Diskusi HAN

Diskusi HAN

Diskusi HAN

by dian kagungan dian kagungan -
Number of replies: 18

Materi diskusi HAN : https://kupastuntas.co/2023/06/05/peluang-rahmat-mirzani-djausal-dan-eva-dwiana-dalam-pilwakot-2024

Mahasiswa diminta untuk mengkaji/memberikan komentar dari sisi/aspek kajian HAN.

Deadline : Jum'at, 16 Juni 2023


In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Yoanna Angelica Octavia Purba -
Nama : Yoanna Angelica Octavia
NPM : 2256041013
Kelas : Man A

Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Deddy Hermawan, bahwa faktor utama kemenangan seseorang yang bakal maju menjadi calon walikota bukanlah tentang seberapa hebat partai politik yang dianutnya, tapi kualitas setiap calon yang diukur dari tingkat kepuasan masyarakatnya. Lalu saya juga setuju dengan pendapat bahwa pilkada harus bebas dari money politik. Dalam hal ini hukum administrasi negara memegang peranan penting untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda pilkada agar pilkada yang dilakukan kedepannya adalah benar-benar tempat bagi masyarakat memilih wakil mereka.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by ATHAYA ZULFA ZEIN YASIEN -
Nama : Athaya Zulfa Zein Yasien
NPM : 2256041012

Parpol juga merupakan salah satu factor kemenangan, misalnya ketika ketua partai menunjuk si A menjadi perwakilannya maka para bawahan harus mengikutinya. Dengan begitu akan ada banyak suara yang memihak. Dan benar bahwa parpol tidak selalu menjadi factor kemenangan. Menurut pernyataan Bapak Dedi Hermawan, factor individu menjadi factor penentu dalam kemenangan. Saya setuju karena masyarakat pasti memilih seorang pemimpin ketika pemimpin itu memiliki kepribadian dan sikap yang baik dalam ilmu kepemimpinan. Ketika seorang calon pemimpin melakukan suatu kesalahan sedikitpun bisa saja kepercayaan masyarakat akan berkurang dan suara dalam pemilu juga berkurang. Maka pada saat pemilihan calon kandidat ditetapkan persyaratan dan ketentuan hukum yang berlaku, dan jika terdapat pelanggaran, calon tersebut harus menerima konsekuensi dicabut dalam pemilu.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Nurhaliza Fani -
Nama : Nurhaliza Fani
Npm : 2256041015
Kelas : Man A
Sosok Rahmat Mirzani Djausal sebagai Ketua DPD Gerindra Lampung tidak semerta-merta menjadikanya populer dan memiliki elektabilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan kader partainya. Lalu sosok Eva Dwiana yang dikabarkan tidak akan maju sebagai Bakal Calon Walikota dari partai PDI Perjuangan, faktor kemenangan kedua nama tersebut dapat dilihat dari hasil survey-survey yang dilakukan.
Ia menyarankan kepada siapa saja yang maju pada Pilwakot harus memiliki daya dukung popularitas dan elektabilitas yang tinggi dilihat dari survey politik, agar pergerakanya menjadi rasional. Jadi Saya setuju karena masyarakat pasti memilih seorang pemimpin ketika pemimpin itu memiliki kepribadian dan sikap yang baik dalam ilmu kepemimpinan. Ketika seorang calon pemimpin melakukan suatu kesalahan sedikitpun bisa saja kepercayaan masyarakat akan berkurang dan suara dalam pemilu juga berkurang. Maka pada saat pemilihan calon kandidat ditetapkan persyaratan dan ketentuan hukum yang berlaku. Ketika seorang calon pemimpin melakukan suatu kesalahan sedikitpun bisa saja kepercayaan masyarakat akan berkurang dan suara dalam pemilu juga berkurang.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Devin Kahsafa -
Nama: Devin kahsafa
Npm: 2256041009
Kelas: MAN A

Rahmat Mirzani Djausal sebagai Ketua DPD Gerindra Lampung tidak semerta-merta menjadikanya populer dan memiliki elektabilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan kader partainya. Lalu sosok Eva Dwiana yang dikabarkan tidak akan maju sebagai Bakal Calon Walikota dari partai PDI Perjuangan, faktor kemenangan kedua nama tersebut dapat dilihat dari hasil survey-survey yang dilakukan.
Ia menyarankan kepada siapa saja yang maju pada Pilwakot harus memiliki daya dukung popularitas dan elektabilitas yang tinggi dilihat dari survey politik, agar pergerakanya menjadi rasional. Jadi Saya setuju karena masyarakat pasti memilih seorang pemimpin ketika pemimpin itu memiliki kepribadian dan sikap yang baik dalam ilmu kepemimpinan. Ketika seorang calon pemimpin melakukan suatu kesalahan sedikitpun bisa saja kepercayaan masyarakat akan berkurang dan suara dalam pemilu juga berkurang. Maka pada saat pemilihan calon kandidat ditetapkan persyaratan dan ketentuan hukum yang berlaku. Ketika seorang calon pemimpin melakukan suatu kesalahan sedikitpun bisa saja kepercayaan masyarakat akan berkurang dan suara dalam pemilu juga berkurang.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by yuwhandira putri aulia -
nama:yuwhandira putri aulia
npm:2256041027
kelas:mandiri A

Saya setuju dengan pernyataan Bapak Dedi Hermawan, bahwa faktor individu menjadi faktor penentu dalam kemenangan.
karena pada dasarnya masyarakat pasti memilih seorang pemimpin yang memiliki kepribadian dan sikap yang baik. Maka pada saat pemilihan calon kandidat ditetapkan persyaratan dan ketentuan hukum yang berlaku, dan jika terdapat pelanggaran, calon tersebut harus menerima konsekuensi dicabut dalam pemilu.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Yuli Kartika putri -
Nama : yuli kartika putri
Nmp : 2256041006

Menurut pendapat saya apa yg dikatakan oleh pak dedy benar,faktor kemenangan bukan dari partai politik saja melainkan pada kinerja dan tingkat popularitasnya yang baik dan harus diwujudkan sesuai dengan visi misinya calon Pilwalkot yang disampaikan sebelumnya,maka dari itu untuk mensejahterakan masyarakat dan mewujudkan provinsi yang baik dan sejahtera kita sebagai masyarakat harus mimilih pepimpin dengan teliti dan menganalisis apakah ia mampu menjalankan tugasny tersebut.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Abel Tiara Tri Mareta -
Nama : Abel Tiara Tri Mareta
Npm : 2256041017

Memang benar bahwa maju dalam Pemilihan Walikota (Pilwakot) membutuhkan sumber daya finansial yang mencukupi. Modal logistik yang besar diperlukan untuk mendukung kampanye, aktivitas pemasaran, pendanaan tim kampanye, dan berbagai kebutuhan lainnya dalam proses pencalonan. Dalam hal ini, perlu diingat bahwa meskipun modal logistik yang cukup bisa memberikan keuntungan dalam proses Pilwakot, namun faktor-faktor lain seperti dukungan masyarakat, visi dan misi yang kuat, serta kualitas kepemimpinan yang diusung juga memiliki peranan yang signifikan dalam memenangkan Pilwakot. Masyarakat dapat menilai dan membandingkan visi dan misi dari setiap calon pilwakot, sehingga dapat membuat keputusan yang bijak dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Annisa Ade Pratiwi -
Nama: Annisa Ade Pratiwi
NPM: 2256041026

Saya setuju terkait pendapat pak Dedy Hermawan, faktor individu menjadi penentu tertinggi seseorang dapat memenangkan kontestasi Pilwakot jika dibandingkan dengan faktor lain, seperti faktor partai politik pengusung. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip hukum administrasi negara yang menekankan pentingnya karakter dan integritas seseorang dalam menjalankan tugas pemerintahan. Selain itu, dalam Pilwakot 2024 di Bandar Lampung, perlu memperhatikan peraturan yang berlaku dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan agar dapat maju dalam Pilwakot. Oleh karena itu, dalam memilih calon walikota, masyarakat harus memperhatikan karakter, integritas, dan kemampuan calon walikota dalam menjalankan tugas pemerintahan kota dengan baik dan benar.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Khelvin Fahrezzy -
Nama : Khelvin Fachrezzy
NPM : 2256041029

Mengindikasikan bahwa Dedy Hermawan memberikan pandangannya tentang peluang Rahmat Mirzani Djausal dan Eva Dwiana dalam Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bandar Lampung tahun 2024.
Secara keseluruhan, analisis ini memberikan pandangan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peluang Rahmat Mirzani Djausal dan Eva Dwiana dalam Pilwalkot Bandar Lampung tahun 2024, dengan menekankan pentingnya faktor individu, popularitas, elektabilitas, dan kinerja dalam memenangkan kontestasi politik.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Raja Steffano Sitepu -
Nama : Raja Steffano Sitepu
NPM : 2256041025

Komentar saya tentang diskusi di atas sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Deddy Hermawan, mengapa? karena untuk maju dan menang menjadi walikota bukan cuma hanya sekedar hebatnya partai politik tersebut, tapi yang terpenting kualitas diri dari si calon walikota dari kepuasan masyarakat. Secara keseluruhan, analisis ini memberikan pandangan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peluang Rahmat Mirzani Djausal dan Eva Dwiana dalam Pilwalkot Bandar Lampung tahun 2024, dengan menekankan pentingnya faktor individu, popularitas, elektabilitas, dan kinerja dalam memenangkan kontestasi politik.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Fairuzziah Putri Febriyanti -
Nama : Fairuzziah Putri Febriyanti
NPM : 2256041021

Menurut saya sendiri setelah membaca berita tersebut, apa yang dikatakan oleh pak Dedy Hermawan memang Benar adanya. Tidak semua Parpol itu menjadi faktor penentu dari kemenangan, yang dapat menjadi penentu itu dilihat dari kinerjanya, tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi dari individu tersebut. Agar nanti dapat terciptanya pekerjaan yang rasional. Namun, perlu diingat bahwa pemilihan yang rasional didalam hukum administrasi negara tidak didasarkan pada popularitas atau elektabilitas individu saja. Melainkan dilihatnya dari Pengambilan keputusan yang baik dalam pemilihan terhadap visi, kebijakan, dan integritas nya. ini dapat diterapkan untuk Rahmat Mirzani Djausal serta Eva Dwiana dalam pemilihan Walikota (Pilwakot) Bandar Lampung tahun 2024 mendatang, Oleh karena itulah, disaat pemilihan calon pilwakot masyarakat mesti memperhatikan masing-masing kebijakan calon agar nantinya disaat pemilihan calon dapat menjalankan kinerja yang baik.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by AZIZ ROIBAPI -
Nama: Aziz Roibapi
Npm:2256041002


Menurut saya, dalam pemilihan walikota, pengaruh faktor perseorangan dan faktor partai dapat mempengaruhi peluang seorang calon untuk memenangkan pilkada. Faktor individu meliputi reputasi, pengalaman, keterampilan, kepribadian dan dukungan masyarakat. Faktor partisan politik meliputi dukungan partai, pemilih, dan sumber daya partai. Untuk memenangkan pemilihan umum, seorang kandidat harus menjaga reputasi publiknya dan memiliki kualifikasi yang kuat. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa partai politik juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemenangan, misalnya dari segi sumber daya yang dimiliki masing-masing partai, kemampuan partai politik dalam menyelenggarakan kampanye dan memiliki tim kampanye yang mumpuni, serta akses media yang dapat membantu. kandidat mendapatkan lebih banyak visibilitas dan menjangkau calon pemilih. Menghindari politik uang dalam pemilihan walikota membutuhkan kesadaran masyarakat untuk memilih dalam pemilihan umum berdasarkan ide dan konsep, bukan imbalan finansial. Oleh karena itu, masyarakat harus diberikan cara yang lebih baik untuk belajar tentang calon sehingga mereka memahami hak pilihnya dan tahu cara menggunakan hak pilihnya dengan bijak.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Rifat Ridho Muhammad -2256041011 -
Nama: Rifat Ridho Muhammad
NPM : 2256041011
Kelas : Man A

Artikel tersebut membahas pandangan Dedy Hermawan, seorang akademisi FISIP Universitas Lampung, tentang peluang Rahmat Mirzani Djausal dan Eva Dwiana dalam Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bandar Lampung tahun 2024. Dedy Hermawan menganggap faktor individu, seperti kinerja dan popularitas, sebagai penentu utama dalam memenangkan pemilihan, lebih penting daripada faktor partai politik. Dia juga menyarankan agar calon memiliki dukungan popularitas dan elektabilitas yang tinggi berdasarkan survei politik. Dedy Hermawan juga menganggap tingkat kepuasan masyarakat dan adu ide sebagai faktor penting dalam pemilihan.
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pandangan yang relevan terkait dengan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam kajian Hukum Administrasi Negara, termasuk peran individu, partai politik, survei politik, kepuasan masyarakat, dan integritas pemilihan.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Natasya Chintya -
Nama: Natasya Chintya
NPM: 2256041030

Dalam artikel tersebut, Deddy Hermawan selaku akademisi FISIP UNILA mengatakan bahwa faktor individu menjadi faktor penting dalam penentu seseorang dapat memenangkan kontestasi Pilwakot. Saya setuju dengan pendapat dari pak Deddy bahwa faktor individu seperti popularitas dan elektabilitas yang tinggi lebih penting daripada partai politiknya, tetapi menurut saya partai politik juga memiliki posisi penting ke-dua setelah popularitas, apalagi jika calon tersebut berada pada partai politik yang populer seperti PDIP, Golkar, atau Gerindra. Popularitas juga bergantung bagaimana calon memiliki kepribadian yang baik dalam mengayomi masyarakat dan bersih dari penyimpangan. Maka dari itu, calon harus memiliki visi, rencana yang jelas, komitmen, dan berorientasi dalam pembangunan. Saya juga setuju bahwa Pilwakot harus adu ide dan gagasan bukan beradu money politik, karena money politik dapat menjadi ancaman bagi demokrasi dan integritas sistem politik. Dalam hal ini Hukum Administrasi Negara berperan dalam mengawasi terjadinya kecurangan atau kemungkinan penyimpangan yang terjadi seperti money politik.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by windarni 2256041024 -
nama : windarni 
npm : 2256041024
kelas : man A



Artikel tersebut membahas tentang peluang tiga calon potensial untuk menjadi walikota di Wamena pada Pemilihan Walikota 2024, yaitu Rahmat Mirzani, Djau Sal, dan Eva Dwiana. Dalam konteks ini, dapat dilihat adanya penerapan teori hukum administrasi negara dalam beberapa aspek yang terdapat pada artikel itu.

1. Proses pencalonan

Dalam teori hukum administrasi negara, proses pencalonan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, seperti kewarganegaraan, umur, status pernikahan dan pendidikan. Dalam konteks ini, para calon tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai calon walikota dalam hal pendidikan, usia, serta syarat kewarganegaraan.

2. Pelaksanaan kampanye

Dalam teori hukum administrasi negara, kampanye politik harus dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, seperti batasan waktu kampanye, penggunaan anggaran kampanye, dan ketentuan tentang keterbukaan dalam pemilu. Kampanye tidak boleh menggunakan uang dari sumber yang tidak jelas atau mengambil tindakan-tindakan yang merugikan pesaing. Dalam konteks ini, para calon walikota tersebut diharapkan dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), seperti tidak menggunakan kampanye hitam, mengajukan laporan keuangan kampanye dan memenuhi batas waktu kampanye yang telah ditetapkan.

3. Pembentukan pemerintahan

Dalam teori hukum administrasi negara, pembentukan pemerintahan harus dilakukan dengan memenuhi berbagai persyaratan dan proses yang telah diatur. Dalam konteks ini, setelah salah satu calon terpilih sebagai walikota, calon tersebut harus memenuhi persyaratan dan melalui suatu proses pengangkatan oleh pihak yang berwenang. Selain itu, pemerintahan yang terbentuk harus dapat menjalankan tugasnya dengan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Dalam kesimpulannya, teori hukum administrasi negara secara jelas merupakan kerangka kerja dalam pemilihan umum dan pembentukan pemerintahan. Hal ini juga dapat diaplikasikan pada pembahasan komentar tentang artikel tersebut yang membahas mengenai calon walikota di Wamena yang berlaga di Pemilihan Walikota 2024. Para calon walikota dan tim kampanye diharapkan dapat menaati seluruh ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPU dan menjalankan pemerintahan dengan benar dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Mutiara Valmay Az Zahra -
Nama: Mutiara Valmay Az Zahra
NPM: 2256041020

Menurut saya sangat benar apa yang telah di ungkapkan oleh Deddy Hermawan sebagai Akademisi FISIP Universitas Lampung, beliau mengatakan Parpol itu tidak selalu menjadi faktor penentu kemenangan, tetapi kinerja dan tingkat popularitas seseorang yang menjadi penentunya, parpol itu hanya menjadi tiket. Meskipun Parpol dapat memberikan dukungan dan menjadi tiket masuk bagi seorang kandidat, faktor-faktor seperti kinerja, tingkat popularitas, isu kampanye, karisma, dan kemampuan komunikasi juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan hasil pemilihan. Oleh karena itu, penting bagi seorang kandidat untuk membangun reputasi yang baik, memperoleh dukungan publik, dan mempresentasikan dirinya secara efektif dalam upaya meraih kemenangan. Tetapi Jaman sekarang banyak orang popularitas mencalonkan dirinya menjadi kandidat tetapi minim modal logistik yang besar. Seharusnya pencalon sudah menguasai atau memiliki sejumlah kualifikasi dan keterampilan yang relevan. Dan berharap Pilkada kedepannya bebas dari duit, politik kembali kepada adu gagasan perspektif.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Jihan Aghniya -
Nama: Jihan Aghniya
NPM: 2256041010

Berdasarkan gagasan Bapak Dedy Hermawan terkait peluang Rahmat Mirzani Djausal dan Eva Dwiana dalam Pilwakot 2024, beginilah hasil yang saya dapat dari mengkaji gagasan tersebut dari aspek Hukum Administrasi Negara, sebagai berikut:

Menurut Dedy Hermawan, faktor individu menjadi penentu tertinggi seseorang dapat memenangkan kontestasi Pilwakot jika dibandingkan dengan faktor lain, seperti faktor partai politik pengusung. "Parpol itu tidak selalu menjadi faktor penentu kemenangan, tetapi kinerja dan tingkat popularitas seseorang yang menjadi penentunya, parpol itu hanya menjadi tiket"

Akan tetapi, dari aspek Hukum Administrasi Negara faktor partai politik pengusung juga sangat penting dalam kontestasi Pilwakot. Hal ini karena partai politik pengusung memiliki peran penting dalam menentukan calon yang akan diusung pada kontestasi Pilwakot. Selain itu, partai politik pengusung juga memiliki peran dalam mengawal pelaksanaan program kerja calon yang diusungnya.

Dari aspek kajian Hukum Administrasi Negara, penting untuk dicatat bahwa keberhasilan seorang calon dalam suatu pemilihan tidak hanya ditentukan oleh faktor calon itu sendiri, tetapi juga oleh kerangka hukum dan kelembagaan yang mengatur proses pemilihan. Kerangka hukum harus memastikan bahwa pemilu itu bebas, adil, dan transparan, dan semua kandidat memiliki kesempatan yang sama untuk berkampanye dan akses ke sumber daya. Kerangka kelembagaan, termasuk komisi pemilu dan otoritas terkait lainnya, harus memastikan bahwa pemilu dilakukan sesuai dengan hukum dan setiap pelanggaran ditangani dengan cepat dan efektif.

Oleh karena itu, meskipun faktor individu seperti popularitas dan elektabilitas penting karena zaman sekarang untuk bisa dikenal orang banyak itu melalui sosmed, zaman sekarang dengan cara aktif di medsos membuat konten edukatif dengan masyarakat itu secara tidak langsung calon Pilwakot telah berkampanye. Contohnya seperti Pak Ganjar dengan kontennya di Tiktok bersama masyarakat yang secara tidak langsung itu merupakan kampanye yang dapat meningkatkan peluang untuk bersaing dalam pemilihan nantinya. Selain itu tidak boleh menutupi pentingnya proses pemilu yang adil dan transparan yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan supremasi hukum.
In reply to dian kagungan dian kagungan

Re: Diskusi HAN

by Eci Dwi Maharani -
Nama : Eci Dwi Maharani
Npm : 2255041004

Menurut saya, saya setuju dengan pernyataan yang di sampaikan oleh bapak Deddy Hermawan mengenai pandangannya tentang peluang Rahmat Mirzani Djausal dan Eva Dwiana dalam Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bandar Lampung tahun 2024. Bahwa partai politik memang memiliki peran penting dalam pemilihan umum (pemilu), tetapi bukanlah satu-satunya penentu kemenangan. Faktor-faktor lain, seperti kualitas calon, isu-isu kampanye, strategi komunikasi, dan dukungan dari masyarakat juga memainkan peran penting dalam menentukan hasil pemilu.

Partai politik memiliki fungsi sebagai wadah untuk mengorganisir dan mengoordinasikan upaya politik. Mereka menyusun platform politik, memilih calon, dan melakukan kampanye untuk mempengaruhi pemilih. Partai politik juga memiliki basis pemilih yang bisa menjadi faktor penentu dalam pemilu. Dalam beberapa kasus, partai politik dengan basis pemilih yang besar dapat memiliki keunggulan dalam memenangkan pemilu.

Jadi, meskipun partai politik memiliki peran yang signifikan dalam pemilu, kemenangan dalam pemilu tidaklah semata-mata ditentukan oleh partai politik itu sendiri. Ada banyak faktor yang saling berinteraksi dan mempengaruhi hasil pemilu.