MODUL PENGENALAN PROJECT PADA ANDROID STUDIO

MODUL PENGENALAN PROJECT PADA ANDROID STUDIO

Agar mulus menggunakan Android Studio, sebaiknya Anda tahu bagaimana strukturnya terlebih dahulu. Bila terbiasa menggunakan produk IntelliJ IDEA lainnya, maka akan mudah bagi Anda untuk menavigasi tata letak dan struktur Android Studio ini. Yang berbeda adalah komponen tambahan pendukung yang membantu pengembangan dan pembuatan aplikasi Android. Yuk, kita kenali Android Studio, right from the git-go!!

Project Android Pertama

Kali pertama menjalankan Android Studio, Anda akan melihat tampilan seperti berikut ini.
20201209132621696e781a9823ba411bed09e159d81f7e.jpeg
Untuk memulai proyek baru pilihlah “Start a new Android Studio project”.


Project Wizard

Setelah proses instalasi Android Studio, mari kita mulai membuat sebuah aplikasi Hallo Worldaplikasi pertama Anda.

  1. Setelah melakukan Start a new Android Studio project, Anda diminta untuk melakukan konfigurasi dalam pembuatan proyek baru Anda. Dalam dialog ini Anda bisa memilih template dari Aplikasi yang akan Anda buat. Terdapat beberapa template yang bisa kita gunakan seperti Empty Activity, Login Activity, Navigation Drawer Activity dan lain-lain. Di dalam dialog ini kita bisa memilih target devices dari aplikasi yang akan kita buat.20200917140058b8e048b43d57a0331ca0c5b98361023e.jpeg
  2. Dalam dialog ini Anda bisa memberi nama dari aplikasilokasi proyek dan nama package. Nama package akan digunakan dalam identifikasi unik dari aplikasi kita ketika sudah di-publish. Kita juga dapat mengganti dari direktori di mana proyek kita akan disimpan. Kita juga bisa mengganti nilai minimum SDK, yang berfungsi untuk membatasi penggunaan API pada sebuah aplikasi. Di dalam dialog ini juga Anda bisa memberi nama dari Activity yang pertama kali yang Anda buat. Selain itu Anda juga bisa mengganti bahasa default pada aplikasi tersebut menjadi bahasa Java atau Kotlin.
    20200917140059238ce77e62299c5683c20888f2a79b3c.jpeg

Antarmuka Android Studio

OK, membuat proyek pertama kali di Project Wizard, done! Kali ini kita akan menemui tampilan penuh Android Studio. Untuk meningkatkan produktivitas, mari kita bahas lebih jauh tentang antarmuka (interface) dari Android Studio ini.
202001201411599236e7c6f336f0d6375c89a707ab4215.png

Di atas adalah screenshot tampilan penuh IDE Android Studio berbasis IntelliJ IDEA. Mungkin tampilan tersebut akan berbeda dengan tampilan di layar Anda karena perbedaan konfigurasi dan versi Android Studio.

Tools

201902011647457e1ab29c17896a0101ac1c3e6fc7b036

Merupakan tools yang sering digunakan dalam development seperti copy/paste, build, menjalankan aplikasi, hingga menjalankan emulator.

Navigasi

201902011648029be70427f958630123071bf4f073049e

Membantu melihat struktur dari kedalaman (depth) dan posisi proyek yang saat ini sedang dibuka.  

Project Explorer dan Editor

20201209132801fb1f66a3a67300fee84d17c2224b8b81.jpegMerupakan bagian utama dari IDE Android Studio di mana kita menuliskan kode. Pada tampilan di atas, sebelah kiri adalah struktur proyek kita dan sebelah kanan adalah editor. Bagian ini akan dibahas lebih detail di poin selanjutnya.

Tool window bar

201902011650570010e5b4b54b058e2670a5a97e45f36e

Tools menu yang mengelilingi editor ini merupakan button yang dapat di-expand ataupun untuk menampilkan tools secara detail dan individual. 

Status Bar

20180425162204e48775d4ae6dccb52639e1fe5e0953d0.

Terletak di bagian paling bawah dalam Android Studio, ia berfungsi untuk menampilkan status proyek kita dan pesan peringatan (warning message), bila ada.

Struktur Proyek

Setiap proyek di Android Studio berisi satu atau beberapa modul dengan berkas kode sumber dan berkas sumber daya. Jenis-jenis modul mencakup:

  • Modul Aplikasi Android,
  • Modul Pustaka, dan
  • Modul Google App Engine.

Secara default, Android Studio akan menampilkan berkas proyek Anda dalam tampilan proyek Android, seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut:
201812191103578295b0c3b01b6966d14d3e5745fcdc31

Tampilan disusun berdasarkan modul untuk memberikan akses cepat ke berkas sumber utama proyek Anda.

Secara default ketika kita membuat proyek baru, Android Studio akan menampilkan struktur yang lebih ringkas dan cepat sesuai dengan kebutuhan pengembangan Android. Bila ingin melihat struktur proyek dalam bentuk selain standar Android, kita dapat mengubahnya dengan tombol dropdown yang terdapat di atas project structure.
20190201165225526e4cd82fc10f217b67fe33e7ec1dc4

Pada bagian ini kita dapat mengganti tampilan project structure sesuai kebutuhan.

Mari kita bahas lebih detail tentang proyek yang baru saja kita buat.

20181219113245ecb503857f87b56004c7809ede4673af

Masing-masing modul aplikasi berisi folder berikut

Android Manifest

an4dJwpIlcrVUVlj3L4zbdUrzozvsTiWdARFCQXHtKIALfjXsQZIvQ16BjNognzEz0IM3XGwRtBHiLFe9FyM_tXV3Eep0hXN5Y9Va-UhI2dE2ZA1EA27UegaVqcpDJ6-QzkTPX9UaIZyJqsgjQ
Manifest adalah salah satu berkas yang harus ada di dalam sebuah proyek Android. Manifest akan memberikan beragam informasi penting kepada sistem Android. Sistem perlu mengetahui apa yang akan digunakan oleh aplikasi sebelum dijalankan.

Beberapa fungsi yang ada di dalam Android Manifest adalah sebagai berikut:

  • Nama Package
    1. <manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
    2.     package="com.dicoding.picodiploma.myapplication">
    Nama dari sebuah package bertindak sebagai identitas unik dari sebuah aplikasi. Identitas ini juga yang akan digunakan di dalam store untuk membedakan satu aplikasi dengan aplikasi lainnya. Jangan pernah mengganti value di dalam package karena nantinya akan dikenali sebagai aplikasi yang lain jika sudah masuk ke dalam store.
  • Komponen Aplikasi
    Berfungsi untuk mendeskripsikan komponen dari aplikasi mulai dari activity, services, broadcast receiver, dan content provider.
    1. <application
    2.     android:allowBackup="true"
    3.     android:icon="@mipmap/ic_launcher"
    4.     android:label="@string/app_name"
    5.     android:roundIcon="@mipmap/ic_launcher_round"
    6.     android:supportsRtl="true"
    7.     android:theme="@style/AppTheme">
    8.     <activity android:name=".MainActivity">
    9.         <intent-filter>
    10.             <action android:name="android.intent.action.MAIN" />
    11.  
    12.             <category android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />
    13.         </intent-filter>
    14.     </activity>
    15.  
    16.     <service
    17.         android:name=".MyIntentService"
    18.         android:exported="false" />
    19.  
    20.     <receiver
    21.         android:name=".MyReceiver"
    22.         android:enabled="true"
    23.         android:exported="true"></receiver>
    24. </application>

    Komponen aplikasi semuanya berada di antara tag <application>. Ia juga berfungsi sebagai penamaan kelas yang mengimplementasi komponen dan mendeskripsikan kemampuannya seperti intent-filter, di mana fungsinya mendeskripsikan bahwa komponen itu adalah yang pertama kali dijalankan. 

  • Permission
    Mendeklarasikan permission apa saja yang harus dimiliki oleh aplikasi untuk akses ke dalam komponen API seperti internet, external storagecontact, dan juga untuk berinteraksi dengan aplikasi lainnya. Sebagai contoh ini adalah kode untuk permission Internet
      1. <uses-permission android:name="android.permission.INTERNET"/>
      Kode ini biasanya diletakkan di atas tag <application> dan masih di dalam tag <manifest>

    Java

    2018121911345824784881efe0160a2cbe22cacdadd0d0

    Merupakan salah satu folder yang sering dipakai, berisi berkas source code kita yang ditulis dalam bahasa Java/Kotlin, termasuk juga kode Unit Test dan androidTest (Instrumentation Test).

    Catatan: Penamaan folder "java" bisa juga diganti sesuai dengan bahasa yang dipakai, misal "kotlin."

    GeneratedJava

    20181219113740843d8c1c8dbb5a821431b302de072769

    Berisi file hasil dari generate library atau sebuah kelas dari proyek Android.

    Res / Resource

    2020120913280620a321cb7fd62d590cba9fe5b9ce0eb8.jpeg 

    Mengatur resource di dalamnya, yang mana bukan berupa kode, melainkan layout aplikasi, sumber gambar, ikon, hingga style. Di dalam folder res ini juga terdapat sejumlah folder yang sudah diatur dan dikategorikan sesuai kebutuhan, seperti 

    • Drawable
      Untuk menyimpan berkas gambar maupun ikon.
    • Layout
      Salah satu folder yang sering dipakai untuk berkas desain aplikasi.
    • Mipmap
      Untuk menyimpan logo dalam berbagai dimensi.
    • Values
      Berisi berbagai macam sumber data, seperti colors.xml untuk warna, strings.xml untuk teks, dimens.xml untuk ukuran, dan themes.xml untuk membuat theme dan style.

    Gradle

    Gradle merupakan open source build automation systemAutomation system berguna untuk mengotomatisasi proses pembuatan dari software build dan proses-proses terkait lainnya termasuk compile source code menjadi binary code, packaging binary code, dan menjalankan automated test.

    201707030343177b0167719008dccb11bc02abf0fcd8dd.png

    build.gradle (Project: MyApplication)

    Merupakan software build tingkat teratas yang meliputi keseluruhan dari proyek dari sebuah aplikasi. Di dalamnya berisi konfigurasi semua modul yang ada di dalam proyek.

    build.gradle (Module: app)

    Merupakan software build yang ada pada setiap modul di dalam proyek sebuah aplikasi. Beberapa konfigurasi yang diedit di antaranya adalah android settings, defaultConfig dan productFlavors, buildTypes, dan dependencies. 

    1. plugins {
    2. id 'com.android.application'
    3. }
    4.  
    5. android {
    6. compileSdkVersion ...
    7. buildToolsVersion "..."
    8.  
    9. defaultConfig {
    10. applicationId "com.dicoding.picodiploma.myapplication"
    11. minSdkVersion ...
    12. targetSdkVersion ...
    13. versionCode 1 //incremental
    14. versionName "1.0"
    15.  
    16. testInstrumentationRunner "androidx.test.runner.AndroidJUnitRunner"
    17. }
    18.  
    19. buildTypes {
    20. release {
    21. minifyEnabled false
    22. proguardFiles getDefaultProguardFile('proguard-android-optimize.txt'), 'proguard-rules.pro'
    23. }
    24. }
    25. compileOptions {
    26. sourceCompatibility JavaVersion.VERSION_1_8
    27. targetCompatibility JavaVersion.VERSION_1_8
    28. }
    29. }
    30.  
    31. dependencies {
    32. implementation ...
    33. testImplementation ...
    34. androidTestImplementation ...
    35. }
    • Android Settings
      Di dalam block android kita bisa menetapkan compileSDKVersion dan buildToolsVersion.
    • Default Config
      Di dalamnya terdapat properties seperti applicationID, minSdkVersion, targetSdkVersion dan test information.
    • Build Types
      Di dalamnya terdapat properties dari debuggable, ProGuard enabling, debug signing, version name suffix dan test information.
    • Dependencies
      Di dalamnya terdapat informasi tentang library yang digunakan oleh aplikasi.

    Yang perlu diperhatikan di sini yaitu di bagian versionCode,  misal kita sudah publish aplikasi ke PlayStore dengan version code 1, maka ketika kita ingin meng-update aplikasinya lagi ke Playstore, kita perlu merubah version code-nya menjadi 2 (incremental), kalau tidak Anda ubah maka PlayStore akan menolak APK yang di-upload.

    Sync Project

    Setiap kali terjadi perubahan informasi di dalam build.gradle kita harus melakukan sinkronisasi terlebih dahulu. Tombol sync now akan muncul pada sebelah kanan atas ketika terjadi perubahan.202012091328509fa8479db9d5e4662a36fab99e3c3abb.jpeg 

    Setelah proses sinkronisasi selesai maka akan muncul informasi pada log apakah proses sinkronisasi berhasil atau tidak.

    Resource Manager
    20190506144657c4f8c70f84b0aa6b95031f55407da2c8

    Resource Manager, berfungsi untuk memanajemen segala resource yang ada di proyek Anda seperti gambar, warna, layout dll. Jika Anda perhatikan struktur dari res, dengan menggunakan Resource Manager semua resource akan tampil di sini dan Anda bisa memanipulasinya sesuai kebutuhan Anda. 

    Useful Tools pada Android Studio

    Android Studio menyediakan fasilitas yang powerful di bawah IntelliJ IDEA ini. Banyak tools milik Android yang membantu kita saat mengembangkan Aplikasi. Mari kita bahas tools yang sering digunakan dan manfaatnya.  


    Shortcut

    Pencarian:

    • Shift+Shift
      Search Everywhere, atau dapat dikatakan pencarian semua jenis berkas yang masih dalam 1 proyek.

    • Ctrl+F
      Find, pencarian teks dalam salah satu berkas.

    • Ctrl+Shift+F
      Find in path, pencarian teks di seluruh berkas proyek.

    • Ctrl+Shift+A
      Find action, pencarian aksi atau perintah-perintah yang ada di Android Studio.

    • Ctrl+R 
      Replace, mengganti teks di dalam berkas.

    Navigasi:

    • Ctrl+N 
      Find Class, navigasi ke kelas tertentu.
    • Ctrl+Shift+N 
      Find file, navigasi ke berkas.

    • Ctrl+B
      Go to declaration, lompat ke deklarasi yang dipilih.

    • Alt+↑ 
      Lompat ke method sebelumnya.

    • Alt+↓ 
      Lompat ke method sesudahnya.

    • Ctrl+G 
      Go to line, lompat ke baris tertentu.

    • Ctrl+E
      Membuka berkas teranyar (recent file).

    • Ctrl+Left Mouse (or) Ctrl+Alt+F7
      Melihat penggunaan pada variabel/objek yang diklik.

    • Alt+F7 / Ctrl+F7
      Melihat penggunaan variabel/objek yang dipilih di seluruh berkas proyek.

    • Ctrl+Shift+B 
      Mencari tahu implementasi dari variabel/objek yang dipilih.

    Redaksi:

    • Ctrl+D 
      Menggandakan bagian yang dipilih.

    • Ctrl+Q 
      Melihat dokumentasi dengan tampilan minimal.

    • Ctrl+P
      Melihat isi dari parameter, penting ketika melihat method dari Android atau library lain.

    • Ctrl+Space 
      Basic code completion, menampilkan saran untuk melengkapi kode Anda.

    • Ctrl+Shift+Space 
      Smart code completion, menampilkan saran kode untuk melengkapi kode Anda dengan lebih pintar (menampilkan apa yang benar-benar terkait dengan kode Anda).

    • Alt+Insert
      Generate code, menghasilkan (generate) kode. Perintah ini sangat memudahkan ketika membuat constructor dan setter/getter.

    • Ctrl+Alt+L
      Memformat ulang kode, merapikan kode.

    • Ctrl+Y
      Delete One Line, Menghapus satu baris kode.

    • Ctrl+Alt+V
      Create variable, Membuat teks yang diblok menjadi sebuah variabel.

    • Ctrl+Alt+M
      Create method, Membuat teks yang diblok menjadi sebuah fungsi.

    • Shift+F6
      Rename, untuk mengganti nama suatu file atau variabel maupun fungsi.

    Run

    • Ctrl+F9
      Make project, build project.

    • Ctrl+Shift+F9
       Melakukan kompilasi pada berkas, package atau modul.

    • Shift+F10
      Run. Menjalankan aplikasi ke emulator atau devices.

    • Shift+F9
       Debug. Menjalankan aplikasi ke emulator atau devices dalam mode Debug, biasanya untuk keperluan testing.


    Code Completion

    Untuk meminimalisir salah ketik (typo) dalam pemanggilan classmethod hingga variabesebaiknya kita memanfaatkan Code Completion di Android Studio. Terdapat dua jenis code completion yang sering digunakan di Android Studio:

    • Basic Code Completion

      Ctrl+Space
      Pemanggilan code completion standar untuk membantu kita melengkapi kode.
      20200120142218d3bc74e9567c72d45a83b82849f92503.pngKetika kita akan memanggil sebuah variabel, cukup ketikkan code completion di atas. Saran pun akan diberikan.
    • Statement Completion

      Ctrl+Shift+Enter
      Perintah ini sangat membantu karena kita bisa menyelesaikan kode tanpa harus mengetik lengkap dan tanpa tanda kurung, kurung siku, kurung kurawal, dan banyak macam pemformatan lainnya.
      Kode di bawah ini ditulis sebelum menggunakan shortcut:
      202001201454331d81fdbe8136f8ce1a46741de8f6fcf5.pngKemudian kita menggunakan Statement Completion. Lihat apa yang terjadi!
      202001201455102a491488f793828e9c6497a9e92da195.png

      Statement kita yang belum tuntas akan diselesaikan oleh Android Studio. Tentu hal ini akan mempercepat waktu kita dalam menggarap aplikasi. 

      Selengkapnya Anda dapat mempelajarinya di sini.


    Style dan Formatting

    Gaya penulisan kode adalah seni dalam pemrograman. Kita memiliki signature style masing-masing, Semua tergantung pilihan kita sendiri. Tetapi kita tetap perlu memperhatikan bagaimana tata letak kode, apalagi bila suatu saat nanti kita membuat aplikasi bersama orang lain. Kode yang rapi itu enak dilihat dan memudahkan, baik kita maupun orang lain untuk membacanya. Secara default Android Studio memberikan code style formatting untuk tata letak kode yang kita miliki. Untuk menyesuaikan setelan code style, klik File > Settings > Editor > Code Style (Android Studio > Preferences > Editor > Code Style pada Mac.)
    202001201437144d1f8387fd1b82f3d2caea2f272e851b.png

    Bagaimana menurut Anda tentang kode di atas? Ya tidak ada yang salah. Namun code style berantakan dan tidak indah untuk dilihat.
    Nah, kini kita akan melakukan kode formatting dengan menggunakan shortcut Ctrl+Alt+L. 

    20200120143832d1e15663d5c051cf31a2860708dbe5d2.png

    Hasilnya lebih baik, bukan?

    Mungkin bila kode yang kita miliki sedikit, tidak terlalu berpengaruh. Tapi bila baris kode sudah mulai kompleks, formatting code seperti ini akan sangat membantu.

    Sample Code

    Android Studio juga membantu kita menemukan kode yang berkualitas dan best practice-nya. Melalui Google, Android Studio memiliki sample code yang bebas kita gunakan dan manfaatkan untuk kebutuhan kita belajar atau membuat aplikasi Android. Dengan mengakses File > New > Import Sample, kita punya banyak pilihan contoh kode yang bisa dipakai.
    Selengkapnya dapat kita jumpai di sini.

    Keren kan? Jadi biasakan diri Anda menggunakan alat bantu dari Android Studio ini. Tak lain agar membantu dan mempercepat pembuatan aplikasi kita!