Tugas analisis

Tugas analisis

Tugas analisis

Number of replies: 30
berikan analisa mu mengenai penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, muali dari bagaimana cara menanamkannya , hambatan hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi apa yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita. 
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Rosa ananta Febrianti 2213053288 གིས-
Nama : Rosa ananta Febrianti
Npm : 2213053288

* Terkait dengan pendidikan berbasis karakter, Koesoema
(2010: 135) mengemukakan bahwa pendidikan karakter hanya
akan menjadi sekadar wacana jika tidak dipahami secara lebih utuh
dan menyeluruh dalam konteks pendidikan nasional kita. Bahkan,
pendidikan karakter yang dipahami secara parsial dan tidak tepat
sasaran justru malah bersifat kontraproduktif bagi pembentukan
karakter anak didik. Pendekatan parsial yang tidak didasari pendekatan
pedagogi yang kokoh alih-alih menanamkan nilai-nilai keutamaan
dalam diri anak, malah menjerumuskan mereka pada perilaku kurang
bermoral.
Karakter yang mutlak dibutuhkan bukan hanya di lingkungan
sekolah saja, tetapi di lingkungan sosial dan juga di lingkungan
rumah. Bahkan sekarang ini pesertanya bukan lagi anak usia dini
hingga remaja, tetapi pi juga meliputi usia dewasa. Tetapi penting untuk
segara dikemukakan sebagaimana terlihat dalam pernyataan Phillips
bahwa pendidikan karakter haruslah melibatkan semua pihak; rumah
tangga dan keluarga; sekolah; dan lingkungan sekolah lebih luas
(masyarakat).
* Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,
sekolah, masyarakat atau pemerintah. Sekolah sebagai pembentuk
kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang
pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga.
* Masyarakat pun memiliki peran yang tidak kalah pentingnya
dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa. Dalam hal ini yang
dimaksud dengan masyarakat disini adalah orang yang lebih tua yang
“ tidak dekat “, “ tidak dikenal “ “ tidak memiliki ikatan famili “ dengan
anak tetapi saat itu ada di lingkungan sang anak atau melihat tingkah
laku si anak.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Rafa Lola Amanda 2213053245 གིས-
Nama : Rafa Lola Amanda
NPM : 2213053245

Pengajaran nilai dan moral merupakan aspek penting dalam pengembangan karakter individu. Dalam keluarga, nilai-nilai dan moral dapat dipupuk melalui keteladanan orang tua, komunikasi terbuka dan berbagi pengalaman yang mendukung pembelajaran nilai-nilai positif. Di sekolah, guru dapat menghubungkan pembelajaran formal dengan pendidikan nilai melalui kegiatan ekstrakurikuler, proyek kolaboratif, dan pengalaman sosial.

Hambatan penerapan nilai dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian perkataan dan tindakan, kurangnya dukungan dari lingkungan atau ketidaksesuaian nilai yang diajarkan di rumah dan di sekolah. Selain itu, pengaruh media dan teman sebaya juga bisa menjadi faktor penghambat.

Mengatasi hambatan ini memerlukan keterlibatan aktif keluarga, sekolah, dan masyarakat. Komunikasi terbuka antar semua pihak dapat membantu menciptakan konsistensi nilai. Menerapkan kebijakan sekolah yang mendukung pembentukan karakter dan memasukkan nilai-nilai secara keseluruhan ke dalam kurikulum dapat menjadi langkah strategis.

Trik dan strategi yang efektif meliputi:
1. Keterlibatan Orang Tua : Mendorong orang tua untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung nilai-nilai yang diajarkan di sekolah.
2. Pengalaman langsung: memberikan pengalaman langsung yang mendukung nilai-nilai positif, misalnya melalui kegiatan sosial atau sukarela.
3. Penguatan positif: Memberikan penguatan dan penghargaan positif atas perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai yang diinginkan.
4. Role model : Memberikan teladan positif dari tokoh sekolah, keluarga atau masyarakat.
5. Pendekatan yang konsisten: menyelaraskan pesan-pesan moral dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat agar anak menerima pesan-pesan yang konsisten.
6. Refleksi diri: Mendorong refleksi diri anak untuk memahami dampak nilai dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Azzahra Rindra Tiara 2213053117 གིས-
Nama : Azzahra Rindra Tiara
NPM : 2213053117
Kelas : 3/I

Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yaitu:
1. Lingkungan Keluarga
- orang tua dapat memberikan contoh-contoh nilai dan moral yang baik kepada anak karena anak kan lebih mencontoh perilaku orang tuanya.
- orang tua mengajarkan kepada anak untuk menanamkan nilai kejujuran, kerukunan, kerjasama, sopan santun, dan disiplin.
2. Lingkungan Sekolah
- kebiasaan berdoa sebelum memulai pelajaran
- tidak membedakan siswa yang pintar dan kurang pintar
- mengajarkan saling menghargai pendapat orang lain
- mengajarkan untuk melakukan tugas masing-masing yang menjadi tanggung jawabnya
3. Lingkungan Masyarakat
- menghormati sesama manusia tua atau muda
- berperilaku sopan terhadap siapapun dan di manapun
- bertegur sapa dengan tetangga, teman atau siapapun.

Adapun hambatan-hambatan proses penanaman nilai dan moral yaitu tidak adanya contoh perilaku baik dari orang tua, lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orang tua untuk bertemu anak, dan pergaulan yang tidak dibatasi. Trik atau strategi yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita yaitu dengan mengadakan sosialisasi penanaman nilai dan moral baik, melalui mata pelajaran PPKn yang diajarkan di sekolah, membiasakan peserta didik untuk berdoa sebelum belajar, melaksanakan upacara bendera, membiasakan anak untuk selalu sopan terhadap siapapun, membatasi pergaulan anak agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang tidak baik.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Nadia Ayu Nurjanah 2213053119 གིས-
Nama : Nadia Ayu Nurjanah
NPM : 2213053119
Kelas : 3 / i

Penanaman Nilai dan Moral di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat: Analisis dan Strategi

1. Lingkungan Keluarga:
Cara Menanamkannya: Orangtua dapat menanamkan nilai dan moral melalui contoh, komunikasi terbuka, dan partisipasi aktif dalam kehidupan anak. Diskusi moral, kegiatan bersama, dan memberikan tanggung jawab dapat membentuk karakter anak.
Hambatan: Ketidakcocokan antara nilai yang diajarkan dan perilaku orangtua, serta ketidakberlanjutan interaksi keluarga karena faktor-faktor eksternal, dapat menjadi hambatan. Ketidaksetujuan antara orangtua dalam memberikan nilai moral juga dapat membingungkan anak.
Strategi: Konsistensi dalam penerapan nilai, komunikasi efektif antaranggota keluarga, serta menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral anak dapat mengatasi hambatan tersebut.

2. Lingkungan Sekolah:
Cara Menanamkannya: Sekolah dapat menggunakan kurikulum pendidikan karakter, kegiatan ekstrakurikuler, dan melibatkan guru sebagai role model moral. Keterlibatan siswa dalam proyek sosial juga membantu menginternalisasi nilai.
Hambatan: Kurangnya penekanan pada pendidikan karakter, terlalu fokus pada aspek akademis, dan ketidaksesuaian nilai antara lingkungan sekolah dan keluarga dapat menghambat proses ini.
Strategi: Integrasi pendidikan karakter dalam seluruh kurikulum, pelibatan guru sebagai mento dan pembimbing moral, serta pendekatan pembelajaran yang mengaitkan nilai dengan situasi kehidupan nyata dapat meningkatkan efektivitas penanaman nilai di sekolah.

3. Lingkungan Masyarakat:
Cara Menanamkannya: Masyarakat memengaruhi nilai melalui norma dan budaya. Partisipasi dalam kegiatan sosial, pembentukan komunitas yang mendukung nilai-nilai positif, dan memberikan peran kepada tokoh-tokoh masyarakat dalam mendidik moral anak-anak.
Hambatan: Masyarakat yang mungkin tidak konsisten dalam mengaplikasikan nilai, serta pengaruh media dan lingkungan sekitar yang tidak mendukung perkembangan moral anak, dapat menjadi hambatan.
Strategi: Penguatan norma sosial positif melalui pendidikan masyarakat, kolaborasi antara lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat, serta peningkatan kesadaran akan pengaruh media adalah strategi yang dapat diterapkan.

Dengan menggabungkan upaya dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta menerapkan strategi yang holistik dan berkelanjutan, kita dapat membantu anak-anak agar penanaman nilai dan moral bukan hanya menjadi pelajaran, tetapi menjadi bagian integral dari kepribadian mereka yang diinternalisasi dan dijalankan secara konsisten sepanjang hidup mereka.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

RIRI OKTAVIA ERLINA 2213053098 གིས-
Nama : Riri Oktavia Erlina
NPM : 2213053098

Tugas Analisis
Cara menanamkan nilai moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat:
1. Mengajarkan Kejujuran.
Hal mendasar yang menyebabkan seseorang berbohong adalah kebiasaan di waktu kecil sehingga terbawa sampai dewasa. Oleh karena itu penting sekali mengajarkan kebiasaan bersikap jujur pada anak-anak sejak usia dini.

2. Melatih Tanggung Jawab.
Tanggung jawab penting sekali diajarkan kepada anak sejak dini. Guru dan orang tua bisa mengajarkan pada anak untuk senantiasa meminta maaf apabila melakukan kesalahan terhadap orang lain.

3. Mengajarkan Sikap Menyayangi.
Sebagai guru dan orang tua, harus mengajarkan kepada anak bahwa menyakiti orang lain adalah sikap yang tidak benar dan akan berdampak buruk.

4. Menanamkan Sikap Disiplin.
Dengan mengajarkan anak disiplin maka pola hidup anak lebih teratur. Sehingga moralitas anak akan terbiasa disiplin berkelakuan yang baik dan benar.

5. Mengajak Bergaul.
Orang tua yang sering mengajak anak bergaul membiasakan anak berkomunikasi dengan orang lain dan memahami cara menghargai sesamanya. Ajarkan anak berteman dengan baik tanpa memilih status sosial teman mainnya. Supaya anak bersikap baik terhadap sesama orang.

Hambatan-hambatan proses penanamannya, yaitu lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak, nenek yang terlalu memanjakan cucunya, dan tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, serta tidak adanya pembatasan pergaulan.

Strategi penanaman nilai moral pada anak:
1. Memberi contoh keteladanan.
2. Membiasakan diri dengan hal yang positif.
3. Membuat peraturan dan tata tertib.
4. Menyalurkan hobinya dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
5. Memberikan pesan moral pada setiap pembelajaran.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Angga Putra 2253053043 གིས-
Nama: Angga Putra
NPM: 2253053043

• Penanaman nilai dan moral di Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan anak. Figur yang ditunjukkan oleh anggota keluarga dalam bentuk perilaku sehari-hari akan diamati oleh anak, dan kemudian diikuti dan ditiru oleh anak. Dengan demikian orang tua dalam keluarga sebisa mungkin harus mencontohkan perilaku yang positif kepada anak. Dalam rangka penanaman nilai moral pada anak di dalam keluarga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu Pertama, nilai yang ditanamkan harus jelas. Kedua. Harus ada konsistensi atau keajegan. Ketiga,adanya keteladanan dari orang tua. Keempat, adanya sikap konsekuensi terhadap aturan yang diberlakukan. Adapun hambatan penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga yaitu tidak adanya contoh perilaku baik dari orang tua, lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orang tua untuk bertemu anak, dan pergaulan yang tidak dibatasi. Strateginya dalam menanamkan nilai dan moral dikeluarga yaitu, dengan mengajarkan anak untuk bersikap jujur, sederhana, hemat, tulus, teladan, pengertian, dan cerdas.

• Penanaman Nilai Moral di Sekolah yaitu Nilai moral yang banyak ditanamkan yaitu kebiasaan berdoa sebelum memulai pelajaran, tidak membedakan siswa yang pintar dan kurang pintar, mengajarkan saling menghargai perbedaan pendapat, mengajarkan melakukan sendiri tugas yang menjadi tanggung jawabnya, mengajarkan sikap berani dan sportif. Adapun hambatan dalam menanamkan nilai moral dilingkungan sekolah yaitu kurangnya dukungan dari lingkungan atau ketidaksesuaian nilai yang diajarkan di rumah dan di sekolah. Staregi dalam menanamkan nilai moral di sekolah yaitu Guru dapat menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik dengan cara yaitu, 1) Saling Menghargai, 2) Kejujuran, 3) Sikap Rendah Hati, dan 4) Tanggung Jawab.

• Penanaman nilai moral dilingkungan masyarakat adalah dengan cara mengajarkan anak bersosialisasi kepada individu lain, menamkan jiwa gotong royong kepada anak,
menghormati sesama manusia tua atau muda, berperilaku sopan terhadap siapapun dan di manapun, dan bertegur sapa dengan tetangga, teman atau siapapun. Adapun hambatan dalam menanamkan nilai moral dilingkungan masyarakat adalah baik atau buruk nya kebudayaan masyarakat setempat. Strateginya dengan cara masyarakat dapat mencontohkan nilai-nilai yang baik kepada anak.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

AYU ARINDA 2213053079 གིས-
Nama : Ayu Arinda
NPM : 2213053079

Penanaman nilai dan moral pada anak didik merupakan hal yang penting dan harus dilakukan secara terus menerus di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menanamkan nilai dan moral pada anak didik dapat dilakukan dengan cara memberikan contoh yang baik dan konsisten, serta memberikan pengertian yang jelas mengenai nilai dan moral yang ingin ditanamkan.

Hambatan dalam penanaman moral :
- kurangnya perhatian orang tua
- kurangnya waktu yang diberikan untuk berinteraksi dengan anak
- kurangnya kesadaran akan pentingnya penanaman nilai dan moral pada anak

Cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat :
Lingkungan Keluarga
- memberikan teladan dan contoh yang baik kepada anak sehingga anak juga akan meniru perilaku yang baik.
- mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap pandangan dan pertanyaan anak-anak.
- mengajarkan kepada anak tentang kejujuran, kerukunan, kerjasama, sopan santun, dan disiplin.
- melibatkan anak dalam keputusan keluarga, hal ini dapat membantu mereka memahami konsekuensi dari keputusan dan mengembangkan rasa tanggung jawab.
Lingkungan Sekolah
- membiasakan berdoa sebelum memulai pelajaran.
- mengintegrasikan pembelajaran karakter ke dalam mata pelajaran lainnya.
- tidak membeda-bedakan anatara siswa yang pintar dan kurang pintar.
- mengajarkan perilaku saling menghormati dan menghargai antar sesama.
Lingkungan Masyarakat
- menghormati dan menghargai atar sesama anggota masyarakat.
- selalu berprilaku sopan dan santun, contohnya bertegur sapa antar sesama.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Ufara Alfadila 2213053114 གིས-
Nama : Ufara Alfadila
NPM : 2213053114

Berdasarkan hasil analisis saya terkait penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat hendaknya harus dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan agar proses penanaman dapat efektif.
Penanaman nilai dan moral ini dapat dilakukukan dengan cara diantaranya :
1. Di rumah, anak diberikan teladan yang baik sehingga anak akan mengikutinya dan menjadi terbiasa misalnya menghormati orang tua dan bersikap sopan dan santun serta nilai-nilai religius seperti sholat tepat pada waktunya, berbuat baik kepada setiap orang, dan sebagainya. Kemudian kebiasaan ini ia bawa ke sekolah.
2.Di sekolah cara menanamkannya dengan penekanan penerapan pendidikan nilai dan moral yang telah didapat dari rumah misalnya sopan dan santun, disekolah lebih ditekankan dengan cara menerapkan prinsip 5S. Nilai-nilai religius ditekankan disekolah dengan cara sholat tepat waktu dan dilakukan berjamaah. Serta masih banyak lagi penekanan nilai dan moral lainnya. Kemudian di sekolah selain penekanan nilai dan moral ditambah juga dengan penanaman nilai dan moral lainnya seperti kejujuran, tanggung jawab, berani, saling menghargai pendapat, dan sebagainya.
3. Di masyarakat, setelah anak mendapat pendidikan nilai dan moral di rumah dan di sekolah, masyarakat juga menjadi bagian dari penanaman nilai moral ini, yaitu misalnya dengan gotong royong. Anak akan melihat bahwa dengan bergotong royong akan membantu pekerjaan cepat terselesaikan. Selain itu, dalam masyarakat pasti ada perbedaan, oleh karena itu masyarakat harus memiliki sikap toleransi dan empati. Maka anak dapat melihat dan menilai bahwa walaupun mereka berbeda tetapi mereka menjalin hubungan baik dan saling tolong menolong.

Namun, dalam kenyataannya penanaman nilai moral selalu ada hambatannya seperti
1. Dirumah, kesibukan orang tua membuat anak tidak mempunyai banyak waktu bersama dengan orang tua sehingga penanaman nilai dan moral menjadi tidak berjalan secara continu, padahal seharusnya untuk dapat menjadikan nilai dan moral yang baik sebagai kebiasaan perlu adanya keteladanan yang continue.
2. Di sekolah, hambatan ini bisa berasal dari kurikulum yang tidak mengintegrasikan nilai dan moral ke dalamnya, sehingga pembelajaran hanya berfokus pada pengajaran pengetahuan saja.
3. Di masyarakat, hambatan ini bisa terjadi jika masyarakat tidak memberikan contoh yang baik, misalnya bertengkar didepan umum sehingga dapat dilihat oleh anak sekolah. Kondisi ekonomi juga mempengaruhi masyarakat untuk melakukan tindakan negatif seperti mencuri. Hal ini menjadi hambatan dalam penanaman nilai dan moral pada anak.

Strategi agar penanaman nilai dan moral menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita dapat dilakukan dengan
1. Keteladanan
Keteladanan ditunjukkan melalui perilaku dan tindakan nyata yang dilakukan oleh keluarga, guru, dan masyarakat.
2. Reward
Memberikan reward ketika anak dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang diajarkan baik berupa pujian, penghargaan, pengakuan, atau hadiah.
3. Integrasi dalam Kurikulum
Kurikulum dapat mengintegrasikan nilai-nilai moral ke dalamnya secara terstruktur, sehingga menjadi bagian integral dari pembelajaran sehari-hari.
4. Konteks Relevan
Hubungkan nilai-nilai moral dengan situasi dan konteks kehidupan sehari-hari anak-anak agar mereka melihat relevansinya dalam kehidupan mereka.

Keempat strategi ini harus dilakukan secara berkesinambungan dan terintegrasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk tercapainya pembiasaan yang baik dan berjalan secara efektif.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Miftaudin Mahfudz 2253053017 གིས-
Nama : Miftaudin Mahfudz
NPM : 2253053017
Kelas : 3/I

Penanaman Nilai di Keluarga:
Cara Menanamkannya:

Melibatkan anak dalam diskusi nilai dan praktek langsung.
Memberikan contoh positif sebagai orang tua.
Mendorong empati dan saling pengertian di antara anggota keluarga.

Penanaman Nilai di Sekolah:
Cara Menanamkannya:

Mengintegrasikan nilai dalam kurikulum.
Melibatkan siswa dalam proyek-proyek sosial dan kegiatan ekstrakurikuler.
Memberikan contoh positif melalui perilaku guru dan staf.

Penanaman Nilai di Masyarakat:
Cara Menanamkannya:

Program-program komunitas yang mengedepankan nilai-nilai positif.
Pelibatan dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Pembentukan model peran positif dari tokoh masyarakat.

Penting untuk mengintegrasikan pendidikan nilai dan moral di berbagai lingkungan agar anak-anak dapat memahami, menginternalisasi, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Konsistensi, keteladanan, dan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam membentuk karakter yang kuat pada generasi mendatang.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Khalidah Aurora 2213053200 གིས-
Nama : Khalidah Aurora
NPM 2213053200

Di lingkungan sekolah, sosial, dan rumah, karakter yang mutlak dibutuhkan. Karakter adalah kunci dari satu keberhasilan individu, yaitu 80% keberhasilan seseorang di masyarakat. Pendidikan karakter telah menjadi pusat perhatian di berbagai bidang untuk menyiapkan generasi yang baik, tidak hanya untuk kepentingan warga negaranya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan umum masyarakat.
1. Lingkungan Keluarga
Beberapa contoh tindakan yang dapat dilakukan dalam keluarga:
- Membiasakan anak untuk bangun pagi, mengatur tempat tidur, dan berolahraga
- Membiasakan anak untuk mandi dan berpakaian bersih; dan
- Membiasakan anak untuk membantu mengerjakan tugas rumah.

2. Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah sarana dirancang untuk melaksanakan pendidikan, dan kemajuan zaman, keluarga tidak lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirrasi anak terhadap iptek, dan dilakukan untuk meningkatkan sekolah.
- Membiasakan siswa berbudaya salam, sapa dan senyum
- Tiba di sekolah mengucap salam sambil salaman dan cium tangan guru.
- Menyapa teman, satpam, penjual dikantin atau cleaning servis di sekolah
- Menyapa dengan sopan tamu yang datang ke sekolah
- Membiasakan siswa berbicara dengan bahasa yang baik dan santun
- Mendidik siswa duduk dengan sopan di kelas
- Mendidik siswa makan sambil duduk di tempat yang telah disediakan, tidak sambil jalan- jalan

3. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat berperan penting karakter anak bangsa, yang tua yang "tidak dekat", "tidak dikenal", atau "tidak memiliki ikatan keluarga" berperan penting untuk memberikan contoh, mengajak, atau melarang anak untuk melakukan perbuatan tertentu.

Hambatan terhadap proses penanaman pendidikan nilai pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Hambatan yang terjadi pada ketiganya bisa karena adanya kurangnya kesadaran diri untuk saling mengingatkan jika melakukan hal yang tidak baik. kurangnya komunikasi yang baik terhadap keluarga, teman, dan masyarakat dapat menyababkan hambatan.

Trik atau strategi yang dapat kita lakukan seperti mulai melakukan hal - hal kecil terlebih dahulu, seperti selalu membuang sampah (misal sampah bungkus permen) jika disekitar tidak ada tempat sampah kita bisa disimpan dahulu atau dikantongi dahulu sampai menemukan tempat sampah. dari hal - hal kecil seperti itu kita lama - lama dapat menjadi kebiasaan.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

ALYA RIFA DWI PANGESTU 2213053152 གིས-
Alya Rifa Dwi Pangestu
2213053152

Cara menanamkan nilai moral dilingkungan keluarga yaitu jujur, sederhana, hemat, tulus, teladan, pengertian, dan cerdas. Peranan keluarga adalah mengajarkan nilai-nilai dan tingkah laku yang sesuai. Peran orang tua di dalam keluarga bagi perkembangan moral anak sangatlah besar. Anak perlu mendapat pendampingan dalam perkembangan nilai moral. Peran utama orang tua dalam pendampingan ini sangatlah besar.

Cara menanamkan Nilai moral dalam sekolah yaitu Saling Menghargai, Kejujuran, Sikap Rendah Hati, dan Tanggung Jawab. Dengan diberikannya pendidikan moral bagi anak SD diharapkan dapat merubah perilaku anak, sehingga peserta didik jika sudah dewasa lebih bertanggung jawab dan menghargai sesamanya dan mampu menghadapi tatangan jaman yang cepat berubah.

Cara menanamkan nilai moral dilingkungan masyarakat yaitu Menghormati sesama manusia, tua atau muda,membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua, Membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan dan Menghargai pendapat orang lain.

Sedangkan faktor penghambat penanaman nilai moral yaitu lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak, dan tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, serta tidak adanya pembatasan pergaulan.

Strategi yang tepat untuk mengatasi hambatan diatas yaitu dengan mengadakan sosialisasi penanaman nilai dan moral baik juga masyarakat dapat mencontohkan nilai-nilai yang baik kepada anak-anak.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Putri Wulandari Dwi Yovan གིས-

Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan

NPM : 2213053198


1. Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat

Nilai dan moral adalah hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Nilai dan moral dapat membantu seseorang untuk menjadi pribadi yang baik, berbudi pekerti luhur, dan bermanfaat bagi masyarakat.


2. Cara menanamkan nilai dan moral

Penanaman nilai dan moral dapat dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai dan moral:

1) Di lingkungan keluarga**

- Memberikan contoh yang baik. Orang tua adalah panutan bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus selalu berperilaku baik di hadapan anak-anak.

- Mengajarkan nilai-nilai agama. Agama mengajarkan berbagai nilai moral, seperti kejujuran, toleransi, dan saling menghormati. Orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak melalui kegiatan ibadah, membaca Al-Qur'an atau kitab suci lainnya, dan mengikuti kegiatan keagamaan lainnya.

- Menerapkan disiplin. Disiplin dapat membantu anak-anak untuk belajar bertanggung jawab dan menghargai aturan.

- Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Anak-anak yang merasa aman dan nyaman akan lebih cenderung untuk berperilaku baik.

2) Di lingkungan sekolah

- Menyisipkan nilai-nilai moral dalam pembelajaran. Guru dapat menyisipi nilai-nilai moral dalam pembelajaran, baik pembelajaran formal maupun informal.

- Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai moral, seperti kegiatan pramuka, olahraga, seni, dan budaya.

- Melakukan pembiasaan. Pembiasaan dapat membantu anak-anak untuk menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

3) Di lingkungan masyarakat

- Mengoptimalkan peran tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat dapat menjadi panutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, tokoh masyarakat harus berperilaku baik dan menjadi teladan bagi masyarakat.

- Meningkatkan kesadaran masyarakat. Masyarakat perlu menyadari pentingnya nilai dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

- Menciptakan lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang kondusif dapat mendukung penanaman nilai dan moral.


3. Hambatan-hambatan proses penanaman nilai dan moral

Dalam proses penanaman nilai dan moral, terdapat beberapa hambatan yang dapat menghambat keberhasilannya. Berikut adalah beberapa hambatan tersebut:

- Pengaruh lingkungan. Lingkungan yang tidak kondusif dapat mempengaruhi perilaku anak-anak.

- Pengaruh media massa. Media massa dapat menampilkan berbagai hal yang tidak sesuai dengan nilai dan moral.

- Pengaruh teman sebaya. Teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku anak-anak.


4. Trik atau strategi yang tepat untuk menanamkan nilai dan moral

Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, diperlukan trik atau strategi yang tepat dalam menanamkan nilai dan moral. Berikut adalah beberapa trik atau strategi yang dapat diterapkan:

1) Pendekatan yang tepat. Pendekatan yang tepat dapat membantu anak-anak untuk memahami nilai dan moral.

2) Pembiasaan. Pembiasaan dapat membantu anak-anak untuk menerapkan nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

3) Penghargaan. Penghargaan dapat mendorong anak-anak untuk berperilaku baik.

4) Konsekuensi. Konsekuensi dapat membantu anak-anak untuk belajar bertanggung jawab atas perilaku mereka.

In reply to First post

Re: Tugas analisis

Rizka Selviana Putri 2213053254 གིས-
1. Untuk menanamkan pendidikan nilai dan moral di lingkungan keluarga yaitu : Mendiskusikan Nilai dan Moral, Diskusikan nilai-nilai dan moral yang dianggap penting dalam keluarga. Berikan contoh konkret dan cerita yang relevan untuk membantu anak memahami nilai-nilai tersebut. Memberikan Teladan, Orang tua perlu menjadi teladan yang baik. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral yang diajarkan. Melibatkan Anak dalam Kegiatan Sosial, Melibatkan anak dalam kegiatan sosial atau kegiatan sukarela dapat membantu mereka memahami pentingnya nilai-nilai seperti empati, kepedulian, dan kerjasama. Menggunakan Konsekuensi yang Konsisten, Berlakukan konsekuensi yang konsisten terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan moral yang diajarkan. Hal ini membantu anak memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi.

2. Untuk menanamkan pendidikan nilai dan moral di lingkungan sekolah yaitu : berdoa sebelum memulai ataupun sesudah pembelajaran saling menghormati antar sesama dan tidak membeda-bedakan murid. Mendukung Model Peran, Guru dan staf sekolah dapat menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral yang diinginkan. Menerapkan Kurikulum yang Mencakup Pendidikan Moral, Mengintegrasikan pelajaran tentang nilai dan moral ke dalam kurikulum sekolah dapat membantu siswa memahami pentingnya nilai-nilai tersebut. Mengadakan Diskusi dan Kegiatan Kolaboratif, Diskusi kelompok dan kegiatan kolaboratif dapat membantu siswa memahami nilai-nilai moral melalui interaksi sosial dan refleksi. Menggunakan Studi Kasus dan Cerita Inspiratif, Menggunakan studi kasus dan cerita inspiratif dapat membantu siswa memahami konsep-konsep moral dan nilai-nilai yang diinginkan. Melibatkan Orang Tua dan Komunitas, Melibatkan orang tua dan komunitas dalam upaya menanamkan nilai dan moral dapat memperkuat pesan-pesan yang disampaikan di sekolah.

3. Untuk menanamkan pendidikan nilai dan moral di lingkungan masyarakat yaitu : menghormati sesama manusia baik yang lebih tua ataupun muda berperilaku sopan terhadap siapapun dan dimanapun serta selalu tolong-menolong terhadap sesama. Melalui Pendidikan Formal dan Non-Formal, Pendidikan formal di sekolah dapat memasukkan pendidikan nilai ke dalam kurikulum. Sementara itu, pendidikan non-formal melalui kegiatan ekstrakurikuler, seminar, dan lokakarya juga dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai dan moral. Peran Model dan Teladan, Masyarakat perlu memiliki teladan yang baik, seperti tokoh masyarakat, pemimpin agama, dan tokoh-tokoh yang dihormati, untuk menanamkan nilai dan moral kepada generasi muda. Komunikasi dan Diskusi, Membuka ruang diskusi terbuka mengenai nilai dan moral dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat membantu individu memahami pentingnya nilai-nilai tersebut. Penerapan Nilai dalam, Kehidupan Sehari-hari
Mendorong individu untuk menerapkan nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tindakan maupun sikap, dapat membantu memperkuat pemahaman akan nilai-nilai tersebut.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Eva Nesa Lia 2253053052 གིས-
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan hal yang penting untuk membentuk karakter anak didik. Salah satu cara menanamkan nilai dan moral adalah dengan memberikan pendidikan moral yang terstruktur dan terarah. Namun, terdapat hambatan dalam proses penanaman nilai dan moral, seperti kurangnya kesadaran dan perhatian orang tua, kurangnya peran guru dalam memberikan pendidikan moral, dan pengaruh lingkungan yang negatif.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan strategi yang tepat agar penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:

1. Memberikan contoh yang baik: Orang tua dan guru harus memberikan contoh yang baik dalam perilaku dan tindakan sehari-hari agar anak didik dapat meniru dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.

2. Menerapkan pendidikan karakter: Pendidikan karakter dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan nilai-nilai moral dan karakter kepada anak didik.

3. Membuat lingkungan yang kondusif: Lingkungan yang kondusif dapat membantu anak didik untuk mempraktikkan nilai-nilai moral dan karakter yang telah dipelajari. Lingkungan yang kondusif dapat dibuat melalui kebijakan sekolah, seperti aturan yang jelas dan konsisten.

4. Melibatkan orang tua: Orang tua dapat dilibatkan dalam proses penanaman nilai dan moral dengan memberikan dukungan dan perhatian yang cukup kepada anak didik.

5. Memberikan penghargaan: Memberikan penghargaan kepada anak didik yang telah mempraktikkan nilai-nilai moral dan karakter dapat memotivasi mereka untuk terus melakukannya.

Dengan menerapkan strategi yang tepat, penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Rifki Zibral Mahardika 2213053224 གིས-
Nama : Rifki Zibral Mahardika
NPM : 2213053224

Lakukanlah upaya menanamkan nilai moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan langkah-langkah berikut:

1. Ajari jujur:
Memberi pengajaran mengenai perilaku jujur sejak usia dini dapat mencegah kebiasaan berbohong hingga dewasa.

2. Latihlah Tanggung Jawab:
Guru dan orang tua perlu memberikan pelatihan agar anak belajar bertanggung jawab, termasuk meminta maaf saat melakukan kesalahan.

3. Ajarkan Sikap Menyayangi:
Orang tua dan guru harus mendidik anak mengenai bahaya menyakiti orang lain serta dampak buruk yang dapat timbul.

4. Tanamkan Sikap Disiplin:
Pengajaran mengenai disiplin membantu membentuk pola hidup anak agar lebih teratur, menciptakan moralitas yang baik dan benar.

5.  Ajak Anak Bergaul:
Orang tua yang aktif mengajak anak bergaul membantu anak belajar berkomunikasi dan menghargai sesama tanpa memandang status sosial.

Hambatan dalam proses ini melibatkan lingkungan yang tidak mendukung, keterbatasan waktu orang tua, perilaku yang berlebihan dari nenek, kurangnya contoh perilaku positif dari orang tua, dan kekurangan pembatasan dalam pergaulan.

Cara untuk menanamkan nilai moral pada anak melibatkan memberikan contoh keteladanan, membiasakan diri dengan hal positif, menerapkan peraturan dan tatib, mengarahkan hobi dan aktivitas yang menyenangkan, serta menyampaikan pesan moral pada setiap kesempatan pembelajaran.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Adelia Cherlyana 2213053022 གིས-
Nama : Adelia Cherlyana
NPM : 2213053022

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

1. Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
• cara menanamkannya : orang tua dapat menceritakan pengalamannya dalam mempraktikkan nilai kejujuran kesopanan kebaikan maupun agama. Ajak anak berdiskusi mana yang baik dan buruk ataupun apa yang sebaiknya dilakukan. Hal ini akan merangsang anak untuk mengembangkan nilai dan moral yang menjadi prinsip dalam bertingkah laku.
• hambatan : keterbatasan waktu orang tua untuk bertemu anak, tidak adanya contoh berlaku baik dari orang tua serta tidak adanya perbatasan pergaulan.

2. Penanaman nilai dan moral di lingkungan sekolah
• cara menanamkannya : melatih tanggung jawab siswa dengan mengerjakan tugas tepat waktu, mengajarkan sikap menyayangi kepada sesama, menanamkan kedisiplinan, dan memberikan keteladanan yang baik bagi siswa.
• hambatan : guru yang berbeda pendapat dengan pendidik yang lain, seperti ketika siswa dalam terlambat masuk sekolah pihak tata tertib sekolah memberikan sanksi kepada siswa tapi ketika masuk kelas siswa dibiarkan saja tanpa ada tindakan apapun dari guru kelas.
Strategi : strategi yang digunakan melalui mata pelajaran PPKN, agama, pengembangan diri, budaya sekolah, pengetahuan positif dan negatif. Pendekatan moral kognitif dilakukan dengan melakukan diskusi kelompok. Nilai moral yang ditanamkan pada anak didik seperti religius, jujur, tanggung jawab, toleransi, disiplin dan demokrasi.

3. Penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat
Cara menanamkannya yaitu bisa dilakukan dengan menjenguk tetangga yang sakit menjadi contoh perilaku moral yang baik. tindakan itu bisa menumbuhkan rasa peduli di dalam diri seseorang. Apabila tetangga tersebut memiliki keyakinan agama yang berbeda, secara bersamaan telah menjunjung tinggi nilai toleransi beserta nilai kepedulian.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

DWI RATNA ASIH 2213053037 གིས-
Nama : Dwi Ratna Asih
NPM : 2213053037

1. Penanaman nilai moral di lingkungan keluarga
Cara menamnamkannya yakni dengan melalui teladan orang tua dalam perilaku sehari-hari. Lalau hambatan yang terjadi seperti adanya ketidakcocokan antara kata-kata dan tindakan orang tua. Dan setrategi yang di gunakan yakni dengan cara berkmunikasi terbuka antara orang tua dan anak.

2. Penanaman nilai moral di lingkungan sekolah
Cara menanamkannya yakni dengan cara sepertimengadakan kegiatan ekstrakurikuler dengan nilai-nilai positif. Hambatan yang mungkin akan terjadi keterbatasan waktu pembelajaran. Dan setrategu yang bida di lakukan mendorong peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif.

3. Penanaman nilai moral di lingkungan masyarakat
Cara menanamkannya yakni dengan cara membuat program-program edukasi nilai di masyarakat. Hambatan telah adanya perbedaan budaya dan norma di masyarakat. Dan setrategi dengan melibatkan tokoh masyarakat sebagai agen perubahan.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Putu Nia Rahmawati 2213053283 གིས-
Nama : Putu Nia Rahmawati
Npm : 2213053283

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan hal penting dalam pembentukan karakter anak. Berikut adalah analisis mengenai penanaman nilai dan moral serta strategi untuk menjadikannya kebiasaan:
*Penanaman Nilai dan Moral
1. Keluarga
Di lingkungan keluarga, penanaman nilai dan moral dilakukan melalui teladan orang tua, komunikasi terbuka, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan bersama.
2. Sekolah
Di sekolah, penanaman nilai dan moral dapat dilakukan melalui kurikulum pendidikan karakter, kegiatan ekstrakurikuler, serta peran guru sebagai contoh dan pembimbing.
3. Masyarakat
Di masyarakat, penanaman nilai dan moral dapat dilakukan melalui kegiatan sosial, organisasi kepemudaan, dan partisipasi dalam kegiatan yang memperkuat nilai-nilai positif.
*Hambatan dan Strategi
1. Hambatan
Hambatan dalam penanaman nilai dan moral meliputi pengaruh lingkungan negatif, kurangnya perhatian orang tua atau guru, serta tekanan dari budaya konsumerisme.
2. Strategi
*Melibatkan orang tua, guru, dan masyarakat secara aktif dalam mendukung penanaman nilai dan moral.
*Menerapkan pendekatan yang konsisten dan berkelanjutan dalam pendidikan karakter.
*Membangun lingkungan yang mendukung nilai-nilai positif, seperti melalui kebijakan sekolah dan kegiatan komunitas.
Kesimpulan
Penanaman nilai dan moral memerlukan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan keterlibatan aktif dari semua pihak serta penerapan strategi yang tepat, penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Florentic Helau 2213053023 གིས-
Nama: Florentic Helau
NPM: 2213053023

Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi departemen kesehatan, pendidikan adan kesejahteraan. Jika keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik, dan menguasai kemampuan- kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi institusi lain untuk memperbaiki kegagalannya. Pembentukan karakter melalui sekolah bertanggungjawab bukan hanya dalam mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam jati diri, karakter dan kepribadian. Masyarakat pun memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa. Lingkungan masyarakat luas jelas memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai estetika dan etika untuk pembentukan karakter.

Hambatan yang dihadapi ialah pengaruh teknologi yang semakin meningkat pesan di era sekarang, dengan banyaknya stimulus yang di dapatkan oleh peserta didik sehingga perlunya perhatian lebih dalam meningkatkan dan mengingatkan hal-hal yang berkaitan dengan nilai, norma yang berlandaskan atas agama sehingga menjadi hambatan masuknya pengetahuan mengenai nilai-nilai karakter pada peserta didik dikarenakan pengaruh teknologi informasi yang berbagai macam. Pola asuh orang tua juga merupakan penghambat implementasi pendidikan karakter yaitu pendidikan karakter yang diterapkan orang tua kepada anak di dalam keluarga cenderung berdasarkan kebiasaan- kebiasaan. Dari penerapan pola asuh yang berbeda-beda yang diterapkan mempengaruhi sikap anak dalam bergaul serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya sehingga menghambat implementasi pendidikan karakter.

Strategi guru dan orangtua dalam mengembangkan karakter peserta didik adalah role model atau teladan yang ditiru oleh anak dalam bersikap dan berkepribadian, mengarahkan pembentukan moral dan karakter, pembiasaan hal- hal positif, penyisipan nilai moral dalam pembelajaran, menanamkan nilai moral pada anak lewat bercerita/ mendongeng, melakukan pendekatan “modelling” atau “exemplary” atau “uswah hasanah” yaitu mensosialisasikan dan membudayakan lingkungan sekolah dalam menegakkan nilai-nilai akhlak dan moral yang benar melalui contoh dan teladan yang baik. Selain itu dalam pengembangan dan penanaman moral pada peserta didik perlu dilakukan control dan bimbingan, pengawasan, evaluasi dan tindak lanjut dari perilaku moral anak tersebut.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Aziyatun Adinda Fitria 2213053239 གིས-
Nama : Aziyatun Adinda Fitria
NPM. : 2213053239

Menanamkan nilai dan moral dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membentuk karakter anak didik. Cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai ini adalah dengan memberikan contoh yang baik dan konsisten, serta melibatkan anak didik dalam diskusi dan aktivitas yang mempromosikan nilai-nilai tersebut.

Namun, ada beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam proses penanaman nilai dan moral. Salah satunya adalah pengaruh lingkungan yang negatif, seperti teman sebaya atau media sosial. Selain itu, kurangnya kesadaran dan perhatian dari orang tua, guru, dan masyarakat juga dapat menjadi hambatan.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, strategi yang tepat adalah:

1. Komunikasi yang terbuka: Berbicaralah dengan anak didik secara terbuka dan jujur tentang nilai-nilai yang ingin ditanamkan. Dengarkan juga pendapat mereka dan berikan penjelasan yang memadai.

2. Contoh yang baik: Jadilah contoh yang baik dalam perilaku dan tindakan sehari-hari. Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang dewasa di sekitar mereka.

3. Pendidikan formal dan informal: Selain pendidikan di sekolah, libatkan anak-anak dalam kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan nilai-nilai positif. Juga, manfaatkan momen sehari-hari untuk memberikan pelajaran tentang nilai dan moral.

4. Kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses penanaman nilai dan moral dapat memperkuat pesan yang disampaikan. Kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting.

5. Penguatan positif: Berikan pujian dan penghargaan ketika anak-anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan. Ini akan memperkuat kebiasaan positif yang diinginkan.

Dengan konsistensi, kesabaran, dan kerjasama dari semua pihak terkait, penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus oleh anak didik kita.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Dian Anjani Cahyaningrum Sasongko 2253053018 གིས-
Nama : Dian Anjani Cahyaningrum Sasongko
NPM : 2253053018

1. Lingkungan keluarga
Kita dapat menanamkan nilai dan moral dengan cara : Dalam hal ini orang tua bisa memberikan melalui nasehat secara langsung kepada anak, dan juga orang tua dapat memberikan contoh yang positif dalam bertindak dan berperilaku karena anak ini akan lebih mencontoh perilaku orang tuanya. Hambatan : Interaksi yang kurang antara orang tua dan juga anak. Strategi : Konsisten dalam mengasuh pola anak supaya dapat berinteraksi dan berkomunikasi lebih dekat lagi dengan anak.

2. Lingkungan sekolah
Kita dapat menanamkan nilai dan moral dengan cara : Guru dapat mejadikan dirinya sebagai motivator bagi anak dan menjadikan dirinya sebagai contoh untuk anak dapat memiliki nilai moral yang baik, selain itu anak dapat diajarkan untuk mengenal bagaimana pengamalan dari masing-masing pilar Pancasila serta diberikan contohnya agar anak lebih paham. Hambatan : Terkadang guru terlalu fokus pada akademis dan potensi yang dimiliki anak, tapi tidak melihat pada karakter yang dimiliki anak muridnya. Strategi : Pendekatan antara guru dengan siswa terutama dalam pembetukan suatu karakter.

3. Lingkungan masyarakat
Kita dapat menanamkan nilai dan moral dengan cara : Disini peran orangtua dan guru sangatlah penting karena bila anak sudah diajarkan terlebih dahulu dirumah maka dimanapun ia berada haruslah anak menjadi baik budi pekertinya dan ditambah juga oleh guru yang mengajarkan mereka bagaimana pengamalan Pancasila. Hambatan : Terkadang banyak lingkungan masyarakat yang melenceng dari peraturan yang ada jadi disini untuk menyempurnakan nilai moral anak sangatlah sulit. Stategi : Penguatan nilai moral baik dikeluarga maupun disekolah.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

MAE LISA INDRIYANI 2253053014 གིས-
Nama: Mae Lisa Indriyani
NPM: 2253053014

1. Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, dimulai dengan cara membiasakan peserta didik untuk mengucapkan salam saat akan masuk ke dalam rumah, menjalankan perintah kedua orang tua, berbakti terhadap kedua orang tua dan mencium tangan saat akan bepergian ke luar rumah. Hambatan yang dialami adalah malas dalam menjalankannya, lupa karena sudah lelah dalam beraktivitas di luar rumah, dan terburu-buru saat akan pergi. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya orang tua selalu mendampingi, mengingatkan, dan memberikan contoh terus menerus untuk melatih kebiasaan dan perilaku saat akan pergi atau masuk rumah maupun saat melakukan perintah kedua orang tua.

2. Pendidikan nilai dan moral di lingkungan sekolah, dimulai dengan cara membiasakan peserta didik mengucapkan kata-kata yang baik, menghormati guru, mengucap salam saat berpapasan, dan melatih peserta didik untuk jujur dalam mengerjakan. Hambatan yang sering terjadi karena faktor dari luar seperti sering terlatih berbicara kasar dan jelek, memiliki emosi berlebih yang tidak tersalurkan secara efektif, maupun panik saat mengerjakan akhirnya mencotek. Cara yang bisa dilakukan dengan, pembiasaan pembelajaran agama setiap 5 menit sebelum kelas, pendidik harus peka dalam perubahan yang dialami peserta didik dan berkonsultasi pada kedua orang tua, dan melatih peserta didik untuk selalu yakin dengan jawaban apapun yang diberikan.

3. Penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat, dimulai dengan cara membiasakan jika ingin meminta atau mengambil buah harus izin terlebih dahulu agar terhindar dari sifat mencuri sejak dini, ramah dan murah senyum terhadap orang lain. Hambatan yang sering terjadi karena peserta didik menginginkan cara yang instan dalam mendapatkan sesuatu dan sering kali malu atau kurang sosialisasi terhadap orang lain. Maka strategi yang dibutuhkan adalah peran orang tua dalam mengajak anak ke aktivitas lingkungan supaya anak lebih giat bersosiali, ajarkan untuk meminta izin sebelum meminta sesuatu, dan biarkan peserta didik bermain dengan siapa saja tetapi tetap di awasi oleh orang tua.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Anggun Putri Pradani 2213053172 གིས-
Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Cara penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga yaitu dengan cara orang tua membiasakan menanamkan nilai kejujuran, kerukunan, saling menghargai, dan tanggungjawab. Dalam sekolah yaitu dengan cara membiasakan berdoa sebelum memulai pelajaran, mengajarkan saling menghargai perbedaan pendapat, mengajarkan melakukan sendiri tugas yang menjadi tanggung jawabnya, mengajarkan sikap berani dan sportif. Dalam masyarakat yaitu dengan cara menghormati tetangga yang berbeda agama, tidak membuat keributan, dan menaati peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan masyarakat setempat.
Hambatannya yaitu faktor lingkungan yang kurang baik, pendidik yang kurang bisa memahami karakteristik masing-masing siswa, kurangnya sarana penunjang dalam kegiatan pembelajaran.
Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan teladan, karena anak akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat dan dengar apabila seorang guru memberikan teladan yang baik maka peserta didik pun akan mengikutinya. Serta memberikan apresiasi/penghargaan, dengan kita memberikan apresiasi atau penghargaan membuat anak dihargai dalam prosesnya dan akan membuat semakin semangat serta akan mengusahakan yang lebih baik lagi, sehingga hal tersebut bisa menjadikan peserta didik terbiasa dan melakukan terus menerus.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Nadila Febilia Afrisa 2213053076 གིས-
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076

Penanaman Nilai dan Moral dalam Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat,Cara Menanamkannya
Keluarga :
1.Model Perilaku Positif: Orang tua sebagai contoh utama.
2.Komunikasi Terbuka: Diskusi terbuka mengenai nilai-nilai penting.
3.Ritual Keluarga: Menciptakan ritual untuk menyampaikan nilai-nilai.

Sekolah:
1.Pendidikan Karakter: Integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum.
2.Proyek Kolaboratif: Proyek bersama untuk mengajarkan nilai-nilai melalui pengalaman praktis.

Masyarakat:
1.Program Komunitas: Pengembangan program yang melibatkan masyarakat.
2.Pengembangan Perilaku Sosial: Mendorong rasa empati dan tanggung jawab sosial.

(HAMBATAN)
Keluarga:
1.Ketidakkonsistenan: Konsistensi dalam penerapan nilai-nilai.
2.Pengaruh Lingkungan Eksternal: Pengaruh nilai-nilai dari luar rumah.

Sekolah:
1.Ketidaksesuaian dengan Kurikulum: Perlunya integrasi nilai-nilai dengan kurikulum.
2.Ketidaksetaraan dalam Pendidikan: Adanya kesenjangan dalam akses dan kualitas pendidikan.

Masyarakat:
1.Diversitas Nilai: Menemukan nilai bersama di tengah keragaman.
2.Ketidakstabilan Sosial Ekonomi: Kondisi sosial ekonomi yang tidak stabil.

(Strategi untuk Keberlanjutan)
Konsistensi:
1.Menjaga konsistensi dalam pengajaran dan penerapan nilai-nilai di semua lingkungan.

Edukasi Kontinu:
1.Terus melibatkan anak-anak dalam pembelajaran nilai dan moral.

Keterlibatan Komunitas:
1.Melibatkan komunitas dalam mendukung upaya penanaman nilai.

Penguatan Positif:
1.Memberikan penghargaan dan penguatan positif ketika anak-anak menunjukkan perilaku sesuai dengan nilai yang diajarkan.
Keterlibatan Orang Tua:
2.Mengajak orang tua untuk aktif terlibat dalam membentuk karakter anak.

Pembelajaran Praktis:
1.Menggunakan proyek dan kegiatan praktis untuk mengenalkan nilai secara langsung.

(Kesimpulan) :
Penanaman nilai dan moral memerlukan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Konsistensi, pendekatan holistik, dan melibatkan semua pihak dapat memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tidak hanya diajarkan tetapi juga menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan oleh anak didik. Penguatan positif, komunikasi terbuka, dan pendekatan praktis adalah kunci keberhasilan dalam membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

F. Riska Elisa 2213053249 གིས-
Nama : F. Riska Elisa
NPM : 2213053249

Adapun cara penanaman nilai dan moral yaitu
1. Lingkungan Keluarga
- Memberikan anak tanggung jawab sebagai anggota keluarga, seperti melakukan tugas-tugas rumah tangga, menjaga kebersihan dan kerapihan, membantu dalam proses memasak.
- Memberikan contoh bagiamana nilai moral yang baik dan benar sehingga anak dapat meniru hal baik tersebut.

2. Lingkungan sekolah
- Pembiasan 5 S (senyum, salam, sapa ,sopan dan santun) di sekolah
- Memberikan tanggung jawab sebagai pelajar yaitu menuruti semua peraturan sekolah yang berlaku.
- Pembiasaan berdoa sebelum melakukan aktivitas
- Pendidik memberikan contoh yang baik dalam bersikap di sekolah.

3. Lingkungan masyarakat
- Menghargai perbedaan yang ada di lingkungan masyarakat.
- Tidak membedakan-bedakan dalam bersosialisasi
- Berperilaku sopan dengan menyapa sesama tetangga masyarakat.

Adapun hambatan dari penanaman nilai moral yaitu lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak, kebiasaan terlalu memanjakan anak , dan tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua dan guuru, serta tidak adanya pembatasan pergaulan.

Trik dan strategi yang dipakai agar penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan dan di lakukan secara terus menerus yaitu
1). Pembiasaan rutin,
2). Pembiasaan spontan,
3).Pembiasaan keteladanan,
4). Pengkondisian.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Memorila Dini Oktavia 2213053289 གིས-
Memorila Dini Oktavia
2213053289

PENANAMAN NILAI MORAL
● Lingkungan keluarga
Orang tua memberikan contoh kepada anaknya mengenai cara berperilaku yang baik, menanamkan kebiasaan baik, dan menanamkan nilai-nilai agama.
Cara menanamkannya dengan menjadikan orang tua sebagai model.
Orang tua merupakan model yang penting dalam perkembangan moral anak karena anak meniru tingkah laku orang tuanya.
Menanamkan sikap peduli dan
hambatan
● Lingkungan sekolah
guru menjadikan dirinya sebagai figur yang dapat dipercaya dan berperilaku baik serta memberikan contoh yang baik kepada peserta didik agar tingkah lakunya sesuai dengan norma yang berlaku.
● Lingkungan masyarakat
Meteladanan tokoh masyarakat menjadi contoh bagi masyarakat di sekitar. Masyarakat dapat membiasakan melakukan kegiatan yang mengandung nilai-nilai baik di dalamnya.

Cara penanaman nilai moral dapat dilakukan dengan keteladanan, jika di lingkungan keluarga maka orang yang lrbih tua terutama orang tua harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anaknya, jika di lingkungan masyarakat maka masyarakat terutama tkoh tokoh masyarakat harus mampu menjadi teladan bagi masyarakat di sekitarnya, dan jika di lingkungan sekolah maka guru dan warga sekolah lainnya harus mampu menjadi teladan yang baik bagi orang di sekitar dan juga muridnya.

Hambatan yang mungkin saja terjadi dalam penanaman nilai moral yaitu pengaruh lingkungan sosial dan tidak konsistennya penanaman nilai-nilai.

Trik atau strategi yang dpat dilakukan untuk penanaman nilai moral bisa dilakukan dengan mempererat hubungan dengan Tuhan. Di dalam setial agama pasti selalu mengajarkan tentang kebaikan, tidak ada agama yang mengajarkan tentang keburukan. Dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan maka seseorang akan lebih berpikir kembali dalam bertindak karena memikirkan konsekuensinya bagi diri sendiri ataupun orang lain.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Rahmawati 2213053210 གིས-
Nama : Rahmawati
NPM : 2213053210

Terdapat cara cara untuk penanaman nilai moral kepada anak yaitu :
1). Lingkungan Keluarga
Orang tua bisa membiasakan anak untuk selalu bangun pagi dan melaksanakan ibadah, serta memberikan nasehat secara langsung kepada anak, dan juga orang tua dapat memberikan contoh yang positif kepada anak.
2). Lingkungan Sekolah
Guru dapat menjadikan dirinya sebagai role model yang baik bagi siswanya. Anak dapat diajarkan untuk mengenal bagaimana pengamalan dari masing-masing pilar Pancasila serta diberikan contohnya agar anak lebih paham.dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. 
3). Lingkungan Masyarakat
Peran antara orang tua dan guru sangatlah penting karena bila anak sudah diajarkan atau di didik dengan nilai moral yang baik, maka dimanapun anak berada haruslah anak menjadi baik budi pekertinya.

Sedangkan faktor penghambat penanaman nilai moral di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yaitu seperti keadaan lingkungan sekitar yang kurang baik, keterbatasan waktu orang tua untuk bertemu anak.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Ladaina Fahrun Nada 2213053044 གིས-
Nama :Ladaina Fahrun Nada
NPM : 2213053044

Penanaman nilai dan moral
1. Lingkungan keluarga, yaitu dengan saling mengenali karakter anggota keluarga dengan begitu akan terealisasikan saling membantu, menghargai, menghormati, dan menyayangi, bahkan jika terjadi hambatan seperti perselisihan antara salah satu individu dengan individu lain akan menemukan jalan keluarnya, kehidupan yang dijalani pun akan nyaman karena diiringi dengan kehidupan positif. Hambatan yang sering terjadi yaitu biasanya pertentangan antara pendapat anak dan orang tua, cara menghadapinya yaitu bermusyawarah dan diselesaikan secara bersama-sama dengan kepala dingin, jika tetap terjadi perselisihan libatkan kerabat dekat untuk menengahi.
2. Lingkungan sekolah, yaitu dengan cara memberikan pembelajaran nilai dan moral pada mata pelajaran PPKN yang didalamnya memberikan penjelasan mengenai nilai dan moral baik yang dapat dilakukan serta pendidik juga harus membimbing dan mencontohkan dalam kehidupan sehari-hari, hambatan yang di rasakan yaitu biasanya peserta didik melakukan nilai dan moral yang baik hanya dalam satu sisi saja atau satu sumber saja, maka dari cara agar peserta didik dapat melakukannya secara terus menerus dengan memberikan pengertian dampak dari tidak mengikuti nilai dan moral agar peserta didik akan merasa terancam apabila tidak melaksanakan nilai moral baik.
3. Lingkungan masyarakat, yaitu dengan menciptakan lingkungan masyarakat yang baik, sehat serta bernilai dan bermoral yang baik, Karena nilai dan moral yang baik tercipta dari diri sendiri, maka dari itu hambatan-hambatan yang melanggar nilai dan moral yang ada di lingkungan masyarakat seperti tidak toleransi, tidak bertanggung jawab, serta tidak adil atau yang lainnya akan teratasi jika dihadapi dengan cara baik-baik dan membuat kesepakatan atau sanksi bagi yang melanggarnya nilai dan moral yang ada.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Andini Puspitasari 2213053099 གིས-
Nama : Andini Puspitasari
NPM : 2213053099

1. Penanaman Nilai dan Moral di Keluarga:
- Cara Menanamkannya: Orang tua dapat menanamkan nilai dan moral melalui contoh yang baik, komunikasi terbuka, dan memberikan pengarahan yang jelas. Mereka dapat melibatkan anak dalam kegiatan yang memperkuat nilai-nilai positif, seperti membantu sesama, berbagi, dan menghormati orang lain.
- Hambatan: Beberapa hambatan yang mungkin dihadapi adalah kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya penanaman nilai dan moral, kurangnya waktu yang dihabiskan bersama anak, dan pengaruh lingkungan yang negatif.
- Strategi: Orang tua dapat mengatasi hambatan tersebut dengan meningkatkan kesadaran melalui pendidikan dan informasi, mengalokasikan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan anak, dan menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung nilai-nilai positif.

2. Penanaman Nilai dan Moral di Sekolah:
- Cara Menanamkannya: Sekolah dapat menanamkan nilai dan moral melalui program pendidikan karakter, pengajaran langsung, dan kegiatan ekstrakurikuler yang memperkuat nilai-nilai positif. Guru juga dapat menjadi contoh yang baik dalam perilaku dan mengintegrasikan nilai-nilai dalam pembelajaran sehari-hari.
- Hambatan: Beberapa hambatan yang mungkin dihadapi adalah kurikulum yang terfokus pada aspek akademik, kurangnya sumber daya untuk program pendidikan karakter, dan kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan yang memperkuat nilai-nilai positif.
- Strategi: Sekolah dapat mengatasi hambatan tersebut dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum, melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan terkait nilai dan moral, dan menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung nilai-nilai positif.

3. Penanaman Nilai dan Moral di Masyarakat:
- Cara Menanamkannya: Masyarakat dapat menanamkan nilai dan moral melalui kegiatan sosial, organisasi keagamaan, dan kegiatan komunitas yang mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai positif. Media juga dapat berperan dalam menyebarkan pesan-pesan moral yang baik.
- Hambatan: Beberapa hambatan yang mungkin dihadapi adalah pengaruh media yang negatif, perubahan nilai-nilai sosial yang cepat, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penanaman nilai dan moral.
- Strategi: Masyarakat dapat mengatasi hambatan tersebut dengan memilih media yang positif dan mendukung nilai-nilai moral, mengadakan kegiatan sosial yang mempromosikan nilai-nilai positif, dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye dan program pendidikan.

Untuk membuat penanaman nilai dan moral menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus oleh anak didik, beberapa trik dan strategi yang dapat digunakan adalah:
- Konsistensi: Penanaman nilai dan moral perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan agar menjadi kebiasaan yang tertanam dalam diri anak.
- Pembiasaan: Melalui pengulangan dan latihan, nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan yang dilakukan secara otomatis oleh anak.
- Penguatan Positif: Memberikan pujian, penghargaan, atau pengakuan atas perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral yang diinginkan dapat memperkuat kebiasaan tersebut.
- Pembelajaran Aktif: Melibatkan anak secara aktif dalam proses penanaman nilai dan moral melalui diskusi, permainan peran, dan kegiatan yang melibatkan pemikiran kritis dan refleksi.
- Peran Model: Menyediakan peran model yang baik, seperti guru, orang tua, atau tokoh masyarakat yang menjadi contoh yang baik dalam perilaku dan nilai-nilai yang diinginkan.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

Ahmad Sheca Rahmadi 2213053102 གིས-
Nama: Ahmad Sheca Rahmadi
NPM : 2213053102

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membentuk karakter anak didik kita. Berikut adalah analisis mengenai penanaman nilai dan moral tersebut:

Cara Menanamkan Nilai dan Moral:
Keluarga: Nilai dan moral dapat ditanamkan di keluarga melalui contoh yang baik dari orang tua dan anggota keluarga lainnya. Komunikasi terbuka, mendengarkan, memberikan dorongan positif, dan memberikan penghargaan kepada anak ketika mereka menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral yang diinginkan.

Sekolah: Sekolah memiliki peran penting dalam penanaman nilai dan moral. Guru dapat memberikan pengajaran langsung tentang nilai-nilai yang diinginkan melalui pelajaran moral atau kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah juga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung nilai-nilai tersebut, seperti melibatkan siswa dalam proyek sosial atau melaksanakan kegiatan yang mendorong kerjasama dan sikap saling menghormati.

Masyarakat: Masyarakat juga memiliki peran dalam penanaman nilai dan moral. Organisasi masyarakat, seperti kelompok agama, kelompok sukarelawan, atau klub sosial, dapat menjadi tempat untuk mengajarkan dan mempraktekkan nilai-nilai yang diinginkan. Selain itu, masyarakat juga dapat memberikan dukungan dan pengakuan kepada individu yang menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral tersebut.

Hambatan dalam Proses Penanaman Nilai dan Moral:
Kurangnya kesadaran: Salah satu hambatan utama adalah kurangnya kesadaran tentang pentingnya penanaman nilai dan moral. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa nilai dan moral tersebut memainkan peran penting dalam membentuk karakter individu.

Tantangan budaya: Beberapa nilai dan moral mungkin bertentangan dengan budaya tertentu atau nilai-nilai yang dominan dalam masyarakat. Hal ini dapat menyulitkan proses penanaman nilai dan moral yang berbeda.

Kurangnya konsistensi: Jika nilai dan moral hanya diajarkan secara sporadis atau tidak konsisten, anak-anak mungkin sulit memahami dan menginternalisasikannya dengan baik.

Trik atau Strategi yang Tepat:
Konsistensi: Penting untuk memberikan contoh yang konsisten dan terus menerus dalam penanaman nilai dan moral. Anak-anak perlu melihat bahwa nilai dan moral tersebut diterapkan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Keterlibatan aktif: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang mendorong mereka untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan nilai dan moral yang diinginkan. Misalnya, melibatkan mereka dalam proyek sosial atau memberikan tanggung jawab dalam menghormati perbedaan orang lain.

Komunikasi terbuka: Penting untuk membuka saluran komunikasi dengan anak-anak, baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dengan mendengarkan mereka dan memberikan dukungan, anak-anak akan merasa lebih termotivasi untuk mengadopsi nilai dan moral yang diinginkan.

Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten dan melibatkan semua pihak terkait, penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.