Forum Analis Jurnal

Forum Analis Jurnal

Forum Analis Jurnal

Jumlah balasan: 94

Silahkan dibaca dan dipahami dengan baik jurnal berikut. Bagi mahasiswa yang sudah membaca dan memahami jurnal silahkan berikan analisisnya di kolom komentar. Dilarang melakukan tindakan plagiatisme dalam bentuk apapun.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Dimas Farevi Abdullah -
Nama : Dimas Farevi Abdullah
NPM : 2311011049

Jurnal ini membahas tentang hubungan agama dan negara di Indonesia, khususnya dalam pembentukan Pancasila sebagai ideologi negara. berargumentasi bahwa agama dan negara saling menguntungkan dan dapat hidup berdampingan secara harmonis. Kajian ini juga membahas persoalan radikalisme dan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama. Singkatnya, agama bukanlah musuh Pancasila dan hubungan antara agama dan negara harus harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh M GALANG ERLANGGA -
NAMA M GALANG ERLANGGA
NPM 2311011101



membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan mensejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Selanjutnya dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapapun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh pancasila. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Raffi Daiyan Aqila -
Nama:Raffi Daiyan Aqila
Npm:2311011079

Jurnal tersebut membahas tentang hubungan agama dan negara diIndonesia,dan menyinggung tentang radikalisme agama dimana penyebab utamanya karena kurangnya wawasan dan pengetahuan dan menurut saya karena terlalu fanatik dan merasa agama pelaku adalah yang terbaik padahal sikap ini sayang bertolak belakang dari nilai sila pertama pada pancasila.juga hubungan antara agama dan negara saling menguntungkan satu sama lain apabila telah memahami makna sila pertama dan melaksanakannya dikehidupan sehari hari.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh M. Ade Kurniawan -
NAMA: M. ADE KURNIAWAN
NPM: 2311011037

AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA
Dengan banyaknya rintangan dalam mempersatukan bangsa Indonesia yang sangat beragam akan suku, ras, agama, budaya, dan bahasa. Banyak hal yang telah dilakukan para pendiri bangsa salah satunya dengan melahirkan dasar negara kita yaitu Pancasila yang dimana hal tersebut merupakan segala unsur bangsa Indonesia yang tertuang dalam lima butir, dan dalam prosesnya yang sangat panjang dimulai dari sidang BPUPKI hingga sidang PPKI dan dalam proses tersebut terdapat pergantian sila pertama dari hasil Piagam Jakarta yaitu berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" yang dimana itu banyak menimbulkan kontroversi akhirnya diganti menjadi "Negara berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa" pada tanggal 18 Agustus 1945. Yang dimana merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapa pun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh Pancasila. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis. Permasalahan mulai muncul semenjak banyak individu atau kelompok mulai mengadu Pancasila dan Agama dan itu menjadikan banyak masyarakat terpengaruhi oleh isu tersebut dan akhirnya terjadi pergesekan sosial, kerusuhan, kecemburuan sosial serta ketimpangan ekonomi sering disandingkan dengan agama dan dibenturkan dengan Pancasila. Padahal aslinya hubungan antara Pancasila dan agama sangat harmonis dikarenakan keduannya sangat berhubungan erat dan tidak bisa lepas karena keduannya salling mengatur agar kehidupan kita menjadi teratur dan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, seperti perjuangan tokoh-tokoh pendiri bangsa yang mengesampingkan masalah agama dan memfokuskan pada suatu hal yang menyangkut kehidupan orang banyak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Visca pasha angeli 2011011015 -
Nama : Visca Pasha Angeli
NPM : 2011011015

setelah membaca jurnal diatas membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa pun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan menyejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Muhammad Ibnu Hajar 2051011007 -
Jurnal tersebut membahas bahwasanya Agama dan Pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga muncul pluralisme dan toleransi dalam menjalankan kehidupan bernegara. Negara secara aktif harus melindungi setiap individu-individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan Bineka Tunggal Ika.
Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Pada saat ini, mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-tuhan dan dijamin oleh konstitusi. Negara ber-tuhan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Putri Abellia -
Nama : Putri Abellia
NPM : 2311011061

Isi teks memberikan analisis sejarah lahir dan terbentuknya ideologi Pancasila di Indonesia. Hal ini menyoroti perbedaan pandangan antara kelompok nasionalis dan Islam mengenai dasar negara. Soekarno, seorang pemimpin nasionalis, menganjurkan pemisahan agama dan negara, mengambil inspirasi dari contoh Turki. Di sisi lain, Muhammad Natsir, seorang pemimpin kelompok Islam, menganjurkan Islam sebagai dasar negara. Perspektif yang berbeda ini menyebabkan perdebatan dan perselisihan berkepanjangan antara kedua faksi

Teks tersebut juga menekankan pentingnya Pancasila sebagai sumber hukum dan kehidupan berbangsa di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan dinamika masyarakat, sehingga menjadikannya sebagai ideologi yang fleksibel dan inklusif. Penulis berpendapat bahwa Pancasila memberikan kerangka pemerintahan yang menjunjung tinggi prinsip musyawarah dan memuat ajaran Islam.

Lebih lanjut, teks tersebut membahas tantangan radikalisme dan konflik sosial di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi agama dan negara, seperti yang dianjurkan oleh beberapa kelompok Islam, dapat menyebabkan penafsiran Islam yang sempit dan pengucilan kelompok agama dan budaya lain. Penulis mengusulkan bahwa pendekatan yang seimbang, dimana agama dan negara terpisah namun saling berpengaruh, dapat membantu meminimalkan konflik sosial dan mendorong keharmonisan

Secara keseluruhan, isi teks memberikan analisis komprehensif tentang kelahiran dan signifikansi ideologi Pancasila di Indonesia, menyoroti konteks sejarah, perbedaan perspektif, serta potensi tantangan dan solusi terkait integrasi agama dan negara
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Gamaliel Felix Repi -
nama : Gamaliel Felix Repi
npm: 2311011058

Dalam isi jurnal itu disebutkan bahwa Natsir menginginkan Indonesia menjadi negara Islam sebagai dasar negara. Dengan alasan sekularisme Soekarno menolak apa yang di sampaikan oleh Natsir tersebut, karna yang ditakutkan jika Indonesia menjadi negara berlandaskan Islam, Indonesia akan semakin mudah di kambing dombakan, seperti yang dikatakan Mahmud Essay Bey yaitu apabila
agama dipakai dalam mengelola negara,
makan selalu digunakan sebagai alat untuk
menghukum di tangan raja-raja, orang zalim
dan tangan besi.
tidak sepatutnya pun jika Indonesia berlandaskan negara Islam, dikarenakan perjuangan untuk memerdekakan Indonesia bukan hanya dari 1 golongan agama saja, tapi dari berbagai aliran kepercayaan lainpun memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh ALYA'A DWI RAHMADANI 2311011121 -
Nama : ALYA'A DWI RAHMADANI
NPM : 2311011121

Analisis "AGAMA MUSUH PANCASILA?
STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA"

1. Sejarah Lahirnya Pancasila:
- Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tahun 1945.
- Pancasila dianggap sebagai ideologi yang mencerminkan pluralitas budaya, suku, dan agama di Indonesia.

2. Pengaruh Agama dalam Pembentukan Pancasila:
- Agama memiliki peran penting dalam pembentukan Pancasila karena mayoritas penduduk Indonesia adalah penganut agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan lainnya.
- Nilai-nilai agama seperti toleransi, keadilan sosial, dan moral memengaruhi pembentukan nilai-nilai Pancasila.

3. Tantangan dan Kontroversi:
- Meskipun Pancasila mencerminkan pluralisme agama, ada kontroversi terkait hubungan antara agama dan negara di Indonesia.
- Beberapa kelompok mengklaim bahwa agama-agama tertentu cenderung mendominasi, sementara yang lain merasa agama harus memiliki peran yang lebih besar dalam kehidupan publik.

4. Konflik dan Resolusi:
- Sejarah Indonesia juga mencatat konflik yang berkaitan dengan agama, seperti konflik agama di beberapa wilayah.
- Penyelesaian konflik dan menjaga keseimbangan antara agama dan negara adalah tantangan yang terus ada.

5. Tantangan dalam Masa Depan:
- Dalam menghadapi masa depan, Indonesia harus terus berusaha menjaga keseimbangan antara agama dan negara, serta mendorong toleransi, pluralisme, dan kerukunan antar agama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh FITARIA DIANDARI 2311011111 -
NAMA : FITARIA DIANDARI
NPM : 2311011111
Sebelum tercetusnya Pancasila sebagai dasar negara, banyak perbedaan pendapat yang menghambat hal tersebut. Perbedaan landasan negara antara kelompok nasionalis Ir. Soekarno dan kelompok islam Muhammad Natsir, yang di mana kelompok nasionalis menginginkan Pancasila sebagai dasar negara sedangkan kelompok islam menginginkan islam sebagai dasar negara. Hal tersebut sangatlah tidak relevan dengan negara kita yang di mana mempunyai berbagai macam agama. Penduduk Indonesia dominan beragama islam, namun pengajuan pendapat menjadikan islam sebagai dasar negara sangatlah tidak adil untuk masyarakat yang bukan beragama islam. Maka dari itu, Pancasila pada sila pertama lah yang menjadi alat dalam mempersatukan umat beragama di Indonesia. Dengan Pancasila sebagai dasar negara, kita sebagai sesama warga negara Indonesia bisa saling menghargai antar umat beragama dan menghargai segala perbedaan sehingga tidak ada bentrok atau keributan antar warga negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Althaffiani Rosa Azizah 2011011066 -
Nama : Althaffiani Rosa Azizah
NPM : 2011011066

Menurut Analisis saya dari jurnal yang berjudul AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA bahwa Hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dan Pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Gusyahab Masturin -
Nama : Gusyahab Masturin
NPM: 2311011083

Seiring berjalannya waktu penerapan persatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, dan ras merupakan hal yang masih dianggap perbedaan oleh banyak orang sehingga masih susah agar kita memiliki tujuan bersama antar suku& agama . Dari banyak permasalahan yang telah terjadi untuk mempersatukan bangsa Indonesia udah dilakukan oleh para tokoh pahlawan kita khususnya dengan membuat pancasila yang dapat menjadi dasar kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam pancasila itu sendiri pernah terjadi gejolak terhadap sila pertama sehingga Pada Piagam Jakarta, sila pertama berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya." Kemudian, saat rapat PPKI mengubah butir pertama Piagam Jakarta ini diubah menjadi, "Ketuhanan yang Maha Esa."
Itu merupakan contoh kebersamaan
antara para tokoh perjuangan bangsa
untuk membentuk persatuan bangsa.
Hidup berdampingan dengan berbagai agama ,suku, ras merupakan hal yang seharusnya bukan menjadi perumahan tetapi seharusnya menjadi persatuan. Bahkan dalam mempertahankan perjuangan kemerdekaan banyak ormas” dengan dalih ingin menciptakan NII(Negara Islam Indonesia) itu merupakan hal yang tidak sesuai dengan dasar negara kita . Itu merupakan salah satu mulai terjadinya problematika di Indonesia sehingganya berimbas terhadap terjadinya kerusuhan sosial antar agama ataupun suku. Seharusnya nilai pancasila dan agama merupakan hal yang berelasi karena pada salah satu silanya saja diungkapkan bahwa setiap warga Indonesia wajib memiliki agama dan bertuhan agar kehidupan bangsa kita menjadi teratur dan sesuai norma yang ada . Kita sebagai bangsa Indonesia harus mengikut jejak para pahlawan bangsa kita yang rela mementingkan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan pribadi ataupun agamanya, sehingganya membuat bahwa dasar sila tersebut dapat diterima oleh berbagi suku, agama, ras di Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Rosmala Dewi -
ROSMALA DEWI
2311011033

Dari data analisis yg sudah saya baca dapat di simpulkan bahwa jurnal ini membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme dan saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan mensejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Selanjutnya dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapapun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh pancasila. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh RENO ALDI WIJAYA 2351011021 -
Nama: RENO ALDI WIJAYA

NPM: 2351011021

Jurnal ini membahas tentang hubungan antara agama dan negara dalam konteks lahirnya ideologi Pancasila di Indonesia. Penulis menggunakan pendekatan metode sejarah dan melakukan analisis kualitatif terhadap materi yang dikumpulkan. Jurnal ini juga mengulas perbedaan pandangan antara kelompok nasionalis dan kelompok Islam dalam menentukan dasar negara. Penulis menyimpulkan bahwa agama bukanlah musuh Pancasila dan bahwa keduanya dapat berdampingan secara harmonis. Jurnal ini memberikan pemahaman tentang pentingnya kerukunan umat beragama dan pentingnya hubungan yang harmonis antara agama dan negara dalam konteks Indonesia.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Ria Marsanda Meirisa _2351011009 -
RIA MARSANDA MEIRISA
NPM 2352011009

Dapat disimpulkan dari jurnal  yang berjudul " Agama Musuh PANCASILA"

"Hubungan agama dan negara yang senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dan Pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga muncul pluralisme dan toleransi dalam menjalankan kehidupan bernegara. Negara secara aktif harus melindungi setiap individu-individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan Bineka Tunggal Ika. Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, kesalah pahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Pada saat ini, mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-tuhan dan dijamin oleh konstitusi yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Hiltania Aulia Putri 2311011075 -
Nama : Hiltania Aulia Putri
NPM : 2311011075

Jurnal tersebut membahas tentang agama dan dasar negara indonesia yaitu Pancasila
Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Pada saat ini, mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-tuhan dan dijamin oleh konstitusi. Negara ber-tuhan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Agama dan Pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga muncul pluralisme dan toleransi dalam menjalankan kehidupan bernegara. Negara secara aktif harus melindungi setiap individu-individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan Bineka Tunggal Ika.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Trio Arya Duta -
Nama : Trio Arya Duta
NPM : 2011011054

Berdasarkan jurnal tersebut dapat disipulkan bahwa Hubungan antara agama dan negara selalu menciptakan tatanan pengelolaan negara yang didasarkan pada prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dan Pancasila tidak bertentangan, bahkan keduanya digabungkan melalui kesadaran yang menguntungkan. Agama memandang negara sebagai wujud dari pengaturan yang adil, bijaksana, dan berdaya guna untuk masyarakat. Ini juga memberikan ruang bagi individu untuk mengejar dimensi spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di sisi lain, negara membutuhkan agama dan konstitusi secara resmi mengakui dan mengelola agama serta kepercayaan, menciptakan keragaman dan toleransi dalam tatanan negara. Negara harus melindungi setiap individu sehingga terwujud kerukunan antara berbagai agama, sesuai dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika." Agama bukan musuh Pancasila, begitu juga Pancasila tidak bersifat antagonis terhadap agama. Seringkali, konflik dan kesalahpahaman terjadi, dan menyatukan agama dan negara merupakan permasalahan di Indonesia. Saat ini, yang ditekankan adalah negara bukan sekuler atau Islam, melainkan negara yang berpegang pada prinsip ber-Tuhan, dengan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Sefhia Alfiona Rosi -
Nama: Sefhia Alfiona Rosi
NPM :2011011087

Jurnal tersebut membahas tentang hubungan agama dan negara, Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan mensejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Selanjutnya dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Tryolla Putri Noor Harvani -
Nama : Tryolla Putri Noor Harvani
NPM : 2311011031

Hasil analisis dari jurnal tersebut adalah
:
Secara keseluruhan jurnal yang ditulis oleh Aqil Teguh Fathani dan Zuly Qodir ini membantah anggapan bahwa agama adalah musuh Pancasila dengan menekankan hubungan saling menguntungkan antara agama dan negara. Disebutkan bahwa agama membutuhkan negara untuk mewujudkan nilai-nilai agama dalam kehidupan, sedangkan negara membutuhkan agama untuk menyelenggarakan pemerintahan yang adil, bersih, dan sejahtera. Jurnal tersebut juga menyoroti peran besar agama dalam lahirnya Pancasila dan persatuan yang dibawanya kepada masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang. Hal ini menegaskan bahwa agama telah dijamin dalam Undang-Undang Tahun 1945 dan sila pertama, dan dengan adanya negara maka agama dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan negara.

Jurnal ini juga membahas tentang sejarah lahirnya ideologi Pancasila dan peran agama dalam proses tersebut. Dalam perdebatan antara Soekarno dan Natsir, terjadi perbedaan pendapat mengenai landasan negara yang akan diambil. Soekarno memandang bahwa agama dan negara harus dipisahkan, sementara Natsir menginginkan Islam sebagai dasar negara. Perdebatan ini berlanjut hingga pembentukan negara Indonesia pada tahun 1945. Dalam sidang BPUPKI, kelompok Islam dan kelompok nasional terus berdebat mengenai dasar negara. Akhirnya, diputuskanlah bahwa Pancasila akan menjadi dasar negara. Muhammad Natsir mempertimbangkan aspek-aspek agama, sosiologis, dan muamalah Islam dalam memilih Pancasila sebagai dasar negara.

Jadi, kesimpulan yang dapat saya ambil setelah membaca jurnal tersebut adalah Agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Dalam perumusan ideologi bangsa, agama memberikan kontribusi penting dalam pembentukan Pancasila. Beberapa tokoh Islam juga memiliki kelapangan hati dalam menerima Pancasila sebagai ideologi negara. Agama juga dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan merupakan salah satu nilai dasar dalam Pancasila. Agama dan negara memiliki hubungan yang saling menguntungkan dan saling membutuhkan dalam menjalankan pemerintahan yang adil dan menyejahterakan rakyat. Secara keseluruhan, peran penting agama dalam rumusan Pancasila menunjukkan pentingnya agama dalam membentuk ideologi bangsa Indonesia dan memajukan persatuan dan kerukunan bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Nurmelisa . -
NAMA : NURMELISA
NPM : 2311011123

Setelah saya membaca, jurnal ini membahas tentang hubungan, sejarah, dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ada beberapa kesimpulan yang dapat di ambil dari jurnal ini antara lain:
• Agama memegang peranan penting dalam lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
• Ada yang menganggap agama bisa menjadi musuh Pancasila, namun nyatanya agama dan Pancasila bisa saling mendukung dan melengkapi.
• Agama dapat mendukung nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial, solidaritas, dan demokrasi, namun juga dapat bertentangan dengan nilai-nilai tersebut jika dipahami secara sempit dan eksklusif.
• Untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dan menjaga keharmonisan hubungan antara agama dan negara, diperlukan upaya penguatan pendidikan kewarganegaraan yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila dan menghargai keberagaman agama dan budaya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Rossa Kartiya 2351011003 -
Nama : Rossa Kartiya
NPM : 2351011003

Berikut hasil analisis saya
Jurnal ini membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa
pun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama
membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan menyejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun.

Pancasila sejatinya tidak
bertentangan dengan apapun, Pancasila telah disepakati bersama oleh pendiri bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda (Manggalatung, 2017). Akan tetapi
pada belakangan ini Pancasila sering
dibenturkan dengan berbagai persoalan salah satunya agama. Pernyataan yang dikeluarkan ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
(BPIP) mengenai “Agama Adalah Musuh Pancasila” dengan alasan kekerasan di republik ini selalu mengatasnamakan agama
membuat publik heboh, walaupun adanya keterangan klarifikasi yang dikeluarkan oleh BPIP tidak menyurutkan publik untuk selalu
bertanya-tanya mengenai pernyataan awal terebut. Pancasila sebagai dasar negaradijadikan untuk tidak terlepas dari arus globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hubungan Agama dan Negara
Antara agama dan negara merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Agama dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi atau Simbiotik-Interpenden yaitu agama memerlukan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadiberkembang.

Islam dan Negara
Islam merupakan agama untuk
kepentingan kehidupan dunia dan akhirat. Islam berisi tentang akidah, akhlak, ibadah serta berisi prinsip-prinsip hukum dan politik. Sebagai sebuah landasan, negara Islam mengandalkan keberagaman pandangan karena negara Islam lahir dari respons terhadap perkembangan politik muslim yang sering menghadapi perubahan setelah runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani. Orientalis merupakan kajian yang dilakukan oleh para ilmuan barat untuk mengkaji dan mempelajari dunia timur yang mencakup keseluruhan aspek yang meliputi agama, ilmu, ekonomi dan politik (Teng, 2016).

Pancasila juga merupakan sumber
hukum dan tatanan kehidupan bangsa yang selalu ditanamkan kepada seluruh masyarakat agar dapat dijalankan dan sesuai dengan yang
dicita-citakan pendiri bangsa. Pancasila yang menggandeng konsep ideologi terbuka serta memiliki nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis yang harus mampu mengikuti perkembangan zaman (Pramono, 2018).

Agama bukanlah musuh Pancasila,
dan Pancasila bukanlah musuh agama,
seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Pada saat ini, mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-tuhan dan dijamin oleh
konstitusi. Negara ber-tuhan yang
berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Shabilla Aulia Putri -
Nama : Shabilla Aulia Putri
NPM : 2311011035

AGAMA MUSUH PANCASILA?
STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA.

Pada jurnal ini membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa pun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya Pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh Islam dalam pembentukan Pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis.

Bagi Indonesia Pancasila merupakan imperatif bukan alternatif, Pancasila berguna untuk mempersatukan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia dari suku, agama, ras, budaya dan golongan. Pada dasarnya Undang-Undang Dasar 1945 tidak memisahkan hubungan antara agama dan negara, pernyataan ini bisa dilihat dalam sila pertama Pancasila dan Bab XI Undang-Undang Dasar 1945 tentang Agama. Hubungan agama dan negara sering kali menjadi pro dan kontra, dikarenakan agama sering kali digunakan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan pemerintahan atau pemerintahan sering dijadikan kekuatan untuk menekan agama. Hubungan agama dengan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Leonardo Fernando -
Nama : Leonardo Fernando
NPM : 2051011021

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memberikan landasan yang kuat bagi kebebasan beragama, toleransi, dan keadilan sosial. Ini mencerminkan semangat pluralisme agama yang ada di Indonesia. Meskipun Pancasila mengakui nilai-nilai agama, Pancasila juga menempatkan prinsip-prinsip kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial sebagai landasan utama bagi negara. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang inklusif dan sesuai dengan semangat nasionalisme Indonesia yang kuat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Agustin Dwi Rahayu 2311011093 -
Nama : Agustin Dwi Rahayu
NPM : 2311011093

Ideologi Pancasila menjadi sumber dalam ketatanegaraan yang dijadikan dalam membangun negara Indonesia, Pancasila menjadi peran penting dalam sistem hukum dan konstitusi Indonesia. Nilai-nilai Pancasila pada hakikatnya merupakan nilai yang terbentuk dari nilai luhur dan kebudayaan bangsa Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai kebudayaan secara keseluruhan.
Ideologi Pancasila dikenal sebagai ideologi terbuka yang mampu mengikuti arus perkembangan zaman, dinamis dan pemikiran terbuka sehingga penerapan Pancasila sebagai ideologi bangsa dapat terus berjalan. Pada hakikatnya fungsi Pancasila tidak berubah dalam artian tetap sebagaimana yang dirancang oleh pendiri bangsa sebagai pedoman, ideologi dan dasar bangsa. Akan tetapi Pancasila sebagai ideologi terbuka mampu menyesuaikan perkembangan zaman yang terus berubah.
Radikalisme Agama
Dimensi politik global merupakan salah satu penyebab terjadinya radikalisme, setelah dilakukan penelusuran lebih dalam oleh para ahli menyimpulkan tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia merupakan contohnya.Ada beberapa alasan yang menjadi faktor munculnya radikalisme di Indonesia yaitu, perkembangan di tingkat global, penyebaran paham Wahabi, dan kemiskinan.Munculnya tindakan radikalisme pada kaum muslim disebabkan karena mereka hanya berpegang pada Al-Qur’an dan hadis yang dipahami secara literal, harfiah dan skriptural sehingga melahirkan pemahaman yang fanatik eksklusif dan hitam-putih.
Fundamentalisme dan radikalisme merupakan kata yang tidak ada dalam bahasa kaum muslim di Timur Tengah. Berbagai analisa mengungkapkan bahwa radikalisme agama tumbuh dari politik global dunia Islam yang secara berkelanjutan menjadi objek adu domba.
Sejarah Lahirnya Pancasila
Perbedaan mengenai landasan negara yang akan diambil untuk dijadikan sebagai dasar negara telah terjadi sejak tahun 1938 hingga pada persiapan kemerdekaan republik Indonesia, perbedaan pendapat ini terjadi antara kelompok nasionalis Soekarno dengan kelompok Islam yang dipimpin oleh Muhammad Natsir yang menginginkan negara Islam sebagai landasan negara.
Hubungan Agama dan Negara
Pada dasarnya Undang-Undang Dasar 1945 tidak memisahkan hubungan antara agama dan negara, pernyataan ini bisa dilihat dalam sila pertama Pancasila dan Bab XI Undang-Undang Dasar 1945 tentang Agama. Hubungan agama dengan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek. Berbagai kalangan cendekiawan, ilmuan dan agamawan di Indonesia menyepakati bahwa agama memberikan pedoman yang berasal dari tuhan dan berfungsi sebagai pembimbing dan pemberi petunjuk, dengan fungsi seperti ini tujuan pokok agama adalah keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian kepada penganutnya.
Islam dan Negara
Islam merupakan agama untuk kepentingan kehidupan dunia dan akhirat. Islam berisi tentang akidah, akhlak, ibadah serta berisi prinsip-prinsip hukum dan politik. Islam menuntun manusia mewujudkan kedamaian pada umat Islam khususnya dan seluruh manusia pada umumnya.Natsir menjelaskan bahwa Islam sebagai ideologi merupakan suatu keharusan karena beliau seorang muslim yang taat dan meyakini kesempurnaan Islam didunia ataupun di akhirat.
Diskusi
Sejak awal sebelum terbentuknya bangsa Indonesia, para tokoh bangsa selalu disibukkan bagaimana cara untuk menyatukan masyarakat Indonesia yang sangat beragam dari suku, ras, agama dan golongan. Pancasila juga merupakan sumber hukum dan tatanan kehidupan bangsa yang selalu ditanamkan kepada seluruh masyarakat agar dapat dijalankan dan sesuai dengan yang dicita-citakan pendiri bangsa. Pancasila yang menggandeng konsep ideologi terbuka serta memiliki nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis yang harus mampu mengikuti perkembangan zaman (Pramono, 2018).Dinamika dalam menerapkan nilai Pancasila sering terbentur oleh individu- individu dan kelompok-kelompok yang sering mengadu Pancasila dan agama. Permasalahan yang sering terjadi pergesekan sosial, kerusuhan, kecemburuan sosial serta ketimpangan ekonomi sering disandingkan dengan agama dan dibenturkan dengan Pancasila. Sejatinya hubungan Pancasila dan agama sangat harmonis, yaitu terjadinya hubungan mutualisme yang saling menguntungkan keduanya, Pancasila membutuhkan agama dalam menjalankan kehidupan bernegara agar terciptanya kehidupan negara yang bermartabat, adil dan mengutamakan kepentingan masyarakat dan agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama agar masyarakat dapat menjalankan kewajibannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh FLORENCE IRENE DESVITA TAMPUBOLON -
Nama: Florence Irene Desvita Tampubolon
NPM: 2311011071

Analisis Jurnal berjudul "AGAMA MUSUH PANCASILA?"

Jurnal ini membahas tentang kontroversi yang menyinggung bahwa agama adalah ‘musuh’ Pancasila. Sesungguhnya Pancasila mengakui melindungi hak individu hingga hak masyarakat pada semua aspek kehidupan. Indonesia sendiri lahir karena disatukan dari berbagai jenis ras, bahasa, budaya dan agama yang berbeda serta wilayah yang berbentuk kepulauan. Pancasila dikenal sebagai ideoogi terbuka yang mampu mengikuti arus perkembangan zaman, dinamis, pemikiran yang terbuka dan merupakan hasil dari kesepakatan masyarakat. Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan agama. Hubungan ini senantiasa menghadirkan sebuah konsekuensi hukum di Indonesia yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga negara berhak mengurusi agama dan kepercayaan.

Pancasila sejatinya tidak bertentangan dengan apapun, akan tetapi pada belakangan ini Pancasila sering dibenturkan dengan berbagai persoalan salah satunya agama.
Unsur terpenting dalam suatu negara adalah agama. Hubungan agama dengan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek. Dalam melawan penjajahan diperlukan kesatuan dan persatuan di antara komponen bangsa, dengan lahirnya “Ketuhanan Yang Maha Esa” menjadi faktor penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu istilah “Agama Musuh Pancasila” dinilai sangat keliru karena sangat bertentangan dengan sila pertama dalam Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Pada saat ini, mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-Tuhan dan dijamin oleh konstitusi. Negara ber-Tuhan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Dieva Arshita Novelia Fitri Mashuri -
Nama : Dieva Arshita Novelia Fitri Mashuri
NPM : 2361011001

Kesimpulan jurnal berjudul " Agama Musuh PANCASILA"

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang mengandung nilai-nilai dasar untuk mencapai keadilan, persatuan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila mengakui keberagaman agama dan keyakinan sebagai salah satu prinsipnya, dengan menghormati hak individu untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing. Oleh karena itu, Pancasila pada dasarnya tidak memiliki agama sebagai musuhnya.

Bahkan antara Agama dan Pancasila disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat mensejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga muncul pluralisme dan toleransi dalam menjalankan kehidupan bernegara. Negara secara aktif harus melindungi setiap individu-individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan Bineka Tunggal Ika.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dirancang untuk mengakomodasi keberagaman agama dan keyakinan. Oleh karena itu, tidak tepat untuk menyatakan bahwa Pancasila memiliki agama sebagai musuhnya. Namun, Pancasila berusaha menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dan nilai-nilai kebangsaan yang inklusif. Dalam konteks ini, konflik dan ketegangan dapat muncul ketika ada usaha untuk mengubah atau menggantikan Pancasila dengan ideologi atau agama tertentu yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Arista Handayani -
Nama : Arista Handayani
NPM : 2311011029

Berdasarkan jurnal "Agama Musuh Pancasila?" dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut membahas tentang hubungan sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam realisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih, dan menyejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Dalam perumusan ideologi bangsa agama memiliki peran yang sangat besar. Dalam lahirnya Pancasila kelapangan hati beberapa tokoh Islam dalam pembentukan Pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dan menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Pernyataan yang menyatakan bahwa "Agama adalah musuh Pancasila adalah salah." Karena agama telah dijamin dalam undang-undang 1945 dan dalam sila pertama. Dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Anggun Aulia Dewi -
NAMA: ANGGUN AULIA DEWI
NPM: 2311011039

AGAMA MUSUH PANCASILA?
STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA

Jurnal tersebut berisikan tentang hubungan sejarah dan juga peran agama dalam lahirnya pancasila, peran agama dalam dibentuknya pancasila ini sangat erat kaitanya dengan banyaknya agama diindonesia. Agama adalah kaitanya dengam spiritual masing-masing umat yang menganutnya dan pancasila adalah pedoman bagi masyarakat indonesia maka dari itu pancasila sebagai pedoman juga harus mencantumkan agama yang dianut oleh masyarakat indonesia, semua agama harua tercantum didalamnya agar masyarakat juga dapat mimiliki pegangan hidup baik didunia maupun didunia maka dari itu dalam pancasila terdapat makna yang wajib kita taati yaitu bahwa kita harus saling bertoleransi antar umat beragama yang ada dan selalu menghormati agama manapun. hubungan agama dan negara adalah hubungan yang timbal balik dan juga saling mempengaruhi satu sama lain, yaitu agama memerlukan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadi berkembang. Sebaliknya negara memerlukan agama karena dengan agama negara dapat
menjadi berkembang dalam kerangka etika
dan moral.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Nara Yaumi Azka_2311011007_ S1 Manajemen -
Nama : Nara Yaumi Azka
NPM : 2311011007

Pernyataan 'Agama Musuh Pancasila' pertama kali disampaikan oleh Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi pada awal tahun 2020 yang membuat muncul banyak kontroversi di lingkungan masyarakat.

Pernyataan Ketua BPIP merupakan kekeliruan yang membuat masyarakat menjadi ricuh dan peluang bagi para provokator untuk menghancurkan bangsa Indonesia. Karena pada dasarnya hubungan Pancasila dengan negara adalah mutualisme atau positif. Agama akan memerlukan negara untuk membuat agama tersebut bisa berkembang pesat, dan negara juga memerlukan agama agar bisa menjadikan negara tersebut menjadi negara yang bermoral dan beretika.

Jadi, apabila ada yang mengatakan Agama musuh Pancasila, itu adalah provokator yang menginginkan bangsa Indonesia terpecah belah akibat perbedaan agama. Pancasila sendiri merupakan ideologi terbuka yang bisa mengikuti perkembangan zaman namun tetap sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Valentino Aulia Rahman -
Nama : Valentino Aulia Rahman
Npm : 2351011031

seperti yang kita lihat isi dalam jurnal tersebut membahas tentang hubungan agama dan negara di Indonesia,tentang agama dan negara bisa saling menguntungkan dan dapat hidup berdampingan sesuai dengan kepercayaan masing-masing agar hidup bisa lebih teratur serta tentram damai,dan juga jurnal ini menyinggung tentang radikalisme agama dimana penyebab utamanya karena kurangnya wawasan dan pengetahuan karena terlalu fanatik sikap ini bagi saya sangat sayang sekali karenabertolak belakang dari nilai sila pertama pada pancasila.juga hubungan antara agama dan negara saling menguntungkan satu sama lain apabila telah memahami makna sila pertama dan bisa diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh alifia rachma aulia 2351011017 -

nama: alifia rachma aulia

npm: 2351011017

hasil analisis dari jurnal

Adalah hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Agama dan Pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya sedang disatukan untuk kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi rakyat untuk merealisasikan kepercayan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Ariva Mutiara Dewi_2311011073_ S1 Manajemen -

Nama : Ariva Mutiara Dewi

NPM : 2311011073

Agama bukan musuh Pancasila, justru Pancasila lahir karena agama-agama yang ada, bukan untuk membuat perbedaan tetapi untuk mempersatukan bangsa di Indonesia yang mempunyai kepercayaan yang berbeda-beda. 


Pada sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” berarti setiap manusia bebas memilih keyakinan yang dianutnya tanpa khawatir akan perbedaan, meskipun negara Indonesia mayoritas beragama islam, bukan berarti agama lain tidak dianggap dan tidak dihormati. Keberagaman agama di Indonesia bukan sebuah hal yang dapat menurunkan integrasi bangsa, justru karna adanya keberagaman masyarakat dapat mengenal agama lain dengan baik dan dapat meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama. 


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Amanda Rahmawati -
Nama : Amanda Rahmawati
Npm : 2311011134

Jurnal ini membahas hubungan antara agama dan negara dalam konteks Indonesia dan Islam. Undang-Undang Dasar 1945 tidak memisahkan agama dan negara, dan ada tiga paradigma hubungan agama dan negara dalam Islam: satu kesatuan, timbal balik, dan sekularistik. Ada ketegangan antara agama dan negara, tetapi Indonesia mencoba menjaga jalan tengah. Islam menekankan pentingnya agama dalam negara. Indonesia menegaskan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila untuk memperkuat persatuan. Ketegangan saat ini terjadi karena kurangnya keseimbangan antara agama dan negara. Indonesia berusaha menghindari konflik agama dengan menjaga pluralisme hukum yang harmonis dalam politik, hukum, dan sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Nabillah Aulia Rima Putri_2311011019_ S1 Manajemen -
Nama : Nabillah Aulia Rima Putri
NPM : 2311011019

"Agama musuh pancasila" membuat banyak sekali pertikaian antar warga negara indonesia, padahal dalam kenyataannya hubungan antara agama dan negara justru dapat menghidupkan sebuah tatanan hidup bernegara yang berlandaskan kepada Ketuhanan yang maha esa (sila pertama). Indonesia lahir karena disatukannya oleh berbagai perbedaan salah satunya ialah agama. Sehingga menjadikan bangsa indonesia sebagai bangsa yang plural berdimensi multikultural dan dapat menyatu menjadi sebuah bangsa (Muslimin, 2016). Pancasila juga memiliki hubungan yang erat dengan agama sehingga senantiasa menghadirkan sebuah konsekuensi hukum di indonesia yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa sehingga negara berhak mengurusi agama dan kepercayaan. Hubungan antar agama dan negara sangatlah menguntungkan dan memiliki hubungan yang kuat karena agama memberikan peningkatan moral bangsa yang menjamin kehidupan beragamanya dapat berlangsung dengan tentram dan damai serta saling menghormati dan tidak melakukan permusuhan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Muhammad Najibullah al latif -
Nama: muhammad najibullah al latif
Npm: 2351011033

Tulisan ini membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan mensejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Selanjutnya dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapapun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh pancasila. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Nazwa Gusni Ramadhina -
Nama : Nazwa Gusni Ramadhina
NPM : 2351011023

Yang dapat saya simpulkan setelah membaca jurnal diatas yang berjudul “AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA” Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa pun, Karena agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan.
Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan begitu juga dengan negara yang membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, dan dapat menyejahterakan rakyat maupun dalam mengelola negara. Dengan Pancasila sebagai dasar negara, kita sebagai sesama warga negara Indonesia bisa saling menghargai antar umat beragama dan menghargai segala perbedaan sehingga tidak ada bentrok atau keributan antar warga negara.
Hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Adam Bagustiawan -
Nama : Adam Bagustiawan
NPM : 2311011109

Agama Musuh Pancasila?

jurnal tersebut membahasa mengenai hubungan,sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila. Agama dan negara saling berhubungan Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil,bersih dan menyejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun.
Akan tetapi seringkali ditemukan masalah masalah yang mengancam keutuhan negara,menyebabkan konflik,perpecahan yg mengatasnamakan agama,mengingat agama adalah hal yang sangat krusial bagi setiap individu maupun kelompok. Isu isu seperti teroris,radikalisme yang seringkali mengancam ideologi dan keutuhan negara seringkali bermunculan akibat fanatisme individu ataupun kelompok terhadap paham dan kepentingan segelintir orang,banyak gerakan yang ingin mengubah ideologi negara.

padahal nyatanya pancasila sebagai ideologi bangsa saling berkaitan dengan nilai nilai agama.
Nilai-nilai pancasila juga terkandung dalam agama seperti keadilan,kesejahteraan,keselamatan dan kedamaian. Disebutkan juga dalam butir pancasila sila pertama "ketuhanan yang maha Esa",menandakan setiap warga negara dengan kepercayaan dan agama masing masing juga tergabung dalam satu kesatuan yang disebut bhineka tunggal ika. Agama bukanlah musuh pancasila tetapi saling berkaitan sebagai aspek kehidupan demi tercapainya negara yg maju dan berdaulat
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Dea Permata Sari 2311011131 -

Nama : DEA PERMATA SARI

Npm : 2311011131

Analisis Jurnal

Agama Musuh Pancasila ?   

STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA                                 

Membahas: mengenai hubungan sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.

Menggunakan metode kualitatif

Hubungan agama dengan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek. Pertama : antara agama dan negara merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Kedua : aga dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling memengaruhi. Ketiga : hubungan agama dan negara yang bersifat sekularistik. 

Indonesia merupakan negara yang memiliki landasan landasan Pancasila tidak dapat mengklaim diri sebagai negara islam karena adanya keberagaman serta atas kesadaran dan kesepakatan bersama menyetujui dengan Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa. Pernyataan mengenai agama musuh Pancasila yang disampaikan ketua (BPIP) Yudian Wahyudi merupakan kekeliruan dalam berfikir dan berkomentar. Secara Substantif agama merupakan hal positif untuk Pancasila. Dalam Pancasila sila pertama disebutkan "ketuhanan yang maha Esa"  dan diakui dalam UUD 1945 pasal 29. Ir soekarno pernah menyampaikan indonesia merupakan negara ber- Tuhan  dan harus ber - Tuhan. 

Kesimpulan setelah menganalisis jurnal tersebut:                                                                                               

Agama memiliki peran yang kompleks dalam sejarah dan pembentukan Pancasila. Sementara ada potensi konflik, agama juga memberikan nilai-nilai moral yang mendasari Pancasila. Penting untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar negara untuk memastikan persatuan dan keadilan di Indonesia.



Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Egi Tri Agusta -
Agama Musuh Pancasila?

jurnal tersebut membahasa mengenai hubungan,sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila. Agama dan negara saling berhubungan Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil,bersih dan menyejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun.
Akan tetapi seringkali ditemukan masalah masalah yang mengancam keutuhan negara,menyebabkan konflik,perpecahan yg mengatasnamakan agama,mengingat agama adalah hal yang sangat krusial bagi setiap individu maupun kelompok. Isu isu seperti teroris,radikalisme yang seringkali mengancam ideologi dan keutuhan negara seringkali bermunculan akibat fanatisme individu ataupun kelompok terhadap paham dan kepentingan segelintir orang,banyak gerakan yang ingin mengubah ideologi negara.

padahal nyatanya pancasila sebagai ideologi bangsa saling berkaitan dengan nilai nilai agama.
Nilai-nilai pancasila juga terkandung dalam agama seperti keadilan,kesejahteraan,keselamatan dan kedamaian. Disebutkan juga dalam butir pancasila sila pertama "ketuhanan yang maha Esa",menandakan setiap warga negara dengan kepercayaan dan agama masing masing juga tergabung dalam satu kesatuan yang disebut bhineka tunggal ika. 

Hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh 2311011023 DIVA AUDISTIA -
Nama : Diva Audistia
NPM : 2311011023
Judul : AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA

Membahas mengenai radikalisme agama, ada beberapa alasan yang menjadi faktor munculnya radikalisme di Indonesia yaitu, perkembangan di tingkat global, penyebaran paham Wahabi, dan kemiskinan (Asrori, 2017).
Lalu disebutkan tiga paradigma tentang hubungan agama dan negara (Syamsudin, 2000). Pertama, antara agama dan negara merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Hubungan ini terikat khusus yaitu negara sebagai lembaga politik dan keagamaan sekaligus. Kedua, agama dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi atau Simbiotik-Interpenden. Ketiga ,hubungan agama dan negara yang bersifat sekularistik yaitu menolak hubungan timbal balik antara agama dan negara atau antara agama dengan negara terpisah dalam hubungan apa pun.
Kemudian menjelaskan hubungan mutualisme, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga muncul pluralisme dan toleransi dalam menjalankan kehidupan bernegara, lalu menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan menyejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun.
Agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya Pancasila, Bahkan sejarah lahirnya Pancasila merupakan bentuk kelapangan dan ketulusan hati pejuang agama untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dengan menghapus 7 kata dalam Piagam Jakarta. Kelapangan hati beberapa tokoh Islam dalam pembentukan Pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Elsa Estevania Natali -

Nama : Elsa Estevania Natali

NPM : 2311011089

PANCASILA MUSUH AGAMA?

Agama dan negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa pun, agama dan negara memiliki hubungan untuk merealisasikan tujuan dari masing-masing konteks. Pancasila sejatinya tidak bertentangan dengan apa pun. Pancasila telah disepakati bersama oleh para pendiri bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Pancasila sebagai ideologi negara secara filosofis memiliki akar yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia sebelum berdirinya bangsa dan negara Indonesia. Pancasila bukanlah musuh agama, Pancasila dan agama memiliki porsi masing-masing dalam kehidupan umat manusia, Pancasila dan agama juga berjalan berdampingan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan hubungan yang terjalin dengan harmonis antara satu dengan yang lain.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Yogi Asrian 2311011119 -

NAMA : Yogi Asrian Nugraha

NPM : 2311011119


 "AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA"

Dalam jurnal ini disimpulkan bahwa hubungan antara agama dan negara merupakan persoalan yang kompleks dan sering kali menjadi sumber perdebatan. Dalam konteks Indonesia, terdapat perbedaan pandangan antara Soekarno dan Muhammad Natsir mengenai dasar ideologi negara. Meskipun terjadi perdebatan yang panjang, Pancasila dipilih sebagai ideologi dasar negara dan diterima oleh golongan Islam.

Di sini juga menekankan pentingnya kerukunan umat beragama dan pemahaman bahwa agama dan Pancasila tidak bermusuhan tetapi saling melengkapi dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Agama dianggap sebagai unsur terpenting dalam suatu negara, namun Pancasila sebagai dasar negara memberikan jalan tengah dalam hubungan antara agama dan negara.

Meski berbeda pandangan agama dan negara, bangsa Indonesia telah menemukan cara mempersatukan masyarakat yang beragam melalui Pancasila sebagai landasan dan pedoman hidup. Agama dan negara dapat menjaga hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dalam mencapai tujuan bernegara.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Zalfa Putri Pinasti_2311011021 S1 MANAJEMEN -
Nama: Zalfa Putri Pinasti
NPM: 2311011021

Setelah saya membaca jurnal yang berjudul "AGAMA MUSUH PANCASILA?". Penentuan ideologi dasar negara yang rumit hingga terjadinya perdebatan panjang memunculkan gagasan yang diberikan Soekarno dan Natsir sehingga Soekarno menganalisis sejarah yang mengatakan negara dan agama tidak bisa disatukan dan harus dipisah, sedangkan Muhammad Natsir menganalisis bahwa negara dan agama harus disatukan karena Islam merupakan agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk dalam mengelola negara dan pemerintahan. antara dua tokoh bangsa ini mendapatkan pelajaran dalam kehidupan sosial yang dapat dilihat tidak adanya pergesekan dan benturan yang menimbulkan perpecahan dalam penentuan ideologi negara, pada akhirnya golongan Islam menerima dengan sepenuh hati Pancasila sebagai ideologi negara. Agama di negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi yang di mana agama merupakan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadi berkembang, sebaliknya negara memerlukan agama karena dengan agama negara menjadi berkembang dalam kerangka etika dan moral.

Pancasila dalam sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" menimbulkan kehebohan dalam masyarakat sehingga menimbulkan banyak statement yang tidak benar, tetapi Indonesia telah memberikan jalan tengah dalam pembentukan dasar negara sehingga tidak perlu menolak konflik agama atau konflik yang mengatakan agama yang dapat mengganggu keutuhan nasional karena hubungan antara negara dan agama sejatinya menghadirkan sebuah tatanan jangan berandas Ketuhanan yang maha esa yang menegaskan bahwa negara atas nama konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga menjalani kehidupan politik, hukum, dan sosial yang harmonis.

Dinamika dalam menerapkan nilai Pancasila itu sering banget terbentur oleh individu-individu dan kelompok-kelompok yang sering mengadu Pancasila dan agama permasalahan yang sering terjadi karena pergesekan sosial, kerusuhan kecemburuan sosial, serta ketimpangan ekonomi dan itu sering disandingkan dengan agama dan dibanturkan dengan Pancasila. Karena sejatinya hubungan Pancasila dan agama sangat harmonis, hubungannya mutualisme saling menguntungkan keduanya. Pancasila membutuhkan agama dalam menjalankan kehidupan bernegara agar tercipta kehidupan negara yang bermartabat, adil, dan mengutamakan kepentingan masyarakat dan agama sendiri membutuhkan negara untuk merealisasikan nilai-nilai agama agar masyarakat dapat menjalankan kewajibannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agama bukan musuh Pancasila dan Pancasila bukan juga musuh agama, seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Negara bertuhan yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Muhammad Yusuf mufid -
Nama : MUHAMMAD YUSUF MUFID
NPM: 2311011063

"Di dalam jurnal agama musuh pancasila? Saya mendapatkan banyak poin-poin penting yang terkandung bahwa sejatinya agama dan negara itu sendiri tidak bisa dipisahkan, negara dan agama sejatinya memiliki ikatan simbiosis mutualisme yang sama-sama saling menguntungkan, karena denga adanya agama menjadikan pemerintahan memahami batas-batasan yang ada agak tidak melanggar norma-norma dan agar berlaku adil,dan pancasila sendri pun lahir dari pemikiran-pemikiran tokoh agama yang ada sila pertama pancasila pun tentang agaama bahawa berketuhan yang satu maha esa. 
Dab semua nilai-nilai sila dalam pancasila pun terkandung didalam anjaran agama-agama yang ada tentang artinya persatuan artinya saling menolong, belanegara, cintatanah air jadi justru salah jika agama adalah musuh pancasila namun agama adalah penompang adanya pancasila karena di dalam nilai-nilai agama tidak ada yang menyalahi sila-sila dalam pancasila justru malah semakin menguatkan sila-sila yang tergkandung dalam pancasila tentang tidak bolehnya melanggar norma-norma yang ada pun sesuai denga kandungan sila salam pancasila jadi agama sangat lah penting dalam mengamalkan niali implemntasi pancasila
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh NABELA AGISTA JOSI -

Nama : Nabela Agista Josi

NPM : 2311011125


Jurnal dengan judul "Agama Musuh Pancasila?"

Dalam jurnal halaman 118 paragraf ke-3 menyatakan bahwa “Pancasila sejatinya tidak bertentangan dengan apapun, Pancasila telah disepakati bersama oleh pendiri bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda (Manggalatung, 2017).”

Pendapat Saya :

Saya setuju dengan kalimat tersebut karena Pancasila ialah dasar negara Indonesia. Pancasila dirancang untuk menjadi dasar negara yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai atau agama apapun. Pancasila menghormati beragam agama.

Pada Piagam Jakarta, sila pertama yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya", diganti menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa" atas kesepakatan bersama. Sila pertama tersebut diganti karena adanya sikap toleransi antar umat beragama. Di mana Indonesia memiliki beragam agama, sedangkan kalimat "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya", tertuju hanya pada agama Islam saja. 


Selanjutnya dalam jurnal halaman 122 paragraf ke-2 menyatakan bahwa “Hubungan agama dengan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek.”

Pendapat Saya :

saya setuju dengan kalimat tersebut. Hubungan antara agama dan negara adalah hubungan erat dalam banyak aspek, terutama dalam konteks masyarakat yang memiliki beragam agama. Contohnya, dalam agama diajarkan keagamaan, kebaikan, etika, toleransi, dan keadilan. Di mana itu semua juga terkandung dalam sila-sila Pancasila.


Lalu di dalam jurnal halaman 126 pada bagian penutup paragraf ke-2 menyatakan bahwa “Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Pada saat ini, mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-Tuhan dan dijamin oleh konstitusi. Negara ber-Tuhan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”

Pendapat Saya :

Saya setuju dengan kalimat tersebut bahwa agama bukanlah musuh agama, begitu pun sebaliknya. Indonesia adalah negara dengan beragam agama, dan Pancasila adalah dasar negara yang memberikan kebebasan untuk semua warga negara untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Namun terkadang terdapat oknum atau organisasi masyarakat yang mengadu domba agama dan negara yang menjadi permasalahan bagi bangsa Indonesia. Namun perlu kita sadari bersama, itu merupakan kesalahan oknum atau masyarakat tersebut bukan agamanya. Masyarakat saat ini mudah diadu domba dan malah menyalahkan agama yang dianut oleh oknum atau organisasi masyarakat tersebut. Padahal itu merupakan kesalahan besar.


Kesimpulan :

Pentingnya untuk memiliki sikap toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Karena hubungan antar-agama dan negara yang erat akan menjaga keharmonisan dan kedamaian masyarakat yang beragam di Indonesia.






Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Yersa Nopianzah -
Nama: Yersa nopianzah
Npm : 2311011081

AGAMA MUSUH PANCASILA?
STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA

Pancasila memiliki hubungan erat dengan agama. Hubungan ini senantiasa menghadirkan sebuah konsekuensi hukum di Indonesia yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa. Tetapi pada perkembangan zaman sekarang banyak muncul sikap radikalisme yang tidak sesuai dengan sila pertama. Munculnya sikap radikalisme ini dikarenakan kurang nya pemahaman terhadap agamanya sehingga melahirkan pemahaman yang fanatik.

Melihat pemikiran dari pendiri bangsa tentang dasar negara Indonesia dapat dipahami bahwa, pilihan terhadap Pancasila merupakan hasil ijtihad atau kesepakatan bersama yang harus dijunjung tinggi agar terciptanya kehidupan yang sejahtera dan penuh dengan kedamaian. Kita harus terus menjaga kerukunan umat beragama yang telah di bangun pendiri bangsa kita.
Agama bukanlah musuh pancasila, mereka saling melengkapi sehingga terwujudnya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan bhineka tunggal ika.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Rosa Bela 2311011127 -
Nama : Rosa Bela
NPM : 2311011127

Jurnal "Agama Musuh Pancasila? Studi Sejarah dan Peran Agama dalam Lahirnya Pancasila" membahas mengenai hubungan, sejarah, dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Berikut adalah analisis dari jurnal tersebut:
1. Jurnal ini membahas tentang peran agama dalam lahirnya Pancasila, yang menunjukkan bahwa agama memiliki peran penting dalam pembentukan ideologi bangsa Indonesia
2. Jurnal ini juga membahas tentang hubungan antara agama dan negara, serta pentingnya menjaga keseimbangan antara keduanya
3. Dalam jurnal ini, penulis juga menyoroti tentang adanya pandangan bahwa agama merupakan musuh Pancasila, namun penulis menegaskan bahwa agama sebenarnya dapat menjadi pendukung Pancasila jika dipahami dengan benar
4. Jurnal ini juga membahas tentang pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia, serta pentingnya menjaga keberagaman agama dan budaya dalam membangun bangsa yang kuat dan bersatu.
Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa jurnal "Agama Musuh Pancasila? Studi Sejarah dan Peran Agama dalam Lahirnya Pancasila" memberikan pemahaman yang penting tentang peran agama dalam lahirnya Pancasila dan pentingnya menjaga keseimbangan antara agama dan negara. Selain itu, jurnal ini juga menegaskan bahwa agama sebenarnya dapat menjadi pendukung Pancasila jika dipahami dengan benar, serta pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Abdul Jabar Hartasena 2311011097 -

Nama : Abdul Jabar Hartasena

NPM : 2311011097

Jurnal tersebut membahas tentang hubungan peran agama dengan Negara Indonesia. Lalu apa hubungan peran agama terhadap Negara Indonesia? Seperti yang kita ketahui, Indonesia ini memiliki banyak sekali ragam budaya, adat, suku, bahasa, dan pastinya agama. Di Indonesia terdapat 6 agama yang di akui, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu. Agama berperan sebagai panduan masyarakat dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu agama dan Negara memiliki hubungan yang sangat erat dan saling menguntungkan. Agama membutuhkan Negara dalam merealisasikan nilainya dalam kehidupan dan Negara sendiri membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahannya. Dan bagi Negara Indonesia sendiri, seluruh rakyat Indonesia wajib untuk memiliki agama, karena sesuai dengan sila pertama pancasila yaitu “ketuhanan yang maha esa”, yang artinya seluruh warga Negara Indonesia wajib untuk memeluk agama yang dipercayai. Oleh karena itu, hubungan agama dengan Negara Indonesia tidaklah bisa dipisahkan.


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Luthfia Azmi -
Nama: Luthfia Azmi
NPM: 2351011029

Hubungan Agama dan Negara

Hubungan agama dengan negara
dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek. Salah satunya yaitu pada tatanan negara. Agama dan negara merupakan dua hal yang saling melengkapi. Tanpa negara, agama tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal. Begitu juga tanpa agama, negara tidak akan ada yang mengatur tentang moral. Masyarakat akan melakukan sesuatu sesuka hatinya, karena tidak adanya moral atau norma yang berlaku. Akan terjadi kekacauan, karena tidak adanya moral, yaitu bisa saja perpecahan mudah terjadi di mana-mana.
Negara juga secara aktif harus melindungi setiap individu-individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan
Bhineka Tunggal Ika.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Cealshie Angella Heavenly _2311011017 -
Nama : Cealshie Angella Heavenly
NPM : 2311011017

Berdasarkan jurnal yang berjudul “Agama musuh Pancasila? Studi Sejarah dan Peran Agama Dalam Lahirnya Pancasila” dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Pancasila tidak bertentangan dengan apapun. Tetapi BPIP menyatakan bahwa akhir-akhir ini Pancasila sering dibenturkan dengan berbagai masalah, salah satunya agama. Indonesia sebagai negara yang menganut paham Bineka Tunggal Ika faktanya belum mampu untuk menunjukkan kekuatannya dalam menangkal pemahaman radikal dan ekstrem dari sebagian pemeluk agama, dangkalnya pemahaman tentang agama dan fanatik menimbulkan rasa superioritas terhadap agama lain. Poin penting yang harus diingat adalah agama bukan musuh Pancasila, begitupun sebaliknya. Hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Naufal Fadhil Ramadhan -

Nama : Naufal Fadhil Ramadhan

NPM : 2311011117


Jurnal ini membahas tentang peran agama , negara di Indonesia dan sejarah dalam lahirnya ideologi Pancasila yang mencerminkan pluralitas suku, budaya dan agama. Selain itu jurnal tersebut juga membahas mengenai radikalisme dan konflik sosial yang di sebabkan oleh kurangnya wawasan. Penyebab utama konflik agama dalam jurnal ini adalah terlalu fanatik dengan agama dan ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam secara sepihak yang menimbulkan pro kontra terhadap pihak-pihak diluar agama Islam. Pada akhirnya sila pertama Pancasila di ganti menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" sebagai bentuk kedewasaan sikap antar umat beragama. Secara singkatnya, isi dari keseluruhan jurnal ini membahas tentang lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa dan hubungan negara dengan agama.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Aldhia Dwi Putra AL -
Nama: Aldhia Dwi Putra dari
NPM :2351011011

Yang saya taangkap dari jurnal di atas bahwasanya agama dan negara tidak bisa di pisahkan karna kedua hal tersebut saling berkaitan terkhusus dalam lingkup aturan yang dimana agama menjadi rujukan pertama dalam pembentukan Pancasila maka dari itu ketuhanan yang maha esa di tempatkan di sila pertama.
dan juga terkait dengan radikalisme hal tersebut ialah salah satu sikap yang tidak cinta tanah air dan tidak dibenarkan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Galan Atfahri -
Nama ; Galan Atfahri
NPM : 2311011051

Menganalisis jurnal dengan judul "AGAMA MUSUH PANCASILA?

STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA"
dari jurnal tersebut melihat aneka tanggapan dan kritik terhadap pernyataan kontroversial Ketua BPIP Yudian Wahyudi yang menyebut agama adalah musuh terbesar Pancasila, kesannya tidak ada lagi pertentangan esensial antara agama (Islam) dan Pancasila. Di dalam Pancasila sudah terkandung nilai-nilai agama Islam, terutama dalam konteks (meminjam bahasa budayawan Sujiwo Tedjo) puncak-puncak sosio-kulturalnya atau dalam istilah sejarawan Kuntowijoyo, bahwa Pancasila itu adalah “objektivikasi” Islam (Kuntowijoyo, 2000). Dengan demikian, apa yang disebut musuh Pancasila sebenarnya adalah musuh agama juga. Sebutlah masalah kemiskinan, ketimpangan sosial, korupsi, radikalisme, atau ekstremisme agama, semua itu tak sejalan dengan nilai Pancasila dan agama sekaligus.
Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Pada saat ini, mendefinisikanbukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-tuhan dan dijamin oleh konstitusi. Negara ber-tuhan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Hani Aulia Rahma 2311011135 -
NAMA: HANI AULIA RAHMA
NPM: 2311011135

PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA

Perbedaan mengenai landasan negara
yang akan diambil untuk dijadikan sebagai
dasar negara telah terjadi sejak tahun 1938. Perdebatan
mengenai dasar negara antara kelompok Islam
dan kelompok nasional dalam sidang BPUPKI
terus terjadi, kelompok Islam menginginkan
Islam sebagai dasar negara, sedangkan
kelompok nasional menginginkan Pancasila
sebagai dasar negara. Perbedaan gagasan yang kuat antara
dua tokoh bangsa ini dapat menjadi pelajaran
dalam kehidupan sosial, dapat dilihat tidak
adanya pergesekan dan benturan yang
menimbulkan perpecahan dalam penentuan
ideologi negara, walaupun kedua tokohini
sama-sama menyampaikan argumen yang
kuat. Kesimpulan akhir mengenai ideologi
negara diputuskan dengan memilih Pancasila
sebagai ideologi dasar negara.

Hubungan agama dan negara
dinilai sangat erat dan saling berhubungan
dalam berbagai aspek. Ada tiga paradigma tentang hubungan
agama dan negara (Syamsudin, 2000).
Pertama, antara agama dan negara merupakan
satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.
Hubungan ini terikat khusus yaitu negara
sebagai lembaga politik dan keagamaan
sekaligus. Pemerintahan negara dijalankan
dengan dasar “Kedaulatan Illahi” atau Devine
Sovereignty dikarenakan kedaulatan berasal
dari tangan tuhan. Kedua, agama dan negara memiliki
hubungan timbal balik dan saling
mempengaruhi
yaitu agama memerlukan negara karena
dengan melalui negara agama dapat menjadi
berkembang. Ketiga hubungan agama dan negara
yang bersifat sekularistik yaitu menolak
hubungan timbal balik antara agama dan
negara atau antara agama dengan negara
terpisah dalam hubungan apa pun.

Indonesia yang merupakan negara
yang memiliki landasan Pancasila tidak dapat
mengklaim diri sebagai Negara Islam karena adanya keberagaman serta atas kesadaran dan
kesepakatan bersama di antara Founding
Fathers yang telah menyetujui dengan
Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa dan
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
konstitusi dalam menjalankan tatanan
kenegaraan di Republik Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Zaidan Akmal Fauzan 2311011129 -
Nama : Zaidan Akmal Fauzan
NPM :2311011129

Setelah membaca jurnal di atas yang berisi tentang hubungan agama dan pancasila.
Sebenarnya perdebatan mengenai isu Pancasila dan agama sudah terjadi dari awal perancangan Pancasila yaitu Soerkarno dengan Muhammad Natsir yang memperdebatkan pendapat dua kelompok yaitu kelompok nasionalis dan kelompok Islam.
Walaupun terjadi berdebatan panjang bahkan ada beberapa kata yang diubah dalam Pancasila akhirnya tercipatlah Pancasila yang kita kenal sekarang ini.Sebenarnya agama dan negara suatu hal yang tidak bisa saling dilepaskan dalam artian hal yang selalu berkaitan itu tertuang dalam UUD 1945.Tetapi dalam implementasinya banyak yang masih memperdebatkannya,seperti munculnya istilah radikalisme/anti-islam.
Jika Pancasila dijalankan dengan baik dan sesuai isinya dengan sendirinya terciptalah keharmonisan antara agama dan negara,tetapi masih ada saja masyarakat yang mengaku islam garis keras menolak Pancasila sebagai ideologi.Berkaca pada perdebatan Soerkarno dan Muhammad Natsir yang mereka sampaikan adalah pikiran-pikiran yang berguna untuk kemajuan kehidupan bangsa,beda dengan sekarang ini masyarakat hanya sekedar memperdebatkan untuk kepentingan kelompok saja bahkan individu tidak memikirkan masyarakat lain yang akan terkena dampak.Oleh karena itu,sebaiknya sebagai bangsa yang berlandasan Pancasila hal-hal itu bisa dihindarkan dengan metode yang lebih damai tanpa harus menimbulkan kekerasan.Karena Indonesia berdiri dari perbedaaan bukan dari satu agama tertentu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Rakyan Chanda Khairunnisa 2311011053 -

Nama : Rakyan Chanda Khairunnisa

NPM : 2311011053

Menurut analisis saya dari jurnal yang berjudul "AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA" membahas tentang seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Agama dan Pancasila tidaklah bertentangan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasinya kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga muncul pluralisme dan toleransi dalam menjalankan kehidupan bernegara. Negara secara aktif harus melindungi setiap individu-individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan Bineka Tunggal Ika. Hubungan agama dan negara selalu melahirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara ber-tuhan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Ahmadi Urip -
Nama : Ahmadi Urip
Npm : 2311011009

setelah saya membaca jurnal diatas. mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa pun, agama dan negara memiliki hubungan yang saling menguntungkan atau saling menguntungkan. Agama dan Pancasila tidaklah bertentangan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu- individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Abdur Rahman Hammaam Faiz 2311011099 -

Nama : Abdur Rahman Hammaam Faiz

NPM : 2311011099

Berdasarkan jurnal di atas tentang kaitannya Agama terhadap Pancasila. Menurut saya, Agama adalah satu hal yang berkesinambungan, berhubungan dalam hubungan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan terhadap Pancasila. Agama adalah musuh Pancasila? itu adalah pernyataan yang benar" salah. Kaitannya adalah Pancasila dan Agama sama-sama mengatur dan mengajarkan norma-norma kebaikan bagi masyarakat. Pada nilai butir-butir Pancasila di sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, dapat terlihat kaitan Pancasila dan Agama yang saling melengkapi.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Vicky gabriella Desyanti -
Nama : Vicky Gabriella Desyanti
NPM : 2311011043

Jurnal tersebut membahas tentang hubungan agama dan negara diIndonesia bahwasanya Agama dan Pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan Hubungan agama dan negara
senantiasa menghadirkan sebuah tatanan
pengelolaan negara yang berlandaskan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara
konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan
sehingga muncul pluralisme dan toleransi
dalam menjalankan kehidupan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh 2351011039_Ahmad Rulliansyah -
Nama: Ahmad Rulliansyah
NPM. :2351011039

Jurnal ini membahas tentang hubungan agama dan negara di Indonesia terlebih juga hubungan dengan pancasila

-hubungan agama dan negara dalam negara Pancasila saling terkait dimana posisi negara aktif dan dinamis membimbing, menyokong, memelihara, dan mengembangkan agama dan kepercayaan yang ada.serta menimbulkan kan rasa toleransi dalam beragama sehingga menciptakan kerumah serta kemakmuran antara umat beragama di indonesia ini. Dan juga menimbulkan rasa cinta tanah air dalam hati masing-masing
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Siti Zahidah -
Nama : Siti Zahidah
NPM : 2351011015

Hubungan agama dengan negara
dinilai sangat erat dan saling berhubungan
dalam berbagai aspek. Berbagai kalangan cendekiawan, ilmuan dan agamawan di Indonesia menyepakati bahwa agama memberikan pedoman yang berasal dari tuhan dan berfungsi sebagai pembimbing dan pemberi petunjuk, dengan fungsi seperti ini tujuan pokok agama adalah keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian kepada penganutnya (Ishak, 2014).
Kedua, agama dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi atau Simbiotik-Interpendenyaitu agama memerlukan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadi berkembang. Sebaliknya negara memerlukan
agama karena dengan agama negara dapat menjadi berkembang dalam kerangka etika dan moral.
Pada seminar Pancasila pada
tahun 1959 di Yogyakarta menyimpulkan bahwa nilai “Ketuhanan Yang Maha Esa” harus menjadi pedoman dalam menjalankan
poin negara dari rakyat, negara untuk rakyat dan negara oleh rakyat.
Menurut saya, sebagaimana penjelasan diatas agama dan negara tidak bisa di pisahkan, mereka adalah satu kesatuan yang utuh. Dalam sila Pancasila yang pertama mengandung makna 'ketuhanan YME' yang berarti seluruh penduduk Indonesian harus memiliki kepercayaan yang dianutnya masing-masing . Agama dalam negara penting untuk memberikan petunjuk tentang cara beretika, cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah dan lain sebagainya yang lebih rinci dan detail penjelasan nya dibandingkan dengan Pancasila yang mengambil gambaran umum. Dalam Agama ada beberapa hal yang diperbolehkan untum mereka lakukan namun juga bertentangan dengan norma lingkungan yang kita anut. Sebagai contoh aturan berpakaian minim yang diperbolehkan dalam agama non islam, namun pada penerapan nya masyarakat Indonesia masih menganggap hal tersebut tidak lah sopan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Intan Purnamasari -

nama : intan purnamasari

npm : 2311011059

hubungan agama dan negara sering menjadi pro kontra. karena agama sering digunakan sebagai umpan dalam melaksanakan aksi pertentangan terhadap pemerintah atau pemerintah sering dijadikan kekuatan untuk menekan agama. hubungan antara agama dan negara sangatlah erat dalam berbagai aspek. banyak kalangan ilmuwan ataupun ahli agama bersepakat bahwa agama adalah pedoman dari tuhan yang berfungsi sebagai petunjuk. agama dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. agama perlu negara agar bisa berkembang, dan negara perlu agama agar dapat menciptakan sebuah bangsa yang memiliki etika dan moral.

bangsa indonesia memiliki beragam agama. dengan lahirnya sila pertama pancasila yang berbunyi "ketuhanan yang maha esa", hal itu dapat memperkuat persatuan dan kesatuan kita bangsa indonesia yang menganut kepercayaan yang berbeda-beda. hubungan agama dan negara tidaklah bermusuhan, agama butuh negara dalam memberikan keleluasan bagi masing-masing individu untuk menjalankan pengabdiannya kepada tuhan yang maha esa. negara butuh agama agar dapat muncul nilai toleransi dala kehidupan berbangsa dan bernegara. 

negara harus dapat melindungi tiap-tiap individu agar terciptanya toleransi antar umat beragama dan sesuai dengan semboyan bhinnek tunggal ika. 


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Lismawati ‎ -
Nama : Lismawati
NPM : 2311011133

“Agama musuh pancasila?studi sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila”
Pancasila sejatinya tidak bertentangan dengan apapun, Pancasila telah disepakati oleh pendiri bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda (Manggalatung, 2017). Akan tetapi pada belakangan ini Pancasila sering dibenturkan dengan berbagai persoalan salah satunya agama.
Dimensi politik global merupakan salah satu penyebab terjadinya radikalisme, setelah dilakukan penelusuran lebih dalam oleh para ahli menyimpulkan tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia merupakan contohnya (Ritaudin, 2014). tindakan radikalisme pada kaum muslim disebabkan karena mereka hanya berpegang pada Al-Qur’an dan hadis yang dipahami secara literal, harfiah dan skriptural sehingga melahirkan pemahaman yang fanatik eksklusif dan hitam-putih (Mufid, 2016).
Seokarno juga merujuk perkataan Mahmud Essay Bey yaitu apabila agama dipakai dalam mengelola negara, makan selalu digunakan sebagai alat untuk menghukum di tangan raja-raja, orang zalim dan tangan besi (Hamidi, Jazim, & Abadi, 2001).
Setelah perdebatan yang cukup panjang, pada akhirnya terjadi kesepakatan antara kelompok nasionalis dan kelompok Islam untuk menambah tujuh kata pada sila pertma yaitu “Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syari’at Islam Bagi Pemelukpemeluknya”. Setelah pembacaan proklamasi pada 17 Agustus 1945 sila pertama diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dengan alasan untuk persatuan bangsa, meminimalisir ketegangan politik yang tinggi dan optimisme umat Islam dalam memenangkan pemilu 6 bulan setelah proklamasi.
Soekarno berdasarkan analisis sejarah yang mengatakan negara dan agama tidak bisa disatukan dan harus dipisahkan. Muhammad Natsir berdasarkan analisis bahwa negara dan agama harus disatukan karena Islam merupakan agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk dalam mengelola negara dan pemerintahan.

Dari jurnal ini, kita dapat memepelajari bahwasannya peran agama sangatlah penting bagi kehidupan, namun tidak bisa jika hanya agama saja yang dijadikan landasan suatu Negara. Harus ada asas lain yang ikut dalam pembangunan suatu Negara.seperti keadilan, persatuan, tanggung jawab dan lain sebagainya.
Saya juga setuju dengan pendapat Bapak Ir. Soekarno mengenai agama adalah urusan akhirat sedangkan Negara adalah urusan dunia. Meskipun peran agama sangat penting dalam hubungan Tuhan dan hambanya, namun tidak bisa jika dijadikan landasan Negara secara mentah-mentah. Tetap perlu aspek lain untuk menjalankan cita-cita sebuah Negara.

Dari sini dapat kita simpulkan, bahwa pendirian suatu Negara bukanlah hal yang mudah. Para pendahulu bahkan harus membentuk BPUPKI dan panitia kecil berisikan 9 orang untuk menemukan titik terang mengenai perdebatan antara agama dan pancasila sebagai dasar Negara. Namun, semua usaha itu terbayarkan meskipun harus ada kelapangan hati dari kelompok islam saat pancasila secara sah ditetapkan sebagai dasar Negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Ananda Putri Fathya -
nama : ananda putri fathya
npm : 2311011003

menurut saya setelah membaca jurnal ini adanya konflik tentang agama musuh pancasila. agama dan negara tidak bisa di pisahkan atau dibenturkan dengan hal apapun, karena kedua nya saling menguntung dan membawa peran penting untuk kita semua. Agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Dan sudah pasti di dalam perumusan ideologi bangsa, agama memberikan kontribusi penting dalam pembentukan Pancasila. Oleh sebab itu Agama dan Pancasila tidak bisa di sebut sebagai musuh karena kedua nya saling menguntungkan dan banyak hal - hal yang terkait atas keduanya.
Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapa pun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh Pancasila. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis.
dikarenakan agama sering kali digunakan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan pemerintahan atau pemerintahan sering dijadikan kekuatan untuk menekan agama. Negara dalam pandangan Islam menurut (Al- Mawardi, 1950) yaitu di dalam negara ada agama yang dijunjung tinggi, di dalam negara ada penguasa yang berwibawa, di dalam negara harus ada keadilan, di dalam negara tercipta keamanan, di dalam negara ada generasi, dan di dalam negara harus terpenuhi untuk kebutuhan masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Silmina Khalisah -
Nama : Silmina Khalisah
NPM : 2311011065

Dalam jurnal ini membahas tentang hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi banga Indonesia. Dalam perumusan ideologi bangsa, agama memilki peran besar dalam lahirnya Pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan Pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, sekelompok atau siapa pun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Putri Regita Ariesdianto -
Nama:Putri Regita Ariesdianto
NPM:2311011113
Analisis Jurnal

Jurnal tersebut membahas antara agama dan negara.Sejak tahun 1938 sudah terjadi banyak perdebatan antara Soekarno dan Muhammad Natsir tentang perbedaan pendapat mengenai dasar negara Indonesia.Menurut Soekarno dasar negara tidak bisa dimasukan unsur agama khususnya agama Islam karena agama dan negara adalah 2 hal yang berbeda.Pemahaman terhadap pola hubungan agama dan negara
dengan pendekatan Islam pada dasarnya tidak untuk mendirikan negara agama atau negara
Islam, akan tetapi untuk mengisi ruang-ruang
agama yang lebih fungsional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Jadi dasar negara dan agama tidak bisa dijadikan kesatuan yang utuh karena di Indonesia ini kita memiliki keberagaman salah satunya keberagaman agama kita harus menghormati dan bertoleransi dengan kepercayaan orang lain.Meskipun mayoritas masyarakat nya beragama Islam namun tidak bisa begitu saja menjadikan suatu agama sebagai dasar negara bahkan bentuk negara tanpa ada alasan atau argumen yang logis dan dapat diterima semua orang. Untungnya setelah perdebatan panjang tentang dasar negara mana yang disepakati ternyata Pancasila lah yang disepakati sebagai dasar negara dan golongan Islam pun menerima Pancasila dengan sepenuh hati.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Thifal adly at taufik 2311011087 -
Nama:Thifal adly at taufik
Npm: 2311011087

Mengkaji tentang pola hubungan antara Agama dan Negara pada faktanya terjadi dalam sejarah yang panjang dan menjadi perbincangan yang serius sejak abad pertengahan hingga saat ini, dalam khazanah politik dan ketatanegaraan Islam atau Fiqh Siyasah ada tiga paradigma tentang hubungan agama dan negara (Syamsudin, 2000). Pertama, antara agama dan negara merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Hubungan ini terikat khusus yaitu negara sebagai lembaga politik dan keagamaan sekaligus. Pemerintahan negara dijalankan dengan dasar “Kedaulatan Illahi” atau Devine Sovereignty dikarenakan kedaulatan berasal dari tangan tuhan. Beberapa tokoh Islam yang menganut paham ini yaitu Hasan Al-Banna, Sayyid Qutb dan Abu La’la Al-Maududi. Kedua, agama dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi atau Simbiotik-Interpenden yaitu agama memerlukan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadi berkembang. Sebaliknya negara memerlukan agama karena dengan agama negara dapat menjadi berkembang dalam kerangka etika dan moral. Para agamawan yang ada dalam golongan ini yaitu Mohammed Husein Haikal, Al-Mawardi, Fazlur Rahman dan Qamaruddin Khan. Ketiga hubungan agama dan negara yang bersifat sekularistik yaitu menolak hubungan timbal balik antara agama dan negara atau antara agama dengan negara terpisah dalam hubungan apa pun. Dari ketiga paradigma tersebut terdapat perbedaan dan cara pandang dalam memahami realitas antara agama dan negara sehingga mempengaruhi keberlangsungan jalannya sistem tata negara saat ini. Dinamika dalam menerapkan nilai Pancasila sering terbentur oleh individu-individu dan kelompok-kelompok yang sering mengadu Pancasila dan agama. Permasalahan yang sering terjadi pergesekan sosial, kerusuhan, kecemburuan sosial serta ketimpangan ekonomi sering disandingkan dengan agama dan dibenturkan dengan Pancasila. Sejatinya hubungan Pancasila dan agama sangat harmonis, yaitu terjadinya hubungan mutualisme yang saling menguntungkan keduanya, Pancasila membutuhkan agama dalam menjalankan kehidupan bernegara agar terciptanya kehidupan negara yang bermartabat, adil dan mengutamakan kepentingan masyarakat dan agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama agar masyarakat dapat menjalankan kewajibannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Muhamad Noven Sakha Raid -
Nama : Muhamad Noven Sakha Raid
NPM : 2351011027

Jurnal ini membahas tentang pentingnya peran agama dalam pancasila yang merupakan ideologi maupun dasar negara Indonesia. Agama merupakan suatu kepercayaan yang di anut setiap orang, sedangkan Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Dapat disimpulkan agama dan pancasila dapat saling menguntungkan satu sama lain karena dengan adanya agama dasar - dasar Pancasila akan harmonis sekaligus tidak ada yang namanya tindak radikalisme.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Harun Al Rasyid -

Nama: Harun Al Rasyid 

NPM: 2351011035

Analisis Jurnal " Agama Musuh Pancasila"

Hubungan agama dan negara yang senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dan Pancasila tidaklah bertentangan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga muncul pluralisme dan toleransi dalam menjalankan kehidupan bernegara. Negara secara aktif harus melindungi setiap individu-individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan Bineka Tunggal Ika. Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, kesalah pahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Pada saat ini, mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-tuhan dan dijamin oleh konstitusi yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, sebagai anak bangsa yang kita harus cerdas dalam menanggapi berita atau peristiwa-peristiwa yang sifatnya memprovokasi antara agama dan Pancasila agar kita senantiasa hidup dalam ketentraman.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Panji Asmoro -
Nama: Panji Asmoro
NPM : 2351011005

Jurnal Peran Agama dalam Pancasila

Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan metode sejarah yang terdiri dari beberapa langkah yaitu, pertama mengumpulkan materi yang berkaitan dengan lahirnya ideologi Pancasila serta jalan terbentuknya ideologi Pancasila. Pengumpulan materi dilakukan dengan mengakses jurnal serta buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Materi yang didapatkan selanjutnya diseleksi dan dianalisis serta dirangkai dan disusun menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan dan sesuai dengan pembahasan penelitian.

Tahap akhir dalam penulisan yaitu historiografi, berupa hasil analisis yang telah dilakukan disusun secara sistematis dan kronologis dalam tulisan yang bersifat deskriptif kualitatif.

Perbedaan mengenai landasan negara yang akan dirumuskan untuk dijadikan sebagai dasar negara telah terjadi sejak tahun 1938 hingga pada persiapan kemerdekaan republik Indonesia, perbedaan pendapat ini terjadi antara kelompok nasionalis Soekarno dengan kelompok Islam yang dipimpin oleh Muhammad Natsir yang menginginkan negara Islam sebagai landasan negara. Kelompok Nasionalis menginginkan Pancasila sebagai dasar negara sedangkan kelompok Islam menginginkan Hukum Islam atau Hukum Syariah sebagai dasar negara.

Seokarno memandang bahwa pemisahan agama dan negara karena agama adalah urusan spiritual sedangkan negara urusan dunia, hal ini telah dilakukan oleh negara Turki pada masa Kemal Attaturk serta juga merujuk dari pendapat ulama Al-Azhar Syeikh Ali Abdur Razid.

Dalam pemikiran Islam, terdapat hubungan antara agama dengan negara. Agama memiliki peran penting dalam membentuk negara dan memberikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila tidak bertentangan dengan agama. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran agama dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Fathur Rozzaaq Effendi 2311011067 -
Nama : Fathur Rozzaaq Effendi
NPM : 2311011067

AGAMA MUSUH PANCASILA?
STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA

Jurnal ini membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa
pun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama
membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara
membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan menyejahterakan
rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Pancasila sebagai dasar negara
dijadikan untuk tidak terlepas dari arus
globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pancasila memiliki
hubungan yang erat dengan agama. Hubungan
ini senantiasa menghadirkan sebuah
konsekuensi hukum di Indonesia yang
berlandaskan ketuhanan yang maha esa
sehingga negara berhak mengurusi agama dan
kepercayaan (Shaleh & Wisnaeni, 2019).
Pancasila sejatinya tidak
bertentangan dengan apapun, Pancasila telah
disepakati bersama oleh pendiri bangsa yang
berasal dari berbagai latar belakang yang
berbeda (Manggalatung, 2017). Akan tetapi
pada belakangan ini Pancasila sering
dibenturkan dengan berbagai persoalan salah
satunya agama. Pada dasarnya Undang-Undang Dasar
1945 tidak memisahkan hubungan antara
agama dan negara, pernyataan ini bisa dilihat
dalam sila pertama Pancasila dan Bab XI
Undang-Undang Dasar 1945 tentang Agama.
Hubungan agama dan negara sering kali
menjadi pro dan kontra, dikarenakan agama
sering kali digunakan untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan
pemerintahan atau pemerintahan sering
dijadikan kekuatan untuk menekan agama. padahal sejatinya Hubungan agama dengan negara
dinilai sangat erat dan saling berhubungan
dalam berbagai aspek. Hubungan agama dan negara
senantiasa menghadirkan sebuah tatanan
pengelolaan negara yang berlandaskan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dan
Pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan
keduanya disatukan atas kesadaran yang
menimbulkan keuntungan, agama
membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi
kehidupan dalam pengelolaan negara yang
adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan
masyarakat serta memberikan keleluasaan
bagi individu-individu untuk merealisasikan
spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Negara membutuhkan agama dan secara
konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan
sehingga muncul pluralisme dan toleransi
dalam menjalankan kehidupan bernegara.
Negara secara aktif harus melindungi setiap
individu-individu sehingga terciptanya
kerukunan umat beragama dan sesuai dengan
Bhineka Tunggal Ika.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Cethrine Dhea Putri Dani -
Nama : Cethrine Dhea Putri Dani
NPM : 2311011011

Menurut analisis saya , tulisan ini membahass mengenai hubungan sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia. agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya pancasila sebagimana di dalam pancasila menghapus tujuh kata dalam piagam jakarta merupakan bentu kedewasaan sikap dalam mnyatukan rkyt indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang . agama telah dijamin dallam UU 1945 dan dalam sila pertama. hubungan agama dan negara pun sering terjadi pro dan kontra. hubungan gama dan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek, lalu agama dan negra memiliki hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi yaitu agama membutuhkan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadi berkembang. hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa , agama, dan pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan. agama bukanlah musuh pancasila dan pancasila bukanlah musuh agama seringnya terjadi perfesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa indonesia. pada saat ini mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara islam, melainkan negara bertuhan yang dijamin oleh konstitusi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Keyla Shafira Az-zahra -

Nama : Keyla Shafira Az-zahra

NPM : 2311011041

JURNAL ANALISIS

SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA

Berdasarkan jurnal yang berjudul “Sejarah dan Peran Agama Dalam Lahirnya Pancasila” dapat dianalisis bahwasanya hubungan agama dengan negara di nilai sangat erat dan saling berhubungan  dalam berbagai aspek. Pernyataan yang meresahkan masyarakat  pada awal tahun 2020 mengenai “Agama  Musuh Pancasila” yang disampaikan Ketua  Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)  Yudian Wahyudi tidak benar. Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu domba antara agama dan  negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia hingga saat ini. Sehingga kita perlu menghayati lebih dalam setiap nilai-nilai yang terkandung Pancasila. Karena pada dasarnya, agama dan negara  apabila mampu dikolaborasikan dengan baik maka akan selalu menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Ardiansyah Goeswar -
Ardiansyah Goeswar
2311011077

Jurnal ini membahas isu radikalisme dan fundamentalisme dalam agama Islam, serta pentingnya kerukunan umat beragama. Radikalisme dianggap sebagai ancaman terhadap keutuhan nasional, dan perlu ada upaya yang melibatkan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Terdapat perbedaan pandangan antara Soekarno dan Muhammad Natsir, dimana Soekarno berpendapat bahwa agama dan negara harus dipisahkan, sementara Natsir berpendapat bahwa agama harus menjadi dasar negara. Perdebatan ini berlangsung sejak tahun 1938 hingga persiapan kemerdekaan Indonesia.
Akhirnya, Pancasila dipilih sebagai ideologi dasar negara, yang mengakomodasi peran agama namun juga menjaga keberagaman dan kesepakatan bersama. Jurnal ini juga membahas isu radikalisme dan fundamentalisme dalam agama Islam, serta pentingnya kerukunan umat beragama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Indira Septiani 2311011025 -
Nama : Indira Septiani
NPM : 2311011025

Agama Musuh Pancasila?
Studi Sejarah dan Peran Agama Dalam Lahirnya Pancasila

Agama dan negara tidak boleh saling bertentangan dalam keadaan apapun. Agama dan negara berinteraksi untuk mencapai tujuan dan konteksnya masing-masing. Pancasila sebenarnya tidak bertentangan dengan apapun, Pancasila dianut oleh para pendiri bangsa dari berbagai latar belakang. Pancasila sebagai ideologi negara secara filosofis mempunyai akar yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sebelum berdirinya bangsa dan negara Indonesia, secara epistemologis Pancasila telah terbukti kebenarannya yang dapat diuji, dapat diverifikasi, dan dapat disangkal.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Kevina - -
Nama: Kevina
NPM: 2311011005

Hubungan antara Pancasila dan agama pada awalnya tidak berjalan baik, dan dinilai tidak bisa digabungkan antara urusan duniawi dan spiritual. Terjadi perbedaan mengenai landasan negara yang akan diambil sebagai dasar negara sejak persiapan Kemerdekaan Indonesia. Perdebatan Ir. Soekarno dan Muhammad Natsir membahas landasan negara ini yang bertentangan. Menurut Soekarno bahwa dengan adanya ikut campur agama akan membuat negara tersebut tidak rasional, sedangkan Natsir berpendapat mengenai agama dalam hal ini adalah Islam, bahwa bisa menjadi pedoman hidup dalam menjalankan suatu negara dengan penerapan ajaran-ajaran Allah SWT. Hingga akhirnya terdapat benang merah, dimana sila pertama dalam pancasila diubah menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa” berdasarkan usul Moh. Hatta, hal tersebut dikarenakan agar tidak ada salah satu agama yang merasa mendominasi dan berbuat fanatik atau radikal. Sekarang Pancasila dan agama saling melengkapi dalam berbagai aspek, ilmuan dan agamawan telah menyepakati bahwa agama berfungsi sebagai pembimbing dan pemberi petunjuk. Hubungan baik dalam kekuasaan yaitu berjalannya dengan stabil kehidupan sosial antara hubungan agama, negara, dan ekonomi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Inez Argya A_ 2311011095 -
inez Argya ardhani
2311011095
Jurnal ini membahas tentang kontroversi yang menyinggung bahwa agama adalah 'musuh' Pancasila. Sesungguhnya Pancasila mengakui melindungi hak individu hingga hak masyarakat pada semua aspek kehidupan. Indonesia sendiri lahir karena disatukan dari berbagai jenis ras, bahasa, budaya dan agama yang berbeda serta wilayah yang berbentuk kepulauan. Pancasila dikenal sebagai ideoogi terbuka yang mampu mengikuti arus perkembangan zaman, dinamis, pemikiran yang terbuka dan merupakan hasil dari kesepakatan masyarakat. Pancasila memiliki hubungan yang rat dengan agama. Jika Pancasila dijalankan dengan baik dan sesuai isinya dengan sendirinya terciptalah keharmonisan antara agama dan negara,tetapi masih ada saja masyarakat yang mengaku islam garis keras menolak Pancasila sebagai ideologi.Berkaca pada perdebatan Soerkarno dan Muhammad Natsir yang mereka sampaikan adalah pikiran-pikiran yang berguna untuk kemajuan kehidupan bangsa,beda dengan sekarang ini masyarakat hanya sekedar memperdebatkan untuk kepentingan kelompok saja bahkan individu tidak memikirkan masyarakat lain yang akan terkena dampak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh INGRID RINDY SYAFITRI 2311011055 -
Nama: INGRID RINDY SYAFITRI
NPM: 2311011055
Jurnal ini membahas peran agama tethadap berdirinya pancasila sebagai dasar negara. Menurut soekarno ada ikut campurnya agama tethadap persoalan negara memmbuat suatu menjadi tidak rasional, sementara natsir berpendapat bahwa agama hatus menjadi dasar negara. Hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa , agama, dan pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan. Selama kita menjalan kan nya dengan tujuan yang baik semua nya akan berakhir dengan baik, sebagaiman kita menghubungkan agama dengan kenegaraan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Mario Andala Putra -
Nama : Mario Andala Putra
NPM : 2311011107


Jurnal ini membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan mensejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Selanjutnya dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapapun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh pancasila. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Bulan Mangestuty Wijaya -
Nama : Bulan Mangestuty Wijaya
NPM : 2351011025
Berdasarkan jurnal yang berjudul SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA
Dapat dianalisis bahwasannya Agama bukanlah musuh Pancasila, dan Pancasila bukanlah musuh agama, Selanjutnya dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya Pancasila,
Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapa pun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh Pancasila. seringnya terjadi pergesekan dan kesalahpahaman serta mengadu agama dan negara menjadi permasalahan bangsa Indonesia
Agama dan negara memiliki hubungan yang menguntungkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan suatu keuntungan
Pada saat ini, mendefinisikan bukan negara sekuler dan negara Islam, melainkan negara ber-tuhan dan dijamin oleh
konstitusi. Negara ber-tuhan yang
berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Ghina Althoffiah 2351011007 -
Nama : Ghina Althoffiah
NPM : 2351011007

Jurnal tersebut membahas tentang hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi banga Indonesia. Dalam perumusan ideologi bangsa, agama memilki peran besar dalam lahirnya Pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan Pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, sekelompok atau siapa pun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Putri Nuraini Azzahra 2311011072 -
Putri Nuraini Azzahra
2311011072

Tugas Analisis Jurnal 2

Berdasarkan jurnal di atas bahwa Agama telah menjadi bahan konflik di negara dan pancasila. Hubungan antara Pancasila dan Agama tidak ada habisnya untuk dibahas. Padahal dalam sila pertama, kita bebas menentukan apa yang akan kita anut, dan tidak ada yang bisa melarang, dan mencela apalagi menghina. Hubungan antara Pancasila dan Agama diharapkan mampu dikolaborasikan/diatur agar dapat membentuk suatu nilai yang baik yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Syafa Az-zahra Amin -
Nama :Syafa Az-zahra Amin
Npm:2351011020
Jurnal ini membahas tentang hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangasa Indonesia. Dalam perumusan ideologi bangsa, agama memilki peran besar dalam lahirnya Pancasila, terlebih bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, dan ras merupakan hal yang masih dianggap perbedaan oleh banyak orang sehingga masih susah agar kita memiliki tujuan bersama antar suku& agama.
Tidak sepatutnya seorang, sekelompok atau siapa pun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Gibran Noverta Darma 2351011001 -
Nama: Gibran Noverta Darma
NPM:2351011001

sejarah dan juga peran keagamaan serta kajian Pancasila sebagai konsep bangsa Indonesia. Agama dan negara tidak boleh bertentangan dalam keadaan apapun, agama dan negara mempunyai hubungan atau nilai yang harmonis. Agama menuntut negara untuk memahami prinsip-prinsip agama dan kehidupan dan negara mewajibkan agama untuk menjadikan pemerintahan yang adil, bersih, dan baik bagi rakyat bahkan mengatur negara. Hubungan antara agama dan negara selalu menunjukkan sistem penguasaan negara yang didasarkan pada keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Muhammad Rizki Alviyandi 2051011017 -
Nama : Muhammad Rizki Alviyandi
NPM : 2051011017

Hasil analisis saya mengenai jurnal yang berjudul “AGAMA MUSUH PANCASILA?
STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA” yaitu bahwa Jurnal tersebut membahas mengenai hubungan, sejarah, dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu Hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dan Pancasila tidaklah bermusuhan, bahkan keduanya disatukan atas kesadaran yang menimbulkan keuntungan, agama membutuhkan negara sebagai bentuk realisasi kehidupan dalam pengelolaan negara yang adil, bijaksana dan dapat menyejahterakan masyarakat serta memberikan keleluasaan bagi individu-individu untuk merealisasikan spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara membutuhkan agama dan secara konstitusi mengurusi agama dan kepercayaan sehingga muncul pluralisme dan toleransi dalam menjalankan kehidupan bernegara. Negara secara aktif harus melindungi setiap individu-individu sehingga terciptanya kerukunan umat beragama dan sesuai dengan Bineka Tunggal Ika.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Intan putri aulia 2311011091 -
Nama : Intan Putri Aulia
NPM : 2311011091

ANALISIS JURNAL " AGAMA MUSUH PANCASILA?
STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA "

Pancasila mengakui melindungi hak individu hingga hak masyarakat pada semua aspek kehidupan. Indonesia sendiri lahir karena disatukan dari berbagai jenis ras, bahasa, budaya dan agama yang berbeda serta wilayah yang berbentuk kepulauan. Realitas ini menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang plural berdimensi multikultural dan dapat menyatu menjadi sebuah bangsa.Nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara merupakan suatu kewajiban agar Pancasila selalu relevan dalam memberikan pedoman serta menjadi jalan terbaik dalam pemecahan suatu masalah.

Pancasila sebagai dasar negara dijadikan untuk tidak terlepas dari arus globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan globalisasi juga memiliki dampak yang tidak bisa dihindarkan, pembudayaan nilai-nilai Pancasila perlu diupayakan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Pancasila sejatinya tidak bertentangan dengan apapun, Pancasila telah disepakati bersama oleh pendiri bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Akan tetapi pada belakangan ini Pancasila sering dibenturkan dengan berbagai persoalan salah satunya agama.


Radikalisme Agama

Dimensi politik global merupakan salah satu penyebab terjadinya radikalisme, setelah dilakukan penelusuran lebih dalam oleh para ahli menyimpulkan tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia merupakan contohnya. Radikalisme agama pada saat ini sedang marak terjadi di Indonesia, munculnya berbagai alasan lahirnya tindakan kekerasan salah satunya dari aspek sosiologi. Terdapat tiga aspek sosiologi dalam gerakan sosial keagamaan yaitu, orientasi politik, orientasi agama dan orientasi kultural rakyat Indonesia (Qodir, 2014). Ada beberapa alasan yang menjadi faktor munculnya radikalisme di Indonesia yaitu, perkembangan di tingkat global, penyebaran paham Wahabi, dan kemiskinan. Berbagai analisa mengungkapkan bahwa radikalisme agama tumbuh dari politik global dunia Islam yang secara berkelanjutan menjadi objek adu domba.

Penyebaran paham radikalisme dapat dibendung dari berbagai kebijakan negara yaitu, melalui kebijakan menanam bahaya radikalisme dalam pendidikan. Pendidikan dalam jenjang sekolah dasar sangat berperan penting dalam menangkal pemahaman radikalisme di Indonesia, sekolah dasar dapat mengajarkan Islam yang konstektual dan Kaffah. Selain itu yang paling penting dalam menanggulangi ancaman radikalisme yaitu perlu adanya penguatan pemahaman nilai-nilai Pancasila agar loyalitas masyarakat terhadap Pancasila tetap tinggi.

Hubungan Agama dan Negara

Pada dasarnya Undang-Undang Dasar 1945 tidak memisahkan hubungan antara agama dan negara, pernyataan ini bisa dilihat dalam sila pertama Pancasila dan Bab XI Undang-Undang Dasar 1945 tentang Agama. Hubungan agama dan negara sering kali menjadi pro dan kontra, dikarenakan agama sering kali digunakan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan pemerintahan atau pemerintahan sering dijadikan kekuatan untuk menekan agama. Negara dalam pandangan Islam yaitu di dalam negara ada agama yang dijunjung tinggi, di dalam negara ada penguasa yang berwibawa, di dalam negara harus ada keadilan, di dalam negara tercipta keamanan, di dalam negara ada generasi, dan di dalam negara harus terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

Berbagai kalangan cendekiawan, ilmuan dan agamawan di Indonesia menyepakati bahwa agama memberikan pedoman yang berasal dari tuhan dan berfungsi sebagai pembimbing dan pemberi petunjuk, dengan fungsi seperti ini tujuan pokok agama adalah keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian kepada penganutnya

agama dan negara memiliki hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi atau Simbiotik-Interpenden yaitu agama memerlukan negara karena dengan melalui negara agama dapat menjadi berkembang. Sebaliknya negara memerlukan agama karena dengan agama negara dapat menjadi berkembang dalam kerangka etika dan moral.

Ketegangan hubungan antara agama dan negara pada saat ini terjadi karena tidak adanya hubungan timbal balik dan chekcs and balances. Dalam hubungan seperti ini dicontohkan seperti negara tidak memberikan kebebasan dan kemerdekaan bagi warganya untuk melaksanakan ibadah sesuai ajarannya masing-masing. Atau sebaliknya bahwa agama menganggap negara menutup diri terhadap nilai-nilai keagamaan sehingga jalannya negara bertentangan dengan nilainilai keagamaan. Sehingga muncul istilah bahwasanya “Agama adalah musuh
Pancasila”. Pada dasarnya istilah dinilai sangat keliru karena sangat bertentangan dengan sila pertama dalam Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kekeliruan ini menimbulkan kehebohan dalam masyarakat sehingga menimbulkan banyak statement yang beranggapan bahwa ketua BPIP Yudian Wahyudi tersebut seorang yang anti-agama sehingga menyampaikan pernyataan tersebut. Banyaknya ketegangan antara agama dan negara dari dahulu hingga sekarang menjadi polemik yang sulit dihentikan, pergesekan tersebut timbul karena negara tidak mampu menyeimbangkan tata negara dengan nilai nilai agama.

Indonesia telah memberikan jalan tengah dalam pembentukan dasar negara sehingga tidak perlu munculnya konflik agama atau konflik yang mengatasnamakan agama yang dapat mengganggu keutuhan nasional.

Islam dan Negara
Islam merupakan agama untuk kepentingan kehidupan dunia dan akhirat. Islam berisi tentang akidah, akhlak, ibadah serta berisi prinsip-prinsip hukum dan politik.
Islam menuntun manusia mewujudkan kedamaian pada umat Islam khususnya dan seluruh manusia pada umumnya. Dalam sejarah peradaban Islam, Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat muslim dan pemimpin negara yang diakui oleh semu golongan barat maupun timur. Nabi Muhammad mendirikan negara dengan konstitusi negara bernama Piagam Madinah atau Konstitusi Madinah.

Polemik keputusan terbentuknya negara Indonesia yang berlandaskan negara Pancasila dan negara Islam terjadi sebelum dan pasca kemerdekaan, Muhammad Natsir sebagai salah satu pendiri bangsa berpandangan bahwa ajaran Islam telah mengatur semua aspek kehidupan didunia ataupun di akhirat. Natsir memegang teguh prinsip bahwasanya orang yang beriman harus mengatur keseluruhan hidupnya secara ajaran Islam. Natsir menjelaskan bahwa Islam sebagai ideologi merupakan suatu keharusan karena beliau seorang muslim yang taat dan meyakini kesempurnaan Islam didunia ataupun di akhirat. Selain itu juga mempertimbangkan aspek sosiologis yaitu karena sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan penganut agama Islam dan dengan sendirinya nilai-nilai Islam tumbuh dan berkembang dengan subur dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Dari aspek muamalah Islam mengatur mengenai pola hidup individu, kekeluargaan dan hidup bernegara. Oleh karena itu akan sangat membantu negara dalam menjalankan fungsi dan tujuan bernegara.

Indonesia yang merupakan negara yang memiliki landasan Pancasila tidak dapat mengklaim diri sebagai Negara Islam karena adanya keberagaman serta atas kesadaran dan kesepakatan bersama di antara Founding Fathers yang telah menyetujui dengan Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa dan
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi dalam menjalankan tatanan kenegaraan di Republik Indonesia. Melihat pemikiran dari pendiri bangsa tentang dasar negara Indonesia dipahami bahwa pilihan terhadap Pancasila merupakan hasil ijtihad atau kesepakatan bersama yang harus dijunjung tinggi agar terciptanya kehidupan yang sejahtera dan penuh dengan kedamaian.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Fany Azzahra -
Nama : Fany Azzahra
NPM : 2351011034

Agama dan negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa pun, agama dan negara memiliki hubungan untuk merealisasikan tujuan dari masing-masing konteks. Pancasila sejatinya tidak bertentangan dengan apa pun. Pancasila telah disepakati bersama oleh para pendiri bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Pancasila sebagai ideologi negara secara filosofis memiliki akar yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia sebelum berdirinya bangsa dan negara Indonesia. Pancasila bukanlah musuh agama, Pancasila dan agama memiliki porsi masing-masing dalam kehidupan umat manusia, Pancasila dan agama juga berjalan berdampingan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan harmonis antara satu dengan yang lain.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Alfara Aizy -
NAMA : ALFARA AIZY
NPM: 2311011015

hubungan antara agama dan negara merupakan 2 hal berbeda namun sama penting nya, dengan adanya agama maka dasar pancasila akan terisi dengan hal yg postif sebagaimana sila pertma pun membahas tentang agama, negara dibutuhkan untuk agama dapat tersebar luas bagi penduduk indonesia khusus nya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Uliya Armina Maulidani 2351011013 -

NAMA: Uliya Armina Maulidani

NPM: 2351011013


setelah saya membaca jurnal tersebut, isinya membahas tentang sejarah lahirnya pancasila denga peran penting agama didalamnya. Negara dan agama selamanya harus dan akan selalu berjalan dengan beriringan, karena akan menciptakan hubungan simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan. Terdapat banyak nilai yang dijunjung tinggi negara yang juga diajarkan dalam agama, yang dapat menjadikan negara aman dan damai serta mencegah perselisihan. Maka tidak sepantasnya ada yang mengatakan bahwa agama adalah musuh pancasila

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Ayu Lestari -
NAMA:Ayu lestari
npm:2311011069

Berdasarkan jurnal tersebut dapat disipulkan bahwa Hubungan antara agama dan negara selalu menciptakan tatanan pengelolaan negara yang didasarkan pada prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dan Pancasila tidak bertentangan, bahkan keduanya digabungkan melalui kesadaran yang menguntungkan. Agama memandang negara sebagai wujud dari pengaturan yang adil, bijaksana, dan berdaya guna untuk masyarakat. Ini juga memberikan ruang bagi individu untuk mengejar dimensi spiritualnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di sisi lain, negara membutuhkan agama dan konstitusi secara resmi mengakui dan mengelola agama serta kepercayaan, menciptakan keragaman dan toleransi dalam tatanan negara. Negara harus melindungi setiap individu sehingga terwujud kerukunan antara berbagai agama, sesuai dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika." Agama bukan musuh Pancasila, begitu juga Pancasila tidak bersifat antagonis terhadap agama. Seringkali, konflik dan kesalahpahaman terjadi, dan menyatukan agama dan negara merupakan permasalahan di Indonesia. Saat ini, yang ditekankan adalah negara bukan sekuler atau Islam, melainkan negara yang berpegang pada prinsip ber-Tuhan, dengan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Putri Regita Ariesdianto -
Nama:Putri Regita Ariesdianto
NPM:2311011113
Analisis Jurnal

Jurnal tersebut membahas antara agama dan negara.Sejak tahun 1938 sudah terjadi banyak perdebatan antara Soekarno dan Muhammad Natsir tentang perbedaan pendapat mengenai dasar negara Indonesia.Menurut Soekarno dasar negara tidak bisa dimasukan unsur agama khususnya agama Islam karena agama dan negara adalah 2 hal yang berbeda.Pemahaman terhadap pola hubungan agama dan negara
dengan pendekatan Islam pada dasarnya tidak untuk mendirikan negara agama atau negara
Islam, akan tetapi untuk mengisi ruang-ruang
agama yang lebih fungsional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Jadi dasar negara dan agama tidak bisa dijadikan kesatuan yang utuh karena di Indonesia ini kita memiliki keberagaman salah satunya keberagaman agama kita harus menghormati dan bertoleransi dengan kepercayaan orang lain.Meskipun mayoritas masyarakat nya beragama Islam namun tidak bisa begitu saja menjadikan suatu agama sebagai dasar negara bahkan bentuk negara tanpa ada alasan atau argumen yang logis dan dapat diterima semua orang. Untungnya setelah perdebatan panjang tentang dasar negara mana yang disepakati ternyata Pancasila lah yang disepakati sebagai dasar negara dan golongan Islam pun menerima Pancasila dengan sepenuh hati.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Taruna Sejati -
Taruna Sejati
2311011094
Agama dan Pancasila memiliki hubungan erat, yang dimana sila pertama dari Pancasila sudah jelas menerangkan suatu keyakinan yang dianut oleh bangsa. Keyakinan merupakan hal spiritual yang kepercayaannya tidak bisa di paksa dan dipisahkan dari setiap insan. Dengan ragamnya budaya serta kepercayaan yang mengalir di bumi Nusantara ini, tentu kerukunan dan keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara wajib di jaga serta di pelihara. Hal ini juga berhubungan dengan persatuan dan kesatuan bangsa yang dimana saling menghargai serta bertoleransi akan memperkecil peluang munculnya radikalisme.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Faradila Hesty Faradila -

Judul Jurnal "Agama Musuh Pancasila? Studi Sejarah dan Peran Agama dalam Lahirnya Pancasila" membahas mengenai hubungan, sejarah, dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Berikut adalah analisis dari jurnal tersebut:
1. Jurnal ini membahas tentang peran agama dalam lahirnya Pancasila, yang menunjukkan bahwa agama memiliki peran penting dalam pembentukan ideologi bangsa Indonesia
2. Jurnal ini juga membahas tentang hubungan antara agama dan negara, serta pentingnya menjaga keseimbangan antara keduanya
3. Dalam jurnal ini, penulis juga menyoroti tentang adanya pandangan bahwa agama merupakan musuh Pancasila, namun penulis menegaskan bahwa agama sebenarnya dapat menjadi pendukung Pancasila jika dipahami dengan benar
4. Jurnal ini juga membahas tentang pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia, serta pentingnya menjaga keberagaman agama dan budaya dalam membangun bangsa yang kuat dan bersatu.
Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa jurnal "Agama Musuh Pancasila? Studi Sejarah dan Peran Agama dalam Lahirnya Pancasila" memberikan pemahaman yang penting tentang peran agama dalam lahirnya Pancasila dan pentingnya menjaga keseimbangan antara agama dan negara. Selain itu, jurnal ini juga menegaskan bahwa agama sebenarnya dapat menjadi pendukung Pancasila jika dipahami dengan benar, serta pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analis Jurnal

oleh Sefhia Alfiona Rosi -
Nama: Sefhia Alfiona Rosi
NPM: 2011011087

Jurnal diatas membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apa pun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan menyejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Hubungan agama dan negara senantiasa menghadirkan sebuah tatanan pengelolaan negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa