Weekly outline
General
Mata kuliah Demografi membahas tentang dinamika kependudukan yang meliputi ukuran, struktur, distribusi, dan perubahan penduduk serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Kajian demografi difokuskan pada aspek kelahiran, kematian, migrasi, serta dampaknya terhadap pembangunan sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga diperkenalkan dengan metode analisis kependudukan, interpretasi data dan peta penduduk, serta isu-isu kontemporer seperti bonus demografi, urbanisasi, dan transisi demografi.
Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami teori dan konsep dasar demografi, menganalisis data kependudukan secara kritis, serta mengaitkannya dengan perencanaan pembangunan wilayah dan kebijakan publik.
PERTEMUAN 1: KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP DEMOGRAFI
PERTEMUAN 2: SUMBER DATA DEMOGRAFI
PERTEMUAN 3: KELAHIRAN DAN KEMATIAN
1. Pendahuluan
Kelahiran (fertilitas) dan kematian (mortalitas) merupakan dua komponen utama dinamika penduduk selain migrasi. Perubahan jumlah dan struktur penduduk suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan kematian. Analisis terhadap keduanya menjadi penting untuk memahami pertumbuhan penduduk, piramida umur, hingga perencanaan pembangunan.
2. Kelahiran (Fertilitas)
a. Pengertian
Fertilitas adalah kemampuan biologis wanita atau pasangan usia subur untuk melahirkan anak. Dalam demografi, kelahiran dihitung melalui indikator tertentu.
b. Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas
-
Biologis: usia kawin, kesehatan reproduksi, masa subur.
-
Sosial budaya: norma keluarga, tradisi, agama.
-
Ekonomi: tingkat pendidikan, pekerjaan, status ekonomi.
-
Kebijakan: program keluarga berencana (KB), kesehatan ibu-anak.
c. Indikator Fertilitas
-
Crude Birth Rate (CBR) = jumlah kelahiran hidup per 1.000 penduduk dalam 1 tahun.
-
General Fertility Rate (GFR) = jumlah kelahiran per 1.000 perempuan usia subur (15–49 tahun).
-
Total Fertility Rate (TFR) = rata-rata jumlah anak yang akan dilahirkan seorang perempuan selama masa reproduktifnya.
3. Kematian (Mortalitas)
a. Pengertian
Mortalitas adalah peristiwa hilangnya nyawa dalam suatu populasi. Tingkat kematian dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, lingkungan, serta pelayanan medis.
b. Faktor yang Mempengaruhi Mortalitas
-
Kesehatan: ketersediaan fasilitas dan tenaga medis.
-
Lingkungan: kualitas air, sanitasi, polusi.
-
Sosial ekonomi: kemiskinan, pendidikan, gizi.
-
Bencana dan konflik: perang, pandemi, bencana alam.
c. Indikator Mortalitas
-
Crude Death Rate (CDR) = jumlah kematian per 1.000 penduduk dalam 1 tahun.
-
Infant Mortality Rate (IMR) = jumlah kematian bayi (usia <1 tahun) per 1.000 kelahiran hidup.
-
Maternal Mortality Ratio (MMR) = jumlah kematian ibu akibat kehamilan/ persalinan per 100.000 kelahiran hidup.
-
Life Expectancy (Umur Harapan Hidup) = rata-rata umur yang diharapkan dapat dicapai penduduk.
4. Hubungan Kelahiran dan Kematian
-
Pertumbuhan penduduk = selisih antara kelahiran dan kematian.
-
Jika kelahiran > kematian → penduduk bertambah (natural increase).
-
Jika kelahiran < kematian → penduduk berkurang (natural decrease).
-
Dinamika ini menentukan bentuk piramida penduduk dan fase transisi demografi.
5. Contoh Data Indonesia (BPS, UN, WHO)
-
CBR: sekitar 17 kelahiran per 1.000 penduduk (2024).
-
CDR: sekitar 7 kematian per 1.000 penduduk (2024).
-
TFR: 2,2 anak per perempuan (menurun dari 5,6 pada 1970-an).
-
IMR: ± 20 per 1.000 kelahiran hidup.
-
UMR (Life expectancy): ± 73 tahun (2024).
6. Implikasi
-
Tingginya kelahiran → tekanan terhadap fasilitas pendidikan, lapangan kerja, dan pangan.
-
Tingginya kematian (terutama bayi dan ibu) → mencerminkan kualitas kesehatan yang rendah.
-
Rendahnya kelahiran & tingginya harapan hidup → penuaan penduduk (aging population).
-
Data kelahiran dan kematian menjadi dasar perencanaan pembangunan, seperti kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan sosial.
-
- This week
PERTEMUAN 4: MIGRASI PENDUDUK
PERTEMUAN 5: STRUKTUR DAN KOMPOSISI PENDUDUK
Carilah data kmposisi penduduk di suatu wilayah
PERTEMUAN 6: KETERKAITAN DEMOGRAFI DENGAN GEOSFER
1. Pendahuluan
Demografi adalah ilmu yang mempelajari jumlah, struktur, dan dinamika penduduk. Sementara geosfer merupakan lapisan penyusun bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.
Keduanya saling berkaitan karena perubahan dalam geosfer memengaruhi jumlah dan kualitas penduduk, sebaliknya aktivitas penduduk juga memberi dampak pada geosfer.
2. Unsur Geosfer dan Keterkaitannya dengan Demografi
a. Atmosfer (Lapisan Udara)
-
Pengaruh ke demografi:
-
Iklim dan cuaca memengaruhi penyebaran penduduk (daerah subur vs tandus).
-
Penyakit yang ditularkan melalui udara (ISPA, TBC, polusi) memengaruhi mortalitas.
-
Perubahan iklim mendorong migrasi (climate refugees).
-
-
Pengaruh demografi ke atmosfer:
-
Pertumbuhan penduduk meningkatkan polusi udara (CO₂, kendaraan, industri).
-
Urbanisasi memicu efek rumah kaca (urban heat island).
-
b. Litosfer (Lapisan Bumi/Daratan)
-
Pengaruh ke demografi:
-
Kesuburan tanah menentukan lokasi permukiman & pertanian → mendukung kelahiran.
-
Rawan bencana (gempa, gunung api) meningkatkan risiko kematian & migrasi keluar.
-
-
Pengaruh demografi ke litosfer:
-
Kepadatan penduduk memicu alih fungsi lahan, deforestasi, dan degradasi tanah.
-
Penambangan & pembangunan besar-besaran mengubah lanskap geografi.
-
c. Hidrosfer (Air)
-
Pengaruh ke demografi:
-
Ketersediaan air memengaruhi pusat-pusat permukiman dan pertanian.
-
Banjir, kekeringan, dan tsunami berdampak pada mortalitas dan migrasi.
-
-
Pengaruh demografi ke hidrosfer:
-
Pertumbuhan kota meningkatkan pencemaran sungai dan laut.
-
Eksploitasi air tanah berlebihan menimbulkan krisis air dan amblesan tanah.
-
d. Biosfer (Makhluk Hidup)
-
Pengaruh ke demografi:
-
Sumber daya hayati (hutan, fauna, pertanian) mendukung kebutuhan pangan → memengaruhi kelahiran & kualitas hidup.
-
Penyakit zoonosis (flu burung, COVID-19, malaria) memengaruhi mortalitas.
-
-
Pengaruh demografi ke biosfer:
-
Pertumbuhan penduduk memperluas deforestasi & hilangnya keanekaragaman hayati.
-
Kegiatan ekonomi (pertanian, perikanan) mengubah keseimbangan ekologi.
-
e. Antroposfer (Manusia)
-
Pengaruh ke demografi:
-
Perkembangan teknologi & sosial memengaruhi pola kelahiran, kematian, dan migrasi.
-
Urbanisasi menciptakan pusat pertumbuhan penduduk.
-
-
Pengaruh demografi ke antroposfer:
-
Perubahan struktur penduduk memengaruhi kebijakan pembangunan.
-
Bonus demografi → tenaga kerja melimpah untuk pembangunan, tapi bisa jadi beban bila tidak produktif.
-
3. Contoh Kasus
-
Atmosfer: Banjir rob di pesisir utara Jawa memaksa penduduk bermigrasi.
-
Litosfer: Letusan Gunung Merapi memengaruhi persebaran penduduk Yogyakarta.
-
Hidrosfer: Kekeringan di NTT memicu urbanisasi ke kota-kota besar.
-
Biosfer: Deforestasi di Kalimantan mengurangi ruang hidup penduduk adat.
-
Antroposfer: Bonus demografi Indonesia 2030-an menuntut pembangunan SDM.
4. Kesimpulan
-
Demografi dan geosfer memiliki hubungan timbal balik:
-
Geosfer menyediakan ruang hidup, sumber daya, dan kondisi alam yang memengaruhi dinamika penduduk.
-
Penduduk melalui aktivitasnya juga memberi dampak terhadap kondisi geosfer.
-
-
Pemahaman keterkaitan ini penting dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan.
-
PERTEMUAN 7: KEBIAJAKAN KEPENDUDUKAN
PERRTEMUAN 8: UJIAN TENGAH SEMESTER
PERTEMUAN 9: PROYEKSI PENDUDUK BERBASIS DATA
PERTEMUAN 10: PEMODELAN PERTUMBUHAN PENDUDUK
PERTEMUAN 11: DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK
PERTEMUAN 12: DEMOGRAFI DAN PEMBANGUNAN
PERTEMUAN 13, 14 DAN 15: PROJECT PEMETAAN
PERTEMUAN 16: UJIAN AKHIR SEMESTER