FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

Jumlah balasan: 20

Silahkan lanjutkan diskusi, 

Setelah materi dibaca, beri 5 Pertanyaan, 

Utk notulensi sebutkan Nama dan NPM, 

buat berita acara siapa saja yang bertanya.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Widya sulistiyani -
Nama : Widya Sulistiyani
Npm : 2013053172

Izin bertanya
Apa yang harus dipersiapkan oleh para calon pendidik sekolah dasar untuk menyikapi era global seperti ini?
Terimakasih
Sebagai balasan Widya sulistiyani

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Wahyu Rano Nugroho -
Saya Wahyu Rano Nugroho (2013053120) izin menjawab pertanyaan dari Widya Sulistiyani
Di era global karakteristik guru harus jelas dan tegas dipertahankan antara lain adalah:
•Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni
•Memiliki kepribadian yang kuat dan baik
•Memiliki keterampilan membangkitkan minat peserta didik dalam bidang IPTEK
Setidaknya ada empat prasyarat bagi seorang guru agar dapat bekerja professional, yaitu:
1.kemampuan guru mengolah/ menyiasati kurikulum,
2.kemampuan guru mengaitkan materi kurikulum dengan Iingkungan
3.kemampuan guru memotivasi siswa untuk belajar sendiri
4.kemampuan guru untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran menjadi kesatuan konsep yang utuh (perlu adanya pembelajaran terpadu)

sekian, terima kasih. Jika dari teman-teman ada yang ingin menambahkan atau menyanggah dipersilahkan.
Sebagai balasan Wahyu Rano Nugroho

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh anggun anjela 2013053091 -
Saya anggun Anjela (2013053091) izin menambahkan sedikit jawaban untuk pertanyaan Widya, yang harus dipersiapkan oleh para calon pendidik sekolah dasar untuk menyikapi era global seperti sekarang ini yaitu pendidik harus memiliki Kemampuan mobilisasi pengembangan dan perubahan (mobilizing innovation and change).

Kemampuan mobilisasi perkembangan dan perubahan yaitu guru berfungsi melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode, cara-cara, atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran agar pembelajaran bermakna dan melahirkan pendidikan yang berkualitas. Guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan dan guru berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat. Sekian terimakasih.
Sebagai balasan Wahyu Rano Nugroho

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Ely Annisa 2013053068 -
Nama : Ely Annisa
NPM : 2013053068
Izin menambahkan,

Didalam menyikapi era globalisasi pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial.
Untuk kompetensi profesional mengajar yang harus dimiliki oleh seorang yaitu meliputi kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sistempembelajaran, serta kemampuan dalam mengembangkan sistem pembelajaran.

Yang harus dipersiapkan yaitu pendidik harus
a). Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional, dan global.
b) Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
c) Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan.
d) Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.

Selain itu guru profesional di era globalisasi dideskripsikan sebagai pendidik yang mampu:
(1) mengolah/menyiasati kurikulum
(2) mengaitkan materi kurikulum dengan Iingkungan;
(3) memotivasi peserta didik untuk belajar sendiri;
(4) mengintegrasikan berbagai mata pelajaran
menjadi kesatuan konsep yang utuh;
(5) memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah;
(6) memiliki kepribadian yang dapat diteladani;
(7) memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
(8) memiliki kemampuan mengajar di masyarakat yang
beragam budaya dan bahasa.
Sebagai balasan Widya sulistiyani

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Della Delista -
Della Delista (2013053115),
Izin menambahkan
Menyikapi era globalilasi yang kian berkembang pesat, seorang pendidik sangat dituntut agar membantu perkembangan peserta didik dalam mewujudkan tujuan hidupnya ke arah yang lebih baik. Pendidik memiliki peran yang sangat besar dan vital, hal ini karena pendidik menjadi garda yang terdepan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu berikut adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan seorang calon pendidik di tengah gempuran era globalisasi:
1. Kemampuan untuk Memahami Karakter Siswa
Kemampuan untuk memahami karakter siswa dimaksudkan untuk mengkondisikan hal apa saja yang harus diajarkan, bagaimana mengkondisikan peserta didik sesuai dengan karakteristik masing-masing. Kemampuan mengenali karakter yang baik akan memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam proses mengajar dengan menggunakan metode yang tepat.
2. Pengalaman Mengajar
Pengalaman adalah guru terbaik. Saat ini, banyak tersedia lembaga pendidikan nonformal seperti bimbingan belajar, les privat atau bimbingan online yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa pendidikan untuk bekerja. Dengan belajar memulai untuk langsung praktik mengajar di lapangan, secara tidak langsung karakter seorang guru akan terbentuk dalam diri kita.
3. Belajar Teknologi Sedini Mungkin
Bukan hal yang asing lagi kalau banyak penyedia lapangan pekerjaan memberikan persyaratan dalam syarat lamaran pekerjaan dengan menyasar orang yang memiliki kecakapan di bidang teknologi. Di masa mendatang, kemampuan di bidang teknologi akan membantu seorang calon guru dalam memiliki kesempatan diterima bekerja yang cukup luas dan memenangkan persaingan karir di dunia kerja. Guru dituntut untuk dapat mengoperasikan, menyusun dan menyajikan data melalui komputer dan internet. Hal yang tidak kalah penting adalah pembaruan sistem ujian yang hampir semua dilakukan berbasis online, untuk itu tentu seorang calon guru perlu belajar dan memahami teknologi.
4. Bergabung di Komunitas Guru
Bergabung menjadi anggota di sebuah komunitas akan membantu kita dalam memperluas relasi, pengalaman dan bahkan membuka kesempatan bekerja. Kita bisa memanfaatkan relasi tersebut untuk menggali dan mendapatkan informasi-informasi bermanfaat yang berkaitan dengan profesi guru.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh NURUL HIDAYAH -
Nurul Hidayah (2013053125)
Izin bertanya, menurut kelompok penyaji bagaimana cara menerapkan konsep think globally and act locally sebagai pendidik di lingkungan sekolah? Terima kasih
Sebagai balasan NURUL HIDAYAH

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Batrisya Aulia 2013053170 -
Nama : Batrisya Aulia
Npm : 2013053170
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Nurul hidayah

Pendidikan Perspektif Global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-timur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia. Oleh karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia. Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai komunikator atau penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu seorang guru hendaknya :
a. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat (lokal, nasional, internasional).
b. Proaktif mencari informasi informasi (nasional dan internasional).
c. Bersifat terbuka atas segala pembaharuhan dan berbagai perubahan
d. Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya
Indonesia.

Pendidikan Perspektif Global memberikan konsep kepada tenaga pendidik dan calon pendidik yang menggunakan cara berpikir global dan dalam bertindak juga secara lokal (think globally act locally). Sehingga mahasiswa sebagai calon pendidik mampu menumbuhkan konsep pemahaman dan kesadaran peserta didik berikir bahwa hidup ini untuk kepentingan global yang luas, melalui mengarahkan peserta didik untuk tolong menolong demi kepentingan bersama dengan tidak memihak kepentingan suku, ras dan golongan tertentu. Kehidupan kita ini adalah bagian dari kepentingan dunia. Maksudnya adalah kita tidak dapat berkembang tanpa adanya hubungan dari komunikasi dengan dunia luar, karena hidup itu saling ketergantungan dan perlu adanya salang kerja sama demi kepentingan bersama hingga kepentingan dunia dan secara bersama-sama mengembangkan wawasan dan ketrampilan untuk menyelidiki isu global. Isu global tersebut antara lain isu lingkungan, hak asasi manusia, keadilan studi tentang dunia dan pengembangan pendidikan.
Terimaksih
Sebagai balasan Batrisya Aulia 2013053170

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Rosyid Bayu Pamungkas -
Izin menambahkan.
Rosyid Bayu Pamungkas (2013053144)
Izin menambahkan jawaban dari saudari Batrisya Aulia atas pertanyaan dari saudari Nurul Hidayah.

Saya sependapat dengan pernyataan saudari Batrisya bahwa perlu memberikan pemahaman dan kesadaran peserta didik bahwa hidup ini memengaruhi kepentingan global. Untuk itulah, saya izin menjawab berdasarkan kepentingan global menanggapi permasalahan isu lingkungan hidup yang merinci pada lingkup lingkungan sekolah. Permasalahan perubahan iklim menjadi topik yang hendak saya utarakan pada kesempatan penambahan jawaban ini.

Sebagai pendidik, cara menerapkan konsep berpikir secara global dan menerapkan secara lokal di lingkungan sekolah, dapat dipraktikkan salah satunya mengenai tanggapan terhadap isu perubahan iklim. Dalam ranah dunia, perubahan iklim menjadi permasalahan bersama. Terhamburnya sampah di tiap sudut tempat memungkinkan terkumpulnya menjadi timbunan sampah yang menyebabkan gangguan terhadap alam. Pengaruh sampah akan perubahan iklim merupakan permasalahan yang besar. Untuk itu, diperlakukan hal ringan untuk dipraktikkan agar dapat mengurai permasalahan tersebut. Bila tiap orang berpikir bahwa ia hanya membuang satu sedotan sampah saja di tanah, tetapi apabila 7 milyar manusia berpikir seperti itu, maka akan ada 7 miliar sedotan yang tertimbun. Untuk itulah, langkah sebagai calon pendidik bila nantinya menerapkan pemikiran global ini guna merangkul aksi di lingkup lingkungan sekolah, dapat dilakukan dengan mengajak peserta didik memungut sedotan yang tercecer di lingkungan sekolah. Aksi memungut sedotan di lingkungan sekolah mungkin terkesan ringan dan sepele. Namun, apabila mampu mengajar peserta didiknya untuk memaksimalkan potensi sampah menjadi bahan daur ulang kerajinan tangan, seperti membuat gantungan kunci, membuat bunga hiasan, maupun membuat pigura, maka permasalahan global sampah dapat diurai dengan tindakan lokal melalui penciptaan sebuah karya. Hal tersebut menjadi salah satu cara menanggapi konsep think global, act locally. Selain berpengaruh pada lingkungan sekolah yang lebih terurai sampahnya, secara global pun tindakan ringan tersebut telah membantu pemanfaatan limbah sebagai upaya nyata peminimalisiran sumbangan sambah pada isu perubahan iklim.

Sekian pendapat dari saya.
Semoga dapat diterima oleh saudari Nurul dan penyimak. Terima kasih
Sebagai balasan NURUL HIDAYAH

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh HANISA PUTRI 2013053121 -
Saya Hanisa Putri (NPM 2013053121)
Izin menambahkan jawaban, atas pertanyaan Nurul Hidayah.
Dari hasil literasi yang saya lakukan, telah menemukan informasi terkait penerapan konsep think globally and act locally dalam lingkungan sekolah.

Menurut Pramoda Dei Sudarmo dalam virtual rapat Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud (2020) menyatakan bahwa Sebagai pendidik harus tahu bagaimana menggunakan sosial media yang menjadi bagian dari literasi digital di ranah pendidikan. Dan pendidik jangan sampai ketinggalan untuk mengikuti perkembangan media sosial atau media digital sebagai wadah menyampaikan edukasi.

Untuk membangun SDM, kebhinekaan bangsa dan kebhinekaan global, satuan pendidikan harus berbaur dengan pendidikan era revolusi industri 4.0. Diantaranya adalah pengintegrasian teknologi cyber fisik maupun non fisik dalam pembelajaran, kemudian pendidik meramu pembelajaran dan mengekspor kompetensi tersebut kepada peserta didik.

Dalam menanamkan cara berpikir global kepada peserta didik, pendidik dapat mengimplementasikan sistem mengajar STEAM Education yang sudah dijalankan di setiap sekolah di beberapa negara dalam pembelajarannya.

STEAM Education adalah metode pembelajaran Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics (STEAM) yang dapat membuat peserta didik lebih berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, mudah beradaptasi, dan komunikatif. Selain itu, dapat meningkatkan kreativitas peserta didik guna menjadi pemimpin, kreator, dan kewirausahaan. Melalui sistem STEAM Education ini peserta didik didorong untuk memiliki wawasan global, kreatif, mengembangkan Akan tetapi untuk melahirkan anak dengan kebhinekaan global melalui sistem mengajar STEAM serta melibatkan dan memanfaatkan teknologi digital, Imran Hanafi menekankan pemerintah daerah dan satuan pendidikan harus memiliki kesiapan. kemampuan emosi, intelektual dan sosial, serta berkontribusi positif terhadap lingkungan dan budaya.

Untuk melahirkan anak dengan kebhinekaan global melalui sistem mengajar STEAM serta melibatkan dan memanfaatkan teknologi digital, pemerintah daerah dan satuan pendidikan harus memiliki kesiapan.

Sekian tambahan dari saya, terima kasih.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Uswatun Isna Lutfiani 2013053074 -
Uswatun Isna Lutfiani
2013053074
Izin bertanya
Bagaimana cara kita sebagai mahasiswa untuk dapat berpikir secara integral dan bukan general?
terimakasih
Sebagai balasan Uswatun Isna Lutfiani 2013053074

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Alga Rahmad Prasetyo -
Baik terimakasih atas pertanyaannya saudari Uswatun Isna Lutfiani, disini saya Alga Rahmad Prasetyo akan coba menjawab pertanyaan yang diberikan. Pertama kita harus mengetahui apa itu cara berfikir secara integral, model berfikir integral adalah model berfikir dngan memandang, menyikapi, dan berusaha menyelesaikan setiap masalah yang timbul dengan memperhatikan hubungan berbagai aspek secara menyeluruh dan menyatu agar setiap masalah dapat terselesaikan. Lalu cara untuk kita sebagai mahasiswa untuk berfikir integral adalah dengan selalu mencari akar atau dasar dari suatu permasalahan yang kita hadapi. Kita juga harus memerhatikan segala aspek yan g berkaitan dengan masalah yang sedang kita hadapi agar setiap masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan secara menyeluruh. Sekian jawaban dari saya semoga dapat dipahami, jika ada kekurangan dan kesalahan saya mohon maaf. Terimakasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Safitri Wahyuningtias -
Safitri Wahyuningtias (2013053095)
Izin bertanya menurut kelompok kalian seberapa pentingnya kah penggunaan perspektif global dan apa alasan mendasar bahwa kita harus menggunakan pandangan secara perspektif global?
Terima kasih
Sebagai balasan Safitri Wahyuningtias

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Yuliana Vira 2013053118 -
Yuliana Vira (2013053118)
Izin menjawab pertanyaan dari saudari safitri wahyuningtias
Dengan perspektif global maka pengakuan bahwa kita adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu negara tetapi juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional dan global. Sikap dalam menghadapi

globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat “menjinakkan” globalisasi itu sendiri.

Landasan yang diperlukan dalam kesadaran perspektif global antara lain; 1)

Nasionalisme, 2) Norma dan Agama, dan 3) Nilai Budaya Dan Bangsa. Tiga hal tersebut merupakan faktor pendukung dan sekaligus menjadi pilar terhadap pengaruh negatif yang perlu diperkokoh dalam rangka memasuki era globalisasi.
Sebagai balasan Safitri Wahyuningtias

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Ely Annisa 2013053068 -
Nama : Ely Annisa
NPM : 2013053068
Izin menambahkan, 

Peningkatan kualitas pendidikan bagi suatu bangsa, bagaimanapun mesti diprioritaskan. Sebab kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia yang berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di masa depan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan tersebut adalah dengan pengelolaan pendidikan dengan wawasan global. Lalu apa pentingnya Perspektif global dalam pengelolaan pendidikan?
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia.
Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
Dengan demikian pentingnya (urgensi) wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan seperti yang telah dituliskan sebelumnya, dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan diri dari cara berpikir sempit dan terkotak-kotak oleh batas subyektif sehingga pemikiran kita lebih berkembang. Kita dapat melihat sistem pendidikan di negara lain yang telah maju dan berkembang. Dapat membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana yang dapat diterapkan dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. Kita bisa mencontoh sistem pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak bertentangan dengan
jati diri bangsa Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Nita Yulistiana Nita -
Nita Yulistiana (2013053122)
Izin bertanya
Lampiran Screenshot_2023-02-27-10-38-13-41.jpg
Sebagai balasan Nita Yulistiana Nita

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Nila Amalia Nabila -

Baik, saya nila amalia nabila dengan npm 2013053107 izin menjawab pertanyaan dari saudari nita. Pendapat kami mengenai kemudahan peserta didik dalam mengakses informasi pendidikan digoogle itu merupakan dampak positif dari globalisasi. Dan bukanlah sebuah masalah yang besar yang harus diatasi oleh pendidik. Karena Dengan adannya internet atau google ini, selain peserta didik mampu dengan mudah mengakses informasi pendidikan apapun, internet khususnya situs google jika dalam pendidikan juga menjadikan pendidik lebih mudah memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien kepada peserta didiknya bisa berupa video pembelajaran di youtube atau situs situs lainnya yang lebih interaktif. Jadi peserta didik tidak hanya belajar lewat buku cetak saja. Mungkin sekian jawaban yang dapat saya sampaikan apabila rekan-rekan ingin menambahkan, dipersilahkan.

Sebagai balasan Nila Amalia Nabila

Re: FORUM DISKUSI KELOMPOK 1

oleh Rizaluddin Armandri 2013053145 -
Rizaluddin Armandri (2013053145)
Izin menambahkan jawaban dari Nila, saya sangat setuju dengan jawaban yang telah dijelaskan oleh saudari Nila bahwa kemudahan peserta didik dalam mengakses informasi pendidikan melalui internet merupakan dampak positif dari globalisasi. Namun, dari hal itu maka akan ada dampak negatif dari mudahnya akses informasi yang didapat oleh perserta didik. Diantaranya :
1. Akses informasi jawaban yang didapat dari internet secara mudah dan cepat tanpa harus membaca buku berlembar-lembar dapat menyebabkan anak meremehkan soal.
2. Mereka yang selalu mencari jawaban lewat internet tanpa harus membaca asal muasal jawaban itu ada hanya mendapatkan jawaban atas soal yang diberikan tanpa mendapat ilmu tambahan dari membaca lembaran buku.
3. Anak akan membentuk mental instan, yaitu apa yang diinginkannya harus didapat secara cepat dan mudah tanpa melalui proses. ( dampak buruknya kurang bisa menghargai proses).

Maka dari itu Dampak negatif seperti di atas tidak bisa dihindari, namun bisa diatasi dengan menumbuhkan kesadaran diri dari masing-masing individu siswa. Internet memang memudahkan belajar, namun mengandalkan internet setiap kita belajar juga tidak baik. penggunaan internet di dunia pendidikan harus diterapkan dengan bijak dan tidak berlebihan dengan bimbingan dari orang tua maupun pendidik sendiri.