FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

Number of replies: 137
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Nafisa Agesti -
Nama:Nafisa Agesti
Npm:2311011002
Kelas:Manajemen Genap

Dalam menganalisis isu hak asasi manusia (HAM) di Indonesia, memang terdapat beberapa "awan gelap" yang perlu diperhatikan:

1. Pelanggaran HAM di Daerah Konflik:
- Masih terjadi pelanggaran HAM, seperti pembunuhan, penyiksaan, dan penghilangan paksa di daerah-daerah konflik seperti Papua dan Maluku.
- Penanganan konflik oleh aparat keamanan seringkali menggunakan pendekatan kekerasan yang melanggar HAM.

2. Kebebasan Berekspresi dan Berserikat:
- Terdapat pembatasan terhadap kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berserikat, khususnya bagi kelompok-kelompok kritis terhadap pemerintah.
- Aktivis HAM, jurnalis, dan pembela lingkungan seringkali menghadapi ancaman, intimidasi, dan kekerasan.

3. Diskriminasi terhadap Kelompok Minoritas:
- Masih terjadi diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok minoritas, seperti etnis, agama, dan orientasi seksual.
- Kelompok-kelompok ini seringkali menghadapi kekerasan, pembatasan hak, dan perlakuan tidak adil.

4. Impunitas Pelaku Pelanggaran HAM:
- Masih banyak kasus pelanggaran HAM di masa lalu yang belum terselesaikan dengan baik.
- Pelaku pelanggaran HAM seringkali lolos dari hukuman dan pertanggungjawaban.

5. Perlindungan Kelompok Rentan:
- Perlindungan terhadap kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas, masih perlu ditingkatkan.
- Kasus-kasus kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi terhadap kelompok ini masih terjadi.

Meskipun demikian, Indonesia juga telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki situasi HAM, seperti revisi undang-undang, penguatan lembaga HAM, dan ratifikasi perjanjian internasional. Namun, masih diperlukan komitmen yang kuat dan konsisten dari pemerintah serta partisipasi masyarakat untuk mengatasi isu-isu HAM yang masih menjadi "awan gelap" di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Bunga Ayuningtias -
Nama : Bunga Ayuningtias
Npm : 2311011118
Kelas : Manajemen Genap

Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia
1. Analisis Isi Artikel:
Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang diangkat adalah:
- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

Hal Positif:
Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:
Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:

Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:
Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:
Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Ni Nyoman Oktiana Jayati -
Nama : Ni Nyoman Oktiana Jayati
Npm : 2351011006
Kelas : manajemen genap
Prodi : S1 manajemen


Dalam menganalisis isu hak asasi manusia (HAM) di Indonesia, memang terdapat beberapa "awan gelap" yang perlu diperhatikan:


1. Analisis Isi Artikel:
Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang diangkat adalah:
- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

Hal Positif:
Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:
Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:
Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:
Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by 2311011023 DIVA AUDISTIA -
Nama : Diva Audistia
NPM : 2311011023
Kelas : Manajemen Ganjil

Artikel tersebut membahas kondisi penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia pada tahun 2019, dengan banyak pelanggaran HAM yang terjadi. Meskipun demikian, terdapat perkembangan positif seperti langkah reformasi untuk perlindungan HAM yang lebih baik. Demokrasi Indonesia masih menghadapi tantangan terutama dalam hal perlindungan HAM, dan nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia juga berperan dalam demokrasi. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa perlu diperkuat dalam praktiknya. Sikap terhadap anggota parlemen yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat disoroti, serta peringatan terhadap pihak yang menggunakan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas dalam konteks HAM pada era demokrasi saat ini.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Sealshie Triangel Heavenly_2311011018 -
Sealshie Triangel
2311011018
Manajemen Genap

A. Artikel tersebut mengkritisi kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Beberapa lembaga, seperti Komisi Nasional HAM dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, mencatat bahwa masih terdapat banyak pelanggaran HAM yang perlu ditangani oleh pemerintah, termasuk pelanggaran HAM berat di masa lalu dan konflik sumber daya alam. Artikel juga mencatat beberapa masalah, seperti pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender, kegagalan dalam memberikan keadilan dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM, serta penjatuhan hukuman kejam dan eksekusi di luar pengadilan. artikel juga menyebut adanya perkembangan positif, seperti langkah reformasi yang dilakukan Indonesia dalam memperbaiki perlindungan HAM, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Misalnya, Indonesia telah meratifikasi sebagian besar perjanjian HAM internasional dan masih berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya. Selain itu, gerakan mahasiswa dan masyarakat juga terlihat sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah dalam hal perlindungan HAM.

B. Dalam nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia, prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa dapat dilihat sebagai upaya untuk menghormati dan mempertahankan keragaman budaya dan agama yang ada di Indonesia. Nilai-nilai adat dan budaya yang menghargai kebersamaan, musyawarah, dan keadilan sosial dapat menjadi landasan bagi pelaksanaan demokrasi yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia.

C. Praktik demokrasi di Indonesia saat ini perlu dievaluasi untuk memastikan kesesuaiannya dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan penghormatan terhadap nilai-nilai HAM. Meskipun demokrasi telah memungkinkan adanya kebebasan berekspresi, partisipasi politik, dan pemilihan umum, masih terdapat tantangan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai HAM. Pelaksanaan demokrasi harus memastikan perlindungan hak asasi manusia bagi semua warga negara, termasuk kebebasan beragama, perlindungan terhadap diskriminasi, dan keadilan sosial.

D. Sikap terhadap anggota parlemen yang melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat dapat dipandang sebagai pelanggaran terhadap prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili suara dan kepentingan rakyat. Sikap semacam itu dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan menimbulkan ketidakpuasan. Penting bagi para pemimpin politik untuk memprioritaskan kepentingan rakyat dan bertanggung jawab kepada mereka yang mereka wakili.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang menggerakan loyalitas dan emosi rakyat untuk mencapai tujuan yang tidak jelas memiliki potensi untuk melanggar hak asasi manusia. Dalam era demokrasi dewasa saat ini, penting untuk menjaga keseimbangan antara kekuasaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Kekuasaan kharismatik yang tidak diimbangi dengan prinsip-prinsip demokrasi, supremasi hukum, dan perlindungan HAM dapat mengancam kebebasan dan martabat individu serta merusak prinsip-prinsip demokrasi yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Dea Permata Sari 2311011131 -

Nama : Dea Permata Sari

Npm   : 2311011131

Kelas : Ganjil

Prodi  : S1 Manajemen


Analisis isu terkait HAM di Indonesia

Artikel tersebutmembahas buruknya kinerja HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, menjelang peringatan Hari Hak Asasi Manusia sedunia pada 10 Desember. Berikut inti poin yang dibahas:

1. Penilaian Umum: Komnas HAM dan LBH Jakarta mencatat banyak pelanggaran HAM, dengan penekanan pada pelanggaran berat di masa lalu dan konflik sumber daya alam. LBH Jakarta juga menyebut mundurnya demokrasi dan munculnya kembali otoritarianisme.

2. Pandangan Usman Hamid (Amnesty International Indonesia):

   - Kemunduran HAM: 2019 dianggap tahun kelam dengan kemacetan agenda HAM dan serangan terhadap pembela HAM.

Masalah Utama:

     - Tidak ada akuntabilitas atas pelanggaran oleh aparat keamanan.

     - Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.

     - Diskriminasi gender dan pelanggaran hak perempuan.

     - Kegagalan menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.

     - Pelanggaran HAM di Papua meningkat.

     - Hukuman kejam seperti vonis mati dan eksekusi di luar pengadilan.

   - Harapan: Ada beberapa langkah reformasi dan ratifikasi perjanjian internasional yang menunjukkan komitmen Indonesia terhadap HAM. Gerakan mahasiswa dan masyarakat juga menunjukkan perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan HAM.

3. Pandangan Asmin Fransiska (Universitas Katolik Atma Jaya):

   - Kritik Umum: Pengadilan HAM belum berhasil mengadili pelanggar HAM.

   - Rekonsiliasi: Penyelesaian pelanggaran masa lalu tanpa pengungkapan kebenaran akan sia-sia dan menciptakan impunitas.

   - Situasi di Papua: Kasus Wasior dan Wamena belum ada kepastian penyelesaian. Masalah di Papua juga mencakup diskriminasi rasial yang tidak diakui pemerintah.

   - Isu Lain: Kemiskinan, ketidaksetaraan akses ekonomi, kesehatan, dan pendidikan masih menjadi masalah utama yang tertutupi oleh isu pemekaran daerah dan kemerdekaan.

   - Peran Masyarakat Sipil: Penting untuk memastikan pemenuhan HAM dan mengkritisi kebijakan yang tidak berbasis data dan ilmu.

Kesimpulannya, artikel ini menyoroti banyaknya tantangan yang masih dihadapi Indonesia dalam penegakan HAM, meskipun ada beberapa langkah positif yang telah diambil.Isu utama termasuk kurangnya akuntabilitas atas pelanggaran oleh aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan meningkatnya pelanggaran di Papua. Meskipun ada beberapa langkah reformasi dan gerakan masyarakat yang memberikan harapan, penegakan HAM masih memerlukan perbaikan signifikan.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by NILUH AYUNING RATIH EP_2311011012 -
NAMA : NILUH AYUNING RATIH
NPM : 2311011012
KELAS : MANAJEMEN GENAP

A. Isi Artikel tentang Penegakan Hak Asasi Manusia dan Analisis :
Artikel tersebut mengungkapkan bahwa kinerja HAM di Indonesia pada tahun 2019 masih sangat buruk, ditandai oleh berbagai pelanggaran HAM dan kemunduran dalam agenda HAM. Terdapat beberapa isu utama: kurangnya akuntabilitas aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, kegagalan penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu, pelanggaran HAM di Papua, dan penerapan hukuman yang kejam. Namun, artikel juga mencatat beberapa langkah positif, seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional dan kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial

Hal positif dari artikel ini adalah adanya harapan dari upaya reformasi dan komitmen terhadap ratifikasi konvensi internasional serta peran aktif masyarakat sipil dalam penegakan HAM.

B. Analisis Demokrasi Indonesia Berdasarkan Nilai Adat Istiadat dan Prinsip Berke-Tuhanan yang Maha Esa :
Demokrasi Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat mencerminkan sistem musyawarah untuk mufakat dan gotong royong, yang mencerminkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Prinsip ini seharusnya memperkuat kebersamaan dan keadilan sosial dalam proses demokrasi

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa berarti bahwa kebijakan negara harus mencerminkan nilai-nilai religius, moral, dan etika yang tinggi. Namun, dalam praktiknya, sering kali terjadi ketidakselarasan antara prinsip ini dan tindakan nyata pemerintah, terutama dalam konteks kebebasan beragama dan nondiskriminasi.

C. Praktik Demokrasi Indonesia dan Kesesuaiannya dengan Pancasila dan UUD 1945 :
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini sering kali belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, terutama dalam menjunjung tinggi nilai-nilai HAM. Kasus-kasus pembatasan kebebasan berekspresi, kebebasan beragama, serta diskriminasi gender menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip dasar negara tersebut

D. Sikap Terhadap Anggota Parlemen yang Melaksanakan Agenda Politik Sendiri :
Kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri sangat merugikan demokrasi dan kepentingan masyarakat. Hal ini menunjukkan kurangnya akuntabilitas dan transparansi dalam sistem perwakilan, serta memerlukan reformasi untuk memastikan bahwa wakil rakyat benar-benar memperjuangkan kepentingan publik

E. Kekuasaan Kharismatik dan Hubungannya dengan Hak Asasi Manusia :
Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dan memanfaatkan loyalitas serta emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas dapat merusak tatanan demokrasi dan melanggar HAM. Dalam era demokrasi modern, penting untuk menjaga agar kekuasaan tidak disalahgunakan dan tetap dalam kerangka hukum serta etika yang menjunjung tinggi HAM. Manipulasi emosi rakyat untuk kepentingan sempit bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar HAM yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Kevina - -
Nama: Kevina
NPM: 2311011005
Kelas: Manajemen Ganjil

1. Artikel tersebut menyoroti situasi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia selama tahun 2019, yang dinilai masih buruk oleh berbagai lembaga dan pakar. Beberapa isu utama yang diangkat meliputi pelanggaran HAM berat di masa lalu yang belum dituntaskan pemerintah Indonesia yang belum menunjukkan upaya serius dalam menuntaskan pelanggaran HAM berat di masa lalu, tahun 2019 Demokrasi di Indonesia dianggap mengalami kemunduran dengan adanya ancaman otoritarianisme, diskriminasi dan Kekerasan di Papua terus meningkat dan pelanggaran hak-hak perempuan masih marak, ditambah dengan pernyataan diskriminatif dari pejabat publik. Meskipun banyak masalah, pemerintah Indonesia masih berupaya melakukan reformasi kunci untuk perlindungan HAM, supremasi hukum, dan sektor keamanan publik. Gerakan masyarakat sipil masih kuat dan aktif dalam memperjuangkan HAM, seperti gerakan mahasiswa dan komunitas lokal di Bali dan Kendeng.

2. Demokrasi Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Asli berasal dari Musyawarah dan Mufakat yang diambil melalui diskusi dan konsensus, bergotong royong dan partisipasi aktif dalam politik dan sosial dan menghargai keragaman budaya dan menghormati hak setiap warga negara. Semua ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam berdemokrasi.
Menurut saya, prinsip demokrasi yang berkeTuhanan yang Maha Esa itu dapat menicptakan keseimbangan dalam beragama dan negara karena demokrasi Indonesia dapat menghormati nilai-nilai keagamaan tanpa menjadi negara agama.
Dapat menekankan pentingnya moral dan etika dalam kehidupan bernegara, dengan panduan dari ajaran agama serta engakui keberadaan berbagai agama dan melindungi kebebasan beragama, memperkuat komitmen terhadap pluralisme dan kerukunan. Jadi,
prinsip ini dapat memperkuat keadilan dan kesejahteraan jika diterapkan dengan bijak dan menghormati hak asasi manusia.

Praktik demokrasi Indonesia saat ini menunjukkan beberapa kemajuan namun juga menghadapi berbagai tantangan dalam upaya untuk sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).


3. Demokrasi Indonesia telah membuat langkah signifikan menuju pemenuhan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 serta penghormatan terhadap HAM. Namun, masih ada tantangan serius yang perlu diatasi, termasuk penyelesaian pelanggaran HAM, penghapusan diskriminasi, dan pemberantasan korupsi. Upaya berkelanjutan dan komitmen yang kuat dari semua pihak diperlukan untuk memastikan bahwa demokrasi Indonesia benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.
Kesesuaiannya dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 telah diterapkan dari berbagai Sila yang ada di Pancasila. Prinsip-prinsip dasar demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum yang tertuang dalam UUD NRI 1945 diimplementasikan dengan berbagai tingkat keberhasilan juga. Beberapa pasal mengenai hak-hak dasar seperti kebebasan berpendapat, berkumpul, dan beragama dihormati secara normatif, tetapi praktiknya masih bisa ditingkatkan.

4. Menurut saya, perilaku anggota parlemen yang mengabaikan kepentingan nyata masyarakat dan mengejar agenda politik mereka sendiri sangat merugikan demokrasi dan kepercayaan publik. Hal ini dapat menciptakan ketidakpercayaan antara pemerintah dan rakyat yang dapat mengikis demokrasi itu. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk mengatasi masalah ini melalui pendidikan politik, reformasi sistem, dan peningkatan partisipasi publik. Diharapkan setelahnya, anggota parlemen dapat benar-benar menjadi wakil rakyat yang sejati, memperjuangkan kepentingan mereka, dan menjalankan tugas mereka dengan integritas dan tanggung jawab.
5. Pemimpin kharismatik yang menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas sering berisiko tinggi terhadap HAM dan prinsip-prinsip demokrasi. Dalam demokrasi dewasa ini, sangat penting untuk memastikan bahwa kekuasaan dijalankan dengan akuntabilitas, transparansi, dan penghormatan terhadap HAM. Masyarakat harus dilindungi dari manipulasi emosional dan harus memiliki kesadaran serta pendidikan yang memadai tentang hak-hak mereka. Negara, melalui hukum harus berperan aktif dalam menjaga agar kekuasaan tidak disalahgunakan dan hak asasi setiap individu tetap dihormati.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by NUZHA TUNNIDA _2311011032 -

Nama: Nuzha Tunnida

NPM: 2311011032

Kelas: Manajemen Genap

Prodi: S1 Manajemen

Analisis Soal Kasus

"Awan Gelap untuk HAM di Indonesia"


A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Jawaban:

     Isi artikel tersebut memberikan gambaran mengenai kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019 yang masih menghadapi banyak tantangan dan permasalahan. Beberapa poin utama yang diangkat dalam artikel: 

1. Lembaga-lembaga HAM seperti Komnas HAM dan LBH Jakarta mencatat bahwa kinerja pemerintah terkait HAM masih buruk, terutama dalam penanganan pelanggaran HAM berat masa lalu, konflik sumber daya alam, dan pembatasan kebebasan sipil. 

2. Terdapat peningkatan pelanggaran HAM seperti diskriminasi gender, pelanggaran hak perempuan, kegagalan mengungkap kebenaran untuk korban pelanggaran masa lalu, serta pelanggaran di Papua yang meningkat tajam. 

3. Namun, terdapat perkembangan positif seperti reformasi kunci dalam perlindungan HAM, supremasi hukum, dan reformasi sektor keamanan, serta munculnya gerakan mahasiswa dan masyarakat sebagai kontrol sosial. 

     Hal positif yang dapat diambil dari artikel tersebut adalah masih adanya upaya dan perjuangan dari berbagai pihak, baik lembaga negara maupun masyarakat sipil, untuk terus memperjuangkan penegakan HAM di Indonesia. Meskipun masih ada banyak tantangan, adanya kritik dan evaluasi yang disampaikan dapat menjadi bahan perbaikan ke depannya. 


B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa? 

Jawaban:

     Demokrasi Indonesia memang tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia yang beragam. Prinsip musyawarah untuk mufakat yang menjadi salah satu sila dalam Pancasila merupakan cerminan dari budaya gotong royong dan musyawarah yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia. 

     Dalam budaya masyarakat Indonesia, pengambilan keputusan penting seringkali dilakukan melalui musyawarah yang melibatkan berbagai pihak untuk mencapai kesepakatan bersama. Hal ini mencerminkan semangat demokrasi yang menghargai aspirasi dan suara dari berbagai pihak. 

     Sementara itu, prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa merupakan pengakuan bahwa dalam menjalankan kehidupan bernegara dan bermasyarakat, nilai-nilai ketuhanan dan spiritualitas tetap menjadi landasan dan pedoman. Hal ini selaras dengan nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual dan religius. 

     Meskipun demikian, prinsip berke-Tuhanan Yang Maha Esa tidak berarti bahwa negara didasarkan pada satu agama tertentu, melainkan mengakui adanya nilai-nilai universal seperti keadilan, kemanusiaan, dan toleransi yang diajarkan oleh berbagai agama dan kepercayaan di Indonesia. 

     Dengan demikian, demokrasi Indonesia merupakan perpaduan antara nilai-nilai budaya lokal Indonesia yang khas, seperti musyawarah dan gotong royong, dengan nilai-nilai universal seperti keadilan, kemanusiaan, dan spiritualitas. Kombinasi ini membuat demokrasi Indonesia memiliki warna dan karakter tersendiri yang membedakannya dengan konsep demokrasi di negara lain. 


C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia? 

Jawaban:

     Berdasarkan isi artikel yang disampaikan, praktik demokrasi Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945, dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM). Terdapat beberapa permasalahan yang disoroti dalam artikel, antara lain: 

1. Masih banyaknya pelanggaran HAM berat masa lalu yang belum terungkap kebenaran dan proses keadilan bagi korban.

2. Adanya pembatasan kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama yang sewenang-wenang.

3. Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.

4. Kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu.

5. Pelanggaran HAM yang masih berlangsung dan meningkat di Papua.

6. Penerapan hukuman kejam seperti vonis mati dan tindakan eksekusi di luar pengadilan. 

     Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa dalam praktiknya, prinsip-prinsip demokrasi, HAM, dan nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, perikemanusiaan, dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia masih belum sepenuhnya terwujud. 

     Namun demikian, artikel juga menyebutkan adanya upaya reformasi dan perjuangan dari masyarakat sipil untuk terus memperjuangkan penegakan HAM dan demokrasi yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945. 

     Ke depannya, diperlukan komitmen dan upaya yang lebih kuat dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan praktik demokrasi yang benar-benar sesuai dengan cita-cita luhur Pancasila, UUD NRI 1945, dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM secara konsisten. 


D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat? 

Jawaban:

     Kondisi di mana anggota parlemen yang seharusnya mewakili dan memperjuangkan aspirasi rakyat justru lebih memprioritaskan agenda politik mereka sendiri yang bertentangan dengan kepentingan masyarakat luas merupakan suatu hal yang sangat disayangkan dan tidak dapat dibenarkan. 

     Anggota parlemen terpilih melalui proses demokrasi dengan mandat untuk menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan rakyat yang diwakilinya. Mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menjalankan amanat tersebut dengan integritas dan komitmen yang tinggi. 

     Namun, jika yang terjadi justru sebaliknya, di mana anggota parlemen lebih mementingkan kepentingan politik sempit mereka sendiri atau kelompoknya, maka hal tersebut merupakan pengkhianatan terhadap amanat yang diberikan oleh rakyat. Ini jelas bertentangan dengan prinsip demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. 

     Sikap saya terhadap kondisi tersebut adalah mengecam keras tindakan anggota parlemen yang mengingkari amanat rakyat. Mereka harus diingatkan bahwa keberadaan mereka di parlemen adalah untuk memperjuangkan kesejahteraan dan kepentingan rakyat, bukan untuk memenuhi ambisi dan kepentingan politik pribadi atau kelompok mereka. Rakyat berhak untuk mengawasi dan menuntut pertanggungjawaban dari wakil-wakil mereka di parlemen.


E. Bagaimanakah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini? 

Jawaban: 

     Saya sangat tidak setuju dengan pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan kharismatik yang mereka miliki, baik dari tradisi maupun agama, untuk menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat demi kepentingan pribadi atau kelompok mereka yang tidak jelas. Apalagi jika sampai mengorbankan rakyat sebagai "tumbal" demi tujuan tersebut. Hal ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. 

     Pada era demokrasi modern saat ini, seharusnya kekuasaan tidak lagi didasarkan pada kharisma personal atau legitimasi dari tradisi/agama tertentu, melainkan lebih didasarkan pada proses demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Pemimpin terpilih seharusnya mendapat mandat dari rakyat dan memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan mengeksploitasi rakyat demi agenda pribadi atau kelompok. 

     Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada setiap individu dan harus dihormati, dilindungi, dan dipenuhi tanpa diskriminasi. Menggerakkan rakyat yang rentan untuk menjadi "tumbal" demi tujuan yang tidak jelas adalah pelanggaran terhadap hak-hak dasar seperti hak hidup, hak keamanan, dan hak untuk bebas dari perlakuan kejam dan tidak manusiawi. 

     Di era demokrasi modern, penghormatan terhadap hak asasi manusia harusnya menjadi prinsip utama dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan. Penggunaan kekuasaan kharismatik atau elemen tradisi/agama tidak boleh dijadikan alasan untuk melanggar hak-hak rakyat. Justru, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi dan agama seharusnya mendorong penghormatan terhadap martabat dan hak-hak kemanusiaan. 

     Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk kritis dan waspada terhadap pihak-pihak yang mengeksploitasi kekuasaan kharismatik mereka demi kepentingan sempit. Masyarakat harus terus memperjuangkan terwujudnya demokrasi yang sejati, di mana hak-hak rakyat dilindungi dan tidak ada pihak yang dapat mengorbankan rakyat untuk tujuan yang tidak jelas dan tidak beradab.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rosmala Dewi -
Nama : Rosmala Dewi
Npm : 2311011033
Jurusan : S1 Manajemen (Ganjil)

A. Analisis Artikel dalam Rangka Penegakan Hak Asasi Manusia
jawab :
Artikel tersebut menyoroti bahwa penegakan HAM di Indonesia pada tahun 2019 masih buruk, terutama dalam menangani pelanggaran HAM berat di masa lalu, konflik sumber daya alam, dan pembatasan kebebasan sipil. Diskriminasi gender dan pelanggaran hak-hak perempuan juga menjadi perhatian utama. Kegagalan pemerintah dalam memberikan keadilan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu, serta meningkatnya pelanggaran HAM di Papua, menunjukkan bahwa masih banyak agenda HAM yang tertunda.

Meskipun demikian, ada beberapa perkembangan positif, seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional oleh Indonesia dan komitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya. Gerakan mahasiswa dan masyarakat sebagai kontrol sosial juga memberikan harapan untuk penegakan HAM yang lebih baik di masa depan.

B. Analisis Demokrasi Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Adat dan Budaya
Jawab :
Demokrasi Indonesia, yang mengambil nilai-nilai dari adat istiadat dan budaya asli masyarakat, menekankan musyawarah dan mufakat sebagai prinsip utama. Prinsip ini tercermin dalam Pancasila, khususnya sila keempat. Demokrasi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa juga menekankan bahwa setiap kebijakan dan keputusan harus mempertimbangkan nilai-nilai moral dan agama yang dianut oleh mayoritas rakyat Indonesia.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa demokrasi tidak hanya mengutamakan kehendak mayoritas, tetapi juga harus menghormati hak-hak minoritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral yang berlandaskan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C. Praktik Demokrasi Indonesia Saat Ini
Jawab :
Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih menghadapi banyak tantangan. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 menjamin kebebasan hak asasi manusia, pelaksanaannya sering kali tidak konsisten. Kebebasan berekspresi dan berpendapat masih sering dibatasi, dan ada banyak kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan. Namun, ada upaya untuk reformasi dan perbaikan dalam berbagai sektor, termasuk ratifikasi perjanjian internasional terkait HAM.

D. Sikap Terhadap Anggota Parlemen yang Mengatasnamakan Suara Rakyat
jawab :
Sikap terhadap anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri harus kritis. Anggota parlemen seharusnya benar-benar mewakili kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Pengawasan dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik sangat penting untuk memastikan bahwa anggota parlemen bertindak sesuai dengan mandat yang diberikan oleh rakyat.

E. Pandangan Mengenai Pihak yang Memiliki Kekuasaan Kharismatik
Jawab :
Pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama sering kali mampu menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat. Namun, ketika kekuasaan tersebut digunakan untuk tujuan yang tidak jelas atau merugikan masyarakat, hal ini dapat menimbulkan masalah besar. Dalam konteks HAM, penggunaan kekuasaan semacam ini harus diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa hak-hak individu tetap dihormati dan dilindungi.

Dalam era demokrasi saat ini, penting untuk menjaga keseimbangan antara menghormati tradisi dan keyakinan agama dengan menjamin bahwa hak asasi manusia tidak dilanggar. Penggunaan kekuasaan kharismatik harus diarahkan untuk kepentingan umum dan harus selalu tunduk pada prinsip-prinsip HAM dan hukum yang berlaku.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Amanda Rahmawati -
Nama : Amanda Rahmawati
Npm : 2311011134

A. Isi artikel tersebut mencerminkan kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia yang masih mengalami tantangan besar. Terdapat catatan mengenai kegagalan dalam proses keadilan atas pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, serta diskriminasi gender. Meskipun demikian, terdapat beberapa perkembangan positif seperti langkah reformasi untuk perlindungan HAM yang lebih baik, gerakan masyarakat sebagai kontrol sosial, dan langkah-langkah untuk meratifikasi perjanjian HAM internasional.

B. Budaya dan adat istiadat Indonesia memiliki nilai-nilai yang menghargai keberagaman, musyawarah untuk mufakat, serta gotong royong. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan demokrasi yang mengutamakan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Prinsip "Berke-Tuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila menggarisbawahi keberadaan Tuhan sebagai landasan moralitas dan keadilan dalam menjalankan demokrasi. Ini menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia diharapkan didasarkan pada nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 menegaskan pentingnya demokrasi, masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi, seperti pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi, dan kekurangan dalam proses keadilan.

D. Sikap seperti itu mencerminkan ketidaksesuaian antara representasi politik dengan kepentingan rakyat yang sebenarnya. Hal ini melanggar prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat. Perilaku semacam itu dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan memperkuat ketidakpuasan terhadap pemerintah.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dapat memanfaatkan pengaruh mereka untuk memanipulasi masyarakat demi kepentingan politik atau pribadi. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang mengutamakan kebebasan dan keadilan bagi semua warga negara. Kharismatik yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dapat mengancam hak asasi manusia dan merusak stabilitas demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Kurnia dita indriana -
Nama :kurnia dita indriana
NPM :2311011010
Kelas : manajemen genap
prodi :S1 manajemen

Analisis Soal
A.Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

B.Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?

C.Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

D.Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

E.Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?


Jawaban analisis soal:
A. Isi artikel tersebut menggambarkan kondisi penegakan hak asasi manusia di Indonesia yang masih memprihatinkan. Beberapa hal yang disorot adalah:
- Masih banyak pelanggaran HAM berat di masa lalu yang belum terselesaikan dengan baik.
- Adanya pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama secara sewenang-wenang.
- Diskriminasi berbasis gender serta pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pengungkapan kebenaran, dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang masih berlangsung dan meningkat tajam di Papua.
Namun, artikel juga menyoroti beberapa hal positif, seperti komitmen Indonesia dalam meratifikasi perjanjian HAM internasional dan bangkitnya gerakan mahasiswa serta masyarakat sipil sebagai kontrol sosial.

B. Demokrasi Indonesia memiliki nilai-nilai yang bersumber dari adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia, seperti musyawarah untuk mufakat, gotong royong, dan penghargaan terhadap pluralisme. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa penyelenggaraan negara harus selaras dengan nilai-nilai agama dan spiritual. Hal ini tercermin dalam Pancasila, yang menempatkan Ketuhanan sebagai sila pertama.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Masih ada berbagai pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan, dan diskriminasi yang terjadi. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat perlu terus berupaya untuk mewujudkan demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

D. Sikap saya terhadap anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah sangat kritis. Hal ini merupakan penyimpangan dan pengkhianatan terhadap mandat yang diberikan oleh rakyat. Anggota parlemen harus senantiasa memperjuangkan kepentingan rakyat dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah dengan baik.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama, dan menggerakkan loyalitas serta emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas, merupakan ancaman serius bagi demokrasi dan hak asasi manusia. Hal ini dapat mengarah pada populisme, radikalisme, dan pengabaian terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia yang universal. Pada era demokrasi saat ini, kekuasaan harus didasarkan pada kedaulatan rakyat, supremasi hukum, dan penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Shabilla Aulia Putri -
Nama : Shabilla Aulia Putri
Npm : 2311011035
S1 Manajemen Ganjil

1. Menurut saya, artikel tersebut menyoroti tantangan besar dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia selama tahun 2019. Beberapa masalah utama yang dibahas adalah kemacetan agenda HAM, pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, pelanggaran HAM di Papua, serta kurangnya akuntabilitas atas pelanggaran yang dilakukan oleh aparat keamanan. Artikel ini juga mencatat kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Namun, artikel ini juga mengungkap beberapa perkembangan positif. Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional dan terus berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya. Selain itu, gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil menunjukkan perlawanan yang kuat terhadap kebijakan yang merugikan, seperti penolakan reklamasi Teluk Benoa dan perjuangan komunitas di Kendeng.
Setelah membaca artikel tersebut, hal positif yang saya dapatkan adalah adanya gerakan masyarakat yang kuat dan berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan besar, masih ada harapan untuk perbaikan situasi HAM di Indonesia melalui keterlibatan aktif masyarakat. Komitmen Indonesia terhadap reformasi juga memberikan sedikit optimisme bahwa perbaikan dapat terjadi di masa depan.

2. Menurut saya, demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia menekankan prinsip musyawarah dan mufakat. Nilai-nilai ini sangat penting dalam menciptakan demokrasi yang inklusif dan menghargai kebersamaan serta kesetaraan di antara warganya. Budaya gotong royong dan toleransi yang melekat pada masyarakat Indonesia juga memperkuat demokrasi dengan mendorong partisipasi aktif dan rasa saling menghormati di antara warga.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa menggarisbawahi bahwa nilai-nilai moral dan etika yang berasal dari kepercayaan agama harus menjadi landasan dalam menjalankan pemerintahan. Prinsip ini berfungsi sebagai penyeimbang dalam memastikan bahwa kebebasan dan hak asasi manusia dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan menghormati nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dengan demikian, demokrasi Indonesia tidak hanya berfokus pada kebebasan politik, tetapi juga pada penegakan moral dan etika yang berakar dari nilai-nilai religius dan budaya bangsa.

3. Menurut saya, praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Artikel tersebut menunjukkan bahwa masih ada banyak pelanggaran HAM yang signifikan, termasuk pelanggaran kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan penanganan yang buruk terhadap konflik di Papua. Pembatasan ruang kebebasan sipil dan kembalinya kecenderungan otoritarian juga menunjukkan kemunduran demokrasi. Meski ada upaya reformasi dan beberapa langkah positif, seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional dan gerakan masyarakat sipil yang aktif, tantangan utama dalam penegakan HAM dan perlindungan demokrasi masih perlu ditangani dengan serius. Hal ini mencerminkan bahwa implementasi demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai HAM sesuai Pancasila dan UUD 1945 masih belum optimal.

4. ⁠Menurut saya, situasi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik. Anggota parlemen seharusnya menjadi wakil yang memperjuangkan kepentingan nyata masyarakat, bukan sekadar memperjuangkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini tidak hanya mencederai prinsip demokrasi, tetapi juga merusak legitimasi parlemen di mata masyarakat. Praktik seperti ini memperlihatkan bahwa demokrasi di Indonesia masih memerlukan perbaikan signifikan, terutama dalam hal transparansi, akuntabilitas, dan integritas para wakil rakyat. Masyarakat perlu terus mengawasi dan bersuara agar kepentingan mereka benar-benar diutamakan dalam proses legislasi dan kebijakan publik.

5. ⁠Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan karismatik, baik yang berakar dari tradisi maupun agama, sering kali memanfaatkan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas atau bahkan merugikan. Praktik ini bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi modern.
Dalam konteks hak asasi manusia, setiap individu memiliki hak untuk berpikir dan bertindak secara bebas tanpa tekanan atau manipulasi. Kekuasaan karismatik yang disalahgunakan cenderung mengikis kebebasan ini, menciptakan iklim ketakutan, dan menekan kritik serta perbedaan pendapat. Hal ini dapat mengarah pada pelanggaran HAM, seperti pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi, dan kekerasan terhadap kelompok tertentu.
Kharisma yang berlebihan dari tokoh tradisional atau agama sering kali membawa risiko bahwa keputusan atau tindakan mereka diterima tanpa pertanyaan oleh para pengikutnya. Ini berbahaya dalam konteks demokrasi, di mana transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi aktif dari semua warga negara sangat penting. Ketika kekuasaan karismatik mendominasi, ruang untuk dialog terbuka dan kritik konstruktif sering kali tertutup, yang pada akhirnya merusak proses demokratis dan mengarah pada otoritarianisme terselubung.
Lebih jauh lagi, penggunaan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas dapat memicu konflik sosial dan kekerasan. Rakyat yang terjebak dalam loyalitas buta mungkin digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan politik atau ekonomi yang tidak etis, seringkali dengan mengorbankan kesejahteraan dan hak-hak mereka sendiri.
Oleh karena itu, dalam era demokrasi dewasa ini, penting untuk mendorong kesadaran kritis di kalangan masyarakat, memperkuat institusi demokratis, dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati dan dilindungi. Pemerintah dan lembaga terkait harus bertindak untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan karismatik dan memastikan bahwa semua tindakan politik dan sosial dilakukan dengan transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Vicky gabriella Desyanti -
Vicky Gabriella Desyanti
2311011043
S1 manajemen

1. Analisis Isi Artikel:
Artikel tersebut menunjukkan kepada kita pelanggaran" HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang dibahas adalah:
- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

Hal Positif:
Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:
Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:
Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:
Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Sutriyah Sutriyah -

Nama: Sutriyah

Npm: 2311011076

Kelas: Manajemen Genap

Prodi: S-1 Manajemen


Analisis Kasus II


A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Jawab : Menurut pendapat saya mengenai isi artikel tersebut sangat jelas memaparkan pendapat para akademisi mengenai HAM di Indonesia. Analisis yang saya sampaikan adalah penyelesaian berbagai kasus HAM di Indonesia memang masih jauh dari kata 'terselesaikan' kerap kali terjadi kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pengungkapan kebenaran, dan pemulihan untuk korban pelanggaran HAM masa lalu yang hingga saat ini terus bergulir. Bahkan, pelanggaran HAM yang masih berlangsung bahkan meningkat tajam di Papua. Persoalan di Papua bukan sekadar sekelompok orang ingin merdeka, tapi anggota suatu bangsa diperlakukan berbeda karena gaya hidup, tradisi, serta warna kulit yang dianggap memiliki identitas sosial yang berbeda. Isu kemiskinan, ketidaksetaraan akses ekonomi, kesehatan dan pendidikan menjadi tertutup dengan isu pemekaran daerah dan usaha kemerdekaan. Hal positif yang saya ambil dari artikel tersebut adalah membuka mata mengenai pelanggaran dan mandeknya penyelesaian HAM di Indonesia dan semestinya dapat diselesaikan persoalan-persoalan yang terjadi. 

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ? 

Jawab : Analisis saya mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia yaitu salah satu contohnya adalah budaya asli masyarakat Indonesia yaitu demokrasi yang berangkat dari nilai-nilai kearifan lokal budaya Indonesia, yaitu musyawarah mufakat, sehingga termuat pula dalam Pancasila. Pendapat saya mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa artinya para Founding Fathers menginginkan setiap rakyat Indonesia adalah manusia yang mengakui keberadaan Tuhan (theis), apa pun agamanya.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia? 

Jawab : Pada dasarnya praktik demokrasi yang sesuai dengan Pancasila adalah Selalu didasarkan pada kekeluargaan dan gotong royong. Pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Terdapat keselarasan antara hak dan kewajiban. Menghargai hak asasi manusia. Sehingga, praktiknya masih kerap kali terdapat penyimpangan terhadap demokrasi pancasila tersebut, secara statistik indeks demokrasi Indonesia bertengger di posisi 52. 

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Jawab : Menurut pendapat saya mengenai kondisi tersebut maka terdapat penyalahgunaan kekuasaan yang dimiliki dan seharusnya sebagai rakyat kita harus waspada mengenai hal tersebut atau memberikan efek jera untuk tidak memilih anggota parlemen tersebut. 


E. Bagaimana pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Jawab : Menurut pendapat saya yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut karena adanya tujuan terselubung demi mengait suara rakyat dan animo masyarakat yang besar dengan menjadikan tradisi/tokoh/agama sebagai alat mendapatkan suara demi kekuasaan. Maka, hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini adalah ketimpangan antara kepentingan dan kebebasan. 

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Sanrina Ghaisan Aulia 2311011090 -

Nama : Sanrina Ghaisan Aulia
NPM : 2311011090

A. Menurut saya, artikel tersebut menggambarkan situasi yang kurang baik terkait penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Terdapat beberapa kondisi negatif seperti kegagalan dalam menuntaskan pelanggaran HAM di masa lalu, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, serta meningkatnya pelanggaran HAM di Papua. Namun, ada juga beberapa hal positif seperti langkah-langkah reformasi yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki perlindungan HAM, komitmen untuk meratifikasi konvensi HAM internasional, dan peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan HAM.

B. Menurut saya, demokrasi Indonesia yang diambil dari adat istiadat atau budaya asli masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keberagaman yang kaya dan nilai  kebiasaan seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan keadilan sosial. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mengandung makna bahwa segala kegiatan dan keputusan dalam negara harus berlandaskan pada nilai-nilai moral dan etika yang tinggi sesuai dengan ajaran agama dan budaya Indonesia.

C. Mneurut saya, praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Masih terjadi  banyak konflik yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, seperti pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan pelanggaran HAM di berbagai daerah. 

D. Sebagai Mahasiswa tentunya saya sangat menyayangkan hal tersebut karena itu merupakan  tanda adanya kekurangan dalam sistem demokrasi yang ideal. Parlemen seharusnya menjadi wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat dan mewakili suara mereka. Sikap seperti ini tentunya akan menghambat proses demokrasi.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga hak asasi manusia dan memastikan bahwa kekuasaan yang mereka miliki tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Mereka harus bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi dan kewenangan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM. Penyalahgunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas atau bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dapat membahayakan prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri dan mengancam hak asasi manusia.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Tryolla Putri Noor Harvani -
Nama : Tryolla Putri Noor Harvani
NPM: 2311011031
Kelas: Manajemen Ganjil

Jawaban Analisis Soal:


A. Artikel tersebut menggambarkan situasi yang suram dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Berbagai lembaga, seperti Komnas HAM dan LBH Jakarta, menyatakan bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki terkait HAM, seperti penanganan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu dan pembatasan kebebasan sipil. Analisis jelasnya adalah bahwa penegakan HAM di Indonesia masih terhambat oleh berbagai masalah sistemik, termasuk ketidakadilan dalam penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan berekspresi, dan diskriminasi gender.

Hal positif yang bisa saya ambil dari artikel tersebut adalah adanya upaya reformasi yang terus dilakukan oleh Indonesia dalam memperbaiki perlindungan HAM. Misalnya, Indonesia terus meratifikasi perjanjian HAM internasional dan masih berkomitmen untuk melakukan reformasi sektor keamanan publik. Selain itu, gerakan masyarakat sipil juga tetap kuat dalam memperjuangkan HAM, seperti penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa di Bali dan pertahanan terhadap tuntutan di Kendeng, Jawa Tengah.

B. Demokrasi di Indonesia harus dipahami dalam konteks budaya dan adat istiadat masyarakatnya yang beragam. Nilai-nilai seperti musyawarah untuk mufakat, gotong royong, dan keberagaman sangat penting dalam memahami demokrasi Indonesia. Prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa seharusnya memperkuat kesatuan dan persatuan, serta menghormati keberagaman agama dan kepercayaan.

Pendapat saya mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa adalah bahwa hal tersebut seharusnya menjadi landasan untuk menghormati dan melindungi hak-hak asasi manusia, tanpa membedakan agama atau kepercayaan tertentu. Namun, dalam praktiknya, terkadang prinsip ini dapat diabaikan atau disalahgunakan untuk kepentingan politik tertentu.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini menurut saya masih memiliki ruang untuk meningkatkan kepatuhan terhadap Pancasila dan UUD NRI 1945, serta penegakan nilai-nilai hak asasi manusia. Meskipun demokrasi di Indonesia telah memungkinkan adanya kebebasan berekspresi dan pers, namun masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang serius, seperti kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum diselesaikan dengan adil, pembatasan kebebasan berekspresi, dan diskriminasi gender. Untuk memperbaiki praktik demokrasi, penting bagi pemerintah dan masyarakat sipil untuk bekerja sama dalam memastikan penegakan hukum yang adil, melindungi kebebasan sipil, dan menghapus segala bentuk diskriminasi.

D. Saya sangat menyayangkan kondisi di mana anggota parlemen menggunakan kedudukannya untuk melaksanakan agenda politik pribadi yang tidak selaras dengan kepentingan masyarakat. Ini mengotori prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili suara dan kepentingan rakyat. Sikap seperti ini merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif dan memperkuat citra politisi yang korup dan tidak bertanggung jawab. Untuk mengatasi masalah ini, transparansi, akuntabilitas, profesionalisme dan partisipasi publik dalam proses politik sangat penting. Pemilih juga harus memilih wakil mereka dengan bijak dan memantau kinerja serta janji politik mereka secara terus-menerus.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang memanfaatkan tradisi atau agama untuk menggerakan loyalitas dan emosi rakyat memiliki potensi untuk melanggar hak asasi manusia dalam era demokrasi dewasa saat ini. Kekuasaan kharismatik dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik, membatasi kebebasan berekspresi, dan mengabaikan hak-hak minoritas. Hubungannya dengan konsep hak asasi manusia adalah bahwa kekuasaan harus dijalankan dengan menghormati hak-hak individu dan melindungi keragaman. Demokrasi yang sehat harus mampu mengatasi penyalahgunaan kekuasaan kharismatik dengan memperkuat lembaga-lembaga demokratis, kebebasan pers, dan sistem pengawasan yang efektif.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Diva Aulia Rahma_2311011120 -
Nama: Diva Aulia Rahma
NPM: 2311011120
Kelas: MJN GENAP

A. Artikel tersebut membahas tentang kinerja Indonesia terkait Hak Asasi Manusia (HAM) pada tahun 2019 yang dinilai buruk. Komisi Nasional HAM mencatat masih banyak yang perlu dilakukan pemerintah, terutama soal pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam (SDA). Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyebut tahun ini demokrasi dibawa mundur jauh ke belakang dan kembalinya rezim otoritarian menjadi ancaman nyata yang terlihat dari ruang-ruang kebebasan sipil yang mulai ditutup. Meskipun situasi tersebut suram, beberapa perkembangan baik dan potensi harapan ke depannya juga ditemukan. Misalnya, Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun kinerja HAM Indonesia masih jauh dari ideal, terdapat upaya yang dilakukan untuk meningkatkan perlindungan HAM.

B. Analisis demokrasi Indonesia dalam konteks nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia sebagian besar didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mempertahankan nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa dan kebhinekaan, serta mengakui keberagaman agama dan budaya. Namun, praktik demokrasi Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai ini, seperti adanya diskriminasi berbasis agama dan budaya, serta kekurangan dalam perlindungan HAM.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan dalam menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Misalnya, masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi, seperti kekerasan terhadap perempuan dan diskriminasi berbasis gender. Selain itu, kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama masih terbatas, serta masih banyak korban pelanggaran HAM masa lalu yang belum mendapatkan keadilan. Untuk meningkatkan demokrasi Indonesia yang sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia, diperlukan upaya yang lebih serius dalam mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut.

D. Sikap saya terhadap kondisi di mana anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah bahwa hal ini tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang seharusnya melindungi kepentingan rakyat. Anggota parlemen harus lebih fokus pada kepentingan rakyat dan tidak hanya melayani agenda politik pribadi. Kondisi ini dapat mengakibatkan kekecewaan rakyat dan mengurangi kepercayaan mereka terhadap sistem demokrasi.

E. Pendapat saya mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas adalah bahwa hal ini dapat menjadi ancaman terhadap demokrasi dan HAM. Kekuasaan kharismatik dapat digunakan untuk menggerakan rakyat secara tidak adil dan memanipulasi mereka untuk mencapai tujuan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dan kontrol yang lebih ketat terhadap pihak-pihak tersebut untuk mencegah penggunaan kekuasaan yang tidak seimbang dan berbahaya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Anggun Aulia Dewi -
Nama: Anggun Aulia Dewi
Npm: 2311011039
Kelas: Manajemen Ganjil
Prodi: S1 Manajemen

Menganalisis Artikel HAM (Hak Asasi Manusia) Diindonesia

A. Isi Artikel dan Analisis HAM di Indonesia
Artikel "Refleksi 2019: Awan Gelap untuk HAM di Indonesia" menyoroti stagnasi dan regresi penegakan HAM di Indonesia sepanjang 2019. Ada banyak aduan mengenai pelanggaran HAM, terutama dari kepolisian dan isu-isu terkait konflik agraria, ketenagakerjaan, dan intoleransi. Hal positif yang bisa diambil adalah adanya perhatian terhadap masalah ini, yang bisa menjadi dasar untuk perbaikan kedepan.

B. Demokrasi Indonesia dan Nilai Budaya Asli
Demokrasi Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai budaya asli seperti musyawarah dan gotong royong mencerminkan aspek positif dari tradisi lokal. Prinsip demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa menunjukkan penghargaan terhadap keragaman agama dan kepercayaan, namun juga menuntut keseimbangan agar tidak menjadi alat untuk diskriminasi atau intoleransi.

C. Praktik Demokrasi dan Pancasila
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih memiliki tantangan besar dalam mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Kasus-kasus pelanggaran HAM menunjukkan adanya kesenjangan antara prinsip dan praktik, serta perlunya penegakan hukum yang lebih konsisten dan transparan untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia.

D. Sikap terhadap Parlemen yang Menyimpang
Ketika anggota parlemen melaksanakan agenda politik yang berbeda dari kepentingan masyarakat, hal ini mencederai kepercayaan publik dan merusak prinsip representasi. Pengawasan dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat benar-benar mewakili suara rakyat.

E. Kekuasaan Kharismatik dan Hak Asasi Manusia
Pihak-pihak yang menggunakan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas seringkali mengorbankan hak asasi manusia. Dalam era demokrasi, penting untuk memastikan bahwa kekuasaan digunakan untuk melindungi dan memajukan hak-hak semua individu, bukan untuk memanipulasi atau mengeksploitasi loyalitas rakyat untuk tujuan yang merugikan mereka.

Keseluruhan analisis ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak tantangan, dengan upaya bersama dan komitmen yang kuat, penegakan HAM dan praktik demokrasi di Indonesia dapat terus ditingkatkan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rosa Bela 2311011127 -
Rosa Bela
2311011127
GANJIL
S1 Manajemen

A. Isi artikel tersebut mencerminkan kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia yang masih memiliki banyak tantangan. Ada beberapa hal yang bisa dianalisis dari artikel tersebut:
   - Masih adanya pelanggaran HAM berat di masa lalu yang belum terselesaikan dan penanganan konflik sumber daya alam yang menjadi masalah.
   - Kritik terhadap pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama yang semakin meningkat, serta diskriminasi gender yang masih ada.
   - Kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pengungkapan kebenaran, dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu.
   - Meningkatnya pelanggaran HAM di Papua dan penjatuhan hukuman kejam di luar pengadilan.

Hal positif yang bisa diambil setelah membaca artikel tersebut adalah adanya upaya reformasi dan langkah-langkah yang dilakukan Indonesia dalam memperbaiki penegakan HAM, seperti meratifikasi perjanjian HAM internasional dan beberapa langkah reformasi kunci.

B. Demokrasi Indonesia, jika dilihat dari nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat, masih memiliki tantangan besar. Meskipun Pancasila mencantumkan "Berke-Tuhanan Yang Maha Esa," namun dalam praktiknya, masih terdapat ketidaksesuaian dengan nilai-nilai tersebut. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam konteks ini adalah:
   - Pentingnya menjaga kebebasan berekspresi dan beragama tanpa diskriminasi.
   - Menghadirkan keadilan, kesetaraan, dan kebebasan bagi seluruh masyarakat tanpa adanya diskriminasi berbasis apapun.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki ruang untuk peningkatan. Meskipun Indonesia memiliki landasan yang kuat dalam Pancasila dan UUD 1945 yang menjunjung tinggi nilai-nilai HAM, namun dalam praktiknya masih terdapat pelanggaran yang perlu ditangani lebih baik. 

D. Sikap terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat dapat dianggap sebagai pengkhianatan terhadap amanat rakyat. Hal ini menunjukkan perlunya transparansi, akuntabilitas, dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai wakil rakyat.

E. Terkait pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama, perlu ada keseimbangan antara penggunaan kekuasaan dan menjaga prinsip-prinsip HAM. Penggunaan kekuasaan untuk tujuan yang tidak jelas atau merugikan masyarakat dapat menimbulkan masalah dalam konteks hak asasi manusia dan demokrasi yang matang.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Zalfa Putri Pinasti_2311011021 S1 MANAJEMEN -
Nama: Zalfa Putri Pinasti
NPM: 2311011021

Analisis Kasus II:

A. Isi artikel tersebut membahas kondisi penegakan Hak Asasi Manusia di tahun 2019. Komisi Nasional HAM dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, menganalisis masih banyak pelanggaran HAM yang harus dibenahi oleh pemerintah termasuk pelanggaran HAM di masa lalu dan juga konflik Sumber Daya Alam. Artikel di atas tidak membahas tentang adanya pelanggaran HAM, melainkan membahas adanya pembatasan kebebasan untuk bereksperimen dan beragam, adanya diskriminasi antar gender, kegagalan untuk memberikan sebuah keadilan dan pemulihan bagi korban yang mengalami pelanggaran HAM. Selain itu juga, membahas jatuhan hukuman yang kejam dan pengeksekusian di luar pengadilan. Hal positif dalam artikel tersebut juga adanya perkembangan positif seperti ratifikasi perjanjian HAM Internasional olen Indonesia dan komitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya. Gerakan mahasiswa dan masyarakat juga sebagai kontrol sosial yang memberikan harapan untuk menegakkan HAM yang lebih baik di masa depan.

B. Demokrasi Indonesia yang berdasarkan dari nilai-nilai adat dan budaya adanya suatu musyawarah dan mufakat sebagai prinsip utama. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa memiliki makna bahwa demokrasi tidak mengutamakan kehendak mayoritas, tetapi juga harus menghormati hak-hak minoritas dan menunjuk tinggi nilai-nilai etika dan moral yang berlandaskan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Nilai-Nilai adat dan budaya mengandung arti yaitu menghargai kebersamaan, adanya musyawarah, dan terdapat keadilan sosial sebagai landasan bagi pelaksanaan demokrasi yang eksklusif dan menghormati HAM.

C. Praktik demokrasi di Indonesia masih banyak menghadapi tantangan dan harus dibenahi sesuai sistem hukum Pancasila, UUD 1945, dan nilai-nilai terhadap HAM. Walaupun, Pancasila dan UUD Negara RI 1945 sudah menjamin adanya kebebasan HAM, pelaksanaannya masih sering terjadi kekeliruan. Dengan demikian, untuk kebebasan berekspresi dan berpendapat masih sering dibatasi, dan masih banyak kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan dengan baik. Pelaksanaan demokrasi tentunya harus memastikan perlindungan HAM bagi semua warga negara, termasuk kebebasan beragama, perlindungan diskriminasi, dan keadilan untuk semua warga negara.

D. Sikap terhadap anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dapat dipandang sebagai pelanggaran terhadap prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili suara dan kepentingan rakyat. Sikap seperti itu, tentu membuat masyarakat tidak percaya terhadap sistem politik dan hukum. Penting adanya pengawasan dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik sangat penting untuk memastikan bahwa anggota parlemen bertindak sesuai dengan mandat yang diberikan oleh rakyat.

E. Pihak yang memiliki kekuasaan karismatik dari tradisi atau agama seringkali mampu menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat, sehingga terdapat tujuan yang tidak jelas menghasilkan pelanggaran HAM. Era demokrasi dewasa saat ini, seharusnya menjaga keseimbangan antara menghormati tradisi dan keyakinan agama dengan menjamin bahwa HAM tidak akan dilanggar. Dengan demikian, penggunaan kekuasaan karismatik juga harus diarahkan untuk kepentingan umum dan selalu taat pada prinsip-prinsip HAM dan hukum yang berlaku.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Muhamad Noven Sakha Raid -
Nama : Muhamad Noven Sakha Raid
NPM : 2351011027
Kelas : MNJ Ganjil

a. artikel tersebut memperlihatkan beberapa pelanggaran HAM sepanjang tahun 2019 termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Hal positif yang dapat kita dapatkan dari artikel ini yaitu komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

b. Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi. Lalu pendapat saya terhadap prinsip demokrasi Indonesia yang Berketuhanan yang maha esa merupakan bagian yang mencerminkan keseimbangan antara demokrasi dan nilai-nilai agama. Hal ini penting agar masyarakat tidak mengendepankan individu tetapi juga memperhatikan etika dan moralitas.

c. Praktik demokrasi di Indonesia umumnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945, terlihat dari pemilu yang bebas, kebebasan berpendapat, dan sistem checks and balances. Namun, tantangan seperti intoleransi agama, pembatasan demonstrasi, dan penegakan hukum yang belum sepenuhnya adil masih ada. Upaya perbaikan meliputi reformasi hukum, pendidikan kewarganegaraan, dan peningkatan transparansi.

d. menurut saya sikap yang dapat kita lakukan terhadap anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik pribadi. Penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, mendorong partisipasi publik, meningkatkan pendidikan politik, dan mendukung reformasi sistem politik. Ini akan memastikan wakil rakyat benar-benar memperjuangkan kepentingan masyarakat yang mereka wakili.

e. pendapat saya terhadap pihak-pihak yang menggunakan kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama untuk menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas, karena ini merupakan manipulasi dan pelanggaran hak asasi manusia. Tindakan ini merusak demokrasi dan memanfaatkan rakyat secara tidak etis. Penting untuk meningkatkan kesadaran kritis dan pendidikan politik agar masyarakat tidak mudah dimanipulasi, serta mempromosikan transparansi dan akuntabilitas dalam kepemimpinan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by AZALIA AYU RAHMAWATI -

Nama : Azalia Ayu Rahmawati

NPM : 2311011016

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut? Artikel tersebut berisi kabar terkait HAM di Indonesia yang masih buruk dalam pelaksanaan dan perlindungannya. Dapat dilihat pada mundurnya mutu HAM dengan adanya pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi, rasisme, pengadilan terhadap pelanggar HAM yang tidak transparan, serta masalah HAM di Papua yang sampai kini belum ada penyelesaiannya. Hal positif yang masih dapat diambil dari artikel ini yaitu Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional, dan masih terus terlihat berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya meski belum terwujud dan kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara.


B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa? Dalam demokrasi Indonesia, terdapat pengakuan terhadap keberagaman agama dan keyakinan yang ada di masyarakat. Prinsip ini menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hal ini sejalan dengan budaya dan adat istiadat Indonesia yang kental dengan nilai-nilai religius dan kepercayaan kepada Tuhan. Prinsip "berke-Tuhanan yang Maha Esa" dapat memainkan peran penting dalam membangun kerukunan dan kesatuan di tengah keberagaman. Prinsip ini mengajarkan pentingnya menghormati dan menjaga hak-hak semua warga negara, termasuk hak beragama dan berkeyakinan, serta memastikan bahwa kebebasan beragama dan berkeyakinan dijamin oleh negara.


C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia? Praktik demokrasi di Indonesia saat ini memiliki beberapa aspek yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, namun juga menghadapi tantangan dan perlu terus diperbaiki untuk lebih memperkuat penghormatan terhadap nilai-nilai hak asasi manusia. Beberapa isu yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, dan kebebasan pers. Terkadang terjadi pembatasan terhadap kebebasan berpendapat dan kebebasan pers, baik oleh pemerintah maupun oleh pihak-pihak lain. Selain itu, masih ada tantangan dalam mengatasi isu-isu hak asasi manusia seperti diskriminasi, kekerasan, dan ketimpangan sosial.


D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat? Hal tersebut dapat merusak integritas sistem demokrasi dan mengurangi kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif. Ini juga dapat menghasilkan ketidakadilan dan ketimpangan dalam kebijakan publik, yang pada gilirannya dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan. Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam proses politik, seperti melalui partisipasi dalam pemilihan umum, mengawasi kinerja anggota parlemen, dan menyuarakan keprihatinan mereka dengan cara yang legal dan damai. Pengawasan yang ketat terhadap anggota parlemen dan tuntutan akuntabilitas dapat membantu meminimalisir risiko penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu, transparansi, integritas, dan penerapan mekanisme anti-korupsi yang kuat dalam sistem politik juga penting untuk mengurangi risiko penyalahgunaan kekuasaan dan mempromosikan praktik yang jujur dan bertanggung jawab di kalangan anggota parlemen.


E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini? Ketika pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik memanfaatkan loyalitas dan emosi rakyat untuk kepentingan pribadi atau tujuan yang tidak jelas, hal ini dapat mengancam HAM. Manipulasi emosi dan loyalitas dapat mengaburkan persepsi dan mempengaruhi kemampuan individu untuk berpikir kritis, mengekspresikan pendapat, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan bebas. Selain itu, juga dapat menciptakan ketidakstabilan politik dan merusak sistem demokrasi. Pemimpin yang mengandalkan kharisma saja tanpa dasar yang kuat dalam prinsip-prinsip demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dapat mengabaikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Pada saat yang sama, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mempertahankan dan memperjuangkan hak asasi manusia. Kesadaran akan hak-hak individu, pendidikan, dan partisipasi aktif dalam proses politik dapat membantu masyarakat menjadi penjaga dan advokat hak asasi manusia, serta mencegah manipulasi dan penyalahgunaan kekuasaan.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by INAYA MAULIDINA -
Nama: Inaya Maulidina
Npm: 2311011024
Kelas: S1 Manajemen Genap

Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia

A. Analisis Artikel ini membahas berbagai pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, seperti peningkatan otoritarianisme dan pemutaran demokrasi. Beberapa masalah penting yang diangkat termasuk ketidakmampuan pemerintah untuk menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan, kegagalan pemerintah untuk menyelesaikan pelanggaran HAM sebelumnya, dan penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan. Ada manfaat dari komitmen Indonesia untuk mempertahankan perjanjian HAM internasional dan partisipasi masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan bahwa di masa depan, HAM akan lebih baik.

B. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya: Tradisi budaya Indonesia, seperti musyawarah untuk mencapai mufakat adalah dasar demokrasi di Indonesia. Nilai ini menunjukkan bagaimana orang Indonesia secara kolektif membuat keputusan dan mengutamakan kesepakatan bersama, yang sebenarnya adalah dasar demokrasi. Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi: Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara, dan bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi.

C. Praktik Demokrasi dan HAM: Meskipun Pancasila, praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjaga nilai-nilai HAM. banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang belum mendapatkan keadilan dan kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan nilai-nilai ini.

D. Sikap Terhadap Parlemen: Parlemen seharusnya merupakan representasi resmi dari suara rakyat. Tindakan ini merusak kepercayaan publik terhadap demokrasi dan merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi.

E. Pendapat Saya Tentang Kekuasaan Kharismatik: Saya pikir sangat berbahaya ketika kekuasaan didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas dan perasaan rakyat untuk tujuan yang tidak jelas. Karena rakyat dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka, hal ini dapat menimbulkan pelanggaran HAM. Demokrasi yang kuat seharusnya melindungi warga negara dari tipu daya seperti ini dan menjamin hak asasi setiap orang.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Cethrine Dhea Putri Dani -
Nama : Cethrine Dhea Putri Dani
NPM : 2311011011
Kelas : Manajemen Ganjil

Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia

1. Analisi Isi Artikel
Isi artikel tersebut menyoroti kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Berbagai lembaga, seperti Komnas HAM dan LBH Jakarta, mencatat adanya tantangan serius terkait dengan pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan sipil, dan penanganan konflik sumber daya alam. Para pakar, seperti Usman Hamid dan Asmin Fransiska, menyoroti berbagai permasalahan, seperti kurangnya proses keadilan, peningkatan diskriminasi gender, dan masalah rasisme di Papua.

Hal positif yang dapat ditemukan setelah membaca artikel tersebut. Salah satunya adalah langkah-langkah reformasi yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perlindungan HAM. Misalnya, meratifikasi perjanjian HAM internasional dan upaya untuk memperbaiki sektor keamanan publik.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya
Demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia seharusnya mencerminkan penghargaan terhadap pluralitas budaya dan keberagaman pendapat. Budaya Indonesia yang kaya akan keberagaman suku, bahasa, dan adat istiadat seharusnya menjadi landasan dalam pembentukan kebijakan dan praktik demokrasi. Prinsip gotong royong, musyawarah untuk mufakat, dan menghormati perbedaan pendapat seharusnya menjadi bagian integral dari proses demokrasi di Indonesia. Penghargaan terhadap kearifan lokal dan keberagaman budaya juga seharusnya tercermin dalam pembentukan kebijakan yang inklusif dan berpihak kepada semua lapisan masyarakat.

Pendapat mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa menunjukkan pengakuan akan kedaulatan Tuhan serta penghargaan terhadap nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan dalam penyelenggaraan negara.

3. Praktik Demokrasi dan HAM
Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai kesesuaian dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia (HAM). Meskipun Indonesia secara resmi menganut Pancasila sebagai dasar negara yang mencakup nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan, implementasi nilai-nilai tersebut belum selalu terwujud secara optimal dalam praktik demokrasi sehari-hari.

Beberapa tantangan yang dihadapi termasuk adanya pembatasan terhadap kebebasan berekspresi, terutama bagi kelompok-kelompok minoritas dan aktivis, serta peningkatan kasus pelanggaran HAM, terutama di wilayah-wilayah seperti Papua. Selain itu, ada juga masalah ketidakadilan dalam sistem hukum, di mana proses keadilan seringkali tidak berjalan dengan transparan dan adil.

4. Sikap Terhadap Parlemen
Sikap saya terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri adalah prihatin. Sebagai wakil rakyat, anggota parlemen seharusnya bertindak sesuai dengan kepentingan dan aspirasi nyata masyarakat yang mereka wakili, bukan sekadar memperjuangkan agenda politik pribadi atau golongan tertentu. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah untuk memperkuat mekanisme pengawasan dan pertanggungjawaban terhadap anggota parlemen, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik. Peningkatan kesadaran publik tentang peran dan tanggung jawab anggota parlemen juga sangat penting agar mereka dapat benar-benar mewakili kepentingan rakyat dan menjalankan tugasnya dengan integritas dan komitmen yang tinggi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik
Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama dan menggunakan kekuasaan tersebut untuk menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat, terutama jika hal tersebut dilakukan untuk tujuan yang tidak jelas atau tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, merupakan suatu tantangan serius dalam konteks penegakan hak asasi manusia (HAM).

Pentingnya menghormati hak asasi manusia berarti bahwa kekuasaan kharismatik, apapun sumbernya, harus digunakan dengan penuh tanggung jawab dan dalam batas-batas yang sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip demokrasi. Penggunaan kekuasaan untuk memobilisasi rakyat seharusnya bertujuan untuk memajukan kepentingan bersama dan memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat, bukan untuk memperkuat dominasi atau kepentingan pribadi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by ELSYA GUSTI LESTARI -

Nama : Elsya Gusti Lestari

NPM : 2311011014

Kelas : Manajemen Genap

Prodi : S1 Manajemen


A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Jawab :

Artikel tersebut membahas tentang kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia menjelang Hari HAM Sedunia 2019. Artikel ini menyoroti beberapa poin penting yaitu terjadi kemunduran dalam penegakan HAM, seperti minimnya proses hukum untuk pelanggaran HAM masa lalu, pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan pelanggaran HAM di Papua. Di tengah situasi yang suram, terdapat beberapa hal positif seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional, kembalinya gerakan mahasiswa, dan perjuangan masyarakat adat.

Hal positif yang saya dapatkan dari artikel yaitu meningkatkan kesadaran tentang isu HAM di Indonesia, memberikan ruang untuk diskusi dan analisis tentang tantangan HAM, serta memberikan informasi tentang upaya positif untuk memajukan HAM.

 

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia!  Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi  Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa?

Jawab :

Demokrasi Indonesia diwarnai oleh nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli, seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan kekeluargaan. Nilai-nilai ini dapat memperkuat demokrasi dengan mendorong partisipasi dan pengambilan keputusan yang inklusif, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan rasa tanggung jawab bersama. Namun, penting untuk dicatat bahwa nilai-nilai adat juga dapat disalahgunakan untuk melanggengkan ketidakadilan dan diskriminasi. Oleh karena itu, penting untuk mengkritisi dan mereinterpretasikan nilai-nilai adat agar sesuai dengan prinsip demokrasi modern.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa menekankan keseimbangan antara nilai-nilai demokrasi dan nilai-nilai agama. Hal ini berarti bahwa demokrasi di Indonesia harus dijalankan dengan menghormati hak asasi manusia dan nilai-nilai agama.

 

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

Jawab :

Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki banyak kekurangan, seperti korupsi yang merajalela, politik uang yang marak, lemahnya penegakan hukum, dan kesenjangan sosial yang tinggi. Kekurangan ini menyebabkan demokrasi Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945, dan belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia.

 

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Jawab :

Sikap terhadap anggota parlemen yang mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat harus tegas. Masyarakat harus kritis terhadap kinerja mereka dan menuntut pertanggungjawaban. Anggota parlemen yang tidak amanah dapat diberhentikan melalui mekanisme demokrasi, seperti pemilu atau recall.

 

E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Jawab :

Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik memiliki tanggung jawab besar untuk menggunakan kekuasaan mereka untuk kebaikan. Memanfaatkan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Di era demokrasi dewasa ini, penting bagi para pemimpin untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia, serta melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by ALYA'A DWI RAHMADANI 2311011121 -
Nama : Alya'a Dwi Rahmadani
NPM : 2311011121
S1-Manajemen Ganjil

Analisis Soal =

1. Penegakan HAM di Indonesia:
- Artikel ini menyoroti bahwa penegakan HAM di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dan kemunduran di tahun 2019.
Beberapa permasalahan yang disoroti adalah: - Tidak ada proses pencarian keadilan dan pertanggungjawaban atas pelanggaran HAM yang dilakukan aparat keamanan.
– Pembatasan sewenang-wenang terhadap kebebasan berekspresi dan beragama.
– Diskriminasi gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Pemerintah tidak mengungkapkan kebenaran atau memberikan kompensasi kepada korban pelanggaran HAM masa lalu.
– Pelanggaran HAM yang masih terjadi di Papua.
– Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar hukum.
- Namun demikian, artikel tersebut juga mencatat beberapa perkembangan positif, seperti ratifikasi perjanjian hak asasi manusia internasional dan masih kuatnya gerakan masyarakat sipil yang menangani hak asasi manusia.

2. Penerimaan Positif:
- Artikel ini memberikan gambaran yang jujur ​​dan kritis mengenai situasi hak asasi manusia di Indonesia tanpa menyembunyikan permasalahan yang ada.
– Pasal ini mengakui adanya beberapa langkah reformasi dan perkembangan positif dalam upaya perlindungan hak asasi manusia, meskipun masih banyak tantangan yang belum dapat diatasi.
- Artikel ini memberi harapan agar gerakan masyarakat sipil dan kontrol sosial tetap kuat dalam perjuangan hak asasi manusia di Indonesia.

3. Demokrasi Indonesia dan Nilai-Nilai Tradisional/Budaya:
- Demokrasi Indonesia berakar kuat pada nilai-nilai tradisional dan budaya masyarakat Indonesia, seperti konsensus, gotong royong, dan menghargai keberagaman.
– Prinsip demokrasi Indonesia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa mencerminkan nilai-nilai spiritual dan agama yang penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
– Namun kenyataannya demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 serta tidak menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Berbagai tindakan menyimpang seperti pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, dan penyalahgunaan wewenang masih terus terjadi.

4. Sikap terhadap anggota parlemen yang menjalankan agenda politiknya sendiri sambil mengatasnamakan suara rakyat:
- Ini merupakan bentuk penyimpangan prinsip demokrasi yang seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat . Anggota parlemen yang melakukan hal ini tidak bisa disebut sebagai wakil rakyat yang sebenarnya.
– Masyarakat harus terus memantau dan mengontrol secara sosial kinerja anggota parlemen untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat dan bukan kepentingan individu atau kolektif.

5. Kekuasaan kharismatik yang berakar pada tradisi dan agama:
- Kekuasaan kharismatik, yang disalahgunakan untuk memobilisasi loyalitas dan emosi masyarakat demi tujuan yang spesifik dan tidak jelas, merupakan ancaman terhadap demokrasi dan hak asasi manusia.
– Hal ini dapat mengarah pada praktik otoritarianisme, populisme, dan pengabaian hak asasi manusia, namun hal ini seharusnya
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by M. Ade Kurniawan -

NAMA: M. Ade Kurniawan

NPM: 2311011037

KELAS: S1 Manajemen Ganjil (A)

A.   Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Isi artikel tersebut mengkritik kondisi penegakan HAM di Indonesia pada tahun 2019 yang dinilai masih buruk. Beberapa poin krusial yang disoroti antara lain:

  • Tidak ada proses keadilan untuk pelanggaran HAM masa lalu oleh aparat keamanan.
  • Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama yang berlebihan.
  • Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
  • Kegagalan mengungkap kebenaran dan pemulihan untuk korban pelanggaran HAM masa lalu.
  • Pelanggaran HAM yang meningkat di Papua.
  • Penjatuhan hukuman kejam seperti hukuman mati dan tembak di tempat.

Namun, artikel juga menyoroti beberapa perkembangan positif seperti gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial, perlawanan masyarakat menolak proyek yang merusak lingkungan, dan upaya pemerintah meratifikasi konvensi HAM internasional.

B.   Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?

Demokrasi Indonesia memang dipengaruhi oleh nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi semangat musyawarah, gotong royong, dan kebhinekaan. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila mencerminkan keyakinan bangsa Indonesia akan adanya satu kekuatan  yang mengatur kehidupan. Ini selaras dengan kepercayaan masyarakat adat yang menjunjung tinggi spiritualitas dan penghormatan terhadap alam semesta. Dan selagi individu atau penganut agama mengimpleentasikan agamnya dengan benar sesuai dengan apa yang diajarkan, tentunya demokrasi akan dapat berjalan dengan tenang dan damai.

C.    Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

Menurut saya, praktik demokrasi Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, atau apa yang ingin dicitakan bangsa ini. Berdasarkan pemberitaan pada artikel tersebut, masih terdapat pelanggaran HAM seperti diskriminasi, dan pembatasan kebebasan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM. Oleh karena itu pemerintah perlu lebih konsisten dalam menegakkan HAM dan memperkuat perlindungan terhadap kelompok-kelompok rentan, dan juga kita sebagai warga negara befungsi untuk menjadi pengawas dalam pelaksanaan HAM di Indonesia, bukan hanya sebagai yang "berisik" saja namun, sebagai pihak yang ikut berkontribusi baik secara langsung, maupun tidak.

D.   Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Tentunya kondisi seperti itu banyak ditemukan di Indonesia, banyak masyarakat kebawah yang dijadikan hanya alat untuk mendongkrak suara rakyat, namun dalam implementasiannya malah memprioritaskan kepentingan politik nya sendiri. Kondisi di mana anggota parlemen mengabaikan suara rakyat dan memprioritaskan agenda politik sendiri sangat disayangkan dan bertentangan dengan prinsip demokrasi. Mereka seharusnya menjadi wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Untuk membuat Indonesia lebih baik lagi diperlukan lah SDM yang berkualitas, dan dapat memegang amanah yang sudah dititipkan oleh rakyat, para anggota legislatif uga harus mendapatkan pengawasan ketat dan untuk masuk ke situ diperlukan spesifikasi tertentu, agar penyelenggaran pemerintahan dapat berjalan dengan semestinya.

E.    Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Pihak-pihak yang memiliki kekuatan kharismatik dari tradisi atau agama tidak boleh menyalahgunakan loyalitas rakyat untuk tujuan yang tidak jelas atau merugikan. Ini bertentangan dengan prinsip HAM yang mempertahankan martabat dan kebebasan setiap orang. Dalam demokrasi kontemporer, setiap orang harus dihargai atas hak mereka untuk memilih sendiri tanpa dipaksa atau dipengaruhi. Kekuasaan kharismatik harus memberdayakan rakyat, bukan menjadikan mereka alat untuk kepentingan pribadi.


In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Nara Yaumi Azka_2311011007_ S1 Manajemen -
Nama : Nara Yaumi Azka
NPM : 2311011007
Kelas : Ganjil
Prodi : S1 Manajemen

A. Analisis saya dari artikel tersebut, menunjukkan bahwa masih rendah sekali penegakan HAM di Indonesia. Masih banyak ketidakadilan yang terjadi terutama dalam 2 kasus yang dibahas.
Hal positif:
Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Misalnya, Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional, dan masih terus terlihat berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya meski belum terwujud. Salah satunya adalah konvensi PBB untuk perlindungan semua orang dari penghilangan paksa. Harapan juga terlihat dari kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara.

B. Demokrasi yang diambil dari nilai adat istiadat sebagai contoh adalah bermusyawah, toleransi. Dan hal ini tentu sesuai dengan nilai identitas Indonesia.
Pendapat saya tentang prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa, akan menjadi pondasi dan tiang yang kuat karena prinsip ini berlandaskan pada moral sehingga praktiknya menggunakan kejujuran, integritas dan rasa tanggung jawab

C. Dalam praktiknya demokrasi saat ini belum sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dan terkadang mengabaikan HAM. Sehingga, hal ini tentunya harus menjadi fokus pemerintah dibantu dengan masyarakat agar praktiknya dapat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
D. Sikap saya sebagai mahasiswa adalah merasa keberatan dan mengawal hal ini agar anggota parlemen dapat melaksanakan tugasnya dengan benar yaitu mewakili suara rakyat bukan atas kepentingan sendiri. Dengan mengawalnya atau mengawasi serta mengajak mahasiswa yang lain untuk turut berkontribusi, maka akan ada perubahan
E. Pendapat saya tentang pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, namun tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas tentu saja menentang atau keberatan. Karena rakyat dijadikan sebagai korban dan tentunya hal ini tidak dapat dibenarkan.
Hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini adalah tidak sejalan karena pihak yang menggunakan kekuasaan yang berakar tradisi namun merugikan rakyat tentunya tidak sejalan dengan nilai HAM pada era demokrasi saat ini
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Egi Tri Agusta -
Nama : Egi Tri Agusta
NPM : 2311011115
Kelas : Manajemen Ganjil
Prodi : S1 manajemen

Dalam menganalisis isu hak asasi manusia (HAM) di Indonesia, terdapat beberapa masalah yang perlu diperhatikan:

1. Pelanggaran HAM di Wilayah Konflik:
- Pelanggaran HAM seperti pembunuhan, penyiksaan, dan penghilangan paksa masih terjadi di wilayah-wilayah konflik seperti Papua dan Maluku.
- Aparat keamanan sering menangani konflik dengan cara kekerasan yang melanggar HAM.

2. Kebebasan Berekspresi dan Berkumpul:
- Kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berkumpul masih dibatasi, terutama bagi kelompok-kelompok yang kritis terhadap pemerintah.
- Aktivis HAM, jurnalis, dan pembela lingkungan sering menghadapi ancaman, intimidasi, dan kekerasan.

3. Diskriminasi terhadap Kelompok Minoritas:
- Diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok minoritas berdasarkan etnis, agama, dan orientasi seksual masih terjadi.
- Kelompok-kelompok ini sering mengalami kekerasan, pembatasan hak, dan perlakuan tidak adil.

4. Impunitas Pelaku Pelanggaran HAM:
- Banyak kasus pelanggaran HAM masa lalu belum diselesaikan dengan baik.
- Pelaku pelanggaran HAM sering lolos dari hukuman dan tidak bertanggung jawab.

5. Perlindungan terhadap Kelompok Rentan:
- Perlindungan bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas masih perlu ditingkatkan.
- Kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok ini masih sering terjadi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Sella Marlina Anggraini -
Nama : Sella Marlina Anggraini
NPM : 2311011020
Kelas : S1 Manajemen (Genap)

A. Artikel tersebut memberikan gambaran tentang kondisi dan situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia selama tahun 2019. Tahun itu digambarkan sebagai tahun kelam dengan berbagai masalah dan regresi dalam berbagai aspek HAM. Kinerja HAM Indonesia disoroti sebagai keadaan yang buruk oleh berbagai lembaga dengan fokus pada isu-isu seperti kurangnya keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran oleh aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender dan ras, serta kegagalan dalam menangani pelanggaran HAM masa lalu. Selain itu, masih terdapat kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan, terutama di Papua dan dalam penanganan konflik sumber daya alam. Namun, di sisi lain, terdapat langkah-langkah reformasi yang telah dilakukan dengan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap norma-norma HAM. Gerakan ini dilakukan oleh mahasiswa dan komunitas lokal yang aktif menunjukkan bahwa elemen-elemen masyarakat sipil masih kuat dan berperan sebagai kontrol sosial.
Hal positif yang dapat saya diambil dari artikel ini adalah pemahaman bahwa meskipun menghadapi banyak tantangan dan regresi, masih ada elemen harapan dan potensi untuk perbaikan kondisi HAM di Indonesia. Keaktifan gerakan mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil menunjukkan bahwa ada kekuatan dalam partisipasi publik. Hal ini juga menginspirasi bahwa perubahan itu mungkin terjadi ketika masyarakat terlibat aktif dan pemerintah bersedia mendengarkan serta menyisakan ruang untuk optimisme melalui reformasi dan aktivisme yang berkesinambungan di Indonesia.

B. Indonesia sebagai negara yang memiliki suku dan budaya yang beragam. Demokrasi Indonesia memiliki akar yang kuat dengan nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia. Hal ini diintegrasikan melalui konsep musyawarah untuk mufakat dan kekeluargaan ke dalam praktik demokrasinya. Konsep musyawarah untuk mufakat yaitu menunjukkan suatu cara pengambilan keputusan yang menekankan pada diskusi bersama hingga mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak dengan mencerminkan praktik demokrasi yang partisipatif.
Mengenai prinsip berke-Tuhanan Yang Maha Esa dalam konteks demokrasi Indonesia adalah bagian dari Pancasila yang merupakan dasar ideologi negara. Prinsip ini mencerminkan pengakuan negara terhadap peran spiritualitas dan agama dalam kehidupan masyarakatnya yang sangat beragam. Dalam praktiknya, prinsip ini mendukung eksistensi berbagai agama dan kepercayaan dalam bingkai negara yang menganut prinsip toleransi dan kebebasan beragama sekaligus menghindari adanya dominasi agama tertentu atas yang lain.
Dengan demikian, prinsip berke-Tuhanan yang Maha Esa dalam demokrasi Indonesia tidak hanya mengakui keberagaman spiritual dalam masyarakat, tetapi juga menempatkan agama dan kepercayaan sebagai komponen penting dalam membangun nilai-nilai sosial dan moral yang mendukung kehidupan demokrasi. Secara keseluruhan, integrasi antara nilai-nilai adat, budaya, dan religius membentuk demokrasi di Indonesia yang unik dan adaptif terhadap kompleksitas sosial dan budayanya.

C. Dalam menjalankan praktik demokrasi Indonesia pada dasarnya dirancang sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai nilai HAM. Namun pada kenyataannya, Indonesia masih harus menghadapi sejumlah tantangan berupa masalah-masalah seperti kurangnya penanganan terhadap kasus pelanggaran HAM masa lalu maupun masa kini, perlakuan terhadap kelompok minoritas yang masih menjadi sorotan serta adanya penindasan terhadap pengkritik pemerintah. Selain itu korupsi, kolusi, dan nepotisme yang semakin sering dilakukan oleh para oknum merupakan tantangan yang merusak efektivitas dan integritas demokrasi di Indonesia. Hal ini sering kali terhambat oleh kepentingan politik yang bertentangan dan kurangnya keberlanjutan dalam implementasi kebijakan.
Sehingga untuk meminimalisir hal-hal negatif tersebut, diperlukan ruang yang besar untuk perbaikan dalam hal implementasi demokrasi sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan menjungjung tinggi nilai-nilai HAM.

D. Tindakan anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat namun sebenarnya melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang tidak selaras dengan kepentingan masyarakat adalah perwujudan dari kegagalan akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan. Dalam hal Ini menurut saya justru malah mengikis kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan pemerintahan yang dijalankan. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya adanya pengawasan dan partisipasi masyarakat dalam proses politik. Selain itu, perlu adanya sistem yang memungkinkan untuk memperjelas dan mempertanyakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para wakil rakyat tersebut. Keterlibatan dan kesadaran masyarakat menjadi kunci untuk memastikan bahwa anggota parlemen benar-benar bertindak sesuai dengan kepentingan yang mereka wakili.

E. Penggunaan pengaruh kharismatik untuk menggerakan loyalitas dan emosi rakyat dengan cara mengeksploitasi atau bahkan mengorbankan kepentingan mereka merupakan hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia yang menekankan pada perlindungan, penghormatan, dan pemenuhan hak-hak individu.
Dalam praktik emokrasi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap bentuk kekuasaa baik itu politik, tradisional, maupun agama dilaksanakan dengan transparansi, akuntabilitas, dan diarahkan untuk kebaikan umum. Kekuasaan harus digunakan untuk memperkuat nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan martabat manusia, bukan sebaliknya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Keyla Shafira Az-zahra -

Nama : Keyla Shafira Az-zahra 

NPM  : 2311011041

Kelas  : Manajemen Ganjil 

Prodi  : S1 Manajemen


ANALISIS KASUS 

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Jawab:

Artikel tersebut membahas tentang situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019, yang menunjukkan beberapa kelemahan dan tantangan yang perlu segera diatasi. Beberapa isu yang disorot antara lain adalah pelanggaran HAM berat di masa lalu, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, serta diskriminasi gender. Namun, artikel juga mencatat beberapa perkembangan positif, seperti langkah-langkah reformasi untuk memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, penegakan supremasi hukum, dan aktifnya gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil dalam mengawasi kekuasaan negara.

Dari segi penegakan HAM, artikel ini memberikan gambaran yang cukup jelas tentang kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Dengan menyebutkan berbagai kasus pelanggaran HAM dan pembatasan kebebasan, pembaca dapat memahami betapa pentingnya upaya untuk meningkatkan perlindungan HAM di Indonesia.

Apabila dianalisis lebih lanjut, artikel ini memberikan gambaran yang seimbang antara tantangan dan perkembangan positif dalam penegakan HAM di Indonesia. Hal ini memberikan pemahaman yang jelas bahwa meskipun masih ada banyak tantangan yang harus diatasi, ada juga langkah-langkah positif yang telah dilakukan untuk memperbaiki situasi HAM di Indonesia.

Setelah membaca artikel tersebut, hal positif yang dapat saya ambil adalah adanya kesadaran akan pentingnya peningkatan perlindungan HAM di Indonesia. Langkah-langkah reformasi dan aktifnya gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil merupakan tanda-tanda bahwa masyarakat Indonesia tidak pasif terhadap isu HAM. Selain itu, kesadaran akan pentingnya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu juga menjadi hal positif yang dapat diperhatikan.


B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia!  Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi  Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ? 

Jawab : 

Demokrasi Indonesia memiliki nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia yang menjadi bagian integral dari sistem demokrasi di negara ini. Nilai-nilai tersebut mencerminkan keberagaman, toleransi, gotong royong, dan musyawarah untuk mencapai mufakat. Nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia memberikan warna tersendiri dalam praktik demokrasi di Indonesia, memperkuat keragaman dan inklusivitas dalam sistem demokrasi. Sedangkan prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam menjalankan tata kelola negara yang berkeadilan dan berkeadaban.

 

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

Jawab :

Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki beberapa keterbatasan dalam menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia dan sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945. Meskipun Indonesia telah mengalami beberapa perubahan dalam sistem demokratisnya, seperti adanya amandemen UUD NRI 1945 dan pengembangan lembaga perwakilan rakyat, masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi. Beberapa contoh tantangan tersebut adalah:

  • Keterbatasan fungsi lembaga perwakilan rakyat: Meskipun fungsi lembaga perwakilan rakyat seperti DPR dan DPD telah diperluas, masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penggunaan kekuasaan mereka. Misalnya, beberapa anggota DPR telah terlibat dalam skandal korupsi, yang dapat mengganggu keberlangsungan demokrasi yang seimbang.
  • Keterbatasan partisipasi rakyat: Meskipun rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka, masih terdapat beberapa keterbatasan dalam partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan politik. Misalnya, beberapa daerah di Indonesia masih mengalami keterbatasan akses informasi dan keterbatasan dalam mengembangkan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan.
  • Kurangnya keadilan sosial: Meskipun demokrasi Pancasila menekankan perlunya keadilan sosial dan redistribusi yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia, masih terdapat beberapa keterbatasan dalam implementasinya. Misalnya, beberapa kelompok masyarakat di Indonesia masih mengalami keterbatasan akses terhadap sumber daya dan fasilitas, yang dapat mengganggu kesempatan dan kesejahteraan mereka.
  • Kurangnya toleransi dalam keberagaman: Meskipun demokrasi Pancasila mengakui keberagaman sosial, budaya, dan agama di Indonesia, masih terdapat beberapa keterbatasan dalam implementasinya. Misalnya, beberapa kasus diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas masih terjadi di Indonesia, yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan keamanan.

Dengan demikian, Indonesia perlu meningkatkan kualitas demokrasinya dengan meningkatkan fungsi lembaga perwakilan rakyat, meningkatkan partisipasi rakyat, meningkatkan keadilan sosial, dan meningkatkan toleransi dan keberagaman.


D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Jawab:

Sikap saya mengenai kondisi di mana anggota Parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah bahwa hal ini tidak etis dan tidak sesuai dengan prinsip demokrasi yang berdasarkan pada kebebasan dan keterwakilan rakyat. Kondisi seperti ini dapat terjadi karena Indonesia adalah negara demokrasi, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat. Namun, jika penerapannya sering kali tidak sesuai, maka ada indikasi penyalahgunaan wewenang. Seharusnya hal seperti ini bisa lebih di minimalisir, karena anggota parlemen seharusnya bertanggung jawab kepada rakyat dan harus menjalankan tugasnya dengan integritas dan transparansi untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan.


E. Bagaimanakah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Jawab:

Pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat dalam tujuan politik yang tidak jelas merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang sangat merugikan hak asasi manusia. Dalam demokrasi saat ini, hal ini mencerminkan ketidakadilan, ketidaktransparanan, dan pelanggaran terhadap hak-hak individu.

Penggunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan politik yang tidak jelas seringkali melibatkan manipulasi opini publik, pembatasan kebebasan berpendapat, intimidasi terhadap oposisi, dan bahkan penindasan terhadap mereka yang berbeda pendapat. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang seharusnya mendorong partisipasi aktif, penghargaan terhadap pluralisme, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Dengan demikian, perlindungan hak asasi manusia harus menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan demokrasi saat ini untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan keadilan bagi semua warga negara.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by RENO ALDI WIJAYA 2351011021 -
Nama : Reno Aldi Wijaya
Npm : 2351011021
Kelas : Manajemen ganjil

Analisis artikel
A. Artikel tersebut membahas tentang kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Meskipun terdapat banyak pelanggaran HAM yang terjadi, terdapat perkembangan positif berupa langkah reformasi untuk perlindungan HAM yang lebih baik. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya HAM di Indonesia.

B. Menurut pendapat saya ,Prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan yang Maha Esa menunjukkan bahwa negara Indonesia mengakui adanya Tuhan sebagai landasan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini tercermin dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian, prinsip ini memperkuat landasan moral dan etika dalam praktik demokrasi di Indonesia.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta nilai hak asasi manusia. Masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama yang sewenang-wenang, diskriminasi gender, serta kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu.

D. Untuk menyikapi kondisi di mana anggota parlemen menggunakan nama rakyat tetapi menjalankan agenda politik pribadi yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, penting untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja mereka. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan politik juga harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat benar-benar diwakili dan dilindungi oleh para anggota parlemen.

E.menurut saya pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama untuk menggerakkan loyalitas rakyat, bahkan dengan mengorbankan mereka untuk tujuan yang tidak jelas, dapat mengancam hak asasi manusia dalam era demokrasi saat ini. Hal ini melanggar prinsip-prinsip demokrasi yang seharusnya menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan individu.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Dieva Arshita Novelia Fitri Mashuri -
Nama : Dieva Arshita Novelia Fitri Mashuri
NPM : 2361011001
Kelas : Manajemen Ganjil

Kasus tersebut membahas keadaan hak asasi manusia di Indonesia, khususnya dalam kaitannya dengan kegagalan sistem pengadilan hak asasi manusia untuk menuntut pelanggar. Ini menyoroti pentingnya kebenaran dalam upaya rekonsiliasi dan kebutuhan akan akuntabilitas dalam menangani pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu. Situasi di Papua juga ditangani, menekankan bahwa masalah ini melampaui keinginan untuk kemerdekaan dan melibatkan perlakuan berbeda terhadap kelompok-kelompok tertentu berdasarkan gaya hidup, tradisi, dan warna kulit. Kasus tersebut juga menyentuh prevalensi rasisme di Indonesia, meskipun pemerintah meratifikasi konvensi internasional terhadap diskriminasi rasial. Ini menunjukkan bahwa isu-isu seperti kemiskinan, ketidaksetaraan ekonomi, dan akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan sering dibayangi oleh diskusi tentang otonomi dan kemerdekaan regional. Peran masyarakat sipil dalam menegakkan hak asasi manusia ditekankan, khususnya dalam memantau indikator hak asasi manusia dan menantang kebijakan yang hanya didasarkan pada asumsi moral dan populisme. Selain itu, kasus tersebut mencakup pendapat ahli tentang keadaan hak asasi manusia pada tahun 2019, menyoroti tantangan dan beberapa perkembangan positif, seperti komitmen Indonesia untuk meratifikasi perjanjian hak asasi manusia internasional dan kebangkitan gerakan mahasiswa sebagai bentuk kontrol sosial.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by SAFNAH ZAQIYAH -
Nama: Safnah Zaqiyah
NPM: 2311011038
Kelas: Manajemen Genap
Prodi: S1 Manajemen

Analisis Kasus

A. Dari artikel tersebut, menunjukkan bahwa masih rendah sekali penegakan HAM di Indonesia. Masih banyak ketidakadilan yang terjadi terutama dalam dua kasus yang dibahas. Hal positif: Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Misalnya, Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional, dan masih terus terlihat berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya meski belum terwujud. Salah satunya adalah konvensi PBB untuk perlindungan semua orang dari penghilangan paksa. Harapan juga terlihat dari kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara.

B. Demokrasi yang diambil dari nilai adat istiadat sebagai contoh adalah bermusyawah, toleransi. Dan hal ini tentu sesuai dengan nilai identitas Indonesia. Pendapat saya tentang prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa, akan menjadi pondasi dan tiang yang kuat karena prinsip ini berlandaskan pada moral sehingga praktiknya menggunakan kejujuran, integritas dan rasa tanggung jawab

C. Di dalam praktiknya, demokrasi saat ini belum sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dan terkadang mengabaikan HAM. Sehingga, hal ini tentunya harus menjadi fokus pemerintah dibantu dengan masyarakat agar praktiknya dapat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945

D. Sikap saya sebagai mahasiswa adalah merasa keberatan dan mengawal hal ini agar anggota parlemen dapat melaksanakan tugasnya dengan benar yaitu mewakili suara rakyat bukan atas kepentingan sendiri. Dengan mengawalnya atau mengawasi serta mengajak mahasiswa yang lain untuk turut berkontribusi, maka akan ada perubahan

E. Pendapat saya tentang pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, namun tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas tentu saja menentang atau keberatan. Karena rakyat dijadikan sebagai korban dan tentunya hal ini tidak dapat dibenarkan.
Hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini adalah tidak sejalan karena pihak yang menggunakan kekuasaan yang berakar tradisi namun merugikan rakyat tentunya tidak sejalan dengan nilai HAM pada era demokrasi saat ini
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Hiltania Aulia Putri 2311011075 -
Nama : Hiltania Aulia Putri
NPM : 2311011075
MANAJEMEN GANJIL


Saat menganalisis permasalahan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia, sebenarnya ada beberapa “awan gelap” yang perlu diperhatikan.

1.Pelanggaran HAM di wilayah konflik: - Pelanggaran HAM seperti pembunuhan dan penyiksaan Penghilangan paksa masih terjadi di wilayah konflik seperti Papua dan Maluku.
– Aparat keamanan sering merespons konflik dengan menggunakan taktik kekerasan yang melanggar hak asasi manusia.

2.Kebebasan Berekspresi dan Berserikat: - Terdapat pembatasan terhadap kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berserikat, khususnya bagi kelompok yang kritis terhadap pemerintah.
– Pembela hak asasi manusia, jurnalis, dan aktivis lingkungan hidup sering kali menghadapi ancaman, intimidasi, dan kekerasan.

3.Diskriminasi terhadap kelompok minoritas: - Diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok minoritas masih terjadi, antara lain: Etnis, agama, orientasi seksual.
– Kelompok-kelompok ini sering menghadapi kekerasan, pembatasan hak, dan perlakuan tidak adil.

4.Impunitas bagi pelaku pelanggaran HAM: - Masih banyak kasus pelanggaran HAM masa lalu yang belum terselesaikan dengan baik.
– Pelaku pelanggaran hak asasi manusia seringkali lolos dari hukuman dan pertanggungjawaban.

5. Perlindungan kelompok rentan: - Perlindungan kelompok rentan seperti perempuan, anak dan penyandang disabilitas masih perlu ditingkatkan.
– Insiden kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi terhadap kelompok ini terus terjadi.
Namun demikian, Indonesia juga telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia, termasuk mengubah undang-undang, memperkuat lembaga hak asasi manusia, dan meratifikasi perjanjian internasional.
Namun keterlibatan pemerintah dan partisipasi masyarakat yang kuat dan konsisten tetap diperlukan untuk mengatasi permasalahan HAM yang masih menjadi ``awan gelap'' di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Sultan Aznam Hossen -
Nama: Sultan Aznam Hossen
NPM: 2351011026
Kelas: Genap
Prodi: S1 Manajemen

Hasil Analisis

Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Artikel juga mencatat beberapa masalah, seperti pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender, kegagalan dalam memberikan keadilan dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM, serta penjatuhan hukuman kejam dan eksekusi di luar pengadilan. artikel juga menyebut adanya perkembangan positif, seperti langkah reformasi yang dilakukan Indonesia dalam memperbaiki perlindungan HAM, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Misalnya, Indonesia telah meratifikasi sebagian besar perjanjian HAM internasional dan masih berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya.

Kebebasan Berekspresi dan Berserikat:
- Terdapat pembatasan terhadap kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berserikat, khususnya bagi kelompok-kelompok kritis terhadap pemerintah.
- Aktivis HAM, jurnalis, dan pembela lingkungan seringkali menghadapi ancaman, intimidasi, dan kekerasan.

Diskriminasi terhadap Kelompok Minoritas:
- Masih terjadi diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok minoritas, seperti etnis, agama, dan orientasi seksual.
- Kelompok-kelompok ini seringkali menghadapi kekerasan, pembatasan hak, dan perlakuan tidak adil.

Impunitas Pelaku Pelanggaran HAM:
- Masih banyak kasus pelanggaran HAM di masa lalu yang belum terselesaikan dengan baik.
- Pelaku pelanggaran HAM seringkali lolos dari hukuman dan pertanggungjawaban.

Perlindungan Kelompok Rentan:
- Perlindungan terhadap kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas, masih perlu ditingkatkan.
- Kasus-kasus kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi terhadap kelompok ini masih terjadi. Masyarakat harus dilindungi dari manipulasi emosional dan harus memiliki kesadaran serta pendidikan yang memadai tentang hak-hak mereka. Negara, melalui hukum harus berperan aktif dalam menjaga agar kekuasaan tidak disalahgunakan dan hak asasi setiap individu tetap dihormati.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Thifal adly at taufik 2311011087 -
Nama: Thifal adly at taufik
Npm: 2311011087
Kelas: Ganjil


Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia
1. Analisis Isi Artikel:

Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang diangkat adalah:

- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis sex dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

Hal Positif:

Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:

Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai otherworldly dan ethical dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:

Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:

Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan motivation politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:

Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Dian Dwi Anggraini 2311011130 -
Nama : Dian Dwi Anggraini
Npm : 2311011130
Kelas : manajemen genap
Prodi S1 manajemen

1.Artikel tersebut menyajikan gambaran tentang situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Isinya mencakup beragam aspek, seperti kurangnya proses keadilan atas pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, kegagalan dalam menghadirkan keadilan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu, serta peningkatan pelanggaran HAM di Papua. Meskipun demikian, artikel juga menyoroti beberapa perkembangan positif, seperti langkah-langkah reformasi yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam memperbaiki perlindungan HAM dan menegakkan supremasi hukum.

2.Demokrasi Indonesia harus dipahami dalam konteks nilai-nilai adat istiadat dan budaya masyarakatnya. Nilai-nilai seperti musyawarah untuk mufakat, gotong royong, dan kebersamaan sangat penting dalam membangun demokrasi yang inklusif dan partisipatif. Konsep "berke-Tuhanan yang Maha Esa" dalam Pancasila menegaskan pentingnya nilai-nilai religiusitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk menciptakan kedamaian, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman agama di Indonesia.

3.Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki tantangan dalam menjalankan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun demikian, terdapat upaya untuk memperbaiki situasi ini melalui reformasi kebijakan dan penegakan hukum yang lebih baik. Pemerintah dan masyarakat sipil perlu terus bekerja sama untuk memastikan bahwa demokrasi Indonesia benar-benar mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan menghormati hak asasi manusia setiap individu.

4.Sikap seperti itu merupakan pelanggaran terhadap prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili kepentingan dan suara rakyat. Anggota parlemen seharusnya bertanggung jawab untuk mewakili kepentingan masyarakat yang mereka layani, bukan kepentingan politik pribadi atau kelompok tertentu. Perilaku semacam itu mengancam integritas dan legitimasi sistem demokrasi, dan harus ditanggulangi dengan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses politik.

5.Pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama untuk memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat adalah ancaman serius bagi demokrasi. Hal ini dapat mengakibatkan penindasan, pelanggaran HAM, dan ketidakadilan dalam masyarakat. Dalam era demokrasi dewasa saat ini, penting bagi masyarakat untuk menjadi lebih sadar akan manipulasi semacam itu dan untuk terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi yang sejati, termasuk penghargaan terhadap hak asasi manusia untuk semua individu, tanpa memandang latar belakang agama, tradisi, atau kepercayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by M Dhiyas Ramadani Dawan 2351011008 -
M Dhiyas Rd
23510011008
mjn genap

1. Penilaian Umum: Komnas HAM dan LBH Jakarta mencatat banyak pelanggaran HAM, dengan penekanan pada pelanggaran berat di masa lalu dan konflik sumber daya alam. LBH Jakarta juga menyebut mundurnya demokrasi dan munculnya kembali otoritarianisme.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:
Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

3. Diskriminasi terhadap Kelompok Minoritas:
- Masih terjadi diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok minoritas, seperti etnis, agama, dan orientasi seksual.
- Kelompok-kelompok ini seringkali menghadapi kekerasan, pembatasan hak, dan perlakuan tidak adil.

4. Sikap Terhadap Anggota Parlemen yang Melaksanakan Agenda Politik Sendiri :
Kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri sangat merugikan demokrasi dan kepentingan masyarakat. Hal ini menunjukkan kurangnya akuntabilitas dan transparansi dalam sistem perwakilan, serta memerlukan reformasi untuk memastikan bahwa wakil rakyat benar-benar memperjuangkan kepentingan publik
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Putri Abellia -
Nama : Putri Abellia
NPM : 2311011061
Kelas : Manajemen Ganjil
Prodi : S1 Manajemen

1. Artikel tersebut menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia, termasuk pelanggaran yang masih terjadi. Namun, juga disebutkan beberapa langkah positif yang diambil pemerintah, seperti meratifikasi perjanjian HAM internasional. Hal positifnya adalah adanya partisipasi aktif dari masyarakat dan mahasiswa dalam memperjuangkan HAM.

2. Demokrasi Indonesia mencerminkan keragaman budaya dan keyakinan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Pandangan saya tentang prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan yang Maha Esa adalah bahwa hal itu menekankan pentingnya keberagaman dan toleransi dalam berdemokrasi.

3. Praktik demokrasi di Indonesia saat ini belum sepenuhnya selaras dan masih memiliki ruang untuk diperbaiki agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai Hak Asasi Manusia. Masih terjadi pelanggaran HAM dan ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap masyarakat.

4. Saya merasa sangat tidak setuju dengan anggota parlemen yang hanya melaksanakan agenda politik pribadi mereka tanpa memperhatikan kepentingan nyata masyarakat. Mereka seharusnya menjadi perwakilan rakyat dan memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

5. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik seringkali memanfaatkan tradisi atau agama untuk menggerakan emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas. Hal ini bertentangan dengan konsep Hak Asasi Manusia dalam demokrasi, di mana setiap individu memiliki hak untuk dihormati dan dilindungi, tanpa dimanipulasi demi kepentingan politik atau pribadi.


In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Muhammad Najibullah al latif -
Nama: Muhammad Najibullah al latif
Npm: 2351011033
Kelas: Manajemen ganjil

Situasi hak asasi manusia (HAM) di Indonesia sepanjang tahun mengalami tantangan yang signifikan, menggambarkan awan gelap yang terus menyelimuti upaya penegakan HAM di negara ini. Berikut beberapa poin penting dari analisis terkini:

1. **Penurunan Indeks HAM**:
Indeks HAM Indonesia mengalami penurunan, dari skor 3,3 pada 2022 menjadi 3,2 pada 2023. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah kasus pelanggaran kebebasan beragama dan keyakinan, serta konflik berkepanjangan di Papua. Setara Institute mencatat ada 155 kasus pelanggaran kebebasan beragama hanya dalam enam bulan pertama tahun 2023, naik dari 90 kasus pada periode yang sama tahun sebelumnya.

2. **Serangan terhadap Pembela HAM**:
Amnesty International Indonesia melaporkan setidaknya 268 pembela HAM diserang sepanjang 2023, termasuk kriminalisasi, serangan fisik, dan intimidasi. Aktivis di Papua menjadi target terbanyak dengan 103 orang diserang. Selain itu, jurnalis dan petani juga menjadi sasaran serangan, terutama terkait kritik terhadap proyek pembangunan strategis nasional.

3. **Kekerasan terhadap Jurnalis**:
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat 89 kasus kekerasan terhadap jurnalis pada 2023. Serangan ini banyak terjadi pada jurnalis yang meliput isu akuntabilitas, korupsi, sosial, lingkungan, dan konflik agraria. Tingginya angka ini menandakan tekanan yang terus meningkat terhadap kebebasan pers di Indonesia.

4. **Pelanggaran Hak di Papua**:
Konflik di Papua tetap menjadi salah satu isu HAM paling kritis di Indonesia. Selain kriminalisasi terhadap aktivis dengan tuduhan makar, kekerasan terhadap warga sipil dan pembatasan kebebasan berekspresi tetap berlangsung. Kondisi ini menunjukkan penggunaan pasal-pasal warisan kolonial untuk membungkam perbedaan pandangan politik di wilayah tersebut.

5. **Intoleransi dan Diskriminasi**:
Peningkatan intoleransi dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas agama juga menjadi perhatian serius. Banyak kasus penolakan pendirian rumah ibadah dan pemaksaan atribut keagamaan di lingkungan pendidikan mencerminkan kondisi kebebasan beragama yang memburuk di Indonesia.

Secara keseluruhan, meski ada beberapa upaya dari pemerintah untuk menangani isu-isu HAM, tantangan besar masih membayangi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia. Keberlanjutan masalah-masalah ini menuntut perhatian dan aksi yang lebih efektif dari pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi penghormatan hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Valentino Aulia Rahman -
Nama : Valentino Aulia Rahman
Npm : 2351011031

1.Artikel tersebut menyajikan gambaran tentang situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Isinya mencakup beragam aspek, seperti kurangnya proses keadilan atas pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, kegagalan dalam menghadirkan keadilan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu, serta peningkatan pelanggaran HAM di Papua. Meskipun demikian, artikel juga menyoroti beberapa perkembangan positif, seperti langkah-langkah reformasi yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam memperbaiki perlindungan HAM dan menegakkan supremasi hukum.

2.Demokrasi yang diambil dari nilai adat istiadat sebagai contoh adalah bermusyawah, toleransi. Dan hal ini tentu sesuai dengan nilai identitas Indonesia. Pendapat saya tentang prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa, akan menjadi pondasi dan tiang yang kuat karena prinsip ini berlandaskan pada moral sehingga praktiknya menggunakan kejujuran, integritas dan rasa tanggung jawab

3.Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta nilai hak asasi manusia. Masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama yang sewenang-wenang, diskriminasi gender, serta kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu.

4. Impunitas Pelaku Pelanggaran HAM:
Banyak kasus pelanggaran HAM masa lalu belum diselesaikan dengan baik.
Pelaku pelanggaran HAM sering lolos dari hukuman dan tidak bertanggung jawab.

5. Perlindungan terhadap Kelompok Rentan:
Perlindungan bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas masih perlu ditingkatkan.
Kekerasan, eksploitasi,dan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok ini masih sering terjadi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Yogi Asrian 2311011119 -
Nama: Yogi Asrian Nugraha
Npm: 2311011119
Kelas : Manajemen Ganjil
Prodi : S-1 Manajemen

1. Artikel tersebut mencerminkan gambaran yang mengkhawatirkan mengenai kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Situasi ini ditandai dengan beberapa indikator negatif, seperti kegagalan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, dan maraknya pelanggaran HAM di Papua.Meskipun masih banyak permasalahan yang harus diatasi, langkah-langkah reformasi yang telah dilakukan menunjukkan adanya upaya untuk meningkatkan perlindungan HAM di Indonesia.
2. Demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia menunjukkan keberagaman dan kekayaan budaya yang menjadi landasan dalam sistem demokrasi. Nilai-nilai seperti musyawarah untuk mufakat, gotong royong, dan kebersamaan menjadi bagian integral dalam prinsip-prinsip demokrasi yang dijalankan di Indonesia. Hal ini mencerminkan kearifan lokal dan keunikan budaya Indonesia dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan masyarakat. Prinsip demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa hendaknya menjadi panduan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga harmoni antar umat beragama.
3. Meskipun telah menerapkan demokrasi, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam menegakkan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM). Terbukti dengan masih maraknya pelanggaran HAM, seperti kekerasan terhadap perempuan dan diskriminasi gender. Di samping itu, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama masih terjadi, dan banyak korban pelanggaran HAM masa lalu yang belum mendapatkan keadilan. Untuk mewujudkan demokrasi yang sejalan dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan menjunjung tinggi HAM, diperlukan upaya serius dalam mengatasi berbagai kelemahan tersebut.
4. Menurut saya, Penyalahgunaan mandat oleh anggota parlemen, di mana mereka mengatasnamakan rakyat namun justru mementingkan kepentingan pribadi dan agenda politik mereka sendiri, merupakan tindakan yang tidak etis dan bertentangan dengan prinsip demokrasi. Demokrasi seharusnya menjunjung tinggi kebebasan dan keterwakilan rakyat. Di Indonesia, kedaulatan memang berada di tangan rakyat, namun realita praktiknya seringkali tidak sesuai dengan idealisme demokrasi. Hal ini memicu kekhawatiran akan adanya penyalahgunaan wewenang oleh anggota parlemen.
Penting untuk meminimalisir kejadian seperti ini. Anggota parlemen harus selalu ingat bahwa mereka bertanggung jawab kepada rakyat dan harus menjalankan tugasnya dengan penuh integritas dan transparansi demi kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
5. Menurut saya, Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang memanfaatkan tradisi atau agama untuk menggerakan loyalitas dan emosi rakyat, bahkan hingga mengorbankan mereka untuk tujuan yang tidak jelas, merupakan tindakan yang sangat merugikan dan tidak etis. Hal ini dapat mengancam hak asasi manusia, terutama hak-hak individu untuk bebas dari penindasan dan eksploitasi. Dalam era demokrasi dewasa saat ini, prinsip-prinsip demokrasi yang mengedepankan keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan masyarakat seharusnya menjadi prioritas utama, bukan memanfaatkan kekuasaan kharismatik untuk kepentingan pribadi yang merugikan masyarakat secara keseluruhan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Nabillah Aulia Rima Putri_2311011019_ S1 Manajemen -
Nama : Nabillah Aulia Rima Putri
NPM : 2311011019
Kelas : Ganjil
Prodi : S1 Manajemen

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Jawab : Artikel tersebut membahas tentang kinerja Indonesia terkait Hak Asasi Manusia (HAM) pada tahun 2019, yang dinilai masih buruk. Komisi Nasional HAM mencatat bahwa masih banyak yang perlu dilakukan pemerintah, terutama soal pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam (SDA). Meskipun situasi tersebut suram, beberapa pakar berpendapat bahwa masih ada beberapa perkembangan baik yang dapat menjadi harapan ke depannya. Salah satu contoh adalah Indonesia yang terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Jawab : Analisis mengenai demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai budaya asli. Dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai budaya asli Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa tidak secara langsung mempengaruhi demokrasi Indonesia dalam hal perlindungan HAM.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Jawab : Pada saat ini praktik demokrasi Indonesia tidak sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Demokrasi Indonesia dibawa mundur jauh ke belakang dan kembalinya rezim otoritarian, serta masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa praktik demokrasi Indonesia tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Pancasila dan UUD NRI 1945

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Jawab : Mengenai kondisi tersebut, sikap saya mengenai anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah tindakan atau hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang seharusnya memprioritaskan kepentingan rakyat. Anggota parlemen seharusnya memprioritaskan kepentingan rakyat dan tidak boleh mengatas namakan suara rakyat untuk tujuan pribadi atau politik.

E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Jawab : Pendapat saya mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas adalah bahwa hal ini dapat menjadi ancaman terhadap konsep hak asasi manusia. Kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama dapat digunakan untuk menggerakan loyalitas dan emosi rakyat, tetapi jika digunakan untuk tujuan yang tidak jelas atau tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, maka dapat menjadi ancaman terhadap hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by FLORENCE IRENE DESVITA TAMPUBOLON -

Nama: Florence Irene Desvita Tampubolon

NPM: 2311011071

Kelas: Ganjil

Prodi: S1 Manajemen


Analisis Kasus

A. Analisis Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia Berdasarkan Artikel

Artikel tersebut mengungkapkan bahwa kondisi HAM di Indonesia pada tahun 2019 masih jauh dari ideal. Ada beberapa poin utama yang menjadi sorotan:

  1. Kegagalan dalam Menangani Pelanggaran HAM Masa Lalu. Pemerintah belum berhasil menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, seperti pelanggaran di Papua.
  2. Pembatasan Kebebasan Sipil. Terjadi pengekangan kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama, yang diiringi oleh tindakan represif terhadap pembela HAM.
  3. Diskriminasi Berbasis Gender dan Ras. Perempuan dan masyarakat Papua mengalami diskriminasi yang mendalam, dengan pemerintah kurang tanggap terhadap isu-isu ini.

Namun, artikel juga menyebut beberapa perkembangan positif yaitu Gerakan Sosial yang Kuat. Ada kebangkitan gerakan mahasiswa dan masyarakat dalam menentang kebijakan yang dianggap merugikan hak asasi manusia.

B. Analisis Demokrasi Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Adat Istiadat/Budaya Asli

Demokrasi Indonesia memiliki akar yang kuat dalam nilai-nilai adat dan budaya, seperti musyawarah untuk mufakat, yang merupakan bagian dari kehidupan sosial masyarakat. Prinsip ini mencerminkan keharmonisan dan kerja sama yang diutamakan dalam masyarakat Indonesia.

Prinsip Demokrasi Indonesia yang Berke-Tuhanan yang Maha Esa: Prinsip ini menegaskan bahwa demokrasi di Indonesia harus berlandaskan nilai-nilai ketuhanan, sebagaimana tertuang dalam sila pertama Pancasila. Demokrasi di Indonesia tidak hanya mengedepankan hak-hak individu tetapi juga moralitas dan spiritualitas yang sejalan dengan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C. Praktik Demokrasi Indonesia Saat Ini dan Kesesuaian dengan Pancasila dan UUD 1945

Praktik demokrasi di Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan. Meskipun prinsip-prinsip demokrasi seperti kebebasan berpendapat dan pemilihan umum telah diterapkan, masih ada banyak kasus di mana hak asasi manusia tidak dijunjung tinggi. Hal ini tampak dari pengekangan kebebasan berpendapat, perlakuan diskriminatif terhadap kelompok tertentu, dan tindakan represif terhadap aktivis.

D. Sikap Terhadap Anggota Parlemen yang Melaksanakan Agenda Politik Mereka Sendiri

Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri, ini menunjukkan adanya masalah serius dalam representasi politik. Sikap yang seharusnya diambil adalah:

  1. Kritik Konstruktif. Masyarakat dan media harus terus mengawasi dan mengkritisi tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat.
  2. Advokasi. Mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan politik.
  3. Partisipasi Aktif. Masyarakat harus lebih aktif terlibat dalam proses politik untuk memastikan kepentingan mereka benar-benar diwakili.

E. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik dan Penggerakan Loyalitas Rakyat

Pemimpin dengan kekuasaan kharismatik yang memanfaatkan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas dapat menimbulkan bahaya bagi stabilitas demokrasi dan HAM. Hal ini berhubungan dengan konsep HAM dalam beberapa cara:

  1. Pemimpin kharismatik yang mengeksploitasi rakyat untuk tujuan pribadi atau kelompok dapat menyebabkan pelanggaran HAM, karena keputusan mereka sering tidak berdasarkan kepentingan umum.
  2. Menggerakkan loyalitas tanpa kritik dapat mengarah pada tindakan yang merugikan masyarakat luas, seperti konflik dan kekerasan.

Oleh karena itu, penting untuk mendorong pemahaman yang lebih baik tentang HAM dan demokrasi di kalangan masyarakat, serta memastikan bahwa kekuasaan dijalankan dengan transparansi dan akuntabilitas. Masyarakat harus didorong untuk kritis terhadap pemimpin mereka dan menjaga hak-hak serta kebebasan mereka dengan aktif terlibat dalam proses demokrasi.


In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Ariva Mutiara Dewi_2311011073_ S1 Manajemen -

Nama : Ariva Mutiara Dewi

NPM : 2311011073

Program Studi : S1 Manajemen (Ganjil)

A. Kasus tersebut menunjukkan bahwa situasi hak asasi manusia di Indonesia pada tahun 2019 masih sangat memprihatinkan, ditandai dengan berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan kemunduran dalam isu hak asasi manusia. Ada beberapa persoalan penting, yaitu kurangnya akuntabilitas aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, kurangnya investigasi terhadap pelanggaran HAM di masa lalu, pelanggaran HAM di Papua, dan penggunaan hukuman yang brutal. Namun, artikel tersebut juga menyebutkan beberapa langkah positif, seperti ratifikasi perjanjian hak asasi manusia internasional dan kembalinya gerakan mahasiswa ke kontrol sosial.

B. Budaya dan adat istiadat Indonesia mempunyai nilai-nilai yang menghargai keberagaman, konsensus, dan gotong royong. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan demokrasi yang mengutamakan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan

 Sila Pancasila tentang “iman kepada Tuhan Yang Maha Esa” menekankan kehadiran Tuhan sebagai landasan moralitas dan keadilan dalam praktik demokrasi. Hal ini menandakan bahwa demokrasi Indonesia diharapkan berlandaskan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.

C. Penerapan demokrasi di Indonesia  masih menghadapi tantangan dalam hal penghormatan terhadap hak asasi manusia. Meskipun Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 jelas-jelas menekankan penghormatan terhadap hak asasi manusia, namun penerapannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia yang belum terselesaikan dan semakin terbatasnya ruang lingkup kebebasan sipil  menunjukkan kurangnya konsistensi terhadap prinsip-prinsip tersebut. 

D. Sikap saya terhadap situasi dimana anggota parlemen  mengatasnamakan suara rakyat sambil menjalankan agenda politiknya sendiri dan menyimpang dari kepentingan  masyarakat setempat yang sebenarnya adalah untuk melindungi kepentingan rakyat nilai-nilai demokrasi rakyat. Pejabat negara tidak hanya harus mengejar tujuan politik pribadi, tetapi juga lebih menekankan kepentingan rakyat. Situasi ini dapat menimbulkan kekecewaan masyarakat dan menurunkan kepercayaan terhadap lembaga demokrasi.

E. Pejabat yang memiliki hak istimewa mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menggunakan kekuatan tersebut demi kebaikan. Mengeksploitasi loyalitas dan emosi masyarakat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Di era demokrasi saat ini, penting bagi pemimpin untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia serta melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Intan Khairunisa -
Nama: Intan Khairunisa
NPM: 2311011136

Jawab:

A. Menurut saya artikel ini membawa dampak positif ke para pembaca. Hal ini membangkitkan kepedulian mengenai kasus HAM di Indonesia. Dampak positif yang diberikan ialah mendorong para pembaca untuk melatih tingkat kritis terhadap kebijakan yang ada.

B. Demokrasi di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Beberapa elemen penting dari budaya asli mempengaruhi demokrasi di Indonesia antara lain:
1. Musyawarah dan mufakat
2. Gotong Royong
3. Kepemimpinan yang mampu mengayomi dan memimpin dengan hati nurani

Prinsip Demokrasi Indonesia yang Berketuhanan Yang Maha Esa:
1. Indonesia dengan keberagaman agama dan keyakinan, menjadikan demokrasi di Indonesia tidak hanya mengejar kebebasan berpolitik tetapi juga berkaitan dengan sikap saling menghargai nilai-nilai spiritual yang ada.
2. Moralitas dalam Demokrasi, menjalankan demokrasi dengan landasan moral sehingga bisa menghindar praktik atau tindakan yang tidak etis dalam proses demokrasi.

C. Jika dikulik lebih jauh, praktik demokrasi di Indonesia selalu berusaha untuk tetap sesuai dengan prinsip Pancasila dan UUD NRI 1945. Akan tetapi banyaknya oknum serta tantangan seperti korupsi, diskriminasi, kurangnya partisipasi publik, dan transparansi antar pemerintah dan masyarakat perlu diatasi sehingga bisa memperkuat demokrasi dan melindungi hak-hak semua warga negara secara lebih efektif.

D. Tentu saja hal ini merupakan salah satu tantangan terhadap proses demokrasi seperti yang telah dijabarkan lada jawaban sebelum. Harus ada sikap kritis dan tuntutan akuntabilitas terhadap anggota parlemen, dikarenakan ketidaksesuaian menjalankan tugas dengan kepentingan masyarakat banyak. Perlu diatasi dengan meningkatkan transparansi, partisipasi publik, penegakan hukum, serta perlu diadakannya reformasi sistem politik.

E. Memiliki beberapa dampak, dampak positifnya sebagai pemersatu rakyat dan penggerak perubahan sosial. Dampak negatifnya maraknya manipulasi penyalahgunaan kekuasaan dan pengorbanan rakyat dengan tujuan yang tidak transparan. Pemimpin yang memanfaatkan kekuasaan ini harusnya dapat bertanggung jawab, transparan, dan menghormati hak-hak individu serta martabat manusia. Penyalahgunaan kekuasaan menyebabkan rakyat menjadi korban atau tumbal adalah pelanggaran yang serius terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip dalam berdemokrasi. Masyarakat harus berani dan kritis, sehingga hal-hal seperti ini bisa diminimalisir.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by ANGEL LOLA AGUSTINA -

nama : angel lola agustina

npm : 2351011010

kelas : manajemen gnp 

Dalam artikel tersebut, disoroti bahwa kinerja Indonesia dalam upaya penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) selama tahun 2019 masih dianggap buruk oleh beberapa lembaga, seperti Komisi Nasional HAM dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Beberapa temuan yang menjadi sorotan antara lain adalah pelanggaran HAM berat di masa lalu, penanganan konflik sumber daya alam, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender, dan pelanggaran HAM di Papua. Meskipun demikian, terdapat beberapa perkembangan positif, seperti langkah-langkah reformasi untuk perlindungan HAM yang lebih baik, ratifikasi perjanjian HAM internasional, dan gerakan masyarakat yang kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Dalam konteks demokrasi Indonesia, terdapat pemikiran bahwa demokrasi dibawa mundur jauh ke belakang dengan kembalinya rezim otoritarian sebagai ancaman nyata. Selain itu, masalah-masalah seperti rekonsiliasi tanpa pengungkapan kebenaran, penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Papua, dan isu rasisme juga menjadi perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia masih dihadapkan pada tantangan dalam menjaga prinsip-prinsip HAM, serta masih terdapat ketidaksetaraan akses ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Dalam konteks nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia, terdapat kekhawatiran bahwa prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan yang Maha Esa belum sepenuhnya tercermin dalam praktik demokrasi saat ini. Hal ini terlihat dari ketidaksesuaian praktik demokrasi dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta kurangnya penegakan nilai hak asasi manusia.

Dalam melihat kondisi di mana anggota parlemen melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat, hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara representasi politik dan kepentingan masyarakat yang seharusnya diwakili oleh para anggota parlemen. Sikap ini menimbulkan pertanyaan akan keberpihakan anggota parlemen terhadap kepentingan rakyat, serta mempertanyakan validitas demokrasi dalam mewakili suara rakyat.

Terakhir, terdapat kekhawatiran akan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang mampu menggerakan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan konsep hak asasi manusia dalam konteks demokrasi dewasa saat ini, di mana pihak-pihak berkuasa tersebut dapat mempengaruhi opini publik dan kebijakan pemerintah tanpa memperhatikan prinsip-prinsip HAM.

Secara keseluruhan, artikel tersebut menyoroti tantangan dalam penegakan HAM.


In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rahayu Agustin -
Nama : Rahayu Agustin
NPM : 2311011128
Kelas : Genap
Prodi : S1 Manajemen



A. Isi artikel tersebut memberikan gambaran yang cukup suram mengenai kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Beberapa poin krusial yang diangkat yaitu:
  1. Masih banyaknya pelanggaran HAM berat yang belum dituntaskan, terutama terkait kasus-kasus masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam.
  2. Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama yang sewenang-wenang.
  3. Diskriminasi dan pelanggaran hak-hak perempuan.
  4. Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
  5. Hukuman yang kejam seperti hukuman mati dan tindakan eksekusi di luar pengadilan.
Namun, artikel ini juga mencatat adanya perkembangan positif seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional, gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial, serta perlawanan masyarakat terhadap isu-isu seperti reklamasi dan pertambangan.
Hal positif yang saya dapatkan adalah kesadaran bahwa meskipun kondisinya buruk, masih ada pihak-pihak yang berjuang untuk menegakkan HAM di Indonesia, baik dari pemerintah maupun masyarakat sipil.

B. Demokrasi Indonesia seharusnya diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi prinsip musyawarah, kebersamaan, dan menghargai perbedaan. Namun, dalam praktiknya, prinsip-prinsip ini sering kali terlupakan atau disalahgunakan.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa seharusnya menjadi landasan bagi pemerintah dan masyarakat untuk menghargai hak-hak dasar setiap individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tanpa diskriminasi. Sayangnya, pelanggaran HAM seperti yang disebutkan dalam artikel masih sering terjadi.

C. Berdasarkan isi artikel, praktik demokrasi Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai HAM. Masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi, baik oleh pemerintah maupun pihak-pihak lain, yang justru bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan HAM yang seharusnya dijunjung tinggi.

D. Sikap saya terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri adalah sikap kecewa dan prihatin. Hal ini jelas merupakan pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan oleh rakyat. Seharusnya, anggota parlemen benar-benar memperjuangkan kepentingan dan aspirasi masyarakat yang diwakilinya, bukan kepentingan pribadi atau golongan semata. Situasi seperti ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi dan lembaga perwakilan rakyat.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi maupun agama seharusnya menggunakan pengaruh mereka untuk memberdayakan dan melindungi rakyat, bukan untuk menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini sangat bertentangan dengan konsep HAM pada era demokrasi dewasa saat ini, yang menjunjung tinggi kebebasan individu, kesetaraan, dan martabat kemanusiaan. Seharusnya kekuasaan kharismatik digunakan untuk memperkuat nilai-nilai HAM dan demokrasi, bukan untuk mengorbankan rakyat demi tujuan yang tidak jelas dan merugikan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Alfara Aizy -
nama: alfara aizy
npm: 2311011015
### Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia

1. **Analisis Isi Artikel:**
Artikel ini membahas berbagai pelanggaran HAM di Indonesia selama tahun 2019, seperti kemunduran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang dibahas adalah:
- Kurangnya keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM di masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang berkelanjutan di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

**Hal Positif:**
Hal positif yang dapat dicatat adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. **Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:**
Demokrasi di Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal, seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia dalam mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang merupakan inti dari demokrasi.

**Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:**
Prinsip demokrasi Indonesia yang mengedepankan Ketuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Tujuannya adalah agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu, tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi.

3. **Praktik Demokrasi dan HAM:**
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. **Sikap Terhadap Parlemen:**
Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. **Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:**
Menurut saya, kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Castyllus Devandra Oktafio -
Nama : Castyllus Devandra Oktafio
NPM : 2311011004
Kelas : Manajemen genap
Prodi : S1 Manajemen

A. Artikel tersebut menjelaskan tentang kondisi bagaimana penegakan HAM di Indonesia. Dalam artikel tersebut, beberapa lembaga seperti Komisi Nasional (Komnas) HAM dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mencatat bahwa kinerja Indonesia terkait HAM selama tahun 2019 masih buruk. Hal ini terlihat dengan masih ada banyaknya isu-isu meliputi kekerasan dari aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender, pelanggaran HAM masa lalu, serta pelanggaran HAM yang meningkat di Papua. Di dalam artikel juga dijelaskan bahwa Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional dan terus berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya, hal ini menunjukkan masih adanya upaya positif pemerintah untuk mendukung penegakan HAM. Hal positif yang saya dapat yaitu pemerintah indonesia masih memiliki kesadaran dan upaya yang terus menerus untuk memperjuangkan HAM dan demokrasi, yang merupakan langkah penting menuju perubahan yang lebih baik.

B. Demokrasi Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan nilai-nilai budaya asli Indonesia. Nilai-nilai seperti gotong royong, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi merupakan fondasi penting dalam praktik demokrasi di negara ini. Nilai-nilai luhur bangsa ini mencerminkan sikap moral, etika, dan norma-norma. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Maha Esa ini menekankan bahwa penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar ketuhanan, Hal ini membuat tindakan pemerintah tidak hanya didasarkan pada kehendak mayoritas, tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika yang bersumber dari kepercayaan agama.

C. Saat ini pemerintah masih terus berupaya dalam menerapkan praktik demokrasi yang sesuai dengan pancasila dan UUD NRI 1945 serta pemerintah juga terus melakukan upaya dalam menegakkan HAM. Adanya upaya untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi dan meningkatkan transparansi pemerintah berlangsung terus-menerus, menunjukkan komitmen Indonesia untuk membangun sebuah sistem demokrasi yang inklusif dan bertanggung jawab. Akan tetapi pemerintah juga menekankan bahwa masih ada banyak hambatan dan tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai praktik demokrasi yang ideal sesuai dengan nilai-nilai dasar bangsa.

D. Sikap saya mengenai kondisi tersebut yaitu saya merasa kecewa, karena anggota parlemen harusnya memiliki kepentingan utama untuk menyampaikan suara rakyatnya. bukan melakukan agenda politiknya sendiri. Menurut saya hal ini dapat mengikis kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi, yang pada akhirnya masyarakat tidak lagi memiliki rasa kepercayaan terhadap pemerintah. Pada akhirnya demokrasi pun tidak dapat terwujud karena terjadi ketidakselarasan antara kehendak rakyat dengan tindakan yang diambil oleh pemerintah.

E. Menurut saya penggunaan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk memobilisasi loyalitas dan emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas menjadi hal yang sangat berbahaya dan harus dihindari. Karena hal ini bertentangan dengan prinsip demokrasi Indonesia yang mengutamakan transparasi dan akuntabilitas sehingga segala sesuatu yang dilakukan oleh penguasa/pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang tidak jelas ini dapat menjadi ancaman bagi prinsip dasar HAM yaitu seperti hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, hak atas informasi, dan hak untuk tidak diperlakukan secara sewenang-wenang. Maka dari itu pada era demokrasi dewasa saat ini kita harus lebih kritis dan waspada terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan kekuasaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Luthfia Azmi -
Nama: Luthfia Azmi
Npm: 2351011029
Kelas: Manajemen Ganjil

1. Artikel ini membahas kondisi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019 yang masih buruk, termasuk pelanggaran berat di masa lalu, pembatasan kebebasan sipil, diskriminasi gender, dan peningkatan pelanggaran HAM di Papua. Para pakar menggambarkan tahun 2019 sebagai "tahun kelam" karena serangan terhadap pembela HAM serta kegagalan pemerintah dalam memberikan keadilan dan kebenaran.

Namun demikian, artikel juga mencatat beberapa hal positif. Indonesia terus melakukan reformasi untuk meningkatkan perlindungan HAM, seperti meratifikasi perjanjian HAM internasional dan adanya gerakan masyarakat seperti gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah.

2. Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai gotong royong dan musyawarah mufakat, yang mencerminkan inklusivitas, partisipasi, dan penghormatan terhadap keberagaman dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan mengakui kekuasaan tertinggi ada pada Tuhan dan harus membimbing perilaku pemimpin dan masyarakat dalam menjalankan demokrasi.

3. Praktik demokrasi di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mematuhi Pancasila, UUD NRI 1945, dan nilai HAM. Namun, kesadaran akan pentingnya demokrasi dan HAM semakin meningkat dalam gerakan masyarakat sipil dan aktivisme.

4. Perlakuan anggota parlemen yang lebih mementingkan agenda politik mereka sendiri daripada kepentingan rakyat dianggap bertentangan dengan prinsip demokrasi. Sebagai wakil rakyat, anggota parlemen seharusnya bertanggung jawab terhadap kepentingan rakyat yang telah memilih mereka.

5. Kekuasaan kharismatik yang berasal dari tradisi atau agama, jika disalahgunakan, dapat melanggar HAM dan menciptakan ketidakadilan. Prinsip HAM harus diutamakan dalam setiap tindakan kekuasaan, dengan akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan yang penting dalam era demokrasi saat ini.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Cealshie Angella Heavenly _2311011017 -
NAMA : Cealshie Angella Heavenly
NPM : 2311011017
Kelas : Ganjil

A.Artikel ini menguraikan berbagai pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019. Komnas HAM dan LBH Jakarta mencatat kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu, menangani konflik sumber daya alam, dan pembatasan kebebasan sipil. Usman Hamid dari Amnesty International Indonesia menyoroti kurangnya keadilan, diskriminasi gender, dan pelanggaran di Papua. Namun, ia juga mencatat adanya langkah-langkah positif seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional dan adanya gerakan sosial yang aktif. Artikel ini menggambarkan kondisi HAM di Indonesia yang suram pada tahun 2019, tetapi menunjukkan adanya harapan melalui beberapa inisiatif reformasi dan gerakan sosial. Hal positif dari artikel ini adalah pengakuan terhadap komitmen Indonesia untuk beberapa konvensi internasional dan gerakan masyarakat yang aktif memperjuangkan hak-hak mereka.

B. Demokrasi Indonesia sering kali berusaha mencerminkan nilai-nilai lokal seperti musyawarah dan gotong royong. Musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan mencerminkan prinsip demokrasi yang menghargai konsensus dan kebersamaan. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui nilai-nilai religius dalam kehidupan berbangsa. Hal ini berusaha menjamin kebebasan beragama dan keyakinan bagi semua warga negara serta menolak diskriminasi berbasis agama. Mengintegrasikan nilai-nilai adat dan religius dalam demokrasi bisa memperkaya dan memperkuat sistem, selama tetap menghormati hak-hak individu dan menghindari diskriminasi. Demokrasi Indonesia dengan prinsip berke-Tuhanan bisa menjadi kekuatan moral jika diimplementasikan dengan menghargai pluralisme dan kebebasan individu.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini sering kali masih jauh dari ideal yang dicita-citakan oleh Pancasila dan UUD NRI 1945. Banyak pelanggaran hak asasi manusia, pembatasan kebebasan berpendapat, dan tindakan diskriminatif yang masih terjadi. Idealnya, demokrasi Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai HAM sesuai dengan sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan pasal-pasal UUD 1945 yang menjamin hak-hak dasar warga negara. Namun, pelaksanaannya masih banyak yang perlu diperbaiki.

D. Ketika anggota parlemen lebih mementingkan agenda politik pribadi atau partai dibandingkan dengan kepentingan rakyat, mereka mengkhianati mandat yang diberikan oleh pemilih. Saya berpendapat bahwa perlu adanya mekanisme akuntabilitas yang lebih kuat untuk memastikan bahwa anggota parlemen benar-benar mewakili suara rakyat dan bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Pengawasan oleh masyarakat sipil dan transparansi dalam proses legislatif sangat penting untuk mencegah penyimpangan tersebut.

E. Pemimpin dengan kekuasaan karismatik sering kali memiliki pengaruh besar atas masyarakat, baik melalui tradisi maupun agama. Jika digunakan secara tidak bertanggung jawab, ini bisa menggerakkan masyarakat untuk tujuan yang tidak jelas dan berpotensi merugikan. Dalam era demokrasi, kekuasaan harus dijalankan dengan menghormati hak asasi manusia. Penggunaan kekuasaan karismatik yang mengabaikan HAM dan mengorbankan rakyat untuk tujuan yang tidak jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi modern yang menghargai kebebasan, keadilan, dan martabat manusia. Saya berpendapat bahwa pemimpin karismatik perlu bertanggung jawab dan transparan dalam tindakan mereka. Pemimpin harus menggunakan pengaruhnya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat, bukan untuk tujuan pribadi atau kelompok yang sempit.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Gusti Made Arsana 2311011068 -
NAMA : GUSTI MADE ARSANA
NPM : 211011068
KLS : MANAJEMEN GENAP
PRODI : S1 MANAJEMEN

1.
Artikel ini menguraikan kondisi penegakan HAM di Indonesia pada tahun 2019, yang secara umum dianggap buruk oleh berbagai lembaga dan pakar. Beberapa isu utama yang disorot termasuk pelanggaran HAM berat di masa lalu, pembatasan kebebasan sipil, diskriminasi berbasis gender, pelanggaran HAM di Papua, dan praktik hukuman mati serta tindakan eksekusi hukum di luar pengadilan. Usman Hamid dari Amnesty International dan Asmin Fransiska dari Universitas Katolik Atma Jaya memberikan pandangan kritis terhadap lambannya proses keadilan dan akuntabilitas serta adanya diskriminasi dan impunitas.

Hal Positif yang Didapatkan
Komitmen terhadap Reformasi HAM: Meskipun banyak tantangan, Indonesia menunjukkan komitmen untuk meratifikasi perjanjian internasional terkait HAM.

Gerakan Sosial yang Kuat: Kembalinya gerakan mahasiswa dan masyarakat sebagai kontrol sosial memberikan harapan akan perbaikan HAM di masa depan.

Advokasi Terus Berjalan: Lembaga seperti Amnesty International dan LBH Jakarta terus mendorong perbaikan, menunjukkan adanya usaha yang berkelanjutan dalam penegakan HAM.

2.
Demokrasi Indonesia sering dikaitkan dengan nilai-nilai adat dan budaya lokal yang beragam. Konsep musyawarah dan gotong royong adalah dua nilai budaya yang kerap dijadikan dasar demokrasi Indonesia. Musyawarah melibatkan proses pengambilan keputusan yang inklusif dan partisipatif, sementara gotong royong menekankan pada kerja sama dan solidaritas masyarakat.

Prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mencerminkan dasar filosofi Pancasila, dimana nilai spiritual dan religiusitas memegang peranan penting. Ini berarti demokrasi Indonesia menghormati keberagaman agama dan keyakinan, dan diharapkan semua kebijakan serta tindakan pemerintah memperhatikan nilai-nilai moral dan etika yang diakui oleh agama.

3.
Menurut saya Praktik demokrasi Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD NRI 1945. Kebebasan berpendapat dan berekspresi sering kali dibatasi, dan ada banyak kasus dimana kebijakan yang diambil oleh pemerintah tidak sepenuhnya mencerminkan kehendak rakyat atau melanggar hak asasi manusia.

4.
Ketika anggota parlemen melaksanakan agenda politik yang tidak sejalan dengan kepentingan nyata masyarakat, hal ini mencederai prinsip demokrasi dan merusak kepercayaan publik. Seharusnya, anggota parlemen bekerja sebagai wakil rakyat yang memperjuangkan aspirasi dan kepentingan konstituen mereka.
menurut saya Perlu ada mekanisme akuntabilitas yang lebih kuat untuk memastikan anggota parlemen benar-benar bertindak sesuai dengan kepentingan rakyat. Partisipasi publik dan transparansi dalam pengambilan keputusan harus ditingkatkan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

5.
Kekuasaan yang didasarkan pada karisma dan tradisi, serta agama, dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, bisa menginspirasi dan memobilisasi masyarakat untuk tujuan yang baik. Namun, di sisi lain, bisa digunakan untuk menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas atau bahkan merugikan.
Kekuasaan kharismatik yang disalahgunakan seringkali melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia. Dalam demokrasi modern, penting untuk memastikan bahwa segala bentuk kekuasaan, termasuk yang bersifat kharismatik, diawasi dan diatur sesuai dengan hukum dan prinsip HAM.
jadi,perlu adanya pengawasan dan regulasi yang ketat terhadap mereka yang memiliki kekuasaan kharismatik. Pendidikan publik tentang hak asasi manusia dan pentingnya kritis terhadap pemimpin juga sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Nazwa Gusni Ramadhina -


Nama : Nazwa Gusni Ramadhina

NPM : 2351011023

Kelas : Manajemen Ganjil

S1 Manajemen


Artikel tersebut membahas buruknya kondisi penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia di tahun 2019, dengan banyak pelanggaran HAM yang telah terjadi. Terdapat beberapa isu utama yang dapat disoroti yakni penerapan hukuman yang kejam, kurangnya akuntabilitas aparat keamanan, diskriminasi gender, pembatasan, kegagalan penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu, kebebasan berekspresi dan beragama, dan pelanggaran HAM di Papua. Demokrasi Indonesia masih menghadapi tantangan terutama dalam hal perlindungan HAM, dan juga nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia juga berperan dalam demokrasi. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa perlu diperkuat dalam praktiknya. Ada beberapa upaya dari pemerintah untuk menangani isu-isu HAM, tantangan besar masih membayangi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia. Keberlanjutan masalah-masalah ini menuntut perhatian dan aksi yang lebih efektif dari pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi penghormatan hak asasi manusia. Sikap terhadap anggota parlemen yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat juga perlu disoroti, diberikan peringatan terhadap pihak yang menggunakan kekuasaan kharismatik hanya untuk tujuan yang tidak jelas dalam konteks HAM pada era demokrasi disaat ini. 


Kita juga perlu menyadari dan membantu mengatasi Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesi dengan : 


  1. Pendidikan dan Kesadaran HAM: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak asasi manusia (HAM) melalui program pendidikan yang menyampaikan nilai-nilai demokrasi, keadilan sosial, dan perlindungan hak-hak individu.
  2. Penegakan Hukum yang Adil: Membentuk lembaga penegakan hukum yang independen, profesional, dan bertanggung jawab untuk menangani pelanggaran HAM secara adil dan tegas.
  3. Perlindungan Saksi dan Korban: Memberikan perlindungan kepada saksi dan korban pelanggaran HAM agar mereka merasa aman untuk memberikan keterangan dan melaporkan kasus.
  4. Dialog Antar Kelompok: Mendorong dialog antara pemerintah, masyarakat sipil, LSM, dan kelompok-kelompok masyarakat untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi pelanggaran HAM.
  5. Pemberantasan Diskriminasi: Melakukan kampanye pemberantasan diskriminasi berbasis ras, agama, suku, gender, atau orientasi seksual melalui pendidikan dan advokasi.
  6. Pemantauan Pelanggaran HAM: Membentuk lembaga pemantau yang independen untuk memonitor situasi HAM di Indonesia serta melakukan investigasi atas laporan pelanggaran.
  7. Kerja Sama Internasional: Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional seperti UNESCO, UNHCHR, dan ICRC dalam upaya penyelesaian masalah pelanggaran HAM di Indonesia.
  8. Penegakan Aturan Internasional: Menyertakan Indonesia dalam perjanjian internasional mengenai hak asasi manusia serta memastikan penerapan aturan-aturan tersebut secara efektif di tingkat nasional.
  9. Reformasi Hukum: Melakukan reformasi hukum nasional agar sesuai dengan standar internasional mengenai hak asasi manusia

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Alvin Zatya Vraja_2311011102 -
Alvin Zatya Vraja
2311011102
Manajemen Genap
S1 manajemen

Analisa Isi Artikel:
Artikel ini menyoroti banyaknya pelanggaran HAM di Indonesia pada tahun 2019, termasuk runtuhnya demokrasi dan bangkitnya otoritarianisme.
Beberapa poin penting yang diangkat adalah:
- Kurangnya keadilan dan akuntabilitas dalam pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan aparat keamanan.
– Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
– Diskriminasi gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
– Pemerintah gagal menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu.
– Pelanggaran HAM terus terjadi di Papua.
– Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar hukum.

Positif: Positifnya adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian hak asasi manusia internasional dan peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak.
Hal ini menunjukkan bahwa kita dapat mengharapkan adanya perbaikan dalam situasi hak asasi manusia di masa depan.

Analisis Demokrasi Berbasis Budaya: Demokrasi Indonesia berdasarkan adat istiadat dan nilai-nilai budaya seperti musyawarah untuk mufakat.
Nilai-nilai tersebut mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan bersama dan mengedepankan kesepakatan bersama yang merupakan hakikat demokrasi.
Pendapat tentang Prinsip Demokrasi: Prinsip demokrasi di Indonesia mengakui pentingnya ketuhanan Yang Maha Esa dan nilai-nilai etika dunia lain dalam kehidupan berbangsa.
Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu, namun juga memperhatikan nilai etika dan moral yang tinggi

Praktik demokrasi dan hak asasi manusia: Praktik demokrasi di Indonesia terus menghadapi tantangan dalam melindungi hak asasi manusia.
Meskipun Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 jelas-jelas menekankan penghormatan terhadap hak asasi manusia, namun penerapannya masih belum konsisten.
Banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia yang belum terselesaikan dan semakin terbatasnya ruang lingkup kebebasan sipil menunjukkan kurangnya konsistensi terhadap prinsip-prinsip tersebut.

Sikap terhadap Parlemen:
Apabila seorang anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat namun mempunyai motif politik yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, maka hal tersebut merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi .
Parlemen seharusnya benar-benar mewakili suara rakyat, dan tindakan seperti itu merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga demokrasi kita.

Pendapat tentang kekuasaan karismatik: Menurut saya, kekuasaan yang digunakan untuk memanipulasi kesetiaan dan emosi masyarakat untuk tujuan yang tidak jelas, berdasarkan tradisi atau agama, sangat berbahaya.
Hal ini dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia, karena masyarakat dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan tertentu yang bukan merupakan kepentingan mereka.
Demokrasi yang sehat harus melindungi masyarakat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak asasi setiap orang dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Arista Handayani -
Nama : Arista Handayani
NPM : 2311011029
Prodi : S1 Manajemen
Kelas : Genap

1.) Analisis isi artikel dan hal positif yang didapat. 
Artikel tersebut memberikan gambaran yang mendalam tentang kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, khususnya selama tahun 2019. Dari perspektif penegakan HAM, artikel ini menyoroti beberapa isu kritis seperti Kinerja HAM yang Buruk, Demokrasi dan Kebebasan Sipil, Pelanggaran dan Diskriminasi, Kasus Papua dan Langkah Reformasi. Meskipun menghadapi tantangan yang signifikan, ada upaya yang dilakukan untuk memperbaiki situasi HAM di Indonesia. Langkah-langkah reformasi yang disebutkan menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kondisi HAM, meskipun masih ada jalan panjang yang harus ditempuh.
Hal positif yang saya dapatkan dari artikel ini adalah:
• Artikel ini meningkatkan kesadaran tentang isu-isu HAM dan pentingnya kritik konstruktif terhadap pemerintah.
• Meskipun menghadapi banyak tantangan, artikel ini memberitahukan bahwa masih ada harapan untuk perubahan positif, seperti ditunjukkan oleh gerakan mahasiswa dan komunitas masyarakat yang berjuang untuk hak-hak mereka.
• Artikel ini menekankan peran penting masyarakat sipil dalam penegakan HAM dan memastikan pemenuhan indikator HAM.

2.) Analisis nilai-nilai adat istiadat/budaya asli dan prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa. 
Demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai nilai adat istiadat/budaya asli memiliki ciri khas yang unik.Nilai-nilai ini tercermin dalam konsep Demokrasi Pancasila, seperti musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan, dan gotong royong. Ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia secara tradisional menyelesaikan perbedaan dan mengambil keputusan bersama, yang berakar pada adat istiadat lokal.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa adalah salah satu aspek yang membedakan demokrasi Indonesia dari banyak sistem demokrasi lainnya. Prinsip ini menegaskan bahwa penyelenggaraan negara harus taat dan konsisten dengan nilai-nilai ketuhanan. Ini merupakan bentuk penghormatan terhadap keragaman agama dan kepercayaan di Indonesia, serta pentingnya moralitas dan etika dalam kegiatan politik dan sosial. Prinsip ini juga menekankan tanggung jawab moral individu dan pemimpin untuk bertindak dengan baik dan mengutamakan kepentingan umum.

3.) Praktik demokrasi Indonesia yang menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia.
Praktik demokrasi di Indonesia berusaha untuk sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia, meskipun masih ada tantangan dan ruang untuk perbaikan. Keterlibatan aktif masyarakat sipil dan penegakan hukum yang adil menjadi hal yang penting untuk memastikan bahwa praktik demokrasi di Indonesia terus berkembang dan memenuhi aspirasi rakyatnya.

4.) Sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat? 
Kondisi seperti ini tentu sangat merugikan masyarakat, sikap yang mungkin dapat saya lakukan atas nama rakyat indonesia terhadap anggota parlemen yang tidak mencerminkan kepentingan nyata mereka, seharusnya adalah aktif dan kritis seperti meningkatka kesadaran, berpartisipasi dalam diskusi publik, forum, atau proses pembuatan kebijakan untuk menyuarakan pendapat.

5.) Pendapat mengenai pihak-pihak yang menggerakan loyalitas dan emosi rakyat menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas, dan hubungannya dengan konsep HAM saat ini? Menurut saya, ketika emosi digunakan untuk memanipulasi atau mengeksploitasi rakyat, hal ini dapat mengarah pada pelanggaran HAM dan merusak integritas proses demokratis. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat sipil, lembaga pengawas, dan media untuk memainkan peran mereka dalam memastikan bahwa kekuasaan digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan HAM. Hubungan antara kekuasaan kharismatik, emosi rakyat, dan HAM dalam demokrasi saat ini adalah kompleks dan memerlukan keseimbangan yang hati-hati antara kepemimpinan yang inspiratif dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan HAM. Keterlibatan dan edukasi warga negara yang aktif sangat penting untuk memastikan bahwa demokrasi tetap sehat dan HAM dihormati.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rahma Aulia Putri -

Nama: Rahma Aulia Putri

NPM: 2311011080

Kelas: Genap

Prodi: S1-Manajemen

 

A.    Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Menurut saya, artikel tersebut membahas tentang penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, dengan fokus pada tahun 2019 yang dianggap sebagai tahun yang buruk dalam penegakan HAM di Indonesia. Artikel tersebut mencatat bahwa pemerintah Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, termasuk mengatasi pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam (SDA). Dalam artikel tersebut, beberapa pakar mengomentari situasi HAM di Indonesia dan menyoroti beberapa hal yang perlu diperbaiki. Mereka menyoroti bahwa tidak ada proses keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan, serta kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pengungkapan kebenaran, dan pemulihan untuk korban pelanggaran HAM masa lalu. Namun, artikel tersebut juga menyoroti beberapa hal yang positif, seperti kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara dan keterlibatan masyarakat sipil dalam penegakan HAM. Mereka juga menyoroti bahwa Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional dan masih terus berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya.

 

B.    Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia!  Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi  Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?

Menurut saya tentang demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia adalah bahwa demokrasi Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda dengan demokrasi di negara lain. Demokrasi Indonesia, yang dikenal sebagai Demokrasi Pancasila, didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia, serta prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa memiliki implikasi yang signifikan terhadap sistem politik dan kehidupan masyarakat Indonesia. Prinsip ini menekankan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan masyarakat dan politik. Dalam praktiknya, prinsip ini mempengaruhi cara masyarakat Indonesia berinteraksi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam proses politik.

 

C.    Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

Menurut saya, praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki beberapa keterbatasan dan permasalahan yang mempengaruhi kesesuaian dengan Pancasila dan UUD NRI 1945, serta nilai hak asasi manusia. Untuk meningkatkan kesesuaian dengan Pancasila dan UUD NRI 1945, serta nilai hak asasi manusia, diperlukan upaya yang lebih lanjut untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kebebasan berekspresi, keadilan sosial, perlindungan hak asasi manusia, dan transparansi dan akuntabilitas.


D.  Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Sikap saya mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah bahwa hal ini sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila dan UUD NRI 1945.Dalam demokrasi, anggota parlemen diharapkan untuk mewakili kepentingan rakyat dan mengambil keputusan yang sesuai dengan kepentingan masyarakat. Namun, jika mereka mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat, maka hal ini dapat dianggap sebagai bentuk korupsi dan tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.


E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Manurut saya, mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas adalah bahwa hal ini sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.Dalam demokrasi, kekuasaan harus dipegang oleh rakyat atau warga negara secara langsung atau melalui perwakilan yang mereka pilih. Kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama dapat menggerakan loyalitas dan emosi rakyat, tetapi jika digunakan untuk tujuan yang tidak jelas atau untuk memanipulasi rakyat, maka hal ini dapat dianggap sebagai bentuk manipulasi dan tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Galan Atfahri -
Nama: galan atfahri

NPM: 2311011051

Kelas: Ganjil

Prodi: S1 Manajemen

1.Artikel ini membahas tentang kondisi HAM di Indonesia yang mengalami kemunduran pada tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa indikatornya adalah:
Ketiadaan proses keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM masa lalu.
Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
Pelanggaran HAM yang masih berlangsung di Papua.
Hukuman kejam seperti vonis mati dan eksekusi di luar pengadilan.
namun ada beberapa hal positif yang dapat kita ambil, yaitu
Kesadaran tentang pentingnya HAM di Indonesia semakin meningkat.
Masyarakat sipil semakin aktif dalam memperjuangkan HAM.
Pemerintah mulai menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.

2. Musyawarah mufakat: Ini adalah cara pengambilan keputusan yang didasarkan pada kesepakatan bersama. Nilai ini sejalan dengan prinsip demokrasi yang menekankan partisipasi dan kolaborasi.
Gotong royong: Ini adalah semangat kerjasama dan saling membantu antar anggota masyarakat. Nilai ini menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian sosial yang penting dalam demokrasi.
Toleransi: Ini adalah sikap saling menghormati antar pemeluk agama dan budaya yang berbeda. Nilai ini menjunjung tinggi keberagaman dan inklusivitas yang merupakan aspek penting dalam demokrasi yang sehat.
Keadilan sosial: Ini adalah cita-cita untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera bagi semua. Nilai ini sejalan dengan prinsip demokrasi yang menekankan keadilan dan pemerataan.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa adalah ide yang mulia. Prinsip ini memiliki potensi untuk menciptakan demokrasi yang lebih adil, toleran, dan inklusif.

3. Demokrasi Indonesia saat ini masih dalam tahap perkembangan dan masih jauh dari sempurna. masih banyak rakyat Indonesia yang belum mendapatkan hak atas pendidikan, kesehatan, dan perumahan yang layak. pembatasan kebebasan berekspresi, beragama, dan berkumpul.

4. Anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah tindakan yang tidak terpuji. Tindakan tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan harus dikecam. Masyarakat perlu kritis terhadap kinerja anggota parlemen dan memilih pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat

5. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, yang tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan bentuk manipulasi dan penyalahgunaan kekuasaan. Tindakan tersebut melanggar hak asasi manusia dan harus dihentikan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Intan Purnamasari -
nama : intan purnamasari
npm : 2311011059
kelas : ganjil
prodi : s1 manajemen

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
jurnal tersebut menceritakan tentang penegakan HAM di Indonesia pada tahun 2019.
pada sisi negatif, banyak pemerintah yang tidak berlaku adil dalam penegakan HAM dan juga adanya diskriminasi gender.
pada sisi positif, pemerintah berusaha untuk meningkatkan perlindungan HAM melalui langkah langkah reformasi.
sisi positif yang dapat diambil adalah, itu artinya pemimpin dalam negara ini masih ada usaha dalam memperbaiki pemberlakuan HAM untuk masyarakatnya.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Demokrasi Indonesia berakar kuat pada warisan budaya negara yang beragam, yang mencakup berbagai kelompok agama dan etnis. Salah satu aspek penentu budaya Indonesia adalah toleransi dan penerimaan terhadap perbedaan, yang tercermin dalam semboyan bangsa, "Bhinneka Tunggal Ika". Indonesia memiliki sejarah panjang dalam merangkul keberagaman keyakinan agama, dengan enam agama yang diakui secara resmi. Dalam masyarakat tradisional Indonesia, keputusan sering kali diambil melalui konsultasi dan konsensus di antara anggota masyarakat, sebuah praktik yang terus mempengaruhi sistem politik modern. Budaya Indonesia menghargai tanggung jawab kolektif dan partisipasi aktif dalam urusan masyarakat. Prinsip ini tercermin dalam meluasnya keberadaan berbagai jenis organisasi, termasuk dewan desa tradisional yang dikenal sebagai “adat” dan organisasi kemasyarakatan yang lebih formal. saya yakin demokrasi Indonesia dilandasi oleh prinsip persatuan dalam kebhinekaan, inklusivitas, tanggung jawab kolektif, dan partisipasi aktif. Nilai-nilai ini tertanam kuat dalam warisan budaya negara dan menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan sistem demokrasi yang kuat dan tangguh.
prinsip ketuhanan Yang Maha Esa dalam demokrasi Indonesia mencerminkan hak dasar setiap individu atas kebebasan beragama yang dilindungi oleh konstitusi. Prinsip ini sangat penting dalam menjaga sifat majemuk dan toleran masyarakat Indonesia, sehingga memungkinkan penganut agama yang berbeda untuk hidup berdampingan secara harmonis dalam satu negara.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini sebagian besar menjunjung tinggi prinsip-prinsip Pancasila, khususnya gagasan persatuan dalam keberagaman, keadilan sosial, dan demokrasi. Namun, ada kalanya implementasinya gagal, terutama di wilayah yang terkena dampak korupsi atau perebutan kekuasaan di tingkat lokal. Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meskipun menjamin hak asasi manusia dan kebebasan mendasar, penafsiran dan penerapannya dapat berbeda-beda tergantung pada konteks dan kerangka penafsiran yang digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan. Meskipun demikian, secara keseluruhan, praktik demokrasi di Indonesia dapat dianggap menjunjung tinggi semangat Konstitusi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

D. Bagaimana sikap Anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Saya mengutuk keras tindakan yang dilakukan anggota parlemen tersebut. Sebagai wakil terpilih, mereka mempunyai kepercayaan dan tanggung jawab, serta harus selalu mengutamakan kepentingan konstituen di atas agenda pribadi. Jika hal ini tidak dilakukan, maka hal ini akan melemahkan fondasi demokrasi dan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap proses politik.

E. Bagaimana pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang dicabut dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah menerapkan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Para pemimpin karismatik atau partai politik yang berakar pada tradisi atau agama berpotensi memainkan peran penting dalam memobilisasi dukungan dan mempengaruhi sentimen publik. Namun, ketika kekuasaan tersebut digunakan dengan cara mengorbankan hak dan kesejahteraan individu untuk tujuan yang tidak jelas, maka hal ini akan menimbulkan ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Penting bagi individu dan lembaga dalam negara demokrasi yang matang untuk tetap waspada terhadap upaya apa pun yang dilakukan oleh para pemimpin karismatik atau partai politik yang merusak proses demokrasi dan hak asasi manusia demi keuntungan pribadi atau organisasi mereka. Hal ini memerlukan masyarakat yang memiliki informasi, pers yang bebas, dan lembaga peradilan yang independen, yang semuanya bekerja sama untuk meminta pertanggungjawaban pihak yang berkuasa atas tindakan mereka.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Syayyidah Zahra Navisyah.M -
NAMA : SYAYYIDAH ZAHRA N. M
NPM : 2311011022
KELAS : S1 MANAJEMEN GENAP

A. Isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kewajiban HAM. Meskipun terdapat beberapa langkah reformasi yang dilakukan, seperti meratifikasi perjanjian HAM internasional dan komitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya, kinerja Indonesia terkait HAM masih dianggap buruk. Artikel ini juga menyoroti beberapa isu HAM yang masih berlangsung, seperti pelanggaran HAM berat di masa lalu, penanganan konflik sumber daya alam, dan diskriminasi berbasis gender. Namun, artikel ini juga menunjukkan bahwa beberapa perkembangan baik terjadi, seperti kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara dan perjuangan masyarakat untuk mempertahankan hak-hak mereka.

Analisis yang dapat diberikan adalah bahwa Indonesia masih memiliki jarak yang signifikan untuk mencapai standar HAM yang lebih baik. Meskipun terdapat beberapa langkah yang diambil, masih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan perlindungan HAM yang lebih baik. Keterlibatan masyarakat sipil dalam penegakan HAM juga sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil berdasarkan pada asumsi moralitas dan populisme semata tanpa data dan ilmu.

B. Berdasarkan nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia, demokrasi Indonesia seharusnya berorientasi pada nilai-nilai kebhinekaan, keadilan, dan kebebasan. Dalam konteks ini, demokrasi Indonesia harus memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses keputusan dan memiliki hak untuk dihormati dan dilindungi. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa harus memastikan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan pada nilai-nilai agama dan moral yang lebih tinggi, serta memastikan bahwa hak asasi manusia diperlakukan dengan adil dan tidak diskriminatif.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Meskipun terdapat beberapa langkah yang diambil untuk memastikan perlindungan HAM, masih banyak yang perlu dilakukan untuk memenuhi kewajiban HAM. Pancasila dan UUD NRI 1945 sebagai landasan dasar demokrasi Indonesia harus dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan, serta memastikan bahwa hak asasi manusia diperlakukan dengan adil dan tidak diskriminatif.

D. Sikap saya mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah bahwa hal ini tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang seharusnya berorientasi pada kepentingan rakyat. Anggota parlemen harus memastikan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan pada kepentingan rakyat dan tidak hanya untuk kepentingan politik mereka sendiri.

E. Pendapat saya mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas adalah bahwa hal ini tidak sesuai dengan konsep HAM. Kekuasaan kharismatik harus digunakan untuk memastikan perlindungan HAM dan kepentingan rakyat, bukan untuk memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Muhammad Aditya Ramandha -
Muhammad Aditya Ramandha
2311011026
Genap
S-1 Manajemen

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Artikel ini mengulas kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia sepanjang 2019, menyoroti banyaknya tantangan seperti kurangnya keadilan untuk pelanggaran HAM berat, pembatasan kebebasan sipil, diskriminasi berbasis gender, dan pelanggaran HAM di Papua. Meski demikian, ada beberapa langkah positif seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional dan komitmen reformasi dari pemerintah. Gerakan masyarakat sipil juga menunjukkan perlawanan kuat terhadap kebijakan merugikan, menandakan harapan untuk masa depan HAM yang lebih baik di Indonesia.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?

Demokrasi Indonesia yang berakar pada adat istiadat menekankan musyawarah untuk mufakat, mencerminkan kebersamaan. Demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa menggabungkan nilai-nilai religius dalam kehidupan bernegara, menjaga moral dan etika berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan. Tantangannya adalah menyeimbangkan kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia dengan nilai-nilai religius dan adat istiadat agar tidak terjadi pelanggaran hak-hak individu atau kelompok.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan besar dalam menegakkan prinsip-prinsip Pancasila, UUD NRI 1945, dan hak asasi manusia (HAM). Meskipun ada upaya reformasi dan ratifikasi perjanjian internasional, pembatasan kebebasan sipil, diskriminasi gender, dan pelanggaran HAM di Papua menunjukkan kemunduran. Upaya masyarakat sipil dan gerakan mahasiswa memberikan harapan, tetapi masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai demokrasi yang sepenuhnya menghormati HAM.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik pribadi yang bertentangan dengan kepentingan masyarakat, ini mencerminkan krisis representasi dan kepercayaan dalam demokrasi. Masyarakat dan organisasi sipil harus mengkritik dan mengawasi tindakan parlemen, memastikan transparansi dan akuntabilitas. Partisipasi aktif warga, pendidikan politik, dan peran media sangat penting untuk mengedukasi publik dan memantau kinerja parlemen. Mendesak reformasi sistem politik dan penegakan hukum yang tegas terhadap penyalahgunaan wewenang juga diperlukan untuk memastikan parlemen bekerja sesuai dengan kepentingan rakyat.

E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Pemimpin dengan kekuasaan karismatik yang menggerakkan rakyat untuk tujuan tidak jelas, bahkan hingga mengorbankan mereka, menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan dan manipulasi. Ini bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia (HAM) yang menekankan kebebasan dan martabat individu. Dalam era demokrasi modern, penting adanya mekanisme pengawasan yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan perlindungan HAM, serta masyarakat yang kritis untuk mengawasi dan menuntut pertanggungjawaban dari pemimpin.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rahma aliyati 2311011030 -
NAMA : RAHMA ALIYATI
NPM : 2311011030
KELAS : MANAJEMEN GENAP
PRODI : S1 MANAJEMEN
ANALISI ARTIKEL
a. Artikel tersebut mengkritisi kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Beberapa lembaga, seperti Komisi Nasional HAM dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, mencatat bahwa masih terdapat banyak pelanggaran HAM yang perlu ditangani oleh pemerintah, termasuk pelanggaran HAM berat di masa lalu dan konflik sumber daya alam.
Artikel juga mencatat beberapa masalah, seperti pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender, kegagalan dalam memberikan keadilan dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM, serta penjatuhan hukuman kejam dan eksekusi di luar pengadilan. artikel juga menyebut adanya perkembangan positif, seperti langkah reformasi yang dilakukan Indonesia dalam memperbaiki perlindungan HAM, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Misalnya, Indonesia telah meratifikasi sebagian besar perjanjian HAM internasional dan masih berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya. Selain itu, gerakan mahasiswa dan masyarakat juga terlihat sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah dalam hal perlindungan HAM.
b. menurut pendapat saya, demokrasi Indonesia yang diambil dari adat istiadat atau budaya asli masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keberagaman yang kaya dan nilai kebiasaan seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan keadilan sosial. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mengandung makna bahwa segala kegiatan dan keputusan dalam negara harus berlandaskan pada nilai-nilai moral dan etika yang tinggi sesuai dengan ajaran agama dan budaya Indonesia.
c. menurut pendapat saya Pada hakikatnya praktik demokrasi yang sesuai dengan Pancasila adalah Selalu didasarkan pada kekeluargaan dan gotong royong. Pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Terdapat keselarasan antara hak dan kewajiban. Menghargai hak asasi manusia. Sehingga, praktiknya masih kerap kali terdapat penyimpangan terhadap demokrasi pancasila tersebut, secara statistik indeks demokrasi Indonesia bertengger di posisi 52.
d. Sikap saya terhadap situasi dimana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat sambil menjalankan agenda politiknya sendiri dan menyimpang dari kepentingan masyarakat setempat yang sebenarnya adalah Penting bagi kita untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, mendorong partisipasi publik, meningkatkan pendidikan politik, dan mendukung reformasi sistem politik.
e.Menurut pendapat saya penggunaan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk memobilisasi loyalitas dan emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas menjadi hal yang sangat berbahaya dan harus dihindari. Karena hal ini bertentangan dengan prinsip demokrasi Indonesia yang mengutamakan transparasi dan akuntabilitas sehingga segala sesuatu yang dilakukan oleh penguasa/pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang tidak jelas ini dapat menjadi ancaman bagi prinsip dasar HAM yaitu seperti hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, hak atas informasi, dan hak untuk tidak diperlakukan secara sewenang-wenang. Maka dari itu pada era demokrasi dewasa saat ini kita harus lebih kritis dan waspada terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan kekuasaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Siti Zahidah -
Nama : Siti Zahidah
NPM : 2351011015
Kelas : Ganjil
Prodi : S1 Manajemen
1. Agenda HAM mengalami kemacetan, mutu HAM pun mengalami kemunduran, dan bahkan begitu banyak serangan terhadap para pembela HAM.
Pertama, tidak ada proses keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Kedua, menguatnya pembatasan kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama yang sewenang-wenang melalui aturan maupun praktik kebijakan.
Ketiga, diskriminasi berbasis gender yang mengakar serta pelanggaran hak-hak perempuan yang diikuti oleh pernyataan pejabat yang diskriminatif dan merendahkan martabat perempuan.
Keempat, kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pengungkapan kebenaran, dan pemulihan untuk korban pelanggaran HAM masa lalu. Kelima, pelanggaran HAM yang masih berlangsung bahkan meningkat tajam di Papua. Dan keenam, berlanjutnya penjatuhan dan penerapan hukuman kejam baik melalui vonis mati maupun juga tindakan-tindakan eksekusi hukum di luar pengadilan, dengan cara tembak di tempat misalnya.

Sisi positif :
Amnesty International mengakui bahwa Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik.
Misalnya, Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional, dan masih terus terlihat berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya meski belum terwujud. Salah satunya adalah konvensi PBB untuk perlindungan semua orang dari penghilangan paksa.Di Bali, gerakan masyarakat masih kuat menolak reklamasi Teluk Benoa. Di Kendeng, Jawa Tengah, komunitas masyarakat pegunungan masih mampu mempertahankan tuntutannya di tengah tekanan dari segala penjuru - termasuk ancaman kriminalisasi dan kekerasan.
2. Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi
3. Keberadaan Hak Asasi Manusia dalam konsepsi Negara hukum dalam demokrasi di Indonesia suatu hal yang paling mendasar. Namun konsepsi pengaturan hak asasi manusia oleh negara tersebut bukan berarti terjadinya pengekangan hak asasi manusia oleh Negara, namun dalam konsepsinya adalah pengaturan oleh Negara. Dalam suatu Negara yang berdemokrasi, Implementasi Hak Asasi Manusia merupakan suatu keharusan. Tingkatan implementasi demokrasi dan hak asasi manusia juga dipengaruhi oleh peran Negara. Implementasi demokrasi dan Hak asasi manusia yang berkedaulatan rakyat merupakan cita-cita yang ingin dicapai.
Dalam praktiknya sendiri, Indonesia masih belum sempurna sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila. Masih banyak penyelewengan yang dilakukan sebagian besar masyarakat atau pun pemerintahan. Sebagai contoh kasus di Papua yang masih belum ada perkembangan sampai saat ini, hal ini menunjukkan bahwa negara Indonesia masih memiliki PR dalam urusan HAM itu sendiri. Baik bagi kita masyarakat ataupun pemerintahannya sendiri.
4.Sikap saya terhadap anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat sangat kecewa. Karena hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat namun nyata nya tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi, sehingga muncul rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.
5.kepemimpinan karismatik dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin. Di era demokrasi modern, penting untuk menjaga agar kekuasaan tidak disalahgunakan dan tetap dalam kerangka hukum serta etika yang menjunjung tinggi HAM. Manipulasi emosi rakyat untuk kepentingan sempit bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar HAM yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Panca Hadi Prayoga -
Nama : Panca Hadi Prayoga
NPM : 2311011056
Kelas : Genap

Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia
1. Analisis Isi Artikel:

Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang diangkat adalah:

- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis sex dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

Hal Positif:

Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:

Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai otherworldly dan ethical dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:

Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:

Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan motivation politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:

Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Inez Argya A_ 2311011095 -
inez argya ardhani
2311011095

Analisis Isu Terkait HAM di Indonesia

Artikel tersebut menyoroti buruknya kinerja HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, terutama menjelang peringatan Hari Hak Asasi Manusia sedunia pada 10 Desember. Komnas HAM dan LBH Jakarta mencatat banyak pelanggaran HAM, terutama pelanggaran berat di masa lalu dan konflik sumber daya alam. LBH Jakarta juga mengungkapkan kemunduran demokrasi dan munculnya kembali otoritarianisme.

Menurut Usman Hamid dari Amnesty International Indonesia, 2019 dianggap sebagai tahun kelam bagi HAM di Indonesia. Agenda HAM mengalami kemacetan, dan serangan terhadap pembela HAM meningkat. Beberapa masalah utama meliputi kurangnya akuntabilitas atas pelanggaran oleh aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, pelanggaran hak perempuan, kegagalan menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu, peningkatan pelanggaran HAM di Papua, serta hukuman kejam seperti vonis mati dan eksekusi di luar pengadilan. Meskipun demikian, ada beberapa langkah reformasi dan ratifikasi perjanjian internasional yang menunjukkan komitmen Indonesia terhadap HAM. Gerakan mahasiswa dan masyarakat juga menunjukkan perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan HAM.

Asmin Fransiska dari Universitas Katolik Atma Jaya memberikan kritik umum terhadap Pengadilan HAM yang belum berhasil mengadili pelanggar HAM. Ia juga menekankan bahwa penyelesaian pelanggaran masa lalu tanpa pengungkapan kebenaran hanya akan menciptakan impunitas. Situasi di Papua menjadi perhatian khusus dengan kasus seperti Wasior dan Wamena yang belum terselesaikan, serta diskriminasi rasial yang tidak diakui oleh pemerintah. Masalah-masalah lainnya termasuk kemiskinan, ketidaksetaraan akses ekonomi, kesehatan, dan pendidikan yang sering tertutupi oleh isu pemekaran daerah dan kemerdekaan.

Kesimpulannya, artikel ini menyoroti banyak tantangan yang masih dihadapi Indonesia dalam penegakan HAM. Meskipun ada beberapa langkah positif yang telah diambil, isu utama seperti kurangnya akuntabilitas atas pelanggaran oleh aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan meningkatnya pelanggaran di Papua menunjukkan bahwa penegakan HAM masih memerlukan perbaikan signifikan. Peran masyarakat sipil sangat penting dalam memastikan pemenuhan HAM dan mengkritisi kebijakan yang tidak berdasarkan data dan ilmu.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Naufal Fadhil Ramadhan -

Nama : Naufal Fadhil Ramadhan

NPM : 2311011117

Kelas : MNJ Ganjil


A. Artikel ini menggambarkan kondisi penegakan HAM di Indonesia pada tahun 2019 yang secara umum dinilai belum memadai oleh berbagai institusi dan pakar. Permasalahan utama yang disoroti meliputi pelanggaran HAM berat di masa lalu, pembatasan kebebasan sipil, diskriminasi gender, pelanggaran HAM di Papua, serta praktik hukuman mati dan pembunuhan di luar proses hukum. Usman Hamid dari Amnesty International dan Asmin Francisca dari Universitas Katolik Atma Jaya mengkritik lambatnya proses keadilan dan akuntabilitas, serta diskriminasi dan impunitas. Kemenangan Positif Komitmen terhadap reformasi hak asasi manusia: Meski menghadapi banyak tantangan, Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk meratifikasi perjanjian internasional tentang hak asasi manusia. Gerakan sosial yang kuat: Kebangkitan gerakan mahasiswa dan komunitas sebagai bentuk kontrol sosial memberikan harapan bagi perbaikan hak asasi manusia di masa depan. Advokasi terus berlanjut: Organisasi seperti Amnesty International dan LBH Jakarta terus menyerukan perbaikan dan menunjukkan upaya berkelanjutan untuk melindungi hak asasi manusia.


B. Demokrasi di Indonesia seringkali dikaitkan dengan budaya daerah dan nilai-nilai tradisional yang berbeda. Konsep musyawarah dan gotong royong merupakan dua nilai budaya yang sering dijadikan landasan demokrasi di Indonesia. Konsultasi melibatkan proses pengambilan keputusan yang inklusif dan partisipatif, dan gotong royong menekankan kerja sama dan solidaritas masyarakat. Prinsip demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan dasar falsafah Pancasila yang di dalamnya nilai-nilai spiritual dan religiusitas memegang peranan penting. Artinya demokrasi Indonesia menghormati keberagaman agama dan kepercayaan, dan segala kebijakan dan tindakan pemerintah diharapkan memperhatikan nilai-nilai moral dan etika yang dianut oleh agama.


C. Menurut saya, praktik demokrasi di Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam penerapan asas Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dimana kebebasan berpendapat dan berekspresi seringkali dibatasi, banyak kasus yang terjadi dimana kebijakan ini bersifat restriktif. Tindakan pemerintah tidak sepenuhnya mencerminkan kehendak rakyat dan melanggar hak asasi manusia.

D. Ketika anggota parlemen melaksanakan agenda politik yang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat yang sebenarnya, hal ini merusak prinsip demokrasi dan merusak kepercayaan masyarakat. Anggota Parlemen harus berperan sebagai wakil rakyat dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan konstituennya. Menurut pendapat saya, mekanisme akuntabilitas yang lebih kuat diperlukan untuk memastikan bahwa anggota parlemen benar-benar bertindak demi kepentingan rakyat. Untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan, kita harus meningkatkan partisipasi masyarakat dan transparansi dalam pengambilan keputusan.

E. Kekuasaan yang tidak hanya didasarkan pada agama tetapi juga pada karisma dan tradisi dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, hal ini dapat menginspirasi masyarakat dan memobilisasinya untuk tujuan baik. Di sisi lain, hal ini juga dapat digunakan untuk memobilisasi loyalitas dan emosi masyarakat untuk tujuan yang tidak jelas atau merugikan. Penyalahgunaan kekuasaan karismatik seringkali melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia. Dalam negara demokrasi modern, penting untuk memastikan bahwa semua bentuk kekuasaan, termasuk kekuasaan karismatik, diawasi dan diatur sesuai dengan prinsip hukum dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan dan pengaturan yang ketat terhadap mereka yang mempunyai kekuasaan karismatik. Mendidik masyarakat tentang hak asasi manusia dan pentingnya sikap kritis terhadap penyelenggara juga penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.


In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Dimas Farevi Abdullah -
Nama : Dimas Farevi Abdullah
NPM : 2311011049
Kelas : Manajemen Ganjil

1. Artikel ini mengulas kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019, yang dinilai buruk oleh beberapa lembaga dan pakar. Kinerja HAM masih banyak yang perlu diperbaiki, terutama pelanggaran masa lalu dan konflik sumber daya alam. Demokrasi mengalami kemunduran dengan terbatasnya kebebasan sipil.

Usman Hamid dari Amnesty International menyebut 2019 sebagai tahun kelam bagi HAM di Indonesia, dengan kemunduran dalam kebebasan berekspresi dan hak perempuan, serta masalah di Papua yang tidak terselesaikan. Asmin Fransiska menyoroti diskriminasi dan rasisme di Papua, serta perlunya pengungkapan kebenaran dalam rekonsiliasi pelanggaran HAM masa lalu.

Namun, ada beberapa perkembangan positif, seperti langkah reformasi kunci, ratifikasi perjanjian internasional HAM, dan aktifnya gerakan mahasiswa serta masyarakat sipil dalam memperjuangkan HAM. Meskipun kondisi HAM buruk, ada harapan dari upaya reformasi dan gerakan sosial.

2. Demokrasi Indonesia banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai adat dan budaya asli, seperti musyawarah untuk mufakat dan gotong royong, yang mendorong partisipasi aktif dan kerja sama dalam masyarakat. Prinsip ini mencerminkan demokrasi lokal yang deliberatif dan solid.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa, sebagaimana tertuang dalam Pancasila, menekankan bahwa kebebasan dan hak harus dijalankan dengan tanggung jawab dan hormat terhadap nilai-nilai agama. Ini memberikan kerangka moral dan etika dalam berdemokrasi, penting untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang beragam. Namun, perlu memastikan prinsip ini tidak membatasi kebebasan individu atau mendiskriminasi kelompok tertentu.

3. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta nilai hak asasi manusia. Masih ada pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan berekspresi, dan diskriminasi yang perlu diatasi. Masyarakat sipil perlu terus berperan dalam memastikan penegakan HAM dan kritik terhadap kebijakan yang tidak berdasarkan data dan ilmu.

4. Anggota parlemen seharusnya menjadi suara rakyat, bukan menjalankan agenda politik pribadi mereka sendiri. Sikap seperti itu merugikan masyarakat dan melanggar kepercayaan yang diberikan kepada mereka.

5. Pendapat saya adalah tindakan tersebut tidak etis dan merugikan. Kekuasaan yang memanfaatkan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas melanggar prinsip hak asasi manusia dalam era demokrasi saat ini. Semua individu memiliki hak untuk dihormati dan tidak boleh dimanipulasi untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Desti riani 2311011122 -
Nama : Desti Riani
NPM : 2311011122
Kelas : Manajemen Genap
Prodi : s1 manajemen

Jawaban studi kausus:

1. Dapat dilihat bahwa artikel tersebut menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan serius dalam penegakan HAM di Indonesia, ada upaya positif yang telah dilakukan, seperti langkah reformasi dan peran masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Hal ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan dimasa depan.

2. Demokrasi di Indonesia, dalam konteks nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat, menyoroti pentingnya inklusivitas dan penghargaan terhadap keberagaman. Namun, masih juga terdapat tantangan seperti rasisme yang tidak diakui secara luas dan isu ketidaksetaraan akses ekonomi, kesehatan, dan pendidikan yang masih menjadi masalah yang serius.

3. Adapun prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai moral dan keadilan dalam pembangunan negara. Namun, dalam praktiknya, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwasanya demokrasi sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai HAM.

4. Terkait dengan anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri, hal ini menunjukkan adanya perpecahan antara kepentingan politik dan kepentingan masyarakat. Ini menunjukkan perlunya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik yang lebih besar dalam proses politik.

5. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik, baik berakar dari tradisi maupun agama, memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Namun, penggunaan kekuasaan tersebut harus sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan menghormati hak asasi manusia, bukan untuk kepentingan pribadi atau agenda yang tidak jelas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Vani Vadilah Rihma Yanti 2311011132 -
Nama : Vani Vadilah Rihma Yanti
NPM : 2311011132
Manajemen Genap

Analisis Soal
A. artikel tersebut menjelaskan tentang situasi HAM di Indonesia pada tahun 2019 yang suram, dengan banyaknya pelanggaran dan ketidakadilan yang belum terselesaikan. Kritik utama adalah kurangnya akuntabilitas, diskriminasi yang masih kuat, dan kegagalan dalam mengatasi pelanggaran HAM masa lalu serta isu-isu rasisme dan ketidaksetaraan. Namun, ada beberapa harapan dengan adanya langkah-langkah reformasi yang dilakukan dan peran aktif masyarakat sipil. Kritik utama adalah kurangnya akuntabilitas, diskriminasi yang masih kuat, dan kegagalan dalam mengatasi pelanggaran HAM masa lalu serta isu-isu rasisme dan ketidaksetaraan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia terus berusaha untuk memperbaiki penegakan HAM di Indonesia.

B. Demokrasi Indonesia memiliki akar yang kuat dalam nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakatnya. contohnya musyawarah mufakat yang menjunjung tinggi dialog, perundingan, dan konsensus untuk mencapai mufakat bersama dan gotong royong yang mencerminkan kerja sama dan kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama untuk membangun masyarakat yang inklusif dan partisipatif.
Sebagai umat beragama Islam, saya tentunya sangat setuju tentang prinsip demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa. karena dengan hal tersebut maka akan tercipta keselarasan dan keseimbangan antar hak dan kewajiban asasi manusia.  demokrasi ini juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan martabat manusia sehingga hal ini dapat membangun dan menciptakan demokrasi yang adil, sejahtera, dan bermartabat bagi masyarakat Indonesia. 

C. Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih dalam tahap perkembangan dengan berbagai tantangan. Di satu sisi, terdapat kemajuan yang signifikan, seperti pemilu yang demokratis dan partisipatif, Kebebasan pers dan berekspresi, dan masyarakat sipil yang aktif. Namun, di sisi lain masih terdapat kesenjangan antara cita-cita demokrasi Pancasila dan UUD 1945 dengan realitas di lapangan, seperti Kesenjangan ekonomi dan sosial, Korupsi, Intoleransi dan diskriminasi, Lemahnya penegakan hukum, Pelanggaran HAM, dan penerapan nilai hak asasi manusia (HAM) juga masih belum optimal. Sehingga diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat sipil, dan akademisi untuk mewujudkan demokrasi yang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan menjunjung tinggi nilai HAM di Indonesia.

D. sikap saya mengenai hal tersebut tentunya melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib, atau mungkin mengangkat masalah tersebut ke media sosial. karena di zaman sekarang terkadang kekuatan dunia Maya lebih besar dari pada kekuatan pemerintah. jika kasus tersebut menjadi viral dan menjadi sorotan masyarakat, maka pemerintah akan menindak tegas hal tersebut. Namun, saya berharap meskipun kasus tersebut tidak viral dan tidak menjadi sorotan media, pemerintah bisa tetep tegas dalam menyelesaikan masalah tersebut.

E. Hal tersebut tentunya bertentangan dengan nilai-nilai dasar demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) yang dijunjung tinggi di era modern. Penyalahgunaan kekuasaan oleh individu atau kelompok jelas merupakan penyimpangan dari prinsip-prinsip demokrasi. Eksploitasi loyalitas dan emosi rakyat juga merupakan bentuk penindasan yang melanggar hak asasi manusia rakyat atas kebebasan berpikir, berekspresi, dan berpartisipasi dalam proses politik secara bebas dan tanpa paksaan. Sehingga di era demokrasi saat ini yang membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi demokrasi dan melindungi hak asasi manusia. Masyarakat sipil harus terus mengawal jalannya demokrasi dan menyuarakan aspirasinya. Individu harus memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam proses politik dan tidak mudah dimanipulasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Lismawati ‎ -
Nama : Lismawati
NPM : 2311011133
Kelas : Manajemen Ganjil
Prodi : S1 Manajemen

Analisis soal
A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan hak asasi manusia dan berikan alasanmu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Jawab:
Dalam artikel dijelaskan bahwa banyak agenda HAM pada tahun 2019 yang mengalami kemacetan seperti
1. tidak ada proses keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan lalu
2. menguatnya pembatasan kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama yang sewenang-wenang melalui aturan maupun praktik kebijakan
3. diskriminasi berbasis gender yang mengakar serta pelanggaran hak-hak perempuan yang diikuti oleh pernyataan pejabat yang diskriminatif dan merendahkan martabat perempuan
4. kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan pengungkapan kebenaran dan pemulihan untuk korban pelanggaran HAM masa lalu
5. pelanggaran HAM yang masih berlangsung bahkan meningkat tajam di Papua
6. berlanjutnya penjatuhan dan penerapan hukuman kerja baik melalui vonis mati maupun juga tindakan-tindakan eksekusi hukum diluar pengadilan dengan cara tembak di tempat misalnya.

Dari artikel ini saya dapat mengetahui mengenai pergerakan HAM di Indonesia, meskipun ada beberapa pelaksanaan HAM yang tidak sesuai, Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik

B. Berikan analisis mu mengenai demokrasi Indonesia di ambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimana pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa?Jawab:
Demokrasi dalam budaya Indonesia memiliki unsur-unsur yang terkait dengan nilai-nilai kebebasan, musyawarah mufakat, dan tolong-menolong. Dalam budaya Indonesia, kebebasan dilihat sebagai nilai yang sangat penting dalam demokrasi, seperti yang dinyatakan dalam penelitian "NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM PENGANGKATAN PUUN/RAJA PADA MASYARAKAT HUKUM ADAT BADUY" yang menunjukkan bahwa nilai kebebasan adalah salah satu tonggak demokrasi lokal1.Demokrasi Indonesia juga dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang terkait dengan kebudayaan lokal, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian "demokrasi indonesia di antara dua sistem politik" yang membandingkan nilai-nilai demokrasi dalam kebudayaan Minangkabau dan Jawa. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai demokrasi dalam budaya Indonesia berasal dari tiga unsur nilai: tradisional, Islam, dan Barat, dan bahwa perpaduan nilai-nilai ini menghasilkan kerancuan dalam peristiwa-peristiwa kontestasi dan kompetisi politik2.Selain itu, penelitian "AKTUALISASI DEMOKRASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT" menunjukkan bahwa konsep demokrasi Pancasila digali dari nilai masyarakat asli Indonesia dengan nilai-nilai yang melekat kepadanya, seperti desa demokrasi, rapat kolektivisme, musyawarah mufakat, tolong-menolong, dan lain-lain. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai kebebasan untuk mengeluarkan pendapat diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan warga negara untuk menentukan wakil-wakilnya yang akan duduk dalam badan perwakilan rakyat maupun sebagai Presiden yang diwujudkan melalui pemilihan umum3.Dalam sintesis, analisis mengenai demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa menunjukkan bahwa demokrasi dalam budaya Indonesia memiliki unsur-unsur yang terkait dengan nilai-nilai kebebasan, musyawarah mufakat, dan tolong-menolong. Nilai-nilai budaya ini mempengaruhi perkembangan demokrasi Indonesia dan memungkinkan perpaduan nilai-nilai lokal dengan praktik demokrasi modern.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Jawab:
Meskipun praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa keterbatasan dalam menghormati hak asasi manusia dan sejalan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI), Indonesia masih memiliki beberapa keterbatasan dalam sistem politik dan pemerintahannya berubah, tapi saya selalu punya beberapa masalah.
Sesuatu yang perlu perhatian dan perbaikan.
Pertama, Indonesia masih memiliki sistem demokrasi perwakilan yang dapat mempengaruhi kualitas keterwakilan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Keterbatasan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: B.
Membatasi akses terhadap informasi, membatasi partisipasi politik, dan membatasi keberagaman dalam partai politik.
Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi secara efektif dalam proses politik dan menghambat perkembangan demokrasi yang lebih inklusif.
Kedua, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan dalam perlindungan hak asasi manusia.
Meskipun Indonesia merupakan negara pihak dalam beberapa perjanjian hak asasi manusia internasional, masih ada beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia yang dilaporkan.
Misalnya, Indonesia terus menghadapi permasalahan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang meluas.
Hal ini dapat mengganggu stabilitas politik dan menghambat perkembangan demokrasi yang lebih seimbang.
Ketiga, Indonesia masih memerlukan perbaikan pada sistem pemerintahan dan kebijakan publiknya.
Meskipun beberapa perubahan telah dilakukan pada sistem pemerintahan di Indonesia, masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penerapan kebijakan yang efektif dan transparan.
Hal ini dapat membatasi kemampuan masyarakat untuk mempengaruhi politik dan menghambat perkembangan demokrasi yang lebih inklusif.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah melihat beberapa perubahan dalam sistem politik dan pemerintahan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
Indonesia, misalnya, telah melakukan beberapa perubahan pada sistem pemilunya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Namun demikian, masih terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Jawab:
Sikap saya terhadap situasi di mana anggota parlemen bertindak atas nama suara rakyat, namun mengejar agenda politiknya sendiri dan menyimpang dari kepentingan masyarakat setempat yang sebenarnya, adalah bahwa hal tersebut bukan untuk kepentingan rakyat tidak berlaku pada sistem demokrasi yang berdasarkan Itu harusnya terjadi.
Situasi seperti ini dapat digolongkan sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan dapat mengganggu stabilitas politik serta menghambat perkembangan demokrasi yang lebih inklusif.
Dalam sistem demokrasi, rakyat memilih wakil-wakil yang mewakili kepentingannya dan mengambil keputusan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat.
Jika para wakil rakyat, atas nama suara rakyat, memaksakan agenda politiknya sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat sebenarnya, maka hal ini bisa dianggap sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan mempengaruhi keputusan yang diambil.
Kami menyarankan beberapa langkah untuk mengatasi situasi ini.
Pertama, perlunya peningkatan kesadaran dan pendidikan politik masyarakat agar mereka dapat lebih aktif berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan memantau aktivitas para pembuat undang-undang.
Kedua, kita perlu menjadikan aktivitas anggota parlemen kita lebih transparan dan dapat ditelusuri, sehingga setiap penyalahgunaan kekuasaan yang ditemukan dapat dipantau dan dihukum.
Ketiga, kita perlu memperbaiki sistem pemerintahan dan kebijakan publik agar kepentingan masyarakat dapat diprioritaskan dan pengambilan keputusan dilakukan secara lebih inklusif.
Ringkasnya, keadaan di mana anggota parlemen bertindak atas nama suara rakyat sambil menjalankan agenda politiknya sendiri dan menyimpang dari kepentingan masyarakat yang sebenarnya merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang tidak terjadi di negara demokratis.
Ini adalah suatu bentuk Sistem seharusnya.

E. Bagaimana pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa ini?
Jawab:
Pendapat saya terhadap partai politik yang memiliki kekuatan karismatik yang berakar pada tradisi dan agama, serta hati untuk menggerakkan loyalitas dan emosi masyarakat yang kerap menjadi korban dengan tujuan yang tidak jelas, adalah sebuah bentuk manipulasi.
Kekuasaan karismatik, yang berakar pada tradisi dan agama, dapat digunakan untuk mempengaruhi tindakan dan keputusan masyarakat.
Namun jika digunakan untuk tujuan yang tidak jelas atau untuk memanipulasi masyarakat, hal tersebut dapat mengganggu stabilitas politik dan menghambat perkembangan demokrasi yang lebih inklusif.
Dalam konteks demokrasi, kekuasaan harus digunakan untuk memajukan kepentingan rakyat dan kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau memanipulasi rakyat.
Kekuasaan karismatik yang berakar pada tradisi dan agama harus digunakan secara bijaksana dan transparan, serta diawasi oleh lembaga yang berwenang untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
Hubungan antara kekuasaan karismatik yang berakar pada tradisi dan agama dengan konsep hak asasi manusia di era demokrasi saat ini adalah hak asasi manusia harus dijamin dan dihormati dalam segala aspek kehidupan, termasuk politik dan pemerintahan.
Kekuasaan karismatik, yang berakar pada tradisi dan agama, harus digunakan untuk memajukan hak asasi manusia dan meningkatkan kesejahteraan sosial, bukan untuk memanipulasi atau mencampuri hak asasi manusia.
Ringkasnya, kekuasaan karismatik yang berakar pada tradisi dan agama harus digunakan secara bijaksana dan transparan, serta diawasi oleh lembaga yang berwenang untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Arta Prayoga Pangestu -
NAMA : Arta Prayoga Pangestu
NPM : 2311011114
Kelas : Manajemen Genap

A. Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa Pada tahun 2019, terlepas dari buruknya kondisi hak asasi manusia di Indonesia, terdapat perkembangan positif seperti reformasi untuk perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk menangani pelanggaran HAM berat di masa lalu dan pembatasan kebebasan berekspresi. Masyarakat sipil dianggap penting dalam memastikan pemenuhan HAM dan mengkritisi kebijakan yang tidak berdasarkan data dan pengetahuan.

B. Dalam prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan yang maha esa maka kita harus selalu mengutamakan sikap toleransi, menghormati dan mempertahankan nilai nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia dengan cara melakukan musyawarah,gotong royong, maupun pluralisme yang mengutamakan kepentingan bersama bukan hanya satu kelompok saja

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan tetapi juga menghadapi beberapa tantangan dalam memenuhi prinsip-prinsip Pancasila, UUD 1945, dan hak asasi manusia. Akan hal itu maka diperlukannya evaluasi atau upaya untuk mencapai kemajuan yang mampu untuk sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD, dan standar hak asasi manusia

D. Sikap terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat seharusnya kritis dan menuntut akuntabilitas dari anggota tersebut. Seharusnya masyarakat menuntut anggota tersebut untuk mengesamping kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingkan bersama karena hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat kepada anggota parlemen tersebut

E. Menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat oleh pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk tujuan yang tidak jelas adalah praktik yang sangat problematis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam era demokrasi modern, penggunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas dan merugikan rakyat adalah bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Penting bagi masyarakat dan negara untuk mengembangkan mekanisme perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan semacam ini dan memastikan bahwa pemimpin bertindak secara transparan dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Devi Julianti -
Nama: Devi Julianti
NPM: 2311011040
Kelas: Mnj Genap
Prodi: S1 Manajemen


Isi
Artikel tersebut memperlihatkan situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019, menjelang peringatan Hari HAM sedunia. Beberapa lembaga, termasuk Komisi Nasional HAM dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, menilai bahwa kinerja HAM di Indonesia selama tahun tersebut masih buruk. Terdapat beberapa poin penting, yaitu:

-Pelanggaran HAM Berat di Masa Lalu
-Konflik sumber daya alam
-Kemunduran demokrasi
-Serangan terhadap pembela HAM
-Pembatasan kebebasan: 
-Diskriminasi berbasis gender: 

Analisis
Artikel ini memberikan gambaran betapa suramnya situasi HAM di Indonesia pada tahun 2019. Ada beberapa masalah utama, yaitu:

1. Ketidakadilan atas Pelanggaran HAM Masa Lalu, kurangnya proses keadilan untuk pelanggaran HAM di masa lalu menciptakan rasa tidak percaya terhadap sistem hukum dan pemerintahan.
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam, konflik sumber daya alam sering kali melibatkan pelanggaran HAM terhadap komunitas lokal, terutama masyarakat adat yang hak-haknya sering terabaikan.
3. Pembatasan Kebebasan, pembatasan kebebasan berpendapat dan berekspresi menghambat demokrasi dan mendorong kembalinya rezim otoritarian.
4. Diskriminasi Gender, perlakuan diskriminatif terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya menunjukkan perlunya reformasi kebijakan dan perubahan budaya yang lebih inklusif dan adil.

Hal Positif
Walaupun artikel ini berisi tentang berbagai aspek negatif, ada beberapa hal positif yang dapat diambil, yaitu:

1. Kesadaran yang Meningkat, artikel ini mencerminkan adanya kesadaran yang meningkat mengenai isu-isu HAM di Indonesia, baik di kalangan masyarakat umum maupun organisasi non-pemerintah.
2. Peluang Perbaikan, kritik-kritik yang disampaikan menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan. Pengakuan atas masalah yang ada adalah langkah awal menuju penyelesaian.
3. Peran Lembaga HAM, keberadaan lembaga seperti Komnas HAM dan LBH Jakarta yang terus memantau dan melaporkan situasi HAM menunjukkan adanya aktor-aktor yang tetap berkomitmen memperjuangkan HAM di Indonesia.

2. Demokrasi di Indonesia memiliki akar yang kuat dalam nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakatnya. 
Analisis

1. Musyawarah dan Mufakat, banyak suku di Indonesia, seperti di Jawa dan Bali, memiliki tradisi musyawarah (diskusi bersama) untuk mencapai mufakat (kesepakatan bersama). Tradisi ini menekankan pentingnya kebersamaan, partisipasi, dan konsensus.
Demokrasi: Nilai musyawarah dan mufakat tercermin dalam prinsip demokrasi Indonesia, di mana pengambilan keputusan diupayakan untuk melibatkan banyak pihak dan mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama. Hal ini tercermin dalam proses legislatif dan pemilihan umum yang bertujuan untuk mencerminkan kehendak rakyat.
2. Gotong Royong, gotong royong adalah nilai budaya yang sangat dihargai di Indonesia, di mana masyarakat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama tanpa pamrih.
Demokrasi: Nilai gotong royong tercermin dalam konsep partisipasi aktif warga negara dalam pembangunan dan proses demokrasi. Semangat ini menggerakkan masyarakat untuk terlibat dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan politik, serta saling membantu untuk mencapai kesejahteraan bersama.
3. Kerukunan dan Toleransi, Indonesia memiliki keragaman budaya, suku, dan agama yang sangat besar. Kerukunan dan toleransi antar kelompok adalah nilai penting yang dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari.
Demokrasi: Nilai kerukunan dan toleransi tercermin dalam prinsip-prinsip demokrasi yang mengakui dan menghormati keberagaman. Hal ini juga mendukung pelaksanaan demokrasi yang inklusif, di mana hak-hak minoritas dilindungi dan dihargai.

3. Praktik demokrasi di Indonesia menunjukkan adanya komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip yang diatur dalam UUD NRI 1945. Namun, tantangan signifikan tetap ada dalam hal implementasi dan penegakan HAM. Ada kemajuan dalam beberapa aspek, tetapi masalah-masalah seperti pelanggaran HAM oleh aparat negara, diskriminasi, dan pembatasan kebebasan sipil menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk mewujudkan demokrasi yang benar-benar inklusif dan adil sesuai dengan cita-cita Pancasila dan UUD NRI 1945.

4. Ketika anggota parlemen lebih mementingkan agenda politik pribadi atau partai dibandingkan kepentingan nyata masyarakat, hal ini merupakan penyimpangan serius dari prinsip-prinsip demokrasi dan mandat representasi. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya pengawasan yang ketat, transparansi, dan partisipasi publik yang aktif. Partai politik juga harus bertanggung jawab dalam memastikan bahwa wakil mereka benar-benar mewakili kepentingan rakyat. Memperbaiki kondisi ini esensial untuk menjaga integritas dan legitimasi sistem demokrasi di Indonesia.

5.   • Pemimpin kharismatik sering kali mendapatkan dukungan karena kepercayaan dan penghormatan yang diberikan oleh pengikut mereka. Menggunakan kepercayaan ini untuk tujuan yang tidak jelas atau manipulatif merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan tersebut.
 
• Menggerakkan emosi rakyat untuk tujuan politik atau pribadi dapat mengaburkan penilaian rasional dan kritis dari masyarakat, mengarahkan mereka pada tindakan yang bisa merugikan diri mereka sendiri atau orang lain.

• Pemimpin kharismatik dapat memperdalam perpecahan sosial dengan memanfaatkan perbedaan identitas seperti agama, etnis, atau tradisi untuk memobilisasi dukungan. Hal ini dapat meningkatkan polarisasi dan konflik di masyarakat.

•Penggerakan massa berdasarkan emosi dan loyalitas buta sering kali berujung pada kerusuhan dan kekerasan, yang tidak hanya merugikan pihak-pihak tertentu tetapi juga mengancam stabilitas dan keamanan nasional.

Hubungan dengan Hak Asasi Manusia dalam Era Demokrasi, yaitu:
1. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
2. Krisis representasi dan akuntabilitas
3. Penguatan demokrasi dan perlindungan HAM

 Untuk menjaga demokrasi dan melindungi HAM, diperlukan pendidikan politik yang baik, mekanisme pengawasan yang kuat, dan keterlibatan publik yang kritis.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by FITARIA DIANDARI 2311011111 -
NAMA : FITARIA DIANDARI
NPM : 2311011111
KELAS : MANAJEMEN GANJIL
PRODI : S1 MANAJEMEN

ANALISIS KASUS

Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia
1. Analisis Isi Artikel:
Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang diangkat adalah:
- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

Hal Positif:
Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:
Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:
Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:
Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Agustin Dwi Rahayu 2311011093 -

Nama : Agustin Dwi Rahayu 

NPM : 2311011093


1. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

HAM di Indonesia masih sangat lemah, terdapat banyak pelanggaran yang tidak di adili secara serius, Pemerintah masih kurang memiliki rasa peduli terdapat pelanggaran ham yang terjadi. Hal positif yang saya dapatkan yauda, hendaklah kita sebagai generasi penerus bangsa untuk mengubah sistem peradilan HAM menjadi sistem yang seadil-adilnya.

2. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia!  Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi  Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ? 

Diambil dari nilai-nilai budaya di Indonesia, demokrasi sangatlah dijunjung tinggi, hasil keputusan dari demokrasi adalah keputusan yang seadil-adilnya karena telah melewati musyawarah bersama. Prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan yang maha esa sekarang ini kurang di dalami oleh anak bangsa, banyak orang-orang di sekitar kita yang menganggap agama itu tidak penting.

3. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia? 

Beberapa praktik demokrasi di Indonesia telah sesuai dengan Pancasila, namun masi banyak juga kekurangan yang ada, seperti mudahnya sistem peradilan untuk disogok dan kurang empati dari oknum itu sendiri, ham pun sering tidak diliat dalam praktik demokrasi di Indonesia, semua dilihat dari materinya.

4. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Saya merasa sangat kecewa, seharusnya mereka sebagai perwakilan rakyat menjalankan amanah yang diberikan sesuai dengan tugasnya, mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi, sekarang perwakilan rakyat hanya berisi omong-omong saja tanpa adanya bukti mensejahterakan rakyat.

5. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Oknum yang memiliki kuasa hendaklah menjalankan tugasnya dengan baik, mengedepankan kepentingan bersama, menghormati adanya HAM itu sendiri, karena tujuan awal nya adalah mensejahterakan kehidupan rakyat.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by NABELA AGISTA JOSI -

Nama: Nabela Agista Josi

NPM: 2311011125

Kelas: Manajemen Ganjil

Prodi: S1 Manajemen 

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Artikel tersebut menggambarkan situasi penegakan HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019 sebagai periode yang suram, dengan banyak tantangan dan hambatan yang masih ada. Namun, di sisi lain, juga dicatat beberapa kemajuan yang memberikan harapan. Isu dalam artikel tersebut berupa pemerintah yang dinilai gagal dalam mengadili pelanggaran HAM berat masa lalu dan menegakkan keadilan bagi korban. Selain itu, adanya pembatasan pada kebebasan berpendapat dan beragama, deskriminasi gender, serta adanya rasisme dan ketidakadilan yang dihadapi oleh masyarakat Papua. Hal positif yang dapat diambil adalah kesadaran dan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat dalam memperjuangkan HAM, serta langkah-langkah reformasi yang sedang berlangsung.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa? 

Demokrasi di Indonesia dipengaruhi oleh nilai-nilai adat istiadat dan kebudayaan lokal yang beragam. Konsep seperti gotong royong mencerminkan semangat kerjasama dan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat yang menjadi dasar dalam praktik demokrasi di negara ini. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana tercantum dalam Sila pertama Pancasila, menunjukkan pengaruh nilai-nilai spiritual dan keagamaan. Prinsip ini menekankan pentingnya etika dan moral dalam pemerintahan serta menjaga kesatuan dan integritas nasional dalam keberagaman agama dan budaya. Implementasi prinsip ini mencakup upaya untuk mengimbangi pengaruh nilai keagamaan dalam kebijakan publik dengan menghormati pluralisme dan hak-hak individu.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia? 

Dapat dikatakan bahwa praktik demokrasi di Indonesia masih belum sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945. Masih banyak kasus korupsi, kesenjangan sosial, dan pelanggaran hak asasi manusia. Banyak sekali pelanggaran yang kasusnya dimenangkan oleh orang yang berkuasa. Maka dari itu, penting sekali untuk menjadi generasi Pancasila yang mampu mengimplementasikan sila Pancasila dan UUD NRI 1945.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Kita harus mampu menyuarakan bahwa kepentingan masyarakat yang harus dilaksanakan. Karena, seharusnya anggota parlemen harus mewakili dan memprioritaskan kepentingan rakyat yang telah memilih mereka dibandingkan dengan kemauan pribadi atau golongan. Ketika terjadi ketidaksesuaian antara tindakan mereka dan kepentingan rakyat, ini bisa merusak kepercayaan serta mengurangi efektivitas demokrasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi warga negara untuk aktif dalam proses politik untuk memastikan bahwa mereka benar-benar mewakili suara rakyat.

E. Bagaimana pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Kepemimpinan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama bisa mempengaruhi emosi dan loyalitas rakyat secara mendalam. Namun, jika kepemimpinan ini digunakan untuk menggerakkan rakyat demi tujuan yang tidak jelas dan mengorbankan hak-hak mereka, hal tersebut bertentangan dengan prinsip dasar hak asasi manusia yang dijunjung tinggi dalam demokrasi. Demokrasi memerlukan transparansi dan partisipasi rakyat untuk memastikan bahwa kepemimpinan tidak menyalahgunakan kekuasaannya dan tetap menghormati hak setiap individu.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Hani Aulia Rahma 2311011135 -
Nama: Hani Aulia Rahma
NPM: 2311011135

1. Artikel diatas memperlihatkan bahwa kinerja Indonesia terkait HAM pada 2019 masih buruk. Komisi Nasional HAM mencatat masih banyak yang perlu dilakukan pemerintah, terutama soal pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam. Artikel ini juga menyoroti kekurangan demokrasi di Indonesia, dengan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta menyebut tahun ini demokrasi dibawa mundur jauh ke belakang dan kembalinya rezim otoritarian menjadi ancaman nyata. Walaupun demikian, artikel ini juga menampilkan beberapa perkembangan baik yang dapat menjadi harapan ke depannya, seperti kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara dan perjuangan masyarakat untuk mempertahankan hak-hak mereka. Hal positif yang saya dapatkan setelah membaca artikel tersebut adalah bahwa walaupun 2019 terlihat suram, namun ada beberapa perkembangan baik dan bisa menjadi harapan ke depannya. Amnesty International mengakui bahwa Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Selain itu, harapan juga terlihat dari kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara dan perjuangan masyarakat untuk mempertahankan hak-hak mereka.

2. Demokrasi Indonesia memiliki keterkaitan yang kuat dengan budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Dalam budaya Indonesia, demokrasi dilihat sebagai nilai yang sangat penting dan diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam sistem pemerintahan.
Dalam budaya Indonesia, demokrasi dianggap sebagai nilai yang berbasis pada kebebasan berpendapat, kejujuran, dan keadilan. Masyarakat Indonesia percaya bahwa demokrasi harus didasarkan pada prinsip-prinsip ini agar dapat mencapai tujuan yang lebih baik dan menghindari kekuasaan yang tidak berdasar. Demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa harus didasarkan pada prinsip-prinsip kebebasan berpendapat, kejujuran, dan keadilan, serta harus mengintegrasikan nilai-nilai agama dan budaya dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan negara.

3. Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki beberapa keterbatasan dalam menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia dan sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945. Meskipun Indonesia telah memiliki konstitusi yang berisi nilai-nilai demokrasi, seperti Pancasila dan UUD NRI 1945, implementasinya masih terbatas dan dinamis. Untuk meningkatkan demokrasi Indonesia, diperlukan perbaikan dalam pelaksanaan keadilan sosial, partisipasi rakyat, perlindungan hak asasi manusia, dan transparansi dari pemerintah.

4. hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip dasar demokrasi yang menjamin kebebasan dan kepentingan rakyat. Kegiatan tersebut dapat dianggap sebagai penyalahgunaan kekuasaan. sangat penting bagi pemerintah dan institusi demokrasi untuk memantau dan mengawasi kegiatan anggota Parlemen agar mereka tetap berfokus pada kepentingan rakyat dan tidak menggunakan kekuasaan untuk tujuan pribadi. Demokrasi juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik. Jika anggota Parlemen tidak berfokus pada kepentingan rakyat, maka masyarakat tidak akan memiliki kepercayaan dan tidak akan terlibat dalam proses politik.

5. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas dan emosi rakyat. Dalam era demokrasi dewasa saat ini, penting untuk memastikan bahwa kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama digunakan secara jujur dan transparan untuk tujuan yang jelas dan tidak mengganggu hak asasi manusia. Pemerintah dan masyarakat harus memantau dan mengawasi penggunaan kekuasaan kharismatik ini agar tidak digunakan untuk tujuan yang tidak jelas dan mengganggu hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Nurmelisa . -
Nama : Nurmelisa
NPM : 2311011123
Kelas : S1 Manajemen Ganjil


A. Isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) memperlihatkan bahwa kinerja Indonesia terkait HAM pada 2019 masih buruk. Komisi Nasional HAM mencatat masih banyak yang perlu dilakukan pemerintah, terutama soal pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam. Artikel ini juga menyoroti kekurangan demokrasi di Indonesia, dengan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta menyebut tahun ini demokrasi dibawa mundur jauh ke belakang dan kembalinya rezim otoritarian menjadi ancaman nyata. Walaupun demikian, artikel ini juga menampilkan beberapa perkembangan baik yang dapat menjadi harapan ke depannya, seperti kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara dan perjuangan masyarakat untuk mempertahankan hak-hak mereka.
Hal positif yang saya dapatkan setelah membaca artikel tersebut adalah bahwa walaupun 2019 terlihat suram, namun ada beberapa perkembangan baik dan bisa menjadi harapan ke depannya. Amnesty International mengakui bahwa Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Selain itu, harapan juga terlihat dari kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara dan perjuangan masyarakat untuk mempertahankan hak-hak mereka.

B. Analisis mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia adalah bahwa demokrasi Indonesia harus berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberdayakan kekayaan dan keindahan serta kebhinekaan. Nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia seperti Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu", harus diintegrasikan dalam demokrasi Indonesia untuk mencapai kesatuan dan keselarasan. Demokrasi Indonesia harus lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan tidak hanya memprioritaskan agenda politik pribadi. Pendapat saya mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa adalah bahwa demokrasi Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai ke-Tuhanan yang Maha Esa dan tidak hanya berorientasi pada kepentingan politik pribadi. Demokrasi Indonesia harus lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan tidak hanya memprioritaskan agenda politik pribadi.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini tidak sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Artikel tersebut menyoroti beberapa kekurangan demokrasi di Indonesia, seperti kekurangan perlindungan HAM, penanganan konflik sumber daya alam yang tidak efektif, dan kembalinya rezim otoritarian yang menjadi ancaman nyata terhadap kebebasan sipil. Selain itu, artikel juga menyoroti kekurangan dalam penegakan HAM, seperti kekurangan perlindungan HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam yang tidak efektif.

D. Sikap saya mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah bahwa hal ini tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang seharusnya berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Anggota parlemen harus lebih fokus pada kepentingan masyarakat dan tidak hanya memprioritaskan agenda politik pribadi.

E. Pendapat saya mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas adalah bahwa hal ini dapat menjadi ancaman terhadap demokrasi dan hak asasi manusia. Kekuasaan kharismatik yang tidak diimbangi dengan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM dapat memungkinkan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia. Dalam era demokrasi dewasa, penting untuk memastikan bahwa kekuasaan kharismatik digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan tidak untuk memanipulasi rakyat untuk tujuan pribadi.
Hubungan antara kekuasaan kharismatik dan HAM dalam era demokrasi dewasa adalah bahwa kekuasaan kharismatik yang tidak diimbangi dengan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM dapat memungkinkan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kekuasaan kharismatik digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan tidak untuk memanipulasi rakyat untuk tujuan pribadi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Yesi Dwi Anggraheni 2351011012 -
Nama: Yesi Dwi Anggraheni
NPM: 2351011012
Kelas: S1 Manajemen (genap)

A. Artikel tersebut membahas tentang situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019 yang digambarkan sebagai "awan gelap".

Beberapa poin penting dalam artikel:
- Pelanggaran HAM: Terjadi banyak pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat masa lalu, diskriminasi gender, dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Lemahnya Penegakan Hukum: Proses hukum untuk pelanggaran HAM berjalan lamban dan tidak menghasilkan keadilan bagi korban.
- Pembatasan Kebebasan: Terjadi pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, serta ruang-ruang sipil semakin menyempit.
- Kasus Papua: Pelanggaran HAM di Papua masih terus terjadi, bahkan meningkat tajam.


B. Demokrasi Indonesia diwarnai oleh nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli, seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan kekeluargaan. Nilai-nilai ini sejalan dengan prinsip demokrasi, yaitu menjunjung tinggi suara rakyat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa menekankan pentingnya keseimbangan antara nilai-nilai demokrasi dengan nilai-nilai agama. Hal ini sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945 yang menjadikan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar negara.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih belum sempurna. Ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti: Korupsi, ketidakadilan, politik identitas, hoaks dan ujaran kebencian. Meskipun ada berbagai tantangan, namun Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan kualitas demokrasi.

D. Sikap saya terhadap anggota parlemen yang melawan kepentingan rakyat adalah kecewa dan prihatin. Mereka seharusnya memperjuangkan suara rakyat, bukan kepentingan mereka sendiri. Tindakan mereka mengkhianati kepercayaan rakyat dan merusak demokrasi.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dan menggunakannya untuk memanipulasi rakyat demi kepentingan pribadi adalah tindakan yang tidak bermoral dan melanggar HAM. Dalam demokrasi, rakyat memiliki kedaulatan dan berhak untuk menentukan pemimpin mereka. Pemimpin yang menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat harus dihukum dan rakyat harus berani melawannya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Mutia Nur Fajar Annisa_ 2311011070 -
NAMA : Mutia Nur Fajar Annisa
NPM : 2311011070
Kelas : Manajemen Genap

A. Artikel tersebut menyatakan bahwa meskipun situasi hak asasi manusia di Indonesia buruk, terdapat perkembangan positif pada tahun 2019, termasuk reformasi untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap hak asasi manusia. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi, seperti penanganan pelanggaran HAM berat di masa lalu dan pembatasan kebebasan berekspresiMasyarakat sipil dianggap penting untuk memastikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan mengkritisi kebijakan yang tidak berbasis data dan pengetahuan
B. Dalam prinsip demokrasi Indonesia yang Ketuhanan Yang Maha Esa, kita akan selalu bertoleransi, menghormati dan menjaga nilai-nilai asli adat dan budaya masyarakat Indonesia melalui musyawarah, gotong royong dan pluralisme dengan fokus bersama sikap ke depan. Kami peduli terhadap lebih dari satu kelompok saja. Meskipun praktik demokrasi di Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan, namun terdapat pula tantangan dalam penerapan Pancasila, UUD 1945, dan prinsip hak asasi manusia Oleh karena itu, diperlukan evaluasi dan upaya untuk mencapai kemajuan yang sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, Konstitusi, dan standar hak asasi manusia
C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan tetapi juga menghadapi beberapa tantangan dalam memenuhi prinsip-prinsip Pancasila, UUD 1945, dan hak asasi manusia. Akan hal itu maka diperlukannya evaluasi atau upaya untuk mencapai kemajuan yang mampu untuk sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD, dan standar hak asasi manusia
D. Sikap terhadap situasi dimana anggota parlemen bertindak atas nama suara rakyat namun menjalankan agenda politiknya sendiri yang berbeda dengan kepentingannya Jelas bahwa masyarakat harus bersikap kritis dan meminta pertanggungjawaban para anggotanya. Masyarakat seharusnya menuntut agar anggota Kongres mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan umum
E. Hal ini karena hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap anggota Parlemen Bagi partai politik dengan kekuatan karismatik yang berakar pada tradisi dan agama untuk memobilisasi loyalitas dan emosi masyarakat untuk tujuan yang tidak jelas sangatlah bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia di era demokrasi modern, prinsip-prinsip demokrasi, dan hak asasi manusia Ini adalah perilaku yang problematis Penting bagi masyarakat dan negara untuk mengembangkan mekanisme untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan bahwa para manajer bertindak dengan transparansi dan akuntabilitas
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Abdul Jabar Hartasena 2311011097 -
Abdul Jabar H
2311011097

Dari kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa meskipun Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia (HAM), masih terdapat berbagai tantangan serius yang perlu diatasi. Tantangan ini meliputi pelanggaran HAM di daerah konflik seperti Papua dan Maluku, pembatasan kebebasan berekspresi dan berserikat, diskriminasi terhadap kelompok minoritas, impunitas pelaku pelanggaran HAM, dan perlindungan yang belum memadai bagi kelompok rentan. Untuk mengatasi isu-isu ini, diperlukan komitmen yang kuat dan konsisten dari pemerintah serta partisipasi aktif dari masyarakat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Arya Ferdyfasan Cu 2311011106 -
nama : Arya FerdyFasan
npm : 2311011106
kelas : S1 Manajemen genap

Kesimpulan:

Situasi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019 menunjukkan adanya berbagai tantangan dan kondisi negatif, termasuk kegagalan menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, serta meningkatnya pelanggaran HAM di Papua. Namun, terdapat juga upaya positif dari pemerintah seperti reformasi untuk memperbaiki perlindungan HAM, komitmen meratifikasi konvensi HAM internasional, dan peran aktif masyarakat sipil.

Demokrasi Indonesia yang berdasarkan adat istiadat menunjukkan kekayaan keberagaman dan nilai-nilai seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan keadilan sosial. Namun, praktik demokrasi saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, serta masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi. Hal ini menandakan adanya kekurangan dalam sistem demokrasi yang ideal.

Sebagai mahasiswa, kondisi ini disayangkan karena parlemen seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat dan memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik. Pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga HAM dan menjalankan kekuasaan sesuai prinsip demokrasi dan HAM. Penyalahgunaan kekuasaan ini dapat membahayakan prinsip demokrasi dan mengancam hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by AZIKA EDRA AVIOLETA -
Nama: Azika edra avioleta
Npm: 2311011044

1. Kinerja Indonesia terkait Hak Asasi Manusia (HAM) selama tahun 2019 sangatlah buruk, termasuk pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam. Demokrasi juga disebut mundur ke belakang, dengan ancaman rezim otoritarian yang terlihat dari pembatasan kebebasan sipil.
2. Demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia menunjukkan keberagaman dan keadilan dalam pengambilan keputusan. Prinsip gotong royong, musyawarah untuk mufakat, dan kebersamaan sangat ditekankan dalam proses demokrasi, mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang turut memperkuat demokrasi di Indonesia.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia dijalankan dengan mengakui keberadaan Tuhan sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip ini memperkuat nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan dalam sistem demokrasi Indonesia, sehingga diharapkan mampu menciptakan tatanan sosial yang lebih harmonis dan berkeadilan.
3. Praktik demokrasi di Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta nilai hak asasi manusia. Masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama yang sewenang-wenang, diskriminasi gender, kegagalan dalam menghadirkan keadilan, dan peningkatan pelanggaran HAM di Papua.
4. Hal ini sangat memprihatinkan. Ini menunjukkan ketidakjujuran dan ketidakadilan dalam mewakili suara rakyat serta mengkhawatirkan bahwa kepentingan pribadi lebih utamakan daripada kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Praktik semacam ini merusak prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili kehendak rakyat dan menempatkan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama.
5. Hal tersebut merupakan tindakan yang tidak etis, karena dapat mengancam hak asasi manusia, terutama hak-hak individu seperti kebebasan berpendapat, hak atas keadilan, dan hak untuk tidak menjadi korban manipulasi politik. Dalam era demokrasi dewasa saat ini, prinsip hak asasi manusia harus dijunjung tinggi, dan tindakan semacam itu harus ditolak demi menjaga keadilan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Fany Azzahra -
Nama : Fany Azzahra
NPM : 2351011034
Kelas : Manajemen Genap
Prodi : S1 Manajemen

* Kinerja Indonesia terkait HAM pada 2019 masih buruk. Komisi Nasional HAM mencatat masih banyak yang perlu dilakukan pemerintah, terutama soal pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam. Artikel ini juga menyoroti kekurangan demokrasi di Indonesia, dengan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta menyebut tahun ini demokrasi dibawa mundur jauh ke belakang dan kembalinya rezim otoritarian menjadi ancaman nyata.

* Dalam prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan yang maha esa maka kita harus selalu mengutamakan sikap toleransi, menghormati dan mempertahankan nilai nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia dengan cara melakukan musyawarah,gotong royong, maupun pluralisme yang mengutamakan kepentingan bersama bukan hanya satu kelompok saja.

* Indonesia masih memiliki beberapa keterbatasan dalam sistem politik dan pemerintahannya berubah, tapi saya selalu punya beberapa masalah. Sesuatu yang perlu perhatian dan perbaikan. Pertama, Indonesia masih memiliki sistem demokrasi perwakilan yang dapat mempengaruhi kualitas keterwakilan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Kedua, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan dalam perlindungan hak asasi manusia. Ketiga, Indonesia masih memerlukan perbaikan pada sistem pemerintahan dan kebijakan publiknya.

* Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan motivation politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

* Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik, baik berakar dari tradisi maupun agama, memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Namun, penggunaan kekuasaan tersebut harus sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan menghormati hak asasi manusia, bukan untuk kepentingan pribadi atau agenda yang tidak jelas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by kadek linda yohani 2351011002 -
Nama: Kadek Linda Yohani
Npm: 2351011002

A. Artikel tersebut menyoroti situasi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia selama tahun 2019, yang dinilai masih buruk oleh berbagai lembaga dan pakar. Beberapa isu utama yang diangkat meliputi pelanggaran HAM berat di masa lalu yang belum dituntaskan pemerintah Indonesia yang belum menunjukkan upaya serius dalam menuntaskan pelanggaran HAM berat di masa lalu, tahun 2019 Demokrasi di Indonesia dianggap mengalami kemunduran dengan adanya ancaman otoritarianisme, diskriminasi dan Kekerasan di Papua terus meningkat dan pelanggaran hak-hak perempuan masih marak, ditambah dengan pernyataan diskriminatif dari pejabat publik. Meskipun banyak masalah, pemerintah Indonesia masih berupaya melakukan reformasi kunci untuk perlindungan HAM, supremasi hukum, dan sektor keamanan publik. Gerakan masyarakat sipil masih kuat dan aktif dalam memperjuangkan HAM, seperti gerakan mahasiswa dan komunitas lokal di Bali dan Kendeng.

B. Demokrasi Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Asli berasal dari Musyawarah dan Mufakat yang diambil melalui diskusi dan konsensus, bergotong royong dan partisipasi aktif dalam politik dan sosial dan menghargai keragaman budaya dan menghormati hak setiap warga negara. Semua ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam berdemokrasi.
Menurut saya, prinsip demokrasi yang berkeTuhanan yang Maha Esa itu dapat menicptakan keseimbangan dalam beragama dan negara karena demokrasi Indonesia dapat menghormati nilai-nilai keagamaan tanpa menjadi negara agama.
Dapat menekankan pentingnya moral dan etika dalam kehidupan bernegara, dengan panduan dari ajaran agama serta engakui keberadaan berbagai agama dan melindungi kebebasan beragama, memperkuat komitmen terhadap pluralisme dan kerukunan. Jadi,
prinsip ini dapat memperkuat keadilan dan kesejahteraan jika diterapkan dengan bijak dan menghormati hak asasi manusia.

Praktik demokrasi Indonesia saat ini menunjukkan beberapa kemajuan namun juga menghadapi berbagai tantangan dalam upaya untuk sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).


C. Demokrasi Indonesia telah membuat langkah signifikan menuju pemenuhan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 serta penghormatan terhadap HAM. Namun, masih ada tantangan serius yang perlu diatasi, termasuk penyelesaian pelanggaran HAM, penghapusan diskriminasi, dan pemberantasan korupsi. Upaya berkelanjutan dan komitmen yang kuat dari semua pihak diperlukan untuk memastikan bahwa demokrasi Indonesia benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.
Kesesuaiannya dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 telah diterapkan dari berbagai Sila yang ada di Pancasila. Prinsip-prinsip dasar demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum yang tertuang dalam UUD NRI 1945 diimplementasikan dengan berbagai tingkat keberhasilan juga. Beberapa pasal mengenai hak-hak dasar seperti kebebasan berpendapat, berkumpul, dan beragama dihormati secara normatif, tetapi praktiknya masih bisa ditingkatkan.

D. Menurut saya, perilaku anggota parlemen yang mengabaikan kepentingan nyata masyarakat dan mengejar agenda politik mereka sendiri sangat merugikan demokrasi dan kepercayaan publik. Hal ini dapat menciptakan ketidakpercayaan antara pemerintah dan rakyat yang dapat mengikis demokrasi itu. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk mengatasi masalah ini melalui pendidikan politik, reformasi sistem, dan peningkatan partisipasi publik. Diharapkan setelahnya, anggota parlemen dapat benar-benar menjadi wakil rakyat yang sejati, memperjuangkan kepentingan mereka, dan menjalankan tugas mereka dengan integritas dan tanggung jawab.

E. Pemimpin kharismatik yang menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas sering berisiko tinggi terhadap HAM dan prinsip-prinsip demokrasi. Dalam demokrasi dewasa ini, sangat penting untuk memastikan bahwa kekuasaan dijalankan dengan akuntabilitas, transparansi, dan penghormatan terhadap HAM. Masyarakat harus dilindungi dari manipulasi emosional dan harus memiliki kesadaran serta pendidikan yang memadai tentang hak-hak mereka. Negara, melalui hukum harus berperan aktif dalam menjaga agar kekuasaan tidak disalahgunakan dan hak asasi setiap individu tetap dihormati.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Anggela Kurnia Ilmi 2311011048 -

Nama : Anggela Kurnia Ilmi

Npm : 2311011048

A. Menurut saya, artikel tersebut menggambarkan situasi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019 yang kurang baik. Ada beberapa kondisi negatif seperti kegagalan menyelesaikan pelanggaran HAM di masa lalu, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, serta peningkatan pelanggaran HAM di Papua. Namun, terdapat juga beberapa aspek positif seperti upaya reformasi yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki perlindungan HAM, komitmen untuk meratifikasi konvensi HAM internasional, dan peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan HAM.

B. Menurut saya, demokrasi Indonesia yang diambil dari adat istiadat atau budaya asli masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keberagaman yang kaya dan nilai-nilai seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan keadilan sosial. Prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan mengandung makna bahwa segala kegiatan dan keputusan dalam negara harus berlandaskan pada nilai-nilai moral dan etika yang tinggi sesuai dengan ajaran agama dan budaya Indonesia.

C. Menurut saya, praktik demokrasi di Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum sepenuhnya menghormati nilai hak asasi manusia. Masih banyak terjadi konflik yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, seperti pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan pelanggaran HAM di berbagai daerah.

D. Sebagai mahasiswa, saya sangat menyayangkan hal tersebut karena itu menunjukkan adanya kekurangan dalam sistem demokrasi yang ideal. Parlemen seharusnya menjadi wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat dan mewakili suara mereka. Sikap seperti ini tentunya akan menghambat proses demokrasi.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga hak asasi manusia dan memastikan bahwa kekuasaan yang mereka miliki tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Mereka harus bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi dan kewenangan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM. Penyalahgunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas atau bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dapat membahayakan prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri dan mengancam hak asasi manusia.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rista Dwi Febriana -

Rista Dwi Febriana

2311011126

A. Isi artikel tersebut membahas tentang penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, dengan fokus pada tahun 2019 serta menampilkan pendapat beberapa pakar dan lembaga tentang kinerja Indonesia terkait HAM pada tahun tersebut serta menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki tantangan besar dalam menegakkan HAM, terutama dalam menghadapi pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik SDA. Namun, artikel ini juga menampilkan beberapa harapan, seperti kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara dan perjuangan masyarakat untuk mempertahankan hak-hak mereka.

Hal positif yang dapat saya ambil dari artikel tersebut adalah bahwa Indonesia masih terus berkomitmen untuk meratifikasi perjanjian HAM internasional dan melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik.


B. Analisis tentang demokrasi Indonesia dari nilai-nilai adat istiadat atau budaya asli masyarakatnya menunjukkan bahwa demokrasi dalam konteks Indonesia sering kali diwarnai oleh prinsip-prinsip kebhinekaan dan kebersamaan. Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan agama, menempatkan pentingnya toleransi, musyawarah, dan gotong royong sebagai nilai-nilai yang mendasari sistem demokrasi di negara ini.

Pendapat saya tentang prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa adalah bahwa hal ini mencerminkan upaya untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab berdasarkan nilai-nilai keagamaan dan moralitas yang tinggi. Meskipun demikian, penting untuk memastikan bahwa prinsip ini dijalankan dengan memperhatikan kebebasan beragama dan kepercayaan serta tanpa diskriminasi terhadap minoritas agama atau kelompok tertentu.

C. Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjalankan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Meskipun secara konstitusional Indonesia telah mengakui prinsip-prinsip demokrasi, namun implementasinya masih belum sepenuhnya sesuai dengan harapan.


D. Saya tidak setuju dengan sikap para anggota parlemen yang seperti itu karena penting bagi anggota parlemen untuk selalu berpegang pada integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas mereka. Mereka juga harus mendengarkan dan memperjuangkan kepentingan nyata masyarakat, bukan kepentingan sempit kelompok atau golongan tertentu.


E. Hubungan antara kekuasaan kharismatik dan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini menjadi sangat penting. Para pemimpin atau tokoh yang memiliki kekuasaan kharismatik harus diingatkan akan tanggung jawab mereka untuk memastikan bahwa penggunaan kekuasaan tersebut tidak melanggar hak-hak asasi manusia, dan bahwa keputusan dan tindakan mereka diarahkan untuk kesejahteraan dan keadilan bagi semua warga negara.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Ummi Nur Aisyah -
NAMA : UMMI NUR AISYAH
NPM : 2311011028
KELAS : GENAP


A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
: Artikel ini menunjukkan bahwa penegakan HAM di Indonesia masih mengalami kendala, seperti adanya peraturan yang tidak sesuai dengan prinsip HAM dan lemahnya kemampuan institusi negara dalam penghormatan dan perlindungan HAM.
Hal positifnya, Menambah pengetahuan tentang banyak hal di Indonesia yang belum terpenuhi, dan dapat mengerti dan memberikan solusi terkait ham yang belum terpenuhi itu.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesial Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa?
: Nilai-nilai budaya asli masyarakat Indonesia, seperti gotong royong dan kebersamaan, dapat menjadi dasar yang kuat untuk membangun demokrasi yang lebih inklusif dan partisipatif.
Demokrasi Indonesia, seperti dalam Undang-Undang Dasar 1945, berke-Tuhanan yang Maha Esa dan berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, walaupun demikian di Indonesia masih banyak kasus kasus korupsi di Indonesia tanpa memperdulikan sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa.


C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUDNRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
: Menurut saya praktik demokrasi Indonesia saat ini harus lebih memperhatikan nilai-nilai HAM dan Pancasila, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparat negara tentang pentingnya perlindungan HAM. Kemudian pemerintah harus mampu menjunjung tinggi nilai HAM dan memastikan bahwa kebijakan dan keputusan yang diambil tidak mengabaikan hak asasi manusia.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingannyata masyarakat?
: Tentu saja saya tidak setuju dengan hall itu, karena hal itu sudah menyimpang dan tidak sesuai aturan, sehingga masyarakat sebaiknya menyadarkan mereka ( yang menyimpang itu) dengan cara menyampaikan aspirasi masyarakat itu sendiri.

E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
: pada era saat ini masih banyak masyarakat yang kurang memahami mengenai agamanya secara tepat dan mendalam, mereka langsung percaya penuh pada tokoh agama yang dapat menarik mereka secara emosional, begitu juga dengan tokoh tradisi. Mereka mudah dibodohi tokoh agama yang mereka percayai ini, padahal tokoh agama ini belum tentu benar. Selain itu, pendalaman rakyat mengenai Ideologi Pancasila masih sangat lemah. Karena pembunuhan rakyat yang langsung percaya penuh pada tokoh agama dan tradisi ini, dan kurangnya pemahaman mengenai dasar Negara, dimanfaatkan oleh tokoh politik untuk mengerahkan masyarakat guna mencapai tujuan mereka.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Panji Asmoro -
Nama: Panji Asmoro
NPM: 2351011005
Kelas: Manajemen (Ganjil)

Artikel tersebut membahas kondisi penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia pada tahun 2019, dengan banyak pelanggaran HAM yang terjadi. Meskipun terdapat perkembangan positif seperti langkah reformasi untuk perlindungan HAM yang lebih baik, demokrasi Indonesia masih menghadapi tantangan dalam penegakan HAM. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa seharusnya menghormati hak asasi manusia, namun masih terdapat pelanggaran yang terjadi. Praktik demokrasi saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan nilai hak asasi manusia, terutama dalam hal penegakan keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM. Sikap anggota parlemen yang melaksanakan agenda politik sendiri dan tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat seharusnya dikritisi karena dapat merugikan hak asasi manusia. Pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik yang menggunakan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas dapat membahayakan hak asasi manusia dalam era demokrasi saat ini. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan kritik terhadap praktik semacam ini untuk menjaga hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Iren Natalia Br Sinuraya -
IREN NATALIA BR SINURAYA
2311011108
MANAJEMEN GENAP

A. Menurut saya, artikel ini memberikan dampak positif bagi para pembaca. Artikel ini meningkatkan kesadaran tentang kasus HAM di Indonesia. Dampak positifnya adalah mendorong pembaca untuk mengasah sikap kritis terhadap kebijakan yang ada.

B. Demokrasi di Indonesia memiliki karakteristik yang unik. Beberapa elemen penting dari budaya asli yang mempengaruhi demokrasi di Indonesia antara lain:
1. Musyawarah dan mufakat
2. Gotong royong
3. Kepemimpinan yang mengayomi dan memimpin dengan hati nurani
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by 2351011039_Ahmad Rulliansyah -
Nama:ahmad rulliansyah
NPM:2351011039
Kelas:manajemen ganjil

ANALISIS KASUS II

Penegakan HAM mencakup upaya untuk melindungi dan memenuhi hak-hak dasar manusia, seperti hak hidup, kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Dalam menganalisis artikel tentang penegakan HAM, beberapa hal penting yang dapat diperhatikan antara lain:
1.Landasan Hukum dan Instrumen Internasional
Mengulas konvensi, deklarasi, atau perjanjian internasional terkait HAM yang telah diadopsi oleh negara-negara.

2.Menganalisis sejauh mana negara telah meratifikasi dan mengimplementasikan instrumen-instrumen HAM tersebut.
Situasi Hak Asasi Manusia di Suatu Negara
Menggambarkan kondisi penegakan HAM di suatu negara, termasuk isu-isu pelanggaran HAM yang terjadi.

3.Menganalisis upaya-upaya pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat sipil dalam menangani pelanggaran HAM.
Peran Lembaga dan Mekanisme Penegakan HAM
Membahas lembaga-lembaga nasional maupun internasional yang berperan dalam penegakan HAM.
Menganalisis efektivitas dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga tersebut.

4.Isu-isu Khusus dalam Penegakan HAM
Berfokus pada isu-isu spesifik terkait HAM, seperti hak atas kesehatan, pendidikan, kebebasan beragama, hak perempuan, atau hak kelompok minoritas.

5.Menganalisis upaya-upaya pemajuan dan perlindungan hak-hak tersebut.
Tantangan dan Rekomendasi
Mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam penegakan HAM, baik dari sisi hukum, politik, ekonomi, maupun sosial-budaya.

6.Memberikan rekomendasi atau langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan penegakan HAM
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Wike Handayani 2311011082 -
Nama : Wike Handayani
NPM : 2311011082
Kelas : Genap
Prodi : S1 Manajemen

"Awan Gelap untuk HAM di Indonesia"

Jawaban:

A.) Artikel tersebut menggambarkan kondisi penegakan HAM di Indonesia pada 2019 yang masih menghadapi banyak masalah, seperti pelanggaran HAM berat masa lalu, konflik sumber daya alam, dan pembatasan kebebasan sipil.
Ada juga peningkatan diskriminasi gender, pelanggaran hak perempuan, dan situasi di Papua yang memburuk. Namun, ada perkembangan positif dalam perlindungan HAM, supremasi hukum, dan reformasi sektor keamanan, serta gerakan masyarakat yang mengawasi pemerintah.
Hal positif dari artikel ini adalah adanya upaya terus-menerus dari berbagai pihak untuk memperjuangkan HAM.

B.) Demokrasi di Indonesia mencerminkan nilai-nilai budaya lokal seperti musyawarah dan kesepakatan bersama. Proses pengambilan keputusan melalui musyawarah mencerminkan semangat partisipasi masyarakat dalam pemerintahan. Selain itu, demokrasi juga memperhitungkan keberagaman budaya dan adat istiadat masyarakat.

Prinsip demokrasi yang mengakui Tuhan Yang Maha Esa menegaskan pentingnya nilai-nilai spiritual dan keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini menjadikan moralitas dan keadilan sebagai landasan utama dalam menjalankan sistem demokrasi. Dengan demikian, demokrasi Indonesia memadukan nilai-nilai budaya lokal dengan prinsip-prinsip keagamaan, menciptakan sistem yang inklusif dan berdasarkan pada keadilan dan moralitas.

C.) Praktik demokrasi Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan HAM.
Masih ada banyak pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan, diskriminasi gender, dan ketidakadilan di Papua.
Namun, ada upaya reformasi dan perjuangan dari masyarakat untuk menegakkan HAM dan nilai-nilai Pancasila.
Dibutuhkan komitmen lebih kuat dari pemerintah dan masyarakat untuk mencapai demokrasi yang sesuai dengan cita-cita Pancasila dan UUD 1945.

D.) Saya sangat menentang kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat namun sebenarnya melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat.
Anggota parlemen dipilih untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Jika mereka mengutamakan agenda pribadi atau kelompok, itu adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan yang diberikan oleh rakyat dan bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Mereka harus diingatkan akan tanggung jawab mereka, dan rakyat berhak mengawasi serta menuntut pertanggungjawaban dari wakil mereka di parlemen.

E.) Saya sangat tidak setuju dengan pihak-pihak yang menggunakan kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama untuk menggerakkan rakyat demi kepentingan pribadi atau kelompok mereka.
Ini melanggar hak asasi manusia dan bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Di era demokrasi modern, kekuasaan harus berdasarkan mandat dari rakyat dan menghormati hak asasi manusia, bukan memanfaatkan rakyat untuk tujuan yang tidak jelas.
Masyarakat harus waspada dan memperjuangkan demokrasi yang menghormati hak-hak manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Yersa Nopianzah -
Nama: Yersa nopianzah
Npm: 2311011081
Kelas: Manajemen Ganjil

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Artikel ini menunjukkan penurunan kinerja HAM di Indonesia yang signifikan pada tahun 2019. meskipun ada langkah langkah positif untuk melindungi hak asasi manusia, tantangan besar masih tetap ada.
Ketidakmampuan pemerintah mengatasi
pelanggaran HAM berat, pembatasan
kebebasan berekspresi, dan diskriminasi
berdasarkan gender dan ras menunjukkan
bahwa Indonesia masih jauh dari perlindungan HAM ideal. Meskipun pengakuan internasional terhadap langkah-langkah reformasi menunjukkan komitmen, implementasi di tingkat lokal masih memerlukan perbaikan.
Setelah membaca artikel ini, ada sejumlah hal positif yang dapat diambil, antara lain upaya Indonesia meratifikasi perjanjian hak asasi manusia internasional dan peran aktif masyarakat sipil dalam memantau. Hal ini menunjukkan potensi dan harapan perbaikan di masa depan.
B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Demokrasi dipengaruhi oleh nilai-nilai tradisional seperti, Pertimbangan membangun konsensus dan gotong royong. Nilai-nilai ini mencerminkan budaya kolektif dan partisipatif masyarakat Indonesia, yang berbeda dengan negara demokrasi liberal yang lebih individualistis di Barat. Prinsip demokrasi berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa menegaskan bahwa demokrasi Indonesia tidak hanya mengedepankan kebebasan individu, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan moral yang bersumber dari agama. Hal ini memastikan proses demokrasi tetap dilandasi etika dan moral yang baik.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia? Praktik Demokrasi Saat Ini di Indonesia berlandaskan nilai-nilai Pancasila, realisasi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan implementasi hak asasi manusia. Meskipun ada upaya untuk menegakkan supremasi hukum dan mereformasi sektor keamanan, pelanggaran hak asasi manusia, pembatasan kebebasan sipil, dan diskriminasi masih sering terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan demokrasi masih perlu ditingkatkan secara signifikan agar sesuai dengan nilai-nilai inti negara.
D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Apabila anggota parlemen menjalankan agenda politiknya sendiri yang menyimpang dari kepentingan masyarakat yang sebenarnya, maka hal tersebut pengkhianatan terhadap amanah rakyat. Posisi saya adalah mendukung transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam pemerintahan. Mekanisme kontrol dan partisipasi publik perlu diperkuat untuk memastikan perwakilan publik benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik dan sejalan dengan kepentingan masyarakat.

E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
memanipulasi loyalitas dan emosi masyarakat untuk mencapai tujuan yang tidak jelas. itu bisa berbahaya, terutama jika: Hal ini dibangun atas pengorbanan rakyat. Hal ini bertentangan dengan konsep hak asasi manusia yang menyerukan penghormatan terhadap martabat dan hak individu. Di era demokrasi modern, eksploitasi kekuasaan seperti ini harus diwaspadai dan dihindari. Partai politik yang mempunyai kekuasaan kharismatik dan memanipulasi masyarakat demi kepentingannya sendiri melanggar prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Demokrasi harus didasarkan pada transparansi, akuntabilitas dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, bukan pada manipulasi dan eksploitasi masyarakat. Kita perlu memperkuat pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran masyarakat sehingga masyarakat dapat mengenali dan menolak praktik-praktik semacam ini, sehingga menjamin demokrasi yang sehat dan adil.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Chalsa Dilla Anggel Restiana -
Chalsa Dilla Anggel Restiana
2361011002
Manajemen Genap

Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia
1. Analisis Isi Artikel:
Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang diangkat adalah:
- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.
Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya :
Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.
Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:
Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:
Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Bunga Ayuningtias -
BUNGA AYUNINGTIAS
2311011118

A. Isi artikel tersebut mencerminkan kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia yang masih mengalami tantangan besar. Terdapat catatan mengenai kegagalan dalam proses keadilan atas pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, serta diskriminasi gender. Meskipun demikian, terdapat beberapa perkembangan positif seperti langkah reformasi untuk perlindungan HAM yang lebih baik, gerakan masyarakat sebagai kontrol sosial, dan langkah-langkah untuk meratifikasi perjanjian HAM internasional.

B. Budaya dan adat istiadat Indonesia memiliki nilai-nilai yang menghargai keberagaman, musyawarah untuk mufakat, serta gotong royong. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan demokrasi yang mengutamakan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Prinsip "Berke-Tuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila menggarisbawahi keberadaan Tuhan sebagai landasan moralitas dan keadilan dalam menjalankan demokrasi. Ini menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia diharapkan didasarkan pada nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 menegaskan pentingnya demokrasi, masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi, seperti pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi, dan kekurangan dalam proses keadilan.

D. Sikap seperti itu mencerminkan ketidaksesuaian antara representasi politik dengan kepentingan rakyat yang sebenarnya. Hal ini melanggar prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat. Perilaku semacam itu dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan memperkuat ketidakpuasan terhadap pemerintah.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dapat memanfaatkan pengaruh mereka untuk memanipulasi masyarakat demi kepentingan politik atau pribadi. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang mengutamakan kebebasan dan keadilan bagi semua warga negara. Kharismatik yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dapat mengancam hak asasi manusia dan merusak stabilitas demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Ardiansyah Goeswar -
Ardiansyah Goeswar
2311011077
Ganjil

A. Artikel tersebut membahas tentang kondisi HAM di Indonesia pada tahun 2019 yang dinilai mengalami kemunduran. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator, seperti:
Kurangnya kemajuan dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Membatasi ruang kebebasan sipil, seperti kebebasan berekspresi dan beragama.
Diskriminasi terhadap perempuan dan kelompok minoritas.
Pelanggaran HAM yang masih terjadi di Papua. Penerapan hukuman mati yang masih tinggi. Namun, di tengah situasi yang suram ini, terdapat beberapa hal positif yang dapat menjadi harapan, seperti: gRatifikasi berbagai perjanjian HAM internasional. Kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial. Masyarakat yang masih aktif memperjuangkan hak-hak mereka.

B. Demokrasi Indonesia diwarnai oleh nilai-nilai adat istiadat dan budaya yang beragam. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti:
Musyawarah mufakat sebagai mekanisme pengambilan keputusan.
Gotong royong sebagai bentuk kerjasama antar masyarakat.
Toleransi terhadap perbedaan suku, agama, dan budaya.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mencerminkan nilai religiusitas dan spiritualitas masyarakat Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membawa keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama.

C. Praktik demokrasi di Indonesia masih dalam tahap berkembang dan masih terdapat beberapa kekurangan.

Beberapa contohnya:

Kesenjangan ekonomi dan sosial yang tinggi. Politik uang dan korupsi yang masih marak. Lemahnya penegakan hukum. Meskipun demikian, terdapat upaya-upaya untuk memperbaiki praktik demokrasi di Indonesia, seperti:

Pemberantasan korupsi.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam politik.
Penguatan pendidikan politik.
D. Sikap terhadap anggota parlemen yang melawan kepentingan rakyat adalah penolakan dan kecaman.
Anggota parlemen dipilih oleh rakyat untuk mewakili kepentingan mereka, bukan untuk kepentingan mereka sendiri.
Tindakan yang melawan kepentingan rakyat merupakan pelanggaran amanah dan harus dipertanggungjawabkan.

E. Pemimpin kharismatik yang memanfaatkan loyalitas rakyat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan bentuk manipulasi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Hal ini bertentangan dengan konsep hak asasi manusia dan demokrasi. Masyarakat harus kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin dan tidak mudah terpengaruh oleh kharisma semata
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Abdur Rahman Hammaam Faiz 2311011099 -
Nama : Abdur Rahman Hammaam Faiz
Npm : 2311011099
Kelas : S1 Manajemen Ganjil

Artikel tersebut membahas penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019, dengan banyak pelanggaran yang terjadi. Meski begitu, ada perkembangan positif melalui langkah reformasi untuk perlindungan HAM yang lebih baik. Demokrasi di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam perlindungan HAM, dan nilai budaya asli turut mempengaruhi demokrasi. Prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan yang Maha Esa perlu diperkuat. Artikel ini juga menyoroti anggota parlemen yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat dan memperingatkan terhadap penggunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan tidak jelas dalam konteks HAM di era demokrasi saat ini.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Gusyahab Masturin -
Nama : Gusyahab Masturin
NPM : 2311011083
Kelas : Ganjil

A. Analisis Isi Artikel tentang Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia

Artikel tersebut menyoroti buruknya kinerja HAM di Indonesia selama tahun 2019, dengan banyaknya pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender, dan pelanggaran HAM di Papua. Namun, ada beberapa perkembangan positif seperti reformasi kunci untuk perlindungan HAM dan kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial.

Hal Positif:

Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional.
Reformasi sektor keamanan publik sedang berlangsung.
Kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial.
Gerakan masyarakat kuat dalam menolak reklamasi dan mempertahankan hak-hak mereka.

B. Analisis Demokrasi Indonesia dari Nilai-Nilai Adat Istiadat/Budaya

Demokrasi Indonesia mengakar pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal yang menekankan musyawarah dan mufakat. Prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mencerminkan penghormatan terhadap nilai-nilai religius dalam kehidupan berbangsa.

Pendapat:
Prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia menghargai nilai-nilai agama, memastikan bahwa kebijakan dan hukum mencerminkan etika dan moralitas yang sejalan dengan kepercayaan mayoritas masyarakat.

C. Praktik Demokrasi Indonesia saat Ini

Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki tantangan dalam menjunjung tinggi Pancasila dan UUD NRI 1945 serta nilai hak asasi manusia. Terdapat pembatasan kebebasan berekspresi, kurangnya keadilan dalam penanganan pelanggaran HAM, dan diskriminasi yang masih terjadi.

D. Sikap terhadap Anggota Parlemen yang Melaksanakan Agenda Politik Pribadi

Anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri menunjukkan pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat. Mereka seharusnya mewakili kepentingan nyata rakyat dan bertindak sesuai dengan mandat yang diberikan.

E. Pendapat tentang Kekuasaan Kharismatik dalam Konteks HAM

Pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik yang memanipulasi loyalitas rakyat untuk tujuan tidak jelas bertentangan dengan prinsip HAM. Kekuasaan semacam ini dapat mengarah pada pelanggaran hak asasi, karena memanfaatkan emosi dan loyalitas rakyat tanpa memperhatikan hak dan kesejahteraan mereka.

Hubungan dengan Konsep HAM:
Kekuasaan kharismatik yang tidak transparan dan akuntabel bertentangan dengan prinsip HAM, yang menekankan perlindungan individu dari penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan kebebasan serta kesejahteraan rakyat. Di era demokrasi, HAM harus dijunjung tinggi, dan kekuasaan harus digunakan untuk melindungi, bukan mengeksploitasi rakyat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Fathur Rozzaaq Effendi 2311011067 -
Nama : Fathur Rozzaaq Effendi
NPM : 2311011067
Kelas : Ganjil

A. Artikel menyoroti tantangan dalam penegakan HAM di Indonesia pada 2019. Meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, terdapat langkah reformasi untuk meningkatkan perlindungan HAM.
B. Demokrasi Indonesia mencerminkan keragaman dan nilai-nilai spiritual masyarakat. Prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
C. Praktik demokrasi Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menjalankan prinsip Pancasila, UUD 1945, dan nilai HAM, tetapi terdapat upaya perbaikan.
D. Sikap anggota parlemen yang melanggar kepentingan rakyat tidak sesuai dengan prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili suara rakyat.
E. Pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik yang memanfaatkan tradisi atau agama harus diawasi agar tidak merugikan hak asasi manusia dalam konteks demokrasi yang inklusif dan berkeadilan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by FARIDAH DUHA PUTRI -
Nama : Faridah Duha Putri
Npm : 2351011018
S1 Manajemen Genap

A. Isi artikel tersebut membahas tentang penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, dengan fokus pada tahun 2019 serta menampilkan pendapat beberapa pakar dan lembaga tentang kinerja Indonesia terkait HAM pada tahun tersebut serta menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki tantangan besar dalam menegakkan HAM, terutama dalam menghadapi pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik SDA. Namun, artikel ini juga menampilkan beberapa harapan, seperti kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara dan perjuangan masyarakat untuk mempertahankan hak-hak mereka.

Hal positif yang dapat saya ambil dari artikel tersebut adalah bahwa Indonesia masih terus berkomitmen untuk meratifikasi perjanjian HAM internasional dan melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan HAM yang lebih baik.

B. Musyawarah mufakat: Ini adalah cara pengambilan keputusan yang didasarkan pada kesepakatan bersama. Nilai ini sejalan dengan prinsip demokrasi yang menekankan partisipasi dan kolaborasi.
Gotong royong: Ini adalah semangat kerjasama dan saling membantu antar anggota masyarakat. Nilai ini menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian sosial yang penting dalam demokrasi.
Toleransi: Ini adalah sikap saling menghormati antar pemeluk agama dan budaya yang berbeda. Nilai ini menjunjung tinggi keberagaman dan inklusivitas yang merupakan aspek penting dalam demokrasi yang sehat.

C. Berdasarkan isi artikel, praktik demokrasi Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai HAM. Masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi, baik oleh pemerintah maupun pihak-pihak lain, yang justru bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan HAM yang seharusnya dijunjung tinggi.

D. Sikap saya terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri adalah sikap kecewa dan prihatin. Hal ini jelas merupakan pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan oleh rakyat. Seharusnya, anggota parlemen benar-benar memperjuangkan kepentingan dan aspirasi masyarakat yang diwakilinya, bukan kepentingan pribadi atau golongan semata. Situasi seperti ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi dan lembaga perwakilan rakyat.

E. Pendapat Saya Tentang Kekuasaan Kharismatik: Saya pikir sangat berbahaya ketika kekuasaan didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas dan perasaan rakyat untuk tujuan yang tidak jelas. Karena rakyat dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka, hal ini dapat menimbulkan pelanggaran HAM. Demokrasi yang kuat seharusnya melindungi warga negara dari tipu daya seperti ini dan menjamin hak asasi setiap orang.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rakyan Chanda Khairunnisa 2311011053 -
NAMA : Rakyan Chanda Khairunnisa
NPM : 2311011053
KELAS : Manajemen Ganjil
PRODI : S1 Manajemen

Analisis Soal

A. Artikel Tersebut berisi Upaya Penegakan HAM di Indonesia, yang dimana kasus pelanggaran HAM nya masih banyak terjadi seperti : pelanggaran HAM yang banyak dilakukan oleh aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender diikuti oleh pelanggaran hak-hak wanita, kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pelanggaran HAM yang masih berlangsung bahkan meningkat tajam di Papua, berlanjutnya penjatuhan dan penerapan hukuman kejam baik melalui vonis mati maupun juga tindakan-tindakan eksekusi hukum di luar pengadilan, dan lain sebagainya. dimana Upaya tersebut masih belum menunjukan hasil yang signifikan namun sudah lebih baik dari sebelumnya, dimana Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional, dan masih terus terlihat berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya meski belum terwujud.
Hal Positif yang saya dapatkan adalah terdapat upaya dari pemerintah untuk menanggulangi permasalahan tersebut dan  pengtingnya menaikan kulitas sumber daya manusia di Indonesia karena semakin tinggi kualitas sumber daya nya maka semakin besar pula kesadarannya akan betapa tidak etis nya jika saling menjatuhkan dan mendiskriminasi sesama bangsa.

B. Demokrasi Indonesia dari segi nilai-nilai adat dan budaya lokal menunjukkan bahwa kearifan tradisional seperti musyawarah dan gotong royong menjadi pondasi kuat bagi partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, yang merupakan inti dari demokrasi. Selain itu, nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan kebebasan, yang tercermin dalam budaya Indonesia, juga penting dalam membangun sistem politik yang demokratis. Meskipun demikian, integrasi nilai-nilai budaya ke dalam demokrasi modern memerlukan pendekatan yang sensitif terhadap kompleksitas keberagaman budaya di Indonesia dan memastikan inklusivitas dalam pembangunan kebijakan serta implementasi demokrasi. Dengan menghormati dan memadukan prinsip-prinsip demokrasi dengan kearifan lokal, Indonesia dapat memperkuat sistem politiknya untuk mencapai inklusivitas, keadilan, dan keberlanjutan yang lebih besar.
pendapat saya mengenai Demokrasi yang berke-Tuhanan yang maha esa adalah sangat setuju karena mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan berbangsa, memastikan kebijakan mempertimbangkan aspek moral dan etika dan Prinsip ini mendukung kerukunan antaragama dan harmoni sosial.

C. Menurut saya praktik demokrasi Indonesia saat ini Belum sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia, masih banyak yang harus di perbaiki karena masih banyak pula kasus kasus pelanggaran HAM yang masih terjadi hingga saat ini, dan Implementasi dari nilai nilai Pancasila dan UUD NRI sendiri pun belum sepenuhnya diterapkan. namun semoga kedepannya ada perubahan yang lebih baik.

D. sikap saya terhadap kondisi tersebut tentu saja kecewa karena sudah menjadi kewajiban mereka untuk menyuarakan suara Rakyat secara rill tidak di buat buat demi kepentingan pribadi. oknum seperti itu tentu harus diberikan hukuman yang setimpal seperti denda dan penjara. sikap saya dalam menanggapinya adalah dengan meramaikannya di media sosial agar banyak yang mengetahui kasus tersebut sehingga oknum seperti itu dapat mudah di proses.

E. menurut pendapat saya Pemimpin kharismatik dari tradisi atau agama sering memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan tidak jelas, otomatis akan mengorbankan hak asasi manusia dan merusak demokrasi. Ini melibatkan pelanggaran kebebasan individu, mengancam proses demokrasi yang adil, dan menciptakan polarisasi sosial. Kekuasaan mereka cenderung kurang akuntabilitas dan transparansi. Untuk melindungi hak asasi manusia dan demokrasi, masyarakat harus meningkatkan kesadaran politik dan memastikan kekuasaan digunakan secara bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Davin Damalis Muti 2311011124 -
Nama: Davin Damalis Muti
NPM: 2311011124

Rangkaian tulisan membahas keadaan penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia pada tahun 2019, dengan banyak insiden pelanggaran HAM yang tercatat. Meskipun terdapat sejumlah langkah positif, seperti reformasi untuk meningkatkan perlindungan HAM, demokrasi Indonesia masih dihadapkan pada berbagai rintangan dalam pemantauan HAM. Prinsip demokrasi yang tercermin dalam keberadaan Tuhan Yang Maha Esa seharusnya menjadi landasan penghormatan terhadap hak asasi manusia, tetapi pelanggaran tetap terjadi. Implementasi demokrasi belum sepenuhnya konsisten dengan prinsip Pancasila, Konstitusi 1945, dan nilai-nilai HAM, terutama dalam hal menjaga keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM. Perilaku anggota parlemen yang cenderung memprioritaskan agenda politik pribadi dan tidak mengakomodasi kepentingan masyarakat seharusnya mendapat kritik, karena dapat mengancam hak asasi manusia. Pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan karismatik dan memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas juga merupakan potensi ancaman terhadap hak asasi manusia dalam konteks demokrasi saat ini. Maka dari itu, pengawasan dan kritik terhadap praktik semacam itu sangatlah penting untuk menjaga keutuhan hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Zahra Putri Khumairah -

Zahra Putri Khumairah

2311011084 

Manajemen Genap 

A. Artikel tersebut menggambarkan tantangan dalam penegakan HAM di Indonesia, termasuk pelanggaran berat, diskriminasi gender, dan pembatasan kebebasan berekspresi. Namun, ada perkembangan positif seperti reformasi untuk perlindungan HAM yang lebih baik dan kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial, menunjukkan kesadaran untuk perbaikan.

B. Demokrasi Indonesia mencerminkan keberagaman dan prinsip berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang seharusnya mempromosikan penghormatan terhadap nilai-nilai moral dan etika dalam proses demokrasi, tetapi juga memerlukan keseimbangan dengan prinsip kebebasan beragama dan toleransi.

C. Praktik demokrasi Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai HAM, dengan kasus-kasus di mana kepentingan politik elit bisa melanggar prinsip-prinsip Pancasila yang menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

D. Sikap anggota parlemen yang melaksanakan agenda politik mereka sendiri bisa merusak integritas demokrasi, menekankan perlunya transparansi, akuntabilitas, dan representasi yang sesuai dengan kepentingan nyata masyarakat.

E. Pihak-pihak dengan kekuasaan harus bertanggung jawab dalam menggunakan pengaruh mereka demi kesejahteraan bersama, dengan mematuhi prinsip-prinsip HAM. Perlunya kontrol dan penegakan hukum yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan semacam itu.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Naira Nathania Maida -
Nama: Naira Nathania Maida
NPM: 2351011016
Kelas: Manajemen Genap
Prodi: S1 Manajemen

1. Artikel ini membahas kondisi pelanggaran HAM di Indonesia pada tahun 2019 yang masih buruk, termasuk pelanggaran berat di masa lalu, pembatasan kebebasan sipil, diskriminasi gender, dan peningkatan pelanggaran HAM di Papua. Para pakar menggambarkan tahun 2019 sebagai "tahun kelam" karena serangan terhadap pembela HAM serta kegagalan pemerintah dalam memberikan keadilan dan kebenaran. Namun demikian, artikel juga mencatat beberapa hal positif. Indonesia terus melakukan reformasi untuk meningkatkan perlindungan HAM, seperti meratifikasi perjanjian HAM internasional dan adanya gerakan masyarakat seperti gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah.

2. Salah satu nilai adat istiadat yang memengaruhi demokrasi di Indonesia adalah gotong royong. Dalam konteks demokrasi, gotong royong menjadi landasan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik dan pemerintahan. Selain itu, prinsip musyawarah mufakat juga merupakan nilai adat istiadat yang turut mempengaruhi demokrasi di Indonesia. Dalam konteks demokrasi, prinsip musyawarah menjadi dasar bagi pengambilan keputusan kolektif yang inklusif dan partisipatif.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mencerminkan semangat religiusitas yang kuat di kalangan masyarakat Indonesia. Keberagaman agama di Indonesia menjadi faktor penting dalam memastikan pluralisme dan toleransi dalam praktik demokrasi.

3. Masih terdapat beberapa tantangan dalam praktik demokrasi di Indonesia seperti perlindungan HAM serta mematuhi nilai pancasila dan UUD 1945.

4. Perlakuan anggota parlemen yang lebih mementingkan agenda politik mereka sendiri daripada kepentingan rakyat dianggap bertentangan dengan prinsip demokrasi. Sebagai wakil rakyat, anggota parlemen seharusnya bertanggung jawab terhadap kepentingan rakyat yang telah memilih mereka.

5. Kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama seringkali memainkan peran penting dalam menggerakan loyalitas dan emosi rakyat. Pemimpin yang memiliki kekuasaan kharismatik cenderung mempengaruhi massa dengan daya tarik pribadi mereka, keyakinan spiritual, atau kedekatan dengan nilai-nilai tradisional. Mereka mampu membangkitkan semangat dan dedikasi yang kuat dari pengikut mereka, bahkan sampai pada tingkat di mana pengikut bersedia menjadi tumbal untuk tujuan yang dianggap suci atau mulia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Putri Regita Ariesdianto -
Nama: Putri Regita
NPM:2311011113
Kelas: Ganjil
Prodi: Manajemen

Analisis Kasus
1. Dalam artikel tersebut menunjukkan bahwa penegakan HAM di Indonesia masih banyak kekurangan dan masalah seperti diskriminasi gender dan permasalahan HAM di Papua
Nilai positif yang dapat diambil saya menyadari betapa pentingnya HAM ditegakkan di sebuah negara demi menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
2.Beberapa nilai budaya yang dapat memperkuat demokrasi adalah musyawarah mufakat, gotong royong,dan toleransi.Dengan menerapkan nilai nilai tersebut demokrasi akan berjalan dengan baik karena semua orang berani berpendapat dan bersatu untuk membela kebenaran demi menjadi bangsa yang lebih maju.Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa juga memiliki kekhasan tersendiri. Prinsip ini menegaskan bahwa kedaulatan rakyat dijalankan berdasarkan nilai-nilai agama dan moralitas. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang menjunjung tinggi spiritualitas dan keharmonisan dengan alam semesta.
3. Menurut saya praktik demokrasi di Indonesia masih belum sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta masih menghadapi berbagai tantangan seperti diskriminasi terhadap gender, kurangnya perlindungan perempuan,pembatasan kebebasan berekspresi dan berpendapat yang membuat masyarakat merasa demokrasi tidak lagi berjalan di negeri ini karena kebebasan berpendapat dibatasi oleh pejabat atau pemerintah.Penegakan hak asasi manusia masih memerlukan perbaikan signifikan untuk memastikan bahwa setiap warga negara dapat menikmati hak dan kebebasan yang dijamin oleh konstitusi.
4. Sikap saya tentunya marah dan kecewa atas penyalahgunaan hal tersebut yang dilakukan oleh anggota parlemen karena fenomena ini mencerminkan ketidakseimbangan antara tanggung jawab perwakilan dan kepentingan pribadi atau partai,dan juga artinya mereka menghianati kepercayaan rakyat
5.Pendapat saya mengenai pihak-pihak tersebut tentunya sangat lah kritis, mereka telah merugikan masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak masyarakat pahami, lalu emobilisasi massa untuk tujuan yang tidak jelas sering kali mengarah pada kekerasan atau konflik yang merugikan banyak pihak termasuk pelanggan HAM,serta ketika kekuasaan karismatik digunakan untuk mengarahkan rakyat secara tidak bertanggung jawab, hal ini melemahkan prinsip-prinsip demokrasi dan mengancam stabilitas serta keadilan dalam masyarakat.
Secara keseluruhan, penggunaan kekuasaan karismatik yang tidak bertanggung jawab bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Uliya Armina Maulidani 2351011013 -

Nama: Uliya Armina Maulidani
NPM: 2351011013
Kelas: Manajemen Ganjil

A. Artikel tersebut membahas tentang situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia pada tahun 2019 yang masih buruk. Ditandai dengan masih terjadinya pelanggaran HAM, lemahnya penegakan hukum dan pembatasan kebebasan.
Terjadi banyak pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat masa lalu, diskriminasi gender, pelanggaran hak-hak perempuan, pelanggaran HAM di Papua masih terus terjadi dan bahkan meningkat tajam, serta proses hukum yang berjalan lamban.

Walaupun demikian, masih terdapat beberapa hal positif yang dapat kita lihat, seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional dari pemerintah, juga gerakan masyarakat sipil dan mahasiswa yang dalam penegakan HAM.


B. Demokrasi Indonesia bersumber dari nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli, seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan kekeluargaan. Nilai-nilai ini sejalan dengan prinsip demokrasi, dengan menjunjung tinggi suara rakyat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa menekankan pentingnya keseimbangan antara nilai-nilai demokrasi dengan nilai-nilai agama. Hal ini sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945 yang menjadikan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar negara.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih belum sempurna, karena belum sepenuhnya desuai dengan Dasar Negara dan UUD 1945. Ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti: Korupsi, ketidakadilan, politik identitas, hoaks dan ujaran kebencian. Hal tersebut yang menjadi penyebab terjadinya pelanggaran HAM, dan menyebabkan belum tercapainya keadilan dan persatuan bagi seluruh masyarakat.

D. Menurut saya, apabila anggota parlemen yang melawan kepentingan rakyat dan mementingkan urusan pribadi adalah suatu bentuk penghianatan atas mandat yang telah didapat dari rakyat . Mereka seharusnya memperjuangkan kepentingan umum, bukan kepentingan mereka sendiri. Hal tersebut yang memicu rusaknya demokrasi dan akan menghilangkan kepercayaan rakyat.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama dan menggunakannya untuk memanipulasi rakyat demi kepentingan pribadi adalah tindakan yang tidak bermoral, yang tentu saja melangar HAM. Dalam demokrasi, rakyat memiliki kedaulatan dan berhak untuk menentukan pilihannya sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Pemimpin yang menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat harus diadili untuk mencegah terjadinya kasus pelanggaran HAM dikemudian hari.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Ananda Putri Fathya -
Nama : ananda putri fathya
Npm : 2311011003
Artikel tersebut membahas kondisi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019, menyoroti banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi. Meskipun demikian, terdapat perkembangan positif seperti upaya reformasi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan HAM yang lebih baik. Namun, pelanggaran yang masih sering terjadi menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam memastikan penegakan HAM yang efektif dan merata.

Demokrasi di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal perlindungan HAM. Di samping itu, nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia juga memainkan peran penting dalam membentuk dan mempertahankan demokrasi. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa perlu diperkuat dan diwujudkan dalam praktik sehari-hari, agar demokrasi dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai luhur bangsa dan memberikan perlindungan yang maksimal terhadap hak asasi setiap individu.

Selain itu, artikel ini menyoroti sikap terhadap anggota parlemen yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat, serta mengingatkan bahaya penggunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas dalam konteks HAM. Dalam era demokrasi saat ini, penting bagi para pemimpin dan pejabat publik untuk selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan memastikan bahwa kekuasaan yang mereka miliki digunakan untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia. Pengawasan dan partisipasi aktif masyarakat juga diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan bahwa reformasi HAM berjalan sesuai harapan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Syafa Az-zahra Amin -
Nama : Syafa Az-Zahra Amin
Npm : 2351011020
Kelas : Manajemen genap
Prodi : S1 Manajemen

NAMA : Arta Prayoga Pangestu
NPM : 2311011114
Kelas : Manajemen Genap

A. Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa Pada tahun 2019, terlepas dari buruknya kondisi hak asasi manusia di Indonesia, terdapat perkembangan positif seperti reformasi untuk perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk menangani pelanggaran HAM berat di masa lalu dan pembatasan kebebasan berekspresi. Masyarakat sipil dianggap penting dalam memastikan pemenuhan HAM dan mengkritisi kebijakan yang tidak berdasarkan data dan pengetahuan.

B. Dalam prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan yang maha esa maka kita harus selalu mengutamakan sikap toleransi, menghormati dan mempertahankan nilai nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia dengan cara melakukan musyawarah,gotong royong, maupun pluralisme yang mengutamakan kepentingan bersama bukan hanya satu kelompok saja

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan tetapi juga menghadapi beberapa tantangan dalam memenuhi prinsip-prinsip Pancasila, UUD 1945, dan hak asasi manusia. Akan hal itu maka diperlukannya evaluasi atau upaya untuk mencapai kemajuan yang mampu untuk sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD, dan standar hak asasi manusia

D. Sikap terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat seharusnya kritis dan menuntut akuntabilitas dari anggota tersebut. Seharusnya masyarakat menuntut anggota tersebut untuk mengesamping kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingkan bersama karena hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat kepada anggota parlemen tersebut

E. Menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat oleh pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk tujuan yang tidak jelas adalah praktik yang sangat problematis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam era demokrasi modern, penggunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas dan merugikan rakyat adalah bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Penting bagi masyarakat dan negara untuk mengembangkan mekanisme perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan semacam ini dan memastikan bahwa pemimpin bertindak secara transparan dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Ghina Althoffiah 2351011007 -
Nama : Ghina Althoffiah
Npm : 2351011007
Kelas : S1 Manajemen ganjil

Analisis Soal

A.Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
-Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa Pada tahun 2019, terlepas dari buruknya kondisi hak asasi manusia di Indonesia, terdapat perkembangan positif seperti reformasi untuk perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk menangani pelanggaran HAM berat di masa lalu dan pembatasan kebebasan berekspresi. Masyarakat sipil dianggap penting dalam memastikan pemenuhan HAM dan mengkritisi kebijakan yang tidak berdasarkan data dan pengetahuan.


B.Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
- [ ] -Dalam prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan yang maha esa maka kita harus selalu mengutamakan sikap toleransi, menghormati dan mempertahankan nilai nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia dengan cara melakukan musyawarah,gotong royong, maupun pluralisme yang mengutamakan kepentingan bersama bukan hanya satu kelompok saja


C.Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
-Praktik demokrasi Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan tetapi juga menghadapi beberapa tantangan dalam memenuhi prinsip-prinsip Pancasila, UUD 1945, dan hak asasi manusia. Akan hal itu maka diperlukannya evaluasi atau upaya untuk mencapai kemajuan yang mampu untuk sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD, dan standar hak asasi manusia

D.Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
-Sikap terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat seharusnya kritis dan menuntut akuntabilitas dari anggota tersebut. Seharusnya masyarakat menuntut anggota tersebut untuk mengesamping kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingkan bersama karena hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat kepada anggota parlemen tersebut


E.Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
-Menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat oleh pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk tujuan yang tidak jelas adalah praktik yang sangat problematis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam era demokrasi modern, penggunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas dan merugikan rakyat adalah bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Penting bagi masyarakat dan negara untuk mengembangkan mekanisme perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan semacam ini dan memastikan bahwa pemimpin bertindak secara transparan dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Alexander Michael Abraham Lumbantoruan 2311011100 -
Nama : Alexander Michael Abraham L
Npm : 2311011100
Kelas : Genap
Prodi : S1 Manajemen

A. Meskipun tahun 2019 mengalami kondisi buruk terkait hak asasi manusia di Indonesia, terdapat perbaikan dalam reformasi untuk melindungi hak asasi manusia. Namun, masih ada tantangan seperti menangani pelanggaran HAM masa lalu dan pembatasan kebebasan berekspresi. Masyarakat sipil dianggap memiliki peran penting dalam memastikan pemenuhan HAM dan mengkritisi kebijakan yang tidak didasarkan pada data dan pengetahuan.

B. Dalam konteks demokrasi Indonesia yang berprinsip pada ketuhanan yang maha esa, penting untuk selalu memprioritaskan sikap toleransi, menghormati, dan mempertahankan nilai-nilai adat istiadat serta budaya asli masyarakat Indonesia melalui musyawarah, gotong royong, dan pluralisme yang menekankan kepentingan bersama daripada hanya satu kelompok.

C. Meskipun praktik demokrasi Indonesia mengalami kemajuan, namun juga dihadapkan pada tantangan dalam memenuhi prinsip-prinsip Pancasila, UUD 1945, dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi atau upaya untuk mencapai kemajuan yang sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD, dan standar hak asasi manusia.

D. Sikap terhadap kondisi di mana anggota parlemen menggunakan nama rakyat tetapi menjalankan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat seharusnya dikritisi dan menuntut akuntabilitas. Masyarakat harus menuntut agar anggota tersebut mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, karena hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat kepada anggota parlemen.

E. Menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat oleh pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk tujuan yang tidak jelas adalah praktik yang problematis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam era demokrasi modern. Penting bagi masyarakat dan negara untuk mengembangkan mekanisme perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan semacam ini dan memastikan bahwa pemimpin bertindak secara transparan dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Salwa putri khisanah 2311011086 -
NAMA: salwa putri khisanah

NPM: 2311011086

KELAS: manajemen genap

PRODI: S1 manajemen

1. Dalam artikel tersebut menunjukkan bahwa penegakan HAM di Indonesia masih banyak kekurangan dan masalah seperti diskriminasi gender dan permasalahan HAM di Papua
Nilai positif yang dapat diambil saya menyadari betapa pentingnya HAM ditegakkan di sebuah negara demi menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

2. Demokrasi Indonesia mencerminkan keberagaman dan prinsip berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang seharusnya mempromosikan penghormatan terhadap nilai-nilai moral dan etika dalam proses demokrasi, tetapi juga memerlukan keseimbangan dengan prinsip kebebasan beragama dan toleransi.

3. ⁠Berdasarkan isi artikel, praktik demokrasi Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai HAM. Masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi, baik oleh pemerintah maupun pihak-pihak lain, yang justru bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan HAM yang seharusnya dijunjung tingg

4. Sikap anggota parlemen yang melanggar kepentingan rakyat tidak sesuai dengan prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili suara rakyat.

5. Pemimpin kharismatik yang memanfaatkan loyalitas rakyat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan bentuk manipulasi dan penyalahgunaan kekuasaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Firman Tri Ambudi -
FIRMAN TRI AMBUDI
2311011052
MANAJEMEN GENAP

A. Isi Artikel tentang Penegakan Hak Asasi Manusia dan Analisis :
Artikel tersebut mengungkapkan bahwa kinerja HAM di Indonesia pada tahun 2019 masih sangat buruk, ditandai oleh berbagai pelanggaran HAM dan kemunduran dalam agenda HAM. Terdapat beberapa isu utama: kurangnya akuntabilitas aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, kegagalan penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu, pelanggaran HAM di Papua, dan penerapan hukuman yang kejam. Namun, artikel juga mencatat beberapa langkah positif, seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional dan kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial

Hal positif dari artikel ini adalah adanya harapan dari upaya reformasi dan komitmen terhadap ratifikasi konvensi internasional serta peran aktif masyarakat sipil dalam penegakan HAM.

B.Demokrasi Indonesia, yang mengambil nilai-nilai dari adat istiadat dan budaya asli masyarakat, menekankan musyawarah dan mufakat sebagai prinsip utama. Prinsip ini tercermin dalam Pancasila, khususnya sila keempat. Demokrasi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa juga menekankan bahwa setiap kebijakan dan keputusan harus mempertimbangkan nilai-nilai moral dan agama yang dianut oleh mayoritas rakyat Indonesia.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa demokrasi tidak hanya mengutamakan kehendak mayoritas, tetapi juga harus menghormati hak-hak minoritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral yang berlandaskan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 menegaskan pentingnya demokrasi, masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi, seperti pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi, dan kekurangan dalam proses keadilan.

D. Sikap seperti itu mencerminkan ketidaksesuaian antara representasi politik dengan kepentingan rakyat yang sebenarnya. Hal ini melanggar prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat. Perilaku semacam itu dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan memperkuat ketidakpuasan terhadap pemerintah.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dapat memanfaatkan pengaruh mereka untuk memanipulasi masyarakat demi kepentingan politik atau pribadi. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang mengutamakan kebebasan dan keadilan bagi semua warga negara. Kharismatik yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dapat mengancam hak asasi manusia dan merusak stabilitas demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Gibran Noverta Darma 2351011001 -
Nama: Gibran Noverta Darma
NPM: 2351011001
Kelas: Manajemen Ganjil

a. Artikel tersebut membahas penurunan kinerja penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia sepanjang tahun 2019. Ini termasuk ketidakadilan dalam penanganan kasus HAM, diskriminasi, pembatasan kebebasan berpendapat, dan kekerasan terhadap pembela HAM. sungguh buruk kualitas penegakan HAM jika dilihat dari artikel tersebut, dan seolah olah pemerintah menjadi anti kritik

ada kabar baiknya, meskipun begitu Indonesia terus mencoba reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, dan juga Meskipun banyak kritik, artikel ini juga mencatat upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat sipil dan berbagai kelompok dalam memperjuangkan penegakan HAM. Ini menunjukkan bahwa ada kesadaran dan perlawanan terhadap pelanggaran HAM, yang merupakan langkah penting menuju perubahan positif.

b. Demokrasi Indonesia atau sering juga disebut sebagai demokrasi Pancasila, yang menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi dengan nilai-nilai adat dan budaya Indonesia, seperti musyawarah untuk mencapai mufakat atau juga gotong royong yang terdapat di Pancasila.

Lalu, Prinsip berketuhanan yang maha esa ini mencerminkan bahwa demokrasi di Indonesia tidak hanya berlandaskan pada sistem politik sekuler, tetapi juga menghormati nilai-nilai spiritual dan religius.

c. menurut saya, masih belum sempurna. Demokrasi Indonesia masih dalam proses perkembangan. Ada kesenjangan antara prinsip-prinsip ideal dan kenyataan praktik di lapangan. tapi harapannya kedepannya lebih baik.

d. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena menunjukkan adanya ketidakjujuran dan ketidakberpihakan terhadap kepentingan rakyat.Sangat tidak pantas menjadi wakil rakyat, sudah terbukti hanya bersimpati untuk kepentingan politik bukan untuk rakyat

e. Pemimpin kharismatik yang memanfaatkan loyalitas rakyat hanya untuk tujuan yang tidak jelas sudah termasuk pemanipulasian terhadap rakyat. Ini bisa merusak prinsip-prinsip ini, dan oleh karena itu, perlu ada regulasi dan pendidikan yang mempromosikan kesadaran akan hak-hak ini di masyarakat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Bulan Mangestuty Wijaya -

Nama : Bulan Mangestuty Wijaya

NPM : 2351011025 

Kelas : Manajemen Ganjil

Jawab Analisis soal 

1. Artikel berisi tentangan keadaan penegakan HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019 yang dinilai kurang baik oleh beberapa lembaga. 

Komnas HAM dan LBH Jakarta mencatat berbagai isu, termasuk pelanggaran HAM berat pada masa lalu yang belum terselesaikan, konflik SDA, serta kemunduran demokrasi.

Usman Hamid dari Amnesty International Indonesia menyebutkan berbagai pelanggaran HAM, seperti pelanggaran Papua, Akuntabilitas aparat keamanan, diskriminasi gender, dll. Namun, ada beberapa perkembangan positif seperti ratifikasi perjanjian internasional dan gerakan masyarakat yang masih aktif dalam memperjuangkan hak mereka. Berdasarkan isi tersebut menunjukkan bahwa meski terdapat langkah positif namun penegakan HAM di Indonesia masih mengalami banyak tantangan.

Hal positif yang saya dapatkan adalah menjadi lebih aware akan apa yang sedang terjadi di Indonesia akan HAM.

2. Demokrasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai adat istiadat dan budaya. Prinsip-prinsip ini tercermin dalam Pancasila dan tradisi masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan, kerjasama, dll. 

Prinsip demokrasi yang berketuhanan mencerminkan kepercayaaan bahwa semua perbuatan politik dan pemerintah harus berdasarkan moralitas yang tinggi dan rasa keadilan yang berasal dari kepercayaan pada Tuhan

3. Keselarasan dengan Pancasila dan UUD 1945:

Secara teoritis, praktik demokrasi di Indonesia seharusnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945, yang menekankan pada keadilan sosial, demokrasi, dan penghargaan terhadap HAM. Namun, dalam praktiknya, sering terjadi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ini. Pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi, dan ketidakadilan hukum menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.*

4. Sikap terhadap Parlemen:

Kondisi di mana anggota parlemen melaksanakan agenda politik mereka sendiri daripada kepentingan rakyat adalah sangat mengecewakan dan merusak kepercayaan publik. Parlemen seharusnya menjadi representasi suara rakyat dan bekerja untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa wakil rakyat benar-benar bekerja untuk rakyat.

5. Kekuasaan Kharismatik dan HAM:

Pemimpin yang memiliki kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama yang memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas adalah ancaman serius terhadap HAM. Ini sering mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia, karena rakyat dipaksa untuk mengikuti agenda yang tidak mereka pahami sepenuhnya atau yang bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri. Di era demokrasi saat ini, penting untuk memastikan bahwa kekuasaan dijalankan dengan transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prinsip-prinsip HAM, sehingga tidak ada individu atau kelompok yang disalahgunakan atau diperlakukan tidak adil.

Hubungan dengan HAM:

Kekuasaan kharismatik yang disalahgunakan bertentangan dengan konsep HAM, yang menekankan pada penghargaan terhadap martabat dan kebebasan setiap individu. Penting bagi masyarakat untuk kritis terhadap bentuk-bentuk kekuasaan yang tidak transparan dan tidak akuntabel, serta memastikan bahwa hak asasi semua individu dihormati dan dilindungi dalam semua situasi.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Kholifatus Sabrina -
Nama : Kholifatus Sabrina
NPM : 2311011116
Kelas : Manajemen Genap

Artikel tersebut membahas kondisi penegakan HAM di Indonesia selama tahun 2019, yang dinilai masih buruk oleh berbagai lembaga dan pakar. Isu-isu yang mencuat antara lain adalah belum adanya penyelesaian serius terhadap pelanggaran HAM berat di masa lalu, kemunduran dalam demokrasi dengan munculnya ancaman otoritarianisme, serta peningkatan diskriminasi dan kekerasan di Papua. Pelanggaran hak-hak perempuan juga masih menjadi perhatian, ditambah dengan pernyataan diskriminatif dari pejabat publik. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia masih melakukan reformasi kunci untuk perlindungan HAM, supremasi hukum, dan sektor keamanan publik. Gerakan masyarakat sipil, termasuk gerakan mahasiswa dan komunitas lokal di Bali dan Kendeng, tetap aktif dalam memperjuangkan HAM.

A. Kritik terhadap penegakan HAM di Indonesia pada tahun 2019 mencatat banyaknya pelanggaran HAM yang perlu ditangani pemerintah, termasuk pelanggaran berat di masa lalu dan konflik sumber daya alam. Artikel juga mencatat masalah seperti pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, kegagalan dalam memberikan keadilan bagi korban pelanggaran HAM, serta penjatuhan hukuman kejam dan eksekusi di luar pengadilan. Namun, ada perkembangan positif seperti reformasi untuk memperbaiki perlindungan HAM dan menegakkan supremasi hukum, serta komitmen Indonesia dalam meratifikasi perjanjian HAM internasional.

B. Prinsip demokrasi Indonesia yang mengakui Tuhan Yang Maha Esa mencerminkan upaya untuk menghormati dan mempertahankan keragaman budaya dan agama. Nilai-nilai adat yang mendorong kebersamaan, musyawarah, dan keadilan sosial dapat mendukung demokrasi yang inklusif dan menghormati HAM.

C. Demokrasi di Indonesia perlu dievaluasi agar sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan menghormati HAM. Meskipun ada kebebasan berekspresi dan partisipasi politik, tantangan masih ada dalam menjunjung tinggi HAM, seperti perlindungan agama dan keadilan sosial.

D. Tindakan anggota parlemen yang tidak mewakili kepentingan rakyat dapat merusak kepercayaan masyarakat pada sistem politik. Pemimpin politik harus memprioritaskan kepentingan rakyat.

E. Kekuasaan kharismatik yang tidak seimbang dengan prinsip demokrasi dan perlindungan HAM dapat mengancam kebebasan individu dan merusak prinsip-prinsip demokrasi yang inklusif.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Silmina Khalisah -
NAMA : Silmina Khalisah
NPM : 2311011065
Kelas : Manajemen Ganjil

A. Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa Pada tahun 2019, terlepas dari buruknya kondisi hak asasi manusia di Indonesia, terdapat perkembangan positif seperti reformasi untuk perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk menangani pelanggaran HAM berat di masa lalu dan pembatasan kebebasan berekspresi. Masyarakat sipil dianggap penting dalam memastikan pemenuhan HAM dan mengkritisi kebijakan yang tidak berdasarkan data dan pengetahuan.

B. Dalam prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan yang maha esa maka kita harus selalu mengutamakan sikap toleransi, menghormati dan mempertahankan nilai nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia dengan cara melakukan musyawarah,gotong royong, maupun pluralisme yang mengutamakan kepentingan bersama bukan hanya satu kelompok saja

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan tetapi juga menghadapi beberapa tantangan dalam memenuhi prinsip-prinsip Pancasila, UUD 1945, dan hak asasi manusia. Akan hal itu maka diperlukannya evaluasi atau upaya untuk mencapai kemajuan yang mampu untuk sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD, dan standar hak asasi manusia

D. Sikap terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat seharusnya kritis dan menuntut akuntabilitas dari anggota tersebut. Seharusnya masyarakat menuntut anggota tersebut untuk mengesamping kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingkan bersama karena hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat kepada anggota parlemen tersebut

E. Menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat oleh pihak-pihak dengan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk tujuan yang tidak jelas adalah praktik yang sangat problematis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam era demokrasi modern, penggunaan kekuasaan kharismatik untuk tujuan yang tidak jelas dan merugikan rakyat adalah bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Penting bagi masyarakat dan negara untuk mengembangkan mekanisme perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan semacam ini dan memastikan bahwa pemimpin bertindak secara transparan dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Putri Nuraini Azzahra 2311011072 -
Putri Nuraini Azzahra
2311011072

A. Isi Artikel tentang Penegakan Hak Asasi Manusia dan Analisis :
Artikel tersebut mengungkapkan bahwa kinerja HAM di Indonesia pada tahun 2019 masih sangat buruk, ditandai oleh berbagai pelanggaran HAM dan kemunduran dalam agenda HAM. Terdapat beberapa isu utama: kurangnya akuntabilitas aparat keamanan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi gender, kegagalan penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu, pelanggaran HAM di Papua, dan penerapan hukuman yang kejam. Namun, artikel juga mencatat beberapa langkah positif, seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional dan kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial

Hal positif dari artikel ini adalah adanya harapan dari upaya reformasi dan komitmen terhadap ratifikasi konvensi internasional serta peran aktif masyarakat sipil dalam penegakan HAM.

B.Demokrasi Indonesia, yang mengambil nilai-nilai dari adat istiadat dan budaya asli masyarakat, menekankan musyawarah dan mufakat sebagai prinsip utama. Prinsip ini tercermin dalam Pancasila, khususnya sila keempat. Demokrasi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa juga menekankan bahwa setiap kebijakan dan keputusan harus mempertimbangkan nilai-nilai moral dan agama yang dianut oleh mayoritas rakyat Indonesia.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa demokrasi tidak hanya mengutamakan kehendak mayoritas, tetapi juga harus menghormati hak-hak minoritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral yang berlandaskan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 menegaskan pentingnya demokrasi, masih terdapat pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi, seperti pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi, dan kekurangan dalam proses keadilan.

D. Sikap seperti itu mencerminkan ketidaksesuaian antara representasi politik dengan kepentingan rakyat yang sebenarnya. Hal ini melanggar prinsip demokrasi yang seharusnya mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat. Perilaku semacam itu dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan memperkuat ketidakpuasan terhadap pemerintah.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dapat memanfaatkan pengaruh mereka untuk memanipulasi masyarakat demi kepentingan politik atau pribadi. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang mengutamakan kebebasan dan keadilan bagi semua warga negara. Kharismatik yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dapat mengancam hak asasi manusia dan merusak stabilitas demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Muhammad Rasendriya Bramantyo -
Nama:Muhammad Rasendriya Bramantyo
NPM:2351011030
Kelas:B(Genap)
Prodi:S1 Manajemen

Jawaban Jurnal Analisis Kasus 2

A.Pendapat saya meskipun HAM Indonesia ini belum merata seperti apa yang di inginkan, namun sisi baiknya Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM Internasional yang salah satunya yaitu konvensi PBB untuk melindungi semua orang dari penghilangan paksa.Selain itu,Harapan juga terlihat ketika kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara.

B.Menurut saya demokrasi itu juga harus sesuai norma dari tuhan yang maha esa dan sesuai dengan apa yang telah diperintahkan dan juga yang dilarang oleh agama nya masing-masing,terutama di Indonesia yang memang masyarakat terdiri dari berbagai kepercayaan dan agama

C.Menurut saya masih belum,karena seperti yang di katakan oleh Lembaga Bantuan Hukum(LBH) yang menyatakan bahwa Demokrasi di tahun 2019 dibawa mundur jauh ke belakang dan juga kembalinya rezim keotoriteran menjadi ancaman nyata bagi ruang-ruang kebebasan sipil.

Selain yang disebutkan di atas Kondisi HAM pada tahun 2019 juga banyak yang agendanya mengalami kemacetan,mutu HAM mulai mengalami kemunduran,serta Banyaknya juga pembela HAM yang mendapatkan penyerangan

D.Sungguh sangat disayangkan,karena yang seharusnya dimana HAM itu memiliki tujuan untuk melindungi sekaligus menyampaikan segala HAM yang diperlukan bagi masyarakat dan rakyatnya yang namun sekarang kondisi menjadi banyak yang melengseng dari fungsi yang sebenarnya.

E.Menurut saya,ini juga salah satu perbuatan yang cukup melengsengkan dari apa yang ada dilapangan dan juga perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang sama kejamnnya seperti orang yang memegang kekuasaan HAM dengan otoriter hanya karena tujuan untuk mencari panggung & ketenaran yang tidak memiliki dampak yang jelas bagi para pemeluknya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Ria Marsanda Meirisa _2351011009 -
Nama : Ria Marsanda Meirisa
Npm : 2351011009
Kelas : Manajemen Ganjil

Analisis Artikel dan Penegakan Hak Asasi Manusia
1. Analisis Isi Artikel:
Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang diangkat adalah:
- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

Hal Positif:
Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:
Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:
Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:
Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Aulia Syifa Putri -
nama : aulia syifa putri
npm : 2311011088
kelas : genap (s1 manajemen)

Analisis Artikel dan Penegakan HAM 1.
Analisis Isi Artikel: Artikel ini fokus pada sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia pada tahun 2019, termasuk runtuhnya demokrasi dan bangkitnya otoritarianisme.
Beberapa poin penting yang diangkat adalah: - Kurangnya keadilan dan akuntabilitas dalam pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan aparat keamanan.
– Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
– Diskriminasi gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
– Pemerintah gagal menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu.
– Pelanggaran HAM terus terjadi di Papua.
– Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar hukum.
Positif: Positifnya adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian internasional hak asasi manusia dan peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak.
Hal ini menunjukkan bahwa kita dapat mengharapkan adanya perbaikan dalam situasi hak asasi manusia di masa depan.
2.
Analisis Demokrasi Berbasis Budaya: Demokrasi Indonesia didasarkan pada adat istiadat dan nilai-nilai budaya adat seperti musyawarah untuk mufakat.
Nilai-nilai tersebut mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan bersama dan mengedepankan kesepakatan bersama yang merupakan hakikat demokrasi.
Pendapat tentang Prinsip Demokrasi: Prinsip demokrasi Indonesia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menyadari pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan berbangsa.
Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu, namun juga memperhatikan nilai etika dan moral yang tinggi 3.
Praktik Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Praktik demokrasi di Indonesia terus menghadapi tantangan dalam melindungi hak asasi manusia.
Meskipun Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 jelas-jelas menekankan penghormatan terhadap hak asasi manusia, namun penerapannya masih belum konsisten.
Banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia yang belum terselesaikan dan semakin terbatasnya ruang lingkup kebebasan sipil menunjukkan kurangnya konsistensi terhadap prinsip-prinsip tersebut.
4.
Sikap terhadap Parlemen: Merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi jika anggota parlemen bertindak atas nama suara rakyat sambil menjalankan agenda politiknya sendiri yang berbeda dari kepentingan komunitas lokalnya.
Parlemen seharusnya benar-benar mewakili suara rakyat, dan tindakan seperti itu merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga demokrasi kita.
5.
Pendapat tentang kekuasaan karismatik: Menurut saya, kekuasaan yang digunakan untuk memanipulasi kesetiaan dan emosi seseorang untuk tujuan yang tidak jelas, berdasarkan tradisi atau agama, sangatlah berbahaya.
Hal ini dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia, karena masyarakat dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan tertentu yang bukan merupakan kepentingan mereka.
Demokrasi yang sehat harus melindungi masyarakat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak asasi setiap orang dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rakha Luthfi Arifin 2351011004_S1 Manajemen -
Nama:Rakha Luthfi Arifin
NPM :2351011004
Dalam menganalisis isu hak asasi manusia (HAM) di Indonesia, memang terdapat beberapa "awan gelap" yang perlu diperhatikan:


1. Analisis Isi Artikel:
Artikel tersebut menyoroti sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019, termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Beberapa poin penting yang diangkat adalah:
- Kurangnya proses keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi berbasis gender dan pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang terus terjadi di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan.

Hal Positif:
Hal positif yang dapat diambil adalah komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

2. Analisis Demokrasi Berdasarkan Budaya:
Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi.

Pendapat Mengenai Prinsip Demokrasi:
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mengakui pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan bernegara. Hal ini bertujuan agar demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan individu tetapi juga memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas yang tinggi

3. Praktik Demokrasi dan HAM:
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi nilai HAM. Meskipun Pancasila dan UUD NRI 1945 sudah jelas menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, namun pelaksanaannya masih belum konsisten. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum mendapatkan keadilan, dan ruang kebebasan sipil yang semakin terbatas menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.

4. Sikap Terhadap Parlemen:
Ketika anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri yang berbeda dengan kepentingan masyarakat, hal ini merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi. Parlemen seharusnya menjadi representasi sejati dari suara rakyat, dan tindakan tersebut merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi.

5. Pendapat Mengenai Kekuasaan Kharismatik:
Menurut saya, Kekuasaan yang didasarkan pada tradisi atau agama dan digunakan untuk memanipulasi loyalitas serta emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas sangat berbahaya. Hal ini berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM, karena rakyat dapat dijadikan alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang tidak menguntungkan mereka. Demokrasi yang sehat seharusnya melindungi rakyat dari manipulasi semacam ini dan memastikan bahwa hak-hak asasi setiap individu dihormati dan dilindungi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Harun Al Rasyid -
Nama: Harun Al Rasyid
NPM: 2351011035
Kelas: Manajemen Ganjil
Prodi: S1 Manajemen

A. Menurut saya penegakan HAM perlu dievaluasi kembali, pasalnya dalam berbagai opini masyarakat dan tentunya dari para pakar yang ada, Penegakan HAM Indonesia mengalami masa yang kelam. Hal positif yang saya dapat dari artikel tersebut yaitu dapat lebih peduli dengan kondisi penegakan HAM di Indonesia.

B. Menurut hal tersebut sangat baik selama tidak bertentangan dengan nilai -nilai pancasila. Dan mengenai prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan yang Maha Esa hal tersebut sangat positif karena setiap manusia itu tentunya secara logika punya hal yanh disembah atau diagungkan.

C. Menurut saya praktik demokrasi dam HAM di Indonesia terutama saat ini cenderung menurun atau tidak maksimal. Hal ini tentu berdasarkan data-data yang dibuat oleh para pakar dan praktisi yang ada.

D. saya sangat marah jika ada peristiwa seperti itu. Karena mereka punya tanggung jawab untuk membela rakyat dan menyuarakan suara rakyat, dengan itu tentunya harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan oknum tertentu yang ingin menikmati hasil yang diinginkan dengan cara yang sangat salah.

E. Menurut saya hal tersebut sangat mencederai rakyat. Seharusnya mereka sadar bahwa mereka adalah pembantu rakyat. Namun mereka dengan bodohnya memanfaatkan rakyat untuk kepentingan pribadi. Tentunya demokrasi ini tidak sehat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Raffi Daiyan Aqila -
Nama: Raffi Daiyan Aqila
Npm: 2311011079
Kelas: S1 Manajemen Ganjil

Analisis Isi Artikel tentang Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia

Artikel tersebut menyoroti buruknya kinerja HAM di Indonesia pada 2019, mencakup pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama, diskriminasi berbasis gender, dan pelanggaran HAM di Papua. Namun, ada perkembangan positif seperti reformasi perlindungan HAM dan kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial. Hal-hal positif yang dicatat adalah ratifikasi perjanjian HAM internasional, reformasi sektor keamanan publik, dan gerakan masyarakat yang kuat dalam menolak reklamasi.

Analisis Demokrasi Indonesia dari Nilai-Nilai Adat Istiadat/Budaya

Demokrasi Indonesia mengakar pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal yang menekankan musyawarah dan mufakat. Prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa mencerminkan penghormatan terhadap nilai-nilai religius dalam kehidupan berbangsa, memastikan kebijakan dan hukum mencerminkan etika dan moralitas sesuai kepercayaan mayoritas masyarakat.

Praktik Demokrasi Indonesia saat Ini

Praktik demokrasi Indonesia saat ini menghadapi tantangan dalam menjunjung tinggi Pancasila, UUD NRI 1945, dan nilai HAM. Masih ada pembatasan kebebasan berekspresi, ketidakadilan dalam penanganan pelanggaran HAM, dan diskriminasi.

Sikap terhadap Anggota Parlemen yang Melaksanakan Agenda Politik Pribadi

Anggota parlemen yang melaksanakan agenda politik pribadi mengkhianati kepercayaan masyarakat. Mereka seharusnya mewakili kepentingan rakyat dan bertindak sesuai mandat yang diberikan.

Pendapat tentang Kekuasaan Kharismatik dalam Konteks HAM

Kekuasaan kharismatik yang memanipulasi loyalitas rakyat bertentangan dengan prinsip HAM. Kekuasaan ini dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi karena memanfaatkan emosi dan loyalitas rakyat tanpa memperhatikan hak dan kesejahteraan mereka. Kekuasaan harus transparan dan akuntabel, melindungi rakyat dari penyalahgunaan dan memastikan kebebasan serta kesejahteraan mereka.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Pinka Wianda Putri -
Nama : pinka wianda putri
Npm : 2311011006
Ringkasan Analisis Isu HAM dan Demokrasi di Indonesia

1. Pelanggaran HAM di Indonesia (2019):
- Kurangnya keadilan dan akuntabilitas bagi aparat keamanan.
- Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama.
- Diskriminasi gender dan pelanggaran hak perempuan.
- Kegagalan menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM di Papua.
- Penerapan hukuman mati dan eksekusi tanpa proses pengadilan.

Aspek Positif:
Komitmen Indonesia untuk meratifikasi perjanjian HAM internasional dan peran aktif masyarakat sipil memberikan harapan untuk perbaikan HAM di masa depan.

2. Demokrasi Berdasarkan Budaya:
Demokrasi Indonesia berlandaskan nilai-nilai adat seperti musyawarah untuk mufakat, yang menekankan pengambilan keputusan bersama.

Prinsip Demokrasi:
Demokrasi di Indonesia mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan moral, memastikan kebebasan individu selaras dengan etika dan moralitas tinggi.

3. Tantangan Praktik Demokrasi dan HAM:
Meskipun Pancasila dan UUD 1945 menggarisbawahi penghormatan terhadap HAM, banyak kasus pelanggaran HAM belum ditangani dengan baik dan kebebasan sipil terbatas, menunjukkan pelaksanaan yang belum konsisten.

4. Sikap Terhadap Parlemen:
Parlemen harus mewakili suara rakyat. Ketika anggota parlemen mengutamakan agenda politik mereka sendiri, ini mengkhianati demokrasi dan merusak kepercayaan publik.

5. Kekuasaan Kharismatik:
Kekuasaan berbasis tradisi atau agama yang memanipulasi rakyat sangat berbahaya karena bisa menyebabkan pelanggaran HAM. Demokrasi yang sehat harus melindungi rakyat dari manipulasi dan menjamin hak asasi dihormati.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Faris Hasyid_2311011138 -
Nama : Faris Hasyid
NPM : 2311011138
Kelas : Manajemen Genap

A. Menurut jurnal ini sudah menjelaskan lengkap tentang masalah ham di Indonesia yang sudah banyak sekali seperti pembatasan kebebasan berekpresi, tidak ada keadilan dalam pelanggaran HAM, kegagalan pemerintah dalam mencari kebenaran, dan lain sebagainya. Dan hal positif yang dapat kita ambil bahwasanya kita harus terus menegakkan HAM, supaya kita lebih menghargai hak orang lain, karena semua orang memiliki hak nya masing-masing.

B. Menurut saya demokrasi Indonesia sudah hampir sesuai dengan budaya di Indonesia seperti bertoleransi, gotong royong, bermusyawarah, dan lain sebagainya. Menurut saya prinsip demokrasi Indonesia berketuhanan yang maha esa itu adalah hal yang harus kita pertahankan, karena dengan berdemokrasi seperti itu kita dapat menciptakan demokrasi yang damai tanpa ada konflik antar umat, serta bisa menciptakan hasil yang mufakat.

C. Menurut saya belum sepenuhnya di jalankan sesuai dengan UUD 1945, karena masih banyak nya demokrasi yang kurang adil, dan masih ada orang yang melanggar ham di Indonesia

D. Menurut saya tidak bagus, karena mereka dipilih oleh rakyat untuk mewakili rakyat berarti mereka harus mengesampingkan kepentingan pribadi maupun itu terkait politik.

E. Menurut saya hal tersebut sangat tidak bagus, karena bila menggunakan hal tersebut maka akan menimbulkan perpecahan antara bangsa mau itu agama maupun adat, dan hubungannya dengan demokrasi dewasa saat ini, karena saat ini kita perlu menyatukan seluruh aliran untuk menciptakan demokrasi yang adil dan sejahtera supaya Indonesia menjadi negara yang tentram dan damai.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Riziq Fatur Ramadan 2351011036 -
Nama: Riziq Fatur Ramadan
Npm:2351011036

Analisis Soal
A.Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

B.Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?

C.Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

D.Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

E.Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?


Jawaban analisis soal:
A. Isi artikel tersebut menggambarkan kondisi penegakan hak asasi manusia di Indonesia yang masih memprihatinkan. Beberapa hal yang disorot adalah:
- Masih banyak pelanggaran HAM berat di masa lalu yang belum terselesaikan dengan baik.
- Adanya pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama secara sewenang-wenang.
- Diskriminasi berbasis gender serta pelanggaran hak-hak perempuan.
- Kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pengungkapan kebenaran, dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu.
- Pelanggaran HAM yang masih berlangsung dan meningkat tajam di Papua.
Namun, artikel juga menyoroti beberapa hal positif, seperti komitmen Indonesia dalam meratifikasi perjanjian HAM internasional dan bangkitnya gerakan mahasiswa serta masyarakat sipil sebagai kontrol sosial.

B. Demokrasi Indonesia memiliki nilai-nilai yang bersumber dari adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia, seperti musyawarah untuk mufakat, gotong royong, dan penghargaan terhadap pluralisme. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa penyelenggaraan negara harus selaras dengan nilai-nilai agama dan spiritual. Hal ini tercermin dalam Pancasila, yang menempatkan Ketuhanan sebagai sila pertama.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Masih ada berbagai pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan, dan diskriminasi yang terjadi. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat perlu terus berupaya untuk mewujudkan demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

D. Sikap saya terhadap anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat adalah sangat kritis. Hal ini merupakan penyimpangan dan pengkhianatan terhadap mandat yang diberikan oleh rakyat. Anggota parlemen harus senantiasa memperjuangkan kepentingan rakyat dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah dengan baik.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama, dan menggerakkan loyalitas serta emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas, merupakan ancaman serius bagi demokrasi dan hak asasi manusia. Hal ini dapat mengarah pada populisme, radikalisme, dan pengabaian terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia yang universal. Pada era demokrasi saat ini, kekuasaan harus didasarkan pada kedaulatan rakyat, supremasi hukum, dan penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Noval Ardiansyah -
Nama : Noval Ardiansyah
Npm : 2311011096
Kelas : Manajemen genap
Prodi : S1 Manajemen

A. Artikel tersebut membahas tentang kondisi HAM di Indonesia pada tahun 2019 yang masih buruk, namun juga mencatat beberapa perkembangan positif. Ada masalah pelanggaran HAM berat di masa lalu, penanganan konflik SDA, pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan penjatuhan hukuman kejam. Meskipun demikian, ada langkah reformasi yang dilakukan pemerintah untuk perlindungan HAM yang lebih baik. Jawaban dari analisis soal ini adalah bahwa penegakan HAM di Indonesia masih memiliki banyak tantangan, namun ada beberapa langkah positif yang diambil pemerintah untuk memperbaiki kondisi tersebut.

B. Demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia masih memiliki kelemahan dalam penegakan HAM. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Maha Esa masih perlu diperkuat agar dapat lebih menghormati hak asasi manusia. Jawaban dari analisis soal ini adalah bahwa demokrasi Indonesia masih perlu diperkuat agar sesuai dengan nilai-nilai HAM dan prinsip-prinsip demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi.

C. Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta nilai hak asasi manusia. Masih terdapat pelanggaran HAM yang perlu diperbaiki. Jawaban dari analisis soal ini adalah bahwa praktik demokrasi di Indonesia masih belum mencapai standar yang diharapkan dalam menghormati hak asasi manusia dan nilai-nilai Pancasila serta UUD NRI 1945.

D. Sikap terhadap anggota parlemen yang melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat seharusnya dikritisi. Mereka seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat dalam setiap keputusan yang mereka ambil. Jawaban dari analisis soal ini adalah bahwa anggota parlemen seharusnya bertindak sesuai dengan kepentingan rakyat dan tidak hanya mementingkan agenda politik pribadi.

E. Pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dan menggunakan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan ancaman terhadap hak asasi manusia dalam era demokrasi dewasa saat ini. Mereka seharusnya bertindak sesuai dengan prinsip HAM dan menghormati hak-hak individu. Jawaban dari analisis soal ini adalah bahwa pihak-pihak yang memiliki kekuasaan harus menghormati prinsip HAM dan tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Muhammad Maulan Timur -
Nama:Muhammad Maulan Timur
Npn:2351011032
Kelas:Pkn Genap
Prodi:S1 Manajemen

a. artikel tersebut memperlihatkan beberapa pelanggaran HAM sepanjang tahun 2019 termasuk pemutaran demokrasi dan peningkatan otoritarianisme. Hal positif yang dapat kita dapatkan dari artikel ini yaitu komitmen Indonesia untuk terus meratifikasi perjanjian HAM internasional, serta peran aktif masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan adanya harapan untuk perbaikan kondisi HAM di masa depan.

b. Demokrasi Indonesia didasarkan pada nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli seperti musyawarah untuk mufakat. Nilai ini mencerminkan cara masyarakat Indonesia mengambil keputusan secara kolektif dan mengedepankan kesepakatan bersama, yang sejatinya adalah esensi dari demokrasi. Lalu pendapat saya terhadap prinsip demokrasi Indonesia yang Berketuhanan yang maha esa merupakan bagian yang mencerminkan keseimbangan antara demokrasi dan nilai-nilai agama. Hal ini penting agar masyarakat tidak mengendepankan individu tetapi juga memperhatikan etika dan moralitas.

c. Praktik demokrasi di Indonesia umumnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945, terlihat dari pemilu yang bebas, kebebasan berpendapat, dan sistem checks and balances. Namun, tantangan seperti intoleransi agama, pembatasan demonstrasi, dan penegakan hukum yang belum sepenuhnya adil masih ada. Upaya perbaikan meliputi reformasi hukum, pendidikan kewarganegaraan, dan peningkatan transparansi.

d. menurut saya sikap yang dapat kita lakukan terhadap anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik pribadi. Penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, mendorong partisipasi publik, meningkatkan pendidikan politik, dan mendukung reformasi sistem politik. Ini akan memastikan wakil rakyat benar-benar memperjuangkan kepentingan masyarakat yang mereka wakili.

e. pendapat saya terhadap pihak-pihak yang menggunakan kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama untuk menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat demi tujuan yang tidak jelas, karena ini merupakan manipulasi dan pelanggaran hak asasi manusia. Tindakan ini merusak demokrasi dan memanfaatkan rakyat secara tidak etis. Penting untuk meningkatkan kesadaran kritis dan pendidikan politik agar masyarakat tidak mudah dimanipulasi, serta mempromosikan transparansi dan akuntabilitas dalam kepemimpinan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Adam Bagustiawan -
Nama : adam bagustiawan
NPM : 2311011109
S1 Manajemen

A. Artikel ini memberikan gambaran yang suram tentang penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia selama tahun 2019. Beberapa poin penting yang disoroti adalah:
- Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu: Pemerintah belum berhasil menuntaskan pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu.
- Pembatasan Kebebasan Sipil: Kebebasan berekspresi dan beragama mengalami pembatasan yang sewenang-wenang.
- Diskriminasi Gender dan Rasial: Diskriminasi berbasis gender dan rasial, terutama di Papua, masih menjadi masalah serius.
- Kekerasan oleh Aparat Keamanan: Tidak adanya keadilan dan akuntabilitas bagi pelanggaran yang dilakukan oleh aparat keamanan.
- Penerapan Hukuman Kejam: Praktik hukuman mati dan eksekusi di luar pengadilan masih berlanjut.
beberapa perkembangan positif, seperti:
- Ratifikasi Perjanjian HAM Internasional: Indonesia telah meratifikasi banyak perjanjian HAM internasional.
- Gerakan Mahasiswa: Kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial.
- Gerakan Masyarakat: Penolakan reklamasi di Bali dan perjuangan masyarakat Kendeng.
Analisis Positif: Artikel ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak tantangan, masih ada harapan dan langkah-langkah positif yang bisa menjadi modal untuk perbaikan di masa depan. Gerakan masyarakat dan mahasiswa menandakan adanya kesadaran dan perlawanan terhadap pelanggaran HAM.

B. Demokrasi Indonesia unik karena berakar pada nilai-nilai adat dan budaya asli yang mengedepankan musyawarah dan mufakat. Prinsip ini tercermin dalam Pancasila, khususnya sila keempat: "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan." Prinsip Demokrasi yang Berke-Tuhanan yang Maha Esa menekankan bahwa demokrasi di Indonesia harus berjalan sesuai dengan nilai-nilai religius dan moral yang diakui oleh negara. Ini tercermin dalam Pancasila, khususnya sila pertama: "Ketuhanan yang Maha Esa." Demokrasi yang berlandaskan ke-Tuhanan menuntut agar kebijakan dan keputusan politik diambil berdasarkan nilai-nilai moral dan keadilan. Namun, implementasi prinsip ini seringkali dihadapkan pada tantangan seperti korupsi, nepotisme, dan intoleransi.

C. Secara ideal, praktik demokrasi Indonesia seharusnya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 yang menjunjung tinggi HAM. Namun, artikel ini menunjukkan bahwa dalam praktiknya, ada banyak penyimpangan:
- Kebebasan Berpendapat dan Beragama: Pembatasan yang sewenang-wenang menunjukkan bahwa prinsip kebebasan belum sepenuhnya dihormati.
- Keadilan Sosial: Masih adanya diskriminasi dan ketidaksetaraan ekonomi menunjukkan bahwa keadilan sosial belum terwujud sepenuhnya.

D. Ketika anggota parlemen lebih mementingkan agenda politik pribadi daripada kepentingan rakyat, ini menunjukkan pengkhianatan terhadap mandat yang diberikan oleh pemilih. Sikap ini perlu dikritisi dan dilawan melalui mekanisme demokrasi, seperti pemilihan umum dan pengawasan oleh masyarakat sipil.
Pendapat:
Anggota parlemen seharusnya bertindak sebagai representasi nyata dari kepentingan rakyat, bukan sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi atau kelompok. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik yang lebih besar dalam proses politik diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

E. Kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama dapat menjadi ancaman bagi HAM jika digunakan untuk memanipulasi dan menggerakkan rakyat demi tujuan yang tidak jelas atau merugikan. Prinsip-prinsip HAM menuntut bahwa setiap individu memiliki kebebasan dan perlindungan dari tindakan sewenang-wenang. Kekuasaan kharismatik yang tidak transparan dan tidak akuntabel sering kali berpotensi melanggar HAM karena dapat mengarah pada tindakan otoriter dan diskriminatif.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Gamaliel Felix Repi -
nama: Gamaliel Felix Repi
npm: 2311011058
kelas: manajemen genap

1. 1). Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian Hak Asasi Manusia internasional, menunjukkan komitmen untuk memastikan perlindungan HAM yang lebih baik
2). Terdapat langkah reformasi kunci yang dilakukan untuk menegakkan supremasi hukum dan mereformasi sektor keamanan publik

2. prinsip "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam konteks demokrasi Indonesia seharusnya diinterpretasikan sebagai upaya untuk menciptakan kerukunan antarumat beragama, menghormati pluralitas keyakinan, dan memperkuat persatuan dalam keberagaman. Prinsip ini seharusnya menjadi landasan untuk membangun masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera bagi semua warganya, tanpa membedakan agama atau kepercayaan tertentu.

3. Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan dalam menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Meskipun terdapat kemajuan dalam beberapa aspek, masih terdapat ruang untuk perbaikan dalam memastikan bahwa demokrasi Indonesia benar-benar mencerminkan nilai-nilai HAM yang universal.

4. perlu terlibat secara aktif dalam proses politik, termasuk dengan memberikan masukan, menyuarakan ketidaksetujuan mereka, dan menggunakan hak suara mereka untuk memilih wakil yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat.

5. Pihak yang memiliki kekuasaan berdasarkan tradisi atau agama dan menggunakan kekuasaan tersebut untuk tujuan yang tidak jelas atau tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM dapat menjadi ancaman serius terhadap hak asasi manusia saat ini. Pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dari tradisi atau agama dapat memanfaatkan pengaruh mereka untuk menciptakan loyalitas dan emosi rakyat yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang tidak jelas atau bahkan merugikan hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Elsa Estevania Natali -
Nama : Elsa Estevania Natali
NPM : 2311011089
Kelas : Manajemen Ganjil
Prodi : S1 Manajemen

Analisis Kasus

a. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang Anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Jawab : Artikel tersebut membahas tentang kondisi penegakan HAM di Indonesia sepanjang tahun 2019 yang dinilai buruk oleh berbagai lembaga. Tahun 2019 ini dapat dikatakan sebagai tahun yang kelam, karena banyak terjadi kasus pelanggaran HAM dan banyaknya serangan terhadap para pembela HAM. Komnas HAM menyoroti masih adanya pelanggaran HAM berat di masa lalu dan konflik sumber daya alam yang belum tertangani dengan baik. Pakar seperti Usman Hamid dan Asmin Fransiska juga menyampaikan pandangan mereka mengenai berbagai pelanggaran HAM yang terjadi. Namun, walaupun banyak tantangan yang mengganggu jalannya penegakan HAM di negara kita, Indonesia telah meratifikasi hampir seluruh perjanjian HAM Internasional dan berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya yang belum terwujud. Selain itu, kembalinya gerakan mahasiswa dan kekuatan komunitas lokal dalam memperjuangkan hak masyarakat menjadi harapan positif bagi penegakan HAM di Indonesia.

b. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa?

Jawab : Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia seperti gotong-royong, musyawarah mufakat, kebhinekaan, ke-Tuhanan yang Maha Esa, dan prinsip kekeluargaan. Integrasi dari nilai-nilai ini berkontribusi untuk menciptakan sistem demokrasi yang tidak hanya berfungsi secara politik tetapi juga sosial masyarakat, mencerminkan identitas dan persatuan bangsa Indonesia. Menurut pendapat saya, prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa memberikan dampak positif bagi pelaksanaan demokrasi itu sendiri. Hal ini memungkinkan terjadinya keseimbangan antara kebebasan individu dengan tanggung jawab moral dan sosial yang timbul dari keputusan yang dibuat, serta menjamin kebebasan berekspresi dan berpendapat dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai keagamaan dan moralitas.

c. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai Hak Asasi Manusia?

Jawab : Pada praktiknya, sistem demokrasi di Indonesia masih sering disepelekan dan dikesampingkan oleh sebagian masyarakat. Pancasila mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi kenyataan yang terjadi masih banyak ketimpangan ekonomi dan sosial di masyarakat, serta pendidikan yang belum merata. Konstitusi Indonesia menjamin Hak Asasi Manusia, namun dalam pelaksanaannya masih perlu diperbaiki. Misalnya, kebebasan berekspresi dan ha katas keadilan yang masih sering dilanggar. Hal-hal semacam ini yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah, agar sistem demokrasi yang sudah ditetapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

d. Bagaimanakah sikap Anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Jawab : Menurut Saya, sebagai anggota parlemen yang berwenang dalam hal politik harus memiliki sikap bertanggung jawab atas tugasnya. Pemerintah perlu menegaskan kriteria dan kemampuan para anggota parlemen dalam proses rekrutmennya, sehingga terhindar dari oknum yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dzn berbeda dengan kepentingan masyarakat. Sikap proaktif dan kritis bagi masyarakat juga diperlukan, masyarakat harus menggunakan hak mereka dengan bijak untuk mengawasi dan menuntut transparansi serta akuntabilitas dari para wakil mereka. Partisipasi aktif dalam pemilu dn proses demokrasi lainnya juga sangat penting untuk memastikan wakil rakyat yang terpilih benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat.

e. Bagaimanakah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakat dari tradisi, maupun agama, tega menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Jawab : Menurut saya, pemimpin dengan kekuasaan kharismatik yang menggunakan loyalitas rakyat untuk tujuan yang tidak jelas seringkali menyimpang dari prinsip-prinsip hak asasi manusia. manipulasi emosi dan loyalitas untuk kepentingan tertentu dapat menyebabkan terjadinya kasus pelanggaran HAM, seperti penindasan terhadap kelompok tertentu atau pengabaian hak-hak dasar masyarakat sebagai warga negara. Konsep hak asasi manusia mencakup hak-hak dasar seperti kebebasan berekspresi, kebebasan berkumpul, hak atas kehidupan, dan kebebasan dari penindasan. Dalam era demokrasi dewasa saat ini, penting untuk memiliki mekanisme hukum yang kuat untuk melindungi individu dari ekploitasi dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati dan ditegakkan dengan baik.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Muhammad Rafli Akbar -
Nama:Muhammad Rafli Akbar
NPM:2311011046
Kelas:Manajemen genap


A. Penegakan HAM di Indonesia Tahun 2019:
Banyak yang bilang kalau penegakan HAM di Indonesia tahun 2019 masih kurang bagus.
Masalahnya masih banyak, kayak pelanggaran HAM masa lalu, batasan kebebasan bersuara, diskriminasi perempuan, pelanggaran HAM di Papua, hukuman mati, dan pembunuhan di luar hukum.
Kata Usman Hamid dari Amnesty International dan Asmin Francisca dari Universitas Atma Jaya, proses hukum dan pertanggungjawabannya lambat, diskriminasi masih banyak, dan hukumnya tidak ditegakkan.
Sisi Positif: Indonesia sudah meratifikasi perjanjian internasional tentang HAM, banyak gerakan sosial yang memperjuangkan HAM, dan organisasi-organisasi seperti Amnesty International dan LBH Jakarta terus mendorong perbaikan HAM.

B. Demokrasi di Indonesia dan Nilai-nilai Budaya:
Demokrasi di Indonesia sering dikaitkan dengan budaya dan nilai-nilai tradisional yang berbeda-beda.
Musyawarah dan gotong royong adalah dua nilai budaya yang sering dijadikan dasar demokrasi di Indonesia.
Konsultasi melibatkan proses pengambilan keputusan yang melibatkan semua pihak dan gotong royong menekankan kerjasama dan solidaritas masyarakat.
Prinsip demokrasi Pancasila mencerminkan nilai-nilai spiritual dan religiusitas, di mana demokrasi Indonesia menghormati keberagaman agama dan kepercayaan, dan kebijakan dan tindakan pemerintah diharapkan memperhatikan nilai-nilai moral dan etika agama.

C. Tantangan Demokrasi Pancasila di Indonesia:
Menurut saya, penerapan demokrasi Pancasila dan UUD 1945 saat ini di Indonesia masih banyak tantangannya.
Kebebasan berpendapat dan berekspresi sering dibatasi, banyak kebijakan yang represif, dan tindakan pemerintah tidak selalu mencerminkan kehendak rakyat dan melanggar HAM.

D. Peran Anggota Parlemen dan Akuntabilitas: anggota parlemen menjalankan agenda politik yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat, itu merusak demokrasi dan kepercayaan rakyat.
Anggota parlemen harus menjadi wakil rakyat dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan rakyatnya.
Menurut saya, perlu mekanisme akuntabilitas yang lebih kuat untuk memastikan anggota parlemen benar-benar bekerja untuk rakyat.
Kita perlu meningkatkan partisipasi masyarakat dan transparansi dalam pengambilan keputusan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

E. Kekuasaan Karismatik dan Pengawasannya:
Kekuasaan yang tidak hanya berdasarkan agama, tetapi juga pada karisma dan tradisi bisa berbahaya.
Di satu sisi, ini bisa menginspirasi dan memobilisasi masyarakat untuk tujuan yang baik.
Di sisi lain, ini juga bisa digunakan untuk memanipulasi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas atau merugikan.
Penyalahgunaan kekuasaan karismatik sering melanggar HAM.
Dalam demokrasi modern, penting untuk memastikan semua bentuk kekuasaan, termasuk kekuasaan karismatik, diawasi dan diatur sesuai hukum dan HAM.
Perlu pengawasan dan pengaturan yang ketat terhadap mereka yang memiliki kekuasaan karismatik.
Masyarakat perlu dididik tentang HAM dan pentingnya sikap kritis terhadap pemimpin untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Kholifatus Sabrina -
Nama : Kholifatus Sabrina
NPM : 2311011116
Kelas : Manajemen Genap

Artikel ini mengkritik kondisi HAM di Indonesia pada 2019, mencatat banyaknya pelanggaran HAM seperti pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan hukuman kejam. Namun, ada juga perkembangan positif seperti reformasi perlindungan HAM dan ratifikasi perjanjian internasional. Gerakan mahasiswa dan masyarakat berfungsi sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa berusaha menghormati keragaman budaya dan agama. Nilai adat seperti kebersamaan, musyawarah, dan keadilan sosial dapat mendukung demokrasi yang inklusif dan menghormati HAM.

Praktik demokrasi di Indonesia perlu dievaluasi untuk memastikan kesesuaiannya dengan Pancasila, UUD 1945, dan nilai-nilai HAM. Meskipun demokrasi memungkinkan kebebasan berekspresi dan partisipasi politik, masih ada tantangan dalam menegakkan HAM, termasuk kebebasan beragama dan keadilan sosial.

Anggota parlemen yang mengejar agenda pribadi di luar kepentingan masyarakat melanggar prinsip demokrasi. Sikap ini merusak kepercayaan publik terhadap sistem politik. Pemimpin politik harus memprioritaskan kepentingan rakyat.

Kekuasaan karismatik yang menggerakkan loyalitas rakyat untuk tujuan tidak jelas bisa melanggar HAM. Demokrasi harus menyeimbangkan kekuasaan dengan penghormatan terhadap HAM, supremasi hukum, dan prinsip-prinsip demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Aulia Syifa Putri -
Nama : Aulia Syifa Putri
NPM : 2311011088
Kelas : S1 Manajemen Genap

Artikel ini mengkritisi situasi hak asasi manusia di Indonesia pada tahun 2019, menyoroti berbagai pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan hukuman brutal.
Namun, terdapat juga perkembangan positif, seperti reformasi hak asasi manusia dan ratifikasi perjanjian internasional.
Gerakan mahasiswa dan komunitas lokal berfungsi sebagai pengawas sosial terhadap pemerintah.
Prinsip demokrasi Indonesia berlandaskan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bertujuan untuk menghormati keberagaman budaya dan agama.
Nilai-nilai tradisional seperti solidaritas, musyawarah, dan keadilan sosial dapat mendukung demokrasi inklusif dan menghormati hak asasi manusia.
Praktik demokrasi di Indonesia perlu dievaluasi untuk memastikan konsistensinya dengan Pancasila, UUD 1945, dan nilai-nilai hak asasi manusia.
Negara demokrasi mengizinkan kebebasan berekspresi dan partisipasi politik, namun masih terdapat tantangan dalam melindungi hak asasi manusia seperti kebebasan beragama dan keadilan sosial.
Anggota DPR yang mengejar tujuan pribadi selain kepentingan umum melanggar prinsip demokrasi.
Sikap ini melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik.
Pemimpin politik harus mengutamakan kepentingan rakyat.
Kekuatan karismatik yang memobilisasi loyalitas rakyat untuk tujuan yang tidak jelas dapat melanggar hak asasi manusia.
Demokrasi harus menyeimbangkan kekuasaan dengan menghormati hak asasi manusia, supremasi hukum, dan prinsip-prinsip demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by Rossa Kartiya 2351011003 -
Nama : Rossa Kartiya
NPM : 2351011003
Kelas : MNJ Ganjil
Prodi : s1 Manajemen

Analisis Kasus II
Jawab Soal:

A. Isi Artikel dan Analisis HAM
Artikel tersebut membahas tentang situasi HAM di Indonesia menjelang Hari HAM Sedunia 2019.
1. Beberapa poin penting:
a. Pelanggaran HAM:
- Masih banyak pelanggaran HAM berat masa lalu yang belum diselesaikan.
- Terjadi pelanggaran HAM terkait konflik sumber daya alam (SDA).
- Kebebasan berekspresi dan beragama dibatasi.
- Diskriminasi terhadap perempuan masih marak.
- Pelanggaran HAM di Papua masih terjadi.
Hukuman mati masih diterapkan.
b. Perkembangan Positif:
- Indonesia meratifikasi banyak perjanjian HAM internasional.
- Gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil masih aktif memperjuangkan HAM.

2. Analisis:
- Situasi HAM di Indonesia masih memprihatinkan, dengan banyak pelanggaran yang terjadi.
- Ada beberapa perkembangan positif, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk memperbaiki situasi HAM di Indonesia.

3. Hal positif setelah membaca artikel:
- Semakin memahami situasi HAM di Indonesia.
- Termotivasi untuk ikut memperjuangkan HAM.
- Mendapatkan informasi tentang lembaga-lembaga yang bergerak di bidang HAM.

B. Demokrasi Indonesia dan Nilai Adat Istiadat
Nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia, seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan toleransi, dapat menjadi dasar yang kuat untuk demokrasi yang sejalan dengan Pancasila.
1. Musyawarah mufakat:
- Mendorong pengambilan keputusan yang demokratis dan partisipatif.
- Menghormati pendapat dan perbedaan.
2. Gotong royong:
- Mendorong kerjasama dan partisipasi - masyarakat dalam pembangunan.
- Membangun rasa persatuan dan kesatuan.
3. Toleransi:
- Menerima keragaman budaya dan agama.
- Menghormati hak-hak minoritas.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa:
a. Menyeimbangkan antara nilai-nilai demokrasi dan nilai-nilai agama.
b. Menghargai hak asasi manusia dan kebebasan beragama.
c. Mendorong keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.

C. Demokrasi Indonesia Saat Ini
Terdapat beberapa tantangan dalam penerapan demokrasi di Indonesia:
a. Praktik politik uang.
b. Lemahnya penegakan hukum.
c. Kurangnya partisipasi masyarakat.
d. Hoaks dan ujaran kebencian.

Meskipun demikian, ada juga beberapa kemajuan:
a. Kebebasan pers dan berekspresi semakin luas.
b. Masyarakat semakin sadar akan hak-hak politiknya.
c. Lembaga-lembaga demokrasi semakin kuat.
Secara keseluruhan, demokrasi di Indonesia masih dalam tahap transisi dan perlu terus diperkuat.

D. Sikap Terhadap Anggota Parlemen
Anggota parlemen yang tidak memperjuangkan kepentingan rakyat seharusnya dikecam dan tidak dipilih kembali.
a. Penting untuk memilih wakil rakyat yang kredibel dan memiliki integritas.
b. Masyarakat harus aktif memantau kinerja anggota parlemen.
c. Mekanisme akuntabilitas publik harus diperkuat.

E. Kekuasaan Kharismatik dan Hak Asasi Manusia
Pihak-pihak yang menggunakan kekuasaan kharismatik untuk memanipulasi rakyat harus dihentikan.
a. Masyarakat harus kritis terhadap pemimpin yang menggunakan demagogi.
b. Penting untuk edukasi politik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HAM.
c. Demokrasi yang kuat harus didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan.

Hubungannya dengan HAM:
a. Manipulasi dan eksploitasi rakyat melanggar hak asasi manusia.
b. Demokrasi harus melindungi hak-hak asasi manusia semua warga negara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS KASUS II

by INGRID RINDY SYAFITRI 2311011055 -
Nama: INGRID RINDY SYAFITRI
NPM: 2311011055
KELAS: GANJIL

1. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut? 
JAWAB: Artikel mengkritik kondisi HAM di Indonesia pada 2019, mencakup kemacetan agenda HAM, serangan terhadap pembela HAM, pembatasan kebebasan, diskriminasi gender, pelanggaran di Papua, dan kurangnya akuntabilitas pemerintah. Namun, ada juga reformasi kunci dan gerakan masyarakat yang memberikan harapan. Setelah membaca artikel ini, kita bisa melihat bahwa meskipun situasi HAM di Indonesia masih banyak tantangan, ada kesadaran dan upaya yang dilakukan oleh masyarakat sipil dan beberapa institusi untuk memperbaiki kondisi ini. Gerakan mahasiswa dan komunitas lokal yang aktif menunjukkan bahwa masih ada harapan untuk kemajuan dalam penegakan HAM di masa depan.

2. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia!  Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi  Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
  • Nilai Adat Istiadat: Demokrasi Indonesia berakar pada budaya gotong royong, musyawarah, dan mufakat.
  • Prinsip Demokrasi Berke-Tuhanan: Prinsip ini menggabungkan nilai religius dengan demokrasi, mendorong pemerintahan yang beretika.
  • Pendapat: Demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan berpotensi mendukung keadilan dan kebenaran, tetapi bisa disalahgunakan untuk intoleransi jika tidak tepat.

3. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

JAWAB: Demokrasi di Indonesia masih menghadapi korupsi dan pelanggaran HAM. Praktik demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 serta HAM. Banyak kasus yang menunjukkan adanya penyimpangan dari prinsip-prinsip dasar tersebut, terutama dalam hal kebebasan berekspresi, keadilan, dan pemerataan.

4. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

JAWAB: Saya sangat menentang sikap anggota parlemen yang lebih mementingkan agenda politik pribadi daripada kepentingan rakyat. Tindakan ini bertentangan dengan prinsip demokrasi dan amanat yang diberikan oleh rakyat kepada mereka. Transparansi, akuntabilitas, dan kejujuran harus menjadi landasan dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

5. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

JAWAB: Kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama bisa sangat berbahaya jika digunakan untuk memanipulasi emosi dan loyalitas rakyat demi tujuan yang tidak jelas. Praktik semacam ini bertentangan dengan konsep HAM yang menghargai martabat dan kebebasan setiap individu. Dalam era demokrasi saat ini, penting untuk mengawasi dan mengkritisi setiap bentuk kekuasaan yang cenderung otoriter dan tidak transparan, agar HAM tetap terjaga dan dihormati.