FORUM JAWABAN POST TEST

FORUM JAWABAN POST TEST

Jumlah balasan: 68
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh nia ramadhina Putri agung -
Nama: Nia Ramadhina
NPM: 2215061106
Kelas: PSTI B

Integritas nasional sebagai penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Negara Indonesia telah mengalami beberapa pengalaman dengan adanya perubahan Asas, paham, idiologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat yang menimbulkan this integrasi dan instabilitas nasional seperti perubahan dari orde lama ke orde Baru, kemudian ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirnya surat perintah 11 Maret atau Supersemar. maka dengan itu masyarakat Indonesia harus mengenal identitas bangsa Indonesia sendiri agar tidak terjadinya disintegrasi itu.

Identitas bangsa adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian cara komplek dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu juga sudah ada sejak mula dan ditetapkan bertahan dalam senang ambil dari aspek uang juga bukan hanya satu yang kemudian dijalankan dan serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut. maka dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia harus pergi pas bangsa agar bangsa kita tetap utuh dengan keberagaman yang ada di dalamnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Dita ayu Cahaya apria -
Nama : Dita ayu cahaya apria
Npm : 2215061014
Kelas : PSTI B

INTEGRITAS NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. Ketika Era reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri. Ke bebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Identitas bukanlah sesuatu yang selesai dan final tapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.


Seperti yang telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integritas nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integritas nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Etnosentrisme sendiri Kian menguat dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi Berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Contohnya setiap provinsi dan setiap Kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar menengah bahkan tingkat perguruan tinggi. Hal ini dalam jangka panjang Bukannya Tak mungkin akan menyebabkan penyempitannya rasa integrasi nasional karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah Semata.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Raden Nang Arif Asir -
Raden Nang Arif Asir
2215061097
PSTI A

Kekuatan elite yang memiliki pengaruh pada waktu itu, di antaranya PKI, PNI, Masyumi dan militer . Saat itu, PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yang melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 tersebut. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi.

Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP.

Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKLPKL beretnik lain. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Para siswa dan bahkan para mahasiswa yang belajar praktis berasal dari daerah yang sama dan juga dari latar belakang budaya yang sama. Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.

Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Reza Rafli Fahlendi -
Nama: Reza Rafli Fahlendi
Kelas: PSTI A
NPM; 2215061049
Analisis jurnal post test

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Akan di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional? identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas.

Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi. Orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal asul daerah, namun mereka mempunyai kepentingan yang sama dalam bersikap dengan mengembangkan gaya hidup, lantaran dikostruksi tayangan televisi. Bertolak dari gambaran tersebut, identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.

Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Haikal Algivari -
Haikal Algivari
2215061093
PSTI A
Analisis Jurnal "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"

Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Gambaran pluralitas ini, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Maka muncullah paham sentrisme yang kemudian melahirkan, misalnya etnosentrisme, religisentrisme, politiksentrisme, dan seterusnya. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.

Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Hal ini dalam jangka panjang, bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional dikarenakan integrasi yang digalakkan cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah semata.

Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang malah menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi-posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Sikap ini pun mungkin bukan tanpa sebab, dikarenakan sentralisme politik di Orde Baru telah terjadi dalan kurun waktu yang cukup lama yang menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara. Jika penyempitan fungsi birokrasi ini terjadi, maka bukan saja politik nasional menghadapi risiko politik yang didasarkan pada identitas, tetapi juga birokrasi.

Dari masalah-masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, konsep tentang integrasi nasional menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Strategi kebudayaan, dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Aloysius Andre Nathanael Hasudungan Manullang -
Nama : Aloysius Andre Nathanael Hasudungan Manullang
NPM : 2255061023
Kelas : PSTI B


Analisis Jurnal Post Test Pertemuan 3


Jurnal tersebut membahas tentang integrasi nasional di Indonesia yang meliputi pembentukan kelompok yang bersatu dalam isu yang sama, baik itu ideologis, ekonomi, dan sosial. Tujuan dari gerakan integrasi nasional adalah menciptakan kesadaran dan bentuk sosial yang menyebabkan banyak kelompok dengan masing-masing identitas melihat diri mereka sebagai satu kesatuan: Bangsa Indonesia. Identitas memiliki dua fungsi dalam pembentukan integrasi nasional. Jurnal tersebut juga membahas tantangan bagi Indonesia untuk mengembangkan konsep integrasi nasional dalam menghadapi konsep etnosentrisme, religiusisme, dan politikisme. Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, pada era yang berkembang saat ini, apakah identitas nasional masih dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang identitas nasional?

Terdapat juga pembahasan tentang sejarah pengalaman bangsa Indonesia yang mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Selain itu, terdapar pembahasan konflik yang terjadi di Indonesia antara etnik, daerah, agama, partai politik, pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lainnya. Oleh karena itu, integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini, di mana konflik antar-identitas masih terjadi. Artinya, integrasi nasional sangat penting untuk mengatasi perbedaan dan konflik yang ada di Indonesia agar dapat menciptakan kesatuan yang lebih kuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Intan Aulia Anbaku Kunda -
Nama: INTAN AULIA ANBAKU KUNDA
NPM : 2215061121
Kelas : PSTI A

POSTTES PERTEMUAN 3
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen: Roy Kembar Habibi, S.Pd., M.Pd.

i. Judul: "Integrasi Naional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia"
ii. Author: Agus Maladi Irianto

iii. Analisis isi:
Jurnal ini ditulis untuk mendiskusikan tantangan Indonesia untuk menentukan konsep integrasi nasional untuk menangkal etnosentrisme, religiusisme, dan politikalisme. Melalui sejumlah pengalaman yang timbul sejak masa proklamasi Indonesia, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Indonesia telah dikenal sebagai suatu bangsa plural yang terdiri dari ratusan pulau, bahasa, dan sukubangsa. Namun unsur tersebut dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang lebih menekankan identitas kedaerahan dan dianggap sebagai musuh terciptanya stabilitas bangsa. Untuk itu, pemerintah pada masa orde baru lebih menekankan pada persoalan stabilitas pembangunan, cenderung tidak memberi ruang adanya politik identitas.

Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat saat melihat diri sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka. Identitas tersebut bergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta cara menyikapi keadaan dan peran yang dijalankan. Identitas tersebut akan terbentuk berdasarkan kemauan diri sendiri, juga bergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan seseorang meresponsnya. Integrasi nasional merupakan suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia.

iv. Evaluasi: Integrasi nasional solusi untuk menghadapi konflik yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Baik antar-etnik, antar-daerah, antar-agama, antar-partai politik, dan lain-lain tidak akan terjadi apabila masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah normalitas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Nur Fitri Rahmadanti -
Nama : Nur Fitri Rahmadanti
NPM : 2215061001
Kelas : PSTI A

Analisis Jurnal Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Perubahan yang terjadi di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Situasi perpolitikan nasional terus menimbulkan perlawanan demi perlawanan. Puncak dari perlawanan ialah pada peristiwa Mei tahun 1998 di mana pada peristiwa tersebut terjadinya pergulingan rezim pemerintahan orde baru yang digantikan oleh Orde Reformasi. Penyebab runtuhnya Orde Baru disebabkan oleh sikap yang dilakukan oleh pemerintahan orde baru bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural. Pada masa orde baru pemerintah lebih menekankan persoalan stabilitas pembangunan dan tidak memberi ruang adanya politik identitas. Era reformasi memberikan sejumlah kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri namun bukannya memberi kebebasan ternyata era reformasi tidak memiliki platform secara jelas dan menimbulkan ketidaktentuan dan kekacauan.

Identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi rakyat Indonesia. Identitas tersebut meliputi representasi diri masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. Identitas merupakan suatu kondisi yang disesuaikan dengan sifat yang selalu diperbaharui dan keadaan yang di negoisasi secara terus-menerus sehingga akan mewujudkan proses yang membentuknya. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana untuk pembentukan pola pikir dan sikap mental memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas dari pembangunan kebudayaan nasional. Diperlukannya identitas nasional bertujuan untuk pembentukan pola pikir masyarakat atas kesadaran nasional dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran tersebut yang nantinya akan menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang dapat mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi terhadap bangsa asing.

Integrasi nasional terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama yang bersifat ideologis ekonomis maupun sosial. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia yang terjadi pada saat ini. Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain dari segala sudut dan sudut pandang etniknya sendiri. Hal ini diperkuat dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah serta pemekaran daerah.

Strategi kebudayaan mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Konsep integrasi nasional mengembangkan strategi kebudayaan Indonesia yang pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas anggota masyarakat yang berlatar belakang kebudayaan yang kompleks. Integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk menghadapi konflik yang saat ini masih terus-menerus melanda di Indonesia. Masyarakat dan pemerintah perlu menyadari bahwa pluralitas sudah menjadi sebuah keniscayaan yang menjadi penghambat cita-cita untuk menerapkan konsep integrasi nasional. Kita dicatat sebut akan terwujud apabila sekelompok anggota bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Ivan Alif Hadrian -
Nama : Ivan Alif Hadrian
NPM : 2215061057
Kelas : PSTIA

Integritas nasional sebagai penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Identitas merupakan gambaran tentang diri seseorang atau masyarakat dalam konteks sosial-budaya dan bagaimana orang lain melihat mereka.
Identitas dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kompleksitas budaya. Identitas tidak statis dan tidak berdiri sendiri, melainkan terbentuk oleh waktu dan ruang yang terdiri dari berbagai lapisan identitas yang tergantung pada peran, situasi, dan cara menghadapi keadaan. Identitas nasional adalah Setiap bangsa memiliki kepribadian nasional atau jati diri nasional yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya. Sedangkan integrasi nasional adalah Proses penggabungan perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat sehingga tercipta keselarasan dalam sebuah bangsa.

permasalahan etnosentrisme dan otonomi daerah yang dapat mengancam integrasi nasional di Indonesia. Dalam beberapa kasus, para siswa dan mahasiswa yang belajar berasal dari daerah yang sama dan latar belakang budaya yang sama, sehingga dapat memperkuat etnosentrisme. Selain itu, pendirian sekolah di masing-masing daerah juga lebih pada semangat menyelamatkan asset daerah dan meningkatkan pendapatan daerah, bukan untuk mencerdaskan anak bangsa secara keseluruhan. Hal ini akan menyebabkan integrasi nasional yang semakin sempit karena lebih didasarkan pada faktor etnis dan faktor daerah semata.

Integrasi nasional perlu dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan, maka visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat dapat disatukan, sehingga dapat memperkuat integrasi nasional di Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Deti Dwi Anugra -
Nama : Deti Dwi Anugra
NPM : 2215061058
Kelas : PSTI B

Integritas Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia

Dalam jurnal di jelaskan tentang integrasi nasional di Indonesia yang meliputi pembentukan kelompok yang bersatu dalam isu yang sama, baik itu ideologis, ekonomi, dan sosial.

Tujuan dari gerakan integrasi nasional adalah menciptakan kesadaran dan bentuk sosial yang menyebabkan banyak kelompok dengan masing-masing identitas melihat diri mereka sebagai satu kesatuan, yaitu Bangsa Indonesia.

Terdapat tantangan bagi Indonesia untuk mengembangkan konsep integrasi nasional dalam menghadapi konsep etnosentrisme, religiusisme, dan politikisme.

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terdapat juga pembahasan tentang sejarah pengalaman bangsa Indonesia yang mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Selain itu, terdapar pembahasan konflik yang terjadi di Indonesia antara etnik, daerah, agama, partai politik, pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lainnya.

Oleh karena itu, integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini, di mana konflik antar-identitas masih terjadi. Artinya, integrasi nasional sangat penting untuk mengatasi perbedaan dan konflik yang ada di Indonesia agar dapat menciptakan kesatuan yang lebih kuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Raihan Maulana -
Nama: Raihan Maulana
NPM: 2255061002
Kelas: PSTI A
Postest Pertemuan 3 (Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia)

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga sekarang mempunyai sejumlah pengalaman, dari pengalaman itu, Indonesia mengalami berbagai perubahan asas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan orde lama ke orde baru ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).

Di awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum di Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyrakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang sangat kompleks.

Identitas nasional yang beragam ini perlu disatukan dengan integrasi nasional, biasanya integrasi terbentuk karena adanya persamaan tujuan, nilai moral, dan lainnya. Integrasi nasional dalam sudut pandang bangsa ialah menyatukan bangsa yang beragam menjadi satu. Tidak adanya integrasi dapat membuat konflik terjadi di mana-mana, itulah mengapa integrasi nasional sangat penting diterapkan di negara ini karena hal itu dapat menjadi jalan keluar untuk menghadapi masalah yang terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar suku, agama, ras, etnik, daerah, dan partai seharusnya tidak terjadi jika terdapat integrasi nasional.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Jena Feronika -
Nama : Jena Feronika
NPM : 2215061037
Kelas : PSTI-A
Analisis Jurnal

INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan seperti bahasa, nilai sistem budaya, politik, dll. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.

Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.

Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Amalia Rizki Puspadewi -
Nama : Amalia Rizki Puspadewi
NPM : 2215061081
Kelas : PSTI A


INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas bukanlah sesuatu yang selesai dan final, tetapi merupakan ruang yang selalu diperbarui karakternya dan terus dinegosiasikan, sehingga bentuknya selalu bergantung pada proses yang menyusunnya. Seperti identitas kita saat ini, itu menunjukkan citra yang tidak tunggal tetapi sangat jamak. Kemajemukan pembangunan saat ini tidak lagi terbatas pada perbedaan yang berkaitan dengan kebangsaan, profesi, latar belakang pendidikan dan asal daerah. Beragamnya perkembangan saat ini justru menunjukkan lebih banyak keuntungan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan karena dia berasal dari kebangsaan yang berbeda, profesi yang berbeda, pendidikan yang berbeda atau bahkan asal daerah. Kepentingan masing-masing pribadi itulah yang kemudian menyatukan identitas.

Di satu sisi, integrasi terjadi ketika ada identitas yang mendukungnya, misalnya kesamaan bahasa, kesamaan nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan gaya hidup atau orientasi keagamaan. integrasi yang lebih luas hanya mungkin terjadi ketika sekelompok orang mematahkan identitas mereka dan menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dianggap sebagai karakter mereka sendiri atau kelompok mereka. Dengan demikian, ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan integrasi yang lebih luas. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Safrina Fitriani -
Nama : Safrina Fitriani
NPM : 2255061015
Kelas : PSTI B

Analisis Jurnal dengan judul “INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA.”

Berdasarkan isi jurnal yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional merupakan solusi untuk menghadapi berbagai permasalahan yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain seharusnya tidak terjadi jika masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Integrasi mencakup makna terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu masalah bersama, baik ideologi, ekonomi, maupun sosial. Gebrakan gerakan integrasi nasional cenderung menciptakan kesadaran dan bentuk sosial yang menyebabkan banyak kelompok dengan identitas masing-masing memandang dirinya sebagai satu kesatuan: Bangsa Indonesia. Untuk membentuk asosiasi dalam pembentukan integrasi nasional, identitas memiliki fungsi ganda.

Pada saat ini, banyak Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, apabila sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Salsabila Azky Quri'al Qur'ani -
Nama : Salsabila Azky Q.Q.
NPM : 2215061021
Kelas : PSTI A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat ketika melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas bukanlah suatu yang selesai atau final, namun merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi secara terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Kepentingan masing – masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut

Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat memerlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Akhir-akhir ini pluralitas justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat, misalnya kemunculan faham sentrisme yang melahirkan faham lainnya seperti etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatunya dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.

Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi konflik – konfik yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Seharusnya konflik – konflik tersebut tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelakunya menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, apabila sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Aisyah Rahma Hasan -
Nama: Aisyah Rahma Hasan
NPM: 2215061086
Kelas: PSTI B

INTEGRITAS NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat memerlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Alexis Ronauli Manurung -
Nama : Alexis Ronauli Manurung

NPM : 2215061109

Kelas : PSTI A



INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas bukanlah sesuatu yang selesai dan final, tetapi merupakan kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifatnya selalu diperbarui, dan keadaannya terus dinegosiasikan, sehingga bentuknya akan selalu bergantung pada proses yang membentuknya. Misalnya, penyatuan identitas yang dikonstruksi oleh media massa – khususnya industri penyiaran televisi. Orang mungkin memiliki etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal daerah yang berbeda, tetapi mereka memiliki minat yang sama dalam berakting dengan mengembangkan gaya hidup, karena itu dikonstruksi oleh tayangan televisi. Tayangan televisi telah menjadi bagian dari cerminan kehidupan sehari-hari. Ia menjadi model habitus yang berperan aktif dalam ranah sosial. Tanpa disadari hal ini telah membangun relasi sosial melalui interaksi sosial dalam konteks politik, ekonomi dan budaya. Ruang dan waktu bukan lagi penghalang dan hambatan untuk berubah. Berawal dari sejumlah gambaran tersebut, identitas yang mengiringi kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan untuk diri kita sendiri. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana pembentukan pola pikir dan sikap mental, memajukan budi pekerti dan kemampuan bangsa merupakan tugas pokok pembangunan kebudayaan nasional.

Integrasi nasional pada dasarnya mengandung makna menyatukan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan setiap anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia saat ini. Integrasi nasional juga terjadi sebagai akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu masalah bersama, baik ideologi, ekonomi, maupun sosial. Namun, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan konflik sepanjang setiap anggota masyarakat menyadari pluralitas tersebut. Oleh karena itu, cita-cita untuk melaksanakan konsep integrasi nasional akan terwujud apabila kita bersedia mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia yang pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas setiap anggota masyarakat dengan latar belakang budaya yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh ALYA ANANDA PUTRI -
NAMA : ALYA ANANDA
NPM : 2215061041
KELAS : PSTI A

ANALISIS JURNAL
INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.

Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Bertolak dari gambaran tersebut, maka pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Oleh karna itu konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku
kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Putu Dewi Andriani -
Nama : Putu Dewi Andriani
NPM : 2215061033
Kelas : PSTI A

Identitas (identity) secararfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain, Sedangkan kata nasional (notional) merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih lamat yang diikat oleh kesamaan kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, batiasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan.

pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Gambaran pluralitas ini, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Bahkan, muncul adagium yang memicu konflik: “Kami versus kalian, aku versus kamu”, dan seterusnya. Maka muncullah faham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya, etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya. Sebagai ilustrasi, dalam budaya Jawa misalnya dikenal istilah “nanding sarira” memperbandingkan diri. Inilah pangkal munculnya kesombongan kolektif, etnosentrisme.

Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa Tersebut dengan bangsa lain. Dari unsur-unsur identitas nasional tersebut dapat dirumuskan) embagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut:
1. Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara,dan ideologi Negara.
2. Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negaia, Bcndcra Negara, Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya"
3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan.
Faktor Pembentukan Identitas Nasional
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis ekologis dan demografis. Kondisi geografi ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia Asia Tenggara, ikut Mempengaruhi perkembangan kehidupa ekonomis, social dan kultural bangsa Indonesia. demografis
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebud bangsa Indonesia (Sun, 2002). Faktor bistoris yang mempengarui proses pembentukan masyarakat dan bangsa indonesi identitasnya, melalui interaksi buchtal faktor yang ada di dalamona
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Habib Pandya -
NAMA : HABIB PANDYA
NPM : 2215061073
KELAS : PSTI A

Analisis Jurnal
Identitas dan Integrasi Nasional
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi.
Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Andika Maulidian Pratama -
NAMA : Andika Maulidian Pratama
NPM : 2215061065
KELAS : PSTI A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.

Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Annisa Tri Hapsari -
NAMA: Annisa Tri Hapsari
NPM: 2215061025
Kelas: PSTI A

Post Test

Jurnal yang berjudul Integrasi Nasional
Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia berisi tentang Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat memerlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.

Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Ahmad Fairuz Rizky Gani -
Nama : Ahmad Fairuz Rizky Gani
NPM : 2215061029
Kelas : PSTI A

Analisis Jurnal berjudul “ INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA”

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya.

Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.

Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKL-PKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.

Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.

Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh DINI CANIKA SUMARA -
NAMA: Dini Canika Sumara
KELAS: PSTI B
NPM: 2215061026

Post Test Analisis Jurnal

Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Dari jurnal tersebut etnosentrisme hingga kini masih menjadi bahan yang cukup menarik untuk tersaji di ruang-ruang diskusi publik. Tak jarang, istilah etnosentrisme seringkali dikaitkan dengan berbagai isu politik hingga konflik berbagai daerah baik di dalam maupun luar negeri. Istilah yang satu ini memang memiliki banyak persepsi dan rentan terjadi kesalahpahaman apabila tidak dimaknai dengan benar. Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan mengalami resistensi sebagai akibat dari fanatisme berlebihan. Seperti yang telah diketahui, Indonesia merupakan bangsa besar yang terdiri dari berbagai macam latar belakang berbeda-beda. Warga Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama hingga ras yang cukup berbeda. Hal ini lah yang kemudian seringkali memicu gesekan secara horizontal antara satu identitas dengan yang lainnya. Padahal, salah satu pilar kebangsaan Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda namun tetap satu. Keunikan yang terdapat dalam masing-masing identitas tersebut justru seharusnya mampu menjadi kekuatan dan kelebihan Bangsa Indonesia di mata dunia. Ada baiknya bagi kita selaku Bangsa Indonesia untuk menurunkan prinsip etnosentrisme demi tercapainya persatuan.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk jika ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.

Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Kevin Gantama -
KEVIN GANTAMA
2215061133
PSTI A

POST TEST

ANALISIS JURNAL INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Gambaran pluralitas ini, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Maka muncullah paham sentrisme yang kemudian melahirkan, misalnya etnosentrisme, religisentrisme, politiksentrisme, dan seterusnya. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.

Oleh karena itu, integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini, di mana konflik antar-identitas masih terjadi. Artinya, integrasi nasional sangat penting untuk mengatasi perbedaan dan konflik yang ada di Indonesia agar dapat menciptakan kesatuan yang lebih kuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh M.Niko Baihaqqi -
Nama : M.Niko Baihaqqi
NPM : 2215061134
Kelas : PSTI B

Analisis Post test
Integritas Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Integrasi nasional dianggap sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang masih terus mempengaruhi Indonesia. Konflik antar-suku, antar-daerah, antar-agama, dan konflik kepentingan lainnya dapat dihindari jika setiap pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia adalah sesuatu yang harus diterima. Integrasi nasional melibatkan pembentukan kelompok-kelompok yang bersatu untuk menyelesaikan masalah bersama, baik yang berhubungan dengan ideologi, ekonomi, atau sosial. Gerakan integrasi nasional dapat menciptakan kesadaran dan solidaritas sosial yang mendorong kelompok-kelompok dengan identitas yang berbeda untuk memandang diri mereka sebagai satu kesatuan Bangsa Indonesia.

Konsep tentang integrasi nasional menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Ikhwan Fajar Khatamy -
Nama: Ikhwan Fajar Khatamy
NPM: 2255061007
Kelas: PSTI-B

Analisis Jurnal INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas merupakan reprsentasi diri seseorang atau masyarakat luas melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sasuatu entitas sosial-budaya. Identitas dapat dilihat dari aspek waktu yang bukan suatu wujud yang sudah ada sedari semula dan akan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Jika dilihat dari aspek ruang, maka identitas juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terbuat dari bermacam lapisan identitas. Identitas pada saat ini menunjukkan gambaran yang tidak tunggak, tetapi prular. Prularitas terjadi saati ini bukan hanya karena perbedaan etnis, profesi, pendidikan, serta asal daerah. Prularitas pada masa sekarang justru menuju pada kepentingan-kepentingan. Integrasi nasional membuat berbagai kelompok dengan identitasnya masing-masing menjadi sebagai suatu kesatuan.

Integrasi nasional adalah jalan keluar yang sampai saat ini masi terus menerus terjadi di Indonesia. Adanya otonomi daerah membuat kelompok daerah tersebut membuat integrasinya sendiri, sehingga menciptakan sifat etnosentrisme yang menghambat cita-cita integrasi nasional. Konflik-konflik antar identitas atau kelompok juga seharusnya tidak perlu. Mengetahui bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan berbagai identitas dan masing masing perilaku konflik seharusnya menyadari bahwa prularitas bangsa Indonesia merupakan suatu keniscayaan. Dengan mmeninggalkan identitas kelompok daerahnya tersebut, maka dapat membuka kemungkinan untuk menciptakan integrasi nasional yang lebih luas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Muhammad Faqih Himawan -
NAMA: MUHAMMAD FAQIH HIMAWAN
NPM: 2215061122
KELAS: PSTI B

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Negara dan bangsa Indonesia sejak mendeklarasikan Proklamasi Kemerdekaan sampai sekarang punya pengalaman. Di dalam antara pengalaman ini bangsa Berbagai perubahan sedang terjadi di Indonesia Asas, Pengertian, Ideologi dan Doktrin kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dll. Berbagai perubahan azas dan ideologi telah terjadi menciptakan disintegrasi dan ketidakstabilan nasional. Hal tersebut ditandai dengan pemberontakan PKI 30 Desember 1965 sampai lahirnya surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Selanjutnya di masa pemerintahan Soeharto pada tanggal 9 Maret 1960 terjadi pengelompokan partai dengan terbentuknya kelompok demokrasi pembangunan yang terdiri dari partai PNI, Partai Khatolik, Parkindo, IPKI, dan Murba. Di bawah kepemimpinan partai-partai pada masa Orde Baru terjadi pengecilan ukuran partai sebagai wadah aspirasi rakyat pada masa itu, sehingga akhirnya diadakan pemilihan parlemen pada tahun 1977. Pesaingnya ada tiga yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) serta kelompok kerja.
 
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas itu sendiri merupakan cerminan diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain atau bangsa lain melihat mereka sebagai sebuah etnis sosial dan budaya. Aspek yang dilihat dari sebuah identitas di antaranya yaitu waktu, ruang yang terdiri dari bukan hanya satu atau tunggal, melainkan berbagai lapisan identitas.

Merujuk pada beberapa uraian yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa integrasi nasional merupakan cara untuk menghadapi apa yang selama ini meresahkan Indonesia. Konflik antarsuku, konflik antardaerah, konflik antaragama, konflik antarpartai politik, konflik antarmahasiswa dan masih banyak konflik kepentingan lainnya seharusnya tidak muncul jika masing-masing pelaku konflik memahami bahwa Indonesia menjadi hal yang biasa terjadi di bangsa ini.

Oleh karena itu, diperlukan integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme yang dapat mnyebabkan disintegrasi pada bangsa Indonesia. Pengembangan konsep integrasi nasional pada dasarnya memiliki visi dan misi untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang majemuk.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh MELDA FRESTIANA -
Nama : Melda Frestiana
NPM : 2215061130
Kelas : PSTI B

Analisis Jurnal "INTEGRITAS NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"

Berdasarkan jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional merupakan suatu solusi untuk menghadapi berbagai permasalahan yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda pada bangsa Indonesia. pada dasarnya indoneisa masih memiliki rasa atau sifat Etnosentrime dmana Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Integrasi mencakup makna terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu masalah bersama, baik ideologi, ekonomi, maupun sosial.

saat ini banyak salah satu provinsi maupun kabupaten diindonesia yang ingin membangun suatu institut kependidikan. Hal ini dalam jangka panjang Bukannya Tak mungkin akan menyebabkan penyempitannya rasa integrasi nasional karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah Semata. apabila hal tersebut semakin meluas dan selalu diinginkan oleh beberapa daerah maka akan terjadinya menyempitan integritas. oleh karena itu apabila masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya, Dengan demikian akan meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh I Komang Widya Indra Kusuma -
Nama : I Komang Widya Indra Kusuma
NPM : 2215061006
Kelas : PSTI - B

INTEGRITAS NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

pada dasarnya Integritas nasional adalah keadaan di mana suatu negara memiliki kesatuan dan keutuhan yang utuh dalam segala aspek, termasuk politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Integritas nasional juga mencakup kesetiaan dan ketaatan warga negara terhadap nilai-nilai, prinsip, dan institusi negara yang ada, serta pemeliharaan kedaulatan, keselamatan, dan kesejahteraan negara secara keseluruhan. Integritas nasional sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran suatu negara. Ketika integritas nasional terancam atau terganggu, maka dapat menyebabkan ketidakstabilan politik, ketidakadilan sosial, konflik antar etnis atau agama, bahkan ancaman terhadap keamanan nasional. Untuk menjaga integritas nasional, perlu dilakukan upaya-upaya seperti memperkuat institusi negara, mempromosikan kerjasama dan solidaritas antar warga negara, membangun kesadaran akan nilai-nilai nasional, mengatasi masalah-masalah sosial dan ekonomi, serta menegakkan hukum dengan adil dan efektif.
Identitas adalah cara orang atau masyarakat merepresentasikan diri dan bagaimana mereka dilihat oleh orang lain sebagai suatu entitas budaya dan sosial. Pada masa reformasi, peluang demokrasi dibuka dan daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur diri sendiri melalui sistem desentralisasi. Namun, kebebasan ini sebenarnya memperlihatkan kondisi yang buram bagi bangsa Indonesia. Identitas tidaklah tetap dan final, melainkan suatu kondisi yang selalu disesuaikan dengan sifat yang selalu berubah dan keadaan yang selalu dinegosiasi terus-menerus sehingga wujudnya akan selalu bergantung pada proses yang membentuknya.
Etnosentrisme merujuk pada kecenderungan untuk memandang budaya etniknya sebagai yang paling superior dibandingkan dengan budaya etnik lainnya. Etnosentrisme juga melibatkan pandangan bahwa sudut pandang etniknya sendiri merupakan sudut pandang yang paling benar atau tepat, sehingga semua aspek dilihat dari perspektif etnik tersebut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Rizky Agung Winanda -
Nama : Rizky Agung Winanda
NPM : 2215061078
Kelas : PSTI B

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas dan Integrasi Nasional
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejaksemula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA -
MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA
2215061085
PSTI A

Integritas Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi rakyat Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Identitas tersebut meliputi representasi diri masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. Identitas merupakan suatu kondisi yang disesuaikan dengan sifat yang selalu diperbaharui dan keadaan yang di negoisasi secara terus-menerus sehingga akan mewujudkan proses yang membentuknya. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana untuk pembentukan pola pikir dan sikap mental memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas dari pembangunan kebudayaan nasional.

Diperlukannya identitas nasional bertujuan untuk pembentukan pola pikir masyarakat atas kesadaran nasional dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran tersebut yang nantinya akan menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang dapat mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi terhadap bangsa asing.

Integrasi nasional terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama yang bersifat ideologis ekonomis maupun sosial. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia yang terjadi pada saat ini. Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain dari segala sudut dan sudut pandang etniknya sendiri. Hal ini diperkuat dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah serta pemekaran daerah.

Strategi kebudayaan mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Konsep integrasi nasional mengembangkan strategi kebudayaan Indonesia yang pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas anggota masyarakat yang berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.

Integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk menghadapi konflik yang saat ini masih terus-menerus melanda di Indonesia. Masyarakat dan pemerintah perlu menyadari bahwa pluralitas sudah menjadi sebuah keniscayaan yang menjadi penghambat cita-cita untuk menerapkan konsep integrasi nasional. Kita dicatat sebut akan terwujud apabila sekelompok anggota bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Muhammad Azka Naufal -
Nama: Muhammad Azka Naufal
NPM: 2215061066
Kelas: PSTI B

Analisis Jurnal Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia

Berdasarkan isi jurnal yang ada, Masa reformasi, tanpa landasan yang jelas, justru menciptakan ketidakpastian dan kekacauan. Referensi kehidupan bernegara (tata pemerintahan) dan perdamaian sosial (harmoni sosial) saling terkait dan mendorong pembangkangan sosial.

Integrasi nasional merupakan cara untuk menghadapi apa yang melanda Indonesia hingga saat ini. Konflik antar suku, konflik antar daerah, konflik antar agama, konflik antar partai politik, konflik antar mahasiswa dan masih banyak lagi konflik kepentingan lainnya seharusnya tidak muncul jika masing-masing pelaku konflik memahami bahwa Indonesia menjadi sebuah kebutuhan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Ragil Saputri -
NAMA : Ragil Saputri
NPM : 2215061022
KELAS : PSTI B

ANALISIS JURNAL
INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai sosial dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.

Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang.

Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Haria Ramadhani -
NAMA : HARIA RAMADHANI
NPM : 2215061126
KELAS : PSTI B

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA


Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme.

Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.

Merujuk sejumlah deskripsi yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Arya Setia Pratama Kelas B -
Nama : Arya Setia Pratama
NPM : 2215061034
Kelas : PSTI B

Analisis Jurnal
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Sedangkan integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia.

Beragamnya pluralisme yang ada di Indonesia yang berisiko terjadinya perpecahan, maka di sinilah peran untuk mempersatukan atau mengintegrasikan pluralisme yang ada. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik
antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik
kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik
menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah
keniscayaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Ahmad Aqil Al Falah Aqil -
Nama : Ahmad Aqil Al Falah
NPM : 2255061018
Kelas : PSTI A

ANALISIS JURNAL


Sejak Indonesia merdeka, negara telah mengalami berbagai perubahan ideologi, azas, dan doktrin yang telah memengaruhi kehidupan sosial, politik, dan budaya. Namun, perubahan-perubahan tersebut juga menyebabkan ketidakstabilan dan disintegrasi di Indonesia. Dalam periode Orde Lama hingga Orde Baru, terjadi perubahan yang signifikan yang dimulai dengan pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965, yang kemudian diikuti oleh lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Persaingan pengaruh di antara elite politik seperti PKI, PNI, Masyumi, dan Angkatan Darat memainkan peran penting dalam perpolitikan nasional pada saat itu.

Identitas adalah bagaimana individu atau kelompok dilihat dalam pandangan diri sendiri maupun orang lain. Identitas terbentuk dari berbagai faktor seperti peran, kondisi objektif, dan cara menghadapi peran dan kondisi tersebut. Identitas tidak tetap dan selalu disesuaikan kembali, diperbaharui, dan dinegosiasi terus-menerus. Identitas saat ini menunjukkan pluralitas yang kompleks, yang berdasarkan pada berbagai macam kepentingan. Kepentingan-kepentingan ini membedakan satu orang dengan yang lain.

Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki alam yang indah, iklim subtropis yang baik, dan tanah yang subur. Ada lebih dari 17.504 pulau, 1.068 suku bangsa, dan 665 bahasa daerah. Seni dan budaya Indonesia juga sangat beragam, dengan sedikitnya 300 gaya tari tradisional yang ada di seluruh Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pluralitas ini justru memicu pertentangan di antara anggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Oleh karena itu, konsep integrasi nasional menjadi penting sebagai strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini, strategi kebudayaan mengacu pada kekuatan budaya yang menghargai kompleksitas kebudayaan yang dianut oleh masing-masing anggota masyarakat. Dengan begitu, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia adalah cara untuk menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masyarakat Indonesia yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh JUNDAN MAHARDHIKA -
NAMA : JUNDAN REVITO MAHARDHIKA
NPM : 2215061053
KELAS : PSTI A

INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Integrasi terbentuk akibat grup yang dipersatukan oleh keadaan baik itu dikarenakan ideologi, ekonomi, dan sosial yang sama. Inti dari integrasi adalah menyatukan lintas identitas untuk mencapai satu tujuan yang sama.

Mengembangkan konsep integrasi nasional pada dasarnya menyatukan visi dan misi masyarakat Indonesia yang mempunyai latar belakang yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh SHAFA ANDHIKA -
nama : shafa andhika
NPM. : 2215061110
Kelas :PSTI-B

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan mengalami resistensi sebagai akibat dari fanatisme berlebihan. Seperti yang telah diketahui, Indonesia merupakan bangsa besar yang terdiri dari berbagai macam latar belakang berbeda-beda. Warga Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama hingga ras yang cukup berbeda.
Hal ini lah yang kemudian seringkali memicu gesekan secara horizontal antara satu identitas dengan yang lainnya. Padahal, salah satu pilar kebangsaan Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda namun tetap satu.
Keunikan yang terdapat dalam masing-masing identitas tersebut justru seharusnya mampu menjadi kekuatan dan kelebihan Bangsa Indonesia di mata dunia. Ada baiknya bagi kita selaku Bangsa Indonesia untuk menurunkan prinsip etnosentrisme demi tercapainya persatuan. Berangkat dari sudut pandang kebangsaan tersebutlah Fimela.com kali ini akan mengulas pengertian etnosentrisme beserta faktor dan dampak negatifnya. Tentu saja informasi ini akan memperkaya cakrawalamu dalam memahami kebudayaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Ghebi Armando -
Nama : Ghebi Armando
NPM : 2215061094
Kelas : PSTI B

Analisis Jurnal Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Negara Indonesia dari dahulu telah sering mengalami perubahan dalam segi azas, paham, idiologi, dan lainnya. Yang mana proses perubahan tersebut mencapai puncak pada zaman orde baru yang ditandai dengan berkuasanya kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun pada orde baru. Kemudian hal tersebut kemudian digantikan dengan masa-nya orde reformasi. Digantikannya orde baru tersbut karena terdapatnya kesalahan pada zaman tersebut yang mana pada zaman tersebut terdapat penerapan politik pemerintahan yang sentralistik. Karena banyaknya masalah yang terjadi, maka diperlukan strategi kebudayaan nasional untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Identitas merupakan representasi dari diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dalam masyarakat identitas merupakan sebuah sarana pembentukan pola pikir yang diperlukan untuk adanya suatu kesadaran nasional, yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Intregitas sendiri juga akan terbentuk apabila ada identitas yang mendukungnya, misalkan kesamaan bahasa, nilai sistem budaya, cita-cita, dan kesamaan yang mendukung lainnya. Contohnya saja seperti kelompok pedagang kaki lima yang terbentuk identitasnya karena sama mengahadapi satu permasalahn yang sama, seperti sama-sama menghadapi aparat satpol PP.

Indonesia sendiri memiliki berbagai macam keragaman, yang mana dengan perbedaan tersebut akan menimbulkan pertentangan yang membuat membuat masyarakat menyadari adanya pluralitas. Hal ini, lama kelamaan jika dibiarkan akan menimbulkan adanya faham sentrisme, seperti etnosentrisme, religisentrisme, dan lainnya. Etnosentrisme ini merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Apabila faham etnosentrisme ini makin menguat, maka akan membuat semangat dalam pemekaran daerah pada daerah tertentu.

Konsep mengenai integritas nasional ini akan menjadi penting untuk dijadikan sebagai sebuah strategi kebudayan bagi bangsa Indonesia, yang mana ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Untuk lebih meluaskan lagi pembentukan integritas, maka hal-hal yang menghambat cita-cita bangsa seperti kebijakan otonomi daerah, harus dihilangkan akan cita-cita tersebut dapat terealisasikan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Arswendo Erza Sadewa -
Nama : Arswendo Erza Sadewa
NPM : 2215061062
Kelas : PSTI B
Integrasi nasional merupakan solusi atas apa yang masih melanda Indonesia hingga saat ini. Konflik suku, konflik daerah, konflik antar umat beragama, konflik antar partai politik, konflik antar mahasiswa dan beberapa konflik kepentingan lainnya yang tidak akan terjadi jika setiap pelaku konflik menyerahkan diri, menyadari bahwa pluralitas masyarakat Indonesia telah menjadi kebutuhan. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di berbagai pelosok tanah air justru menjadi penghambat cita-cita mewujudkan konsep integrasi nasional. Cita-cita mewujudkan konsep integrasi nasional akan terwujud manakala sekelompok anggota masyarakat siap meneroboskan dirinya dari identitasnya dan menjauh dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk karakternya sendiri atau hanya kepribadian kelompoknya sendiri. oleh karena itu identitas pribadinya harus ditinggalkan , yang kemudian membuka kemungkinan untuk menjalin integrasi yang lebih luas dan lebih baik lagi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Zaka Kurnia Rahman -
Nama : Zaka Kurnia Rahman
NPM : 2215061054
Kelas : PSTI B

Integritas Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Integritas nasional merupakan keadaan ketika suatu negara memiliki kesatuan dan keutuhan yang utuh dalam segala aspek. Integritas nasional dinilai penting karena untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran suatu negara. Ketika integritas nasional terancam atau terganggu, maka dapat menyebabkan ketidakstabilan politik, ketidakadilan sosial, konflik antar etnis atau agama, bahkan ancaman terhadap keamanan nasional. Upaya-upaya yang dapat di lakukan untuk menjaga integritas nasional antara lain seperti memperkuat institusi negara, mempromosikan kerjasama dan solidaritas antar warga negara, membangun kesadaran akan nilai-nilai nasional, mengatasi masalah-masalah sosial dan ekonomi, serta menegakkan hukum dengan adil dan efektif.

Etnosentrisme merujuk pada kecenderungan untuk memandang budaya etniknya sebagai yang paling superior dibandingkan dengan budaya etnik lainnya. Etnosentrisme juga melibatkan pandangan bahwa sudut pandang etniknya sendiri merupakan sudut pandang yang paling benar atau tepat, sehingga semua aspek dilihat dari perspektif etnik tersebut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Yesa amanda putri amelia -
NAMA : yessa amanda
KELAS : PSTI B

Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.

Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki alam yang indah, iklim subtropis yang baik, dan tanah yang subur. Ada lebih dari 17.504 pulau, 1.068 suku bangsa, dan 665 bahasa daerah. Seni dan budaya Indonesia juga sangat beragam, dengan sedikitnya 300 gaya tari tradisional yang ada di seluruh Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pluralitas ini justru memicu pertentangan di antara anggota masyarakat.
Contohnya saja seperti kelompok pedagang kaki lima yang terbentuk identitasnya karena sama mengahadapi satu permasalahn yang sama, seperti sama-sama menghadapi aparat satpol PP.

Hal ini, lama kelamaan jika dibiarkan akan menimbulkan adanya faham sentrisme, seperti etnosentrisme, religisentrisme, dan lainnya. Etnosentrisme ini merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Apabila faham etnosentrisme ini makin menguat, maka akan membuat semangat dalam
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Dean Kresna Ananda -
Nama: Dean Kresna Ananda
Kelas: PSTI B
NPM: 2215061002

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan
objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut

Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Amando Yuviano -
AMANDO YUVIANO
2215061098
PSTI B

Analisis jurnal yang berjudul "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA".

Dalam analisis saya, jurnal tersebut memberi gambaran bahwasanya Indonesia dari masa Proklamasi Kemerdekaan hingga sekarang telah mengalami banyak sekali pengalaman tentang kesetidakpahaman secara bersama. Dari kesetidakpahaman tersebut Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan masyarakat. Hal tersebut mengalami banyak pro dan kontra yang mengakibatkan adanya berbagai tindakan anarkis, pelanggaran moral, pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata. Kondisi tersebut terus terjadi sampai sekarang, dan tak ada juga yang menghasilkan solusi. Maka dari itu jurnal ini membahas tentang Identitas Nasional dan Integritas Nasional yang diyakini dapat menjadi jalan keluar masalah ini.

Integritas Nasional diyakini adalah jalan keluar untuk menghadapi konflik-konflik di Indonesia seperti konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Integritas Nasional akan terwujud apabila manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Faris Ilham Hidayat -
NAMA : FARIS ILHAM HIDAYAT

NPM : 2215061118

KELAS : PSTI B

Analisis Jurnal "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"

Dalam jurnal tersebut dijabarkan bahwa identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Sehingga, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman tinggi, sehingga pluralitas tidak dapat dihindari lagi. Gambaran pluralitas ini, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Bahkan, muncul adagium yang memicu konflik: “Kami versus kalian, aku versus kamu”, dan seterusnya. Maka muncullah faham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya, etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya.

Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Achmad Fauzan -
Nama: Achmad Fauzan
NPM: 2255061014
Kelas: PSTI A

Indonesia merupakan negara yang mudah mengalami resistensi karena fanatisme yang berlebihan. Negara Indonesia memiliki latar belakang yang beragam, dengan berbagai suku, agama, dan ras yang berbeda. Hal ini dapat menimbulkan konflik horizontal antar identitas, meskipun Bhineka Tunggal Ika, yaitu prinsip bahwa meskipun berbeda-beda namun tetap satu, merupakan salah satu pilar kebangsaan Indonesia.

Seharusnya keunikan dari masing-masing identitas tersebut dapat menjadi kekuatan dan kelebihan bangsa Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia, penting untuk menurunkan prinsip etnosentrisme demi mencapai persatuan. Dalam pandangan kebangsaan ini, Fimela.com akan membahas tentang etnosentrisme, termasuk faktor-faktor dan dampak negatifnya. Informasi ini akan memperkaya pemahaman kebudayaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Naswan Fachri Ramadhan Zain -
NAMA : Naswan Fachri Ramadhan Zain
NPM: 2255061011
KELAS: PSTI B

Dapat kita pahami dari jurnal tersebut bahwa identitas adalah bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, orang lain dan bagaimana orang lain melihat mereka. Identitas terbentuk atas keinginan diri sendiri dan bisa juga terbentuk karena hal hal yang terjadi yang mengakibatkan kita untuk merespon. Identitas bukan suatu yang bersifat final atau selesai, tetapi merupakan sesuatu yang dapat disesuaikan dengan dengan proses yang membentuknya. identitas kita saat ini menunjukkan gambaran yang bersifat tunggal tetapi plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa saja berbeda dengan orang lain tetapi kepentingan masing-masing oranglah yang kemudian akan mempersatukan identitas tersebut. Integrasi nasional di Indonesia terjadi akibat terbentuknya kelompok yang dipersatukan karena alasan yang sama baik itu bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial dengan tujuan untuk menpersatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.

Indonesia terdiri dari 17.504 pulau, 1.068 suku bangsa, dan memiliki sedikitnya 665 bahasa daerah. Pada dasarnya pluralitas bagi Indonesia adalah takdir. Hal ini memicu pertentangan pada sejumlah anggota masyarakat yang berpikir “Kami versus kalian, aku versus kamu”. Munculnya paham sentrisme ini melahirkan etnosentrisme, religisentrisme, politiksentrisme dan lainnya. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Etnosentrisme ini menguat karena didukung oleh kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah. Kebijakan otonomi daerah ini justru menghambat cita-cita untuk menerapkan konsep integrasi nasional.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Muhammad Irsyad Alghiffari -
Nama : Muhammad Irsyad Alghiffari
NPM : 2215061050
KElas : PSTI-B

Integritas nasional sebagai penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Integrasi nasional pada hakekatnya mengandung arti bahwa visi dan misi bangsa dipersatukan melalui keragaman kepentingan setiap anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada hakikatnya sesuai dengan situasi Indonesia saat ini. Ketika terjadi konflik antar suku, konflik antar daerah, konflik antar agama, konflik antar partai politik, konflik antar mahasiswa dan masih banyak lagi konflik kepentingan lainnya yang masih terus terjadi di Indonesia.

Tidak dapat dipungkiri terjadi konflik yang disebabkan oleh berbagai perbedaan yang ada di indonesia Kemudian lahirlah konsep sentrisme yang kemudian melahirkan beberapa konsep, misalnya etnosentrisme, sentrisme agama, sentrisme politik, dsb. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etnis seseorang lebih baik daripada budaya etnis lain. Masing-masing dilihat dari perspektif etnisnya sendiri.

Oleh karena itu, integrasi nasional pada dasarnya mengandung arti bahwa visi dan misi bangsa disatukan oleh berbagai kepentingan setiap anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sesuai dengan keadaan Indonesia saat ini, dimana masih terdapat konflik antar identitas.

Integrasi nasional sangat diperlukan oleh bangsa guna menghindari berbagai konflik yang dapat merusak persatuan dan keharmonisan negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh M. Naufal Khansa (Naufal PSTI B) -
Nama: M. Naufal Khansa
NPM: 2255061019
Kelas: PSTI B

Analisis Jurnal:
Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Sedangkan etnosentrisme memiliki pengertian menganggap bahwa kebudayaan yang dimiliki lebih baik dari budaya lain atau membanggakan budaya sendiri dan menganggap rendah budaya lain.

Untuk menangkal suatu sikap etnosentrisme diperlukan rasa peduli terhadap sesama khususnya mengingatkan bahwa kita ada di dalam negara yang berbingkai Bhinneka Tunggal Ika, dimana keragaman bukan diyakini sebagai penghambat, melainkan suatu kekayaan budaya yang dapat menghidupkan serta memperkuat kearifan lokal di antara masyarakat sebagai bentuk identitas nasional.

Integrasi nasional sebagai hasil dari Identitas nasional perlu untuk dibangun agar negara multikultural ini dapat menyatukan berbagai perbedaan yang ada sehingga mampu mencapai tujuan yang dicita-citakan yaitu menjaga kesatuan, persatuan, dan kedaulatan negara, serta mampu menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang bersatu didalam keberagaman.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Muhammad Al Khairu Akbar Ivan -
Muhammad Al Khairu Akbar Ivan
2255061003
PSTI B

Analisis Jurnal

Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

September 1965 hingga lahirlah Surat

Kekuatan elite yang memiliki pengaruh pada waktu itu, di antaranya PKI, PNI, Masyumi dan militer . Saat itu, PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yang melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 tersebut.

Demokrasi Indonesia serta satu

Golkar dijadikan mesin politik oleh penguasa saat itu.

Penyikapan yang dilakukan pemerintahan

Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural. Pluralitas sebagai kekayaan yang tiada tara bagi sebuah bangsa, justru tidak dikelola dengan baik. Ia dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang lebih menekankan identitas kedaerahan, dan dianggap sebagai musuh terciptanya stabilitas bangsa. Maka, Orba yang lebih menekankan pada persoalan stabilitas pembangunan, cenderung tidak memberi ruang adanya politik identitas.

Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, justru menimbulkan ketidakmenentuan dan kekacauan. Di kala hal ini berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis akan berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah «bangsa yang sedang sakit», suatu kesimpulan yang tidak menawarkan solusi.

Bertolak dari gambaran tersebut, maka pada dasarnya pluralitas bagi bangsa

Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Andreas Pujo Santoso -
Nama : Andreas Pujo Santoso
NPM : 2215061101
Kelas : PSTI A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi. Orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal asul daerah, namun mereka mempunyai kepentingan yang sama dalam bersikap dengan mengembangkan gaya hidup, lantaran dikostruksi tayangan televisi.

Bertolak dari sejumlah gambaran tersebut, identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.

Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Naris Putera Munggaran -
Nama : Naris Putera Munggaran
Kelas : PSTI A
NPM : 2215061077

Analisis Jurnal
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas adalah gambaran seseorang atau masyarakat dalam konteks sosial budaya dan bagaimana orang lain memandangnya. Identitas dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kompleksitas budaya. Identitas tidak statis dan tidak berdiri sendiri, tetapi dibentuk oleh ruang dan waktu serta terdiri dari berbagai lapisan identitas yang bergantung pada peran, situasi dan cara menghadapi keadaan. Identitas nasional berarti bahwa setiap bangsa memiliki kepribadian nasional atau identitas nasional yang membedakan bangsa dari bangsa lain. Pada saat yang sama, integrasi nasional adalah suatu proses di mana perbedaan-perbedaan dalam masyarakat bersatu untuk menciptakan keharmonisan di dalam bangsa.
.
Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi konflik – konfik yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Seharusnya konflik – konflik tersebut tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelakunya menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, apabila sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh MOHAMMAD MALVIN RAFI -
MOHAMMAD MALVIN RAFI
2215061074
PSTI B

Identitas adalah cara seseorang menggambarkan dirinya. Identitas tidak bersifat final, melainkan kondisi yang harus selalu dikondisikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Integrasi nasional sangat penting sebagai strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Yang mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia dapat menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatarbelakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Muhammad Haikal Batubara -
Nama: Muhammad Haikal Batubara
Kelas: PSTI A
NPM: 2255061010

Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Sejak proklamasi indonesia memiliki pengalaman historis dimana pengalaman tersebut menciptakan berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. berbagai perubahan tersebut menciptkan disintegrasi dan instabilisasi nasional.

identitas dan integrasi nasional
identitas adalah representasi diri seseorang dan gambaran bagaimana orang lain melihat seperti entitas sosial-budaya.
identitas kita saat ini menunjukkan
gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat
plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini
tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan
etnis, profesi, latar belakang pendidikan,
serta asal usul daerah. Pluralitas pada
perkembangan saat ini justru lebih menunjuk
pada persoalan kepentingan-kepentingan dan kepentingan masing-masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk
kalau ada identitas yang mendukungnya
seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam
nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita
politik, atau kesamaan dalam pandangan
hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian iameninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan
integrasi yang lebih luas.

Integrasi nasional terjadi juga akibat
terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik
yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun
sosial. Berdasarkan sejumlah gambaran
tersebut, konsep tentang integrasi nasional
menjadi penting untuk dijadikan strategi
kebudayaan bagi bangsa Indonesia

Kebijakan otonomi daerah yang kini
marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru
menjadi penghambat cita-cita menerapkan
konsep integrasi nasional. Cita-cita
menerapkan konsep integrasi nasional akan
terwujud, manakala sekelompok anggota
masyarakat bersedia menerobos identitasnya.

maka dapat dikatakan bahwa integrasi
nasional adalah jalan keluar untuk
menghadapi yang hingga saat ini masih
terus-menerus melanda Indonesia. Konflik
antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik
antar-agama, konflik antar-partai politik,
konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik
kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik
menyadari bahwa pluralitas bangsa
Indonesia
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Annisa Ramadhanti Irawan -

ANNISA RAMADHANTI IRAWAN
2215061013
PSTI A

Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).
Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi.
Dari sinilah lahir kebudayaan massa yang cepat dan penuh perubahan.
Bertolak dari sejumlah gambaran tersebut, identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.4 Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berasal dari kepulauan Riau, dan pada awalnya menjadi suatu atribut dari identitas penduduk kepulauan Riau, bahasa itu kemudian berkembang menjadi Melayu Pasar, yang digunakan oleh berbagai kelompok etnis yang bertemu di pasar dalam interaksi perdagangan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Imam Ariadi -
Nama : Imam Ariadi
Kelas : PSTI B
NPM : 2215062042

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas merupakan sarana pembentukan pola pikir masyarakat yang diperlukan untuk membentuk kesadaran nasional yang menjadi dasar integrasi nasional. Identitas dapat mendukung integrasi melalui kesamaan bahasa, nilai budaya, cita-cita politik, atau pandangan hidup, namun juga dapat membatasi integrasi jika kelompok mengambil jarak dari identitasnya. Bahasa Indonesia sebagai contoh, awalnya menjadi atribut identitas penduduk kepulauan Riau namun kemudian berkembang menjadi Melayu Pasar sebagai lingua franca yang mempersatukan berbagai kelompok etnis. Integrasi nasional juga dapat terbentuk melalui kelompok-kelompok yang bersatu oleh isu bersama, seperti kelompok pedagang kaki lima yang membentuk jaringan mereka untuk menghadapi Perda atau operasi Satpol PP.

Indonesia adalah negara yang diberkati dengan alam yang indah, iklim subtropis yang bersahabat, dan tanah yang subur. Indonesia adalah negara yang beragam dengan 17.504 pulau, lebih dari 1.000 kelompok etnis, dan setidaknya 665 bahasa lokal. Indonesia juga kaya akan spesies flora dan fauna langka, dengan lebih dari 3.025 spesies mamalia, kupu-kupu, reptil, burung, dan amfibi, serta sekitar 47.000 spesies tumbuhan, yang setara dengan 12% dari semua spesies tumbuhan di dunia. Meskipun keberagaman ini adalah takdir alam bagi Indonesia, belakangan ini telah menyebabkan konflik di antara sebagian anggota masyarakat karena munculnya sentrisme dan etnosentrisme. Namun, jika orang-orang Indonesia mengakui dan menghargai keberagaman mereka, hal itu dapat menyatukan mereka daripada memecah belah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Rifdah Fitriani Saharrudin -
Nama: Rifdah Fitriani Saharrudin
NPM: 221506114
Kelas: PSTI B

ANALISIS JURNAL INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Penulis: Agus Maladi Irianto

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwasanya di masa awal kemerdekaan, identitas nasional Indonesia ditandai oleh bentuk fisik dan kabijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia seperti penghormatan terhadap Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sebagainya.
Identitas merupakan representasi diri dari seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dapat disimpulkan, identitas adalah produk dari kebudayaan. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Dapat disimpulkan bahwasanya konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Linda syahrun Putri -
NAMA : LINDA SYAHRUN PUTRI
NPM : 2215061129
PSTI A

INTEGRITAS NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikan kompleks. identitas bukannlah suatu yang selesai dan finakl tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu di sesuaikan kembali, sifat yang selalu di perbarui dan keadaan yang keadaan yang di negosiasi terus menerus sehingga wuudnya akan selalu tergantung dri proses yang membentuknya.
konsep integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing- masing anggota masyarakat.
etnoentrime merupakan kecendrungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul di bandingkan dengan budaya etnik lain. segala sudut sesuatu diliat dari sudut pandang etniknya sendiri. etnosentrime kian menguat justru di topang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Zabrina Talitha Anindya -
NAMA : ZABRINA TALITHA ANINDYA
NPM : 2215061017
KELAS : PSTI A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Akan di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional?

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang
dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda. Integrasi nasional terjadi juga akibatterbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baikyang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Etnosentrisme kian menguat justruditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah danpemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadiberjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru
menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota
masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.

Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasionalmenjadi penting untuk dijadikan strategikebudayaan bagi bangsa Indonesia yang
telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacupada kekuatan budaya yang bertolak padakedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengankompleksitas kebudayaan yang dianut.Dengan demikian, mengembangkan konsepintegrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlahkepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Fannisa Nurhaffifi -
Nama : Fannisa Nurhaffifi

NPM ; 2215061009

Kelas : PSTI - A

Integritas nasional sebagai penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.

Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Hal ini dalam jangka panjang, bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional dikarenakan integrasi yang digalakkan cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah semata.

Maka dari itu, integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini, di mana konflik antar-identitas masih terjadi. Artinya, integrasi nasional sangat penting untuk mengatasi perbedaan dan konflik yang ada di Indonesia agar dapat menciptakan kesatuan yang lebih kuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Nazma Hevano -
Nama: Nazma Hevano
NPM: 2215061038
Kelas: PSTI B

Integrasi nasional memiliki peran penting sebagai penangkal etnosentris di Indonesia, yaitu sikap mengagungkan kelompok atau suku tertentu secara berlebihan dan meremehkan kelompok atau suku lain. Integrasi nasional dalam hal ini, dapat diartikan sebagai upaya untuk mempersatukan seluruh elemen bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya, agama, bahasa, dan suku bangsa. Integrasi nasional juga mendorong munculnya rasa persatuan dan kesatuan, yang menjadi dasar penting bagi terciptanya negara yang kokoh dan stabil.

Namun, integrasi nasional di Indonesia tidak selalu mudah dilakukan. Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah adanya perbedaan identitas antar wilayah dan kelompok masyarakat. Hal ini menjadi semakin rumit dengan adanya kebijakan otonomi daerah, yang memperkuat kedudukan wilayah dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan. Pada satu sisi, otonomi daerah dapat memperkuat identitas lokal dan keanekaragaman budaya di Indonesia, namun di sisi lain dapat memperlemah integrasi nasional. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara integrasi nasional dan otonomi daerah. Integrasi nasional perlu dipahami sebagai upaya untuk mempersatukan bangsa Indonesia tanpa menghilangkan keanekaragaman dan keunikan masing-masing wilayah dan suku bangsa. Selain itu, diperlukan juga pendekatan yang inklusif dan partisipatif untuk memastikan seluruh elemen bangsa Indonesia dapat merasakan manfaat dari integrasi nasional yang kuat dan berkelanjutan.

Dalam mewujudkan integrasi nasional yang kuat dan berkelanjutan, peran pemerintah, masyarakat, dan elemen-elemen lainnya sangat penting. Pemerintah sebagai lembaga yang memiliki kekuasaan dalam pengambilan keputusan harus dapat menempatkan integrasi nasional sebagai prioritas utama dalam berbagai kebijakan dan program yang dilaksanakan. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan adanya keadilan dan kesetaraan dalam pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

Di sisi lain, masyarakat juga memiliki peran penting dalam memperkuat integrasi nasional. Masyarakat dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dengan cara menghargai dan menghormati keanekaragaman budaya, bahasa, dan suku bangsa yang ada di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga dapat membangun dialog dan kerja sama dengan kelompok masyarakat lainnya, untuk memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas di antara bangsa Indonesia. Secara keseluruhan, integrasi nasional merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan zaman. Oleh karena itu, perlu ada upaya dan komitmen dari semua pihak untuk memperkuat integrasi nasional dan memastikan keberlangsungan kehidupan bangsa Indonesia yang damai, sejahtera, dan beradab.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Nadifah Isma Aulia -
Nadifah Isma Aulia
2215061045
PSTI A

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Harry Bonardo Situmorang -
Nama : Harry Bonardo Situmorang
NPM : 2215061089
Kelas : PSTI A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai satuan yang berwujud sosial-budaya. Identitas dilihat dari aspek waktu bukan suatu wujud yang sudah ada sejak awal dan tetao bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan bergantung dari kekuatan objektif yang ada disekitar kita. identitas merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung pada proses yang membentuknya.
Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yag mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari ketergantungan terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identatis masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan : bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukung contohnya adalah kesamaan agama, nilai sistem budaya, cita-cita politik, atau dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas akan dapat terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Kenedy Ale Jeri Pratama -
Nama : Kenedy Ale Jeri Pratama
NPM : 2215061010
Kelas : PSTI-B

Integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di Indonesia
Identitas adalah potret / representasi dari diri seseorang atau masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihatnya sebagai satu kesatuan sosial budaya. Identitas merupakan produk budaya yang muncul sedemikian kompleks.
Identitas bukanlah suatu proses akhir atau barang yang telah jadi sempurna, indentitas juga memiliki banyak celah yang rentan sehingga harus selalu diperbaiki dan diperbaharui, celah tersebut meiputi perbedaaan ideologi, jenjang ekonomi, status sosial, kebudayaan dan lain sebagainya.
Pada dasarnya konsep integrasi nasional memuat makna penyatuan dari visi dan misi suatu bangsa tertentu dari perbedaan berkepentingan masing-masing. Adapun etnosentrisme yaitu sebuah kecendrungan untuk mengutamakan budaya etniknya diatas etnik lainnya, dengan adanya otonomi daerah etnosentrisme semaikin menguat, ini akan menjadi masalah bagi integrasi nasional kedepannya.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh M.ayustio Riswansyah -
NAMA: M. Ayustio riswansyah
npm: 2215061046
PSTI B

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.

Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Bertolak dari gambaran tersebut, maka pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Oleh karna itu konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku
kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh ROTUA PAULINA -

Nama : Rotua Paulina

NPM : 2115061088

Kelas : PSTI A

 

Setelah membaca jurnal yang berjudul Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia dapat saya simpulkan bahwa


Pluralitas bagi bangsa indonesia merupakan sebuah berkat dan takdir. Pluralitas atau pluralisme sering diartikan sebagai suatu pandangan hidup yang mengakui dan menerima adanya keanekaragaman dalam suatu kelompok masyarakat. Keanekaragaman tersebut dapat terlihat dari segi adat budaya, suku, ras, agama dan banyak lainnya. Pluralitas bagi bangsa Indonesia merupakan suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia ini terdiri dari kelompok-kelompok masyarakat yang beranekaragam. Maka, dalam pluralisme, konflik merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk dihindari. Salah satu contoh nya adalah etnosentrisme.

Etnosentrisme merupakan sebuah pandangan yang dimiliki oleh seseorang atau individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya tersbut lebih baik dari budaya-budaya lainnya dan menggangap rendah budaya orang lain. Secara singkat etnosentrisme dapat diartikan sikap fanatisme terhadap suku yang berlebihan. 

Maka dari itu, hadirnya integrasi nasional diharap mampu sebagai penangkal etnosentrisme yang ada di Indonesia. Sebab integrasi nasional merupakan merupakan sebuah upaya yang digunakan untuk menyatukan seluruh perbedaan-perbedaan sehingga dapat menjadi satu kesatuan yang utuh. Namun, integrasi nasional ini tidak muncul begitu saja, integrasi dapat terbentuk jika terdapat identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan dalam cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup. Integrasi nasional juga dapat terjadi akibat dari terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama baik bersifat ideologis, ekonomis, ataupun sosial.

 


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Muhammad Haikal Batubara -
Nama: Muhammad Haikal Batubara
Kelas: PSTI A
NPM: 2255061010

Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Sejak proklamasi indonesia memiliki pengalaman historis dimana pengalaman tersebut menciptakan berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. berbagai perubahan tersebut menciptkan disintegrasi dan instabilisasi nasional.

identitas dan integrasi nasional
identitas adalah representasi diri seseorang dan gambaran bagaimana orang lain melihat seperti entitas sosial-budaya.
identitas kita saat ini menunjukkan
gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat
plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini
tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan
etnis, profesi, latar belakang pendidikan,
serta asal usul daerah. Pluralitas pada
perkembangan saat ini justru lebih menunjuk
pada persoalan kepentingan-kepentingan dan kepentingan masing-masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk
kalau ada identitas yang mendukungnya
seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam
nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita
politik, atau kesamaan dalam pandangan
hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian iameninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan
integrasi yang lebih luas.

Integrasi nasional terjadi juga akibat
terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik
yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun
sosial. Berdasarkan sejumlah gambaran
tersebut, konsep tentang integrasi nasional
menjadi penting untuk dijadikan strategi
kebudayaan bagi bangsa Indonesia

Kebijakan otonomi daerah yang kini
marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru
menjadi penghambat cita-cita menerapkan
konsep integrasi nasional. Cita-cita
menerapkan konsep integrasi nasional akan
terwujud, manakala sekelompok anggota
masyarakat bersedia menerobos identitasnya.

maka dapat dikatakan bahwa integrasi
nasional adalah jalan keluar untuk
menghadapi yang hingga saat ini masih
terus-menerus melanda Indonesia. Konflik
antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik
antar-agama, konflik antar-partai politik,
konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik
kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik
menyadari bahwa pluralitas bangsa
Indonesia