FORUM JAWABAN POST TEST
NPM : 2213053028
Kelas : 2C
Analisis jurnal pertemuan ke 3
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKLPKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.
Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
NPM : 2213053229
KELAS : 2C
*Post Test*
Analisis Jurnal.
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Berdasarkan analisis saya mengenai jurnal tersebut yang menjelaskan bahwa konsep tentang integritas kebudayaan nasional sangat diperlukan dalam negeri ini,mengingat dimana pada awal kemerdekaan Indonesia identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik serta kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan identitas sendiri merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat dalam melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya,maka dari itu identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung kompleks. identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, melainkan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali dan selalu diperbaharui,sehingga wujudnya akan selalu bergantung pada proses pembentukannya. seperti halnya identitas bangsa saat ini yang menunjukkan gambaran yg tidak tunggal,tetapi sangat plural. Keberagaman perkembangan saat ini lebih merujuk pada persoalan kepentingan-kepentingan pribadi yang mendominasi dan terdominasi,antara yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi,yang kemudian menyatukan identitas tersebut.
Bertolak dari hal tersebut, mengenai etnosentrisme yang merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik yang lain. Seiring dengan menguatnya etnosentrisme maka dari itu sangat diperlukan identitas dan karakter bangsa sebagai sarana dalam pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental serta kemampuan bangsawan merupakan tugas utama pembangunan nasional,dimana diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme yang selanjutnya menjadi dasar keyakinan atas adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri,harkat dan martabat bangsa. Dengan demikian,diperlukan pengembangan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan indonesia sebagai penyatu antara visi dan misi indentitas masing-masing sebagai anggota masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang kompleks.
NPM : 2213053136
Kelas : 2C
Analisis jurnal integrasi nasional
Bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural. Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan Bahasa Indonesia). Identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Tayangan televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari. Ia telah menjadi fenomena komunikasi yang tidak bisa dilepaskan dari karakterisitik individu-individu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya. Kita didorong untuk masuk dalam lorong waktu dan perisitiwa yang nyaris tak terbatas.
NPM : 2213053007
Kelas : 2/C
Analisis jurnal
Integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di Indonesia
Setelah membaca dan memahami isi jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa Identitas dan integrasi nasional, di mana identitas sendiri merupakan respirasi seseorang atau masyarakat untuk dapat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. Identitas adalah suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali dengan sifat yang harus diperbaharui dalam keadaan yang dapat dinegosiasi terus-menerus sehingga mewujudkan ketergantungan dari proses yang membentuknya.
Kesadaran nasional yang menjadi dasar akan keyakinan adanya integrasi yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa serta upaya melepaskan bangsa dari subordinasi terhadap bangsa asing. Terbentuknya pula kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu masalah bersama baik ideologi ekonomi maupun ideologi sosial yang jika dilihat dari aspek ruang bukan hanya satu yang terdiri dari beberapa lapisan identitas, tetapi lapisan identitas tergantung pada peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan dari cara menyikapi keadaan peran tersebut. Ada pula demokrasi pemerintahan yang menjadi tempat pergaulan lintas budaya dan lintas etnis yang bahkan sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi-posisi birokratif ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Dengan demikian strategi kebudayaan mengacu pada kekuatan budaya serta pandangan hidup pelaku kebudayaan yang saling berkaitan dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut oleh seluruh masyarakat Indonesia. Demangan demikian memerlukan penyatuan visi dan misi sebagai kepentingan masyarakat dan identitas individual untuk mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan.
Re: FORUM JAWABAN POST TEST
Npm. : 2213053138
Kelas : 2C
Analisi Jurnal,
Integrasi Nasional
Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia.
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini
tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan
etnis, profesi, latar belakang pendidikan,
serta asal usul daerah, integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya
seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
Integrasi nasional terjadi juga akibat
terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKL-
PKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.
Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.
Etnosentrisme kian menguat justru
ditopang dengan kebijakan negara yang
mengembangkan otonomi daerah dan
pemekaran daerah. Semangat otonomi
daerah dan pemekaran daerah menjadi
berjalan seiring dengan menguatnya
etnosentrisme. Sebagai contoh, Setiap
provinsi dan setiap kabupaten ingin
mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi
kebudayaan Indonesia pada dasarnya
menyatukan visi dan misi di antar sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
NPM : 2253053036
Kelas : 2 C
identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa terutama industri penyiaran televisi.Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat
diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. integrasi
nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia.
integrasi
nasional pada dasarnya memuat makna
penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini.
Etnosentrisme kian menguat justru
ditopang dengan kebijakan negara yang
mengembangkan otonomi daerah dan
pemekaran daerah.Sebagai contoh, Setiap
provinsi dan setiap kabupaten ingin
mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada
tingkat perguruan tinggi. karena integrasi
cenderung lebih didasarkan pada faktor-
faktor etnis dan faktor daerah semata. Integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
NPM: 2253053002
Kelas: 2C
Analisis Jurnal
"INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"
Identitas adalah gambaran diri seseorang atau masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah identitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung dengan kompleks. Identitas bukanlah suatu yang selesai, akan tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita
politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi
konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dekade ini. Etnosentrisme kini menguat justru dibantu dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan perluasan daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.
NPM : 2253053029
Kelas : 2C
Analisis Jurnal (POST TEST)
"Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia"
Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Bahasa Indonesia. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural.
Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda, gerakkan arus besar tentang relasi-relasi antara yang tentang " Penguatan Strategi Kebudayaan yang Berbasiskan Nilai-nilai Kemajemukan Untuk Memperkokoh Rasa Kesatuan dan Persatuan Bangsa Dalam Rangka Pembangunan Nasional", yang diselenggarakan Ditjiansosbud Lemhanas RI, tanggal 2 September 2010 di Jakarta. mendominasi dan yang terdominasi, antara yang Berbasiskan Nilai-nilai Kemajemukan Untuk Memperkokoh Rasa Kesatuan dan Persatuan Bangsa Dalam Rangka Pembangunan Nasional", yang diselenggarakan Ditjiansosbud Lemhanas RI, tanggal 2 September 2010 di Jakarta. mendominasi dan yang terdominasi, antara yang mempengaruhi dan yang terpengaruhi, antara yang memprovokasi dan yang terprovokasi, antara yang berkuasa dengan yang dikuasai, bahkan antara gambaran ruang yang bersifat publik dengan yang bersifat domestik. Tayangan televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari. Kita didorong untuk masuk dalam lorong waktu dan perisitiwa yang nyaris tak terbatas.
NPM: 2213053009
Kelas: 2C
Analisis Jurnal Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia
Sejak proklamasi kemerdekaan negara Indonesia sudah mengalami banyak perubahan yakni perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada saat itu presiden Soeharto mengendalikan pemerintahan untuk memperkecil sejumlah Oramas dan partai. Milsanya, terjadi pengelompokan partai dengan terbentuknya Kelompok Demokrasi Pembangunan yang terdiri d PNI, Partai Katholik, Parkindo, IPKI dan Murba.
Selama Orba memegang kendali pemerintahan, terdapat salah satu kesalahan yaitu penerapan politik pemerintahan yang sentralistik, sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah-daerah.
Ketika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri. Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, justru menimbulkan ketidakmenentuan dan kekacauan.
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah identitas sosial-budaya.
Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini.
Npm : 2213053174
Kelas : 2C
Analisis Jurnal INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.
integrasi terbentuk jika ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Npm :2213053272
Kelas 2 C
Mungkin menurut pendapat saya bahwa otonomi daerah itu hanya di boleh kan di daerah tertentu saja yang memang dari awal menjadi daerah khusus contoh nya adalah provinsi nanggroe Aceh darussalam , dan daerah istimewa yogyakarta, yang mana kedua provinsi terserah memang sedari awal menjadi provinsi dengan kewenangan khusus dalam mengatur perekonomian nya, dan mungkin efeknya akan terasa kepada provinsi yang lain yang ingin juga diberikan kewenangan khusus seperti ke dua daerah tersebut, jelas negara harus tegas dalam masalah ini untuk menjaga stabilitas nasional agar kerukunan dapat terjaga kembali, terutama di daerah perbatasan di Indonesia seperti papua, sangat perlu diberi perhatian khusus karena mereka merasa bahwa negara Kesatuan Republik Indonesia sama sekali tidak memedulikan nasib mereka, padahal tambang emas freeport pi di daerah mereka tetapi insfrastruktur dan perekonomian mereka menjadi yang paling tertinggal di Indonesia , vitalnya peran TNI dalam menjaga stabilitas nasional agar diberikan misi untuk sebisa mungkin tidak melakukan kekerasan terhadap para pemberontak, tetapi agar di edukasi lagi kecuali jika terancam nyawanya
npm : 2213053280
kelas : 2C
ANALISIS JURNAL "Integritasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia"
Berdasarkan hasil analisis saya jurnal tersebut menjelaskan bahwa Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. dapat dikatakan bahwa integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa identitas merupakan produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik lainnya semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
NPM: 2213053162
Kelas: 2C
Analisis Jurnal "INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA".
integrasi nasional pada dasarnya memuat makna
penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Identitas Indonesia terdiri dari keberagaman suku bangsa, budaya, agama, dan bahasa. Keberagaman tang terjadi di Indonesia terkadang memicu pertentangan, sehingga memicu lahirnya paham Etnoseintrisme. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah.
Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi.
Oleh karena itu integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian,
mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Npm: 2213053159
Kelas: 2C
Analisis jurnal
INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Integrasi nasional adalah interpretasi dari diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana yang terlihat oleh orang lain. Identitas nasional memiliki sifat selalu diperbarui seiring berjalan nya waktu sehingga wujudnya tergantung dengan proses pembentuk nya contohnya saat ini indonesia memiliki identitas yang plural dimana sebuah perbedaan menjadikan bersatunya identitas nasional karna suatu kepentingan yang sama. Disisi lain integrasi terbentuk karna adanya identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan
hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia
meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan inegrasi yang lebih luas lagi contohnya adalah terbentuknya bahasa indonesia.
Intergrasi Nasional Versus Otonomi
Daerah, integrasi nasional pada dasarnya memuat peesatuan visi dan misi atas perbedaan kepentingan masing-masing masyarakat sehingga india rawan terjadi konflik. Karna kondisi geografis indonesia menjadikan bahasa indonesia sangat pluralitas, Etnosentrisme semakin menguat karena ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah dimana tiap daerah menuntut agar posisi-
posisi birokratis ditempati oleh putra
daerahnya sendiri. integrasi
nasional adalah jalan keluar untuk
menghadapi masalah konflik yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia, Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini justru
menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Hal ini akan terwujud jika sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan pribadi yang membentuk watak
dirinya atau watak kelompoknya untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
Npm : 2253053044
Kelas : 2C
Analisi jurnal "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA.
negara indonesia merupakan bangsa yang memiliki banyak pengalaman, sejak proklamasi hingga sekarang. negara ini mengalami banyak perubahan seiringnya waktu berjalan Identitas bukanlah suatu yang selesai, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali dan sifat yang selalu diperbaharui sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari ketergantungan, ketertundudukan, dan keterhinaan terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.
Demikian pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pemersatu baik dilintas-budaya dan lintas-etnis, karena sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi-posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Sikap ini pun mungkin bukan tanpa sebab, sentralisme politik di Orde Baru untuk waktu yang cukup lama, sudah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara. Birokrasi pemerintah daerah tidak memperhatikan kepentingan daerah, tetapi menjadi pelaksana kepentingan pusat di daerah. Daerah seakan-akan menjadi sapi perahan untuk pusat dan birokrasi daerah menjadi tukang susu bukan untuk daerah tetapi untuk pusat. Sekalipun demikian, kondisi tersebut tidak selayaknya dibalas dengan, seakan-akan birokrasi pemerintahan hanyalah melayani kepentingan daerah saja, bahkan tidak lagi menjadi perantara kepentingan masyarakat dan kepentingan negara, atau mesin penghubung kepentingan daerah dan kepentingan nasional. Kalau penyempitan fungsi birokrasi ini terjadi maka bukan saja politik nasional menghadapi resiko politik yang didasarkan pada identitas, tetapi juga birokrasi. dan demikian indonesia mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai alat pemersatu yang visi misinya berisi sejumlah kepentingan masyarakat yang berlatar belakangkan kebudayaan yang utuh.
Npm: 2213053058
Kelas: 2/C
Analisis jurnal
Integritasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.
KESIMPULAN
Jadi integrasi nasional adalah Jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik
antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah
keniscayaan.
Nama : Marsya Yarasyimah
NPM : 2213053252
Kelas : 2C
Analisi Jurnal mengenai Integritas Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia.
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri.
Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
NPM : 2213053118
Kelas : 2C
Jawaban Post Test
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi. Orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal asul daerah, namun mereka mempunyai kepentingan yang sama dalam bersikap dengan mengembangkan gaya hidup, lantaran dikostruksi tayangan televisi.
Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu
dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
npm : 2213053165
kelas : 2C
Analisis jurnal pertemuan ke 3
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima.Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini.
NPM : 2113053005
Kelas : 2C
Izin menganalisis jurnal yang berjudul "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak
semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masingmasing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa terutama industri penyiaran televisi.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
NPM : 2213053035
Kelas : 2C
SETELAH SAYA MENGANALISIS SOAL INTEGRITAS NALSIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DIINDONESIA
Setelah saya mengamati jurnal tersebut dapat saya analisis jurnal yang berjudul Integrasi nasional secara penangkal etnosentrisme diindonesia. Dimana dijelaskan bahwa negara Indonesia ini sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Dan juga dijelaskan mengenai sesuatu yang mencangkup makna terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu masalah bersama, Baik ideologi, ekonomi, maupun sosial. Pembukaan gerakan integrasi nasional tersebut cenderung menciptakan kesadaran dan bentuk sosial yang menyebabkan banyak kelompok dengan identitas masing-masing memandang dirinya sebagai satu kesatuan yaitu Bangsa Indonesia. Dan juga untuk membuat sebuah pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional, dimana memiliki identitas fungsi ganda. Selain itu, dijelaskan juga untuk mencoba membahas mengenai tantangan bagi Indonesia untuk mengembangkan konsep tersebut dalam integrasi nasional ini rangka menghadapi konsep etnosentrisme, religiusisme, dan politikisme. dapat juga dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi sesuatu dimana saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Seperti konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain dimana semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
NPM : 2213053273
Kelas : 2C
analisis jurnal
INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas adalah representasi diri
seseorang yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat
mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses
yang membentuknya. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental,memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat
diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme.Konsep integrasi
nasional pada dasarnya sejalan kondisi
Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi
konflik antar-etnik, konflik antar-daerah,konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini,masih terus-menerus melanda
Indonesia.Etnosentrime merupakan
kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya
etnosentrisme. konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi
kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada
kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.Dengan demikian, mengembangkan konsep
integrasi nasional sebagai strategi
kebudayaan Indonesia pada dasarnya
menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.Segala sudut sesuatu
dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota
masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan
yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
NPM : 2213053041
Kelas : 2C
Hasil analisis jurnal yang berjudul “Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia”
Negara dan bangsa Indonesia dari Proklamasi Kemerdekaan hingga saat ini mempunyai pengalaman dalam perubahan asas, paham Ideologi dan doktrin dalam kehidupan berbangsayarakat berbangsa dan bernegara. Perubahan azas dan ideologi menciptakan disintegrasi dan instabilitas nasional titik perubahan dari orde lama ke orde baru ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga Lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret.
Identitas dan integrasi nasional titik Indonesia identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu kehormatan kepada sang saka merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa Indonesia dan seterusnya. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. Identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan diri sendiri dan juga identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objek yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponnya. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir dan sikap mental, memajukan adat dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Maka integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia.
Integrasi nasional versus otonomi daerah yaitu Bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Karena Indonesia memiliki banyak pulau maka akan mempunyai banyak perbedaan, tetapi perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas. Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lainnya segala sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.
Konsep integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang terdapat pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat melatarbelakangi kebudayaan yang kompleks. Kebijakan otonomi daerah yang banyak di sejumlah penjuru negeri ini akan menjadi satu faktor penghambat dari cita-cita penerapan konsep integrasi nasional.
NPM:2213053236
Kelas: 2C
Analisis jurnal
Analisis yang saya dapat adalah Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat dirinya sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Integrasi nasional terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan karena suatu isu bersama, baik itu bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Konflik antaretnik, konflik antardaerah, konflik antaragama, dan konflik lain tidak akan terjadi jika masing-masing pelaku konflik sadar akan pluralitas bangsa Indonesia yang sudah menjadi keniscayaan.
Npm : 2213053067
Kelas :2C
Analisis Jurnal!
Dari jurnal tersebut sudah dijelaskan bahwa negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Pada saat itu terjadi berbagai perubahan. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).Setelah Orba mampu berkuasa selama 32 tahun, akhirnya digantikan pemerintahan Reformasi. Ketika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri.Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi. Orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal asul daerah, namun mereka mempunyai kepentingan yang sama dalam bersikap dengan mengembangkan gaya hidup, lantaran dikostruksi tayangan televisi.
Seperti kita ketahui bahwa Indonesia dikaruniai alam yang elok dengan iklim subtropis yang bersahabat
dan tanah yang subur. Bertolak dari gambaran tersebut, maka pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Di kala hal ini berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis akan berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah “bangsa yang sedang sakit”, suatu kesimpulan yang tidak menawarkan solusi. Untuk itulah diperlukan, suatu strategi kebudayaan nasional senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini negeri ini belum memiliki adanya strategi kebudayaan.
1) Identitas dan Integrasi Nasional
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia.Bertolak dari sejumlah gambaran tersebut, identitas yang menyertai kita saat
ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
2) Intergrasi Nasional Versus Otonomi Daerah
Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya
bahwa tiap daerah menuntut agar posisiposisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Kebijakan otonomi daerah yang kini
Npm : 2213053087
Kelas : 2C
Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa terutama industri penyiaran televisi. Orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal usul daerah, namun mereka mempunyai kepentingan yang sama
dalam bersikap dengan mengembangkan
gaya hidup, lantaran konstruksi tayangan televisi.
integrasi nasional merupakan suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing - masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedagang kaki
lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan
Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP.
Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi - posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri.
Kelas : 2c
NPM : 2213053205
Analisis jurnal
Dari materi pertemuan 3 yang berjudul "INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA" dapat diambil kesimpulannya yaitu:
Identitas adalah representasi diri
seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk
meresponsnya identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri.
Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional.
Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat.
Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.
Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
NPM: 2213053149
Kelas: 2C
Analisis jurnal " integrasi nasional penangkal etnosentrisme di Indonesia"
Di awal kemerdekaan identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia salah satunya pemghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, danseteruanya. Di sisi lain identitas akan terbentuk berdasarkan keinginan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan untuk meresponnya. Identitas saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang dikembangkan sendiri yang merupakan karakter bangsa sebagai sarana pembentukan pola pikir, sikap dan mental.
Integrasi nasional versus otonomi daerah pada dasarnya integrasi nasional memiliki makna menyatukan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan. Tetapi perbedaan tidak selalu memisahkan dan menimbulkan pertentangan apabila anggota menyadari akan pluralitasnga. Akibat konflik yang memunculkan faham sentrisme yang melahirkan salah satunya faham etnosentrisme yang ditopang oleh kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Serta kebijakan otonomi daerah yang marak di penjuru, yang menimbulkan penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional.
NPM : 2213053131
Kelas : 2C
Analisis jurnal
Setelah menyimak jurnal yg telah disajikan maka berikut analisis jurnal tentang integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di Indonesia yang akan saya paparkan. Integrasi nasional adalah solusi dalam menghadap konflik-konflik yang terus menerus melanda bangsa Indonesia. Konflik antar suku, konflik antar budaya, konflik antar agama, konflik antar partai politik, konflik antar pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain seharusnya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang pluralisme seharusnya sudah menjadi sebuah keyakinan ataupun kepercayaan.
Terimakasih
NPM : 2213053274
Kelas : 2C
Analisis Jurnal
identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi disekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme.
Integrasi mencakup makna terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu masalah bersama, Baik ideologi, ekonomi, maupun sosial. integrasi
nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia. integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Npm:2253053047
Kelas:2C
Analisis Jurnal.
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Sejak proklamasi kemerdekaan negara Indonesia sudah mengalami banyak perubahan yakni bangsa indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Jurnal tersebut menjelaskan bahwa konsep tentang integritas kebudayaan nasional itu sangat diperlukan dalam negeri, meninjau dimana pada awal kemerdekaan Indonesia identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik serta kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia.
Identitas adalah gambaran diri seseorang atau masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah identitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung dengan kompleks. Terdapat salah satu kesalahan yaitu penerapan politik pemerintahan yang sentralistik, sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah-daerah dimana masa orde Baru berada dibawah kendali pemerintah
Jadi dapat disimpulkan bahwa integrasi
nasional adalah satu jalan keluar untuk
menghadapi masalah konflik yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia, Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini justru
menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Hal ini akan terwujud jika sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan pribadi yang membentuk watak
dirinya atau watak kelompoknya untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
NPM: 2213053080
Kelas: 2 C
Analisis Jurnal
Post Test
Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia
Berdasarkan analisis saya mengenai jurnal Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia yang menjelaskan bahwa Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi
yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek
ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, melainkan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali dan selalu diperbaharui,sehingga wujudnya akan selalu bergantung pada proses pembentukannya. seperti halnya identitas bangsa saat ini yang menunjukkan gambaran yg tidak tunggal,tetapi sangat plural. Keberagaman perkembangan saat ini lebih merujuk pada persoalan kepentingan-kepentingan pribadi yang mendominasi dan terdominasi,antara yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi,yang kemudian menyatukan identitas tersebut.
Bertolak dari hal tersebut, mengenai etnosentrisme yang merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik yang lain. Seiring dengan menguatnya etnosentrisme maka dari itu sangat diperlukan identitas dan karakter bangsa sebagai sarana dalam pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental serta kemampuan bangsawan merupakan tugas utama pembangunan nasional,dimana diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme yang selanjutnya menjadi dasar keyakinan atas adanya integrasi nasional.
KELAS: 2C
NPM: 2213053158
Analisis "INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"
Identitas adalah representasi diri
seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKL- PKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.
NPM: 2263053001
Kelas: 2C
Analisis Jurnal
"Integritasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia"
Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan disisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi disekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia.
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Kelas : 2C
Analisi Jurnal
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP.integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.
NPM: 2213053246
Kelas: 2C
analisis jurnal!
Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai sosial dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.
sedangkan Integrasi nasional adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan. Ini dilakukan dengan pembentukan identitas nasional di antaranya lambang negara, lagu kebangsaan, perundang-undangan, dan lain sebagainya. integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.
NPM : 2213053026
Kelas : 2.C
POST TEST
Analisis Jurnal Pertemuan ke 3 : INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
•Identitas dan Integrasi Nasional
-Identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas.
-Integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.
Jadi integrasi nasional adalah Jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.