DISKUSI II: Syarat Keberadaan Suatu Kesusastraan

Diskusi I

Diskusi I

by Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd. -
Number of replies: 28

Baiklah kawan-kawan, setelah memahami apa saja empat syarat keberadaan suatu kesusastraan kita lanjutkan dengan sesi diskusi.

Melalui unggahan power point telah dinyisipkan empat pertanyaan kepada Anda yaitu:

1.How does it define the literary qualities of the literary text?

2.What relation does it propose between text and author?

3.What role does it ascribe to the reader?

4.What status does it give to the medium of the text, language?

Silakan keempat pertanyaan tadi Anda jawab dan diskusikan bersama. Perlu diingat, Anda bisa menjawab tanya yang saya berikan juga menyanggah pendapat rekan lainnya. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Terima kasih


In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Rani Agustina -
Izin menjawab Pak, saya Rani Agustina (2313041073), menurut saya:

1. Kualitas teks sastra suatu teks sastra didefinisikan dapat dilihat dari segi imajinatifnya misalnya alur ceritanya, atau gaya bahasa yang unik dan karakter tokohnya yang menarik di dalam teks sastra tersebut, selain itu tema yang diangkat, makna cerita atau moral yang disampaikan serta memiliki teks yang berdaya mengikat pembaca dan menarik bagi pembaca juga merupakan kualitas dari teks sastra.

2. Hubungan yang dikemukakan antara teks sastra dengan pengarangnya yaitu bagaimana pengarang menciptakan sebuah imajinasi dalam teks yang di ambil dari pengalaman pribadi si pengarang atau tentang pandangan pengarang terhadap sesuatu sehingga menarik bagi pembaca, serta pembaca mampu ikut terbawa dalam ceritanya, dan pembaca juga bisa menginterpretasikan teks tersebut dengan persepsi sendiri.

3. Peran yang diberikan pada pembaca seringkali yaitu sebagai penerima pesan dan mampu memahami dan mengapresiasi, mengkritik atau merespon isi dan makna yang ada dalam teks sastra tersebut.

4. Status yang diberikan pada media teks, bahasa yaitu sebagai tempat untuk menyampaikan perasaan, ide atau gagasan, yang memberikan motivasi, dan meresapi pembaca dengan kata-kata dan imajinasi, serta karena adanya bahasa yang menjadi alat komunikasi penting dalam menyampaikan pesan.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Intan Nuraini -
Izin menjawab pak, saya Intan Nuraini (2313041077), menurut saya:

1. Kualitas sastra dari teks sastra dapat didefinisikan sebagai tingkat keunggulan dalam penggunaan bahasa, karakteristik, tema, dan teknik sastra lainnya untuk menciptakan sesuatu yang bersifat estetik dan emosional yang mendalam bagi pembaca, seperti kemampuan teks untuk menginspirasi, menghibur serta membangun pemikiran kritis bagi seorang pembaca.

2. Teks sastra dan penulis atau pengarang memiliki hubungan yang sangat erat karena teks sastra merupakan hasil dari kreativitas, pemikiran, dan ekspresi penulis. Setiap penulis memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda yang tercermin dalam suatu karya teks sastra, hal ini bisa terlihat pada banyaknya teks sastra yang mencerminkan pengalaman, pemikiran, dan perasaan pribadi penulis, seperti karakter, plot, dan tema dalam sebuah karya sering dikaitkan dengan pengalaman hidup penulis atau pandangannya terhadap dunia.

3. Seorang pengarang teks sastra memberikan peran kepada pembaca untuk terlibat secara aktif dalam pemahaman suatu karyanya, seperti membangkitkan imajinasi pembaca untuk berada dalam berbagai tema, konflik, dan karakter yang disampaikan dalam suatu teks sastra. Pengarang juga mendorong pembaca untuk menafsirkan makna secara pribadi dan melibatkan diri dalam proses refleksi dan introspeksi.

4. Bahasa memiliki status yang sangat penting dalam konteks media teks karena bahasa adalah alat komunikasi utama yang digunakan pengarang untuk menyampaikan pesan, gagasan, dan cerita dalam suatu teks sastra kepada pembaca.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Zebua Trizga Ramadhona -
Izin Menjawab Pak,
Nama : Zebua Trizga Ramadhona
NPM : 2363041001

1. Menurut saya, Mendefinisikan kualitas sastra dari teks sastra adalah dari beberapa faktor san sudut pandang yang berbeda. Makna dan nilai dalam sastra maupun teks sastra bersifat emosional dan bergantung pada sudut pandang yang membacanya. Namun yang saya pahami, mutu sebuah karya sastra diartikan sebagai keunggulan dan keistimewaan karya sastra secara keseluruhan. Dalam mendefinisikan kualitas sastra ada beberapa faktor yang harus di cermati oleh pembaca yaitu Orisinalitas sastra, Kedalaman karakter, Gaya penulisan, Ciri khas penulisan, serta keterlibatan dan resonansi atau respon dari pembaca.

2. Menurut saya, seorang penulis atau pengarang adalah subjek yang melahirkan suatu karya. Sedangkan karya dan teks bukan sekedar istilah, namun mengundang nuansa pengertian yang amat luas dan dalam yang di aplikasikan oleh pengarang dalam bentuk tulisan. Pada sebuah karya pengarang berperan sangat penting untuk melahirkan suatu karya.

3. Yang saya ketahui menurut Roman Jakabson bisa saya simpulkan seorang pembaca salah satu alat komunikasi. Karena karya sastra sangat erat hubungannya dengan pembaca, karya sastra ditunjukan kepada pembaca sebagai penikmat karya. Selain itu, pembaca juga yang menentukan makna dan nilai karya sastra, sehingga karya sastra mempunyai nilai karena ada pembaca yang memberikan nilai. Sebuah karya sastra mempunyai nilai jika ada yang menghidupkannya atau menikmatinya. Oleh karena itu, diperlukan peran pembaca untuk menghidupkan karya sastra melalui respon dan tanggapan yang diberikan.

4. Menurut saya, status yang diberikan atau diperhatikan dalam media teks adalah ( Etika dalam penggunaan Bahasa). Karena Bahasa adalah salah satu alat komunikasi sehari-sehari, Seorang penulis atau pengarang harus memperhatikan suatu bahasa agar pembaca bisa memahami apa yang terkandung dalam karya. Bahasa juga mempunyai peranan sangat penting dalam suatu teks atau karya. Karena Bahasa adalah alat komunikasi antara pengarang dan pembaca.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Umar Abdul Aziz -
Izin menjawab Pak,
Nama : Umar Abdul Aziz
NPM : 2313041043

1. Teks sastra merupakan suatu karya sastra yang disusun secara artistik dan menarik dengan menggunakan bahasa. Kualitas sastra dari teks sastra adalah ketika bahasa dalam teks sastra tersebut memiliki nilai seni, makna, kreatifitas, serta pembaca yang dapat menikmati hasil karya teks sastra tersebut. Teks karya sastra harus bahasa yang indah dan terdapat sesuatu imajinatif dalam teks tersebut.

2. Hubungan antara teks dan pengarang adalah teks yang dibuat oleh pengarang sudah menjadi sesuatu imajinatif dari pengarang tersebut. Untuk mendapatkan suatu ide-ide dalam penulisannya, dapat menyampaikan makna yang terkandung dalam teks tersebut yang sudah dibuat oleh pengarang dan teks tersebut merupakan suatu karya dan imajinatif dari pengarang yang terdapat sebuah makna untuk disampaikan kepada pembaca.

3. Peran pembaca adalah dapat menikmati hasil dari karya sastra, menentukan makna, dan nilai-nilai yang terkandung dari karya yang telah dibaca. Pembaca juga dapat menilai isi dari teks karya sastra yang sudah dibaca, karena dalam menilai tersebut para pembaca dapat memahami makna yang terkandung dalam teks karya sastra tersebut.

4. Status pada media teks bahasa adalah bahasa yang dapat digunakan dalam memberikan informasi, mengutarakan suatu perasaan, dan bahasa tersebut dapat memiliki makna. Bahasa yang digunakan dapat membentuk perilaku seorang pembaca, maka dari itu ketika menulis teks sastra kita harus memperhatikan makna, nilai, serta isi yang terkandung dalam teks tersebut.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Putri Aulia Zahra -
Izin menjawab, pak
Nama : Putri Aulia Zahra
NPM : 2313041003

1. 1. Karya sastra yang berkualitas adalah karya sastra yang bersifat relatif. Kualitas sastra dapat dilihat dari unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, tokoh, penokohan, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Selain itu, karya sastra juga mencerminkan realitas kehidupan masyarakat dan sering kali menggambarkan berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Tetapi kualitas karya sastra ditentukan oleh pembaca yang dapat menilai bahwa karya tersebut memiliki kualitas yang baik atau tidak.

2. Hubungan antara pengarang dan teks sastra merupakan aspek penting dalam memahami karya sastra. Pengarang dianggap sebagai yang menciptakan karya sastra, pengarang mencurahkan imajinasi kedalam karya sastranya, pengarang dapat mengajak pembaca untuk ikut kedalam alur teks sastra yang dibuatnya, oleh karena ini pengarang dan teks sastra memiliki hubungan yang saling keterkaitan.

3. Pembaca sebagai penikmat karya sastra sekaligus sebagai kritikus terhadap karya sastra. Pembaca dapat menganalisis karya sastra yang dibacanya, dengan memberikan tanggapan terhadap karya sastra tersebut pembaca dapat membatu karya sastra menjadi yang lebih baik dan memiliki kualitas sastra yang baik.

4. Sastra merupakan bentuk karya seni yang menggunakan bahasa sebagai media penyampaiannya. Melalui bahasa pengarang dapat menyampaikan ide-ide atau gagasannya kepada seluruh orang (pembaca). Oleh karena ini bahasa sebagai media memiliki peran yang sangat penting dalam karya sastra  untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi daya tarik karya sastra terhadap pembaca.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Ari Yunaini -
Izin menjawab pak, saya Ari Yunaini (2313041019), menurut saya:

1. Bagaimana sang sastrawan ini memvisualisasikan sebuah realita menjadi karya sastra yang kompleks, gaya bahasa yang dipakai, apa saja unsur yang ada dalam karya sastra tersebut, karakteristik, serta perasaan atau ekspresi yang terkandung dalam karya sastra tersebut

2. Keduanya memiliki hubungan dalam komunikasi sastra, pengarang adalah orang yang menciptakan suatu teks sastra, bagaimana ia menuangkan emosi, perasaan, ide-ide, memvisualisasikan sebuah realita atau inspirasi-inspirasi yang sudah ia dapatkan menjadi sebuah karya sastra yang dapat dinikmati oleh pembaca

3. Sebagai penikmat karya sastra juga sebagai pelengkap agar sebuah karya sastra itu bisa disebut sebagai karya sastra, seperti yang di kemukakan oleh Abraham bahwa ada 4 unsur teks sastra yaitu
a. Semesta (inspirasi)
b. Sastrawan (pengarang)
c. Karya (objek)
d. Audience (penikmat/pembaca)

4. Digunakan sebagai alat untuk menciptakan karya sastra atau sarana untuk menuangkan atau menyampaikan ide, pesan, perasaan pembaca/penikmat karya sastra
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Wita Herlina -
Izin menjawab pak
NAMA: Wita Herlina
NPM : 2313041061
KELAS : 2A

1. Menurut saya mendefinisikan kualitas sastra pada teks sastra tergantung dari kebutuhan pembaca saat membaca teks sastra tersebut. Kebutuhan yang dimaksud tersebut seperti kesenangan, hiburan, pengetahuan dan hobi. Apabila seorang pembaca merasa terpenuhi kebutuhannya tersebut saat membaca suatu teks sastra maka ia akan menyimpulkan dan menilai bahwa teks sastra tersebut memang mempunyai kualitas. Namun, secara umum ada beberapa hal yang dapat membantu kita saat menilai suatu teks sastra berkualitas yaitu:
1. Penggunaan diksi dan bahasa yang kreatif sehingga dapat membangkitkan imajinasi dan emosi pembaca saat membaca teks sastra tersebut.
2. Kedalaman makna yang ada pada teks sastra tersebut. Maksudnya teks tersebut mampu memberikan makna ataupun pesan kepada pembaca baik dalam bidang moral,sosial,budaya dan sebagainya. Sehingga memberikan pengetahuan baru kepada pembaca saat menikmati teks sastra tersebut.
2. Hubungan yang dikemukakan anatara teks dan pengarang dapat berupa pesan pengarang kepada pembaca, niat atau tujuan pengarang dalam menulis teks seperti mengekpresikan diri, menghibur, dan edukasi untuk memberikan informasi. Teks merupakan karya yang diciptakan oleh sang pengarang, dimana pengarang menekspresikan imajinasinya lewat teks tersebut. Tentunya keterkaitan antara keduanya sangatlah erat.
3. Peran yang diberikan kepada pembaca adalah menikmati karya sastra tersebut seperti niai hiburannya , mengambil dan menerima pesan atau nilai edukasi yang disampaikan pengarang lewat karyanya kepada pembaca serta dapat mengapresiasi karya tersebut.
4. Dalam media teks sastra bahasa merupakan media untuk menyampaikan gagasan, imajinasi dan pemikiran pengarang dengan kreatif dalam menciptakan suatu karya sastra. Tentunya status bahasa pada media teks sangatlah penting pada hal ini..
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Vanessa Bilqis Gumati (2313041013) -
Izin menjawab pak,
Nama : Vanessa Bilqis Gumati
NPM : 2313041013

1. Kualitas sastra dari sebuah teks sastra dapat didefinisikan melalui berbagai aspek, seperti tema yang diambil, kreativitas penyampaian serta karakter yang dibuat. Hal itu mengacu pada keunggulan dan nilai suatu karya sastra tersebut.

2. Hubungan antara teks sastra dan pengarang yaitu, pemahaman terhadap kehidupan dan pandangan dunia pengarang dapat membantu membuka interpretasi terhadap teks tersebut.

3. Pembaca memiliki peran penting dalam proses pembacaan teks sastra. Mereka memberikan makna pada teks melalui interpretasi dan pemahaman pribadi mereka. Pembaca juga dapat membawa pengalaman, pengetahuan, dan pandangan dunia mereka sendiri ke dalam pengalaman membaca, yang mempengaruhi cara mereka memahami dan merespons teks tersebut.

4. Media teks bahasa diberikan status sebagai sarana utama untuk menyampaikan karya sastra. Bahasa digunakan untuk menciptakan narasi, membangun karakter, mengekspresikan tema, dan menghasilkan efek estetika yang memengaruhi pembaca.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Muhammad Ardan 2313041059 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu izin memperkenalkan diri nama saya Muhammad Ardan dengan NPM 2313041059, izin menjawab pak
1. Menurut saya bila kita melihat kualitas dari suatu karya sastra dalam kaca mata proses apresiasi, suatu karya sastra dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik ketika pembaca terhanyut kedalam lentik manis diksi dan juga bahasa ataupun alur dalam suatu karya sastra tersebut kemudian seorang pembaca kemudian bisa memberikan sebuah apresiasi subjektif terhadap karya sastra tersebut, namun bila melihat dalam kaca mata proses rasionalisasi dan kritik terhadap sastra sebuah karya sastra dapat dikatakan berkualitas ketika memiliki pesan moral yang baik serta sesuai dengan norma setempat,memiliki edukasi yang dapat mendidik seorang pembaca, dan kelogisan dari data dalam karya sastra tersebut dan dalam proses kritik sastra penilaian sebuah sastra dilakukan secara objektif.

2.Menurut saya hubungan yang dikemukakan antara teks dan pengarang adalah hubungan yang bersumber dari pengalaman ataupun kejadian yang dialami bahkan sudut pandang dari pengarang sehingga ketika seseorang pengarang ingin menciptakan suatu teks sastra seorang pengarang akan memasukkan pandangan dan pola pikirnya sehingga akan terjadi hubungan antara teks dengan seorang pengarang yaitu teks sastra adalah sebuah esensi dari pola pikir dan pandangan seorang pengarang

3.Menurut saya peran yang diberikan kepada pembaca adalah sebagai penikmat sastra, sebagai apresiator sastra, seorang kritikus sastra, atau bahkan seorang peneliti sebuah sastra.
Karena bila seorang pembaca sudah membaca kemudian menikmati lalu memahami akan terwujud sebuah peran peran, seperti rasa kagumnya akan membuatnya menjadi apresiator sastra, rasa keingin tahuannya akan membuatnya menjadi seorang kritikus atau bahkan peneliti dari sebuah sastra.

4.Menurut saya Status yang diberikan pada media teks, bahasa yaitu sebagai tempat untuk menyampaikan perasaan, ide atau gagasan seseorang, atau bahkan menjadi sarana publikator dari sebuah sastra
In reply to Muhammad Ardan 2313041059

Re: Diskusi I

by NOVIA FITRI RAHMADI -
Assalamualaikum, izin memperkenalkan diri nama saya Novia Fitri Rahmadi dengan NPM 2313041041

1. Menurut saya, cara mendefinisikan kualitas sastra dari teks sastra adalah dengan melihat target pasar atau kepada siapa teks sastra itu akan dituju. Apa bila teks sastra dibaca oleh orang yang relate dengan isi teks sastra tersebut maka teks sastra itu akan berkualitas dimata pembacanya, begitupun sebaliknya. namun secara umum cara menilainya adalah dengan melihat dari tata bahasanya, dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.

2. menurut saya, hubungan dari imajinasi si pengarang atau pengalaman hidup si pengarang makannya terciptalah teks sastra tersebut.

3. ,Menurut saya, peran yang diberikan pembaca adalah sebagai penikmat suatu sastra, kita samakan saja sastra itu sebagai hiburan yang dapat menyenangkan para pembaca. itulah sebabnya pembaca itu penting dalam suatu karya sastra karena jika ada pembaca barulah karya sastra itu disebut karya sastra.

4. menurut saya, statusnya adalah status untuk meluapkan isi pikiran atau perasaan menjadi satu hal yang kreatif dan dapat dinikmati banyak orang.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Saneha Jofita Sari -
Izin menjawab pak, saya Saneha Jofita Sari (2313041065), menurut saya:

1.Karya sastra yang berkualitas merupakan karya hasil kreativitas penulis itu sendiri. yang di dapat melalui sumber inspirasi yang ia temukan melalui proses kreatifitas, dan ia tuangkan ke dalam tulisan yang berbahasa.

Karya yang berkualitas merupakan karya sastra yang mampu memberikan pemahaman melalui apa yang ia tuangkan sehingga bukan hanya unsur keindahan yang dapat di nikmati namun terdapat nilai-nilai yang dapat menambah pengetahuan bagi si pembaca.

2.Hubungan antara teks dengan pengarang, tentu memiliki keterkaitan sebab apa yang ada didalam teks tersebut merupakan hasil dari pikiran si penulis yang bersumber dari realita atau kenyataan yang dialami penulis, kemudian dituangkan melalui tulisan dan hasilnya sebuah karya sastra.

3.Peran yang diberikan pembaca adalah bukan hanya sekedar menikmati namun mampu menganalisis, menginterpretasi, untuk memahami pesan apa saja yang di dapat melalui karya sastra.

Sebagai pembaca tentu kita memiliki peran mengapresiasi karya sastra sebagai bentuk penghargaan terhadap suatu karya yang kita baca, kemudian bisa mengkritik karya sastra dengan cara objektif berdasarkan data yang rasional.

4.Status yang diberikan media teks dengan bahasa adalah, media teks sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan emosi dan juga pengamalaman manusia dengan bahasa yang digunakan sebagai penjelas dari apa yang ingin disampaikan.
sehingga pembaca dapat memahami isi dari sastra
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Novita Sari -
Izin menjawab pak saya Novita Sari dengan NPM (2313041063) menurut saya:

1. Kualitas sastra dapat didefinisikan dengan penilaian yang subjektif dimana setiap orang pasti mempunyai penilaian masing-masing dan tentunya ada perbedaan. Ada beberapa hal juga yang dapat diperhatikan yaitu pengunaan bahasa atau gaya bahasa, alurnya, tema dan makna yang terkandung didalamnya, serta kemampuan penulis untuk menghibur, menginspirasi dan membuat pembaca ikut masuk kedalam alur karya sastra tersebut.

2.Hubungan yang dikemukakan antara teks dan pengarang sangat kompleks dimana suatu teks atau karya biasanya dibuat dengan mencerminkan pengalaman pribadi pengarang baik itu pengalaman langsung atau pengalaman yang ia lihat dari orang lain. Dalam beberapa teks sastra, pengarang bisa menjadi narator atau penutur cerita yang menciptakan hubungan langsung antara pengarang dan teksnya. Teks sastra mencerminkan pemikiran, ide, dan pengalaman pengarang melalui karya sastra pengarang dapat mengekspresikan pandangan dunia, perasaan, atau gagasan pengarang.

3. Peran pembaca dalam karya sastra sangat penting yaitu sebagai Interpretasi pembaca memberikan interpretasi pribadi terhadap teks sastra (pandangan, nilai, dan pengalaman pribadi) pembaca memainkan peran penting dalam cara teks dipahami dan diartikan. Pembaca menggunakan imajinasinya untuk menciptakan gambaran visual, menghidupkan karakter, dan memvisualisasikan setting dalam cerita.Pembaca akan mendapat pesan moral yang terkandung di dalam teks sastra dan menerapkannya dalam konteks kehidupan mereka sendiri. Pembaca juga dapat mengkritik dan mengkaji setiap karya sastra agar karya tersebut dapat lebih diketahui banyak orang dan lebih baik lagi.

4. Status yang diberikan pada media teks, bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan juga media penyampaian. Dengan media teks pengarang dapat menyampaikan ide-ide, membangun karakter, memberikan pesan moral, dan juga dapat lebih melebarluaskan suatu karya agar lebih dikenal dan diapresiasi oleh orang banyak.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Haysah Varina Salsabila -
Izin menjawab pak,
Nama: Haysah Varina Salsabila
NPM: 2313041005

1.Menurut saya kualitas karya sastra dari sebuah teks sastra dapat melalui berbagai aspek yang mencakup akurasi makna, kaindahan bahasa dan pengaruhnya terhadap pembaca. Karena karya sastra harus mampu membangkitkan perasaan estetis pada pembacanya seperti kekaguman, kesedihan atau ketakutan. Semua tergantung pada pembaca yang akan menilai bagaimanakah kualitas dari karya sastra sastrawan tersebut.

2.Pengarang dan teks memiliki hubungan yang penting dalam karya sastra, karena pengarang merupakan seseorang yang menghasilkan karya sastra tersebut dan teks merupakan hasil dari aktivitas imajinatif suatu pengarang.Pengarang juga dapat menggunakan gagasan mereka untuk membuat karya sastra dan teks sastra menjadi media komunikasi antara pengarang dan pembaca.

3.peran yang diberikan pada pembaca yaitu dapat memahami, menikmati dan menginterpretasikan karya sastra tersebut secara subjektif dan objektif, mengumpulkan pandangan dan persoalan yang dapat membantu pembuat karya untuk memahami bagaimana karya mereka diterima oleh audiens dan melihat bagaimana nilai yang ada di dalam sebuah karya sastra tersebut.

4. Status yang diberikan pada Media teks bahasa dalam karya sastra yaitu sebagai media untuk menyampaikan ide, pesan, gagasan, ekspresi dan juga dapat membangkitkan minat pembaca melalui visualisasi dan penggunaan bahasa yang sederhana namun menarik seorang pembaca.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Denisya Anta Adilla 2313041053 -
Izin menjawab Pak, saya Denisya Anta Adilla (2313041053), menurut saya:

1. Mendefinisikan kualitas sastra dari teks sastra dapat dilihat dari berbagai komponen, seperti penggunaan gaya bahasa yang indah, ketepatan pemilihan kata dan majas, kekuatan teks dalam merangsang emosi dan pikiran pembaca, maka dari itu teks sastra yang berkualitas memiliki kemampuan untuk menyentuh hati dan pikiran pembaca, serta meninggalkan kesan dan inspirasi bagi para pembacanya.

2. Hubungan antara teks dan pengarang merupakan hubungan yang kompleks dan saling memengaruhi. Tidak hanya pengarang yang dapat memengaruhi teks yang diciptakan, tetapi teks itu sendiri juga dapat memengaruhi pengarangnya.

3. Peran pembaca sangat penting, karena pembaca dapat membangkitkan karya-karya tersebut melalui interpretasi sastra, dengan cara mengerti atau paham mengenai arti dari karya sastra yang ditulis oleh penulis dan melakukan apresiasi sastra dengan memberi tanggapan kepada penulis, sehingga penulis dapat mengembangkan ide-ide baru.

4. Bahasa sebagai media teks, mempunyai status penting dalam suatu karya sastra. Bahasa menjadi media untuk menyampaikan ide, emosi, dan pesan kepada pembaca. Oleh karena itu, bahasa dan media teks memiliki peran penting dalam kesusastraan untuk menciptakan karya seni yang indah dan bermakna.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Raihan Padri Ramadhani -
Izin menjawab pak,
Saya Raihan Padri Ramadhani dengan NPM, 2313041007. Menurut saya:
1. Kualitas sastra dari sebuah teks sastra dapat dijelaskan melalui makna, dan keindahan dari sastra tersebut. Makna dari sastra yang di sampaikan tersebut juga mempengaruhi keindahan dan kualitas sastra di dalamnya.

2. Pengalaman, dan sudut pandang pengarang. Pengalaman dan sudut pandang dari si pengarang lah yang dapat menentukan makna dari teks sastra tersebut.

3. Peran yang diberikan pembaca adalah selain sebagai penikmat karya sastra tersebut, pembaca juga bisa sebagai penilai karya sastra. Selain itu, pembaca juga bisa memiliki interaksi dengan pengarang melalui karya sastra.

4. Status yang di berikan pada media teks bahasa adalah sebagai sarana menyampaikan pesan, emosi, makna, dan ide-ide teks pengarang.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Gabriella Marselina Lumban Gaol -
Izin menjawab pak.
Nama: Gabriella Marselina Lumban Gaol
NPM: 2313041035

1. Menurut saya, kualitas sastra dari tekst sastra dapat ditempatkan dalam skala kualitatif yang meliputi keterampilan dalam penggunaan tema, struktur cerita, dan penggunaan bahasa. Sastra populer umumnya memiliki kualitas rendah daripada sastra adiluhung, karena sastra populer cenderung diciptakan secara cepat dan tergesa-gesa, serta memiliki penggunaan bahasa yang lebih formal dan standard. Namun, kualitas sastra tidak hanya tergantung pada ciri-ciri teknis, tetapi juga tergantung pada bagaimana tekst sastra dapat mempengaruhi pembaca dan menghunjam dalam jiwa dan sanubari mereka.
2. Menurut saya, hubungan antara teks dan pengarang adalah salah satu konsep utama dalam studi literatur. Pengarang merupakan individu yang membuat teks, sedangkan teks sendiri merupakan hasil dari proses pembuatannya pengarang memiliki peran penting dalam pembuatan teks, termasuk dalam mengidentifikasi tema, struktur cerita, dan penggunaan bahasa. Hubungan antara pengarang dan teks juga mempengaruhi pembaca dalam proses memahami maksud pengarang atau teks pembaca bekerja untuk memahami maksud pengarang atau teks, dan seringkali maksud pengarang tidak menentukan makna sebuah teks secara langsung. Secara umum, hubungan antara teks dan pengarang adalah kompleks dan mempengaruhi cara pembaca memahami maksud pengarang atau teks.
3. Menurut saya, pembaca memiliki peran yang sama pentingnya dengan pengarang dalam memahami dan mengapresiasi karya sastra. Mereka tidak hanya menjadi penikmat pasif, tetapi juga aktor yang turut membentuk makna dan kehidupan dari teks sastra.
4. Menurut saya, pada media teks sastra, status yang diberikan dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Teks sastra, seperti puisi dan cerita mini, seringkali diunggah sebagai status di media sosial oleh generasi milenial. Hal ini menunjukkan bahwa teks sastra dapat menjadi bagian dari ekspresi literasi generasi saat ini dalam bentuk yang lebih singkat dan mudah dikonsumsi melalui platform media sosial.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Elma Malini -
Izin menjawab pak, perkenalkan nama saya Elma Malini (2313041047), menurut saya :

1. Karya sastra yang berkualitas menurut pandangan saya adalah karya sastra yang berhasil menyampaikan pesan atau pengajaran positif bagi pembacanya dibalik majas, diksi, dan gaya bahasa yang indah, serta dapat memberikan hiburan atau kesenangan tersendiri dalam diri pembaca sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca sebuah karya sastra.

2. Menurut saya seorang penulis terhadap karya sastranya memiliki hubungan keterkaitan yang tidak mungkin dipisahkan, hal ini sungguh jelas diketahui sebab karya sastra dapat lahir dan tercipta tidak semata mata tercetus dengan sendirinya, karya sastra membutuhkan penulis sebagai pencipta dan peniup rohnya. Sehingga keduanya memiliki hubungn sebagai pencipta dan barang ciptaannya.

3. Peran yang dapat diberikan kepada pembaca adalah penikmat dan penganalisis suatu karya sastra, karya sastra tidak akan dapat hidup ruh kesastraannya jika tidak ada pembaca yang menghidupkan dan menjadi penikmatnya.

4. Bahasa adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan perasaan, ide, atau gagasan. Dalam hal ini status yang dianugrahkan kepada media teks, bahasa adalah sebagai saran penyampai pesan.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Adrean Fernando -
Izin menjawab pak, Adrean fernando (2313041069)

1. Menurut perspektif saya Mendefinisikan kualitas sastra dari teks sastra adalah proses yang kompleks dan subjektif. Mendefinisikan kualitas sastra dari teks sastra dapat melalui beberapa Faktor-faktor seperti estetika, nilai intrinsik, dan nilai ekstrinsik.

2. Menurut saya hubungan antara teks dan pengarang bersifat kompleks, seperti dimulai dari imajinasi pengarang yang dituangkan dalam sebuah teks karya sastra.

3. Menurut saya pembaca memiliki peran aktif dalam menciptakan makna dari teks sastra, memberikan respons ataupun apresiasi kepada penulis atau pengarang, serta kritik dalam karya sastra.

4. Bahasa dalam teks sastra memiliki fungsi estetis dan komunikatif. Media teks memungkinkan teks sastra untuk diakses dan disebarluaskan kepada khalayak yang lebih luas. Bahasa juga dapat digunakan sebagai sarana menyampaikan pesan, gagasan atau ide.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Nur liana -
Nama : Nurliana 
NPM : 2313041027

Izin menjawab, dari yang saya pahami,

1. Kualitas dalam sastra itu mengacu pada keunggulan dan nilai suatu karya sastra dan merupakan konsep subjektif. Hal itu harus diukur dengan menggunakan berbagai kriteria dan perspektif individu. Ada berbagai tingkat kualitas, dan sering kali ditentukan oleh hal-hal seperti pujian kritis, dampak jangka panjang, dan opini individu. Ada tiga aspek yang harus terpenuhi dalam menilai sebuah karya sastra, yaitu estetik, epistemik, dan normatif. Karya sastra ini merupakan bentuk fisik dari sastra yang ditulis oleh sastrawan. Ciri khas yang mutlak ada di dalam karya sastra adalah keindahan, keaslian dan nilai artistik dalam isi dan ungkapannya. Suatu karya tidak dapat dikatakan sebagai karya sastra jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi. Jadi untuk mendefinisikan kualitas sastra dari teks sastra adalah dengan melihat keunggulan dan nilai dalam karya sastra tersebut.

2. Proses interpretasi dapat dilibatkan untuk hubungan antara teks dan pengarang dalam karya sastra. Seperti pembaca yang mencoba memahami maksud dan makna yang terkandung dalam teks yang diciptakan oleh pengarang. 

Pengarang menciptakan teks sebagai ekspresi ide, perasaan, atau pesan tertentu, sementara pembaca menginterpretasikan atau menyimpulkan teks tersebut berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan perspektif menurut sudut pandang mereka sendiri. Ini menciptakan dinamika yang kompleks di antara makna yang dimaksudkan oleh pengarang dan makna yang dipahami oleh pembaca.

3. Pembaca memiliki peran penting dalam proses interpretasi dan pemahaman sebuah karya sastra. Hal ini mencangkup :
1. Interpretasi. Pembaca bisa menciptakan makna dari teks berdasarkan pengalaman, nilai, dan latar belakang mereka sendiri. Mereka dapat menyimpulkan berbagai hal unik terhadap karya sastra yang mereka baca.

2. Empati. Pembaca dapat merasakan dan memahami perasaan karakter atau situasi dalam karya sastra, membangun empati terhadap pengalaman yang digambarkan. Contohnya saat karakter dalam karya sastra mengalami hal yang pernah dialami oleh pembaca. Hal ini dapat membuat pembaca bisa merasakan dan memahami apa yang dirasakan oleh karakter dalam karya sastra tersebut.

3. Kritik. Pembaca dapat menyampaikan evaluasi dan analisis terhadap kualitas karya sastra, dengan memberikan pandangan kritis terhadap tema, gaya, dan struktur. Agar karya sastra bisa terus dikembangkan menjadi lebih baik.

4. Refleksi. Karya sastra dapat merangsang pemikiran reflektif pada pembaca, membuat para pembaca bertanya-tanya dan merenungkan aspek kehidupan dan juga manusia.

Dengan demikian, peran pembaca tidak hanya pasif, tetapi juga aktif dalam membentuk makna dan mengambil bagian dalam dialog budaya yang diwakili oleh karya sastra melalui beberapa hal yang mencangkup proses interpretasi dan pemahaman karya sastra.

4. Media teks dan bahasa memiliki status penting dalam menyampaikan informasi, menyimpan pengetahuan, dan menjembatani komunikasi. Status media teks dan bahasa dapat mencakup dimensi komunikasi, identitas budaya, pendidikan, dan kreativitas dalam masyarakat.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Najib Aqdam Pambudi -
Izin pak ini menurut pendapat saya NAjib Aqdam Pambudi NPM 2353041006
1. Menurut saya mendefinisikan kualitas sastra dari teks sastra terdapat banyak aspek yang pada umumnya di anggap penting dalam menentukan kualitas sastra.
seperti contoh nya bagaiamana penggunaan bahasa dan diksi yang di gunakan dalam teks sastra tersebut dan bagaimana kedalaman makna dan kritik sastra yang ada dalam teks sastra tersebut.

2.hubungan antara teks dan pengarang yaitu, pengarang dapat berperan untuk menyampaikan pesan, ide, atau pengalaman tertentu kepada pembaca. pada umumnya biasanya pengarang itu tidak hanya menulis, tetapi juga menyampaikan sesuatu yang bermakna melalui teks nya yang ditulis berdasarkan cerita dalam hidup nya.

3. peran pembaca dalam teks yaitu sebagai pemberi makna, ketika dalam sebuah teks di terima mentah mentah tentang apa yang di tulis di dalam teks, maka pembaca memiliki peran sebagai pemberi makna melalui pemahaman yang bisa mngerti dengan kalimat kalimat yang tidak mudah untuk di fahami. peran pembaca bisa juga untuk menilai sebuah teks yang di tulis, apakah mereka menganggap nya bagus, bermakna, dan berkualitas ataupun sebaliknya.

4.media teks dan bahasa memiliki status yang penting dalam lingkup masayarakat. status ini akan terus berubah seiring waktu berjalan. karena ada nya perubahan perubahan era pada masa masa tertentu melalui perkembangan teknologi dan budaya. seperti masa dulu yang dimana bahasa universal menggunakan bahasa melayu namun sekarang sudah menggunakan bahasa Indonesia.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by 2313041015 2313041015 -
Izin menjawab pak saya Dinda mareta
2313041015

1.[29/2 08:12] Dinda mareta PBSI: Kualitas sastra dari sebuah teks sastra dapat diukur melalui keberhasilan pengarang dalam menyampaikan gagasan, mengembangkan karakter, dan meramu unsur-unsur sastra seperti gaya bahasa dan tema.
Hubungan antara teks dan pengarang seringkali mencerminkan inspirasi, pengalaman pribadi, atau pandangan pengarang yang tercermin dalam karya sastra tersebut.
Pembaca memiliki peran penting sebagai penafsir dan penikmat teks sastra, di mana interpretasi mereka dapat memperkaya makna dan mendalamkan pengalaman membaca.
Media teks bahasa memiliki status sebagai medium komunikasi yang kuat, mampu merentang batas budaya, menyampaikan nilai-nilai, dan memengaruhi persepsi melalui kekuatan kata-kata.
[29/2 08:13] Dinda mareta PBSI: 1. Kualitas sastra dari sebuah teks sastra dapat diukur melalui keberhasilan pengarang dalam menyampaikan gagasan, mengembangkan karakter, dan meramu unsur-unsur sastra seperti gaya bahasa dan tema.

2. 2. Hubungan antara teks dan pengarang seringkali mencerminkan inspirasi, pengalaman pribadi, atau pandangan pengarang yang tercermin dalam karya sastra tersebut.

3.3. Pembaca memiliki peran penting sebagai penafsir dan penikmat teks sastra, di mana interpretasi mereka dapat memperkaya makna dan mendalamkan pengalaman membaca.

4.4.Media teks bahasa memiliki status sebagai medium komunikasi yang kuat, mampu merentang batas budaya, menyampaikan nilai-nilai, dan memengaruhi persepsi melalui kekuatan kata-kata.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Dea Rahmadani Fitri -
Assalamualaikum pak, izin memperkenalkan diri nama saya Dea Rahmadani Fitri dengan NPM 2313041031
1. Menurut saya, ada dua cara mendefinisikan kualitas sastra dari teks sastra, yang pertama adalah dengan melihat kepada siapa teks sastra itu akan ditujukan (subjektif), teks sastra dibaca oleh orang yang sesuai keadaannya dengan isi teks sastra tersebut maka teks sastra itu akan berkualitas dimata pembacanya, begitupun sebaliknya, jika isi teks sastra tidak sesuai dengan keadaan sang pembaca maka akan terlihat tidak berkualitas. yang kedua, secara umum cara menilainya adalah dengan melihat dari tata bahasanya, dan pesan moral yang terkandung di dalamnya (objektif) dikarenakan setiap pandangan dan sudut pandang setiap orang berbeda beda, harus mengikuti dan berbasis dengan kenyataan yang ada.

2. Menurut saya, keduanya memiliki hubungan dalam komunikasi sastra. Pengarang adalah orang yang menciptakan suatu teks sastra, dengan menuangkan ide-ide yang ia dapatkan lalu memvisualisasikan sebuah realita menjadi sebuah karya sastra yang dapat dinikmati oleh pembacanya.

3. Menurut saya, peran pembaca adalah untuk menikmati hasil dari karya sastra, menentukan makna, dan nilai-nilai yang terkandung dari karya yang telah ia baca. Pembaca juga dapat menilai isi dari teks karya sastra yang sudah dibaca, karena dalam menilai tersebut para pembaca dapat memahami makna yang terkandung didalam teks karya sastra tersebut.

4. Menurut saya, status yang diberikan atau diperhatikan dalam media teks adalah (etika dalam penggunaan bahasa). Karena, bahasa adalah salah satu alat komunikasi sehari-sehari, seorang penulis atau pengarang harus memperhatikan suatu bahasa agar pembaca bisa memahami apa yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Bahasa juga mempunyai peranan sangat penting dalam suatu teks atau karya. Karena Bahasa adalah alat komunikasi antara pengarang karya dan pembaca.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Asyifa Zaharani 2313041051 -

Izin menanggapi pertanyaan Pak.

Saya Asyifa Zaharani (2313041051)

1. Kualitas sastra dapat dipahami sebagai kemampuan suatu teks untuk menyajikan pengalaman manusia yang mendalam melalui penggunaan bahasa yang kaya, imajinatif, dan penuh makna. Aspek kualitas sastra mencakup kekuatan naratif, pengembangan karakter yang kompleks, keaslian ide-ide, kejelasan gaya penulisan, serta kemampuan teks untuk memicu refleksi dan empati pada pembaca. Selain itu, kualitas sastra juga tergantung pada keberhasilan penulis dalam memanfaatkan teknik-teknik sastra seperti metafora, ironi, dan simbolisme untuk menciptakan kedalaman makna. Namun, penilaian kualitas sastra juga terbuka untuk penafsiran dan penilaian subjektif pembaca serta konteks budaya dan sejarah yang memengaruhi pemahaman terhadap sebuah karya sastra. Oleh karena itu, untuk mendefinisikan kualitas sastra secara lengkap, perlu memperhatikan interaksi kompleks antara elemen-elemen sastra dan respon pembaca dalam konteks yang lebih luas.


2. Hubungan antara teks dan pengarang merupakan aspek yang kompleks dalam kajian sastra yang melibatkan dinamika interpretasi, konstruksi makna, dan konteks historis. Hubungan ini tidak dapat dipahami secara satu arah, tetapi merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antara niat pengarang, teks yang dihasilkan, dan pembaca sebagai penafsir. Meskipun pengarang memainkan peran penting dalam menciptakan teks dengan memasukkan pengalaman pribadi, ide, dan pandangan ke dalamnya, teks tersebut tetap memiliki kebebasan yang memungkinkan pembaca untuk menafsirkan dan mengkonstruksi makna sesuai dengan konteksnya sendiri. Lebih jauh lagi, teks juga bisa membentuk citra pengarang dan mungkin mengungkap aspek-aspek tentang pengarang yang bahkan tidak disadari oleh pengarang sendiri. Oleh karena itu, hubungan antara teks dan pengarang adalah dinamis dan kompleks, melibatkan proses interpretasi dan rekonstruksi makna yang terus-menerus.


3. Peran yang diberikan pada pembaca dalam konteks sastra adalah krusial dan sangat beragam, melibatkan proses interpretasi, penafsiran, dan pembentukan makna. Pembaca dianggap sebagai konstruktor utama dari makna dalam sebuah teks sastra. Pembaca tidak hanya menerima teks secara pasif, tetapi juga aktif dalam merespons, mengkritisi, dan menafsirkan teks berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan konteksnya sendiri. Pembaca berperan dalam menghadirkan teks ke dalam konteks yang berbeda-beda, memperkaya makna dengan pengalaman dan wawasannya sendiri, serta membentuk pemahaman yang unik terhadap karya sastra tersebut. Dalam proses membaca, pembaca juga berkontribusi pada keberlanjutan makna sebuah teks, menghidupkan kembali karya sastra melalui interpretasi dan diskusi yang terus-menerus. Oleh karena itu, peran pembaca tidak hanya sekedar menerima pesan yang disampaikan oleh pengarang, tetapi juga aktif dalam menciptakan makna yang beragam dan dinamis dalam sastra.


4. Bahasa sebagai media teks memiliki status yang sangat signifikan dalam komunikasi manusia dan konstruksi makna. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga merupakan fondasi dari pemikiran, identitas, dan budaya manusia. Dalam konteks sastra, bahasa menjadi medium yang kompleks untuk menyampaikan ide, emosi, dan pengalaman manusia. Bahasa tidak hanya mengandung makna harfiah, tetapi juga memiliki lapisan-lapisan makna yang tersirat dan simbolis yang memungkinkan teks sastra untuk menghadirkan realitas yang mendalam dan kompleks. Namun, bahasa juga rentan terhadap interpretasi yang bervariasi, konteks sosial, dan perubahan historis, yang menjadikan statusnya dalam teks sastra sebagai objek analisis yang kritis dan terus berkembang. Selain itu, dalam konteks globalisasi dan digitalisasi, bahasa juga memiliki peran yang kompleks dalam menyampaikan dan mempertahankan nilai-nilai budaya serta dalam memengaruhi persepsi dan penafsiran pembaca terhadap sebuah teks. Oleh karena itu, dalam kajian sastra, status bahasa sebagai medium teks tidak hanya dilihat sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai titik sentral untuk pemahaman dan analisis yang mendalam terhadap karya sastra.


 


In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Bella Yulia Pratiwi -
Izin menjawab bapak
Nama : Bella Yulia Pratiwi
NPM : 2313041017
menurut pendapat saya :

1. Kualitas sastra dalam teks sastra dapat dibedakan menjadi beberapa aspek, seperti keindahan, kesadaran, dan pengalaman estetika yang diberikan kepada pembaca. Karya sastra yang memiliki kualitas baik dapat menciptakan perasaan dan pengalaman estetika pada pembaca, seperti kekaguman, kesadaran, dan kesan katarsis.
Karya sastra modern juga menggeksplorasi berbagai genre yang sesuai dengan realitas sosial di masyarakat.

2. Hubungan antara teks dan penulis atau pengarang memiliki keterkaitan, karena dalam penulisan suatu karya biasanya merupakan pengalaman pribadi atau kejadian di lingkungan sekitar penulis atau pengarang, yang dituangkan untuk menyampaikan ide, perasan, dan emosi dalam bentuk tulisan atau karya sastra.

3. Peran yang diberikan kepada pembaca sangat penting dalam pemaknaan dan penghidupan karya sastra. Pembaca memiliki peran dalam menentukan makna dan nilai dari karya sastra, serta memberikan respon yang beragam seperti pujian, kritikan, dan saran. Teori pembukaan menekankan bahwa pembaca memberikan napas pada karya sastra melalui penciptaan dan realisasi makna, serta memaparkan interaksi antara pembaca, pengarang, dan karya sastra. Apresiasi karya sastra oleh pembaca membentuk pola pikir yang responsif terhadap kehidupan, dengan harapan siswa mampu mengapresiasi dan melahirkan karya sastra.

4. Media teks bahasa memiliki status sebagai alat komunikasi yang penting dalam pemaknaan dan penghidupan karya sastra. Dalam konteks ini, media teks bahasa digunakan untuk menggambarkan makna, nilai, dan kualitas tinggi dari karya sastra. Media teks bahasa juga memiliki peran penting dalam mengapresiasi dan melahirkan karya sastra, serta membentuk pola pikir yang responsif terhadap kehidupan.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Imel Equipcy Sirait -
Izin menjawab, Pak. Saya Imel Equipcy Sirait dngan NPM 2313041079.

1. Kualitas sastra bukan hanya dilihat dari kalimat yang penuh dengan kalimat konotatif yang membuat orang-orang menilai karya sastra tersebut sebagai karya sastra yang rumit dan memiliki banyak arti. Pada dasarnya, ketika seorang sastrawan membuat tulisan, tulisan-tulisan tersebut dituangkan secara natural di saat mereka sedang merasakan hal tersebut. Tetapi pembaca menyimpulkan karya mereka dengan berbagai perspektif. Ada yang mengklaim bahwa karyanya mahal karena artinya banyak, ada pula yang mengklaim karyanya kurang berbobot sebab menggunakan diksi yang dipakai sehari-hari (tidak berbahasa yang berat).
Jadi kalau ditanya bagaimana mendefinisikan kualitas suatu teks sastra, makan dapat disimpulkan bahwa kualitas teks sastra bergantung pada pembaca dan perspektif terhadap makna dari karya.

2. Teks tercipta karena adanya pengarang. Teks tersebut merupakan buah pikiran dari pengarang yang menuangkan emosionalnya dalam bentuk kata-kata. Emosional yang ter-realisasi dalam bentuk tulisan diharapkan dapat dirasakan oleh pembaca karya.

3. Pembaca adalah bagian dari karya agar dapat disebut sebagai karya sastra. Karya dari seorang penulis akan sia-sia jika tidak ada seorang pun yang membaca karyanya. Pembaca mengambil peran sebagai penikmat dan penafsir isi dari sebuah karya. Contohnya puisi Sitor Situmorang yang berjudul "Malam Lebaran" hanya berisi sebaris kalimat, yakni: Bulan di atas kuburan. Isinya memang amat pendek, tapi tafsirannya bisa begitu panjang. Bahkan sempat menimbulkan perdebatan. Terlihat sederhana namun menurut beberapa penikmat akan terjadi perbedaan tafsiran. Bagi para penikmat karya sastra yang baru terjun dalam dunia sastra, mereka akan menafsirkan bahwa makna Bulan di Atas Kuburan sebagai "seorangbyang sedang berziarah pada saat malam hari". Bagi senior yang sudah lama berkecimpung dalam dunia sastra mungkin akan seperti ini. Dalam puisi ini tidaklah masuk akal jika Sitor melihat bulan pada malam Lebaran. Pada malam 1 Syawal, bulan tak akan tampak kasat mata meski kau sudah menengok ke berbagai arah angin untuk melihat langit di atas kepalamu.
Begitulah karya sastra, rumit namun sederhana.

4. Media berstatus sebagai tempat untuk mengeskpresikan emosional. Menjadi tempat untuk mencari cuan seperti mempromosikan karya tulis yang diunggah di wattpad contohnya. Semakin banyak yang membaca cerita kita, akan semakin banyak pula keuntungan yang kita dapatkan
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Intan Fadillah -
Izin menjawab Pak, saya Intan Fadillah (2313041025). Menurut saya:

1. Kualitas dalam sastra mengacu pada keunggulan atau keistimewaan serta nilai pada suatu karya sastra. Ketika seorang penulis berhasil menuangkan imajinasinya kedalam sebuah karya sastra dengan rangkaian kalimat yang menyentuh jiwa seorang pembaca, maka kualitas sastra tersebut telah tercapai. Namun perlu diingat, bahwa dalam mendefinisikan kualitas dalam sastra berbeda dengan sudut pandang dari pembaca.

2. Hubungan karya sastra dengan penulis memiliki ikatan yang erat, sebab dengan kemampuan serta imajinasi dari penulis atau pengalaman dari sang penulis sehingga terlahir lah sebuah karya sastra. Penulis merupakan subjek yang melahirkan karya berupa hasil tiruan atau gambaran dari kenyataan (mimesi).

3. Peran pembaca dalam sastra adalah untuk mengkritik sebuah karya sastra serta menilai apakah karya tersebut menarik atau tidak. Selain itu, dengan adanya pembaca dalam dunia sastra dapat memberikan perkembangan baik dalam produksi karya sastra ataupun segi keilmuannya.

4. Status yang diberikan pada media teks adalah sebagai media untuk menyampaikan pendapat serta sebagai seni verbal yang diberikan agar dapat memberikan kesan estetis dan hiburan.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Bunga Anjani Putri -
Nama : Bunga Anjani Putri

Npm : 2313041029

Menurut saya definisi sastra adalah untuk menuangkan ide atau pemikiran tentang yang ada di hidup pengarangnya dan orang sekitarnya atau lingkungan si pengarang, dengan merangkai kata indah 

Hubungan yang antara teks dan pengarang adalah suatu yang kompleks, karena Pengarang adalah orang yang menciptakan karya sastra tersebut, dan menciptakan pengalaman untuk pembaca yang dimana agar pembaca ikut terbawa akan suasana, seperti emosinya, pemikirannya, latar belakang pengarangnya.

Peran apa yang diberikan pembaca bukan hanya sekedar membaca saja tetapi merasa terbawa alur, emosinya, dan mereka mampu memahami atau mengapresiasi karya tersebut

Status yang diberikan pada media, bahasa berupa suatu tempat untuk memberikan ide, gagasan, perasaan yang untuk memberikan sebuah motivasi, makna tersebut.

In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: Diskusi I

by Syipa An Nisa -
Izin menjawab, Pak
Nama : Syipa An Nisa
NPM : 2313041021

1. Mendefinisikan kualitas sastra dari sebuah teks sastra melibatkan penilaian subjektif, karena mneurut saya penilaian terhadap kualitas sastra sering kali dipengaruhi oleh preferensi dan pandangan individu. jadi, makna dan nilai dalam teks sastra beragam tergantung dari penadangan para pembacanya.

2. Menurut saya hubungan antara teks dan penulis sastra dapat bervariasi tergantung pada perspektif yang digunakan, tetapi sebenarnya teks sastra dan pengarang memiliki keterkaitan yang sangat erat. karena teks sastra merupakan hasil kreativitas, imajinasi, dan pengalman dari seorang penulis yang dituangkan dalam bentuk kata-kata yang indah dan bermakna.

3. Teks sastra memberikan peran kepada para pembacanya untuk memberikan tanggapan atas tulisan dari pengarang. Namun selain itu, tanggapan ini dapat berupa kritik dan saran. Jadi bukan hanya memberikan apresiasi saja kepada karya dan penulis tersebut. Karena seorang pembaca atau penikmat sastra dapat menganalisis dan memberikan tanggapan untuk karya sastra yang dibacanya agar menjadi lebih baik dan benar.

4. Teks sastra sering kali dianggap sebagai wujud tertinggi dari keindahan bahasa dan ekspresi budaya. Sehingga bahasa yang digunakan harus baik dan benar untuk membentuk perilaku seorang pembaca, dengan memperhatikan makna dan nilai yang terkandung pada setiap bahasa yang digunakan.