FORUM JAWABAN POST TEST
Nama : Muhammad Ramadhany
NPM : 2156031032
Kelas : Man A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Jawaban :
Analisis Kasus :
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
Konflik ini terjadi pada Oktober 2013 ketika Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Lalu pembangunan jalan tersebut mengakibatkan kerusakan seperti tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang pos penjagaan dan merusak kuburan dan pembangunan jalan ini juga memicu keributan dengan warga nelu dan melibatkan polisi karena aksi mereka yang melempar batu dan kayu. Lalu faktor penyebab terjadinya konflik tersebut adalah belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis Soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban :
Hal positif yang dapat saya ambil adalah belajar menerima perubahan - perubahan yang ada karena zaman semakin berkembang dan tidak memungkinkan untuk tidak bertindak menjadi lebih baik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban :
Menurut pendapat saya jika Indonesia tak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah lagi oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban :
Dengan menghormati perbedaan dan menghargai keberagaman yang ada, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga keberagaman Indonesia
NPM : 2156031032
Kelas : Man A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Jawaban :
Analisis Kasus :
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
Konflik ini terjadi pada Oktober 2013 ketika Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Lalu pembangunan jalan tersebut mengakibatkan kerusakan seperti tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang pos penjagaan dan merusak kuburan dan pembangunan jalan ini juga memicu keributan dengan warga nelu dan melibatkan polisi karena aksi mereka yang melempar batu dan kayu. Lalu faktor penyebab terjadinya konflik tersebut adalah belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis Soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban :
Hal positif yang dapat saya ambil adalah belajar menerima perubahan - perubahan yang ada karena zaman semakin berkembang dan tidak memungkinkan untuk tidak bertindak menjadi lebih baik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban :
Menurut pendapat saya jika Indonesia tak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah lagi oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban :
Dengan menghormati perbedaan dan menghargai keberagaman yang ada, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga keberagaman Indonesia
Nama: Lusi Susanti
Npm: 2256031048
Kelas: Paralel (Man B)
Prodi: Ilmu Komunikasi
Hasil Analisis Kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Hal ini didukung dengan rendahnya tingkat kesejahteraan, baik pendapatan maupun pendidikan, yang membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik.
Hasil Analisis Soal 1
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya jika wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Dan Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Npm: 2256031048
Kelas: Paralel (Man B)
Prodi: Ilmu Komunikasi
Hasil Analisis Kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Hal ini didukung dengan rendahnya tingkat kesejahteraan, baik pendapatan maupun pendidikan, yang membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik.
Hasil Analisis Soal 1
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya jika wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Dan Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Nama : Filipa Mutiara Joti Malau
NPM : 2256031053
Kelas : Man A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Jawaban analisis :
Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan puau yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta diantara Benua Asia dan Australia
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal ini. Pertama, perbatasan antara kedua negara belum ditetapkan secara definitif. Berdasarkan Memorandum of Understanding antara kedua negara tahun 2005, masih ada 4% perbatasan darat yang belum disepakati. Menurut Badan Nasional Pengawasan Perbatasan (BNPP), ketiga negara tersebut masih bersengketa atas tiga seksi perbatasan, yakni (a) seksi di Noelbesi Citrana, Desa Netemnanu Utara, Amfoang Timur, Kabupaten Kupang dan Distrik Oecussi di wilayah Timor Timur. Sawah di sepanjang Sungai Noelbesi yang masih berstatus zona netral. b) Ruas di Kecamatan Bijaelsunan, Obeni, Timor Tengah Utara dan Oecussi seluas 489 petak dengan panjang 2,6 km atau 142,7 hektar. Tanah tersebut adalah tanah yang disterilkan sehingga tidak menimbulkan masalah karena Indonesia dan Timor Leste mengklaimnya sebagai milik mereka. (c) Delomil Memon, bagian dari Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Kabupaten Bobonaro, d. H. Perbedaan identifikasi Media terhadap Mota Malibaca sepanjang 2,2 km aliran sungai atau 41,9 hektar
Analisis soal 1
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Dengan menghormati perbedaan dan menghargai keberagaman yang ada, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga keberagaman Indonesia
NPM : 2256031053
Kelas : Man A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Jawaban analisis :
Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan puau yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta diantara Benua Asia dan Australia
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal ini. Pertama, perbatasan antara kedua negara belum ditetapkan secara definitif. Berdasarkan Memorandum of Understanding antara kedua negara tahun 2005, masih ada 4% perbatasan darat yang belum disepakati. Menurut Badan Nasional Pengawasan Perbatasan (BNPP), ketiga negara tersebut masih bersengketa atas tiga seksi perbatasan, yakni (a) seksi di Noelbesi Citrana, Desa Netemnanu Utara, Amfoang Timur, Kabupaten Kupang dan Distrik Oecussi di wilayah Timor Timur. Sawah di sepanjang Sungai Noelbesi yang masih berstatus zona netral. b) Ruas di Kecamatan Bijaelsunan, Obeni, Timor Tengah Utara dan Oecussi seluas 489 petak dengan panjang 2,6 km atau 142,7 hektar. Tanah tersebut adalah tanah yang disterilkan sehingga tidak menimbulkan masalah karena Indonesia dan Timor Leste mengklaimnya sebagai milik mereka. (c) Delomil Memon, bagian dari Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Kabupaten Bobonaro, d. H. Perbedaan identifikasi Media terhadap Mota Malibaca sepanjang 2,2 km aliran sungai atau 41,9 hektar
Analisis soal 1
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Dengan menghormati perbedaan dan menghargai keberagaman yang ada, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga keberagaman Indonesia
NAMA : M FARHAN
NPM : 2256031031
KELAS : MAN A / PARALEL
Hasil Analisis Kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Hal ini didukung dengan rendahnya tingkat kesejahteraan, baik pendapatan maupun pendidikan, yang membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik.
Hasil Analisis
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya jika wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Dan Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
NPM : 2256031031
KELAS : MAN A / PARALEL
Hasil Analisis Kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Hal ini didukung dengan rendahnya tingkat kesejahteraan, baik pendapatan maupun pendidikan, yang membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik.
Hasil Analisis
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya jika wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Dan Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Nama : Taufik Hidayah
Npm : 2256031001
Kelas : Paralel (MAN A)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Berdasarkan hasil analisis kasus "Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya", terdapat beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal antara warga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste pada tahun 2012-2013. Salah satu faktor utama adalah ketidaksempurnaan proses delimitasi perbatasan antara kedua negara.
Pada tahun 2005, Indonesia dan Timor Leste mencapai Memorandum of Understanding (MoU) yang memuat kesepakatan mengenai batas-batas perbatasan. Namun, masih ada sekitar 4% perbatasan darat yang belum disepakati secara definitif. Masih terdapat wilayah-wilayah yang disengketakan antara kedua negara. Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Pengawasan Perbatasan (BNPP), terdapat tiga seksi perbatasan yang menjadi sumber perselisihan:
1. Noelbesi Citrana, Desa Netemnanu Utara, Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, dan Distrik Oecussi di wilayah Timor Leste. Terdapat sengketa atas sawah di sepanjang Sungai Noelbesi yang masih berstatus zona netral.
2. Kecamatan Bijaelsunan, Obeni, Timor Tengah Utara, dan Oecussi. Terdapat sebidang tanah seluas 489 petak dengan panjang 2,6 km atau 142,7 hektar yang diklaim oleh Indonesia dan Timor Leste sebagai milik mereka. Tanah tersebut sebelumnya telah disterilkan untuk menghindari timbulnya masalah.
3. Delomil Memon, yang merupakan bagian dari Kabupaten Belu di Indonesia dan berbatasan dengan Kabupaten Bobonaro di Timor Leste.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya terhadap isi artikel tersebut adalah bahwa kasus konflik perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste menunjukkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam penyelesaiannya, baik melalui penempatan kekuatan militer maupun negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Hal yang positif yang dapat diambil dari artikel ini adalah pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai kesatuan yang memberikan potensi keunggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?.
Menurut pendapat saya, jika Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara, maka wilayah dan bangsa Indonesia mungkin akan mengalami tantangan dalam menjaga kesatuan dan keutuhan wilayahnya. Konsepsi wawasan nusantara adalah landasan bagi persatuan Indonesia yang meliputi berbagai aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Tanpa konsepsi ini, mungkin akan sulit untuk mengelola dan mempertahankan wilayah yang luas dan beragam di Indonesia, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan yang ada.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Konsepsi wawasan nusantara dapat mencegah timbulnya konflik seperti yang dijelaskan dalam artikel dengan beberapa cara. Pertama, melalui penyelesaian sengketa batas melalui diplomasi dan negosiasi, yang merupakan prinsip yang dijunjung dalam wawasan nusantara. Kedua, dengan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan yang terencana dan berkelanjutan, dapat mengurangi ketegangan dan potensi konflik. Selain itu, pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian juga penting, mengingat penguasaan tanah di perbatasan erat kaitannya dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Dengan melibatkan masyarakat, dapat tercipta pemahaman bersama, dialog, dan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan perbatasan secara adil dan berkelanjutan.
Npm : 2256031001
Kelas : Paralel (MAN A)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Berdasarkan hasil analisis kasus "Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya", terdapat beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal antara warga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste pada tahun 2012-2013. Salah satu faktor utama adalah ketidaksempurnaan proses delimitasi perbatasan antara kedua negara.
Pada tahun 2005, Indonesia dan Timor Leste mencapai Memorandum of Understanding (MoU) yang memuat kesepakatan mengenai batas-batas perbatasan. Namun, masih ada sekitar 4% perbatasan darat yang belum disepakati secara definitif. Masih terdapat wilayah-wilayah yang disengketakan antara kedua negara. Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Pengawasan Perbatasan (BNPP), terdapat tiga seksi perbatasan yang menjadi sumber perselisihan:
1. Noelbesi Citrana, Desa Netemnanu Utara, Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, dan Distrik Oecussi di wilayah Timor Leste. Terdapat sengketa atas sawah di sepanjang Sungai Noelbesi yang masih berstatus zona netral.
2. Kecamatan Bijaelsunan, Obeni, Timor Tengah Utara, dan Oecussi. Terdapat sebidang tanah seluas 489 petak dengan panjang 2,6 km atau 142,7 hektar yang diklaim oleh Indonesia dan Timor Leste sebagai milik mereka. Tanah tersebut sebelumnya telah disterilkan untuk menghindari timbulnya masalah.
3. Delomil Memon, yang merupakan bagian dari Kabupaten Belu di Indonesia dan berbatasan dengan Kabupaten Bobonaro di Timor Leste.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya terhadap isi artikel tersebut adalah bahwa kasus konflik perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste menunjukkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam penyelesaiannya, baik melalui penempatan kekuatan militer maupun negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Hal yang positif yang dapat diambil dari artikel ini adalah pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai kesatuan yang memberikan potensi keunggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?.
Menurut pendapat saya, jika Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara, maka wilayah dan bangsa Indonesia mungkin akan mengalami tantangan dalam menjaga kesatuan dan keutuhan wilayahnya. Konsepsi wawasan nusantara adalah landasan bagi persatuan Indonesia yang meliputi berbagai aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Tanpa konsepsi ini, mungkin akan sulit untuk mengelola dan mempertahankan wilayah yang luas dan beragam di Indonesia, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan yang ada.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Konsepsi wawasan nusantara dapat mencegah timbulnya konflik seperti yang dijelaskan dalam artikel dengan beberapa cara. Pertama, melalui penyelesaian sengketa batas melalui diplomasi dan negosiasi, yang merupakan prinsip yang dijunjung dalam wawasan nusantara. Kedua, dengan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan yang terencana dan berkelanjutan, dapat mengurangi ketegangan dan potensi konflik. Selain itu, pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian juga penting, mengingat penguasaan tanah di perbatasan erat kaitannya dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Dengan melibatkan masyarakat, dapat tercipta pemahaman bersama, dialog, dan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan perbatasan secara adil dan berkelanjutan.
Nama : Devina Oktika Sari
NPM : 2256031043
Kelas : Paralel (Man A)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus.
Artikel tersebut menjelaskan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Konflik antarwarga di perbatasan Indonesia - Timor Leste kembali pecah pada pertengahan Oktober 2013. Namun, konflik tersebut bukan pertama kali terjadi karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik ini diantaranya yaitu:
• Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara.
• Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
• Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis Soal.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban:
Artikel tersebut berisikan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Dalam hal ini juga menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, serta Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk mengelola keamanan perbatasan Indonesia dan Timor Leste yaitu dengan upaya menjalin kerjasama keamanan di wilayah
perbatasan secara unilateral dan bilateral dan menghasilkan adanya diplomasi perbatasan
(Border Diplomacy) bagi keamanan kedua negara. Sedangkan untuk hal positif yang bisa kita ambil yaitu adanya pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban:
Seperti yang kita ketahui wawasan nusantra memiliki arti yaitu cara pandang suatu bangsa akan diri dan lingkungannya. Jika bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan Nusantara maka solidaritas atau rasa kesatuan akan terbelah. Selain itu juga, kedaulatan yang dianut oleh suatu negara dalam konsep bangsa akan hilang karena masing masing individu punya pemikirannya sendiri. Maka dari itu akan timbul berbagai macam konflik seperti saling menghina satu sama lain, merendahkan satu sama lain dan juga seperti yang ada pada pembahasan kali ini yaitu bisa terjadnya perebutan wilayah/lahan.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Jawaban:
Untuk mencegah hal tersebut masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini,memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar. Hal tersebutlah yang dapat meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi, nasionalisme dan kebangsaan untuk menjaga kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM : 2256031043
Kelas : Paralel (Man A)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus.
Artikel tersebut menjelaskan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Konflik antarwarga di perbatasan Indonesia - Timor Leste kembali pecah pada pertengahan Oktober 2013. Namun, konflik tersebut bukan pertama kali terjadi karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik ini diantaranya yaitu:
• Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara.
• Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
• Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis Soal.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban:
Artikel tersebut berisikan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Dalam hal ini juga menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, serta Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk mengelola keamanan perbatasan Indonesia dan Timor Leste yaitu dengan upaya menjalin kerjasama keamanan di wilayah
perbatasan secara unilateral dan bilateral dan menghasilkan adanya diplomasi perbatasan
(Border Diplomacy) bagi keamanan kedua negara. Sedangkan untuk hal positif yang bisa kita ambil yaitu adanya pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban:
Seperti yang kita ketahui wawasan nusantra memiliki arti yaitu cara pandang suatu bangsa akan diri dan lingkungannya. Jika bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan Nusantara maka solidaritas atau rasa kesatuan akan terbelah. Selain itu juga, kedaulatan yang dianut oleh suatu negara dalam konsep bangsa akan hilang karena masing masing individu punya pemikirannya sendiri. Maka dari itu akan timbul berbagai macam konflik seperti saling menghina satu sama lain, merendahkan satu sama lain dan juga seperti yang ada pada pembahasan kali ini yaitu bisa terjadnya perebutan wilayah/lahan.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Jawaban:
Untuk mencegah hal tersebut masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini,memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar. Hal tersebutlah yang dapat meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi, nasionalisme dan kebangsaan untuk menjaga kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nama : Shabrina Ahnaf
Npm : 2256031032
Kelas : paralel (Man B)
Prodi : ilmu komunikasi
Analisis kasus
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
Pada pertengahan Oktober 2013, konflik antarwarga di perbatasan Indonesia-Timor Leste kembali pecah. Warga kedua negara saling serang dengan melempar batu dan kayu di perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara (Indonesia) dengan Distrik Oecussi (Timor Leste). Konflik ini menimbulkan ketegangan hubungan antarwarga hingga berhari-hari berikutnya (Tempo,15 Oktober 2013). Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi, karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda.
Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Bisa dikatakan jarang sekali terjadi kekerasan antarwarga. Oleh karena itu, analisis terhadap konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut penting untuk dilakukan, agar Indonesia dapat membuat langkah antisipasi sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan. Tulisan ini berusaha menjelaskan kronologi konflik komunal tersebut, faktor-faktor penyebab, usaha penyelesaian, dan langkah yang bisa dilakukan ke depan.
Npm : 2256031032
Kelas : paralel (Man B)
Prodi : ilmu komunikasi
Analisis kasus
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
Pada pertengahan Oktober 2013, konflik antarwarga di perbatasan Indonesia-Timor Leste kembali pecah. Warga kedua negara saling serang dengan melempar batu dan kayu di perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara (Indonesia) dengan Distrik Oecussi (Timor Leste). Konflik ini menimbulkan ketegangan hubungan antarwarga hingga berhari-hari berikutnya (Tempo,15 Oktober 2013). Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi, karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda.
Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Bisa dikatakan jarang sekali terjadi kekerasan antarwarga. Oleh karena itu, analisis terhadap konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut penting untuk dilakukan, agar Indonesia dapat membuat langkah antisipasi sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan. Tulisan ini berusaha menjelaskan kronologi konflik komunal tersebut, faktor-faktor penyebab, usaha penyelesaian, dan langkah yang bisa dilakukan ke depan.
Nama : Masagus Rauzhan Athaya
NPM : 2256031004
Kelas : MAN B
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil analisis kasus :
Pada Oktober 2013, Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Padahal berdasarkan nota kesepahaman kedua negara pada tahun 2005, zona bebas ini tidak boleh dikuasai secara sepihak, baik oleh Indonesia maupun Timor Leste. Berita terakhir yang terkumpul dari media massa, warga masih berjaga-jaga di perbatasan . Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Satu tahun sebelumnya, konflik juga terjadi di perbatasan Timur Tengah Utara-Oecussi. Tanaman dan pepohonan di tanah tersebut dibabat habis oleh pihak Timor Leste. Tanah tersebut merupakan tanah yang disterilkan agar tidak menimbulkan masalah karena Indonesia-Timor Leste mengklaim sebagai miliknya. segmen di Delomil Memo, Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, yaitu perbedaan identifikasi terhadap Median Mota Malibaca pada aliran sungai sepanjang 2, 2 km atau pada areal seluas 41,9 ha .
Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel mengenai konflik komunal di perbatasan Timor Leste dan Timor Leste menunjukkan bahwa konflik antara rakyat Indonesia dan Timor Leste masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Namun, pasal tersebut juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia di Timor Leste telah melakukan upaya penyelesaian konflik, antara lain melalui dialog, kerjasama pemetaan teritorial yang jelas antara masyarakat kedua negara. Selanjutnya, upaya pemerintah dan Timor-Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan kemauan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban
Menurut pandangan saya, jika Indonesia tidak memegang prinsip wawasan nusantara, maka dapat menyebabkan ketidakpersatuan di antara penduduknya dan kurangnya rasa keamanan terhadap seluruh bangsa. Hal ini dapat memungkinkan bangsa lain untuk mudah merusak dan mempengaruhi Indonesia. Konsep nusantara mencakup kesatuan bangsa dan integritas wilayah Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas
Konsep kepicikan terkait dengan Pasal Persatuan Nasional dan Keutuhan Wilayah Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuannya adalah untuk mencegah konflik antara penduduk di perbatasan antara Indonesia dan Timor Timur, dengan cara membangun dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara seluruh warga negara. Hal ini dapat dicapai dengan menghormati perbedaan dan keragaman yang ada serta mengelola perbedaan persepsi yang mungkin timbul. Pandangan nusantara juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat Indonesia tentang cita-cita nasional. Konsep kepicikan dalam ketahanan nasional mendorong individu dan masyarakat untuk berpikir dan bertindak secara efektif dalam mengatasi konflik yang muncul dalam masyarakat. Oleh karena itu, konflik-konflik tersebut harus diatasi untuk memperkuat nasionalisme dan menjaga keamanan serta ketahanan bangsa Indonesia dari berbagai gangguan, ancaman, hambatan dan tantangan
NPM : 2256031004
Kelas : MAN B
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil analisis kasus :
Pada Oktober 2013, Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Padahal berdasarkan nota kesepahaman kedua negara pada tahun 2005, zona bebas ini tidak boleh dikuasai secara sepihak, baik oleh Indonesia maupun Timor Leste. Berita terakhir yang terkumpul dari media massa, warga masih berjaga-jaga di perbatasan . Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Satu tahun sebelumnya, konflik juga terjadi di perbatasan Timur Tengah Utara-Oecussi. Tanaman dan pepohonan di tanah tersebut dibabat habis oleh pihak Timor Leste. Tanah tersebut merupakan tanah yang disterilkan agar tidak menimbulkan masalah karena Indonesia-Timor Leste mengklaim sebagai miliknya. segmen di Delomil Memo, Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, yaitu perbedaan identifikasi terhadap Median Mota Malibaca pada aliran sungai sepanjang 2, 2 km atau pada areal seluas 41,9 ha .
Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel mengenai konflik komunal di perbatasan Timor Leste dan Timor Leste menunjukkan bahwa konflik antara rakyat Indonesia dan Timor Leste masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Namun, pasal tersebut juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia di Timor Leste telah melakukan upaya penyelesaian konflik, antara lain melalui dialog, kerjasama pemetaan teritorial yang jelas antara masyarakat kedua negara. Selanjutnya, upaya pemerintah dan Timor-Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan kemauan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban
Menurut pandangan saya, jika Indonesia tidak memegang prinsip wawasan nusantara, maka dapat menyebabkan ketidakpersatuan di antara penduduknya dan kurangnya rasa keamanan terhadap seluruh bangsa. Hal ini dapat memungkinkan bangsa lain untuk mudah merusak dan mempengaruhi Indonesia. Konsep nusantara mencakup kesatuan bangsa dan integritas wilayah Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas
Konsep kepicikan terkait dengan Pasal Persatuan Nasional dan Keutuhan Wilayah Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuannya adalah untuk mencegah konflik antara penduduk di perbatasan antara Indonesia dan Timor Timur, dengan cara membangun dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara seluruh warga negara. Hal ini dapat dicapai dengan menghormati perbedaan dan keragaman yang ada serta mengelola perbedaan persepsi yang mungkin timbul. Pandangan nusantara juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat Indonesia tentang cita-cita nasional. Konsep kepicikan dalam ketahanan nasional mendorong individu dan masyarakat untuk berpikir dan bertindak secara efektif dalam mengatasi konflik yang muncul dalam masyarakat. Oleh karena itu, konflik-konflik tersebut harus diatasi untuk memperkuat nasionalisme dan menjaga keamanan serta ketahanan bangsa Indonesia dari berbagai gangguan, ancaman, hambatan dan tantangan
Nama : Salsa Fadhila
Npm : 2256031003
Kelas : Paralel (Man A)
Prodi : Ilmu Komunikasi
1. Konflik komunal di perbatasan Indonesia- Timor Leste merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan serius oleh
kedua negara. Artikel ini memberikan pemahaman tentang kronologi konflik,faktor penyebabnya, dan upaya
penyelesaiannya. Hal positif yang bisa saya ambil dari artikel ini adalah pentingnya upaya untuk mencapai kesepakatan batas
yang jelas antara kedua negara dan pentingnya penanganan sentimen negatif antarwarga untuk mencegah konflik lainnya di masa yang akan mendatang.
2. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia dari lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jika Indonesia tak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah lagi oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3. Untuk mencegah timbulnya konflik seperti masalah indonesia dengan timor leste memerlukan pemahaman terkait batas negara dan memahami lebih banyak dalam aspek- aspek penting yang terdapat dalam wawasan nusantara. Selain itu tidak sepantasnya melakukan pembangunan di wilayah yang belum jelas kepemilikan nya oleh kedua negara yaitu indonesia dan timor leste.
Npm : 2256031003
Kelas : Paralel (Man A)
Prodi : Ilmu Komunikasi
1. Konflik komunal di perbatasan Indonesia- Timor Leste merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan serius oleh
kedua negara. Artikel ini memberikan pemahaman tentang kronologi konflik,faktor penyebabnya, dan upaya
penyelesaiannya. Hal positif yang bisa saya ambil dari artikel ini adalah pentingnya upaya untuk mencapai kesepakatan batas
yang jelas antara kedua negara dan pentingnya penanganan sentimen negatif antarwarga untuk mencegah konflik lainnya di masa yang akan mendatang.
2. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia dari lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jika Indonesia tak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah lagi oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3. Untuk mencegah timbulnya konflik seperti masalah indonesia dengan timor leste memerlukan pemahaman terkait batas negara dan memahami lebih banyak dalam aspek- aspek penting yang terdapat dalam wawasan nusantara. Selain itu tidak sepantasnya melakukan pembangunan di wilayah yang belum jelas kepemilikan nya oleh kedua negara yaitu indonesia dan timor leste.
Nama : Qinthara Shafa Khalisa
Npm : 2256031035
Kelas : Man a
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis kasus I
Konflik antarwarga kembali terjadi antara timor leste dan Indonesia. Konflik ini memicu aksi saling melempar dan menyerang. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antarwarga ini, belum tuntas delimitasi perbatasan antara kedua negara. Terjadinya perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Terkait dengan aspek sosial budaya, masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan Timor leste.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban:
Artikel tersebut sangat informatif dan edukatif sekali. Hal positif yang saya dapat setelah membaca artikel tersebut menjadi tahu tentang konflik antarwarga Indonesia dengan Timor leste serta menambah wawasan hal apa saja yang harus dihindari supaya tidak terjadi lagi konflik antar warga seperti ini.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban:
Jika bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara hal ini akan memicu terjadinya perpecahan. Persatuan dan kesatuan akan hancur karena cara berpikir kita yang tidak terbuka dan peduli dengan wawasan nusantara.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban:
Adanya toleransi, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan NKRI, menjadikan wawasan nusantara sebagai pedoman hidup, dan selalu mengamalkan nilai-nilai pancasila.
Npm : 2256031035
Kelas : Man a
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis kasus I
Konflik antarwarga kembali terjadi antara timor leste dan Indonesia. Konflik ini memicu aksi saling melempar dan menyerang. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antarwarga ini, belum tuntas delimitasi perbatasan antara kedua negara. Terjadinya perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Terkait dengan aspek sosial budaya, masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan Timor leste.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban:
Artikel tersebut sangat informatif dan edukatif sekali. Hal positif yang saya dapat setelah membaca artikel tersebut menjadi tahu tentang konflik antarwarga Indonesia dengan Timor leste serta menambah wawasan hal apa saja yang harus dihindari supaya tidak terjadi lagi konflik antar warga seperti ini.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban:
Jika bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara hal ini akan memicu terjadinya perpecahan. Persatuan dan kesatuan akan hancur karena cara berpikir kita yang tidak terbuka dan peduli dengan wawasan nusantara.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban:
Adanya toleransi, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan NKRI, menjadikan wawasan nusantara sebagai pedoman hidup, dan selalu mengamalkan nilai-nilai pancasila.
NAMA: KMS. Rafhansa Dwi Kassanadi
NPM: 2256031033
Kelas: Mandiri
Prodi: Ilmu Komunikasi
Artikel tersebut menjelaskan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Konflik antarwarga di perbatasan Indonesia - Timor Leste kembali pecah pada pertengahan Oktober 2013. Namun, konflik tersebut bukan pertama kali terjadi karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik ini diantaranya yaitu:
• Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara.
• Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
• Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Hasil Analisis Soal 1
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya jika wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Dan Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
NPM: 2256031033
Kelas: Mandiri
Prodi: Ilmu Komunikasi
Artikel tersebut menjelaskan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Konflik antarwarga di perbatasan Indonesia - Timor Leste kembali pecah pada pertengahan Oktober 2013. Namun, konflik tersebut bukan pertama kali terjadi karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik ini diantaranya yaitu:
• Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara.
• Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
• Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Hasil Analisis Soal 1
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya jika wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Dan Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Yeswita Rosalina Samosir
2256031017
Mandiri A (Paralel)
Ilmu Komunikasi
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
Konflik warga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan Distrik Oecussi, Timor Leste disebabkan belum terselesaikannya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Tingkat kesejahteraan yang rendah, dibidang pendapatan maupun pendidikan menjadi salah satu alasan konflik ini terjadi. Hal ini membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawab: Sengketa perbatasan yang terjadi antara Indonesia dan Timor Leste memang lebih disebabkan perebutan lahan petanian (sumber daya alam) antara kedua warga negara yakni warga desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur dan warga Pasabbe, Distrik Oecussi, Timor Leste. Permasalahan mengenai penetepan sengketa batas wilayah antar kedua negara juga menjadi pemicu, namun pendekatan pembangunan ekonomi berupa kesejahteraan dan tingkat pendidikan juga berpengaruh dalam konflik tersebut.
Pemerintah Indonesia ataupun Timor Leste harusnya bekerja sama menciptakan perdamaian di perbatasan, jangan sampai ketika konflik tersebut mengalami eskalasi baru dua negara mulai bertindak. Lebih baik mencegah daripada menanggulangi, seharusnya pemerintah cepat tanggap saat terjadi masalah ini agar masalah ini tidak menjadi masalah yang besar seperti yang sudah terjadi akhirnya Timor Leste memisahkan diri dari wilayah Indonesia.
Hal positif yang saya dapat adalah dengan adanya konflik ini pemerintah semakin memperhatikan masyarakat khususnya Indonesia bagian perbatasan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawab: tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Jawab: Wawasan nusantara berfungsi sebagai sumber dalam melakukan kebijakan dan keputusan. Setidaknya, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk melakukan kebijakan dan juga keputusan yang adil serta punya dampak baik bagi kedua belah pihak, yakni:
pendekatan kesejahteraan,
pendekat kerja sama,
pendekatan keamanan, dan
pendekatan daya saing wilayah.
2256031017
Mandiri A (Paralel)
Ilmu Komunikasi
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
Konflik warga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan Distrik Oecussi, Timor Leste disebabkan belum terselesaikannya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Tingkat kesejahteraan yang rendah, dibidang pendapatan maupun pendidikan menjadi salah satu alasan konflik ini terjadi. Hal ini membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawab: Sengketa perbatasan yang terjadi antara Indonesia dan Timor Leste memang lebih disebabkan perebutan lahan petanian (sumber daya alam) antara kedua warga negara yakni warga desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur dan warga Pasabbe, Distrik Oecussi, Timor Leste. Permasalahan mengenai penetepan sengketa batas wilayah antar kedua negara juga menjadi pemicu, namun pendekatan pembangunan ekonomi berupa kesejahteraan dan tingkat pendidikan juga berpengaruh dalam konflik tersebut.
Pemerintah Indonesia ataupun Timor Leste harusnya bekerja sama menciptakan perdamaian di perbatasan, jangan sampai ketika konflik tersebut mengalami eskalasi baru dua negara mulai bertindak. Lebih baik mencegah daripada menanggulangi, seharusnya pemerintah cepat tanggap saat terjadi masalah ini agar masalah ini tidak menjadi masalah yang besar seperti yang sudah terjadi akhirnya Timor Leste memisahkan diri dari wilayah Indonesia.
Hal positif yang saya dapat adalah dengan adanya konflik ini pemerintah semakin memperhatikan masyarakat khususnya Indonesia bagian perbatasan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawab: tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Jawab: Wawasan nusantara berfungsi sebagai sumber dalam melakukan kebijakan dan keputusan. Setidaknya, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk melakukan kebijakan dan juga keputusan yang adil serta punya dampak baik bagi kedua belah pihak, yakni:
pendekatan kesejahteraan,
pendekat kerja sama,
pendekatan keamanan, dan
pendekatan daya saing wilayah.
Nama : Nabillah Al Zahra Yuzafalani
Npm : 2256031041
Kelas : Mandiri A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus
Kasus diatas yaitu adanya konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste yang telah terjadi pada tahun 2012 dan 2013. Konflik bertahun-tahun telah mengakibatkan cedera yang membutuhkan perhatian segera. Konflik yang terus berlangsung sangat menuntut perhatian pemerintah. Sengketa wilayah yang masih menjadi sumber konflik harus segera diselesaikan secara diplomatis, karena jika konflik ini terus berlanjut, bentrokan di masyarakat perbatasan akan semakin meningkat.Namun di sisi lain, dapat diapresiasi semangat masyarakat perbatasan Indonesia untuk mempertahankan wilayahnya, dan juga harus memperhatikan upaya penyelesaian konflik TNI, mereka terjun langsung ke warga yang berkonflik dan memperjuangkannya.
Analisis Soal
1. Sentimen negatif antara orang Indonesia dan orang Timor-Leste jelas dapat diakui sebagai salah satu penyebab konflik ini. Fakta bahwa warga kedua negara kurang mampu dan terlibat dalam konflik untuk memperebutkan sumber daya seperti lahan pertanian dan ternak memperparah suasana yang tidak kondusif ini, sehingga dari konflik ini kita bisa menjadi lebih sadar akan pentingnya membina hubungan yang positif dengan negara lain.
2. Menurut saya Negara Indonesia akan terpecah belah jika konsep wawasan nusantara sudah tidak ada lagi. Lebih jauh lagi, kedaulatan yang dianut oleh suatu negara dalam konsep negara akan hilang, dan yang paling krusial, tidak akan ada lagi nasionalisme suatu bangsa terhadap negara. Karena setiap individu memiliki pemikirannya masing-masing, maka mereka tidak akan lagi memikirkan konsep bangsa, senasib, sepenanggungan, dan bertanah air satu. Karena nusantara pada hakikatnya adalah analogi dari frasa Indonesia sebagai sebuah Negara
3. Pemerintah Indonesia dan Timor Leste harus bekerja sama untuk menciptakan perdamaian di perbatasan sebisa mungkin sebelum konflik memburuk, sesuai dengan gagasan wawasan nusantara. Ketika sebuah masalah muncul, pemerintah harus bertindak cepat untuk mengatasinya sebelum menjadi masalah besar, seperti yang terjadi ketika Timor Leste akhirnya mendeklarasikan kemerdekaannya dari Indonesia. Wawasan dari nusantara digunakan untuk menginformasikan kebijakan dan pengambilan keputusan. Sejarah Indonesia dapat mengajarkan kita bagaimana membuat kebijakan yang baik untuk kepentingan masyarakat.
Npm : 2256031041
Kelas : Mandiri A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus
Kasus diatas yaitu adanya konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste yang telah terjadi pada tahun 2012 dan 2013. Konflik bertahun-tahun telah mengakibatkan cedera yang membutuhkan perhatian segera. Konflik yang terus berlangsung sangat menuntut perhatian pemerintah. Sengketa wilayah yang masih menjadi sumber konflik harus segera diselesaikan secara diplomatis, karena jika konflik ini terus berlanjut, bentrokan di masyarakat perbatasan akan semakin meningkat.Namun di sisi lain, dapat diapresiasi semangat masyarakat perbatasan Indonesia untuk mempertahankan wilayahnya, dan juga harus memperhatikan upaya penyelesaian konflik TNI, mereka terjun langsung ke warga yang berkonflik dan memperjuangkannya.
Analisis Soal
1. Sentimen negatif antara orang Indonesia dan orang Timor-Leste jelas dapat diakui sebagai salah satu penyebab konflik ini. Fakta bahwa warga kedua negara kurang mampu dan terlibat dalam konflik untuk memperebutkan sumber daya seperti lahan pertanian dan ternak memperparah suasana yang tidak kondusif ini, sehingga dari konflik ini kita bisa menjadi lebih sadar akan pentingnya membina hubungan yang positif dengan negara lain.
2. Menurut saya Negara Indonesia akan terpecah belah jika konsep wawasan nusantara sudah tidak ada lagi. Lebih jauh lagi, kedaulatan yang dianut oleh suatu negara dalam konsep negara akan hilang, dan yang paling krusial, tidak akan ada lagi nasionalisme suatu bangsa terhadap negara. Karena setiap individu memiliki pemikirannya masing-masing, maka mereka tidak akan lagi memikirkan konsep bangsa, senasib, sepenanggungan, dan bertanah air satu. Karena nusantara pada hakikatnya adalah analogi dari frasa Indonesia sebagai sebuah Negara
3. Pemerintah Indonesia dan Timor Leste harus bekerja sama untuk menciptakan perdamaian di perbatasan sebisa mungkin sebelum konflik memburuk, sesuai dengan gagasan wawasan nusantara. Ketika sebuah masalah muncul, pemerintah harus bertindak cepat untuk mengatasinya sebelum menjadi masalah besar, seperti yang terjadi ketika Timor Leste akhirnya mendeklarasikan kemerdekaannya dari Indonesia. Wawasan dari nusantara digunakan untuk menginformasikan kebijakan dan pengambilan keputusan. Sejarah Indonesia dapat mengajarkan kita bagaimana membuat kebijakan yang baik untuk kepentingan masyarakat.
Nama : Villi Farah Almira
NPM : 2256031002
Kelas : Paralel (Man B)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus " Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan upaya penyelesaiannya". Setelah saya membaca kasus tersebut dan setelah saya analisis, saya dapat menjawab pertanyaan yang disediakan yaitu :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
=> Berdasarkan kasus tersebut, saya beranggapan kasus tersebut kasus yang disebabkan atas kesepakatan anatara 2 belah pihak yaitu Indonesia dengan Timor leste. Yang dimana kasus ini terjadi akibat Indonesia dan timur leste belum sepakat atas batas wilayah dari 2 belah pihak dan juga ada terjadi kesalahpahaman atau perbedaan pengertian antar pihak yang dimana seperti daerha netral yang menurut Indonesai merupakan daerah yang bukan daerah Indonesia dan juga timur leste sedangkan menurut timur leste, daerah netral adalah daerah yang merupakan daerah milik dia tetapi dipakai PBB sebagai kawasan koordinasi. Dari penyebab tersebut terjadi tindakan penyerangan dan juga kurangnya keamanan dari pihak keamanan 2 negara yang membuat aksi saling serang itu terjadi.
=> Tetapi dari berita kasus tersebut kita dapat mengambil sisi posisitifnya yaitu kita dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di daerah tersebut dan kita dapat mengetahui terkait penyebab sehingga kita dapat sama- sama memberi solusi atas peristiwa. Dari kasus tersbut kita dapat mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah atas kasus tersebut, apkah tindakan itu tepat atau tidak. Serta kita juga menyadari betapa pentingnya wawasan nusantara dalam kasus tersebut.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
=> Sesuai dengan pengertiannya yaitu wawasan nunsantara merupakan pandangan bahwa indonesai itu satu kesatuan walaupun banyak perbedaan, dari pengertian itu kita dapat mengatahui jika tidak ada wawaan nusantara bagaimana cara kita untuk menyatukan banyak perbedaan sehingga diperlukan wawasan nusantara sebagai panadangan bahwa kita ini satu kesatuan walaupun ada perbedaaan. Selain itu wawasan nusantara merupakan landasan atau dasar yang digunakan dalam bangsa Indonesia dalam menyelesaikan segala masalah dan hekikat ancaman yang timbul baik dari luar maupun dari dalam segala aspek kehidupan bangsa. Sehinga jika tidak ada wawasan nusantara maka bangsa Indonesia tidak memiliki landasan atau dasar dalam menyelesaikan masalah tersebut.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
=> Menurut saya untuk mencegah konflik tersebut terulang lagi yaitu dengan segara membentuk kesepakan antara 2 pihak yaitu Indonesai dan timur leste dengan saling berdiskusi tentang batas wilayah salampai terjadi kesepakatan yang telah disepakati 2 belah pihak. Dan setelah terjadi kesepakan, maka kedua belah pihak saliang memberikan pemahaman terhadap kesepakan tersebut terutama kepada masyarakat di perbatasan agar masyarakat terbut mengetahui kesepakatan yang telah terbentuk sehingga tidak terjadi lagi kesalahpahaman.
=> lalu Pengelolaan wilayah perbatasan perlu segera ditingkatkan dengan membentuk badan yang mengelola tentang perbatasan negara baik dalam hal keamanan, dan yang mengelola kehidupan masyarakat perbatasan agar lebih makmur dan mendapat kemudahan agar dapat mengakses ke daerah lain di wilayah NKRI
NPM : 2256031002
Kelas : Paralel (Man B)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus " Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan upaya penyelesaiannya". Setelah saya membaca kasus tersebut dan setelah saya analisis, saya dapat menjawab pertanyaan yang disediakan yaitu :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
=> Berdasarkan kasus tersebut, saya beranggapan kasus tersebut kasus yang disebabkan atas kesepakatan anatara 2 belah pihak yaitu Indonesia dengan Timor leste. Yang dimana kasus ini terjadi akibat Indonesia dan timur leste belum sepakat atas batas wilayah dari 2 belah pihak dan juga ada terjadi kesalahpahaman atau perbedaan pengertian antar pihak yang dimana seperti daerha netral yang menurut Indonesai merupakan daerah yang bukan daerah Indonesia dan juga timur leste sedangkan menurut timur leste, daerah netral adalah daerah yang merupakan daerah milik dia tetapi dipakai PBB sebagai kawasan koordinasi. Dari penyebab tersebut terjadi tindakan penyerangan dan juga kurangnya keamanan dari pihak keamanan 2 negara yang membuat aksi saling serang itu terjadi.
=> Tetapi dari berita kasus tersebut kita dapat mengambil sisi posisitifnya yaitu kita dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di daerah tersebut dan kita dapat mengetahui terkait penyebab sehingga kita dapat sama- sama memberi solusi atas peristiwa. Dari kasus tersbut kita dapat mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah atas kasus tersebut, apkah tindakan itu tepat atau tidak. Serta kita juga menyadari betapa pentingnya wawasan nusantara dalam kasus tersebut.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
=> Sesuai dengan pengertiannya yaitu wawasan nunsantara merupakan pandangan bahwa indonesai itu satu kesatuan walaupun banyak perbedaan, dari pengertian itu kita dapat mengatahui jika tidak ada wawaan nusantara bagaimana cara kita untuk menyatukan banyak perbedaan sehingga diperlukan wawasan nusantara sebagai panadangan bahwa kita ini satu kesatuan walaupun ada perbedaaan. Selain itu wawasan nusantara merupakan landasan atau dasar yang digunakan dalam bangsa Indonesia dalam menyelesaikan segala masalah dan hekikat ancaman yang timbul baik dari luar maupun dari dalam segala aspek kehidupan bangsa. Sehinga jika tidak ada wawasan nusantara maka bangsa Indonesia tidak memiliki landasan atau dasar dalam menyelesaikan masalah tersebut.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
=> Menurut saya untuk mencegah konflik tersebut terulang lagi yaitu dengan segara membentuk kesepakan antara 2 pihak yaitu Indonesai dan timur leste dengan saling berdiskusi tentang batas wilayah salampai terjadi kesepakatan yang telah disepakati 2 belah pihak. Dan setelah terjadi kesepakan, maka kedua belah pihak saliang memberikan pemahaman terhadap kesepakan tersebut terutama kepada masyarakat di perbatasan agar masyarakat terbut mengetahui kesepakatan yang telah terbentuk sehingga tidak terjadi lagi kesalahpahaman.
=> lalu Pengelolaan wilayah perbatasan perlu segera ditingkatkan dengan membentuk badan yang mengelola tentang perbatasan negara baik dalam hal keamanan, dan yang mengelola kehidupan masyarakat perbatasan agar lebih makmur dan mendapat kemudahan agar dapat mengakses ke daerah lain di wilayah NKRI
Nama : Nouval Septian Arrahman
Kelas : Man B
Npm : 225603136
beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal antara warga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste pada tahun 2012-2013. Salah satu faktor utama adalah ketidaksempurnaan proses delimitasi perbatasan antara kedua negara.
Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Bisa dikatakan jarang sekali terjadi kekerasan antarwarga.
Kelas : Man B
Npm : 225603136
beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal antara warga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste pada tahun 2012-2013. Salah satu faktor utama adalah ketidaksempurnaan proses delimitasi perbatasan antara kedua negara.
Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Bisa dikatakan jarang sekali terjadi kekerasan antarwarga.
Nama: Shelli Fidia Desshilfa
Npm: 2256031015
Kelas: Paralel (Man A)
Prodi: Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut? Artikel tersebut berisikan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Dalam hal ini juga menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, serta Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk mengelola keamanan perbatasan Indonesia dan Timor Leste yaitu dengan upaya menjalin kerjasama keamanan di wilayah
perbatasan secara unilateral dan bilateral dan menghasilkan adanya diplomasi perbatasan
(Border Diplomacy) bagi keamanan kedua negara. Sedangkan untuk hal positif yang bisa kita ambil yaitu adanya pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara? Seperti yang kita ketahui wawasan nusantra memiliki arti yaitu cara pandang suatu bangsa akan diri dan lingkungannya. Jika bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan Nusantara maka solidaritas atau rasa kesatuan akan terbelah. Selain itu juga, kedaulatan yang dianut oleh suatu negara dalam konsep bangsa akan hilang karena masing masing individu punya pemikirannya sendiri. Maka dari itu akan timbul berbagai macam konflik seperti saling menghina satu sama lain, merendahkan satu sama lain dan juga seperti yang ada pada pembahasan kali ini yaitu bisa terjadnya perebutan wilayah/lahan.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas? Untuk mencegah hal tersebut masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini,memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar. Hal tersebutlah yang dapat meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi, nasionalisme dan kebangsaan untuk menjaga kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Npm: 2256031015
Kelas: Paralel (Man A)
Prodi: Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut? Artikel tersebut berisikan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Dalam hal ini juga menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, serta Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk mengelola keamanan perbatasan Indonesia dan Timor Leste yaitu dengan upaya menjalin kerjasama keamanan di wilayah
perbatasan secara unilateral dan bilateral dan menghasilkan adanya diplomasi perbatasan
(Border Diplomacy) bagi keamanan kedua negara. Sedangkan untuk hal positif yang bisa kita ambil yaitu adanya pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara? Seperti yang kita ketahui wawasan nusantra memiliki arti yaitu cara pandang suatu bangsa akan diri dan lingkungannya. Jika bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan Nusantara maka solidaritas atau rasa kesatuan akan terbelah. Selain itu juga, kedaulatan yang dianut oleh suatu negara dalam konsep bangsa akan hilang karena masing masing individu punya pemikirannya sendiri. Maka dari itu akan timbul berbagai macam konflik seperti saling menghina satu sama lain, merendahkan satu sama lain dan juga seperti yang ada pada pembahasan kali ini yaitu bisa terjadnya perebutan wilayah/lahan.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas? Untuk mencegah hal tersebut masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini,memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar. Hal tersebutlah yang dapat meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi, nasionalisme dan kebangsaan untuk menjaga kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nama : Berkat Ramadhoni
NPM : 2256031008
Kelas : Man B
Prodi : Ilmu Komunikasi
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut ?
Jawab : Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Bisa dikatakan jarang sekali terjadi kekerasan antarwarga. Oleh karena itu, analisis terhadap konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut penting untuk dilakukan, agar Indonesia dapat membuat langkah antisipasi sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan.
Perbatasan negara memiliki kedudukan yang strategis, karena perbatasan negara merupakan wajah atau pintu depan suatu negara. Dalam konteks penataan ruang, perbatasan memiliki banyak potensi karena berangkat dari berbagai macam aktivitas yang berlangsung di dalam perbatasan tersebut, umumnya berupa kegiatan-kegiatan sosial, politik dan ekonomi. Ini salah satu dari alasan mengapa penataan ruang perlu dilakukan. Untuk menjaga kelangsungannya, maka ruang perlu ditata dan dikendalikan serta direncanakan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi mahluk hidup di atasnya untuk jangka panjang danberkelanjutan. Penataan ruang merupakan pendekatan pembangunan berdimensi spasial yang memberikan perhatian utama pada pengaturan perilaku manusia dalam memanfaatkan ruang dan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya yang bertujuan untuk mewujudkan ruang kehidupan yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dalam wadah NKRI.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawab : Konsepsi Wawasan Nusantara adalah konsepsi dimana bangsa Indonesia mempunyai cara pandang yang sama baik secara historis,politik, ekonomi maupun sosial dan budaya, senasib juga sepenanggungan. Apabila diartikan Wawasan merupakan Cara Pandang. Sedangkan Nusantara adalah analogi untuk negara Indonesia dalam konsep Negara Bangsa, yang terbentuk dari 2 kata yaitu Nusa dan Antara, artinya negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut namun karena laut itu pula diantara pulau tersebut terkesan menyatu menjadi negara. Itu artinya, apabila negara Indonesia tidak mengandung lagi konsep wawasan nusantara, maka solidaritas bangsa akan terpecah belah. Selain itu, kedaulatan yang dianut oleh suatu negara dalam konsep bangsa akan hilang dan yang terpenting tidak akan ada lagi sifat nasionalisme suatu bangsa terhadap negara. Karena masing masing individu punya pemikirannya sendiri sehingga tidak akan memikirkan konsep sebangsa, sepenanggungan, senasib dan satu tanah air lagi. Karena pada dasarnya, nusantara adalah analogi dari kata Indonesia sebagai negara.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti diatas ?
Jawab : Pemerintah Indonesia ataupun Timor Leste harusnya bekerja sama menciptakan perdamaian di perbatasan, jangan sampai ketika konflik tersebut mengalami eskalasi baru dua negara mulai bertindak. Lebih baik mencegah daripada menanggulangi, seharusnya pemerintah cepat tanggap saat terjadi masalah ini agar masalah ini tidak menjadi masalah yang besar seperti yang sudah terjadi akhirnya Timor Leste memisahkan diri dari wilayah Indonesia.
Wawasan nusantara berfungsi sebagai sumber dalam melakukan kebijakan. Sejarah Indonesia bisa menjadi pengalaman kita untuk belajar bagaimana mengambil kebijakan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat. Kita bisa belajar dari pendahulu-pendahulu kita yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa kita.
NPM : 2256031008
Kelas : Man B
Prodi : Ilmu Komunikasi
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut ?
Jawab : Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Bisa dikatakan jarang sekali terjadi kekerasan antarwarga. Oleh karena itu, analisis terhadap konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut penting untuk dilakukan, agar Indonesia dapat membuat langkah antisipasi sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan.
Perbatasan negara memiliki kedudukan yang strategis, karena perbatasan negara merupakan wajah atau pintu depan suatu negara. Dalam konteks penataan ruang, perbatasan memiliki banyak potensi karena berangkat dari berbagai macam aktivitas yang berlangsung di dalam perbatasan tersebut, umumnya berupa kegiatan-kegiatan sosial, politik dan ekonomi. Ini salah satu dari alasan mengapa penataan ruang perlu dilakukan. Untuk menjaga kelangsungannya, maka ruang perlu ditata dan dikendalikan serta direncanakan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi mahluk hidup di atasnya untuk jangka panjang danberkelanjutan. Penataan ruang merupakan pendekatan pembangunan berdimensi spasial yang memberikan perhatian utama pada pengaturan perilaku manusia dalam memanfaatkan ruang dan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya yang bertujuan untuk mewujudkan ruang kehidupan yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dalam wadah NKRI.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawab : Konsepsi Wawasan Nusantara adalah konsepsi dimana bangsa Indonesia mempunyai cara pandang yang sama baik secara historis,politik, ekonomi maupun sosial dan budaya, senasib juga sepenanggungan. Apabila diartikan Wawasan merupakan Cara Pandang. Sedangkan Nusantara adalah analogi untuk negara Indonesia dalam konsep Negara Bangsa, yang terbentuk dari 2 kata yaitu Nusa dan Antara, artinya negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut namun karena laut itu pula diantara pulau tersebut terkesan menyatu menjadi negara. Itu artinya, apabila negara Indonesia tidak mengandung lagi konsep wawasan nusantara, maka solidaritas bangsa akan terpecah belah. Selain itu, kedaulatan yang dianut oleh suatu negara dalam konsep bangsa akan hilang dan yang terpenting tidak akan ada lagi sifat nasionalisme suatu bangsa terhadap negara. Karena masing masing individu punya pemikirannya sendiri sehingga tidak akan memikirkan konsep sebangsa, sepenanggungan, senasib dan satu tanah air lagi. Karena pada dasarnya, nusantara adalah analogi dari kata Indonesia sebagai negara.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti diatas ?
Jawab : Pemerintah Indonesia ataupun Timor Leste harusnya bekerja sama menciptakan perdamaian di perbatasan, jangan sampai ketika konflik tersebut mengalami eskalasi baru dua negara mulai bertindak. Lebih baik mencegah daripada menanggulangi, seharusnya pemerintah cepat tanggap saat terjadi masalah ini agar masalah ini tidak menjadi masalah yang besar seperti yang sudah terjadi akhirnya Timor Leste memisahkan diri dari wilayah Indonesia.
Wawasan nusantara berfungsi sebagai sumber dalam melakukan kebijakan. Sejarah Indonesia bisa menjadi pengalaman kita untuk belajar bagaimana mengambil kebijakan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat. Kita bisa belajar dari pendahulu-pendahulu kita yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa kita.
Nama : Muhammad Tazqi Dziaulhaq
NPM : 2256031045
Kelas : Paralel A
Jawaban Analisis :
Konflik ini terjadi pada Oktober 2013 ketika Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Lalu pembangunan jalan tersebut mengakibatkan kerusakan seperti tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang pos penjagaan dan merusak kuburan dan pembangunan jalan ini juga memicu keributan dengan warga nelu dan melibatkan polisi karena aksi mereka yang melempar batu dan kayu. Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan.
Analisis Soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban :
Tanggapan Saya tentang hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban :
wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban :
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Konsepsi wawasan nusantara dapat mencegah timbulnya konflik seperti yang dijelaskan dalam artikel dengan beberapa cara. Kedua, dengan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan yang terencana dan berkelanjutan, dapat mengurangi ketegangan dan potensi konflik. Selain itu, pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian juga penting, mengingat penguasaan tanah di perbatasan erat kaitannya dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
NPM : 2256031045
Kelas : Paralel A
Jawaban Analisis :
Konflik ini terjadi pada Oktober 2013 ketika Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Lalu pembangunan jalan tersebut mengakibatkan kerusakan seperti tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang pos penjagaan dan merusak kuburan dan pembangunan jalan ini juga memicu keributan dengan warga nelu dan melibatkan polisi karena aksi mereka yang melempar batu dan kayu. Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan.
Analisis Soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban :
Tanggapan Saya tentang hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban :
wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban :
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Konsepsi wawasan nusantara dapat mencegah timbulnya konflik seperti yang dijelaskan dalam artikel dengan beberapa cara. Kedua, dengan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan yang terencana dan berkelanjutan, dapat mengurangi ketegangan dan potensi konflik. Selain itu, pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian juga penting, mengingat penguasaan tanah di perbatasan erat kaitannya dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
nama : salwa ananda azril
npm : 2256031020
kelas : Paralel (Man B)
prodi : ilmu komunikasi
Analisis Kasus : “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”.
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal ini. Pertama, perbatasan antara kedua negara belum ditetapkan secara definitif. Hal ini didukung dengan rendahnya tingkat kesejahteraan, baik pendapatan maupun pendidikan, yang membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Analisis Soal.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban:
hal positif yang bisa saya ambil dari artikel tersebut yaitu langkah-langkah yang telah dilakukan dalam melakukan penyelesaian, baik melalui penempatan kekuatan militer maupun negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua Negara dan juga pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai kesatuan yang memberikan potensi keunggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
jawaban:
menurut pendapat saya yang akan terjadi apabila bangsa indonesia tidak memiliki konsep wawasan nusantara yaitu akan mengalami tantangan dalam menjaga kesatuan dan keutuhan wilayahnya. Konsepsi wawasan nusantara adalah suatu landasan bagi persatuan Indonesia yang meliputi banyak aspek seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Tanpa konsepsi ini, akan sulit untuk mengelola dan mempertahankan wilayah yang luas dan beragam di Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
jawaban:
cara agar mencegah timbulnya konflik yaitu dengan cara masyarakat indonesia perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini, memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar.
npm : 2256031020
kelas : Paralel (Man B)
prodi : ilmu komunikasi
Analisis Kasus : “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”.
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal ini. Pertama, perbatasan antara kedua negara belum ditetapkan secara definitif. Hal ini didukung dengan rendahnya tingkat kesejahteraan, baik pendapatan maupun pendidikan, yang membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Analisis Soal.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban:
hal positif yang bisa saya ambil dari artikel tersebut yaitu langkah-langkah yang telah dilakukan dalam melakukan penyelesaian, baik melalui penempatan kekuatan militer maupun negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua Negara dan juga pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai kesatuan yang memberikan potensi keunggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
jawaban:
menurut pendapat saya yang akan terjadi apabila bangsa indonesia tidak memiliki konsep wawasan nusantara yaitu akan mengalami tantangan dalam menjaga kesatuan dan keutuhan wilayahnya. Konsepsi wawasan nusantara adalah suatu landasan bagi persatuan Indonesia yang meliputi banyak aspek seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Tanpa konsepsi ini, akan sulit untuk mengelola dan mempertahankan wilayah yang luas dan beragam di Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
jawaban:
cara agar mencegah timbulnya konflik yaitu dengan cara masyarakat indonesia perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini, memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar.
Nama : Radheva Ayu Styorini
Npm : 2256031022
Kelas : Paralel (Man B)
Konflik yang terjadi antara Indonesia dan timor leste pada tahun 2013 bukan lah hal yang pertama kali dirasakan oleh kedua negara tersebut, setahun sebelumnya pun Indonesia dan timor leste pernah berkonflik, hal yang melatar belakangi adanya konflik tersebut adalah ketidaksempuraan proses delimitasi perbatasan diantara kedua negara tersebut.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya setelah membaca artikel tersebut sebagai masyarakat negara yang saling berdampingan, seharusnya kita hidup dengan damai dan tentram. Jika kita tidak suka dengan hal yang orang lain lakukan seharusnya kita tidak memakai kekerasan, karena hal yang memakai kekerasan hanya memakan korban saja tidak akan ada perubahan jika kita memakai kekerasan.
Hal Positif yang saya dapat ambil dari artikel tersebut adalah jika kita tidak suka dengan apa yang masyarakat lain lakukan, kita seharusnya memberi tahu pihak yang lain yang lebih tinggi pangkatnya agar masalah yang terjadi dapat dibicarakan bersama-sama dan tidak menimbulkan perpecahan antar keduanya
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Konsepsi wawasan nusantara adalah visi nusantara indonesia. Apa yang akan terjadi bila wilayah dan bangsa indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara adalah wilayah dan bangsa indonesia tidak akan berkembang dan banyak memiliki konflik antar bermasyarakat, hubungan yang buruk sesama masyarakat, konflik yang terjadi tidak akan selesai-selesai, dan masyarakat tidak akan mengerti satu sama lainnya.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Dengan kita memiliki kepentingan yang sama, saling bekerja sama, mempunyai sifat yang jujur, bersikap adil, menghargai sesama dan menghargai adanya perbedaan dapat mampu mencegah timbulnya konflik
Npm : 2256031022
Kelas : Paralel (Man B)
Konflik yang terjadi antara Indonesia dan timor leste pada tahun 2013 bukan lah hal yang pertama kali dirasakan oleh kedua negara tersebut, setahun sebelumnya pun Indonesia dan timor leste pernah berkonflik, hal yang melatar belakangi adanya konflik tersebut adalah ketidaksempuraan proses delimitasi perbatasan diantara kedua negara tersebut.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya setelah membaca artikel tersebut sebagai masyarakat negara yang saling berdampingan, seharusnya kita hidup dengan damai dan tentram. Jika kita tidak suka dengan hal yang orang lain lakukan seharusnya kita tidak memakai kekerasan, karena hal yang memakai kekerasan hanya memakan korban saja tidak akan ada perubahan jika kita memakai kekerasan.
Hal Positif yang saya dapat ambil dari artikel tersebut adalah jika kita tidak suka dengan apa yang masyarakat lain lakukan, kita seharusnya memberi tahu pihak yang lain yang lebih tinggi pangkatnya agar masalah yang terjadi dapat dibicarakan bersama-sama dan tidak menimbulkan perpecahan antar keduanya
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Konsepsi wawasan nusantara adalah visi nusantara indonesia. Apa yang akan terjadi bila wilayah dan bangsa indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara adalah wilayah dan bangsa indonesia tidak akan berkembang dan banyak memiliki konflik antar bermasyarakat, hubungan yang buruk sesama masyarakat, konflik yang terjadi tidak akan selesai-selesai, dan masyarakat tidak akan mengerti satu sama lainnya.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Dengan kita memiliki kepentingan yang sama, saling bekerja sama, mempunyai sifat yang jujur, bersikap adil, menghargai sesama dan menghargai adanya perbedaan dapat mampu mencegah timbulnya konflik
NAMA : M.Akbar Ramdo
NPM : 2256031029
KELAS : PARALEL (Man A)
PRODI : ilmu komunikasi
jawaban :
•Persoalan perbatasan antara Indonesia dengan
Timor Leste khususnya di darat mash belum terselesaikan hingga saat ini.
Sengketa perbatasan darat antara Indonesia dengan Timor Leste di wilaya enclave oecussi masih saja terjadi dikarenakan belum adanya kejelasan dan batas darat yang tegas antar keduanya. salah satu doktor
FH UGM, dia menyebutkan ketidakjelasan pembatasan satu negara dengan negara yang berbatasan dengan darat menjadi salah satu faktor potensial yang bisa memicu konflik antar warga kedua negara yang tinggal di perbatasan.
Adanya gangguan keamanan yang kerap terjadi di perbatasan kedua negara, kata dia, semakin menegaskan adanya ketidakjelasan batas darat tersebut dapat dengan mudah memunculkan perselisihan dan konflik baik antar masyarakat maupun masyarakat dengan aparat keamanan.
"Meskipun sudah banyak kemajuan dalam kesepakatan penentuan batas wilayah darat, tetapi mash menyisakan sejumlah persoalan yang harus segera dicari solusi tapa memakai kekerasan," terangnya.
Sengketa perbatasan yang belum terselesaikan itu adalah di segmen Noel Besi-Citrana, segmen Bidjael Sunan-Oben, dan di segmen Subina.
Tidak hanya itu, Dewa Gede mengatakan masyarakat belum dilibatkan dalam penyelesaian sengketa perbatasan di kedua negara dengan cara damai. Padahal, dengan kondisi masyarakat yang mendiami Timor Bagian Barat (Indonesia) memiliki latar sosiokultural yang sama dengan masyarakat yang mendiami Timor Bagian Timor (Timor Leste) meniadikan tatanan hukum adat yang berlaku di kedua kelompok masyarakat ini pun sama.
Tatanan substansi hukum adat tersebut termasuk mengatur tentang persoalan pertanahan dan batas wilayah adat. Dengan begitu, para tokoh adat memiliki peran penting dalam melakukan negosiasi menyelesaikan persoalan yang ada.
"Yang ada justru ini menjadi kendala saat negara mengambil peran utama tapa memperdulikan tokoh adat yang berpotensi untuk menentukan penyelesaian batas negara secara damai," paparnya.
Melihat kondisi tersebut, Dewa Gede memberikan sejumlah rekomendasi. Beberapa diantaranya adalah kedua negara diharapkan dapat mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai tapa kekerasan serta mengedepankan diplomasi perbatasan.
Selain hal itu, juga melibatkan masyarakat dalam penyelesaian sengketa perbatasan. Namun demikian, sebelum dilibatkan masyarakat terlebih dahulu dibekali pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perbatasan dan menguatkan jiwa nasionalisme.
NPM : 2256031029
KELAS : PARALEL (Man A)
PRODI : ilmu komunikasi
jawaban :
•Persoalan perbatasan antara Indonesia dengan
Timor Leste khususnya di darat mash belum terselesaikan hingga saat ini.
Sengketa perbatasan darat antara Indonesia dengan Timor Leste di wilaya enclave oecussi masih saja terjadi dikarenakan belum adanya kejelasan dan batas darat yang tegas antar keduanya. salah satu doktor
FH UGM, dia menyebutkan ketidakjelasan pembatasan satu negara dengan negara yang berbatasan dengan darat menjadi salah satu faktor potensial yang bisa memicu konflik antar warga kedua negara yang tinggal di perbatasan.
Adanya gangguan keamanan yang kerap terjadi di perbatasan kedua negara, kata dia, semakin menegaskan adanya ketidakjelasan batas darat tersebut dapat dengan mudah memunculkan perselisihan dan konflik baik antar masyarakat maupun masyarakat dengan aparat keamanan.
"Meskipun sudah banyak kemajuan dalam kesepakatan penentuan batas wilayah darat, tetapi mash menyisakan sejumlah persoalan yang harus segera dicari solusi tapa memakai kekerasan," terangnya.
Sengketa perbatasan yang belum terselesaikan itu adalah di segmen Noel Besi-Citrana, segmen Bidjael Sunan-Oben, dan di segmen Subina.
Tidak hanya itu, Dewa Gede mengatakan masyarakat belum dilibatkan dalam penyelesaian sengketa perbatasan di kedua negara dengan cara damai. Padahal, dengan kondisi masyarakat yang mendiami Timor Bagian Barat (Indonesia) memiliki latar sosiokultural yang sama dengan masyarakat yang mendiami Timor Bagian Timor (Timor Leste) meniadikan tatanan hukum adat yang berlaku di kedua kelompok masyarakat ini pun sama.
Tatanan substansi hukum adat tersebut termasuk mengatur tentang persoalan pertanahan dan batas wilayah adat. Dengan begitu, para tokoh adat memiliki peran penting dalam melakukan negosiasi menyelesaikan persoalan yang ada.
"Yang ada justru ini menjadi kendala saat negara mengambil peran utama tapa memperdulikan tokoh adat yang berpotensi untuk menentukan penyelesaian batas negara secara damai," paparnya.
Melihat kondisi tersebut, Dewa Gede memberikan sejumlah rekomendasi. Beberapa diantaranya adalah kedua negara diharapkan dapat mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai tapa kekerasan serta mengedepankan diplomasi perbatasan.
Selain hal itu, juga melibatkan masyarakat dalam penyelesaian sengketa perbatasan. Namun demikian, sebelum dilibatkan masyarakat terlebih dahulu dibekali pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perbatasan dan menguatkan jiwa nasionalisme.
Nama: Aina Nasywa Audenisa
NPM: 2256031013
Kelas: Man A
Analisis Kasus:
Konflik komunal yang terjadi di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste yang terjdi pada tahun 2012-2013 berawal dari warga Timor Leste yang membangun jalan di dekat perbatasan antara kedua negara yang dianggap oleh warga Indonesia jalan tersebut sudah memasuki wilayah indonesia. Masyarakat dari kedua negara yang saling tidak terima satu sama lain akhirnya berkonflik dengan melakukan aksi saling serang melempar batu dan kayu. Terdapat setidaknya tiga faktor yang menyebabkan terjadinya konflik tersebut, yaitu: (1) masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara, (2) terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Dari sudut pandang Indonesia, pemerintah dan warganya menganggap bahwa zona netral adalah zona yang masih belum ditetapkan statusnya sebagai milik negara Indonesia atau Timor Leste, sehingga harus dikosongkan dari segala aktivitas warga, (3) terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis Soal:
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Menurut saya langkah yang diambil kedua Negara yaitu Indonesi dan Timor Leste kurang tegas, seharusnya pada saat memutuskan bahwa Timor Leste menjadi Negara dan keluar dari NKRI pihak Indonesi dengan Timor Leste langsung mengatur kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai wilayah kekuasaan masing-masing Negara dengan menetapkan batas yang pasti dan di sepakati. Mungkin hal tersebut dapat mencegah terjadinya konflik komunal yang sangat disayangkan telah terjadi. Seharusnya kedua Negara memberikan edukasi yang mendalam kepada masyarakatnya mengenai bagaimana seharusnya bertindak di wilayah perbatasan suapaya hal yang sama tidak akan terjadi lagi. Hal positif yang dapat saya ambil dari kasus tersebut adalah sikap nasionalis masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI patut di contoh oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jika warga negara Indonesia tidak mengenal konsep wawasan nusantara mungkin semboyan Bhineka Tunggal Ika tidak pernah ada. Wilayah Indonesia akan terpecah-pecah dan bangsa Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang satu. Hal yang sangat di khawatirkan jika warga negara tidak mengenal wawasan nusantara adalah Indonesia akan kembali di jajah dan kehilangan kedaulatan. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai Pancasila sudah sepatutnya bagi kita untuk memperdalam seputar wawasan nusantara supaya bangsa Indonesia dapat terus menjadi bangsa yang berdaulat.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Konsep wawasan nusantara dapat mencegah timbulnya konflik seperti yang tertulis dalam artikel tersebut dengan adanya kesamaan persepsi setiap warga negara yang paham tentang wawasan nusantara itu sendiri. Karena jika warga negara paham konsep wawasan nusantara maka mereka akan mengedepankan integritas dan nasionalisme dalam mewujudkan ketahanan nasional. Jika warga negara paham dengan baik seputar wawasan nusantara mereka seharusnya memilih untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih etis melalui diplomatik, karena mereka sadar konflik yang dihadapi dengan cara-cara anarkis akan sangat merugikan bagi dirinya maupun bangsanya, dan tentunya konflik akan terus berlanjut dengan masalah yang lebih kompleks. Jika konflik diselesaikan dengan cepat melalui diplomatik maka hubungan antara kedua Negara masih dapat dijaga dengan baik dan konflik-konflik yang sama tidak akan terulang lagi karena kesepakatan yang sudah di dapat anatar kedua Negara tersebut.
NPM: 2256031013
Kelas: Man A
Analisis Kasus:
Konflik komunal yang terjadi di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste yang terjdi pada tahun 2012-2013 berawal dari warga Timor Leste yang membangun jalan di dekat perbatasan antara kedua negara yang dianggap oleh warga Indonesia jalan tersebut sudah memasuki wilayah indonesia. Masyarakat dari kedua negara yang saling tidak terima satu sama lain akhirnya berkonflik dengan melakukan aksi saling serang melempar batu dan kayu. Terdapat setidaknya tiga faktor yang menyebabkan terjadinya konflik tersebut, yaitu: (1) masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara, (2) terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Dari sudut pandang Indonesia, pemerintah dan warganya menganggap bahwa zona netral adalah zona yang masih belum ditetapkan statusnya sebagai milik negara Indonesia atau Timor Leste, sehingga harus dikosongkan dari segala aktivitas warga, (3) terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis Soal:
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Menurut saya langkah yang diambil kedua Negara yaitu Indonesi dan Timor Leste kurang tegas, seharusnya pada saat memutuskan bahwa Timor Leste menjadi Negara dan keluar dari NKRI pihak Indonesi dengan Timor Leste langsung mengatur kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai wilayah kekuasaan masing-masing Negara dengan menetapkan batas yang pasti dan di sepakati. Mungkin hal tersebut dapat mencegah terjadinya konflik komunal yang sangat disayangkan telah terjadi. Seharusnya kedua Negara memberikan edukasi yang mendalam kepada masyarakatnya mengenai bagaimana seharusnya bertindak di wilayah perbatasan suapaya hal yang sama tidak akan terjadi lagi. Hal positif yang dapat saya ambil dari kasus tersebut adalah sikap nasionalis masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI patut di contoh oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jika warga negara Indonesia tidak mengenal konsep wawasan nusantara mungkin semboyan Bhineka Tunggal Ika tidak pernah ada. Wilayah Indonesia akan terpecah-pecah dan bangsa Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang satu. Hal yang sangat di khawatirkan jika warga negara tidak mengenal wawasan nusantara adalah Indonesia akan kembali di jajah dan kehilangan kedaulatan. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai Pancasila sudah sepatutnya bagi kita untuk memperdalam seputar wawasan nusantara supaya bangsa Indonesia dapat terus menjadi bangsa yang berdaulat.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Konsep wawasan nusantara dapat mencegah timbulnya konflik seperti yang tertulis dalam artikel tersebut dengan adanya kesamaan persepsi setiap warga negara yang paham tentang wawasan nusantara itu sendiri. Karena jika warga negara paham konsep wawasan nusantara maka mereka akan mengedepankan integritas dan nasionalisme dalam mewujudkan ketahanan nasional. Jika warga negara paham dengan baik seputar wawasan nusantara mereka seharusnya memilih untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih etis melalui diplomatik, karena mereka sadar konflik yang dihadapi dengan cara-cara anarkis akan sangat merugikan bagi dirinya maupun bangsanya, dan tentunya konflik akan terus berlanjut dengan masalah yang lebih kompleks. Jika konflik diselesaikan dengan cepat melalui diplomatik maka hubungan antara kedua Negara masih dapat dijaga dengan baik dan konflik-konflik yang sama tidak akan terulang lagi karena kesepakatan yang sudah di dapat anatar kedua Negara tersebut.
Nama : Fitria Novriyani
Npm : 2256031021
Kelas : Man A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis kasus
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
Konflik antarwarga kembali terjadi antara timor leste dan Indonesia. Konflik ini memicu aksi saling melempar dan menyerang. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antarwarga ini,Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik ini diantaranya yaitu:
• Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara.
• Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
• Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut? Artikel tersebut berisikan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Hal ini juga menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, serta Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk mengelola keamanan perbatasan Indonesia dan Timor Leste yaitu dengan upaya menjalin kerjasama keamanan di wilayah
perbatasan secara unilateral dan bilateral dan menghasilkan adanya diplomasi perbatasan
(Border Diplomacy) bagi keamanan kedua negara. Sedangkan untuk hal positif yang bisa kita ambil yaitu adanya pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawab: hilangnya rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tiadanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
jawaban:
cara agar mencegah timbulnya konflik yaitu dengan cara masyarakat indonesia perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini, memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar.
Npm : 2256031021
Kelas : Man A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis kasus
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
Konflik antarwarga kembali terjadi antara timor leste dan Indonesia. Konflik ini memicu aksi saling melempar dan menyerang. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antarwarga ini,Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik ini diantaranya yaitu:
• Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara.
• Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
• Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut? Artikel tersebut berisikan tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Hal ini juga menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, serta Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk mengelola keamanan perbatasan Indonesia dan Timor Leste yaitu dengan upaya menjalin kerjasama keamanan di wilayah
perbatasan secara unilateral dan bilateral dan menghasilkan adanya diplomasi perbatasan
(Border Diplomacy) bagi keamanan kedua negara. Sedangkan untuk hal positif yang bisa kita ambil yaitu adanya pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawab: hilangnya rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tiadanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
jawaban:
cara agar mencegah timbulnya konflik yaitu dengan cara masyarakat indonesia perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini, memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar.
Nama : Savina Azzahra
NPM : 2256031052
Kelas : Man B
Pada pertengahan Oktober 2013, konflik antarwarga di perbatasan Indonesia-Timor Leste kembali pecah. Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi, karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda. Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Oleh karena itu, analisis terhadap konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut penting untuk dilakukan, agar Indonesia dapat membuat langkah antisipasi sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan. Tulisan ini berusaha menjelaskan kronologi konflik komunal tersebut, faktor-faktor penyebab, usaha penyelesaian, dan langkah yang bisa dilakukan ke depan.
Kronologi Konflik
Selain itu, pembangunan jalan oleh Timor Leste tersebut merusak tiang-tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang genset pos penjagaan perbatasan milik Indonesia, serta merusak sembilan kuburan orang-orang tua warga Nelu, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara. Pembangunan jalan baru tersebut kemudian memicu terjadinya konflik antara warga Nelu, Indonesia dengan warga Leolbatan, Timor Leste pada Senin, 14 Oktober 2013. Aksi ini semakin besar karena melibatkan anggota polisi perbatasan Timor Leste (Cipol) yang turut serta dalam aksi saling lempar batu dan kayu tersebut. Eskalasi konflik semakin meningkat setelah terjadi insiden penggiringan 19 ekor sapi milik warga Indonesia yang diduga digiring oleh warga Timor Leste masuk ke wilayah mereka.
Faktor Penyebab Konflik
Menurut Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), kedua negara masih mempersengketakan tiga segmen batas yaitu (a) segmen di Noelbesi Citrana, Desa Netemnanu Utara, Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, dengan Distrik Oecussi, Timor Leste, menyangkut areal persawahan sepanjang Sungai Noelbesi, yang status tanahnya masih sebagai zona netral. (b) segmen di Bijaelsunan, Oben, di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Distrik Oecussi, yaitu pada areal seluas 489 bidang tanah sepanjang 2,6 km atau 142,7 ha. Sementara dari sudut pandang Timor Leste, zona itu sebenarnya adalah wilayah Timor Leste yang digunakan oleh PBB sebagai kawasan koordinasi keamanan antara TNI dan PBB, sebagai tempat fasilitasi pembangunan pasar bagi warga di perbatasan, dan sebagai tempat rekonsiliasi antara masyarakat eks Timtim dengan masyarakat Pasabe, Distrik Oecussi. Di satu sisi, warga Timor Leste, terutama yang pada referendum menjadi bagian kelompok prokemerdekaan, melihat Indonesia sebagai negara yang telah menjajah mereka selama hampir 25 tahun.
Analisis Soal.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban:
Artikel diatas berisi tentang konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste yang menggambarkan langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Hal positif yang dapet diambil dari konflik ini yaitu tentang pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai kesatuan yang memberikan potensi keunggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
: Jika negara indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara, kemungkinan besar nya yaitu negara indonesia akan kembali di jajah lagi oleh negara lain, bahkan dapat menyebabkan hancur nya negara indonesia.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
: Dengan melakukan penyelesaian sengketa batas melalui diplomasi dan negosiasi serta saling bertoleransi dengan sesama tanpa membeda bedakan dan tetap menjaga jalinan kerjasama dengan negara negara luar.
NPM : 2256031052
Kelas : Man B
Pada pertengahan Oktober 2013, konflik antarwarga di perbatasan Indonesia-Timor Leste kembali pecah. Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi, karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda. Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Oleh karena itu, analisis terhadap konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut penting untuk dilakukan, agar Indonesia dapat membuat langkah antisipasi sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan. Tulisan ini berusaha menjelaskan kronologi konflik komunal tersebut, faktor-faktor penyebab, usaha penyelesaian, dan langkah yang bisa dilakukan ke depan.
Kronologi Konflik
Selain itu, pembangunan jalan oleh Timor Leste tersebut merusak tiang-tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang genset pos penjagaan perbatasan milik Indonesia, serta merusak sembilan kuburan orang-orang tua warga Nelu, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara. Pembangunan jalan baru tersebut kemudian memicu terjadinya konflik antara warga Nelu, Indonesia dengan warga Leolbatan, Timor Leste pada Senin, 14 Oktober 2013. Aksi ini semakin besar karena melibatkan anggota polisi perbatasan Timor Leste (Cipol) yang turut serta dalam aksi saling lempar batu dan kayu tersebut. Eskalasi konflik semakin meningkat setelah terjadi insiden penggiringan 19 ekor sapi milik warga Indonesia yang diduga digiring oleh warga Timor Leste masuk ke wilayah mereka.
Faktor Penyebab Konflik
Menurut Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), kedua negara masih mempersengketakan tiga segmen batas yaitu (a) segmen di Noelbesi Citrana, Desa Netemnanu Utara, Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, dengan Distrik Oecussi, Timor Leste, menyangkut areal persawahan sepanjang Sungai Noelbesi, yang status tanahnya masih sebagai zona netral. (b) segmen di Bijaelsunan, Oben, di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Distrik Oecussi, yaitu pada areal seluas 489 bidang tanah sepanjang 2,6 km atau 142,7 ha. Sementara dari sudut pandang Timor Leste, zona itu sebenarnya adalah wilayah Timor Leste yang digunakan oleh PBB sebagai kawasan koordinasi keamanan antara TNI dan PBB, sebagai tempat fasilitasi pembangunan pasar bagi warga di perbatasan, dan sebagai tempat rekonsiliasi antara masyarakat eks Timtim dengan masyarakat Pasabe, Distrik Oecussi. Di satu sisi, warga Timor Leste, terutama yang pada referendum menjadi bagian kelompok prokemerdekaan, melihat Indonesia sebagai negara yang telah menjajah mereka selama hampir 25 tahun.
Analisis Soal.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban:
Artikel diatas berisi tentang konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste yang menggambarkan langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Hal positif yang dapet diambil dari konflik ini yaitu tentang pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai kesatuan yang memberikan potensi keunggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
: Jika negara indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara, kemungkinan besar nya yaitu negara indonesia akan kembali di jajah lagi oleh negara lain, bahkan dapat menyebabkan hancur nya negara indonesia.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
: Dengan melakukan penyelesaian sengketa batas melalui diplomasi dan negosiasi serta saling bertoleransi dengan sesama tanpa membeda bedakan dan tetap menjaga jalinan kerjasama dengan negara negara luar.
Nama : Maria Teresa Febiana
NPM : 2256031018
Kelas : Paralel ( Man B )
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis kasus
Pada pertengahan Oktober 2013, konflik antarwarga di perbatasan Indonesia-Timor Leste kembali pecah. Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi, karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama. beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antarwarga ini, belum tuntas delimitasi perbatasan antara kedua negara. Terjadinya perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Terkait dengan aspek sosial budaya, masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan Timor leste.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
- Artikel tersebut berisi tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Hal positif yang bisa saya ambil adalah pertambahan lias wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
- Jika bangsa Indonesia tidak berwawasan nusantara maka negara ini dapat dijajah lagi oleh bangsa lain. Hal tersebut karena tidak adanya rasanya persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
- Dengan adanya Wawasan Nusantara, mata kita akan terbuka melihat banyak sekali keberagaman yang ada di Indonesia, baik suku, agama, ras, golongan, dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat kita bangga tinggal di Indonesia karena kaya akan keberagaman. Hal tersebut selaras dengan tujuan Wawasan Nusantara yaitu menjamin persatuan dan kesatuan bangsa di berbagai aspek kehidupan untuk mencegah timbulnya disintegrasi bangsa dan terus berupaya menjaga persatuan dan kesatuan.
NPM : 2256031018
Kelas : Paralel ( Man B )
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis kasus
Pada pertengahan Oktober 2013, konflik antarwarga di perbatasan Indonesia-Timor Leste kembali pecah. Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi, karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama. beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antarwarga ini, belum tuntas delimitasi perbatasan antara kedua negara. Terjadinya perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Terkait dengan aspek sosial budaya, masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan Timor leste.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
- Artikel tersebut berisi tentang Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Hal positif yang bisa saya ambil adalah pertambahan lias wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
- Jika bangsa Indonesia tidak berwawasan nusantara maka negara ini dapat dijajah lagi oleh bangsa lain. Hal tersebut karena tidak adanya rasanya persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
- Dengan adanya Wawasan Nusantara, mata kita akan terbuka melihat banyak sekali keberagaman yang ada di Indonesia, baik suku, agama, ras, golongan, dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat kita bangga tinggal di Indonesia karena kaya akan keberagaman. Hal tersebut selaras dengan tujuan Wawasan Nusantara yaitu menjamin persatuan dan kesatuan bangsa di berbagai aspek kehidupan untuk mencegah timbulnya disintegrasi bangsa dan terus berupaya menjaga persatuan dan kesatuan.
Nama : Clarinta Shakyra Attaliah ir
Kelas : Mandiri A
NPM : 2256031023
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil Analisis Kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”
Konflik komunal yang terjadi di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste yang terjdi pada tahun 2012-2013 berawal dari warga Timor Leste yang membangun jalan di dekat perbatasan antara kedua negara yang dianggap oleh warga Indonesia jalan tersebut sudah memasuki wilayah indonesia. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal ini. Pertama, perbatasan antara kedua negara belum ditetapkan secara definitif. Hal ini didukung dengan rendahnya tingkat kesejahteraan, baik pendapatan maupun pendidikan, yang membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil. Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut? Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara? Menurut pendapat saya jika Indonesia tidak memegang prinsip wawasan nusantara, maka dapat menyebabkan ketidakpersatuan di antara penduduknya dan kurangnya rasa keamanan terhadap seluruh bangsa. Hal ini dapat memungkinkan bangsa lain untuk mudah merusak dan mempengaruhi Indonesia. Konsep nusantara mencakup kesatuan bangsa dan integritas wilayah Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas? Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
Kelas : Mandiri A
NPM : 2256031023
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil Analisis Kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”
Konflik komunal yang terjadi di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste yang terjdi pada tahun 2012-2013 berawal dari warga Timor Leste yang membangun jalan di dekat perbatasan antara kedua negara yang dianggap oleh warga Indonesia jalan tersebut sudah memasuki wilayah indonesia. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya konflik komunal ini. Pertama, perbatasan antara kedua negara belum ditetapkan secara definitif. Hal ini didukung dengan rendahnya tingkat kesejahteraan, baik pendapatan maupun pendidikan, yang membuat warga perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait perebutan lahan perkebunan dan ternak sapi. Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil. Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Analisis soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut? Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara? Menurut pendapat saya jika Indonesia tidak memegang prinsip wawasan nusantara, maka dapat menyebabkan ketidakpersatuan di antara penduduknya dan kurangnya rasa keamanan terhadap seluruh bangsa. Hal ini dapat memungkinkan bangsa lain untuk mudah merusak dan mempengaruhi Indonesia. Konsep nusantara mencakup kesatuan bangsa dan integritas wilayah Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas? Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
NAMA : Malva Axela Sekar Kinanti
NPM : 2256031047
KELAS : MAN A
PRODI : Ilmu Komunikasi
Hasil analisis kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya” dijelaskan bahwa adanya ancaman bagi keamanan negara pada saat terjadinya konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013. Pemicu konflik tersebut disebabkan karena pertama, belum selesainya delimintasi perbatasan kedua negara, yang menyisakan wilayah masih disengketakan. Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya terhadap isi artikel diatas adalah ini dalam Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste menggambarkan sudah dilakukannya langkah jangka pendek dan panjang, juga terlihat banyaknya usaha dari pemerintah yang telah melakukan sejumlah langkah demi mengelola keamanan perbatasan Indonesia dan Timor Leste salah satunya dengan upaya menjalin kerjasama keamanan di wilayah perbatasan secara unilateral dan bilateral dan menghasilkan adanya diplomasi perbatasan (Border Diplomacy) bagi keamanan kedua negara. Hal positif yang bisa saya ambil ialah
dengan bersatunya wilayah wilayah yang memperluas Indonesia sebagai suatu kesatuan yang memoliki potensi keunggulan, mengarah kepada naiknya tingkat kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya hal yang bisa saja terjadi saat bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara ialah hal yang merugikan bangsa akan muncul, seperti saat warga negara indonesia tidak ber wawasan maka akan pudarnya rasa persatuan para warga Negara karena merasa suatu bagian itu bukan dari mereka. Juga seperti munculnya gugatan wilayah Indonesia sebagai bagian dari negara lain.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Konsepsi wawasan nusantara berperan penting dalam artikel diatas, dalam artikel diatas wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan dan tindakan keputusan penyelenggara negara. Sehingga dapat dilakukannya beberapa pendekatan yang adil dan berdampak baik bagi kedua belah pihak.
NPM : 2256031047
KELAS : MAN A
PRODI : Ilmu Komunikasi
Hasil analisis kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya” dijelaskan bahwa adanya ancaman bagi keamanan negara pada saat terjadinya konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013. Pemicu konflik tersebut disebabkan karena pertama, belum selesainya delimintasi perbatasan kedua negara, yang menyisakan wilayah masih disengketakan. Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya terhadap isi artikel diatas adalah ini dalam Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste menggambarkan sudah dilakukannya langkah jangka pendek dan panjang, juga terlihat banyaknya usaha dari pemerintah yang telah melakukan sejumlah langkah demi mengelola keamanan perbatasan Indonesia dan Timor Leste salah satunya dengan upaya menjalin kerjasama keamanan di wilayah perbatasan secara unilateral dan bilateral dan menghasilkan adanya diplomasi perbatasan (Border Diplomacy) bagi keamanan kedua negara. Hal positif yang bisa saya ambil ialah
dengan bersatunya wilayah wilayah yang memperluas Indonesia sebagai suatu kesatuan yang memoliki potensi keunggulan, mengarah kepada naiknya tingkat kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya hal yang bisa saja terjadi saat bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara ialah hal yang merugikan bangsa akan muncul, seperti saat warga negara indonesia tidak ber wawasan maka akan pudarnya rasa persatuan para warga Negara karena merasa suatu bagian itu bukan dari mereka. Juga seperti munculnya gugatan wilayah Indonesia sebagai bagian dari negara lain.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Konsepsi wawasan nusantara berperan penting dalam artikel diatas, dalam artikel diatas wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan dan tindakan keputusan penyelenggara negara. Sehingga dapat dilakukannya beberapa pendekatan yang adil dan berdampak baik bagi kedua belah pihak.
Nama : Dwi Cahya N.P
NPM : 2256031034
Kelas : Paralel (MAN B)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus
Konflik antarwarga kembali terjadi antara timor leste dan Indonesia. Konflik ini memicu aksi saling melempar dan menyerang. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antarwarga ini, belum tuntas delimitasi perbatasan antara kedua negara. Terjadinya perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Terkait dengan aspek sosial budaya, masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan Timor leste.
Analisis Soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel 1. Artikel tentang konflik
masyarakat di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste melaporkan bahwa konflik antara Indonesia dan Timor Leste masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Konflik ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik, yang dapat menghambat kemajuan kedua negara. Namun, artikel tersebut juga mencatat bahwa pemerintah Indonesia dan Timor-Leste telah mencoba untuk menyelesaikan konflik ini antara lain melalui dialog, pemetaan regional yang jelas, dan kerja sama orang-ke-orang.
Positifnya dapat diambil dari artikel ini pengetahuan bahwa masalah konflik komunal harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan kerugian bagi kedua negara. Selain itu, upaya pemerintah Indonesia dan Timor-Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan keinginan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik. Oleh karena itu, artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain dalam penyelesaian konflik yang ada secara damai dan konstruktif.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Namun jika dilihat dari perspektif sejarah dan geopolitik, perspektif nusantara menjadi pandangan yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau.
Visi Nusantara sendiri mengacu pada visi strategis yang mengusung ideologi bangsa dan budaya untuk mengintegrasikan wilayah ribuan pulau Indonesia dengan mengutamakan kepentingan nasional lintas wilayah. Konsep ini juga menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan kesinambungan antar daerah, budaya dan masyarakat Indonesia.
Jika Indonesia tidak memiliki konsep negara kepulauan, maka besar kemungkinan Indonesia mengalami masalah dalam mengintegrasikan wilayah dan budaya di dalamnya. Hal ini dapat memicu konflik internal dan ketidakstabilan politik di seluruh Indonesia, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Konsep Archipelago Review merupakan visi strategis yang berlandaskan pada kekayaan dan keragaman budaya dan geografi Indonesia. Konsep ini bertujuan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam dinamika geopolitik global. Salah satu kelebihan dari konsep ini adalah dapat membantu menghindari konflik, baik internal maupun eksternal.
Berikut adalah beberapa cara konsep nusantara membantu mencegah konflik:
- Menghormati keragaman dan keragaman budaya
- Mengembangkan Toleransi
- Membangun Solidaritas
- Penguatan identitas nasional
NPM : 2256031034
Kelas : Paralel (MAN B)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Analisis Kasus
Konflik antarwarga kembali terjadi antara timor leste dan Indonesia. Konflik ini memicu aksi saling melempar dan menyerang. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik antarwarga ini, belum tuntas delimitasi perbatasan antara kedua negara. Terjadinya perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Terkait dengan aspek sosial budaya, masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan Timor leste.
Analisis Soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel 1. Artikel tentang konflik
masyarakat di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste melaporkan bahwa konflik antara Indonesia dan Timor Leste masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Konflik ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik, yang dapat menghambat kemajuan kedua negara. Namun, artikel tersebut juga mencatat bahwa pemerintah Indonesia dan Timor-Leste telah mencoba untuk menyelesaikan konflik ini antara lain melalui dialog, pemetaan regional yang jelas, dan kerja sama orang-ke-orang.
Positifnya dapat diambil dari artikel ini pengetahuan bahwa masalah konflik komunal harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan kerugian bagi kedua negara. Selain itu, upaya pemerintah Indonesia dan Timor-Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan keinginan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik. Oleh karena itu, artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain dalam penyelesaian konflik yang ada secara damai dan konstruktif.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Namun jika dilihat dari perspektif sejarah dan geopolitik, perspektif nusantara menjadi pandangan yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau.
Visi Nusantara sendiri mengacu pada visi strategis yang mengusung ideologi bangsa dan budaya untuk mengintegrasikan wilayah ribuan pulau Indonesia dengan mengutamakan kepentingan nasional lintas wilayah. Konsep ini juga menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan kesinambungan antar daerah, budaya dan masyarakat Indonesia.
Jika Indonesia tidak memiliki konsep negara kepulauan, maka besar kemungkinan Indonesia mengalami masalah dalam mengintegrasikan wilayah dan budaya di dalamnya. Hal ini dapat memicu konflik internal dan ketidakstabilan politik di seluruh Indonesia, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Konsep Archipelago Review merupakan visi strategis yang berlandaskan pada kekayaan dan keragaman budaya dan geografi Indonesia. Konsep ini bertujuan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam dinamika geopolitik global. Salah satu kelebihan dari konsep ini adalah dapat membantu menghindari konflik, baik internal maupun eksternal.
Berikut adalah beberapa cara konsep nusantara membantu mencegah konflik:
- Menghormati keragaman dan keragaman budaya
- Mengembangkan Toleransi
- Membangun Solidaritas
- Penguatan identitas nasional
Nama : Della Julia Sari
NPM : 2256031005
Kelas : Man A (paralel)
Prodi : Ilmu Komunikasi
hasil analisi saya mengenai "Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya" ialah :
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste terutama terkait dengan masalah sengketa lahan dan batas wilayah antara kedua negara. Konflik ini telah terjadi sejak lama dan sering kali memicu ketegangan antara masyarakat di kedua sisi perbatasan Beberapa upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik ini. Salah satunya adalah melalui dialog antara pemerintah Indonesia dan Timor Leste untuk mencari solusi bersama. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah membentuk tim khusus yang terdiri dari sejumlah instansi pemerintah untuk menangani masalah konflik di perbatasan.
Di sisi lain, beberapa organisasi masyarakat sipil dan lembaga internasional juga telah ikut terlibat dalam upaya penyelesaian konflik di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Misalnya, United Nations Development Programme (UNDP) dan International Organization for Migration (IOM) yang telah memberikan dukungan teknis dan finansial kepada pemerintah Indonesia.
Selain itu, pemerintah Indonesia dan Timor Leste juga telah melakukan kerjasama dalam berbagai bidang untuk memperkuat hubungan kedua negara dan memperbaiki situasi di perbatasan. Misalnya, kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, dan keamanan.
Meskipun demikian, penyelesaian konflik di perbatasan Indonesia-Timor Leste masih memerlukan waktu dan upaya yang lebih besar. Dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang lebih erat antara kedua negara dan juga antara berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat di kedua sisi perbatasan.
NPM : 2256031005
Kelas : Man A (paralel)
Prodi : Ilmu Komunikasi
hasil analisi saya mengenai "Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya" ialah :
Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya
konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste terutama terkait dengan masalah sengketa lahan dan batas wilayah antara kedua negara. Konflik ini telah terjadi sejak lama dan sering kali memicu ketegangan antara masyarakat di kedua sisi perbatasan Beberapa upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik ini. Salah satunya adalah melalui dialog antara pemerintah Indonesia dan Timor Leste untuk mencari solusi bersama. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah membentuk tim khusus yang terdiri dari sejumlah instansi pemerintah untuk menangani masalah konflik di perbatasan.
Di sisi lain, beberapa organisasi masyarakat sipil dan lembaga internasional juga telah ikut terlibat dalam upaya penyelesaian konflik di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Misalnya, United Nations Development Programme (UNDP) dan International Organization for Migration (IOM) yang telah memberikan dukungan teknis dan finansial kepada pemerintah Indonesia.
Selain itu, pemerintah Indonesia dan Timor Leste juga telah melakukan kerjasama dalam berbagai bidang untuk memperkuat hubungan kedua negara dan memperbaiki situasi di perbatasan. Misalnya, kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, dan keamanan.
Meskipun demikian, penyelesaian konflik di perbatasan Indonesia-Timor Leste masih memerlukan waktu dan upaya yang lebih besar. Dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang lebih erat antara kedua negara dan juga antara berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat di kedua sisi perbatasan.
Nama : Athaya Keyshatara
NPM : 2256031016
Kelas : Paralel (MAN B)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil analisis kasus
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste ini terjadi pada Oktober 2013 ketika Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Hal ini disebabkan karena perbatasan antara kedua negara belum ditetapkan secara definitif.
Analisis soal :
1.) Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
= Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas adalah pelibatan masyarakat wilayah itu dalam menyelesaikan masalah yang ada. Hal positif yang dapat saya ambil adalah pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.) Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
= Menurut pendapat saya jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara akan terjadi lagi konflik lainnya untuk kedepannya, maka dari itu agar meminimalisir kita harus menerapkan konsepsi wawasan nusantara tersebut.
3.) Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
= Untuk mencegah terjadinya lagi konflik seperti ini bisa dengan cara penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan ataupun menerapkan konsepsi wawasan nusantara.
NPM : 2256031016
Kelas : Paralel (MAN B)
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil analisis kasus
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste ini terjadi pada Oktober 2013 ketika Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Hal ini disebabkan karena perbatasan antara kedua negara belum ditetapkan secara definitif.
Analisis soal :
1.) Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
= Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas adalah pelibatan masyarakat wilayah itu dalam menyelesaikan masalah yang ada. Hal positif yang dapat saya ambil adalah pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.) Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
= Menurut pendapat saya jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara akan terjadi lagi konflik lainnya untuk kedepannya, maka dari itu agar meminimalisir kita harus menerapkan konsepsi wawasan nusantara tersebut.
3.) Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
= Untuk mencegah terjadinya lagi konflik seperti ini bisa dengan cara penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan ataupun menerapkan konsepsi wawasan nusantara.
NAMA: BINTANG CORNELIA FATIHAH PUTRI
NPM:2256031012
KELAS: PARALEL ( MAN B )
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor-Leste mencerminkan bahwa konflik Indonesia-Timor-Leste masih menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian serius. Konflik ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik, yang dapat menghambat kemajuan kedua negara. Namun, artikel tersebut juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Timor-Leste telah mencoba menyelesaikan konflik ini antara lain melalui dialog, alokasi regional yang jelas, dan kerja sama antara rakyat kedua negara.
Hal positif yang dapat diambil dari pasal ini adalah kesadaran bahwa masalah konflik komunal harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan kerugian bagi kedua negara. Selain itu, upaya pemerintah Indonesia dan Timor Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan kemauan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik. Oleh karena itu, artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain untuk menyelesaikan konflik yang ada secara damai dan konstruktif.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Namun jika dilihat dari segi sejarah dan geopolitik, perspektif nusantara menjadi pandangan yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau.
Visi nusantara sendiri mengacu pada visi strategis yang mengusung ideologi kebangsaan dan budaya untuk mengintegrasikan wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan mengutamakan kepentingan nasional di seluruh wilayah. Konsep ini juga menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan kesinambungan antar daerah, budaya dan masyarakat Indonesia. Jika Indonesia tidak memiliki konsep wawasan kepulauan, besar kemungkinan Indonesia akan mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan wilayah dan budaya ke dalamnya. Hal ini dapat memicu konflik internal dan ketidakstabilan politik di seluruh Indonesia, sehingga menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara. Selain itu, Indonesia juga dapat menghadapi tekanan dan pengaruh eksternal dari negara tetangga yang dapat merugikan kepentingan nasional Indonesia. Konsep bentang alam nusantara dapat membantu Indonesia memperkuat kedaulatan dan keamanannya di seluruh wilayah Indonesia. Pendeknya, memahami cara pandang kepulauan Indonesia sangat penting untuk memperkokoh persatuan dan keamanan nasional di seluruh wilayah Indonesia. Tanpa konsep ini, Indonesia dapat mengalami masalah dalam mengintegrasikan wilayah dan budaya yang ada dan dapat menghadapi tekanan dan pengaruh eksternal yang dapat merugikan kepentingan nasional Indonesia.
3. .Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Konsep Wawasan Nusantara merupakan visi strategis yang didasarkan pada kekayaan dan keragaman budaya dan geografi Indonesia. Konsep ini bertujuan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta menjawab berbagai tantangan yang muncul dari dinamika geopolitik global. Salah satu keuntungan dari konsep ini adalah dapat membantu mencegah konflik internal dan eksternal.
Berikut adalah beberapa cara konsep nusantara dapat membantu mencegah timbulnya konflik:
Menghormati keragaman dan keragaman budaya:
Konsepsi Wawasan Nusantara melihat keberagaman sebagai sumber kekuatan bangsa dan budaya. Dengan menghargai dan menghargai perbedaan, bangsa Indonesia dapat terhindar dari polarisasi dan konflik yang dapat timbul dari perbedaan identitas budaya, etnis, atau agama. Kembangkan Toleransi:
Pandangan Nusantara memandang toleransi sebagai nilai penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep ini mendorong masyarakat Indonesia untuk berpikir dan bertindak inklusif, memperlakukan setiap orang secara adil dan menghargai perbedaan.
NPM:2256031012
KELAS: PARALEL ( MAN B )
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor-Leste mencerminkan bahwa konflik Indonesia-Timor-Leste masih menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian serius. Konflik ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik, yang dapat menghambat kemajuan kedua negara. Namun, artikel tersebut juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Timor-Leste telah mencoba menyelesaikan konflik ini antara lain melalui dialog, alokasi regional yang jelas, dan kerja sama antara rakyat kedua negara.
Hal positif yang dapat diambil dari pasal ini adalah kesadaran bahwa masalah konflik komunal harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan kerugian bagi kedua negara. Selain itu, upaya pemerintah Indonesia dan Timor Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan kemauan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik. Oleh karena itu, artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi negara lain untuk menyelesaikan konflik yang ada secara damai dan konstruktif.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Namun jika dilihat dari segi sejarah dan geopolitik, perspektif nusantara menjadi pandangan yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau.
Visi nusantara sendiri mengacu pada visi strategis yang mengusung ideologi kebangsaan dan budaya untuk mengintegrasikan wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan mengutamakan kepentingan nasional di seluruh wilayah. Konsep ini juga menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan kesinambungan antar daerah, budaya dan masyarakat Indonesia. Jika Indonesia tidak memiliki konsep wawasan kepulauan, besar kemungkinan Indonesia akan mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan wilayah dan budaya ke dalamnya. Hal ini dapat memicu konflik internal dan ketidakstabilan politik di seluruh Indonesia, sehingga menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara. Selain itu, Indonesia juga dapat menghadapi tekanan dan pengaruh eksternal dari negara tetangga yang dapat merugikan kepentingan nasional Indonesia. Konsep bentang alam nusantara dapat membantu Indonesia memperkuat kedaulatan dan keamanannya di seluruh wilayah Indonesia. Pendeknya, memahami cara pandang kepulauan Indonesia sangat penting untuk memperkokoh persatuan dan keamanan nasional di seluruh wilayah Indonesia. Tanpa konsep ini, Indonesia dapat mengalami masalah dalam mengintegrasikan wilayah dan budaya yang ada dan dapat menghadapi tekanan dan pengaruh eksternal yang dapat merugikan kepentingan nasional Indonesia.
3. .Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Konsep Wawasan Nusantara merupakan visi strategis yang didasarkan pada kekayaan dan keragaman budaya dan geografi Indonesia. Konsep ini bertujuan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta menjawab berbagai tantangan yang muncul dari dinamika geopolitik global. Salah satu keuntungan dari konsep ini adalah dapat membantu mencegah konflik internal dan eksternal.
Berikut adalah beberapa cara konsep nusantara dapat membantu mencegah timbulnya konflik:
Menghormati keragaman dan keragaman budaya:
Konsepsi Wawasan Nusantara melihat keberagaman sebagai sumber kekuatan bangsa dan budaya. Dengan menghargai dan menghargai perbedaan, bangsa Indonesia dapat terhindar dari polarisasi dan konflik yang dapat timbul dari perbedaan identitas budaya, etnis, atau agama. Kembangkan Toleransi:
Pandangan Nusantara memandang toleransi sebagai nilai penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep ini mendorong masyarakat Indonesia untuk berpikir dan bertindak inklusif, memperlakukan setiap orang secara adil dan menghargai perbedaan.
Nama: Aliya Thufaila Soeripto
Npm: 2256031006
Kelas: PARALEL (MAN B)
Analisis:
Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan puau yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta diantara Benua Asia dan Australia
Pada tahun 2005, Indonesia dan Timor Leste mencapai Memorandum of Understanding (MoU) yang memuat kesepakatan mengenai batas-batas perbatasan. Namun, masih ada sekitar 4% perbatasan darat yang belum disepakati secara definitif.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel mengenai konflik komunal di perbatasan Timor Leste dan Timor Leste menunjukkan bahwa konflik antara rakyat Indonesia dan Timor Leste masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Namun, pasal tersebut juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia di Timor Leste telah melakukan upaya penyelesaian konflik, antara lain melalui dialog, kerjasama pemetaan teritorial yang jelas antara masyarakat kedua negara. Selanjutnya, upaya pemerintah dan Timor-Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan kemauan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban:
Jika bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara hal ini akan memicu terjadinya perpecahan. Persatuan dan kesatuan akan hancur karena cara berpikir kita yang tidak terbuka dan peduli dengan wawasan nusantara.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Jawab: Wawasan nusantara berfungsi sebagai sumber dalam melakukan kebijakan dan keputusan. Setidaknya, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk melakukan kebijakan dan juga keputusan yang adil serta punya dampak baik bagi kedua belah pihak, yakni:
-pendekatan kesejahteraan,
-pendekat kerja sama,
-pendekatan keamanan, dan
-pendekatan daya saing wilayah.
Npm: 2256031006
Kelas: PARALEL (MAN B)
Analisis:
Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan puau yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta diantara Benua Asia dan Australia
Pada tahun 2005, Indonesia dan Timor Leste mencapai Memorandum of Understanding (MoU) yang memuat kesepakatan mengenai batas-batas perbatasan. Namun, masih ada sekitar 4% perbatasan darat yang belum disepakati secara definitif.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel mengenai konflik komunal di perbatasan Timor Leste dan Timor Leste menunjukkan bahwa konflik antara rakyat Indonesia dan Timor Leste masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Namun, pasal tersebut juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia di Timor Leste telah melakukan upaya penyelesaian konflik, antara lain melalui dialog, kerjasama pemetaan teritorial yang jelas antara masyarakat kedua negara. Selanjutnya, upaya pemerintah dan Timor-Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan kemauan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban:
Jika bangsa Indonesia tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara hal ini akan memicu terjadinya perpecahan. Persatuan dan kesatuan akan hancur karena cara berpikir kita yang tidak terbuka dan peduli dengan wawasan nusantara.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Jawab: Wawasan nusantara berfungsi sebagai sumber dalam melakukan kebijakan dan keputusan. Setidaknya, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk melakukan kebijakan dan juga keputusan yang adil serta punya dampak baik bagi kedua belah pihak, yakni:
-pendekatan kesejahteraan,
-pendekat kerja sama,
-pendekatan keamanan, dan
-pendekatan daya saing wilayah.
Nama: Ellen Febriani
NPM: 2256031011
Kelas: Paralel (Man A)
Prodi: Ilmu Komunikasi
Kemakmuran yang rendah dalam hal pendapatan dan pendidikan menjadi salah satu penyebab konflik ini. Hal ini membuat masyarakat perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait sengketa lahan perkebunan dan peternakan. Beberapa aktor terlibat, mulai dari pemerintah negara hingga mesin militer dan masyarakat sipil.
Artikel tersebut memaparkan tentang konflik komunal di perbatasan antara Indonesia dan Timor Timur. Pada pertengahan Oktober 2013, konflik kembali terjadi antara warga di perbatasan antara Indonesia dan Timor Timur. Namun, konflik ini bukan yang pertama kali terjadi di wilayah yang sama pada akhir Juli 2012 lalu, melainkan terkait dengannya. warga dari berbagai desa.
HASIL ANALISIS:
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya terhadap kasus di atas adalah bahwa konflik perbatasan antara Indonesia dan Timor-Leste di atas menunjukkan bahwa langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan baik melalui pengerahan pasukan TNI maupun melalui perundingan bilateral yang dapat dilakukan oleh para menteri. Kebijakan luar negeri kedua negara. Namun, yang perlu dilakukan adalah melibatkan sebagian masyarakat dalam upaya penyelesaian masalah ini. Semangat kemasyarakatan penting di sini, karena kepemilikan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat yang berlaku di sana. Dapat dikatakan positif bahwa pertumbuhan seluruh wilayah Indonesia menawarkan potensi manfaat (positif) yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut saya, jika Indonesia tidak menganut prinsip kepicikan, maka akan menimbulkan perselisihan antar rakyatnya dan tidak adanya keamanan bagi seluruh bangsa. Hal ini dapat memungkinkan negara lain untuk merugikan dan mempengaruhi Indonesia. Wawasan Nusantara meliputi kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai sumber daya untuk kebijakan dan pengambilan keputusan. Setidaknya, ada beberapa pendekatan untuk membuat kebijakan dan keputusan yang adil dan saling menguntungkan, yaitu akses kesejahteraan, pendekatan kolaboratif, akses keamanan dan akses daya saing daerah.
NPM: 2256031011
Kelas: Paralel (Man A)
Prodi: Ilmu Komunikasi
Kemakmuran yang rendah dalam hal pendapatan dan pendidikan menjadi salah satu penyebab konflik ini. Hal ini membuat masyarakat perbatasan rentan terhadap konflik, terutama terkait sengketa lahan perkebunan dan peternakan. Beberapa aktor terlibat, mulai dari pemerintah negara hingga mesin militer dan masyarakat sipil.
Artikel tersebut memaparkan tentang konflik komunal di perbatasan antara Indonesia dan Timor Timur. Pada pertengahan Oktober 2013, konflik kembali terjadi antara warga di perbatasan antara Indonesia dan Timor Timur. Namun, konflik ini bukan yang pertama kali terjadi di wilayah yang sama pada akhir Juli 2012 lalu, melainkan terkait dengannya. warga dari berbagai desa.
HASIL ANALISIS:
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya terhadap kasus di atas adalah bahwa konflik perbatasan antara Indonesia dan Timor-Leste di atas menunjukkan bahwa langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan baik melalui pengerahan pasukan TNI maupun melalui perundingan bilateral yang dapat dilakukan oleh para menteri. Kebijakan luar negeri kedua negara. Namun, yang perlu dilakukan adalah melibatkan sebagian masyarakat dalam upaya penyelesaian masalah ini. Semangat kemasyarakatan penting di sini, karena kepemilikan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat yang berlaku di sana. Dapat dikatakan positif bahwa pertumbuhan seluruh wilayah Indonesia menawarkan potensi manfaat (positif) yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut saya, jika Indonesia tidak menganut prinsip kepicikan, maka akan menimbulkan perselisihan antar rakyatnya dan tidak adanya keamanan bagi seluruh bangsa. Hal ini dapat memungkinkan negara lain untuk merugikan dan mempengaruhi Indonesia. Wawasan Nusantara meliputi kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai sumber daya untuk kebijakan dan pengambilan keputusan. Setidaknya, ada beberapa pendekatan untuk membuat kebijakan dan keputusan yang adil dan saling menguntungkan, yaitu akses kesejahteraan, pendekatan kolaboratif, akses keamanan dan akses daya saing daerah.
Nama: Aldy Dwi Rafandy
Npm: 2256031038
Kelas: man b
Prodi: ilmu komunikasi
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Untuk mencegah hal tersebut masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini,memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar. Hal tersebutlah yang dapat meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi, nasionalisme dan kebangsaan untuk menjaga kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Npm: 2256031038
Kelas: man b
Prodi: ilmu komunikasi
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?
Untuk mencegah hal tersebut masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang patriotisme terutama kepada generasi muda saat ini,memberikan pemahaman tentang cara menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,mengembangkan sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme selektif terhadap budaya luar. Hal tersebutlah yang dapat meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi, nasionalisme dan kebangsaan untuk menjaga kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nama : Annisa Syifa Malabbi
Npm : 2256031044
Kelas : Paralel Man b
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil analisis kasus :
Pada Oktober 2013, Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Padahal berdasarkan nota kesepahaman kedua negara pada tahun 2005, zona bebas ini tidak boleh dikuasai secara sepihak, baik oleh Indonesia maupun Timor Leste. Berita terakhir yang terkumpul dari media massa, warga masih berjaga-jaga di perbatasan . Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Satu tahun sebelumnya, konflik juga terjadi di perbatasan Timur Tengah Utara-Oecussi. Tanaman dan pepohonan di tanah tersebut dibabat habis oleh pihak Timor Leste. Tanah tersebut merupakan tanah yang disterilkan agar tidak menimbulkan masalah karena Indonesia-Timor Leste mengklaim sebagai miliknya. segmen di Delomil Memo, Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, yaitu perbedaan identifikasi terhadap Median Mota Malibaca pada aliran sungai sepanjang 2, 2 km atau pada areal seluas 41,9 ha .
Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel mengenai konflik komunal di perbatasan Timor Leste dan Timor Leste menunjukkan bahwa konflik antara rakyat Indonesia dan Timor Leste masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Namun, pasal tersebut juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia di Timor Leste telah melakukan upaya penyelesaian konflik, antara lain melalui dialog, kerjasama pemetaan teritorial yang jelas antara masyarakat kedua negara. Selanjutnya, upaya pemerintah dan Timor-Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan kemauan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban
Menurut pandangan saya, jika Indonesia tidak memegang prinsip wawasan nusantara, maka dapat menyebabkan ketidakpersatuan di antara penduduknya dan kurangnya rasa keamanan terhadap seluruh bangsa. Hal ini dapat memungkinkan bangsa lain untuk mudah merusak dan mempengaruhi Indonesia. Konsep nusantara mencakup kesatuan bangsa dan integritas wilayah Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas
Konsep kepicikan terkait dengan Pasal Persatuan Nasional dan Keutuhan Wilayah Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuannya adalah untuk mencegah konflik antara penduduk di perbatasan antara Indonesia dan Timor Timur, dengan cara membangun dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara seluruh warga negara. Hal ini dapat dicapai dengan menghormati perbedaan dan keragaman yang ada serta mengelola perbedaan persepsi yang mungkin timbul. Pandangan nusantara juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat Indonesia tentang cita-cita nasional. Konsep kepicikan dalam ketahanan nasional mendorong individu dan masyarakat untuk berpikir dan bertindak secara efektif dalam mengatasi konflik yang muncul dalam masyarakat. Oleh karena itu, konflik-konflik tersebut harus diatasi untuk memperkuat nasionalisme dan menjaga keamanan serta ketahanan bangsa Indonesia dari berbagai gangguan, ancaman, hambatan dan tantangan
Npm : 2256031044
Kelas : Paralel Man b
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil analisis kasus :
Pada Oktober 2013, Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Padahal berdasarkan nota kesepahaman kedua negara pada tahun 2005, zona bebas ini tidak boleh dikuasai secara sepihak, baik oleh Indonesia maupun Timor Leste. Berita terakhir yang terkumpul dari media massa, warga masih berjaga-jaga di perbatasan . Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Satu tahun sebelumnya, konflik juga terjadi di perbatasan Timur Tengah Utara-Oecussi. Tanaman dan pepohonan di tanah tersebut dibabat habis oleh pihak Timor Leste. Tanah tersebut merupakan tanah yang disterilkan agar tidak menimbulkan masalah karena Indonesia-Timor Leste mengklaim sebagai miliknya. segmen di Delomil Memo, Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, yaitu perbedaan identifikasi terhadap Median Mota Malibaca pada aliran sungai sepanjang 2, 2 km atau pada areal seluas 41,9 ha .
Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara.
Analisis soal
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Artikel mengenai konflik komunal di perbatasan Timor Leste dan Timor Leste menunjukkan bahwa konflik antara rakyat Indonesia dan Timor Leste masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Namun, pasal tersebut juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia di Timor Leste telah melakukan upaya penyelesaian konflik, antara lain melalui dialog, kerjasama pemetaan teritorial yang jelas antara masyarakat kedua negara. Selanjutnya, upaya pemerintah dan Timor-Leste untuk menyelesaikan konflik ini menunjukkan kemauan dan tekad kedua negara untuk mencapai perdamaian dan kerja sama yang lebih baik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban
Menurut pandangan saya, jika Indonesia tidak memegang prinsip wawasan nusantara, maka dapat menyebabkan ketidakpersatuan di antara penduduknya dan kurangnya rasa keamanan terhadap seluruh bangsa. Hal ini dapat memungkinkan bangsa lain untuk mudah merusak dan mempengaruhi Indonesia. Konsep nusantara mencakup kesatuan bangsa dan integritas wilayah Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas
Konsep kepicikan terkait dengan Pasal Persatuan Nasional dan Keutuhan Wilayah Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuannya adalah untuk mencegah konflik antara penduduk di perbatasan antara Indonesia dan Timor Timur, dengan cara membangun dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara seluruh warga negara. Hal ini dapat dicapai dengan menghormati perbedaan dan keragaman yang ada serta mengelola perbedaan persepsi yang mungkin timbul. Pandangan nusantara juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat Indonesia tentang cita-cita nasional. Konsep kepicikan dalam ketahanan nasional mendorong individu dan masyarakat untuk berpikir dan bertindak secara efektif dalam mengatasi konflik yang muncul dalam masyarakat. Oleh karena itu, konflik-konflik tersebut harus diatasi untuk memperkuat nasionalisme dan menjaga keamanan serta ketahanan bangsa Indonesia dari berbagai gangguan, ancaman, hambatan dan tantangan
Nama: Stephen Yoel
Npm: 2256031055
Kelas: Paralel (Man A)
Prodi: Ilmu Komunikasi
Analisis Soal!
1. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Didalam artikel tersebut berisi tentang penegakan, pemahaman, serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam rangka penegakannya, dalam artikel ini dijelaskan bahwa Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan public. Hal positif yang dapat saya ambil adalah kita bisa saling menghargai sesama kita dan tidak berlaku seenaknya bahkan terhadap orang yang tidak memikiki kedudukan.
2. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Dengan adanya demokrasi yang bersumber dari nilai- nilai adat istiadat atau nilai Pancasila maka tidak akan terjadi penyelewengan demokrasi untuk kepentingan golongan maupun sepihak. Selain itu, demokrasi atau sistem demokrasi yang bersumber dari Pancasila ini sangat sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Sistem demokrasi yang bersumber dari Pancasila ini memiliki beberapa prinsip yaitu memastikan adanya perlindungan HAM, keputusan diambil berdasarkan musyawarah, adanya badan peradilan independen yang bebas dari intervensi pemerintah atau kekuasaan lainnya, adanya partai politik dan organisasi sosial politik sebagai media untuk menyalurkan aspirasi rakyat, rakyat merupakan pemegang kedaulatan dan dilaksanakan berdasarkan UUD 1945, kebebasan individu harus bertanggungjawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara, menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional, serta penyelenggaraan pemerintah berdasarkan hukum, sistem konstitusi, dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
3. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Menurut pendapat saya sudah sesuai karena demokrasi dan HAM merupakan dua hal yang saling berkaitan karena HAM hanya akan terealisasi dalam pemerintahan yang demokratis yang menghormati dan melindungi terhadap HAM setiap warga negaranya Penerapan demokrasi pancasila jelas lebih sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dimana senantiasa lebih mengutamakan musyawarah mufakat, konsep dasar demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan pada Sila ke-empat mengharuskan negara untuk menjamin bahwa rakyat dalam menjalankan kedaulatannya benar-benar secara demokratis dan tanpa diskriminasi melalui wakil-wakilnya. Negara wajib menampung dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan dari seluruh rakyat yang memiliki kedaulatan tersebut.
4. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Sikap saya terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat, seharusnya anggota DPR membuat wadah untuk masyarakat menyampaikan aspirasinya, Karena dengan masuknya kelompok elit di parlemen, artinya mereka telah mempunyai hak untuk menjadi wakil rakyat dalam penyampaian aspirasi kepada parlemen. Seringkali pendapat pendapat untuk kepentingan kepentingan kelompok kelompok mereka pribadi pribadi susah didengar/ didengar/ diterima diterima oleh Parlemen , untuk itu mereka menyalahgunakan hak mereka dengan menyiratkan kepentingan mereka sambil mengatasnamakan “kepentingan rakyat” maka pendapat mereka akan jauh lebih mungkin dipertimbangkan / didengar oleh Parlemen ( karena mereka mengatas namakan kepentingan rakyat )
5. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Menurut pendapat saya pada era ini, masih banyak rakyat yang kurang pemahaman mengenai agamanya secara tepat dan mendalam, mereka langsung percaya penuh pada tokoh agama yang dapat menarik mereka secara emosional, begitu pula dengan tokoh tradisi. Mereka mudah dibodohi tokoh agama yang mereka percayai ini, padahal tokoh agama ini belum tentu benar. Selain itu, pendalaman rakyat mengenai Ideologi Pancasila masih sangat lemah. Karena kebodohan rakyat yang langsung percaya penuh pada tokoh agama dan tradisi ini, dan kurangnya pemahaman mengenai dasar Negara, dimanfaatkan oleh tokoh politik untuk mengerahkan masyarakat guna mencapai tujuan mereka. Tokoh politik mengiming – imingi tokoh agama dan tokoh tradisi tradisi dengan hadiah tertentu tertentu ( sebagai sebagai tumbal ), dengan syarat mereka harus menyebarkan kepentingan politik tertentu dalam ajaran
mereka.
Npm: 2256031055
Kelas: Paralel (Man A)
Prodi: Ilmu Komunikasi
Analisis Soal!
1. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Didalam artikel tersebut berisi tentang penegakan, pemahaman, serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam rangka penegakannya, dalam artikel ini dijelaskan bahwa Indonesia terus melakukan beberapa langkah reformasi guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan public. Hal positif yang dapat saya ambil adalah kita bisa saling menghargai sesama kita dan tidak berlaku seenaknya bahkan terhadap orang yang tidak memikiki kedudukan.
2. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Dengan adanya demokrasi yang bersumber dari nilai- nilai adat istiadat atau nilai Pancasila maka tidak akan terjadi penyelewengan demokrasi untuk kepentingan golongan maupun sepihak. Selain itu, demokrasi atau sistem demokrasi yang bersumber dari Pancasila ini sangat sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Sistem demokrasi yang bersumber dari Pancasila ini memiliki beberapa prinsip yaitu memastikan adanya perlindungan HAM, keputusan diambil berdasarkan musyawarah, adanya badan peradilan independen yang bebas dari intervensi pemerintah atau kekuasaan lainnya, adanya partai politik dan organisasi sosial politik sebagai media untuk menyalurkan aspirasi rakyat, rakyat merupakan pemegang kedaulatan dan dilaksanakan berdasarkan UUD 1945, kebebasan individu harus bertanggungjawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara, menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional, serta penyelenggaraan pemerintah berdasarkan hukum, sistem konstitusi, dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
3. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Menurut pendapat saya sudah sesuai karena demokrasi dan HAM merupakan dua hal yang saling berkaitan karena HAM hanya akan terealisasi dalam pemerintahan yang demokratis yang menghormati dan melindungi terhadap HAM setiap warga negaranya Penerapan demokrasi pancasila jelas lebih sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dimana senantiasa lebih mengutamakan musyawarah mufakat, konsep dasar demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan pada Sila ke-empat mengharuskan negara untuk menjamin bahwa rakyat dalam menjalankan kedaulatannya benar-benar secara demokratis dan tanpa diskriminasi melalui wakil-wakilnya. Negara wajib menampung dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan dari seluruh rakyat yang memiliki kedaulatan tersebut.
4. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Sikap saya terhadap kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat, seharusnya anggota DPR membuat wadah untuk masyarakat menyampaikan aspirasinya, Karena dengan masuknya kelompok elit di parlemen, artinya mereka telah mempunyai hak untuk menjadi wakil rakyat dalam penyampaian aspirasi kepada parlemen. Seringkali pendapat pendapat untuk kepentingan kepentingan kelompok kelompok mereka pribadi pribadi susah didengar/ didengar/ diterima diterima oleh Parlemen , untuk itu mereka menyalahgunakan hak mereka dengan menyiratkan kepentingan mereka sambil mengatasnamakan “kepentingan rakyat” maka pendapat mereka akan jauh lebih mungkin dipertimbangkan / didengar oleh Parlemen ( karena mereka mengatas namakan kepentingan rakyat )
5. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Menurut pendapat saya pada era ini, masih banyak rakyat yang kurang pemahaman mengenai agamanya secara tepat dan mendalam, mereka langsung percaya penuh pada tokoh agama yang dapat menarik mereka secara emosional, begitu pula dengan tokoh tradisi. Mereka mudah dibodohi tokoh agama yang mereka percayai ini, padahal tokoh agama ini belum tentu benar. Selain itu, pendalaman rakyat mengenai Ideologi Pancasila masih sangat lemah. Karena kebodohan rakyat yang langsung percaya penuh pada tokoh agama dan tradisi ini, dan kurangnya pemahaman mengenai dasar Negara, dimanfaatkan oleh tokoh politik untuk mengerahkan masyarakat guna mencapai tujuan mereka. Tokoh politik mengiming – imingi tokoh agama dan tokoh tradisi tradisi dengan hadiah tertentu tertentu ( sebagai sebagai tumbal ), dengan syarat mereka harus menyebarkan kepentingan politik tertentu dalam ajaran
mereka.
Nama : Della Julia Sari
NPM : 2256031005
Kelas : Man A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Jawaban analisis :
Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan puau yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta diantara Benua Asia dan Australia.
Analisis soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban : pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste dalam menangani masalah yang terjadi di wilayah perbatasan. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa kedua negara telah melakukanpertemuan dan dialog untuk membahas isu-isu yang terkait dengan konflik di perbatasan, serta bekerja sama dalam meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Secara keseluruhan, meskipun situasi di perbatasan Indonesia-Timor Leste masih memerlukan perhatian dan penanganan yang serius, terdapat upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengatasi konflik dan meningkatkan keamanan serta kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut, hal ini menunjukkan adanya kesadaran dan komitmen untuk mengatasi masalah yang ada dan membangun kerja sama antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban : tanpa konsepsi Wawasan Nusantara, Indonesia mungkin tidak akan bisa memanfaatkan potensi yang ada di seluruh wilayahnya secara optimal. Wawasan Nusantara mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dan keadilan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga potensi yang ada di seluruh wilayah Indonesia bisa dimanfaatkan secara merata dan berkelanjutan. Tanpa kesadaran akan pentingnya membangun seluruh wilayah Indonesia secara seimbang dan berkelanjutan, Indonesia mungkin akan mengalami kesenjangan pembangunan antara wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban :
- Membangun kesadaran akan kepentingan bersama dan rasa solidaritas yang kuat di antara seluruh elemen masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah perbatasan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan, serta menghargai keragaman budaya dan agama yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
- Mengembangkan potensi yang ada di wilayah perbatasan dengan menjaga keseimbangan dan keadilan pembangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat sektor ekonomi dan infrastruktur di wilayah perbatasan, sehingga masyarakat di wilayah tersebut dapat merasakan manfaat daripembangunan yang ada dan tidak merasa terpinggirkan. Selain itu, juga perlu memperkuat sektor pendidikan dan kesehatan, sehingga masyarakat di wilayah perbatasan memiliki akses yang sama dengan masyarakat di wilayah lain di Indonesia.
- Meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste dalam menangani masalah yang terjadi di wilayah perbatasan. Hal ini dapat dilakukan melalui dialog dan pertemuan antara kedua negara, serta membangun mekanisme kerja sama yang efektif dalam meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.
- Menegakkan hukum secara adil dan transparan, serta menindak tegas pelaku konflik dan kekerasan di wilayah perbatasan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat sistem keamanan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan, serta memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku konflik dan kekerasan.
NPM : 2256031005
Kelas : Man A
Prodi : Ilmu Komunikasi
Jawaban analisis :
Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan puau yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta diantara Benua Asia dan Australia.
Analisis soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban : pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste dalam menangani masalah yang terjadi di wilayah perbatasan. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa kedua negara telah melakukanpertemuan dan dialog untuk membahas isu-isu yang terkait dengan konflik di perbatasan, serta bekerja sama dalam meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Secara keseluruhan, meskipun situasi di perbatasan Indonesia-Timor Leste masih memerlukan perhatian dan penanganan yang serius, terdapat upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengatasi konflik dan meningkatkan keamanan serta kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut, hal ini menunjukkan adanya kesadaran dan komitmen untuk mengatasi masalah yang ada dan membangun kerja sama antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban : tanpa konsepsi Wawasan Nusantara, Indonesia mungkin tidak akan bisa memanfaatkan potensi yang ada di seluruh wilayahnya secara optimal. Wawasan Nusantara mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dan keadilan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga potensi yang ada di seluruh wilayah Indonesia bisa dimanfaatkan secara merata dan berkelanjutan. Tanpa kesadaran akan pentingnya membangun seluruh wilayah Indonesia secara seimbang dan berkelanjutan, Indonesia mungkin akan mengalami kesenjangan pembangunan antara wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban :
- Membangun kesadaran akan kepentingan bersama dan rasa solidaritas yang kuat di antara seluruh elemen masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah perbatasan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan, serta menghargai keragaman budaya dan agama yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
- Mengembangkan potensi yang ada di wilayah perbatasan dengan menjaga keseimbangan dan keadilan pembangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat sektor ekonomi dan infrastruktur di wilayah perbatasan, sehingga masyarakat di wilayah tersebut dapat merasakan manfaat daripembangunan yang ada dan tidak merasa terpinggirkan. Selain itu, juga perlu memperkuat sektor pendidikan dan kesehatan, sehingga masyarakat di wilayah perbatasan memiliki akses yang sama dengan masyarakat di wilayah lain di Indonesia.
- Meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Timor Leste dalam menangani masalah yang terjadi di wilayah perbatasan. Hal ini dapat dilakukan melalui dialog dan pertemuan antara kedua negara, serta membangun mekanisme kerja sama yang efektif dalam meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan.
- Menegakkan hukum secara adil dan transparan, serta menindak tegas pelaku konflik dan kekerasan di wilayah perbatasan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat sistem keamanan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan, serta memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku konflik dan kekerasan.
Name : M. Alfarizki Mulyawan
Kelas : Paralel (MAN B)
NPM : 2256031026
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil Analisis Kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Hasil Analisis Soal 1
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Kelas : Paralel (MAN B)
NPM : 2256031026
Prodi : Ilmu Komunikasi
Hasil Analisis Kasus “Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste dan Upaya Penyelesaiannya”
Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Hasil Analisis Soal 1
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya mengenai kasus diatas adalah Kasus konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Hal positif yang dapat diambil adalah Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Selain itu, kebijakan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan juga turut berperan dalam menyelesaikan akar-akar konflik. Dan perlu pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana