contoh kegiatan agroindustri pabrik pengolahan ikan sarden

1. Memudahkan Proses Manufaktur

  • Contoh: Mesin-mesin untuk pembersihan ikan, pemotongan, perebusan, pengisian ke kaleng, dan sterilisasi ditempatkan secara berurutan berdasarkan alur proses.
  • Tujuan: Aliran produksi ikan sarden berjalan dengan lancar tanpa intervensi manual yang besar, memastikan efisiensi dari penerimaan bahan baku hingga pengemasan akhir.

2. Meminimalkan Pemindahan Barang

  • Contoh: Penggunaan conveyor belt untuk memindahkan ikan sarden dari satu proses ke proses berikutnya, seperti dari pencucian ikan ke bagian pemotongan dan perebusan.
  • Tujuan: Mengurangi jarak dan waktu pemindahan ikan dari satu stasiun ke stasiun lain sehingga mempercepat alur produksi dan meminimalkan penumpukan barang.

3. Memelihara Keluwesan Susunan dan Operasional

  • Contoh: Tata letak pabrik pengolahan ikan sarden didesain secara modular, sehingga memungkinkan untuk penambahan mesin atau perubahan proses jika terjadi peningkatan produksi atau perubahan produk (misalnya penambahan varian saus dalam kaleng).
  • Tujuan: Fasilitas dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan tanpa harus mendesain ulang seluruh tata letak atau menghentikan operasi secara penuh.

4. Memelihara Perputaran Barang Setengah Jadi

  • Contoh: Ikan yang sudah direbus langsung masuk ke tahap pengisian kaleng dan pengisian saus, tanpa ada waktu tunggu yang lama di antara tahapan tersebut.
  • Tujuan: Memastikan perputaran ikan setengah jadi berjalan cepat, sehingga kualitas produk tetap terjaga dan tidak ada penundaan dalam produksi yang bisa menyebabkan kerusakan atau penurunan kualitas.

5. Menekan Modal Tertanam pada Peralatan

  • Contoh: Penggunaan mesin otomatis multifungsi yang bisa menangani beberapa tahapan produksi, seperti mesin yang bisa melakukan pembersihan dan pemotongan ikan dalam satu proses.
  • Tujuan: Mengurangi kebutuhan untuk membeli peralatan terpisah untuk setiap tahap produksi, sehingga modal tertanam pada peralatan dapat diminimalkan.

6. Menghemat Pemakaian Ruang Bangunan

  • Contoh: Pemanfaatan ruang vertikal untuk menyimpan kaleng ikan yang sudah steril atau mengelompokkan beberapa proses dalam satu area, seperti perebusan dan pengisian kaleng.
  • Tujuan: Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada untuk mengurangi kebutuhan perluasan bangunan atau konstruksi fasilitas tambahan, sehingga menghemat biaya.

7. Meningkatkan Efisiensi Tenaga Kerja

  • Contoh: Penggunaan sistem conveyor dan otomatisasi pada tahapan-tahapan seperti pengisian kaleng dan pengisian saus, yang membantu mengurangi pekerjaan manual, sehingga pekerja fokus pada pengawasan mesin dan pengendalian kualitas.
  • Tujuan: Mengurangi jumlah tenaga kerja manual yang dibutuhkan di tiap tahapan dan meningkatkan produktivitas per pekerja dengan mengalihkan fokus mereka ke tugas-tugas bernilai tambah seperti pengawasan dan pengendalian mutu.

8. Memberikan Kemudahan dan Keselamatan bagi Pegawai

  • Contoh: Pabrik dilengkapi dengan jalur akses yang aman, sistem ventilasi yang baik untuk mengurangi bau dari proses pengolahan, serta peralatan pelindung diri seperti sarung tangan tahan panas saat bekerja di bagian perebusan dan sterilisasi.
  • Tujuan: Menjamin keselamatan dan kenyamanan pekerja selama mereka melaksanakan pekerjaan, mengurangi risiko cedera atau kecelakaan, serta memberikan lingkungan kerja yang kondusif untuk produktivitas.

Dengan menerapkan tujuan-tujuan ini dalam perancangan fasilitas di pabrik pengolahan ikan sarden, pabrik dapat beroperasi dengan lebih efisien, fleksibel, dan aman, sambil memaksimalkan penggunaan ruang dan sumber daya, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan.

Berdasarkan contoh diatas berikan contoh untuk agroinsutri lainnya