FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

Number of replies: 34

https://vclass.unila.ac.id/pluginfile.php/1724781/mod_forum/post/1897544/Jurnal%20Integrasi%20Nasional.pdf

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Mayang Aprilian Suri -
Mayang Aprilian Suri

2117011052

Kelas A

Pendidikan Kewarganegaraan (Civics) merupakan kebutuhan yang mendesak bagi bangsa Indonesia dalam membangun demokrasinya karena beberapa alasan berikut diantaranya yang pertama, meningkatnya gejala dan kecenderungan political illiteracy, tidak melek politik dan tidak mengetahui cara kerja demokrasi dan lembaga-lembaganya di kalangan warga negara; kedua, meningkatnya political apathism (apatisme politik) yang ditunjukkan dengan sedikitnya keterlibatan warga negara dalam proses- proses politik. Jika demokrasi merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar - tawar atau dimundurkan (point of no return) bagi Bangsa Indonesia, maka Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) menjadi salah satu upaya penting untuk penyemaian budaya demokrasi. Upaya ini tidak bisa diabaikan oleh bangsa yang memiliki komitmen kuat menjadi lebih demokratis dan berkeadaban. Langkah yang dapat dilakukan untuk memberdayakan masyarakat agar mempunyai kekuatan adalah melalui upaya sistematis dan sistemik dalam bentuk Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) yang secara konseptual menjadi wahana pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM dalam konteks pembangunan masyarakat madani (Civil Society).

Tuntutan demokratisasi dalam praktik dan sosial pasca rezim orde baru menjadi salah satu agenda kelompok gerakan reformasi yang mana salah satu tuntutannya adalah memperbaharui kembali pendidikan kewarganegaraan (Civic Education) yang selama ini dirasakan tidak relevan dengan semangat reformasi. Untuk menjadi sebuah negara yang matang berdemokrasi, harus sejalan dengan ruang penguatan wawasan kebangsaan yang berbasis pada empat konsensus dasar nasional Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Pendidikan Kewarganegaraan yang humanis-partisipatoris diharapkan juga mampu menjadi ilmu untuk penyemaian prinsip- prinsip demokrasi yang terintegrasikan dengan nilai-nilai keindonesiaan yang bersumber dari pancasila sebagai dasar filosofis bangsa yang diharapkan dapat menjadi unsur utama pembentukan karakter nasional Indonesia.
In reply to Mayang Aprilian Suri

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Alya Ambaryani Putri -
Nama: Alya Ambaryani Putri
NPM: 2117011035
Kelas: A

Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan budaya sehingga menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang multikultural. Dalam masyarakat yang multikultural, identitas nasional menjadi semakin kompleks karena adanya beragam budaya, bahasa, agama, dan kepercayaan di dalamnya. Indonesia sebagai negara bangsa yang multietnis dan multikultural memang sejak awal berdirinya mengandung masalah legitimasi kultural. Kesenjangan, ketidakadilan, kurangnya pemerataan pembangunan, tirani minoritas yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air dalam kenyataannya telah memicu terjadinya konflik sosial di berbagai wilayah di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan kebijakan-kebijakan yang tepat tanpa memihak etnis manapun. Disamping itu, kearifan lokal sebagai warisan budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat menjadi elemen penting yang membentuk identitas nasional yang unik dan khas. Identitas nasional yang kuat tidak harus mengesampingkan kearifan lokal, tetapi sebaliknya, harus mampu mengintegrasikannya sebagai bagian dari identitas nasional yang lebih besar.

Dalam era globalisasi, arus informasi, perdagangan, dan mobilitas manusia semakin meningkat, akan mempengaruhi dinamika identitas nasional. Globalisasi dapat membawa perubahan budaya, nilai-nilai, dan cara pandang yang dapat mengancam stabilitas identitas nasional. Tantangan yang dihadapi oleh identitas nasional dalam era globalisasi adalah mempertahankan nilai-nilai, kebudayaan, dan jati diri nasional di tengah-tengah arus global yang mendominasi. Identitas nasional tetap penting karena merupakan landasan bagi pembangunan sosial, politik, dan ekonomi suatu negara. Identitas nasional memberikan rasa kebanggaan, solidaritas, dan rasa persatuan di tengah-tengah keberagaman, yang penting untuk menjaga stabilitas dan harmoni dalam masyarakat.

Dengan demikian, mengakui keberagaman dalam bangsa yang multikulturalisme, mengintegrasikan kearifan lokal, dan mempertahankan identitas nasional yang kuat merupakan tantangan dan tugas penting dalam mengelola dinamika kehidupan masyarakat dalam era globalisasi. Identitas nasional yang dapat menjadi sumber kekuatan dan keberlanjutan bagi negara dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ainun Farihah -
Nama : Ainun Farihah
NPM : 2117011066
Kelas : A

Indonesia memiliki banyak identitas-identitas tersendiri di setiap daerah, seperti hal nya perbedaan pada suku, agama, ras di setiap daerah negara Indonesia. Identitas seseorang ini lah yang ditentukan keanggotaannya dalam berbagai kesatuan sosial. Contohnya seseorang bersuku Lampung, maka identitas yang dimiliki oleh orang tersebut adalah identitas Lampung. Adanya multikultur bangsa Indonesia tidak menjadi alasan pecahnya bangsa Indonesia. Multikulturalisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip coexistence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Paham multikulturalisme ini muncul sebagai reaksi dari semakin kuatnya cengkeraman globalisasi yang cenderung menyatukan dunia (budaya) menjadi satu di bawah pengaruh ideologi kapitalisme atau modernisme.

Berdasarkan adanya suatu perbedaan tersebut, seluruh rakyat Indonesia harus menguatkan semboyan negara yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” karena semua komponen bangsa wajib memelihara dan mendidik semua masyarakat negara Indonesia untuk mampu hidup Bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budayanya masing-masing. Adanya perbedaan tersebut seharusnya menjadi nilai positif bangsa Indonesia karena memiliki aset kebudayaan bangsa dan seharusnya dapat menjadi perekat atau modal dasar dalam memperkokoh identitas/ jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Fera Agistarika -
Nama: Fera Agistarika
NPM: 2117011056
Kelas:A

Berdasarkan literatur/jurnal yang sudah diberikan hasil analisa yang saya dapatkan bahwasannya penting untuk menyadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultura, misalnya seperti Identitas bangsa indonesia. Namun seiring perkembangan zaman kebudayaan dan kearifan lokal asli Indonesia justru semakin ditinggalkan. Sehingga pada jurnal ini dituliskan maksud dan tujuan terkait pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat dengan kata lain mengembalikan kearifan dan kebudayaan local yang hampir ditinggalkan. Selain itu juga penting untuk mengaplikasikan nilai-nilai budaya lokal dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman. Multikulturalisme memiliki makna sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip coexistence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Multikulturalisme juga merupakan sebuah formasi sosial yang membukakan jalan bagi dibagunnya ruang-ruang bagi identitas yang beragam dan sekaligus jembatan yang menghubungkan ruang-ruang itu untuk sebuah integrasi. Oleh karena itu pada dasarnya, kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya dan sebagai ciri khas atau identitas bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by ERWANDA.LILI21 Utari -
Nama: Erwanda Lili Utari
Npm: 2117011057
Kelas : A

Berdasarkan dari jurnal yang sudah saya baca dapat di simpulkan bahwasanya Negara Indonesi memiliki beberapa identitas dari setiap daerah masing-masing, karena negara Indonesia adalah negara bhinneka tunggal Ika berbeda-beda namun tetap satu yang didalamnya memiliki perbedaan suku, agama,dan ras. Identitas kita sebagai warga sosial pun harus diakui adanya. Adanya multikultur bangsa Indonesia tidak menjadi alasan pecahnya bangsa Indonesia.karena multikulturalisme dapat dimaknai sebagai salah satu bentuk kepercayaan yang dapat menyatakan bahwa dari suatu kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup dengan berdampingan secara damai dalam prinsip coexistence yang ditandai oleh adanya rasa menghormati budaya lain. Memahami multikulturalisme ini juga penting sebagai reaksi dari semakin kuatnya cengkeraman globalisasi yang cenderung menyatukan bangsa,dan menjadi satu di bawah pengaruh ideologi kapitalisme atau modernisme.
Dari adanya suatu perbedaan pada tiap daerah yang ada di Indonesia dapat menjadi penguat dalam semboyan negara kita sebagaimana kita sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu, untuk itu semua warga negara Indonesia juga wajib memelihara masyarakat Indonesia untuk mampu hidup Bersama dalam keanekaragaman tanpa menghilangkan identitas budayanya masing-masing.Dari adanya perbedaan itu maka akan menjadikan bentuk nilai positif bangsa Indonesia karena pada dasarnya negara Indonesia memiliki aset kebudayaan bangsa dan seharunya menjadikan bangsa yang kuat dan kokoh identitas Indonesia itu sendiri.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Aisyah Tirta Asri -
Nama : Aisyah Tirta Asri
NPM : 2117011038
Kelas : A
Analisa saya berdasarkan jurnal tersebut yaitu membahas mengenai peran kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa di era globalisasi. Di bagian pendahuluan, jurnal ini menjelaskan tentang keragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan pentingnya memahami konsep identitas yang dimiliki setiap suku bangsa. Secara konseptual, kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan suatu wilayah yang telah terbentuk secara evolusioner sepanjang sejarah. Kearifan lokal memiliki sifat yang mampu bertahan terhadap pengaruh budaya luar dan mampu mengintegrasikan unsur budaya luar. Dengan demikian, kearifan lokal berperan penting dalam mempertahankan identitas suatu kelompok etnis atau bangsa.

Di era globalisasi, sering muncul tuntutan akan homogenisasi budaya akibat pengaruh budaya asing. Namun, setiap kelompok etnis memiliki keinginan untuk mempertahankan keunikan budayanya. Oleh karena itu, kearifan lokal yang telah lama dimiliki menjadi penting untuk di revitalisasikan demi mempertahankan identitas bangsa. Jurnal ini juga menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara multietnis atau banyak keberagaman memiliki potensi konflik antar suku bangsa. Untuk itu, penyegaran kearifan lokal dianggap perlu dilakukan agar nilai-nilai budaya lokal dapat menjadi medium integrasi dan memperkuat identitas nasional. Dengan demikian, kearifan lokal diyakini dapat berperan sebagai perekat identitas bangsa di tengah perubahan zaman dan tuntutan globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Vira Nurmalia -
Nama : Vira Nurmalia 
Npm : 2117011002
Kelas : A

Berdasarkan analisis jurnal yang diberikan, pada era globalisasi dewasa ini muncul upaya-upaya untuk membangkitkan kembali atau pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat. Menggunakan nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan inilah sebagai wujud nyata revitalisasi budaya lokal itu. Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa. Merujuk uraian yang telah dikemukakan tampaknya bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultur, atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orangetnis lain.Oleh sebab itu perlu pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan yang banyak terjadi dikikis dengan budaya damai.

Kearifan lokal yang dimiliki daerahdaerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas jati diri bangsa. Dalam pandangan Mundardjito (1986:41) bahwa kearifan lokal terbina secara kumulatif, terbentuk secara evolusioner, bersifat tidak abadi, dapat menyusut, dan tidak selamanya tampak jelas secara lahiriah.Sementara Poespowardojo (dalam Astra, 2004:114) secara tegas menyebutkan bahwa sifat-sifat hakiki kearifan lokal adalah: 1) mampu bertahan terhadap budaya luar, 2) memiliki kemampuan mengakomodasi unsurunsur budaya luar; Merujuk uraian yang telah dikemukakan tampaknya bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultur, atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orangetnis lain.

Oleh sebab itu perlu pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan yang banyak terjadi dikikis dengan budaya damai. Sehubungan dengan hal di atas perlu kiranya dipikirkan kembali apa yang akan dikerjakan bangsa ini dalam menghadapi perubahan-perubahan yang berlangsung begitu cepat dalam masyarakat.Apakah nilainilai budaya lokal cukup relevan direvitalisasikan dalam menghadapi berbagai krisis konflik yang berdimensi sosial, ekonomi, budaya, politik, dan termasuk persoalan Ham yang terjadi di tanah air.Secara historis seringkali pengalaman masa lalu menjadi begitu berharga dalam mempertahankan eksistensi kehidupan masyarakat.Wacana tentang upaya untuk merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai langkah memberdayakan kebudayaan lokal dalam rangka mengantisipasi perkembangan jaman menuju arah yang lebih baik.Artinya di satu pihak perlu adanya upaya memulihkan dan membangkitkan kembali ingatan dan kesadaran kolektif masyarakat lokal dengan ciri dan identitas budayanya masing-masing, sementara di pihak lain perlu adanya komitmen untuk meningkatkan kesasdaran kolektif bersama sehingga semakin kuat tumbuhnya kesadaran identitas nasional yang memang telah ada sejalan dengan perkembangan historis bangsa ini.


In reply to Vira Nurmalia

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Dinda Aprillia Defi -
Nama : Dinda Aprillia Defi
NPM : 2117011029
Kelas : A

Jurnal tersebut membahas tentang pentingnya kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi dan permasalahan kesadaran kolektif lokal. Bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultur, atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orang/etnis lain. Oleh sebab itu perlu pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan yang banyak terjadi dikikis dengan budaya damai.Kearifan lokal dianggap esensial dalam memperkuat fondasi jati diri bangsa di tengah perubahan zaman. Dan juga dibahas pentingnya menjaga hubungan antar suku bangsa dan golongan untuk mencegah konflik serta membangun diplomasi kebudayaan untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia.

Diplomasi kebudayaan juga dianggap penting dalam memperkuat identitas ke-Indonesiaan dan membangun hubungan antar bangsa. Identitas budaya yang berasal dari agama, bahasa, dan adat dianggap sebagai elemen penting dalam membentuk karakteristik suatu kebudayaan. Revitalisasi kearifan lokal diharapkan dapat menjadi perekat identitas bangsa dan modal dasar untuk memperkokoh jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Zuanita Maharani -
Nama: Zuanita Maharani
NPM: 2117011020
Kelas: A

Setelah dianalisis, jurnal tersebut membahas tentang pentingnya identitas masa dan ruang dalam konteks kebudayaan Indonesia. Dilakukan analisis terhadap proses sejarah yang membentuk keanekaragaman budaya di Indonesia, serta peran multikulturalisme sebagai prinsip co-existence dalam menjaga keragaman budaya. Dalam konteks ini, terungkap bahwa Indonesia sebagai negara modern tidak hanya sebuah unit geopolitik, tetapi juga kaya akan keragaman kelompok sosial dan sistem budaya, yang tercermin dalam keberagaman suku bangsa dan kebudayaannya. Huntington (2003) berpandangan tentang masa depan politik dunia yang cenderung menuju benturan antar kebudayaan dan peradaban. Dalam era globalisasi, isu-isu kebudayaan, agama, etnis, gender, dan gaya hidup menjadi lebih penting daripada konflik ekonomi. Fenomena ini juga memunculkan penolakan terhadap homogenisasi budaya global, dengan munculnya dorongan untuk menegaskan keunikan budaya dan bahasa lokal. Di Indonesia, sebagai negara multietnis dan multikultural, masalah legitimasi kultural menjadi penting, terutama dalam konteks kesenjangan, ketidakadilan, dan konflik sosial yang terjadi di berbagai wilayah. Struktur masyarakat yang multi dimensional menjadi kendala bagi integrasi horizontal, dengan adanya segmentasi, struktur sosial yang terbagi, kurangnya konsensus nilai, dan konflik antar kelompok. Namun demikian, hubungan antar suku bangsa dan golongan di Indonesia belum seburuk di beberapa negara lain, meskipun potensi konflik masih ada. Oleh karena itu, upaya revitalisasi nilai-nilai budaya lokal menjadi penting dalam menghadapi berbagai krisis konflik sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Wawasan lokal yang terintegrasi ke dalam wawasan nasional dan global, serta modal budaya Indonesia yang mencerminkan keberagaman, menjadi kunci dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada jurnal ini juga menekankan pentingnya pengelolaan kekayaan alam, hayati, dan keanekaragaman sosiokultural Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat. Kearifan lokal diharapkan dapat mengembangkan identitas ke-Indonesiaan, memperkuat wawasan kebangsaan, serta membangun kualitas manusia dan bangsa Indonesia. Pluralitas sosial harus dihormati sebagai prasyarat untuk persatuan bangsa, di mana semua komponen bangsa dapat menjadi bagian dari warga Negara Indonesia tanpa kehilangan identitas khasnya. Diplomasi kebudayaan penting untuk menanamkan, mengembangkan, dan memelihara citra Indonesia di luar negeri sebagai negara berkebudayaan tinggi. Revitalisasi budaya lokal dalam menghadapi tantangan globalisasi merupakan upaya untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia dan menjawab berbagai tantangan masa depan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Desvica Romanda -
Nama : Desvica Romanda
NPM : 2117011095
Kelas : A (Kimia 21)

Berdasarkan jurnal yang berjudul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" yang sudah saya baca, jurnal tersebut menjelaskan tentang peran kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa di era globalisasi.
Identitas masa dan ruang mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan. Bagi sebuah negara modern seperti Indonesia, bukan hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, namun dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa. Melalui perjalanan sejarah, berbagai proses kehidupan manusia telah melahirkan ciri keanekaragaman bentuk budaya. Deskripsi untuk merumuskan identitas bangsa Indonesia yang tepat bukanlah pekerjaan mudah. Diakui realitas sosial bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan kebudayaannya masing-masing. Identitas seseorang ditentukan oleh keanggotaannya di dalam berbagai kesatuan sosial.

Bangsa Indonesia dimaksudkan untuk menjadi bangsa yang multikultural, yang mana seluruh komponen bangsa ini wajib menjaga dan membina masyarakatnya agar dapat hidup bersama dalam keberagaman tanpa kehilangan jati diri budayanya dan menjamin kehidupan budaya. tentang orang lain/kelompok etnis. Kearifan lokal dipandang penting dalam memperkuat landasan jati diri bangsa di tengah perubahan zaman. Mereka juga membahas pentingnya menjaga hubungan antar suku dan antar kelompok untuk pencegahan konflik dan membangun diplomasi budaya untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia. Kearifan lokal yang telah lama dimiliki menjadi penting untuk di revitalisasikan demi mempertahankan identitas bangsa.

Di Indonesia, sebagai negara yang multi etnis atau mempunyai banyak segi, tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik antar suku. Oleh karena itu dipandang perlu untuk memperbarui kearifan lokal agar nilai-nilai budaya lokal menjadi sarana integrasi dan penguatan jati diri bangsa. Dengan demikian, kearifan lokal diyakini dapat menjadi perekat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman dan tuntutan globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Mayang Aprilian Suri -
Mayang Aprilian Suri
2117011052
Kelas A

Di tengah munculnya kecenderungan kehidupan dunia yang makin bergerak ke arah bebas sekat, maka wawasan lokal makin terintegrasi ke dalam wawasan nasional dan global. Pada masyarakat Indonesia wawasan kesatuan jiwa “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna kesatuan dalam keragaman. Bangsa  Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam,  kekayaan hayati, dan kekayaan  keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini  menjadi modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia  diharapkan mampu menumbuhkembangkan identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi  dalam mengembangkan wawasan  kebangsaan, membangun bobot kualitas  manusia dan bangsa Indonesia, kemuliaan  harkat dan martabat bangsa yang memancar  ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa  dan ke luar dalam membangun citra dan  pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan.

Pada era globalisasi ini  muncul upaya untuk membangkitkan kembali atau pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan peran dari  lembaga-lembaga adat. Menggunakan nilai- nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan inilah sebagai wujud nyata  revitalisasi budaya lokal itu. namun kearifan lokal itu dapat  dijadikan sebagai perekat sekaligus  memperkokoh identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Sajiddah Talfah -

ma : Sajiddah Talfah

NPM: 2117011091

Kelas: A

Sepanjang perjalanan sejarah, disertai dengan berbagai proses kehidupan manusia, maka lahirlah sebuah keberagaman dalam bentuk budaya. Namun keberagaman tersebut tidak mudah dijalani, sejauh ini masih terjadi perbedaan pemahaman dalam mengartikan konsep keberagaman, didalamnya suku dan bangsa. Namun dengan adanya multikulturalisme sebagai kepercayaan, menjadi prinsip untuk hidup berdampingan dengan cara saling menghargai antar kelompok dan budaya yang berbeda. Namun, muncuknya Four T Revolution (Telekomunikasi, Transformasi, Perdagangan, Pariwisata) menjadikan segala perbedaan terlihat sama, batasan yang seharusnya dijaga lama kelamaan menjadi kabur dan bertanya dapat menghilangkan jati diri suatu masyarakat dan negara.

Kearifan lokal menjadi ciri-ciri suatu budaya yang terbentuk dari hasil pengalaman dimasa lampau dan sifat yang mampu bertahan terhadap budaya luar dan memberikan arah perkembangan budaya. Sehingga adanya kearifan lokal berfungsi untuk kelestarian identitas suatu budaya yang dapat berasal dari agama, bahasa, dan adat istiadatnya.

Era globalisasi semakin maju setiap tahunnya, menyebabkan terjadinya benturan kebudayaan tradisional dengan kebudayaan asing, sehingga akan muncul keinginan untuk mempertegas keunikan dan budaya dari negara tersebut. Sehingga kearifan lokal merupakan hal yang berada diposisi sentral untuk mempertahankan kebudayaan dan perbedaan dengan budaya luar.

Dengan segala kemungkinan konflik yang dapat terjadi, perlu diingat bahwa Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati, sosial, dan budaya. Kearifan lokal tersebut menjadi modal dan acuan untuk mempertahankan identitas negara Indonesia tersebut. Adanya rasa untuk mempertahankan kebudayaan setiap daerah bukan bermaksud mengkotak-kotakkan setiap daerah, namun agar seluruh masyarakat bisa saling menghormati perbedaan dan identitasnya masing-masing.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Aditya Anugrah Sahyani -
Aditya Anugrah Sahyani
2117011094
Kelas A

Dari analisi jurnal yang telah saya baca berjudul ” KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA” oleh Ida Bagus Brata membahas tentang pentingnya kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa di era globalisasi. Penulis menyatakan bahwa dalam menghadapi tantangan globalisasi, memahami dan memperkuat nilai-nilai budaya lokal menjadi krusial untuk mempertahankan keutuhan masyarakat. Dalam konteks Indonesia yang kaya akan keanekaragaman suku, bangsa dan budaya, pemahaman kolektif terhadap kearifan lokal menjadi landasan yang kuat dalam membangun identitas nasional yang kokoh. Hal ini juga ditekankan dalam pengertian bahwa identitas nasional Indonesia tidak hanya berkaitan dengan unit geopolitik, tetapi juga mencerminkan keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang ada di nusantara.

Tidak hanya tantangan globalisasi jurnal ini juga membahas perlunya menjaga pluralitas dan menghormati identitas khas setiap komponen bangsa dalam upaya membangun masa depan Indonesia yang bersatu. Dalam konteks ini, diplomasi kebudayaan dianggap sebagai sarana penting untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia, sebagai negara yang berkebudayaan tinggi dan menghormati keragaman. Analisis ini menekankan bahwa kearifan lokal bukan hanya menjadi elemen kultural semata, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam pembentukan identitas nasional dan pembangunan bangsa secara keseluruhan, khususnya dalam menghadapi dinamika global yang terus berkembang.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by AZIZAH ROSIHANA TIARA PUTRI -
Azizah Rosihana Tiara Putri

2117011008

Kelas A

Berdasarkan jurnal tersebut, kearifan lokal dianggap penting dalam memperkuat fondasi jatidiri bangsa karena memiliki beberapa alasan yang mendasar. Pertama, kearifan lokal merupakan elemen budaya yang memiliki nilai-nilai turun-temurun dari generasi ke generasi, mencerminkan identitas dan karakteristik unik suatu masyarakat atau bangsa. Kedua, kearifan lokal dapat menjadi perekat yang mengikat masyarakat dalam suatu wilayah, memperkuat rasa solidaritas, persatuan, dan kebersamaan di antara anggotanya. Ketiga, revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal dapat membantu membangkitkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap identitas budaya mereka, sehingga memperkuat identitas nasional yang telah ada sejak lama. Keempat, dalam konteks Indonesia, kearifan lokal juga dapat menjadi modal untuk menumbuhkan identitas ke-Indonesiaan, memperkaya wawasan kebangsaan, dan membangun kualitas manusia dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Pentingnya identitas bangsa pasca reformasi juga menjadi sorotan dalam jurnal tersebut. Pertama, identitas bangsa menjadi landasan yang kuat untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan, konflik, dan perubahan yang terjadi pasca reformasi. Kedua, identitas bangsa menjadi pembeda yang jelas antara satu bangsa dengan bangsa lainnya, serta menjadi perekat yang mengikat seluruh elemen masyarakat dalam satu kesatuan identitas yang kuat. Ketiga, identitas bangsa memungkinkan pengenalan dan penghargaan terhadap keberagaman budaya, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, sehingga memperkaya wawasan dan pemahaman tentang bangsa dan negara. Keempat, identitas bangsa membangkitkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, sehingga memperkuat rasa kebanggaan dan identitas nasional.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nurul Natasha Berliani -
Nama: Nurul Natasha Berliani
NPM: 2117011096
Kelas: A

Berdasarkan literatur yang telah saya baca dan amati, dapat disampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya. Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" menjadi bingkai dalam memahami isi (nilai) kebudayaan. Sehingga penting untuk memupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia agar bangsa Indonesia tidak mudah terpecah belah. Menjadi negara multikultural tidak menjadikan masyarakat dan kebudayaan bersifat statis, masyarakat dan kebudayaan lokal harus bergerak secara dinamis. Multikulturalisme merupakan sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip co-existence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Di era globalisasi saat ini terjadinya kesamaan atau homogenitas budaya antara daerah atau negara, akibatnya sekat antar negara menjadi kabur. Untuk itu, kearifan lokal sebagai pusaka budaya menempati posisi utama dalam penguatan jati diri atau identitas nasional dengan harapan jangan sampai tercerabut dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Aulia Reyzifa Husin Putri -
Nama : Aulia Reyzifa Husin Putri
NPM : 2117011023
Kelas : A

Sebagai negara kepulauan yang sudah terkenal memiliki berbagai macam suku dengan beragam-macam budayanya, Indonesia tidak lepas dari kearifan budaya lokal. Budaya-budaya lokal yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan identitas nasional dari negara Indonesia itu sendiri. Dengan motto kebanggaan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang dianggap masih menjadi sebuah cita-cita atau tujuan dari negara itu sendiri karena masih harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia. Motto tersebut sangat penting ketika dipupuk dengan rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia. Multikulturalisme dapat diketahui sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip co-existence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Dengan berpegang pada prinsip bahwa tiada masyarakat dan kebudayaan yang bersifat statis, maka dalam perspektif kultural, secara garis besar masyarakat dan kebudayaan lokal telah bergerak secara dinamis. Namun hadirnya Four T Revolution (Telecommunication, Transformation, Trade, Tourism) telah memunculkan kecenderungan baru di era globalisasi, seperti terjadinya homogenitas budaya antara daerah atau negara, akibatnya sekat antar negara menjadi kabur. Dalam kaitan ini setiap individu atau masyarakat tentu tidak ingin kehilangan jati dirinya atau tercerabut dari akar budaya yang dimilikinya.

Kebudayaan tradisional menjadi sebuah mitos sebagai sosok kebudayaan yang arif. Mitos itu sesungguhnya mengusung kelestarian dan
jagadhita. Namun secara realitanya, di tengah-tengah gelombang perubahan akibat
kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya
modern tidak dapat dihindarkan walaupun
sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan. Terdapat kecenderungan yang muncul seperti adanya semacam penolakan terhadap keseragaman yang ditimbulkan oleh kebudayaan global (kebudayaan asing), sehingga muncul hasrat untuk menegaskan keunikan kultur dan bahasa sendiri yang memperkuat homogenitas terhadap masing-masing kelompok. Dalam hal ini, seharusnya masyarakat Indonesia dapat berpegang teguh kepada Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman untuk tetap menjaga kesatuan identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Gita Jenika Sari -
Nama: Gita Jenika Sari
NPM : 2117011011

Identitas masa dan ruang mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan. Bagi sebuah negara modern seperti Indonesia, bukan hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, namun dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa. Memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Pantaslah motto “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi bingkai dalam memahami isi (nilai) kebudayaan ini. Dalam kerangka konsepsual dan teoretik kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya
tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan.

Kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa, kearifan lokal yang dimiliki daerah-daerah dalam lingkup wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa. Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkembangkan identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun bobot kualitas manusia dan bangsa Indonesia, kemuliaan harkat dan martabat bangsa yang memancar ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa dan ke luar dalam membangun citra dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by A. Whisnu Shakthi Al Ghozali -
Nama: A. Whisnu Shakthi Al Ghozali
NPM: 2117011014
Kelas: A

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas lautan mencapai 70%, ini artinya Indonesia tersusun atas pulau-pulau yang saling terpisahkan oleh lautan. Terpisahnya pulau ini menghasilkan keragaman kultur dari tiap tempatnya. Kultur tersebut tak hanya mempengaruhi bagaimana suatu budaya berkembang, tetapi juga mempengaruhi kebiasaan dari warga daerahnya. Keragaman kultur di Indonesia juga melahirkan perbedaan-perbedaan antar budaya yang dapat melahirkan pertentangan antar budaya. Untuk menghindari hal tersebut, maka tiap warga negara memiliki kewajiban untuk mempelajari dan saling mengingatkan akan pentingnya toleransi. Melalui toleransi, maka lingkungan yang damai akan terlahir, dimana segala perbedaan yang ada bukan lagi menjadi suatu tantangan bagi warga negara itu sendiri.

Apabila sikap toleransi dapat dipelajari dan dipahami oleh tiap warga negara, maka perbedaan budaya yang sebelumnya menjadi tantangan justru dapat menjadi senjata yang menjadikan Bangsa Indonesia lebih kuat dari bangsa manapun.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nurmala Rohmah -
Nurmala Rohmah
2117011111
Kelas A

Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Secara konsepsual kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan. Haryati Subadio (1986:18-19) mengatakan kearifan lokal (local genius) secara keseluruhan meliputi, bahkan mungkin dapat dianggap sama dengan cultural identity yang dapat diartikan dengan identitas atau keperibadian budaya suatu bangsa. Kearifan lokal yang dimiliki daerah-daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa.

Multikulturalisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip coexistence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Multikulturalisme juga merupakan sebuah formasi sosial yang membukakan jalan bagi dibagunnya ruang-ruang bagi identitas yang beragam dan sekaligus jembatan yang menghubungkan ruang-ruang itu untuk sebuah integrasi .Dengan berpegang pada prinsip bahwa tiada masyarakat dan kebudayaan yang bersifat statis, maka dalam perspektif kultural, secara garis besar masyarakat dan kebudayaan lokal telah bergerak secara dinamis. Namun hadirnya Four T Revolution (Telecommunication, Transformation, Trade, Tourism) telah memunculkan kecenderungan baru di era globalisasi, seperti terjadinya kesamaan atau homogenitas budaya antara daerah atau negara, akibatnya sekat antar negara menjadi kabur.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Andra Fahreza Dwi Saputra -
Andra Fahreza Dwi Saputra

2117011084
kelas A

Berdasarkan analisis saya dari jurnal ini.
Di era globalisasi, identitas bangsa menjadi semakin penting. Indonesia, sebagai negara multikultural, memiliki keragaman budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kearifan lokal, sebagai warisan budaya yang berharga, dapat menjadi perekat identitas bangsa di tengah arus globalisasi. Kearifan lokal merupakan pengetahuan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat setempat yang diwariskan turun-temurun. Kearifan lokal ini dapat menjadi pedoman hidup bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Kearifan lokal memiliki peran penting dalam memperkuat identitas bangsa. Memperkuat jati diri bangsa, menjaga keragaman budaya, menjadi perekat bangsa di tengah keragaman budaya dan suku bangsa, serta membangun diplomasi budaya adalah beberapa peran kearifan lokal. Di era globalisasi, kearifan lokal perlu direvitalisasi agar nilai-nilainya dapat terus relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini. Revitalisasi kearifan lokal dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi kreatif yang berbasis pada kearifan lokal.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Tiara Zalfa Nur'alifah -
Nama : Tiara Zalfa Nur'alifah
NPM : 2117011044
Kelas : A

Berdasarkan jurnal, Kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan sebagai identitas atau kepribadian budaya suatu bangsa. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkan identitas ke Indonesiaan yang dapat menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan dan meningkatkan kualitas bangsa Indonesia. Menggunakan nilai nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan merupakan wujud nyata revitalisasi budaya lokal. Kearifan lokal tidak hanya mampu menjawab tantangan ke depan tetapi dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.

contoh kearifan lokal budaya dari daerah bali yang fungsional bagi konservasi dan pelestrian sumber daya alam seperti upacara tumpek wariga.
Keindonesiaan dibangun bukan untuk menghilangkan identitas khas masing masing daerah melainkan agar semua rakyat Indonesia dapat menjadi warga Negara Indonesia tanpa merasa terasing. Sikap saling menghormati dalam identitas masing-masing, tidak memaksakan kehendak atas kelompok yang lain merupakan syarat dasar membangun
masa depan bangsa Indonesia yang semakin baik lagi
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Amelia Rizky Az-zahra -
Nama : Amelia Rizky Az-zahra
NPM : 2117011058
Kelas : A

Berdasarkan jurnal di atas maka dapat diuraikan bahwa kearifan budaya lokal memiliki peran penting dalam membentuk identitas suatu bangsa. Kearifan budaya lokal menciptakan ikatan antarindividu dengan sejarah dan budaya yang memperkuat rasa kebangsaan. Kearifan budaya lokal mencerminkan identitas kolektif suatu bangsa melalui bahasa dan adat istiadat, sehingga merasa bersatu sebagai satu kelompok dengan tujuan dan pandangan hidup yang sama.

Nilai-nilai dalam kearifan budaya lokal seperti kebiasaan gotong royong menjadi bukti bahwa kearifan budaya lokal berperan penting dalam membentuk karakter individu dan mempengaruhi perilaku dalam bermasyarakat. Dengan adanya budaya lokal, maka dapat mempererat kesatuan dalam menghadapi perubahan dan tantangan serta meningkatkan rasa toleransi, sehingga timbul rasa saling memahami dan menghargai keberagaman serta tercipta ruang untuk terus berkembang tanpa hilangnya akar budaya. Selain itu, kearifan budaya lokal yang beragam dan unik dapat menjadi daya tarik pariwisata yang kuat sebagai sumber pendapatan ekonomi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kearifan budaya lokal dapat memperkuat identitas bangsa. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan mengembangkan nilai kearifan budaya lokal yang diimbangi dengan sikap terbuka terhadap perbedaan dan toleransi, serta dapat menerapkan nilai-nilai semboyan bangsa Indonesia dalam kehidupan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Anisah Isti Roqhmah -
Nama : Anisah Isti Roqhmah
NPM : 2117011005
KELAS A

Pada jurnal tersebut dibahas salah satu topik penting mengenai identitas bangsa. Indonesia merupakan suatu negara kepulauan dengan bermacam suku dan agama, tidak bisa dipungkiri bahwa keragaman tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa. Indonesia memiliki semboyan "Bhineka Tunggal Ika", akan tetapi hingga saat ini makna dari semboyan tersebut masih harus diperjuangkan karena pada kenyataannya kesatuan di Indonesia masih belum sepenuhnya terlaksana.

Kebudayaan tradisional dianggap sebagai kebudayaan yang arif. Kebermacaman budaya ini menjadi salah satu bentuk pemersatu identitas bangsa. Pada era globalisasi ini, muncul isu mengenai kebudayaan yang semakin memudar. Hal ini tidak boleh kita biarkan berlanjut, karena berbahaya bagi identitas bangsa kita sendiri. Sehingga muncul lah beberapa upaya dalam rangka mempertahankan kebudayaan yang ada, misalnya dengan cara pemberdayaan, pelestarian, dan pengembangan adat istiadat. Adanya upaya ini menjadi bukti revitalisasi budaya lokal, sehingga dengan adanya kearifan lokal dapat menjadi perekat identitas bangsa yang mulanya beragam.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Linda Nurul Pujiawati -
Nama : Linda Nurul Pujiawati
Npm. : 2117011043
Kelas : A

Dalam kebudayaan identitas memiliki peranan penting. Dalam perjalanan sejarahnya, ciri keanekaragaman bentuk budaya telah terlahir dari proses dan kebiasaan-kebiasaan dalam proses kehidupan. Identitas seseorang dapat ditentukan berdasarkan pasa suku dan budayanya. Semoboyan "Bhineka Tunggal Ika" merupakan suatu tujuan atau cita-cita yang masih harus terus di upayakan oleh bangsa indonesia dalam rangka menjaga persatuan bangsa. Multikulturalisme dinyatakan sebagai kepercayaan suatu kelompok etinik atau budaya dapat saling hidup berdampingan yang ditandai oleh kesediaan saling menghormati.

Kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan. Dalam pandangan Mundardjito bahwa kearifan lokal terbina secara kumulatif, terbentuk secara evolusioner, bersifat tidak abadi, dapat menyusut, dan tidak selamanya tampak jelas secara lahiriah. Kearifan lokal di Indonesia sangat luar biasa banyak dan beragam jenisnya. Identitas budaya berasal dari ciri khas yang diyakini ada pada agama, bahasa, dan adat. Penguatan jati diri kelompok etnik sangat penting dalam era globalisasi dengan harapan terjaganya kebudayaan yang menjadi ciri khas dan warisan dari nenek moyang. Sebangai bangsa Indonesia kesadaran bahwa kita adalah penerus generasi sangat penting untuk menjaga berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan-kekayaan tersebut perlu adanya peran-peran penerus bangsa Indonesia untuk mengelola demi terjaganya kesejahteraan masyarakat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by KHAIRI HAYAD FEBRIANA -
Nama : Khairi Hayad Febriana
NPM : 2117011047
Kelas : A

Pada Jurnal tersebut membahas mengenai identitas masa dan ruang mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan. Bagi sebuah negara modern seperti Indonesia, bukan hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, namun dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa.
Multikulturalisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip coexistence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Multikulturalisme juga merupakan sebuah formasi sosial yang membukakan jalan bagi dibagunnya ruangruang bagi identitas yang beragam dan sekaligus jembatan yang menghubungkan ruang-ruang itu untuk sebuah integrasi.
Dengan berpegang pada prinsip bahwa tiada masyarakat dan kebudayaan yang bersifat statis, maka dalam perspektif kultural, secara garis besar masyarakat dan kebudayaan lokal telah bergerak secara dinamis.
Kebudayaan tradisional menjadi mitos sebagai sosok kebudayaan yang arif. Mitos itu sesungguhnya mengusung kelestarian dan jagadhita. Namun secara realitas di tengahtengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme,
konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal yang dimiliki daerahdaerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Vanessa Wardani -
Nama : Vanessa Wardani
NPM : 2117011104
Kelas : A

Adapun analisis saya mengenai jurnal yang berjudul Kearifan Budaya Perekat Identitas Bangsa bahwa tidak ada masyarakat dan kebudayaan yang bersifat status, maka dalam perspektif kultural, secara garis besar masyarakat dan kebudayaan lokal telah bergerak secara dinamis. Dalam hal ini, setiap individu atau masyarakat tentu tidak ingin kehilangan jati dirinya atau tercabut dari akar budaya yang dimilikinya. Sehingga setiap bangsa wajib memelihara keragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberikan jaminan hidup budaya bagi etnis lain.

Indonesia adalah negara multietnis dan multikultural yang terdapat masalah legimitimasi kultural. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal. Dengan banyaknya etnis dan kultur yang ada di Indonesia, terdapat beberapa budaya yang dipilih secara selektif untuk menjadi identitas bangsa sehingga menjadi perekat kebudayaan bangsa dan mempererat rasa kebersamaan antar etnis.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Bella Agustin -
Nama : Bella Agustin
NPM : 2117011074
Kelas : A

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa multikultural yang kaya akan keberagaman budaya. Hal ini terlihat dari berbagai kearifan lokal yang dimiliki oleh setiap daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai bangsa yang multikultural, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mendidik masyarakat agar dapat hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing. Penting bagi kita untuk memahami bahwa keberagaman budaya adalah salah satu kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Setiap suku, etnis, dan daerah memiliki keunikan budaya yang harus dihargai dan dihormati. Dengan memahami dan menghargai keberagaman budaya, kita dapat memperkuat identitas dan jati diri bangsa Indonesia.

Salah satu cara untuk menjaga keberagaman budaya adalah melalui pembelajaran yang tepat. Pembelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi budaya kekerasan yang sering terjadi, tetapi juga untuk menggantinya dengan budaya damai. Dengan memperkuat budaya damai, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati antar individu dan kelompok. Selain itu, kekayaan budaya yang dimiliki oleh berbagai daerah juga dapat diangkat sebagai aset kebudayaan bangsa. Dengan menghargai dan mempromosikan kearifan lokal, kita dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Keberagaman budaya bukanlah suatu hambatan, tetapi justru merupakan modal dasar untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi, penting bagi kita untuk tetap mempertahankan keberagaman budaya sebagai bagian integral dari jati diri bangsa. Dengan menjaga dan merawat keberagaman budaya, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya nenek moyang kita tetap hidup dan lestari untuk generasi yang akan datang.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Melissa Putri -
Nama : Melissaputri
NPM : 2117011089
Kelas : A


Dari jurnal tersebut dijelaskan bahwa permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi sangat relevan untuk dibahas. Hal ini disebabkan oleh berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara pasca reformasi, yang diikuti oleh tuntutan yang berlebihan hampir di semua aspek kehidupan. Tuntutan yang berlebihan tersebut seringkali memicu permasalahan yang krusial, yang dapat mengancam keutuhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang sangat penting untuk digali, dikaji, dan direvitalisasi. Dalam konteks globalisasi, identitas kolektif lokal seringkali terancam oleh arus global yang mempengaruhi nilai-nilai budaya lokal. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya keberagaman budaya dan mengancam keutuhan identitas nasional. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji dan memahami nilai-nilai budaya lokal yang menjadi perekat identitas bangsa, dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat tetap relevan dan diperkuat dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Revitalisasi nilai-nilai budaya lokal juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam era globalisasi. Dengan memperkuat identitas kolektif lokal, masyarakat akan lebih mampu menjaga keberagaman budaya dan memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan global. Selain itu, nilai-nilai budaya lokal juga dapat menjadi landasan yang kuat dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang harmonis dan berkesinambungan.

Dalam menghadapi era globalisasi, penting bagi masyarakat untuk tidak melupakan akar budaya lokal mereka. Kearifan lokal merupakan warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan, karena hal tersebut merupakan bagian integral dari identitas bangsa. Dengan memahami dan menghargai nilai-nilai budaya lokal, masyarakat akan lebih mampu menghadapi tantangan globalisasi tanpa kehilangan jati diri mereka.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by DESRITA PRATIWI -
Nama : Desrita Pratiwi
NPM : 2117011026
Kelas : A

Berdasarkan jurnal yang diberikan, saya menganalisis bahwa sebuah negara modern seperti Indonesia, bukan hanya berwujud unit geopolitik semata, namun dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa. Beberapa ahli ilmu kemasyarakatan bangsa asing yang menganggap semboyan “ Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya masih menjadi cita-cita yang harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia.
Sebagai bangsa yang memiliki sejarah panjang, tidak dapat dihindari bahwa bangsa Indonesia berada dalam kehidupan dengan beraneka budaya di dalamnya, seperti: budaya Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, Makasar, Bugis, Toraja, Manggarai, Sikka, Sumba, Bali, Sasak dan lain-lain yang hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain. Sehubungan dengan itu, maka pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan pembahasan terhadap persoalan kesadaran kolektif lokal yang merefleksikan identitas suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi sangat relevan diangkat kepermukaan seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kearifan lokal dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan. Para ahli meramalkan bahwa dalam era global isuisu kebudayaan, agama, etnik, gender, dan cara hidup akan lebih penting daripada isu tentang konflik ekonomi yang terjadi pada masa industri.
Pada masyarakat Indonesia wawasan kesatuan jiwa “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna kesatuan dalam keragaman, spirit gotong royong dengan istilah berbeda-beda pada setiap daerah, seperti sambatan/gugur gunung (Jawa), metetulung (Bali), pelagandong (Maluku), halawo sato (Nias), mapalus (Minahasa), dan lain-lain dapat diposisikan sebagai modal budaya yang sangat penting bagi basis kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Ririn Destiana -
Nama : Ririn Destiana
Npm : 2117011017
Kelas : A

Dari jurnal yang telah saya baca dan amati, jurnal ini membahas terkait pentingnya kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa Indonesia. Di mana telah dijelaskan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman bentuk budaya atau disebut dengan multikulturalisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai. Multikulturalisme juga merupakan suatu paham yang muncul sebagai reaksi dari semaki kuatnya cengkeraman globalisasi yang cenderung menyatukan dunia (budaya) menjadi satu di bawah pengaruh ideologi. Sehubungan dengan itu, maka pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal sangat relefan untuk dibahas seiiring dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk bangsa yang struktur masyarakatnya multikultural dan multidimensional.
Adapun multidimensional sendiri adalah suatu perbedaan terkait dengan ideologi dan kepercayaan atau agama. Berdasarkan pemaparan yang terdapat di jurnal ini juga, menyatakan bahwasanya permasalahan multikultural dan multidimensional yang terjadi di Indonesia dapat diselesaikan secara terintegrasi dengan adanya prinsip “Bhineka Tunggal Ika”. Dengan prinsip inilah bangsa Indonesia mampu hidup bersama dengan keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing sekaligus menjadi perekat identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Menurut pendapat saya kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal ini ialah sgala keanekaragaman multicultural dan multidimensional di Indonesia tidak akan mempengaruhi rekar dan kokohnya identitas bangsa dan negara yang disatukan oleh prinsip Bhineka Tunggal Ika.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Abdurachman 21 -
Nama : Abdurachman
NPM : 2117011108
Kelas : A

Sistem nilai merupakan inti dari kebudayaan. Konfigurasi nilai menjadi
identitas dan karakteristik dasar suatu kebudayaan. Selanjutnya Koentjaraningrat mengatakan bahwa sistem nilai merupakan sistem ide tentang halhal yang dianggap berharga dan bernilai dalam kehidupan. Dalam masyarakat di nusantara religius, solidaritas, keadilan
merupakan sistem nilai, karena manusia dan
masyarakat Indonesia menilai tinggi
ketuhanan, persatuan, dan keadilan. Dalam masyarakat Bali, di samping ketiga nilai yang disebutkan di atas juga berkembang nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan. Untuk menyebut beberapa kearifan lokal yang berasal dari daerah Bali, seperti: tri
hita karana (tiga hal yang menimbulkan kesejahteraan), tat twam asi (engkau adalah dia), desa kala patra (tempat, waktu, dan pelaku), adagium rwa bhineda (dua yang berbeda). Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini
merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya. Kearifan
lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkan
identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi
dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun bobot kualitas
manusia dan bangsa Indonesia, kemuliaan
harkat dan martabat bangsa yang memancar
ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa
dan ke luar dalam membangun citra dan
pergaulan antar bangsa dalam bingkai
diplomasi kebudayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by HAYA ULFA ATIQAH -
Nama : Haya Ulfa Atiqah
NPM : 2157011011
Kelas : A

Berdasarkan jurnal tersebut, menurut kesimpulannya yang dapat saya ambil adalah identitas bangsa mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan. Indonesia sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya, paham multikulturalisme sangat penting dengan percaya bahwa setiap kelompok etnik dapat hidup berdampingan secara damai dengan cara menghormati budaya lain. hal tersebut menjadi dasar atas kewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya lain.
kearifan lokal pada setiap daerah dalam NKRI sangat banyak dan menunjukkan keberagaman jenisnya. maka dari itu secara selektif banyak diantaranya yang dapat diangkat sebagai aset kekayaan budaya bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh jati diri bangsa. terutama pada era globalisasi sekarang ini lembaga-lembaga adat memiliki peran untuk membangkitkan dan melestarikan pengembangan adat istiadat dengan tersebut nilai budaya lokal dapat menjawab berbagai tantangan ketahanan budaya lokal. Tidak hanya mampu menjawab tantangan, namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by RACHEL ELISABETH SIHOMBING -
Rachel Elisabeth Sihombing
2117011064
Kelas A

Keberagaman identitas di Indonesia menjadi hal yang sangat karakteristik untuk Indonesia.
Eksistensi bangsa Indonesia yang multikultural bukanlah menjadi alasan terjadinya perpecahan bangsa Indonesia. Multikulturalisme diartikan sebagai keyakinan bahwa kelompok etnis atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai dalam kerangka prinsip hidup berdampingan yang ditandai dengan kesediaan untuk menghormati budaya lain. Pemahaman multikulturalisme ini muncul sebagai respons terhadap globalisasi yang di bawah pengaruh kapitalisme dan ideologi modernitas semakin cenderung mempersatukan dunia (kebudayaan).
Oleh karena perbedaan tersebut maka seluruh bangsa Indonesia harus mempertegas semboyan nasional “Binneka Tunggar Ika”. Hal ini dikarenakan seluruh wilayah Indonesia mempunyai kewajiban untuk melindungi dan mendidik segenap bangsa Indonesia agar dapat hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa kehilangan ciri khas masing-masing.
Adanya perbedaan-perbedaan tersebut merupakan suatu nilai positif bagi negara Indonesia, karena Indonesia merupakan aset budaya nasional yang seharusnya menjadi perekat atau modal landasan yang memperkokoh jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nina Nurullita -
Nama:Nina Nurullita
Npm:2117011054
Kelas :A

kearifan budaya lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasi karena memiliki peran penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Nilai-nilai budaya lokal mencerminkan solidaritas sosial, kerja sama, saling menghargai, dan tolong-menolong, yang diwariskan secara turun-temurun dan mencerminkan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.Kearifan budaya lokal juga dapat berfungsi sebagai identitas bangsa, terutama dalam konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional.Dalam menghadapi era globalisasi dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kearifan budaya lokal menjadi penting untuk memperkuat identitas bangsa. Dengan memahami, menghargai, dan melestarikan kearifan budaya lokal, kita dapat memperkuat identitas bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai permasalahan di era kesejagatan ini.

Jadi,kearifan budaya lokal memiliki peran yang sangat penting sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi berbagai permasalahan di era kesejagatan ini. Dengan memperkuat kearifan budaya lokal, kita dapat membangun masyarakat yang harmonis dalam keragaman budaya dan memperkuat identitas bangsa Indonesia.