Weekly outline

  • Morfologi Bahasa Indonesia Kelas 2B T.A. 2023/2024

    Assalamualaikum. Selamat datang pada perkuliahan Morfologi Bahasa Indonesia. Selama satu semester ini, mata kuliah ini akan diampu oleh Dr. Farida Ariyani, M.Pd. dan Khoerotun Nisa Liswati, S.Pd.,M.Hum. Semoga kita semua senantiasa ada dalam lindungan Allah SWT dan selalu dalam keadaan sehat. Semangat mengikuti perkuliahan daring Morfologi Bahasa Indonesia!!!

    Selamat Datang

  • (Penjelasan Umum Perkuliahan Morfologi Bahasa Indonesia)

    Assalamualaikum. Saudara Mahasiswa, selamat datang di kelas daring perkuliahan Morfologi Bahasa Indonesia. Semoga Saudara semuanya selalu dalam keadaan sehat. Selama satu semester ini,  kita akan melaksanakan perkuliahan secara daring melalui vclass, GWA, Zoom atau Google Meet. 

    Perkuliahan ini diampu oleh Dr. Farida Ariyani, M.Pd. dan Khoerotun Nisa Liswati, S.Pd.,M.Hum. Untuk mengawali perkuliahan, kami akan menyampaikan dan mengirimkan file  yang bisa Saudara unduh dan baca sebelum melaksanakan tatap muka virtual melalui zoom  meeting.

    Sampai bertemu pada perkuliahan virtual. Terima kasih. Wassalamualaikum.


  • Tujuan dan Manfaat Mempelajari Morfologi dan Konsep Dasar Morfologi

    Assalamualaikum. Selamat Siang semuanya, hari ini kita akan membahas dan mendiskusikan tentang konsep dasar morfologi dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kita juga akan membahas tentang tujuan dan manfaat mempelajari Morfologi Bahasa Indonesia



    A. Batasan Morfologi
    Secara etimologis, istilah morfologi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata morphology dalam bahasa Inggris. Istilah itu terbentuk dari dua buah morfem, yaitu morph ‘bentuk’ dan logy ‘ilmu’. Istilah morfologi dijelaskan oleh Chaer (2008: 3) merujuk kepada ‘Ilmu yang mengenai bentuk’. Dalam linguistik, morfologi adalah ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk kata dan proses pembentukan kata. Artinya setiap bentuk bahasa (linguistic form) yang berupa seluk beluk kata, menjadi objek sasaran untuk dikaji, misalnya, selain kata desain, terdapat kata mendesain, mendesainkan, terdesain, banyak desain, desain-desain, desain rumah, pendesainan bersusun, tampilan desain, hasil desain imaging, rancangan desain; di samping kata ekstensi terdapat kata diekstensikan, mengekstensi, pengekstensian; selain kata kontraksi terdapat kata berkontraksi, kontraksi otot, mengkontraksi, dikontraksikan, terkontraksi, otot berkontraksi; di sisi kata telepon, terdapat kata bertelepon, menelepon, meneleponkan, diteleponkan, telepon genggam, telepon pintar, telepon seluler, telepon-telepon, telepon-teleponan, bertelepon-teleponan.
    Mengamati kata-kata tersebut dapat diutarakan bahwa kata dalam bahasa Indonesia memiliki beragam bentuk. Kata desain terdiri dari satu morfem, sama halnya dengan kata kontraksi dan telepon. Selanjutnya, kata mendesain terdiri dua morfem, yakni morfem {meN-} sebagai imbuhan, dan morfem desain sebagai bentuk dasar. Kata telepon-telepon terdiri dari dua morfem, yaitu morfem telepon sebagai bentuk dasar, diikuti oleh morfem telepon sebagai morfem ulang. Kata telepon-
    teleponan, terdiri dari tiga morfem yaitu morfem telepon sebagai morfem dasar, diikuti oleh morfem telepon sebagai
    morfem ulang, diikuti oleh imbuhan {-an} sebagai morfem akhiran. Satuan bahasa berupa telepon seluler terdiri dari dua
    morfem, demikian pula kontraksi otot, desain rumah, telepon pintar, kartu pintar yang masing-masing bentuk bahasa itu
    merupakan kata. Kata mendesainkan terdiri dari dua morfem, yakni {meN-kan} sebagai imbuhan berupa prefiks dan morfem
    desain.
    Fenomena di atas dapat dipahami bahwa setiap satuan bahasa berupa morfem dapat mengalami perubahan. Perubahan
    itu menyebabkan satuan bahasa berupa morfem itu mengalami pergantian dalam dua hal, yaitu: 1) kelas kata; dan 2) makna
    kata. Misalnya, golongan kelas kata telepon berbeda dengan golongan kelas kata bertelepon-teleponan. Kata telepon
    dikategorikan sebagai golongan kata nominal, tetapi bertelepon-teleponan termasuk kelas kata verba.
    Ditinjau dari tataran makna kata-kata diekstensikan, mengekstensi, pengekstensian; kontraksi, berkontraksi, kontraksi otot, mengkontraksi, dikontraksikan, terkontraksi, otot berkontraksi; bertelepon, menelepon, meneleponkan, diteleponkan, telepon genggam, telepon pintar, telepon seluler, telepon-telepon, telepon-teleponan memiliki makna yang berbeda-beda. Pergantian kelas kata dan makna setiap kata
    seperti di atas termasuk di dalam ruang lingkup kajian morfologi. Jadi, morfologi mengkaji berbagai aspek bentukkata, fungsi pergantian bentuk kata baik secara gramatik maupun semantik.



  • Satuan-Satuan Gramatik

                                                       
    Media Bahasa Indonesia: Satuan Kebahasaan
                                                                   

  • Morfem (Pengertian Morfem, Morfem, Morf, dan Alomorf , Jenis morfem,Prinsip-Prinsip Pengenalan Morfem)

  • Proses Morfemis atau Proses Morfologis

  • Reduplikasi

    • Komposisi/Pemajemukan

      • UTS

        • Akronimisasi

          • 10. Derivasional, Infleksional, Abreviasi, Perubahan Zero

            • Proses Morfofonemik

              • Kata dan Kelas Kata

                • Istilah Jenis Kata yang Terdapat dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Jenjang SMP dan SMA (Kurikulum 2013)

                  • Kata Baku dan Tidak Baku

                    • 15. Problematika di bidang morfologi bahasa Indonesia