Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 11

Persimpangan Etika dan Paradigma Pemerintahan

Memasuki awal dekade abad ke-21, Indonesia mengalami gelombang besar Reformasi yang menuntut adanya Demokratisasi. Adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah menunjukkan masa transformasi dimulai, membuka kesempatan para pemimpin daerah provinsi, kabupaten/kota untuk mengambil peran dan melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya atas rumah tangga/pemerintahanya sendiri juga pelayanan umum kepada masyarakat. 

Siap maupun tidak, pemerintah daerah harus memikul konsekuensi dari keputusan tersebut. Meskipun pergantian rezim orde baru menuju reformasi yang jelas tampak melahirkan tata kelola pemerintahan yang baru, namun pemerintahan secara tidak langsung tetap saja mempertahankan budaya birokrasi pemerintahan yang lama, masalah yang menjadi perhatian khusus sampai saat ini yaitu ketidakmampuan para birokrat menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. 


Memasuki awal dekade abad ke-21, Indonesia mengalami gelombang besar Reformasi yang menuntut adanya Demokratisasi. Adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah menunjukkan masa transformasi dimulai, membuka kesempatan para pemimpin daerah provinsi, kabupaten/kota untuk mengambil peran dan melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya atas rumah tangga/pemerintahanya sendiri juga pelayanan umum kepada masyarakat. 

Siap maupun tidak, pemerintah daerah harus memikul konsekuensi dari keputusan tersebut. Meskipun pergantian rezim orde baru menuju reformasi yang jelas tampak melahirkan tata kelola pemerintahan yang baru, namun pemerintahan secara tidak langsung tetap saja mempertahankan budaya birokrasi pemerintahan yang lama, masalah yang menjadi perhatian khusus sampai saat ini yaitu ketidakmampuan para birokrat menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. 

Paradigma pemerintahan yang dibangun dimasa lalu tetap dipertahankan dan menjadi akar masalah pemerintahan dan birokrasi sehingga mengancam demokratisasi.

Paradigma pemerintahan yang keliru seperti itulah yang tetap dipertahankan sehingga menjadi salah satu ciri kelemahan kinerja jajaran pemerintahan sampai detik ini. Persimpangan antar etika dan paradigma pemerintahan semakin mencuat dan menghadapkan diri pada problematika etik. 

 

Paradigma pemerintahan yang seharusnya dibangun, tetapi berbalik menjadi kelemahan jajaran pemerintah yang dihadapkan dengan polemik etik, antara lain : 

Independence, independensi harus dikedepankan untuk menunjukan posisi jajaran pemerintah maupun birokrasi agar dapat menjalankan kewajibanya dengan baik, namun pada kenyataannya jajaran birokrasi tidak memiliki independensi baik struktural maupun sikap sehingga menyebabkan mudahnya terperangkap pada jurang penyalahgunaan dan penyimpangan jabatan yang melahirkan budaya korupsi dilingkaran persetan pemerintahan baik pusat maupun daerah; 

Impartialy, banyak kasus jajaran birokrasi tidak memperlakukan pelayanan secara adil dan merata tentu menguntungkan para pengguna pelayanan dengan identitas tertentu yang mencerminkan konstelasi politik, tentu hal ini menghasilkan ketidak percayaan publik pada jajaran birokrasi dan pemerintah; 

Integrity, seyogyanya pemerintah dan jajaran birokrasi mengedepankan prinsip integritas yang tersubprinsip pada indak jujur,keadilan, ketepatan dan kecepatan pelayanan bukan malah sebaliknya, masalah ini menghasikan birokrasi yang koruptif dan tidak kredibel; 

Transparency, dengan mengedepankan prinsip transparansi maka dapat mengidentifikasi setiap penyimpangan finansial, menekan persepsi korupsi, lemahnya kompetensi dan tindakan favoritisme terhadap kelompok politik tertentu sehingga akan melahirkan birokrasi yang kredibel; 

Efficiency, jajaran birokrasi seringkali terjebak sikap tidak efisien dalam membelanjakan anggaran publik, dalam banyak kasus pemborosan menjadi bagian dari motivasi kerja mereka untuk melakukan perjalanan dinas, manipulasi bukti belanja dan modus lainnya untuk memperoleh keuntungan pribadi, seharusnya dalam menyusun program kerja harus ekstra hati-hati untuk menghasilkan kerja yang efisien, berkelanjutan, berintegritas, modern, dan dapat dipertanggungjawabkan; 

Profesionalism, kompetensi menjadi kunci utama mewujudkan birokrasi yang kredibilitas. Kurangnya menerapkan prinsip ekuitas, akurasi, ketekunan, dan pelayanan prima yang menjadi ciri dari bentuk profesionalitas;

Service mindedness, ketidak pahaman dan ketidaksadaran diri jajaran birokrasi untuk melayani kepentingan masyarakat, indikator pelayanan publik seakan tidak diindahkan, ketepatan pelayanan, kecepatan dan waktu pelayanan seringkali menjadi kendala dan menghasilkan pelayanan yang tidak memuaskan.

Paradigma pemerintahan yang salah terus tumbuh subur tanpa jeda, tentu berbicara pemerintah dan birokrasi di Indonesia tidak lepas dari permasalahan yang disinggung sebelumnya. 

Kondisi birokrasi dan pemerintahan Indonesia yang carut marut mengindikasi adanya penyimpangan paradigma pemerintahan dan pelanggaran kode etik jajaran birokrat. 

Banyaknya keluhan dan laporan masyarakat menyayangkan sikap aparatur pemerintah yang tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat seakan para birokrat menjadi momok yang menjengkelkan bagi masyarakat, lebih baik menghindar daripada berhadapan dengan para birokrat terkecuali dalam keadaan terpaksa, begitu analoginya.

Hal itu wajar menyebabkan tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap jajaran pemerintah. Tingginya ketidak percayaan masyarakat mengindikasi adanya kesalahan dalam melaksanakan paradigma pemerintah, masalah ini tentu menjadi isu krusial yang harus dibenahi oleh pemerintah dengan upaya pembenahan pengembalian fungsi dan tujuan birokrasi pemerintahan.

Permasalahan birokrasi pemerintahan Indonesia tidak cukup sampai disitu, melainkan tersegmentasi lebih jauh kedalam beberapa bahasan persoalan. Pertama, aparat birokrasi telah terkooptasi sikap dan perilakunya oleh kepentingan-kepentingan pribadi dan politik sang patron yang cenderung vested interest. 

Orientasi mereka bukan lagi bagaimana masyarakat merasa nyaman dengan dan terlayani dengan pelayanan yang mereka berikan tapi jutru yang penting bagi mereka bagaimana pekerjaan mereka menjadi alat penguasaan, dan pada saat yang sama masyarakat merasa dirugikan. Kedua, lemahnya proses rekruitmen, seleksi serta pengembangan sumberdaya manusia (SDM) yang tidak terprogram dengan baik. 

Adanya tenaga profesional dalam posisi yang tidak semestinya (the right man in the wrong place). Ketiga, evaluasi program kepegawaian sangat jarang dilakukan dan walaupun ada hasilnya, biasanya sangat diragukan obyektivitasnya hanya untuk memenuhi formalitas belaka. 

Keempat, masih kaburnya kode etik bagi aparat birokrasi publik (code of conduct), sehingga tidak mampu menciptakan adanya budaya birokrasi yang sehat, seperti kerja keras, keinginan untuk berprestasi kejujuran, rasa tanggung jawab, bersih dan bebas dari KKN, dan sebagainya. 

Ditambah lagi sebagian para birokrat yang memiliki sikap tidak terpuji seperti melayani masyarakat dengan kasar serta tidak acuh dengan masyarakat. 

Kelima, lemahnya responsivitas, representativitas, dan responsibilitas aparatur pemerintah, dimana mereka hanya mampu menempatkan dirinya sebagai mesin birokrasi yang tidak mampu mengadaptasikan sikap dan perilakunya pada kondisi dan tuntutan masyarakat yang terus berubah. 

Keenam, manajemen pelayanan publik (public sevice management) yang terlalu didominasi paradigma dikotomi kebijakan-administrasi, manajemen ilmiah, matematis dan mengabaikan paradigma diskursif, perilaku sosial, sistemik, pilihan publik dan pilihan sosial. 

Ketujuh, politik penggajian dan kesejahteraan pegawai yang kurang adil menyebabkan pegawai kurang mempunyai motivasi kerja sehingga memicu timbulnya perilaku kolutif dan koruptif.

Melihat kenyataan di atas maka tidak ada cara lain untuk mengatasi masalah tersebut. Kita harus memiliki sense of crisis, sense of urgency, sense of purpose sehingga mampu mencarikan jalan keluar bagi krisis yang ada pada tubuh birokrasi publik kita. Perlu adanya gerakan baru yang berani, yang tidak hanya mengubah sistem saja tetapi bisa mengubah mindset dan paradigma masyarakat dan pemerintah terhadap birokrasi. Sehingga harus ada dan perlunya suatu upaya yang dilakukan untuk memulai merubah pola kerja birokrasi dan citra birokrasi dimasyarakat.

Beberapa strategi pokok yang perlu dilakukan untuk mengubah paradigma pelayan yang dapat dilakukan dalam rangka pembenahan pelayanan publik, antara lain : pertama, mengubah budaya paternalistik dalam pelayanan menjadi budaya egaliter sehingga posisi antara pejabat, pegawai pemerintahan, dan pengguna jasa layanan publik adalah sama. 

Kedua, menegakkan kriteria efektivitas dan efisiensi pelayanan. Tidak semata-mata bahwa pelayanan kepada publik sudah dilakukan, namun harus memerhatikan apakah pelayanan tersebut sudah cukup cepat, mudah, dan jelas bagi masyarakat, juga tidak menghabiskan banyak biaya, terutama biaya yang seharusnya tidak perlu (tidak resmi). 

Ketiga, mengembangkan remunerasi berdasarkan kinerja (merit system), sehingga mendorong aparatur lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. 

Keempat, terbuka menerima kritik yang disampaikan publik (media, LSM, dan masyarakat). Kelima, membudayakan delegasi kewenangan dan diskresi yang bertanggung jawab. Tidak boleh lagi ada pelayanan kepada masyarakat yang terhambat karena tidak adanya pimpinan. Keenam, orientasi kepada pelayanan pengguna jasa.

Semua permasalahan mengenai kondisi pelayanan publik dan birokrasi pemerintah hari ini salah satunya karena salah menempatkan paradigma pemerintahan, maka permasalahan tersebut harus segera diselesaikan. Kalau tidak maka akan membusuk dan merusak sistem yang lain. 

Walaupun perubahan itu harus memakan waktu dan biaya yang banyak namun itu lebih baik dilakukan daripada terus dalam persimpangan etika dan paradigma pemerintahan yang merugikan. 

Sudah banyak konsep-konsep dan strategi-strategi para ilmuan untuk mencari formula yang tepat untuk mereformasi birokrasi pemerintah, tetap saja semua itu harus didukung oleh semua pihak. Dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua komponen agar perubahan itu bisa segera dilakukan sebagai perwujudan reformasi dan perbaikan implementasi demokrasi.

 

https://www.kompasiana.com/erlitaasakura/5fb1d29e8ede484e2d232442/persimpangan-etika-dan-paradigma-pemerintahan

 

 

Analisis soal 2

A.    Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

B.     Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

 

 


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by As'ari 2356011004 -
A. penilaian apakah sistem etika perilaku politik saat ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dapat bervariasi tergantung pada perspektif individu. Untuk menilai apakah sistem etika perilaku politik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila penting untuk melihat praktik politik yang ada. Apakah mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan.

b. Etika generasi muda sekarang terutama gen Z menurut saya sudah merosot atau terkikis, banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan hal tersebut seperti faktor lingkungan dan faktor keluarga. Solusi yang harus diambil dari permasalahan tersebut ialah pendidikan yang terbaik sejak dini terutama pendidikan dari keluarga, karena keluarga adalah faktor pembuka yang membangun etika, moral dan mental si anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Nindi Haliza 2356011006 -
A. Menurut pandangan saya sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila karena masih banyak pejabat maupun pegawai pemerintahan yang melanggar nilai Pancasila seperti korupsi, ketidakadilan terhadap masyarakat menengah kebawah, pelayanan publik yang kurang baik, dan masih banyak oknum yang memakan gaji buta.

B. Menurut pendapat saya etika generasi muda saat ini masih banyak yang tidak mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangas Indonesia. Seperti kurangnya rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar, kurangnya sopan santun terhadap orang yang lebih tua, dan juga generasi saat ini masih banyak yang tidak mengerti pentingnya kata maaf, tolong, dan terimakasih dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sangatlah memprihatinkan, untuk mengatasi hal tersebut orang tua harus mengerti bagaimana membiasakan anak bersikap baik dan mencontohkannya sejak usia dini, lingkungan yang baik juga sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Maka, sangatlah penting untuk para orang tua memahami dasar pola asuh terhadap tumbuh kembang anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by EKA RAMADHANY 2356011012 -
A. Sistem etika perilaku politik saat ini berlandaskan nilai nilai pancasila, yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyaratan, dan keadilan. yang seharusnya sudah sesuai dengan nilai nilai pancasila, namun dalam pengimplementasi nilai nilai pancasila dalam etika politik dapat bervariasi dan tergantung pada para pelaku politik.

B. Etika generasi muda disekitar saya menunjukkan ciri ciri seperti kesadaran berbudaya dan keterampilan teknologi yang baik serta cenderung untuk mengekspresikan opini mereka melalui media sosial. tidak menjamin bahwa generasi muda memegang nilai yang sama, tetapi sebagian besar dari mereka terlibat dalam mempertahankan nilai nilai tradisional. solusi mengenai adanya dekadensi moral antara lain, peran keluarga, keterlibatan komunitas, media dan teknologi, dan kesadaran diri.
In reply to EKA RAMADHANY 2356011012

Re: Forum Analisis Soal

by MUHAMMAD PURNAMA 2356011001 -
A. Menurut saya, sistem etika perilaku politik saat ini masih tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila karena pemerintahan masih belum bisa memperdalami nilai Pancasila misalnya memberantas korupsi. Hal ini menurut saya harus lebih di pentingkan karena merusak kemajuan negara, maka dari itu pemerintah harus menjalankan berbagai aspek norma atau nilai-nilai Pancasila.

B. Etika generasi muda saat ini masih banyak yang tidak menerapkan etika, nilai moral, dan tata Krama hal ini bisa dilihat dari lingkungan saya karena masih ada yang mementingkan diri sendiri tidak ikut berpartisipasi dalam sebuah acara yang mencerminkan kesatuan dan bergotong royong.maka dari itu untuk mengantisipasi hal tersebut ada baiknya para orang tua membimbing anaknya dengan baik dari sejak dini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ROHANI ENJELINA NAINGGOLAN 2356011005 -
A. Menurut saya sistem etika perilaku politik saat ini belum sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam pancasila karena masih terdapat masalah yang menjadi perhatian khusus sampai saat ini yaitu ketidakmampuan para birokrat menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. selain itu juga masih banyak dikalangan para birokrat seperti pegawai maupun pejabat yang melakukan tindakan korupsi di Indonesia.
B. menurut pendapat saya etika generasi muda saat ini mulai merosot dan menyimpang dari nilai-nilai pancasila karena suatu faktor yaitu globalisasi dan juga lingkungannya dimana generasi muda saat ini banyak yang kurang peduli terhadap lingkungannya, tidak ada rasa hormat kepada orang tua serta etika berbicara generasi muda saat ini sangat tidak mencerminkan nilai pancasila , oleh karena itu solusi yang harus dilakukan yaitu pentingnya peran keluarga dengan mendidik anaknya sesuai nilai dan moral yang ada pada nilai, nilai pancasila. selain peran orangtua, pendidikan, serta menyaring setiap informasi yang ada itu sangat penting supaya tidak terpengaruh oleh dampak negatif yang disebabkan oleh lingkungan sekitar dan juga globalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ARYA NUR ROHIM 2356011003 -
A. Menurut saya Sistem etika perilaku politik saat ini belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Seperti yang kita ketahui, etika perilaku politik adalah penilaian yang didasari oleh tindakan politik yang mengedepankan akhlak. Etika perilaku politik saat ini sangat menyimpang pada sistem politik. Contohnya, masih banyak pejabat-pejabat yang merasa sombong dan sering menggelapkan uang pemerintahan dengan sengaja, yang mana hal ini akan menyebabkan kerugian pada negara. Dari hal tersebut, etika berpolitik sangat berpengaruh dalam negara yang mana kita harus mempunyai etika yang baik dalam berpolitik agar tidak merugikan banyak orang dan agar tidak menimbulkan perpecahan dalam negara. Hal ini termasuk penyimpangan pada nilai Pancasila khusus nya pada sila ke lima.

B. Menurut saya Generasi muda pada zaman sekarang ini, makin banyak generasi yang tidak menerapkan etika yang baik dan sesuai dengan nilai yang dianut oleh bangsa indonesia. Contohnya dalam tempat tinggal saya, mayoritas anak lebih mementingkan hp dibanding dengan bersosialisasi, misal bertemu dengan teman atau tetangga dijalan, anak akan lebih memilih bermain hp daripada menyapa. Hal ini tidak mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia. Anak memiliki etika yang buruk karena ada faktor yang mempengaruhi nya, terutama dari faktor keluarga, jika dalam keluarga anak diajarkan dengan baik, sopan, dan santun, maka akan mencerminkan etika yang baik pada anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Novia Safitri 2356011010 -
Nama : Novia Safitri
Npm : 2356011010
Reg : M

1.Menurut saya sistem etika perilaku politik saat ini belum sesuai dengan nilai-nilai pancasila karena jika dilihat dari artikel tersebut dan kondisi birokrasi pemerintah Indonesia saat ini yang semakin mencuat mengindikasi adanya penyimpangan paradigma pemerintahan dan pelanggaran kode etik jajaran birokrat. Pada era reformasi hingga sampai saat ini pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam konflik perebutan kekuasaan yang menjurus pada pelanggaran etika politik. Salah satu bentuk pelanggaran etika politik adalah abuse of power, baik oleh penyelenggara negara di legislatif, eksekutif maupun yudikatif.

2.Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya belum mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia karena masih banyak generasi muda yang berperilaku kurang baik seperti membantah orang tua, berkata kasar, tidak sopan terhadap orang yang lebih tua, dan masih banyak perilaku yang kurang baik lainnya. Menurut saya solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi dilingkungan saya yaitu dengan cara menekankan pentingnya peran orang tua, keluarga dan lingkungan sekitar dalam mendidik, mengarahkan, serta mengawasi perkembangan etika anak. Lingkungan keluarga memberikan peran yang cukup besar terhadap perkembangan perilaku remaja. Karena tanpa peran orang tua dan keluarga anak akan berkembang menjadi remaja yang memiliki etika dan moral kurang baik. Lingkungan sekitar juga memiliki peran yang sangat penting karena menjadi tempat tumbuh dan berkembang seorang anak setelah keluar dari lingkungan keluarga.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by MUHAMAD FAHRI RIDWAN 2356011013 -
a. Mengenai Etika dalam berpolitik saat ini banyak yang tidak terpaku dengan nilai pancasilla seperti contoh yang akan saya berikan di bawah terkait dengan etika yang tidak sejalan dengan nilai pancasila yaitu Kemanusiaam yang adil dan Beradab
Contoh kasus dan penjelasannya:
- Seorang anak presiden yang bernama Gibran Rakabuming Raka saat ini namanya sedang banyak di berincangkan banyak orang. Karena dia dengan seketika bisa maju mencalonkan dirinya sebagai cawapres hal itu seharusnya tidak bisa terjadi karena persyaratannya belum bisa dia penuhi, kebetulan saat itu dia memiliki seorang paman yang miliki jabatan penting yaitu Ketua dari Mahkamah Konstitusi. Sang Paman Gibran ini lah yang mengubah persyaratan agar gibran bisa maju menjadi cawapres.
Kesimpulan:
Hilangnya etika dan adab dalam politik dilanggar oleh Gibran dan orang-orang yang ada didalam mulusnya jalan tersebut, hal itu jelas tidak sejalan dengan salah satu nilai Pancasilla.

b. Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? 
 Kurangnya Sikap Toleransi, cara beretika dengan baik dan menghargai keragaman budaya terjadi di sekitar tempat tinggal saya.

Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia?
Jelas tidak dan itu sama sekali berlawanan dengan nilai itu sendiri.

Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Dekadenis moral adalah berkurangnya nilai Jati Diri yang dibarengi dengan menurunnya nilai agama , budaya , dan nasionalisme. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum/article/download/9182/pdf

Solusi mengenai dekadenis moral budaya dan nasionalisme:
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan memahami budaya-budaya yang ada dan belajar menyaring budaya-budaya asing secara bertahap
Memumbuhkan rasa percaya dengan produk-produk lokal dengan cara membeli terlebih dahulu dan mencobanya, kebanyakan orang langsung termakan opini sebelum mencobanya terlebih dahulu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by DARA PARASMITA 2356011011 -
1.Sistem etika perilaku politik saat ini di Indonesia masih perlu terus diperbaiki agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Beberapa masalah yang masih ada dalam sistem etika perilaku politik saat ini antara lain:
1. Ketidakadilan hukum dalam sistem peradilan di Indonesia
2. Banyaknya pengingkaran dalam pembayaran pajak
3. Kesenjangan antara kelompok miskin dan kaya di beberapa wilayah
4. Kasus terorisme yang mengatasnamakan agama

2.Etika generasi muda di sekitar tempat tinggalku masih sangat kurang. Kurangnya kesadaran akan pentingnya toleransi, gotong royong, dan juga tidak terlalu menghargai keberagaman. Mereka sudah sangat terpengaruh oleh tren global. Kurangnya Etika ini mencerminkan tidak adanya semangat kebersamaan dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa.

Namun, terdapat dekadensi moral yang terjadi di masyarakat saat ini. Untuk mengatasi hal ini, beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pendidikan moral dan karakter harus ditingkatkan di sekolah-sekolah dan keluarga.
2. Peran orang tua dan keluarga dalam membentuk karakter anak harus ditingkatkan.
3. Media massa harus memperhatikan etika dan moral dalam konten yang disajikan.
4. Pemerintah harus memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran moral dan etika.
5. Masyarakat harus saling mengingatkan dan memperbaiki diri sendiri untuk menjaga moral dan etika yang baik.
Dengan melakukan solusi-solusi tersebut, diharapkan dapat mengurangi dekadensi moral yang terjadi di masyarakat dan meningkatkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by DHANDI LIONAR FAJRI -
A.Menurut saya sistem etika perilaku politik saat ini yang ada di Indonesia belum memenuhi arti dari pancasila, karena masih sangat banyak perilaku seperti korupsi, penyalah gunaan kekuasaan, dan tidak pernah mendengarkan kemauan masyarakatnya.

B.Etika generasi muda yang berada disekitar saya beberapa dari mereka masih menjaga arti kata sopan santun dan toleransi. Akan tetapi, tidak semua pemuda yang bisa mempertahankan etika dan moral yang berlaku di Indonesia, banyak dari mereka yang sangat mengabaikan sifat sopan santun dan toleransi, bahkan beberapa dari mereka melakukan hal yang seharusnya dilakukan seperti:
-Penyalah gunaan obat obatan terlarang.
-Meresahkan masyarakat dengan kebut kebutan.
-Tidak memiliki sifat toleransi antar agama.
Ini semua terjadi karena kurangnya edukasi dari orang tua/lingkungan sekitar yang tidak perduli terhadap generasi muda dan menurut saya, masih sangat banyak generasi muda yang harus diberikan pembelajaran lebih tentang etika dan moral yang harus diterapkan dikehidupan bermasyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Nayla Amanda Madrin 2356011002 -
A. sistem etika perilaku politik yang ada saat ini masih perlu diperbaiki agar lebih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Karena masih banyaknya kekurangan dari pemerintah yang belum bisa mengatasi masalah jajaran birokrasi di indonesia

B. Menurut pendaoat saya etika generasi muda di lingkungan saya masih menganut etika sopan santun dan agama yang sangat kuat. Muda mudi di sekitar lingkungan saya masih bisa berkerja sama dan saling bergotong royong. Dan orang tua sekitar lingkungan saya masih mendukung atau mensuport interaksi sekitar lingungan saya.