PGSD_Pembelajaran IPS SD_F_Ganjil_2024/2025

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, terimakasih saudari Shofi atas pertanyaannya

Sebelumnya perkenalkan saya Rava Amelia Rosali dengan npm 2313053170 izin menjawab pertanyaan dari saudari Shofi

Kolaborasi dalam strategi pembelajaran IPS di sekolah dasar sangat penting karena dapat meningkatkan interaksi sosial siswa, yang berpengaruh positif terhadap hasil belajar mereka. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial yang tinggi berhubungan dengan peningkatan hasil belajar, dengan koefisien korelasi mencapai 0,731, menunjukkan pengaruh positif yang kuat. Selain itu, kolaborasi dalam kelompok mendorong siswa untuk saling belajar dan mendukung satu sama lain, yang memperkuat pemahaman materi dan keterampilan sosial. Dengan demikian, kolaborasi tidak hanya mendukung pencapaian akademik tetapi juga perkembangan sosial siswa secara keseluruhan.

Sekian jawaban dari saya, terimakasih.

Baik terimakasih kepada saudari masramita yang telah bertanya,
Disini saya Zahrah Umi Hasanah dengan NPM 2313053173 akan menjawab pertanyaan yang saudari ajukan

Menurut pendapat kelompok kami metode yang efektif digunakan dalam pembelajaran IPS SD yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek. Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan belajar aktif dan kolaboratif. Dalam metode ini, siswa akan terlibat dalam proyek atau tugas nyata yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi berbagai konsep dan faktor yang terkait dengan materi pelajaran IPS. Proyek tersebut biasanya melibatkan pemecahan masalah, penelitian, pengumpulan data, analisis informasi, dan presentasi hasil.

Dalam konteks pembelajaran IPS di SD, metode ini dapat diterapkan dengan cara memberikan proyek yang relevan dengan topik atau tema yang saat itu sedang dipelajari. Misalnya, dalam mempelajari tentang sejarah bangsa Indonesia, siswa dapat diberi tugas untuk membuat peta sejarah perjalanan bangsa Indonesia atau menyusun timeline peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Selain itu, metode pembelajaran berbasis proyek juga mendorong kolaborasi antar siswa dalam kelompok. Dengan berkolaborasi, siswa akan belajar untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini juga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama siswa.

Dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek dalam pengajaran IPS di SD, diharapkan siswa tidak hanya memahami konsep-konsep secara teoritis, tetapi juga dapat melihat aplikasinya dalam kehidupan nyata. Selain itu, siswa juga akan lebih termotivasi untuk belajar karena mereka diajak untuk menjadi aktif dalam proses pembelajaran.

Terimakasihhh

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, terimakasih saudari Nia atas pertanyaannya

Sebelumnya perkenalkan saya Nazera Fransisca Dewi dengan NPM 2313053182 izin menjawab pertanyaan dari saudari Nia

Strategi pembelajaran IPS yang efektif untuk mengajarkan IPS di SD dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pembelajaran berbasis proyek . Berikut penjelasannya:
Penggunaan Teknologi : Guru dapat memanfaatkan perangkat elektronik seperti komputer, tablet, atau smartphone untuk mengakses sumber daya digital yang relevan dengan topik IPS. Dengan menggunakan elemen multimedia, video, dan aplikasi pendidikan, guru dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif bagi siswa.
Pembelajaran Berbasis Proyek : Siswa diberi tugas atau proyek yang melibatkan penelitian, investigasi, dan pemecahan masalah terkait dengan topik IPS. Misalnya, siswa dapat diminta untuk menyelidiki isu-isu sosial, mengumpulkan data, dan merancang solusi yang kreatif. Melalui proyek-proyek ini, siswa akan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan kolaborasi, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik IPS yang sedang dipelajari.
Kolaborasi dan Interaksi : Strategi ini juga melibatkan kolaborasi antar siswa melalui diskusi, kelompok proyek, atau penyelesaian masalah bersama. Melalui kolaborasi ini, siswa dapat saling berbagi pengetahuan, pemikiran, dan pengalaman. Selain itu, penggunaan platform pembelajaran online dan media sosial dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan memfasilitasi kolaborasi antar siswa.
Dengan demikian, pembelajaran berbasis proyek yang terintegrasi dengan TIK dapat menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, menarik, dan relevan dengan kehidupan nyata siswa

Baik terimakasih kepada saudari alvina yang sudah mengajukan pertanyaan,
Disini saya Zahrah Umi Hasanah dengan NPM 2313053173 akan menjawab pertanyaan dari saudari

Dalam metode pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif, peran guru sebagai fasilitator sangatlah penting. Guru tidak lagi hanya berperan sebagai sumber pengetahuan utama, namun juga sebagai pengarah, pembimbing, dan motivator dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, memfasilitasi kolaborasi antar siswa, memberikan arahan, membantu dalam penyelesaian masalah, serta memberikan umpan balik yang konstruktif.

Meskipun guru berperan sebagai fasilitator, peran otoritasnya dalam proses pembelajaran tetap diperlukan. Guru harus tetap menjaga kewenangan dalam menetapkan standar yang jelas, mengarahkan proses pembelajaran, memberikan bimbingan yang diperlukan, serta mengevaluasi dan memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa. Sehingga, guru tidak sepenuhnya kehilangan otoritasnya dalam pengajaran.

Adapun, risiko guru kehilangan otoritas dalam proses pembelajaran dapat terjadi jika guru tidak mampu mengelola suasana kelas, tidak memberikan arahan yang jelas, atau tidak memberikan pengarahan yang tepat saat diperlukan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk terus mengembangkan keterampilan manajerial dan komunikasi yang baik, agar dapat menjaga keseimbangan antara menjadi fasilitator yang mendukung dan menjaga otoritas dalam proses pembelajaran.

Terimakasihh