FORUM DISKUSI

TOPIK DISKUSI

TOPIK DISKUSI

by Ari Sofia -
Number of replies: 26

Kita akan berdiskusi tentang Faktor-Faktor penyebab kelainan dan dampak terjadinya kelainan.

Jelaskan apa saja yang menyebabkan adanya kelainan?

Jelaskan dampak adanya kelainan bagi individu? 


In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Octalyra Mutiara Ramadhani -
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Octalyra Mutiara Ramadhani
Npm : 2113054005

Izin menjawab pertanyaan tentang penyebab adanya kelainan dan dampak adanya kelainan bagi individu bu. Penyebab adanya kelainan dapat terjadi oleh 3 hal yaitu gangguan kromosom terjadi karena perubahan pada bentuk maupun jumlah kromosom. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh kelainan kromosom adalah sindrom down. Kemudian multifaktorial atau kompleks
jenis kelainan genetik ini terjadi akibat kombinasi perubahan pada beberapa gen tertentu dan faktor lain, seperti paparan zat kimia, penggunaan obat-obatan, atau kekurangan zat gizi tertentu. Monogenik atau cacat gen tunggal Monogenik adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh perubahan pada gen tertentu. Kondisi ini bisa diturunkan kepada anak apabila salah satu atau kedua orang tua memiliki kelainan genetik yang sama atau menjadi pembawa (carrier) kelainan gen tersebut. Dampak adanya kelainan berupa dampak fisiologis, dampak psikologis, dan dampak sosiologis.

Terimakasih sebelumnya
Wassalamualaikum wr.wb
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Nursabilla Maharani Dwiyanvi -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Nursabilla Maharani Dwiyanvi
Npm : 2113054027
Kelas : 5A

•PENYEBAB KELAINAN
1. Pre-Natal
Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. Berikut adalah hal-hal sebelum kelahiran bayi yang dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada bayi (Desiningrum, 2016):
a. Infeksi Kehamilan.
Infeksi kehamilan ini bisa terjadi akibat virus Liptospirosis yang berasal dari air kencing tikus, lalu virus maternal rubella/morbili/campak Jerman dan virus retrolanta Fibroplasia- RLF.
b. Gangguan Genetika.
Gangguan genetika ini dapat terjadi akibat kelainan kromosom, transformasi yang mengakibatkan keracunan darah (Toxaenia) atau faktor keturunan.
c. Usia Ibu Hamil (high risk group).
Usia ibu hamil yang beresiko menyebabkan kelainan pada bayi adalah usia yang terlalu muda, yaitu 12-15 tahun dan terlalu tua, yaitu di atas 40 tahun.
d. Keracunan Saat Hamil.
Keracunan dapat terjadi saat hamil, yaitu bisa diakibatkan janin yang kekurangan vitamin atau bahkan kelebihan zat besi, penggunaan obat-obatan, dan percobaan abortus yang gagal.
e. Penyakit menahun seperti TBC (tuberculosis).
Pada ibu hamil yang mengidap TBC, maka dapat mengganggu metabolisme tubuh ibu dan janin sehingga bayi bisa tumbuh tidak sempurna.
f. Infeksi karena penyakit kotor.
Penyakit kotor yang dimaksud adalah penyakit kelamin/sipilis yang bisa terjangkit pada ibu.
g. Toxoplasmosis (yang berasal dari virus binatang seperti bulu kucing), trachoma dan tumor.
Ibu yang sudah diketahui tubuhnya mengandung virus toxoplasma, maka sebelum kehamilan dapat diimunisasi agar virus tersebut tidak membahayakan janin kelak.
h. Faktor rhesus (Rh) anoxia prenatal, kekurangan oksigen pada calon bayi.
Jenis rhesus darah ibu cukup menentukan kondisi bayi, terutama jika berbeda dengan bapak. Kelainan lainnya adalah ibu yang terjangkit virus yang bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen sehingga pertumbuhan otak janin terganggu.
i. Pengalaman traumatic yang menimpa pada ibu.
Pengalaman traumatic ini bisa berupa shock akibat ketegangan saat melahirkan pada kehamilan sebelumnya, syndrome baby blue, yaitu depresi yang pernah dialami ibu akibat kelahiran bayi.
j. Penggunaan sinar X.
Radiasi sinar X dari USG yang berlebihan, atau rontgent, atau terkena sinar alat-alat pabrik, dapat menyebabkan kecacatan pada bayi karena merusak sel kromosom janin.
2. Peri-Natal
Sering juga disebut natal, waktu terjadinya kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran. Berikut adalah hal- hal yang dapat mengakibatkan kecacatan bayi saat kelahiran (Desiningrum, 2016):
a. Proses kelahiran lama, prematur, kekurangan oksigen (Aranatal noxia).
b. Kelahiran dengan alat bantu, dapat menyebabkan kecacatan otak bayi (brain injury), misalnya menggunakan vacum, tang verlossing.
c.Pendarahan pada ibu bisa terjadi akibat placenta previa, yaitu jalan keluar bayi yang tertutup oleh plasenta.
d. Kelahiran sungsang. Bayi dikatakan sungsang apabila kaki atau bokong bahkan tangan yang keluar dulu.
e. Tulang ibu yang tidak proporsional (Disproporsi sefalopelvik). Ibu yang memiliki kelainan bentuk tulang pinggul atau tulang pelvik, dapat menekan kepala bayi saat proses kelahiran.
3. Pasca-natal
Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai (kurang lebih usia 18 tahun). Berikut adalah hal-hal yang dapat menyebabkan kecacatan pada anak di masa bayi (Desiningrum, 2016):
a. Penyakit infeksi bakteri (TBC), virus (meningitis, enchepalitis), diabetes melitus, penyakit panas tinggi dan kejang-kejang (stuip), radang telinga (otitis media), malaria tropicana.
b. Kekurangan zat makanan (gizi, nutrisi).
c. Kecelakaan.
d. Keracunan

•DAMPAK KELAINAN
Gangguan ataupun hambatan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus sedikit banyak berpengaruh terhadap permasalahan akademik anak disekolah. Menurut Suharsiwi (2017) ada beberapa dampak pada anak berkebutuhan khusus, sebagai berikut.
A. Dampak Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan memberikan dampak pads perilaku, seperti: sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan, Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya, membaca terlalu dekat, membaca banyak terlewati, cepat lelah ketika membaca/menulis, sering menggerakkan kepala ketika membaca, mengernyitkan mata ketika melihat pagan tulis, sering mengusap mata, mendongakkan kepala saat melihat benda jarak jauh, cenderung melihat dengan memiringkan kepala, berjalan sering menabrak benda di depannya, salah menyalin dalam jarak dekat, dsb (Suharsiwi, 2017).

B. Dampak Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran pada seseorang akan menimbulkan dampak sebagai berikut (Suharsiwi, 2017) :
1. Secara nyata tidak mampu mendengar
2. Terlambat perkembangan bahasa
3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
4. Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara secara lisan
5. Ucapan kata tidak jelas, kualitas suara aneh/ monoton
6. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
7. Banyak perhatian terhadap getaran
8. Keluar cairan “nanah” dari kedua telinga

C. Dampak Keterbatasan Intelektual
a. Ciri-ciri Fisik dan Penampilan anak gangguan intelektual
•Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil /besar
•Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia Perkembangan bicara/bahasa terlambat
•Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong)
•Koordinasi gerak kurang (gerakan sering tidak terkendali)
•Sering keluar ludah (cairan) dari mulut.
b. Dampak keterbatasan intelektual dalam belajar: keterampilan membaca, keterampilan motorik, dan keterampilan lainnya.

D. Dampak Gangguan Fungsi Otot & Alat Gerak
Dampak gangguan fungsi otot & alat gerak dapat dilukiskan oleh Asjhari (1996:33) sebagai berikut :
1. Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh.
2. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/ tidak terkendali).
3. Tardapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/ tidak sempuma/lebih kecil dari biasa.
4. Terdapat cacat pada alat gerak.
5. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam.
6. Kesulitan pada saat berdiri.
7. Hiperaktif/tidak dapat tenang.

E. Dampak Gangguan Emosi & Perilaku
Dampak gangguan emosi dan perilaku pada seseorang anak digambarkan oleh (Yusuf dalam Suharsiwi, 2017) sebagai berikut.
1. Anak yang mengalami gangguan perilaku, sering berkelahi, memukul, menyerang, bersifat pemarah, tidak penurut/ melawan peraturan, suka merusak baik milik diri sendiri, maupun orang lain, kasar, tidak sopan, tidak mau kerja sama, penentang, kurang perhatian pada orang lain, suka mengganggu, dan lain sebagainya.
2. Anak yang mengalami kecemasan dan menyendiri, sering merasa tegang, rasa takut bersalah, cemas, pemalu, menyendiri, mengasingkan diri, tidak punya teman, perasaan tertekan, sedih, sensitif, mudah merasa disakiti hatinya, merasa rendah diri, merasa tidak berharga, mudah frustasi, kurang keyakinan, pendiam.
3. Anak yang agresif sosial sering memiliki perkumpulan yang tidak baik, berani mencuri, loyal terhadap teman \yang suka melanggar hukum, suka begadang sampai larut malam, melarikan diri dari sekolah, melarikan dari rumah.
4. Individu yang tidak pernah dewasa, seperti; perhatiannya terbatas, kurang konsentrasi, melamun, kaku, canggung, pasif, kurang inisiatif, mudah digerakkan, lamban, ceroboh, mudah bosan, kurang tabah, tidak rapi.
F. Dampak Keberbakatan
Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas diatas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
G. Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
Anak yang berkesulitan belajar spesifik (spesifik learning disability) adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalan tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika, diduga disebabkan karena faktor disfungsi neorologis, bukan disebabkan karena factor inteligensi (intelegensinya normal bahkan ada yang diatas normal), sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
H. Dampak Gangguan Autisme
Dampak dari segi interaksi sosial anak autisme dapat dikenal dengan mengamati interaksi sosialnya yang ganjil dibandingkan anak pada umurnya seperti :
1) Menolak bila ada yang hendak memeluk.
2) Tidak mengangkat kedua lengannya bila diajak untuk digendong.
3) Ada gerakan pandangan mata yang abnormal.
4) Gagal menunjukkan suatu objek kepada orang lain.
5) Sebagian anak autisme acuh dan tidak bereaksi terhadap pendekatan orangtuanya, sebagian lainnya malahan merasa terlalu cemas bila berpisah dan melekat pada orangtuanya.
6) Gagal dalam mengembangkan permainan bersama teman-teman sebayanya, mereka lebih suka menyendiri.
7) Keinginan untuk menyendiri sering tampak pada masa kanak-kanak dan akan makin berkurang sejalan dengan bertambah usianya.
8) Tidak mampu memahami aturan-aturan yang berlaku dalam interaksi sosial.
9) Tidak mampu untuk memahami ekspresi wajah orang, atau pun untuk mengekspresikan perasaanya baik dalam bentuk vokal ataupun dalam ekspresi wajah.
I. Dampak Gangguan Pemusatan Perhatian
Sutardi (dalam Suharsiwi, 2017) mengemukakan Gangguan Pemusatan Perhatian memberikan dampak sebagai berikut:
a. Kurang perhatian
1) Sering gagal menyelesaikan pekerjaan yang sudah dimulai
2) Sering tampak seperti tidak mendengarkan atau tidak memperhatikan
3) Mudah bingung atau mudah terkecoh
b. Impulsif
1) Kesulitan untuk mengikuti suatu aktivitas permainan
2) Sering bertindak sebelum berpikir
3) Mengubah-ubah aktivitas dari yang satu ke yang lain
c. Hiperaktivitas
1) Berlari-lari dan memanjat-manjat secara berlebihan
2) Gelisah secara berlebihan
3) Sering mengembara tanpa tujuan
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Azizah Dwi Antika -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Azizah Dwi Antika
Npm : 2113054025

Izin menjawab mengenai penyebab serta dampak adanya kelainan
Ada berbagai faktor yang menyumbang terjadinya anak berkebutuhan khusus.Adapun faktor-faktor tersebut :
1. Pre-Natal
Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum
proses kelahiran.
2. Peri-Natal
Sering juga disebut natal, waktu terjadinya kelainan pada saat proses
kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran.
3.Pasca-natal
Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai.
Dampak adanya kelainan yaitu:
1. Dampak fisiologis
2. Dampak psikologis
3. Dampak sosiologis



In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Nia kartika sari -
Nama : Nia Kartika sari
Npm :2113054049
Izin memberikan pendapat Bu,
Faktor Penyebab adanya kelainan pada anak diantaranya sebagai berikuta. Faktor genetic
A.Faktor genetik tampaknya memegang peranan terbesar terjadinya gangguan perilaku
ADHD. Beberapa penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa hiperaktivitas yang
terjadi pada seorang anak selalu disertai adanya riwayat gangguan yang sama dalam
keluarga setidaknya satu orang dalam keluarga dekat. Jika salah satu orang tua
menderita ADHD maka anak 60% berisiko menderita ADHD, dan jika kedua orang
tua menderita ADHD maka anak hampir 95% berisiko menderita ADHD.
1. Perkembangan otak saat kehamilan.
2. Perkembangan otak saat perinatal.
3. Lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan
orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya.
b. Faktor Risiko
Risiko terjadi ADHD semakin meningkat bila salah satu saudara atau orang tua
mengalami ADHD atau gangguan psikologis lainnya. Gangguan psikologis dan
perilaku tersebut meliputi gangguan bipolar, gangguan konduksi, depresi, gangguan
disosiatif, gangguan kecemasan, gangguan belajar, gangguan mood, gangguan panik
obsesif-kompulsif, gangguan panik disertai goraphobia, serta gangguan perfasif.
Banyak bukti penelitian yang menunjukkan adanya disfungsi susunan saraf pusat
(SSP), sehingga beberapa kelainan dan gangguan yang terjadi sejak kehamilan,
persalinan dan masa kanak – kanak harus dicermati sebagai faktor risiko.
c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan
Penelitian telah menunjukkan kemungkinan adanya korelasi antara penggunaan rokok
pada risiko ADHD pada keturunan. Sebagai tindakan pencegahan, yang terbaik
adalah menahan diri dari penggunaan rokok dan alkohol selama kehamilan. Faktor
lingkungan lain yang terkait dengan risiko ADHD adalah kadar timah hitam yang
tinggi dalam tubuh anak-anak usia prasekolah.

Dampak bagi individu:
(1) penyangkalan
dan pengasingan(denial and isolation),
(2) kemarahan (anger),
(3) penawaran
(bargaining),
4) depresi (depression), dan
(5) penerimaan (acceptance)
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Helen Armelia -
Nama : Helen Armelia
Npm : 2113054019
Kelas :5A

Faktor
Genetik: Beberapa kelainan anak berkebutuhan khusus bersifat genetik dan dapat diwariskan dari orangtua ke anak. Contoh kelainan genetik adalah down syindrom.

Faktor prenatal: Faktor-faktor selama kehamilan seperti paparan zat beracun, infeksi, atau masalah kesehatan ibu dapat menyebabkan kelainan pada janin.

Faktor perinatal: Kelainan bisa terjadi selama proses kelahiran, seperti kelainan pada tali pusat atau kekurangan oksigen saat lahir.

Faktor lingkungan: Paparan anak pada lingkungan yang berisiko seperti polusi udara, merokok, atau alkohol selama masa perkembangan juga dapat berkontribusi pada kelainan.

Infeksi: Infeksi selama masa perkembangan anak dapat menyebabkan kelainan, seperti rubella pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi.

Dampak
- Keterbatasan Fungsional: Kelainan dapat membatasi kemampuan fisik, kognitif, atau komunikasi individu, sehingga mereka mungkin memerlukan bantuan atau dukungan ekstra.

- Isolasi Sosial: Beberapa individu dengan kelainan mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial atau berkomunikasi, yang dapat menyebabkan isolasi atau kesulitan dalam membangun hubungan

-Tantangan Pendidikan: Anak-anak dengan kebutuhan khusus mungkin memerlukan pendekatan pendidikan yang berbeda dan dukungan tambahan dalam lingkungan sekolah.

- Dampak Emosional: Individu mungkin mengalami stres, kecemasan, atau depresi karena menghadapi tantangan yang berhubungan dengan kelainan mereka.

- Dampak pada Keluarga: Keluarga mungkin mengalami tekanan tambahan dalam merawat anak dengan kebutuhan khusus, termasuk beban finansial dan emosional.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by 2113054023 ECI PUTRI KARTIKA -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Nama : Eci Putri Kartika
Npm : 2113054012
Faktor penyebab kelainan pada anak usia dini

1. Heriditer 2. Trauma 3. Keracunan 4 kekurangan gizi

Dampak gangguan pada anak.
Masalah kesulitan dalam kehidupan sehari-hari
Masalah penyesuaian diri
Masalah penyaluran ke tempat kerja
Masalah kesulitan belajar
Masalah gangguan kepribadian dan emosi
Masalah pemanfaatan waktu luang

Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by ROSITA SARI ROSITA SARI -
Nama : Rosita Sari
NPM : 2113054045

Faktor penyebab terjadinya kelainan :
1. Genetik
Faktor penyebab berdasarkan genetik biasanya dipengaruhi oleh faktor kelainan kromosom. Selain itu ada juga kasus kelainan bawaan non-genetik, seperti pre-mature dan BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah) bayi lahir dengan berat badan rendah atau kurang dari 2.500 gram.
2. Infeksi
Virus ini menyerang ibu yang tengah hamil. Infeksi virus yang biasanya dapat menyebabkan lahirnya anak berkebutuhan khusus adalah virus TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalo virus, herpes), polio, meningitis, dan sebagainya. Walaupun tidak semuanya dapat melahirkan anak berkebutuhan khusus.
3. Keracunan
Faktor keracunan banyak ditemukan dikarenakan pola hidup masyarakat yang masih tidak mengutamakan kebersihan dalam menjalani hidup.
Contoh ringannya adalah FAS (fetal alchohol syndrome) adalah keracunan janin yang disebabkan ibu mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, kebiasaan kaum ibu mengkonsumsi obat bebas tanpa pengawasan dokter merupakan potensi keracunan pada janin.
4. Trauma
Sebuah kejadian yang tidak terduga dan langsung terjadi kepada anak, contohnya proses kelahiran yang sulit, dan membutuhkan proses persalinan yang beresiko tinggi attau sebuah kelahiran dimana saluran pernafasan anak tersumbat sehingga menimbulkan afeksi atau penyumbatan otak dikarenakan kekurangan oksigen, terjadinya kecelakaan yang menyerang kepala anak, bencana alam yang menyebabkan trauma.
5. Kekurangan Gizi
Waktu tumbuh kembang diyakini merupakan pengaruh krusial terhadap tingkat kecerdasan seorang anak khususnya anak berusia 2 tahun. Akibat kekurangan gizi pada bayi dapat memicu terjadinya kelainan metabolisme ataupun penyakit parasit pada anak seperti cacingan ataupun dapat menyebabkan anak berkebutuhan khusus.

Dampak bagi anak-anak berkebutuhan khusus sendiri akan mengakibatkan suatu ketidakmampuan sosial. Ketidakmampuan sosial ini adalah ketidakmampuan untuk memahami aturan sosial dalam keluarga sekolah, dan masyarakat. Dalam interaksi sosial ini terdapat kebutuhan sosial yang penting bagi anak berkebutuhan khusus. Dampak lainnya yaitu :
1. Rendah diri dan malu
2. Lamban dalam berpikir
3. Kemampuan sosial kurang maksimal
4. Kemampuan kognitif rendah
5. Emosi kurang baik
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Indah Meilani -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Indah Meilani
Npm 2113054041
Kelas 5A

Izin memberikan pendapat ibu,
A. Jelaskan apa saja yang menyebabkan adanya kelainan?
Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap penyebabanak berkebutuhan khusus. Adapun faktor tersebut dikelopokkan menjadi empat antara lain " faktor heriditer, faktor infeksi, faktor keracunan, dan kekurangan gizi.
Sedangkan anak berkebutuhan khusus bila ditinjau dari waktu terjadinya kelainan dapat dikelompokkan menjadi " pre-natal, peri-natal dan pasca-natal.

B. Jelaskan dampak adanya kelainan bagi individu?
1. Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis, terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan yang berkaitan dengan fisik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya, bahkan pada berkebutuhan khusus taraf berat dan sangat berat baru mampu berjalan di usia lima tahun atau ada yang tidak mampu berjalan sama sekali. Tanda keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus yang kurang mampu mengkoordinasi gerak antara lain: kurang mampu koordinasi sensori motor, melakukan gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan.
2. Dampak Psikologis
Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan jiwa lainnya, karena keadaan mental yang labil akan menghambat proses kejiwaan dalam tanggapannya terhadap tuntutan lingkungan. Kekurangan kemampuan dalam penyesuaian diri yang diakibatkan adanya ketidaksempurnaan individu, akibat dari rendahnya ”self esteem” dan dimungkinkan adanya kesalahan dalam pengarahan diri (self direction).
3. Dampak Sosiologis
Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau individu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan dalam keluarga. Keluarga sebagai suatu unit sosial di masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus merupakan musibah, kesedihan, dan beban yang berat. Kondisi itu termanifestasi dengan reaksi yang bermacam-macam, seperti : kecewa, shock, marah, depresi, rasa bersalah dan bingung. Reaksi yang beraneka ini dapat mempengaruhi hubungan antara anggota keluarga yang selamanya tidak akan kembali seperti semula.

Sekian, Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by SHEFY DHANESYA -
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Shefy Dhanesya
NPM : 2113054039

A. Faktor-Faktor penyebab kelainan dan dampak terjadinya kelainan.
1. Perspektif Biologis
Perspektif biologis menjelaskan sebab munculnya hambatan perkembangan karena faktor genetik dan neurobiologis. Gen yang berisi informasi genetik dengan benang-benang DNA-nya akan memproduksi protein yang mempengaruhi salah satunya fungsi kerja otak. Fungsi kerja otak sangat
bergantung pada berbagai senyawa protein yang disebut dengan biochemical & neurohormones, yang berinteraksi dalam mempengaruhi pengalaman psikologis seseorang. Pengalaman psikologis ini akan membawa individu dalam merespon
lingkungannya dengan cara-cara yang unik. Pengaruh gen dalam menjelaskan sebab munculnya hambatan perkembangan juga dapat dipelajari dari susunan kromosom dalam benang DNA. Kromosom yang mengalami kegagalan membelah atau bertautan dapat menyebabkan munculnya gangguan atau hambatan perkembangan misalnya : down sindrom.
2. Perspektif Psikologis
Perspektif psikologis memandang bahwa reaksi dan regulasi emosi merupakan aspek utama dari perkembangan yang mempengaruhi kualitas interaksi sosial seseorang. Jika seseorang tidak memiliki kemampuan dalam mengelola dan meregulasi emosi maka ia akan kesulitan dalam berinteraksi
sosial secara berkualitas. Hal ini menjadi penyebab munculnya perilaku maladpatif (abnormal). Selain itu, perspektif psikologis menyediakan
pendekatan belajar (Skinner, Pavlov, dan Bandura) untuk memahami sebab munculnya hambatan perkembangan (abnormalitas) yaitu bahwa abnormalitas atau hambatan perkembangan dapat muncul karena dipelajari. Perspektif psikologis dengan pendekatan teori belajar Skinner misalnya memandang bahwa abnormalitas atau hambatan perkembangan dapat muncul karena adanya penguatan terhadap perilaku anak (reward dan atau punishment). Contohnya jika anak menginginkan sesuatu dengan cara marah (berteriak) dan lingkungan mendukung/ memberikan apa yang dia inginkan maka ia akan belajar bahwa untuk mendapatkan apa yang diinginkan ia harus marah (dari intensitas kecil sampai besar).
3. Perspektif keluarga, sosial, dan budaya
Perkembangan normal atau abnormal (hambatan perkembangan) pada
anak tergantung pada kondisi sosial dan lingkungannya termasuk keluarga, teman-teman, dan konteks sosial budaya yang lebih luas.
B.Jelaskan apa saja yang menyebabkan adanya kelainan
•PENYEBAB KELAINAN
1. Pre-Natal
Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. Berikut adalah hal-hal sebelum kelahiran bayi yang dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada bayi (Desiningrum, 2016):
a. Infeksi Kehamilan.
Infeksi kehamilan ini bisa terjadi akibat virus Liptospirosis yang berasal dari air kencing tikus, lalu virus maternal rubella/morbili/campak Jerman dan virus retrolanta Fibroplasia- RLF.
b. Gangguan Genetika.
Gangguan genetika ini dapat terjadi akibat kelainan kromosom, transformasi yang mengakibatkan keracunan darah (Toxaenia) atau faktor keturunan.
c. Usia Ibu Hamil (high risk group).
Usia ibu hamil yang beresiko menyebabkan kelainan pada bayi adalah usia yang terlalu muda, yaitu 12-15 tahun dan terlalu tua, yaitu di atas 40 tahun.
d. Keracunan Saat Hamil.
Keracunan dapat terjadi saat hamil, yaitu bisa diakibatkan janin yang kekurangan vitamin atau bahkan kelebihan zat besi, penggunaan obat-obatan, dan percobaan abortus yang gagal.
e. Penyakit menahun seperti TBC (tuberculosis).
Pada ibu hamil yang mengidap TBC, maka dapat mengganggu metabolisme tubuh ibu dan janin sehingga bayi bisa tumbuh tidak sempurna.
f. Infeksi karena penyakit kotor.
Penyakit kotor yang dimaksud adalah penyakit kelamin/sipilis yang bisa terjangkit pada ibu.
g. Toxoplasmosis (yang berasal dari virus binatang seperti bulu kucing), trachoma dan tumor.
Ibu yang sudah diketahui tubuhnya mengandung virus toxoplasma, maka sebelum kehamilan dapat diimunisasi agar virus tersebut tidak membahayakan janin kelak.
h. Faktor rhesus (Rh) anoxia prenatal, kekurangan oksigen pada calon bayi.
Jenis rhesus darah ibu cukup menentukan kondisi bayi, terutama jika berbeda dengan bapak. Kelainan lainnya adalah ibu yang terjangkit virus yang bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen sehingga pertumbuhan otak janin terganggu.
i. Pengalaman traumatic yang menimpa pada ibu.
Pengalaman traumatic ini bisa berupa shock akibat ketegangan saat melahirkan pada kehamilan sebelumnya, syndrome baby blue, yaitu depresi yang pernah dialami ibu akibat kelahiran bayi.
j. Penggunaan sinar X.
Radiasi sinar X dari USG yang berlebihan, atau rontgent, atau terkena sinar alat-alat pabrik, dapat menyebabkan kecacatan pada bayi karena merusak sel kromosom janin.
2. Peri-Natal
Sering juga disebut natal, waktu terjadinya kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran. Berikut adalah hal- hal yang dapat mengakibatkan kecacatan bayi saat kelahiran (Desiningrum, 2016):
a. Proses kelahiran lama, prematur, kekurangan oksigen (Aranatal noxia).
b. Kelahiran dengan alat bantu, dapat menyebabkan kecacatan otak bayi (brain injury), misalnya menggunakan vacum, tang verlossing.
c.Pendarahan pada ibu bisa terjadi akibat placenta previa, yaitu jalan keluar bayi yang tertutup oleh plasenta.
d. Kelahiran sungsang. Bayi dikatakan sungsang apabila kaki atau bokong bahkan tangan yang keluar dulu.
e. Tulang ibu yang tidak proporsional (Disproporsi sefalopelvik). Ibu yang memiliki kelainan bentuk tulang pinggul atau tulang pelvik, dapat menekan kepala bayi saat proses kelahiran.
3. Pasca-natal
Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai (kurang lebih usia 18 tahun). Berikut adalah hal-hal yang dapat menyebabkan kecacatan pada anak di masa bayi (Desiningrum, 2016):
a. Penyakit infeksi bakteri (TBC), virus (meningitis, enchepalitis), diabetes melitus, penyakit panas tinggi dan kejang-kejang (stuip), radang telinga (otitis media), malaria tropicana.
b. Kekurangan zat makanan (gizi, nutrisi).
c. Kecelakaan.
d. Keracunan

•DAMPAK KELAINAN
Gangguan ataupun hambatan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus sedikit banyak berpengaruh terhadap permasalahan akademik anak disekolah. Menurut Suharsiwi (2017) ada beberapa dampak pada anak berkebutuhan khusus, sebagai berikut.
A. Dampak Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan memberikan dampak pads perilaku, seperti: sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan, Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya, membaca terlalu dekat, membaca banyak terlewati, cepat lelah ketika membaca/menulis, sering menggerakkan kepala ketika membaca, mengernyitkan mata ketika melihat pagan tulis, sering mengusap mata, mendongakkan kepala saat melihat benda jarak jauh, cenderung melihat dengan memiringkan kepala, berjalan sering menabrak benda di depannya, salah menyalin dalam jarak dekat, dsb (Suharsiwi, 2017).

B. Dampak Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran pada seseorang akan menimbulkan dampak sebagai berikut (Suharsiwi, 2017) :
1. Secara nyata tidak mampu mendengar
2. Terlambat perkembangan bahasa
3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
4. Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara secara lisan
5. Ucapan kata tidak jelas, kualitas suara aneh/ monoton
6. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
7. Banyak perhatian terhadap getaran
8. Keluar cairan “nanah” dari kedua telinga

C. Dampak Keterbatasan Intelektual
a. Ciri-ciri Fisik dan Penampilan anak gangguan intelektual
•Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil /besar
•Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia Perkembangan bicara/bahasa terlambat
•Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong)
•Koordinasi gerak kurang (gerakan sering tidak terkendali)
•Sering keluar ludah (cairan) dari mulut.
b. Dampak keterbatasan intelektual dalam belajar: keterampilan membaca, keterampilan motorik, dan keterampilan lainnya.

D. Dampak Gangguan Fungsi Otot & Alat Gerak
Dampak gangguan fungsi otot & alat gerak dapat dilukiskan oleh Asjhari (1996:33) sebagai berikut :
1. Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh.
2. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/ tidak terkendali).
3. Tardapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/ tidak sempuma/lebih kecil dari biasa.
4. Terdapat cacat pada alat gerak.
5. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam.
6. Kesulitan pada saat berdiri.
7. Hiperaktif/tidak dapat tenang.

E. Dampak Gangguan Emosi & Perilaku
Dampak gangguan emosi dan perilaku pada seseorang anak digambarkan sebagai berikut.
1. Anak yang mengalami gangguan perilaku, sering berkelahi, memukul, menyerang, bersifat pemarah, tidak penurut/ melawan peraturan, suka merusak baik milik diri sendiri, maupun orang lain, kasar, tidak sopan, tidak mau kerja sama, penentang, kurang perhatian pada orang lain, suka mengganggu, dan lain sebagainya.
2. Anak yang mengalami kecemasan dan menyendiri, sering merasa tegang, rasa takut bersalah, cemas, pemalu, menyendiri, mengasingkan diri, tidak punya teman, perasaan tertekan, sedih, sensitif, mudah merasa disakiti hatinya, merasa rendah diri, merasa tidak berharga, mudah frustasi, kurang keyakinan, pendiam.
3. Anak yang agresif sosial sering memiliki perkumpulan yang tidak baik, berani mencuri, loyal terhadap teman \yang suka melanggar hukum, suka begadang sampai larut malam, melarikan diri dari sekolah, melarikan dari rumah.
4. Individu yang tidak pernah dewasa, seperti; perhatiannya terbatas, kurang konsentrasi, melamun, kaku, canggung, pasif, kurang inisiatif, mudah digerakkan, lamban, ceroboh, mudah bosan, kurang tabah, tidak rapi.
F. Dampak Keberbakatan
Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas diatas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
G. Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
Anak yang berkesulitan belajar spesifik (spesifik learning disability) adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalan tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika, diduga disebabkan karena faktor disfungsi neorologis, bukan disebabkan karena factor inteligensi (intelegensinya normal bahkan ada yang diatas normal), sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
H. Dampak Gangguan Autisme
Dampak dari segi interaksi sosial anak autisme dapat dikenal dengan mengamati interaksi sosialnya yang ganjil dibandingkan anak pada umurnya seperti :
1) Menolak bila ada yang hendak memeluk.
2) Tidak mengangkat kedua lengannya bila diajak untuk digendong.
3) Ada gerakan pandangan mata yang abnormal.
4) Gagal menunjukkan suatu objek kepada orang lain.
5) Sebagian anak autisme acuh dan tidak bereaksi terhadap pendekatan orangtuanya, sebagian lainnya malahan merasa terlalu cemas bila berpisah dan melekat pada orangtuanya.
6) Gagal dalam mengembangkan permainan bersama teman-teman sebayanya, mereka lebih suka menyendiri.
7) Keinginan untuk menyendiri sering tampak pada masa kanak-kanak dan akan makin berkurang sejalan dengan bertambah usianya.
8) Tidak mampu memahami aturan-aturan yang berlaku dalam interaksi sosial.
9) Tidak mampu untuk memahami ekspresi wajah orang, atau pun untuk mengekspresikan perasaanya baik dalam bentuk vokal ataupun dalam ekspresi wajah.
I. Dampak Gangguan Pemusatan Perhatian
Sutardi (dalam Suharsiwi, 2017) mengemukakan Gangguan Pemusatan Perhatian memberikan dampak sebagai berikut:
a. Kurang perhatian
1) Sering gagal menyelesaikan pekerjaan yang sudah dimulai
2) Sering tampak seperti tidak mendengarkan atau tidak memperhatikan
3) Mudah bingung atau mudah terkecoh
b. Impulsif
1) Kesulitan untuk mengikuti suatu aktivitas permainan
2) Sering bertindak sebelum berpikir
3) Mengubah-ubah aktivitas dari yang satu ke yang lain
c. Hiperaktivitas
1) Berlari-lari dan memanjat-manjat secara berlebihan
2) Gelisah secara berlebihan
3) Sering mengembara tanpa tujuan
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by FRIZKA DIGA SHINTYA frizka.diga21 -
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Nama: Frizka Diga Shintya
NPM: 2113054061
Kelas: 5A
Izin menjawab pertanyaan

Pada umumnya, anak berkebutuhan khusus diklasifikasikan berdasarkan kelainan-kelainan. Kelainan tersebut dibagi menjadi 3 yakni, kelainan mental, kelainan fisik, dan kelainan perilaku sosial.
a. Kelainan Fisik
Kelainan fisik adalah kelainan yang terjadi pada satu atau lebih organ tubuh tertentu. Akibat kelainan tersebut timbul suatu keadaan pada fungsi fisik tubuhnya tidak dapat menjalankan tugasnya secara normal. Tidak berfungsinya anggota fisik terjadi pada: alat fisik indra, misalnya kelainan pada indra pendengaran (tunarungu), kelainan pada indra penglihatan (tunanetra), kelainan pada fungsi organ bicara (tunawicara) alat motorik tubuh, misalnya kelainan otot dan tulang (poliomyelitis), kelainan pada sistem saraf di otak yang berakibat gangguan pada fungsi motorik (cerebral palsy), kelainan anggota badan akibat pertumbuhan yang tidak sempurna.
b. Kelainan Mental
Anak kelainan dalam aspek mental adalah anak yang memiliki penyimpangan kemampuan berpikir secara kritis, logis dalam menanggapi dunia sekitarnya. Kelainan pada aspek mental ini dapat menyebar ke dua arah, yaitu kelainan mental dalam arti lebih (supernormal) dan kelainan mental dalam arti kurang (subnormal).

c. Kelainan Perilaku Sosial
Kelainan perilaku atau tunalaras sosial adalah mereka yang mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan, tata tertib, norma sosial, dan lain-lain. Manifestasi dari mereka yang dikategorikan dalam kelainan perilaku sosial ini, misalnya kompensasi berlebihan, sering bentrok dengan lingkungan, pelanggaran hukum/norma maupun kesopanan.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by wina.septika.21 wina.septika.21 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama:Wina Septika
Npm:2153054001
Kelas:5A
Izin berpendapat

1.apa saja yang menyebabkan adanya kelainan
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kelainan pada anak. Beberapa faktor tersebut meliputi:
A.Faktor Genetik: Kelainan genetik seperti sindrom, penyakit genetik, atau gangguan kromosom dapat disebabkan oleh perubahan genetik yang terjadi selama pembuahan atau perkembangan janin.
B.Faktor Lingkungan: Paparan terhadap zat-zat beracun, infeksi selama kehamilan, atau faktor lingkungan lainnya seperti radiasi atau polusi udara dapat mempengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan kelainan.
C.Faktor Kehamilan: Kondisi selama kehamilan seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, atau masalah plasenta dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan janin.
D.Faktor Keturunan: Beberapa kelainan dapat bersifat familial, yang berarti mereka dapat diturunkan dalam keluarga.
E.Infeksi: Infeksi yang terjadi selama masa kehamilan, seperti rubella atau sitomegalovirus, dapat meningkatkan risiko kelainan pada janin.
F.Gangguan Metabolik: Gangguan metabolisme seperti fenilketonuria (PKU) dapat menyebabkan kelainan jika tidak diobati.
G.Faktor Perilaku: Paparan terhadap alkohol, narkoba, atau merokok selama kehamilan dapat menyebabkan kelainan pada anak.
H.Kekurangan Gizi: Gizi yang kurang baik selama kehamilan atau masa pertumbuhan awal anak dapat mempengaruhi perkembangan normalnya.
I.Radiasi dan Paparan Lingkungan Lainnya: Paparan radiasi, bahan kimia berbahaya, atau zat-zat beracun lainnya dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan janin.

2.dampak adanya kelainan bagi individu
Kelainan atau gangguan pada individu atau anak dapat memiliki dampak yang bervariasi tergantung pada jenis kelainan dan tingkat keparahannya.
Beberapa dampak umum yang dapat terjadi meliputi:
A.Fisik: Kelainan fisik dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, berkomunikasi, atau menjalani aktivitas sehari-hari. Ini bisa termasuk kelainan fisik lahir, seperti kelainan jantung, kelainan genetik, atau cacat fisik.
B.Kognitif: Gangguan perkembangan kognitif seperti autisme, sindrom Down, atau gangguan belajar dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, belajar, dan memproses informasi.
C.Emosional dan Sosial: Beberapa kelainan dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi sosial atau mengatur emosi mereka. Ini dapat mengakibatkan isolasi sosial, masalah perilaku, atau kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
D.Psikologis: Kelainan seringkali membawa dampak psikologis, seperti stres, kecemasan, atau depresi, baik pada individu yang mengalami kelainan maupun pada anggota keluarga yang merawat mereka.
E.Finansial dan Perawatan: Mengelola kelainan sering memerlukan perawatan kesehatan khusus dan dukungan yang dapat mengakibatkan beban finansial bagi individu atau keluarga.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Salsabila Jannati 'Uyyun -
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Nama: Salsabila Jannati Uyyun
NPM: 2113054055

Izin menjawab, yang menyebabkan adanya kelainan adalah faktor genetik, faktor ibu dan faktor lingkungan.
1. Faktor genetik: Sebagian kecil kelainan bawaan disebabkan oleh kelainan genetik yaitu kelainan kromosom (misalnya sindrom Down atau trisomi 21) atau cacat gen tunggal (misalnya fibrosis kistik). Kemungkinan terjadinya 2 kali lebih besar jika pasangan suami istri masih memiliki hubungan darah.
2. Faktor ibu: biasanya akan berpengaruh jika ibu dari bayi itu adalah pecandu rokok, alkohol dan obat-obatan terlarang
3. Faktor lingkungan: Penyebab lainya terjadi karena faktor lingkungan seperti infeksi yang dialami ibu (sifilis, rubella, Zika), paparan radiasi, polutan tertentu, kekurangan nutrisi ibu (misalnya defisiensi yodium, folat), penyakit (misal diabetes) atau obat-obatan tertentu (alkohol, fenitoin).

Dampak kelainan bagi individu:
1. Dampak fisiologis: kurang mampu koordinasi sensori motor, melakukan gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan.
2. Dampak psikologis: Kekurangan kemampuan dalam penyesuaian diri yang diakibatkan adanya ketidaksempurnaan individu, akibat dari rendahnya ”self esteem” dan dimungkinkan adanya kesalahan dalam pengarahan diri (self direction).
3. Dampak sosiologis: Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau individu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan dalam keluarga.

Terimakasih,
Wassalamualaikum warahmatullah wabakatuh
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Three.Anggraini21 Three.Anggraini21 -
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Three Anggraini Siska
Npm : 2113054033

izin menjawab ibu.
Faktor penyebab kelainan pada anak berkebutuhan khusus antara lain :
1. Herediter : Kebanyakan anak berkebutuhan khusus merupakan bawaan dari lahir dan yang mendasari hal tersebut adalah faktor hereditas atau genetik yang diturunkan dari orang tua
2. Infeksi : Penyakit infeksi bakteri atau virus dapat menjadi faktor penyebab anak berkebutuhan khusus
3. Keracunan : Keracunan dapat secara langsung pada anak, maupun melalui ibu hamil
4. Trauma : Kejadian yang tak terduga dan menimpa langsung pada anak, seperti proses kelahiran yang sulit sehingga memerlukan pertolongan yang mengandung risiko tinggi, atau kejadian saat kelahiran saluran pernafasan anak tersumbat sehingga menimbulkan kekurangan oksigen pada otak (asfeksia), terjadinya kecelakaan yang menimpa pada organ tubuh anak terutama bagian kepala
5. Kekurangan gizi : Kekurangan gizi juga dapat menjadi faktor penyebab anak berkebutuhan khusus
Adanya kelainan khusus pada anak dapat memiliki dampak yang bervariasi tergantung pada jenis kelainan dan tingkat keparahannya. Beberapa dampak yang umumnya terjadi adalah:

1. Dampak pada Perkembangan: Kelainan khusus dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial anak. Mereka mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan seperti berbicara, berjalan, atau mencapai tingkat kognitif yang sesuai dengan usia mereka.

2. Dampak pada Belajar: Anak dengan kelainan khusus mungkin menghadapi kesulitan dalam belajar dan memahami materi pelajaran. Hal ini bisa memengaruhi kemampuan mereka untuk mengikuti kurikulum dan mencapai hasil akademik yang sama dengan anak-anak lainnya.

3. Dampak pada Interaksi Sosial: Beberapa kelainan khusus dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berinteraksi sosial dengan teman sebaya dan orang dewasa. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan sosial, memahami norma sosial, atau mengekspresikan emosi dengan tepat.

4. Dampak pada Kesehatan Mental: Anak dengan kelainan khusus dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau masalah perilaku. Hal ini bisa disebabkan oleh tantangan yang mereka hadapi dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menghadapi stigma sosial.

5. Dampak pada Keluarga: Kelainan khusus juga dapat mempengaruhi keluarga secara keseluruhan. Orang tua mungkin menghadapi tantangan dalam merawat anak dengan kebutuhan khusus, termasuk pengaturan perawatan medis, dukungan pendidikan, dan dukungan emosional. Hal ini juga dapat mempengaruhi dinamika keluarga dan peran anggota keluarga lainnya.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by KARINA NATASYA -
Assalamualaikum Wr.Wb
Nama: Karina Natasya
NPM: 2113054011

Izin memberikan pendapat bu,
1. Faktor penyebab kelainan

1. Heriditer.
Kelainan kromosome, pada kelompok faktor penyebab heriditer masih ada kelainan bawaan non genetik, seperti kelahiran pre-mature dan BBLR (berat bayi lahir rendah) yaitu berat bayi lahir kurang dari 2.500 gram, merupakan resiko terjadinya anak berkebutuhan khusus. Demikian juga usia ibu sewaktu hamil di atas 35 tahun memiliki resiko yang cukup tinggi untuk melahirkan anak berkebutuhan khusus.
2. Infeksi
Merupakan suatu penyebab dikarenakan adanya berbagai serangan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung terjadinya kelainan seperti infeksi TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalo virus, herpes), polio, meningitis, dsb.
3. Keracunan
Banyak jenis keracunan yang merupakan penyebab yang cukup banyak ditemukan karena seperti pola hidup masyarakat, keracunan dapat secara langsung pada anak, maupun melalui ibu hamil. Munculnya FAS (fetal alchohol syndrome) adalah keracunan janin yang disebabkan ibu mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, kebiasaan kaum ibu mengkonsumsi obat bebas tanpa pengawasan dokter merupakan potensi keracunan pada janin. Jenis makanan yang dikonsumsi bayi yang banyak mengandung zat-zat berbahaya merupakan salah satu penyebab. Adanya polusi pada berbagai sarana kehidupan terutama pencemaran udara dan air, seperti peristiwa Bhopal dan Chernobil sebagai gambarannya.
4. Trauma
Kejadian yang tak terduga dan menimpa langsung pada anak, seperti proses kelahiran yang sulit sehingga memerlukan pertolongan yang mengandung resiko tinggi, atau kejadian saat kelahiran saluran pernafasan anak tersumbat sehingga menimbulkan kekurangan oksigen pada otak (asfeksia), terjadinya kecelakaan yang menimpa pada organ tubuh anak terutama bagian kepala.
5. Kekurangan Gizi
Jika dipandang dari sudut waktu terjadinya kelainan dapat di bagi menjadi:
1. Pre-natal
Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. Misalnya seorang ibu yang tengah hamil muda > 3 bulan keracunan olkhohol.
2. Peri-natal
Sering juga disebut natal waktu terjadinya kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran.
3. Pasca-natal,
Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai (kurang lebih usia 18 tahun).

2. Dampak anak berkebutuhan khusus
1. Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis, terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan yang berkaitan dengan fisik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya, bahkan pada berkebutuhan khusus taraf berat dan sangat berat baru mampu berjalan di usia lima tahun atau ada yang tidak mampu berjalan sama sekali. Tanda keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus yang kurang mampu mengkoordinasi gerak antara lain: kurang mampu koordinasi sensori motor, melakukan gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan.

2. Dampak Psikologis
Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan jiwa lainnya, karena keadaan mental yang labil akan menghambat proses kejiwaan dalam tanggapannya terhadap tuntutan lingkungan. Kekurangan mampuan dalam penyesuaian diri yang diakibatkan adanya ketidaksempurnaan individu, akibat dari rendahnya ”self esteem” dan dimungkinkan adanya kesalahan dalam pengarahan diri (self direction).
3. Dampak Sosiologis
Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau individu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan dalam keluarga. Keluarga sebagai suatu unit sosial di masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus merupakan musibah, kesedihan, dan beban yang berat. Kondisi itu termanifestasi dengan reaksi yang bermacam-macam, seperti : kecewa, shock, marah, depresi, rasa bersalah dan bingung. Reaksi yang beraneka ini dapat mempengaruhi hubungan antara anggota keluarga yang selamanya tidak akan kembali seperti semula.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by YULIANA .LARASATI21 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya Yuliana Larasati npm 2113054007 izin menjawab pertanyaan

Hal yang menyebabkan kelainan pada anak ini ada beberapa faktor diantaranya:

1. Faktor Genetik: Kelainan genetik seperti sindrom Down, sindrom Klinefelter, atau kelainan genetik lainnya dapat terjadi karena perubahan genetik yang diwarisi dari orang tua.

2. Faktor Lingkungan: Paparan zat berbahaya selama kehamilan seperti alkohol, merokok, atau obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kelainan pada anak.

3. Infeksi: Infeksi yang dialami oleh ibu selama kehamilan, seperti rubella atau toksoplasmosis, dapat memengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan kelainan.

4. Faktor Nutrisi: Kekurangan gizi selama kehamilan dapat mengakibatkan kelainan perkembangan pada anak.

5. Faktor Radiasi: Paparan radiasi selama kehamilan dapat berdampak negatif pada janin dan menyebabkan kelainan.

6. Kelainan Pembawaan: Beberapa kelainan pada anak dapat disebabkan oleh kelainan struktural atau fungsional tertentu pada organ tubuh, seperti jantung atau sistem saraf.

7. Kelainan Imunologi: Sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan kelainan autoimun atau gangguan imunologi lainnya pada anak.

8. Faktor Kebetulan: Kadang-kadang kelainan pada anak dapat terjadi secara kebetulan tanpa adanya penyebab yang jelas

Adapun dampak kelainan bagi individu diantaranya:
1. Dampak Fisik: Kelainan fisik seperti cacat tubuh, gangguan organ, atau masalah genetik dapat memengaruhi kesehatan fisik individu dan mungkin memerlukan perawatan medis khusus.

2. Dampak Psikologis: Kelainan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental individu. Ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, atau masalah psikologis lainnya.

3. Dampak Sosial: Kelainan dapat memengaruhi interaksi sosial individu. Mereka mungkin mengalami stigmatisasi atau kesulitan berinteraksi dengan orang lain karena kelainan mereka.

4. Dampak Kualitas Hidup: Kelainan dapat membatasi kemampuan individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan mandiri. Ini dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

5.Dampak Ekonomi: Perawatan medis dan dukungan tambahan yang diperlukan untuk mengatasi kelainan dapat berdampak pada situasi keuangan individu dan keluarganya.
Terimakasih
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by ADE SUSILAWATI -
Assalamualaikum Wr.Wb.
Nama : Ade Susilawati
NPM : 2113054053

Izin memberikan pendapat Bu,
1.Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus yaitu :
a. Sebelum kelahiran
Penyebab yang terjadi sebelum proses kelahiran, dalam hal ini
berarti ketika anak dalam kandungan, terkadang tidak disadari oleh ibu
hamil.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
- Gangguan Genetika : Kelainan Kromosom, Transformasi
Kelainan kromosom kerap diungkap dokter sebagai penyebab
keguguran, bayi meninggal sesaat setelah dilahirkan, maupun bayi yang dilahirkan sindrom down.
-Infeksi Kehamilan
Iinfeksi saat hamil dapat mengakibatkan cacat pada janin.
Penyebabnya adalah parasit golongan protozoa yang terdapat pada
binatang seperti kucing, anjing, burung, dan tikus. Gejala umumnya
seperti mengalami gejala berupa demam, flu, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Faktor ini terjadi bisa dikarenakan makanan atau penyakit.
-Usia Ibu Hamil (high risk group)
Ada beberapa hal yang menyebabkan ibu beresiko hamil, antara
lain : riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik
(misalnya, riwayat keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir mati);
-Pengguguran
Penyebab pengguguran kandungan antara lain : kelainan ovum
(kelainan kromosom); penyakit ibu (Infeksi akut, kelainan endokrin,
trauma, kelainan kandungan); kelainan Plasenta; gangguan hormonal;
dan Abortus buatan/ provokatus (sengaja di gugurkan).
-Lahir Prematur
bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum masa gestasi si ibu mencapai 38 minggu.

b. Selama proses kelahiran
Setiap ibu berharap mengalami proses melahirkan yang normal dan
lancar. Berikut akan dibahas beberapa proses kelahiran yang dapat
menyebabkan anak berkebutuhan khusus, antara lain :
- Proses kelahiran lama (Anoxia), prematur, kekurangan oksigen
Tanda-tanda bayi lahir prematur sama seperti bayi lahir normal,
hanya saja proses pelahirannya lebih awal dari seharusnya. Proses
melahirkan yang lama dapat mengakibatkan bayi kekurangan oksigen.
-Kelahiran dengan alat bantu : Vacum
Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan cara menghisap
bayi agar keluar lebih cepat. Vacum ini dikhawatirkan membuat kepala
bayi terjepit sehingga akan terjadi kecelakaan otak gangguan pada otak.
- Kehamilan terlalu lama: > 40 minggu
Kehamilan yang terlalu lama dikhawatirkan membuat keadaan bayi
di dalam rahim mengalami kelainan dan keracunan air ketuban.
Karenanya jika usia kandungan sudah melewati masa melahirkan
dianjurkan pada ibu hamil untuk segera melahirkan dengan cara yang
memungkinkan sesuai kondisi ibu dan bayi.

c. Setelah kelahiran
Setelah proses kelahiran pun tidak otomatis bayi aman dari
kelainan yang mengakibatkan nanti anak menjadi berkebutuhan khusus.
Berikut beberapa hal yang menyebabkan anak berkebutuhan khusus
tersebut antara lain :
- Penyakit infeksi bakteri (TBC), virus
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang menyerang paru-paru. Setelah
proses kelahiran, bayi dikhawatirkan teserang bakteri atau virus yang
dapat menyebabkan penyakit tertentu dan menyebabkan kelainan pada
anak secara fisik maupun mental.
- Kekurangan zat makanan (gizi, nutrisi)
Gizi merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dapat
dibayangkan jika bayi mengalami kekurangan gizi, kelainan apa saja yang dapat dialaminya di masa kehidupannya mendatang.
-Kecelakaan
Pada bayi, umumnya kecelakaan terjadi karena jatuh, tergores
benda tajam, tersedak, tercekik atau tanpa sengaja menelan
obat-obatan dan bahan kimia yang diletakkan di sembarang tempat.
Kecelakaan seperti ini disebabkan kelalaian orang dewasa di sekitarnya.
- Keracunan
Bahaya keracunan yang sering terjadi pada anak adalah menelan
obat berlebihan (overdosis) karena orang tua menaruh obat
sembarangan. Potensi keracunan lainnya menelan cairan kosmetik
ibunya, cairan pembersih untuk rumah dan cairan pembasmi serangga,
dan bahan beracun lainnya.

2. Dampak
-Dampak Fisiologis
terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan yang berkaitan dengan fisik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya, bahkan pada berkebutuhan khusus taraf berat dan sangat berat baru mampu berjalan di usia lima tahun atau ada yang tidak mampu berjalan sama sekali. Tanda keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus yang kurang mampu mengkoordinasi gerak antara lain: kurang mampu koordinasi sensori motor, melakukan gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan.
-Dampak Psikologis
timbul berkaitan dengan kemampuan jiwa lainnya, karena keadaan mental yang labil akan menghambat proses kejiwaan dalam tanggapannya terhadap tuntutan lingkungan. Kekurangan kemampuan dalam penyesuaian diri yang diakibatkan adanya ketidaksempurnaan individu, akibat dari rendahnya ”self esteem” dan dimungkinkan adanya kesalahan dalam pengarahan diri (self direction).
-Dampak Sosiologis
Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau individu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan dalam keluarga. Keluarga sebagai suatu unit sosial di masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus merupakan musibah, kesedihan, dan beban yang berat. Kondisi itu termanifestasi dengan reaksi yang bermacam-macam, seperti : kecewa, shock, marah, depresi, rasa bersalah dan bingung.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Desti Dwi Sulistyo Ningrum -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Desti Dwi Sulistyo Ningrum
Npm : 2113054009
Kelas : 5A
Izin menjawab pertanyaan Bu tentang

A. Faktor-Faktor penyebab kelainan dan dampak terjadinya kelainan.

1. Pre-Natal
Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. Berikut adalah hal-hal sebelum kelahiran bayi yang dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada bayi (Desiningrum, 2016):
a. Infeksi Kehamilan.
Infeksi kehamilan ini bisa terjadi akibat virus Liptospirosis yang berasal dari air kencing tikus, lalu virus maternal rubella/morbili/campak Jerman dan virus retrolanta Fibroplasia- RLF.
b. Gangguan Genetika.
Gangguan genetika ini dapat terjadi akibat kelainan kromosom, transformasi yang mengakibatkan keracunan darah (Toxaenia) atau faktor keturunan.
c. Usia Ibu Hamil (high risk group).
Usia ibu hamil yang beresiko menyebabkan kelainan pada bayi adalah usia yang terlalu muda, yaitu 12-15 tahun dan terlalu tua, yaitu di atas 40 tahun.
d. Keracunan Saat Hamil.
Keracunan dapat terjadi saat hamil, yaitu bisa diakibatkan janin yang kekurangan vitamin atau bahkan kelebihan zat besi, penggunaan obat-obatan, dan percobaan abortus yang gagal.
e. Penyakit menahun seperti TBC (tuberculosis).
Pada ibu hamil yang mengidap TBC, maka dapat mengganggu metabolisme tubuh ibu dan janin sehingga bayi bisa tumbuh tidak sempurna.
f. Infeksi karena penyakit kotor.
Penyakit kotor yang dimaksud adalah penyakit kelamin/sipilis yang bisa terjangkit pada ibu.
g. Toxoplasmosis (yang berasal dari virus binatang seperti bulu kucing), trachoma dan tumor.
h. Faktor rhesus (Rh) anoxia prenatal, kekurangan oksigen pada calon bayi.
Jenis rhesus darah ibu cukup menentukan kondisi bayi, terutama jika berbeda dengan bapak.
i. Pengalaman traumatic yang menimpa pada ibu.
Pengalaman traumatic ini bisa berupa shock akibat ketegangan saat melahirkan pada kehamilan sebelumnya, syndrome baby blue, yaitu depresi yang pernah dialami ibu akibat kelahiran bayi.
j. Penggunaan sinar X.
Radiasi sinar X dari USG yang berlebihan, atau rontgent, atau terkena sinar alat-alat pabrik, dapat menyebabkan kecacatan pada bayi karena merusak sel kromosom janin.

2. Peri-Natal
Sering juga disebut natal, waktu terjadinya kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran. Berikut adalah hal- hal yang dapat mengakibatkan kecacatan bayi saat kelahiran (Desiningrum, 2016):
a. Proses kelahiran lama, prematur, kekurangan oksigen (Aranatal noxia).
b. Kelahiran dengan alat bantu, dapat menyebabkan kecacatan otak bayi (brain injury), misalnya menggunakan vacum, tang verlossing.
c.Pendarahan pada ibu bisa terjadi akibat placenta previa, yaitu jalan keluar bayi yang tertutup oleh plasenta.
d. Kelahiran sungsang. Bayi dikatakan sungsang apabila kaki atau bokong bahkan tangan yang keluar dulu.
e. Tulang ibu yang tidak proporsional (Disproporsi sefalopelvik).

3. Pasca-natal
Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai (kurang lebih usia 18 tahun). Berikut adalah hal-hal yang dapat menyebabkan kecacatan pada anak di masa bayi (Desiningrum, 2016):
a. Penyakit infeksi bakteri (TBC), virus (meningitis, enchepalitis), diabetes melitus, penyakit panas tinggi dan kejang-kejang (stuip), radang telinga (otitis media), malaria tropicana.
b. Kekurangan zat makanan (gizi, nutrisi).
c. Kecelakaan.
d. Keracunan

B. Dampak adanya kelainan bagi individu.

Gangguan ataupun hambatan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus sedikit banyak berpengaruh terhadap permasalahan akademik anak disekolah. Menurut Suharsiwi (2017) ada beberapa dampak pada anak berkebutuhan khusus, sebagai berikut.
A. Dampak Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan memberikan dampak pads perilaku, seperti: sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan, Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya, membaca terlalu dekat, membaca banyak terlewati, cepat lelah ketika membaca/menulis, sering menggerakkan kepala ketika membaca, mengernyitkan mata ketika melihat pagan tulis, sering mengusap mata, mendongakkan kepala saat melihat benda jarak jauh, cenderung melihat dengan memiringkan kepala, berjalan sering menabrak benda di depannya, salah menyalin dalam jarak dekat, dsb (Suharsiwi, 2017).

B. Dampak Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran pada seseorang akan menimbulkan dampak sebagai berikut (Suharsiwi, 2017) :
1. Secara nyata tidak mampu mendengar
2. Terlambat perkembangan bahasa
3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
4. Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara secara lisan
5. Ucapan kata tidak jelas, kualitas suara aneh/ monoton
6. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
7. Banyak perhatian terhadap getaran
8. Keluar cairan “nanah” dari kedua telinga

C. Dampak Keterbatasan Intelektual
a. Ciri-ciri Fisik dan Penampilan anak gangguan intelektual
•Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil /besar
•Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia Perkembangan bicara/bahasa terlambat
•Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong)
•Koordinasi gerak kurang (gerakan sering tidak terkendali)
•Sering keluar ludah (cairan) dari mulut.
b. Dampak keterbatasan intelektual dalam belajar: keterampilan membaca, keterampilan motorik, dan keterampilan lainnya.

D. Dampak Gangguan Fungsi Otot & Alat Gerak
Dampak gangguan fungsi otot & alat gerak dapat dilukiskan oleh Asjhari (1996:33) sebagai berikut :
1. Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh.
2. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/ tidak terkendali).
3. Tardapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/ tidak sempuma/lebih kecil dari biasa.
4. Terdapat cacat pada alat gerak.
5. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam.
6. Kesulitan pada saat berdiri.
7. Hiperaktif/tidak dapat tenang.

E. Dampak Gangguan Emosi & Perilaku
Dampak gangguan emosi dan perilaku pada seseorang anak digambarkan oleh (Yusuf dalam Suharsiwi, 2017) sebagai berikut.
1. Anak yang mengalami gangguan perilaku, sering berkelahi, memukul, menyerang, bersifat pemarah, tidak penurut/ melawan peraturan, suka merusak baik milik diri sendiri, maupun orang lain, kasar, tidak sopan, tidak mau kerja sama, penentang, kurang perhatian pada orang lain, suka mengganggu, dan lain sebagainya.
2. Anak yang mengalami kecemasan dan menyendiri, sering merasa tegang, rasa takut bersalah, cemas, pemalu, menyendiri, mengasingkan diri, tidak punya teman, perasaan tertekan, sedih, sensitif, mudah merasa disakiti hatinya, merasa rendah diri, merasa tidak berharga, mudah frustasi, kurang keyakinan, pendiam.
3. Anak yang agresif sosial sering memiliki perkumpulan yang tidak baik, berani mencuri, loyal terhadap teman \yang suka melanggar hukum, suka begadang sampai larut malam, melarikan diri dari sekolah, melarikan dari rumah.
4. Individu yang tidak pernah dewasa, seperti; perhatiannya terbatas, kurang konsentrasi, melamun, kaku, canggung, pasif, kurang inisiatif, mudah digerakkan, lamban, ceroboh, mudah bosan, kurang tabah, tidak rapi.
F. Dampak Keberbakatan
Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas diatas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
G. Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
Anak yang berkesulitan belajar spesifik (spesifik learning disability) adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalan tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika, diduga disebabkan karena faktor disfungsi neorologis, bukan disebabkan karena factor inteligensi (intelegensinya normal bahkan ada yang diatas normal), sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

H. Dampak Gangguan Autisme
Dampak dari segi interaksi sosial anak autisme dapat dikenal dengan mengamati interaksi sosialnya yang ganjil dibandingkan anak pada umurnya seperti :
1) Menolak bila ada yang hendak memeluk.
2) Tidak mengangkat kedua lengannya bila diajak untuk digendong.
3) Ada gerakan pandangan mata yang abnormal.
4) Gagal menunjukkan suatu objek kepada orang lain.
5) Sebagian anak autisme acuh dan tidak bereaksi terhadap pendekatan orangtuanya, sebagian lainnya malahan merasa terlalu cemas bila berpisah dan melekat pada orangtuanya.
6) Gagal dalam mengembangkan permainan bersama teman-teman sebayanya, mereka lebih suka menyendiri.
7) Keinginan untuk menyendiri sering tampak pada masa kanak-kanak dan akan makin berkurang sejalan dengan bertambah usianya.
8) Tidak mampu memahami aturan-aturan yang berlaku dalam interaksi sosial.
9) Tidak mampu untuk memahami ekspresi wajah orang, atau pun untuk mengekspresikan perasaanya baik dalam bentuk vokal ataupun dalam ekspresi wajah.

I. Dampak Gangguan Pemusatan Perhatian
Sutardi (dalam Suharsiwi, 2017) mengemukakan Gangguan Pemusatan Perhatian memberikan dampak sebagai berikut:
a. Kurang perhatian
1) Sering gagal menyelesaikan pekerjaan yang sudah dimulai
2) Sering tampak seperti tidak mendengarkan atau tidak memperhatikan
3) Mudah bingung atau mudah terkecoh
b. Impulsif
1) Kesulitan untuk mengikuti suatu aktivitas permainan
2) Sering bertindak sebelum berpikir
3) Mengubah-ubah aktivitas dari yang satu ke yang lain
c. Hiperaktivitas
1) Berlari-lari dan memanjat-manjat secara berlebihan
2) Gelisah secara berlebihan
3) Sering mengembara tanpa tujuan

Sekian terimakasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bu
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Shonia Amanda -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu
Nama : Shonia Amanda
Npm : 2113054015

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan adanya kelainan
- genetik yang diwariskan orangtua kepada anak
-Pre-Natal
Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran.
-faktor lingkungan yang berisiko contohnya polusi udara, merokok, atau alkohol selama masa perkembangan.

Dampak adanya kelainan
A. Dampak Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan memberikan dampak pads perilaku, seperti: sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan, Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya, membaca terlalu dekat.
B. Dampak Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran pada seseorang akan menimbulkan dampak seperti
Secara nyata tidak mampu mendengar,Terlambat perkembangan bahasa
,Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi.
C.Keterbatasan Fungsional: Kelainan dapat membatasi kemampuan fisik, kognitif, atau komunikasi individu, sehingga mereka mungkin memerlukan bantuan atau dukungan ekstra.
D. Dampak Keterbatasan Intelektual
a. Ciri-ciri Fisik dan Penampilan anak gangguan intelektual Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil /besar
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by afrida mega sari -
Nama: Afrida Mega Sari
Kelas : 5 A
Npm : 2113054063

1.Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus diantaranya:

Heriditer ilustrasi

Anak ABK di suatu terjadi ketika kedua orang tuanya memiliki gen yang sama. Gen yang sama itu dimungkinkan masih adanya jalinan darah atau saudara dari pasangan suami istri tersebut. Hal tersebut memiliki risiko tinggi atau melahirkan anak kelainan kromosom salah satunya adalah dawn syndrome atau mongolism.dawn syndrome atau mongolism merupakan kelebihan kromosom pada pasangan kromosom kedua 1 yang lebih dikenal dengan trisomi 21 dimana pada manusia terdapat 23 pasang kromosom. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab yang berdasarkan keturunan atau genetik merupakan kelainan kromosom pada kelompok faktor penyebab herediter masih ada kelainan bahwa non genetis seperti kelainan prematur dan BBLR.

Infeksi

Infeksi yang disebabkan karena adanya serangan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung terjadinya kelainan seperti infeksi TORCH, rubella chitomegalo virus atau herpes dan polio dan lain sebagainya .

Keracunan

Anak ABK biasanya juga disebabkan keracunan dari obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibunya saat ibunya sedang hamil. Keracunan yang dimaksud itu bukan hanya keracunan bagi ibu hamil tetapi juga keracunan makanan yang dimakan anak.

Kekurangan gizi

Masa tumbuh kembang sangat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak terutama pada 2 tahun pertama kehidupan kurangnya gizi dapat terjadi karena adanya kelainan metabolisme maupun penyakit parasit pada anak seperti cacingan.



2.Terdapat tiga faktor penyebab anak berkebutuhan khusus


Faktor internal

Pada faktor ini di mana kondisi yang dialami oleh anak contohnya seorang anak memiliki kebutuhan

Faktor eksternal
Pada dasarnya faktor eksternal anak ABK foktor yang berasal dari luar diri anak contohnya anak yang sering mengalami bullying akan menjadikan anak tersebut susah konsentrasi.

Kombinasi exsternal dan internal

Anak yang mengalami faktor eksternal dan internal inin akan lebih sulit memperhatikan sesuatu. Jadi anak ini membutuhkan perhatian yang kusus agar pembelajaran dapat dia pahami dengan baik
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by CHANTY.OKVIRASWASTI 2113054047 -
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Chanty Okviraswasti
Npm : 2113054047
Izin memberikan pendapat bu,
Jelaskan apa saja yang menyebabkan adanya kelainan?
kelainan genetik terjadi karena peristiwa nondisjunction yaitu kegagalan sepasang kromosom untuk memisahkan selama meiosis, yang merupakan proses di mana sel telur dan spermamereplikasi diri dan membagi. Sedangkan dalam perspektif al-Qur’an manusia yang tidak normal dan mempunyai kelainan genetika, merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Saudara-saudara kita yang diciptakan oleh Allah SWT dengan segala kekurangannya bukan
sebagai bahan-bahan olok-olok, tapi harus dibantu dengan bekal ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia normal dan saling menghargai
satu sama lain.

Jelaskan dampak adanya kelainan bagi individu?
1. Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis, terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan yang berkaitandengan fisik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya, bahkan pada berkebutuhan khusus taraf berat dan sangat berat baru mampu berjalan di usia limatahun atau ada yang tidak mampu berjalan sama sekali. Tanda keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus yang kurang mampu mengkoordinasi gerak antaralain: kurang mampu koordinasi sensori motor, melakukan gerak yang tepat danterarah, serta menjaga kesehatan.
2. Dampak Psikologis
Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan jiwa lainnya, karenakeadaan mental yang labil akan menghambat proses kejiwaan dalam tanggapannyaterhadap tuntutan lingkungan. Kekurangan kemampuan dalam penyesuaian diri yangdiakibatkan adanya ketidaksempurnaan individu, akibat dari rendahnya ”self esteem”dan dimungkinkan adanya kesalahan dalam pengarahan diri (self direction).
3. Dampak Sosiologis
Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau individu disekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhankhusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan dalam keluarga. Keluargasebagai suatu unit sosial di masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khususmerupakan musibah, kesedihan, dan beban yang berat. Kondisi itu termanifestasidengan reaksi yang bermacam-macam, seperti : kecewa, shock, marah, depresi, rasa bersalah dan bingung. Reaksi yang beraneka ini dapat mempengaruhi hubunganantara anggota keluarga yang selamanya tidak akan kembali seperti semula.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Dzita Dwi Astuti -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Dzita Dwi Astuti
NPM : 2113054029

Izin memberikan pendapat
FAKTOR PENYEBAB KELAINAN
Abdul (2006: 6-27) dalam bukunya memaparkan beberapa penyebab terjadinya kelainan pada anak secara lebih spesifik yaitu antara lain:
1. Penyebab Anak Retardasi Mental
faktor latar belakang sosial ekonomi orang tua yang rendah, faktor genetik, dan lingkungan sosial, kerusakan fisik otak, karena down's sindrom, phenylketunuria, dan penyakit Tay-Sachs.
2. Penyebab ketidakmampuan belajar
Penyebab ketidakmampuan belajar dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori penyebab, yaitu karena disfungsi otak, gangguan biokemik, faktor genetik, dan faktor lingkungan.
3. Penyebab Gangguan Emosional
Pengalaman lingkungan dan gangguan sekitar di duga menjadi faktor penyebab gangguan emosional.
4. Anak dengan gangguan bahasa dan wicara
Beberapa penyebab kelainan wicara yang nyata menurut para ahli memiliki implikasi penting untuk menyeleksi intervensi. Misalnya gangguan suara dan artikulasi kadang disebabkan oleh abnormalitas muka dan mulut yang dapat mempengaruhi kegunaan lidah. bibir. Bagian hidung, telinga, gigi, dan langit-langit mulut
5. Penyebab Kerusakan Pendengaran
Penyebab kerusakan pendengaran dapat di klasifikasikan ke dalam tiga lokasi masalah, yaitu kerusakan pada telinga luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.
6. Anak dengan gangguan atau kerusakan pengelihatan
Penyebab kerusakan visual secara umum adalah karena kesalahan refraki yang berkaitan dengan lipatan sinar cahaya oleh mata.
7. Penyebab Kelainan Fisik
Faktor kelainan fisik disebabkan oleh faktor genentik, kelukaan, kecelakaan, dan faktor penyakit.
8. Anak Berbakat
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap lahirnya anak yang berbakat faktor-faktor tersebut diantaranya faktor genetik atau keturuan (faktor biologik). faktor gizi yang lebih baik yang dikonsumsi ibu hamil, dan ibu hamil bebas dari anggan kesehatan, infeksi, dan penyakit selama kehamilan juga merupakan faktor pendudkung bagi lahirnya bayi yang berbakat.

DAMPAK TERJADINYA KELAINAN
1. Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis, terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan yang berkaitan dengan fisik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya, bahkan pada berkebutuhan khusus taraf berat dan sangat berat baru mampu berjalan di usia lima tahun atau ada yang tidak mampu berjalan sama sekali. Tanda keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus yang kurang mampu mengkoordinasi gerak antara lain: kurang mampu koordinasi sensori motor, melakukan gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan.
2. Dampak Psikologis
Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan jiwa lainnya, karena keadaan mental yang labil akan menghambat proses kejiwaan dalam tanggapannya terhadap tuntutan lingkungan. Kekurangan mampuan dalam penyesuaian diri yang diakibatkan adanya ketidaksempurnaan individu, akibat dari rendahnya "self esteem dan dimungkinkan adanya kesalahan dalam pengarahan diri (self direction).
3. Dampak Sosiologis
Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau individu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan dalam keluarga. Keluarga sebagai suatu unit sosial di masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus merupakan musibah, kesedihan, dan beban yang berat. Kondisi itu termanifestasi dengan reaksi yang bermacam-macam, seperti : kecewa, shock, marah, depresi, rasa bersalah dan bingung. Reaksi yang beraneka ini dapat mempengaruhi hubungan antara anggota keluarga yang selamanya tidak akan kembali seperti semula.

Terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by DANDI.SEPTO21 DANDI.SEPTO21 -
assalamualaikum wr. wb
nama. : dandi septo nugroho
npm : 2113054046



Faktor-Faktor Penyebab Kelainan:
Kelainan atau gangguan perkembangan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kelainan termasuk:
Faktor Genetik: Kelainan genetik dapat terjadi karena mutasi atau gangguan dalam struktur kromosom. Contohnya adalah sindrom Down yang disebabkan oleh kromosom ekstra pada pasangan ke-21.
Faktor Lingkungan: Paparan kepada faktor-faktor lingkungan selama kehamilan atau masa perkembangan awal anak dapat memengaruhi perkembangan normal. Ini termasuk terpapar zat beracun atau infeksi selama kehamilan.
Kombinasi Genetik dan Lingkungan: Dalam beberapa kasus, kelainan dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Contohnya adalah gangguan spektrum autisme (ASD), di mana faktor genetik dan lingkungan memiliki peran.

Dampak Adanya Kelainan Bagi Individu:
Dampak kelainan pada individu dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat kelainan yang dialami. Beberapa dampak umum meliputi:
Keterbatasan dalam Fungsi Fisik: Kelainan fisik dapat membatasi kemampuan individu dalam bergerak, berkomunikasi, atau merawat diri sendiri.
Keterbatasan dalam Kemampuan Belajar: Individu dengan kelainan kognitif atau intelektual mungkin mengalami kesulitan dalam belajar, memahami informasi, atau mengejar pendidikan yang sama dengan teman sebaya.
Isolasi Sosial: Beberapa kelainan dapat memengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi sosial atau memahami norma sosial. Ini dapat menyebabkan isolasi dan kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
Stigma dan Diskriminasi: Individu dengan kelainan sering menghadapi stigma atau diskriminasi dari masyarakat, yang dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis mereka.
Dampak pada Keluarga: Keluarga individu dengan kelainan juga dapat mengalami tekanan emosional dan fisik yang lebih besar karena perawatan dan dukungan yang diperlukan.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Azizah Zuhdiyyah21 -
Nama : Azizah Zuhdiyyah
NPM : 2113054057

1. Faktor-Faktor penyebab kelainan
1. Faktor Genetik: Kelainan genetik dapat diwariskan dari orangtua ke anak. Contohnya adalah sindrom Down, sindrom Williams, atau distrofi otot. Mutasi genetik atau kromosom tambahan bisa menjadi penyebabnya.
2. Komplikasi Prenatal: Beberapa faktor yang terjadi selama masa kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin. Ini meliputi paparan kepada infeksi seperti rubella atau toksoplasmosis, penggunaan alkohol atau obat terlarang oleh ibu hamil, dan masalah gizi selama kehamilan.
3. Kelainan Perkembangan Otak: Kelainan pada otak yang terjadi selama perkembangan prenatal atau pada awal kehidupan anak dapat menyebabkan berbagai gangguan perkembangan, seperti cerebral palsy atau gangguan spektrum autisme.
4. Komplikasi Persalinan dan Neonatal: Persalinan yang rumit atau masalah yang muncul selama neonatal (periode segera setelah kelahiran) dapat memengaruhi perkembangan anak. Contohnya adalah hipoksia (kekurangan oksigen selama persalinan) atau cedera kepala traumatis saat lahir.
5. Faktor Lingkungan: Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang juga dapat berperan dalam kelainan berkebutuhan khusus. Paparan toksin, kurangnya stimulasi perkembangan, atau kondisi lingkungan yang tidak sehat dapat memiliki dampak negatif.
6. Infeksi dan Penyakit: Beberapa infeksi atau penyakit yang terjadi selama masa perkembangan anak dapat menyebabkan kelainan. Contohnya adalah infeksi rubella selama masa kehamilan atau ensefalitis yang merusak otak.
7. Faktor Keturunan: Terkadang, kelainan dapat terjadi karena faktor keturunan yang tidak diketahui atau sulit diidentifikasi. Ini dapat terjadi meskipun tidak ada riwayat kelainan genetik dalam keluarga.
8. Trauma atau Kecelakaan: Cedera serius atau trauma yang terjadi selama masa kanak-kanak juga dapat menyebabkan kelainan, seperti cedera otak traumatis.
9. Paparan Zat Beracun: Paparan zat beracun seperti timbal atau merkuri, baik selama masa prenatal maupun pasca kelahiran, dapat merusak perkembangan anak dan menyebabkan kelainan.

2. Dampak dari kelainan
1. Dampak pada Anak Berkebutuhan Khusus:
- Perkembangan Terlambat: Anak dengan kelainan mungkin mengalami perkembangan fisik, kognitif, atau sosial yang lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka.
- Keterbatasan Fisik: Anak dengan keterbatasan fisik mungkin memiliki kesulitan dalam bergerak, berkomunikasi, atau melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kesulitan Belajar: Anak dengan gangguan pembelajaran atau masalah perkembangan kognitif dapat mengalami kesulitan dalam belajar, membaca, menulis, atau berhitung.
- Isolasi Sosial: Beberapa anak mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dan merasa terisolasi dari teman sebaya mereka.

2. Dampak pada Keluarga:
- Stres Emosional: Keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus mungkin mengalami stres emosional yang tinggi karena tuntutan dan tantangan yang terkait dengan perawatan dan dukungan anak.
- Perubahan Gaya Hidup: Perawatan anak berkebutuhan khusus dapat memengaruhi gaya hidup keluarga, termasuk perubahan dalam rutinitas harian, perjalanan, dan waktu luang.
- Beban Finansial: Perawatan medis, terapi, dan peralatan khusus dapat menghasilkan beban finansial yang signifikan bagi keluarga.
- Keterbatasan Waktu: Orangtua mungkin harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk merawat anak mereka, yang dapat memengaruhi pekerjaan, waktu luang, dan hubungan sosial mereka.

3. Dampak pada Masyarakat dan Sekolah:
- Pendidikan Inklusif: Masyarakat dan sekolah harus bekerja keras untuk menyediakan pendidikan inklusif yang memungkinkan anak berkebutuhan khusus berpartisipasi sepenuhnya dalam lingkungan pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya.
- Penghormatan Diri dan Penerimaan: Masyarakat harus mempromosikan penghormatan diri dan penerimaan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, membantu mereka merasa termasuk dan diterima oleh lingkungan sekitarnya.

4. Dampak Positif:
- Kecemerlangan dan Kekuatan: Anak-anak berkebutuhan khusus sering kali memiliki kecemerlangan dan kekuatan yang unik. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat mengembangkan potensi mereka dan membuat kontribusi berharga pada masyarakat.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by NABILA.APRILIZA NABILA.APRILIZA -
Assalamualaikum wr.wb,

Nama : Nabila Apriliza
Npm : 2113054003
Kelas : 5 A

Izin berpendapat bu, yang menyebabkan adanya kelainana adalah dengan anak kekurangan gizi bisa menyebabkan pada kelainan yang disebut Pre-natal hal ini terjadi semasa anak dalam kandungan seperti misal keracunan alcohol, Peri-natal terjadi kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang sesaat setelah proses kelahiran, Pasca-natal, setelah anak dilahirkan sebelum usia perkembangan selesai. Dampak kelainan bagi individu bisa terjadi dampak fisiologis, dampak psikologis, dan dampak sosiologis

Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by NI'MATUR ROHMAH ISNAINI -
○Nama : Ni'matur Rohmah Isnaini
○Npm : 2113054001
○Kelas : 5A

Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan KhususPenyebab anak berkebutuhan khusus terjadi dalam beberapa periode kehidupan anak, yaitu :a. Sebelum kelahiranPenyebab yang terjadi sebelum proses kelahiran, dalam hal ini berarti ketika anak dalam kandungan, terkadang tidak disadari oleh ibu hamil. Faktor-faktor tersebut antara lain :
○- Gangguan Genetika : Kelainan Kromosom, TransformasiKelainan kromosom kerap diungkap dokter sebagai penyebab keguguran, bayi meninggal sesaat setelah dilahirkan, maupun bayi yang dilahirkan sindrom down. Kelainan kromosom ini umumnya terjadi saat pembuahan, yaitu saat sperma ayah bertemu sel telur ibu. Hal ini hanya dapat diketahui oleh ahlinya saja, tidak kasat mata sehingga para ibu hamil tidak dapat memprediksikannya. Untuk mengetahui bahwa proses tansformasi kromosom berjalan normal membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk uji laboratoriumnya.
○- Infeksi Kehamilan Iinfeksi saat hamil dapat mengakibatkan cacat pada janin. Penyebabnya adalah parasit golongan protozoa yang terdapat pada binatang seperti kucing, anjing, burung, dan tikus. Gejala umumnya seperti mengalami gejala berupa demam, flu, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Faktor ini terjadi bisa dikarenakan makanan atau penyakit. Infeksi kehamilan dapat diketahui jika si ibu rutin memeriksakan kehamilannya sehingga jika ada indikasi infeksi kehamilan dapat segera diketahui. Bisa juga infeksi terjadi karena adanya penyakit tertentu dalam kandungan si ibu hamil.
○- Usia Ibu Hamil (high risk group)Ada beberapa hal yang menyebabkan ibu beresiko hamil, antara lain : riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik(misalnya, riwayat keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir mati); tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm; ibu hamil yang kurus/berat badan kurang; usia ibu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun; sudah memiliki 4 anak atau lebih; jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun; ibu menderita anemia atau kurang darah; tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak pada tungkai; kelainan letak janin atau bentuk panggul ibu tidak normal; riwayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi,asma dll.
○- Keracunan Saat Hamil
○Keracunan kehamilan sering disebut Preeclampsia (pre-e-klam-sia) atau toxemia adalah suatu gangguan yang muncul pada masa kehamilan, umumnya terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu.
○Gejala-gejala yang umum adalah tingginya tekanan darah, pembengkakan yang tak kunjung sembuh dan tingginya jumlah protein di urin. Keracunan kehamilan sering terjadi pada kehamilan pertama dan pada wanita yang memiliki sejarah keracunan kehamilan di keluarganya. Resiko lebih tinggi terjadi pada wanita yang memiliki banyak anak, ibu hamil usia remaja, dan wanita hamil di atas usia 40 tahun. Selain itu, wanita dengan tekanan darah tinggi atau memiliki gangguan ginjal sebelum hamil juga beresiko tinggi mengalami keracunan kehamilan . Penyebab sesungguhnya masih belum diketahui.Cara mengatasinya adalah dengan cara melahirkan untuk melindungi bayi dan ibunya. Namun jika kelahiran tidak memungkinkan karena usia kandungan yang terlalu dini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi keracunan kelahiran sampai bayi dinyatakan cukup umur untuk bisa dilahirkan. Langkah-langkah tersebut meliputi penurunan tekanan darah dengan cara istirahat total (bed-rest) atau dengan obat-obatan yang direkomendasi dokter, dan perhatian khusus dari dokter.
○- Pengguguran Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Secara medis, pengguguran kandungan adalah berakhirnya kehamilan sebelum fetus dapat hidup sendiri diluar kandungan. Batas umur kandungan 28 minggu dan berat fetus kurang dari 1000 gram.Penyebab penggguran kandungan antara lain : kelainan ovum (kelainan kromosom); penyakit ibu (Infeksi akut, kelainan endokrin, trauma, kelainan kandungan); kelainan Plasenta; gangguan hormonal; dan Abortus buatan/ provokatus (sengaja di gugurkan).Penggguran kandungan dikarenakan hal-hal seperti : kerja fisik yang berlebihan; mandi air panas; melakukan kekerasan di daerah perut; 9obat pencahar; obat-obatan dan bahan-bahan kimia; electric shock untuk merangsang rahim; dan menyemprotkan cairan ke dalam liang vagina.
○- Lahir Prematur Menurut dr Suyanto, Sp.OG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Budi Kemuliaan, bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang bulan menurut masa gestasinya (usia kehamilannya). Adapun masa gestasi normal adalah 38-40 minggu. Dengan demikian bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum masa gestasi si ibu mencapai 38 minggu.
○b. Selama proses kelahiranSetiap ibu berharap mengalami proses melahirkan yang normal dan lancar. Berikut akan dibahas beberapa proses kelahiran yang dapat menyebabkan anak berkebutuhan khusus, antara lain :
○-Proses kelahiran lama (Anoxia), prematur, kekurangan oksigen Tanda-tanda bayi lahir prematur sama seperti bayi lahir normal, hanya saja proses pelahirannya lebih awal dari seharusnya. Proses melahirkan yang lama dapat mengakibatkan bayi kekurangan oksigen.Penyebab bayi lahir prematur terbagi dalam dua hal, dari sang ibu dan bayi itu sendiri. Sebab yang berasal dari ibu antara lain : pernah mengalami keguguran (abortus) atau pernah melahirkan bayi prematur pada riwayat kehamilan sebelumnya; kondisi mulut rahim lemah sehingga rahim akan terbuka sebelum usia kehamilan mencapai 38 minggu; si ibu menderita beberapa penyakit (semisal penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis, gondok); ibu yang sangat muda (kurang dari 16 tahun) dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun). Sementara sebab yang berasal dari bayi sendiri antara lain : bayi dalam kandungan berat badannya kurang dari 2,5 kilogram; kurang gizi; posisi bayi dalam keadaan sungsang.
○- Kelahiran dengan alat bantu : VacumVacum adalah suatu persalinan buatan dengan cara menghisap bayi agar keluar lebih cepat. Vacum ini dikhawatirkan membuat kepala bayi terjepit sehingga akan terjadi kecelakaan otak gangguan pada otak.
○- Kehamilan terlalu lama: > 40 minggu Kehamilan yang terlalu lama dikhawatirkan membuat keadaan bayi di dalam rahim mengalami kelainan dan keracunan air ketuban. Karenanya jika usia kandungan sudah melewati masa melahirkan dianjurkan pada ibu hamil untuk segera melahirkan dengan cara yang memungkinkan sesuai kondisi ibu dan bayi.
○c. Setelah kelahiran
○Setelah proses kelahiran pun tidak otomatis bayi aman dari kelainan yang mengakibatkan nanti anak menjadi berkebutuhan khusus.
○Berikut beberapa hal yang menyebabkan anak berkebutuhan khusus tersebut antara lain :
○-Penyakit infeksi bakteri (TBC), virusPenyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang menyerang paru-paru. Setelah proses kelahiran, bayi dikhawatirkan teserang bakteri atau virus yang dapat menyebabkan penyakit tertentu dan menyebabkan kelainan pada anak secara fisik maupun mental.
○- Kekurangan zat makanan (gizi, nutrisi)Gizi merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dapat dibayangkan jika bayi mengalami kekurangan gizi, kelainan apa saja yang dapat dialaminya di masa kehidupannya mendatang. Kelainan yang akan dialami anak mencakup kelainan fisik, mental, bahkan prilaku. Karenanya gizi harus dipenuhi setelah anak lahir, baik dari ASI dan juga nutrisi makanannya.
○- Kecelakaan
○Pada bayi, umumnya kecelakaan terjadi karena jatuh, tergores benda tajam, tersedak, tercekik atau tanpa sengaja menelan obat-obatan dan bahan kimia yang diletakkan di sembarang tempat. Kecelakaan seperti ini disebabkan kelalaian orang dewasa di sekitarnya.
○- Keracunan
○Bahaya keracunan yang sering terjadi pada anak adalah menelan obat berlebihan (overdosis) karena orang tua menaruh obat sembarangan. Potensi keracunan lainnya menelan cairan kosmetik ibunya, cairan pembersih untuk rumah dan cairan pembasmi serangga, dan bahan beracun lainnya. Untuk menghindarinya, berikut yang harus dilakukan: letakkansemua barang-barang yang menimbulkan potensi keracunan seperti bahan-bahan pembersih, pewangi pakaian, pupuk, dan lainnya di tempat tinggi dan tak mudah dijangkau. Bila perlu, kunci lemari khusus tersebut. Simpanlah tetap bersama pembungkusnya.

Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis, terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan yang berkaitan dengan fisik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya, bahkan pada berkebutuhan khusus taraf berat dan sangat berat baru mampu berjalan di usia lima tahun atau ada yang tidak mampu berjalan sama sekali. Tanda keadaan fisik penyandang berkebutuhan khusus yang kurang mampu mengkoordinasi gerak antara lain: kurang mampu koordinasi sensori motor, melakukan gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan.
Dampak Psikologis
Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan jiwa lainnya, karena keadaan mental yang labil akan menghambat proses kejiwaan dalam tanggapannya terhadap tuntutan lingkungan. Kekurangan kemampuan dalam penyesuaian diri yang diakibatkan adanya ketidaksempurnaan individu, akibat dari rendahnya ”self esteem” dan dimungkinkan adanya kesalahan dalam pengarahan diri (self direction).
Dampak Sosiologis
Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau individu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan dalam keluarga. Keluarga sebagai suatu unit sosial di masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus merupakan musibah, kesedihan, dan beban yang berat. Kondisi itu termanifestasi dengan reaksi yang bermacam-macam, seperti : kecewa, shock, marah, depresi, rasa bersalah dan bingung. Reaksi yang beraneka ini dapat mempengaruhi hubungan antara anggota keluarga yang selamanya tidak akan kembali seperti semula.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

by Dias Meitasari -
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Dias Meitasari
Npm : 2113054051

Jelaskan apa saja yang menyebabkan adanya kelainan?
a. Penyebab prenatal, penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Kehati-hatian ibu selama kehamilan merupakan satu usaha untuk mencegah beraksinya berbagai penyebab yang memungkinkan terjadinya kelainan.
b. Penyebab perinatal, penyebab yang muncul pada saat atau waktu proseskelahirran, seperti terjadinya benturan atau infeksi ketikan melahirkan, proses kelahiran dengan penyedotan, pemberian oksigen yang terlampaulama bagi anak yang lahir prematur
c. Penyebab postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah proses kelahiran, misalnya kecelakaan, jatuh, atau kena penyakit tertentu.

Jelaskan dampak adanya kelainan bagi individu?
a. Bagi anak, kelainan akan mempengaruhi perkembangannya dan berdampak selama hidupnya. Intensitas dampak ini dipengaruhi pula oleh jenis dan tingkat kelainan yang diderita, serta masa munculnya kelainan.
b. Bagi keluarga, dampak kelainan bervariasi, namun pada umumnya keluarga merasa shock dan tidak siap menerima kelainan (khususnya yang di bawah normal) yang diderita oleh anaknya
c. Bagi masyarakat, keberadaan ABK mendorong masyarakat untuk berbuat sesuatu untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.