Forum Diskusi

Forum Diskusi

Number of replies: 93

Mahasiswa berikut forum diskusi pertemuan 14, rangkumlah artikel 14 a dan 14 b setiap mahasiswa memberikan tanggapan sesuai apa yang ada pada isi artikel 14 a dan 14 b, kemudian berikan tanggapan rangkuman di forum ini

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Zakiyah Arya Putri 2211031177 གིས-
Nama: Zakiyah Arya Putri
Npm: 2211031177
AKUNTANSI D

14 a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang
biasa dikenal dengan singkatan IPTEK
adalah suatu sumber yang mana seseorang
bisa mengelola dan juga menggunakannya
dalam kehidupannya baik dari penemuan
baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan
juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuh kembangkan kemampuan kemampuan
literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat
memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri
juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam
pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa
mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

14 b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan
agama dari bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia
mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.
Oleh karena itu, perumusan Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu bagi
aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan
sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab,
pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai
ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan
sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman
Renaissance di Eropa.
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Firda Indah Cahya Aulia 2211031153 གིས-
Nama: Firda Indah Cahya Aulia
Npm: 2211031153
Kelas: AKT.D




1. PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK

Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital, begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia.
Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.


2. TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Didalam metode ini dilakukan klasifikasi, pengolahan data dan penyimpulan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Khalimatus Sa'adah 2211031132 གིས-
Nama: Khalimatus Sa'adah
Npm: 2211031132
Kelas: Akuntansi C

Artikel 14 a
Saat ini Indonesia telah memasuki zaman modern, dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perkembangan IPTEK saat ini selain berdampak positif dan memudahkan kehidupan manusia, tidak bisa dipungkiri perkembangan IPTEK juga mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat berbangsa dan juga bernegara. Sebagai masyarakat Indonesia kita harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak dalam menggunakan teknologi, dan berusaha agar terhindar dari dampak negatif perkembangan IPTEK.

Artikel 14b
Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, sehingga Pancasila memiliki fungsi dan peranan yang sangat luas bagi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu di Indonesia, maka ilmu tersebut harus di kaji dulu kebenarannya menurut pancasila terlebih dahulu.
Pengertian pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman:
- Setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
- Setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai fungsi internal dari perkembangan IPTEK sendiri.
- Nilai-nilai pancasila merupakan rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu melindungi ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan bertindak bangsa Indonesia.
- Setiap pengembangan ilmu di Indonesia harus berakar pada budaya dan ideologi bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Hanisa Putriani 2211031155 གིས-
Nama: Hanisa Putriani
NPM: 2211031155
Kelas: AKT D

Artikel A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indonesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
- Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia.
- Memudahkan komunikasi dengan orang lain.
- Memudahkan proses pembelajaran.
Dampak negatif dari perkembangan IPTEK:
- Carding
- Membuat ketergantungan dan rasa malas.
- Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.
Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini dijadikan petunjuk masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena itu semua tindakan masyarakat Indonesia tidak boleh menyimpang dengan nilai-nilai Pancasila (Setiady Elly M,2003). Pancasila dapat menyatukan perbedaan dan akan selalu menjadikan bangsa ini hidup dalam keharmonisan.

Artikel B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode 'verstehen'. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas. Dengan metode ini berarti berbagai pengertian dan ciri ilmu serta teori kebenaran, kajian Pancasila secara ilmiah dan filosofis yang beragam dipilah-pilahkan, kemudian diambil khususnya yang relevan dengan tema yakni teori kebenaran Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu saja. Metode reflektif yakni dalam memecahkan masalah dengan suatu proses berpikir aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berpikir mendalam. Istilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistemologi adalah Filsafat pengetahuan, Gnosiologi, Kritika pengetahuan, logika material, teori pengetahuan, kriteriologi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan. Dari definisi tersebut jika digambarkan ke dalam suatu bagan akan terlihat sebagai berikut : Aktivitas Ilmu-Ilmu Metode Pengetahuan Dari bagan tersebut menggambar bahwa ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Bulan Fadillah 2211031167 གིས-
Bulan Fadillah
2211031167
AKT D

Rangkuman artikel 14 a:

PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK 

Perkembangan iptek saat ini selain dapat memberikan dampak positif dapat pula memberikan dampak negatif. Masyarakat Indonesia memiliki pancasila sebagai landasan hidup, sehingga jika iptek dibiarkan begitu saja tanpa berakar pada Pancasila itu sama halnya menjadikan iptek tanpa arah dan orientasi yang jelas sehingga akan membawa kehancuran bagi bangsa.

Pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk karena kemajuan teknologi dapat membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri. oleh karena itu pengimplementasian dan nilai nilai pancasila harus ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar tidak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.

Pertama sila ketuhanan yang maha esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diimbangi dengan cara berpikir yang rasional dan irasional antara rasa, akal dan juga kehendak. berdasarkan sila pertama ini manusia menempatkan dirinya bukan sebagai pusat alam semesta namun sebagai bagian dari sistematika alam

Pada sila kedua, mengimplementasikan dasar dasar moral dimana manusia dalam menggunakan iptek haruslah dgn bijak dan beradab 

Sila ketiga, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa indonesia , dengan ini iptek diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa.

Sila keempat mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan iptek harus menghormati kebebasan orang lain

Sila kelima mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan. kemajuan iptek harus memperhatikan keseimbangan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan tuhan, manusia dengan orang lain, dan manusia dengan lingkungannya.

Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, org lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

Rangkuman artikel 14.b:

TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU

Pengertian Pancasila sebagai dasar 
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek. 
Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu.

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu memenuhi kebenaran koherensi, 
korespondensi, dan pragmatik.

Pemahaman filosofis tentang kebenaran 
dalam konteks Pancasila, yaitu:
1. Tiadanya pertentangan dengan adanya Tuhan,
2. Perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3. Suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 
4. Kemanfaatan 
pada semua pihak, dan
5. Terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi teleologis, etis, integral/integratif.
Dengan berorientasi Pancasila secara 
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan 
budaya dan jati diri bangsa Indonesia. 
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Shintya Anggita Putri 2211031138 གིས-
Nama  : Shintya Anggita Putri
NPM    : 2211031138
Kelas   : S1 Akuntansi C

Artikel 14 A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yangtentunya untuk arah yang lebih baik.

Upaya Pengimplementasian Nilai-nilai Pancasila Kepada Masyarakat:
• Melalui dunia pendidikan, yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
• Memperkenalkan nilaiPancasila melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.
• Menolak dengan tegas paham yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai Pancasila.

Artikel 14 B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu.

Visi dan orientasi filosofi Bangsa Indonesia diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang memang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya, sebab manusia selalu hidup dalam relasi baik dengan sesama maupun dengan masyarakat yang menjadi ajangnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Resa Marshanda 2211031169 གིས-
Nama : Resa Marshanda
Npm : 2211031169
Kelas : AKT D

Jurnal 14a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.

Dampak Positif
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang lain,
3. Memudahkan proses pembelajaran.

Dampak Negatif
1. Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun
2. Membuat ketergantungan dan rasa malas,
3. Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.

lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendidikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.

Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK adalah sebagai berikut :
• Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
• Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
• Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
• IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
• IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.

Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut (Wahab, Abdul Azis,2001)
1. Melalui dunia Pendidikan
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa
4. Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
5. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
6. Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.

Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia.
Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

Jurnal 14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

The Liang Gie (2000; 88-89) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.

1. Teori Koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori Pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
a) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
b) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
c) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
d) kemanfaatan pada semua pihak, dan
e) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ulva Julianti གིས-
Nama : Ulva Julianti
NPM : 2211031148
AKT D

Artikel 14 a
Judul : Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK


IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.

A.Pentingnya Implementasi
Nilai-nilai Pancasila dalam
Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama yang menjadi rambu-rambu dalam proses pengembangannya.

B.Substansi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Perkembangan IPTEK
Pancasila sebagai dasar
pengembangan IPTEK bertujuan untuk
menjamin kesejahteraan masyarakat serta
pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh
buruk.

C.Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Perkembangan IPTEK Dan
Kehidupan Masyarakat Modern
dua peran Pancasila yang
berperan dalam pengembangan IPTEK,
yang pertama yaitu Pancasila menjadi
landasan dari kebijakan pengembangan
suatu ilmu pengetahuan yang ada. Kedua
yaitu Pancasila berperan sebagai sebuah
dasar atau landasan etika dari IPTEK.

Artikel 14 b
Judul : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia.

Pengetahuan adalah hasil tahu manusia 
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan 
manusia untuk memahami suatu obyek yang 
dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk 
memahami suatu obyek tertentu.

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman,bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ahmad Zaidan Arly 2211031117 གིས-
nama : ahmad zaidan arly
npm : 2211031117
kelas : akt c


Artikel 14 a
Saat ini Indonesia telah memasuki zaman modern, dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perkembangan IPTEK saat ini selain berdampak positif dan memudahkan kehidupan manusia, tidak bisa dipungkiri perkembangan IPTEK juga mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif.
Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia.
Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.

artikel 14.b
Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
berdasarkan artikel yang saya baca dapat disimpulkan bahwa :
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah
satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil). Untuk
pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

FALIA CALISTA SALSA BELLA BELLA གིས-
NAMA : FALIA CALISTA SALSA
NPM : 2211031102
KELAS : AKT C

ARTIKEL A
PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK

1. Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa senantiasa mengkoordinir segala aktivitas kehidupan, tak terkecuali aktivitas ilmiah dan pengembangan teknologi yang tengah mewarnai kehidupan bangsa saat ini. Para ilmuwan harus senantiasa mengembangkan keilmuannya berdasar dengan Pancasila agar memiliki arah dan tujuan yang jelas tanpa merugikan masyarakat karena pancasila sendiri adalah nilai ideologis yang bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri (Budimansyah, Dasim 2010).
2. Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
penjabaran sila-sila pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK:
• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.
• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasardasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab.
• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah.
• Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis.
• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan.

3. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Berikut merupakan lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religious masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslaH demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan
IPTEK adalah sebagai berikut :
• Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati
martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
• Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
• Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
• IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
• IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.

ARTIKEL B
TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
Teori Kebenaran Pancasila Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni:
1. Teori koherensi Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.
3. Teori pragmatic Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

MIKHA VALENTINO 2211031110 གིས-
Nama : MIkha Valentino
NPM : 2211031110
Kelas : S1 Akuntansi C

Analisis Artikel

- Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Pancasila sebagai ideologi bangsa harus menjadi dasar dari setiap kegiatan dan kehidupan masyarakat Indonesia, karena didalamnya terkandung nilai nilai luhur yang merupakan berbagai pemikiran tentang agama, Pendidikan budaya, politik, sosial dan juga ekonomi sehingga menjadikanya juga sebagai Alasan atas Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK

Pancasila yang merupakan dasar dalam pengembangan IPTEK bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, hal tersebut karena Pancasila menjadi sumber berfikir yang menunjukan system system etika dalam pengembangan IPTEK, hal tersebut dapat dilihat pada tiap sila Pancasila

pengembangan, penggunaan dan juga pemanfaatan teknologi, merupakan hal yang penting hiingga menjadi keharusan agar masyarakat tidak menjadi sosok yang tertinggal, terlepas dari itu, kita tetap saja perlu mewaspadai penyalahgunaan teknologi yang tidak bertanggung jawab, oleh karena itu dalam pengembangan, penggunaan dan juga pemanfaatan nya tidak boleh lepas dan bertentangan dengan nilai nilai Pancasila, sehingga diperlukan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern

pengimplementasiaan nilai nilai pancasila tentunya harus lebih diperkuat Pada perkembangan zaman yang semakin modern ini sbagai pelingdung bangsa dari pengaruh negatif yang muncul atas perkembangan IPTEK
ringkali disalahgunakan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan
menurut catatan Wahab, Abdul Azis,2001,
adalah melalui
dunia Pendidikan, Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa , elalui tayangan youtube. Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran, Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila, Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi dan juga Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat

- Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pengetahuan adalah hal hal yang kita ketahui atas perbuatan untuk memahami sesuatu, sedangkan Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan
Mengenai kebenaran akan adanya Tuhan, kebenaran merupakan persoalan atas sesuatu itu sejatinya bermanfaat atau tidak, namun Pancasila berbicara pada rakyat, sebagai intinya kebenaran merupakan manfaat untuk semua pihak

Pancasila harus memiliki 3 teori kebenaran yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatic, dimana atas dasar itu, Pancasila merupakan asas persatuan dan kesatuan yang menjadikan Pancasila sebagai Upaya Mencapai Kebenaran,

Setiap ilmu yang berkembang di Indonesia, tentunya harus memiliki nilai nilai Pancasila sebagai faktor internal, sehingga sejak awal pembangunan ilmu telah melibatkan nilai nilai Pancasila.
Nilai nilai Pancasila juga memiliki peran sebagai rambu bagi pembangunan ilmu yang mengasumsikan ada aturan yang harus disepakati oleh para ilmuan sebelum ilmu itu dikembangkan.
Dan setiap pengembangan ilmu tersebut harus juga berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia itu sendiri yang menandakan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar dasar nilai pengembangan ilmu, namun sudah menjadi dasar ilmu yang berkembang di Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Shafira Retno Putri 2211031135 གིས-
Nama : Shafira Retno Putri
NPM : 2211031135
Kelas : Akt C

Artikel 4a.

Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama yang menjadi rambu-rambu dalam proses pengembangannya. Dimana pengembangan IPTEK harus senantiasa didasarkan pada nilai-nilai tersebut dan IPTEK menempatkan nilai budaya dan agama tersebut sebagai mitra dalam berdiskusi sebagai faktor eksternal
pengembangan IPTEK. Pancasila merupakan ideologi bangsa yang harus menjadi semangat dan pendukung setiap kegiatan dan kehidupan masyarakat Indonesia, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang merupakan akulturasi dari berbagai pemikiran baik mengenai agama, pendidikan, budaya, politik, sosial dan juga ekonomi (Waryan dan Syaifullah,2008).

~Dampak Positif dan Negatif Perkembangan IPTEK
•Dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
-Menunjang kegiatan produksi,
-Memudahkan komunikasi dengan orang lain,
-Memudahkan proses pembelajaran, Dll.
•Dampak negatif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
-Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode
kartu, penipuan melalui pesan singat,
pembajakan akun dan masih banyak lagi.
-Membuat ketergantungan dan rasa malas,
karena terlalu nyaman dan dimudahkan
oleh teknologi orang-orang bisa saja
timbul rasa malas dan sangat tergantung
pada teknologi.
-Mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di
internet yang bisa diakses siapa saja dan
hal ini dapat merusak karakter anak
bangsa.

Oleh sebab itu pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

Artikel 4b

Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman.
•Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
•Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
•Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
•Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu). (Dikti, 2016)

Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia. Jadi :
1.Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

Tanggapan saya mengenai artikel tersebut adalah Bahwa pada perkembangan zaman yang modern ini memang benar bahwa IPTEK itu sangat penting, dan begitu berpengaruh dalam kehidupan kita, namun kitapun harus tetap menanamkan nilai-nilai pancasila di dalamnya, dimana hal itu sebagai rambu-rambu mengenai tindakan kita terutama menyikami hal di bidang iptek. Pentingnya nilai-nilai pancasila serta pengimplementasiannya juga dibuktikan dengan teori- teori dan pemahaman yang ada serta visi ilmu yang ada di indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Sayidati Rahmatut Salitsa S 2211031164 གིས-
Nama : Sayidati Rahmatut Salitsa S
NPM : 2211031164
Kelas : Akuntansi D

Artikel a
Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan Iptek

Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkannya dalam setiap pribadi, perseorangan, warga negara, individu, penduduk, dan setiap orang Indonesia. Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral.
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan iptek sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normati bagi pengembangan dan juga pemanfaatan iptek agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia
Pancasila sebagai dasar pengembangan iptek juga bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk.
Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Melalui dunia pendidikan
2. Penyuluhan/sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
4. Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila
5. Menolak dengan tegas paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila
6. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi
7. Kritis dan bijak serta memilih hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.

Artikel b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Teori Kebenaran Pancasila
Sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran yaitu :
1. Teori koherensi
Menurut teori ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi
Menurut teori ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa konteks Pancasila kebenaran adalah :
1. Tiadanya pertentangan dengan tuhan
2. Aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia
3. Suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi
4. Kemanfaatan pada semua pihak
5. Terpenuhinya hakekat keadilan

Visi Ilmu di Indonesia
Bagi bangsa Indonesia strategi pengembangan ilmu pengetahuan yang paling tepat menurut Koento Wibisono (1994) ada dua hal pokok yaitu : visi dan orientasi filosofiknya diletakkan pada nilai-nilai Pancasila di dalam menghadapi masalah-masalah yang harus dipecahkan sebagai data obyektif dalam satu kesatuan integratif. Visi dan orientasi operasional diletakkan pada dimensi-dimensi yaitu teleologis, etis, integral/integratif
Konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocoj dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

PUTRI NALA SHOFIA 2211031149 གིས-
Nama : Putri Nala Shofia
Npm : 2211031149
Kelas : S1 AKT D
ARTIKEL A: Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital, begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi . Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.
Maka di perlukan kesadaran untuk menanamkan selalu nilai-nilai
luhur Pancasila sebagai pelindung dari hal-hal negatif yang ada di tengah peradaban baru. Manfaatkan perkembangan IPTEK dengan optimal untuk kemajuan bangsa tanpa melupakan Pancasila sebagai pedoman hidup. Jangan sampai ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa
Indonesia.

ARTIKEL B : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Didalam metode ini dilakukan klasifikasi, pengolahan data dan penyimpulan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’.
Teori korespondensi

Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa. Hal ini tepat pendapat Notonagoro , bahwa bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam triprakara, yakni Pancasila adat kebudayaan, religius, dan kenegaraan. Isi arti Pancasila yang abstrak umum universal dapat menjadi sumber landasan pemecahan masalah kenyataan hidup seharihari. Menurut Notonagoro, ada hubungan yang mutlak antara Pancasila dengan bangsa Indonesia, yaitu hubungan sebab-akibat .

Pancasila harus cocok, sesuai, terjelma dalam keadaan senyatanya bermasyarakat dan bernegara. Sila-sila dalam Pancasila berkesuaian atau koresponden dengan objek yang dituju.

Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis. Selain itu dalam pengembangan iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap yang terbuka artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulanh maupun dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.

Berdasarkan artikel tersebut maka dapat
kebenaran ilmiah itu sekaligus disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Diva Salsabila 2211031108 གིས-
Nama: Diva Salsabila
NPM: 2211031108
Kelas: S1 Akuntansi C

Analisis Jurnal 14a
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak sesuai dengan jati diri

Bangsa Indonesia sendiri selalu memiliki akar budaya dan agama yang sangat kuat. Jadi kalau iptek hanya bisa berkembang seperti ini tanpa ada ideologi yang mengakar, sama saja mengejar iptek tanpa arah dan arah yang jelas. yang dapat berdampak buruk bagi rakyat dan bangsa Indonesia.

Ideologi bangsa kita dimana Pancasila ini lahir pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila ini memuat lima sila yang merangkum cita-cita negara Indonesia. Nilai-nilai utama Pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan demokrasi dan keadilan. Tentunya setiap warga negara Indonesia harus memahami pentingnya pancasila sebagai dasar negara. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus mengarah pada pembangunan manusia dan didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsur yang menyeragamkan budaya dan kesatuan dalam pembangunan pendidikan.

SARAN

Senantiasa tanamkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pelindung dari hal-hal negatif yang ada di tengah peradaban baru.

Analisis Jurnal 14b
Teori koherensi

Menurut Notonagoro, Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan.

Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya.

Selain itu, setiap sila Pancasila di dalamnya mengandung sila yang lainnya. Hubungan logis sebagai pengakuan atau cerminan teori koherensi terlihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagoro bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal.

Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian yang bertingkat, sehingga tidak boleh dibolak-balik tata urutannya. Selain itu, hubungan konsistensi ini terlihat pada Pancasila sebagai aksioma kemudian diturunkan keempat pokok pikiran sebagai teorema, dan selanjutnya diturunkan ke pasal UUD 1945.

Teori korespondensi

Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa. Hal ini tepat pendapat Notonagoro , bahwa bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam tri-prakara, yakni Pancasila adat kebudayaan, religius, dan kenegaraan.

Isi arti Pancasila yang abstrak umum universal dapat menjadi sumber landasan pemecahan masalah kenyataan hidup sehari-hari.

Pancasila harus cocok, sesuai, terjelma dalam keadaan senyatanya bermasyarakat dan bernegara.

Sila-sila dalam Pancasila berkesuaian atau koresponden dengan objek yang dituju. Pancasila, karena Pancasila bersifat fungsional dalam mempersatukan bangsa

Jika dilihat dari segi historis, Pancasila juga memiliki fungsi praktis. Salah satu relasi kausalitas tersebut adalah kausa finalis. Pancasila adalah sebagai dasar kefilsafatan negara atau dasar negara Indonesia merdeka.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Karina Gista 2211031099 གིས-
Karina Gista Nirmala Dewi
2211031099
Akt C

Artikel 14a:
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampat positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, perkembangan iptek juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu iptek perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangannya, baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentu harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan iptek, dan sebaliknya iptek juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Karena Pancasila Sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir, 2013). Bangsa Indonesia telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Iptek dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan. Dampak positif perkembangan iptek bagi kehidupan manusia, yaitu: menunjang kegiatan produksi, memudahkan komunikasi dengan orang lain, dan memudahkan proses pembelajaran. Dampak negatif perkembangan iptek bagi kehidupan manusia, yaitu: carding, membuat ketergantungan dan rasa malas, dan mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.

Tanggapan: Saya setuju dengan artikel di atas. Kita perlu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan iptek, hal itu dilakukan agar kita mempunyai pondasi yang kuat sehingga tidak terpengaruh ke dampak negatif dari perkembangan iptek tersebut. Selain itu, kita juga harus bijak dalam menggunakan teknologi dan menanfaatkan teknologi tersebut untuk hal yang positif sehingga dapat berguna bagi diri sendiri, orang lain, dan bangsa Indonesia.

Artikel 14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

Tanggapan: Saya setuju dengan artikel tersebut. Karena segala sesuatu mulai dari kepribadian bangsa dan kehidupan bermasyarakat harus sesuai dengan hakikat yang terdapat dalam Pancasila. Maka kebenaran menurut pragma filsafat Pancasila, bahwa kandungan pernyataan sila-sila Pancasila harus cocok, sesuai, dan terjelma dalam keadaan senyatanya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Luluk Lutfia 2251031022 གིས-
Nama: Luluk Lutfia
Npm: 2251031022
Kelas: Akt C

Teori 14.A

Kehidupan memasuki era yang semakin modern kini juga terkait dengan dunia digital
dengan sains dan teknologi dengan sains dan teknologi. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Itu membuat perbedaan besar dalam kehidupan semua orang di dunia, termasuk manusia
Di Indonesia, setiap individu berusaha untuk mengembangkan kemampuannya
keahlian teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini
Tidak dapat dipungkiri bahwa ia memiliki efek positif dan berbagai kenyamanan dalam kehidupan manusia
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat membawa banyak hal negatif. Di sana
Oleh karena itu, iptek harus beradaptasi dan memperhatikan nilai-nilai ideologi bangsa
Dari perspektif nilai agama dan budaya pengembang, semuanya harus relevan dan selalu
mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa, agar tidak merugikan rakyat dan sendi-sendi
kehidupan bangsa. Pancasila yang merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa
mengandung nilai-nilai luhur yang sudah sewajarnya menjadi tameng suatu bangsa
berpartisipasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teori 14.B
teori koherensi

Menurut Notonagora pancasila sebagai dasar falsafah negara merupakan satu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian yang tidak saling bertentangan.

Setiap bagian pancasila adalah bagian mutlak, jika bagian dihilangkan kasusnya hilang, sebaliknya bagian itu kehilangan kedudukan dan fungsinya terlepas dari kasusnya.

Selain itu, setiap Perda Pancasila memuat ketentuan yang berbeda-beda. Hubungan logis sebagai kognisi atau refleksi dari teori koherensi ditunjukkan dalam komposisi Pancasila yang menurut Notonagora bersifat hierarkis dan piramidal.

Pancasila menunjukkan urutan yang terhuyung-huyung, sehingga urutannya tidak bisa dibalik. Demikian pula hubungan konsistensi ini dapat dilihat sebagai aksioma dalam Pancasila, kemudian keempat pokok pikiran diturunkan sebagai proposisi dan kemudian diterjemahkan ke dalam pasal-pasal UUD 1945.

teori korespondensi

Sistem filsafat pancasila adalah jiwa bangsa indonesia, kepribadian bangsa indonesia, pandangan hidup dan pandangan hidup bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat Notonagora bahwa bangsa Indonesia menganut Pancasila dalam tiga bagiannya, yaitu adat budaya, agama dan pemerintahan Pancasila.

Kandungan makna Pancasila yang abstrak, umum, dan universal dapat menjadi dasar pemecahan masalah dalam realitas kehidupan sehari-hari.

Pancasila harus sesuai, sesuai dengan tujuan dan diwujudkan dalam keadaan masyarakat dan negara yang sebenarnya. Statuta Pancasila sesuai atau menanggapi tujuan yang dimaksudkan. Pancasila karena Pancasila adalah pemersatu bangsa yang fungsional

Dari segi sejarah, pancasila juga memiliki fungsi praktis. Salah satu hubungan kausal ini adalah penyebab finalis. Pancasila merupakan dasar falsafah negara atau berdirinya negara Indonesia merdeka.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Rohani Risnauli Nababan 2211031129 གིས-
Nama : Rohani Risnauli Nababan
NPM : 2211031129
Kelas : S1 Akuntansi C

Rangkuman Jurnal 14a :
   IPTEK sangat membantu manusia dalam kehidupannya. Di dalam perkembangannya, IPTEK tidak hanya memiliki dampak positif namun juga memiliki dampak negatif. Seperti IPTEK mampu menunjang kegiatan produksi namun juga dapat membuat rasa ketergantungan dan malas. IPTEK dapat memudahkan komunikasi dan proses pembelajaran namun IPTEK juga dapat memudahkan terjadinya pembobolan data, penyebarluasan hoax dan dapat mengandung unsur kekerasan dan pornografi.
   Maka untuk mengurangi, mencegah serta memberantas dampak negatif dari perkembangan IPTEK tersebut, kita perlu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK yang dimana di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang merupakan akulturasi dari berbagai pemikiran baik mengenai agama, pendidikan, budaya, politik, sosial dan juga ekonomi. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa senantiasa mengkoordinir segala aktivitas kehidupan, termasuk aktivitas ilmiah dan perkembangan IPTEK. Dengan kemajuan IPTEK ini juga tak bisa kita pungkiri selain dampak positif juga terdapat dampak negatif, pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya. Selain itu pancasila juga sebagai pedoman untuk masyarakat selalu bijak dan dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi yang ada saat ini.
   Pengembangan, penggunaan dan pemanfaatan IPTEK merupakan suatu hal yang penting di kehidupan masyarakat saat ini. Namun kita harus mewaspadai penyalahgunaan IPTEK yang mungkin dapat terjadi yaitu dengan tidak melepaskan dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan, penggunaan dan pemanfaatan IPTEK. Dengan adanya Pancasila sebagai landasan berteknologi diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat terkait perkembangan IPTEK, dimana Pancasila sejatinya mampu mengkomodir segala aspek-aspek yang menjadikan IPTEK berkembang dengan baik dan sesuai dengan harapan masyarakat.
   Mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting karena Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan IPTEK agar tetap sejalan dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Rangkuman Jurnal 14b :
   Filsafat Pancasila sangat penting karena "tidak ada bahan yang resmi untuk mengetahui isi daripada lima asas yang dimaksudkan". Setiap persoalan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan pancasila harus mengacu pada nilai-nilai Pancasila, termasuk mengenai kebenarannya, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
   Pemahaman Pancasila secara filosofis, akan mengingatkan kita semua bahwa Pancasila bukan hanya suatu konsensus politik, namun juga sebagai suatu konsensus filosofis/moral yang mengandung suatu komitmen transendental yang menjanjikan persatuan dan kesatuan sikap, serta pandangan masyarakat dalam menyambut masa depan gemilang yang dicita-citakan bersama. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah tiadanya pertengangan dengan Tuhan atau Agama, aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, suatu hal yang satu dan tidak dapat dibagi-bagi, bermanfaat bagi semua pihak dan terpenuhinya hakekat keadilan. Sehingga Pancasila harus dijadikan nilai kebenaran dalam pengembangan ilmu di Indonesia.
   Teori kebenaran Pancasila menghendaki bahwa kebenaran ilmiah mengenai pancasila juga harus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi dan pragmatik. Hal-hal tersebut saling melengkapi dalam kerja ilmiah yang artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya saja.
_________________________________________________

Menurut saya, perkembangan IPTEK memang berdampak positif dan ada juga dampak negatif, namun untuk menghindari dampak negatifnya, hal yang paling utama adalah dari kesadaran diri pribadi masing-masing dalam menggunakan IPTEK, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan, dan dengan kesadaran diri tersebut diperlukan juga suatu acuan yaitu nilai-nilai Pancasila agar setiap pribadi tau dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam mengikuti perkembangan IPTEK.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Rizka Dian Misary 2211031113 གིས-

Nama: Rizka Dian Misary 

Npm: 2211031113

Kelas: AKT C 

14a. Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Pancasila sebagai ideologi bangsa harus menjadi semangat dan pendukung kehidupan masyarakat indonesia, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang merupakan akulturasi dari berbagai pemikiran baik mengenai agama, pendidikan, budaya, sosial, politik, dan ekonomi. 

Pancasila sebagai dasar pengembangan iptek bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat dan pelindung bangsa dari pengaruh buruk. 

Sila ketuhanan yang maha esa

Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dan diciptakan tapi juga memikirkan tujuan kebermanfaatan dan akibat  yang merugikan masyarakat apakah ada atau tidak. 

Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 

Mengimplementasikan dasar-dasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan iptek harus bijak dan beradab. 

Sila Persatuan Indonesia 

Rasa nasionalisme dimana dalam hal ini iptek diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, persahabatan, persaudaraan antar daerah. 

Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Mengimplementasikan nilai demokratis. Dimana dalam pengembangan iptek seorang ilmuwan harus menghargai kebebasan pendapat dari orang lain dan siap dikritik atas penemuannya.

Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 

Keseimbangan keadilan dalam kehidupan. Dimana dalam pengembangan iptek harus memperhatikan keseimbangan hubungan manusia baik dengan diri sendiri, tuhannya, orang lain, alam dan lingkungan, serta bangsa dan negara. 

Dalam kehidupan saat ini pengembangan, penggunaan, dan pemanfaatan teknologi menjadi suatu keharusan supaya tidak menjadi individu yang tertinggal. Namun, perlu diwaspadai adanya penyelahgunaan teknologi secara sembarang dan tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, dalam pengembangan dan penggunaannya tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. 

Upaya-upaya yang dapat dikakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai pancasila yaitu sebagai berikut 

  • melalu dunia pendidikan, dengan menambahkan  mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidik hingga ke perguruan tinggi. 
  • penyuluhan tentang pentingnya menerapkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dimana sekarang banyaknya masyarakat yang masih belum mampu memahami nilai-nilai  pancasila sehingga dengan adanya sosialiasi akan membantu masyarakat memahami nilai-nilai pancasila untuk kehidupan sehari-hari. 
  • memperkenalkan nilai-nilai pancasila melalui media massa. 
  • memberikan saksi kepada pihak-pihak yang melanggar pancasila. 
  • menolak dengan tegas paham-paham yang menyimpang dari pancasila 
  • menjadikan pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi 
  • kritis dan bijak untuk selalu dapat memilah informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari pancasila.

14b. Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu 

Ketuhanan 

mengandung isi mutlak bahwa dalam NRI tidak ada tempat untuk hal pertentangan terhadap tuhan dan paksaan agama. 

Kemanusiaan

mengandung cita cita kemanusiaan yang lengkap memenuhi hakekat manusia. Sesuatu hal dikatakan benar apabila sesuatu itu mendorong pada semakin menguatnya nilai-nilai pancasila. Segala upaya mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara tidak mendapatkan tempat dalam pancasila. 

Persatuan 

Notonagoro menyatakan sifat mutlak kesatuan bangsa, wilayah dan negara indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Maka kebenaran suatu hal yang satu tidak dapat dibagi-bagi. 

Kerakyatan 

Kebenaran merupakan persoalan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak. Sesuatu akan bermanfaat apabila dirumuskan secara bersama-sama dengan keterlibatan bersama dari subjek. Dalam hal ini setiap manusia adalah subjek dan objek dari apa yang dianggap benar. 

Keadilan 

Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah menjadi suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib. 

Teori Kebenaran Pancasila ada 3, yaitu: 

  1. Teori koherensi 
  2. Teori korespondensi
  3. Teori pragmatik

Ketiga teori tersebut menurut pancasila tidak dipertentangkan tetapi saling melengkapi. 

Dengan berorientasi pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia. 



In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Rizki Febi Amelia 2211031092 གིས-
nama : rizki febi amelia
npm : 2211031092
kelas : akuntansi c

14 a
Seperti yang kita tahu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013).
Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Pada perkembangan iptek diindonesia, memiliki tujuan untuk
memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan. Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya. Dampak positif dan negative iptek yaitu salah satunya untuk positif : terciptanya mesin mesin canggih, memudahkan komusikasi, dan proses pembelajaran. Adapun dampak negative : tercptanya rasa ketergantungan, carding, mengandung unsur kekerasan dan pornografi.

14 b
Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.
dengan perkembangan ilmu di Indonesia, maka perlu dikaji kebenaran yang khas menurut Pancasila terlebih dahulu. Sebab Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap dan perbuatan, termasuk kegiatan.
Berdasarkan jurnal diatas dapat dilihat hasil dan pembahasan penelitiannya :
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu. menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok : 1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan. 2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur. 3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi. 4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu. 5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Selanjutnya Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu : 1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis). 2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan. 3. Universalitas ilmu pengetahuan. 4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif. 5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan. 6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi. 7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru. 8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.
Bisa dilihat dijurnal tersebut sudah lengkap menjlaskan tentang kairan panasilanya dengan sila sila Pancasila dan termasuk teori-teorinya, untuk itu bisa saya simpulkan materinya diantaranya Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatic. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

SILKE SYAHIDAH 2211031124 གིས-
Nama : Silke Syahidah
NPM : 2211031124
Kelas : S1 Akuntansi C
Jurnal 14a
Iptek adalah hasil karya manusia yang pada dasarnya digunakan untuk mempermudah di berbagai bidang kehidupan manusia. Perkembangan iptek di Indonesia sudah terlihat dari banyaknya teknologi, namun di sisi lain memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya seperti sebagai penunjang kegiatan produksi berkat adanya mesin-mesin canggih, kemudahan berkomunikasi dengan orang lain, memudahkan proses pembelajaran khususnya seperti waktu pandemi tetap ada pembelajaran jarak jauh. Dampak negatif seperti menjadi kecanduan, malas, penipuan dan pembajakan.

Kemudian alasan kenapa pentingnya Implementasi nilai-nilai pancasila dalam perkembangan Iptek. Karena sejatinya iptek itu memiliki kaitan dengan nilai budaya dan agama sebagai rambu-rambu dalam proses perkembangan iptek. Yang dimana pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang selalu mengkoordinir aktivitas kehidupan, oleh sebab itu para ilmuwan harus selalu mengembangkan ilmu berdasar pancasila supaya memiliki arah dan tujuan yang jelas tanpa merugikan masyarakat karena pancasila sendiri adalah nilai ideologis yang bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri.

Selain sebagai landasan kebijakan pengembangan iptek, peran pancasila lainnya pada iptek yaitu sebagai landasan etika dari pengembangan iptek. Maksudnya terkait apa kegunaan iptek bagi kehidupan manusia yang berbicara tentang nilai atau moral. Sebab moral itu penerapannya merujuk pada untuk apa dan mengapa suatu aturan diciptakan, begitu juga dengan iptek perlu landasan etika sebelum dikembangkan.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila seperti, melalui dunia pendidikan dengan menambah mata pelajaran pancasila, melakukan penyuluhan tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memperkenalkan melalui media masa, memberikan sanksi kepada pihak yang melakukan pelanggaran pancasila, menolak paham radikalisme, kritis dan bijak dalam memilah informasi yang didapat.

Jurnal 14b
Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1. Teori koherensi, Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi , Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatic, Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
Ketiga teori tersebut menurut Pancasila tidak dipertentangkan tetapi saling melengkapi. Dalam hal saling melengkapi itu, mengikuti asas hirarkhis-piramidal dan saling mengkualifikasi dalam Pancasila.
Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman.
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Hamizan Naufal Bagaskara གིས-
Rangkuman Artikel A dan B
Nama : Hamizan Naufal Bagaskara
NPM : 2211031109
Kelas : S1 Akuntansi C '22

ARTIKEL A
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Dengan kemajuan IPTEK ini juga tak bisa kita pungkiri selain dampak positif juga terdapat dampak negatif, pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya. Selain itu pancasila juga sebagai pedoman untuk masyarakat selalu bijak dan dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi yang ada saat ini.

b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
Berikut adalah penjabaran sila-sila pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK(Kaelan,2000) :
- Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dan diciptakan namun juga harus diperhatikan dengan tujuan kebermanfaatan serta akibat yang dapat merugikan masyarakat apakah ada atau tidak.
- Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasar- dasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang banyak dan daat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia bukan sebagai manusia yang angkuh, sombong dan tak bermoral akibat penggunaan IPTEK.
- Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, IPTEK harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat baik dari hubungan antar masyarakat Indonesia dan juga dengan masyarakat Internasional.
- Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.
- Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, IPTEK harus memperhatikan keseimbangan baik dalam hunungan manusia dengan dirinya sendiri, dengan tuhannya, dengan orang lain, dan manusia dengan bangsa dan negaranya serta dengan alam dan lingkungan.

c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Berikut merupakan lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
* IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
* IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. • IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
* Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
* Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK adalah sebagai berikut :
* Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
* Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
* Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
* IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
* IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.

d.) Upaya Pengimplementasian Nilai- Nilai Pancasila Kepada Masyarakat
* Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
* Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
* Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
* Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila.
* Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
* Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
* Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai- nilai Pancasila.



ARTIKEL B
Pengertian dan Ciri-Ciri Ilmu
Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik.
Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis).
2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan.
3. Universalitas ilmu pengetahuan.
4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi.
7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.

Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran
* Ke-Tuhanan
kebenaran dalam konteks Pancasila dipahami atau dimaknai sebagai tiadanya pertentangan dengan Tuhan. Dalam makna yang lain, kebenaran adalah kesesuaian dengan nilai- nilai ketuhanan. Hidup yang benar apabila kehidupan yang dijalani mengandung harmonisasi dengan kehendak Tuhan.
* Kemanusiaan
Hakekat manusia itu adalah untuk melakukan perbuatan lahir dan batin atas dorongan kehendak, berdasarkan atas putusan akal, selaras dengan rasa untuk memenuhi hasrat- hasrat sebagai ketunggalan, yang ketubuhan, yang kejiwaan, yang perseorangan, yang kemakhlukan sosial, yang berkepribadian berdiri sendiri, yang kemakhlukan Tuhan. Sesuatu hal dikatakan benar apabila sesuatu itu mendorong pada semakin menguatnya nilai-nilai kemanusiaan.
* Persatuan
Dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Segala perbedaan dan pertentangan adalah hal yang biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan kesatuan kebangsaan.
* Kerakyatan
Kebenaran merupakan persoalan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak. Sesuatu akan bermanfaat apabila dirumuskan secara bersama-sama dengan keterlibatan bersama dari subjek. Dalam hal ini setiap manusia adalah subjek dan objek dari apa yang dianggap benar. Namun tidak seperti pragmatisme yang berbicara kebenaran pada tataran antar individu, Pancasila berbicara pada tataran massa (rakyat). Dengan kata lain, kebenaran adalah kemanfaatan untuk semua pihak.
* Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib.

Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi, Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi, Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik, Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.

Visi Ilmu di Indonesia
a.) Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang memang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan).
b.) Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
c.) Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya, sebab manusia selalu hidup dalam relasi baik dengan sesama maupun dengan masyarakat yang menjadi ajangnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Friska Andani 2211031170 གིས-

Nama : Friska Andani
NPM   : 2211031170
Kelas  : Akt D

Artikel 14a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.

Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.

Dampak Positif Perkembangan IPTEK
• Menunjang kegiatan Produksi.
• Mempermudah berkomunikasi.
• Memudahkan proses pembelajaran.

Dampak Negatif Perkembangan IPTEK
• Pembobolan kartu kredit (Carding).
• Membuat ketergantungan dan rasa malas.
• Mengandung unsur kekerasan dan pornografi.

Upaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat
1. Melalui dunia pendidikan
2. Penyuluhan atau sosialisasi tentang pentingnya penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai Pancasila melalui media massa.
4. Memberikan sanksi kepada pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila.
5. Menolak dengan tegas paham yang bertentangan dengan Pancasila.
6. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
7. Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai Pancasila.

Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.


Artikel 14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafah yang lain :
1.Teori Koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori Korespondensi
Menurut teori ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori Pragmatik
Menurut teori ini nilai, kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman, yaitu :
(1) Bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
(2) Bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
(3) Bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
(4) Bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah integenisasi ilmu.

Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Reza Arliantari 2211031112 གིས-
Nama : Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C

Analisis Jurnal : Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

PENDAHULUAN
Indonesia kini telah memasuki zaman modern dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan (Tjandrawinata,2016).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif (Sulaswati, Anny,2009). Oleh karena itu, IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius.

TINJAUAN PUSTAKA
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya.

b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
Dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial media kita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah
• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet.

Selanjutnya yaitu dampak negatif bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan bertergantungan
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa

c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.

d.) Makna Tiap Sila Pancasila
Makna Pancasila dan lambangnya akan dijelaskan sebagai berikut :
• Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa, menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan dengan ini manusia harus senantiasa berperilaku sesuai ajaran agama mereka, menjalankan apa yang diperintahkan agama serta hal-hal baik yang diajarkan agama dan menghindari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.
• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya serta gotong royong.
• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia, walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.
• Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
• Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, suatu keadilan sosial yang berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.


e.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral. Jika aktualisasi dari Pancasila benar-benar dilakukan maka akan tercapailah warga negara yang Pancasilais.


HASIL DAN PEMBAHASAN
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya.

b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
Berikut adalah penjabaran sila-sila pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK
• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.
• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang banyak dan daat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah.
• Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.
• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan.

c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Dalam kehidupan saat ini pengembangan, penggunaan, dan juga pemanfaatan teknologi merupakan suatu hal yang penting dan bahkan telah menjadi suatu keharusan agar masyarakat tidak menjadi individu yang tertinggal. Namun, yang patut diwaspadai yaitu penyalahgunaan teknologi secara sembarangan dan tidak bertanggungjawab untuk hal-hal yang negatif.

d.) Upaya Pengimplementasian Nilai Nilai Pancasila Kepada Masyarakat
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut
• Melalui dunia Pendidikan
• Penyuluhan dan Sosialisasi
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran
• Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai nilai Pancasila.




KESIMPULAN
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.

TANGGAPAN :
IPTEK sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. IPTEK berperan penting untuk mempermudah segala aktivitas yang ada. Namun, tidak dapat dipungkiri iptek memiliki sisi negatif yang harus kita hindari agar terhindar dari penyimpangan nilai-nilai Pancasila.


Nama : Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C

Analisis Jurnal : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

PENDAHULUAN
Terkait dengan masalah kebenaran, sejak dahulu selalu menyertai setiap kegiatan ilmiah. Hal yang demikian ini karena pada ilmu, baik sebagai satu sistem maupun proses senantiasa ditujukan untuk mencapai kebenaran. Secara historis dapat diketahui, bahwa dalam hal kebenaran sudah ada tiga paham tradisional yang besar, yaitu paham koherensi, korepondensi, dan pragmatik. Tetapi timbul masalah lain, yaitu seandainya hendak berpikir secara sistematik sekaligus sintetik, maka kiranya ketiga macam paham tersebut dapat dipadukan dalam satu kerangka yang seluas-luasnya. Sehingga diharapkan dapat merangkum segenap paham yang lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pengertian dan Ciri-ciri Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Istilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistemologi adalah Filsafat pengetahuan, Gnosiologi, Kritika pengetahuan, logika material, teorI, dan kriteologi.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1.Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.

Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran
Pancasila harus mengacu pada lima sila yang menunjukkan kebenaran yaitu:
1. Ketuhanan
Berdasarkan tafsir Notonagoro ini, maka kebenaran dalam konteks Pancasila dipahami atau dimaknai sebagai tiadanya pertentangan dengan Tuhan.
2. Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia

3. Kemanusiaan
Notonagoro menyatakan, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh himak kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi

5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

2. Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.

3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.

Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yangmemang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945.

b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Manusia harus berada pada tempat yang sentral. Sifat etis ini menuntut penerapan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab.

c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya.


KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.

2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia.

Tanggapan :
Untuk diyakini sebagai kebenaran, Pancasila haruslah sesuai dengan teori koherensi, korespondensi, dan pragmatik sehingga tidak ada keraguan di dalam nilai-nilai Pancasila yang ada.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Muhammad Abdillah 2211031171 གིས-
Muhammad Abdillah
2211031171
Ak D


14 a
IPTEK bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia apa bila tidak dilandasi ideologi. Tanamkanlah selalu nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pelindung dari hal-hal negatif yang ada di tengah peradaban baru. Manfaatkan perkembangan IPTEK dengan optimal untuk kemajuan bangsa tanpa melupakan Pancasila sebagai pedoman hidup
14 b
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Fitriani 2211031165 གིས-
Nama: Fitriani
Npm: 2211031165
Kelas: AKT D

Artikel 14a, "Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK".

Dari jurnal yang telah saya baca, dapat saya pahami bahwa, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa dan IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Karena Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia, serta sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.

Artikel 14b "Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu ".

Dari jurnal tersebut dapat saya pahami bahwa, Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme.
3 point penting dalam jurnal;
a. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
b. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan.
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya kuhakekat manusia.
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi.
4) Pemanfaatan pada semua pihak,
5) Terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
c. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Amara Qatrunnada Amri 2251031042 གིས-
Nama : Amara Qatrunnada Amri
NPM : 2251031042
Akuntansi D

14 a
"Pentingnya implementasi nilai-nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan IPTEK"

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013). Pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia, serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya (Kaelan,2000).
Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

14 b
"Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu"

Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik. Ilmu pengetahuan sebagai proses artinya kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan demi penemuan dan pemahaman dunia alami sebagaimana adanya, bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Metode ilmiah yang khas dipakai dalam proses ini adalah analisis- rasional, obyektif, sejauh mungkin ‘impersonal’ dari masalah-masalah yang didasarkan pada percobaan dan data yang dapat diamati. Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
Pemahaman :
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Farras Salwa An-Najah 2251031024 གིས-
Nama : Farras Salwa An-Najah
NPM : 2251031024
Kelas : AKT C

RANGKUMAN ARTIKEL 14.A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
Perkembangan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.

b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
Dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu:
• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain,
• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya.


Dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi. • Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi.
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.

c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Kekedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
d.) Makna Tiap Sila Pancasila
• Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa, nilai Ketuhanan iyang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan dengan ini manusia harus senantiasa berperilaku sesuai ajaran agama mereka, menjalankan apa yang diperintahkan agama serta hal-hal baik yang diajarkan agama dan menghindari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.
• Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,makna dari Pancasila sila kedua ini yaitu mengajarkan mengenai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab hal ini dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya serta gotong royong.
• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia,makna dari Pancasila sila ketiga ini yaitu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.
• Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, makna dari Pancasila sila keempat ini adalah menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
• Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, makna dari Pancasila sila kelima ini yaitu suatu keadilan sosial yang mana keadilan social ini berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

e.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama yang menjadi rambu-rambu dalam proses pengembangannya.
b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
Pancasila sebagai dasar pengembangan IPTEK bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk.
c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern Dalam kehidupan
saat ini pengembangan, penggunaan dan juga pemanfaatan teknologi merupakan suatu hal yang pentng dan bahkan telah menjadi suatu keharusan agar masyarakat tidak menjadi individu yang tertinggal.

lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itusendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK adalah sebagai berikut :
• Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
• Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
• Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
• IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
• IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.

d.) Upaya Pengimplementasian NilaiNilai Pancasila Kepada Masyarakat
Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.
• Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilainilai Pancasila.



RANGKUMAN ARTIKEL 14.B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia.

Pengertian dan Ciri-ciri Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.

Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris.
2. Sistematis.
3. Obyektif.
4. Analitis.
5. Verifikatif.

Daoed Joesoef (1987) menunjukkan bahwa pengertian ilmu mengacu pada tiga hal, yaitu : produk, proses, masyarakat.

Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren.
2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan.
3. Universalitas ilmu pengetahuan.
4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi.
7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.
Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran

setiap persolan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila dalam Pancasila, termasuk mengenai kebenaran, yakni:
1. Ke-Tuhanan, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal keTuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.
2. Kemanusiaan, Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia.
3. Persatuan, sifat mutlak kesatuan bangsa, wilayah dan Negara Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi.
4. Kerakyatan, Dalam dunia kefilsafatan Barat, kita mengenal pragmatisme yang menganggap bahwa sesuatu itu benar apabila memiliki faedah atau bermanfaat bagi sesuatu yang lain.
5. Keadilan, Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib.
Teori Kebenaran Pancasila

Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
1. Teori koherensi, Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi, Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatic, Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu. Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman.
• Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
• Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
• Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
• Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).

Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab.
3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan iptek.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.

Visi Ilmu di Indonesia.
Visi dan orientasi filosofiknya diletakkan pada nilainilai Pancasila di dalam menghadapi masalah-masalah yang harus dipecahkan sebagai data/fakta obyektif dalam satu kesatuan integratif.
Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis,
b. Etis,
c. Integral/Integratif,
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Muhammad Sulton Aulia Muslih གིས-
Nama : Muhammad Sulton Aulia Muslih
NPM : 1611031091
kelas D

14A
alasan pentingnya implementasi nilai pancasila dalam perkembangan IPTEK dikarenakan memiliki ketertarikan dalam nilai budaya dan juga agama yang jadi rambu rambu proses perkembangan, menempatkannya menjadi partner dalam diskusi faktor eksternal perkembangan iptek.
substansi nilai-nilai pancasila dalam perkembangan iptek bertujuan untuk menjamin kesejahterean masyarakat serta perlindungan bangsa dari pengaruh negatif. penerapan nilai nilai pancasila dalam perkembangan iptek dan kehidupan masyarakat modern, merupakan suatu hal yang penting dan telah menjadi keharusan agar masyarakat tidak menjadi individu tertinggal. namun harus mewaspadai penyalahgunaan teknologi secara tidak bertanggungjawab.

tanggapan : menurut saya, dengan adanya program pembentukan karakter bangsa sesuai pancasila, dapat membantu mengontrol dan pengawasan orang tua dalam penggunaan teknologi sehari-hari.


14B
ilmu menggunakan metode ilmiah memiliki tujuan untuk mencapai fakta. dikarenakan manusia memiliki ilmu, maka fakta tidak semena-mena murni memiliki kriteria koherensi dan koresponden, tetapi kebenaran juga termasuk dalam proses oleh manusia nya.
pemahaman filosofi mengenai fakta dalam konteks pancasila dapan di umumkan menjadi :
1. manfaat ke semua masyarakat
2. terpenuhinya keadilan
3. kepatuhan terhadap tuhan masing masing
4. terpenuhinya hakikat manusia
pengertian pancasila sebagai nilai pengembangan ilmu termasuk dalam beberapa macam jenis pemahaman bahta tiap ilmu yang dikembangakjan di indonesia perlu menyertakan nilai pancasila.

tanggapan : menurut saya pancasila memiliki peran sebagai rambu norma bagi perkembangan ilmu di indonesia, yaitu mampu mengontrol ilmu supaya tidak melenceng dari tata cara berpikir dan bertindak bangsa indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Rayhana Qurrota Aini 2211031137 གིས-
Nama : Rayhana Qurrota Aini
NPM : 2211031137
Kelas : S1 Akuntansi C

Artikel A
PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif.

Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia.

Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu : Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
Dampak negatifnya: Manusia jadi ketergantungan teknologi dan menjadi malas.

Pancasila dapat menyatukan perbedaan dan akan selalu menjadikan bangsa ini hidup dalam keharmonisan.

Upaya untuk memperkuat implementasi Pancasila
1. Melalui pendidikan. Menambah mata pelajaran pancasila sebagai pelajaran terpisah.
2. Mengadakan seminar atau sosialisasi untuk memperkuat pancasila
3. Memperkenalkan Pancasila di media sosia
4. Memberi sanksi pelanggar pancasila
5. Menolak tegas ajaran atau budaya yang bertentangan dengan Pancasila
6. Menjadikan Pancasila pedoman
7. Menganalisis kebijakan yang dibuat berdasarkan Pancasila.

Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi
dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas
yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.


TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Pembahasan tentang apa itu kebenaran dalam konteks Pancasila, secara tegas tidak
banyak terungkap dalam literatur-literatur tekstual. Namun, pengkajian Pancasila dalam wilayah keilmiahan bukanlah sesuatu yang
baru. Salah satu tokoh pemikir yang banyak mengkaji Pancasila, Notonagoro, telah
memberikan dasar-dasar pada kita dalam menafsirkan Pancasila secara ilmiah.

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah
satunya.

Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya.

Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Iyan saputra 2211031152 གིས-
Nama : Iyan saputra
NPM. : 2211031152
Kelas. : AKT D

Artikel 14.a.
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi perkembangan IPTEK
Tanggapan:
Jadi menurut saya Implementasi Nilai-Nilai pancasila dalam perkembangan iptek sangat penting baik di masyarakat , dunia pendidikan dan Kehidupan sehari hari supaya Kita bisa menyaring baik itu pengaruh positif dan negatif dari perkembangan IPTEK dengan Nilai-nilai pancasila yang telah kita ketahui dan untuk di Implementasikan.
Rangkuman
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Dengan kemajuan IPTEK ini juga tak bisa kita pungkiri selain dampak positif juga terdapat dampak negatif, pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya. Selain itu pancasila juga sebagai pedoman untuk masyarakat selalu bijak dan dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi yang ada saat ini.
b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
• Sila ketuhanan yang Maha esa
• Kemanusiaan yang adil dan beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan salah satunya yaitu: IPTEK menjadi unsur yang menghomogenitas budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK salah satunya adalah sebagai berikut : Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
d.) Upaya Pengimplementasian Nilai-Nilai Pancasila Kepada Masyarakat
Salah satu upaya pengimplementasian Nilai-Nilai pancasila kepada masyarakat yaitu: Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Upaya ini penting dilakukan mengingat Kurangnya Pendidikan Pancasila disetiap daerah dan juga masih minimnya pemahaman nilai-nilai Pancasila dimasyarakat sehingga mereka belum tahu bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila yang baik dalam kehidupan.

Artikel 14.b.
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Rangkuman
Teori Kebenaran Pancasila dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Teori koherensi
Menurut Notonagoro (1975: 19), Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh. Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya. Selain itu, setiap sila Pancasila di dalamnya mengandung sila yang lainnya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa. Hal ini benar jika sesuai dengan kenyataan sehari-hari (Bakry, 1994: 49).
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Fakta sejarah telah membuktikan, baik sejak proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan, dengan jiwa Pancasila ini persatuan dan kesatuan tetap terjaga (Bakry, 1994: 49). Para penganut Pancasila percaya akan kebenaran Pancasila, karena Pancasila bersifat fungsional dalam mempersatukan bangsa Indonesia.

Tanggapan
Kebenaran pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu yaitu harus memiliki tiga teori yang mendukung yakni teori Koherensi, teori korespondensi dan teori pragmatik.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Astrid Melia putri Astrid གིས-
Nama : Astrid melia putri
Npm : 2211031145
kelas : D

Artikel 14.A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Saat ini semua negara di belahan dunia terasa seperti dalam radius yang sangat dekat, hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi sehingga memudahkan semua orang di belahan dunia untuk bisa berkomunikasi walau terhalang jarak yang jauh. Kemajuan teknologi ini tentunya bertujuan untuk mempermudah berbagai urusan dan pekerjaan dari manusia, berbagai alat-alat canggih diciptakan untuk dapat digunakan masyarakat luas. Saat ini tentunya kita semua dapat melihat dan merasakan perkembangan IPTEK tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat.
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.
b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek,Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak, Memudahkan komunikasi dengan orang lain, • Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya. Dan masih banyak lagi dampak-dampak positif lainnya.
c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa,
a.Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah. Pancasila merupakan suatu ideologi yang terbuka dimana hal ini mampu menjadikan Pancasila sebagai sumber pemecahan masalah dan relevan sampai sekarang.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
d.) Makna Tiap Sila Pancasila

Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa, nilai Ketuhanan iyang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan dengan ini manusia harus senantiasa berperilaku sesuai ajaran agama mereka
• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,makna dari Pancasila sila kedua ini yaitu mengajarkan mengenai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab hal ini dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama
• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia,makna dari Pancasila sila ketiga ini yaitu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, makna dari Pancasila sila keempat ini adalah menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, makna dari Pancasila sila kelima ini yaitu suatu keadilan sosial yang mana keadilan social ini berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
d.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.

Artikel 14 B.

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu.

Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan nama yang menggambarkan fungsi dan peranannya. Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran.
Filsafat Pancasila, menurut Notonagoro, menjadi penting sebab “tidak ada bahan yang resmi untuk mengetahui isi daripada lima asas yang dimaksudkan
Ke-Tuhanan
Menurut Notonagoro, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal keTuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama
Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia. Notonagoro menyatakan, sila kedua dari Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan, yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia.
Persatuan
Notonagoro menyatakan, sifat mutlak kesatuan bangsa, wilayah dan Negara Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Segala perbedaan dan pertentangan adalah hal yang biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan kesatuan kebangsaan.
Kerakyatan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita kefilsafatan, yaitu: 1. Kerakyatan yang mengandung cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi. 2. Musyawarah atau demokrasi politik yang dijelmakan dalam asas politik negara, ialah Negara Berkedaulatan Rakyat.
Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib.
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu.
Menurut Kaelan (2000) bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari silasilanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab.
3. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab.
4. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Merintan Putri Aulia Simbolon 2211031119 གིས-
NAMA: MERINTAN PUTRI AULIA SIMBOLON
NPM: 2211031119
KELAS: AKT C

JURNAL 14 A
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013).

Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

A.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
- IPTEK
ini dikembangkan dengan tujuan untuk
memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan. Perkembngan
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan
adanya teknologi yang terus berkembang
seperti adanya satelit yaitu di Indnesia
misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses
berbagai informasi melalui sinyal yang
dipancarkan ke perangkat elektronik
seperti televisi, radio, telepon dan yang
lainnya, adanya smartphone dan gadget
beserta berbagai aplikasi yang ada dengan
adanya jaringan internet juga merupakan
contoh kemajuan IPTEK.

B. ) Dampak Positif dan Negatif
Perkembangan Iptek
- Menunjang kegiatan produksi, dengan
adanya kemajuan IPTEK terciptalah
berbagai mesin-mesin canggih.
- Memudahkan komunikasi dengan orang
lain.
- Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari
lebih banyak informasi dan materi
pembelajaran di internet.
- Carding, yaitu pembobolan kartu kredit
melalui internet untuk mendapatkan kode
kartu, penipuan melalui pesan singat,
pembajakan akun dan masih banyak lagi.
- Membuat ketergantungan dan rasa malas,
karena terlalu nyaman dan dimudahkan
oleh teknologi orang-orang bisa saja
timbul rasa malas dan sangat tergantung
pada teknologi.
- Mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di
internet yang bisa diakses siapa saja dan
hal ini dapat merusak karakter anak
bangsa.

C.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
-Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah. Pancasila
merupakan suatu ideologi yang terbuka
dimana hal ini mampu menjadikan
Pancasila sebagai sumber pemecahan
masalah dan relevan sampai sekarang.
-Pancasila sebagai pembangun karakter.
- Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki
kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
-----------------------------------------------------------------
JURNAL 14 B


Dapat kita ketahui bahwa Pancasila sebagai idiologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya, agama Bangsa Indonesia. Sehingga nilai-nilai tadi akan mengakomodir seluruh aktifitas kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Banyak aspek aspek yang terpengaruhi salah satunya adalah aspek di bidang teknologi Indonesia yang didasarkan kelima sila dalam Pancasila, isinya merupakan pegangan dan pedoman dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perlu kita ketahui Nilai kemanusiaan itu akan bukan milik sekelompok orang tertentu tetapi milik bersama umat manusia. Dalam bidang teknologi hal hal yang dapat kita telusuri yaitu Pertama, prulalisme nilai yang berkembang pada masyarakat Indonesia pada saat ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dan cara pandang manusia tentang kehidupan. Kedua, kemajuan iptek pada tataran sekarang telah menimbulkan dampak yang neatif dan ada pada titik yang membahayakan terhadap eksistensi manusia dimasa yang akan datang. Ketiga, perkembngan iptek yang didominasi oleh negara-negara barat akan mengancam nilai-nilai khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Sehingganya kita perlu untuk bisa menyaring perkembangan yang ada di era globalisasi sekarang ini.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ashilya salwa fabira གིས-
Nama: Ashilya salwa fabira
Npm : 2251031023
Kelas : AKT C

Analasis

Artikel A
“Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK”
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri. IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan. Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK
b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan
manusia diantaranya yaitu :
•dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak. kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shop yang tersedia.
•Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial mediakita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah walau terpisah jarak yang jauh.
• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet
Dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia:
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu.
• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi.
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.
c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
d.) Makna Tiap Sila Pancasila
• Sila Pertama : nilai Ketuhanan yang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan.
• Sila Kedua: yaitu mengajarkan mengenai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab hal ini dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya
• Sila Ketiga: yaitu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.
• Sila Keempat: makna dari Pancasila sila keempat ini adalah menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
• Sila Kelima: yaitu suatu keadilan sosial yang mana keadilan social ini berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
e.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama
b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
untuk menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk. IPTEK sebagai hasil budaya masyarakat harus berlandaskan nilai-nilai luhur pancasila.
c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Patut diwaspadai yaitu penyalahgunaan teknologi secara sembarangan dan tidak bertanggungjawab untuk hal-hal yang negatif. Oleh karena itu dalam pengembangan dan penggunaannya tidak boleh lepas dan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Artikel B
“Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu”

Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Itulah sebabnya, Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan nama yang menggambarkan fungsi dan peranannya.

1.Teori Koherensi 
Pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori Korespondensi
satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori Pragmatik
kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yangmemang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu untuk mewujudkan cita-cita yang dicantumkan dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945.
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sifat etis ini menuntut penerapan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya.


Tanggapan:
Iptek sendiri dimajukan untuk perkembangan Indonesia yang lebih baik,tetapi iptek sendiri memiliki dampak positif maupun negatif,kita harus tetap mengimplementasikan nilai pancasila disetiap kegiatan kita dan jadilah masyarakat yang cerdas dalam menggunakan teknologi untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak untuk diri sendiri dan bangsa indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

JoyStepanieSihombing 2211031172 གིས-
Joy Stepanie Sihombing
2211031172
AKT D

14a
Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Pancasila sebagai dasar pengembangan IPTEK bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk. IPTEK sebagai hasil budaya masyarakat harus berlandaskan nilai-nilai luhur pancasila. Pancasila sebagai sumber berfikir menunjukan sistem-sistem etika dalam pengembangan IPTEK, hal itu dapat dilihat dan ada pada tiap sila pancasila.
Berikut adalah penjabaran sila-sila pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak. Dimana berdasarkan sila pertama ini, IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dan diciptakan namun juga harus diperhatikan dengan tujuan kebermanfaatan serta akibat yang dapat merugikan masyarakat apakah ada atau tidak.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasar- dasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang banyak dan dapat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia bukan sebagai manusia yang angkuh, sombong dan tak bermoral akibat penggunaan IPTEK.

3. Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia. IPTEK harus dapat dikembangkang untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat baik dari hubungan antar masyarakat Indonesia dan juga dengan masyarakat Internasional.

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.

5. Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan. Hal ini menunjukan bahwa kemajuan IPTEK. IРТЕК harus memperhatikan keseimbangan baik dalam hunungan manusia dengan dirinya sendiri, dengan Tuhannya, dengan orang lain, dan manusia dengan bangsa dan negaranya serta dengan alam dan lingkungan.

14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa yang setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu.

Keempat pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu sebagaimana dikemukakan di atas mengandung konsekuensi yang berbeda-beda. Pengertian pertama bahwa ilmu tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung asumsi bahwa ilmu itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Selvia 2211031123 གིས-
Nama : Selvia
Npm : 2211031123
Kelas : Akt c

14. a
Pentingnya mewujudkan nilai-nilai Pancasila
Menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa disebut
dengan IPTEK
merupakan sumber daya yang
dapat dikuasai dan dimanfaatkan manusia dalam kehidupannya baik yang baru. penemuan
beberapa ilmu pengetahuan atau teknologi dan
juga tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan besar dalam kehidupan semua orang di dunia, termasuk masyarakat Indonesia, setiap orang masih berusaha untuk mengembangkan
kemampuan literasi teknologi. Perkembangan iptek saat ini, selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan iptek juga dapat menimbulkan berbagai hal negatif. Oleh karena itu, iptek harus menyesuaikan dengan nilai-nilai ideologi bangsa
pengembangnya dan mempertimbangkannya dari perspektif nilai-nilai agama dan budaya, yang kesemuanya harus relevan dan selalu mengacu pada nilai-nilai luhur. negara rakyat, sehingga tidak merugikan rakyat dan sendi-sendi kehidupan berbangsa.

14. b
Pancasila Teori kebenaran sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan
Pancasila sebagai ideologi nasional
adalah kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama
bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia
meliputi seluruh kegiatan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
dan kegiatan ilmiah.
Oleh karena itu, rumusan Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan diperlukan untuk kegiatan penelitian di Indonesia. Hal ini karena pada
kemajuan ilmu pengetahuan, selain nilai-nilai
ideologi rakyat, justru dapat menimbulkan
sekularisme, seperti yang terjadi pada Renaisans Eropa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Rinaldi Kartobi 2211031154 གིས-
Nama : Rinaldi Kartobi
Npm : 2211031154
Kelas : Akuntansi D

14 A
            Urgensi Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IPTEK                          
Kehadiran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ditengah-tengah kita akan memberikan kemudahan dalam memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan yang dihadapi manusia. Beberapa peristiwa yang terjadi di dunia ini misalnya dampak negatif dari bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki pada waktu Perang Dunia kedua, dampak ini akan berdampak negatif kepada masyarakat Jepang waktu dan menimbulkan trauma kepada generasi berikutnya. Bahkan akan berdampak menyentuh pada nilai kemanusian secara universal. Nila kemanusiaan itu  bukan milik sekelompok orang tertentu tetapi milik bersama umat manusia. Melihat kenyataan diatas maka Pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat ditelurusi, dalam hal-hal sebagai berikut:
1.  Prulalisme nilai yang berkembang pada masyarakat Indonesia pada saat ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dan cara pandang manusia tentang kehidupan. Maka diperlukan  penyaringan dan penangkalan yang jelas tentang pengaruh dunia secara global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia
Urgensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
1. Setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah berdasar dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
2. Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek
3. Pancasila dijadikan sebagai rambu-rambu normatif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia agar nantinya mampu mengendalikan diri serta tidak keluar dari cara berpikir bangsa Indonesia.
Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diharapkan dapat menjadi dasar dan akar pada pengembangan keilmuan yang disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sehingga pengembangan iptek tadi tidak keluar dari nilai-nilai yang telah dimilliki bangsa Indonesia

14 B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Alya Ananta Putri 2211031162 གིས-

Nama: Alya Ananta Putri 

NPM: 2211031162

Kelas: AKT.D 


Artikel 14.a

Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia.

• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak. Dimana berdasarkan sila pertama ini, IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dan diciptakan namun juga harus diperhatikan dengan tujuan kebermanfaatan serta akibat yang dapat merugikan masyarakat apakah ada atau tidak. Dengan ini manusia menempatkan dirinya bukan sebagai pusat alam semesta namun sebagai bagian dari sistematika alam yang diolahnya.

• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasar-dasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang banyak dan daat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia bukan sebagai manusia yang angkuh, sombong dan tak bermoral akibat penggunaan IPTEK. 

• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah. Oleh karena itu juga IPTEK harus dapat dikembangkang untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat baik dari hubungan antar masyarakat Indonesia dan juga dengan masyarakat Internasional. 

• Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakatmengenai penemuannya.

• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan. Hal ini menunjukan bahwa kemajuan IPTEK harus memperhatikan keseimbangan baik dalam hunungan manusia dengan dirinya sendiri, dengan tuhannya, dengan orang lain, dan manusia dengan bangsa dan negaranya serta dengan alam dan lingkungan.


Artikel 14.b 

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu 

Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran: 

ketuhanan

sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ke-Tuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama. Dalam makna yang lain, kebenaran adalah kesesuaian dengan nilai-nilai ketuhanan.

Kemanusiaan

Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia. Hakekat yang dimaksud dalam hal ini meliputi: bhinneka-tunggal dan majemuk-tunggal atau monopluralis.

Persatuan 

kebenaran adalah suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi. Namun, untuk mencapai kebenaran tidak berarti menutup segala bentuk dinamika pemikiran. Pertentangan dan perbedaaan adalah niscaya sebagai bagian dari proses menuju yang satu, yang benar. Karena itulah, demokrasi memiliki tempat dalam aktualisasi nilai-nilai pancasila.

Kerakyatan

Kebenaran adalah sesuai atau searah dengan kemanfaatan. Kebenaran merupakan persoalan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak. Sesuatu akan bermanfaat apabila dirumuskan secara bersama-sama dengan keterlibatan bersama dari subjek. Dalam hal ini setiap manusia adalah subjek dan objek dari apa yang dianggap benar. Pancasila berbicara pada tataran massa (rakyat). Dengan kata lain, kebenaran adalah kemanfaatan untuk semua pihak.

Keadilan

Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib. Sehingga, kebenaran dalam konteks Pancasila merupakan kebenaran yang memiliki keterkaitan dengan moralitas.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Astia Ananta 2251031027 གིས-
Nama: Astia Ananta
Npm: 2251031027
Kelas: Akt C

Artikel 14.a
PentingnyaImplementa Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia.
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.
Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek Perkembangan IPTEK dapat memberikan
• Dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
- Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia.
- Memudahkan komunikasi dengan orang lain.
- Memudahkan proses pembelajaran.
• Dampak negatif dari perkembangan IPTEK:
- Carding.
- Membuat ketergantungan dan rasa malas.
- Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat
menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap
sesuai dengan kepribadian masyarakat
Indonesia yang luhur dan mulia.

Artikel 14.b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan
korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu
di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
• Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi
Menurut teori ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi
Menurut teori ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
• Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan
pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang memang harus kita pergunakan untuk
mencapai suatu teleos (tujuan).
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa
penerapan ilmu pengetahuan untuk
meningkatkan kualitas manusia.
•Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan tuhan.
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia.
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi.
4) kemanfaatan pada semua pihak,dan
5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Arya Nurhasan 2211031160 གིས-

Nama : Arya Nurhasan

NPM : 2211031160

Kelas : Akuntansi D

 

Forum Diskusi

Artikel 14 a

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013). Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius. Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia. Pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia, serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya . Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia

Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia. Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral. Jika aktualisasi dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari benar benar dilakukan maka akan tercapailah warga negara yang Pancasila yaitu Pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan yang demikian itu disebut dengan kepribadian Pancasila

Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

 

Artikel 14 b

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Ada tiga alasan yang menjadi landasan perlunya Pancasila ditelusuri secara ilmiah yakni:

1. Menteri Roeslan Abdulgani yang pada seminar Manipol di Bandung pada tanggal 28 Januari 1961 menyatakan bahwa Presiden Soekarno menghendaki penarikan ke atas (perumusan teori Pancasila, khususnya Filsafat Pancasila) dan penarikan ke bawah ajaran Pancasila (tingkat penjabaran dan pelaksanaannya, yang boleh disebut dengan sikap hidup).

2. Jawaban Presiden Soekarno dalam rapat DPA sebelum 28 Januari 1961 yang menegaskan bahwa Sosialisme Indonesia dan ajaran Pancasila bersifat ilmiah dan religius. Ilmiah dalam arti: 1) suatu ajaran ilmiah, yang bersifat khusus berlaku bagi waktu, tempat, keadaan, golongan manusia, atau bangsa tertentu; 2) lebih tinggi tingkatnya daripada itu ialah suatu teori ilmiah yang meliputi segala faktor tadi yang lebih luas; dan 3) tingkat yang lebih tinggi lagi ialah sistem ke filsafat-an yang terluas dalam segala faktornya, sampai dapat mencapai tingkat dan luas yang abstrak, umum, dan universal.

3. Ketetapan MPRS no. II/MPRS/1960/ yang menentukan tentang pembangunan mental berdasarkan Pancasila yang menghendaki pula berfikir secara abstrak, secara ilmiah dan secara filsafat terhadap Pancasila. (Notonagoro, 1984: 30- 31)

Perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.

Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah  :

1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,

2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakikat manusia,

3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,

4) kemanfaatan pada semua pihak, dan

5) terpenuhinya hakikat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya

Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia



In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Syifa Atika Rifda 2211031122 གིས-
Nama : Syifa Atika Rifda
NPM : 2211031122
Kelas : Akt C

a) Artikel 14A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit, yaitu satelit palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya. Adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.
Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
1. Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
2. Memudahkan komunikasi dengan orang lain.
3. Memudahkan proses pembelajaran.
Dampak negatif dari perkembangan IPTEK:
1. Carding
2. Membuat ketergantungan dan rasa malas.
3. Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.
Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini dijadikan petunjuk masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena itu semua tindakan masyarakat Indonesia tidak boleh menyimpang dengan nilai-nilai Pancasila (Setiady Elly M,2003). Pancasila dapat menyatukan perbedaan dan akan selalu menjadikan bangsa ini hidup dalam keharmonisan.

b) Artikel 14B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu.

Visi dan orientasi filosofi Bangsa Indonesia diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang memang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya, sebab manusia selalu hidup dalam relasi baik dengan sesama maupun dengan masyarakat yang menjadi ajangnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Lazuardi Brilliani Rizky 2211031176 གིས-
Nama : Lazuardi Brilliani Rizky
NPM : 2211031176
Kelas : AKT D

Artikel A

Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital, begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat
memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi
kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus
ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai
pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas
kehidupan dalam masyarakat. Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan
dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius. Perkembangan IPTEK
yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia.
Pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia, serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya. Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan
masyarakat dan bangsa Indonesia. Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

Artikel B

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu
di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu
di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas. Dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu di Indonesia, maka perlu dikaji kebenaran yang khas menurut Pancasila terlebih dahulu. Sebab Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap dan perbuatan, termasuk kegiatan para ilmuwan dengan produk ilmunya. Terkait dengan masalah kebenaran, sejak dahulu selalu menyertai setiap kegiatan ilmiah. Hal yang demikian ini karena pada ilmu, baik sebagai satu sistem maupun proses
senantiasa ditujukan untuk mencapai kebenaran. Secara historis dapat diketahui, bahwa dalam hal kebenaran sudah ada tiga paham tradisional yang besar, yaitu paham koherensi, korepondensi, dan pragmatik. Tetapi timbul masalah lain, yaitu seandainya hendak berpikir secara sistematik sekaligus
sintetik, maka kiranya ketiga macam paham tersebut dapat dipadukan dalam satu kerangka yang seluas-luasnya. Sehingga diharapkan dapat merangkum segenap
paham yang lain. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana memang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Manusia harus berada pada tempat yang sentral. Sifat etis ini menuntut penerapan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa
penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk neningkatkan kualitas struktur masyarakatnya, sebab manusia selalu hidup dalam relasi baik dengan sesama maupun dengan masyarakat yang menjadi ajangnya. Peningkatan kualitas manusia harus terintegrasikan ke dalam masyarakat yang juga harus ditingkatkan kualitas strukturnya. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Desta Rossa Mulya 2211031147 གིས-
Nama: Desta Rossa Mulya
NPM: 2211031147
Akuntansi D

14a
Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menghadapi Perkembangan Iptek

Perkembangan Iptek di Indonesia dapat dilihat dengan adanyateknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit di Indonesia yang memudahkan kita untuk mencari informasi melalui sinyal yang dipancarkan pada alat elektronik.

Perkembangan Iptek memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak positif perkembangan Iptek, yaitu
- Menunjang kegiatan produksi
- Mempermudah komunikasi dengan orang lain
- Mempermudah proses pembelajaran

Dampak negatif perkembangan Iptek contohnya,
- Pembobolan kartu kredit melalui internet
- Membuat ketergantungan dan rasa malas
- Mengandung kekerasan dan pornografi

Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam perkembangan Iptek adalah sebagai berikut:
- Pengembangan Iptek yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia.
- Pengembangan Iptek harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
- Pengembangan Iptek mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional, maupun global.
- Iptek harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langsung bagi kehidupan masyarakat.
- Iptek membantu manusia untuk bersikap semakin adil.

Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Adapun kedudukan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa.

14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan
agama dari bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.
Oleh karena itu, perumusan pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu bagi
aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan
sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab,
pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai
ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan
sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman
Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia
memiliki akar budaya dan religi yang kuat
dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan
masyarakat sehingga manakala
pengembangan ilmu tidak berakar pada
ideologi bangsa, sama halnya dengan
membiarkan ilmu berkembang tanpa arah
dan orientasi yang jelas. (Dikti, 2016;196-
197)

Terkait dengan masalah kebenaran,
sejak dahulu selalu menyertai setiap kegiatan
ilmiah. Hal yang demikian ini karena pada
ilmu, baik sebagai satu sistem maupun proses
senantiasa ditujukan untuk
mencapai
kebenaran.

Teori Kebenaran Pancasila

- Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan
dianggap benar jika pernyataan bersifat
konsisten dengan pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.

- Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.

-Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran
proposisi diukur dengan kriteria apakah
proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan
praktis atau tidak.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ivana Sandya Kalista 2211031096 གིས-
Nama : Ivana Sandya Kalista
NPM : 2211031096
Kelas : AKT C

rangkuman artikel A
Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital, begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK.
contoh dampak positif iptek adalah
1.memudahkan komunikasi jarak jauh
2.menunjang kegiatan produksi
3.memudahkan proses pembelajaran

contoh dampak negatif iptek adalah
1.menjadi lebih individualis
2.bisa terjadinya penipuan
3.membuat ketergantung dan rasa malas

rangkuman Artikel B
Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan.Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik.

Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
pengetahuan
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.

macam macam telri
1.Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam
P-ISSN : 2597-5064 E-ISSN : 2654-8062
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Para penganut Pancasila percaya akan kebenaran Pancasila, karena Pancasila bersifat fungsional dalam mempersatukan bangsa Indonesia.
Jika dilihat dari segi historis, Pancasila juga memiliki fungsi praktis. Hal ini karena Pancasila merupakan jawaban atas pertanyaan esensial dalam sidang BPUPK dan PPKI; “Jika negara kita merdeka, maka apa dasarnya?”, apa landasan yang mau dipakai.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ni Putu Risa Okta Precilia 2211031161 གིས-
Nama: Ni Putu Risa Okta Precilia
Npm : 2211031161
Kelas : Akuntansi D

Artikel 14.A
"Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK
" Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia . Indonesia kini telah memasuki zaman modern dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan dampak negatif .IPTEK juga harus selalu berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini dijadikan petunjuk masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
semua harus selalu mengimplementasikan  nilai-nilai pancasila dalam kehidupan  sehari-hari, dengan bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.


Artikel 14.B
“Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu”
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran.Pengembangan ilmu
di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia.Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peran yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Secara historis dapat diketahui, bahwa dalam hal kebenaran sudah ada tiga paham tradisional yang besar, yaitu paham
koherensi, korepondensi, dan pragmatik. Pengertian Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus mencantumkan nilai-nilai pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus
Pendirian dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah ilmu indegenisasi di atas mengandung
konsekuensi yang berbeda-beda. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Dengan menghadapkan Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan berjalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Fiola Oktanica གིས-
Nama : Fiola Oktanica
NPM : 2210031139

Meresume jurnal A dan B
Judul : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu dan Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK.


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
1. Perkembangan IPTEK di Indonesia
IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan, disisi lain IPTEK ternyatajuga membawa dampak negatif. Berikut contoh dampak positif dari IPTEK:
-Memudahkan proses pembelajaran
-Memudahkan komunikasi dengan orang lain
-Menunjang kegiatan produksi
Berikut contoh dampak negatif dari IPTEK:
-Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi
-Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi
-Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Adapun kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.

3. Makna Tiap Sila Pancasila
Adapun makna Pancasila dan lambangnya akan dijelaskan sebagai berikut :
• Sila Pertama : Nilai Ketuhanan iyang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
• Sila Kedua : Hal ini dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
• Sila Ketiga : Hal ini menunjukkan bahwa meski Indonesia teridir atas macam ras, suku, budaya, tetapi tetap menunjukkan sebagai negara yang bersatu.
• Sila Keempat : Yaitu menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
• Sila Kelima : Yaitu suatu keadilan sosial yang mana keadilan social ini berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu
di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Berikut merupakan lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itusendiri merupakan tuntutan dan hak
seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.

Dengan adanya landasan tersebut diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat terkait perkembangan IPTEK dimana pancasila sejatinya mampu mengkomodir segala aspek-aspek yang menjadikan IPTEK berkembang dengan baik dan sesuai dengan harapan masyarakat.

4. Upaya Pengimplementasian Nilai- nilai Pancasila Kepada Masyarakat
Berikut Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila:
1.Melalui dunia pendidikan, yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi. Dengan ini warga Indonesia mendapatkan pengenalan sekaligus pemahaman nilai-nilai Pancasila sejak dini.
2. memanfaatkan media masa tersebut sebagai media edukasi yang dapat menjangkau semua orang untuk lebih mengenal Pancasila baik melalui bacaan di laman berita, artikel dan juga sosial media seperti postingan di Instagram, maupun melalui tayangan youtube.
3. Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila. Pemberian sanksi ini sangat penting agar tidak terjadi pelanggaran perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
4. Menolak dengan tegas paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila. Misalnya paham terkait radikalisme.
5. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi. Pancasila dapat menjadi penyaring/filter dalam kaitannya manusia dengan teknologi di era globalisasi saat ini.
6. Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Misalnya tindakan penyebaran berita hoax atau informasi yang tidak memiliki kejelasan sumbernya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Mutia Ramadhani 2251031029 གིས-
NAMA :Mutia Ramadhani
NPM :2251031029
KELAS : Akuntansi C
RANGKUMAN ARTIKEL 14.A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan juga dampak negatif.
TINJAUAN PUSTAKA
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
Perkembangan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.
b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
Dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu:
- Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
-Memudahkan komunikasi dengan orang lain,
-Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya.
Dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
- Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
- Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi.
- Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.
c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Kekedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
d.) Makna Tiap Sila Pancasila
 Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa, nilai Ketuhanan iyang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan dengan ini manusia harus senantiasa berperilaku sesuai ajaran agama mereka, menjalankan apa yang diperintahkan agama serta hal-hal baik yang diajarkan agama dan menghindari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.
 Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,makna dari Pancasila sila kedua ini yaitu mengajarkan mengenai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab hal ini dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya serta gotong royong.
 Sila Ketiga: Persatuan Indonesia,makna dari Pancasila sila ketiga ini yaitu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.
 Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, makna dari Pancasila sila keempat ini adalah menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
 Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, makna dari Pancasila sila kelima ini yaitu suatu keadilan sosial yang mana keadilan social ini berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
e.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama yang menjadi rambu-rambu dalam proses pengembangannya.
b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
Pancasila sebagai dasar pengembangan IPTEK bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk.
c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern Dalam kehidupan
saat ini pengembangan, penggunaan dan juga pemanfaatan teknologi merupakan suatu hal yang pentng dan bahkan telah menjadi suatu keharusan agar masyarakat tidak menjadi individu yang tertinggal.
lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itusendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK adalah sebagai berikut :
• Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
• Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
• Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
• IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
• IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.
d.) Upaya Pengimplementasian NilaiNilai Pancasila Kepada Masyarakat
Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.
• Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilainilai Pancasila.

NAMA :Mutia Ramadhani
NPM :2251031029
KELAS : Akuntansi C

RANGKUMAN ARTIKEL 14.B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia.
Pengertian dan Ciri-ciri Ilmu pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris.
2. Sistematis.
3. Obyektif.
4. Analitis.
5. Verifikatif.
Sedangkan Daoed Joesoef (1987) menunjukkan bahwa pengertian ilmu mengacu pada tiga hal, yaitu : produk, proses, masyarakat.
Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren.
2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan.
3. Universalitas ilmu pengetahuan.
4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi.
7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.
Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran
setiap persolan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila dalam Pancasila, termasuk mengenai kebenaran, yakni:
1. Ke-Tuhanan, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal keTuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.
2. Kemanusiaan, Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia.
3. Persatuan, sifat mutlak kesatuan bangsa, wilayah dan Negara Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi.
4. Kerakyatan, Dalam dunia kefilsafatan Barat, kita mengenal pragmatisme yang menganggap bahwa sesuatu itu benar apabila memiliki faedah atau bermanfaat bagi sesuatu yang lain.
5. Keadilan, Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib.
Teori Kebenaran Pancasila
Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
1. Teori koherensi, Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi, Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatic, Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu. Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman.
• Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
• Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
• Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
• Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab.
3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan iptek.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.
Visi Ilmu di Indonesia.
Visi dan orientasi filosofiknya diletakkan pada nilainilai Pancasila di dalam menghadapi masalah-masalah yang harus dipecahkan sebagai data/fakta obyektif dalam satu kesatuan integratif.
Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis
b. Etis
c. Integral/Integratif
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Anggun Fitrah Sari 2211031105 གིས-
Anggun Fitrah Sari
2211031105
AKT C

14.a
Perkembangan IPTEK di Indonesia

Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri. IPTEK dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.

Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif
* Menunjang kegiatan produksi,terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
* Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial mediakita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah walau terpisah jarak yang jauh.
* Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya.

Dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia:

* Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun.
* Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi.
* Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.

Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.


14.b

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.

Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran
* koherensi
Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh. Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya. Selain itu, setiap sila Pancasila di dalamnya mengandung sila yang lainnya.

* korespondensi
Kebenaran menurut pragma filsafat Pancasila, bahwa kandungan pernyataan sila-sila Pancasila harus cocok, sesuai, terjelma dalam keadaan senyatanya bermasyarakat dan bernegara. Sila-sila dalam Pancasila berkesuaian atau koresponden dengan objek yang dituju.

* pragmatik
Sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Fakta sejarah telah membuktikan, baik sejak proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan, dengan jiwa Pancasila ini persatuan dan kesatuan tetap terjaga.

Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.

Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya


Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

DESTI TRIDIANA PUTRI 2211031128 གིས-
DESTI TRIDIANA PUTRI 

2211031128
AKT C

14.A
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif.

Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013).

Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia.

Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi.

Dampak Positif Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu: Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat dan hasil yang lebih banyak.

Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia.

Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini dijadikan petunjuk masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena itu semua tindakan masyarakat Indonesia tidak boleh menyimpang dengan nilai-nilai Pancasila (Setiady Elly M,2003).

Pancasila dapat menyatukan perbedaan dan akan selalu menjadikan bangsa ini hidup dalam keharmonisan dan toleransi yang kuat.

14.B
Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia.

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.

Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.

Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafat.

Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.

Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.

Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.

Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.

Dengan metode ini berarti berbagai pengertian dan ciri ilmu serta teori kebenaran, kajian Pancasila secara ilmiah dan filosofis yang beragam dipilah-pilahkan, kemudian diambil khususnya yang relevan dengan tema yakni teori kebenaran Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu saja.

Metode reflektif yakni dalam memecahkan masalah dengan suatu proses berpikir aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berpikir mendalam.

Istilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistemologi adalah Filsafat pengetahuan, Gnosiologi, Kritika pengetahuan, logika material, teori pengetahuan, kriteriologi.

Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan.

Dari definisi tersebut jika digambarkan ke dalam suatu bagan akan terlihat sebagai berikut : Aktivitas Ilmu Metode Pengetahuan Dari bagan tersebut menggambar bahwa ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.

Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Gita Oktavia Ramadhani 2211031101 གིས-
Nama : Gita Oktavia Ramadhani
Npm : 2211031101
Kelas : AKT C

ANALISIS ARTIKEL 14a
"Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK"
Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama, sehingga nilai-nilai tersebut menjadi acuan dalam perkembangan IPTEK tersebut. Oleh karena itu, nilai-nilai tersebut diimplementasikan melalui pancasila yang menjadi dasar perkembangan IPTEK.
Dalam perkembangannya, IPTEK selain memiliki dampak positif juga memiliki dampak negatif. Sehingga,
pancasila menjadi pedoman untuk
masyarakat agar selalu bijak dan dapat membedakan hal yang baik dan buruk dalam teknologi.
Berikut adalah penjabaran sila-sila pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK (Kaelan,2000) :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak. Dimana berdasarkan sila pertama ini, IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dan diciptakan namun juga harus diperhatikan dengan tujuan kebermanfaatan serta akibat yang dapat merugikan masyarakat apakah ada atau tidak.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasar-dasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
3. Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan
persahabatan antar daerah. IPTEK harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat (baik antar masyarakat Indonesia maupun masyarakat Internasional).
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan,
mengimplementasikan nilai
demokratis, dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan. Keseimbangan baik dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dengan tuhannya, dengan orang lain, dan manusia dengan bangsa dan negaranya serta dengan alam dan lingkungan.
Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan sebagai berikut (Wahab, Abdul Azis,2001) :
1. Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa. Baik melalui bacaan laman berita, artikel dan juga sosial media seperti postingan di Instagram, maupun melalui tayangan youtube.
4. Memberikan sanksi kepada pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.
5. Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila. .
6. Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
7. Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.


ANALISIS ARTIKEL 14b
"Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu"
Teori Kebeneran Pancasila
1. Teori Koherensi
Menurut teori ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Menurut Notonagoro (1975: 19), Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan.
Hubungan logis sebagai pengakuan atau cerminan teori koherensi terlihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagoro
bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal (Suhadi, 1980: 14). Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian
yang bertingkat, sehingga tidak boleh diubah tata urutannya. Hal ini juga menunjukkan rangkaian tingkat dalam luas dan isi sifatnya. Setiap sila yang ada di belakangnya lebih sempit cakupannya tetapi
lebih banyak isi sifatnya.

2. Teori Korespondensi
Menurut teori ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Menurut Notonagoro, ada hubungan yang mutlak antara Pancasila dengan bangsa Indonesia, yaitu hubungan sebab-akibat (Soeprapto, 1994: 53). Segala sesuatu mulai
dari kepribadian bangsa dan kehidupan bermasyarakat harus sesuai dengan hakikat yang terdapat dalam sebabnya. Maka
kebenaran menurut pragma filsafat Pancasila, bahwa kandungan pernyataan sila-sila Pancasila harus sesuai dalam keadaan nyata dalam bermasyarakat dan bernegara. Sila-sila dalam Pancasila
berkesuaian atau koresponden dengan objek yang dituju.

3. Teori Pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran
proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Fakta sejarah telah membuktikan, baik sejak proses penetapan
Pancasila sebagai dasar negara maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan, dengan jiwa Pancasila ini persatuan dan
kesatuan tetap terjaga (Bakry, 1994: 49). Para penganut Pancasila percaya akan kebenaran Pancasila, karena Pancasila bersifat fungsional dalam mempersatukan bangsa Indonesia.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
Teori kebenaran Pancasila menghendaki bahwa kebenaran ilmiah memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak mementingkan salah satunya.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah :
1. Tiadanya pertentangan dengan Tuhan
2. Aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia
3. Suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi
4. Kemanfaatan pada semua pihak,
5. Terpenuhinya hakekat keadilan untuk pengembangan ilmu di Indonesia, nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

M.Rizky Taufiqul Hafizh 2211031107 གིས-
Nama:M.Rizky Taufiqul Hafizh
NPM:2211031107
Kelas:Akuntansi C

14a.Berikut merupakan lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. • IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itu
sendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.

14b. 1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Melsi Lefiyana 2211031163 གིས-
Nama:Melsi lefiyana
Npm:2211031163
Kelas:Akt D

A)PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK
pengembangan IPTEK bertujuan untuk
menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh-pengaruh buruk. IPTEK sebagai hasil budaya masyarakat harus berlandaskan nilai-nilai
luhur pancasila. Pancasila sebagai sumber berfikir menunjukan sistem-sistem etika dalam pengembangan IPTEK, hal itu dapat dilihat dan ada pada tiap sila pancasila.
Berikut adalah penjabaran sila-sila
pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK:

-Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa, mengimplementasikan ilmu
pengetahuan, mencipta yang diimbangi
antara cara berfikir yang rasional dan
irrasional antara rasa, akal dan juga
kehendak.
-Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasardasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan
-Ketiga, Sila Persatuan Indonesia,
mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan
persahabatan antar daerah.
-Keempat, Sila Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan,
mengimplementasikan nilai demokratis
dimana dalam pengembangan IPTEK
ilmuwan harus menghormati
kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat.
-Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia,
mengimplementasikan keseimbangan
keadilan dalam kehidupan.

Berikut merupakan lima hal terkait
pancasila yang berkedudukan sebagai
landasan kebijakan dari pengembangan
ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah
menghormati keyakinan religius
masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk
pengembangan manusia dan berdasarkan
nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta
mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak
seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.

Pancasila dalam perkembangan IPTEK
sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat
Indonesia yang luhur dan mulia.
Pengembangan IPTEK juga harus
senantiasa berakar pada budaya bangsa.


B)TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN MU
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran
koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam
kerja ilmiah.
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan
dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.Pancasila dasar filsafat negara
merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh.

2. Teori korespondensi
Sistem filsafat Pancasila dinyatakan
sebagai jiwa bangsa Indonesia,
berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.
Maka kebenaran menurut pragma filsafat Pancasila, bahwa kandungan pernyataan sila-sila Pancasila harus cocok, sesuai, terjelma dalam
keadaan senyatanya bermasyarakat dan bernegara.
3.Teori Pragmatik
Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.

Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Asyifa Nadia Pratiwi 2211031127 གིས-
Asyifa Nadia Pratiwi
2211031127
Akt-C

Jurnal 14a : Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

IPTEK adalah hasil karya manusia yang dasarnya untuk membantu keperluan manusia. IPTEK ini bisa berdampak ke hal positif dan hal negatif. Pancasila adalah dasar pedoman masyarakat Negara Indonesia untuk berkehidupan. Nilai nilai yang terkandung juga merupakan hal yang penting dalam perkembangan IPTEK. Perkembangan IPTEK juga berkembang pesat oleh karena itu kita juga harus menyaring informasi informasi dengan baik dan benar. IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak bangsa.

Jurnal 14 b : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Fiana 2211031166 གིས-
NAMA : FIANA
KELAS : AKT D
NPM : 2211031166

Artikel 14a

a) Perkembangan iptek di Indonesia.
Iptek adalah suatu sumber yang mana seseorang mengelola dan menggunakannya dalam kehidupan baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri (Sung, 2017). Iptek dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia diberbagai bidang kehidupan. Perkembangan Iptek di Indonesia dapat dilihat dari adanya teknologi yang berkembang seperti adanya satelit yaitu satelit palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses banyak informasi melalu perangkat elektronik.

b) Dampak positif dan negatif perkembangan Iptek.

Dampak positif:
1) Menunjang kegiatan produksi
2) Memudahkan berkomunikasi dengan orang lain
3) Memudahkan proses pembelajaran

Dampak Negatif:
1) Carding atau pembobolan kartu kredit melalui internet
2) Membuat ketergantungan dan rasa malas
3) Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi.

c) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Adapun kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut:
1) Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah
2) Pancasila sebagai pembangun karakter
3) Pemersatu bangsa pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.

HASIL DAN PEMBAHASAN :
a) Alasan Pentingnya Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan Iptek.

Dengan kemajuan iptek selain dampak positif juga terdapat dampak negatif, pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karna kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat lupa dengan budaya nya sendiri. Oleh karna itu, nilai nilai pancasila harus ditanamkan dalam tiap diri warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsanya.
b) substansi nilai nilai pancasila dalam perkembangan iptek.

Pancasila sebagai dasar perkembangan iptek bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat serta pelindung bangsa dari pengaruh pengaruh buruk. Iptek sebagai hasil budaya masyrakat harus berlandaskan nilai nilai luhur pancasila. Pancasila sebagai sumber berfikir menujukan sistem sistem etika dalam perkembangan iptek, hal tersebut dapat dilihat dan ada pada tiap sila.
c) penerapan nilai nilai pancasila dalam perkembangan iptek dan kehidupan masyrakat modern.

Pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan.
1) iptek yang dikembangkan harus menghormati keyakinan religius masyrakat Indonesia.
2) Iptek harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai nilai kemanusiaan.
3) Iptek menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya
4) Penguasaan iptek haruslah demokratis
5) Kesenjangan dalam penguasaan iptek harus diminimalisir.

Artikel 14b.

Ciri yang menandai ilmu:
1) Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren.
2) Ilmu pengetahuan tanpa pamrih
3) Universalitas ilmu pengetahuan
4) Obyektivitas
5) Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi
6) Progresivitas
7) Kritis
8) Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara terori dan praktis.

1. Teori koherensi
Menurut Notonagoro ( 1975: 19 ), Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Fakta sejarah telah membuktikan, baik sejak proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan, dengan jiwa Pancasila ini persatuan dan kesatuan tetap terjaga (Bakry, 1994: 49).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Eca - གིས-
Nama : Eca
NPM : 2211031141
Kelas AKT D

14a
Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia....
...Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
.IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang ~ 43 ~ menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi. b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu : Menunjang kegiatan produksi, denganadanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
.Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia.

14b
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah....
...Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya....
...Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas....
...Dengan metode ini berarti berbagai pengertian dan ciri ilmu serta teori kebenaran, kajian Pancasila secara ilmiah dan filosofis yang beragam dipilah-pilahkan, kemudian diambil khususnya yang relevan dengan tema yakni teori kebenaran Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu saja....
...Metode reflektif yakni dalam memecahkan masalah dengan suatu proses berpikir aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berpikir mendalam....
...Istilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistemologi adalah Filsafat pengetahuan, Gnosiologi, Kritika pengetahuan, logika material, teori pengetahuan, kriteriologi....
...Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Reval Ilham Permana 2211031136 གིས-
Nama : Reval Ilham Permana
NPM : 2211031136
Kelas : S1 Akuntansi C
14 A
Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.
dengan perkembangan ilmu di Indonesia, maka perlu dikaji kebenaran yang khas menurut Pancasila terlebih dahulu. Sebab Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap dan perbuatan, termasuk kegiatan.
Berdasarkan jurnal diatas dapat dilihat hasil dan pembahasan penelitiannya :
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu. menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok : 1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan. 2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur. 3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi. 4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu. 5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Selanjutnya Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu : 1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis). 2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan. 3. Universalitas ilmu pengetahuan. 4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif. 5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan. 6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi. 7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru. 8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.
Bisa dilihat dijurnal tersebut sudah lengkap menjlaskan tentang kairan panasilanya dengan sila sila Pancasila dan termasuk teori-teorinya, untuk itu bisa saya simpulkan materinya diantaranya Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatic. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

14 B
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013).

Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan religi yang sangat kuat sejak dahulu kala, sehingga jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

A.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
- IPTEK
ini dikembangkan dengan tujuan untuk
memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan. Perkembngan
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan
adanya teknologi yang terus berkembang
seperti adanya satelit yaitu di Indnesia
misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses
berbagai informasi melalui sinyal yang
dipancarkan ke perangkat elektronik
seperti televisi, radio, telepon dan yang
lainnya, adanya smartphone dan gadget
beserta berbagai aplikasi yang ada dengan
adanya jaringan internet juga merupakan
contoh kemajuan IPTEK.

B. ) Dampak Positif dan Negatif
Perkembangan Iptek
- Menunjang kegiatan produksi, dengan
adanya kemajuan IPTEK terciptalah
berbagai mesin-mesin canggih.
- Memudahkan komunikasi dengan orang
lain.
- Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari
lebih banyak informasi dan materi
pembelajaran di internet.
- Carding, yaitu pembobolan kartu kredit
melalui internet untuk mendapatkan kode
kartu, penipuan melalui pesan singat,
pembajakan akun dan masih banyak lagi.
- Membuat ketergantungan dan rasa malas,
karena terlalu nyaman dan dimudahkan
oleh teknologi orang-orang bisa saja
timbul rasa malas dan sangat tergantung
pada teknologi.
- Mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di
internet yang bisa diakses siapa saja dan
hal ini dapat merusak karakter anak
bangsa.

C.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
-Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah. Pancasila
merupakan suatu ideologi yang terbuka
dimana hal ini mampu menjadikan
Pancasila sebagai sumber pemecahan
masalah dan relevan sampai sekarang.
-Pancasila sebagai pembangun karakter.
- Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki
kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Riski Fasha Juniansyah Putra 2251031035 གིས-
NAMA: RISKI FASHA JUNIANSYAH PUTRA
NPM: 2251031035
AKUNTANSI D

Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang
biasa dikenal dengan singkatan IPTEK
adalah suatu sumber yang mana seseorang
bisa mengelola dan juga menggunakannya
dalam kehidupannya baik dari penemuan
baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan
juga perkembangan dari ilmu dan
teknologi itu sendiri (Sung,2017). IPTEK
ini dikembangkan dengan tujuan untuk
memudahkan kehidupan manusia di
berbagai bidang kehidupan
-Dampak positif negatif iptek itu sendiri banyak sekali yang sudah kita rasakan, memudahkan komunikasi, pembelanjaan, pekerjaan merupakan contoh dari dampak positif iptek dan negatif nya seperti pembobolan data dan lain sebagai nya
-Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
setiap pribadi, perseorangan, setiap warga
negara, setiap individu, setiap penduduk,
setiap orang Indonesia. Pelaksanaan dalam
perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan
dengan norma-norma moral. Jika
aktualisasi dari Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari benar benar
dilakukan maka akan tercapailah warga
negara yang Pancasila yaitu Pancasila
telah melekat dalam hati sanubari bangsa
Indonesia, dan yang demikian itu disebut dengan kepribadian Pancasila,
(DIKTI,2016).

1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah
satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil).
Untuk
pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

FAJAR FITRIYADI 2211031157 གིས-

NAMA:FAJAR FITRIYADI

NPM:2211031157

KELAS:S1 AKT D


1.ARTIKEL 14a

PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK


 a) Perkembangan IPTEK di Indonesia

IPTEK

ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di

berbagai bidang kehidupan.Perkembngan

IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik

seperti televisi,radio,telepon dan yang

lainnya. 


b). Dampak positif dan negatif dari perkembangan IPTEK


-Menunjang kegiatan produksi. 

-Memudahkan komunikasi dengan orang

lain. 

-Memudahkan proses pembelajaran. 

-Carding. 

-Membuat ketergantungan dan rasa malas. 

-Mengandung unsur kekerasan bahkan

pornografi. 


c). Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

Bangsa .

Pancasila ini

memuat lima sila yang berisikan cita-cita negara Indonesia. Adapun pokok-pokok nilai dalam Pancasila yaitu Ketuhanan,Kemanusiaan,Persatuan,dan Kerakyatan,

serta Keadilan.Selain menjadi ideologi dasar. Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini dijadikan petunjuk masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena itu semua tindakan masyarakat Indonesia tidak boleh menyimpang dengan nilai-nilai Pancasila

(Setiady Elly M,2003).


d). Makna Tiap Sila Pancasila


-Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa,nilai Ketuhanan iyang dijadikan sebagai sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan dengan ini manusia harus senantiasa berperilaku sesuai ajaran agama mereka. 

-Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,makna dari Pancasila sila kedua ini yaitu mengajarkan mengenai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab hal ini dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,agama, rasa, dll

-Sila Ketiga: Persatuan Indonesia,makna dari Pancasila sila ketiga ini yaitu walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku,agama,dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.

-Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,makna dari Pancasila sila keempat ini

adalah menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.

-Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, makna dari Pancasila sila kelima ini yaitu suatu keadilan sosial yang mana keadilan social

ini berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun

kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. 


e). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

Dalam Kehidupan Sehari-Hari Implementasi nilai-nilai pancasila dalam

kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam

setiap pribadi,perseorangan, setiap warga

negara,setiap individu,setiap penduduk,

setiap orang Indonesia.Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral.


2.ARTIKEL 14b

TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU

Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.

Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.


Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah

1.tiadanya pertentangan dengan Tuhan,

2.aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,

3.suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,

4.kemanfaatan pada semua pihak, dan

5.terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Firly Aulia Wahyudi 2211031097 གིས-
Nama: Firly Aulia W
NPM: 2211031097
Akuntansi C

Artikel 1

Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya dengan perkembangan ilmu di Indonesia, maka perlu dikaji kebenaran yang khas menurut Pancasila terlebih dahulu. Sebab Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap dan perbuatan, termasuk kegiatan.

Berdasarkan jurnal diatas dapat dilihat hasil dan pembahasan penelitiannya :
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu. menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.

Selanjutnya Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis).
2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan.
3. Universalitas ilmu pengetahuan.
4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi.
7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.

Bisa dilihat dijurnal tersebut sudah lengkap menjelaskan tentang kairan panasilanya dengan sila sila Pancasila dan termasuk teori-teorinya, untuk itu bisa saya simpulkan materinya diantaranya Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatic. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

Artikel 2

Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya dengan perkembangan ilmu di Indonesia, maka perlu dikaji kebenaran yang khas menurut Pancasila terlebih dahulu. Sebab Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap dan perbuatan, termasuk kegiatan.

Berdasarkan jurnal diatas dapat dilihat hasil dan pembahasan penelitiannya :
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu. menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.

Selanjutnya Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu :
1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis).
2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan.
3. Universalitas ilmu pengetahuan.
4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif.
5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi.
7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.

Bisa dilihat dijurnal tersebut sudah lengkap menjelaskan tentang kairan panasilanya dengan sila sila Pancasila dan termasuk teori-teorinya, untuk itu bisa saya simpulkan materinya diantaranya Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatic. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.

Setelah saya membaca artikel diatas hendaknya kita sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Farel adiswara 2251031040 གིས-
Nama : Farel Adi swara
Npm : 2251031040
Kls : akuntansi D

Artikel 14 A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

Perkembangan IPTEK di Indonesia

Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang
biasa dikenal dengan singkatan IPTEK
adalah suatu sumber yang mana seseorang
bisa mengelola dan juga menggunakannya
dalam kehidupannya baik dari penemuan
baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan
juga perkembangan dari ilmu dan
teknologi itu sendiri.

Dampak Positif perkembangan iptek :
• Menunjang kegiatan produksi
• Memudahkan komunikasi dengan orang
lain
• Memudahkan proses pembelajaran

Selain dampak positif,IPTEK juga dapat memberikan dampak yang negatif ,dampak negatifnya diantara lain adalah :
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit
melalui internet untuk mendapatkan kode
kartu, penipuan melalui pesan singkat.
• membuat ketergantungan dan malas
• Mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi.

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
setiap pribadi, perseorangan, setiap warga
negara, setiap individu, setiap penduduk,
setiap orang Indonesia. Pelaksanaan dalam
perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan
dengan norma-norma moral. Jika
aktualisasi dari Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari benar benar
dilakukan maka akan tercapailah warga
negara yang Pancasila yaitu Pancasila
telah melekat dalam hati sanubari bangsa
Indonesia, dan yang demikian itu disebut dengan kepribadian pancasila.

Artikel 14 b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila digali dari budaya bangsa
Indonesia sendiri, maka Pancasila
mempunyai fungsi dan peranan yang sangat
luas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan
itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan
zaman. Itulah sebabnya, Pancasila memiliki
berbagai predikat sebagai sebutan nama yang
menggambarkan fungsi dan peranannya.

Teori Kebenaran Pancasila

1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan
dianggap benar jika pernyataan bersifat
konsisten dengan pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.

2.Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan
tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan
sebagai jiwa bangsa Indonesia,
berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan
hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa

3.Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran
proposisi diukur dengan kriteria apakah
proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan
praktis atau tidak

Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu.

Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman. Pertama,
bahwa setiap ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan
nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek
itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai
Pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar
tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia. Keempat,
bahwa setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ibra Maulana 2251031030 གིས-
Nama : Ibra Maulana
Kelas : Akt c
NPM : 2251031030

Artikel 14 a ( Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK )

Indonesia kini telah memasuki zaman modern dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan.
Saat ini semua negara di belahan dunia terasa seperti dalam radius yang sangat dekat, hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi sehingga memudahkan semua orang di belahan dunia untuk bisa berkomunikasi walau terhalang jarak yang jauh. Kemajuan teknologi ini tentunya bertujuan untuk mempermudah berbagai urusan dan pekerjaan dari manusia, berbagai alat-alat canggih diciptakan untuk dapat digunakan masyarakat luas. Saat ini tentunya kita semua dapat melihat dan merasakan perkembangan IPTEK tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negative. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendisendi kehidupan bangsa.

Dampak Positif IPTEK :
• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu
barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial mediakita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja
dengan mudah walau terpisah jarak yang jauh.
• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini
memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya

Dampak Negatif IPTEK :
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada
teknologi.
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak
bangsa.

Tanggapan saya mengenai artiker 14 a :
Jika kita kaitkan dengan Pancasila, Pancasila menurut saya tidak terpengaruh akan adanya IPTEK ini, Masyarakatlah yang terpengaruh. Solusinya yaitu tergantung cara kita menyikapi permasalah IPTEK ini.

Artikel 14 b ( Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu )

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas.

Visi Ilmu di Indonesia

Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a .Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang memang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana
merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945.
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Manusia harus berada pada tempat yang
sentral. Sifat etis ini menuntut penerapan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur
masyarakatnya, sebab manusia selalu hidup dalam relasi baik dengan sesama maupun dengan masyarakat yang menjadi ajangnya. Peningkatan kualitas manusia harus
terintegrasikan ke dalam masyarakat yang juga harus ditingkatkan kualitas strukturnya
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Riski Sah Reza 2211031174 གིས-
Nama : Riski Sah Reza
NPM : 2211031174
Kelas : Akt D

Artikel 14.a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Perkembngan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit Palapa. Perkembangan Iptek tentunya membawa dampak positif ; menunjang kegiatan produksi, memudahkan komunikasi, dan memudahkan proses pembelajaran. Ada juga dampak negative seperti; carding atau pembobolan kartu kredit, ketergantungan, dan mengandung unsur kekerasan atau pornografi.

Pancasila sebagai sumber berfikir menunjukan sistem-sistem etika dalam pengembangan IPTEK, hal itu dapat dilihat dan ada pada tiap sila pancasila.
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.
2) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasardasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang banyak.
3) Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah.
4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain.
5) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan.

Pengimplementasiaan nilainilai pancasila tentunya harus lebih diperkuat agar tidak punah dan sebagai pelindung bangsa dari pengaruh negatif yang muncul dari perkembangan IPTEK yang seringkali disalahgunakan.  

Artikel 14.b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.

Menurut teori koherensi, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Menurut teori pragmatik, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.

Setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi ilmu mengandaikan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, tetapi sudah menjadi paradigma ilmu yang berkembang di Indonesia. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Laventa Tarigan 2251031025 གིས-
Nama : Laventa Tarigan
NPM : 2251031025
AKT C


-(14.A)-

Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuh kembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat
memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam
pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

-(14.B)-

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah.
Oleh karena itu, perumusan Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu bagi
aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan
sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab,
pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai
ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan
sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman
Renaissance di Eropa.
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil).
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Cahya Kinasih 2211031151 གིས-
Nama : cahya kinasih
Npm : 2211031151
Kelas : akuntansi d
14 a
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat. Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius. Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia.
Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
3. Memudahkan proses pembelajaran lain
Selanjutnya yaitu dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
1. Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi
2. Membuat ketergantungan dan rasa malas
3. Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi
14 b
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Itulah sebabnya, Pancasila memiliki predikat sebagai sebutan nama yang menggambarkan fungsi dan peranannya.
Dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, maka perlu di kaji kebenaran yang khas menurut Pancasila terlebih dahulu. Sebab Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu manjadi ukuran bagi setiap sikap dan perbuatan, termasuk kegiatan para ilmuwan dengan produk ilmunya. Secara historis dapat diketahui, bahwa dalam hal kebenaran sudah ada 3 paham tradisional yang besar , yaitu paham koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadapa sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. berdasarkan pada pendapat Notonagoro dan 3 alasan tersebut , menjadikan setiap persoalan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan pancasila kharus mengacu pada lima sila dalam pancasila termasuk kebenaran, yaitu
sila 1 dalam NKRI tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ketuhanan dan keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-ketuhanan atau keagamaan dan bagi paksaan agama
sila 2 sesuatu hal dikatakan benar apabila sesuatu itu mendorong pada semakin menguatnya nilai-nilai kemanusiaan. segala upaya yang dilakukan dengan meghalalkan segala cara tidak mendapatkan tempat dalam pancasila
sila 3 adalah suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi. namun, untuk mencapai kebenaran tidak berarti menutup segala bentuk dinamika pemikiran.
sila 4 kebenaran merupakan persoalan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak. sesuatu akan bermanfaat apabila dirumuskan secara bersama sama dengan keterlibatan berasama dari subjek
sila 5 kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). adil menurut ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

M Hairul Huda གིས-
NAMA : M Hairul Huda
NPM : 2251031026
KELAS : AKT C

ARTIKEL A
PENTINGNYA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK

1. Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa senantiasa mengkoordinir segala aktivitas kehidupan, tak terkecuali aktivitas ilmiah dan pengembangan teknologi yang tengah mewarnai kehidupan bangsa saat ini. Para ilmuwan harus senantiasa mengembangkan keilmuannya berdasar dengan Pancasila agar memiliki arah dan tujuan yang jelas tanpa merugikan masyarakat karena pancasila sendiri adalah nilai ideologis yang bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri (Budimansyah, Dasim 2010).
2. Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
penjabaran sila-sila pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK:
• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.
• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasardasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab.
• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah.
• Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis.
• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan.

3. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Berikut merupakan lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religious masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslaH demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendikan.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.
Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan
IPTEK adalah sebagai berikut :
• Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati
martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
• Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
• Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
• IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langung bagi kehidupan masyarakat.
• IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.

ARTIKEL B
TEORI KEBENARAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU
Teori Kebenaran Pancasila Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni:
1. Teori koherensi Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.
3. Teori pragmatic Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Syanti 2211031150 གིས-
Nama : Syanti
NPM : 2211031150
AKT D

tanggapan Jurnal 14 a
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif seperti pembobolan kartu kredit melalui internet, ketergantungan rasa malas, dan Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi,
Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK melalui implementasi nilai Budaya dan Nilai Agama
Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :
-Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
-Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
-Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
-Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila.
-Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila
-Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
-Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila

Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

Tanggapan jurnal B
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia.

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi (pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar), korespondensi (satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut) , dan pragmatik (kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakahproposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.) Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.

Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Vannesa Novita Sari 2211031095 གིས-
Nama : Vannesa Novita Sari
NPM : 2211031095
Kelas : AKT C

ANALISIS ARTIKEL 14A
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013).

A.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
- IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya

B. ) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
- Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih.
- Memudahkan komunikasi dengan orang lain.
- Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet.
- Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
- Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.

C.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
-Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah. Pancasila merupakan suatu ideologi yang terbuka dimana hal ini mampu menjadikan Pancasila sebagai sumber pemecahan masalah dan relevan sampai sekarang.
-Pancasila sebagai pembangun karakter.
- Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.

ANALISIS ARTIKEL 14B
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
- Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi: pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi :Menurut teori ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatic :Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.

- Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yang memang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan).
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia.

-Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan tuhan.
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia.
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi.
4) kemanfaatan pada semua pihak,dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

M. Al Hafiz Yazid 2251031031 གིས-
Nama : Muhammad Al Hafiz Yazid
NPM : 2251031031

•Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013).
A.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
- IPTEK
ini dikembangkan dengan tujuan untuk
memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan. Perkembngan
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan
adanya teknologi yang terus berkembang
seperti adanya satelit yaitu di Indnesia
misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses
berbagai informasi melalui sinyal yang
dipancarkan ke perangkat elektronik
seperti televisi, radio, telepon dan yang
lainnya, adanya smartphone dan gadget
beserta berbagai aplikasi yang ada dengan
adanya jaringan internet juga merupakan
contoh kemajuan IPTEK.
B. ) Dampak Positif dan Negatif
Perkembangan Iptek
- Menunjang kegiatan produksi, dengan
adanya kemajuan IPTEK terciptalah
berbagai mesin-mesin canggih.
- Memudahkan komunikasi dengan orang
lain.
- Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari
lebih banyak informasi dan materi
pembelajaran di internet.
- Carding, yaitu pembobolan kartu kredit
melalui internet untuk mendapatkan kode
kartu, penipuan melalui pesan singat,
pembajakan akun dan masih banyak lagi.
- Membuat ketergantungan dan rasa malas,
karena terlalu nyaman dan dimudahkan
oleh teknologi orang-orang bisa saja
timbul rasa malas dan sangat tergantung
pada teknologi.
- Mengandung unsur kekerasan bahkan
pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di
internet yang bisa diakses siapa saja dan
hal ini dapat merusak karakter anak
bangsa.
C.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
-Pancasila sebagai sumber solusi
penyelesaian masalah. Pancasila
merupakan suatu ideologi yang terbuka
dimana hal ini mampu menjadikan
Pancasila sebagai sumber pemecahan
masalah dan relevan sampai sekarang.
-Pancasila sebagai pembangun karakter.
- Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki
kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.

• Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. dengan perkembangan ilmu di Indonesia, maka perlu dikaji kebenaran yang khas menurut Pancasila terlebih dahulu. Sebab Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap dan perbuatan, termasuk kegiatan.
Berdasarkan jurnal diatas dapat dilihat hasil dan pembahasan penelitiannya :
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu. menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok : 1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan. 2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur. 3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi. 4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu. 5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Selanjutnya Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan ada delapan ciri yang menandai ilmu, yaitu : 1. Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis). 2. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan. 3. Universalitas ilmu pengetahuan. 4. Obyektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh obyek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subyektif. 5. Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan. 6. Progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi. 7. Kritis, artinya tidak ada teori yang difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru. 8. Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertauan antara teori dengan praktis.Bisa dilihat dijurnal tersebut sudah lengkap menjlaskan tentang kairan panasilanya dengan sila sila Pancasila dan termasuk teori-teorinya, untuk itu bisa saya simpulkan materinya diantaranya Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatic. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Putu Cesary Kurniauri གིས-
Nama : Putu Cesary Kurniauri
Npm : 2211031159
Kelas : AKT D

14 a

Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia. Jangan sampai ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

14 b

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Didalam metode ini dilakukan klasifikasi, pengolahan data dan penyimpulan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak,
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Murni Cania Makdalena Simamora གིས-

Nama: Murni Cania Makdalena Simamora

NPM: 2251031039

Akuntansi D 


14a

Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi

Perkembangan IPTEK


Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia. 

Tanamkanlah selalu nilai-nilai

luhur Pancasila sebagai pelindung dari halhal negatif yang ada di tengah peradaban baru. Manfaatkan perkembangan IPTEK dengan optimal untuk kemajuan bangsa tanpa melupakan Pancasila sebagai pedoman hidup. Jangan sampai ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembangkan begitu saja tanpa berakar pada ideologi itu sama halnya menjadikan IPTEK tanpa arah dan orientasi yang jelas yang bisa saja membawa kehancuran bagi kehidupan masyarakat dan bangsa

Indonesia.


14b

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu 

1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.

2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya

3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

Dengan visi ilmu tersebut maka perlu refleksi anjuran-anjuran bagaimana membangun pemikiran ilmiah di Indonesia. Prof. T. Jacob (dalam A.H. Mintaredja, 1990) menganjurkan bahwa dalam rangka mengimbangi perkembangan ilmu dan teknologi yang cenderung mengancam otonomi manusia, para ilmuwan selayaknya memperhatikan agama, etika, filsafat dan sejarah ilmu.

Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia. 

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Harista Syafira Aziza 2211031178 གིས-
Nama : Harista Syafira Aziza
NPM : 2211031178
Kelas : Akuntansi D

14 a

Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital, begitu pula
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat
Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan
literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat
memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri
juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena
itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam
pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa
mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi
kehidupan bangsa.

Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa yang
mengandung nilai-nilai luhur yang
dipercaya sebagai perisai pelindung
bangsa tentunya juga harus ikut berperan
dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini,
dan sebaliknya IPTEK juga harus
senantiasa berdasar pada nilai-nilai
pancasila, karena pancasila sejatinya
adalah media akulturasi dari berbagaipemikiran mengenai agama, pendidikan,
politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi
yang mengkoordinir berbagai aktivitas
kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013).
Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan
dengan nilai budaya ataupun agama hal ini
akan menyebabkan tidak adanya nilai
human-religius. Perkembangan IPTEK
yang ada di Indonesia haruslah senantiasa
dikawal dengan nilai-nilai agama dan
budaya yang terkandung dalam ideologi
bangsa yaitu pancasila agar kehidupan
bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk
IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri
masyarakat Indonesia.

Sebagai masyarakat Indonesia kita
semua harus selalu mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, bijak menggunakan teknologi
dan berusaha tidak terpengaruh oleh
dampak negatif dari perkembangan
IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas
yang dapat memanfaatkan teknologi untuk
hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan juga
bangsa Indonesia.


14 b

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Karena yang berilmu itu
manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan
korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu
di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori
kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran
koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam
kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu
di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.

Pancasila sebagaimana terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara. Tujuan nasional
sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan
UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan
penyelenggaraan negara yang berkedaulatan
rakyat dan demokratis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Penyelenggaraan negara dilaksanakan
melalui pembangunan nasional dalam segala
aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggara
negara, bersama-sama segenap rakyat
Indonesia di seluruh wilayah Negara
Republik Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa:
1.Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi,
korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal
tersebut secara simultan saling melengkapi
dalam kerja ilmiah. Artinya tidak
menonjolkan atau mementingkan salah
satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil). Untuk
pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu di Indonesia serta
visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu
yang dikembangkan di Indonesia tidak
akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan
sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Gabriella Ratna Mawarni 2211031130 གིས-

Nama : Gabriella Ratna Mawarni

NPM : 2211031130

Kelas : Akuntansi C


Rangkuman Artikel 14a

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selama ini sebagaimana kita ketahui, selain memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat membawa hal-hal  negatif. Pancasila, sebagai dasar  pandangan hidup berbangsa dan bernegara, yang mengandung nilai-nilai luhur yang dianggap sebagai tameng negara, juga harus  berperan dalam perawatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknisnya. Dan sebaliknya iptek juga harus selalu dilandasi oleh nilai-nilai pancasila, karena pancasila sebenarnya adalah alat kebudayaan yang berbeda dengan pemikiran tentang agama, pendidikan, politik, kemasyarakatan, kebudayaan dan ekonomi, yang mengkoordinasikan berbagai aktivitas kehidupan masyarakat.

Bangsa Indonesia sendiri telah memiliki akar budaya dan agama yang sangat kuat sejak dahulu kala, maka jika ilmu pengetahuan dan teknologi dibiarkan berkembang sebagaimana adanya tanpa  ideologi berakar, sama halnya dengan melakukan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa arah dan arah yang jelas. yang dapat menghancurkan umat dan bangsa Indonesia. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia,
berupaya untuk mempermudah kehidupan masyarakat di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti satelit, misalnya Indonesia memiliki satelit Palapa yang memungkinkan Indonesia untuk mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dikirim ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan lain-lain. Efek positif dan negatif dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah:

Positif>> penciptaan mesin canggih, fasilitasi komunikasi dan  pembelajaran. Negatif>> ketagihan, gurami, mengandung unsur kekerasan dan pornografi.


Rangkuman Artikel 14b

Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, identitas bangsa Indonesia juga harus dikembalikan kepada bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila mensyaratkan kebenaran ilmiah  sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, kesepadanan dan pragmatisme. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia meliputi seluruh  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta kegiatan keilmuan. Oleh karena itu, rumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan kegiatan keilmuan di Indonesia merupakan suatu keharusan.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan Indonesia terlebih dahulu harus menyelidiki kebenaran yang unik menurut Pancasila. Karena Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara akan selalu menjadi ukuran bagi setiap sikap dan tindakan, termasuk tindakan.

Berdasarkan jurnal di atas dapat dilihat hasil penelitian dan pembahasannya:
Pengetahuan adalah hasil pengetahuan seseorang tentang sesuatu. Menurut The Liang Gi (2000; 127-130), memiliki 5 ciri utama: 

1. Empiris. Pengetahuan ini diperoleh melalui observasi dan eksperimen. 

2. Sistematis. Berbagai informasi dan data yang diorganisasikan ke dalam satu set informasi memiliki ketergantungan dan hubungan yang teratur. 

3. Tujuan. Informasi berarti bahwa informasi bebas dari bias pribadi dan preferensi pribadi.

4. Analitis. Pengetahuan ilmiah mencoba memecah masalahnya menjadi bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peran bagian-bagian itu. 

5. Konfirmasi. Siapa pun dapat memeriksanya. Selanjutnya Van Melsen (1985; 65-67) mengemukakan bahwa pengetahuan dicirikan oleh delapan ciri, yaitu: 

1. Sains harus mencapai  keseluruhan koheren secara metodologis secara logis. Artinya penelitian memiliki sistem  (metode) atau batasan (susunan logis). 

2. Ilmu bersifat tanpa pamrih karena  erat kaitannya dengan tanggung jawab peneliti. 

3. Universalitas ilmu pengetahuan. 

4. Objektivitas, artinya semua ilmu dipandu oleh objek dan tidak terdistorsi oleh bias subjektif. 

5. Informasi tersebut harus dapat diverifikasi oleh semua ilmuwan yang relevan, sehingga informasi tersebut harus dapat dilintasi. 

6. Progresivitas berarti jawaban ilmiah baru benar-benar ilmiah jika mengandung pertanyaan baru dan kembali menimbulkan masalah baru. 

7. Kritis, yaitu. tidak ada teori yang pasti, setiap teori terbuka untuk penelitian kritis yang menggunakan informasi baru. 

8. Ilmu pengetahuan harus dapat dijadikan sebagai manifestasi dari kesatuan teori dan praktek.

Dapat dilihat bahwa majalah tersebut telah menjelaskan secara lengkap hubungannya dengan sila-sila Pancasila dan  teori-teorinya, sehingga dapat saya simpulkan bahwa materi tersebut antara lain memuat teori kebenaran Pancasila yang membutuhkan kebenaran ilmiah untuk sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi dan pragmatik.

Berdasarkan rangkuman di atas, saya dapat berpendapat bahwa perkembangan iptek memiliki dampak positif dan  negatif, namun untuk menghindari dampak negatif yang terpenting adalah  kesadaran diri individu dalam memanfaatkan iptek, agar tidak terjadi penyalahgunaan dan ketergantungan diri tersebut. Kesadaran  juga perlu acuan, atau nilai-nilai pancasila, agar setiap orang mengetahui dan mengetahui bagaimana membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Fairuz Chairunnisa Azma གིས-
Nama : Fairuz Chairunnisa Azma
NPM : 2211031131
Kelas : Akt c

Artikel 14.a
IPTEK menjadi salah satu penunjang di kehidupan pada masa ini. IPTEK diciptakan juga untuk memudahkan manusia di kehidupan.
Dampak positif dari IPTEK
- Membantu kegiatan produksi. Dengan adanya mesin-mesin yang tercipta membuat barang dengan kualitas yang baik dan waktu yang cepat
- Memudahkan manusia berkomunikasi sehingga dapat berkomunikasi meski jarak yang jauh.
- Membatu pembelajaran. Dimana mahasiswa dapat mengakses buku-buku online dengan mudah sehingga mahasiswa memiliki banyak referensi.
Dampak negative dari IPTEK
- Mudahnya tersebar berita hoax.
- Hacker atau pembobolan. Bisa membobol akun sosial pribadi dll
- Membuat manusia menjadi orang yang anti sosial sehingga tidak memperdulikan sekitar

Artikel 14.b

Pancasila memiliki fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi itupun berkembang dengan tuntutan zaman
Teori kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi
Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya. Selain itu, setiap sila Pancasila di dalamnya mengandung sila yang lainnya.
2. Teori korespondensi
pernyataan atau proposisi harus sesuai dengan kenyataan adanya Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Lusmelia Riyanti 2211031114 གིས-

Nama: Lusmelia Riyanti

NPM: 2211031114

Kelas: Akuntansi C


14.a

Menganalisis jurunal “Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK”


Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013). 

Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampat positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :

• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia.

• Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial media kita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah walau terpisah jarak yang jauh.

• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet serta pada pandemi seperti ini memudahkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya. Dan masih banyak lagi dampak-dampak positif lainnya.


Selanjutnya yaitu dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu : 

• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.

• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi. Seperti malas membaca dan memilih browsing di Internet, kecanduan main game sehingga mengganggu aktivitas yang lain.

• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius. Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia.


Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini dijadikan petunjuk masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara oleh karena itu semua tindakan masyarakat Indonesia tidak boleh menyimpang dengan nilai-nilai Pancasila. 

Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia. 



14.b

Menganalisis jurnal “Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu”


Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh dihadapan sistem filsafat yang lain.

1. Teori koherensi

Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Menurut Notonagoro (1975: 19), Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh. Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya.


2. Teori korespondensi

Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa. Hal ini benar jika sesuai dengan kenyataan sehari-hari (Bakry, 1994: 49). Hal ini tepat pendapat Notonagoro (1975: 17), bahwa bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam tri-prakara, yakni Pancasila adat kebudayaan, religius, dan kenegaraan. Kenyataan ini bisa dilihat dalam dinamika hidup sehari-hari masyarakat dan bangsa Indonesia


3. Teori pragmatik 

Menurut teori ini, nilai kebenaran Proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Fakta sejarah telah membuktikan, baik sejak proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan, dengan jiwa Pancasila ini persatuan dan kesatuan tetap terjaga (Bakry, 1994: 49). Para penganut Pancasila percaya akan kebenaran Pancasila, karena Pancasila bersifat fungsional dalam mempersatukan bangsa Indonesia.


Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak. Berdasarkan sila pertama ini iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia dengan sekitarnya. Pengolahan diimbangi dengan pelestarian. Sila pertama menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya.

2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh sebab itu, pembangunan iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat manusia Iptek harus dapat diabdikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari penggunaan iptek.

3. Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan iptek. Oleh sebab itu, Iptek harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia Indonesia dengan masyarakat internasional.

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis. Artinya setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan iptek. Selain itu dalam pengembangan iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap yang terbuka artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.

5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.


In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Mutia Ardina 2211031143 གིས-
Nama : Mutia Ardina
NPM : 2211031143
Kelas : Akuntansi D

Analisis jurnal 14 a

Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital, begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia takterkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terusmenumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.


Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.




Analisis jurnal 14 b

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Karena yang berilmu itu manusia, maka kebenaran semata-mata tidak hanya murni memenuhi kriteria koherensi dan korespondensi saja tetapi kebenaran juga harus dikembalikan pada manusianya. Pengembangan ilmu di Indonesia juga harus dikembalikan pada manusia Indonesia, jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Didalam metode ini dilakukan klasifikasi, pengolahan data dan penyimpulan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif, dilengkapi dengan metode ‘verstehen’.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus
memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi,
4) kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Adelya Mutiara Nurhamzah 2251031037 གིས-
Nama: Adelya Mutiara Nurhamzah
NPM: 2251031037
Kelas: AKT D


Artikel 14.a

Pentingnya implementasi nilai-nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan IPTEK

Memasuki zaman yang semakin modern ini mengacu pada dunia digital, begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana setiap individu berupaya untuk terus menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan literasi teknologi. perkembangan Iptek tentunya mempunyai dampak positif seperti menunjang kegiatan produksi, memudahkan komunikasi, dan memudahkan proses pembelajaran. Namun disisi lain Iptek juga mempunyai dampak negatif seperti carding, membuat ketergantungan dan rasa malas, dan mengandung unsur kekerasan serta pornografi. Oleh sebab itu pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam perkembangan Iptek, karena pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Perkembangan Iptek juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat indonesia kita harus berpegang teguh pada nilai-nilai pancasila agar tidak tersesat zaman yang semakin pesat ini, menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari terkhusus dalam menghadapi perkembangan iptek. Bijak dalam menggunakan teknologi, tidak menggunakannya secara berlebihan dan mengakses situs sesuai dengan umur, serta dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik. Tentunya hal itu akan bermanfaat bagi diri kita dan masyarakat sekitar.


Artikel 14.b

Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain. Pada teori koherensi menyatakan pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan, selanjutnya ada teori korespondensi sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa, sedangkan pada teori pragmatik menyatakan bahwa pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa sistem filsafat pancasila berfungsi secara praktis. Ketiga hal ini secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah tiadanya pertentangan dengan Tuhan, aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, kemanfaatan pada semua pihak, dan terpenuhinya hakekat keadilan.
Nilai kebenaran pancasila harus dijadikan dasar untuk mengembangkan ilmu di indonesia. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia, maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Putri Halimatussya'diah 2211031098 གིས-
nama : putri halimatussya'diah
npm : 2211031098
kelas : akt c

14a
pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan. pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia, serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya. ada tiga alasan yang menjadi landasan perlunya pancasila ditelusuri secara ilmiah yaitu : 1. menteri roeslan abdulgani menyatakan bahwa presiden soekarno menghendaki penarikan ke atas dan penarikan ke bawah ajaran pancasila. 2. jawaban presiden soekarno dalam rapat DPA yang menegaskan bahwa sosialisme Indonesia dan ajaran pancasila bersifat ilmiah dan religius. 3. ketetapan MPRS no. II/MPRS/1960/ yang menentukan tentang pembangunan mental berdasarkan pancasila yang menghendaki pula berfikir secara abstrak, secara ilmiah dan secara filsafati terhadap pancasila.

14b
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia.

Teori Kebenaran Pancasila

1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh. Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya. Selain itu, setiap sila Pancasila di dalamnya mengandung sila yang lainnya.

2. Teori korespondensi

Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa.


3. Teori pragmatik

Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Fakta sejarah telah membuktikan, baik sejak proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan, dengan jiwa Pancasila ini persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Para penganut pancasila percaya akan kebenaran Pancasila karena pancasila bersifat fungsional dalam mempersatukan bangsa Indonesia.

Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman

Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Kedua, bahwa setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.

Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu di Indonesia, artinya mampu mengendalikan ilmu agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.

Keempat, bahwa setiap pengembangan ilmu harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ria Putri Darmayati 2251031033 གིས-
Nama : Ria Putri Darmayati
NPM : 2251031033
Kelas : AKT D

14 a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

Pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam perkembangan IPTEK
penting dilakukan oleh rakyat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dimana Pancasila menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan IPTEK agar sesuai dengan kepribadian masyarakat
Indonesia yang luhur dan mulia.

Kita harus bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.

Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila, diantaranya :
• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan
menambahkan mata pelajaran pancasila sejak dini hingga perguruan tinggi. Sehingga dapat menerapkan
nilai-nilai Pancasila tersebut dengan dalam kehidupan.
• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang
pentingnya menerapkan nilai-nilai agar
warga dapat memahami nilai-nilai Pancasila serta mengetahui
maknanya yang penting bagi kehidupan masyarakat.
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila
melalui media massa, karena media masaa dapat menjangkau luas informasi tentang nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat melalui bacaan di
laman berita, artikel dan juga sosial media lainnya.
• Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila agar tidak terjadi pelanggaran serupa atau yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
• Menolak dengan tegas paham-paham
yang bertentangan dengan Pancasila.
Seperti paham radikalisme yang menyerang kalangan pemuda yang dapat dicegah dengan penolakan tegas paham-paham lain yang tidak sesuai dengan paham Pancasila karena dapat menimbulkan perpecahan serta perselisihan antar warga.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan
dalam bertindak dan memanfaatkan
teknologi, dengan begitu kita dapat mengetahui mana hal baik dan buruk serta dalam menggunakan teknologi dan bertindak tidak gegabah serta selalu berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila sehingga bisa dicegah dan juga diminimalisir hal-hal buruk.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat
memilah hal-hal atau informasi yang
didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan tidak terjadi penyimpangan informasi yang mengakjibatkan kita salah bertindak.

14 b Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi yaitu pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Pada susunan Pancasila yang menurut
bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal Artinya, kelima sila
Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian yang bertingkat, sehingga tidak boleh dibolak-balik tata urutannya. Hal ini juga menunjukkan rangkaian tingkat dalam luas dan isi sifatnya. Setiap sila yang ada di belakangnya lebih sempit cakupannya tetapi lebih banyak isi sifatnya.

Kebenaran korespondensi, yaitu satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan
tersebut. Dalam Pancasila, bahwa kandungan pernyataan sila-sila Pancasila harus cocok, sesuai, terjelma dalam keadaan senyatanya bermasyarakat dan bernegara. Sila-sila dalam Pancasila berkesuaian atau koresponden dengan objek yang dituju.

Kebenaran pragmatik, yaitu nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Fakta sejarah telah membuktikan, baik sejak proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan, dengan jiwa Pancasila ini persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Para penganut Pancasila percaya akan kebenaran Pancasila, karena Pancasila bersifat fungsional.
Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.

Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah
1) Tiadanya bertentangan dengan Tuhan,
2) Aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia,
3) Suatu hal yang satu, tidak dapat
dibagi-bagi,
4) Kemanfaatan pada semua pihak, dan
5) Terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

Dengan berorientasi Pancasila secara
ilmiah dalam upaya mencari kebenaran
dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa
Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Adhi Wahyu Kurnia གིས-
Nama: Adhi Wahyu Kurnia
NPM: 2211031142
S1 Akt D

Artikel 14 a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Rangkuman:
Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.

Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya memiliki keterkaitan dengan nilai budaya dan juga agama yang menjadi rambu-rambu dalam proses pengembangannya. Dimana pengembangan IPTEK harus senantiasa didasarkan pada nilai-nilai tersebut dan IPTEK menempatkan nilai budaya dan agama tersebut sebagai mitra dalam berdiskusi sebagai faktor eksternal pengembangan IPTEK.
Lima hal terkait Pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah menghormati keyakinan religius masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk pengembangan manusia dan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi unsur yang menghomogenisasi budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis dan merata karena ini juga termasuk dalam sistem pendidikan di mana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus diminimalisir dan IPTEK harus merata dan mampu membantu masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera.

Sedangkan Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK adalah sebagai berikut :
• Pengembangan IPTEK yang berkaitan dengan manusia harus menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik.
• Pengembangan IPTEK harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.
• Pengembangan IPTEK mampu membantu pemekaran komunitas masyarakat baik lokal, nasional maupun global.
• IPTEK harus terbuka karena sangat berkaitan dan memiliki dampak langsung bagi kehidupan masyarakat.
• IPTEK membantu penciptaan manusia yang semakin adil.
Tanggapan: Menurut saya, implementasi nilai-nilai dalam Pancasila sangat penting dalam pengembangan IPTEK, dikarenakan agar pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat tetap sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat dapat membuat masyarakat bijak dalam menggunakan teknologi sehingga dapat terhindar dari pengaruh negatif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Artikel 14 b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Rangkuman:
Teori kebenaran Pancasila antara lain:
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Menurut Notonagoro (1975: 19), Pancasila dasar filsafat negara satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh. Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, Bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya. Selain itu, setiap sila Pancasila di dalamnya mengandung sila yang lainnya. Terdapat hubungan yang saling mengkualifikasi. Ketuhanan Yang Maha Esaadalah ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan. Begitu seterusnya dengan silayang lain pula. Hubungan satu kesatuan dan saling mengkualifikasi ini terjadi karena tidak ada pertentangan sila yang satu dengan sila yang lainnya, hubungan sila kesatu sampai sila kelima bersifat runtut.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Sistem filsafat Pancasila dinyatakan sebagai jiwa bangsa Indonesia, berkepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa. Hal ini benar jika sesuai dengan kenyataan sehari-hari (Bakry, 1994: 49). Hal ini tepat pendapat Notonagoro (1975: 17), bahwa bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam triprakara, yakni Pancasila adat kebudayaan, religius, dan kenegaraan. Kenyataan ini bisa dilihat dalam dinamika hidup sehari-hari masyarakat dan bangsa Indonesia.
Isi arti Pancasila yang abstrak umum universal dapat menjadi sumber landasan pemecahan masalah kenyataan hidup sehari-hari. Menurut Notonagoro, ada hubungan yang mutlak antara Pancasila dengan bangsa Indonesia, yaitu hubungan sebab-akibat (Soeprapto, 1994: 53). Segala sesuatu mulai dari kepribadian bangsa dan kehidupan bermasyarakat harus sesuai dengan hakikat yang terdapat dalam sebabnya. Maka kebenaran menurut pragma filsafat Pancasila, bahwa kandungan pernyataan sila-sila Pancasila harus cocok, sesuai, terjelma dalam keadaan senyatanya bermasyarakat dan bernegara. Sila-sila dalam Pancasila berkesuaian atau koresponden dengan objek yang dituju.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis. Fakta sejarah telah membuktikan, baik sejak proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara maupun dalam menghadapi berbagai pemberontakan, dengan jiwa Pancasila ini persatuan dan kesatuan tetap terjaga (Bakry, 1994: 49). Para penganut Pancasila percaya akan kebenaran Pancasila, karena Pancasila bersifat fungsional dalam mempersatukan bangsa Indonesia.
Tanggapan; Menurut saya, dari uraian di atas menunjukkan bahwa Pancasila memenuhi kebenaran ilmiah secara koherensi, korespondensi, dan pragmatik yang saling melengkapi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Dewa Komang Mishael Suhardika གིས-
Nama: Dewa Komang Mishael Suhardika
NPM: 2211031116
kelas: AKT C

Analisis jurnal 14.a

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yang Tidak Sesuai Dengan Jati Diri

Bangsa Indonesia memiliki budaya dan agama yang kuat. Oleh karena itu kalau IPTEK hanya berkembang tanpa ada ideologi yang mendasari, sama saja IPTEK tidak mempunyai arah yang jelas sehingga dapat berdampak buruk bagi bangsa Indonesia.

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila memuat 5 sila yang merangkum cita-cita bangsa Indonesia. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan. Oleh karena itu rakyat Indonesia sudah seharusnya memahami dan menerapkan Pancasila sebagai dasar negara. Sehingga adanya perkembangan IPTEK harus tetap berdasarkan pada nilai nilai Pancasila.

Analisi jurnal 14.b

Menurut Notonegoro, Pancasila adalah dasar filsafat negara yang membuat satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan.

Semua bagian dari Pancasila mutlak atau tidak bisa dihilangkan, jika hilang satu bagian maka akan hilang kedudukan dan fungsinya. Selain itu setiap sila Pancasila juga terdapat sila yang lain seperti, hubungan yang logis sebagai pengakuan yang menurut Notonegoro bersifat hierarkis dan berbentuk Piramida.

Pancasila menunjukkan satu rangkaian yang bertingkat, tidak boleh di bolak balik tata urutannya dan hubungannya pun konsisten.
Apabila dilihat dari segi historisnya, Pancasila memiliki fungsi praktis sebagai salah satu relasi kausalitas.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Auliya Wahyunanti གིས-
Nama : Auliya Wahyunanti
NPM : 2211031173
Kelas : Akuntansi D

Artikel A
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

IPTEK sebagai hasil budaya
masyarakat harus berlandaskan nilai-nilai
luhur pancasila. Pancasila sebagai sumber
berfikir menunjukan sistem-sistem etika
dalam pengembangan IPTEK, hal itu dapat
dilihat dan ada pada tiap sila pancasila.
Berikut adalah penjabaran sila-sila
pancasila dalam pedoman pengembangan
IPTEK.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu
pengetahuan, mencipta yang diimbangi
antara cara berfikir yang rasional dan
irrasional antara rasa, akal dan juga
kehendak.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, mengimplementasikan dasar dasar moral dimana manusia dalam
mengembangkan dan menggunakan
IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab
yang dapat meningkatkan kesejahteraan
bagi orang banyak dan daat meningkatkan
harkat dan martabatnya sebagai manusia
bukan sebagai manusia yang angkuh,
sombong dan tak bermoral akibat
penggunaan IPTEK.
3. Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme
bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK
diharapkan dapat menjadi alat pemersatu
bangsa, pemelihara persaudaraan dan
persahabatan antar daerah.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan,
mengimplementasikan nilai demokratis
dimana dalam pengembangan IPTEK
ilmuwan harus menghormati kebebasan
orang lain, harus siap dikritik dan
menerima segala pendapat masyarakat
mengenai penemuannya.
5. Sila Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia,
mengimplementasikan keseimbangan
keadilan dalam kehidupan.

Berikut merupakan lima hal terkait pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan
ilmu pengetahuan :
• IPTEK yang dikembangkan haruslah
menghormati keyakinan religius
masyarakat Indonesia.
• IPTEK harus bertujuan untuk
pengembangan manusia dan berdasarkan
nilai-nilai kemanusiaan.
• IPTEK menjadi
unsur yang menghomogenisasi budaya dan
memperkuat persatuan serta
mengembangkan pendidikan.
• Penguasaan IPTEK haruslas demokratis
dan merata karena ini juga termasuk dalam
sistem pendikan dimana pendidikan itu sendiri merupakan tuntutan dan hak
seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK
harus diminimalisir dan IPTEK harus
merata dan mampu membantu masyarakat
untuk menjadi lebih sejahtera.

Artikel B
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengertian Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu dapat mengacu
pada beberapa jenis pemahaman.
1.
Bahwa setiap ilmu pengetahuan yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
2. Bahwa
setiap ilmu yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek
itu sendiri.
3. Bahwa nilai-nilai
Pancasila berperan sebagai rambu normatif
bagi pengembangan ilmu di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan ilmu agar
tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia.
4.
Bahwa setiap pengembangan ilmu harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran
dalam konteks Pancasila dapat
digeneralisasikan bahwa dalam konteks
Pancasila, kebenaran adalah :
1) tiadanya
pertentangan dengan Tuhan,
2) aktualisasi
atau perwujudan dan terpenuhinya
hakekat manusia,
3) suatu hal yang satu,
tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan
pada semua pihak, dan
5) terpenuhinya
hakekat keadilan (adil).
Untuk
pengembangan ilmu di Indonesia nilai
kebenaran Pancasila harus dijadikan
dasarnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ghulam Arkana Ahmad 2261031001 གིས-
Nama : Ghulam Arkana Ahmad
NPM : 2261031001
Kelas : AKT D

Artikel 14 a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia. Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral. Jika aktualisasi dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari benar benar dilakukan maka akan tercapailah warga negara yang Pancasila yaitu Pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan yang demikian itu disebut dengan kepribadian Pancasila, (DIKTI,2016).
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

14b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


- Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
- Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
- Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Salma Salsabila Chandra 2211031144 གིས-
Nama : Salma Salsabila Chandra
NPM : 2211031144
Kelas : AKT D
Matkul : Pendidikan Pancasila
Senin, 21 November 2022. Pertemuan 14. Analisis Artikel

Indonesia telah memasuki zaman modern. Kemajuan IPTEK menimbulkan pergeseran budaya yang signifikan. Kemajuan teknologi tentu bertujuan memudahkan semua orang untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas. Namun selain dampak positif, tidak dapat dipungkiri pengembangan IPTEK juga dapat menimbulkan dampak negatif. IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai ideologi bangsa dalam segala nilai sehingga relevan dan mengacu nilai luhur Indonesia. Pancasila adalah media akulturasi pemikiran mengenai agama, pendidikan, budaya, politik, sosial, dan ekonomi. Pancasila adalah nilai ideologi yang bersumber dari masyarakat sehingga keilmuan harus berdasarkan Pancasila agar memiliki arah dan tujuan yang jelas.

Beberapa dampak positif IPTEK
• menunjang kegiatan produksi dengan mesin canggih
• memudahkan komunikasi dengan orang lain
• memudahkan proses pembelajaran

Beberapa dampak negatif IPTEK
• Carding, pembobolan kartu kredit lewat internet
• Membuat seseorang ketergantungan dan menimbulkan rasa malas
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi

Implementasi nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangat penting di mana Pancasila menjadi rambu normatif dari pengembangan dan pemanfaatan IPTEK. Pengembangan IPTEK perlu berakar pada budaya sehingga menghormati dan terbuka dengan segala kritik masyarakat agar lebih baik. Masyarakat Indonesia harus mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi, dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas, yang dapat memanfaatkan ilmu teknologi untuk hal-hal baik dan berguna bagi diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan bangsa Indonesia.

Di tengah terpaan teknologi seperti sekarang, kita memang perlu menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai pelindung dan penyaring hal-hal positif yang dapat dimanfaatkan serta hal-hal negatif yang harus dihindari. Perlu kesadaran, optimisme, dan komitmen yang kuat untuk melaksanakan hal tersebut. Dalam pengembangan IPTEK, kita harus menanamkan ideologi Pancasila sehingga IPTEK yang berkembang memiliki arah dan tujuan untuk membangun bangsa dan melestarikan nilai budaya Indonesia tanpa merusaknya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Ilham Abi Yansyah 2211031175 གིས-

Nama  : Ilham Abi  Yansyah

NPM    : 2211031175

Kelas    : S1 Akuntansi D

 

Tugas Merangkum dan Menanggapi

 

14.A. Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Rangkuman:

a. Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa senantiasa mengkoordinir segala aktivitas kehidupan, tak terkecuali aktivitas ilmiah dan pengembangan teknologi yang tengah mewarnai kehidupan bangsa saat ini. Para ilmuwan harus senantiasa mengembangkan keilmuannya berdasar dengan pancasila agar memiliki arah dan tujuan yang jelas tanpa merugikan masyarakat karena pancasila sendiri adalah nilai ideologis yang bersumber dari masyarakat indonesia sendiri (Budimansyah, Dasim 2010). Dengan kemajuan IPTEK, tak bisa dipungkiri selain dampak positif juga terdapat dampak negatif, pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya. Selain itu pancasila juga sebagai pedoman untuk masyarakat selalu bijak dan dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi yang ada saat ini.

 

b. Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK

IPTEK sebagai hasil budaya masyarakat harus berlandaskan nilai-nilai luhur pancasila. Pancasila sebagai sumber berfikir menunjukan sistem-sistem etika dalam pengembangan IPTEK, hal itu dapat dilihat dan ada pada tiap sila pancasila, antara lain:

- Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.

- Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasardasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab

- Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.

- Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan

- Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan.

 

c. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern

Pancasila yang berkedudukan sebagai landasan kebijakan dari pengembangan ilmu pengetahuan salah satunya yaitu: IPTEK menjadi unsur yang menghomogenitas budaya dan memperkuat persatuan serta mengembangkan pendidikan. Sedangkan, Pancasila sebagai suatu landasan etika dalam pengembangan IPTEK salah satunya adalah harus mampu menjadikan hidup manusia lebih unggul dan berkualitas baik dimasa sekarang maupun masa depan.

 

d. Upaya Pengimplementasian NilaiNilai Pancasila Kepada Masyarakat

Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut (Wahab, Abdul Azis,2001) :

• Melalui dunia pendidikan,yaitu dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.

• Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa yang dapat menjangkau semua.

• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Pancasila.

• Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.

• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.

• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilainilai Pancasila.

 

Tanggapan:

Menurut saya, mengimplemantasikan nilai-nilai Pancasila pada masa perkembangan Iptek saat ini sangat penting. Alasannya adalah untuk menghindarkan diri dari pengaruh negatif dari perkembangan Iptek. Selain itu, dapat menambah pengetahuan agar kedepannya dapat menaggapi perkembangan Iptek sesuai dengan nilai-nillai Pancasila.

 

14.B. Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Rangkuman:

Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.

 

Menurut Notonagoro, menjadi penting sebab tidak setiap persolan mengenai segala hal dalam ranah ilmiah yang kemudian dikaitkan dengan Pancasila harus mengacu pada lima sila dalam Pancasila, termasuk mengenai kebenaran, yakni:

1.Ketuhanan

2.Kemanusiaan

3.Persatuan

4.Kerakyatan

5.Keadilan

 

Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :

1. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan

2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.

3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.

4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.

5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.

 

Teori Kebenaran Pancasila

1.Teori kohersi

Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian yang bertingkat, sehingga tidak boleh dibolak-balik tata urutannya.

2. Teori korespondensi

Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

3. Teori pragmatik

Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.


Dapat disimpulkan bahwa, Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah: (1) Tiadanya pertentangan dengan Tuhan, (2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, (3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, (4) kemanfaatan pada semua pihak, dan (5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsepbahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

 

Tanggapan:

Kebenaran pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu yaitu harus memiliki tiga teori yang mendukung yakni teori Koherensi, teori korespondensi dan teori pragmatik`


In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Bebbi Destira Wanmea Susanto 2251031036 གིས-
Nama : Bebbi Destira Wanmea Susanto
Npm : 2251031036
kelas : Akt D

14 a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK

Pengimplementasian
Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

14 b Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki,
bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Faren Audrey Gionadi 2211031120 གིས-

Nama : Faren Audrey Gionadi

NPM. : 2211031120

Kelas. : Akuntansi C

Judul artikel 14 A : Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Penulis : 1.Nabila Ratri Widya Astuti

2.Dinie Anggraeni Dewi

Asal : Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar-Universitas Pendidikan Indonesia Cibiru


Rangkuman analisis artikel 

Bagian Pendahuluan 

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013). 

Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius. Perkembangan IPTEK yang ada di Indonesia haruslah senantiasa dikawal dengan nilai-nilai agama dan budaya yang terkandung dalam ideologi bangsa yaitu pancasila agar kehidupan bangsa tidak rusak karena pengaruh buruk IPTEK yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat Indonesia.

Tinjauan Pustaka 

A.) Perkembangan IPTEK di Indonesia 

Perkembangan IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang i adanya satelit yaitu di Indnesia misalnya ada satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya, adanya smartphone dan gadget beserta berbagai aplikasi yang ada dengan adanya jaringan internet juga merupakan contoh kemajuan IPTEK dimana semua hal dapat dilakukan melalui alat canggih tersebut baik komunikasi, mencari informasi, menjual barang, membeli barang, belajar dan masih banyak lagi. 

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa keberadaan satelit Palapa sangat menguntungkan bagi kehidupan teknologi di Indonesia dan menghubungkan komunikasi antar pulau.

b.) Dampak Positif dan Negatif 

Perkembangan IPTEK dapat memberikan 

Dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :

• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang dihasilkannya suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pabrik yang menggunakan mesin-mesin modern dalam memproduksi produk mereka, selain itu juga kemajuan IPTEK bisa membantu memasarkan produk melalui sosial media dan juga berbagai online shope yang tersedia.

• Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial mediakita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah walau terpisah jarak yang jauh.

Selanjutnya yaitu dampak negatif dari perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu :

• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.

• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan sangat tergantung pada teknologi. Seperti malas membaca dan memilih browsing di Internet, kecanduan main game sehingga mengganggu aktivitas yang lain.

Dengan pemaparan dampak negatif dan positif dari perkembangan Gadget diharapkan kita mampu membedakan dampak-dampak yang kita rasakan selama menggunakan Gadget, serta menggunakan Gadget sesuai dengan kebutuhan kita tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain.


Pada bagian tinjauan pustaka C dan D , bagian C menjelaskan teori Pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa yang menyebutkan bahwa Pancasila dapat menjadi sumber solusi untuk menyelesaikan masalah lalu diperkuat dengan argumen sila ketiga hingga kelima.


E.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila 


Dalam Kehidupan Sehari-Hari Dengan kemajuan IPTEK ini juga tak bisa kita pungkiri selain dampak positif juga terdapat dampak negatif, pengaruh budaya luar yang dengan mudah masuk ke Indonesia karena kemajuan teknologi juga dapat membuat masyarakat lupa akan budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya asing. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya. Selain itu pancasila juga sebagai pedoman untuk masyarakat selalu bijak dan dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk dalam menggunakan dan menikmati kemajuan teknologi yang ada saat ini.

Respon : Kita mencoba untuk belajar menanamkan nilai-nilai Pancasila dan diri kita dan bijak dalam memanfaatkan teknologi dari gadget. 


METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan, pendekatan kualitataif deskriptif. Menggunakan metode studi Pustaka yang terdiri atas Sumber data yang relevan dan Analisis data.

Namun analisis data tidak menggunakan tabel atau survey, tetapi lebih ditekankan pada kesimpulan-kesimpulan dari penelitian.

Hasil dan pembahasan,pada bagian alasan pentingnya Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK yaitu dapat ditarik kesimpulan bahwa Pancasila sebagai akomodir dalam perkembangan IPTEK agar masyarakat tidak khawatir dengan dampak perkembangan IPTEK di Indonesia , sehingga mereka dapat menggunakan gadget dengan aman serta terlindungi dari para hacker.


Ada pula upaya-upaya pengimplementasian kepada masyarakat yakni ada 2 yang saya pikir ini penting dan dibutuhkan untuk masyarakat saat ini, diantaranya :

• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi. Nilai-nilai Pancasila ini dapat dijadikan pedoman dalam menggunakan teknologi yaitu sebagai filter dimana dengan menjadikan Pancasila acuan atau pedoman ini kita dapat mengetahui mana hal yang baik dan yang buruk serta dalam menggunakan teknologi dan bertindak tidak gegabah dan selalu berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila dengan ini tindak kejahatan atau berbagai pengaruh buruk dari teknologi dapat dicegah dan juga diminimalisir.

• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Sebagai warga negara kita harus pintar dalam menerima dan mengolah informasi yang kita dapat agar tidak terjadi penyimpangan informasi yang dapat menjadikan kita salah bertindak atau salah memahami sesuatu karena hal ini sangat berbaya apalagi jika hal tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Kekurangan dalam Artikel 14A

Bagian Tinjauan pustaka

1. Terdapat kekurangan huruf a pada kata 'perkembangan' yaitu 'perkembngan' di bagian Tinjauan pustaka perkembangan IPTEK di Indonesia.

2. Terdapat typo pada kata 'dampak' yaitu menjadi 'dampat' di bagian dampak positif dan negatif perkembangan IPTEK.

 3. Terdapat kekurangan kata ca pada Pancasila yaitu 'pansila' .

4. Terdapat kesalahan penggunaan huruf pada bagian kata 'derajad' seharusnya derajat menurut KBBI. 

Kelebihan artikel 14A

1. Sebelum masuk ke metode penelitian,penulis mencantumkan dampak negatif dan positif perkembangan IPTEK lalu menambahkan makna Pancasila serta implementasi nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari.

2. Penulis menambahkan Metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan artikel .

3. Daftar pustaka sudah lengkap dan sesuai dengan kaidah penyusunan.

4. Hasil penelitian dan pembahasan juga terstruktur dengan rapih sesuai dengan abjad , dan penggunaan bahasa yang baku serta singkat, memudahkan pembaca dalam memahami isi artikel.


Kritik dan Saran untuk penulis :

1. Seharusnya jika penulis ada 2 orang,mereka bisa saling membagi tugas dengan baik, misalnya lebih memperhatikan kesalahan typo atau pengetikan maupun penulisan kata per kata di artikel sehingga meminimalisir kesalahan yang ada.

2. Untuk keseluruhan abstrak mungkin bisa lebih dipersingkat lagi, supaya tidak terlalu kebanyakan atau pun kedikitan.

KESIMPULAN 

Di era globalisasi terutama pada bidang IPTEK diperlukan pemikiran yang bijak dan kritis dan memanfaatkan dan memilah teknologi yang tepat untuk menunjang kehidupan sehari-hari , sehingga peran Pancasila sebagai pondasi dan ideologi negara Indonesia mempunyai banyak nilai-nilai yang mengarahkan tatanan kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara terutama memudahkan kita untuk menilai sesuatu berdasarkan norma-norma yang berlaku di negara Indonesia.

Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.


Analisis artikel 14 B

Judul Artikel 14 B : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu 

Peneliti dan penulis : Surajiyo

Asal peneliti : Universitas Indraprasta PGRI

Pada artikel 14 B lebih menekankan pada teori kebenaran Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu, dan melibatkan beberapa pemapara teori dasar mengenai ilmu pengetahuan dengan metode penelitian yang terstruktur.

Bagian pendahuluan 

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. 

Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab, pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan orientasi yang jelas. (Dikti, 2016;196-197)

Terkait dengan masalah kebenaran, sejak dahulu selalu menyertai setiap kegiatan ilmiah. Hal yang demikian ini karena pada ilmu, baik sebagai satu sistem maupun proses senantiasa ditujukan untuk mencapai kebenaran. Secara historis dapat diketahui, bahwa dalam hal kebenaran sudah ada tiga paham tradisional yang besar, yaitu paham koherensi, korepondensi, dan pragmatik. Tetapi timbul masalah lain, yaitu seandainya hendak berpikir secara sistematik sekaligus sintetik, maka kiranya ketiga macam paham tersebut dapat dipadukan dalam satu kerangka yang seluas-luasnya. Sehingga diharapkan dapat merangkum segenap paham yang lain.

Respon : Paragraf 1 dan 2 diambil dari teori Dikti 2016, dimana sering dicantumkan pada artikel ataupun jurnal dalam penelitian karena telah dibuktikan dengan adanya pernyataan mengenai sekularisme pada zaman Reinnasance di Eropa.

Metode Penelitian 

Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi yaitu pembahasan yang bersifat literer, khususnya literatur yang membahas masalah ilmu, teori kebenaran dalam ilmu, masalah Pancasila baik sebagai secara ilmiah maupun secara filsafati. Didalam metode ini dilakukan klasifikasi, pengolahan data dan penyimpulan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif kemudian diolah dengan metode analisa dan reflektif.

Dari penjelasan mengenai metode penelitian, berarti kita mengetahui bahwa selain memilah-milah kajian Pancasila dibutuhkan kehati-hatian dan proses berpikir yang cukup dalam supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat menimbulkan kerugian bagi penelitian.

Hasil dan pembahasan penelitian 

Sebelum masuk ke pembahasan,penulis terlebih dahulu mencantumkan teori dan ciri-ciri Ilmu lalu dilanjutkan dengan pemaparan dari ahli filsafat yaitu Notonagoro yang dapat meyakini pembaca dengan adanya upaya-upaya kebenaran yang mengacu pada 5 sila Pancasila.

Teori Kebenara Pancasila 

Pada bagian ini, penulis memaparkan 3 teori yang terdiri dari teori koherensi,teori korespondensi dan teori pragmatik. Ketiga teori tersebut saling melengkapi dan berkaitan satu sama lain karena mempunyai sudut pandang dari para ahli filsafat dimana mereka telah mengemukakan pendapat sesuai dengan fakta-fakta yang ada sejak jaman sejarah dan cukup relevan pada kehidupan sehari-hari.


Hasil analisis kekurangan dan kelebihan pada artikel 14 B 

Kekurangan dalam Artikel 14B

Bagian Teori Kebenaran Pancasila

1. Terdapat kekurangan huruf I pada kata 'BPUPK' seharusnya menjadi 'BPUPKI'

2. Tanda baca titik tidak ditambahkan pada bagian Kesimpulan nomor 2.

3. Pada bagian abstrak bisa lebih dipersingkat, tidak perlu menambah tujuan dan penjelasan metode penelitian .


Kelebihan dalam artikel 14B :

1. Penulis menambahkan Definisi dari ilmu sebelum masuk ke pembahasan Teori Kebenaran Pancasila, sehingga pada konteks ini pembaca bisa menambah pengetahuan nya terkait ilmu dan ciri-cirinya.

2. Penulis menambahkan dan menjelaskan teori kebenaran Pancasila secara lengkap dan rinci serta berisi ajakan positif untuk pembaca dalam memahami Pancasila sebagai dasar dalam pengembangan ilmu.

3. Jarang terjadi kesalahan pada penulisan huruf maupun kata.


Kesimpulan dari hasil penelitian 


1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidakmenonjolkan atau mementingkan salah satunya.


2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.


3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia


Kesimpulan yang dapat diperoleh, Pancasila teruji kebenarannya dengan Teori Kebenaran Pancasila yang memenuhi syarat koherensi, korespondensi dan pragmatik sesuai dengan argumen pada ahli filsafat dan sejarawan di negara Indonesia. Pancasila sejak lama sudah disusun dan dirancang sedemikian rupa oleh para pahlawan dan petinggi negara semasa dulu melalui proses yang cukup ketat dan menggunakan pemikiran yang kritis karena digunakan sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa.

Memahami kebenaran diperlukan dengan fakta-fakta yang tertulis serta argumen-argumen yang tidak dapat terbantahkan serta logis. Pancasila menopang kehidupan kita dalam bernegara dari masa lampau hingga masa sekarang, Tugas kita sebagai warga negara Indonesia harus menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila serta mampu memahami filosofi dari Pancasila itu sendiri sehingga nilai-nilai yang terkandung dapat terwariskan dan terealisasi dengan baik kepada generasi baru yang akan datang di masa depan. Sekian yang dapat disampaikan , Terima kasih.

In reply to First post

Re: Forum Diskusi

alifah shellamita གིས-
Nama: Alifah Shellamita
NPM: 2211031111
Akuntansi C
Artikel 14 A:
Penerapan Pancasila sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana Pancasila dapat menjadi tanda normatif dalam pengembangan dan penggunaan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengimbangi kepribadian bangsa Indonesia yang luhur dan luhur. Selain itu, pengembangan iptek harus selalu berakar pada budaya bangsa, dan iptek harus selalu menghargai setiap kritik masyarakat dan terbuka terhadap apa yang wajar untuk menjadi lebih baik.
Sebagai bangsa Indonesia, kita harus senantiasa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan teknologi secara bijak, dan berusaha agar tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadilah masyarakat cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang bermanfaat bagi Anda, orang lain, lingkungan, dan juga masyarakat Indonesia. Senantiasa tanamkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pelindung dari hal-hal negatif yang ada di tengah peradaban baru. Manfaatkan perkembangan iptek untuk pembangunan bangsa, tanpa melupakan Pancasila sebagai pedoman hidup. Jangan biarkan iptek berkembang begitu saja tanpa berakar pada faham ini, dan jangan jadikan iptek sebagai arah dan arah yang jelas yang dapat menghancurkan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Artikel 14 B:
Pancasila berwawasan sains berupaya menemukan kebenaran dan pemahaman bahwa Pancasila adalah dasar pengembangan sains di Indonesia dan visi sains di Indonesia. Ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak mengasingkan masyarakat Indonesia tetapi sepenuhnya kompatibel. dan sesuai dengan budaya dan identitas bangsa, Indonesia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Teori kebenaran pancasila mensyaratkan,
bahwa kebenaran ilmiah secara bersamaan memenuhi kebenaran konsistensi, kesetaraan, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut saling melengkapi sekaligus dalam karya ilmiah. Artinya salah satunya tidak ditekankan atau diprioritaskan.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa kebenaran dalam konteks Pancasila adalah 1) tidak adanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan pemenuhan hakikat manusia, 3) satu hal, bukan dibagi adalah, 4) manfaat bagi semua pihak, dan 5) cara di mana keadilan dilakukan (adil).
3. Berorientasi ilmiah pada Pancasila dalam pencarian kebenaran dan pemahaman bahwa Pancasila merupakan dasar pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan visi ilmu pengetahuan di Indonesia, pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia tidak mendiami bangsa Indonesia tetapi sepenuhnya serasi dan selaras dengan budaya dan identitas diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Weny Fadila 2251031032 གིས-
Nama : Weny Fadila
NPM : 2251031032
Kelas : Akuntansi D


  •  Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan singkatan IPTEK adalah suatu sumber yang mana seseorang bisa mengelola dan juga menggunakannya dalam kehidupannya baik dari penemuan baru tentang suatu ilmu atau teknologi dan juga perkembangan dari ilmu dan teknologi itu sendiri.3. IPTEK ini dikembangkan dengan tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang kehidupan.

Dampak Positif IPTEK :
- Menunjang kegiatan produksi
- Memudahkan komunikasi dengan orang lain
- Memudahkan proses pembelajaran

Dampak Negatif IPTEK :
- Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singkat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
- Membuat ketergantungan dan rasa malas
- Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi

Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut : 
- Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
- Pancasila sebagai pembangun karakter.
-Pemersatu Bangsa Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.

Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai luhur yang merupakan cerminan dari masyarakat Indonesia yang harus senantiasa dijaga. Pada perkembangan zaman yang semakin modern ini pengimplementasiaan nilainilai pancasila tentunya harus lebih diperkuat agar tidak punah dan sebagai pelindung bangsa dari pengaruh negatif yang muncul dari perkembangan IPTEK yang seringkali disalahgunakan. Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :
- Melalui dunia Pendidikan
- Penyuluhan/ Sosialisasi tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
- Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa
- Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
- Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
- Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.

Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia. Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral. Jika aktualisasi dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari benar benar dilakukan maka akan tercapailah warga negara yang Pancasila yaitu Pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan yang demikian itu disebut dengan kepribadian Pancasila.


  • Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan validity pengetahuan. Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui.

The Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

Sedangkan Daoed Joesoef menunjukkan bahwa pengertian ilmu mengacu pada tiga hal, yaitu : produk, proses, masyarakat. Ilmu pengetahuan sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan diakui kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan. Pengetahuan ilmiah dalam hal ini terbatas pada kenyataan-kenyataan yang mengandung kemungkinan untuk disepakati dan terbuka untuk diteliti, diuji dan dibantah oleh seseorang.

Dalam lingkup perbincangan kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain. 

1. Teori Koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Menurut Notonagoro, Pancasila dasar filsafat negara merupakan satu kesatuan, tersusun atas berbagai bagian, tetapi bagian itu tidak saling bertentangan. Semuanya menyusun hal yang baru dan utuh. Setiap bagian Pancasila merupakan bagian yang mutlak, jika dihilangkan satu bagian saja hilanglah halnya, sebaliknya terlepas dari halnya, bagian tersebut dihilangkan kedudukan dan fungsinya. Selain itu, setiap sila Pancasila di dalamnya mengandung sila yang lainnya.

2. Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

3. Teori Pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak. Teori ini tercermin dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.

2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah:
- Tiadanya pertentangan dengan Tuhan
- Aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia
- Suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi
- Kemanfaatan pada semua pihak
- Terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.

3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Annisa Karina 2251031038 གིས-
Nama : Annisa Karina
NPM : 2251031038
Kelas : AKT D

Artikel 14.a
Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia.
• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak. Dimana berdasarkan sila pertama ini, IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dan diciptakan namun juga harus diperhatikan dengan tujuan kebermanfaatan serta akibat yang dapat merugikan masyarakat apakah ada atau tidak. Dengan ini manusia menempatkan dirinya bukan sebagai pusat alam semesta namun sebagai bagian dari sistematika alam yang diolahnya.
• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengimplementasikan dasar-dasar moral dimana manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang banyak dan daat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia bukan sebagai manusia yang angkuh, sombong dan tak bermoral akibat penggunaan IPTEK. 
• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, mengimplementasikan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah. Oleh karena itu juga IPTEK harus dapat dikembangkang untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat baik dari hubungan antar masyarakat Indonesia dan juga dengan masyarakat Internasional. 
• Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakatmengenai penemuannya.
• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan. Hal ini menunjukan bahwa kemajuan IPTEK harus memperhatikan keseimbangan baik dalam hunungan manusia dengan dirinya sendiri, dengan tuhannya, dengan orang lain, dan manusia dengan bangsa dan negaranya serta dengan alam dan lingkungan.

Artikel 14.b 
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu 
Ilmu dengan metode ilmiahnya bertujuan untuk mencapai kebenaran. Kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran: 
ketuhanan
sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ke-Tuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama. Dalam makna yang lain, kebenaran adalah kesesuaian dengan nilai-nilai ketuhanan.
Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia. Hakekat yang dimaksud dalam hal ini meliputi: bhinneka-tunggal dan majemuk-tunggal atau monopluralis.
Persatuan 
kebenaran adalah suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi. Namun, untuk mencapai kebenaran tidak berarti menutup segala bentuk dinamika pemikiran. Pertentangan dan perbedaaan adalah niscaya sebagai bagian dari proses menuju yang satu, yang benar. Karena itulah, demokrasi memiliki tempat dalam aktualisasi nilai-nilai pancasila.
Kerakyatan
Kebenaran adalah sesuai atau searah dengan kemanfaatan. Kebenaran merupakan persoalan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak. Sesuatu akan bermanfaat apabila dirumuskan secara bersama-sama dengan keterlibatan bersama dari subjek. Dalam hal ini setiap manusia adalah subjek dan objek dari apa yang dianggap benar. Pancasila berbicara pada tataran massa (rakyat). Dengan kata lain, kebenaran adalah kemanfaatan untuk semua pihak.
Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib. Sehingga, kebenaran dalam konteks Pancasila merupakan kebenaran yang memiliki keterkaitan dengan moralitas.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Nafila Salsabila Depriana 2211031121 གིས-
Nama : Nafila Salsabila Depriana
NPM : 2211031121
Kelas : S1 Akuntansi C

Artikel 14.A
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting karna Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan IPTEK agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat untuk arah yang lebih baik.
Perkembangan IPTEK yang ada saat ini dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan hal-hal yang negatif.
– Dampak positif perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, yaitu:
• Kegiatan produksi, adanya kemajuan IPTEK terciptalah mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu barang/jasa dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain walau terpisah jarak yang jauh.
• Memudahkan proses pembelajaran.
– Dampak negatif perkembangan IPTEK bagi kehidupan manusia, yaitu :
• Carding atau pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singkat, pembajakan akun dll.
• Membuat ketergantungan dan menimbulkan rasa malas.
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, hal ini dapat merusak karakter anak bangsa.

Artikel 14.B
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi:
- Kebenaran koherensi, yaitu pernyataan
dianggap benar jika pernyataan bersifat
konsisten dengan pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
- Kebenaran Korespondensi, yaitu satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
- Kebenaran Pragmatik, yaitu kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya.
Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

FAIZAH SALSABILA 2211031118 གིས-
FAIZAH SALSABILA
2211031118
S1 AKT C

14.a Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendisendi kehidupan bangsa.

Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala  kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.




14.b
Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri, maka Pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman

Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal  tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya  hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan  dasarnya
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi

Bebbi Destira Wanmea Susanto 2251031036 གིས-
Nama : Bebbi Destira WS
Npm : 2251031036
Kelas : Akt D

artikel 14a
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang mengkoordinir berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat (Amir,2013). Pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia, serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya (Kaelan,2000).
Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat yang tentunya untuk arah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Jadilah masyarakat yang cerdas yang dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.

artikel 14b
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.