Muhammad Ibnu Reza Pahlevi FP (2156041017)
Resume Pertemuan 15 (Organisasi & Birokrat Garda Depan Dalam Impelementasi Kebijakan)
Implementing Agency yaitu suatu organisasi atau lembaga yang diberi wewenang untuk menjalankan atau mengimplementasikan kebijakan yang telah dibuat. Contohnya seperti, pemerintah (eksekutif dan legislatif), swasta, dan masyarakat umum. Proses pengimplementasian itu berhasil juga ditentukan oleh kapasitas dari suatu organisasi.
Kapasitas organisasi merupakan kemampuan yang dimiliki untuk dapat melakukan segala bentuk aktivitas yang ada di dalam sebuah organisasi. Adapun beberapa hal yang mempengaruhi kapasitas organisasi, yaitu: struktur organisasi, tim kerja, jumlah SDM, kesesuaian tujuan individu dengan pesan kebijakan, komitmen & kompetensi, dan pengalaman kerja.
Koordinasi & interaksi antar aktor yaitu suatu mekanisme kerja yang memiliki hubungan antar stakeholders yang ikut terlibat dalam proses pengimplementasian kebijakan. Hal tersebut ditentukan oleh authority, interest, dan exchange. Kemudian mekanisme kerja juga dilakukan melalui
1) Pooled yaitu dalam
proses implementasi kebijakan melibatkan banyak organisasi dengan satu kelompok sasaran tertentu. Contohnya, implementasi program bantuan sembako untuk keluarga miskin yang melibatkan beberapa organisasi seperti Bulog, BPS, dan Pemerintah Desa
2) Sequential yaitu dalam proses implementasi kebiijakan melibatkan banyak organisasi dengana kelompok sasaran tertentu dengan adanya hubungan saling ketergantungan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. Contohnya, implementasi program bantuan sembako untuk keluarga miskin yang melibatkan beberapa organisasi seperti Bulog, BPS, dan Pemerintah Desa.
3) Reciprocal yaitu dalam
proses implementasi kebijakan melibatkan beberapa organisasi dan untuk dapat menjalankan tugasnya masing masing, suatu organisasi akan menghasilkan output yang akan menjadi input bagi organisasi yang lain, begitupun sebaliknya. Contohnya, implementasi program rehab-rekon pasca bencana gempa bumi di Bantul, DIY.
4) Single Agency (Organisasi Tunggal)
Street-Level Bureaucracy dalam
proses implementasi kebijakan meliputi:
Pembuat kebijakan -> Pelaksanaan kebijakan -> Pelaksana kebijakan -> Kelompok sasaran/penerima perubahan
Street-Level Bureaucract memiliki peran sebagai impelementer kebijakan yang bertugas untuk untuk menginterprestasikan tujuan dari kebijakan yang telah dibuat dengan disampaikan secara langsung kepada kelompok sasaran serta menjalin komonikasi antar lembaga.
Tipologi Street-Level Bureaucracy yang berkaitan dengan panyampaian suatu informasi kebijakan, yaitu suppress information bureucrats menyembunyikan informasi, provide inadequate information (menyampaikan informasi tidak lengkap), dan provide supportive information bureaucrats (pemberi informasi yang memadai)