi panitia dan ketika saya menjadi panitia, saya dan bapak bapak komplek perumahan saling membantu membersihkan lapangan yang nantinya akan dibuatkan perlombaan disitu. saya pun sangat senang melihat kekompakkan bapak bapak komplek yang membersihkan lapangan. dan setelah selesai membersihkan lapangan, kami dibuatkan gorengan oleh ibu ibu komplek perumahan saya. hal ini menjadi bukti bahwa nilai nilai gotong royong sangat melekat bagi masyarakat indonesia dan harapan saya budaya gotong royong ini tidak akan hilang sampai ke generasi selanjutnya.

D. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia terletak pada kemampuannya mewarisi nilai-nilai luhur dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengajarkan kepada kita pentingnya saling menghormati, berperilaku adil, dan kesetaraan. Dalam bersikap dan berperilaku, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, jujur, dan bersikap toleran harus kita implementasikan secara nyata di masyarakat. Pengaktualisasian Pancasila dapat dilakukan melalui Pendidikan dalam pembentukan karakter dan kesadaran social.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Restu Natasya Hidayati -
Nama: Restu Natasya Hidayati
NPM: 2415011056
Kelas: MKU Pancasila B

1. Menurut saya, proses Pendidikan di Tengah pandemi covid-19 memiliki sisi baik dan buruk. Sisi baiknya yaitu kita anak didik bisa memahami mengenai teknologi yang digunakan lebih baik lagi. Pembelajaran di Tengah pandemi ini juga mengharuskan peserta didik untuk belahar melalui online yang mana mampu memuat peserta didik memenejemen waktu mereka sendiri dengan baik. Namun, tak lepas dari sisi positifnya, terdapat pula sisi negative dari pembelajaran jarak jauh ini. Salah satunya yaitu keterbatasan fasilitas teknologi bagi peserta didik yang kurang mampu dalam perekonomian. Selain itu, peserta didik juga mengalami ketidakpahaman pada materi yang dipelajari karena tidak bisa bertanya langsung kepada guru seperti saat di sekolah.

2. Kita tetap bisa mengoptimalkan pembelajaran namun tetap berkolerasi pada Pancasila. Seperti pada nilai Pancasila sila kedua, yang Dimana pemerintah saat itu memberikan voucher kuota gratis kepada anak didik untuk membantu menunjang peserta didik dlaam mengakses internet. Selain sila kedua, kita juga bisa mengoptimalkan pada sila keempat, yaitu para peserta didik dapat melakukan diskusi terkait materi pembelajaran yang sedang dibahas agar mempermudah untuk memahami materi tersebut.

3. Pengembangan karakter Pancasila, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan selama proses pembelajaran covid-19 juga diterapkan. Seperti jujur, disiplin, dan tanggung jawab pada peran diri sebagai peserta didik, contohnya seperti tetap mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu. Contoh darii peduli, santun, dan ramah lingkungannya yaitu kita tetap peduli dengan guru, teman, keluarga, bahkan tetangga kita selama covid-19.

4. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat berati kita sebagai masyarakat harus tetap berpikir, bertindak, dan berperilaku sesuai dengan nilai nilai pancasila meskipun di tengah covid-19. Kita harus tetap peduli kepada sesama, saling membantu dan bergotong royong.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fadhil Prima Yonda -
Nama : Fadhil Prima Yonda
NPM : 2415011109
Kelas : D MKWU (Pancasila)

ANALISIS SOAL

1. Menurut saya proses pendidikan di masa pandemi ini sangat merugikan dalam dunia pendidikan di Indonesia karena cara pembelajaran secara online atau daring dan peran pemerintahan terhadap pembelajaran siswa siswi di negara Indonesia masih sangat kurang. dapat dilihat dari fasilitas yang diberikan , tidak semua orang memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran secara online dan penyampaian pelajaran atau materi tidak tersampaikan dengan benar Dapat di lihat dari sisi guru yang kurang akan penjelasan materi nya dan juga jika dilihat dari siswa siswa juga tidak fokus untuk mendengarkan apa yang dijelaskan oleh gurunya

2.agar pembelajaran di masa COVID ini masih tetap berkorelasi dengan nilai-nilai Pancasila Dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu

sila pertama : seorang guru dapat Mengajarkan tentang materi materi agama dan spiritual Seperti mengajak para siswa untuk merenung dan bersyukur Serta mendorong mereka untuk melakukan hal yang positif

sila kedua : Dalam masa COVID ini Akses pendidikan menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembelajaran Pemerintah harus menangani akses pendidikan di daerah daerah terpencil di Indonesia yang kurang akan Teknologi untuk melakukan pembelajaran secara daring Dengan upaya memberikan Fasilitas internet gratis dan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan

3. Menurut saya kasus yang terjadi terletak pada nilai kejujuran Dan tanggung jawab Dalam pembelajaran online

contoh negatifnya seperti saat seorang guru memberikan tugas kepada murid dan murid itu malah mengerjakan tugas tersebut dengan cara mencontek tugas temannya dan langsung dikirimkan ke gurunya.selanjutnya Seorang murid tidak bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan oleh gurunya dia berleha-leha tidak mengerjakan tugas yang seharusnya ia kerjakan


contoh positif yaitu seorang murid mengaku kepada gurunya bahwa dia telat untuk mengirim tugas karena terhalang oleh sinyal yang jelek.dengan murid itu mengatakan hal tersebut itu akan menghindari miskomunikasi antara seorang guru dan murid

4. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia terletak pada kemampuannya mewarisi nilai-nilai luhur dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengajarkan kepada kita pentingnya saling menghormati, berperilaku adil, dan kesetaraan. Dalam bersikap dan berperilaku, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, jujur, dan bersikap toleran harus diwujudkan dalam tindakan nyata di masyarakat. Pengaktualisasian Pancasila dapat dilakukan melalui Pendidikan dalam pembentukan karakter dan kesadaran social.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Adellia Andri Darmawan -
Nama : Adellia Andri Darmawan
NPM : 2415011107
Kelas : B MKU Pancasila

a. pandemi COVID-19 telah memaksa sistem pendidikan beradaptasi secara cepat. pembelajaran daring menjadi metode utama, namun tantangan seperti kesenjangan akses teknologi, kualitas pengajaran, dan keterlibatan siswa muncul. meskipun demikian, proses ini juga mendorong inovasi dan kreativitas dalam metode pengajaran.

B. untuk memaksimalkan pendidikan selama pandemi, pendekatan kolaboratif dapat diterapkan, seperti:

1. pendidikan karakter: mengintegrasikan nilai pancasila dalam pembelajaran daring, misalnya dengan kegiatan proyek kelompok yang mendorong gotong royong dan disiplin.
2. penggunaan teknologi: memanfaatkan platform digital untuk diskusi nilai-nilai Pancasila dan menumbuhkan rasa peduli antar siswa.
3. kegiatan sosial: mengadakan kampanye online untuk menggalang kepedulian sosial di tengah masyarakat, misalnya membantu mereka yang terdampak pandemi.

C. di lingkungan saya, terdapat inisiatif komunitas yang mengumpulkan donasi untuk membantu warga yang terdampak pandemi. kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan mencerminkan nilai gotong royong dan kepedulian. menurut saya, contoh ini sangat positif, karena selain membantu yang membutuhkan, juga mengajarkan nilai-nilai pancasila seperti tanggung jawab dan solidaritas.

D. hakikat pancasila adalah sebagai dasar filosofi dan ideologi negara yang mencerminkan nilai-nilai moral dan sosial masyarakat Indonesia. pengaktualisasiannya berarti menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berpikir, bersikap, maupun berperilaku. pancasila sebagai paradigma membantu menciptakan masyarakat yang harmonis, toleran, dan berkeadilan, sehingga mengarahkan tindakan individu dan kolektif menuju kebaikan bersama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dinda Nur Latifa 2415011044 -
NAMA : DINDA NUR LATIFA
NPM : 2415011044
KELAS : B

Tugas Analisis Soal 1
"Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi Covid 19"

A. Menurut saya proses pendidikan di tengah masa pandemi covid 19 pada tahun 2019-2022 itu sangat tidak efektif dan sangat merugikan bagi pendidikan Indonesia. Karena proses pembelajarannya yang dilakukan secara daring atau online mengakibatkan para pelajar di Indonesia menjadi meremehkan atau menyepelekan materi yang telah diberikan oleh para guru. Namun, ada faktor yang mempengaruhi para pelajar tersebut menjadi menyepelekan pembelajaran, yaitu mungkin adanya rasa bosan. Karena seperti yang telah diketahui setiap hari hanya melakukan pembelajaran via zoom atau Google classmate yang di mana membuat keadaan itu menjadi jenuh. Beberapa faktor lain yang membuat pembelajaran pada saat covid 19 pada tahun tersebut menjadi tidak efektif yaitu adanya kendala sistem jaringan atau internet yang mengakibatkan terhambatnya pembelajaran para pelajar di Indonesia. Kemudian adanya kesenjangan sosial yang di mana kita tahu bahwa pembelajaran pada saat covid 19 itu membutuhkan gadget yang di mana tidak semua orang itu memiliki gadget.

B. Untuk dapat mengefektifkan pembelajaran pada masa pandemi dengan tidak menghilangkan nilai-nilai Pancasila, yaitu dengan tetap mengutamakan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pembelajaran, baik dari nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kemusyawaratan dan keadilan. Selain dalam pembelajaran, di rumah pun juga harus tetap bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Sehingga nilai Pancasila tersebut tidak hilang dari jati diri kita.

C. Untuk contoh kasus yang dapat meningkatkan atau mengembangkan karakter Pancasila di lingkungan saya, terutama di lingkungan sekolah adalah sopan dan santun. Sewaktu saya sekolah di SMA, saya mendapatkan kelas yang di mana para siswanya itu menurut saya memiliki sopan santun yang sangat tinggi. Teman-teman saya sangat menghargai para guru dan juga sesama teman, dan itu juga berpengaruh pada diri saya. Saya jadi mengerti bagaimana cara berperilaku terhadap orang yang lebih tua, orang yang lebih muda atau teman sebaya.

D. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mencerminkan nilai-nilai yang mendasari kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam pengaktualisasiannya, Pancasila berfungsi sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku yang memandu masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, diharapkan menjadi pedoman dalam interaksi sosial, pembentukan kebijakan, dan penyelesaian konflik. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi landasan hukum, tetapi juga norma yang mengarahkan perilaku dan sikap masyarakat untuk menciptakan keharmonisan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M. KHAIRI DZAKI DZAKI -
Nama : M. KHAIRI DZAKI
Npm : 2415011118

1.Pendapat saya,meskipun banyak inovasi yang muncul, kualitas pendidikan seringkali terpengaruh. Interaksi langsung yang hilang bisa mengurangi motivasi dan keterlibatan siswa, serta mempersulit guru dalam memberikan perhatian individual. Pandemi juga berdampak pada kesehatan mental siswa dan guru. Tekanan untuk beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh, ditambah dengan ketidakpastian situasi, dapat menyebabkan stres dan kecemasan

2. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
= Gunakan metode pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa. Diskusi kelompok, debat, dan kolaborasi dalam proyek daring dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap proses belajar

3. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
= Pada saat pendidikan daring, banyak siswa yang tidak jujur dan disiplin dalam melakukan pembelajaran. contohnya banyak yang menggunakan google saat mengerjakan tugas dan ujian..Contoh tidak disiplin seperti bangun kesiangan dan tidak melakukan absensi. menurut saya hal itu tidak boleh dilakukan karrena akan mengganggu hasil belajar dan tidak mengerti materi yang diajarkan

4. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
= Secara keseluruhan hakikat Pancasila mengharuskan masyarakat menjadikan Pancasila sebagai pedoman berpikir, bertindak, dan bertindak dalam mewujudkan nilai-nilai yang dikandungnya. dengan internalisasi dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan beradab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011053 2415011053 -
Nama : Najwa Anisatasya
Npm : 2415011053
Kelas : B

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

menurut saya masih ada keuntungan dari melakukan pembelajaran online dilakukan seperti meningkatkan daya ingat siswa, memberikan wawasan yang luas dengan pengalaman mereka melalui teks, video dan audio. Bukan hanya itu saja orang tua lebih sering memantau anak-anaknya dari rumah sehingga orang tua tidak khawatir dengan anaknya yang ketingggalan pelajaran. namun juga memerlukan model pembelajaran dan bahan ajar yang mudah dipahami dengan menggunakan aplikasi yang lebih bervariasi agar menarik jika digunakan dalam jangka panjang

B. Implementasi dalam mengembangkan pendidikan ilmu Pancasila dengan mengedepankan Kurikulum yang berbasis Pancasa menggunakan metode yang telah diajarkan sebelumnya, baik langsung dari guru di sekolah sebelum covid 19 ataupun dari rumah bersama dengan orang tua.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

jujur
tidak mencuri barang milik orang lain

disiplin
Disiplin untuk merayakan kegagalan. Alih2 merasa malu atau menyerah setelah gagal, orang yg menerapkan disiplin ini akan secara aktif menganalisis kesalahan, belajar dr pengalaman, dan merayakan proses pembelajaran itu sendiri. Dgn cara ini, mereka mengubah pandangan tentang kegagalan menjadi bagian penting dari perjalanan menuju kesuksesan, bukan sebagai halangan

tanggung jawab
bekerja keras demi masadepan

peduli
berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan

santun
tidak menyela pembicaraan orang

ramah lingkungan
mengurangi plastik sekali pakai

gotong royong
Ikut kegiatan kebersihan lingkungan dengan masyarakat sekitar

cinta damai
menghargai kesuksesan orang lain

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Pancasila dalam membangun kepribadian masyarakat Indonesia. Membangun dan membangkitkan sumber daya manusia yang berkepribadian Pancasila dilakukan secara bersama dengan lebih damai, saling menghargai, menghormati, memahami satu budaya dengan budaya yang lain, menyayangi sesama, menciptakan kekerabatan dan kekeluargaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fariha Salsabila -

Nama : Fariha Salsabila

NPM : 2415011030

Kelas : B MKU Pendidikan Pancasila

 

A. Menurut saya, Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan yang sangat signifikan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sistem pembelajaran yang mulanya dilakukan scr tatap muka, lalu terpaksa beralih menjadi pembelajaran online dari rumah. Dalam perubahan sistem pendidikan ini tentunya tidak mudah dan memiliki tantangan. Tantangannya yaitu orangtua dan guru mengalami kesulitan dalam mendampingi dan mengelola proses belajar mengajar. Tidak semua orangtua memiliki kemampuan untuk menjelaskan materi pelajaran atau menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk belajar secara online. Keterbatasan akses internet dan perangkat elektronik menjadi kendala utama, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. Sistem pendidikan online berpotensi memperlebar kesenjangan sosial ekonomi. Anak-anak dari keluarga kurang mampu kesulitan mengikuti proses belajar, bahkan berisiko putus sekolah karena orangtua harus memilih prioritas antara memenuhi kebutuhan dasar atau membiayai pendidikan.

 

B. Cara untuk mengefektifkan proses pendidikan selama pandemi namun dengan tetap memperhatikan nilai-nilai Pancasila, yaitu dengan cara bergotong royong yang dimana pemerintah, sekolah, orang tua dan masyarakat bekerja sama dalam membantu siswa yang kesulitan dengan cara membuat program bantuan internet, atau meminjamkan perangkat elektronik kepada siswa yang kurang mampu. Selanjutnya guru juga dapat merancang metode pembelajaran yang kreatif agar siswa yang belajar tidak bosan.

 

C. Di lingkungan saya pada saat wabah Covid-19, ketika ada tetangga yang terpapar Covid-19, para warga menunjukkan sikap gotong royong dan peduli dengan membantu mereka, misalnya dengan cara para tetangga yang lain saling bergantian mengirimkan bantuan berupa makanan, bahan pokok, dan obat obatan, serta kebutuhan sehari hari lainnya. Bantuan tersebut kemudian diletakkan di depan pagar rumah warga yang terkena Covid-19 agar mereka bisa mengambilnya tanpa harus melakukan kontak langsung. Menurut saya, contoh kasus ini sangat positif dan menggambarkan betapa kuatnya rasa kebersamaan dalam lingkungan bermasyarakat. Inisiatif gotong royong ini juga memperlihatkan sikap disiplin warga dalam menghadapi pandemi, di mana mereka tetap menjalankan protokol yang aman sambil memastikan kebutuhan tetangga yang sedang sakit tetap terpenuhi.

 

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku Masyarakat memiliki arti bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman hidup dan falsafah bangsa Indonesia. Sebagai paradigma, Pancasila berfungsi untuk membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan lima sila yang terkandung di dalamnya. Yang dimana sebagai paradigma berpikir Pancasila mengajak untuk memiliki pandangan hidup yang berlandaskan nilai keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan, sehingga dalam berpikir harus selalu mempertimbangkan etika serta moral yang baik. Sebagai paradigma bersikap, dengan adanya Pancasila diharapkan masyarakat memiliki sikap saling menghormati dan tidak membeda bedakan terhadap sesama manusia. Sebagai paradigma berperilaku, Pancasila mengjarkan untuk mendahulukan kepentingan bersama dibanding kepentingan individu maupun kelompok.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M. Raafi Hidayatullah -
Nama : M.Raafi Hidayatullah
Kelas : B MKU PANCASILA
NPM : 2455011019

A. Proses Pendidikan di Tengah Pandemi COVID-19
Proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 mengalami banyak tantangan. Pembelajaran yang beralih dari tatap muka ke online mengungkapkan kesenjangan dalam aksesibilitas teknologi. Banyak siswa yang tidak memiliki perangkat atau akses internet yang memadai, sehingga membuat mereka kesulitan untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, perubahan cara belajar ini juga menuntut disiplin dan motivasi yang lebih dari siswa, yang sering kali sulit dipenuhi di rumah. Namun, situasi ini juga memberikan kesempatan untuk inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran, memaksa guru dan siswa untuk lebih kreatif dan fleksibel.

B. Mengefektifkan Proses Pendidikan dan Nilai Pancasila
Untuk memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi, penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran. Misalnya, dengan mengutamakan gotong royong, sekolah bisa mengadakan program kolaborasi antara siswa, orang tua, dan guru dalam menyelesaikan tugas-tugas. Disiplin dapat ditanamkan dengan menyusun jadwal belajar yang teratur. Peduli dapat ditunjukkan dengan kegiatan sosial, seperti mengumpulkan donasi untuk siswa yang kurang mampu. Melibatkan masyarakat dalam proses pendidikan dan menciptakan lingkungan yang saling mendukung akan membantu memperkuat nilai-nilai Pancasila.

C. Contoh Kasus Pengembangan Karakter Pancasilais
Salah satu contoh pengembangan karakter Pancasilais di lingkungan saya adalah kegiatan gotong royong dalam membersihkan lingkungan. Setiap bulan, warga setempat mengadakan kegiatan bersih-bersih yang melibatkan anak-anak dan remaja. Dalam kegiatan ini, anak-anak belajar tentang tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan. Menurut pendapat saya, kegiatan ini sangat positif karena selain membangun kebersihan lingkungan, juga memperkuat ikatan sosial antar warga dan mengajarkan nilai-nilai kolaborasi serta disiplin.

D. Hakikat Pancasila dalam Pengaktualisasian Nilai
Hakikat Pancasila adalah sebagai dasar filosofis dan ideologis negara yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Dalam pengaktualisasiannya, Pancasila menjadi paradigma berpikir dan bertindak yang memandu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti keadilan sosial, persatuan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, harus diinternalisasikan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, adil, dan sejahtera.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Nazala Khoirul Azizah -
Nama : Nazala Khoirul Azizah
NPM : 2415011033
Kelas : B MKU PANCASILA

Tugas Analisis Soal

A. Menurut saya, pandemi covid-19 telah membuat perubahan besar bagi pendidikan Indonesia. Pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi daring semenjak adanya pandemi covid-19. Pandemi tersebut mengubah peran guru menjadi lebih fleksibel dan kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Di sisi lain, orang tua juga harus lebih terlibat dalam proses belajar anak, menjadi pendamping utama di rumah. Bagi sebagian orang tua, ini adalah tantangan baru yang membutuhkan keterampilan dan waktu ekstra. kurangnya interaksi sosial, dan tekanan akademis secara daring memengaruhi kesehatan mental siswa dan guru. Banyak siswa merasa terisolasi dan stres dengan format pembelajaran yang baru, sementara guru harus menyesuaikan cara mengajar dan menangani permasalahan baru ini.
 
B. Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 sambil tetap mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, beberapa pendekatan strategis dapat dilakukan:
Penguatan Nilai Ketuhanan , Peningkatan Sikap Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Menjaga Persatuan dan Kesatuan yaitu, Guru dan sekolah dapat merancang kegiatan-kegiatan daring yang melibatkan kerja kelompok atau proyek kolaboratif yang menumbuhkan rasa persatuan di antara siswa. Mengutamakan Musyawarah dalam Pembelajaran dengan metode penerapan musyawarah dapat dilakukan dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, seperti memberikan ide dan masukan tentang metode belajar yang mereka rasa lebih efektif.
Dengan pendekatan-pendekatan ini, pendidikan di tengah pandemi tidak hanya akan efektif tetapi juga memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila.

C. Di sebuah desa, terdapat program kerja bakti rutin setiap bulan yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, dan menanam pohon di lahan kosong. Seluruh warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua, diwajibkan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Setiap warga diharapkan untuk datang tepat waktu, membawa alat kebersihan, dan berkontribusi sesuai kemampuan mereka, misalnya dengan menyapu, menanam pohon, atau membantu mengumpulkan sampah.
Dalam kerja bakti ini, beberapa nilai karakter Pancasilais dikembangkan, seperti sikap Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Peduli dan Gotong Royong, Santun dan Cinta Damai, Ramah Lingkungan.
Menurut saya, contoh kasus ini merupakan praktik nyata dari nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan karakter Pancasila dalam kegiatan seperti ini tidak hanya membentuk karakter individu yang baik, tetapi juga menciptakan komunitas yang harmonis, peduli lingkungan, dan cinta damai. Program-program berbasis kemasyarakatan ini sebaiknya diperluas dan terus digalakkan agar nilai-nilai Pancasila tetap hidup dan berkembang di dalam diri setiap warga serta menjadi fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah menjadikan Pancasila sebagai panduan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta sebagai dasar dalam setiap tindakan dan keputusan warga negara. Artinya, Pancasila bukan hanya sekadar ideologi negara, tetapi juga menjadi cara pandang yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila berfungsi sebagai pedoman yang tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ALVITO ZOAN PRADANA -
Nama:ALVITO ZOAN PRADANA
Npm:2455011017
Kelas:D-Teknik Sipil


A. Menurut saya sendiri , Proses pembelajaran selama masa pandemi covid-19 menyebabkan banyak dampak .Pandemi COVID-19 telah menjadi perubahan besar dalam dunia pendidikan. Banyak Dampak yang terjadi selama pandemi covid-19 entah itu positif ataupun negatif.
Menurut saya sebagai siswa yang pernah mengalami pembelajaran daring dalam pandemi covid-19, Banyak siswa merasa kesulitan untuk fokus belajar di rumah, menjadi malas dan menjadi bermain main saat pembelajaran berlangsung, rindu akan interaksi sosial dengan teman-teman, dan merasa terbebani dengan tugas-tugas yang menumpuk tetapi tidak mengerti akan materi yang dijelaskan dikarenakan terkadang jaringan yang sulit. Tetapi dibalik siswa yang kesulitan guru juga ikut serta menghadapi tantangan dalam mengelola kelas secara daring, memastikan semua siswa dapat mengikuti pembelajaran, dan menjaga motivasi siswa. Dan juga ada orang tua yang harus berperan lebih aktif dalam membantu anak-anak belajar di rumah, yang dapat menjadi beban tambahan.

B. Menurut saya ada beberapa cara efektif yang dapat siswa lakukan yaitu antara lain: Manfaatkan berbagai platform pembelajaran online, seperti Google Classroom, Zoom, atau aplikasi pembelajaran untuk mencoba mempelajarii materi yang tidak dapat dimengerti , Menjalin komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan orang tua untuk mengatasi kendala kendala yang muncul selama pembelajaran jarak jauh(daring).
Adapun cara untuk memaksimalkannya seperti dengan nilai nilai pancasila yaitu contohnya: Siswa didorong untuk aktif mencari sumber belajar, mengatur waktu belajar sendiri, dan bertanggung jawab atas kemajuan belajarnya, Kolaborasi antara siswa, guru, dan orang tua dalam proses belajar. Misalnya, diskusi kelompok online, tugas kelompok, atau orang tua membantu anak dalam belajar, Menciptakan suasana belajar yang inklusif, menghormati perbedaan, dan memberikan kesempatan belajar yang sama untuk semua siswa, Memastikan semua siswa memiliki akses yang sama terhadap sumber belajar, baik itu materi, teknologi, maupun dukungan dari guru.

C. Contoh kasus di lingkungan saya adalah gotong royong membersihkan lingkungan komplek di tengah pandemi. Diadakan oleh warga setempat, kegiatan ini mengajak warga untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dalam pelaksanaannya, setiap orang menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dengan mengikuti protokol kesehatan. Saya melihat ini sebagai contoh nyata pengamalan nilai Pancasila, di mana masyarakat bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini tidak hanya memperkuat rasa kebersamaan, tetapi juga meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

D. Hakikat Pancasila terletak pada kemampuan untuk menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai panduan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Pancasila memberikan landasan moral dan etika bagi masyarakat untuk menciptakan keharmonisan dan keadilan sosial. Dengan memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan yang adil dan beradab serta persatuan, masyarakat dapat berkontribusi pada pembangunan sosial yang berkelanjutan. Pancasila juga mendorong individu untuk bertindak dengan integritas dan tanggung jawab, menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Naufal Mufid -
Nama: Muhammad Naufal Mufid
NPM : 2415011031
Kelas : B ( MKU PANCASILA )

Tugas Analisis soal 1.

A. Pada saat pandemi covid-19 melanda, semua kegiatan diluar rumah diberhentinkan termasuk bidang pendiidikan. Pada saat itu, belajar mengajar dilakukan dari rumah secara daring ( online ). Pendapat saya akan hal itu, menurut saya tindakan yang diambil pemerintah ( belajar mengajatr secara daring ) itu sudah sangat baik. Meskipun kurang efektif, dikarenakan banyak siswa / mahasiswa yang tidak bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Akan tetapi pada saat itu, tindakan tersebutllah solusi yang terbaik.

B. Cara agar memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid - 19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila,
1. Pendidikan yang diberikan harus selalu mengaitkan dengan nilai pancasila
2. siswa/mahasiswa harus mengimplementasikan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnnya di bidang pendidikan ( Faktor Internal)

C. contoh kasus di lingkungan saya
1. Jujur, contohnya : ketika menemukan barang yang bukan milik kita, kita serahkan kepada pihak yang berwajib ( Rt )
2. Tanggung jawab, contohnya : ketika kita minjem barang tetangga, tidak lupa mengembalikannya. Atau jika barangnya rusak, maka diganti ( dipertanggung jawabkan)
3. Disiplin, contohnya : Bangun pagi setiap hari, Datang ke kampus / sekolah tidak terlambat
4. Peduli, contohnya : Misalnya ada kawan yang kesulitan, kita langsung menawarkan bantuan.
5. santun, contohnya : salam ketika bertemu orang lain yang lebih tua ( guru, tetangga, dsb )
6. ramah lingkungan, contohnya : Mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang botol plastik
7. Gotong royong, contohnya : membersihkan lapangan bersama-sama dengan warga sekitar, untuk mengadakan perlombaan 17 agustusan.
8. Cinta damai, contohnya : hidup rukun dalam bertetangga
Pendapat saya mengenai kasus diatas itu sangat baik, karna itu mengimplementasikan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari

D. yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilainya
1. Sebagai paradigma berfikir, Agar kita selalu berfikir kritis, berfikir sebelum bertindak.
2. sebagai bersikap, Nilai pancasila harus diwjudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3. sebagai berperilaku masyarakat, Kita harus mengimplementasikan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari, khususnya dalam berperilaku masyarakat
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Zahrah Novita Athirah -
Nama: Zahrah novita A thirah
Npm: 2415011115
Kelas: B

Jawaban
A. Menurut saya proses pendidikan saat Indonesia dilanda pandemi covid sangat buruk, kualitas belajar siswa semakin memburuk dikarenakan pembelajaran online yang membuat siswa semakin malas dan belum tentu siswa benar benar belajar karena tidak ada yang memperhatikan. bisa juga banyak yang terjadi siswa siswa yang terkendala sinyal saat belajar ataupun siswa yang tidak memiliki hp tidak bisa belajar dengan baik

B. Untuk mengefektifkan pendidikan selama pandemi COVID-19 dan tetap sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, penting memastikan semua siswa dapat mengakses pembelajaran online, termasuk yang kurang mampu. Kita perlu mengintegrasikan nilai-nilai seperti toleransi dan gotong royong dalam materi ajar, serta mengadakan kelas diskusi secara daring untuk memperkuat persatuan. Pelatihan bagi guru agar dapat mengajar secara efektif online sangat penting. Selain itu, mendorong siswa terlibat dalam proyek sosial, seperti penggalangan dana, akan meningkatkan kepedulian mereka. Evaluasi rutin terhadap proses pembelajaran dan mengajak orang tua berpartisipasi aktif dalam pendidikan anak juga krusial. Dengan langkah-langkah ini, pendidikan dapat tetap efektif dan membangun karakter siswa.

C. Contoh kasus yang menggambarkan pengembangan karakter Pancasilais adalah kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Dalam acara ini, mereka mengumpulkan donasi berupa pakaian, makanan, dan kebutuhan lain untuk disalurkan kepada panti asuhan atau warga yang kurang mampu. Kegiatan ini menunjukkan nilai peduli dan gotong royong, karena siswa bekerja sama untuk mengorganisir pengumpulan donasi dan membagi tugas. Sikap jujur juga terlihat dalam transparansi pengelolaan donasi. Menurut saya, kegiatan bakti sosial ini sangat bermanfaat. Selain membantu orang lain, kegiatan ini meningkatkan kesadaran sosial siswa dan mengajarkan pentingnya berbagi. Ini adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Hakikat Pancasila terletak pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yang berfungsi sebagai panduan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat Indonesia. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mendorong masyarakat untuk berpikir kritis dan bijaksana, mengutamakan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan persatuan dalam menyelesaikan masalah. Dalam hal sikap, Pancasila mengajarkan pentingnya toleransi, saling menghormati, dan gotong royong, yang membantu membangun hubungan harmonis di antara individu dan kelompok. Sedangkan dalam perilaku, nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam tindakan sehari-hari, baik di tingkat individu maupun dalam kebijakan publik. Ini penting untuk menciptakan masyarakat yang adil, beradab, dan bersatu. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun karakter bangsa yang kuat dan menjaga keutuhan serta kemajuan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Fadhil Husaini -
Nama : Muhammad Fadhil Husaini
NPM : 2415011039
Kelas : B MKWU PANCASILA

Tugas Analisis Soal :
A. Menurut saya, pembelajaran di era covid-19 banyak membawa pembelajaran kepada saya dalam kemajuan teknologi. Dengan pembelajaran secara online, siswa dan siswi mau tidak mau melakukan pembelajaran melalui gadget baik berupa handphone maupun laptop. Siswa dan siswi menjadi terbuka dari segi teknologi dan itu yang menjadikan hal positif dalam melakukan pembelajaran secara daring. Selain dari hal positif, terdapat juga hal negatif yang terkandung dalam pembelajaran secara online ini, diantaranya adalah beberapa siswa menjadi malas dikarenakan mereka bisa melakukan pembelajaran di kamar mereka sehingga sehabis melakukan tatap muka lewat gadgetnya, beberapa siswa ada yang langsung tidur di tempat tidur kamarnya. Juga hal negatif lainnya, beberapa siswa tentu bisa melakukan manipulasi terhadap jawaban dari ujian-ujian yang dilaksanakan secara online juga. Internet menjadi tempat untuk siswa yang ingin mendapatkan jawaban instan dari soal ujian yang sedang mereka hadapi. Jadi kesimpulannya, pembelajaran secara daring membawa dampak yang positif dan juga membawa dampak yang negatif juga, diantaranya yang sudah disebutkan diatas.

B. Saya akan menjabarkan dari nilai pancasila yaitu sila ke-4. Inti dari sila ke-4 adalah tentang bagaimana kita berfikir secara kritis dan objektif. Pembelajaran secara online bisa mendorong siswa dalam belajar dalam berfikir kritis, caranya adalah dengan jika dalam kelas daring, guru bisa membuka ruang diskusi untuk siswa. Misalnya, saat membahas sebuah materi, guru dapat mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir kritis, seperti meminta mereka mengevaluasi informasi, menilai kelebihan dan kekurangan, atau memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mandiri. Dengan ini, siswa tidak hanya terampil dalam berpikir kritis dan rasional, tetapi juga belajar menghargai keberagaman pendapat, mengambil keputusan yang bijaksana, dan bekerja sama dalam semangat demokrasi yang mana sesuai dengan nilai pancasila sila ke-4.

C. Contoh kasusnya adalah Program Donasi dan Bantuan Sosial bagi Siswa yang Membutuhkan.
Menurut saya, program donasi dan bantuan sosial ini sangat relevan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada siswa, khususnya di tengah situasi pandemi atau bencana. Kegiatan ini membuat siswa belajar tentang empati dan kepedulian sosial sejak dini, serta mengerti arti penting berbagi. Program ini juga mempererat rasa persatuan dan kebersamaan antar siswa, guru, dan staf. Agar program ini berjalan dengan baik, sekolah perlu memberikan pengawasan dan pengelolaan yang terstruktur, seperti memantau donasi dan memastikan bantuan sampai ke pihak yang membutuhkan. Transparansi dalam penyaluran donasi juga penting untuk membangun kepercayaan dan rasa tanggung jawab di kalangan siswa. Adapun nilai-nilai karakter dari kasus diatas adalah :
- peduli
- santun dan cinta damai
- gotong royong
- cinta lingkungan dan sesama

D. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya sebatas landasan hukum, tetapi lebih mendalam lagi sebagai pedoman moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Ketika nilai-nilai Pancasila diaktualisasikan, Pancasila berfungsi sebagai cerminan jati diri bangsa dalam setiap pemikiran, sikap, dan perilaku warga negara. Aktualisasi ini dapat dilihat dari bagaimana masyarakat bertindak secara individual maupun kolektif, berdasarkan nilai yang terkandung dalam setiap sila. Contoh dari paradigma-paradigma dalam lingkungan masyarakat :
- Paradigma berpikir : Masyarakat diajarkan untuk berpikir dalam prinsip musyawarah dan mufakat, menghargai pandangan orang lain, serta menerima hasil keputusan
secara bijaksana.
- Paradigma bersikap : Sikap keterbukaan dan penghargaan terhadap pendapat orang lain dalam musyawarah. Sikap ini mengajarkan untuk tidak memaksakan kehendak
dan selalu mencari solusi terbaik.
- Paradigma berperilaku : Dalam berperilaku, sila ini diwujudkan dengan ikut serta dalam proses pengambilan keputusan yang demokratis, serta mendukung keputusan
bersama untuk kemajuan bersama.

Hakikat Pancasila sebagai paradigma dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku adalah mengarahkan masyarakat Indonesia untuk menjalani kehidupan berdasarkan nilai-nilai kebangsaan yang luhur. Dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam segala aspek kehidupan, masyarakat diharapkan menjadi lebih harmonis, adil, dan sejahtera.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ZAHRA APRILIA 2415011037 -
Nama: Zahra Aprilia
NPM: 2415011037
Kelas: B MKU Pancasila

1. Menurut saya proses pendidikan di masa pandemi ini sangat merugikan dalam dunia pendidikan di Indonesia karena cara pembelajaran secara online atau dare dan peran pemerintahan terhadap pembelajaran siswa siswi di negara Indonesia masih sangat kurang. dapat dilihat dari fasilitas yang diberikan , tidak semua orang memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran secara online dan menyampaikan pelajaran atau materi tidak tersampaikan dengan benar Dapat di lihat dari sisi guru yang kurang akan penjelasan materi nya dan juga jika dilihat dari siswa siswa juga tidak fokus untuk mendengarkan apa yang dijelaskan oleh gurunya.

2. Untuk dapat mengefektifkan pembelajaran pada masa pandemi dengan tidak menghilangkan nilai-nilai Pancasila, yaitu dengan tetap mengutamakan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pembelajaran, baik dari nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kemusyawaratan dan keadilan. Selain dalam pembelajaran, di rumah pun juga harus tetap bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Sehingga nilai Pancasila tersebut tidak hilang dari jati diri kita.

3.Untuk contoh kasus yang dapat meningkatkan atau mengembangkan karakter Pancasila di lingkungan saya, terutama di lingkungan sekolah yang sopan dan santun. Sewaktu saya sekolah di SMA, saya mendapatkan kelas yang di mana para siswanya itu menurut saya memiliki sopan santun yang sangat tinggi. Teman-teman saya sangat menghargai para guru dan juga sesama teman, dan itu juga berpengaruh pada diri saya. Saya jadi mengerti bagaimana cara berperilaku terhadap orang yang lebih tua, orang yang lebih muda atau teman sebaya.

4. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang mencakup nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam berpikir, berasumsi, dan berperilaku masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai hakikat Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai ini menekankan pentingnya kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai ini mengajarkan menghormati pentingnya hak
asasi manusia, bersikap adil, dan berperilaku beradab.
C. Persatuan Indonesia: Nilai ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai ini mengajarkan pentingnya demokrasi dan
musyawarah untuk mencapai mufakat.
e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai ini menekankan pentingnya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by DELPITA NOVI ANGGRAINI 2415011042 -
Nama: Delpita Novi Anggraini
Npm: 2415011042
Kelas: B-Teknik sipil

TUGAS ANALISIS SOAL

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

jawab:
Menurut saya, proses bagian sistem pendidikan dimasa pandemi kurang efektif, dilihat dari sisi murid ataupun pengajar dengan menggunakan sistem daring yang tentunya tidak dapat dilakukan secara maksimal serta adaptasi secara cepat dari berbagai pihak juga dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar. Kesulitan serta kendala tentunya selalu ada mulai dari teknologi hingga ekonomi, sehingga proses pendidikan kurang efektif. Namun hal ini dapat dijadikan pembelajaran dan menunjukan pentingnya pengembangan diri dalam hal teknologi untuk masa depan yang semakin dibutuhkan.

2. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

jawab:
Cara kita mengefektifkan proses pendidikan di tengah pandemi yaitu dengan cara mengajak orang tua ikut serta dalam menangani proses tersebut karna ketika daring, guru tidak dapat mengawasi anak itu benar benar belajar atau tidak, karna pengalaman saya dulu ketika daring banyak anak anak yang memanfaatkan waktu tersebut untuk main game. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting sehingga orang tua harus di edukasi untuk dapat membimbing anaknya selama proses daring dilaksanakan.

3.Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

jawab:
Disiplin: Sebuah organisasi mahasiswa mengadakan pelatihan rutin setiap minggu. Meskipun beberapa anggota merasa malas, mereka tetap datang tepat waktu dan mengikuti semua kegiatan.

Pendapat: Disiplin dalam mengikuti jadwal dan komitmen sangat penting dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini mencerminkan tanggung jawab individu terhadap kelompok, bertanggung jawab dan berusaha sebaik mungkin untuk merencanakan dan melaksanakan acara dengan baik, meskipun mengalami berbagai kendala.

4.Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

jawab:
Hakikat Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia terletak pada kemampuannya mewarisi nilai-nilai luhur dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengajarkan kepada kita pentingnya saling menghormati, berperilaku adil, dan kesetaraan. Dalam bersikap dan berperilaku, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, jujur, dan bersikap toleran harus kita implementasikan secara nyata di masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by FADLAN HABIIBI RAKHAWIJAYA 2415011052 -
NAMA: FADLAN HABIIBI R
NPM: 2415011052
KELAS: B
A. Pandangan Tentang Proses Pendidikan Selama Pandemi COVID19
Menurut saya pribadi, situasi pendidikan di masa pandemi COVID-19 membawa berbagai tantangan yang signifikan terutama dengan perubahan dari pembelajaran tatap muka ke online (daring). Bagi banyak pelajar serta orang tua, hal ini merupakan pengalaman yang penuh dengan kesulitan karena memerlukan perangkat teknologi dan konektivitas internet yang memadai, fasilitas tersebut tidak dimiliki oleh semua siswa. Banyak orang tua merasa kesulitan dalam mendamping anak-anak mereka dalam proses pembelajaran dari rumah. Meskipun metode pembelajaran online memberikan kontribusi positif, sistem ini membuat kita semakin menghargai peran penting guru dalam pendidikan kita. Guru tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendorong utama dalam perkembangan pendidikan kita.

B. Untuk menjaga kualitas pendidikan selama pandemi dan sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila, kita dapat:

1. Gotong royong : bisa dilakukan oleh semua pihak seperti pemerintah daerah dan masyarakat dengan cara memberikan internet gratis di beberapa lokasi atau mendukung siswa yang membutuhkan alat pembelajaran tambahan.

2. Keadilan Sosial : Pemerintah bisa memberikan bantuan ke kelompok kelurga yang mengalami kesulitan ekonomis akibat pandemi sebagai bentuk keadilan sosial agar anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka dengan baik.

3. Keadilan Sosial : Pentingnya Empati dan Keadilan dalam Pendidikan Online menunjukkan bahwa guru memiliki peran penting dalam mendukung siswa yang menghadapi tantangan belajar di platform daring dengan memberikan dukungan tambahan dan fleksibilitas yang diperlukan.

4. Ketuhanan Yang Maha Esa : Keagamaan Yang Maha Esa tetap menjadi fokus utama pendidikan untuk memastikan siswa tetap tenteram dan penuh semangat dalam menghadapi tantangan yang ada.
Langkah-langkah ini mendukung kemajuan pendidikan dengan semangat solidaritas dan keadilan sosial sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.

C. Contoh Kasus Pengembangan Karakter Pancasilais
Contoh kasus nyata dari pengembangan karakter Pancasilais adalah aksi para siswa dan guru untuk mengumpulkan dana dan membeli kuota internet bagi teman-teman yang kesulitan. Nilai-nilai Pancasila yang tercermin di sini adalah:
• Gotong Royong: Semua pihak saling membantu untuk mengatasi kendala belajar yang dialami sebagian siswa.
• Peduli dan Tanggung Jawab: Para siswa menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap teman-temannya yang membutuhkan.
Menurut saya, tindakan ini sangat baik karena menunjukkan betapa nilai-nilai Pancasila dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saling membantu dan peduli ini juga membuat kita semakin dekat dan kuat sebagai satu bangsa.

D. Hakikat Pancasila dalam Mengaktualisasikan Nilai-Nilai sebagai Paradigma Berpikir, Bersikap, dan Berperilaku
Pancasila adalah dasar negara yang memuat nilai-nilai penting untuk kehidupan kita. Sebagai paradigma, Pancasila membimbing kita dalam cara berpikir dan bertindak sehari-hari. Nilai-nilai yang ada di Pancasila seperti:
1. Ketuhanan: Membantu kita menjadi pribadi yang beriman dan bermoral.
2. Kemanusiaan: Mengajarkan kita untuk berlaku adil dan menghargai hak setiap orang.
3. Persatuan: Menguatkan rasa kebersamaan kita sebagai bangsa.
4. Kerakyatan: Menjunjung demokrasi, dimana setiap orang memiliki hak suara.
5. Keadilan Sosial: Mengutamakan kesejahteraan bersama.
Dengan mengamalkan Pancasila, kita diarahkan untuk menjadi warga negara yang baik, adil, dan saling mendukung.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by MUHAMMAD IQBAL BABAL -
NAMA: MUHAMMAD IQBAL
NPM: 2455011018
KELAS: B-Teknik Sipil

Analisis Soal

A. Dengan pernyataan diatas, saya berpendapat bahwa proses belajar disaat pandemi merupakan tantangan baru dan hebat bagi para pihak sekolah serta yang terkait, karena jika tetap dilaksanakan secara luring maka proses belajar rentan karena penularan virus. Maka pembelajaran online memang menawarkan solusi yang tepat untuk melanjutkan proses pendidikan pads saat pembatasan fisik diberlakukan, namun efektifitasnya bergantung pada kesiapan infrastruktur, akses internet, serta kemampuan perangkat belajar. Di sisi lain juga, pandemi memperlihatkan kesenjangan sosial-ekonomi yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan. Banyak siswa di daerah terpencil dan dari keluarga kurang mampu kesulitan mengakses pembelajaran daring. Tantangan lainnya adalah kurangnya perhatian dan interaksi langsung, yang berdampak pada perkembangan emosional siswa.

B. Agar berkorelasi dengan Pancasila maka dilakukanlah pengimpletasian nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:
Persatuan Indonesia (Sila ke-3): Memersatukan persatuan dengan gotong royong dengan cara menggalang dana sebagai upaya dari mendukung akses perangkat sebagai penunjang pendidikan bagi yang membutuhkan.

Keadilan Sosial (Sila ke-5): Pemerintah dapat memastikan bahwa pendidikan yang setara dapat diakses oleh semua siswa dengan bantuan internet atau menyediakan modul cetak bagi yang tidak memiliki akses internet.

Kerakyatan (Sila ke-4): Melibatkan masyarakat dan orang tua dalam pengambilan kebijakan pendidikan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan situasi siswa di daerah masing-masing.

C. Misalnya contoh kasus yang terkait dengan karakter Pancasila adalah gotong royong dalam pengadaan fasilitas belajar. Seperti di sebuah desa terpencil, masyarakat bekerja sama untuk membangun perpustakaan mini di balai desa. Masyarakat mengumpulkan buku-buku bekas dan memberikan akses internet gratis agar anak-anak bisa belajar daring. Yang mana hal ini dengan gotong royong menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial. Kasus ini mencerminkan implementasi nilai Pancasila dalam tindakan nyata yang tidak hanya membantu pendidikan anak-anak, tetapi juga mengembangkan rasa kebersamaan di masyarakat.

D. Bahwasannya pada hakikatnya Pancasila berfungsi sebagai dasar perilaku dan sikap masyarakat, mengarah pada keadilan, persatuan,solidaritas dan juga didalamnya menekankan pentingnya pendidikan berkarakter, nilai-nilai moral serta etika. Dalam nilai-nilai Pancasila juga menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan, seperti pandemi, untuk mencapai masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Danta Danta Mahogra Prabasworo -
Nama : Danta Mahogra Prabasworo
NPM : 2415011117
Kelas : B

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19?

Pandemi covid-19 memberikan tantangan baru dalam sistem pendidikan di Indonesia, yaitu peralihan mendadak ke pembelajaran daring (online learning). Hal ini menuntut adaptasi dari siswa, orangtua, dan guru, yang sebelumnya terbiasa dengan sistem tatap muka. Meskipun ini adalah solusi yang relevan demi mematuhi physical distancing, pembelajaran daring juga menimbulkan kendala, terutama pada aspek fasilitas, disiplin belajar mandiri, dan kesenjangan akses. Banyak siswa dan orangtua mengalami kesulitan dalam menyediakan perangkat elektronik dan koneksi internet, yang memperlebar kesenjangan pendidikan terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Namun, pandemi juga membuka kesempatan untuk lebih mengenalkan teknologi dalam pendidikan dan mengapresiasi peran guru dalam proses pembelajaran.


B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Agar pendidikan di tengah pandemi tetap relevan dengan nilai-nilai Pancasila, kita dapat mengambil beberapa langkah berikut:

1. Gotong Royong (Kerja Sama): Menyediakan dukungan komunitas, misalnya melalui penggalangan dana atau bantuan untuk penyediaan perangkat belajar, seperti laptop atau paket data. Program ini bisa dilakukan secara lokal oleh komunitas atau dukungan dari pemerintah untuk keluarga yang membutuhkan.

2. Keadilan Sosial : Pemerintah perlu memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang adil ke fasilitas pendidikan, termasuk bantuan bagi sekolah di daerah terpencil untuk mengurangi kesenjangan pendidikan yang semakin meluas akibat pandemi.

3. Disiplin dan Tanggung Jawab : Siswa harus dibimbing untuk mengembangkan disiplin belajar mandiri di rumah, yang dapat diterapkan dengan pengawasan dan bimbingan dari orangtua. Peran guru juga penting untuk memberikan motivasi dan panduan agar siswa tetap bertanggung jawab terhadap kewajiban belajar mereka.

4. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab : Orangtua, guru, dan masyarakat perlu saling membantu dan memahami kondisi masing-masing dalam menghadapi perubahan ini, terutama bagi keluarga yang terdampak ekonomi akibat pandemi.

Dengan menanamkan dan menerapkan nilai-nilai ini, sistem pendidikan diharapkan tetap mendidik siswa untuk tumbuh menjadi warga negara yang Pancasilais meskipun menghadapi kendala pandemi.



C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

Contoh kasus terkait karakter Pancasilais adalah program gotong royong di kompleks perumahan dalam mendukung siswa yang kurang mampu untuk belajar daring. Warga di lingkungan tersebut mengumpulkan dana untuk membantu menyediakan perangkat elektronik dan paket data bagi siswa yang kurang mampu. Karakter Pancasilais, seperti gotong royong, peduli, dan cinta damai, tampak dalam upaya warga untuk bahu-membahu memastikan semua siswa mendapatkan akses pendidikan.

Menurut saya, contoh ini sangat baik karena menggambarkan penerapan nyata dari sila ke-5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) dan sila ke-3 (Persatuan Indonesia). Dengan gotong royong ini, setiap anak dapat terus mengakses pendidikan dengan layak, menunjukkan bahwa nilai Pancasila tetap dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah pandemi.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat!

Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilainya adalah menjadikannya sebagai dasar berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Artinya, Pancasila tidak hanya dijadikan dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang diimplementasikan secara nyata. Setiap sila di Pancasila mencerminkan nilai-nilai universal yang harus diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bernegara. Misalnya, sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan mencerminkan sila ke-2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab), sementara sikap gotong royong mencerminkan sila ke-3 (Persatuan Indonesia).

Dalam konteks kehidupan masyarakat, Pancasila sebagai paradigma berpikir berarti bahwa setiap individu memandang masalah dengan nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, keadaban, persatuan, dan ketuhanan. Sebagai paradigma bersikap, masyarakat bersikap sesuai dengan etika dan nilai-nilai Pancasila, sehingga menciptakan masyarakat yang harmonis. Sebagai paradigma berperilaku, Pancasila mendorong tindakan yang mencerminkan semangat kebangsaan dan kebaikan bagi seluruh bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Wahyu Wuri Suganda -
NAMA : WAHYU WURI SUGANDA
NPM : 2455011021
MATKUL : MKWU PANCASILA
KELAS : B (DARI KELAS D)

A.pembelajaran daring bisa menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mencegah penyebaran COVID-19. Meski demikian, orang-orang belum terbiasa dengan sistem seperti ini jadi banyak orang yang mengalami curtural lag. Sebenarnya saya punya solusi yang menurut saya lebih baik yaitu dengan memberikan kesempatan bergantian untuk belajar di sekolah dan belajar secara online. Bisa dilakukan misalnya 20 orang terlebih dahulu lalu 20 orang lainnya... Sehingga tetap ada tatap muka secara langsung

B.Pembelajaran Daring yang Inklusif: Gunakan platform pembelajaran daring yang mudah diakses oleh semua siswa, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan teknologi. Pastikan materi pembelajaran mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Keterlibatan Orang Tua: Ajak orang tua untuk terlibat dalam proses pendidikan. Buat komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua, sehingga mereka bisa berperan aktif dalam mendukung pembelajaran anak di rumah.

C.Disiplin: Sebuah kelas mengadakan kegiatan belajar yang teratur meskipun dilakukan secara daring. Setiap siswa diharuskan untuk masuk tepat waktu dan menyelesaikan tugas sesuai jadwal.

Pendapat: Disiplin dalam belajar akan membentuk kebiasaan positif yang berguna di masa depan. Ini juga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

D.Hakikat Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia mengandung nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila:

Paradigma Berpikir:

Nilai-Nilai Filosofis: Pancasila sebagai sumber nilai-nilai luhur mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan bijaksana. Masyarakat diajak untuk memahami pentingnya keadilan, kemanusiaan, dan persatuan.
Kesadaran Berbangsa: Pancasila menanamkan rasa cinta tanah air dan kesadaran untuk menjaga keutuhan bangsa. Ini menjadi dasar berpikir dalam merespons isu-isu sosial dan politik.
Bersikap:

Toleransi dan Menghargai Perbedaan: Pancasila mendorong masyarakat untuk bersikap saling menghormati, terutama dalam konteks keragaman suku, agama, dan budaya. Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat.
Kepedulian Sosial: Nilai-nilai Pancasila mendorong masyarakat untuk peduli terhadap sesama, baik dalam situasi krisis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Ini menciptakan rasa solidaritas dan gotong royong.
Berperilaku:

Etika dan Moralitas: Pancasila menjadi pedoman dalam bertindak secara etis dan bertanggung jawab. Masyarakat diharapkan menjunjung tinggi nilai kejujuran, keadilan, dan kebaikan.
Tindakan Nyata dalam Kehidupan: Pengaktualisasian Pancasila dapat dilakukan melalui tindakan nyata, seperti berkontribusi pada pembangunan sosial, menjaga lingkungan, dan ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ajina Cindo -

Nama : Ajina Cindo Anggoro

NPM : 2415011032

Kelas : B 

A. Proses ini memang sebagai pencegahan penularan Covid-19 yang mana tidak disarankannya membuat keramaian apalagi di sekolah, maka dari itu adanya sistem ini sebagai keberlajutan pembelajaran via online. Namun, saya sangat tidak menyukai metode ini karena pembelajaran menjadi tidak jelas dan materi tak mudah dipahami dikarenakan tak adanya peran maksimal pengajar memberikan materi secara jelas dan dapat dipahami.

B. Salah satu nilai Pancasila yang dapat di implementasikan adalah nilai sila ke-4 yang Memberikan kesempatan kepada pelajar untuk berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan secara demokratis. Untuk mengefektifkan pendidikan di tengah pandemi, kita bisa mengedepankan gotong royong melalui kolaborasi antara pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat dalam menyediakan akses dan dukungan teknologi. Kegiatan diskusi tentunya dinilai efektif dalam proses pendidikan, nilai sila ke 4 mengajarkan kita untuk berani berpendapat dan mengemukakan gagasan yang mendorong proses pendidikan menjadi efektif dan maksimal.

C. Contoh pengembangan karakter Pancasila di lingkungan kampus yakni seorang mahasiswa menemukan dompet di perpustakaan, ia melaporkannya ke petugas agar bisa dikembalikan. Dalam organisasi kampus, ia menunjukkan gotong royong dan kedisiplinan dengan aktif membantu program bakti sosial serta selalu hadir tepat waktu. Sikap tersebut mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang penting, karena dapat menciptakan lingkungan yang positif, membangun karakter integritas, dan mendukung mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan yang berlandaskan nilai Pancasila.

D. Aktulalisasi Hakakikat pancasila adalah penerepan nilai nilai yang terkandung dalam pancasila yang mana sebagai prinsip dasar cara berpikir masyarakat Indonesia sehingga dapat berperilaku dan bersikap yang sesuai dengan norma aturan dan moral pada masyarakat yang artinya membuat masyarakat paham apa yang harusnya diterapkan dan dilakukan sesuai nilai-nilai Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Vito Pratama Putra -
Nama : Vito Pratama Putra
NPM : 2415011047
Kelas : B

A. Pendidikan yang saya rasakan di tengah pandemi covid-19 sangatlah meresahkan. Masalahnya, frekuensi bermain gadget saat pandemi berlangsung meningkat cukup drastis, mengakibatkan munculnya rasa malas untuk melakukan aktivitas lain yang diakibatkan oleh meningkatnya standar kepuasan akibat keseringan bermain gadget. Hal ini saya bilang meresahkan karena sistem sekolah daring ini menyebabkan kemalasan pada peserta didik yang tidak sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan, yaitu membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik.

B. Caranya adalah saat KBM berlangsung, peserta didik maupun pengajar harus harmonis dalam menyimak ataupun menjelaskan mater, sehingga tercipta suatu persatuan antara peserta didik maupun antara peserta didik dan pengajar.

C. Saling toleransi sesama agama. Menurut saya kasus ini sangatlah baik, karena toleransi merupakan salah satu syarat terjadinya banyak kemajuan di suatu daerah. Bayangkan jika tidak ada toleransi di Indonesia, apakah mungkin Indonesia sekarang bisa merdeka? Tentunya tidak

D. Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilakummasyarakat berarti bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi kerangka acuan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by SOFIA ZAHRA SAPUTRI -
NAMA: SOFIA ZAHRA SAPUTRI
NPM :2415011045
1. Proses Pendidikan di Tengah Pandemi COVID-19
Proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 memaksa perubahan mendadak dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Ini menghadirkan tantangan signifikan baik bagi siswa, orang tua, maupun guru. Hambatan utama termasuk ketersediaan perangkat digital, akses internet, dan kemampuan adaptasi terhadap metode belajar mandiri. Selain itu, kesenjangan sosial dan ekonomi makin terasa karena sebagian besar siswa di daerah kurang berkembang kesulitan mengakses sarana pembelajaran daring. Dengan demikian, meskipun pembelajaran tetap berlangsung, terdapat kekhawatiran mengenai efektivitas dan kualitas pendidikan yang diterima selama pandemi.
2. Mengefektifkan dan Memaksimalkan Proses Pendidikan di Tengah Pandemi agar Berkorelasi dengan Implementasi Nilai Pancasila Untuk mengefektifkan pendidikan agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, langkah-langkah berikut dapat diambil:
• Memperkuat Gotong Royong: Pemerintah, sekolah, dan masyarakat dapat bekerja sama menyediakan akses teknologi bagi siswa yang tidak mampu.
• Mengedepankan Keadilan Sosial: Distribusi bantuan perangkat belajar dan akses internet yang merata perlu diprioritaskan agar setiap siswa memiliki kesempatan yang sama.
• Membangun Karakter Tanggung Jawab: Program belajar daring harus dilengkapi panduan yang mendorong siswa agar tetap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab meski belajar secara mandiri.
3.Contoh Kasus Pengembangan Karakter Pancasilais Di lingkungan masyarakat, ada seorang pelajar yang terlibat dalam program gotong royong untuk membersihkan lingkungan setiap akhir pekan. Di tengah pandemi, ia mengajak rekan-rekannya mengatur jadwal sehingga setiap orang tetap dapat menjaga jarak aman, menggunakan masker, dan melaksanakan kegiatan sosial tersebut secara bergantian. Sikap ini mencerminkan nilai gotong royong, disiplin, dan tanggung jawab yang merupakan inti dari karakter Pancasilais. Menurut saya, inisiatif tersebut menunjukkan bahwa meski dalam keterbatasan pandemi, semangat kebersamaan tetap bisa terjaga dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan.
4. Hakikat Pancasila sebagai Paradigma Berpikir, Bersikap, dan Berperilaku Hakikat Pancasila sebagai dasar negara adalah menuntun masyarakat dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku yang sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengarahkan setiap individu untuk melihat segala sesuatu dari perspektif yang menghargai kemanusiaan, kesatuan, musyawarah, keadilan, dan ketuhanan. Dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila mendorong masyarakat untuk selalu berperilaku jujur, adil, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama. Melalui penerapan nilai-nilai ini, masyarakat diharapkan dapat membangun lingkungan yang harmonis, adil, dan beradab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ADE IRMA SYAHARANI 2415011121 -
Nama :Ade Irma Syaharani
NPM : 2415011121
Kelas : B

A. Menurut saya, pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia yang awalnya dilakukan secara tatap muka, terpaksa dilakukan secara daring ketika pandemi melanda. Hal ini berdampak pada beberapa hal. Pembelajaran online seringkali tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, misalnya kurangnya interaksi antara guru dan siswa. Oleh karena itu, kurang adanya diskusi antara guru dan siswa. Bahkan materi yang diberikan seringkali kurang tersampaikan dengan baik. Guru tidak bisa langsung menjawab pertanyaan siswa sehingga menyulitkan pemahaman materi yang diberikan siswa. Selain itu pembelajaran daring juga menghadapi tantangan yang tidak mudah. Pembelajaran online tidak dapat diakses oleh semua siswa. Banyak siswa yang kesulitan mengakses teknologi. Siswa yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang relatif sulit mengalami kesulitan dalam mengakses peralatan dan konektivitas. Pembelajaran daring juga membatasi penanaman nilai-nilai sosial dan pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila yang berisi pendidikan karakter kurang diberikan, sehingga pengembangan nilai-nilai Pancasila pada setiap siswa mengakibatkan kelemahan.

B. Pemerintah dapat mendorong siswa untuk belajar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui Zoom Meeting. Pemerintah juga bisa memberikan bimbingan atau edukasi tentang pentingnya pendidikan dan menjaga nilai-nilai moral agar tidak menipu, meskipun hal ini dapat dengan mudah dilakukan sebagai bukti bahwa Anda adalah siswa yang bermoral dan beretika.

C. Contoh pengembangan karakter pada lingkungan sekitar saya adalah sikap penuh perhatian dan ramah terhadap lingkungan yang berkembang di tengah merebaknya pandemi. Saat pandemi melanda, warga sekitar menjadi lebih peduli untuk membersihkan lingkungan dan membantu diri mereka sendiri. terdampak Covid-19. Menurut saya, selain dampak negatif dari pandemi Covid ini, ada juga dampak positif yang bisa dirasakan, kasus-kasus di lingkungan saya yang bermula dari kegiatan pencegahan pandemi dan menjadi sebuah permasalahan.kegiatan yang terus berlanjut hingga saat ini, artinya karakter Pancasila terus tumbuh dan berkembang di masyarakat.

D. Hakikat Pancasila dalam penerapan nilai-nilai sebagai acuan berpikir, bertindak dan berperilaku berarti menjadikannya sebagai pedoman hidup. Sebagai panduan untuk refleksi, Pancasila mengajak kita untuk memikirkan tindakan sebelum kita melaksanakannya, pastikan tindakan tersebut berlandaskan nilai dan nilai Pancasila tu tidak bertentangan dengan ini. Sebagai pedoman tingkah laku, Pancasila berfungsi sebagai pedoman tingkah laku, sehingga masyarakat diharapkan mempunyai sikap dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai pedoman berperilaku, Pancasila hendaknya diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, seperti kejujuran dan tanggung jawab, kesopanan, perhatian, dll.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by 2415011112 2415011112 -
Nama: Prameswari Halwin Azzahra
NPM: 2415011112

A). Proses pendidikan selama pandemi COVID-19 menuntut perubahan drastis dalam cara pengajaran dan pembelajaran, dengan banyak tantangan dan juga peluang.

1. Peningkatan Pembelajaran Daring (Online Learning)
Karena pembelajaran tatap muka dibatasi, sekolah dan universitas beralih ke metode daring. Hal ini menantang bagi sebagian siswa dan guru yang belum terbiasa menggunakan teknologi. Meski demikian, peralihan ini memaksa semua pihak untuk menguasai keterampilan digital, yang menjadi aset penting di era modern.


2. Kesenjangan Akses dan Infrastruktur
Pandemi memperjelas ketimpangan dalam akses pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil. Banyak siswa yang tidak memiliki perangkat memadai atau akses internet yang stabil, sehingga tertinggal dari teman-teman mereka yang lebih beruntung.


3. Kesejahteraan Mental Siswa dan Guru
Pendidikan daring meningkatkan tekanan pada siswa dan guru, yang harus menyesuaikan diri dengan metode pembelajaran baru. Minimnya interaksi sosial juga berdampak pada kesehatan mental. Kesepian dan stres menjadi masalah umum yang memengaruhi fokus dan semangat belajar siswa.


4. Fleksibilitas dan Inovasi dalam Pengajaran
Meskipun banyak tantangan, pandemi juga mendorong guru untuk lebih inovatif. Pembelajaran berbasis proyek, video interaktif, dan pendekatan belajar mandiri semakin populer. Banyak guru yang mulai mengeksplorasi metode pengajaran yang lebih fleksibel dan berfokus pada kebutuhan siswa.


5. Peran Orang Tua yang Lebih Besar
Dengan pembelajaran di rumah, orang tua berperan lebih besar dalam mengawasi pendidikan anak mereka. Ini memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih memahami proses belajar anak, tetapi juga menambah beban bagi mereka, terutama yang bekerja dari rumah.

Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan, namun juga mendorong transformasi yang mengarah pada penggunaan teknologi yang lebih luas dan peningkatan kemampuan adaptasi. Namun, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk memperhatikan aksesibilitas, kesehatan mental, dan keberlanjutan pembelajaran daring agar tidak meninggalkan siswa yang paling rentan.

B). Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diimplementasikan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 agar tetap selaras dengan nilai-nilai Pancasila:

1. Menguatkan Gotong Royong (Sila ke-3: Persatuan Indonesia)
Nilai gotong royong dapat diwujudkan dengan kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan komunitas pendidikan. Misalnya, sekolah bisa bekerja sama dengan masyarakat atau perusahaan teknologi untuk menyediakan akses internet atau perangkat bagi siswa yang kurang mampu. Selain itu, siswa bisa dilibatkan dalam kegiatan komunitas secara daring, seperti proyek sosial, guna membangun kesadaran akan pentingnya persatuan di tengah krisis.


2. Mendorong Sikap Adil dan Inklusif (Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)
Sistem pendidikan yang adil perlu memberikan akses yang setara kepada semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial-ekonomi. Sekolah bisa menyediakan bantuan berupa paket data atau perlengkapan belajar bagi siswa yang membutuhkan, atau membangun kelas belajar berkelompok di lingkungan setempat. Ini penting untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam belajar, mencerminkan prinsip kemanusiaan dalam Pancasila.


3. Mengutamakan Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan (Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan)
Pendekatan musyawarah bisa diterapkan dalam pengambilan keputusan pendidikan, seperti ketika merencanakan kurikulum atau metode pengajaran selama pandemi. Pihak sekolah, komite orang tua, dan siswa dapat berdiskusi untuk memahami kebutuhan dan tantangan masing-masing pihak. Ini tidak hanya melibatkan partisipasi langsung, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan yang dibuat mencerminkan kebutuhan bersama.


4. Memupuk Kemandirian dan Tanggung Jawab (Sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
Pendidikan di masa pandemi bisa menanamkan nilai tanggung jawab dan kemandirian kepada siswa. Sistem belajar mandiri melalui platform daring bisa disesuaikan agar siswa belajar untuk mengelola waktu, disiplin, dan tanggung jawab terhadap tugas mereka. Namun, dalam hal ini, guru tetap memantau dan memberikan bimbingan, sehingga siswa bisa berkembang dalam suasana yang mendukung dan adil.


5. Menjaga Nilai Ketuhanan (Sila ke-1: Ketuhanan yang Maha Esa)
Pendidikan nilai religius tetap bisa berjalan meskipun secara daring, misalnya dengan mengadakan sesi refleksi atau doa bersama. Hal ini membantu siswa untuk tetap merasa tenang dan kuat menghadapi tantangan, dengan pemahaman bahwa krisis ini adalah bagian dari ujian yang mengharuskan ketangguhan, serta membangun rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan yang terintegrasi dalam sistem pembelajaran, pendidikan di masa pandemi dapat menjadi wadah pembentukan karakter yang selaras dengan semangat kebangsaan. Dengan cara ini, siswa diharapkan bisa tumbuh menjadi generasi yang cerdas, adaptif, dan berkarakter kuat.

C). Berikut adalah beberapa contoh kasus di lingkungan sekolah dan masyarakat terkait dengan pengembangan karakter Pancasila, beserta analisis terhadap setiap kasus tersebut:

1. Kejujuran dalam Ujian Daring
Selama pandemi, ujian dilakukan secara daring. Seorang siswa berusaha jujur dan tidak menggunakan bantuan dari internet atau menyontek dari teman, meskipun dia memiliki kesempatan. Dia tetap mengandalkan pemahaman dan usaha sendiri dalam menjawab soal.

Pendapat: Sikap jujur dalam kondisi seperti ini sangat penting karena ujian bukan sekadar mendapatkan nilai, tetapi mengukur pemahaman siswa. Sikap ini juga mencerminkan integritas dan tanggung jawab, nilai yang sangat relevan dalam pengembangan karakter yang baik.


2. Disiplin dalam Menyelesaikan Tugas Sekolah
Seorang siswa selalu berusaha menyelesaikan tugasnya tepat waktu, meskipun belajar dari rumah. Ia menetapkan jadwal belajar mandiri agar tidak tertinggal pelajaran dan tetap mengikuti kegiatan sekolah dengan baik.

Pendapat: Disiplin merupakan kunci utama dalam pembelajaran daring, yang menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab atas waktu dan tugasnya. Sikap ini penting agar siswa tidak bergantung pada pengawasan guru atau orang tua, melainkan mampu mengatur diri sendiri.


3. Tanggung Jawab Menjaga Kebersihan Lingkungan
Kelompok siswa secara rutin membersihkan area sekitar rumah dan lingkungan mereka, khususnya tempat-tempat umum, dengan menerapkan protokol kesehatan. Mereka melakukannya sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

Pendapat: Ini adalah bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan yang patut dicontoh. Selain memupuk rasa memiliki terhadap lingkungan, hal ini juga memperkuat nilai gotong royong dan kesadaran bahwa setiap individu punya peran dalam menjaga kebersihan bersama.


4. Peduli Terhadap Teman yang Kesulitan Mengikuti Kelas Daring
Seorang siswa dengan sukarela membantu temannya yang kesulitan memahami materi atau yang tidak memiliki perangkat belajar daring. Ia mengajari temannya melalui telepon atau saat bertemu langsung dengan tetap menjaga jarak.

Pendapat: Sikap peduli terhadap teman ini sangat mencerminkan semangat Pancasila, terutama gotong royong dan persatuan. Ini membangun ikatan solidaritas, di mana satu siswa tidak meninggalkan siswa lainnya yang kesulitan.


5. Sikap Ramah Lingkungan dengan Mengurangi Sampah Plastik
Sekelompok siswa berinisiatif mengadakan kampanye mengurangi sampah plastik di sekitar lingkungan mereka. Mereka membuat video edukasi tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan membagikannya ke teman-teman.

Pendapat: Ini adalah inisiatif positif yang sangat relevan dalam menghadapi masalah lingkungan. Selain mengedukasi orang lain, para siswa ini juga belajar untuk lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan dan mempraktikkan nilai cinta lingkungan.


6. Gotong Royong dalam Proyek Bersama
Dalam satu proyek berbasis masyarakat, beberapa siswa bekerja sama membersihkan area lapangan di sekitar perumahan mereka. Mereka bergotong royong tanpa memandang latar belakang, dan melibatkan orang tua serta masyarakat setempat.

Pendapat: Gotong royong ini merupakan esensi dari kebersamaan dan persatuan dalam Pancasila. Melalui kegiatan ini, siswa belajar bahwa kebersamaan menghasilkan dampak positif yang lebih besar daripada bekerja sendiri-sendiri.


7. Menyelesaikan Konflik dengan Cinta Damai
Ketika terjadi kesalahpahaman di antara beberapa siswa, mereka memilih untuk menyelesaikannya dengan diskusi dan musyawarah, tanpa perlu melibatkan pihak lain atau beradu fisik. Mereka belajar untuk mendengarkan pendapat satu sama lain dengan tenang dan mencari solusi bersama.

Pendapat: Sikap cinta damai ini penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Musyawarah mencerminkan cara penyelesaian masalah yang baik, di mana setiap pihak merasa dihargai. Hal ini juga membantu siswa untuk belajar mengelola emosi dan berpikir jernih dalam konflik.



Setiap contoh di atas menunjukkan bahwa karakter Pancasila dapat dipraktikkan dalam berbagai situasi sehari-hari, baik dalam hal kecil maupun besar. Pendidikan karakter semacam ini esensial untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

D). Mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku berarti menerapkan prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam setiap sila Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam setiap aspek kehidupan, sehingga perilaku individu maupun kolektif masyarakat mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah pemahaman bagaimana nilai-nilai Pancasila ini dapat diaktualisasikan:

1. Ketuhanan yang Maha Esa (Sila ke-1)
Sebagai paradigma, sila ini mengajak masyarakat untuk menghormati perbedaan agama dan keyakinan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas. Sikap yang aktual dari sila ini adalah toleransi dalam keberagaman, saling menghormati praktik keagamaan orang lain, dan menjalankan nilai-nilai keagamaan dengan menghargai hak orang lain.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sila ke-2)
Sila ini mendorong masyarakat untuk menghormati hak asasi manusia, memperlakukan sesama dengan penuh hormat dan beradab, serta berempati terhadap sesama. Paradigma ini terlihat dalam sikap saling membantu, bersikap adil, serta menghindari diskriminasi berdasarkan perbedaan suku, agama, atau status sosial.


3. Persatuan Indonesia (Sila ke-3)
Persatuan sebagai paradigma berarti menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan individu atau kelompok. Aktualisasinya terlihat dalam sikap gotong royong, kerja sama antarwarga, dan rasa cinta tanah air. Masyarakat yang menjunjung persatuan akan bekerja bersama-sama demi kemajuan bangsa dan menghindari tindakan yang memecah belah.


4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4)
Sila ini mengajarkan pentingnya musyawarah dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan, dengan menghormati aspirasi dan kepentingan bersama. Sebagai paradigma berpikir, sila ini mendorong sikap terbuka dalam mendengarkan pendapat orang lain, mengedepankan musyawarah untuk mufakat, serta menjalankan kepemimpinan yang demokratis.


5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila ke-5)
Paradigma keadilan sosial mendorong masyarakat untuk bersikap adil dan merata dalam membagi kesejahteraan, kesempatan, dan hak. Dalam kehidupan sehari-hari, aktualisasi sila ini terlihat pada upaya untuk membantu yang kurang mampu, menjaga keseimbangan dalam pembagian sumber daya, serta menghindari sikap yang hanya mementingkan diri sendiri.



Secara keseluruhan, menjadikan Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku berarti menjadikan setiap sila sebagai landasan moral dan etis yang terpancar dalam tindakan nyata masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat Indonesia diharapkan dapat membentuk budaya yang mencerminkan identitas bangsa dan meningkatkan solidaritas dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di tingkat lokal maupun global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Saskia Azizah -
Nama : Saskia Azizah
NPM : 2415011038
Kelas B

ANALISIS SOAL :

A.Menurut saya, pendidikan di tengah pandemi menghadapi banyak tantangan. Pembelajaran daring membuat siswa, guru, dan orangtua harus beradaptasi cepat. Banyak siswa kesulitan mengakses pendidikan karena keterbatasan fasilitas, sementara orangtua harus mendampingi anak belajar di rumah. Hal ini memperlebar kesenjangan pendidikan bagi siswa dari latar belakang ekonomi berbeda.

B. 1. Gotong Royong (Sila ke-3): Pemerintah, sekolah, dan masyarakat bekerja sama menyediakan akses belajar, misalnya bantuan kuota internet.
2. Keadilan Sosial (Sila ke-5): Bantuan pendidikan harus menjangkau semua, khususnya siswa kurang mampu.
3. Ketuhanan (Sila ke-1): Pendidikan tetap mencakup aspek moral melalui pelajaran agama secara daring.
4. Disiplin dan Tanggung Jawab (Sila ke-4): Siswa dilatih untuk disiplin dalam mengikuti jadwal belajar online.



C. Di lingkungan saya, ada program gotong royong untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan dana dalam membangun usaha air minum bersih. Ini mencerminkan gotong royong dan kepedulian (Sila ke-3), yang penting dalam situasi sulit seperti ini.

D.Pancasila menjadi panduan dalam cara berpikir, bersikap, dan bertindak. Nilai-nilainya mendorong masyarakat untuk hidup rukun, saling membantu, dan menghormati satu sama lain, sehingga tercipta masyarakat yang adil dan damai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ATIKA PUSPITA SARI_2415011111 -
Nama : Atika Puspita Sari
NPM : 2415011111
Kelas : B

Soal dan jawaban:

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

Jawab :

Pandemi Covid-19 yang mengharuskan melakukan pembelajaran jarak jauh memberikan berbagai dampak bagi pendidikan, diantaranya bisa penerapan pembelajaran menggunakan teknologi. Hal ini memiliki dampak positif, karena mendorong guru dan siswa untuk lebih bisa menggunakan teknologi dan memanfaatkan platform digital dalam proses pembelajaran. Namun, di sisi lain, terdapat kendala seperti keterbatasan akses internet, kurangnya perangkat teknologi, dan minimnya interaksi langsung antara siswa dan guru, yang membuat keefektifan pembelajaran itu berkurang. Dalam situasi ini, dukungan dari orang tua juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan pendidikan anak-anak

B. Bagaimana mengefektifkan dan
memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Jawab :

Bisa dengan cara selalu mengaitkan nilai Pancasila dalam pelajaran, pendidik bisa memberikan tugas kepada terdidik untuk mempraktekkan nilai Pancasila ketika di rumah, dan memberikan pendidikan nilai Pancasila dengan kreatif dan inovatif.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

Jawab:

Di lingkungan saya, ada sebuah program gotong royong untuk membantu warga yang akibat pandemi. Setiap warga, termasuk anak-anak, diajak untuk mengumpulkan sembako, masker, dan alat kebersihan untuk diberikan kepada keluarga yang membutuhkan. Anak-anak diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dan turut membantu dalam menyiapkan bantuan ini.

Menurut saya, contoh kasus ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila, seperti peduli, gotong royong, dan tanggung jawab sosial, cinta damai bisa diajarkan sejak dini. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan bagi anak-anak bisa belajar untuk saling membantu dan merasakan empati, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat tumbuh dalam diri mereka. Dan untuk orang dewasa dapat menguatkan nilai-nilai Pancasila dalam jiwa mereka. 

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Jawab:

Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah menjadikan Pancasila sebagai landasan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara, yang artinya juga sebagai pedoman untuk berpikir, bertindak, dan berperilaku sesuai.

Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengarahkan masyarakat untuk berpikir secara terbuka, inklusif, dan menghargai keberagaman, karena Indonesia adalah negara dengan banyak suku, agama, dan budaya. Berpikir berdasarkan Pancasila berarti menerima perbedaan, mendukung persatuan, dan mengedepankan kebaikan bersama.

Sebagai paradigma bersikap, Pancasila mengajarkan sikap-sikap yang luhur, seperti adil, jujur, dan bertanggung jawab. Sikap ini tercermin dalam interaksi sehari-hari, baik dalam hubungan antar tetangga, di lingkungan kerja, maupun dalam kehidupan sosial lainnya. Sikap Pancasila juga mencakup menghargai pendapat orang lain, tidak bersikap diskriminatif, serta memiliki empati dan kepedulian terhadap sesama.

Sebagai paradigma berperilaku, Pancasila mengarahkan perilaku masyarakat agar sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang menjunjung tinggi keadilan, kemanusiaan, dan persatuan. Berperilaku berdasarkan Pancasila berarti bertindak untuk kepentingan bersama, melibatkan diri dalam kegiatan sosial, gotong royong, dan menjunjung keadilan sosial. Hal ini diwujudkan dalam tindakan-tindakan nyata yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia, seperti peduli lingkungan, membantu sesama, dan berkontribusi pada kesejahteraan bersama.

Dan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku, Pancasila menjadi pedoman hidup yang menyatukan masyarakat Indonesia dalam mencapai cita-cita bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ZAHRA APRILIA 2415011037 -
Nama: Zahra Aprilia
NPM: 2415011037
Kelas: B

Analisis Soal

1.Bagaimanakah etika sistem perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? jelaskan!

-Menurut saya belum, Karena etika politik saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Meskipun Pancasila menekankan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kemanusiaan, praktik politik seringkali bertentangan dengan prinsip-prinsip ini. Kasus-kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme yang melibatkan sejumlah pejabat menunjukkan bahwa etika politik masih jauh dari nilai-nilai Pancasila, khususnya sila keadilan sosial dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Idealnya, politik di Indonesia harus mencerminkan kepentingan rakyat dengan mengedepankan amanah dan integritas. Namun, kepentingan pribadi dan kelompok seringkali mengesampingkan kepentingan masyarakat luas. Untuk lebih sesuai dengan Pancasila, perlu ada penegakan hukum yang tegas, pengawasan yang berkelanjutan, dan pendidikan etika politik berlandaskan Pancasila di kalangan pejabat dan masyarakat.

2.Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggalmu? Apakah etika mencerminkan dan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

-Menurut saya etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya masih sering kurang mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia. Sebagian dari mereka cenderung mengabaikan etika dasar, seperti menghormati orang yang lebih tua atau menjaga sopan santun dalam pergaulan. Hal ini menunjukkan adanya dekadensi moral yang mengikis nilai-nilai kesopanan, gotong-royong, dan rasa hormat, yang seharusnya menjadi bagian penting dari budaya bangsa.

-Solusinya dengan memperkuat pendidikan karakter di sekolah yang menekankan nilai-nilai Pancasila, seperti kesopanan, integritas, dan kepedulian sosial. Di lingkungan masyarakat, penting adanya keteladanan dari orang dewasa dan ketegasan dalam menegakkan norma. Keluarga juga memainkan peran utama dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini, dengan memberi contoh perilaku yang baik dan mengajarkan sikap menghargai sesama. Dengan cara ini, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak baik dan mencerminkan nilai-nilai bangsa Indonesia.