Sebuah penelitian sastra dapat dimulai dari masalah (fenomena) sastra tertentu, yang saya pahami bahwa keberadaan karya sastra berada dalam hubungan antara pengarang, karya, kenyataan (dunia), dan pembaca. Keempat elemen tersebut masing-masing saling berhubungan.
Namun demikian, seorang peneliti dapat melalukan penelitian dengan hanya memfokuskan pada satu elemen, misalnya teks saja, dua elemen yang saling berhubungan, atau empat elemen yang saing berhubungan.
Setelah seorang peneliti menentukan fokus masalah yang berkaitan dengan elemen tertentu dari keberadaan karya sastra, selanjutnya dia akan menentukan pendekatan tertentu yang akan digunakan untuk menghampiri masalah yang diteliti. Selanjutnya, teori dan metode yang digunakan untuk memahami masalah sangat tergantung pada pendekatan yang dipilih peneliti. Ketika peneliti memilih masalah penelitian dari karya sastra tanpa menghubungkannya dengan konteksnya, misalnya meneliti penyusunan alur dalam sebuah karya sastra, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tekstual atau pendekatan objektif. Teori yang sesuai dengan pendekatan tekstual atau objektif adalah teori naratif atau teori strukturalisme. Selanjutnya, metode yang sesuai dengan penelitian tersebut adalah analisis isi atau metode deskriptif kualitatif. Untuk memahami susunan alur sebuah karya sastra (novel atau cerpen), peneliti tidak perlu memilih pendekatan mimetik yang menghubungkan alur dengan konteks sosial budaya di luar karya sastra karena tidak ada relevansinya.
Menurut pemahaman saya, Metode penelitian yang tepat adalah "Metode Objektif". Karena yang saya ketahui Pendekatan objektif adalah salah satu aktivitas penelitian yang menghampiri objek penelitian dengan berorientasi pada karya sastra atau teks, tanpa menghubungkannya dengan pengarang, pembaca maupun kenyataan yang menjadi konteksnya. Seorang peneliti dapat memilih pendekatan objektif Pendekatan ini mengkaji fenomena sastra dengan memfokuskan perhatian pada persoalan wujud teks, termasuk editing manuskrip (naskah), analisis gaya bahasa yang digunakan dalam teks, dan struktur formal suatu teks.
Sebagai contoh pendekatan objektif misalnya Mahasiswa meneliti teks sastra dari aspek unsur-unsur yang membangun karya tersebut, misalnya alur, latar (setting), tokoh dan perwatakannya, sudut pandang (point of view), gaya bahasa, judul, dan tema sebuah novel atau cerita pendek. Karena hanya beriorienatsi pada teks, maka siapa penulisnya, bagaimana pembaca membaca dan memberikan makna, serta bagaimana konteks sosial historis dan politis yang melatarbelakangi teks tersebut tidak peru diperhatikan. Dalam pelaksanaan penelitiannya, pendekatan objektif ini membutuhkan dukungan teori sastra, khususnya teori struktur naratif, atau teori strukturalisme. Pendekatan objektif juga menurut saya dapat membatasi dengan meneliti salah satu unsur pembangun teks, misalnya unsur tokoh dan perwatakannya dari sebuah cerpen, novel, ataupun drama, tanpa mengaitkannya dengan unsur lainnya.