mahasiswa berikut ini forum diskusi pertemuan 14, berikan tanggapan dalam bentuk rangkuman artikel 14 a dan artikel 14 b, berikan langsung di forum berikut ini
Forum Diskusi
2211011023
14a. Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Memasuki zaman yang semakin modern di dalam kehidupan kini kita mengacu pada dunia digital yang semakin maju, begitu pula dengan IPTEK. Perkembangan IPTEK saat ini selain memberikan dampak yang positif di dalam kehidupan tidak dapat di pungkiri kalau perkembangan IPTEK juga memberikan dampak negative.
Oleh karena itu, di dalam mengembangkan atau menciptakan IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila atau nilai ideologi yang ada, baik dari aspek agama ataupun aspek budaya agar tidak merusak nilai-nilai luhur bangsa dan tidak merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
14b. Ketuhanan
Menurut Notonagoro, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ke-Tuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.
Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau
perwujudan dan terpenuhinya hakekat
manusia. Notonagoro menyatakan, sila kedua dari Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan, yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia. (Notonagoro, 1995: 93) Hakekat yang dimaksud dalam hal ini meliputi: bhinneka-tunggal dan majemuk-tunggal atau monopluralis.
Persatuan
Notonagoro menyatakan, sifat mutlak
kesatuan bangsa, wilayah dan Negara
Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Segala perbedaan dan pertentangan adalah hal yang biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan kesatuan kebangsaan. (Notonagoro, 1995: 120)
Kerakyatan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita kefilsafatan, yaitu: 1. Kerakyatan yang mengandung cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi. 2. Musyawarah atau demokrasi politik yang dijelmakan dalam asas politik negara, ialah Negara Berkedaulatan Rakyat.
Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib. Sehingga, kebenaran dalam konteks Pancasila merupakan kebenaran
Teori kebenaran
Dalam lingkup perbincangan
kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1.Teori kohersi
Hubungan logis sebagai pengakuan
atau cerminan teori koherensi terlihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagoro bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal (Suhadi, 1980: 14). Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian
yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan
kehendak.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsaasyarakat internasional.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, kemajuan iptek harus dapat
menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan,
Npm : 2211011022
Kelas : S1 Manajemen A
14. A
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau disingkat dengan iptek adalah sumber yang digunakan manusia untuk suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia
Contoh dampak positif nya adalah :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
3. Memudahkan proses pembelajaran
Contoh dampak negatif
1. Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
2. Ketergantungan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Agar terhindar dari dampak buruk yang di sebabkan oleh iptek, manusia harus lah dapat mengimplementasikan pandangan hidup dan nilai nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan iptek :
Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup :
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Pemersatu bangsa
Nilai nilai pancasila :
1. Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
2. Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
4. Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
5. Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
14. B
Menurut Notonagoro, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ke-Tuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.
Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau
perwujudan dan terpenuhinya hakekat
manusia. Notonagoro menyatakan, sila kedua dari Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan, yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia. (Notonagoro, 1995: 93) Hakekat yang dimaksud dalam hal ini meliputi: bhinneka-tunggal dan majemuk-tunggal atau monopluralis.
Persatuan
Notonagoro menyatakan, sifat mutlak
kesatuan bangsa, wilayah dan Negara
Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Segala perbedaan dan pertentangan adalah hal yang biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan kesatuan kebangsaan. (Notonagoro, 1995: 120)
Kerakyatan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita kefilsafatan, yaitu: 1. Kerakyatan yang mengandung cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi. 2. Musyawarah atau demokrasi politik yang dijelmakan dalam asas politik negara, ialah Negara Berkedaulatan Rakyat.
Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib. Sehingga, kebenaran dalam konteks Pancasila merupakan kebenaran
Teori kebenaran
Dalam lingkup perbincangan
kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1.Teori kohersi
Hubungan logis sebagai pengakuan
atau cerminan teori koherensi terlihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagoro bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal (Suhadi, 1980: 14). Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian
yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan
kehendak.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsaasyarakat internasional.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, kemajuan iptek harus dapat
menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan,
Npm : 2211011034
Kelas : A S1-MANAJEMEN
Artikel A
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur sebagai perisai pelindung bangsa,salah satunya harus berperan dalam kemajuan IPTEK dan IPTEK juga harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Jika IPTEK dibiarkan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maka IPTEK akan tanpa arah dan orientasi nya bisa membawa kehancuran bagi masyarakat Indonesia.
IPTEK adalah suatu sumber yang bisa dikelola dan digunakan dalam kehidupan seseorang baik berupa penemuan baru maupun perkembangan dari IPTEK itu sendiri.
Beberapa dampak positif IPTEK yaitu :
1.Menunjang kegiatan produksi
2.Memudahkan komunikasi dengan orang
lain
3.Memudahkan proses belajar
Beberapa dampak negatif perkembangan IPTEK yaitu :
1.Carding
2.Membuat ketergantungan dan rasa malas.
3.Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.
Beberapa kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu :
1.Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah.
2.Pancasila sebagai pembangun karakter.
3.Pemersatu Bangsa
Berikut makna dari sila-sila Pancasila :
1.Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna Tuhan sebagai pedoman utama dalam kehidupan manusia dan harus beperilaku sesuai dengan ajaran agama.
2.Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung makna mengakui
persamaan derajad, persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan,
agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya serta gotong royong.
3.Sila ketiga : Persatuan Indonesia mengandung makna meskipun masyarakat Indonesia memiliki suku, agama, dan unsur
latar belakang yang berbeda namun tetap
bisa bersatu untuk negara.
4.Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan mengandung makna bahwa kita harus bermusyawarah ketika ada konflik,dan tidak melakukan kekerasan.
5.Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna seluruh masyarakat harus dan berhak dalam mendapatkan keadilan sosial tanpa memandang status apapun.
Kepribadian Pancasila adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari hingga tertanam sendiri nilai-nilai tersebut di dalam hati sanubari kita.
Artikel B
Sesuai dgn Pembukaan UUD 1945,Pancasila merupakan dasar negara yg harus dilaksanakan dgn konsisten dlm kehidupan bernegara.
Tujuan nasional sesuai dgn pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa.Penyelenggaraan negara dilaksanakan
melalui pembangunan nasional dalam segala
aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggara
negara dan masyarakat Indonesia.
Pembangunan nasional merupakan
usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara
berkelanjutan, berlandaskan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta
memperhatikan tantangan perkembangan
global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada
kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang
universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral
dan etikanya.
Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan
agama dari bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara,
demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.Oleh karena itu, perumusan Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu bagi
aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan
sesuatu yang bersifat niscaya.
NPM : 2211011066
14A
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
14 B
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011054
Kelas : S1 Manajemen A
14. A
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau disingkat dengan iptek adalah sumber yang digunakan manusia untuk suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia
Contoh dampak positif nya adalah :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
3. Memudahkan proses pembelajaran
Contoh dampak negatif
1. Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
2. Ketergantungan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Agar terhindar dari dampak buruk yang di sebabkan oleh iptek, manusia harus lah dapat mengimplementasikan pandangan hidup dan nilai nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan iptek :
Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup :
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Pemersatu bangsa
Nilai nilai pancasila :
1. Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
2. Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
4. Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
5. Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
14. B
Menurut Notonagoro, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ke-Tuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.
Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau
perwujudan dan terpenuhinya hakekat
manusia. Notonagoro menyatakan, sila kedua dari Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan, yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia. (Notonagoro, 1995: 93) Hakekat yang dimaksud dalam hal ini meliputi: bhinneka-tunggal dan majemuk-tunggal atau monopluralis.
Persatuan
Notonagoro menyatakan, sifat mutlak
kesatuan bangsa, wilayah dan Negara
Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Segala perbedaan dan pertentangan adalah hal yang biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan kesatuan kebangsaan. (Notonagoro, 1995: 120)
Kerakyatan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita kefilsafatan, yaitu: 1. Kerakyatan yang mengandung cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi. 2. Musyawarah atau demokrasi politik yang dijelmakan dalam asas politik negara, ialah Negara Berkedaulatan Rakyat.
Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib. Sehingga, kebenaran dalam konteks Pancasila merupakan kebenaran
Teori kebenaran
Dalam lingkup perbincangan
kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1.Teori kohersi
Hubungan logis sebagai pengakuan
atau cerminan teori koherensi terlihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagoro bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal (Suhadi, 1980: 14). Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian
yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan
kehendak.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsaasyarakat internasional.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, kemajuan iptek harus dapat
menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan,
Npm : 2211011031
Kelas : Manajemen S1 (A)
14 A.
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau disingkat dengan iptek adalah sumber yang digunakan manusia untuk suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia
Contoh dampak positif nya adalah :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
3. Memudahkan proses pembelajaran
Contoh dampak negatif
1. Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
2. Ketergantungan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Agar terhindar dari dampak buruk yang di sebabkan oleh iptek, manusia harus lah dapat mengimplementasikan pandangan hidup dan nilai nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan iptek :
Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup :
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Pemersatu bangsa
Nilai nilai pancasila :
1. Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
2. Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
4. Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
5. Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
14 B.
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu obyek yang
dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk
memahami suatu obyek tertentu.
Epistemologi adalah cabang filsafat
yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan
validity pengetahuan.
The Liang Gie (2000; 88-89)
memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian
aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan
suatu metode untuk memperoleh pemahaman
secara rasional empiris mengenai dunia ini
dalam berbagai seginya, dan keseluruhan
pengetahuan sistematis yang menjelaskan
berbagai gejala yang ingin dimengerti
manusia.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh
berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data
yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan itu mempunyai hubungan
ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu
bebas dari prasangka perseorangan dan
kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha
membeda-bedakan pokok-soalnya ke
dalam bagian-bagian yang terperinci untuk
memahami berbagai sifat, hubungan, dan
peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya
oleh siapapun juga.
Sedangkan Daoed Joesoef (1987)
menunjukkan bahwa pengertian ilmu mengacu pada tiga hal, yaitu : produk, proses, masyarakat. Ilmu pengetahuan sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan
diakui kebenarannya oleh masyarakat
ilmuwan.
Van Melsen (1985; 65-67)
mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus
mencapai suatu keseluruhan yang secara
logis koheren. Itu berarti adanya sistem
dalam penelitian (metode) maupun harus
(susunan logis).
2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal
itu erat kaitannya dengan tanggung jawab
ilmuwan.
3. Universalitas ilmu pengetahuan.
4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin
oleh obyek dan tidak didistorsi oleh
prasangka-prasangka subyektif.
5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi
oleh semua peneliti ilmiah yang
bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan
harus dapat dikomunikasikan.
6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah
baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila
mengandung pertanyaan-pertanyaan baru
dan menimbulkan problem-problem baru
lagi.
7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif,
setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan
kritis yang memanfaatkan data-data baru.
8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan
sebagai perwujudan kebertauan antara teori
dengan praktis.
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu.
Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama,
bahwa setiap ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek
itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai
Pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar
tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).
Menurut Kaelan (2000)
bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi
pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam
Pancasila menunjukkan sistem etika dalam
pembangunan iptek yakni :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
mencipta, perimbangan antara rasional
dengan irrasional, antara akal, rasa, dan
kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab,
memberikan dasar-dasar moralitas bahwa
manusia dalam mengembangkan iptek
haruslah secara beradab.
3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan
kesadaran kepada bangsa Indonesia
bahwa rasa nasionalisme bangsa
Indonesia akibat dari sumbangan iptek,
dengan iptek persatuan dan kesatuan
bangsa dapat terwujud dan terpelihara,
persaudaraan dan persahabatan antar
daerah di berbagai daerah terjalin karena
tidak lepas dari faktor kemajuan iptek.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari
pengembangan iptek secara demokratis.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, kemajuan iptek harus dapat
menjaga keseimbangan keadilan dalam
kehidupan kemanusiaan, yaitu
keseimbangan keadilan dalam
hubungannya dengan dirinya sendiri,
manusia dengan Tuhannya, manusia
dengan manusia lain, manusia dengan
masyarakat bangsa dan negara serta
manusia dengan alam lingkungannya.
2211011100
Artikel 14a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
IPTEK adalah sumber yang digunakan manusia untuk suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak terhadap dunia. Contoh dampak negatif perkembangan iptek:
- Menunjang kegiatan produksi
- Memudahkan komunikasi dengan orang
- Memudahkan proses pembelajaran
- Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
- Ketergantungan dan kemalasan
- Mengandung unsur pornografi
- Sebagai sumber solusi
- Sebagai pembangun karakter
- Pemersatu bangsa
- Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
- Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
- Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
- Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
- Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
Artikel 14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Perkembangan Ilmu
Sistem filsafat Pancasila harus memenuhi teori kebenaran, yakni:
- Teori kohersi, hubungan logis sebagai pengakuan terlihat pada susunan Pancasila yang bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal.
- Teori korespondensi, materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungandengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
- Teori pragmatis menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
- Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
- Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
- Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsaasyarakat internasional.
- Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
- Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
2211011039
Manajemen A
Analisis Jurnal 14.a
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif.
Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indonesia misalnya ada satelit Palapa menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.
Dampak Positif dan Negatif Perkembangan IPTEK
Memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu : Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia. Dampak negatifnya yaitu membuat masyarakat hidup komsumtif dan bermalas-malasan dengan adanya kemajuan teknologi tersebut.
Analisis Jurnal 14.b
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.
Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.
Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.
Dengan metode ini berarti berbagai pengertian dan ciri ilmu serta teori kebenaran, kajian Pancasila secara ilmiah dan filosofis yang beragam dipilah-pilah, kemudian diambil khususnya yang relevan dengan tema yakni teori kebenaran Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu saja.
Metode reflektif yakni dalam memecahkan masalah dengan suatu proses berpikir aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berpikir mendalam.
Istilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistemologi adalah Filsafat pengetahuan, Gnosiologi, Kritika pengetahuan, logika material, teori pengetahuan, kriteriologi.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan valid pengetahuan.
Dari definisi tersebut jika digambarkan ke dalam suatu bagan akan terlihat sebagai berikut : Aktivitas Ilmu Ilmu Metode Pengetahuan Dari bagan tersebut menggambar bahwa ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metode itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.
Npm : 2211011042
Pancasila kelas A Manajemen
PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK.
Iptek adalah hasil karya manusia yang pada dasarnya digunakan untuk keperluan manusia dalam menghadapi kehidupan.
Iptek memiliki dampak positif dan dampak negatif, contoh dampak positif iptek adalah mempercepat komunikasi dan mempermudah pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya antara lain menumbuhkan individualisme, fitnah, dan sikap anti sosial.
Kemajuan iptek yang memiliki dampak positif dan negatif ini memudahkan budaya luar masuk ke dalam Indonesia karena kemajuan teknologi. Oleh karena itu diperlukannya penanaman nilai-nilai Pancasila untuk tiap warga negara Indonesia sehingga ketika budaya-budaya luar itu masuk bangsa Indonesia bisa menyaring budaya mana yang bisa diikuti dan budaya mana yang tidak bisa diikuti.
TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila
mempunyai fungsi dan peranan yang sangat
luas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan
itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan
zaman. Itulah sebabnya, Pancasila memiliki
berbagai predikat sebagai sebutan nama yang
menggambarkan fungsi dan peranannya.
Pancasila
sebagai pandangan hidup dan dasar negara
akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap
dan perbuatan, termasuk kegiatan para
ilmuwan dengan produk ilmunya.
Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama,
bahwa setiap ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan
nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek
itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai
Pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar
tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu.
NPM : 2211011064
Kelas : Manajemen A
14.A
Sains dan teknologi adalah sarana yang digunakan orang untuk membuat penemuan baru dan kemajuan dalam sains dan teknologi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat dan memberikan dampak positif dan negatif bagi dunia
Contoh dampak positif adalah:
1. Untuk mendukung kegiatan produksi
2. Memfasilitasi komunikasi dengan orang
3. Memfasilitasi pembelajaran
Contoh dampak negatif
1. Skimming, peretasan kartu kredit melalui internet
2. Kecanduan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Untuk menghindari pengaruh buruk ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat harus mampu mengimplementasikan visi hidup dan nilai-nilai Pancasila dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi:
Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup:
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Persatuan bangsa
nilai pancasila :
1. Ketuhanan, ilmu pengetahuan dan teknologi harus dirasionalisasi untuk memberikan efek positif
2. Kemanusiaan, keadilan dan kesopanan, kesetaraan dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapat berkembang dalam kesatuan
4. Seorang populis yang memikirkan solusi untuk memenuhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Pemahaman hukum, iptek harus adil, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, ras atau agama.
14.B
Perintah-perintah Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna mutlak bahwa di Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan-pertentangan mengenai ketuhanan atau agama, sikap dan perbuatan yang ditujukan kepada Tuhan atau agama. dan menegakkan agama.
umat manusia
kebenaran adalah pengetahuan
perwujudan dan pemenuhan keberadaan Pria Notonagora menjelaskan bahwa sila kedua Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan yang sepenuhnya memenuhi fitrah manusia.
Hal-hal penting yang terkait dengan kasus ini meliputi: Bhinneka - tunggal dan jamak - satu atau tunggal.
Persatuan:
Sifat mutlak Kesatuan bangsa, daerah dan negara Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan kontradiksinya, memenuhi sifat esensi yang mutlak tak terpisahkan. Segala perbedaan pendapat dan pertentangan adalah hal yang wajar yang tentunya dapat disalurkan untuk menjaga dan mengembangkan persatuan bangsa.
kewarganegaraan
Sila ke-4 terdiri dari dua cita-cita filosofis, yaitu:
1. Demokrasi, yang meliputi cita-cita bahwa negara adalah alat pemenuhan kebutuhan seluruh rakyat, dan cita-cita demokrasi sosial-ekonomi.
2. Permusyawaratan atau demokrasi politik yang diwujudkan dalam prinsip-prinsip politik negara adalah negara rakyat yang berdaulat.
keadilan
Kebenaran adalah pemenuhan hakekat keadilan (righteousness). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Esensi keadilan menurut pemahaman ilmiah, yaitu terwujudnya semua hak untuk hidup berdampingan sebagai hakikat hubungan satu sama lain, mengarah pada terwujudnya semua hak dalam hubungan. Jadi, dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah kebenaran
Sebuah teori kebenaran
Sebagai bagian dari diskusi
Filsafat, sistem filsafat Pancasila, harus memenuhi tiga teori kebenaran, yaitu teori koherensi, teori korespondensi dan pragmatik. Sistem filsafat Pancasila menjadi keras terhadap sistem filsafat lainnya.
1. Teori Koherensi
Koneksi logis sebagai pengakuan
atau cerminan dari teori koherensi dapat dilihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagora bersifat hierarkis dan piramidal . Artinya, lima sila dalam Pancasila menunjukkan satu rangkaian
ini multi-level jadi Anda tidak bisa
urutan terbalik.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini ada satu Suatu pernyataan dikatakan benar jika informasi material yang terkandung dalam pernyataan tersebut relevan
dengan objek yang menjadi subjek kalimat.
3. Teori Pragmatis
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filosofis Pancasila bekerja dalam praktek. Pancasila merupakan bagian integral dari peraturan-peraturannya, yang harus menjadi sumber nilai, ekspresi pemikiran dan prinsip moral bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknologi. Oleh karena itu, ketentuan Pancasila mengacu pada sistem etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Melakukan sains, menciptakan, antara rasional dan irasional, nalar, emosi, dan keseimbangan Akan Tuntutan.
Kemanusiaan yang adil dan beradab. memberikan landasan moral bagi umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara beradab. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian dari proses kebudayaan manusia yang beradab dan bermoral.
Persatuan Indonesia.
Menyadarkan bangsa Indonesia bahwa nasionalisme adalah masyarakat internasional.
Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara demokratis.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia.
Npm : 2211011051
Kelas : S1 Manajemen (A)
Analisis artikel 14a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan IPTEK agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain :
1. Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
4. Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
5. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
6. Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
Analisis 14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Dari artikel 14b ini kita mengetahui bahwa Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Npm : 2211011046
Jurusan : S1 Manajemen
Kelas : A
■ Analisis Artikel 14A
"Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK"
A. Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.
B. Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
C. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
■ Analisis Artikel 14B
"Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu"
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pada teori-teori diatas, dijabarkan sebagai berikut:
•Teori Kebenaran Koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
•Teori Kebenaran Korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
•Teori Pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011005
Kelas : A Manajemen
14A : Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat
memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK
sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sehingga sebagai masyarakat Indonesia, kita harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai
14B : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila
koherensi, korespondensi, dan
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011049
Kelas : Manajemen A
(14. a) Pentingnya implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam menghadapi perkembangan IPTEK
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan,setiap warga negara,setiap individu,setiap penduduk, setiap orang Indonesia. Dengan kemajuan IPTEK.Dengan kemajuan IPTEK ini juga
tak bisa kita pungkiri selain dampak positif
juga terdapat dampak negatif, pengaruh
budaya luar yang dengan mudah masuk ke
Indonesia karena kemajuan teknologi juga
dapat membuat masyarakat lupa akan
budayanya sendiri dan lebih menyukai
budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai
pancasila harus senantiasa ditanamkan
dalam diri tiap warga negara agar mereka
tetap memiliki pribadi yang baik sesuai
dengan kepribadian bangsanya.
• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa, mengimplementasikan ilmu
pengetahuan, mencipta yang diimbangi
antara cara berfikir yang rasional dan
irrasional antara rasa, akal dan juga
kehendak.
• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, mengimplementasikan dasardasar moral dimana manusia dalam
mengembangkan dan menggunakan
IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab.
• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia,
mengimplementasikan rasa nasionalisme.
• sila keempat mengimplementasikan nilai demokratis
dimana dalam pengembangan IPTEK
ilmuwan harus menghormati kebebasan
orang lain,
• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia,
mengimplementasikan keseimbangan
keadilan dalam kehidupan.
Berikut merupakan beberapa hal terkait
pancasila yang berkedudukan sebagai
landasan kebijakan dari pengembangan
ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah
menghormati keyakinan religius
masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk
pengembangan manusia dan berdasarkan
nilai-nilai kemanusiaan. • IPTEK menjadi
unsur yang menghomogenisasi budaya dan
memperkuat persatuan serta
mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis
dan merata karena ini juga termasuk dalam
sistem pendikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak
seluruh masyarakat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila:
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan
menambahkan mata pelajaran khusus
pancasila pada setiap satuan pendidikan
bahkan sampai ke perguruan tinggi.
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan
menambahkan mata pelajaran khusus
pancasila pada setiap satuan pendidikan
bahkan sampai ke perguruan tinggi
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila
melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak
yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila.
• Menolak dengan tegas paham – paham
yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan
dalam bertindak dan memanfaatkan
teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat
memilah hal-hal atau informasi yang
didapat agar tidak menyimpang dari nilainilai Pancasila.
(14 b) Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu obyek yang
dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk
memahami suatu obyek tertentu. Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari
bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja
scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan
nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek
itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai
Pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar
tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).
Npm :2211011067
Kelas :S1 manajemen A
14. A
Pentingnya implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam menghadapi perkembangan IPTEK
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan,setiap warga negara,setiap individu,setiap penduduk, setiap orang Indonesia. Dengan kemajuan IPTEK.Dengan kemajuan IPTEK ini juga
tak bisa kita pungkiri selain dampak positif
juga terdapat dampak negatif, pengaruh
budaya luar yang dengan mudah masuk ke
Indonesia karena kemajuan teknologi juga
dapat membuat masyarakat lupa akan
budayanya sendiri dan lebih menyukai
budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai
pancasila harus senantiasa ditanamkan
dalam diri tiap warga negara agar mereka
tetap memiliki pribadi yang baik sesuai
dengan kepribadian bangsanya.
• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa, mengimplementasikan ilmu
pengetahuan, mencipta yang diimbangi
antara cara berfikir yang rasional dan
irrasional antara rasa, akal dan juga
kehendak.
• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, mengimplementasikan dasardasar moral dimana manusia dalam
mengembangkan dan menggunakan
IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab.
• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia,
mengimplementasikan rasa nasionalisme.
• sila keempat mengimplementasikan nilai demokratis
dimana dalam pengembangan IPTEK
ilmuwan harus menghormati kebebasan
orang lain,
• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia,
mengimplementasikan keseimbangan
keadilan dalam kehidupan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila:
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan
menambahkan mata pelajaran khusus
pancasila pada setiap satuan pendidikan
bahkan sampai ke perguruan tinggi.
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan
menambahkan mata pelajaran khusus
pancasila pada setiap satuan pendidikan
bahkan sampai ke perguruan tinggi
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila
melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak
yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila.
• Menolak dengan tegas paham – paham
yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan
dalam bertindak dan memanfaatkan
teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat
memilah hal-hal atau informasi yang
didapat agar tidak menyimpang dari nilainilai Pancasila.
(14 b) Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu obyek yang
dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk
memahami suatu obyek tertentu. Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari
bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja
scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan
nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek
itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai
Pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar
tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).
Npm: 2211011030
Kelas: S1 Manajemen A
4a
"Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK"
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang
menjadikan Indonesia dapat mengakses
berbagai informasi melalui sinyal yang
dipancarkan ke perangkat elektronik
seperti televisi, radio, telepon dan yang
lainnya, adanya smartphone dan gadget
beserta berbagai aplikasi yang ada dengan
adanya jaringan internet juga merupakan
contoh kemajuan IPTEK.
b.) Dampak Positif dan Negatif
Perkembangan Iptek
Perkembangan IPTEK dapat memberikan
dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
• Menunjang kegiatan produksi
• Memudahkan komunikasi dengan orang
lain
• Memudahkan proses pembelajaran.
Selanjutnya yaitu dampak negatif dari
perkembangan IPTEK bagi kehidupan
manusia, diantaranya yaitu :
• Carding (pembobolan kartu kredit).
• Membuat ketergantungan dan rasa malas.
• Mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi.
c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa.
d.) Makna Tiap Sila Pancasila
Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha
Esa, nilai Ketuhanan yang dijadikan
sebagai sila pertama menunjukkan bahwa
Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi
setiap manusia dalam menjalankan
kehidupannya.
• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab,makna dari Pancasila sila kedua
ini yaitu mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya serta gotong royong.
• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia,makna
dari Pancasila sila ketiga ini yaitu
walaupun bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku, agama, dan unsur
latar belakang yang berbeda namun tetap
bisa bersatu untuk negara.
• Sila Keempat: Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/ Perwakilan,
makna dari Pancasila sila keempat ini
adalah menjadikan musyawarah sebagai
solusi untuk setiap perbedaan atau
pertentangan yang terjadi di kehidupan.
• Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia, makna dari
Pancasila sila kelima ini yaitu suatu
keadilan sosial yang mana keadilan social
ini berhak didapatkan oleh setiap
masyarakat tanpa melihat status maupun
kedudukannya serta negara ini menjamin
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
e.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
setiap pribadi, perseorangan, setiap warga
negara, setiap individu, setiap penduduk,
setiap orang Indonesia.
4b
"Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu"
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan
dianggap benar jika pernyataan bersifat
konsisten dengan pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan
tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia,
berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu.
1) bahwa setiap ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
2)Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
3) bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
4)bahwa setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
Visi Ilmu di Indonesia
Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu
pengetahuan hanya sekedar sarana yang
memang harus kita pergunakan untuk
mencapai suatu teleos (tujuan).
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa
penerapan ilmu pengetahuan untuk
meningkatkan kualitas manusia, sekaligus
juga diarahkan untuk meningkatkan
kualitas struktur masyarakatnya, sebab
manusia selalu hidup dalam relasi baik
dengan sesama maupun dengan
masyarakat yang menjadi ajangnya.
Nama: Ibnu Septa Nugraha
NPM : 2211011072
MKU Pancasila A
Artikel A
saya dapat menganalisis dan merangkum dari artikel tersebut yang berjudul Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK, dengan poin sebagai berikut:
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat
memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena
itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangannya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
Lalu untuk Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
Artikel B
Saya dapat menganalisis dan merangkum dari artikel diatas yang berjudul Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu, poin-poin sebagai berikut:
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu
manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan
korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Filsafat Pancasila, menurut
Notonagoro, menjadi penting sebab “tidak
ada bahan yang resmi untuk mengetahui isi daripada lima asas yang dimaksudkan.”(Notonagoro, 1984). Berdasarkan pada pendapat Notonagoro dan tiga alasan tersebut, menjadikan setiap persolan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila dalam Pancasila, termasuk mengenai kebenaran, yakni:
1.Ketuhanan
2.Kemanusiaan
3.Persatuan
4.Kerakyatan
5.Keadilan
Lalu teori Kebenaran Pancasila Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
NPM : 2211011076
S1 Manajemen
(14A. Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK)
IPTEK adalah suatu sumber yang mana manusia bisa mengelola dan menggunakannya dalam berkehidupan, baik dari penemuan baru maupun perkembangan teknologi.
Adapun dampak positif dan negatif yang diberikan IPTEK adalah :
(+)
1. menunjang kegiatan produksi
2. memudahkan komunikasi dengan orang lain
3. memudahkan proses pembelajaran.
(-)
1. Carding, atau pembobolan kartu kredit, dsb
2. ketergantungan akan teknologi dan akan timbul rasa malas
3. beberapa konten mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi
Pancasila merupakan pandangan ataupun landasan hidup negara. Pancasila berperan sebagai sumber solusi dalam menyelesaikan masalah, sebagai pembangun karakter dan juga sebagai alat pemersatu bangsa. Pancasila berisi nilai nilai yang harus dijadikan pedoman, mulai dari sila pertama yang memiliki nilai ketuhanan, sila kedua yang berisi nilai kemanusiaan, sila ketiga yang berisi nilai persatuan, sila keempat yang berisi nilai kemusyawaratan, dan sila kelima berisi nilai keadilan. Dan sebagai warga negara indonesia, kita harus mengimplementasikan Pancasila ke kehidupan kita sehari hari dengan mengamalkan nilai-nilai yang ada. Dengan begitu maka akan tercipta kepribadian Pancasila.
Perkembangan IPTEK harus selalu didasari oleh nilai nilai Pancasila, dimana Pancasila adalah ideologi bangsa serta pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai Pancasila harus selalu ditanamkan, agar kepribadian bangsa lain dan dampak negatif yang muncul tidak merusak kepribadian kita sebagai rakyat Indonesia.
(1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam mencipta harus diimbangi dengan cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak. Jadi dalam menciptakan Iptek, kita juga harus mempertimbangkan hal apa saja yang akan terjadi dan berdampak bagi masyarakat.
(2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
memberikan dasar bahwa manusia dalam mengembangkan Iptek harus beradab, karena Iptek adalah hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.
(3) Persatuan Indonesia
Pengembangan Iptek mengembangkan rasa nasionalisme
(4) Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Ilmuan harus memiliki kebebasan dalam mengembangkan Iptek dan harus menerima kritik dan saran dari orang lain
(5) keadilan bagi seluruh rakyat indonesia
Iptek haruslah selalu menjaga keseimbangan dan keadilan. Baik dalam hubungan manusia kepada Tuhan, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan lingkungan, dan juga manusia dengan masyarakat bangsa.
Lima hal terkait Pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
1. IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
2. IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
3. IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
4. Penguasaan IPTEK haruslah demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
5. Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
2. Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
3. Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
4. IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
5. IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.
Upaya yang dilakukan untuk memperkuat implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari hari :
1. Melalui pendidikan
2. Penyuluhan atau Sosialisasi
3. Memperkenalkan melalui media masa
4. Menolak segala macam paham yang bertentangan dengan Pancasila
5. menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan menggunakan teknologi
6. Kritis dan bijak.
(14B. Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu)
Pancasila berdasarkan UUD45 adalah dasar negara Indonesia, berasal dari budaya bangsa Indonesia sendiri. Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Pancasila juga sebagai ideologi bangsa, yang berarti Pancasila mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat maupun aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.
Pembahasan tentang kebenaran Pancasila tidak banyak dalam literatur yang ada. Ada 3 alasan mengapa Pancasila harus ditelusuri secara ilmiah:
1. Presiden Soekarno menghendaki penarikan ke atas (perumusan teori Pancasila, khususnya Filsafat Pancasila) dan penarikan ke bawah ajaran Pancasila (tingkat penjabaran dan pelaksanaannya, yang boleh disebut dengan sikap hidup).
2. Jawaban Presiden Soekarno dalam rapat DPA sebelum 28 Januari 1961 yang menegaskan bahwa Sosialisme Indonesia dan ajaran Pancasila bersifat ilmiah dan religius.
3. Ketetapan MPRS no. II/MPRS/1960/ yang menentukan tentang pembangunan mental berdasarkan Pancasila yang menghendaki pula berfikir secara abstrak, secara ilmiah dan secara filsafati terhadap Pancasila.
(Ke-Tuhanan)
Berdasarkan tafsir Notonagoro ini, maka kebenaran dalam konteks Pancasila dipahami atau dimaknai sebagai tiadanya pertentangan dengan Tuhan. Dalam makna yang lain, kebenaran adalah kesesuaian dengan nilai-nilai ketuhanan.
(Kemanusiaan)
Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia. Notonagoro menyatakan, sila kedua dari Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan, yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia. Hakekat yang dimaksud meliputi: bhinneka tunggal dan majemuk tunggal atau monopluralis. Sesuatu hal dikatakan benar apabila sesuatu itu mendorong pada semakin menguatnya nilai-nilai kemanusiaan.
(Persatuan)
kebenaran adalah suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi. Namun, untuk mencapai kebenaran tidak berarti menutup segala bentuk dinamika pemikiran. Pertentangan dan perbedaaan adalah niscaya sebagai bagian dari proses menuju yang satu, yang benar. Karena itulah, demokrasi memiliki tempat dalam aktualisasi nilai-nilai pancasila.
(Kerakyatan)
Kebenaran merupakan persoalan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak. Sesuatu akan bermanfaat apabila dirumuskan secara bersama-sama dengan keterlibatan bersama dari subjek. Dalam hal ini setiap manusia adalah subjek dan objek dari apa yang dianggap benar
(Keadilan)
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib.
Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh. Terdapat hubungan yang saling
mengkualifikasi. Ketuhanan Yang Maha Esa
adalah ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan. Begitu seterusnya dengan sila yang lain pula. Hubungan satu kesatuan dan saling mengkualifikasi ini terjadi karena tidak ada pertentangan sila yang satu dengan sila yang lainnya, hubungan sila kesatu sampai sila kelima bersifat runtut.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa. Hal ini benar jika sesuai dengan kenyataan sehari-hari. Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam tri-prakara, yakni Pancasila adat kebudayaan, religius, dan kenegaraan. Kenyataan ini bisa dilihat dalam dinamika hidup sehari-hari masyarakat dan bangsa Indonesia.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Para
penganut Pancasila percaya akan kebenaran Pancasila, karena Pancasila bersifat fungsional dalam mempersatukan bangsa Indonesia.
Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu :
1.bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2. bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
3. bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
4. bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
(1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam mencipta harus diimbangi dengan cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak. Jadi dalam menciptakan Iptek, kita juga harus mempertimbangkan hal apa saja yang akan terjadi dan berdampak bagi masyarakat.
(2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
memberikan dasar bahwa manusia dalam mengembangkan Iptek harus beradab, karena Iptek adalah hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.
(3) Persatuan Indonesia
Pengembangan Iptek mengembangkan rasa nasionalisme
(4) Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Ilmuan harus memiliki kebebasan dalam mengembangkan Iptek dan harus menerima kritik dan saran dari orang lain
(5) keadilan bagi seluruh rakyat indonesia
Iptek haruslah selalu menjaga keseimbangan dan keadilan. Baik dalam hubungan manusia kepada Tuhan, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan lingkungan, dan juga manusia dengan masyarakat bangsa.
Visi merupakan sumber inspirasi, motivasi, dan kreativitas yang mengarahkan proses penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara menuju masa depan yang dicita-citakan. Visi dan orientasi filosofiknya diletakkan pada nilai-nilai Pancasila di dalam menghadapi masalah-masalah yang harus dipecahkan sebagai data/fakta obyektif dalam satu kesatuan integratif.
Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang memang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Manusia harus berada pada tempat yang sentral. Sifat etis ini menuntut penerapan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya, sebab manusia selalu hidup dalam relasi baik dengan sesama maupun dengan masyarakat yang menjadi ajangnya. Peningkatan kualitas manusia harus terintegrasikan ke dalam masyarakat yang juga harus ditingkatkan kualitas strukturnya.
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011006
Kelas : A (S1 Manajemen)
Analisis jurnal 14 A
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.
Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
Analisis jurnal 14 B
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diartikan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Hal ketiga tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mengutamakan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah tiadanya pertentangan dengan Tuhan, aktualisasi atau perwujudan dan perwujudannya hakekat manusia, suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, kemanfaatan pada semua pihak, dan terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM: 2211011019
Kelas: A (S1 Manajemen)
Analisis jurnal 2 (14 A)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Pengimplementasian Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Analisis jurnal 3 (14 B)
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,. bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm: 2211011043
Kelas: Manajemen A
14.A
Perkembangan iptek membawa perubahan besar bagi setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat indonesia. Tak hanya membawakan dampak positif, perkembangan iptek juga dapat membawa dampak negatif. Dampak positif perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia yaitu menunjang kegiatan produksi, memudahkan komunikasi dengan orang lain, memudahkan proses pembelajaran. Sementara dampak negatif dari perkembangan IPTEK yaitu, carding (pembobolan kartu kredit melalui internet), ketergantungan dan rasa malas, mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi. Pancasila yang merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa harusnya ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa diantaranya, Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah, Pancasila sebagai pembangun karakter, dan Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. IPTEK hasi budaya masyarakat harus berlandaskan nilai-nilai luhur pancasila. Dalam pengembangan iptek harus menghormati martabat manusia, pengembangan iptek harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas, pengembangan iptek mampu membantu pemekaran komunitas, pengembangan iptek harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langsung bagi masyarakat, iptek juga membantu menciptakan manusia yang adil. Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting sebagai rambu-rambu normatif agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Serta, masyarakat juga harus bijak menggunakan teknologi dan tidak terpengaruh oleh dampak negatif iptek.
14.B
Sistem filsafat Pancasila harus
memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori
kebenaran koherensi, korespondensi, dan
pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila
menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat
yang lain. Ketiga teori tersebut menurut
Pancasila tidak dipertentangkan tetapi saling
melengkapi. Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama setiap ilmu pengetahuan harus tidak bertentangan dengan nilai-nilai pancasila Kedua, setiap ilmu yang dikembangkan harus menyertakan nilai-nilai pancasila sebagai pakai internal pengembangan iptek. Ketiga, nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di indonesia. Keempat, setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa indonesia. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi
ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada aliansi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm: 2211011028
Kelas: A (S1 Manajemen)
Analisis jurnal 14 A
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan iptek sangatlah penting, Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif dalam pengembangan dan pemanfaatan iptek.
Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengimbangi kepribadian bangsa Indonesia yang luhur dan luhur. Selain itu, pengembangan iptek harus selalu berakar pada budaya bangsa, dan iptek harus selalu menghargai setiap kritik masyarakat dan terbuka terhadap apa yang wajar untuk menjadi lebih baik.
Sebagai bangsa Indonesia, kita semua harus selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan teknologi secara bijak dan berusaha untuk tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jadilah masyarakat cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang bermanfaat bagi Anda, orang lain, lingkungan, dan juga masyarakat Indonesia.
Analisis jurnal 14 B
Berdasarkan uraian di atas, dapat diartikan sebagai berikut:
1. Teori kebenaran pancasila mensyaratkan bahwa kebenaran ilmiah secara simultan memenuhi kebenaran koherensi, kesepadanan dan pragmatis. Ketiga hal tersebut saling melengkapi sekaligus dalam karya ilmiah. Artinya salah satunya tidak ditonjolkan atau diprioritaskan.
2. Pemahaman filosofis kebenaran dalam konteks pancasila dapat digeneralisasikan bahwa kebenaran dalam konteks pancasila adalah tidak adanya pertentangan dengan Tuhan, realisasi atau perwujudan dan perwujudan hakikat manusia, sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi, kemaslahatan semua pihak. dan pemenuhan hakekat keadilan. Pameran industri). Dalam perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia, nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan landasan
3. Berorientasi ilmiah pada Pancasila dalam pencarian kebenaran dan pemahaman bahwa Pancasila merupakan dasar pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan visi ilmu pengetahuan di Indonesia, pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia tidak mendiami bangsa Indonesia tetapi sepenuhnya serasi dan selaras dengan budaya dan identitas diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011003
Kelas : Manajemen A
ARTIKEL 14 A
Indonesia kini telah memasuki
zaman modern dimana kemajuan IPTEK yang sangat cepat berkembangnya. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang ada saat ini selain
dapat memberikan dampak positif dan
berbagai kemudahan untuk kehidupan
manusia, perkembangan IPTEK ini juga dapat
mendatangkan berbagai hal-hal yang
negatif . IPTEK perlu menyesuaikan dan
mempertimbangkan nilai-nilai ideologi
bangsa dalam pengembangnya baik dari
aspek nilai agama maupun budaya semua
haruslah relevan dan senantiasa mengacu
pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak
merugikan manusia dan merusak sendi-
sendi kehidupan bangsa.
- Perkembangan iptek di indonesia
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang
biasa dikenal dengan singkatan IPTEK
adalah suatu sumber yang mana seseorang
bisa mengelola dan juga menggunakannya
dalam kehidupannya baik dari penemuan
baru. IPTEK
ini dikembangkan dengan tujuan untuk
memudahkan kehidupan manusia di
berbagai bidang kehidupan.Perkembngan
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan
adanya teknologi yang terus berkembang
seperti adanya satelit yaitu di Indnesia
misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses
berbagai informasi melalui sinyal yang
dipancarkan ke perangkat elektronik
seperti televisi, radio, telepon dan yang
lainnya, adanya smartphone dan gadget
beserta berbagai aplikasi yang ada dengan
adanya jaringan internet juga merupakan
contoh kemajuan IPTEK.
- Dampak positif dan negatif dari adanya iptek adalah ;
Dampak positif
1. Menunjang kegiatan produksi, dengan
adanya kemajuan IPTEK terciptalah
berbagai mesin-mesin canggih yang dapat
digunakan untuk menunjang dihasilkannya
suatu barang atau jasa
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
lain, contohnya yaitu dengan adanya
handphone dan berbagai sosial mediakita
semua bisa berkomunikasi dengan siapa
saja dengan mudah walau terpisah jarak
yang jauh.
3. Memudahkan proses pembelajaran,
dimana guru dan siswa dapat mencari
lebih banyak informasi dan materi
pembelajaran di internet serta pada
pandemi seperti ini memudahkan untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh
dengan tatap maya.
Dampak negatif :
1. Carding, yaitu pembobolan kartu kredit
melalui internet untuk mendapatkan kode
kartu, penipuan melalui pesan singat,
pembajakan akun dan masih banyak lagi.
2. Membuat ketergantungan dan rasa malas,
karena terlalu nyaman dan dimudahkan
oleh teknologi orang-orang bisa saja
timbul rasa malas dan sangat tergantung
pada teknologi.
3. Mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi, dari tayangan internet yang sekarang sangat bebas tanpa ada batasnya.
- Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
Pancasila merupakan dasar negara dan
Ideologi bangsa kita, Pancasila ini
memuat lima sila yang berisikan cita-cita
negara Indonesia. Adapun pokok-pokok
nilai dalam Pancasila yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, dan Kerakyatan,
serta Keadilan.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa biasanya pancasila sebagai sumber pemecah masalah dan sangat relevan sampai sekarang
Pancasila sebagai pembangun karakter, dengan nilai-nilai luhur yang ada di sila sila pancasila dapat membangun karakter nasionalisme bagi masyarakat bangsa indonesia
Pancasila sebagai pemersatu bangsa, diindonesia banyak suku-suku dan kebudayaan yang berbeda-beda tetapi dengan adanya pancasila semua menjadi satu kesatuan yang saling mendampingin dan melengkapi.
- Makna dari adanya sila-sila pancasila tsb menurut saya dengan adanya sila pancasila membuat pandangan hidup bangsa indonesia menjadi lebih terarah mulai dari sila ketuhanan, sila kemanusiaan, sila persatuan, sila kerakyatan dan sila keadilan sosial semua sangat berperan penting untuk menjadikan bangsa indonesia menjadi negara yang memiliki persatuan dan kesatuan yang kuat
- Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
setiap pribadi, perseorangan, setiap warga
negara, setiap individu, setiap penduduk,
setiap orang Indonesia.
Dengan begitu ketika kita sudah menerapkan semua sila-sila pancasila yang telah ada akan ada keharmonisan dalam bermasyarakat dan bernegara.
ARTIKEL 14 B
Pancasila digali dari budaya bangsa
Indonesia sendiri, maka Pancasila
mempunyai fungsi dan peranan yang sangat
luas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Tujuan nasional
sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan
UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan
penyelenggaraan negara yang berkedaulatan
rakyat dan demokratis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Pembangunan nasional merupakan
usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara
berkelanjutan, berlandaskan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan
global
Metode dalam penelitian ini dengan
metode deskripsi, yaitu pembahasan yang
bersifat literer, khususnya literatur yang
membahas masalah ilmu, teori kebenaran
dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai
secara ilmiah maupun secara filsafati.
Dan juga memakai Metode analisa, yakni cara penanganan
terhadap barang sesuatu atau obyek ilmiah
tertentu dengan jalan memilah-milahkan
pengertian satu dengan pengertian yang
lainnya.
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu obyek yang
dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk
memahami suatu obyek tertentu.
Epistemologi adalah cabang filsafat
yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan
validity pengetahuan.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang
Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok
:
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh
berdasarkan pengamatan dan percobaan
2.Sistematis. Berbagai keterangan dan data
yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan itu mempunyai hubungan
ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu
bebas dari prasangka perseorangan dan
kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha
membeda-bedakan pokok-soalnya ke
dalam bagian-bagian yang terperinci untuk
memahami berbagai sifat, hubungan, dan
peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya
oleh siapapun juga.
1.Teori kohersi
Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian
yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Kesimpulan dari artikel ini adalah ilmu seharusnya diusahakan dengan semua aktivitas- aktivitas manusia dan aktivitas itu harua ditunjang dengan suatu teori-teori dan juga dengan metode-metode yang valid agar dapat menghadirkan pengetahuan yang sistematis dan juga hasil yang baik dan bermanfaat dalam penelitia tsb.
NPM:2211011061
KELAS: S1 Manajemen A
1.14A
PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang
mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini,dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama,pendidikan,politik,sosial,budaya,dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013).
Pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan
ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia,serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya(Kaelan,2000).
a) Perkembangan IPTEK di Indonesia
IPTEK
ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di
berbagai bidang kehidupan.Perkembngan
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik
seperti televisi,radio,telepon dan yang
lainnya.
b). Dampak positif dan negatif dari perkembangan IPTEK
-Menunjang kegiatan produksi.
-Memudahkan komunikasi dengan orang
lain.
-Membuat ketergantungan dan rasa malas.
-Mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi.
c). Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa .
Pancasila ini
memuat lima sila yang berisikan cita-cita negara Indonesia. Adapun pokok-pokok nilai dalam Pancasila yaitu Ketuhanan,Kemanusiaan,Persatuan,dan Kerakyatan,
serta Keadilan.Selain menjadi ideologi dasar. Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini dijadikan petunjuk masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena itu semua tindakan masyarakat Indonesia tidak boleh menyimpang dengan nilai-nilai Pancasila
(Setiady Elly M,2003).
d). Makna Tiap Sila Pancasila
-Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa,nilai Ketuhanan iyang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan dengan ini manusia harus senantiasa berperilaku sesuai ajaran agama mereka.
-Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,makna dari Pancasila sila kedua ini yaitu mengajarkan mengenai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab hal ini dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,agama, rasa, dll
-Sila Ketiga: Persatuan Indonesia,makna dari Pancasila sila ketiga ini yaitu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku,agama,dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.
-Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,makna dari Pancasila sila keempat ini
adalah menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
-Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, makna dari Pancasila sila kelima ini yaitu suatu keadilan sosial yang mana keadilan social
ini berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun
kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
e). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Kehidupan Sehari-Hari Implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
setiap pribadi,perseorangan, setiap warga
negara,setiap individu,setiap penduduk,
setiap orang Indonesia.Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral.
2. 14B
TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Didalam metode ini dilakukan klasifikasi, pengolahan data dan penyimpulan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm:2211011044
Kelas: MANAJEMEN A
Analisis artikel A dan B
Artikel A
Pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia ,tak bisa kita pungkiri juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif ,oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangan baik dari aspek nilai agama maupun budaya .
Sebagai masyarakat Indonesia kita
semua harus selalu mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, bijak menggunakan teknologi
dan berusaha tidak terpengaruh oleh
dampak negatif dari perkembangan
IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas
yang dapat memanfaatkan teknologi untuk
hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan juga
bangsa Indonesia.
Artikel B
Teori kebenaran Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu
Dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu di Indonesia maka perlu dikaji kebenaran yang khas menurut Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap dan perbuatan.
Nama:ulviah azizah
Npm:2211011045
Tanggaapan artikel 14 A
Menurut saya Penting Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Karena semakin kesini kita memasuki zaman modern yang mengglobal, semakin pesat
Perkembangan zaman juga membawa pengaruh terhadap perkembangan iptek yaang semakin maju, perkembangan iptek dapat membawa dampak positif dan neegatif.
Oleh karena itu, di dalam mengembangkan atau menciptakan IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila atau nilai ideologi yang ada, baik dari aspek agama ataupun aspek budaya agar tidak merusak nilai-nilai luhur bangsa dan tidak merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
14 B
Sesuai dgn Pembukaan UUD 1945,Pancasila merupakan dasar negara yg harus dilaksanakan dgn konsisten dlm kehidupan bernegara.
Tujuan nasional sesuai dgn pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa.Penyelenggaraan negara dilaksanakan
melalui pembangunan nasional dalam segala
aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggara
negara dan masyarakat Indonesia.
Pembangunan nasional merupakan
usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara
berkelanjutan, berlandaskan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta
memperhatikan tantangan perkembangan
global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada
kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang
universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral
dan etikanya.
Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan
agama dari bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara,
demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.Oleh karena itu, perumusan Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu bagi
aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan
sesuatu yang bersifat niscaya.Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011017
14.A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital, begitu pula dengan (IPTEK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuh kembangkan kemampuan literasi teknologi.Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan.Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.
14.B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
lmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia.Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM: 2211011040
MKU Pendidikan Pancasila A
Artikel 14a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan setiap orang di dunia, termasuk kehidupan masyarakat Indonesia. Setiap individu berusaha untuk lebih mengembangkan keahlian teknologi. Perkembangan iptek saat ini tidak hanya dapat membawa dampak positif dan berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan iptek juga dapat membawa berbagai hal negatif. Oleh karena itu, iptek harus menyesuaikan dan memperhatikan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pembangunannya baik dari segi nilai agama maupun budaya, yang kesemuanya harus relevan dan selalu terkait dengan nilai-nilai luhur bangsa, sehingga tidak merugikan rakyat dan sendi-sendi kehidupan berbangsa. Pancasila, dasar negara dan pandangan hidup bangsa, mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi perisai bangsa, tentunya juga dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan iptek sangat penting jika Pancasila dapat menjadi rambu-rambu standar bagi pengembangan dan pemanfaatan iptek, agar tetap sejalan dengan kepribadian bangsa Indonesia yang luhur dan luhur. Selain itu, pengembangan iptek harus selalu berakar pada budaya bangsa, dan iptek harus selalu menghargai setiap kritik masyarakat dan terbuka terhadap apa yang wajar untuk menjadi lebih baik. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus senantiasa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan teknologi secara bijak, dan berusaha agar tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadilah masyarakat cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang bermanfaat bagi Anda, orang lain, lingkungan, dan juga masyarakat Indonesia.
Artikel 14b Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011010
Kelas : Manajemen A
14. A (Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK)
IPTEK adalah suatu sumber dimana manusia bisa mengelola dan menggunakannya dalam berkehidupan, baik dari penemuan baru maupun perkembangan teknologi.
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Dampak positif IPTEK adalah sebagai berikut:
1. menunjang kegiatan produksi
2. memudahkan komunikasi dengan orang lain
3. memudahkan proses pembelajaran.
Dampak negatif IPTEK:
1. Carding, atau pembobolan kartu kredit, dsb
2. ketergantungan akan teknologi dan akan timbul rasa malas
3. beberapa konten mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi
Lima hal terkait Pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
1. IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
2. IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
3. IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
4. Penguasaan IPTEK haruslah demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
5. Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
14. B (Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu)
Pancasila berdasarkan UUD45 adalah dasar negara Indonesia, berasal dari budaya bangsa Indonesia sendiri. Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Pembahasan tentang kebenaran Pancasila tidak banyak dalam literatur yang ada. Ada 3 alasan mengapa Pancasila harus ditelusuri secara ilmiah:
1. Presiden Soekarno menghendaki penarikan ke atas (perumusan teori Pancasila, khususnya Filsafat Pancasila) dan penarikan ke bawah ajaran Pancasila (tingkat penjabaran dan pelaksanaannya, yang boleh disebut dengan sikap hidup).
2. Jawaban Presiden Soekarno dalam rapat DPA sebelum 28 Januari 1961 yang menegaskan bahwa Sosialisme Indonesia dan ajaran Pancasila bersifat ilmiah dan religius.
3. Ketetapan MPRS no. II/MPRS/1960/ yang menentukan tentang pembangunan mental berdasarkan Pancasila yang menghendaki pula berfikir secara abstrak, secara ilmiah dan secara filsafati terhadap Pancasila.
Penjelasan tentang teori pancasila dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menyatakan,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Hal ketiga tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mengutamakan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan perwujudannya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM: 2211011012
Analisis artikel A
Iptek adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri (Sung,2017).
Iptek dikembangkan untuk memudahkan kehidupan manusia. Iptek memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif iptek:
1. Menunjang kegiatan produksi.
2. Memudahkan komunikasi.
3. Memudahkan proses pembelajaran.
Dampak negatif iptek:
1. Carding yaitu pembobolan kartu kredit.
2. Ketergantungan
3. Mengandung unsur kekerasan dan pornografi
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa senantiasa mengoordinasi segala aktivitas kehidupan aktivitas ilmiah dan perkembangan teknologi. Dengan kemajuan Iptek Yang memiliki dampak positif dan negatif ini, budaya luar mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila ditanamkan tiap warga negara. Upaya untuk memperkuat pengimplementasian nilai nilai Pancasila dengan cara:
1. Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
4. Memberikan sanksi kepada pihak–pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.
5. Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
6. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
7. Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai- nilai Pancasila.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.
Analisis artikel B
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok:
1. Empiris.
2. Sistematis.
3. Obyektif.
4. Analitis.
5. Verifikatif.
Sedangkan Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren.
2. Tanpa pamrih.
3. Universalitas ilmu pengetahuan.
4. Obyektivitas.
5. Dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah.
6. Progresivitas.
7. Kritis.
8. Harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.
Visi adalah wawasan ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
1. Teleologis.
2. Etis.
3. Integral.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm :2211011047
Kelas A S1 MANAJEMEN
Analisis juran (A 14 )
Dari yang saya baca
Di mana Perkembngan IPTEK yang ada di Indonesia ini dapat dilihat dengan adanya akases dari teknologi yang sudah
berkembang dikarnakan adanya satelit dimana satelit tersebut berada di Indonesia misalnya ada satelit Palapa yang
menjadikan Indonesia yang bisa mengakses
berbagai informasi melalui sinyal yang
dipancarkan ke perangkat perangkat yang ada selain itu juga perangkat tersebut bisa di gunakan di berbagai aplikasi yang ada denganadanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK.
Selain itu IPTEK juga di implementasikan Pancasila dalam perkembangan yang sudah sangat berkembang dan penting dimana Pancasila dapat menjadi salah satu nilai nilai atau peraturan normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur.
Analisis ( B 14)
Diman Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan ini adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia agar dapat memahami suatu obyek yang
Telah di hadapi ataupun di layani selain itu juga agar dapat memahami suatu obyek tertentu.
Selain itu juga kebenaran pancasila adalah suatu kebenaran ilmiah iatu salah satu darj efek kebeneran sekaligus dapat memenuhi beberapa kebenaran.sepetu korespondensidan dapragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila di antara nya adalah
-teori kebenaran pancasila
-peamaham filosofi
-Dapat berorientasi terhadap pancasila
NPM : 2211011092
ARTIKEL 14A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Dimasa sekarang IPTEK sudah semakin berkembang dan dapat membantu dalam kehidupan manusia. Tapi dalam pelaksanaanya pasti ada dampak negatifnya juga. Maka dari itu nilai-nilai Pancasila ini harus ditanamkan dalam diri warga negara, dan pengembangan IPTEK harus didasarkan pada nilai-nilai budaya dan agama. Pancasila sebagai dasar pengembangan IPTEK bertujuan menjamin kesejahteraan masyarakat dan pelindung bangsa dari pengaruh buruk.
Pancasila sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan : 1) IPTEK harus menghormati keyakinan religius, 2) IPTEK harus bertujuan mengembangkan manusia, 3) Sebagai unsur untuk memperkuat persatuan, 4) Penguasaan IPTEK harus demokratis, 5) Dan meminimalisir kesenjangan penguasaan IPTEK
Pancasila sebagai landasan etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan : 1) IPTEK harus menghormati martabat manusia, 2) Menciptakan manusia berkualitas, 3) Membantu pemekaran komunitas, 4) IPTEK harus bersifat terbuka, 5) Menciptakan manusia yang semakin adil
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila antara lain melalui dunia pendidikan, sosialisasi/penyuluhan, melalui media massa, memberikan sanksi pada pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila, menolak paham yang bertentangan dengan Pancasila, menjadikan Pancasila acuan dalam bertindak, serta kritis dan bijak serta selalu dapat memilah informasi.
ARTIKEL 14B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Tiap persoalan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila Pancasila:
1. Ketuhanan : Kebenaran adalah ketika sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan.
2. Kemanusiaan : Sesuatu hal dikatakan benar apabila sesuatu itu mendorong pada semakin menguatnya nilai-nilai kemanusiaan.
3. Persatuan : Kebenaran adalah suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi. Namun, untuk mencapai kebenaran bukan berarti menutup dinamika pemikiran.
4. Kerakyatan : Kebenaran merupakan persoalan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak.
5. Keadilan : Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Teori kebenaran Pancasila :
1. Teori koherensi :
Pernyataan dianggap benar jika sifatnya konsisten dengan pernyataaan sebelumnya yang dianggap benar. Tiap sila Pancasila didalamnya mengandung sila yang lainnnya. Dan lima sila ini urutannya tidak boleh dibalik-balik.
2. Teori korespondensi
Pernyataan benar kalau materi pengetahuannya berhubungan dengan objek dari pernyataan itu. Kandungan pernyataan sila-sila Pancasila harus cocok, dengan keadaan sebenarnya dalam bermasyarakat dan bernegara.
3. Teori pragmatik
Nilai kebenaran proposisi dilihat dari apakah proposisi itu berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Npm: 2211011002
Kelas: A S1 MANAJEMEN
(14 A)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi.
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
14 B
Penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menyatakan,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Hal ketiga tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mengutamakan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan perwujudannya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM: 2211011055
Kelas: Manajemen A
(Analisis Artikel A)
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
• Alasan Pentingnya Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila dalam
Perkembangan IPTEK
Dengan kemajuan IPTEK ini
tak bisa kita pungkiri selain dampak positif
juga terdapat dampak negatif, pengaruh
budaya luar yang dengan mudah masuk ke
Indonesia karena kemajuan teknologi juga
dapat membuat masyarakat lupa akan
budayanya sendiri dan lebih menyukai
budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai
pancasila harus senantiasa ditanamkan
dalam diri tiap warga negara agar mereka
tetap memiliki pribadi yang baik sesuai
dengan kepribadian bangsanya. Selain itu
pancasila juga sebagai pedoman untuk masyarakat selalu bijak dan dapat
membedakan hal yang baik dan yang
buruk dalam menggunakan dan menikmati
kemajuan teknologi yang ada saat ini.
• Substansi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Perkembangan IPTEK
Pancasila sebagai dasar
pengembangan IPTEK bertujuan untuk
menjamin kesejahteraan masyarakat serta
pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh
buruk. IPTEK sebagai hasil budaya
masyarakat harus berlandaskan nilai-nilai
luhur pancasila. Pancasila sebagai sumber
berfikir menunjukan sistem-sistem etika dalam pengembangan IPTEK, hal itu dapat
dilihat dan ada pada tiap sila pancasila.
• Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Perkembangan IPTEK Dan
Kehidupan Masyarakat Modern
Dalam kehidupan saat ini
pengembangan, penggunaan dan juga
pemanfaatan teknologi merupakan suatu
hal yang pentng dan bahkan telah menjadi
suatu keharusan agar masyarakat tidak
menjadi individu yang tertinggal. Namun yang patut diwaspadai yaitu
penyalahgunaan teknologi secara
sembarangan dan tidak bertanggungjawab
untuk hal-hal yang negatif. Oleh karena itu
dalam pengembangan dan penggunaannya
tidak boleh lepas dan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
• Upaya Pengimplementasian Nilai-Nilai Pancasila Kepada Masyarakat
Upaya- upaya yang dapat
dilakukan untuk memperkuat
pengimplementasian nilai-nilai Pancasila
dapat dilakukan dengan cara antara lain:
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus
pancasila pada setiap satuan pendidikan
bahkan sampai ke perguruan tinggi.
• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang
pentingnya menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila
melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak
yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.
• Menolak dengan tegas paham – paham
yang bertentangan dengan Pancasila.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat
memilah hal-hal atau informasi yang
didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai pancasila
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan
dalam bertindak dan memanfaatkan
teknologi.
(Analisis Artikel B)
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.
Oleh karena itu, perumusan Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu bagi
aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan
sesuatu yang bersifat niscaya.
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah
satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, kemanfaatan
pada semua pihak, dan terpenuhinya
hakekat keadilan (adil). Untuk
pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
NPM : 2211011068
14. A Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK.
Dengan berkembangnya zaman dan berkembangnya IPTEK yang semakin canggih ini. Begitu banyak dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat, baik dampak positif maupun negatif.
Contoh dari dampak positif yaitu kita dapat dengan mudah mencari informasi apa yang ingin kita ketahui, kita dapat dengan mudah berpendapat mengenai suatu hal dan lain sebagainya.
Namun disisi lain, adapun dampak negatif yang terjadi, yaitu kita lupa akan produk dalam negeri karena produk luar negeri lebih banyak tersebar dan lebih banyak yang menyukainya.
Media sosial merupakan contoh perkembangan dari IPTEK. Banyak yang menggunakan media sosial dengan baik namun ada juga yang tidak.
Jadi dalam perkembangan IPTEK ini masyarakat harus bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila drngan pengembangan IPTEK, diantaranya :
1. Ketuhan yang Maha Esa : Di Indonesia begitu beragam agama yang dimiliki. Maka dari itu sikap toleransi harus kita tingkatkan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : Meskipun zaman sekarang sudah lebih modern tetapi, kita sebagai manusia harus tetap memiliki adab yang baik. Terutama dalam bermedia sosial. Jangan semena-mena dalam menyampaikan pendapat di media sosial.
3. Persatuan Indonesia : Selalu menciptakan rasa persatuan dan kesatuan jangan sampai kita salah dalam menggunakan media sosial yang bahkan dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan : Tidak ada larangan dalam menggunakan media sosial akan tetapi kita harus bisa memanfaatkan media sosial tersebut.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Menciptakan keadilan dalam bersosial di media sosial.
Kita sebagai manusia yang mengikuti perkembangan zaman, harus bijak dalam menggunakan media sosial. Karena jika kita salah dalam bertindak di media sosial, yang terkena dampaknya bukan hanya kita tapi juga orang lain.
Mari kita manfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin dalam IPTEK yang semakin berkembang ini.
14. B Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi-korespondensi, deduksi-induksi, pemikiran rasional-empiris saja.
Tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia.
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Bagi Pancasila kebenaran
ilmiah harus koheren dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan; harus berkesesuaian dengan kenyataan adanya Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil; serta secara pragmatik
ukuran kemanfaatannya harus dikembalikan pada kemanusiaan yang berketuhanan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan.
NPM: 2211011018
S1 Manajemen
A. Jurnal 14 A
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
B. Jurnal 14 B
Penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menyatakan,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Hal ketiga tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mengutamakan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan perwujudannya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011082
Kelas Pancasila Manajemen A
14. a
Pentingnya implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam menghadapi perkembangan IPTEK
Menurut saya pada artikel ini benar adanya bahwa semakin memasuki zaman modern maka dunia ini semakin berkembang apalagi dalam bidang IPTEK yang besar bagi kehidupan di dunia tak terkecuali pada rakyat Indonesia. Setiap individu berupaya untuk terus mengembangkan kemampuan-kemampuan teknologi mereka. Perkembangan IPTEK memiliki dampak positif dan juga negative.
Dampak positif yang diberikan IPTEK bagi kehidupan yaitu
1. Menunjang Kegiatan Produksi
2. Memudahkan Komunikasi dengan Orang Lain
3. memudahkan proses pembelajaran
Walaupun memiliki dampak positif tak bisa dipungkiri bahwa perkembangan IPTEK juga mendapat mendatangkan beberapa hal-hal negatif, yaitu;
1. Carding atau pembobolan kartu kredit melalui internet
2. Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi yang semakin canggih
3. Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi karena tayangan yang diakses di internet bisa diakses siapa saja dan dapat merusak karakter anak
Oleh karena itu, IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangannya agar relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa supaya tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa
karena sejatinya Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai luhur sebagai perisai pelindung bagi bangsa untuk menghadapi perkembangan teknologi
Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah
b. Pancasila sebagai pembangun karakter
c. Pemersatu Bangsa Pancasila
Makna Tiap Sila Pancasila
Sila Pertama : nilai Ketuhanan menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan
Sila Kedua: makna nya mengajarkan mengenai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab yang diterapkan dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama dan lain-lain
Sila Ketiga: sila ini menunjukkan bahwa perbedaan bukan menjadi halangan atau masalah untuk mewujudkan suatu kehidupan masyarakat yang damai dan sejahtera.
Sila Keempat: Sila ini juga mengajarkan dalam menyelesaikan setiap masalah dan konflik di masyarakat tidak boleh dengan tindakan kekerasan atau sewenang-wenang.
Sila Kelima: dimana keadilan sosial berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya.
14. b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Teori kebenaran Pancasila menghendaki bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
1. Teori Koherensi
Dimana pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah kedudukan dan fungsinya. Selain itu, setiap sila Pancasila di dalamnya mengandung sila yang lainnya.
2. Teori korespondensi
Dimana satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.
3. Teori pragmatic
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman.
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia.
Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu)
Npm : 2211011056
Artikel 14 A
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang ada saat ini selain
dapat memberikan dampak positif dan
berbagai kemudahan untuk kehidupan
manusia, tak bisa kita pungkiri juga
perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang
negatif. Salah satunya :
- Membuat ketergantungan dan rasa malas
- Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi
Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi
bangsa dalam pengembangnya baik dari
aspek nilai agama maupun budaya semua
haruslah relevan dan senantiasa mengacu
pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak
merugikan manusia dan merusak sendi-
sendi kehidupan bangsa.Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan
bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk
IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri
masyarakat Indonesia.
Untuk menghindari pengaruh buruk ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat harus mampu mengimplementasikan visi hidup dan nilai-nilai Pancasila dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi:
Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup:
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Persatuan bangsa
Artikel 14 B
Dalam lingkup perbincangan ke filsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain. Sistem filsafat Pancasila harus memenuhi teori kebenaran, yakni:
-Teori kohersi, hubungan logis sebagai pengakuan terlihat pada susunan Pancasila yang bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal.
-Teori korespondensi, materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungandengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
-Teori pragmatis menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam
Pancasila menunjukkan sistem etika dalam
pembangunan iptek yakni :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
mencipta, perimbangan antara rasional
dengan irasional, antara akal, rasa, dan
kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab,
memberikan dasar-dasar moralitas bahwa
manusia dalam mengembangkan iptek
haruslah secara beradab.
3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan
kesadaran kepada bangsa Indonesia
bahwa rasa nasionalisme bangsa
Indonesia akibat dari sumbangan iptek,
dengan iptek persatuan dan kesatuan
bangsa dapat terwujud dan terpelihara,
persaudaraan dan persahabatan antar
daerah di berbagai daerah terjalin karena
tidak lepas dari faktor kemajuan iptek.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam pemasyarakatan / perwakilan, mendasari
pengembangan iptek secara demokratis.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, kemajuan iptek harus dapat
menjaga keseimbangan keadilan dalam
kehidupan kemanusiaan, yaitu
keseimbangan keadilan dalam
hubungannya dengan dirinya sendiri,
manusia dengan Tuhannya, manusia
dengan manusia lain, manusia dengan
masyarakat bangsa dan negara serta
manusia dengan alam lingkungannya.
2211011026
S1 Manajemen A
Artikel 14A. Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Perkembangan zaman saat ini semua hal sudah melibatkan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. IPTEK sudah masuk dalam segala aspek kehidupan manusia, sehingga kehidupan manusia tidak lepas dari teknologi. Perkembangan IPTEK memberikan banyak dampak positif dalam kehidupan seperti mempermudah berkomunikasi dan mempermudah pekerjaan manusia. Namun selain dampak positif, banyak pula dampak negatif yang diberikan seperti kecanduan bermain gadget sehingga malas belajar dan pemalsuan berita-berita publik. Oleh karena itu pengimplementasian nilai-nila Pancasila dalam pengembangan IPTEK Sangat penting di mana Pancasila menjadi penanda normatif Pengembangan dan Penggunaan Informasi Pengetahuan dan teknologi untuk mengikuti sesuai dengan kepribadian orang Indonesia. Untuk menghindari pengaruh buruk iptek, masyarakat harus mampu mewujudkan visi hidup dan nilai-nilai Pancasila melalui pengembangan iptek.
Artikel 14B. Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Menurut Notonagoro, menjadi penting sebab tidak setiap persolan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila dalam Pancasila, termasuk mengenai kebenaran, yakni:
1.Ketuhanan
2.Kemanusiaan
3.Persatuan
4.Kerakyatan
5.Keadilan
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
2.Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya
oleh siapapun juga.
1.Teori kohersi
Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan,
Nama : Rizki Eka Ariyanti
Npm : 2211011037
Kelas : Manajemen A
Kesimpulan Artikel 14a dan Artikel 14b
Artikel 14a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK
sangatlah penting dimana Pancasila dapat
menjadi rambu-rambu normatif bagi
pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap
sesuai dengan kepribadian masyarakat
Indonesia yang luhur dan mulia.
Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa,
serta IPTEK harus senantiasa
menghormati dan terbuka dengan segala
kritik yang ada dari masyarakat yang
tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita
semua harus selalu mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, bijak menggunakan teknologi
dan berusaha tidak terpengaruh oleh
dampak negatif dari perkembangan
IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas
yang dapat memanfaatkan teknologi untuk
hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan juga
bangsa Indonesia.
Artikel 14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Kesimpulan dari artikel 14b sebagai berikut:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah
satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
a. Tiadanya
pertentangan dengan Tuhan
b. Aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia
c. Suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi
d. Kemanfaatan
pada semua pihak
e. Terpenuhinya
hakekat keadilan (adil). Untuk
pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
NPM : 2211011009
Kelas : A (S1 manajemen)
Analisis 14a
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK
sangatlah penting yaitu Pancasila dapat
sebagai arahan normatif bagi
pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap
sesuai dengan kepribadian masyarakat
Indonesia yang luhur dan mulia.
Pengembangan IPTEK juga harus
senantiasa berakar pada budaya bangsa,
serta IPTEK harus senantiasa
menghormati dan terbuka dengan segala
kritik yang ada dari masyarakat yang
tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia harus dapat selalu mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, bijak menggunakan teknologi
dan berusaha tidak terpengaruh oleh
dampak negatif dari perkembangan
IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas
yang dapat memanfaatkan teknologi untuk
hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan juga
bangsa Indonesia.
Analisis 14b
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Yg tidak menonjolkan salah satu dari itu
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
Re: Forum Diskusi
2211011024
S1 Manajemen
14A: Pentingnya Implementasi nilai nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan IPTEK
Dalam perkembangan teknologi, yang sangat pesat ini di era globalisasi atau biasa kita sebut dalam perkembangan IPTEK. Dimana semuanya bisa instan langsung dicari, dan banyak mendatangkan sisi positif dan sisi negatif dalam kehidupan sehari-hari namun dalam hal itu, harusnya kita sendiri yang dapat memilah sisi positif dan negatif tersebut. Pancasila sendiri sudah dijadikan sebagai dasar negara pandangan hidup bangsa dalam bermasyarakat. Maka perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia.
Makannya Implementasi nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Implementasinya kita menanamkan pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap individu, menerapkannya dalam perilaku sehari-hari berkaitan dengan norma-norma moral. Jika benar berhasil diterapkan maka tercapailah warga negara yang pancasila yaitu pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa indonesia
14B: Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pada teori-teori diatas, dijabarkan sebagai berikut:
•Teori Kebenaran Koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
•Teori Kebenaran Korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
•Teori Pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Npm: 2211011078
Kelas : S1 Manajemen (A)
14 A.
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek adalah sumber yang digunakan manusia untuk suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia
Contoh dampak positif nya adalah:
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
3. Memudahkan proses pembelajaran
Contoh dampak negatif:
1. Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
2. Ketergantungan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Agar terhindar dari dampak buruk yang disebabkan oleh iptek, manusia haruslah dapat mengimplementasikan pandangan hidup dan nilai-nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan iptek
Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup :
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Pemersatu bangsa
Nilai nilai pancasila :
1. Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
2. Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
4. Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
5. Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
14 B.
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk
memahami suatu obyek tertentu.
Epistemologi adalah cabang filsafat
yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan
validity pengetahuan.
The Liang Gie (2000; 88-89)
memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh
berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan itu mempunyai hubungan
ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Sedangkan Daoed Joesoef (1987)
menunjukkan bahwa pengertian ilmu mengacu pada tiga hal, yaitu : produk, proses, masyarakat. Ilmu pengetahuan sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan
diakui kebenarannya oleh masyarakat
ilmuwan.
Van Melsen (1985; 65-67)
mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus
mencapai suatu keseluruhan yang secara
logis koheren. Itu berarti adanya sistem
dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis).
2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan.
3. Universalitas ilmu pengetahuan.
4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru
lagi.
7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori
dengan praktis.
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu.
Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).
NPM : 2211011001
Kelas : Manajemen A
14.a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia termasuk Indonesia. Perkembangan IPTEK yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, juga perkembangan dapat mendatangkan hal-hal negatif. Oleh karena itu, IPTEK perlu menyesuaikan ideologi bangsa agar senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa.
Pengimplementasian Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik.
14.b Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Ilmu bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan kepada manusianya. Teori kebenaran Pancasila menghendaki bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) perwujudan hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan.
Dengan berorientasi Pancasila dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienisasi terhadap bangsa Indonesia tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011080
MKU Pancasila Pertemuan ke 14
Tanggal 21 November 2022
Rangkuman Artikel 14 A dan B
○ Artikel 14A (Pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi perkembangan Iptek)
1. alasan pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan Iptek
Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga nilai agama.
Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan agar setiap warga negara memiliki pribadi yang baik dengan kepribadian bangsanya. Dan supaya masyarakat dapat bijak dan bisa membedakan hal yang baik dan buruk dalam menggunakan kemajuan teknologi.
2. substansi nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan Iptek
Pancasila sebagai dasar dari pengembangan iptek bertujuan untuk dapat menjamin kesejahteraan masyarakat serta sebagai pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk.
3. penerapan nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan Iptek dan kehidupan masyarakat modern.
Landasan kebijakan iptek
● menghormati keyakinan religius
● mengembangkan manusia dan nilainya memperkuat persatuan dan pendidikan
● membantu masyarakat menjadi lebih sejahtera
● menghormati martabat manusia
● menjadikan kehidupan yang lebih berkualitas
● membantu pemekaran komunitas masyarakat
● membantu penciptaan manusia
Upaya pengimplementasian nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat
● melalui dunia pendidikan
● penyuluhan atau sosialisasi
● memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial
● memberi sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran
● menolak dengan tegas paham-paham yang bertentangan dengan nilai Pancasila
● menjadikan Pancasila sebagai dasar acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi
● kritis dan bijak dalam memilih hal-hal atau informasi yang diterima
○ Artikel 14 B ( teori kebenaran Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu)
1. teori kebenaran Pancasila menghendaki bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus dapat memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan juga pragmatik yang secara simultan ini saling melengkapi dalam kerja ilmiah, artinya tidak dapat menonjolkan atau mementingkan salah satunya
2. pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat disimpulkan bahwa dalam pancasila ini kebenaran
● tidak bertentangan dengan Tuhan
● perwujudan dan terpenuhinya hakikat manusia
● suatu hal yang satu atau tidak dapat dibagi-bagi
● dapat memanfaatkan pada semua pihak
● dapat terpenuhinya hakikat keadilan
3. Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu yang ada di Indonesia artinya tidak akan ada aliansi terhadap bangsa Indonesia tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan juga jati diri yang ada dalam bangsa Indonesia.
NPM : 2211011016
MATKUL : MKU PANCASILA
KELAS : A (MANAJEMEN)
MENGANALISIS ARTIKEL 14.A
JUDUL: PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK
VOLUME 3 NOMOR 1 (2021)
ANALISIS ARTIKEL PANCASILA 14A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Memasuki zaman yang semakin modern di dalam kehidupan kini kita mengacu pada dunia digital yang semakin maju, begitu pula dengan IPTEK. Perkembangan IPTEK membuat perubahan yang begitu besar bagi kehidupan setiap orang termasuk rakyat Indonesia. Perkembangan IPTEK saat ini selain memberikan dampak yang positif di dalam kehidupan tidak dapat di pungkiri kalau perkembangan IPTEK juga memberikan dampak negative.
Oleh karena itu, di dalam mengembangkan atau menciptakan IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila atau nilai ideologi yang ada, baik dari aspek agama ataupun aspek budaya semua harus di perhatikan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Karena, Pancasila merupakan dasar negara dan pedoman kehidupan bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur.
Perkembangan IPTEK di Indonesia Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.
IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.
ANALISIS PANCASILA 14.B
Pada pertemuan mata kuliah pancasila kali ini saya menganalisi jurnal yang berjudul "Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu".
Pancasila yang merupakan dasar negara memiliki makna yang luas bagi masyarakat indonesia dan juga bersifat fleksibel yaitu tuntutannya mengikuti perkembangan zaman. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia.
karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.
NPM : 2211011075
Kelas : Manajemen A
14.A
Sains dan teknologi adalah sarana yang digunakan orang untuk membuat penemuan baru dan kemajuan dalam sains dan teknologi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat dan memberikan dampak positif dan negatif bagi dunia
Contoh dampak positif adalah:
1. Untuk mendukung kegiatan produksi
2. Memfasilitasi komunikasi dengan orang
3. Memfasilitasi pembelajaran
Contoh dampak negatif
1. Skimming, peretasan kartu kredit melalui internet
2. Kecanduan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Untuk menghindari pengaruh buruk ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat harus mampu mengimplementasikan visi hidup dan nilai-nilai Pancasila dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi:
Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup:
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Persatuan bangsa
nilai pancasila :
1. Ketuhanan, ilmu pengetahuan dan teknologi harus dirasionalisasi untuk memberikan efek positif
2. Kemanusiaan, keadilan dan kesopanan, kesetaraan dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapat berkembang dalam kesatuan
4. Seorang populis yang memikirkan solusi untuk memenuhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Pemahaman hukum, iptek harus adil, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, ras atau agama.
14.B
Perintah-perintah Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna mutlak bahwa di Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan-pertentangan mengenai ketuhanan atau agama, sikap dan perbuatan yang ditujukan kepada Tuhan atau agama. dan menegakkan agama.
umat manusia
kebenaran adalah pengetahuan
perwujudan dan pemenuhan keberadaan Pria Notonagora menjelaskan bahwa sila kedua Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan yang sepenuhnya memenuhi fitrah manusia.
Hal-hal penting yang terkait dengan kasus ini meliputi: Bhinneka - tunggal dan jamak - satu atau tunggal.
Persatuan:
Sifat mutlak Kesatuan bangsa, daerah dan negara Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan kontradiksinya, memenuhi sifat esensi yang mutlak tak terpisahkan. Segala perbedaan pendapat dan pertentangan adalah hal yang wajar yang tentunya dapat disalurkan untuk menjaga dan mengembangkan persatuan bangsa.
kewarganegaraan
Sila ke-4 terdiri dari dua cita-cita filosofis, yaitu:
1. Demokrasi, yang meliputi cita-cita bahwa negara adalah alat pemenuhan kebutuhan seluruh rakyat, dan cita-cita demokrasi sosial-ekonomi.
2. Permusyawaratan atau demokrasi politik yang diwujudkan dalam prinsip-prinsip politik negara adalah negara rakyat yang berdaulat.
keadilan
Kebenaran adalah pemenuhan hakekat keadilan (righteousness). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Esensi keadilan menurut pemahaman ilmiah, yaitu terwujudnya semua hak untuk hidup berdampingan sebagai hakikat hubungan satu sama lain, mengarah pada terwujudnya semua hak dalam hubungan. Jadi, dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah kebenaran
Sebuah teori kebenaran
Sebagai bagian dari diskusi
Filsafat, sistem filsafat Pancasila, harus memenuhi tiga teori kebenaran, yaitu teori koherensi, teori korespondensi dan pragmatik. Sistem filsafat Pancasila menjadi keras terhadap sistem filsafat lainnya.
1. Teori Koherensi
Koneksi logis sebagai pengakuan
atau cerminan dari teori koherensi dapat dilihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagora bersifat hierarkis dan piramidal . Artinya, lima sila dalam Pancasila menunjukkan satu rangkaian
ini multi-level jadi Anda tidak bisa
urutan terbalik.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini ada satu Suatu pernyataan dikatakan benar jika informasi material yang terkandung dalam pernyataan tersebut relevan
dengan objek yang menjadi subjek kalimat.
3. Teori Pragmatis
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filosofis Pancasila bekerja dalam praktek. Pancasila merupakan bagian integral dari peraturan-peraturannya, yang harus menjadi sumber nilai, ekspresi pemikiran dan prinsip moral bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknologi. Oleh karena itu, ketentuan Pancasila mengacu pada sistem etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Melakukan sains, menciptakan, antara rasional dan irasional, nalar, emosi, dan keseimbangan Akan Tuntutan.
Kemanusiaan yang adil dan beradab. memberikan landasan moral bagi umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara beradab. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian dari proses kebudayaan manusia yang beradab dan bermoral.
Persatuan Indonesia.
Menyadarkan bangsa Indonesia bahwa nasionalisme adalah masyarakat internasional.
Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara demokratis.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia.
NPM : 2211011103
TANGGAPAN ARTIKEL
ARTIKEL 14.a
Indonesia kini telah memasuki zaman modern dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Saat ini semua negara di belahan dunia terasa seperti dalam radius yang sangat dekat, hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi sehingga memudahkan semua orang di belahan dunia untuk bisa berkomunikasi walau terhalang jarak yang jauh.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendisendi kehidupan bangsa. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat.
Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius.
•Perkembangan IPTEK di Indonesia
Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia. Pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia, serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya.Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan. Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.
•Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu
1. Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia.
2.Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial mediakita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah walau terpisah jarak yang jauh.
3.Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring.
Selanjutnya yaitu dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu
1. Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi. 2.Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi.
3.Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
ARTIKEL 14.b
Ringkas Sekarang
Summarized Text
RingkasanTampilkan PeluruJalur Terbaik
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
• tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
• aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
• suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
• kemanfaatan pada semua pihak, dan
• terpenuhinya hakekat keadilan adil.
3.Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia
NPM : 2211011098
Kelas : MKU Pancasila A
artikel 14 a
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.
IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.
Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan
manusia diantaranya yaitu :
• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial mediakita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah walau terpisah jarak yang jauh.
• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya.
dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi.
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.
-Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
-Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia. Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral.
-Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Dengan kemajuan IPTEK ini juga tak bisa kita pungkiri selain dampak positif juga terdapat dampak negatif, pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya. Selain itu pancasila juga sebagai pedoman untuk masyarakat selalu bijak dan dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi yang ada saat ini.
artikel 14 b
-Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
-Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, -suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
-Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011094
Kelas : S1 Manajemen
14a
Pancasila harus senantiasa ditanamkan
dalam diri tiap warga negara agar mereka
tetap memiliki pribadi yang baik sesuai
dengan kepribadian bangsanya. Selain itu
pancasila juga sebagai pedoman untuk
masyarakat selalu bijak dan dapat
membedakan hal yang baik dan yang
buruk dalam menggunakan dan menikmati
kemajuan teknologi yang ada saat ini.
Berikut adalah penjabaran sila-sila
pancasila dalam pedoman pengembangan
IPTEK:
1. Sila Ketuhanan yang Maha Esa
IPTEK tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan dan
diciptakan namun juga harus diperhatikan
dengan tujuan kebermanfaatan serta akibat
yang dapat merugikan masyarakat apakah
ada atau tidak.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, mengimplementasikan dasardasar moral dimana manusia dalam
mengembangkan dan menggunakan
IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab.
3. Sila Persatuan Indonesia,
mengimplementasikan rasa nasionalisme
bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK
diharapkan dapat menjadi alat pemersatu
bangsa, pemelihara persaudaraan dan
persahabatan antar daerah.
4. Sila Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan,
mengimplementasikan nilai demokratis
dimana dalam pengembangan IPTEK
ilmuwan harus menghormati kebebasan
orang lain, harus siap dikritik dan
menerima segala pendapat masyarakat
mengenai penemuannya.
5. Sila Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia,
mengimplementasikan keseimbangan
keadilan dalam kehidupan
Upayaupaya yang dapat
dilakukan untuk memperkuat
pengimplementasian nilai-nilai Pancasila
dapat dilakukan dengan cara
1. Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan
menambahkan mata pelajaran khusus
pancasila.
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang
pentingnya menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila
melalui media massa.
4. Menolak dengan tegas paham – paham
yang bertentangan dengan Pancasila.
5. Menjadikan Pancasila sebagai acuan
dalam bertindak dan memanfaatkan
teknologi.
6. Kritis dan bijak serta selalu dapat
memilah hal-hal atau informasi yang
didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
14b
Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah
satunya.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan
2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia
3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi
4) kemanfaatan
pada semua pihak
5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil). Untuk
pengembangan ilmu diIndonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
Npm : 2211011014
Kelas : Manajemen - A
Analisis Artikel 14.a
Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama yang menjadi rambu-rambu dalam proses pengembangannya. Dimana pengembangan IPTEK harus senantiasa didasarkan pada nilai-nilai tersebut dan IPTEK menempatkan nilai budaya dan agama tersebut sebagai mitra dalam berdiskusi sebagai faktor eksternal pengembangan IPTEK.
Dengan kemajuan IPTEK ini juga tak bisa kita pungkiri selain dampak positif juga terdapat dampak negatif, pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya. Selain itu pancasila juga sebagai pedoman untuk masyarakat selalu bijak dan dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi yang ada saat ini.
Pancasila sebagai dasar pengembangan IPTEK bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk. Berikut merupakan lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK adalah sebagai berikut :
• Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
• Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
• Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
• IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
• IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila :
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila
• Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
Analisis Artikel 14.b
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme. Bangsa Indonesia
memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.
Teori kebenaran Pancasila
1. Teori kohersi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM: 2211011050
Kelas: Manajemen A
Artikel A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
IPTEK memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama yang menjadi rambu-rambu dalam proses pengembangannya. Di mana pengembangan IPTEK harus didasarkan pada nilai-nilai tersebut dan IPTEK menempatkan nilai budaya dan agama sebagai mitra dalam berdiskusi sebagai faktor eksternal pengembangan IPTEK. Pancasila merupakan ideologi bangsa yang harus menjadi semangat dan pendukung setiap kegiatan dan kehidupan masyarakat Indonesia, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang merupakan akulturasi dari berbagai pemikiran baik mengenai agama, pendidikan, budaya, politik, sosial maupun ekonomi. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa senantiasa mengkoordinir segala aktivitas kehidupan, tak terkecuali aktivitas ilmiah dan pengembangan teknologi yang mewarnai kehidupan bangsa saat ini. Para ilmuwan harus senantiasa mengembangkan keilmuannya berdasar pada pancasila agar memiliki arah dan tujuan yang jelas tanpa merugikan masyarakat karena pancasila sendiri adalah nilai ideologis yang bersumber dari masyarakat indonesia sendiri
Artikel B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan IPTEK
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Perkembangan IPTEK (Artikel 14 a)
Indonesia kini telah memasuki era modern dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, yang membawa perubahan yang sangat signifikan dalam peradaban manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tidak hanya dapat membawa dampak positif dan berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat membawa berbagai hal negatif.
TINJAUAN PUSTAKA
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sarana yang dapat dikuasai seseorang dari dirinya sendiri dan dari penemuan-penemuan baru dalam ilmu pengetahuan atau teknologi dan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kegunaannya dalam kehidupan = (Sung, 2017). Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dikembangkan dengan tujuan untuk mempermudah kehidupan manusia di berbagai lingkungan hidup.
b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
• Untuk menunjang kegiatan produksi, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka lahirlah berbagai mesin-mesin kompleks yang dapat mendukung produksi barang atau jasa, tentunya dengan hasil yang lebih baik, lebih cepat dan lebih banyak hasilnya.
• Memfasilitasi komunikasi dengan orang lain, mis. B. melalui penggunaan ponsel dan berbagai media sosial. Kita semua dapat dengan mudah berkomunikasi dengan siapa pun, bahkan jika kita berada jauh.
• Memfasilitasi proses pembelajaran dimana guru dan siswa dapat menemukan lebih banyak informasi dan materi pembelajaran secara online, dan di masa pandemi seperti ini lebih mudah untuk menyelesaikan pembelajaran jarak jauh melalui virtualisasi.
c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa kita, dimana Pancasila ini lahir pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila ini memuat lima sila yang mewujudkan cita-cita negara Indonesia. Nilai-nilai utama Pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan demokrasi, serta keadilan. Kecuali bahwa itu adalah ideologi dasar.
Kedudukan Pancasila sebagai pedoman hidup suatu bangsa adalah sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
d.) Makna Tiap Sila Pancasila
Tentunya setiap warga negara Indonesia harus memahami pentingnya pancasila sebagai dasar negara.
Makna Pancasila dan lambangnya akan dijelaskan sebagai berikut :
• Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai keimanan yang dijadikan sebagai perintah pertama, menunjukkan bahwa Tuhan adalah petunjuk pertama bagi setiap orang yang hidup bersama orang tersebut, selalu bersikap sesuai dengan ajaran agamanya, harus mengambil sikap, mencari keluar, apa yang disyariatkan oleh agama dan hal-hal baik yang diajarkan oleh agama tersebut, serta menghindari perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.
• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Pentingnya Amanat Pancasila keduanya menyampaikan nilai-nilai adil dan manusiawi Urusan keperadaban dapat dicapai dengan mengakui persamaan hak, persamaan hak dan kewajiban dasar semua orang tanpa memandang asal suku, keturunan, agama, ideologi, jenis kelamin, status sosial, warna kulit, dll. dan bekerja sama tanpa diskriminasi. Dengan itu, Indonesia menjadi bangsa yang harmonis di tengah perbedaan.
• Sila ketiga: Persatuan Indonesia, makna sila ketiga Pancasila, yaitu meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan unsur-unsur yang berbeda latar belakang, namun tetap dapat bersatu untuk negara. Hal ini juga menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan atau masalah untuk mencapai masyarakat yang damai dan sejahtera.
• Sila keempat:Demokrasi yang dipandu oleh kebijaksanaan Kebijaksanaan yang mendalam Tujuan konseling/representasi, sila keempat Pancasila, adalah menjadikan konseling sebagai solusi atas perbedaan atau konflik yang muncul dalam kehidupan. Ajaran ini juga mengajarkan bahwa tidak semua masalah dan konflik dalam masyarakat harus diselesaikan dengan paksa atau sewenang-wenang.
• Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, arti dari sila kelima pancasila adalah keadilan sosial, dimana keadilan sosial dapat dicapai oleh setiap masyarakat tanpa memandang status atau status, dan negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Indonesia.
e.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari berarti mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap orang, setiap individu, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap bangsa Indonesia. Implementasi dalam perilaku sehari-hari lebih berkaitan dengan standar moral.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi sebenarnya memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang menjadi pedoman dalam proses pembangunan. Dimana perkembangan iptek harus selalu dilandasi oleh nilai-nilai tersebut, dan iptek menempatkan nilai-nilai budaya dan agama tersebut sebagai lawan bicara sebagai faktor eksternal perkembangan iptek.
b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
Sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Pancasila berupaya menjamin kesejahteraan masyarakat dan melindungi bangsa dari pengaruh buruk. Hasil budaya iptek masyarakat harus dilandasi oleh nilai-nilai luhur pancasila. Pancasila sebagai sumber pemikiran menunjukkan sistem etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini terlihat dan hadir dalam setiap tatanan Pancasila. Berikut penyempurnaan dari amanat Pancasila dalam Pedoman Pengembangan Iptek.
c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Dalam kehidupan saat ini, perkembangan, penggunaan dan pemanfaatan teknologi telah menjadi isu penting bahkan keharusan agar manusia tidak menjadi individu yang terbelakang.
d.) Upaya Pengimplementasian NilaiNilai Pancasila Kepada Masyarakat
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai luhur yang mencerminkan masyarakat Indonesia dan harus selalu dilestarikan.
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu (Artikel 14 b)
Pancasila ditemukan dari budaya bangsa Indonesia, oleh karena itu Pancasila memiliki tugas dan peran yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peran tersebut akan terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan zaman. Oleh karena itu Pancasila berbagai predikat seperti nama yang menggambarkan fungsi dan perannya.
Pengertian dan Ciri-ciri Ilmu
Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal pengetahuan, batasan, sifat, metode dan validitas pengetahuan.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok:
1. Empiris
2. Sistematis
3. Obyektif
4. Analitis
5. Verifikatif
Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren
2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan
3. Universalitas ilmu pengetahuan
4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif
5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan
6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh
7. Kritis
8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis
Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi
2. Teori korespondensi
3. Teori pragmatik
NPM : 2211011064
Kelas : S1 Manajemen A
Artikel 14.A
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sarana yang digunakan orang untuk membuat penemuan baru dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan membawa dampak positif dan negatif bagi dunia.
Contoh dampak positif adalah:
- Dukungan produksi
- Kemudahan komunikasi dengan orang
- Kemudahan belajar
Contoh dampak negatif
- Peretasan kartu kredit melalui internet
- Kecanduan dan kemalasan
Pornografi dan Penghindaran teknologi. masyarakat harus mampu mewujudkan visi hidup dan nilai-nilai Pancasila dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi:
Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup:
•Sebagai sumber solusi
•Sebagai pembangun kepribadian
•Persatuan bangsa
Nilai-Nilai Pancasila :
1. Ketuhanan, iptek harus dirasionalkan untuk mencapai efek positif
2. Kemanusiaan, keadilan dan kesusilaan, kesetaraan dan penghargaan terhadap keragaman
3. Persatuan, iptek dapat berkembang dalam kesatuan
.. Kerakyatan yang Memikirkan Solusi Bagi Perkembangan IPTEK
5. Pemahaman hukum, iptek harus adil, tanpa diskriminasi suku, ras, dan agama.
Artikel 14.B
Perintah untuk percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa mengandung arti mutlak bahwa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan sikap dan perbuatan terhadap tuhan atau agama, Tuhan atau agama. dan melindungi agama.
Kemanusiaan
kebenaran adalah pengetahuan
perwujudan dan pemenuhan eksistensi Men Notonagora menjelaskan bahwa sila kedua Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan yang sepenuhnya memenuhi fitrah manusia.
Hal-hal penting tentang hal ini adalah: Kesatuan dalam bentuk tunggal dan jamak satu atau satu-satunya.
Persatuan = Sifat mutlak persatuan rakyat, daerah dan negara Indonesia yang terkandung dalam Orde Ketiga dengan segala perbedaan dan kontradiksinya memenuhi hakekat mutlak yang tidak dapat dipisahkan. Segala perbedaan pendapat dan pertentangan adalah hal yang wajar yang dengan sendirinya dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan persatuan bangsa.
Kewarganegaraan
Aturan
terdiri dari dua cita filosofis, yaitu =
-Demokrasi, yang meliputi cita bahwa negara adalah instrumen untuk memenuhi kebutuhan semua orang, dan cita demokrasi sosial ekonomi.
- Demokrasi permusyawaratan atau politik yang tergabung dalam prinsip-prinsip politik suatu negara adalah negara-bangsa yang berdaulat.
keadilan = Kebenaran adalah pemenuhan hakikat keadilan (kebenaran). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakikat keadilan menurut pengertian ilmiah, yaitu terwujudnya semua hak hidup berdampingan sebagai hakikat hubungan timbal balik, bermuara pada terwujudnya semua hak dalam hubungan antarmanusia. Dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah kebenaran
Teori Kebenaran. Sistem filsafat Pancasila menjadi keras dengan sistem filsafat lainnya.
• Teori koherensi atau hubungan logis sebagai pengakuan
atau cerminan dari teori koherensi dapat dilihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagora bersifat hirarkis dan piramidal. Dengan kata lain, kelima sila dalam Pancasila menunjukkan bahwa urutan
bertingkat, sehingga
tidak dapat dilakukan dengan urutan terbalik.
Menurut teori korespondensi, atau teori korespondensinya, suatu pernyataan dikatakan benar jika informasi yang relevan yang terkandung dalam pernyataan itu terkait dengan objek yang menjadi subjek kalimat.
•Teori pragmatis yaitu Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filosofis Pancasila bekerja dalam praktek. Pancasila merupakan bagian integral dari ketentuan-ketentuannya, yang harus menjadi sumber nilai, ungkapan pemikiran dan prinsip moral bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknik. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila mengacu pada sistem etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
- Perintah untuk beriman kepada tuhan yang maha esa yaitu tentang melakukan ilmu pengetahuan, penciptaan antara rasional dan irasional, penalaran, emosi dan keseimbangan. persyaratan
- Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu terciptanya landasan moral bagi umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara beradab Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian dari proses kebudayaan manusia yang beradab dan bermoral.
- Persatuan Indonesia yaitu kesadaran bangsa Indonesia bahwa nasionalisme adalah masyarakat internasional.
- Rakyat mengarahkan kebijaksanaan
di ruang diskusi/ruang perwakilan
, yaitu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara demokratis.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia.
NPM: 2211011069
Kelas: Manajemen A
14. A
Perkembangan IPTEK saat ini adalah sangat pesat, terutama dengan maraknya digitalisasi terhadp industri-industri dalam suatu negara yang semakin mendorng kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan IPTEK sendiri didorong dengan adanya globalisasi dan kemudahan manusia untuk berinteraksi satu sama lain.
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan IPTEK agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain :
1. Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
4. Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
5. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
6. Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
14. B
Sistem filsafat Pancasila harus memenuhi teori kebenaran, yakni:
1. Teori kohersi, hubungan logis sebagai pengakuan terlihat pada susunan Pancasila yang bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal.
2. Teori korespondensi, materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungandengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatis menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsaasyarakat internasional.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011085
Prodi : Manajemen (A)
Jurnal 14.A
PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK
Di Indonesia, Perkembangan IPTEK harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila agar sesuai dengan pemikiran masyarakat Indonesia yang sudah menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam pelaksanaan implementasi nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari berkaitan dengan norma-norma moral yang jika benar benar dilakukan akan menciptakan warga negara yang berkepribadian Pancasila.
Alasan pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK, diantaranya :
1. IPTEK memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan agama sebagai faktor eksternal dalam proses pengembangannya
2. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan akulturasi dari berbagai pemikiran yang berkaitan dengan agama, pendidikan, budaya, politik, sosial serta
ekonomi
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa senantiasa mengkoordinir segala aktivitas kehidupan, termasuk aktivitas ilmiah dan pengembangan IPTEK
4. Dalam mengembangkan IPTEK ilmuwan harus berdasar Pancasila agar memiliki arah dan tujuan yang jelas
Selain itu, kemajuan IPTEK selain memiliki dampak positif IPTEK juga memiliki dampak negatif, dimana dengan adanya teknologi seperti sekarang ini saja, sudah terlihat adanya pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi yang membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya asing. Oleh karena itu, terlihat jelas bahwa sepenting itu peran Pancasila dalam perkembangan IPTEK. Karena jika IPTEK dibiarkan berkembang begitu saja, dapat berakibat kehilangan arah dan orientasi yang tidak jelas yang kemudian sewaktu-waktu dapat saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Jurnal 14. B
TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
3 Teori Kebenaran Pancasila :
1. Teori Koherensi
Mengatakan bahwa “pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar,” . Menurut Notonegoro, Pancasila itu bersifat hierarki yang tidak dapat ditukar/dibalik posisinya karena menunjukkan satu rangkaian yang bertingkat. Kemudian Pancasila juga bersifat mutlak, yang artinya jika dihilangkan satu bagian akan hilang pula hal lainnya.
Selain itu, hubungan konsistensi tersebut tercermin dalam Pancasila sebagai aksioma yang kemudian diturunkan ke-empat pokok pikiran lainnya sebagai teorema, dan selanjutnya diturunkan dalam pasal UUD 1945. Dari penjabaran tersebut, terbukti bahwa pasal-pasal UUD 1945 konsisten dengan empat pokok pikiran dan empat pokok pikiran konsisten dengan Pancasila. Menunjukkan adanya penerapan teori Koherensi dalam Pancasila.
2. Teori Korespondensi
Mengatakan bahwa “pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut,” . Menurut Notonagoro, terdapat hubungan yang mutlak antara Pancasila dengan bangsa Indonesia, yakni hubungan sebab-akibat yang dimana dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, masyarakat Indonesia harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan hakikat yang terdapat dalam Pancasila. Oleh sebab itu, Pancasila jelas menerapkan Teori Korespondensi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
3. Teori Pragmatik
Menyatakan bahwa “nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak,” . Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia, manakala Indonesia memiliki beragam perbedaan namun tetap dapat bersatu. Yang menandakan bahwa Pancasila berperan fungsional. Jika dilihat dari segi historis, Pancasila juga memiliki fungsi praktis. Hal ini karena Pancasila merupakan jawaban atas pertanyaan esensial dalam sidang BPUPK dan PPKI yang mempertanyakan dasar negara pasca merdeka.
Menurut Pancasila, ketiga teori tersebut tidak dipertentangkan namun saling melengkapi yang mengikuti asas hirarkhis-piramidal dan saling mengkualifikasi dalam Pancasila, dengan urutan: koherensi, korespondensi dan pragmatik.
NPM : 2211011084
Kelas : Manajemen A
14 A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Memasuki zaman yang semakin modern Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa.
14 B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
NPM: 2211011063
Kelas: A S1 Manajemen
Analisis saya terhadap artikel A “Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK” dan artikel B “Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu” adalah perkembangan IPTEK di Indonesia, seperti satelit palapa yang memudahkan kita dalam mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik. Namun, perlu diingat bahwa IPTEK seperti dua belah mata pisau satu sisi tumpul dan sisi lain tajam artinya memliki dampak postif dan dampak negatif. Dampak positif dari IPTEK, yaitu menunjang kegiatan produksi (menggunakan alat-alat canggih dalam produksi barang), memudahkan komunikasi dengan orang lain (dulu kita menggunakan surat untuk menulis dan membalas pesan yang risiko hilangnya lebih besar sekarang tinggal menggunakan surel atau aplikasi via chat saja sudah bisa menghubungi orang jaraknya jauh dari tempat kita tinggal dan bisa melakukan pesan suara atau video), dan memudahkan proses pembelajaran (seperti yang terjadi hari ini pengerjaan tugas pendidikan pancasila dilakukan secara daring melalui vclass). Kemudian dampak negatif dari IPTEK, yaitu pembobolan kartu kredit, menjadi kertergantungan dan malas, serta mengandung unsur kejahatan (cyber crime dan cyber bulliying). Dalam mengahadapi permasalahn tersebut dapat menggunakan kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yakni pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah, sebagai pembangunan karakter, dan sebagai pemersatu bangsa. Terlepas dari hal tersebut ternayata muncul tiga alasan pancasila patut dikaji secara ilmiah. Alasan pertama, pada tanggal 28 Januari 1961 Presiden Soekarno mengkehendaki penarikan ke atas dan ke bawah. Kedua, Presiden Soekarno menegaskan sosialisme Indonesia dan ajaran pancasila bersifat ilmiah dan religious. Ketiga, ketetapan MPRS yang menentukan tentang pembangunan mental berdasarkan pancasila yang mengkehandaki pola pikir secara abstrak, ilmiah, dan filsafati terhadap pancasila.
Npm: 2211011008
Kelas: S1 Manajemen A
Analisis jurnal 14 A
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan iptek sangatlah penting, Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif dalam pengembangan dan pemanfaatan iptek. Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengimbangi kepribadian bangsa Indonesia yang luhur dan luhur. Selain itu, pengembangan iptek harus selalu berakar pada budaya bangsa, dan iptek harus selalu menghargai setiap kritik masyarakat dan terbuka terhadap apa yang wajar untuk menjadi lebih baik.
Sebagai bangsa Indonesia, kita semua harus selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan teknologi secara bijak dan berusaha untuk tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jadilah masyarakat cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang bermanfaat bagi Anda, orang lain, lingkungan, dan juga masyarakat Indonesia.
Analisis jurnal 14 B
Berdasarkan uraian di atas, dapat diartikan sebagai berikut:
1. Teori kebenaran pancasila mensyaratkan bahwa kebenaran ilmiah secara simultan memenuhi kebenaran koherensi, kesepadanan dan pragmatis. Ketiga hal tersebut saling melengkapi sekaligus dalam karya ilmiah. Artinya salah satunya tidak ditonjolkan atau diprioritaskan.
2. Pemahaman filosofis kebenaran dalam konteks pancasila dapat digeneralisasikan bahwa kebenaran dalam konteks pancasila adalah tidak adanya pertentangan dengan Tuhan, realisasi atau perwujudan dan perwujudan hakikat manusia, sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi, kemaslahatan semua pihak. dan pemenuhan hakekat keadilan. Pameran industri). Dalam perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia, nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan landasan
3. Berorientasi ilmiah pada Pancasila dalam pencarian kebenaran dan pemahaman bahwa Pancasila merupakan dasar pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan visi ilmu pengetahuan di Indonesia, pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia tidak mendiami bangsa Indonesia tetapi sepenuhnya serasi dan selaras dengan budaya dan identitas diri bangsa Indonesia.
NPM :2211011077
Kelas :S1 Manajamen B
Artikel 14 A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila. Pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia.
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri
b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan
manusia diantaranya yaitu :
• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain
• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi
c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila merupakan dasar negara dan Ideologi bangsa kita, dimana Pancasila ini lahir pada 1 Juni 1945. Pancasila ini memuat lima sila yang berisikan cita-cita negara Indonesia. Adapun pokok-pokok nilai dalam Pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, dan Kerakyatan, serta Keadilan. Selain menjadi ideologi dasar.
d.) Makna Tiap Sila Pancasila
Makna Pancasila sebagai dasar negara tentunya wajib dipahami oleh setiap warga negara Indonesia.
• Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa, nilai Ketuhanan iyang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan
• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,makna dari Pancasila sila kedua ini yaitu mengajarkan mengenai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab hal ini dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia
• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia,makna dari Pancasila sila ketiga ini yaitu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.
• Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, makna dari Pancasila sila keempat ini adalah menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
• Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, makna dari Pancasila sila kelima ini yaitu suatu keadilan sosial yang mana keadilan social ini berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
Artikel 14 B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.
Pengertian dan Ciri-ciri Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Istilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistemologi adalah Filsafat pengetahuan,gnosiologi, Kritika teori
pengetahuan, logika pengetahuan, kriteriologi.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran
Pembahasan tentang apa itu kebanaran dalam konteks Pancasila, secara tegas tidak banyak terungkap dalam literatur-literatur tekstual. Hakekat bhinneka-tunggal menunjukkan bahwa pada manusia terdapat gejala-gejala alam atau proses-proses fisis, gejala-gejala vegetatif, dan gejala-gejala animal. Selain itu, berbeda dengan tumbuh-tumbuhan dan hewan, manusia memiliki kemampuan berpikir, berasa, dan berkehendak.
*Teori Kebenaran Pancasila
Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Menurut Notonagoro (1975: 19), Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh. Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
NPM: 2211011087
14. A
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif.
Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indonesia misalnya ada satelit Palapa menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.
Dampak Positif dan Negatif Perkembangan IPTEK
Memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu : Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia. Dampak negatifnya yaitu membuat masyarakat hidup komsumtif dan bermalas-malasan dengan adanya kemajuan teknologi tersebut.
14. B
Perintah Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna mutlak bahwa di Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak ada tempat bagi ketuhanan atau agama, sikap dan tindakan terhadap Tuhan atau agama. dan mempertahankan agama.
umat manusia
kebenaran adalah pengetahuan
Penggabungan dan Realisasi Eksistensi Pria Notonagora menjelaskan bahwa sila kedua Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan yang sepenuhnya memenuhi fitrah manusia.
Pertanyaan penting terkait kasus ini misalnya
Bhinneka - tunggal dan jamak - satu atau tunggal.
Satuan:
Kemutlakan kesatuan bangsa, wilayah dan negara Indonesia yang terkandung dalam Orde Ketiga, dengan segala perbedaan dan kontradiksinya, memenuhi sifat mutlak yang tidak dapat dipisahkan. Semua ketidaksepakatan dan kontradiksi adalah masalah yang cukup jelas, yang tentu saja dapat disalurkan untuk menjaga dan mengembangkan lebih lanjut persatuan nasional.
kewarganegaraan
Perintah keempat terdiri dari dua cita-cita filosofis, yaitu:
1. Demokrasi, yang menganut cita-cita bahwa negara adalah alat untuk memenuhi kebutuhan seluruh rakyat dan cita-cita demokrasi sosial-ekonomi.
2. Demokrasi permusyawaratan atau politik yang diwujudkan dalam prinsip-prinsip politik negara adalah negara-bangsa yang berdaulat. keadilan
Kebenaran adalah pemenuhan hakekat keadilan (righteousness). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakikat keadilan menurut pengertian ilmiah, yaitu terwujudnya semua hak hidup berdampingan sebagai hakekat hubungan timbal balik, mengarah pada terwujudnya semua hak dalam hubungan antarmanusia. Jadi dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah kebenaran
Sebuah teori kebenaran
Sebagai bagian dari percakapan
Filsafat, sistem filsafat Pancasila, harus memenuhi tiga teori kebenaran, yaitu teori koherensi, teori korespondensi dan pragmatik. Sistem filsafat Pancasila menjadi keras terhadap sistem filsafat lainnya. 1. Teori Koherensi
Tautan logis seperti tanda terima
atau cerminan dari teori koherensi dapat dilihat pada komposisi Pancasila yang menurut Notonagora bersifat hierarkis dan piramidal. Artinya, sila kelima pancasila menunjukkan rangkaian
ini multi-level, jadi Anda tidak bisa
urutan terbalik.
2. Teori korespondensi
Menurut teori kesetaraan ini, suatu pernyataan dikatakan benar jika informasi yang relevan yang terkandung dalam pernyataan itu signifikan.
dengan objek yang menjadi subjek kalimat. 3. Teori Pragmatis
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filosofis Pancasila bekerja dalam praktek. Pancasila merupakan bagian integral dari ketentuan-ketentuannya, yang harus menjadi sumber nilai, ungkapan pemikiran dan prinsip moral bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknologi. Oleh karena itu, peraturan Pancasila mengacu pada sistem etika perkembangan iptek, yaitu:
perintah dari satu-satunya Tuhan.
Melakukan ilmu pengetahuan, mencipta, secara rasional dan irasional, membutuhkan akal, akal dan keseimbangan.
Kemanusiaan yang adil dan beradab. memberikan landasan moral bagi umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara beradab. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian dari proses kebudayaan manusia yang beradab dan bermoral. Persatuan Indonesia.
Menyadarkan bangsa Indonesia bahwa nasionalisme adalah masyarakat internasional.
warga negara yang bertanggung jawab
kebijaksanaan batin
Saran/Representasi.
Demokrasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia.
NPM : 2211011108
MKU Pancasila A
14.a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat
memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri
juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif, dampak negatif yang diberikan seperti kecanduan bermain gadget sehingga malas belajar dan pemalsuan berita-berita publik. Oleh karena itu pengimplementasian nilai-nila Pancasila dalam pengembangan IPTEK Sangat penting di mana Pancasila menjadi penanda normatif Pengembangan dan Penggunaan Informasi Pengetahuan dan teknologi untuk mengikuti sesuai dengan kepribadian orang Indonesia. Untuk menghindari pengaruh buruk iptek, masyarakat harus mampu mewujudkan visi hidup dan nilai-nilai Pancasila melalui pengembangan iptek.Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa
mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus
yanhikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.
14.b Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Menurut Notonagoro, menjadi penting sebab tidak setiap persolan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila dalam Pancasila, termasuk mengenai kebenaran, yakni:
1.Ketuhanan
2.Kemanusiaan
3.Persatuan
4.Kerakyatan
5.Keadilan
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
2.Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya
oleh siapapun juga.
1.Teori kohersi
Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
Dapat disimpulkan bahwa, Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil). Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
NPM:2211011048
KELAS: MANAJEMEN A
14 A. Penerapan
Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangat penting dimana Pancasila dapat menjadi pedoman normatif bagi pertumbuhan dan juga kegunaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar sama dengan kepribadian masyarakat Indonesia. Kemajuan IPTEK juga wajib sesuai dengan budaya bangsa, serta IPTEK harus selalu hormat dan terbuka dengan segala pendapat baik yang didapatkan dari masyarakat yang pasti merujuk kearah yang baik Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
14 B.Menurut kesimpulan saya bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5)terpenuhinya hakekat keadilan (adil).Untuk
pengembangan ilmu di Indonesia nilaikebenaran Pancasila harusdijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara Ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasilasebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan diIndonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
Nama : M. Alfian Jamal
Npm 2211011084
Kelas : Manajemen
A
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang
biasa dikenal dengan singkatan IPTEK
adalah suatu sumber yang mana seseorang
bisa mengelola dan juga menggunakannya
dalam kehidupannya baik dari penemuan
baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan
juga perkembangan dari ilmu dan
teknologi itu sendiri (Sung,2017).b.) Dampak Positif dan Negatif
Perkembangan Iptek
Perkembangan IPTEK dapat memberikan
dampat positif bagi kehidupan
manusia diantaranya yaitu :
• Menunjang kegiatan produksi, dengan
adanya kemajuan IPTEK terciptalah
berbagai mesin-mesin canggih yang dapat
digunakan untuk menunjang dihasilkannya
suatu barang atau jasa tentunya dengan
hasil yang lebih baik, waktu yang lebih
cepat, dan hasil yang lebih banyak• Memudahkan komunikasi dengan orang
lain, contohnya yaitu dengan adanya
handphone dan berbagai sosial mediakita
semua bisa berkomunikasi dengan siapa
saja dengan mudah walau terpisah jarak
yang jauh.
• Memudahkan proses pembelajaran,
dimana guru dan siswa dapat mencari
lebih banyak informasi dan materi
pembelajaran di internet serta pada
pandemi seperti ini memudahkan untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh
dengan tatap maya. c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
Pancasila merupakan dasar negara dan
Ideologi bangsa kita, dimana Pancasila ini
lahir pada 1 Juni 1945. Pancasila ini
memuat lima sila yang berisikan cita-cita
negara Indonesia. Adapun pokok-pokok
nilai dalam Pancasila yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, dan Kerakyatan,
serta Keadilan. Selain menjadi ideologi
dasar. Pancasila juga menjadi pandangan
hidup bangsa Indonesia dimana nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila
B
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah
satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil). Untuk
pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
Npm : 2211011035
Kelas : S1 Manajemen A
Artikel 14.a
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK
sangatlah penting dimana Pancasila dapat
menjadi rambu-rambu normatif bagi
pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap
sesuai dengan kepribadian masyarakat
Indonesia yang luhur dan mulia.
Pengembangan IPTEK juga harus
senantiasa berakar pada budaya bangsa,
serta IPTEK harus senantiasa
menghormati dan terbuka dengan segala
kritik yang ada dari masyarakat yang
tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita
semua harus selalu mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, bijak menggunakan teknologi
dan berusaha tidak terpengaruh oleh
dampak negatif dari perkembangan
IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas
yang dapat memanfaatkan teknologi untuk
hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan juga
bangsa Indonesia.
Artikel 14.b
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme. Bangsa Indonesia
memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.
Teori kebenaran Pancasila
1. Teori kohersi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm:2211011074
14.a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia
Contoh dampak positif nya adalah :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
3. Memudahkan proses pembelajaran
Contoh dampak negatif
1. Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
2. Ketergantungan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
14.b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Perkembangan Ilmu
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011015
Analisi jurnal 14. A
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau disingkat dengan iptek adalah sumber yang digunakan manusia untuk suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia
Contoh dampak positif nya adalah :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
3. Memudahkan proses pembelajaran
Contoh dampak negatif
1. Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
2. Ketergantungan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Agar terhindar dari dampak buruk yang di sebabkan oleh iptek, manusia harus lah dapat mengimplementasikan pandangan hidup dan nilai nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan iptek :
Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup :
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Pemersatu bangsa
Nilai nilai pancasila :
1. Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
2. Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
4. Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
5. Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
Analisis Jurnal 14. B
Pada pertemuan mata kuliah pancasila kali ini saya menganalisi jurnal yang berjudul "Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu".
Pancasila yang merupakan dasar negara memiliki makna yang luas bagi masyarakat indonesia dan juga bersifat fleksibel yaitu tuntutannya mengikuti perkembangan zaman. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia.
karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.
NPM : 2211011081
Prodi : S1 Manajemen
Artikel 14a
Pengimplementasian nilai pancasila dalam perkembangan iptek sangat penting. Hal ini dikarenakan pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif dalam mengembangkan dan juga memanfaatkan pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat di Indonesia. Dalam perkembangan iptek juga harus senantiasa berpatok pada budaya bangsa dan menghormati segala kritik yang ada agar menuju ke arah yang lebih baik.
Artikel 14b
Pancasila menghendaki bahwa kebenaran ilmiah sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut saling melengkapi dan tidak mementingkan salah satunya. Pemahaman filosofis tentang kebenaran pancasila dapat dihubungkan dalam konteks pancasila, kebenaran adalah tiadanya pertentangan Tuhan, aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, suatu hal yang satu tidak dapat dibagi-bagi, kemanfaatan pada semua pihak, dan terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Menuju pancasila mencari kebenaran secara ilmiah dan konsep bahwa pancasila adalah dasar perkembangan visi ilmu di Indonesia, dengan visi ilmu tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada aliensi terhadap bangsa Indonesia, dan akan sepenuhnya cocok dan sesuai dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011097
Manajemen (A)
Artikel 14 A
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur sebagai perisai pelindung bangsa,salah satunya harus berperan dalam kemajuan IPTEK dan IPTEK juga harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Jika IPTEK dibiarkan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maka IPTEK akan tanpa arah dan orientasi nya bisa membawa kehancuran bagi masyarakat Indonesia.
IPTEK adalah suatu sumber yang bisa dikelola dan digunakan dalam kehidupan seseorang baik berupa penemuan baru maupun perkembangan dari IPTEK itu sendiri.
Beberapa dampak positif IPTEK yaitu :
1.Menunjang kegiatan produksi
2.Memudahkan komunikasi dengan orang
lain
3.Memudahkan proses belajar
Beberapa dampak negatif perkembangan IPTEK yaitu :
1.Carding
2.Membuat ketergantungan dan rasa malas.
3.Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.
Beberapa kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu :
1.Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah.
2.Pancasila sebagai pembangun karakter.
3.Pemersatu Bangsa
Berikut makna dari sila-sila Pancasila :
1.Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna Tuhan sebagai pedoman utama dalam kehidupan manusia dan harus beperilaku sesuai dengan ajaran agama.
2.Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung makna mengakui
persamaan derajad, persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan,
agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya serta gotong royong.
3.Sila ketiga : Persatuan Indonesia mengandung makna meskipun masyarakat Indonesia memiliki suku, agama, dan unsur
latar belakang yang berbeda namun tetap
bisa bersatu untuk negara.
4.Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan mengandung makna bahwa kita harus bermusyawarah ketika ada konflik,dan tidak melakukan kekerasan.
5.Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna seluruh masyarakat harus dan berhak dalam mendapatkan keadilan sosial tanpa memandang status apapun.
Kepribadian Pancasila adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari hingga tertanam sendiri nilai-nilai tersebut di dalam hati sanubari kita.
Artikel 14 B
Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945,Pancasila merupakan dasar negara yg harus dilaksanakan dgn konsisten dlm kehidupan bernegara.
Tujuan nasional sesuai dgn pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa.Penyelenggaraan negara dilaksanakan
melalui pembangunan nasional dalam segala
aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggara
negara dan masyarakat Indonesia.
Pembangunan nasional merupakan
usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara
berkelanjutan, berlandaskan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta
memperhatikan tantangan perkembangan
global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada
kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang
universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral
dan etikanya.
Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan
agama dari bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara,
demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.Oleh karena itu, perumusan Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu bagi
aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan
sesuatu yang bersifat niscaya.
NPM : 2211011090
Kelas : Manajemen A
Artikrel 14.A
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.
Pengimplementasian nilai-nilaiPancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia.
Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia.
Sebagai masyarakat Indonesia juga harus bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.
Artikel 14.B
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011057
Kelas : A Manajemen
Rangkuman Artikel 14A
Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
Rangkuman Artikel 14 B
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011013
14 A
Iptek adalah sumber yang digunakan manusia untuk suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia
Dampak positif Iptek adalah :
1. Memudahkan proses pembelajaran
2. Menunjang kegiatan produksi
3. Memudahkan komunikasi dengan orang
Dampak negatif Iptek adalah :
1. Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
2. Ketergantungan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Agar terhindar dari dampak buruk yang di sebabkan oleh iptek, manusia harus lah dapat mengimplementasikan pandangan hidup dan nilai nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan iptek :
Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup :
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Pemersatu bangsa
Nilai nilai pancasila :
1. Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
2. Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
4. Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
5. Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
14B
TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Didalam metode ini dilakukan klasifikasi, pengolahan data dan penyimpulan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011112
Kelas : S1 manajemen A
14a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu, IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi- sendi kehidupan bangsa.
Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya, yaitu
- Menunjang kegiatan produksi, Memudahkan komunikasi dengan orang lain, Memudahkan proses pembelajaran.
Dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, diantaranya, yaitu
- Carding (pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode
Kartu), membuat ketergantungan dan rasa malas, mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi.
14b. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Itulah sebabnya, Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan nama yang menggambarkan fungsi dan peranannya. Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggara negara, bersama-sama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.
Teori kebenaran Pancasila menghendaki bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011107
S1-Manajemen
● Artikel 14.a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya
dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.
• Dampak Positif
- Menunjang kegiatan produksi
- Memudahkan komunikasi dengan orang lain
- Memudahkan proses pembelajaran
• Dampak Negatif
- Carding, yaitu pembobolan kartu kredit
melalui internet untuk mendapatkan kode kartu
- Membuat ketergantungan dan rasa malas
- Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi
>> Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia. Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral. Jika aktualisasi dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari benar-benar
dilakukan maka akan tercapailah warga negara yang Pancasila yaitu Pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan yang demikian itu disebut dengan kepribadian Pancasila.
● Artikel 14.b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan
pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila
menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat
yang lain.
1. Teori Koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan
dianggap benar jika pernyataan bersifat
konsisten dengan pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
2. Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
3. Teori Pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
2211011113
Analisis artikel 14a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan IPTEK agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain :
1. Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
4. Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
5. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
6. Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
Analisis artikel 14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Dari artikel 14b ini kita mengetahui bahwa Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
2211011079
Analisis jurnal 14 A
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Oleh karena itu, di dalam mengembangkan atau menciptakan IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila atau nilai ideologi yang ada, baik dari aspek agama ataupun aspek budaya agar tidak merusak nilai-nilai luhur bangsa dan tidak merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
Artikel 14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Perkembangan Ilmu
Sistem filsafat Pancasila harus memenuhi teori kebenaran, yakni:
Teori kohersi, hubungan logis sebagai pengakuan terlihat pada susunan Pancasila yang bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal.
Teori korespondensi, materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungandengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Teori pragmatis menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek:
-Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
-Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
-Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsaasyarakat internasional.
-Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
-Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
nmp:2211011036
kelas A
izin untuk menanggapi,
14.A
Ilmu pengetahuan dan juga ilmu teknologi (iptek) adalah suatu sumber yang digunakan manusia sebagai suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
dampak positif dan negatif terhadap dunia IPTEK
Contoh dampak positif nya adalah :
-Menunjang kegiatan produksi
- Memudahkan komunikasi dengan orang
- Memudahkan proses pembelajaran
Contoh dampak negatif
- Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
- Ketergantungan dan kemalasan
- Mengandung unsur pornografi
supaya terhindar dari dampak negatif yang di peroleh dari iptek, manusia harus lebih mengimplementasikan pandangan hidup dan juga nilai-nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan iptek :
pancasila sebagai pandangan hidup :
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Pemersatu bangsa
Nilai nilai pancasila :
1. Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
2. Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
4. Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
5. Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
14. B
Menurut pandangan Notonagoro, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung suatu arti yang mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia ini tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ke-Tuhanan ataupun keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.
Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau
perwujudan dan terpenuhinya hakekat
manusia. Notonagoro menyatakan, sila kedua dari Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan, yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia. (Notonagoro, 1995: 93) Hakekat yang dimaksud dalam hal ini meliputi: bhinneka-tunggal dan majemuk-tunggal atau monopluralis.
Persatuan
Notonagoro menyatakan, sifat mutlak
kesatuan bangsa, wilayah dan Negara
Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Segala perbedaan dan pertentangan adalah hal yang biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan kesatuan kebangsaan. (Notonagoro, 1995: 120)
Kerakyatan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita kefilsafatan, yaitu: 1. Kerakyatan yang mengandung cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi. 2. Musyawarah atau demokrasi politik yang dijelmakan dalam asas politik negara, ialah Negara Berkedaulatan Rakyat.
Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib. Sehingga, kebenaran dalam konteks Pancasila merupakan kebenaran
Teori kebenaran
Dalam lingkup perbincangan
kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1.Teori kohersi
Hubungan logis sebagai pengakuan
atau cerminan teori koherensi terlihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagoro bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal (Suhadi, 1980: 14). Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian
yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan
kehendak.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsaasyarakat internasional.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
NPM : 2211011038
Kelas : A Manajemen
Artikel 14.a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
Menurut saya dalam perkembangan iptek nilai nilai pancasila itu penting agar dalam mengembangkan ilmu dan teknologi masyarakat tidak melakukan hal hal yang bisa merusak norma norma kehidupan, agar terciptanya dampak dampak yang baik seperti terciptanya mesin - mesin yg canggih, memudahkan komunikasi dengan orang lain, bisa juga memudahkan kita dalam proses pembelajaran
Kita bisa Implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
setiap pribadi, perseorangan, setiap warga
negara, setiap individu, setiap penduduk,
setiap orang Indonesia.
14.b Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Yang dapat saya simpulkan untuk menguji teori kebenaran diatas dengan lima sila kita yaitu
Ketuhanan
ke-Tuhanan Yang
Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa
dalam Negara Republik Indonesia tidak ada
tempat bagi pertentangan dalam hal keTuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan
perbuatan anti-Ketuhanan atau anti
keagamaan dan bagi paksaan agama.
Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau
perwujudan dan terpenuhinya hakekat
manusia
Persatuan
dengan segala perbedaan dan pertentangan di
dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada
satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Segala
perbedaan dan pertentangan adalah hal yang
biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk
memelihara dan mengembangkan kesatuan
kebangsaan.
Kerakyatan
Bahwa kita harus menyelasaikan masalah dengan bermusyawarah
Keadilan
Terpenuhnya sistem keadilan yang ada di indonesia tanpa pandang bulu kita harus menyamakan bahwa derajat manusia itu sama tidak ada yg berbeda
2211011086
MKU PANCASILA
ANALISIS ARTIKEL
14.a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
IPTEK bertujuan untuk memudahkan aktivitas manusia, namun dibalik hal itu IPTEK memiliki dampak positif dan dampak negatif.
•Dampak positif
-Untuk mendukung kegiatan produksi
-Memfasilitasi komunikasi dengan orang
-Memfasilitasi pembelajaran
•Dampak negatif
- Carding, peretasan kartu kredit melalui internet
-Kecanduan dan kemalasan
-Mengandung unsur pornografi
•Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Perkembangan IPTEK Dan
Kehidupan Masyarakat Modern
- Sila Ketuhanan, IPTEK yang dikembangkan haruslah
menghormati keyakinan religius
masyarakat Indonesia.
- Sila kemanusiaan, IPTEK harus bertujuan untuk
pengembangan manusia dan berdasarkan
nilai-nilai kemanusiaan
- Sila persatuan, IPTEK menjadi
unsur yang menghomogenisasi budaya dan
memperkuat persatuan serta
mengembangkan pendidikan.
- Sila Kerakyatan, Penguasaan IPTEK haruslah demokratis
dan merata
- Sila keadilan
Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK
harus diminimalisir dan IPTEK harus
merata dan mampu membantu masyarakat
untuk menjadi lebih sejahtera.
14.b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Perintah-perintah Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna mutlak bahwa di Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan-pertentangan mengenai ketuhanan atau agama, sikap dan perbuatan yang ditujukan kepada Tuhan atau agama. dan menegakkan agama.
-Kemanusiaan
Kebenaran adalah Pengetahuan
Perwujudan dan Pemenuhan Eksistensi Male Notnagora menjelaskan bahwa sila kedua Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan yang sepenuhnya memenuhi fitrah manusia.
Berikut adalah beberapa sorotan terkait kejadian ini:
Persatuan = Kemutlakan kesatuan nasional, regional dan nasional Indonesia yang terkandung dalam Perintah Ketiga, dengan segala perbedaan dan kontradiksinya, memenuhi sifat hakiki ketidakterpisahan yang mutlak. Segala perbedaan pendapat dan konflik adalah wajar dan tentunya dapat dimanfaatkan untuk menjaga dan mengembangkan persatuan bangsa.
Kewarganegaraan
Aturan
terdiri dari dua cita-cita filosofis yaitu =
- demokrasi. Ini termasuk cita-cita negara sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan semua orang dan cita-cita demokrasi sosial-ekonomi.
- Demokrasi deliberatif atau politik yang diwujudkan dalam asas-asas politik negara adalah negara rakyat yang berdaulat.
Keadilan = Kebenaran adalah pemenuhan hakekat keadilan (justice). Inilah makna Kebenaran Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Realisasi semua hak hidup berdampingan sebagai esensi keadilan menurut pemahaman ilmiah, yaitu esensi timbal balik, mengarah pada realisasi semua hak dalam hubungan. Dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah kebenaran.
Teori Kebenaran. Sistem filsafat Pancasila menjadi sulit dalam sistem filsafat lainnya.
• Struktur Piramida Hierarki Pancasila oleh Notnagora menunjukkan cerminan dari teori koherensi, yaitu hubungan logis atau teori koherensi sebagai kognisi. Dengan kata lain, kelima sila Pancasila menunjukkan bahwa rangkaian
bersifat multi langkah, sehingga
tidak dapat dilakukan dengan urutan terbalik.
Teori Korespondensi, yaitu menurut Teori Korespondensi ini terdapat pernyataan-pernyataan yang dianggap benar apabila informasi material yang terkandung dalam pernyataan tersebut relevan dengan pokok pernyataan.
• Teori Pragmatis: Pancasila sebagai Negara Kesatuan
Indonesia. Padahal, ini menunjukkan bahwa sistem filosofis Pancasila benar-benar berfungsi. Pancasila merupakan bagian integral dari kaidah itu yang harus menjadi sumber nilai, ungkapan pemikiran dan prinsip moral bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknologi. Ketentuan Pancasila dengan demikian terkait dengan sistem etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Itu adalah: meminta.
- Mewujudkan umat manusia yang adil dan beradab, yaitu landasan moral bagi umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara beradab, itu bagian dari proses.
- Mempersatukan Indonesia, menyadarkan bangsa Indonesia bahwa nasionalisme adalah masyarakat internasional.
- Mereka yang berpedoman pada kebijaksanaan
musyawarah/ungkapan : perkembangan demokrasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia.
2011011075
Kelas :Manajemen S1 A
14a. Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital, begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.
14b
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi
4) kemanfaatan pada semua pihak
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil)
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011070
Kelas : S1 Manajemen (A)
-Jurnal 14a.
IPTEK
adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan Juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang,belajar dan masih banyak lagi.
Dampak positif Iptek diantaranya :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi
3. Memudahkan proses pembelajaran
Dampak negatif Iptek diantaranya :
1. Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu.
2. Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan
oleh teknologi.
3. Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada diinternet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.
Pancasila merupakan dasar negara dan Ideologi bangsa kita, dimana Pancasila ini lahir pada 1 Juni 1945. Pancasila ini memuat lima sila yang berisikan cita-cita negara Indonesia. Adapun pokok-pokok nilai dalam Pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan,Persatuan, dan Kerakyatan,serta Keadilan.
Adapun kedudukan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa
Upaya Pengimplementasian Nilai-
Nilai Pancasila Kepada Masyarakat yaitu :
1. Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
4. Memberikan sanksi kepada pihak –pihak yang melakukan pelanggaran terhadap nilai pancasila
5. Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
6. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
7. Kritis dan bijak serta selalu dapat
memilah hal-hal atau informasi.
Dari hal tersebut dapat diambil pesan bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan
IPTEK.
-Jurnal 14b
Pembangunan nasional merupakan
usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi
aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa.
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Sedangkan Epistemologi adalah cabang filsafat
yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan,batas-batas,sifat, metode dan validitas pengetahuan.
Berdasarkan pada pendapat Notonagoro dan tiga alasan tersebut, menjadikan setiap persolan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang
kemudian dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila dalam Pancasila,yaitu
1. Ketuhanan
mengandung isi arti mutlak, bahwa
dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal Ketuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.
2. Kemanusiaan
Mengandung cita-cita kemanusiaan, yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia.
3. Persatuan
Segala perbedaan dan pertentangan adalah hal yang biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan kesatuan kebangsaan.
4. Kerakyatan
mengandung cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi.
5. Keadilan
terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan
antara satu dengan yang lain.
Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman.
1.bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2. setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
3. nilai-nilai
Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia.
4. setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri.
Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
1. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang harus kita pergunakan untuk
mencapai suatu teleos (tujuan).
2. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita
operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
3. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya.
NPM: 2211011060
Kelas: Manajemen A
Analisis artikel 14A
Pancasila sangat perlu diimplementasikan karena agar dampak dari perkembangan IPTEK tersebut tidak menyimpang dari ideologi pancasila dan juga mengimplementasikan nilai-nilai luhur ideologi bangsa diseluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Analisis artikel 14B
Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Menurut teori kebenaran Pancasila: kriteria koherensi, artinya harus runtut, tidak boleh bertentangan dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kriteria korespondensi, bahwa pernyataan atau proposisi harus sesuai dengan kenyataan adanya Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil.
NPM: 2211011095
Kelas: Manajemen A
14a
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
IPTEK adalah suatu sumber dimana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupan baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri. Tujuan IPTEK dikembangkan adalah untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.
b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan IPTEK
Dampak positif:
* menunjang kegiatan produksi
* memudahkan berkomunikasi dengan orang lain
* mempermudah proses pembelajaran
Dampak negatif:
* carding/pembobolan kartu kredit
* membuat rasa malas
* mengandung unsur kekerasan dan pornografi
c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Ke dudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah, Pancasila sebagai pembangun karakter, Pancasila merupakan pemersatu bangsa Indonesia.
14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Teori kebenaran pancasila mensyaratkan
bahwa kebenaran ilmiah secara bersamaan memenuhi kebenaran konsistensi, kesetaraan, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut saling melengkapi sekaligus dalam karya ilmiah. Artinya salah satunya tidak ditekankan atau diprioritaskan.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa kebenaran dalam konteks Pancasila adalah 1) tidak adanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan pemenuhan hakikat manusia, 3) satu hal, bukan dibagi adalah, 4) manfaat bagi semua pihak, dan 5) cara di mana keadilan dilakukan (adil). Dalam perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia, nilai kebenaran kebenaran Pancasila harus dijadikan landasan.
Berorientasi ilmiah pada Pancasila dalam pencarian kebenaran dan pemahaman bahwa Pancasila merupakan dasar pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan visi ilmu pengetahuan di Indonesia, pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia tidak mendiami bangsa Indonesia tetapi sepenuhnya serasi dan selaras dengan budaya dan identitas diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011007
Tugas Pendidikan Pendidikan Pancasila
Artikel 14.A
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi- sendi kehidupan bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat.
Dampak Positif dan Negatif Perkembangan IPTEK
>> Dampak Positif :
• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik.
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain.
• Memudahkan proses pembelajaran, Dan masih banyak lagi dampak-dampak positif lainnya.
>> Dampak Negatif :
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singkat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi.
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK adalah sebagai berikut :
• Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
• Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
• Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
• IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
• IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.
Artikel 14.B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,. bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah :
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011091
MATKUL : MKU PANCASILA
KELAS : A
ARTIKEL 14.A
JUDUL: PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK
VOLUME 3 NOMOR 1 (2021)
ANALISIS ARTIKEL PANCASILA 14A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK membuat perubahan yang begitu besar bagi kehidupan setiap orang termasuk rakyat Indonesia. Perkembangan IPTEK saat ini selain memberikan dampak yang positif di dalam kehidupan tidak dapat di pungkiri kalau perkembangan IPTEK juga memberikan dampak negative.
Oleh karena itu, di dalam mengembangkan atau menciptakan IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila atau nilai ideologi yang ada, baik dari aspek agama ataupun aspek budaya semua harus di perhatikan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Karena, Pancasila merupakan dasar negara dan pedoman kehidupan bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur.
Perkembangan IPTEK di Indonesia Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.
IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.
ANALISIS PANCASILA 14.B
Pada pertemuan mata kuliah pancasila kali ini saya menganalisi jurnal yang berjudul "Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu".
Pancasila yang merupakan dasar negara memiliki makna yang luas bagi masyarakat indonesia dan juga bersifat fleksibel yaitu tuntutannya mengikuti perkembangan zaman. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia.
karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.
NPM : 2211011110
Pancasila A
14a. Indonesia kini telah memasuki zaman modern dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
14b. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Itulah sebabnya, Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan nama yang menggambarkan fungsi dan peranannya. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.
Berdasarkan pada pendapat Notonagoro dan tiga alasan tersebut, menjadikan setiap persolan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila dalam Pancasila, termasuk mengenai kebenaran, yakni:
Ke-Tuhanan
Menurut Notonagoro, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ke Tuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.
Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia. Notonagoro menyatakan sila kedua dari Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia. Hakekat yang dimaksud dalam hal ini meliputi: bhinneka-tunggal dan majemuk tunggal atau monoplura.
Persatuan
Notonagoro menyatakan, sifat mutlak kesatuan bangsa, wilayah dan Negara Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi.
Kerakyatan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita kefilsafatan, yaitu: 1. Kerakyatan yang mengandung cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi. 2. Musyawarah atau demokrasi politik yang dijelmakan dalam asas politik negara, ialah Negara Berkedaulatan Rakyat.
Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib.
NPM : 2211011106
Kelas : Manajemen A
14 a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang
biasa dikenal dengan singkatan IPTEK
adalah suatu sumber yang mana seseorang
bisa mengelola dan juga menggunakannya
dalam kehidupannya baik dari penemuan
baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan
juga perkembangan dari ilmu dan
teknologi itu sendiri (Sung,2017). IPTEK
ini dikembangkan dengan tujuan untuk
memudahkan kehidupan manusia di
berbagai bidang kehidupan.
Pancasila sebagai dasar
pengembangan IPTEK bertujuan untuk
menjamin kesejahteraan masyarakat serta
pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh
buruk.
Sebagai masyarakat Indonesia kita
semua harus selalu mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, bijak menggunakan teknologi
dan berusaha tidak terpengaruh oleh
dampak negatif dari perkembangan
IPTEK.
14 b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu obyek yang
dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk
memahami suatu obyek tertentu.
Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama,
bahwa setiap ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek
itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai
Pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar
tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu). (Dikti, 2016)
NPM : 2211011114
Menurut saya, Indonesia kini telah memasuki zaman modern dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi hal ini menyebabkan manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan . Saat ini semua negara di belahan dunia terasa seperti dalam radius yang sangat dekat, hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi sehingga memudahkan semua orang di belahan dunia untuk bisa berkomunikasi walau terhalang jarak yang jauh.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai
pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat . Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK,
Dampak positifnya :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi
3. Memudahkan proses pembelajaran
Dampak negatif :
1. carding
2. membuat ketergantungan
3. mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi
Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama yang menjadi
merupakan akulturasi dari berbagai pemikiran baik mengenai agama, pendidikan, budaya, politik, sosial dan juga ekonomi
b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
Pancasila sebagai dasar pengembangan IPTEK bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk.
c.)Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Dalam kehidupan saat ini pengembangan, penggunaan dan juga pemanfaatan teknologi merupakan suatu hal yang pentng dan bahkan telah menjadi suatu keharusan agar masyarakat tidak menjadi individu yang tertinggal.
d.) ) Upaya Pengimplementasian Nilai- Nilai Pancasila Kepada Masyarakat
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai luhur yang merupakan cerminan dari masyarakat Indonesia yang harus senantiasa dijaga.
PENDAHULUAN
Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Itulah sebabnya, Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan nama yang menggambarkan fungsi dan peranannya.
METODE PENELITIAN:
1. metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati.
2. Metode analisa yakni cara penanganan terhadap barang sesuatu atau obyek ilmiah tertentu dengan jalan memilah-milahkan pengertian satu dengan pengertian yang lainnya.
3. Metode reflektif yakni dalam memecahkan masalah dengan suatu proses berpikir aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berpikir mendalam
Pengetahuan Ilmiah:
a. Empiris
b. sistematis
c. objektif
d. analitis
e. verifikatif
a. Ada teori kebenaran dalam pancasila yaitu:
teori koherensi, korespodensi, progmatig
b. Visi Ilmu di Indonesia:
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang
Jurnalmemang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945.
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya.
NPM : 2211011053
ARTIKEL 14 – A
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan realisasi dari nilai nilai budaya, agama yang ada di negara Indonesia. Sehinga nilai nilai tersebut menjadi tombak utama atau pedoman untuk seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara agar berjalan baik dan seimbang. Dapat kita ketahui teman teman bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak semuanya berdampak baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, akan tetapi untuk menciptakan hal baik atau hal yang bermanfaat untuk diri kita pribadi dan lingkungan sekitar tergantung dari cara kita menyikapi akan perkembangan yang signifikan dari ilmu pengetahuan dan teknologi dan ingat untuk merealisasikan hal tersebut kita harus punya kunci utama yaitu nilai-nilai dasar pancasila. Nilai nilai pancasila juga sebagai sumber moral antara lain :
Sila pertama ketuhanan yang maha Esa, dimana kita dalam mengimplementasikan iptek harus mempertimbangkan antara manfaat, risiko, akal, rasa dan kehendak.
Sila yang kedua kemanusian yang adil dan beradab, dalam mengimplementasikan iptek kita harus berlandaskan atas dasar moralitas untuk sesama.
Sila ketiga persatuan indonesia, dalam sila ini bermaksud bahwa iptek merupak media untuk menciptakan kesadaran akan nasionalisme, persatuan dan kesatuan.
Sila yang ke empat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dalam hal ini iptek di implementasikan dengan maksud bahwa setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk menghargai dan toleransi akan kebebasan orang lain serta menjunjung tinggi nilai demokrasi.
Dan Sila yang terakhir Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat indonesia, maksud dalam kemajuan iptek harus dapat menjaga keharmonisan keadilan dalam kehidupan manusia.
Maka dari itu untuk menghadapi urgensi tersebut kita sebagai generasi yang cerdas harus bijak dalam mengimplementasikan iptek di kehidupan sehari-hari agar kehidupan berbangsa dan bernegara terciptanya akan keharmonisan, persatuan, perdamain, dan nilai toleransi yang tinggi.
ARTIKEL 14 – B
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan.
The Liang Gie (2000; 88-89) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Teori kebenaran
Dalam lingkup perbincangan
kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1.Teori kohersi
Hubungan logis sebagai pengakuan
atau cerminan teori koherensi terlihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagoro bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal (Suhadi, 1980: 14). Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.
NPM:2211011099
Kelas:S1 Manajemen A
Artikel 14a
Pentingnya Inplementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sarana yang digunakan manusia untuk melakukan penemuan-penemuan baru dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat dan berdampak pada dunia. Contoh dampak positif perkembangan IPTEK:
-Mendukung produksi
-Mempermudah komunikasi dengan masyarakat
-Mempermudah proses pembelajaran
Contoh dampak negatif perkembangan IPTEK:
- Pemetaan, peretasan kartu kredit melalui internet
-Kecanduan dan kemalasan Mengandung pornografi
Status Pancasila sebagai pedoman hidup:
Solusi sebagai sumber Rumusan karakter
Pemersatu bangsa.
Nilai-nilai Pancasila:
Ketuhanan, iptek harus dipikirkan secara rasional untuk memberikan dampak positif
Kemanusiaan, keadilan dan peradaban, pemerataan dan menghargai perbedaan
Persatuan, IPTEK dapat berkembang sebagai kesatuan masyarakat,menjadikan musyawarah sebagai solusi pengembangan iptek.
Keadilan, iptek harus adil dan tidak membeda-bedakan suku asal dan agama.
Artikel 14b
Teori kebenaran Pancasila sebagai Dasar Perkembangan Ilmu.
Sistem filsafat Pancasila harus mengikuti teori kebenaran, yaitu:
1. Teori kohersi, hubungan logis sebagai pengakuan yang dapat dilihat pada struktur Pancasila dan bersifat hierarkis berbentuk piramidal.
2.Teori korespondensi, informasi penting dalam sebuah pernyataan tersebut berkaitan dengan objek yang dituju pernyataan tersebut.
Teori pragmatis,menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila bekerja dengan praktis.
Sila Pancasila menunjukkan sistem etika untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadikan ilmu pengetahuan, mencipta, menyeimbangkan antara rasional dan irasional, akal, emosi dan kehendak.
2.Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menciptakan landasan moral bagi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara beradab. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian dari proses kebudayaan manusia yang beradab dan bermoral.
3. Sila Persatuan Indonesia, yang memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa nasionalisme masyarakat internasional.
4.Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan berlandasan perkembangan IPTEK secara demokratis.
5.Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi harus mampu menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia.
Berorientasi Keilmuan Pancasila dalam pencarian kebenaran dan pemahaman bahwa Pancasila adalah dasar pengembangan ilmu pengetahuan Indonesia dan visi ilmu pengetahuan Indonesia, ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia tidak memiskinkan bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya sejalan dengan perkembangan bangsa Indonesia,Budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011027
Kelas : A (S1 Manajemen)
14 a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan iptek
IPTEK merupakan suatu sumber dimana seseorang bisa mengelola ataupun menggunakannya pada kehidupan. Dalam pengembangannya, IPTEK perlu menyesuaikan serta mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa. Pancasila sebagai dasar serta pandangan hidup negara juga berperan terhadap kemajuan IPTEK dikarenakan mengandung nilai-nilai luhur yang dijadikan pelindung bangsa. Alat-alat canggih diciptakan sebagai bentuk kemajuan serta perkembangan teknologi atau IPTEK bertujuan mempermudah keperluan serta pekerjaan manusia.
Perkembangan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dari terciptanya teknologi yang terus berkembang, serta adanya suatu alat canggih baik untuk melakukan komunikasi, mencari informasi, menjual dan membeli barang, belajar, dll.
• Dampak Positif Perkembangan Iptek di antaranya yaitu :
- Menunjang kegiatan produksi
- Memudahkan komunikasi dengan orang lain
- Memudahkan proses pembelajaran.
• Dampak Negatif Perkembangan Iptek di antaranya yaitu :
- Carding (pembobolan kartu kredit) yang dilakukan dari internet
- Ketergantungan dan rasa malas
- Adanya unsur kekerasan hingga pornografi.
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila mengawasi berbagai aktivitas kehidupan, termasuk aktivitas ilmiah dan pengembangan teknologi. Perlunya pengembangan keilmuan dengan berlandas pada Pancasila agar arah dan tujuan yang dimiliki jelas serta tidak membuat masyarakat rugi. Perlunya ditanamkan nilai-nilai dalam Pancasila pada diri tiap warga negara sehingga mereka tetap memiliki pribadi yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Dijadikannya Pancasila sebagai pedoman agar masyarakat bijak dan dapat membedakan hal baik serta buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi.
Penjabaran dari sila-sila Pancasila sebagai pedoman pengembangan IPTEK di antaranya sebagai berikut.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengimplementasikan ilmu pengetahuan diimbangi cara berfikir rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Yaitu menerapkan dasar-dasar moral manusia saat melakukan dan menggunakan IPTEK harus dengan bijak serta beradab agar meningkatkan kesejahteraan, harkat, dan martabatnya sebagai manusia.
3. Sila Persatuan Indonesia
Yaitu implementasi rasa nasionalisme bangsa Indonesia, IPTEK menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Yaitu implementasi nilai demokratis dimana ilmuwan dalam melakukan pengembangan IPTEK harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengimplementasikan keseimbangan
keadilan dalam kehidupan.
Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
14 b Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
• Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap/benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab.
3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan iptek.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011089
14A
Dalam perkembangan IPTEK, pengimplementasian nilai Pancasila sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi arahan normatif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat
Indonesia.
Pengembangan IPTEK juga harus berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat ke arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan cara bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.
14B
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.
Teori kebenaran Pancasila
1. Teori kohersi
Bagi teori ini pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi
Menurut teori ini satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
NPM : 2211011111
- Artikel 14-A
Pancasila berfungsi sebagai nilai dasar kehidupan bangsa Indonesia,Pancasila harus menjadi dasar landasan dalam perkembangan Iptek,
dampak positif IPTEK yaitu :
Mempermudah kegiatan ekonomi ,Memudahkan komunikasi ,Memudahkan proses belajar mengajar dll.
dampak negatif perkembangan IPTEK yaitu
Membuat ketergantungan rasa malas serta menjadikan manusia yang kurang produktif.
Mengandung unsur kekerasan ,ujaran kebencian,bahkan pornografi jika tidak dimanfaatkan dengan baik ,dll.
Jika IPTEK dibiarkan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maka IPTEK akan berkembang bebas dan bisa saja berlwanan dengan nilai nilai Pancasila ,Sehingga dapat membuat kehancuran pada Bangsa Indonesia.
- Artikel 14-B
Berdasarkan uraian artikel diatas,dapat disimpulkan bahwa:
Teori kebenaran pancasila mensyaratkan
bahwa kebenaran ilmiah secara bersamaan memenuhi kebenaran konsistensi, kesetaraan, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut saling melengkapi sekaligus dalam karya ilmiah. Artinya salah satunya tidak ditekankan atau diprioritaskan.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa kebenaran dalam konteks Pancasila adalah
1) tidak adanya pertentangan dengan Tuhan
2) aktualisasi atau perwujudan dan pemenuhan hakikat manusia
3) satu hal, bukan dibagi adalah
4) manfaat bagi semua pihak
5) cara di mana keadilan dilakukan
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia, nilai kebenaran kebenaran Pancasila harus dijadikan landasan.
Re: Forum Diskusi
NPM : 2211011105
Prodi : S1- Manajemen
Kelas : MKU Pancasila (A)
14.a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Pada era yang semakin moderen saat ini, perkembangan IPTEK menjadi hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Dampak yang di berikan dari perkembangan ini juga sangat terlihat baik dampak yang positif maupun yang negatif ,sekalipun memiliki dampak yang negatif perkembangan IPTEK sangatlah penting.
Contoh dari dampak positifnya yaitu dapat mempersingkat waktu dalam hal berkomunikasi, memudahkan pekerjaan yang membutuhkan teknologi. Contoh dampak negatif dari perkembangan IPTEK seperti pencurian data pribadi, money heist melalui media sosial, serta perdagangan gelap di internet
14.b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Sistem filsafat Pancasila harus sesuai dengan teori kebenaran, yaitu: Teori koherensi, hubungan logis seperti pengakuan dapat dilihat pada struktur Pancasila yang bersifat hierarkis dan piramidal. Teori korespondensi, informasi penting dalam sebuah pernyataan terkait dengan subjek kalimat. Teori pragmatis menunjukkan bahwa sistem filosofis Pancasila bekerja dalam praktik. Sila Pancasila menunjukkan sistem etika untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi: Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadikan ilmu pengetahuan, mencipta, menyeimbangkan antara rasional dan irasional, akal, emosi dan kehendak. Ajaran kemanusiaan yang adil dan beradab menciptakan landasan moral bagi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara beradab. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian dari proses kebudayaan manusia yang beradab dan bermoral. Orde Persatuan Indonesia, yang memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa nasionalisme adalah masyarakat internasional. Di balik perkembangan demokrasi iptek terdapat tatanan kerakyatan yang dipandu oleh kearifan dalam diskusi/presentasi. Perintah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi harus mampu menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia. Arah Keilmuan Pancasila dalam pencarian kebenaran dan pemahaman bahwa Pancasila adalah dasar pengembangan ilmu pengetahuan Indonesia dan visi ilmu pengetahuan Indonesia, ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia tidak menghilangkan bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya sesuai dan selaras dengan budaya . dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011059
Kelas : S1 Manajemen A
Artikel 14. A
IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan Juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang,belajar dan masih banyak lagi.
Dampak positif dari Iptek:
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi
3. Memudahkan proses pembelajaran
Dampak negatif dari Iptek:
1. Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu.
2. Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan
oleh teknologi.
3. Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada diinternet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.
Pancasila merupakan dasar negara dan Ideologi bangsa kita, dimana Pancasila ini lahir pada 1 Juni 1945. Pancasila ini memuat lima sila yang berisikan cita-cita negara Indonesia. Adapun pokok-pokok nilai dalam Pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, dan Kerakyatan, serta Keadilan.
Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa
Upaya pengimplementasian nilai-
nilai Pancasila kepada masyarakat yaitu:
1. Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
4. Memberikan sanksi kepada pihak –pihak yang melakukan pelanggaran terhadap nilai pancasila
5. Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
6. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
7. Kritis dan bijak serta selalu dapat
memilah hal-hal atau informasi.
Dari hal tersebut dapat diambil pesan bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.
Artikel 14. B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,. bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah:
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2211011041
Kelas : A (S1 Manajemen)
14 a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan iptek
IPTEK adalah sumber dimana seseorang dapat mengelola dan menggunakannya pada kehidupan. Dalam pengembangannya IPTEK sangat perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan dalam nilai-nilai ideologi bangsa. Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup negara sangat berperan akan kemajuan IPTEK dikarenakan mengandung nilai-nilai luhur yang dijadikan pelindung bangsa. Di Indonesia perkembangan IPTEK dilihat dari terciptanya teknologi yang terus menerus berkembang, dan dengan adanya alat- alat canggih untuk melakukan komunikasi, mencari informasi, serta belajar.
Dampak Positif Perkembangan IPTEK yaitu :
• Menunjang kegiatan produksi
- Memudahkan komunikasi dengan orang lain lintas negara
• Memudahkan proses pembelajaran/daring
Dampak Negatif Perkembangan IPTEK yaitu :
- Carding
- Ketergantungan serta rasa malas
- Adanya unsur kekerasan sampai pornografi.
Pancasila mengawasi berbagai aktivitas kehidupan, termasuk aktivitas ilmiah dan pengembangan teknologi. Dengan adanya pengembangan keilmuan berlandas pada Pancasila untuk arah dan tujuan yang dimiliki jelas serta tidak membuat masyarakat rugi. Perlunya ditanamkan nilai-nilai dalam Pancasila pada diri tiap warga negara adalah agar memiliki pribadi yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Dijadikannya Pancasila sebagai pedoman agar masyarakat bijak dan dapat membedakan hal baik serta buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi.
Penjabaran dari sila-sila Pancasila sebagai pedoman pengembangan IPTEK di antaranya yaitu:
1). Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengimplementasikan ilmu pengetahuan diimbangi cara berfikir rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.
2). Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menerapkan dasar-dasar moral manusia saat melakukan dan menggunakan IPTEK harus dengan bijak serta beradab.
3). Sila Persatuan Indonesia
Implementasi rasa nasionalisme bangsa Indonesia
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Implementasi nilai demokratis dimana ilmuwan dalam melakukan pengembangan IPTEK harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengimplementasikan keseimbangan
keadilan dalam kehidupan.
maka dari itu jadilah masyarakat yang cerdas dan dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
14 b Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pembangunan nasional adalahusaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
- Teori Kebenaran Pancasila
1). Teori koherensi
Pernyataan dianggap/benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2). Teori korespondensi
Satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3). Teori pragmatik
Nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
- Sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan IPTEK adalah sebagai berikut.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan,
mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab.
3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme akibat sumbangan iptek.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam hal mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, akan tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia itu sendiri.
NPM: 2211011062
Artikel 14 A
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangannya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan kehidupan bangsa.
Dampak dari adanya iptek yaitu:
Dampak positif
1.) Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa
2.) Memudahkan komunikasi dengan orang lain
3.) Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya.
Dampak negatif
1.) Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singkat, pembajakan akun dll.
2.) Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi.
3.) Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, dari tayangan internet yang sekarang sangat bebas tanpa ada batasnya.
Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara Indonesia.
Artikel 14 B
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam Pancasila dapat digeneralisasikan yaitu:
1.) Teori kebenaran Pancasila menyatakan, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mengutamakan salah satunya.
2.) Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah tiadanya pertentangan dengan Tuhan, aktualisasi atau perwujudan dan perwujudannya hakekat manusia, suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, kemanfaatan pada semua pihak, dan terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3.) Berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.