Desain pembelajaran memiliki peranan yang
sangat penting dalam menciptakan kualitas
proses dan hasil pembelajaran di kelas. mengkritisi, mengadaptasi, dan mengembangkan
desain pembelajaran merupakan aspek penting dari
pekerjaan guru.
Kurikulum akan menentukan
materi pelajaran yang penting sebagai alat untuk mencapainya
dan metode yang tepat untuk menciptakan wahana
pembelajarannya berdasarkan target yang harus
dicapai.Model kurikulum akan memberikan gambaran
arah, proses, dan isi pembelajaran (Sukmadinata, 2007), yang didasari oleh filosofi jenis dan jenjang
lembaga pendidikan.Penentuan model kurikulum SD didasari oleh
pendidikan konfluen yang mengutamakan keutuhan perkembangan anak baik kognisi, sosial, maupun
emosi. Oleh karena itu, desain pembelajaran
untuk SD memiliki orientasi pada pembentukan
kemampuan siswa secara holistik. Prinsip pembelajaran di SD dilandasi oleh teori belajar Gestalt. Teori ini mengutamakan keseluruhan dibandingkan dengan bagian-bagian secara
parsial. Prinsip belajar ini sangat sesuai dengan
kondisi anak usia SD. Karena dalam memahami
sesuatu mereka harus mempelajarinya secara utuh.Kurikulum terpadu
cenderung lebih memandang bahwa suatu pokok
bahasan harus terpadu (integrated) secara menyeluruh. Pembelajaran tematik lahir dari kurikulum
terpadu (integrated curriculum). Kurikulum ini
memandang bahwa pembelajaran yang terpadu akan
memberikan makna yang utuh bagi siswa (Fograty,
1991).
tiga ciri pembelajaran tematik: (1) menerobos batas-batas mata pelajaran
(2) didasari oleh
dorongan-dorongan sewajarnya pada siswa
(3)
menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung problema. Problem solving menurut metoda ilmiah (scientific method) adalah unsur utama dalam pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik bukan sekedar menggabungkan sejumlah mapel ke dalam sebuah pembelajaran, tetapi harus dibangun integrasi yang harmonis antar muatan pelajaran, sehingga pembelajaran
betul-betul dapat dilaksanakan secara terpadu. Model desain perencanaan pembelajaran
memiliki komponen: Kompetensi Dasar, Indikator,
dan
Materi pelajaran yang disusun secara paralel. Desain pembelajaran tematik berbasis core
content terbukti mempermudah ketercapaian
target setiap indikator karena dibangun melalui
wahana pembelajaran yang terintegrasi. Sebagai
desain kurikulum tematik, integrasi seluruh mata
pelajaran didasari oleh homogenitas target dari
sejumlah indikator yang ingin dicapai dalam
satu waktu, sehingga pengalaman pembelajaran
dapat dipayungi oleh tema sebagai pusat belajar.
Kegiatan ini dicancang untuk memfasilitasi
integrasi kemampuan baik aspek pengetahuan,
keterampilan, sosial, emosi, melalui suatu kegiatan
nyata. Desain pembelajaran tematik berbasis core
content berdampak pada penguasaan pengetahuan
secara terpadu. Desain ini mengorganisir pengalaman
belajar berpusat pada kehidupan nyata yang
dilandasi oleh tuntutan ketercapaian semua indikator
dari berbagai mata pelajaran, dampaknya siswa
memperoleh integrasi pengetahuan melalui integrasi
pengalaman.