Selamat pagi rekan-rekan mahasiswa yang berbahagia. Setelah mengamati video pembelajaran yang kalian amati di pertemuan sebelumnya, silahkan kalian berdiskusi di kelompok masing-masing membahas hasil analisis video yang kalian amati. Selamat berdiskusi
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi teman-teman Kelompok 3 yang beranggotakan :
1. Azzahra Nurmala Zellin 2053021004
2. Annisa Nur Efanti 2053021002
3. Puja Rosfarita 2113021041
4. Monalisa Masyiakh 2153021005
5. Faris Suci Senaila 2113021069
gimana nih kabarnya ?
udah siap diskusi belum ?
Hari ini kita akan menganalisis video pembelajaran petemuan sebelumnya mengenai pendekatan scientific ya.....
Selamat pagi teman-teman Kelompok 3 yang beranggotakan :
1. Azzahra Nurmala Zellin 2053021004
2. Annisa Nur Efanti 2053021002
3. Puja Rosfarita 2113021041
4. Monalisa Masyiakh 2153021005
5. Faris Suci Senaila 2113021069
gimana nih kabarnya ?
udah siap diskusi belum ?
Hari ini kita akan menganalisis video pembelajaran petemuan sebelumnya mengenai pendekatan scientific ya.....
Wa'alaikumsalam kak Annisa, Alhamdulillah baik dan siap diskusi
Pagi kak, baik dan siap kak
Waalaikumsalam kak, Alhamdulillah baik. Oke siap kak.
kayanya udah pada semangat nih nah sebelum kita diskusi aku mau tanya ada yang tau ga pendekatan scientific itu apa?
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang supaya siswa secara aktif membangun konsep, hukum, atau prinsip dengan cara mengamati, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan beragam teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menyuarakannya.
Saya setuju dengan pendapat mona dan izin menambahkan dari buku Strategi Pembelajaran Matematika yang saya baca, Pendekatan saintifikasi merupakan kegiatan pembelajaran yang mengadopsi dan mengadaptasi langkah-langkah para ilmuwan dalam memperoleh sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui metode ilmiah (maprokhi, 2015: 170).
Saya setuju dengan jawaban dari Mona dan Puja.
Izin menambahkan, dari jurnal yang saya baca Pendekatan scientific learning ialah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan melalui proses ilmiah.
Pengertian secara Istilah pendekatan scientific merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa yang mana tujuannya agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui beberapa tahapan seperti, mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, kemudian menarik kesimpulan serta mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang telah ditemukan.
Izin menambahkan, dari jurnal yang saya baca Pendekatan scientific learning ialah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan melalui proses ilmiah.
Pengertian secara Istilah pendekatan scientific merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa yang mana tujuannya agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui beberapa tahapan seperti, mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, kemudian menarik kesimpulan serta mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang telah ditemukan.
Menurut kemendikbud dan beberapa ahli pendekatan saintifik yaitu
1. Kemendikbud
Pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dimulai dari pengumpulan data melalui pengamatan, melakukan eksperimen, menanyakan, mengolah informasi atau data, hingga mengomunikasikannya dalam proses penerapan prinsip-prinsip keilmuan.
2. Rusman (2015)
Pendekatan saintifik adalah model belajar yang menyediakan ruang pada siswa untuk mengeksplorasi dan mengelaborasi materi yang dipelajari. Selain itu, model pendidikan ini juga memberikan kesempatan pada para siswa untuk mengasah kemampuan melalui kegiatan belajar yang telah dirancang oleh guru.
3. Hosnan (2014)
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang supaya siswa secara aktif membangun konsep, hukum, atau prinsip dengan cara mengamati, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan beragam teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menyuarakannya.
4. Karar dan Yenice (2012)
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga para pelajar dapat secara aktif mengkonstruksi konsep melalui langkah-langkah mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data dengan beberapa teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengemukakan konsep yang telah ditemukan.
1. Kemendikbud
Pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dimulai dari pengumpulan data melalui pengamatan, melakukan eksperimen, menanyakan, mengolah informasi atau data, hingga mengomunikasikannya dalam proses penerapan prinsip-prinsip keilmuan.
2. Rusman (2015)
Pendekatan saintifik adalah model belajar yang menyediakan ruang pada siswa untuk mengeksplorasi dan mengelaborasi materi yang dipelajari. Selain itu, model pendidikan ini juga memberikan kesempatan pada para siswa untuk mengasah kemampuan melalui kegiatan belajar yang telah dirancang oleh guru.
3. Hosnan (2014)
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang supaya siswa secara aktif membangun konsep, hukum, atau prinsip dengan cara mengamati, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan beragam teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menyuarakannya.
4. Karar dan Yenice (2012)
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga para pelajar dapat secara aktif mengkonstruksi konsep melalui langkah-langkah mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data dengan beberapa teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengemukakan konsep yang telah ditemukan.
okai jadi kesimpulannya Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan danmeng
omunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” ya.
omunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” ya.
ok good job, lanjutkan diskusinya
nah selanjutnya kalian tau ga si langkah-langkah pendekatan scientific itu apa aja?
Langkah pendekatan saintifik berdasarkan Lampiran Permendikbud nomor 103 tahun 2014 terdapat beberapa langkah yaitu:
a. Mengamati (mengamati)
b. Menanya (menanya)
c. Bereksperimen (mengumpulkan informasi)
d. Bergaul (menalar/ mengasosiasi)
e. Berkomunikasi (mekomunikasikan)
a. Mengamati (mengamati)
b. Menanya (menanya)
c. Bereksperimen (mengumpulkan informasi)
d. Bergaul (menalar/ mengasosiasi)
e. Berkomunikasi (mekomunikasikan)
Izin menambahkan penjelasan Puja dari buku yang saya baca adalah
1. Mengamati
Siswa menggunakan panca inderanya untuk mengamati fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati pada mata pelajaran satu dan lainnya berbeda. Misalnya, untuk mata pelajaran IPA, siswa mengamati pelangi, untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, siswa mendengarkan percakapan, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia siswa membaca teks, untuk prakarya siswa mencicipi iga bakar, dan untuk mata pelajaran IPS siswa mengamati banjir. Siwa dapat mengamati fenomena secara langsung maupun melalui media audio visual. Hasil yang diharapkan dari langkah pembelajaran ini adalah siswa menemukan masalah, yaitu gap of knowledge – apapun yang belum diketahui atau belum dapat lakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pada langkah ini guru dapat membantu siswa menginventarisasi segala sesuatu yang belum diketahui (gap of knowledge) tersebut. Agar kegiatan mengamati dapat berlangsung dengan baik, sebelum pembelajaran dimulai guru perlu menemukan/mempersiapkan fenomena yang diamati siswa dan merancang kegiatan pengamatan untuk siswa menemukan masalah.
2. Menanya
Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak diketahui atau belum dapat lakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural, sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian pertanyaan siswa yang relevan dengan indikator-indikator KD. Guru Membantu siswa merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu.
3. Mengumpulkan informasi/mencoba
Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik, misalnya melakukan eksperimen, mengamati obyek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber, membaca buku pelajaran, dan sumber lain di antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia, media massa, atau serangkaian data statistik. Guru menyediakan sumber-sumber belajar, lembar kerja (worksheet), media, alat peraga/peralatan eksperimen, dan sebagainya. Guru juga membimbing dan mengarahkan siswa untuk mengisi lembar kerja, menggali informasi tambahan yang dapat dilakukan secara berulang-ulang sampai siswa memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang siswa rumuskan.
4. Menalar/mengasosiasi
Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka rumuskan. Pada langkah ini guru mengarahkan agar siswa dapat menghubung-hubungkan data/informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Hasil akhir dari tahap ini adalah simpulan-simpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan pada langkah menanya.
5. Mengomunikasikan
Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka ke kelas secara lisan dan/atau tertulis atau melalui media lain. Pada tahapan pembelajaran ini siswa dapat juga memajang/memamerkan hasilnya di ruang kelas, atau mengunggah (upload) di blog yang dimiliki. Guru memberikan umpan balik, meluruskan, memberikan penguatan, serta memberikan penjelasan/informasi lebih luas. Guru membantu peserta didik untuk menentukan butir-butir penting dan simpulan yang akan dipresentasikan, baik dengan atau tanpa memanfaatkan teknologi informasi.
1. Mengamati
Siswa menggunakan panca inderanya untuk mengamati fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati pada mata pelajaran satu dan lainnya berbeda. Misalnya, untuk mata pelajaran IPA, siswa mengamati pelangi, untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, siswa mendengarkan percakapan, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia siswa membaca teks, untuk prakarya siswa mencicipi iga bakar, dan untuk mata pelajaran IPS siswa mengamati banjir. Siwa dapat mengamati fenomena secara langsung maupun melalui media audio visual. Hasil yang diharapkan dari langkah pembelajaran ini adalah siswa menemukan masalah, yaitu gap of knowledge – apapun yang belum diketahui atau belum dapat lakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pada langkah ini guru dapat membantu siswa menginventarisasi segala sesuatu yang belum diketahui (gap of knowledge) tersebut. Agar kegiatan mengamati dapat berlangsung dengan baik, sebelum pembelajaran dimulai guru perlu menemukan/mempersiapkan fenomena yang diamati siswa dan merancang kegiatan pengamatan untuk siswa menemukan masalah.
2. Menanya
Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak diketahui atau belum dapat lakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural, sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian pertanyaan siswa yang relevan dengan indikator-indikator KD. Guru Membantu siswa merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu.
3. Mengumpulkan informasi/mencoba
Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik, misalnya melakukan eksperimen, mengamati obyek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber, membaca buku pelajaran, dan sumber lain di antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia, media massa, atau serangkaian data statistik. Guru menyediakan sumber-sumber belajar, lembar kerja (worksheet), media, alat peraga/peralatan eksperimen, dan sebagainya. Guru juga membimbing dan mengarahkan siswa untuk mengisi lembar kerja, menggali informasi tambahan yang dapat dilakukan secara berulang-ulang sampai siswa memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang siswa rumuskan.
4. Menalar/mengasosiasi
Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka rumuskan. Pada langkah ini guru mengarahkan agar siswa dapat menghubung-hubungkan data/informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Hasil akhir dari tahap ini adalah simpulan-simpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan pada langkah menanya.
5. Mengomunikasikan
Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka ke kelas secara lisan dan/atau tertulis atau melalui media lain. Pada tahapan pembelajaran ini siswa dapat juga memajang/memamerkan hasilnya di ruang kelas, atau mengunggah (upload) di blog yang dimiliki. Guru memberikan umpan balik, meluruskan, memberikan penguatan, serta memberikan penjelasan/informasi lebih luas. Guru membantu peserta didik untuk menentukan butir-butir penting dan simpulan yang akan dipresentasikan, baik dengan atau tanpa memanfaatkan teknologi informasi.
Benar, saya setuju dengan mba puja . Izin menambahkan,dari yang sudah saya baca di jurnal langkah-langkah pendekatan scientific pun sama seperti yang sudah mba puja sebutkan yaitu :
(1) Mengamati,
(2) Menanya,
(3) Mengumpulkan informasi,
(4) Menganalisis,
(5) Mengkomunikasikan.
(1) Mengamati,
(2) Menanya,
(3) Mengumpulkan informasi,
(4) Menganalisis,
(5) Mengkomunikasikan.
Izin menambahkan dari sumber K13 yang saya baca langkah pendekatan skintific ada 5 yaitu:
1. Mengamati
Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
2. Menanya
Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas.
3. Mencoba
Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar.
4. Mengasosiasi
Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi.
5. Mengkomunikasikan
Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja.
1. Mengamati
Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
2. Menanya
Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas.
3. Mencoba
Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar.
4. Mengasosiasi
Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi.
5. Mengkomunikasikan
Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja.
okai berarti kita sepakat ya kalo pendekatan saintifikasi terdapat beberapa langkah yaitu:
a. Observing (mengamati)
Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
b. Questioning (menanya)
Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas.
c. Experimenting (mengumpulkan informasi)
Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar.
d. Associating (menalar/ mengasosiasi)
Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi.
e. Communicating (mengkomunikasikan)
Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja.
a. Observing (mengamati)
Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
b. Questioning (menanya)
Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas.
c. Experimenting (mengumpulkan informasi)
Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar.
d. Associating (menalar/ mengasosiasi)
Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi.
e. Communicating (mengkomunikasikan)
Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja.
Sepakattt ka
kita udah tau nih pengertian serta langkah-langkah untuk pendekatan scientific nah sekarang kita mulai analisis video untuk pendekatan scientific pada pertemuan sebelumnya ya
link
ada yang mau berpendapat?
ada yang mau berpendapat?
Izin berpendapat mengenai video pembelajaran tersebut telah menerapkan pendekatan saintifik yang dimana telah menerapkan langkah-langkah pendekatan saintifik yaitu
a. Observing (mengamati)
Guru menyajikan sebuah bangun datar dan siswa mengamati Bagun datar tersebut yang ternyata bentuk yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari.
b. Questioning (menanya)
Siswa membuat dan mengajukan pertanyaan mengenai bangun datar yang telah di paparkan guru terkait sifat-sifat bangun datar.
c. Experimenting (mengumpulkan informasi)
Siswa berdiskusi mengenai sifat-sifat dari bangun datar dan saling memberikan pendapat mengenai sifat-sifat bangun datar yang diberikan kepada siswa tersebut dan membuat bentuk bangun datar.
d. Associating (menalar/ mengasosiasi)
Setelah membentuk atau menggambar bangun datar siswa menganalisis bentuk dari bangun datar dengan melakukan percobaan bentuk jajar genjang tanpa mengubah ukuran jajar genjang menjadi persegi panjang dan berdasarkan percobaan tersebut siswa menganalisis bahwa sifat jajar genjang sama dengan sifat persegi panjang.
e. Communicating (mengkomunikasikan)
Siswa menyajikan laporan percobaan yang telah dilakukan mengenai sifat-sifat bangun datar.
a. Observing (mengamati)
Guru menyajikan sebuah bangun datar dan siswa mengamati Bagun datar tersebut yang ternyata bentuk yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari.
b. Questioning (menanya)
Siswa membuat dan mengajukan pertanyaan mengenai bangun datar yang telah di paparkan guru terkait sifat-sifat bangun datar.
c. Experimenting (mengumpulkan informasi)
Siswa berdiskusi mengenai sifat-sifat dari bangun datar dan saling memberikan pendapat mengenai sifat-sifat bangun datar yang diberikan kepada siswa tersebut dan membuat bentuk bangun datar.
d. Associating (menalar/ mengasosiasi)
Setelah membentuk atau menggambar bangun datar siswa menganalisis bentuk dari bangun datar dengan melakukan percobaan bentuk jajar genjang tanpa mengubah ukuran jajar genjang menjadi persegi panjang dan berdasarkan percobaan tersebut siswa menganalisis bahwa sifat jajar genjang sama dengan sifat persegi panjang.
e. Communicating (mengkomunikasikan)
Siswa menyajikan laporan percobaan yang telah dilakukan mengenai sifat-sifat bangun datar.
Saya setuju atas pendapat puja dan saya izin menambahkan bahwa menurut video tersebut dimana pendekatan scientific ini adalah siswa ditekankan untuk lebih mampu mengobservasi, bertanya, menalar serta mempresentasikan mengenai suatu materi yang di pelajarinya, dimana dalam proses ini guru dan siswa sama sama berperan penting atas keberjalananya metode pembelajaran scientific ini.
Dari video di atas pun sudah cukup menerapkan hal tersebut namun mungkin belum maksimal atau masih bisa di tingkatkan ke yang lebih bagus lagi dalam menerapkan aspek-aspek pembelaharan berbasis scientific.
Dari video di atas pun sudah cukup menerapkan hal tersebut namun mungkin belum maksimal atau masih bisa di tingkatkan ke yang lebih bagus lagi dalam menerapkan aspek-aspek pembelaharan berbasis scientific.
Izin berpendapat. Menurut saya video pembelajaran tersebut sudah menerapkan pembelajaran scientific karena
1. Mengamati
Siswa sudah mengamati materi gambar bangun datar yang disajikan guru.
2. Menanya
Lalu siswa saling bertanya mengenai sifat-sifat bangun datar.
3. Mengumpulkan informasi
Kemudian siswa mengumpulkan informasi dengan berkunjung ke kelompok lain dengan saling memberikan pendapat.
4. Menganalisis
Lalu siswa menganalisis bentuk bangun datar dengan melakukan percobaan.
5. Mengkomunikasikan
Siswa Kemudian menyajikan laporan percobaan yang telah dilakukan terkait sifat-sifat bangun datar dengan melakukan presentasi.
1. Mengamati
Siswa sudah mengamati materi gambar bangun datar yang disajikan guru.
2. Menanya
Lalu siswa saling bertanya mengenai sifat-sifat bangun datar.
3. Mengumpulkan informasi
Kemudian siswa mengumpulkan informasi dengan berkunjung ke kelompok lain dengan saling memberikan pendapat.
4. Menganalisis
Lalu siswa menganalisis bentuk bangun datar dengan melakukan percobaan.
5. Mengkomunikasikan
Siswa Kemudian menyajikan laporan percobaan yang telah dilakukan terkait sifat-sifat bangun datar dengan melakukan presentasi.
berarti kita sepakat ya kesimpulan dalam video tersebut sudah menerapkan pendekatan saintifik yang dimana telah menerapkan langkah-langkah pendekatan saintifik sesuai dengan hasil diskusi kita yaitu :
a. Observing (mengamati)
Guru menyajikan sebuah bangun datar dan siswa mengamati Bagun datar yang guru sajikan dan ternyata bangun datar yang disajikan guru adalah bentuk yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari.
b. Questioning (menanya)
Siswa membuat dan mengajukan pertanyaan mengenai bangun datar yang telah di paparkan guru terkait sifat-sifat bangun datar.
c. Experimenting (mengumpulkan informasi)
Siswa berdiskusi mengenai sifat-sifat dari bangun datar yang diberikan guru dan saling memberikan pendapat mengenai sifat-sifat bangun datar yang diberikan kepada siswa tersebut serta membuat bentuk bangun datar.
d. Associating (menalar/ mengasosiasi)
Setelah membentuk atau menggambar bangun datar siswa menganalisis bentuk dari bangun datar dengan melakukan percobaan bentuk jajar genjang tanpa mengubah ukuran jajar genjang menjadi persegi panjang dan berdasarkan percobaan tersebut siswa menganalisis bahwa sifat jajar genjang sama dengan sifat persegi panjang.
e. Communicating (mengkomunikasikan)
Siswa menyajikan laporan percobaan yang telah dilakukan mengenai sifat-sifat bangun datar.
a. Observing (mengamati)
Guru menyajikan sebuah bangun datar dan siswa mengamati Bagun datar yang guru sajikan dan ternyata bangun datar yang disajikan guru adalah bentuk yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari.
b. Questioning (menanya)
Siswa membuat dan mengajukan pertanyaan mengenai bangun datar yang telah di paparkan guru terkait sifat-sifat bangun datar.
c. Experimenting (mengumpulkan informasi)
Siswa berdiskusi mengenai sifat-sifat dari bangun datar yang diberikan guru dan saling memberikan pendapat mengenai sifat-sifat bangun datar yang diberikan kepada siswa tersebut serta membuat bentuk bangun datar.
d. Associating (menalar/ mengasosiasi)
Setelah membentuk atau menggambar bangun datar siswa menganalisis bentuk dari bangun datar dengan melakukan percobaan bentuk jajar genjang tanpa mengubah ukuran jajar genjang menjadi persegi panjang dan berdasarkan percobaan tersebut siswa menganalisis bahwa sifat jajar genjang sama dengan sifat persegi panjang.
e. Communicating (mengkomunikasikan)
Siswa menyajikan laporan percobaan yang telah dilakukan mengenai sifat-sifat bangun datar.
Sepakattt ka
Baiklah, sekian diskusi kita pada hari ini.
Kesimpulan dari diskusi kita sejauh ini adalah guru pada video telah menerapkan pendekatan scientific. Untuk diskusi lebih lanjut akan dilakukan via grup WA. Terima kasih semuanya...
Saya akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kesimpulan dari diskusi kita sejauh ini adalah guru pada video telah menerapkan pendekatan scientific. Untuk diskusi lebih lanjut akan dilakukan via grup WA. Terima kasih semuanya...
Saya akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baik terimakasih kak
Baik terima kasih ka, waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh