FORUM JAWABAN POST TEST

FORUM JAWABAN POST TEST

FORUM JAWABAN POST TEST

Number of replies: 25

Analisis Jurnal tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri, terlebih dahulu tulis nama, npm, dan kelas

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Hamka Ebid Nego -
Nama : Hamka Ebid Nego
Npm : 2207051028
Kelas : manajemen Informatika

Analisis : Jurnal Penelitian Politik

Dari hasil analisis saya, jurnal tersebut membahas mengenai topik politik pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2019 di Indonesia. Dalam jurnal tersebut terdapat enam artikel dengan tema yang berbeda-beda. Artikel pertama membahas mengenai penguatan sistem presidensial dalam Pemilu Serentak 2019, sementara artikel kedua membahas upaya mobilisasi perempuan melalui narasi simbolik ‘Emak-Emak dan Ibu Bangsa’ pada Pemilu 2019. Artikel ketiga membahas mengenai netralitas Polri menjelang Pemilu Serentak 2019 dan artikel keempat membahas mengenai populisme di Indonesia Kontemporer.

Artikel kelima membahas mengenai demokrasi dan Pemilu Presiden 2019, sedangkan artikel terakhir membahas sisi historis Shalawat Badar dan dimensi politik dalam sastra lisan pesantren. Kesemua artikel dalam jurnal tersebut memberikan wawasan yang bermanfaat mengenai politik di Indonesia, khususnya terkait dengan Pemilu Serentak tahun 2019. Dalam konteks perkembangan politik di Indonesia saat ini, jurnal ini menjadi penting untuk dibaca dan dianalisis.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan banyak wawasan mengenai dinamika politik di Indonesia menjelang Pemilu Serentak tahun 2019. Dalam konteks perkembangan politik saat ini, topik yang dibahas dalam jurnal tersebut menjadi sangat penting. Jurnal ini dapat membantu membuka pemahaman dan wawasan masyarakat terkait dengan politik di Indonesia dan memberikan pandangan yang lebih luas mengenai Pemilu Serentak tahun 2019.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Devi Setyo Wulandari -
Nama: Devi Setyo Wulandari
NPM: 2207051019
Kelas: D3 MI 22

Analisis Jurnal
Tantangan konsolidasi demokrasi dalam pemilu presiden (pilpres) 2019. Pembangunan demokrasi Indonesia sebagaimana tercermin dari pilpres masih mengalami banyak masalah. Pendalaman demokrasi belum terwujud dengan baik karena pilar-pilar demokrasi yang menjadi faktor penguat konsolidasi demokrasi belum efektif. Pilpres 2019 belum mampu menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik dan belum mampu pula membangun kepercayaan publik. Sejak era Reformasi, Indonesia sudah menggelar empat kali pemilu. Tetapi, pemilu ke lima tahun 2019, khususnya, pemilu presiden (pilpres) memiliki konstelasi politik yang lebih menyita perhatian publik. Pelaksanaan pilpres pada dasarnya juga merupakan tindak lanjut perwujudan prinsip-prinsip demokrasi yang meliputi jaminan atas prinsip-prinsip kebebasan individu dan persamaan, khususnya dalam hak politik. 
 
Tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan tentang bagaimana tantangan konsolidasi demokrasi dalam pemilu presiden (pilpres) 2019 di Indonesia. Kelebihan penelitian yaitu adanya kesesuaian antara tujuan penulisan jurnal ini dengan penutup yang didapatkan di akhir. Kekurangan penelitian yaitu tidak ada kesimpulan yang membuat pembaca sulit mengetahui masalah inti pembahasan jurnal ini. Jurnal ini mendeskripsikan tentang Indonesia dapat melaksanakan pemilu yang aman dan damai. Pemilu 2019 yang kompleks, dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi dan hasilnya yang dipersoalkan menjadi pelajaran yang sangat berharga. Sebagai negara demokrasi nomor 4 terbesar di dunia, Indonesia tampaknya belum mampu memperlihatkan dirinya sebagai negara yang menjalankan demokrasi substantif.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Husna Apri Indana -
NAMA : HUSNA APRI INDANA
NPM : 2207051004
KELAS : D3 MI

Analisis jurnal :
Analisis dari jurnal yang saya baca diatas bahwa,isi dari jurnal berkaitan dengan Pemilihan umum serentak (pemilu serentak)
yang diselenggarakan tahun 2019, di Indonesia merupakan pemilu pertama di mana pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) serta dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan anggota legislatif (pileg).Pada suatu demokrasi belum adanya perwujudan secara baik dikarenakan pilar demokrasi menjadi faktor terkuat dari konsolidasi yang belum demokrasi serta belum efektif.Berjalannya pemilu yang sudah ke 5 ditahun 2019 adanya beberapa konflik yang membuat perhatian publik.

Jadi analisis keseluruhan dari jurnal diatas bahwa,pemilu yang khususnya ditahun 2019 adanya suatu tantangan untuk demokrasi pada pemilu 2019 ini yang dilaksanakan dengan tenang dan tentram.Dan pada jurnal diatas dapat menjadi suatu wawasan dan pemahaman masyarakat akan politik di Indonesia sebagai pandangan yang luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Viona Almadea Miranda -
NAMA : VIONA ALMADEA MIRANDA
NPM : 2207051022
KELAS : D3 MANAJEMEN INFORMATIKA

Dari jurnal yang saya baca di atas, saya dapat menganalisis bahwa pembangunan demokrasi Indonesia sebagaimana tercermin dari pilpres masih mengalami banyak masalah. Pendalaman demokrasi belum terwujud dengan baik karena pilar-pilar demokrasi yang menjadi faktor penguat konsolidasi demokrasi belum efektif. Pilpres 2019 belum mampu menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik dan belum mampu pula membangun kepercayaan publik. Hal tersebut bisa dilihat dari munculnya kerusuhan sosial setelah pengumuman hasil rekapitulasi pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pelaksanaan pilpres pada dasarnya juga merupakan tindak lanjut perwujudan prinsip-prinsip demokrasi yang meliputi jaminan atas prinsip-prinsip kebebasan individu dan persamaan, khususnya dalam hak politik.
Sebagai pilar utama demokrasi, pemilu merupakan sarana dan momentum terbaik bagi rakyat, khususnya, untuk menyalurkan aspirasi politiknya, memilih wakil-wakil terbaiknya di lembaga legislatif dan presiden/wakil presidennya secara damai. Pemilu 2019 menjadi test case penguatan sistem presidensial, pelembagaan parpol dan koalisi parpol yang terukur dan terformat. Untuk memenuhi hal itu, semua pihak harus berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas pemilu, bukan saja secara prosedural, melainkan juga secara substansial. Dengan kata lain, pilpres dan pileg 2019 perlu disikapi dengan cara-cara yang rasional, dewasa, profesional, adil, jujur, bijak dan beradab sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Rumata Artha Uli br. Pardede -
nama : Rumata artha uli br. pardede
npm : 2207051018
kelas : D3 mi

Konsolidasi demokrasi di Indonesia masih fluktuatif dan belum berjalan secara regular karena pilar-pilar pentingnya seperti pemilu, partai politik, civil society, dan media massa belum berfungsi secara efektif dan maksimal. Pemilu sendiri sangat penting dalam suksesi kepemimpinan dan mengoreksi kinerja pemerintahan serta mensyaratkan unsur kejujuran, keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. Namun, konsolidasi demokrasi terhambat ketika parpol melalui para elitnya dan stakeholders terkait pemilu menunjukkan perilaku yang tidak mendorong proses demokrasi. Tantangan dalam pendalaman demokrasi semakin besar ketika kondisi sosial, ekonomi, politik, dan hukum juga kurang memadai dan berpengaruh terhadap kualitas pemilu dan stabilitas nasional. Oleh karena itu, trust building merupakan suatu keniscayaan dalam proses deepening democracy/konsolidasi demokratisasi. Proses pendalaman demokrasi memerlukan peran penting stakeholders terkait pemilu dan elemen-elemen kekuatan lainnya seperti civil society, elite/aktor, media massa, dan medsos serta lembaga survey. Semua stakeholders terkait pemilu perlu bersinergi secara profesional untuk memperbaiki kepercayaan publik terhadap hasil pilpres.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Rischo Herlambang 2207051014 -
Nama : RISCHO HERLAMBANG
NPM : 2207051014
Kelas : D3 MI

analisis saya tentang jurnal tersebut
Konsolidasi demokrasi adalah suatu proses di mana sistem demokrasi dalam suatu negara menjadi mapan, stabil, dan terintegrasi dengan baik dalam berbagai aspek, termasuk institusi, kebijakan, partisipasi politik, serta pemenuhan hak dan kebebasan warga negara. Di Indonesia, konsolidasi demokrasi telah mengalami perkembangan sejak reformasi pada tahun 1998 yang menggulingkan rezim otoriter Orde Baru.

Pilpres 2019 di Indonesia adalah salah satu momen penting dalam konsolidasi demokrasi. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tahun 2019 adalah yang kelima kalinya diadakan secara langsung dan demokratis di Indonesia sejak reformasi, dan menjadi ajang kontestasi politik yang dinamis dan kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Ramanda Anta Wijaya -
NAMA : RAMANDA ANTA WIJAYA
NPM : 2207051026
KELAS : D3 MI

Jurnal ini membahas tentang konsolidasi demokrasi di Indonesia, khususnya dalam konteks Pilpres 2019. Penulis menekankan bahwa konsolidasi demokrasi di Indonesia masih fluktuatif dan belum berjalan secara regular karena beberapa pilar penting seperti pemilu, partai politik, civil society, dan media massa belum berfungsi secara efektif dan maksimal.

Penulis juga menyoroti bahwa pemilu memiliki peran penting dalam suksesi kepemimpinan dan mengoreksi kinerja pemerintahan, serta memerlukan unsur kejujuran, keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. Namun, konsolidasi demokrasi dapat terhambat ketika parpol dan stakeholders terkait pemilu menunjukkan perilaku yang tidak mendorong proses demokrasi. Tantangan dalam pendalaman demokrasi semakin besar ketika kondisi sosial, ekonomi, politik, dan hukum kurang memadai dan berpengaruh terhadap kualitas pemilu dan stabilitas nasional.

Penulis menekankan pentingnya trust building dalam proses deepening democracy/konsolidasi demokratisasi. Proses pendalaman demokrasi memerlukan peran penting dari stakeholders terkait pemilu dan elemen-elemen kekuatan lainnya seperti civil society, elite/aktor, media massa, dan medsos serta lembaga survey. Semua stakeholders terkait pemilu perlu bersinergi secara profesional untuk memperbaiki kepercayaan publik terhadap hasil pilpres.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia, khususnya dalam konteks Pilpres 2019. Penulis juga menekankan pentingnya trust building dan sinergi antar stakeholders terkait pemilu dalam memperkuat konsolidasi demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Diki pranata -
NAMA : DIKI PRANATA
NPM : 2207051033
KELAS : D3 MI

Jurnal ini menyajikan artikel-artikel ilmiah tentang berbagai topik yang berkaitan dengan politik dan pemerintahan di Indonesia, seperti sistem politik Indonesia, partisipasi politik, demokratisasi, kebijakan publik, hukum dan politik, dan sebagainya. Jurnal ini juga mendorong penelitian interdisipliner yang melibatkan ilmu sosial dan humaniora lainnya seperti sosiologi, sejarah, antropologi, dan ekonomi.
Sebagai jurnal yang diterbitkan oleh LIPI, Jurnal P3 memiliki proses editorial dan review yang ketat untuk memastikan bahwa artikel-artikel yang diterbitkan berkualitas tinggi dan memenuhi standar akademik yang tinggi. Artikel-artikel dalam jurnal ini disusun oleh para akademisi, peneliti, dan praktisi politik dari berbagai institusi akademik dan organisasi pemerintah.
Dalam membaca jurnal ini, pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang politik dan pemerintahan di Indonesia, serta memperoleh wawasan baru tentang teori dan metodologi penelitian dalam bidang politik. Jurnal ini juga dapat menjadi sumber referensi yang berguna bagi para peneliti, mahasiswa, dan praktisi politik yang tertarik dalam bidang politik dan pemerintahan di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Yohan anugrah s Yohan anugrah simamora -
Nama:yohan anugrah simamora
Npm:2207051011
Kelas:d3 mi
Analisis
Menurut saya Proses pendalaman demokrasi/konslidasi demokrasi memerlukan peran penting stakeholders terkait pemilu dan jugaelemen-elemen kekuatan lainnya seperti civil society,
elite/aktor, media massa dan medsos serta
lembaga survey. Independensi, kedewasaan dan partisipasi kekuatan-kekuatan sosial (societal
forces) tersebut sangat diperlukan. Civil society,
misalnya, perlu tetap kritis dalam mengawal
pemilu dan hasilnya. Media massa bisa menjadi
pemasok berita yang obyektif dan melakukan
kontrol sosial yang berpihak pada rakyat
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by salma amalia zhafira -
NAMA : SALMA AMALIA ZHAFIRA
NPM : 2207051032
KELAS :D3MI

Menurut hasil analisis yang telah saya lakukan setelah membaca jurnal tersebut, dapat diambil kesimpulan, Konsolidasi demokrasi di Indonesia cenderung fluktuatif dan belum berjalan secara regular karena pilar-pilar pentingnya (pemilu, partai politik, civil society, media massa) belum berfungsi efektif dan belum maksimal. Sebagai pilar penting demokrasi, pemilu diperlukan untuk suksesi kepemimpinan dan mengoreksi kinerja pemerintahan. Pemilu juga mensyaratkan unsur kejujuran, keadilan, transparansi dan akuntabilitas. Prasyarat untuk menciptakan hal tersebut memerlukan prakondisi dan komitmen semua elemen bangsa untuk mematuhi peraturan yang ada.

Tantangan pendalaman demokrasi semakin besar ketika kondisi sosial, ekonomi, politik dan hukum juga kurang memadai. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas pemilu dan demokrasi, tapi juga stabilitas nasional. Apalagi ketika pemilu berlangsung di tengah keterbelahan sosial, menyeruaknya berita-berita sensasional di medsos, ujaran kebencian dan maraknya berita-berita hoax membuat hasil pemilu rentan dengan sengketa dan konflik.

Jadi kesimpulannya, dalam pembahasan perkembangan politik terutama di Indonesia dimana memberikan pandangan yang luas terhadap pemilu 2019, dimana pada saat itu merupakan salah satu momen penting dalam konsolidasi demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Katherine Zeta Maulia Katherine Zeta Maulia -
Nama : Katherine Zeta Maulia
NPM : 2207051016
Kelas : D3 MI

Konsolidasi demokrasi di Indonesia saat ini berjalan kurang efektif karena pilar-pilar pentingnya belum berjalan dan menjalani dengan maksimal. Proses pendalaman demokrasi dalam pemilu dinilai kurang maksimal, proses ini akan terhambar apabila para elit politik menunjukkan perilaku yang tidak peduli akan nilai-nilai demokrasi.

Oleh karena itu para elite harus bekerja secara profesional dan transparan untuk kembali menarik kepercayaan publik terhadap hasil pilpres. Karena semakin substansial demokrasi yang terbangun dalam pemilu maka akan semakin besar munculnya kepercayaan publik dan pemilu yang tentram damai.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Putri Wulandari -
Nama: Putri Wulandari
Npm: 2207051020
D3 Manajemen Informatika

Pemilihan umum serentak (pemilu serentak) yang diselenggarakan tahun 2019 di Indonesia merupakan pemilu pertama di mana pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan anggota legislatif (pileg). Oleh karena itu, menarik untuk melihat dinamika sosial politik yang terjadi pra-pemilu 2019.Pemilu Serentak 2019 merupakan pemilu kelima yang dilaksanakan pada era transisi demokrasi, sekaligus pengalaman pertama bagi bangsa Indonesia melaksanakan pemilu legislatif bersamaan dengan pemilu presiden-wakil presiden. Keberhasilan pelaksanan pemilu tentu saja tidak dapat dilepaskan dari kesiapan kondisi pemangku kepentingan (stakeholders) di segala bidang, khususnya bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.

Dalam konteks pilpres 2019 tampaknya tidak semua pihak menyadari pentingnya nilainilai budaya sendiri sebagai perisai ketahanan sosial bangsa di mana empat pilar kebangsaan Indonesia (yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) berakar dari falsafah dan sejarah hidup bangsa. Beberapa masalah yang muncul selama tahapan-tahapan pilpres tidak mendapatkan solusi yang konkrit dan memadai. Beberapa masalah seperti politisasi identitas dan sengitnya perebutan suara Muslim, permasalahan parpol dan semua stakeholders terkait pemilu yang belum mampu mengefektifkan dan memaksimalkan peran pentingnya dengan penuh tanggung jawab, tata kelola pemilu yang belum mampu mengakomodasi keragaman masyarakat, dan kentalnya politisasi birokrasi menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by nasya fhadila nurulsyah -
Nama : NASYA FHADILA NURULSYAH
Npm : 2207051013
Kelas : Manajemen informatika

Hasil analisis saya dari jurnal di atas Demokrasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai ‘pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,dan untuk rakyat’. Namun, untuk mewujudkan makna tersebut tidaklah mudah karena demokrasi memerlukan proses panjang dan tahapan-tahapan penting yang harus dilalui, seperti proses
konsolidasi demokrasi. Demokrasi akan terkonsolidasi bila aktor-aktor politik, ekonomi, negara, masyarakat sipil yang mampu mengedepankan tindakan
demokratis sebagai alternatif utama untuk meraih kekuasaan,proses demokrasi yang berlangsung dipengaruhi beberapa faktor,misalnya budaya politik,perilaku aktor dan kekuatan-kekuatan politik.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Mia Audina -
NAMA : MIA AUDINA
NPM : 2207051034
KELAS : D3 MI

konsolidasi demokrasi merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan secara prinsip komitmen seluruh lapisan masyarakat pada aturan main demokrasi. Ia tidak hanya merupakan proses politik yang terjadi pada level prosedural lembaga-lembaga politik, tetapi juga pada level masyarakat.Pendalaman demokrasi bisa berasal dari
negara dan bisa pula dari masyarakat.

Dari sisi negara, pendalaman demokrasi dapat bermakna, pertama, pengembangan pelembagaan mekanisme penciptaan kepercayaan semua aktor politik seperti masyarakat sipil, partai
politik dan birokrasi (state apparatus). Kedua,
pengembangan penguatan kapasitas administratif teknokratik yang menyertai pelembagaan yang
telah dibentuk.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Ibnu Riva -
Nama : Ibnu Riva
NPM : 2207051027
PRODI : D3 MANAJEMEN INFORMATIKA

Dinamika sosial politik menjelang pemilu serentak, yaitu pemilu yang dilaksanakan secara serentak di beberapa wilayah atau negara pada waktu yang sama, dapat menciptakan situasi yang kompleks dan menantang.

-Persaingan politik yang sengit: Pemilu serentak dapat menciptakan persaingan politik yang lebih sengit karena para kandidat harus bersaing dengan kandidat dari berbagai partai politik di banyak wilayah. Hal ini dapat menciptakan dinamika sosial yang berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung pada seberapa kuat partai politik dan kandidat yang bersaing di wilayah tersebut.

-Kampanye politik yang intensif: Para kandidat dan partai politik akan melakukan kampanye politik yang intensif untuk mempromosikan diri dan program politik mereka di berbagai wilayah. Hal ini dapat meningkatkan kegiatan politik di masyarakat dan memicu debat publik dan forum diskusi.

-Penyebaran informasi palsu: Pemilu serentak dapat menyebabkan penyebaran informasi palsu yang lebih luas dan terorganisir, karena partai politik atau kelompok tertentu dapat memanfaatkan pemilu serentak untuk memengaruhi pendapat publik di banyak wilayah. Ini dapat menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran di masyarakat serta mempengaruhi pandangan politik dan pilihan pemilih.

-Penegakan hukum dan pengawasan: Pemerintah dan lembaga terkait akan meningkatkan upaya untuk menegakkan hukum dan melakukan pengawasan pemilu untuk mencegah pelanggaran hukum dalam pemilu serentak. Hal ini dapat menimbulkan dinamika sosial dan politik yang berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung pada seberapa ketatnya pengawasan dan penegakan hukum.

-Tingkat partisipasi pemilih: Pemilu serentak dapat menciptakan tingkat partisipasi pemilih yang lebih tinggi karena para pemilih harus memilih di banyak wilayah. Namun, jika pemilih merasa tidak tertarik atau tidak percaya pada proses pemilu serentak, partisipasi pemilih dapat rendah di beberapa wilayah.

Secara keseluruhan, dinamika sosial politik menjelang pemilu serentak dapat menjadi kompleks dan menantang karena faktor-faktor yang berbeda di setiap wilayah. Hal ini membutuhkan koordinasi dan pengawasan yang baik dari pemerintah dan lembaga terkait untuk memastikan pemilu berlangsung dengan adil dan transparan di seluruh wilayah yang terlibat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by HANIF AD DAFFA -
NAMA : HANIF AD DAFFA
NPM :2207051031
Berdasarkan jurnal dapat di simpulkan bahwasannya penerapan demokrasi di Indonesia sudah terlaksanakan namu terdapat dinamika yang perlu dibenahi dan di observasi kembali.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Pinggo Ukasyah Ferkasoe -
Nama : Pinggo Ukasyah ferkasoe
Npm : 2207051008

Dalam jurnal ini, terdapat pembahasan mengenai berbagai aspek penting yang terkait dengan perubahan politik menjelang Pemilu Serentak 2019 di Indonesia. Aspek-aspek tersebut meliputi perubahan perilaku pemilih, dukungan politik untuk partai politik, popularitas calon presiden, isu-isu sosial dan politik yang menjadi sorotan, serta pengaruh media dan isu-isu lokal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, di mana data dikumpulkan melalui wawancara dengan narasumber dan analisis media massa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan dalam dinamika sosial politik di Indonesia menjelang Pemilu Serentak 2019, khususnya dalam hal dukungan politik dan perilaku pemilih. Kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal ini adalah bahwa dinamika sosial politik di Indonesia selalu berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dan Pemilu Serentak 2019 menjadi momentum penting untuk mengamati perubahan tersebut. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang dinamika sosial politik di Indonesia diperlukan untuk memperkuat sistem demokrasi di negara ini dan memperbaiki penyelesaian masalah sosial dan politik di masa depan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Ivan Listanto Prastio -
Nama : Ivan Listanto Prastio
Npm : 2207051006
Kelas : D3 Manajemen Informatika

Tantangan pendalaman demokrasi semakin besar ketika kondisi sosial, ekonomi, politik dan hukum juga kurang memadai. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas pemilu dan demokrasi, tapi juga stabilitas nasional. Apalagi ketika pemilu berlangsung di tengah keterbelahan sosial, menyeruaknya berita-berita sensasional di medsos, ujaran kebencian dan maraknya berita-berita hoax membuat hasil pemilu rentan dengan sengketa dan konflik.
Beberapa masalah yang muncul selama tahapan-tahapan pilpres tidak mendapatkan solusi yang konkrit dan memadai. Beberapa masalah seperti politisasi identitas dan sengitnya perebutan suara Muslim, permasalahan parpol dan semua stakeholders terkait pemilu yang belum mampu mengefektifkan dan memaksimalkan peran pentingnya dengan penuh tanggungjawab. tata kelola pemilu yang belum mampu mengakomodasi keragaman masyarakat, dan kentalnya politisasi birokrasi menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi Indonesia.

Kepercayaan sebagian publik terhadap netralitas birokrasi minim, demikian juga terhadap penyelenggara pemilu dan institusi penegak hukum. Padahal trust building merupakan suatu keniscayaan dalam proses deepening democracy konsolidasi demokratisasi. Tumbuhnya rasa saling percaya di antara penyelenggara pemilu parpol dan masyarakat menjadi syarat utama terbangunnya demokrasi yang berkualitas dan penopang terwujudnya stabilitas politik dan keamanan dalam masyarakat. Secara teoretis konflik atau sengketa dalam pemilu bisa diredam jika peserta pemilu (parpol), penyelenggara pemilu, pemerintah, dan institusi penegak hukum mampu menunjukkan profesionalitas dan independensinya, tidak partisan dan memiliki komitmen yang tinggi dalam menyukseskan pemilu.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Azizul Hakim -
NAMA : AZIZUL HAKIM
NPM : 2207051003
KELAS : D3 MI

Jurnal Penelitian Politik pada edisi Vol. 19, No. 1 tahun 2022, membahas mengenai topik politik pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2019 di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode survey terhadap 1.200 responden di tiga wilayah di Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan dan tingkat pengetahuan politik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 di Indonesia. Responden yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki partisipasi pemilih yang lebih tinggi, dibandingkan dengan responden yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah. Selain itu, responden yang memiliki pengetahuan politik yang lebih baik juga cenderung memiliki partisipasi pemilih yang lebih tinggi. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi partisipasi pemilih adalah ketersediaan waktu untuk memilih, akses ke tempat pemungutan suara, dan dukungan dari keluarga dan teman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Ervin dwi Fathurohman -
NAMA : ERVIN DWI FATHUROHMAN
NPM : 2207051007
KELAS : D3 MANAJEMEN INFORMATIKA

proses demokrasi yang berlangsung di tingkat nasional (setelah tiga kali melaksanakan pemilu presiden langsung) menunjukkan arah yang tak mudah, khususnya dalam hal
membangun kualitas pilpres dan pendalaman demokrasi (deepening democracy) atau konsolidasi demokras,pemilu merupakan sebagai wadah kelangsungan demokrasi di indonesia

itulah mengapa pemilu sangat penting di lakukan di indonesia agar masyarakat indonesia dapat memiliki peran untuk memilih arah kemajuan bangsa nya dan juga agar masyarakat indonesia dapat berfikir kritis terhadap politik indonesia dalam mewujudkan demokrasi
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by M.Raihan Al-Hayya -
NAMA : M.RAIHAN ALHAYYA
NPM : 2207051015
PRODI : D3 MI
Jurnal Penelitian Politik nomor ini menyajikan 6 artikel yang membahas topik-topik yang terkait dengan isu elektoral. Artikel pertama yang ditulis oleh Efriza, “Penguatan Sistem Presidensial dalam Pemilu Serentak 2019,” mencoba menjelaskan mengenai dinamika koalisi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan sekaligus menjelaskan upaya koalisi dalam pemilu serentak 2019. Tulisan ini juga membahas mengenai penerapan sistem presidensial yang dapat dikatakan ada kelemahan karena diterapkannya sistem multipartai. Disamping itu, tulisan ini mengkritisi ketiadaan perubahan besar dari diterapkannya sistem pemilihan umum serentak 2019, yang disebabkan oleh
masih diterapkannya presidential threshold dan masih lemahnya pelembagaan partai politik itu sendiri, sehingga pola koalisi yang dibangun oleh kedua pasangan calon presiden tetap bersifat pragmatis semata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemilu Serentak 2019 membawa harapan terjadinya coattail effect, sehingga terjadi peningkatan dukungan politik di legislatif terhadap pemerintahan yang terpilih nantinya. Hal ini menunjukkan terjadinya penguatan terhadap sistem presidensial karena dukungan memadai di legislatif.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by MUHAMMAD ADITIAWAN -
Muhammad aditiawan
2207051012

Dari jurnal yang saya baca di atas, saya dapat menganalisis bahwa pembangunan demokrasi Indonesia sebagaimana tercermin dari pilpres masih mengalami banyak masalah. Pendalaman demokrasi belum terwujud dengan baik karena pilar-pilar demokrasi yang menjadi faktor penguat konsolidasi demokrasi belum efektif. Pilpres 2019 belum mampu menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik dan belum mampu pula membangun kepercayaan publik. Hal tersebut bisa dilihat dari munculnya kerusuhan sosial setelah pengumuman hasil rekapitulasi pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Muhammad Ishann Andhika -
NAMA :Muhammad Ishann Andhika
NPM : 2207051002
KELAS : D3 MANAJEMEN INFORMATIKA

Analisis saya dari jurnal tersebut bahwa pemilu serentak sering kali meningkatkan mobilisasi politik di masyarakat. partai politik, kandidat, dan kelompok masyarakat sipil berusaha untuk menggerakkan massa dan mendapatkan dukungan untuk mencapai tujuan politik mereka. Ini dapat menghasilkan peningkatan kesadaran politik dan partisipasi publik dalam proses demokrasi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Revi eka prayoga -
Nama: revi eka prayoga
NPM: 2207051030
Kelas: D3 MI 22

Analisis Jurnal
Tantangan konsolidasi demokrasi dalam pemilu presiden (pilpres) 2019. Pembangunan demokrasi Indonesia sebagaimana tercermin dari pilpres masih mengalami banyak masalah. Pendalaman demokrasi belum terwujud dengan baik karena pilar-pilar demokrasi yang menjadi faktor penguat konsolidasi demokrasi belum efektif. Pilpres 2019 belum mampu menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik dan belum mampu pula membangun kepercayaan publik. Sejak era Reformasi, Indonesia sudah menggelar empat kali pemilu. Tetapi, pemilu ke lima tahun 2019, khususnya, pemilu presiden (pilpres) memiliki konstelasi politik yang lebih menyita perhatian publik. Pelaksanaan pilpres pada dasarnya juga merupakan tindak lanjut perwujudan prinsip-prinsip demokrasi yang meliputi jaminan atas prinsip-prinsip kebebasan individu dan persamaan, khususnya dalam hak politik.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Fajar Alif Fadilah -
FAJAR ALIF FADILAH
2207051024
D3 MI

Berdasarkan artikel-artikel yang saya baca di atas, saya dapat menganalisis bahwa masih banyak persoalan dalam pembangunan demokrasi Indonesia yang tercermin dalam pemilihan presiden. Pendalaman demokrasi tidak terealisasi dengan baik karena pilar-pilar demokrasi yang memperkuat konsolidasi demokrasi tidak efektif. Pilpres 2019 gagal menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik dan membangun kepercayaan publik. Hal itu terlihat dari munculnya keresahan sosial setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rangkuman pemilihan presiden.
Penyelenggaraan pemilihan presiden pada hakekatnya juga merupakan kelanjutan dari pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi, yang meliputi jaminan terhadap prinsip kebebasan dan persamaan individu, khususnya hak-hak politik.