Silahkan dibaca dan dipahami dengan baik jurnal berikut. Bagi mahasiswa yang sudah membaca dan memahami jurnal silahkan berikan analisisnya di kolom komentar. Dilarang melakukan tindakan plagiatisme dalam bentuk apapun.
Forum Analisis Jurnal
NPM : 2311011035
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini, bahwa kita sebagai penghuni bumi ini seharusnya menjadi khalifah bumi yang tugasnya mengelola dan memelihara, namun justru manusia menjadi penghancur rumah bumi kita sendiri. Perilaku kebiasaan tersebut berkontribusi terhadap degradasi atau kerusakan lingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang sangat berharga / bernilai.
•Membangun Karakter Bangsa Indonesia.
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum bangsa Indoensia merdeka. Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building).
•Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa.
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual.
Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga termini- festasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Nilai-nilai unik tersebut dari berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut.
Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
•Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Secara hitoris yaitu suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Sedangkan secara kultural ialah dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara.
NPM : 2311011089
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
Terlalu banyak para pemimpin
atau tokoh politik, para profesional
dan bisnis telah meninggalkan etika, menghalalkan cara demi tujuan. Banyak fakta yang membuktikan
perilaku pemimpin kita yang
mengabaikan nilai dan etika disegala
bidang seperti: bidang politik para
politisi kita banyak yang
mengabaikan etika berpolitik, dalam
bidang ekonomi, sudah bukan
rahasia lagi para pebisnis
melanggar etika bisnis; dalam bidang
sosial sudah terlalu banyak para
tokoh, para remaja, bahkan awam
yang mengabaikan etika sosial, tidak
ada lagi sopan dan santun dalam
pergaulan sehari-hari, semua
dihitung pada keuntungan materi
semata. Kita sebagai penghuni bumi ini
seharusnya menjadi khalifah bumi
yang tugasnya mengelola dan
memelihara, namun terkadang justru manusia
yang menjadi penghancur rumah bumi kita
sendiri. Perilaku kebiasaan tersebut
berkontribusi terhadap degradasi atau
kerusakan lingkungan fisik dan
lenyapnya bentuk kehidupan yang
sangat berharga / bernilai. Saat ini terdapat banyak gejala yang menunjukkan kurangnya perhatian masyarakat terhadap perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
Gejala di atas melahirkan
pertanyaan, bahwa Apakah gejala
perilaku masyarakat mengisyaratkan
nilai-nilai kehidupan yang menjadi
landasan moral etik sudah tidak ada.
Secara sosiologis, setiap masyarakat memiliki tata nilai mereka sendiri.
Secara kebangsaan, Indonesia masih
tetap berlandaskan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar falsafah
bangsa, sebagai way of life , namun
kenyataannya nilai-nilai Pancasila
belum mencerminkan karakter dan
perilaku kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa tidak sesuai antara
dass sollen dan dass sein antara
idealisnya dengan kenyataannya.
Dalam kontek revitalisasi
Pancasila, akan lebih efektif
jika terimplementasikan dalam
bentuk budaya perilaku masyarakat. Dengan demikian membangun
karakter bangsa berbasis falsafah
Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam
perilaku hidup dan kehidupan setiap
orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi
dalam karater setiap orang, secara
outmatif membudaya dalam perilaku
masyarakat bangsa, dan
penyelenggara negara.
Npm: 2311011079
AKTUALISASI NILAI NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR FALSAFAH NEGARA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA.
-Membangun karakter bangsa
bung Karno sudah memimirkan tentang hal ini karena beliau sadar akan pondasi utama sebuah bangsa adalah agama dan karakter agar tetap adanya bangsa yang baik.
-Pengertian membangun karakter bangsa
membangun karakter bangsa merupakan proses masuknya atau tertanamnya nilai nilai luhur didalam pribadi masyarakat.
-Penjabaran Pancasila dan Implementasinya
Pancasila dalam membangun karakter bangsa merupakan upaya pancasila untuk menjadi paradigma karakter bangsa,dengan adanya pancasila dalam pembangunan karakter maka akan menciptakan sebuah hasil yang sesuai dengan nilai luhur.
NPM : 2311011083
Analisis Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
• Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum angsa Indoensia merdeka. Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building). Namun, dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya. Artinya,walau amanat para pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan bangsa ini justru aspek fisik material.
• Pengertian dan Konsep Mem-bangun Karakter Bangsa
Furqon (2010:12-13), menulis dalam bukunya Pendidikan Karakter membangun peradaban bangsa bahwa karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral,nam, reputasi; sifat-sifat kejiwaan,akhlak atau budi pekerti yang membedakan dari orang lain; watak,tabi’at, mempunyai kepribadian. Dalam kontek karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia di segala bidang.
• Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa.
1. Sila Ketuhanan Yang Mahaesa, dapat dioperasionalkan seperti: setiap orang Indonesia seharusnya beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa, yang wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya masing.
2. Sila Kemanusian yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum.
3. Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesedian bekerjsasama untuk kepentingan bersama.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila itu diwujud ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
NPM : 2051011007
Membangun Karakter Bangsa
Hal ini tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya. Artinya, walau amanat para pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan bangsa ini justru aspek fisik material.
Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa
Dalam kontek karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia di segala bidang. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural
Oleh karena itu, integritas Pancasila sebagai sistem filsafat menjadi asas kerohanian bangsa harus dijadikan basis dan inti dalam membangun karakter bangsa (nation and haracter building) yang sinergi dengan sistem pembangunan nasional(Syam,2009).
Mengngingat pembangunan karakter harus bersifat berlanjut terus menerus (sustainable), maka nilai yang dijadikan paradigma karakter haruslah nilai (values) yang bersifat berlanjut. Membangunan karakter merupakan pembangunan manusia,, maka sustainable values merupakan core dari pembangunan adalah Pancasila sebagai nillai-nila kemanusia yang dapat dirumuskan sebagai berikut(Sastraprateja,1998:72):
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity)
NPM : 2311011011
Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya Dalam Membangun Karakter Bangsa
Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat saat ini salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba yang telah merajalela dimasyarakat sampai ada yang menjual tubuh mereka sebagai imbalan dari narkoba disisi lain orang tua sudah kehilangan kontrol terhadap anaknya. Terlalu banyak bayi yang lahir dari pergaulan bebas dan terlalu banyak media berita yang memplemasikan dalam prilaku kekerasan, prakmatis dan berpikir pendek. Hal ini membuat generasi muda semakin fasif dan tidak kreatif. Terlaku banyak tokoh politik yng melakukan korupsi dalam segala hal. Secara sosiologis setiap masyarakat memiliki tata nilai mereka sendiri, secara kebangsaan indonesia masih berlandaskan nilai-nilai pancasila sebagai dasar falsafa dan mencerminkan karakter kehidupan bermasyarakat. Panacasila tercermin dalam perilaku masyarakat dan membudaya dalam masyarakat. Lima sila dari pancasila diderifasikan kedalam bentuk operasional yang secara aplikatif dapat dilaksanakan. Sila ketuhanan yang maha esa dioperasionalkan seperti menjalankan perintah agamanya masing-masing. Sila kemanusiaan yang adil dan beradap diwujudkan dalam perilaku yang saling menghargai manusia. Sila persatuaan indonesia diwujudkan dengan sikap rela berkorban. Sila keempat diwujudkan kedalam menyelesaikan masalah dalam musyawarah. Dan sila keadilan sosial diwujudkann dalam bentuk perilaku menghargai hak cipta orang lain.
NPM : 2311011023
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai
negaranya. Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan
tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara.
persoalan yang dihadapi
Bangsa Indonesia dalam kontek krisis
peradaban di atas lebih karena bangsa Indonesia sudah atau sedang mengalami krisis atau degradasi karakter bangsa.
Dalam kontek karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral
seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia.
Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendirisebelum mendirikan negara”
(Kaelan,2011:8).
Kebangsaan Pancasila sebagai dasar
filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum
Indonesia, yaitu dalam Pembukaan
UUD 1945. Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia sebagai acuan yang akan direvitalisasi untuk membangun karakter bangsa. Lima sila dari Pancasila diderivasikan ke
dalam bentuk nilai operasional yang
secara aplikatif dapat dilaksanakan.
NPM : 2311011007
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Pancasila yang merupakan suatu
pilihan bangsa Indonesia melalui The
Founding Fathers adalah core
philosophy bangsa Indonesia, bahwa
dalam hidup kenegaraan dan
kebangsaan Pancasila sebagai dasar
filsafat negara yang secara yuridis
tercantum dalam tertib hukum
Indonesia, yaitu dalam Pembukaan
UUD 1945.
Membangun
karakter bangsa berbasis falsafah
Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam
perilaku hidup dan kehidupan setiap
orang anggota masyarakat. Jika nilai
Pancasila telah terimplementasi
dalam karater setiap orang, secara
otomatis membudaya dalam perilaku
masyarakat bangsa, dan
penyelenggara negara.
Pembangunan
karakter harus bersifat berlanjut terus
menerus (sustainable), maka nilai
yang dijadikan paradigma karakter
haruslah nilai (values) yang bersifat
berlanjut. Membangunan karakter
merupakan pembangunan manusia,
maka sustainable values merupakan
core dari pembangunan adalah
Pancasila sebagai nillai-nila
kemanusia
NPM : 2311011075
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini. Terlalu banyak media berita kita justru mengajarkan generasi muda menjadi pahlawan pahlawan maya yang dimplementasikan dalam perilaku kekerasan, pragmatis, berpikir pendek, sikat dulu urusan belakang, mereka menjadi budak industri dunia maya, sehingga para remaja asik dengan dirinya sendiri dalam permainan games on line, pornografi dan lain sebagainya. Hal ini membuat generasi muda pasif, reksioner negatif, dan tidak kreatif positif.
membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
konsep revitalisasi Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia harus dilakukan secara terbuka namun berada dalam koridor staatsside yang digagas oleh para pendiri negara yang menginginkan Dasar falsafah Pancasila sebagai dasar pemikiran filsafati dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara Indonesia baik untuk kekinian maupun untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.
*Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.
*Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual.
* Watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Nilai-nilai unik tersebut dari berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut.
Dalam implementasinya, pedoman tersebut harus bersifat penuntun perilaku bukan perilaku paksaan, harus bersifat manusia, sesuai dengan kodrat manusia, serta selaras dalam implementasi manusia sebagai indidu dan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila tersebut perlu direvitalisasikan melalui proses deseminasi secara serius dan menggunak strategi metode pendekat yang tepat dan rasional ilmiah, bukan indoktrinasi. Jangan pernah ada unsur pemaksaan, melalinkan pendekatan persuasive educkatif Disamping itu, praktek kehidupan dalam segala bidang tercerminkan dalam etika setiap orang dan kelompok. Misal nilai kejujuran adalah selaras dengan Nilai Pancasila.
Oleh karena itu dalam bidang politik, maka etika politik melahirkan perilaku politik yang jujur. Dalam bidang ekonomi, jujur dalam berbisnis, dalam sosial jujur sehingga dapat dipercai oleh sesama, dalam bidang hukum, jujur dalam penegaakan hukum, maka tercegah mafia hukum, dalam bidang hankam, bahwa jujur melahirkan kepercayaan masyarakat pada penegak hukum, dan seterusnya.
NPM : 2311011075
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini. Terlalu banyak media berita kita justru mengajarkan generasi muda menjadi pahlawan pahlawan maya yang dimplementasikan dalam perilaku kekerasan, pragmatis, berpikir pendek, sikat dulu urusan belakang, mereka menjadi budak industri dunia maya, sehingga para remaja asik dengan dirinya sendiri dalam permainan games on line, pornografi dan lain sebagainya. Hal ini membuat generasi muda pasif, reksioner negatif, dan tidak kreatif positif.
membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
konsep revitalisasi Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia harus dilakukan secara terbuka namun berada dalam koridor staatsside yang digagas oleh para pendiri negara yang menginginkan Dasar falsafah Pancasila sebagai dasar pemikiran filsafati dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara Indonesia baik untuk kekinian maupun untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.
*Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.
*Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual.
* Watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Nilai-nilai unik tersebut dari berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut.
Dalam implementasinya, pedoman tersebut harus bersifat penuntun perilaku bukan perilaku paksaan, harus bersifat manusia, sesuai dengan kodrat manusia, serta selaras dalam implementasi manusia sebagai indidu dan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila tersebut perlu direvitalisasikan melalui proses deseminasi secara serius dan menggunak strategi metode pendekat yang tepat dan rasional ilmiah, bukan indoktrinasi. Jangan pernah ada unsur pemaksaan, melalinkan pendekatan persuasive educkatif Disamping itu, praktek kehidupan dalam segala bidang tercerminkan dalam etika setiap orang dan kelompok. Misal nilai kejujuran adalah selaras dengan Nilai Pancasila.
Oleh karena itu dalam bidang politik, maka etika politik melahirkan perilaku politik yang jujur. Dalam bidang ekonomi, jujur dalam berbisnis, dalam sosial jujur sehingga dapat dipercai oleh sesama, dalam bidang hukum, jujur dalam penegaakan hukum, maka tercegah mafia hukum, dalam bidang hankam, bahwa jujur melahirkan kepercayaan masyarakat pada penegak hukum, dan seterusnya.
NPM : 2311011075
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini. Terlalu banyak media berita kita justru mengajarkan generasi muda menjadi pahlawan pahlawan maya yang dimplementasikan dalam perilaku kekerasan, pragmatis, berpikir pendek, sikat dulu urusan belakang, mereka menjadi budak industri dunia maya, sehingga para remaja asik dengan dirinya sendiri dalam permainan games on line, pornografi dan lain sebagainya. Hal ini membuat generasi muda pasif, reksioner negatif, dan tidak kreatif positif.
membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
konsep revitalisasi Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia harus dilakukan secara terbuka namun berada dalam koridor staatsside yang digagas oleh para pendiri negara yang menginginkan Dasar falsafah Pancasila sebagai dasar pemikiran filsafati dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara Indonesia baik untuk kekinian maupun untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.
*Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya.
*Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual.
* Watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Nilai-nilai unik tersebut dari berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut.
Dalam implementasinya, pedoman tersebut harus bersifat penuntun perilaku bukan perilaku paksaan, harus bersifat manusia, sesuai dengan kodrat manusia, serta selaras dalam implementasi manusia sebagai indidu dan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila tersebut perlu direvitalisasikan melalui proses deseminasi secara serius dan menggunak strategi metode pendekat yang tepat dan rasional ilmiah, bukan indoktrinasi. Jangan pernah ada unsur pemaksaan, melalinkan pendekatan persuasive educkatif Disamping itu, praktek kehidupan dalam segala bidang tercerminkan dalam etika setiap orang dan kelompok. Misal nilai kejujuran adalah selaras dengan Nilai Pancasila.
Oleh karena itu dalam bidang politik, maka etika politik melahirkan perilaku politik yang jujur. Dalam bidang ekonomi, jujur dalam berbisnis, dalam sosial jujur sehingga dapat dipercai oleh sesama, dalam bidang hukum, jujur dalam penegaakan hukum, maka tercegah mafia hukum, dalam bidang hankam, bahwa jujur melahirkan kepercayaan masyarakat pada penegak hukum, dan seterusnya.
NPM: 2311011015
dalam jurnal tersebut tentang Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
banyak para tokoh politik, para profesional
dan bisnis meninggalkan etika, serta menghalalkan segala cara demi tujuan.
1. politik
politisi banyak yang
mengabaikan etika berpolitik
2.ekonomi
black market dll
3.sosial
sopam santun sudah semakin luntur dan segala hal hanya demi keuntungan saja.
Secara sosiologis, setiap masyarakat memiliki tata nilai mereka sendiri.
Secara kebangsaan, Indonesia masih
tetap berlandaskan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar falsafah
bangsa, sebagai way of life , namun
kenyataannya nilai-nilai Pancasila
belum mencerminkan karakter dan
perilaku kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa tidak sesuai antara
dass sollen dan dass sein antara
idealisnya dengan kenyataannya.
Dalam kontek revitalisasi
Pancasila, akan lebih efektif
jika diimplementasikan dalam
bentuk budaya perilaku masyarakat. Dengan demikian membangun
karakter bangsa berbasis falsafah
Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam
perilaku hidup dan kehidupan setiap
orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi
dalam karater setiap orang, secara
outmatif membudaya dalam perilaku
masyarakat bangsa, dan
penyelenggara negara.
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Nilai-nilai pancasila sangat patut dipelajari oleh setiap bangsa indonesia agar membangun karakter bangsa yang kuat dan tidak ter pengaruh efek negatif dari gelobalisasi, banyaaak saat ini pengaruh dari luar yang membuat hilang nya karakter bangsa , banyaaknyaa pengguna narkoba, banyak nya masyarakat yang ter pengaruh hoax di dunia maya, debgab menanamkan pemahaman pancasila diharapkan mampu membentengi masyarakat dari hal-hal negatif yang disebabkan oleh dampak globalisasi, membangun karakter bangsa membuat pola pikir yang sesuai dengan pancasila menjadi benteng agar tidak rusaknya kepribadian kita tidak terpengaruh oleh bangsa barat, dengan menguatkan pemahaman tentang pancasila maka membangun karakter bangsa akan samgat lah mudaah memberikan akan penting nyaaa karakter bnagsa yang sesuai pancasila karena norma-norma yang adaa padaa pancasila menanamkan nilai nilai luhur dan nilaikanusiaan
Hormat menghormati
terhadap keyakinan regius
orang lain
2. Hormat terhadap martabat
manusia sebagai pribadi atau
subyek yang tidak boleh
direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa
yang mengatasi segala sesuatu
sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan
demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
(kesetaraan) dan (ekuitas)
NPM. : 2351011039
Analisis Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
-Pembangunan karakter bangsa ini juga mencakup potensi potensi keunggulan bangsa untuk ketahanan bangsa, yang diarahkan pada empat tatanan yakni menjaga jati diri bangsa, menjaga keutuhan NKRI, membentuk masyarakat yang berakhlak mulia dan membentuk bangsa yang maju, mandiri dan juga yang bermartabat.
-pengertian membangun karakter bangsa ialah suatu rangkaian perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh seluruh warga di suatu bangsa tsb, negara, dan pemerintah untuk menuju moderenitas dalam rangka pembinaan bangsa dan bernegara
-Penjabaran Pancasila dan Implementasi adalah suatu nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diupayakan agar tidak mengakibatkan perpecahan yang merugikan setiap orang bahkan dapat merugikan Negara Indonesia. Dengan hal ITU di dukung dengan ketuhanan yang Maha ESA,kemanusiaan yang adil Dan beradab,persatuan Indonesia,kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijak sanaan dalam permusyawaratan perwakil, Dan Ada nya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ITU lah yang akan membuat kita satu kesatuan yang tak akan bisa di pisah kan
NPM : 2311011037
Analisis Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa zaman sekarang banyak permasalahan terjadi khususnya terkait kurangnya kesadaran akan pentingnya Pancasila dan itu semua terjadi akibat kegagalan dalam memahami eksistensi dari nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar falsafah negara. Yang dimana banyak individu kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri. Dan
kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat dan berbangsa tidak sesuai antara dass sollen dan dass sein antara idealisnya dengan kenyataannya. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sikap-sikap dari masyarakat Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity)
Dan juga diiringi dengan pengimplementasian nilai-nilai dasar Pancasila yaitu
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan.
3. Nilai Persatuan.
4. Nilai Kerakyatan.
5. Nilai Keadilan.
NPM : 2311011031
Hasil analisis saya terhadap jurnal berjudul "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa" yang disusun oleh Sutan Syahrir Zabda adalah sebagai berikut :
Secara keseluruhan jurnal ini menekankan pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia dan diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan yang ada di masyarakat Indonesia saat ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan ketaatan terhadap nilai-nilai Pancasila. Isi jurnal tersebut juga menyoroti perlunya membangun karakter bangsa melalui pendidikan dan pengembangan kebudayaan.
Permasalahan masyarakat Indonesia saat ini yang dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan ketaatan terhadap nilai-nilai Pancasila antara lain:
1. Kemunduran moral dan etika
2. Intoleransi dan Diskriminasi
3. Kurangnya kohesi sosial
4. Lemahnya rasa jati diri bangsa
5. Pemerintahan yang tidak efektif
Nilai-nilai Pancasila dapat direvitalisasi dan diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari melalui berbagai strategi dan pendekatan. Berikut beberapa cara untuk mencapai hal ini:
- Mendidik dan meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat Indonesia.
- Nilai-nilai Pancasila hendaknya disosialisasikan dan disebarluaskan melalui berbagai saluran, seperti media, organisasi masyarakat, dan lembaga keagamaan.
- Pemimpin dan tokoh masyarakat hendaknya menjadi teladan dengan mewujudkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.
- Mendorong keterlibatan dan partisipasi masyarakat.
- Pemerintah harus memprioritaskan implementasi kebijakan yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
NPM : 2311011049
Menurut analisis saya, Jurnal ini membahas mengenai pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan ideologi negara Indonesia. Jurnal ini menekankan bahwa masih banyak masalah yang terjadi di masyarakat karena kurangnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila.
Jurnal ini juga menjelaskan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui pendidikan, dengan memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan mengajarkannya kepada generasi muda. Selain itu, pemerintah dan lembaga negara juga memiliki peran penting dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui pembentukan kebijakan dan regulasi yang berlandaskan pada nilai-nilai tersebut.
Masyarakat juga memiliki peran dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Masyarakat perlu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.
Jurnal ini menekankan pentingnya membangun karakter bangsa berbasis Pancasila, yaitu dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam perilaku individu dan kehidupan bersama. Dengan demikian, diharapkan nilai-nilai Pancasila dapat tercermin dalam perilaku individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Jurnal ini juga menyoroti pentingnya etika dalam membimbing perilaku dalam berbagai bidang kehidupan. Etika merupakan panduan moral yang dapat membantu individu dan masyarakat dalam mengambil keputusan yang baik dan bertanggung jawab.
Dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, penting untuk menggunakan pendekatan persuasif dan ilmiah. Penyebaran nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dengan serius dan menggunakan metode yang tepat agar dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.
Jadi, jurnal ini mengajarkan tentang pentingnya menghidupkan
Kelas : 2311011017
Jurnal yang berjudul "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa" membahas pentingnya pembangunan karakter bangsa Indonesia dan pemahaman konsep ini. Pembangunan karakter bangsa telah dimulai sejak sebelum kemerdekaan, namun kemudian perhatian beralih ke aspek materialistik. Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa, dan pentingnya merevitalisasi Pancasila sebagai dasar falsafah negara dengan cara yang terbuka. Selain itu, jurnal ini membahas pentingnya mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam perilaku sehari-hari dan memastikan bahwa nilai-nilai tersebut dapat diterapkan secara universal. Ini melibatkan operasionalisasi nilai-nilai Pancasila ke dalam perilaku manusiawi, menghormati hak individu, mengedepankan kesetaraan, musyawarah, dan keadilan sosial.
Dari seluruh aspek yang dibahas dalam jurnal ini, kesimpulannya adalah bahwa membangun karakter bangsa Indonesia merupakan upaya penting dalam memahami, menginternalisasi, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan perilaku yang berlaku secara universal.
2311011033
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Membangun karakter bangsa Indonesia
Bangsa ini mulai membangun jiwa dan karakternya namun pembangunannya dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material maka zaman sekarang bangsanya berorientasi pada fisik material dan individualistis
Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan, kecakapan kewarganegaraan , dan watak kewarganegaraan
Membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan dalam setiap jiwa warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut dapat termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing
Mencari jabatan Pancasila dan impelemntasinya
Secara historis : pandangan hidup bangsay yang nilainya sudah ada
Secara kultural : nilai pancasila yang berakar kebudaya dan relegius yang dimiliki oleh bangsa sebelum mendirikan negara
Sebagai dasar falsafah,
Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercartum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945.
Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi dalan karater setiap orang, secara outmatif maka dapat membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan dalam penyelenggara negara.
Nama : Ariva Mutiara Dewi
NPM : 2311011073
Penyalahgunaan narkoba semakin merajalela di semua lapisan masyarakat dan semakin sulit mengontrolnya. Di jalan-jalan pun banyak orang yang tidak berperikemanusiaan tega memaksa anak dibawah umur untuk menjual tubuh mereka agar mendapatkan uang. Di sisi lain, banyak orang tua yang sudah kehilangan kontrol terhadap anak-anak mereka. Apakah gejala-gejala tersebut menyiratkan nilai-nilai kehidupan Pancasila?
Kebebasan individu dalam dimensi masyarakat mengakibatkan lepasnya nilai serta norma yang berlaku di masyarakat, lepasnya nilai dan norma pada diri seseorang mengakibatkan gangguan pada pribadi seseorang seperti kegelisahan dan, perasaan kesendirian. Seorang warga negara seharusnya mengetahui mengenai negaranya, seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan dan, konstitusi.
Karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, akhlak atau budi pekerti, yang membedakan dari orang lain. Untuk membangun karakter bangsa, upaya yang dilakukan adalah menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, yaitu sudut historis, dan sudut kultural. Sudut histroris, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang nilai-nilainya sudah ada bahkan sebelum membentuk negara Indonesia. Sedangkan sudut kultural, dasar pemikiran Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar dari kebudayaan dan nilai religius yang dimiliki bangsa Indonesia.
Npm. : 2311011109
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Dalam jurnal tersebut membahas mengenai aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa.
Jurnal ini membahas mengapa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dipahami dan diimplementasikan di Indonesia, serta bagaimana cara merevitalisasi nilai-nilai Pancasila agar dapat diinternalisasi dalam kegiatan sehari-hari masyarakat.
Penulis berargumen bahwa masalah-masalah dalam masyarakat, seperti degradasi lingkungan, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan perilaku tidak etis, berasal dari degradasi karakter nasional. jurnal ini juga membahas pentingnya membangun karakter dalam membangun bangsa dan menyarankan bahwa fokus harus beralih dari aspek materialistik ke pengembangan nilai-nilai moral.
Dalam jurnal ini juga dijelaskan mengenai pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan memberikan beberapa rekomendasi untuk merevitalisasi nilai-nilai Pancasila seperti melalui pendidikan karakter, pengembangan budaya, dan penguatan institusi-institusi sosial. Diharapkan dengan adanya jurnal ini, masyarakat dapat lebih memahami nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun karakter bangsa yang kuat dan berkarakter.
NPM : 2311011041
"Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa"
Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai sistem filsafat menjadi asas kerohanian bangsa harus dijadikan basis dan inti dalam membangun karakter bangsa yang sinergi dan berkelanjutan. Membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga negara sehingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Pancasila akan lebih efektif jika terimplementasikan dalam bentuk budaya perilaku masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi dalam karater setiap orang, secara otomatis membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan penyelenggara negara.
Contoh implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu, sebagai berikut :
- Ketuhanan Yang Maha Esa : Menjalankan perintah ajaran agama masing-masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajaran agamanya.
- Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab : Saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling mengasihi, dan menyayangi satu sama lain hingga mewujudkan kondisi yang serasi selaras dalam masyarakat.
- Persatuan Indonesia : Tidak melakukan diskriminasi individu dan antar golongan, kesedian bekerjsasama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela berkorban, senantiasa sama berupaya menciptakan kerukunan, mencitai tanah air dengan cara mencintai karya bangsa sendiri.
- Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan : Menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, menghargai pendapat orang lain, serta tidak memaksakan kehendak.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
NPM: 2311011039
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
•Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelumbangsa Indoensia merdeka. Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building). Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya.
•Pengertian dan Konsep Mem- bangun
Karakter Bangsa
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan /civic disposition(Budimansyah,2010)atau character. Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual. Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Nilai-nilai unik tersebut dari berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut.
•Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Kaelan yang mengutip pendapat Notonagoro menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara” (Kaelan,2011:8).
Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan.
NPM : 2311011093
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa. Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya. Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikaan melainkan ditindak lanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis.
Pengertian dan Konsep Mem- bangun Karakter Bangsa
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Dalam kontek karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia di segala bidang.. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila sebelum terbentuknya negara dan bangsa Indonesia pada dasarnya terdapat secara sporadis dan fragmentaris dalam kebudayaan bangsa yang tersebar di seluruh kepaulauan nusantara baik pada abad kedua puluh maupun sebelumnya, di mana masyarakat Indonesia telah mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi dan berakulturasi dengan kebudayaan lain. Nilai-nilai tersebut merupakan suatu local genius dan sekaligus sebagai suatu local wisdom bangsa Indonesia yang kemudian disintesiskan secara dialektis kemudian dituangkan ke dalam sebuah dasar negara yang sering disebut sebagai dasar falsafah negara (staats philosofiche grondslag).
2311011095
Dalam jurnal berjudul "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa", dibahas mengenai pentingnya pengembangan karakter bangsa Indonesia dan perlunya pemahaman mendalam terhadap konsep ini. Meskipun upaya pembangunan karakter bangsa telah dimulai sebelum kemerdekaan, namun fokusnya kemudian bergeser ke aspek fisik dan materi.
Pancasila memainkan peran krusial dalam membentuk karakter bangsa, dan ditekankan bahwa penyegaran Pancasila sebagai landasan falsafah negara harus dilakukan secara inklusif. Jurnal juga memaparkan pendekatan dalam membangun karakter bangsa yang melibatkan tiga kompetensi, yaitu pengetahuan kewarganegaraan, kecakapan kewarganegaraan, dan watak kewarganegaraan (Budimansyah, 2010).
Karakter bangsa terkait dengan nilai-nilai moral, budaya, dan agama yang harus diinternalisasi dalam perilaku individu dan komunitas. Dalam pelaksanaannya, nilai-nilai Pancasila dapat berfungsi sebagai pijakan etika dan tindakan dalam masyarakat.
Jurnal juga menggarisbawahi betapa pentingnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari dan memastikan bahwa hal-hal ini dapat diterapkan secara universal. Proses ini melibatkan transformasi nilai-nilai Pancasila ke dalam prinsip-prinsip kemanusiaan, menghormati hak-hak individu, mempromosikan kesetaraan, mengutamakan musyawarah, dan menciptakan keadilan sosial.
Dari seluruh pembahasan dalam jurnal ini, dapat disimpulkan bahwa upaya membangun karakter bangsa Indonesia merupakan hal yang esensial dalam memahami, menginternalisasi, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman perilaku yang bersifat universal.
NAMA: Alifia rachma aulia
NPM: 2351011017
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
•Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelumbangsa Indoensia merdeka. Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building). Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya.
•Pengertian dan Konsep Mem- bangun
Karakter Bangsa
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan /civic disposition(Budimansyah,2010)atau character. Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual. Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Nilai-nilai unik tersebut dari berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut.
•Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Kaelan yang mengutip pendapat Notonagoro menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara” (Kaelan,2011:8).
Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan.
NPM : 2011011015
berdasarkan jurna yang saya baca mengenai “ Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa”
membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. bagaimana wujud kongrit nilai-moral Pancasila tersebut yang secara universal dapat dilaksanakan. Lima Sila dari Pancasila diderivasikan ke dalam bentuk nilai operasional yang secara aplikatif dapat dilaksanakan.
NPM : 2311011127
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan karakter bangsa. Eric Fromm menyatakan bahwa perkembangan Eropa sebagai perkembangan peradaban modern, yang berpangkal pada timbulnya kebebasan (freedom) yang terjadi pada level individu maupun masyarakat (Budimansyah,2010:14). Lebih lanjut From menyatakan bahwa pada level individu kebebasan itu diawali timbulnya “diri” (self) dalam proses individuasi sejak lahir, sedang pada level masyarakat, kebebasan menentukan perkembangan kepribadian melalui proses individuasi sepanjang sejarah, seperti yang dialami masyarakat Barat sebagai hasil perjuangan kebebasan individu. Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya. Simaklah bunyi syair lagu Indonesia Raya “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”. Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikan melainkan ditindak lanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter bangsanya. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis. Hal ini tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya. Artinya, walau amanat para pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan bangsa ini justru aspek fisik material. Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan / civic disposition (Budimansyah,2010) atau character.Furqon (2010:12-13), menulis dalam bukunya Pendidikan Karakter
membangun peradaban bangsa bahwa karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, reputasi; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan dari orang lain; watak, tabi’at, mempunyai kepribadian. Lebih lanjut menurut Furqon, seseorang berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa Indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan /termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Kaelan yang mengutip pendapat Notonagoro menyatakan bahwa “Secara historis. Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara” (Kaelan,2011:8). Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Dalam pengertian seperti ini nilai-nilai Pancasila merupakan das sollen bagi bangsa Indonesia, sehingga seluruh derivasi normatif dan praksis berbasis pada nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, adalah merupakan suatu cita-cita hukum (Rechtsidee), yang menguasai hukum dasar, baik hukum dasar tertulis maupun hukum dasar tidak tertulis. Sebagai cita-cita hukum Pancasila merupakan konstruksi pikir yang merupakan suatu keharusan untuk mengarahkan hukum dan perilaku masyarakat kepada cita-cita yang diinginkan masyarakat. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dapat dioperasionalkan seperti: setiap orang Indonesia seharusnya beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya. Kemudian mengamalkaan ajaran agama betul memberi manfaat bagi kepentingan orang lain/banyak. Sila Kemanusian yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling mengasihi, dan menyayangi satu sama lain hingga mewujudkan kondisi yang serasi selaras dalam masyarakat. Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesedian bekerjsasama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela berkorban, senantiasa sama berupaya menciptakan kerukunan, mencitai tanah air dengan cara mencintai karya bangsa sendiri, dan lain-lain. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. Sila itu diwujud ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak, dan seterusnya. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
NPM : 2311011115
Berdasarkan kutipan yang diberikan, analisisnya dapat diringkas sebagai berikut:
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara: Pancasila dianggap sebagai landasan filosofis bangsa dan negara Indonesia. Merupakan seperangkat nilai dan prinsip yang telah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia dan berakar pada nilai budaya dan agama bangsa Indonesia.
2. Revitalisasi Pancasila untuk Pembangunan Karakter: Revitalisasi Pancasila dipandang sebagai salah satu cara untuk membangun karakter bangsa Indonesia. Hal ini menyangkut penerapan Pancasila sebagai paradigma pembentukan karakter bangsa, baik untuk masa kini maupun masa depan. Tujuannya adalah untuk menginternalisasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia ke dalam perilaku dan tindakan individu dalam masyarakat.
3. Tantangan dalam Pembangunan Karakter: Terdapat tantangan dalam pembentukan karakter, seperti terkikisnya nilai-nilai etika dalam masyarakat, pengaruh penggambaran media yang negatif, dan ditinggalkannya etika oleh para pemimpin politik dan bisnis. Sifat kebebasan individualistis dalam peradaban modern juga dapat menyebabkan keterpisahan dari nilai-nilai kemasyarakatan dan berkembangnya gangguan psikologis.
4. Perspektif Sejarah dan Budaya : Pemahaman Pancasila dapat didekati dari perspektif sejarah dan budaya. Secara historis, Pancasila dipandang sebagai pandangan hidup yang sudah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia. Secara kultural, nilai dan prinsip Pancasila berakar pada nilai budaya dan agama masyarakat Indonesia.
Secara keseluruhan, analisis tersebut menyoroti pentingnya revitalisasi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan menjadikannya sebagai landasan pembentukan karakter. Hal ini juga mengakui adanya tantangan dan kebutuhan untuk mengatasinya guna membangun masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai inti Pancasila.
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila dianggap sebagai landasan filosofis bangsa dan negara Indonesia. Revitalisasi Pancasila dipandang sebagai salah satu cara untuk membangun karakter bangsa dan masyarakat Indonesia. Namun terdapat tantangan dalam pembentukan karakter, seperti terkikisnya nilai-nilai etika, pengaruh media yang negatif, dan ditinggalkannya etika oleh para pemimpin. Pemahaman Pancasila dapat didekati dari sudut pandang sejarah dan budaya. Secara keseluruhan, revitalisasi Pancasila dan pembentukan karakter sangat penting untuk membina masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai inti Pancasila.
NAMA: Uliya Armina Maulidani
NPM: 2351011013
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Membangun Karakter Bangsa Indonesia, sudah terfikirkan oleh para pendiri negara bahkan sebelum bangsa Indonesia merdeka. Karakter kebangsaan berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seorang yang melandasi sikap dan tindakannya. Nilai-nilai tersebut berasal dari nilai budaya, ajaran agama, dan filsafat. Filsafat yang diinginkan oleh pendiri negara adalah Pancasila, bagi bangsa Indonesia kini maupun untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia. Dalam konteks karakter bangsa maka terdapat kekuatan mental atau moral, yang ditunjukkan dengan kemampuan berperilaku yang berbasis dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di segala bidang.
Implementasi Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa, adalah dengan menjadikan Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap orang Indonesia sudah seharusnya beriman kepada tuhan, dan wujud perilakunya adalah menjalankan perintah agama masing-masing.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, dengan saling menghargai harkat dan martabat, dan kesamaan derajat di mata hukum.
3. Sila Persatuan Indonesia, dengan dihilangkannya diskriminasi antar golongan, dan semangat gotong royong.
4. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan menghargai orang lain, dan mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
Re: Forum Analisis Jurnal
NAMA: Uliya Armina Maulidani
NPM: 2351011013
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Membangun Karakter Bangsa Indonesia, sudah terfikirkan oleh para pendiri negara bahkan sebelum bangsa Indonesia merdeka. Karakter kebangsaan berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seorang yang melandasi sikap dan tindakannya. Nilai-nilai tersebut berasal dari nilai budaya, ajaran agama, dan filsafat. Filsafat yang diinginkan oleh pendiri negara adalah Pancasila, bagi bangsa Indonesia kini maupun untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia. Dalam konteks karakter bangsa maka terdapat kekuatan mental atau moral, yang ditunjukkan dengan kemampuan berperilaku yang berbasis dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di segala bidang.
Implementasi Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa, adalah dengan menjadikan Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap orang Indonesia sudah seharusnya beriman kepada tuhan, dan wujud perilakunya adalah menjalankan perintah agama masing-masing.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, dengan saling menghargai harkat dan martabat, dan kesamaan derajat di mata hukum.
3. Sila Persatuan Indonesia, dengan dihilangkannya diskriminasi antar golongan, dan semangat gotong royong.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permustawaratan/Perwakilan, menyelesaikan masalah dengan musyawarah
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan menghargai orang lain, dan mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
NPM : 2311011111
Membangun karakter bangsa Indonesia dimulai dengan diri sendiri terhadap kecintaan nya dengan tanah air, leluhur atau pahlawan-pahlawan, memiliki sifat nasionalisme, serta pendidikan atau wawasan tentang kebangsaan yang luas. Hal tersebut mampu membentuk karakter bangsa Indonesia. Serta menjadikan Pancasila sebagai landasan untuk membangun karakter bangsa. Dengan begitu, Pancasila sudah diterapkan makna nya dalam kehidupan sehingga terciptalah karakter bangsa yang baik.
NPM : 2311011121
Analisis Jurnal
"Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa"
Eric Fromm menyatakan bahwa perkembangan Eropa
perkembangan peradaban modern, yang berpangkal pada timbulnya kebebasan (freedom) yang terjadi pada level individu maupun masyarakat (Budimansyah,2010:14).
Kebebasan Individu dalam dimensi masyarakat mengakibatkan lepasnya ikatan- ikatan nilai dalam masyarakat atau kelompok.
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelumbangsa Indoensia merdeka. Bung Karno sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building).
Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge). kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan / civic disposition(Budimansyah,2010)
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa.
Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, herkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara" (Kaclan.2011:8).
Pancasila sebagai nillai-nila kemanusia yang dapat dirumuskan sebagai berikut(Sastraprateja, 1998:72);
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau
subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional 5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity)
Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi dalam karater setiap orang, secara outmatif membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan penyelenggara negara.
NPM: 2011011087
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
Terlalu banyak para pemimpin
atau tokoh politik, para profesional
dan bisnis telah meninggalkan etika, menghalalkan cara demi tujuan. Banyak fakta yang membuktikan
perilaku pemimpin kita yang
mengabaikan nilai dan etika disegala
bidang seperti: bidang politik para
politisi kita banyak yang
mengabaikan etika berpolitik, dalam
bidang ekonomi, sudah bukan
rahasia lagi para pebisnis
melanggar etika bisnis; dalam bidang
sosial sudah terlalu banyak para
tokoh, para remaja, bahkan awam
yang mengabaikan etika sosial, tidak
ada lagi sopan dan santun dalam
pergaulan sehari-hari, semua
dihitung pada keuntungan materi
semata. Kita sebagai penghuni bumi ini
seharusnya menjadi khalifah bumi
yang tugasnya mengelola dan
memelihara, namun terkadang justru manusia
yang menjadi penghancur rumah bumi kita
sendiri. Perilaku kebiasaan tersebut
berkontribusi terhadap degradasi atau
kerusakan lingkungan fisik dan
lenyapnya bentuk kehidupan yang
sangat berharga / bernilai.
Gejala di atas melahirkan
pertanyaan, bahwa Apakah gejala
perilaku masyarakat mengisyaratkan
nilai-nilai kehidupan yang menjadi
landasan moral etik sudah tidak ada.
Secara sosiologis, setiap masyarakat memiliki tata nilai mereka sendiri.
Secara kebangsaan, Indonesia masih
tetap berlandaskan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar falsafah
bangsa, sebagai way of life , namun
kenyataannya nilai-nilai Pancasila
belum mencerminkan karakter dan
perilaku kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa tidak sesuai antara
dass sollen dan dass sein antara
idealisnya dengan kenyataannya.
Dalam kontek revitalisasi
Pancasila, akan lebih efektif
jika terimplementasikan dalam
bentuk budaya perilaku masyarakat. Dengan demikian membangun
karakter bangsa berbasis falsafah
Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam
perilaku hidup dan kehidupan setiap
orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi
dalam karater setiap orang, secara
outmatif membudaya dalam perilaku
masyarakat bangsa, dan
penyelenggara negara.
NPM : 2311011003
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
Secara kebangsaan, Indonesia masih tetap berlandaskan bangsa, sebagai way of life , namun kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat dan berbangsa tidak sesuai antara dass sollen dan dass sein antara idealisnya dengan kenyataannya.
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum bangsa Indoensia merdeka.
Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building).
Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis. Hal ini tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya. Artinya, walau amanat para pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan bangsa ini justru aspek fisik material.
Pengertian dan Konsep Mem-bangun Karakter Bangsa.
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic
skill), dan watak kewarganegaraan /civic disposition atau character.
Kecakapan kewarga-negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual. Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan
tindakannya sehingga termini- festasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan kedua secara kultural.
Secara kultural
dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri
sebelum mendirikan negara”.
Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan.
Membangunan karakter merupakan pembangunan manusia, maka sustainable values merupakan
core dari pembangunan adalah Pancasila sebagai nillai-nila kemanusia yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Hormat menghormati
terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat
manusia sebagai pribadi atau
subyek yang tidak boleh
direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa
yang mengatasi segala
sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan
demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
(equlity) dan (equity)
bentuk budaya perilaku masyarakat. Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai-nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi dalam karater setiap orang, secara outmatif membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan penyelenggara negara.
Nama: Yogi Asrian Nugraha
NPM : 2311011119
"Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa"
jurnal ini membahas pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, ideologi nasional Indonesia, dalam berbagai aspek kehidupan. Di dalam nya menekankan perlunya nilai-nilai ini dihidupkan kembali melalui proses penyebaran yang serius dan penggunaan metode ilmiah yang tepat dan rasional, disini juga disinggung tentang etika dalam membimbing perilaku dalam politik, ekonomi, hukum, dan bidang lainnya. Nilai-nilai Pancasila harus dipelajari bersama dan terbuka agar dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.
Dan dari jurnal ini dapat disimpulkan bahwa realiasi atau penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam membangun karakter bangsa Indonesia. Masalah-masalah yang ada dalam masyarakat Indonesia saat ini, seperti degradasi lingkungan, penyalahgunaan narkoba, dan kerusakan moral, dapat dikaitkan dengan kurangnya pemahaman dan kepatuhan terhadap nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, upaya untuk menginternalisasi nilai-nilai ini harus berfokus pada persuasi dan penyebaran daripada doktrin.
Selain itu, jurnal ini juga menekankan perlunya membangun karakter bangsa melalui pendidikan dan pengembangan budaya. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai aspek kehidupan akan membantu membangun masyarakat yang lebih baik dan beretika di Indonesia.
Nama : RENO ALDI WIJAYA
NPM : 2351011021
Ada yg salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini, halmana gejala menunjukkan bahwa kita sebagai penghuni bumi ini seharusnya menjadi khalifah bumi yang tugasnya mengelola dan memelihara, namun justru manusia menjadi penghancur rumah bumi kita sendiri.
Perilaku kebiasaan tersebut berkontribusi terhadap degradasi atau kerusakan lingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang sangat berharga atau bernilai.Secara kebangsaan, Indonesia masih tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, namun kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat dan berbangsa tidak sesuai dengan kenyataannya.Permasalahan yang muncul adalah: Mengapa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia?
Bagaimana Nilai-nilai Pancasila dapat direvitalisasi agar dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkarakter?
Kebebasan Individu dalam dimensi masyarakat mengakibatkan lepasnya ikatan ikatan nilai dalam masyarakat atau kelompok.Gejala tersebut di atas sebenarnya dapat berpangkal pada kegagalan dalam proses pembangunan karakter banga.Semua tentang Karakter dan budaya sehingga kita memahami apa artinya menjadi manusia yang cakap memiliki karakter dalam/dan berpartisipasi dalam dan memberikan kontribusi untuk berbudaya.
Nama: Florence Irene Desvita Tampubolon
NPM: 2311011071
Analisis Jurnal berjudul "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa"
Dewasa ini banyak sekali generasi muda yang terpengaruh oleh arus globalisasi dan pergaulan yang mempengaruhi karakter mereka. Penyalahgunaan narkoba sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengontrolnya. Terlalu berpikir pendek, menjadi budak industri dunia maya, para remaja asik dengan dirinya sendiri dalam permainan games on line, pornografi dan lain sebagainya.
Sudah terlalu banyak para
tokoh, para remaja, bahkan awam
yang mengabaikan etika sosial, tidak
ada lagi sopan dan santun dalam
pergaulan sehari-hari, semua
dihitung pada keuntungan materi
semata. Gejala di atas melahirkan
pertanyaan, bahwa apakah gejala
perilaku masyarakat mengisyaratkan
nilai-nilai kehidupan yang menjadi
landasan moral etik sudah tidak ada.
Secara sosiologis, setiap masyarakat
memiliki tata nilai mereka sendiri.
Secara kebangsaan, Indonesia masih
tetap berlandaskan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar falsafah
bangsa, sebagai pedoman hidup, namun
kenyataannya nilai-nilai Pancasila
belum mencerminkan karakter dan
perilaku kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa.
- Membangun Karakter Bangsa Indonesia
- Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa
- Kecakapan kewarganegaraan berkenaan dengan
kecakapan intelektual, kecakapan
emosional dan kecakapan spiritual.
- Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
1. Secara historis
Pancasila adalah merupakan suatu
pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara
yuridis bangsa Indonesia membentuk
negara.
2. Secara kultural
Dasar-dasar Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara.
3. Secara yuridis
Pancasila adalah sebagai
sumber nilai dalam realisasi normatif
dan praksis dalam kehidupan
kenegaraan dan kebangsaan.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila
1. Sila Ketuhanan Yang Mahaesa, dapat dioperasionalkan seperti:
- Setiap orang Indonesia seharusnya beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa
- Menjalankan perintah ajaran agamanya masing
- Bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya
- Saling menghargai harkat dan martabat manusia
- Kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum
- Saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain
- Tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan
- Kesedian bekerjsasama untuk kepentingan bersama
- Bergotong royong, rela berkorban, senantiasa sama berupaya menciptakan kerukunan
- Mencintai tanah air dengan cara mencintai karya bangsa sendiri, dan lain-lain.
- Menyelesaikan masalah dengan musyawarah
- Demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak, dan seterusnya.
- Menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain
- Mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
NPM : 2351011027
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
•. Membangun karakteristik bangsa Indonesia.
membangun karakteristik bangsa Indonesia sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para "The Founding Father" jauh sebelum Indonesia merdeka. Bung Karno selalu menyampaikan pentingnya membangun karakteristik bangsa. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Tidak aneh kalau hasilnya banyak anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material dan individualistis. Hal ini juga tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional artinya walau amanat pada pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan justru aspek fisik material
•. Pengertian dan Konsep Mem-bangun Karakter Bangsa.
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu
1) pengetahuan kewarganegaraan
berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh warganegara mengenai negaranya.
2) kecakapan kewarganegaraan
berkenaan dengan kecakapan intelektual, emosional, dan spiritual.
3) dan watak kewarganegaraan
berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku warganegara.
Furqon (2010:12-13), menulis dalam buku Pendidikan Karakter membangun peradaban bangsa bahwa karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nam, reputasi; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan dari orang lain; watak, tabi’at, mempunyai kepribadian. Dalam konteks karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia di segala bidang.
•. Jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Jabaran Pancasila dan Implementasinya adalah suatu nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa, dan negara yang diupayakan agar tidak mengakibatkan perpecahan yang merugikan setiap orang bahkan dapat merugikan Negara. Dengan itu di dukung dengan sila Pancasila
1) yang pertama, ketuhanan yang Maha esa
2) kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab
3) tiga, persatuan Indonesia
4) empat, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5) lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
itulah yang akan membuat kita menjadi satu kesatuan yang tak akan bisa di pisahkan.
Re: Forum Analisis Jurnal
NPM : 2311011019
Dalam jurnal "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa" dijelaskan bahwa ada gejala yang menjadi peghancur negara kita sendiri yaitu berkontribusi terhadap degradasi atau kerusakan lingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang sangat berharga/bernilai. Sebagai dasar falsafah, pancasila merupakan suatu pilihan bangsa indonesia melalui the founding fathers bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum indonesia yaitu dalam Pembukaan uud 1945. Oleh karena itu, pancasila merupakan das sollen bagi bangsa indonesia, sehingga seluruh derivasi normatif dan praksis berbasis pada nilai-nilai pancasila.
NPM : 2311011061
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
Isi teks membahas tentang nilai nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa.
Membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia. Pancasila adalah suatu pandangan hidup bangsa, dalam membangun karakter bangsa akan lebih efektif jika Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat.
Bagaimana sila sila Pancasila bisa terlaksanakan? yaitu dengan menerapkannya dalam perilaku setiap hari.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa : menjalankan perintah ajaran agamanya masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya.
2. Sila Kemanusian yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia.
3. Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin leh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Diwujudkan dengan menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, tidak memaksakan kehendak.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
Tentunya masih banyak lagi contoh pada penerapan nilai sila sila pancasila yang bisa kita implementasilan dalam kehidupan berbangsa.
NPM : 2311011051
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
Banyak fakta yang membuktikan perilaku pemimpin kita yang mengabaikan nilai dan etika disegala bidang seperti: bidang politik para politisi kita banyak yang mengabaikan etika berpolitik, dalam bidang ekonomi, sudah bukan rahasia lagi para pembisnis melanggar etika bisnis; dalam bidang sosial sudah terlalu banyak para tokoh, para remaja, bahkan awam yang mengabaikan etika sosial, tidak ada lagi sopan dan santun dalam pergaulan sehari-hari, semua dihitung pada keuntungan materi semata.
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya. Simaklah bunyi syair lagu Indonesia Raya “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”. Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikaan melainkan ditindak lanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material.
Pengertian dan Konsep Mem- bangun Karakter Bangsa.
Furqon (2010:12-13), menulis dalam bukunya Pendidikan Karakter membangun peradaban bangsa bahwa karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nam, reputasi; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan dari orang lain; watak, tabi’at, mempunyai kepribadian. Lebih lanjut menurut Furqon, seseorang berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyaarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya (Furqon,2010).
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural.
NPM : 2311011123
dari jurnal yang berjudul “ Aktialisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Falsafah Negara dan Implementasinya dalam pembangunan karakter Bangsa” Jurnal tersebut membahas tentang pentingnya aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa.
Sutan Syahrir berpendapat bahwa nilai-nilai Pancasila harus direvitalisasi agar dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berkarakter.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa dapat dilakukan dengan memasukkan hasil nilai karakter Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, mengadakan kegiatan-kegiatan yang memperkuat nilai-nilai Pancasila, dan memperkuat peran keluarga dalam membentuk karakter bangsa.
Implementasi nilai-nilai Pancasila juga dapat dilakukan dengan memperkuat peran lembaga-lembaga sosial dalam membentuk karakter bangsa, seperti lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga pendidikan.
Implementasi nilai-nilai Pancasila juga dapat dilakukan dengan memperkuat peran pemerintah dalam membentuk karakter bangsa, seperti dengan menegakkan hukum dan memberikan sanksi bagi pelanggar nilai-nilai Pancasila.
Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, memperkuat peran keluarga, lembaga sosial, dan pemerintah dalam membentuk karakter bangsa.
NPM: 2311011021
Jurnal yang dianalisis adalah Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Pancasila merupakan suatu pilihan dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sendiri sebagai filsafat dasar dalam tertib hukum Indonesia dalam pembukaan UUD 1945. Dalam konteks revitalisasi Pancasila, akan lebih efektif jika terimplementasikan dalam bentuk budaya perilaku masyarakat. Membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai-nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap anggota masyarakat. Jika nilai telah terimplementasi karakter setiap orang, secara akan membudaya perilaku masyarakat bangsa, dan penyelenggara negara.
NPM: 2311011129
Analisis Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
Menurut pendapat saya setelah membaca jurnal di atas bahwa membangun karakter bangsa sudah digaungkan oleh Soekarno saat masa awal kemerdekaan, Membangun bangsa juga terdapat dalam lagu kebangsaan Indonesia. Maka dari itu betapa pentingnya membangun karakter bangsa Indonesia untuk pembangunan yang berkelanjutan.Tapi dalam implementasinya pendidikan Indonesia justru menitik beratkan pada aspek fisik material ini jelas-jelas melenceng dari amanat para pendiri bangsa yang mengedepankan pembangunan karakter bangsa.
Furqon (2010:12-13), menulis
dalam bukunya Pendidikan Karakter
membangun peradaban bangsa
bahwa karakter adalah kualitas
mental atau moral, kekuatan moral,
nam, reputasi; sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang
membedakan dari orang lain; watak,
tabi’at, mempunyai kepribadian.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara juga sebagai acuan dalam pembangunan karakter bangsa ini,Para pendiri juga menginginkan Pancasila sebagai dasar pemikiran filsafat dalam membangun masyarakat.
Mengimplementasikan Pancasila juga sebagai bentuk pembangunan karakter bangsa,tapi kenyataannya banyak sekali ditemukan kasus yang jelas jelas melenceng dari ajaran Pancasila. Sudah saatnya Pancasila dikembalikan ke fungsi awalnya sebagai dasar negara dalam membangun karakter bangsa.
Nilai-nilai Pancasila tersebut perlu
direvitalisasikan melalui proses
deseminasi secara serius dan
menggunakan strategi metode pendekatan
yang tepat dan rasional ilmiah, bukan
indoktrinasi.
Nama:Ayu Lestari
NPM:2311011069
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Perilaku kebiasaan masyarakat modern saat ini berkontribusi terhadap degradasi atau kerusakan lingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang sangat berharga / bernilai.Pasalnya Terlalu banyak anak muda yang menipu dan melanggar hukum tanpa penyesalan. Terlalu banyak media berita kita justru mengajarkan generasi muda menjadi pahlawan pahlawan maya yang dimplementasikan dalam perilaku kekerasan, pragmatis, berpikir pendek, sikat dulu urusan belakang, mereka menjadi budak industri dunia maya, sehingga para remaja asik dengan dirinya sendiri dalam permainan games on line, pornografi dan lain sebagainya. Hal ini membuat generasi muda pasif, reksioner negatif, dan tidak kreatif positif. Terlalu banyak para pemimpin atau tokoh politik, para profesional dan bisnis telah meninggalkan etika, menghalalkan cara demi tujuan.
Permasalahan yang muncul dalam tulisan ini adalah:
Mengapa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia?
Bagaimana Nilai-nilai Pancasila dapat direvitalisasi agar dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkarakter?
Jawabannya dengam cara sebagai berikut.
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum merdeka.Menyimak dari bunyi syair lagu Indonesia Raya “bangunlah jiwanya,bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”.Menyesuaikan dari lirik tersebut seharusnya aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Hal ini.tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya. Artinya, walau amanat para pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan bangsa ini justru aspek fisik material.
Pengertian dan Konsep Mem- bangun Karakter Bangsa
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal
tiga kompetensi yaitu:
pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan /civic disposition.
Dalam konteks karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat,Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terjewantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara Indonesia.
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa.
Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri.
NPM : 2351011023
Jurnal yang berjudul "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa" yaitu membahas tentang Membangun karakter ber- bangsa Indonesia.
Bangsa ini mulai membangun jiwa maupun karakternya namun pembangunannya menitik beratkan pada aspek fisik maupun material, maka zaman sekarang bangsanya berorientasi pada individualistik.
Pancasila juga menjadi sebagai sistem Filsafat asas kerohanian bangsa yang dijadikan basis dan inti dalam pembangunan karakter bangsa yang sinergi dan berkelanjutan. Membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan leluhur Indonesia ke dalam jiwa setiap warga negara sehingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam perilaku bagi pribadi masing- masing dan bagi kehidupan bersama ber-masyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa, yaitu berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan yang biasa dikenal dengan tiga kompetensi yaitu,
• Dan Watak Kewarganegaraan
Mencari jabatan Pancasila dan impelemntasinya dengan cara,
• Historis : pandangan hidup bangsa yang nilainya sudah ada
• Secara Kultural : nilai pancasila yang berakar kebudaya dan relegius yang dimiliki oleh bangsa sebelum mendirikan negara
Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan masyarakat-masyarakat Indonesia. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi dalam karakter setiap orang, secara otomatis maka dapat membudaya dalam ber-perilaku di masyarakat dan dalam penyelenggaraan negara.
NPM : 2311011025
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Jurnal ini membahas tentang pentingnya membangun karakter bangsa Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara. Jurnal ini mengidentifikasi masalah yang ada dalam masyarakat Indonesia, seperti degradasi lingkungan, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan perilaku tidak etis, yang disebabkan oleh kurangnya pengembangan karakter dan budaya. Jurnal ini juga membahas pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam membentuk karakter bangsa melalui budaya perilaku masyarakat. Secara keseluruhan, jurnal ini menunjukkan bahwa membangun karakter bangsa Indonesia berbasis Pancasila adalah langkah penting dalam mengatasi masalah yang ada dalam masyarakat serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Nama: Harun Al Rasyid
NPM: 2351011035
Analisis Jurnal "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa"
Saat ini banyak sekali generasi muda yang terpengaruh oleh
arus globalisasi dan pergaulan yang mempengaruhi karakter mereka.
Penyalahgunaan narkoba sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan
masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengontrolnya. Menjadi budak industri dunia maya, para remaja asik dengan dirinya
sendiri dalam permainan games, pornografi dan lain sebagainya. Sebagai bangsa
yang mengedepankan moral dan budi pekerti yang luhur, hal ini tentu akan
merusak bangsa.
Bila kita melihat pada saat dulu ketika zaman soekarno, beliau sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa. Ketika lagu Indonesia raya diciptakan oleh WR Supratman. Beliau menyatakan bahwa syair lagu Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikan melainkan ditindaklanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun jiwa atau karakter bangsanya.
Oleh karena Masyarakat harus mempunyai kecakapan intelektual, emosional dan juga spiritual, sehingga warga negara mampu kenal dengan bangsanya, bisa mempratekkan nilai-nilai yang sudah di implementasikan sebelum masa kemerdekaan.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.
1. Secara historis
Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara.
2. Secara kultural
Dasar-dasar Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara.
3. Secara yuridis
Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan.
Selain itu pengamalan pancasila dalam masing-masing butir banyak yang bisa diterapkan, dari mulai sila pertama hingga sila kelima.
NPM : 2311011065
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Menjabarkan Pancasila ke dalam
implementasinya untuk membangun
karakter bangsa adalah bagian upaya
merevitalisasi Pancasila ke dalam
bentuk fungsional dalam membentuk
karakter bangsa Indonesia. Dengan
kata lain menjadikan Pancasila
sebagai paradigma karakter bangsa.
Keberadaan Pancasila dapat dilihat
dari dua sudut, pertama secara hitoris
dan secara kultural. Kaelan yang
mengutip pendapat Notonagoro
menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu
pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara
yuridis bangsa Indonesia membentuk
negara. Bangsa Indonesia secara
historis ditakdirkan oleh Tuhan
YME, berkembang melalui suatu
proses dan menemukan bentuknya
sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Secara kultural
dasar-dasar pemikiran tentang
Pancasila dan nilai-nilai Pancasila
berakar pada nilai-nilai kebudayaan
dan nilai-nilai religius yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sendiri
sebelum mendirikan negara.
NPM : 2351011037
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
Poin ke-1 :
Bung Karno sangat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building). Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya.
Poin ke-2:
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal tiga kompetensi yaitu: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan /civic disposition(Budimansyah,2010)atau character. Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual. Sedang watak kewarganegaraan atau karakter kewarganegaraan/ bangsa berkenaan dengan nilai-nilai unik yang terinternalisasi dan terintegrasi dalam diri seseorang yang melandasi dan mengarahkan sikap dan tindakannya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seseorang warganegara. Nilai-nilai unik tersebut dari berasal dari nilai budaya, ajaran agama, atau dasar filsafat yang dimiliki dan disepakati oleh bangsa tersebut.
Poin ke-3:
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Kaelan yang mengutip pendapat Notonagoro menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara". Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Secara kultural "dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara” (Kaelan,2011:8).
Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan.
Nama : Dieva Arshita Novelia Fitri Mashuri
NPM : 2361011001
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Secara sosiologis, setiap masyarakat memiliki tata nilai mereka sendiri. Secara kebangsaan, Indonesia masih tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa, sebagai way of life , namun kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat dan berbangsa tidak sesuai antara dass sollen dan dass sein antara idealisnya dengan kenyataannya.
Membangun karakter bangsa
sebenarnya sudah terpikirkan oleh
bangsa Indonesia melalui para the
founding father nya jauh sebelum bangsa Indoensia merdeka. Awal rintisan membangun bangsa
Indonesia sebelum sumpah pemuda
28 Oktober 1928 dalam lagu
kebangsaan hasil gubahan WR
Supratman Indonesia raya
menyatakan bahwa Indonesia Raya
dapat dibangun melalui membangun
jiwanya.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia harus dilakukan secara terbuka namun berada dalam koridor staatsside yang digagas oleh para pendiri negara yang menginginkan Dasar falsafah Pancasila sebagai dasar pemikiran filsafati dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara Indonesia baik untuk kekinian maupun untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia. Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara. Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945.
NPM : 2351011003
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa Sutan Syahrir Zabda Dosen PPKN-FKIP UMS
Secara kebangsaan, Indonesia masih tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa, sebagai way of life , namun kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat dan berbangsa tidak sesuai antara dass sollen dan dass sein antara idealisnya dengan kenyataannya.
Persoalannya adalah, bagaimana wujud kongrit nilai-moral Pancasila tersebut yang secara universal dapat dilaksanakan. Lima Sila dari Pancasila diderivasikan ke dalam bentuk nilai operasional yang secara aplikatif dapat dilaksanakan. Dulu di zaman orba, ada eka persetya pancasikarsa pernah dirinci menjadi tiga puluh enam butir; bahkan juga pernah dirinci menjadi 45 butir
Menurut saya, Pancasila sebagai landasan moral dan nilai-nilai dasar bagi bangsa Indonesia dianggap memiliki potensi untuk menjadi prinsip yang dapat dijalankan secara universal. Bagaimana nilai-nilai ini dapat dijalankan secara universal adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Prinsip ini mengajarkan toleransi terhadap beragam keyakinan agama. Hal ini relevan di seluruh dunia di mana beragam agama dan keyakinan berdampingan. Prinsip ini mengingatkan kita untuk menghormati kebebasan beragama orang lain.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai-nilai seperti hak asasi manusia, keadilan, dan etika merupakan prinsip-prinsip universal yang dapat diterapkan di semua negara. Semua masyarakat di dunia dapat berusaha untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan beradab.
3. Persatuan: Meskipun Pancasila mencerminkan konteks Indonesia, nilai persatuan, kesatuan, dan solidaritas dapat diaplikasikan di banyak negara yang menghadapi keragaman etnis, agama, atau budaya.
4. Kerakyatan: Demokrasi adalah prinsip universal yang diadopsi oleh banyak negara di seluruh dunia. Prinsip ini menekankan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan, yang penting untuk memastikan representasi yang adil.
5. Keadilan Sosial: Upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi adalah tantangan global. Prinsip ini relevan dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih adil di semua negara.
Namun, perlu diingat bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila atau prinsip-prinsip moral lainnya dapat bervariasi berdasarkan konteks budaya, sejarah, dan politik setiap negara. Universalitas nilai-nilai moral sering kali menjadi tujuan ideal, dan tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam konteks masyarakat yang berbeda.
NPM : 2311011082
Dari jurnal "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa” dapat disimpulkan bahwa perlu adanya pendidikan karakter untuk membangun peradaban bangsa. Karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, ham, reputasi; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan dari orang lain; watak, tabi’at, mempunyai kepribadian (Furqon (2010:12-13))
Adapun kita dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Mahaesa, dapat dioperasionalkan seperti: setiap orang Indonesia seharusnya beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa, yang wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya. Kemudian mengamalkaan ajaran agama betul memberi manfaat baagi kepentingan orang lain/banyak.
2. Sila Kemanusian yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling mengasihi, dan menyayangi satu sama lain hingga mewujudkan kondisi yang serasi selaras dalam masyarakat.
3. Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesedian bekerjsasama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela berkorban, senantiasa sama berupaya menciptakan kerukunan, mencitai tanah air dengan cara mencintai karya bangsa sendiri, dan lain-lain.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin leh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila itu diwujud ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak, dan seterusnya.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
1. Identifikasi Masalah: Jurnal mengidentifikasi berbagai masalah dalam masyarakat Indonesia, termasuk degradasi moral, penggunaan narkoba, kekerasan remaja, dan hilangnya nilai-nilai tradisional. Ini mencerminkan keprihatinan penulis terhadap kondisi sosial saat itu.
2. Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara: Penulis menekankan bahwa Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia. Ini adalah landasan nilai yang harus diinternalisasi oleh masyarakat.
3. Membangun Karakter Bangsa: Penulis menyoroti pentingnya membangun karakter bangsa melalui pembentukan nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila. Ini termasuk nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, dan toleransi.
4. Implementasi Nilai Pancasila: Jurnal menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan dalam budaya perilaku masyarakat. Ini mencakup aspek-aspek seperti kejujuran dalam politik, ekonomi, dan hukum.
5. Proses Revitalisasi: Penulis mencatat bahwa revitalisasi nilai Pancasila harus dilakukan melalui proses deseminasi yang serius dan rasional. Pendekatan harus persuasif dan edukatif daripada indoktrinasi.
6. Rumusan Operasional: Jurnal mengusulkan bahwa nilai-nilai Pancasila perlu dirinci lebih rinci dalam bentuk pedoman perilaku yang praktis dan manusiawi, yang sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.
7. Etika dalam Berbagai Bidang: Jurnal menekankan pentingnya etika dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk politik, ekonomi, hukum, dan pertahanan keamanan. Etika dianggap sebagai pondasi integritas dan kepercayaan masyarakat.
Secara keseluruhan, Jurnal ini menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membentuk karakter bangsa Indonesia dan menanggapi berbagai tantangan sosial yang dihadapi. Revitalisasi nilai-nilai ini dilihat sebagai langkah kunci dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih bermoral.
Nama : Mario Andala Putra
NPM : 2311011107
Permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini adalah;
1) mengapa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dipahami dan dipraktikkan dalam masyarakat Indonesia,
2) bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat direvitalisasi agar dapat terinternalisasi secara khas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Berdasarkan tinjauan mendalam dari beberapa teori, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) budi pekerti tentatif merupakan permasalahan utama belum terlaksananya nilai-nilai Pancasila pada sebagian besar masyarakat Indonesia.
2) Nilai-nilai Pancasila harus direvitalisasi melalui proses sosialisasi yang serius dengan strategi yang tepat dan ilmiah, bukan doktrin. Setiap upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila harus menggunakan pendekatan persuasif.
NPM : 2311011029
Analisis jurnal "Aktualisasi nilai nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa."
Aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa adalah hal yang sangat penting. Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang terdiri dari lima sila atau prinsip dasar yang membentuk landasan dasar bagi negara dan masyarakat Indonesia. Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam konteks krisis peradaban di atas lebih karena bangsa Indonesia sudah atau sedang mengalami krisis atau degradasi karakter bangsa oleh karena itu kita perlu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa dalam beberapa aspek yaitu:
1. Membangun karakter bangsa Indonesia
2. Mencari jabaran Pancasila dan mengimplementasinya dalam kehidupan sehari hari
3. Keberagaman dan toleransi
4. Keadilan sosial
5. Penegak hukum
Aktualisasi nilai-nilai Pancasila memerlukan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini diterapkan dan diperkuat dalam pembangunan karakter bangsa.
Nama : Nabela Agista Josi
NPM : 2311011125
Dalam jurnal menyatakan bahwa, Kaelan yang mengutip pendapat Notonagoro menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai-nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati dirinya sendiri. Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara” (Kaelan,2011:8).
Menurut saya, kalimat tersebut menggambarkan bahwa sebelum negara terbentuk, nilai-nilai yang mendasari Pancasila telah hadir dan terwujud dalam pola pikir masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila tidak hanya produk hukum belaka, melainkan juga mencerminkan nilai-nilai yang telah melekat dalam jiwa dan sejarah bangsa.
Pancasila diakui sebagai suatu sistem nilai yang mendalam yang tidak hanya lahir dari proses hukum saja, tetapi juga muncul dari kebijaksanaan yang bersumber pada keyakinan dan nilai-nilai yang diakui secara kultural dan spiritual. Pandangan ini menghargai bahwa bangsa Indonesia memiliki akar yang kuat dalam keyakinan akan takdir yang diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.
NPM : 2351011015
Eric Fromm menyatakan bahwa
perkembangan Eropa sebagai perkembangan peradaban modern,
yang berpangkal pada timbulnya
kebebasan (freedom) yang terjadi pada level individu maupun masyarakat (Budimansyah,2010:14).From menyatakan lepasnya individu dengan nilai-nilai kemasyarakatannya berakibat pada munculnya pribadi anggota masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan seperti: kegelisaan (anxiety), perasaan kesendirian (aloneness). Perasaan tercabut dari akar kemasyarakat,berkembangnya perasaan saling curiga, negative prejudice dengan orang lain atau kelompok lain yang berujung pada saling permusuhan (hostility) Gejala tersebut di atas sebenarnya dapat berpangkal pada kegagalan dalam proses pembangunan karakter bangsa.
Dalam hal ini Pendidikan karakter sangat amat penting untuk membantu generasi muda yang lebih maju. Selaras dengan pendidikan karakter di Indonesia nilai nilai Pancasila juga harus ditetapkan, karena di dalam nilai-nilai tersebut mengandung pedoman dalam beretika berpolitik, berbisnis, bersosial, dan moral. Di Indonesia sendiri nilai-nilai Pancasila sudah diterapkan sejak zaman dahulu namun nyatanya penerapan nilai-nilai tersebut belum terbukti, tidak semua individu dapat memiliki dan menerapkan nilai-nilai Pancasila tersebut.
Hal ini juga dapat disebabkan oleh faktor global, dikarenakan generasi muda sekarang ini banyak sekali menerima dan membaca informasi dengan mudah dan cepat melalui media sosial. Namun sayang nya informasi tersebut tidak semua nya benar, sebagian ada yang belum terbukti ke benarannya. Akibatnya ada beberapa orang yang langsung mempercayai informasi tersebut tanpa menelusuri fakta yang ada dan berujung salah jalan. hal ini diperkuat dengan pendapat Eric Fromm
"perkembangan Eropa sebagai
perkembangan peradaban modern,
yang berpangkal pada timbulnya kebebasan (freedom) yang terjadi pada level individu maupun masyarakat". Sehingga menimbulkan lepasnya individu dengan nilai-nilai kemasyarakatannya berakibat pada munculnya pribadi anggota masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan seperti:
kegelisaan (anxiety), perasaan
kesendirian (aloneness). Perasaan
tercabut dari akar kemasyarakat,
berkembangnya perasaan saling
curiga, negative prejudice
dengan orang lain atau kelompok lain yang berujung pada saling permusuhan (hostility) Gejala tersebut di atas sebenarnya dapat berpangkal pada kegagalan dalam proses
pembangunan karakter bangsa.
karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, dan oleh karsa, serta olah raga yang mengandung nilai, kemampuan,
kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan (Dasim).
Furqon (2010:12-13), menulis
dalam bukunya Pendidikan Karakter
membangun peradaban bangsa
bahwa karakter adalah kualitas
mental atau moral, kekuatan moral,
nam, reputasi; sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang
membedakan dari orang lain; watak,
tabi’at, mempunyai kepribadian.
Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter sangat amat penting untuk membentuk suatu individu yang berfikir secara logis dengan menggunakan fakta serta tak lupa dengan menaati moral dan norma-norma yang ada, dengan begitu jika pendidikan karakter ini dapat diterapkan oleh semua individu generasi muda Indonesia, maka dapat dipastikan bahwa Indonesia akan segera menjadi negara maju dan bersaing dalam dunia global. seseorang berkarakter jika telah
berhasil menyerap nilai dan
keyakinan yang dikehendaki
masyarakat serta digunakan sebagai
kekuatan moral dalam hidupnya
(Furqon,2010).
NPM: 2311011135
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Menjabarkan Pancasila ke dalam
implementasinya untuk membangun
karakter bangsa adalah bagian upaya
merevitalisasi Pancasila ke dalam
bentuk fungsional dalam membentuk
karakter bangsa Indonesia. Sebagai dasar falsafah,
Pancasila yang merupakan suatu
pilihan bangsa Indonesia melalui The
Founding Fathers adalah core
philosophy bangsa Indonesia. Maka Pancasila sebagai dasar negara
yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, adalah merupakan suatu
cita-cita hukum (Rechtsidee), yang
menguasai hukum dasar, baik hukum
dasar tertulis maupun hukum dasar
tidak tertulis.
Sebagai cita-cita hukum Pancasila merupakan
konstruksi pikir yang merupakan
suatu keharusan untuk mengarahkan
hukum dan perilaku masyarakat
kepada cita-cita yang diinginkan
masyarakat. Membangun karakter
merupakan pembangunan manusia,,
maka sustainable values merupakan
core dari pembangunan adalah
Pancasila sebagai nillai-nilaii
kemanusia yang dapat dirumuskan
sebagai
berikut(Sastraprateja,1998:72):
1. Hormat menghormati
terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat
manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh
direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa
yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity).
Dalam implementasinya, pedoman
tersebut harus bersifat penuntun
perilaku bukan perilaku paksaan,
harus bersifat manusia, sesuai
dengan kodrat manusia, serta selaras
dalam implementasi manusia sebagai
individu dan masyarakat.
Npm : 2311011081
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Didunia yang modern ini banyak manusia yang menjadi penghancur rumah bumi kita sendiri. Perilaku kebiasaan tersebut berkontribusi terhadap degradasi atau kerusakan lingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang sangat berharga / bernilai. Untuk memperbaiki hal tersebut dimulai dari diri sendiri yaitu karakter.
Para pendiri bangsa Indonesia sudah memikirkan hal ini jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya. Simaklah bunyi syair lagu Indonesia Raya “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”. Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikaan melainkan ditindak lanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai nilai-nilai kemanusiaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut(Sastraprateja,1998:72):
1. Hormat, menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme.
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional.
5. Keadilan sosial persamaan(equlity) dan (equity).
Dengan demikian nilai nilai pancasila dapat membentuk karakter bangsa dengan mengimplementasikan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari.
NPM : 2311011043
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai
negaranya.
Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat saat ini salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba yang telah merajalela dimasyarakat sampai ada yang menjual tubuh mereka sebagai imbalan dari narkoba disisi lain orang tua sudah kehilangan kontrol terhadap anaknya. Terlalu banyak bayi yang lahir dari pergaulan bebas dan terlalu banyak media berita yang memplemasikan dalam prilaku kekerasan, prakmatis dan berpikir pendek
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sikap-sikap dari masyarakat Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
Dan diiringi dengan pengimplementasian nilai dasar Pancasila yaitu
1. Ketuhanan
2. Kemanusiaan.
3. Persatuan.
4. Kerakyatan.
5. Keadilan
NPM : 2311011067
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Permasalahan yang muncul dalam
tulisan ini adalah:
Mengapa nilai-nilai Pancasila
belum sepenuhnya dapat diamalkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia?
Bagaimana Nilai-nilai Pancasila
dapat direvitalisasi agar dapat
diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang berkarakter?
Membangun karakter bangsa
sebenarnya sudah terpikirkan oleh
bangsa Indonesia melalui para the
founding father nya jauh sebelum bangsa Indoensia merdeka. Berkenaan dengan tema atau topik di atas, sudah barang tentu
sasaran pembahasan di sini adalah
Pancasila sebagai dasar falsafah
bangsa dan negara Indonesia sebagai
acuan yang akan direvitalisasi untuk
membangun karakter bangsa.Mengingat pembangunan karakter harus bersifat berlanjut terus menerus (sustainable), maka nilai yang dijadikan paradigma karakter
haruslah nilai (values) yang bersifat berlanjut. Membangunan karakter merupakan pembangunan manusia, maka sustainable values merupakan core dari pembangunan adalah Pancasila sebagai nillai-nilai kemanusiaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut(Sastraprateja,1998:72):
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
(equlity) dan (equity)
Dalam kontek revitalisasi Pancasila tersebut, akan lebih efektif jika terimplementasikan dalam bentuk budaya perilaku masyarakat. Dengann demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah
Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi dalam karater setiap orang, secara outmatif membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan penyelenggara negara.
Nama : Dea Permata Sari
Npm : 2311011131
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Falsafah negara dan implementasinya dalam pembangunan Karakter bangsa.
Pengertian dan konsep membangun karakter bangsa:
Pendidikan kewarganegaraan dikenal 3 kompetensi yaitu:
• pengetahuan kewarganegaraan ( civic knowledge)
• kecakapan kewarganegaraan ( civic skill)
• watak kenegaraan ( civic disposition)
Karakter adalah kualitas mental atau koral, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan dengan orang lain. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa Indonesia kedalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia. Sehingga nilai-nilai tersebut ter manifestasi dalam perilaku bagi pribadi masing-masing dan bagi kehidupan.
Mengingat pembangunan karakter harus bersifat berlanjut terus menerus ( sustainable) maka nilai yang dijadikan paradigma karakter haruslah nilai ( values) yang bersifat berlanjut. Membangun karakter merupakan pembangunan manusia. Maka sustainable values merupakan core dari pembangunan. Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah pancasila adalah menjadikan nilai nilai pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat.
NPM: 2351011029
Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia sebagai acuan yang akan direvitalisasi untuk membangun karakter bangsa. Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia harus dilakukan secara terbuka namun berada dalam koridor staatsside yang digagas oleh para pendiri negara yang menginginkan Dasar falsafah Pancasila sebagai dasar pemikiran filsafati dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara Indonesia baik untuk kekinian maupun untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa.
Keberadaan Pancasila dapat dilihat
dari dua sudut, pertama secara sejarah dan secara kultural.
Pancasila sebagai nllai-nilai
kemanusian yang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Hormat menghormati keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak boleh direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa
yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan
demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan
(equlity) dan (equity)
RIA MARSANDA MEIRISA
NPM: 2351011009
"Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Falsafah Negara dan Implementasinya dalam Pembangunan Karakter Bangsa"
Pada jurnal ini dijelaskan tentang Membangun Karakter Bangsa Indonesia. Awal pembangunan karakter bangsa telah ada sejak sebelum kemerdekaan, tetapi perhatian pada karakter kemudian berganti pada aspek fisik material. Terdapat peran penting Pancasila dalam membentuk karakter bangsa, dan revitalisasi Pancasila sebagai dasar falsafah negara perlu dilakukan secara terbuka. Kemudian jurnal tersebut menjelaskan tentang Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa. Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia sebagai acuan yang akan direvitalisasi untuk membangun karakter bangsa dalam implementasinya bagi pembentukan karakter bangsa yaitu sebagai pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan/civic disposition atau character. Pengetahuan
kewarganegaraan berkenaan dengan
apa yang seharusnya diketahui oleh
seorang warganegara mengenai
negaranya seperti kehidupan politik,undang-undang kewarganegaraan,
pemerintahan, konstitusi dan
seterusnya. Kecakapan kewarganegaraan berkenaan dengan
kecakapan intelektual, kecakapan
emosional dan kecakapan spiritual.Sedang watak kewarganegaraan atau
karakter kewarganegaraan/bangsa
berkenaan dengan nilai-nilai unik
yang terinternalisasi dan terintegrasi
dalam diri seseorang yang melandasi
dan mengarahkan sikap dan
tindakannya sehingga
terminifestasikan dalam perilaku seseorang
warga negara. Nilai-nilai unik
tersebut berasal dari nilai
budaya, ajaran agama, atau dasar
filsafat yang dimiliki dan disepakati
oleh bangsa tersebut. Kemudian menjelaskan tentan Memcari Jabaran Pancasila dan Implementasinya.Menjabarkan Pancasila ke dalam
implementasinya untuk membangun
karakter bangsa adalah bagian upaya
merevitalisasi Pancasila ke dalam
bentuk fungsional dalam membentuk
karakter bangsa Indonesia. Dengan
kata lain menjadikan Pancasila
sebagai paradigma karakter bangsa.
Keberadaan Pancasila dapat dilihat
dari dua sudut, pertama secara hitoris
dan secara kultural. Nilai-nilai Pancasila sebelum
terbentuknya negara dan bangsa
Indonesia pada dasarnya terdapat
secara sporadis dan fragmentaris
dalam kebudayaan bangsa yang
tersebar di seluruh kepaulauan
nusantara baik pada abad kedua
puluh maupun sebelumnya, di mana
masyarakat Indonesia telah
mendapatkan kesempatan untuk
berkomunikasi dan berakulturasi
dengan kebudayaan lain. Sebagai dasar falsafah,
Pancasila yang merupakan suatu
pilihan bangsa Indonesia melalui The
Founding Fathers adalah core
philosophy bangsa Indonesia, bahwa
dalam hidup kenegaraan dan
kebangsaan Pancasila sebagai dasar
filsafat negara yang secara yuridis
tercantum dalam tertib hukum
Indonesia, yaitu dalam Pembukaan
UUD 1945. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila adalah sebagai
sumber nilai dalam realisasi normatif
dan praksis dalam kehidupan
kenegaraan dan kebangsaan.
NPM : 2051011017
Analisis Jurnal yang berjudul “ Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa”
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah terpikirkan oleh bangsa Indonesia melalui para the founding father nya jauh sebelum bangsa Indoensia merdeka. Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building). Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya.
Mencari Jabaran Pancasila dan Implementasinya
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural. Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara.
Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilai- nilai Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Dalam pengertian seperti ini nilai-nilai Pancasila merupakan das sollen bagi bangsa Indonesia, sehingga seluruh derivasi normatif dan praksis berbasis pada nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat. Jika nilai Pancasila telah terimplementasi dalam karater setiap orang, secara outmatif membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan penyelenggara negara.
Nama : Naufal Fadhil Ramadhan
NPM : 23111011117
Jurnal ini membahas tentang aktualisasi nilai nilai pancasila sebagai dasar falsafah negara. Secara kebangsaan, Indonesia masih tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafat namun kenyataannya nilai-nilai Pancasila belum mencerminkan karakter dan perilaku kehidupan bermasyarakat. Banyak fakta yang membuktikan perilaku pemimpin kita yang mengabaikan nilai dan etika disegala bidang seperti bidang politik para politisi kita banyak yang mengabaikan etika berpolitik dalam bidang ekonomi, sudah bukan rahasia lagi para pembisnis melanggar etika bisnis, dalam bidang sosial sudah terlalu banyak para tokoh, para remaja, bahkan awam yang mengabaikan etika sosial, tidak ada lagi sopan dan santun dalam pergaulan sehari-hari. Untuk mengatasi masalah tersebut kita harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita harus berpegang teguh dengan prinsip-prinsip dari Pancasila.
NPM:2351011011
Implementasi Nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah negara dalam pembentukan karakter bangsa
-Pancasila sebagai falsafah negara
Pancasila sesuai dengan bhineka tunggal ika tanpa stak pada satu prinsip karna memandang setiap suku dan latar belakang sehingga merata di setiap tingkatannya
-Implementasi Nilai-nilaii Pancasila dalam pembentukan karakter bangsa
Sesuai dengan isi pencasila dan budaya serta cita" bangsa dalam pembentukan karakter yang pancasilais
-Tantangan dalam implementasi
Tantangan dalam menyatukan satu tujuan yang sama dengan latar belakang yang berbeda" dalam lingkup sosial, budaya,dan pemerintahan
Nama : Syafa Az-zahra Amin
Npm : 2351011020
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa
jurnal ini membahas pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, ideologi nasional Indonesia, dalam berbagai aspek kehidupan. Di dalam nya menekankan perlunya dihidupkan kembali nilai nilai melalui proses penyebaran yang serius dan penggunaan metode ilmiah yang tepat dan rasional. Disini juga disinggung tentang etika dalam membimbing perilaku dalam politik, ekonomi, hukum, dan bidang lainnya. Nilai Pancasila harus dipelajari bersama dan terbuka agar dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.
- Pembangunan karakter bangsa
- Membangun Karakter Bangsa Indonesia
- Pengertian dan Konsep Mem- bangun
- Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya
Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945.
NPM : 23111011133
Menganalisis jurnal “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa”
Bangsa Indonesia sudah kehilangan karakter dan jiwanya. Karena bangsa Indonesia saat ini mengedepankan aspek fisik dan material. Dengan adanya spekulasi-spekulasi baru yang muncul karena terpengaruh perkembangan teknologi.
Berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dikenal dengan tiga kompetensi yaitu pengetahuan kewarganegaraan(civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan(civic skill) dan watak kewarganegaraan(civic disposition). Dari sini dapat kita simpul kan, bahwa dari pendidkan kewarganegaraan kita bisa mendapatkan 3 aspek yang sangat berguna. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus lebih peduli lagi dengan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Bahkan furqon menuliskan dalam bukunya bahwa pendidikan karakter membangun peradaban bangsa bahwa karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral dan reputasi;
Dan dari jurnal ini dapat kita pahami bahwa menerapkan nilai-nilai pancasila merupakan upaya revitalisasi pancasila. Jika dalam lingkungan kampus, hal yang dapat kita lakukan adalah menaati peraturan kampus, mengikuti setiap pembelajaran/mata kuliah yang telah ditentukan. Mengerjakan tugas dengan baik dan benar.
Nama : Abdur Rahman Hammaam Faiz
NPM : 2311011099
Berdasarkan jurnal yang disediakan sebagai bahan pembelajaran dengan judul jurnal "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa"
Analisis yang saya dapatkan sebagai berikut:
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
(nation character building). Awal rintisan membangun bangsa Indonesia sebelum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam lagu kebangsaan hasil gubahan WR Supratman Indonesia raya menyatakan bahwa Indonesia Raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya.
Implementasi Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa
adalah dengan menjadikan Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat.
• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap orang Indonesia sudah seharusnya beriman kepada tuhan, dan wujud perilakunya adalah menjalankan perintah agama masing-masing.
• Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, dengan saling menghargai harkat dan martabat, dan kesamaan derajat di mata hukum.
• Sila Persatuan Indonesia, dengan dihilangkannya diskriminasi antar golongan, dan semangat gotong royong.
• Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menyelesaikan masalah dengan musyawarah
• Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan menghargai orang lain, dan mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
Nama : Bulan Mangestuty Wijaya
NPM :2351011025
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Kehidupan masyarakat modern ini seperti ada yang salah, kita sebagai penghuni bumi ini seharusnya menjadi khalifah yang memiliki tugas untuk memilihara dan mengelola bumi ini dengan baik. Namun yang terjadi malah sebaliknya,kita merusak bumi kita dengan kebiasaan yang tidak baik seperti merusak lingkungan fisk dan sekarang ini kehidupan yang berharga dan bernilai mulai lenyap. Banyak perilaku yang menyimpang saat ini seperti penggunaan narkoba, seks bebas, dll.Bahkan media berita saat ini justru mengajar kan generasi muda untuk menjadi pahlawan maya yang diimplementasikan dalam perilaku kekerasan, pragmatis, ponografi, budak industri dunia maya, dan sebagainya. Bukan hanya masyarakat biasa atau para remaja saja, namun para pemimpin atau tokoh politik, para profesional, dan bisnis yang meninggalkan etika dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka masing-masing.
Hal hal yang menyimpang tersebut menjadi pertanyaan bahwa Apakah hal hal yang menyimpang tersebut mengisyaratkan nilai-nilai kehidupan yang menjadi landasan moral etik sudah tidak ada.Secara Indonesia masih memiliki pancasila sebagai dasar falsafah bangsa, sebagi way of life. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Menurut Hutcheon semua bermuara pada soalkarakter, dan bagaimana karakter yang terbentuk, dan masalah budaya, dan bagaimana budaya terbentuk. Semua tentang karakter dan budaya. Sehingga dapat kita fikirkan bahwa persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam kontek krisis peradaban di atas lebih karena bangsa Indonesia sudah atau sedang mengalami krisis atau degradasi karakter bangsa.
Membangun Karakter Bangsa Idonesia
Sebenarnya membangun karakter bangsa kita sudah difikir kan oleh the foundung father. Bung karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building). Namun yang terjadi saat ini pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Sehingga tidak heran jika yang terbentuk adalah anak anak yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis.
Pengertian dan Konsep Mem- bangun Karakter Bangsa
Menurut Furqon (2010:12-13), menulis dalam bukunya Pendidikan Karakter membangun peradaban bangsa bahwa karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nam, reputasi; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan dari orang lain; watak,tabi’at, mempunyai kepribadian.
menurut Dasim, karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, dan oleh karsa, serta olah raga yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan (Budimansyah,1999).
Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia sebagai acuan yang akan direvitalisasi untuk membangun karakter bangsa. konsep revitalisasi Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia harus dilakukan secara terbuka namun berada dalam koridor staatsside yang digagas oleh para pendiri negara yang menginginkan Dasar falsafah Pancasila sebagai dasar pemikiran filsafati dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara Indonesia baik untuk masa kini maupun untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Pancasila sebagai nillai-nilai memanusian yang dapat dirumuskan sebagai berikut(Sastraprateja,1998:72):
1. Hormat menghormati terhadap keyakinan regius orang lain
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subyek yang tidak bolehi direduksi sebagai obyek.
3. Kesatuan sebagai bangsa yang mengatasi segala sektarianisme
4. Nilai-nilai terkait dengan demokrasi konstitusional
5. Keadilan sosial persamaan (equlity) dan (equity)
Merupakan inti dari pembangunan karakter.
Dalam kontek revitalisasi Pancasila tersebut, akan lebih efektif jika terimplementasikan dalam bentuk budaya perilaku masyarakat dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat. Jika nilai pancasila telah terimplementasi dalam karater setiap orang, secara outmatif membudaya dalam perilaku masyarakat bangsa, dan penyelenggara negara.
nama : intan purnamasari
npm : 2311011059
awal mula rintisan bangsa indonesia sebelum sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928, dalam lagu WR Supratman menyatakan bahwa indonesia raya dapat dibangun melalui membangun jiwanya. dalam bagian "bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk indonesia raya", hal tersebut tidak cukup hanya dengan dinyanyikan melainkan harus ditindaklanjuti dengan aksi.
mengingat pembangunan karakter harus bersifat berlanjut terus menerus, maka nilai yang dijadikan karakter haruslah nilai yang bersifat lanjut. membangun karakter merupakan pembangunan manusia. hal yang menadi persoalan adalah bagaimana wujud konkrit nilai moral pancasila tersebut dapat dilaksanakan.
contohnya, dalam sila pertama dapat dioperasionalkan seperti : menjalankan perintah agama msing-masig, menerapkan sikap toleransi antar umat beragama. dalam sila kedua, dapat diwujudkan dengan saling menghargai antar sesama manusia, atau saling mengasihi dan menyayangi. dalam sila ke tiga, dapat diwujudkan dengan mengedepankan kepentingan bersama, gotong royong, dll. dalam sila ke empat, dapat diwujudkan dengan menyelesaikan masalah secara damai, tidak memaksakan kehendak orang lain, dll. dan di dalam sila ke lima, dapat diwujudkan dengan menghargai hak cipta orang lain, dsb.
praktek kehidupan dalam segala bidang tercerminkan dalam etika setiap individu atau kelompok. misalnya dalam bidang politik, maka melahirkan perilaku kejujuran dalam hal polirik. ataupun di dunia bisnis, maka melahirkan perilaku kejujuran dalam dunia berbisnis.
Npm: 2351011033
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
Ada yang salah dalam kehidupan masyarakat modern kita saat ini, halmana gejala menunjukkan bahwa kita sebagai penghuni bumi ini seharusnya menjadi khalifah bumi yang tugasnya mengelola dan memelihara, namun justru manusia menjadi penghancur rumah bumi kita sendiri. Perilaku kebiasaan tersebut berkontribusi terhadap degradasi atau kerusakan lingkungan fisik dan lenyapnya bentuk kehidupan yang sangat berharga / bernilai.Penyalahgunaan narkoba sudah menjadi perilaku banyak orang dari semua lapisan masyarakat bahkan semakin merajalela dan sulit mengontrolnya. Di jalan-jalan telah banyak menjadi tempat-tempat berbahaya di mana predator atau pemangsa berkeliaran mengintai remaja dan terjebak dalam telikungan
yang menjerat para remaja didorong untuk menjual tubuh mereka dengan imbalan obat-obatan/narkoba.berpikir pendek, sikat dulu urusan belakang, mereka menjadi budak industri dunia maya, sehingga para remaja asik dengan dirinya sendiri dalam permainan games on line, pornografi dan lain sebagainya. Hal ini membuat generasi muda pasif, reksioner negatif, dan tidak kreatif positif. Terlalu banyak para pemimpin atau tokoh politik, para profesional dan bisnis telah meninggalkan etika, menghalalkan cara demi tujuan. Banyak fakta yang membuktikan perilaku pemimpin kita yang mengabaikan nilai dan etika disegala bidang seperti: bidang politik para politisi kita banyak yang mengabaikan etika berpolitik, dalam bidang ekonomi, sudah bukan rahasia lagi para pembisnis melanggar etika bisnis; dalam bidang sosial sudah terlalu banyak para tokoh, para remaja, bahkan awam yang mengabaikan etika sosial, tidak ada lagi Mengapa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia?
Bagaimana Nilai-nilai Pancasila dapat direvitalisasi agar dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkarakter?
ARGUMEN TEORITIS
Gejala dalam masyarakat di atas menurut Pat Duffy Hutcheon sebagaimana dinyatakaannya di bawah Eric Fromm menyatakan bahwa perkembangan Eropa sebagai perkembangan peradaban modern, yang berpangkal pada timbulnya kebebasan (freedom) yang terjadi pada level individu maupun masyarakat (Budimansyah,2010:14). Lebih lanjut From menyatakan bahwa pada level individu kebebasan
itu diawali timbulnya “diri” (self) dalam proses individuasi sejak lahir, sedang pada level masyarakat, kebe-basan menentukan perkembangan kepribadian melalui proses individuasi sepanjang sejarah, seperti yang dialami masyarakat Barat sebagai hasil perjuangan kebebasan individu Budiman,201). Kebebasan Individu dalam dimensi masyarakat mengakibatkan lepasnya ikatan-ikatan nilai dalam masyarakat atau kelompok. Lepasnya individu den-gan nilai-nilai kemasyarakatannya berakibat pada munculnya pribadi anggota masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan seperti: kegelisaan (anxiety), perasaan kesendirian (aloneness). Perasaan tercabut dari akar kemasyarakat, berkembangnya perasaan saling curiga, negative prejudice dengan orang lain atau kelompok lain yang berujung pada saling permusuhan (hostility).
Gejala tersebut di atas sebenarnya dapat berpangkal pada kegagalan dalam proses
NPM : 2351011005
Jurnal yang dianalisis berjudul "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa" oleh Sutan Syahrir Zabda. Jurnal ini membahas tentang masalah yang dihadapi dalam pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di Indonesia, serta bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diaktualisasikan dan diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dalam jurnal ini, penulis menyimpulkan bahwa salah satu masalah utama dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Indonesia adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai tersebut. Banyak individu dan kelompok yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan bersama. Hal ini tercermin dalam sikap egois, korupsi, dan diskriminasi yang masih terjadi di masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, penulis menyarankan agar nilai-nilai Pancasila diaktualisasikan melalui proses diseminasi yang serius dan strategis. Diseminasi nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dengan pendekatan persuasif dan ilmiah, bukan hanya sebagai doktrin. Dalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila, penting untuk mengedepankan pendekatan persuasif yang melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, pendidik, dan pemimpin.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya berlaku dalam ranah politik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Implementasi nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam sikap saling menghargai hak orang lain, mengedepankan kewajiban sebelum hak, dan menghormati karya cipta orang lain. Dengan demikian, aktualisasi nilai-nilai Pancasila dapat membantu membangun karakter bangsa yang kuat dan menjaga keharmonisan masyarakat.
NPM : 2351011034
Artikel ini berpendapat bahwa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dipahami dan diimplementasikan oleh masyarakat Indonesia, sehingga perlu dilakukan revitalisasi nilai-nilai tersebut agar dapat diinternalisasi dalam kegiatan sehari-hari masyarakat
Artikel ini mengidentifikasi sikap acuh tak acuh sebagai masalah utama ketidakimplementasian nilai-nilai Pancasila pada sebagian besar masyarakat Indonesia
Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus direvitalisasi melalui proses diseminasi yang serius dengan strategi yang tepat dan ilmiah, bukan doktrin
Setiap upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila harus menggunakan pendekatan persuasif
Artikel ini juga menyarankan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui pendidikan, khususnya pendidikan kewarganegaraan
Pancasila mengandung nilai-nilai penting tentang dasar negara, ideologi nasional, dan moralitas, yang dapat diajarkan kepada generasi muda untuk membangun karakter mereka dan menanamkan rasa nasionalisme
Artikel ini juga menyarankan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui pengembangan kebijakan dan regulasi yang mencerminkan nilai-nilai tersebut
Secara keseluruhan, artikel ini menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia dan perlunya merevitalisasi nilai-nilai tersebut untuk membangun karakter bangsa. Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui pendidikan, kebijakan, dan regulasi yang mencerminkan nilai-nilai tersebut. Artikel ini menyarankan bahwa diseminasi nilai-nilai Pancasila harus menggunakan pendekatan persuasif untuk memastikan bahwa nilai-nilai tersebut diinternalisasi dalam kegiatan sehari-hari masyarakat.
Npm: 2051011025
Membangun Karakter Bangsa Indonesia Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa . Simaklah bunyi syair lagu Indonesia Raya «bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya». Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikaan melainkan ditindak lanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis. Hal ini tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya.
Pengertian dan Konsep Mem- bangun Karakter Bangsa Lebih lanjut menurut Furqon, seseorang berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyaarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya . Dalam kontek karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat, Berkenaan dengan tema atau topik di atas, sudah barang tentu sasaran pembahasan di sini adalah Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia sebagai acuan yang akan direvitalisasi untuk membangun karakter bangsa.
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Dalam kontek revitalisasi Pancasila tersebut, akan lebih efektif jika terimplementasikan dalam bentuk budaya perilaku masyarakat. Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap orang anggota masyarakat. Sila Kemanusian yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling mengasihi, dan menyayangi satu sama lain hingga mewujudkan kondisi yang serasi selaras dalam masyarakat. Sila Kerakyatan yang dipimpin leh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dalam implementasinya, pedoman tersebut harus bersifat penuntun perilaku bukan perilaku paksaan, harus bersifat manusia, sesuai dengan kodrat manusia, serta selaras dalam implementasi manusia sebagai indidu dan masyarakat. Disamping itu, praktek kehidupan dalam segala bidang tercerminkan dalam etika setiap orang dan kelompok.
2311011077
Jurnal ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa Indonesia. Pendidikan juga memiliki peran penting dalam membangun karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, penting juga untuk mempelajari dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, hukum, dan lainnya.
Dalam konteks ini, nilai-nilai Pancasila dianggap sebagai dasar falsafah negara yang harus dipahami dan diimplementasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Jurnal ini juga menekankan pentingnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan secara persuasif untuk mencapai kedekatan yang lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian membangun karakter bangsa berbasis falsafah Pancasila adalah menjadikan nilai- nilai Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap anggota masyarakat.
NPM:2351011001
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Membangun Karakter Bangsa Indonesia.
Membangun karakter Bangsa Indonesia sebenarnya sudah dipikirkan oleh para founding fathers, jauh sebelum Indonesia merdeka. Bung Karno sering menyampaikan tentang pentingnya membangun karakter bangsa (building national character).
Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa.
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang seharusnya diketahui oleh seorang warganegara mengenai negaranya seperti kehidupan politik, undang-undang kewarganegaraan, pemerintahan, konstitusi dan seterusnya. Kecakapan kewarga- negaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual, kecakapan emosional dan kecakapan spiritual.
Mencari jabaran Pancasila dan Implementasinya.
Menjabarkan Pancasila dan melaksanakan nya untuk membangun karakter bangsa merupakan bagian dari upaya menjadikan Pancasila sebagai wujud dinamis yang berkontribusi dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai contoh karakter bangsa.
NPM : 2011011054
Jurnal yang berjudul "Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa" menurut saya terdapat beberapa hal yang dapat diambil
• Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Membangun karakter bangsa sebenarnya sudah menjadi perhatian bangsa Indonesia sejak masa pra-kemerdekaan, terutama oleh para founding father-nya. Bung Karno secara konsisten mengedepankan pentingnya pembentukan karakter bangsa (nation character building). Namun, dalam kurikulum Pendidikan Nasional dan bahkan dalam pelaksanaan Ujian Nasional, terlihat bahwa meskipun para pendiri bangsa telah menekankan arti penting pembangunan karakter bangsa, fokusnya justru lebih kepada pengembangan aspek fisik dan materi.
• Definisi dan Konsep Membangun Karakter Bangsa
Menurut Furqon (2010:12-13), dalam bukunya tentang Pendidikan Karakter yang berfokus pada membangun peradaban bangsa, karakter merujuk pada kualitas mental atau moral, kekuatan moral, reputasi, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari orang lain, termasuk watak, tabiat, dan kepribadian. Dalam konteks karakter bangsa, ini berarti bahwa kualitas mental atau moral dan kekuatan moral individu sebagai warga negara harus tercermin dalam perilaku yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar bangsa, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam interaksi sosial di berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
• Eksplorasi Pancasila dan Penerapannya
Menguraikan Pancasila dalam konteks implementasinya untuk membentuk karakter bangsa merupakan bagian dari upaya merevitalisasi Pancasila sebagai landasan utama pembentukan karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain, tujuan utamanya adalah menjadikan Pancasila sebagai pandangan dunia yang membentuk karakter bangsa.
NPM : 2311011053
"Aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan implementasinya dalam pembangunan karakter bangsa"
Di dalam jurnal tersebut mengangkat masalah-masalah yang berujung mempertanyakan "Sudahkah bangsa Indonesia menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?"
Seperti yang kita ketahui sudah banyak contoh di sekitar kita mengenai pelanggaran nilai Pancasila seperti :
Penyalahgunaan narkoba yang menjerat para remaja didorong untuk menjual tubuh mereka dengan
imbalan obat-obatan/narkoba. Orang tua sudah
banyak yang kehilangan kontrol terhdap putera-putera mereka atau keturunan mereka. Terlalu banyak bayi yang lahir dari ibu menikah usia remaja bahkan di luar
nikah akibat pergaulan bebas. Terlalu banyak anak muda yang menipu dan melanggar hukum tanpa penyesalan. Terlalu banyak para pemimpin
atau tokoh politik, para profesional dan bisnis telah meninggalkan etika, menghalalkan cara demi tujuan.
Sehingga dari kasus-kasus di atas munculah pertanyaan "Mengapa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia?"
dan "Bagaimana Nilai-nilai Pancasila dapat direvitalisasi agar dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkarakter?"
Bung Karno amat sering menyampaikan pentingnya membangun karakter bangsa (nation character building). Di tandai dengan bunyi syair lagu Indonesia Raya “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”. Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut memiliki arti bahwa bangsa Indonesia wajib membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis. Hal ini tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya. Artinya, walau amanat para pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan bangsa ini justru aspek fisik material, Itulah hal yang menjadi faktor penghambat nilai nilai Pancasila untuk di amalkan dalam kehidupan sehari-hari dimana Masyarakat terbiasa berorientasi pada Faktor fisik Material, dan individualistis.
Lalu bagaimana cara Merevitalisasi nilai nilai Pancasila agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja dengan bermula dari kesadaran masyarakat bahwa di jaman modern ini norma yang terjadi di masyarakat sudah sangat melenceng dari nilai nilai Pancasila. Yang tentunya cara mengatasi nya adalah dengan menerapkan nilai nilai Pancasila seperti "Sila Ketuhanan Yang Mahaesa" ,dapat dioperasionalkan seperti: setiap orang Indonesia seharusnya beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa, yang wujud perilakunya adalah menjalankan perintah ajaran agamanya masing, bertoleransi terhadap orang lain yang menjalani ajarannya agamanya. Kemudian mengamalkaan ajaran agama betul memberi manfaat baagi kepentingan orang lain/banyak. Sila "Kemanusian yang adil dan beradab", diwujudkan dalam bentuk perilaku yang saling menghargai harkat dan martabat manusia, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling mengasihi, dan menyayangi satu sama lain hingga mewujudkan kondisi yang serasi selaras dalam masyarakat. Sila "Persatuan Indonesia", diwujudkan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesedian bekerjsasama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela berkorban, senantiasa sama berupaya menciptakan kerukunan, mencitai tanah air dengan cara mencintai karya bangsa sendiri, dan lain-lain. Sila "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan". Sila itu diwujud ke dalam menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak, dan seterusnya. Sila "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
NPM: 2311011055
Analisis Jurnal yang berjudul “ Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa”
Membangun Karakter Bangsa Indonesia
Bung Karno secara konsisten mengedepankan pentingnya pembentukan karakter bangsa (nation character building). Namun setelah disimpulkan pendidikan di negara indonesia ini lebih memfokuskan atau mengedepannkan materi
• Definisi dan Konsep Membangun Karakter Bangsa
Menurut Furqon (2010:12-13), dalam bukunya tentang Pendidikan Karakter yang berfokus pada membangun peradaban bangsa, karakter merujuk pada kualitas mental atau moral, kekuatan moral, reputasi, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari orang lain, termasuk watak, tabiat, dan kepribadian. Dalam konteks karakter bangsa, ini berarti bahwa kualitas mental atau moral dan kekuatan moral individu sebagai warga negara harus tercermin dalam perilaku yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar bangsa, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam interaksi sosial di berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
• Eksplorasi Pancasila dan Penerapannya
Menguraikan Pancasila dalam konteks implementasinya untuk membentuk karakter bangsa merupakan bagian dari upaya menerapkan ancasila sebagai landasan utama dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.
NPM : 2351011007
Jurnal tersebut menjabarkan tentang pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun
karakter bangsa adalah bagian upaya
merevitalisasi Pancasila ke dalam
bentuk fungsional dalam membentuk
karakter bangsa Indonesia. Dengan
kata lain menjadikan Pancasila
sebagai paradigma karakter bangsa.
Keberadaan Pancasila dapat dilihat
dari dua sudut, pertama secara hitoris
dan secara kultural. Kaelan yang
mengutip pendapat Notonagoro
menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu
pandangan hidup bangsa yang nilai- nilainya sudah ada sebelum secara
yuridis bangsa Indonesia membentuk
negara. Bangsa Indonesia secara
historis ditakdirkan oleh Tuhan
YME, berkembang melalui suatu
proses dan menemukan bentuknya
sebagai suatu bangsa dengan jati- dirinya sendiri. Secara kultural
dasar-dasar pemikiran tentang
Pancasila dan nilai-nilai Pancasila
berakar pada nilai-nilai kebudayaan
dan nilai-nilai religius yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sendiri
sebelum mendirikan negara.
NPM : 2311011091
Analisis Jurnal yang berjudul " Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa "
ARGUMEN TEORITIS
Eric Fromm menyatakan bahwa perkembangan Eropa sebagai perkembangan peradaban modern,masyaraka yang berpangkal pada timbulnya kebebasan (freedom) yang terjadi pada level individu maupun masyarakat.
Lebih lanjut From menyatakan bahwa pada level individu kebebasan itu diawali timbulnya “diri” (self) dalam proses individuasi sejak lahir, sedang pada level masyarakat, kebebasan menentukan perkembangan kepribadian melalui proses individuasi sepanjang sejarah, seperti yang dialami masyarakat Barat sebagai hasil perjuangan kebebasan individu. Kebebasan Individu dalam dimensi masyarakat mengakibatkan lepasnya ikatan ikatan nilai dalam masyarakat atau kelompok.Lepasnya individu dengan nilai-nilai kemasyarakatannya berakibat pada munculnya pribadipermusuha anggota masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan seperti: kegelisaan (anxiety), perasaan kesendirian (aloneness). Perasaan tercabut dari akar kemasyarakat,
berkembangnya perasaan saling curiga, negative prejudice dengan orang lain atau kelompok lain yang berujung pada saling permusuhan.
Gejala tersebut di atas sebenarnya dapat berpangkal pada kegagalan dalam proses pembangunan karakter bangsa.
Membangun Karakter Bangsa
Indonesia Simaklah bunyi syair lagu Indonesia Raya “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”. Syair lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut tidak cukup cuma dinyanyikan melainkan ditindak lanjuti dengan aksi membangun bangsa ini mulai dari membangun Jiwa atau karakter Bangsanya. Namun, yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam pembangunannya justru dimulai dan menitik beratkan pada aspek fisik material. Dan tidak aneh kalau hasilnya adalah lahirnya anak-anak bangsa yang berorientasi pada faktor fisik material, individualistis.
Karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nam, reputasi; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan dari orang lain; watak, tabi’at, mempunyai kepribadian.Lebih lanjut menurut Furqon, seseorang berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai danIndonesia keyakinan yang dikehendaki masyaarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Dalam kontek karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia di segala bidang.
Oleh karena itu membangun
karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut terwejantahkan / termanifestasi dalam perilaku bagi pribadi masingmasing dan dan bagi kehidupan bersama bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Sedang menurut Dasim, karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, dan oleh karsa, serta olah raga yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
Menjabarkan Pancasila ke dalam
implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa.
Kaelan yang mengutip pendapat Notonagoro menyatakan bahwa “Secara historis Pancasila adalah merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilainilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu
proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jatidirinya sendiri. Secara kultural dasar-dasar pemikiran tentang Pancasila dan nilai-nilai Pancasila
berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum mendirikan negara.
Sebagai dasar falsafah, Pancasila yang merupakan suatu pilihan bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers adalah core philosophy bangsa Indonesia, bahwa dalam hidup kenegaraan dan kebangsaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang secara yuridis tercantum dalam tertib hukum Indonesia, yaitu dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu nilainilai Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan praksis dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Dalam pengertian seperti ini nilai-nilai Pancasila merupakan das sollen bagi bangsa Indonesia, sehingga seluruh derivasi normatif dan praksis berbasis pada nilai-nilai
Pancasila.
Dalam Kedudukannya yang demikian ini, maka Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, adalah merupakan suatu cita-cita hukum (Rechtsidee), yang menguasai hukum dasar, baik hukum dasar tertulis maupun hukum dasar tidak tertulis.
NPM:2311011113
Jurnal tersebut membahas tentang pembangunan karakter bangsa.
Sudah sedari dahulu pembangunan karakter bangsa sering diingatkan oleh bung Soekarno,betapa penting nya karakter bangsa bagi warga Indonesia,dan lagu Indonesia Raya menjadi salah satu sarana yang dapat membangun jiwanya.Namun pada kenyataannya,anak anak bangsa justru menitikberatkan aspek fisik material.Maka dari itu jurnal ini terdapat poin pengertian dan konsep membangun karakter bangsa.Berdasarkan pendidikan kewarganegaraan ada 3 kompetensi yaitu:pengetahuan kewarganegaraan,kecakapan kewarganegaraan,dan watak kewarganegaraan.
Pengetahuan kewarganegaraan berkenaan dengan apa yang diketahui oleh warga negara mengenai negaranya,kecakapan kewarganegaraan berkenaan dengan kecakapan intelektual,emosional dan spiritual,sedangkan watak kewarganegaraan berkenaan dengan nilai nilai unik yang terintegrasi dalam diri seseorang dan mengarahkan sikapnya sehingga terminifestasikan dalam perilaku seorang warga negara.Pancasila menurut Syam tahun 2009 merupakan filsafat menjadi asas kerohanian
bangsa harus dijadikan basis dan inti
dalam membangun karakter bangsa.Dari sila pertama hingga sila kelima Pancasila semua berkaitan dengan nilai nilai budaya dan nilai religius bangsa sendiri sebelum mendirikan negara.Semua sila terdapat pengimplementasian nya,namun masih banyak warga negara yang tidak mengimplementasikan nya dalam kehidupan sehari-hari justru malah melanggarnya padahal seharusnya pedomantersebut harus dilakukan bersifat penuntun perilaku bukan perilaku paksaan dan tidak atas disuruh orang atau pihak manapun jadi harus dari hati nurani.
Npm : 2351011031
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Falsafah Negara dan Implementasinya dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
Membangun Karakter Bangsa
Hal ini tercermin dalam kurikulum Pendidikan Nasional, bahkan dalam Ujian Nasionalnya. Artinya, walau amanat para pendiri bangsa mengedepankan pembangunan karakter bangsa, namun yang dilakukan bangsa ini justru aspek fisik material.
Pengertian dan Konsep Membangun Karakter Bangsa
Dalam kontek karakter bangsa, maka kualitas mental atau moral, kekuatan moral seseorang warga bangsa mampu berperilaku berbasis nilai dasar bangsa dalam wujud kegiatan hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia di segala bidang. Oleh karena itu membangun karakter bangsa merupakan proses internalisasi nilai-nilai kehidupan luhur bangsa indonesia ke dalam jiwa setiap warga bangsa Indonesia.
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain menjadikan Pancasila sebagai paradigma karakter bangsa. Keberadaan Pancasila dapat dilihat dari dua sudut, pertama secara hitoris dan secara kultural
Oleh karena itu, integritas Pancasila sebagai sistem filsafat menjadi asas kerohanian bangsa harus dijadikan basis dan inti dalam membangun karakter bangsa (nation and haracter building) yang sinergi dengan sistem pembangunan nasional(Syam,2009).
Nama : Abdul Jabar H
NPM : 2311011097
Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa.
Pancasila dianggap sebagai landasan filosofis bangsa dan negara Indonesia yang merupakan seperangkat nilai dan prinsip yang telah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia dan berakar pada nilai budaya dan agama bangsa Indonesia.
Implementasi Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa, adalah dengan menjadikan Pancasila tercermin dalam perilaku hidup dan kehidupan setiap anggota masyarakat.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
setiap orang Indonesia wajib beriman kepada tuhannya, dan wujud perilakunya adalah menjalankan perintah agama masing-masing.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
saling menghargai harkat dan martabat, dan kesamaan derajat di mata hukum.
3. Persatuan Indonesia
dengan dihilangkannya diskriminasi antar golongan, dan semangat gotong royong.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, menghargai pendapat orang lain, serta tidak memaksakan kehendak.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
menghargai orang lain, dan mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.
Npm : 2311011009
Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa
Menjabarkan Pancasila ke dalam implementasinya untuk membangun karakter bangsa adalah bagian upaya merevitalisasi Pancasila ke dalam bentuk fungsional dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.
Pancasila diakui sebagai suatu sistem nilai yang mendalam yang tidak hanya lahir dari proses hukum saja, tetapi juga muncul dari kebijaksanaan yang bersumber pada keyakinan dan nilai-nilai yang diakui secara kultural dan spiritual. Pandangan ini menghargai bahwa bangsa Indonesia memiliki akar yang kuat dalam keyakinan akan takdir yang diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.