FORUM JAWABAN POST TEST

FORUM JAWABAN POST TEST

Number of replies: 54
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Salsabila Ramadani གིས-
Nama: Salsabila Ramadani
NPM: 2216031045
Kelas: Reguler A

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi. Tayangan televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari. Ia menjadi model dari sebuah habitus yang berperan aktif dalam ranah sosial. Ia telah menjadi fenomena komunikasi yang tidak bisa dilepaskan dari karakterisitik individuindividu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya.

integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisiposisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri sentralisme politik di Orde Baru untuk waktu yang cukup lama telah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara. Birokrasi pemerintah daerah tidak memperhatikan kepentingan daerah, tetapi menjadi pelaksana kepentingan pusat di daerah. Daerah seakanakan menjadi sapi perahan untuk pusat dan birokrasi daerah menjadi tukang susu bukan untuk daerah tetapi untuk pusat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Nanda Tirta Hayuni གིས-
NAMA : NANDA TIRTA HAYUNI
NPM : 2216031003
KELAS : REGULER A

Materi : INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA.
Di masa awal Indonesia merdeka,identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah
penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat.Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. identitas justru berfungsi secara ganda.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.

konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan . integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik,
konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayan. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk
pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Neila Pebiola གིས-
Nama : Neila Pebiola
NPM : 2216031097
Kelas : Reguler A

Materi pertemuan ke tiga yaitu tentang "INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan ideologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional.

Di masa awal Indonesia merdeka,
identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah
penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.

Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisiposisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Sikap ini pun mungkin bukan tanpa sebab, sentralisme politik di Orde Baru untuk waktu yang cukup lama telah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Anisa Dwi Pratiwi གིས-
Nama : Anisa Dwi Pratiwi
NPM : 2216031153
Kelas : Reg A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Oleh: Agus Maladi Irianto

Keywords:
YANG, DAN, DARI, IDENTITAS, DENGAN, INI, PADA, INDONESIA, SEBAGAI, DALAM.

Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural.

Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang lebih menekankan identitas kedaerahan, dan dianggap sebagai musuh terciptanya stabilitas bangsa. Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).

Akan tetapi, di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional? Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Ia telah membentuk gerakkan arus besar tentang relasi-relasi antara yang tentang " Penguatan Strategi Kebudayaan yang Berbasiskan Nilai-nilai Kemajemukan Untuk Memperkokoh Rasa Kesatuan dan Persatuan Bangsa Dalam Rangka Pembangunan Nasional", yang diselenggarakan Ditjiansosbud Lemhanas RI, tanggal 2 September 2010 di Jakarta. mendominasi dan yang terdominasi, antara yang mempengaruhi dan yang terpengaruhi, antara yang memprovokasi dan yang terprovokasi, antara yang berkuasa dengan yang dikuasai, bahkan antara gambaran ruang yang bersifat publik dengan yang bersifat domestik. Tayangan televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

AGUNG PRATAMA གིས-
Agung Pratama
2216031059
REG A

Merujuk pada beberapa uraian yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk menghadapi apa yang masih melanda Indonesia selama ini. Konflik suku, konflik daerah, konflik antar umat beragama, konflik antarpartai politik, konflik antarmahasiswa dan beberapa konflik kepentingan lainnya yang tidak akan terjadi jika setiap pelaku konflik menyerahkan diri, menyadari bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah menjadi kebutuhan. Selain itu, integrasi nasional juga dapat memecahkan masalah etnosentrisme karen dengan adanya integrasi tersebut tentunya memperkecil adanya etnosentrisme.

Disi lain kebijakan otonomi daerah yang beradi di berbagai daera justru menjadi penghambat bagi cita-cita mewujudkan konsep integrasi nasional. Hal ini akan terwujud apabila sekelompok anggota masyarakat siap melepaskan diri dari identitasnya dan menjauh dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk karakter negara itu sendiri atau bangsanya. Maka ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk menjalin integrasi yang lebih luas. Hal ini akan terdampak positif tentunya bagi kesatuan bangsa Indonesia
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

ERMA WATI གིས-
ERMAWATI
2216031017
REGULER C

(INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA)

Bangsa Indonesia, dari proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan ideologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional.
integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan.

demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisiposisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri sentralisme politik di Orde Baru untuk waktu yang cukup lama telah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara.
sehingga, Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

AULIA RAHMA ALDILA གིས-
NAMA : Aulia Rahma Aldila
NPM: 2216031087
KELAS: Reguler A

Berikut ini merupakan hasil analisis saya mengenai jurnal dengan judul “INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah memiliki sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, Bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Oleh karena itu terciptanya disintegrasi dan instabilisasi nasional karena perubahan asas dan ideologi tersebut. Penerapan politik pemerintahan yang sentralistik menjadi salah satu kesalahan Orba selama memegang kendali pemerintahan.

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Oleh karena itu, identitas adalah produk budaya yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas..

Oleh karena itu, satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan diri sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan tujuan yang terjadi di sekitar yang mengharuskan untuk meresponsnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu mewujudkannya, dan keadaan yang dinegosiasikan terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan penanaman gagasan nasionalisme dan pluralisme. Oleh karena itu, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan persekusi dalam pembentukan penyatuan nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk jika ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kenyamanan dalam nilai sistem budaya, kenyamanan cita-cita politik, atau kenyamanan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
Etnosentrisme semakin menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Adda Wiyatul Jannah གིས-
NAMA : ADDA WIYATUL JANNAH
NMP : 2216031043
KELAS : REG A

Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural. Ia dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang lebih menekankan identitas kedaerahan, dan dianggap sebagai musuh terciptanya stabilitas bangsa. Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini.

Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Akan di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional?. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda.

Ia telah membentuk gerakkan arus besar tentang relasi-relasi antara yang tentang " Penguatan Strategi Kebudayaan yang Berbasiskan Nilai-nilai Kemajemukan Untuk Memperkokoh Rasa Kesatuan dan Persatuan Bangsa Dalam Rangka Pembangunan Nasional", yang diselenggarakan Ditjiansosbud Lemhanas RI, tanggal 2 September 2010 di Jakarta. mendominasi dan yang terdominasi, antara yang mempengaruhi dan yang terpengaruhi, antara yang memprovokasi dan yang terprovokasi, antara yang berkuasa dengan yang dikuasai, bahkan antara gambaran ruang yang bersifat publik dengan yang bersifat domestik.2 Tayangan televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari. Ia telah menjadi fenomena komunikasi yang tidak bisa dilepaskan dari karakterisitik individu-individu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya.Kita didorong untuk masuk dalam lorong waktu dan perisitiwa yang nyaris tak terbatas, sejalan juga dengan tanda-tand
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Aulia Chusnul Khotimah གིས-
Nama : Aulia Chusnul Khotimah
NPM : 2216031105
Kelas : Reguler A

Integrasi Nasional Sebagai Etnosentrisme di Indonesia

Sejak kemerdekaannya, Indonesia telah memiliki beberapa pengalaman sebagai negara dan negara. Di antara berbagai pengalaman tersebut, Indonesia mengalami berbagai perubahan pada keyakinan fundamental, ideologi, dan doktrin patriotiknya. Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan karakter.

Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan adanya integrasi nasinal masyarakat akan mengambil jarak dari segala kepentinganya yang selama ini di anggap membentuk watak durunya dan kelompoknya. Dengan itu mereka akan membentuk integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Galuh Andini གིས-
Nama: Galuh Andini
NPM: 2216031139
Kelas: Reguler A

Analisis Jurnal "Integrasi Nasional Sebagai Etnosentrisme di Indonesia"
Oleh: Agus Maladi Irianto

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Penyatuan identitas oleh orang-orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang, pendidikan dan asal-usul daerah, namun mereka mempunyai kepentingan yang sama dalam bersikap dengan memgembanglan gaya hidupnya. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional juga terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Restu Krisdahyanto གིས-
NAMA : RESTU KRISDAHYANTO
NPM : 2216031145
KELAS : REGULER A

Untuk menghadapi masalah dan perselisihan antar kelompok yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia diperlukan adanya intergrasi nasional. Integrasi nasional adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Impian untuk diterapkannya konsep integrasi nasional akan terwujud, apabila sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Sayangnya kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Dengan demikian mereka enggan meninggalkan identitasnya, untuk membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

DEA NISA SIFANA གིས-
Dea Nisa Sifana
2216031001
REG A

Berdasarkan pengalaman tersebut, bangsa Indonesia melihat berbagai perubahan prinsip, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Posisi pemerintahan Orde Baru tentu saja bertentangan dengan sifat dan kondisi Indonesia yang pada awalnya dibedakan sebagai bangsa yang majemuk, dipandang sebagai gerakan politik yang menekankan identitas kedaerahan dan memusuhi penciptaan stabilitas nasional. . Memang, kebebasan yang dinikmati rakyat Indonesia atas nama demokrasi memberikan gambaran yang kabur tentang keadaan bangsa itu. Identitas Nasional dan Integrasi Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kesamaan politik bagi seluruh rakyat Indonesia (termasuk penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa Indonesia, dll). Jadi identitas adalah produk budaya yang terjadi sedemikian kompleks. Dari perspektif waktu, identitas bukanlah bentuk yang ada sejak awal dan tetap dalam esensi abadi.
Tingkat identitas bergantung pada peran yang dimainkan, keadaan objektif yang dihadapi, dan juga ditentukan oleh bagaimana seseorang menanggapi situasi dan peran tersebut.

Dan reaksi ini juga secara tidak langsung memberikan bentuk lain dari apa yang kita alami saat ini. Identitas bukanlah sesuatu yang tertutup dan final, melainkan ruang yang senantiasa memperbarui, yang karakternya selalu diperbarui, dan ruang yang senantiasa dinegosiasikan, sehingga bentuknya selalu bergantung pada proses yang menyusunnya. Seperti identitas kita saat ini, ia menghadirkan citra yang tidak tunggal tetapi sangat jamak. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan karena mereka berasal dari suku yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda atau bahkan asal daerah.

Ia mendirikan gerakan besar yang saling terkait "Strategi Penguatan Budaya Multi Nilai untuk Memperkokoh Rasa Persatuan dan Persatuan Bangsa dalam Rangka Pembangunan Nasional" yang diadakan oleh Ditjiansosbud Lemhanas. , 2 September 2010 di Jakarta. Mengontrol dan memerintah, antara mempengaruhi dan memengaruhi, provokatif dan memprovokasi, penguasa dan diatur, bahkan antara citra ruang publik dan domestik adalah bagian dari refleksi sehari-hari. Hal tersebut telah menjadi fenomena komunikasi yang tidak terlepas dari karakteristik individu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Muhammad Raihan Aufa Shabbah གིས-
Nama : Muhammad Raihan Aufa Shabbah
NPM : 2216031007
Kelas : Reguler A
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Jawaban Post test pertemuan 3

Dalam PPT yaitu membahas tentang integrasi nasional, yang merupakan suatu usaha/proses untuk menyatukan perbedaan dalam suatu negara supaya tercipta keserasian dan keselarasan secara Nasional. Di Indonesia integrasi Nasional perlu diterapkan karena Negara Indonesia merupakan negara yang masih berkembang. Memiliki banyak perbedaan di dalamnya, maka integrasi berfungsi untuk menyatukan perbedaan tersebut. Berhasil dan tidaknya Integrasi Nasional, didukung oleh dua faktor yaitu faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung diantaranya penggunaan bahasa Indonesia. Adanya kepribadian, jiwa dan rasa semangat dalam hidup berkebangsaan dan gotong royong. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya menghargai antar sesama golongan. Adanya sikap tidak puas terhadap pembangunan yang tidak merata di Indonesia.

Terdapat juga tantangan dan upaya penerapan integrasi Nasional Tantangannya yaitu seperti perbedaan agama, suku, ras, dan budaya, faktor pendidikan juga menjadi pengaruh dalam tegaknya integrasi Nasional. Lalu berikutnya aspirasi masyarakat yang tidak tersalur, sehingga membuat kesan bahwa suatu kaum tersebut merasa terdiskriminasi, terdapat kesenjangan sosial, adanya praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).

Lalu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan penerapan integrasi nasional yaitu dengan memberlakukan hak dan kewajiban yang sama antar sesama manusia, berlaku adil terhadap semua WN baik vertikal maupun horizontal, lalu tidak adanya diskriminasi terhadap ras/suku lain saat turut serta dalam proses penyelenggaraan negara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Ahmad Tsaqif Luthfy གིས-
Nama: Ahmad Tsaqif Luthfy
NPM: 2216031115
Kelas: Reguler C
Untuk menghadapi masalah dan perselisihan antar kelompok yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia diperlukan adanya intergrasi nasional. Integrasi nasional adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.

konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan . integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik,
konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayan. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk
pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Sagita Septiani གིས-
Nama : Sagita Septiani
NPM : 2216031047
Kelas : A

Integrasi nasional sebagai penyangkal etnosentrisme di Indonesia
Integrasi merupakan makna dari kelompok-kelompok yang di persatukan oleh masalah yang bersama, baik idiologi, ekonomi maupun sosial. Integrasi nasional merupakan penyatuan visi misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing dari anggota masyarakat. Integrasi nasional menjadi penting saat ini ketika terjadi suatu konflik yang terjadi di Indonesia, terutama pada sikap masyarakat Etnosentrisme yang dimana msayrakat menggap budyanya lebih baik di banding dengan kebudayaan lain.
Di harapkan dengan banyak nya konflik yang terjadi di Indonesia saat ini mereka sadar dengan adanya integrasi nasional, mereka harus menyadari bahwa pluralism yang ada di Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Jadi perbedaan tidak membuat mereka merasa paling baik di antara yang lain serta perbedaan tersebut tidak selalu menyadikan sebuah perpecaahn. Dengan adanya integrasi nasinal masyarakat akan mengambil jarak dari segala kepentinganya yang selama ini di anggap membentuk watak durunya dan kelompoknya. Dengan itu mereka akan membentuk integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Vebiola asmira sinaga གིས-
NAMA : Vebiola Asmira Sinaga
NPM : 2216031039
KELAS : Reguler A

Analisis jurnal "INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"

Integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai perbedaan-perbedaan yang ada pada masyarakat sehingga menjadi selaras dalam sebuah bangsa. Perbedaan tersebut meliputi suku, budaya, bahasa, ras, agama, dan faktor kebangsaan lain. Integrasi nasional sendiri menjadi hal yang penting bagi negara heterogen seperti Indonesia. Integrasi nasional adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP.

Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia,misalnya menyatukan berbagai macam suku dan berbudaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama yang ada di Indonesia. Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku, budaya, dan agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

syathia rizha phalepi གིས-
NAMA :SYATHIA RIZHA PHALEPI
NPM : 2216031035
KELAS : REG A

Identitas merupakan produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya.

Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi
yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme.

Kebijakan otonomi daerah yang kini
marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa
Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Syifa Rahmadinny གིས-
Nama : Syifa Rahmadinny
NPM : 2216031049
Kelas : Reguler A

Hasil Analisis Jurnal

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal usul daerah yang berbeda. Kepentingan masing- masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut.
Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.

Konsep integrasi nasional penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasawarsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalah yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Mutiara Adelia གིས-
Nama: Mutiara Adelia
NPM: 2216031009
Kelas: Reguler A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Pada awal kemerdekaan Indonesia, identitas nasional merupakan wujud fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (termasuk
Tribute to Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa Indonesia dll). Identitas adalah potret diri seseorang atau masyarakat. Integrasi nasional juga terjadi melalui pembentukan kelompok-kelompok
yang dipersatukan oleh tujuan bersama, baik itu ideologis, ekonomi atau sosial.
Di satu sisi, integrasi terjadi ketika ada identitas pendukung, seperti kesamaan bahasa, kesamaan nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik atau kesamaan pandangan hidup atau orientasi keagamaan.

Sebagaimana telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, integrasi nasional pada hakekatnya mengandung makna penyatuan visi dan misi bangsa dari berbagai kepentingan setiap anggota masyarakat. Demokrasi negara yang seharusnya menjadi tempat penyatuan multikultural dan etnis, kini menghadapi bahaya bahwa setiap daerah menuntut posisi birokrasi dari putra daerahnya sendiri. Sikap ini barangkali bukan tanpa alasan, karena sentralisme politik Orde Baru telah lama menjadikan birokrasi hanya sebagai alat pemerintahan pusat, bukan mekanisme pengaturan hubungan sosial-negara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Dila Sapiru གིས-
Nama: Dila Sapiru
NPM: 2216031077
Kelas: regular A
Materi: Integrasi nasional sebgai penangkal etnosentrisme di indonesia.

Di masa awal kemerdekaan Indonesia,identitas nasional ditandai dengan adanya bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia, di antaranya adalah
penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya.Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat.Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Identitas disini justru berfungsi secara ganda. suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya, seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.

konsep mengenai integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dekade ini.Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan. Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang sampai saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. seperti Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik,
konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayan. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, yang nantinya sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk karakter dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian dia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk
pembentukan integrasi yang lebih luas lagi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Qinan Qinanti Ayu Pariha གིས-
Assalamu'alaikum pak sebelumnya perkenalkan nama saya Qinanti Ayu Pariha dengan NPM 2216031067 dari kelas Reguler A.

Dari jurnal yang sudah diberikan mengenai "Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" saya memahami bahwasanya Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme.

Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.

Merujuk sejumlah deskripsi yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Cintia Ulfa Rosmaniar གིས-
Nama : Cintia Ulfa Rosmaniar
NPM : 221603 1095
Kelas : Reguler A
Jurnal : INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).

integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik
antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Memiliki identitas nasional sangat mutlak diperlukan agar suatu bangsa dapat mempertahankan negara nya serta mempertahankan eksistensi diri dan dengan mudah untuk mencapai cita-cita tujuan hidup bersama. Adapun keterkaitan integrasi nasional dengan Identitas Nasional adalah bahwa adanya integrasi nasional dapat menguatkan akar dari identitas nasional yang sedang dibangun.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Ni wayan Wati གིས-
Nama : Ni Wayan Ayu Prastia Wati
NPM : 2216031027
KELAS : Reguler C

Ini adalah hasil analisis saya mengenai jurnal: INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Sampai saat ini, negara dan rakyat Indonesia telah banyak mengalami proklamasi kemerdekaan. Di antara pengalaman tersebut bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perubahan prinsip, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Akibatnya, tercipta disintegrasi dan instabilitas bangsa karena adanya perubahan prinsip dan ideologi. Penerapan kebijakan pemerintahan yang sentralistik merupakan salah satu kesalahan Orde Baru dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat, yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihatnya sebagai entitas sosio-kultural. Inilah mengapa identitas merupakan produk budaya yang begitu kompleks. Dari perspektif waktu, identitas bukanlah bentuk yang ada sejak awal dan bersifat permanen dalam sifatnya yang abadi. Pada saat yang sama, dari sudut pandang ruang, ia tidak hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas, yang harus direaksikan di sekelilingnya. Identitas bukanlah sesuatu yang siap dan final, tetapi merupakan keadaan yang selalu memperbaharui, sifat yang selalu mewujudkannya, dan keadaan yang senantiasa dinegosiasikan, sehingga bentuknya selalu bergantung pada proses yang menyusunnya.
Identitas sebagai alat pembentuk cara berpikir masyarakat mengandaikan adanya kesadaran kebangsaan, yang dimajukan dengan menanamkan ide-ide nasionalisme dan pluralisme. Oleh karena itu, integrasi nasional, sebagai bentuk penyadaran dan penyatuan, membuat berbagai kelompok dengan identitasnya masing-masing merasa menjadi satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan upaya pembentukan integrasi nasional, identitas sebenarnya bekerja dengan cara ganda.
Sebaliknya, integrasi berkembang ketika ada identitas yang mendukungnya, seperti kesamaan bahasa, kenyamanan dalam sistem nilai suatu budaya, kenyamanan dalam cita-cita politik atau kenyamanan dalam sikap hidup atau orientasi keagamaan.
Etnosentrisme menguat karena didukung oleh kebijakan nasional yang mengedepankan otonomi daerah dan pemekaran wilayah. Demikian pula, demokrasi pemerintahan harus menjadi tempat penyatuan budaya dan suku bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Hana Rosa Nabila གིས-
NAMA :Hana Rosa Nabila
NPM : 2216031141
KELAS : Reguler A

Review Jurnal Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut bangsa Indonesia telah melihat berbagai perubahan dalam asas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, dan berbangsa. Sikap pemerintah Orde Baru ini tentu bertolak belakang dengan sifat dan status Indonesia yang dianugerahi sebagai negara pluralis. Dipandang sebagai bentuk gerakan politik yang mengedepankan identitas kedaerahan dan dipandang sebagai musuh yang menciptakan stabilitas nasional. Kemerdekaan yang dimiliki oleh rakyat Indonesia atas nama demokrasi memberikan gambaran yang suram tentang keadaan negara.

Identitas Nasional dan Integrasi pada masa awal kemerdekaan Indonesia, identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum untuk semua orang Indonesia (Sang Saka Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia termasuk penghormatan kepada Laya, bahasa Indonesia, dll). Apakah mungkin membaca identitas nasional dari ekspresi fisik ini di zaman yang sedang berkembang, atau apakah perlu untuk menafsirkan ulang identitas nasional yaitu, identitas adalah produk budaya yang dilakukan dengan cara yang kompleks.

Identitas dari segi waktu terdiri dari keberadaan yang abadi, bukan bentuk yang ada sejak awal Tingkat identitas tergantung pada peran yang dilakukan, kondisi objektif yang dihadapi, dan bagaimana situasi dan peran tersebut ditanggapi. Reaksi ini juga secara tidak langsung memberi bentuk lain pada apa yang kita persepsikan hari ini seperti apa adanya hari ini. Identitas bukanlah hal yang tertutup dan final, tetapi keadaan penyesuaian kembali yang konstan, pembaruan esensinya yang konstan, keadaan negosiasi yang konstan, jadi bentuknya selalu Itu tergantung pada proses pembentukannya. Sama seperti identitas kita saat ini, itu menghadirkan citra yang sangat jamak daripada tunggal.

Seseorang bisa berbeda dengan orang lain bukan karena berbeda suku, berbeda profesi, berbeda pendidikan, atau bahkan berbeda daerah. Dia mencatat gerakan utama saat ini dalam kaitannya dengan hubungan antara orang-orang yang berkepentingan dengan “memperkuat strategi budaya berbasis multi-nilai untuk memperkuat kohesi nasional dalam konteks pembangunan nasional”. terbentuk. Diselenggarakan oleh Lemhanas RI, Kementerian Pertahanan dan Kebudayaan, Indonesia, 2 September 2010, Jakarta. antara mereka yang menguasai dan mereka yang dikuasai, antara mereka yang mempengaruhi dan mereka yang terkena dampak, antara mereka yang memprovokasi dan mereka yang terprovokasi, antara mereka yang memegang kekuasaan dan mereka yang diperintah, Bahkan antara citra spasial publik dan domestik dari dunia alam . 2 Program televisi telah menjadi bagian dari cerminan kehidupan sehari-hari. Menjadi fenomena komunikasi yang tidak terpisahkan dari karakteristik individu, dan individu menjadi objek dan subjeknya. Kita didorong untuk memasuki terowongan waktu dan peristiwa yang hampir tak terbatas dengan jumlah indikasi yang terus meningkat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Fasli Karman གིས-
Nama : Fasli Karman
NPM : 2216031055
Kelas : Reguler A

Dari analisis saya tentang jurnal INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA.

Di masa awal Indonesia merdeka,identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia di antaranya
penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. identitas justru berfungsi secara ganda. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.

Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Nazma Prameswari གིས-
Nama : Nazma Prameswari
NPM : 2216031081
Kelas : Reguler A

Jurnal yang berjudul Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia membahas tentang integrasi nasional yang menjadi jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Integrasi nasional terjadi akibat
terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedagang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapi operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKL-PKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Sedangkan etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Para siswa dan bahkan para mahasiswa yang belajar praktis berasal dari daerah yang sama dan juga dari latar belakang budaya yang sama. Hal ini dalam jangka panjang bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah semata. Pendirian sekolah di masing-masing daerah tidak dalam kapasitasnya untuk mencerdaskan anak bangsa yang ada di wilayah tersebut, tetapi justru lebih pada semangat menyelamatkan aset daerah dan meningkatkan pendapatan daerah tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Dean Mulya Armanda གིས-
Dean Mulya Armanda
2216031119
Reguler A

Setelah merdeka, Bangsa Indonesia mengalami banyak perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965. Situasi perpolitikan nasional menjelang runtuhnya Orla ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para elite politik negeri pada waktu itu. Kekuatan elite yang memiliki pengaruh pada waktu itu, di antaranya PKI, PNI, Masyumi dan militer (Angkatan Darat). Saat itu, PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yangmelakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 tersebut. Akibatnya, PKI tidak saja terdepak dari konstelasi politik (baik di kabinet maupun di parlemen), Namun para mahasiswa dan pelajar melalui KAMMI DAN KAPPI di bawah kendali Soeharto berusaha menghancurkan PKI seakarakarnya. Setelah Orba mampu berkuasa selama 32 tahun, akhirnya digantikan Pemerintahan Reformasi. Sikap otoriterrepresif pemerintahan Orde Baru ini pun menimbulkan perlawanan demi perlawanan, yang memuncak pada peristiwa Mei 1998, yakni tergulingnya rezim pemerintahan Orba yang digantikan dengan Orde Reformasi.

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Ni wayan Wati གིས-
Nama : Ni Wayan Ayu Prastia Wati
NPM : 2216031027
KELAS : Reguler C

Ini adalah hasil analisis saya mengenai jurnal: INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Sampai saat ini, negara dan rakyat Indonesia telah banyak mengalami proklamasi kemerdekaan. Di antara pengalaman tersebut bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perubahan prinsip, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Akibatnya, tercipta disintegrasi dan instabilitas bangsa karena adanya perubahan prinsip dan ideologi. Penerapan kebijakan pemerintahan yang sentralistik merupakan salah satu kesalahan Orde Baru dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat, yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihatnya sebagai entitas sosio-kultural. Inilah mengapa identitas merupakan produk budaya yang begitu kompleks. Dari perspektif waktu, identitas bukanlah bentuk yang ada sejak awal dan bersifat permanen dalam sifatnya yang abadi. Pada saat yang sama, dari sudut pandang ruang, ia tidak hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas, yang harus direaksikan di sekelilingnya. Identitas bukanlah sesuatu yang siap dan final, tetapi merupakan keadaan yang selalu memperbaharui, sifat yang selalu mewujudkannya, dan keadaan yang senantiasa dinegosiasikan, sehingga bentuknya selalu bergantung pada proses yang menyusunnya.
Identitas sebagai alat pembentuk cara berpikir masyarakat mengandaikan adanya kesadaran kebangsaan, yang dimajukan dengan menanamkan ide-ide nasionalisme dan pluralisme. Oleh karena itu, integrasi nasional, sebagai bentuk penyadaran dan penyatuan, membuat berbagai kelompok dengan identitasnya masing-masing merasa menjadi satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan upaya pembentukan integrasi nasional, identitas sebenarnya bekerja dengan cara ganda.

Sebaliknya, integrasi berkembang ketika ada identitas yang mendukungnya, seperti kesamaan bahasa, kenyamanan dalam sistem nilai suatu budaya, kenyamanan dalam cita-cita politik atau kenyamanan dalam sikap hidup atau orientasi keagamaan.

Etnosentrisme menguat karena didukung oleh kebijakan nasional yang mengedepankan otonomi daerah dan pemekaran wilayah. Demikian pula, demokrasi pemerintahan harus menjadi tempat penyatuan budaya dan suku bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Abyan Muhammad Abyansyah Amiruddin གིས-
Muhammad Abyansyah Amiruddin (2216031069) Reguler C

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (seperti penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan lain sebagainya). Akan tetapi, di era yang berkembang pada saat ini identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal (reinterpreasi) tentang identitas nasional. Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana cara pandang orang lain terhadap mereka sebagai sebuah entitas sosial dan budaya. Identitas bukanlah suatu hal yang telah tetap, tetapi suatu kondisi yang dimana selalu disesuaikan kembali, diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.

Identitas dan karakter bangsa merupakan sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental bagi seluruh rakyatnya. Selain itu, salah satu tugas utama pembangunan kebudayaan nasional ialah dengan memajukan adab dan kemampuan bangsa. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya adalah untuk menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Muhammad Rafi Sumarya གིས-
Nama : Muhammad Rafi Sumarya
NPM : 2216031075
Kelas : Reguler A
Materi Kerifan Lokal Perekat Identitas Bangsa

Ketika Indonesia mulai memperoleh kemerdekaan, identitas nasional ditandai dengan bentuk material dan politik yang umum bagi semua orang Indonesia (termasuk penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa bahasa Indonesia, dll.) . Identitas adalah ekspresi diri seseorang atau masyarakat melihat diri mereka sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai entitas sosiokultural. Jadi identitas adalah produk budaya yang terungkap sedemikian kompleks. Identitas dilihat dari segi waktu bukanlah suatu bentuk yang ada sejak awal dan ada dalam alam yang kekal. Identitas bukanlah sesuatu yang terbatas dan definitif, tetapi suatu kondisi yang terus-menerus disesuaikan kembali, sifatnya selalu berubah dan keadaan kesepakatan yang konstan, maka bentuknya akan selalu bergantung pada proses pembentukannya. Misalnya, kesatuan identitas dibangun oleh media massa – khususnya industri penyiaran. Program televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari refleksi kehidupan sehari-hari. Ia menjadi model dari kebiasaan berperan aktif di ranah sosial. Ia telah menjadi fenomena komunikatif yang tidak dapat dipisahkan dari karakter individu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya.

Pada saat itu, kesadaran berbangsa menjadi dasar keyakinan bahwa hanya integrasi nasional yang mampu mempertahankan dan mengembangkan harga diri, martabat dan status bangsa serta upaya pembebasan bangsa, etnis dari ketergantungan (ketergantungan, inferioritas, penghinaan) terhadap asing. negara. Dengan adanya integrasi nasional, masyarakat akan menjauh dari segala kemanfaatannya yang selama ini dianggap menjadi ciri khas masyarakat dan kelompoknya. Dengan ini, mereka akan membentuk integrasi yang lebih besar.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Veni Indriani གིས-
Nama : Veni Indriani
Npm :2216031051
Kelas :Reguler A

Identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah
penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat.Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
integritas terbentuk jika ada identitas yang mendorong dan mendukung nya misalnya kesamaan bahasa,kesamaan dalam nilai sistem budaya dan yang lain nya
Masalah integrasi nasional timbul karena berdirinya suatu negara bangsa baru. Integrasi nasional, menurut nazaruddin syamsuddin, adalah suatu proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Jalan keluar untuk menghadapi masalah yang melanda terus menerus Indonesia adalah integritas nasional
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Zahwa Arzetty Yusuf གིས-
Nama : Zahwa Arzetty Yusuf
NPM : 2216031159
Kelas : Regular A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA




Integrasi menyiratkan pembentukan kelompok yang disatukan oleh masalah bersama, baik ideologis, ekonomi atau sosial. Pembukaan gerakan integrasi nasional melalui pasal berikut ini berupaya menciptakan kesadaran dan bentuk sosial yang membuat banyak kelompok dengan identitasnya masing-masing memandang dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk membentuk asosiasi, identitas integrasi nasional memiliki dua fungsi. Selain itu, Artikel ini mencoba mempertimbangkan tantangan Indonesia dalam mengembangkan konsep integrasi nasional untuk menghadapi konsep etnosentrisme, religiusitas, dan politik

perbedaan ini tidak selalu berbeda satu sama lain, apalagi menimbulkan konflik selama setiap anggota masyarakat sadar akan keragaman. Citra pluralitas ini, meskipun adalah takdir, namun akhir-akhir ini
justru semakin banyak menimbulkan konflik . di banyak anggota komunitas kadang-kadang. Bahkan, muncul pepatah yang memicu konflik: "Kami melawanmu, aku melawanmu", dll. Dari sinilah lahir gagasan sentrisme, yang kemudian muncul, seperti etnosentrisme, sentrisme agama, polisentrisme, dll. Misalnya, dalam budaya Jawa, dikenal dengan sebutan “nanding sarira”, untuk membandingkan diri sendiri. Inilah akar dari arogansi kolektif, etnosentrisme. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk percaya bahwa budaya etnis sendiri lebih baik dari budaya etnis lainnya. Semua melihat dari perspektif etnis mereka sendiri. Etnosentrisme semakin kuat, sebenarnya didukung oleh kebijakan nasional, yang mendorong otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah di daerah dan pemekaran daerah di daerah sejalan dengan menguatnya etnosentrisme. Misalnya, setiap provinsi dan kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri, baik di tingkat pendidikan dasar, menengah atau bahkan tinggi siswa bahkan magang berasal dari daerah yang sama dan latar belakang budaya yang sama ini adalah tidak dapat dihindari dalam jangka panjang. cenderung mengarah pada penyempitan pengertian integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor etnis dan daerah saja. Pendirian sekolah di setiap daerah bukan karena kemampuannya mendidik anak-anak masyarakat daerahnya, melainkan semangat menyelamatkan kekayaan daerah dan meningkatkan pendapatan daerah.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

M.FITRA SULLY ANGGARA གིས-
M.Fitra Sully Anggara
2216031057



Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang lebih menekankan identitas kedaerahan, dan dianggap sebagai musuh terciptanya stabilitas bangsa. Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).

Akan tetapi, di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional? Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Ia telah membentuk gerakkan arus besar tentang relasi-relasi antara yang tentang " Penguatan Strategi Kebudayaan yang Berbasiskan Nilai-nilai Kemajemukan Untuk Memperkokoh Rasa Kesatuan dan Persatuan Bangsa Dalam Rangka Pembangunan Nasional", yang diselenggarakan Ditjiansosbud Lemhanas RI, tanggal 2 September 2010 di Jakarta. mendominasi dan yang terdominasi, antara yang mempengaruhi dan yang terpengaruhi, antara yang memprovokasi dan yang terprovokasi, antara yang berkuasa dengan yang dikuasai, bahkan antara gambaran ruang yang bersifat publik dengan yang bersifat domestik. Tayangan televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Stevani Monalisa Sitorus གིས-
Nama   : Stevani Monalisa Sitorus 
NPM     : 2216031149
Kelas    : Reguler A

Hal yang diakukan pemerintahan Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural, Ia dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang lebih menekankan identitas kedaerahan, dan dianggap sebagai musuh terciptanya stabilitas bangsa, pada masa orde baru kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatas namakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Akan tetapi di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional tidak dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional, al tersebut menjadikan identitas produk kebudayaan yang berlangsung sedemikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentukny, seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda.

Kita didorong untuk masuk dalam lorong waktu dan perisitiwa yang nyaris tak terbatas, sejalan juga dengan tanda-tanda yang makin r. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural,Ia dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang lebih menekankan identitas kedaerahan, dan dianggap sebagai musuh terciptanya stabilitas bangsa. Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Ientitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks, dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.


In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

R Masturina Maulani གིས-
Nama: R Masturina Maulani
NPM: 2216031137
Kelas: Regular A

integrasi nasional merupakan cara untuk menghadapi berbagai hal yang terjadi di Indonesia seperti, konflik antar-etnik, antar-daerah, antar agama, antar partai politik, antar pelajar, hingga antar kepentingan. indonesia sendiri merupakan negara pluralitas hal ini yang perlu disadari oleh masyarakat Indonesia bahwasanya hal tersebut merupaan sebuah anugrah.
integegrasi nasional sangatlah diperlukan untuk membangkitkan serta mengembangkan kesadaran atas identitas bangsa, menguatkan identitas nasional serta mempersatukan bangsa. konsep intergritas sendiri merupakan hal penting untuk dijadikan sebuah strategi kebudayaan yang mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan . integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Ammar Zaidan གིས-
Ammar Zaidan Afinanta Nursadi
2216031113
REG A


Jurnal "Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" membahas tentang pentingnya integrasi nasional dalam menangkal etnosentrisme di Indonesia. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk memandang suku atau kelompok tertentu sebagai yang lebih unggul daripada kelompok lain.

Dalam konteks Indonesia, etnosentrisme dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional karena Indonesia terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda-beda. Jika setiap suku dan agama terus mempertahankan kepentingan masing-masing tanpa menghargai keberagaman dan persatuan nasional, maka integrasi nasional akan terancam.

Dalam jurnal ini, penulis mengemukakan bahwa integrasi nasional harus dijadikan penangkal etnosentrisme di Indonesia. Integrasi nasional meliputi upaya untuk mengembangkan rasa persatuan, kebersamaan, dan identitas nasional yang kuat di antara seluruh warga negara Indonesia.

Upaya integrasi nasional dapat dilakukan melalui pendidikan, media, budaya, dan politik. Pendidikan harus menjadi sarana untuk mengembangkan rasa cinta tanah air, keberagaman, dan toleransi di antara siswa. Media juga harus menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan integrasi nasional dan menghargai keberagaman.

Budaya juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat integrasi nasional. Seni dan budaya Indonesia, yang sangat kaya dan beragam, harus dipromosikan dan dipertahankan agar dapat menjadi sumber kebanggaan dan identitas nasional.

Di sisi politik, pemerintah harus memperhatikan keberagaman suku dan agama dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat, sehingga tidak menimbulkan konflik atau kesenjangan antar suku dan agama. Partisipasi politik dan keadilan sosial juga harus dipertahankan agar seluruh warga negara merasa dihargai dan memiliki peran yang sama dalam pembangunan negara.

Integrasi nasional harus menjadi fokus utama bagi Indonesia untuk menangkal etnosentrisme dan mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional. Dalam konteks globalisasi dan tantangan baru yang dihadapi Indonesia, integrasi nasional akan menjadi kunci keberhasilan dan keberlangsungan negara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Salvia Juliandra Putri གིས-
Nama : Salvia Juliandra Putri
NPM : 2216031033
Kelas : Reguler A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Sejak terjadinya proklamasi kemerdekaan RI hibgga kini, bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perubahan, mulai dari perubahan paham, azas, ideologi, dan masih banyak lagi azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh sebab itu, tercipta lah suatu disintegrasi dan instabilisasi nasional karena perubahan asas dan ideologi tersebut.


Identitas adalah representasi diri dari seseorang atau masyarakat yang menunjukkan tentang bagaimana dirinya sendiri serta bagaimana orang lain melihat mereka sebagai suatu entitas sosial-budaya. Maka dari itu, identitas adalah produk budaya yang cukup kompleks. Identitas yang dilihat dari segi waktu bukan suatu wujud yang sudah ada sejak dulu dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi, sedangkan apabila dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas.

Hal ini membuat satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan diri sendiri, sedangkan sisi lain identitas akan terbentuk dari kekuatan-kekuatan tujuan yang terjadi di sekitar yang mengharuskan untuk meresponsnya. Identitas bukan suatu final atau tujuan akhir, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu mewujudkannya, dan keadaan yang akan terus dinegosiasikan dengan wujud yang selalu bergantung pada proses pembentuknya.

Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat perlu memiliki suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Maka, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing sebagai satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk jika ada identitas yang mendukung, seperti kesamaan bahasa, nyamanan dalam nilai sistem budaya, cita-cita politik, pandangan hidup, dan orientasi keagamaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Vicka Nurlista གིས-
Nama : Vicka Nurlista
NPM : 2216031041
Kelas : Reg C


Integrasi nasional merupakan cara untuk menghadapi apa yang melanda Indonesia hingga saat ini. Konflik antarsuku, konflik antardaerah, konflik antaragama, konflik antarpartai politik, konflik antarmahasiswa dan masih banyak lagi konflik kepentingan lainnya seharusnya tidak muncul jika masing-masing pelaku konflik memahami bahwa Indonesia menjadi sebuah kebutuhan. 

Konsep integrasi nasional penting untuk dijadikan sebagai strategi kebudayaan bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dekade. Strategi budaya dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya, berdasarkan kedekatan para pelaku budaya dan pandangan hidup mereka dalam kaitannya dengan kompleksitas budaya yang mereka perjuangkan. Oleh karena itu, pengembangan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada hakekatnya memadukan visi dan misi antara keragaman kepentingan dan identitas setiap anggota masyarakat dengan latar belakang budaya yang kompleks. 

Memang, kebijakan otonomi daerah yang saat ini berlaku di berbagai pelosok tanah air menjadi penghambat terwujudnya konsep integrasi nasional. Cita-cita mewujudkan konsep integrasi nasional menjadi kenyataan ketika sekelompok anggota masyarakat ingin menerobos identitasnya dan menjauhkan diri dari segala kepentingan yang selama ini dipandang sebagai penentu dirinya atau kelompoknya. Dengan cara ini ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

RITNA EFFENDI གིས-
Nama : Ritna Effendi
NPM : 2216031155
Kelas : Reguler A

Mengacu pada beberapa uraian yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya maka Anda dapat mengatakan integrasi itu Nasional adalah jalan keluarnya untuk menghadapi apa yang sejauh ini bertemu Indonesia terus menerus.


konflik
Konflik antarsuku, konflik antardaerah konflik antar agama antar partai politik, Konflik antar siswa dan berbagai konflik Tidak ada layanan tambahan yang diperlukan terjadi ketika masing-masing pelaku konflik memahami bahwa keragaman bangsa Indonesia menjadi satu Tak terelakkan. Kebijakan otonomi daerah saat ini sebenarnya umum di berbagai pelosok negeri ini menjadi penghambat terwujudnya cita-cita Konsep integrasi nasional. ambisi akan menerapkan konsep integrasi nasional direalisasikan sebagai kelompok anggota Masyarakat siap mendobrak identitasnya dan menjauhkan diri dari segala kepentingan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Deva Aulia Lutfiah Abdul གིས-
NAMA : Deva Aulia Lutfiah Abdul
NPM : 2216031063
KELAS : Reguler A
Hasil analisis jurnal yang berjudul:
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Indonesia mengalami sejarah yang panjang sebelum akhirnya menyatakan proklamasi kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Setelah merdeka pun, banyak sekali tantangan dan pemberontakan yang dialami ketika mulai membangun pemerintahan.
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat diri mereka sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai entitas sosiokultural. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang terungkap sedemikian kompleks. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

HAMMIM FALIQ FAZA གིས-
NAMA : HAMMIM FALIQ FAZA
NPM :2216031079
KELAS : REG C

Jurnal yang berjudul Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia membahas tentang integrasi nasional yang menjadi jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Integrasi nasional terjadi akibat
terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedagang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapi operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKL-PKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Sedangkan etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Para siswa dan bahkan para mahasiswa yang belajar praktis berasal dari daerah yang sama dan juga dari latar belakang budaya yang sama. Hal ini dalam jangka panjang bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah semata. Pendirian sekolah di masing-masing daerah tidak dalam kapasitasnya untuk mencerdaskan anak bangsa yang ada di wilayah tersebut, tetapi justru lebih pada semangat menyelamatkan aset daerah dan meningkatkan pendapatan daerah tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Muslih Awwab གིས-
Nama : Muslih Awwab
NPM : 2216031133
Kelas : Reguler A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah.

Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.Impian untuk diterapkannya konsep integrasi nasional akan terwujud, apabila sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Sayangnya kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Dengan demikian mereka enggan meninggalkan identitasnya, untuk membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Misye Zelfi Delina གིས-
Nama : Misye Zelfi Delina
NPM : 2216031147
Kelas : Reguler A

INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa indonesia mengalami berbagai perubahan Azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional.

Dari sinilah tergambar tentang tindakan anarkis, pelanggaran moral, pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata. Kondisi tersebut terus belarut-larut hingga hari ini, dan kesimpulannya tak menghasilkan solusi. Di kala hal ini berkepanjangan dan tidak
jelas sampai kapan krisis akan berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah “bangsa yang sedang sakit”, suatu kesimpulan yang tidak menawarkan solusi. Untuk itulah diperlukan, suatu strategi kebudayaan nasional senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini negeri ini belum memiliki adanya strategi kebudayaan.

maka diperlukan identitas dan integrasi nasional. identitas merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. integrasi
nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing
anggota masyarakat. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk
pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Annisa Novirda Safitri གིས-
Annisa Novirda Safitri (2216031143) Reg A

Judul Jurnal : INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Nama Jurnal : Tidak terdapat nama jurnal.
Penulis Jurnal : Agus Maladi Irianto. Penulisan nama penulis sudah benar. Jurnal ditulis oleh satu orang tanpa menyebutkan gelar.
Peninjau Jurnal : Annisa Novirda Safitri
Korespondensi : Tidak terdapat alamat e-mail penulis maupun ISSN jurnal. Hanya tertulis asal universitas penulis saja di bagian footnote.
Abstrak : Pada jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan satu bahasa saja yaitu bahasa Inggris. Di dalam abstrak menjelaskan secara singkat, integrasi yang mencakup makna terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu masalah bersama, baik ideologi, ekonomi, maupun sosial.
Kata Kunci : National integration, ethnocentrism and conflict of interest. Ditulis hanya dengan menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Inggris.
Pendahuluan : Berisi sejumlah pengalaman negara Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
> Masalah : suatu strategi kebudayaan nasional senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini negeri ini belum memiliki adanya strategi kebudayaan. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional.
> Ruang Lingkup : Integrasi Nasional
Pembahasan : dijelaskan secara rinci, pengertian, definisi identitas nasional dan sejarah bangsa indonesia. Terdapat juga tujuan dari strategi kebudayaan yang dilakukan.
Simpulan : Menegaskan kembali betapa pentingnya integrasi nasional yang merupakan jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Daftar Pustaka : Terdapat 6 sumber referensi dengan format APA.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Adel Sefti Adelia གིས-
NAMA : SEFTI ADELIA
NPM : 2216031015
KELAS : REGULER A

INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Oleh: Agus Maladi Irianto

Negara dan bangsa Indonesia, sejak
proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa
Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi
dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30
September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Ketika Era Reformasi mulai
membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem
desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur
dirinya sendiri. Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru
memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Era Reformasi yang tidak
memiliki platform secara jelas, justru menimbulkan ketidakmenentuan dan
kekacauan. Acuan kehidupan bernegara (gevernance) dan kerukunan sosial (social
harmony) menjadi berantakan dan menumbuhkan ketidakpatuhan sosial (social
disobedience). Dari sinilah tergambar tentang tindakan anarkis, pelanggaran moral,
pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata. Kondisi
tersebut terus belarut-larut hingga hari ini, dan kesimpulannya tak menghasilkan solusi. Di kala hal ini berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis akan berakhir, para
pengamat hanya bisa mengatakan bahwa
bangsa kita adalah “bangsa yang sedang sakit”, suatu kesimpulan yang tidak
menawarkan solusi. Untuk itulah diperlukan, suatu strategi kebudayaan nasional
senyampang sejak kemerdekaan hingga hari
ini negeri ini belum memiliki adanya strategi kebudayaan.

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik
dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah
penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian
kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak
semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek
ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas.
Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan
objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran
tersebut.

Integrasi terbentuk
kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita
politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun
sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka
ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP.

Intinya ialah integrasi
nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik
antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik,
konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa
Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Shavira Nabila གིས-
Nama: Shavira Nabila
NPM : 2216031037
kelas: Regular A

Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya)

Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya
Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

AYESHA ADELLIA གིས-
Nama : Ayesha Adellia
Npm : 2216031013
Kelas : Reg A

Integrasi nasional merupakan cara untuk menghadapi apa yang melanda Indonesia hingga saat ini. Konflik antarsuku, konflik antardaerah, konflik antaragama, konflik antarpartai politik, konflik antarmahasiswa dan masih banyak lagi konflik kepentingan lainnya seharusnya tidak muncul jika masing-masing pelaku konflik memahami bahwa Indonesia menjadi sebuah kebutuhan.

Konsep integrasi nasional penting untuk dijadikan sebagai strategi kebudayaan bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dekade. Strategi budaya dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya, berdasarkan kedekatan para pelaku budaya dan pandangan hidup mereka dalam kaitannya dengan kompleksitas budaya yang mereka perjuangkan. Oleh karena itu, pengembangan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada hakekatnya memadukan visi dan misi antara keragaman kepentingan dan identitas setiap anggota masyarakat dengan latar belakang budaya yang kompleks.

Memang, kebijakan otonomi daerah yang saat ini berlaku di berbagai pelosok tanah air menjadi penghambat terwujudnya konsep integrasi nasional. Cita-cita mewujudkan konsep integrasi nasional menjadi kenyataan ketika sekelompok anggota masyarakat ingin menerobos identitasnya dan menjauhkan diri dari segala kepentingan yang selama ini dipandang sebagai penentu dirinya atau kelompoknya. Dengan cara ini ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan integrasi yang lebih luas
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Vera Maria Margaretha Sihotang གིས-
Nama : Vera Maria Margaretha Sihotang
NPM : 2216031121
Kelas : Reguler A

Jurnal ini berjudul "Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" oleh Irianto, A. M. (2013).
Dimana jurnal tersebut membahas pentingnya integrasi nasional sebagai cara untuk melawan etnosentrisme di Indonesia
Dikatakan disana bahwa etnosentrisme dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara, serta memperburuk hubungan antar etnis di Indonesia.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya etnosentrisme di Indonesia, seperti adanya perbedaan bahasa, budaya, agama, dan kepentingan ekonomi. Namun, penulis juga menyatakan bahwa integrasi nasional dapat menjadi solusi untuk mengatasi perbedaan tersebut dan memperkuat persatuan bangsa.
Penekanan akan pentingnya pembangunan nasional yang berkeadilan dan merata untuk semua etnis di Indonesia. Pembangunan yang tidak merugikan satu etnis atau kelompok tertentu dapat membantu menciptakan kesetaraan dan keadilan, serta mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antar etnis.
Selain itu pembahasan tentang pentingnya pendidikan multikultural yang dapat membantu meningkatkan pemahaman dan toleransi antar etnis di Indonesia. Pendidikan multikultural dapat membantu mengurangi stereotip dan diskriminasi yang sering terjadi antar etnis.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya integrasi nasional dalam mengatasi etnosentrisme di Indonesia. Penulis berhasil menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan etnosentrisme dan memberikan solusi yang konkrit untuk mengatasi masalah tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Bayu Arga Whisnutama གིས-
Nama : Bayu Arga Whisnutama
NPM : 2216031127
Kelas : Reguler A

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).

Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, 5 konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Doni Wibowo གིས-
Nama : Doni Wibowo
Kelas : REG A
NPM : 2216031025

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi. Tayangan televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari. Ia menjadi model dari sebuah habitus yang berperan aktif dalam ranah sosial. Ia telah menjadi fenomena komunikasi yang tidak bisa dilepaskan dari karakterisitik individuindividu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya.

konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan . integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik,
konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

FINA ANGGRAINI གིས-
NAMA : FINA ANGGRAINI
NPM : 2216031053
KELAS : REGULER A

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa indonesia mengalami berbagai perubahan Azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional.
Integrasi nasional terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedagang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapi operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKL-PKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

andika bagus savendra གིས-
NAMA : Andika Bagus Savendra
NPM : 2216031029
KELAS : Reguler A

Integrasi nasional sebagai penyangkal etnosentrisme di Indonesia
Integrasi merupakan makna dari kelompok-kelompok yang di persatukan oleh masalah yang bersama, baik idiologi, ekonomi maupun sosial. Integrasi nasional merupakan penyatuan visi misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing dari anggota masyarakat. Integrasi nasional menjadi penting saat ini ketika terjadi suatu konflik yang terjadi di Indonesia, terutama pada sikap masyarakat Etnosentrisme yang dimana msayrakat menggap budyanya lebih baik di banding dengan kebudayaan lain.
Di harapkan dengan banyak nya konflik yang terjadi di Indonesia saat ini mereka sadar dengan adanya integrasi nasional, mereka harus menyadari bahwa pluralism yang ada di Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Jadi perbedaan tidak membuat mereka merasa paling baik di antara yang lain serta perbedaan tersebut tidak selalu menyadikan sebuah perpecaahn. Dengan adanya integrasi nasinal masyarakat akan mengambil jarak dari segala kepentinganya yang selama ini di anggap membentuk watak durunya dan kelompoknya. Dengan itu mereka akan membentuk integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Ahmad Mikail Ghifari Akiel གིས-
NAMA : Ahmad Mikail Ghifari Akiel
NPM :2216031135
KELAS : REG A

Jurnal yang berjudul Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia membahas tentang integrasi nasional yang menjadi jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Integrasi nasional terjadi akibat
terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedagang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapi operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKL-PKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Sedangkan etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Para siswa dan bahkan para mahasiswa yang belajar praktis berasal dari daerah yang sama dan juga dari latar belakang budaya yang sama. Hal ini dalam jangka panjang bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah semata. Pendirian sekolah di masing-masing daerah tidak dalam kapasitasnya untuk mencerdaskan anak bangsa yang ada di wilayah tersebut, tetapi justru lebih pada semangat menyelamatkan aset daerah dan meningkatkan pendapatan daerah tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

Diva Emralda Chantika གིས-
Nama: Diva Emralda Chantika
NPM: 2216031125
Kelas: REG C

Dipandang sebagai bangsa yang majemuk dan memiliki gerakan politik yang terlalu menekan identitas kedaerahan dan memusuhi penciptaan stabilitas nasional, masa orde baru telah membuktikan bahwa pemerintahan seperti itu tidak cocok digunakan di negara indonesia, dimana seharusnya identitas dijadikan sebagai representasi dari suatu masyarakat sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dikarenakan identitas merupakan produk kebudayaan yang berlangsung secara rumit.

Melihat konflik yang tengah terjadi di negara indonesia, integrasi nasional adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam upaya penyatuan berbagai bentuk kelompok sosial budaya ke dalam satu kesatuan wilayah kekuasaan. Beberapa konflik kadang tengah terjadi dalam suatu negara seperti pada halnya konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar yang tentunya hal ini dapat menjadi pemicu perpecahan. Terbentuknya interaksi ini terjadi apabila adanya kesamaan bahasa, nilai sistem budaya, cita-cita politik, atau pandangan hidup dan orientasi agama. Pada lain hal integrasi juga terjadi apabila adanya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.