RANGKUMAN
Menyimak merupakan kegitan mendengar yang penuh apresiasi dan dapat memberika atau menceritakan kembali apa yang didengar karena telah paham atau mengerti dari apa yang didengarkan. Berbeda dengan mendengar dan mendengarkan. Dengan tahap tahap tertentu untuk memperoleh informasi, makna, atau pesan yang akan disampaikan.
Banyak orang berpendapat bahwa menyimak merupakan kegiatan yang bersifat pasif. Pendapat ini didasarkan pada kenyataan bahwa fisik seseorang yang sedang menyimak tidak menunjukkan kegiatan yang aktif atau melakukan gerakan-gerakan anggota tubuh. Ini merupakan suatu pandangan yang keliru bila menafsirkan suatu kegiatan yang bersifat aktif dengan cara memandang ada atau tidaknya suatu gerakan fisik yang tampak.
Suatu kegiatan dikatakan aktif sebenarnya didahului oleh kegiatan mental. Fisik seseorang bergerak juga didasari oleh kegiatan mental tersebut. Seorang anak yang kurang menggerakkan anggota badannya, tetapi dia cerdas, tidak dapat dikatakan bahwa dia seorang anak yang pasif. Jadi, bila ada siswa Anda yang sedikit sekali menggerakkan anggota badannya jangan memvonis bahwa siswa tersebut pasif walaupun tidak berarti boleh membiarkan hal itu terus berlangsung.
Demikian pula halnya dengan kegiatan berbahasa. Dalam menyimak dan membaca, seseorang memang tidak dituntut untuk mengaktifkan psikomotornya, tetapi bukan berarti aspek-aspek mentalnya pun tidak ikut aktif. Dalam memahami pesan yang disimaknya, penyimak harus mengaktifkan syaraf-syaraf otak dengan sungguh-sungguh untuk mampu mengolah pengetahuan-pengetahuan yang ada dan menghubungkannya dengan bahan simakan sehingga dapat menangkap pesan yang disampaikan pembicara.
Pada dasarnya menyimak adalah kegiatan mendengarkan bunyi-bunyi yang disertai dengan usaha memahami. Ini berarti bahwa menyimak diawali dengan kegiatan mendengarkan yang pada akhirnya penyimak memperoleh hasil dari apa yang disimaknya.