Silahkan disimak dengan baik video berikut lalu analisis menggunakan bahasa anda sendiri dengan melampirkan identitas diri
Forum Analisis Video-1
Menurut hasil analisa saya dalam video merupakan salah satu contoh dari penerapan pengembangan ilmu dan tekonologi yang tidak di dasari dengan nilai nilai yang ada pada pancasila, bisa dilihat dalam video bahwa limbah pabrik mencemari lingkungan sekitar yang membuat banyak kerugian bagi orang lain sehingga membuat banyak masyarakat yang melakukan unjuk rasa, itulah mengapa disini seharusnya terdapat nilai nilai dalam pancasila terutama yang dapat dijadikan dasar adalah pancasila sila yang ke dua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Disini pemilik pabrik seharusnya memikirkan orang yang lainnya juga serta perlu sekali adanya adab dan etika dalam bermasyarakat, tetapi beruntungnya pada akhirnya dapat di sadari oleh pemilik pabrik karena adanya unjuk rasa tersebut sehingga dilaksanakan perundingan atau musyawarah untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dari sini dapat kita lihat bahwa penerapan nilai nilai dalam pancasila itu sangatlah penting sekali.
Saluran : Kompas Tv
Isi Berita : Masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah melakukan unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah di sungai dari 6 pabrik pakaian yang sudah terjadi sekitar 25 tahun. Warga melakukan unjuk rasa dikarenakan mereka merasa tidak nyaman dengan tercemarnya lingkungan sekitar sungai dan menimbulkan bau busuk yang ditimbulkan. Para warga meminta aparat desa dan pemerintah setempat untuk menutup ke-enam pabrik pakaian tersebut, jika tidak mereka mengancam akan terus-menerus melakukan unjuk rasa. Dengan melakukan unjuk rasa tersebut, pemilik pabrik berangggapan tidak tahu akan hal yang terjadi dilingkungan, dan menerima saja apa yang dilakukan oleh warga Pekalongan.
saluran : kompas Tv
menganalisis video
Masyarakat Desa Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pembuatan pakaian. warga pekalongan merasa tidak nyaman karena saluran pembuangan limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian yang langsung dibuang ke sungai. para warga meminta aparat Desa untuk segera menutup ke 6 pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah, sedangkan pemilik pabrik juga mengaku tidak mengetahui cara pengolahan limbah tersebut.
Menurut hasil analisis saya setelah melihat video berita tersebut adalah aturan pembuangan limbah pabrik tersebut tidak sesuai dengan etika dan nilai nilai pancasila, terlebih lagi hal ini sudah berjalan kurang lebih 25 tahun yang sangat meresahkan warganya. Para pemilik pabrik juga tidak dengan cepat memikirkan bagaimana cara mengolah limbah tersebut.
Hal ini sangat disayangkan karena pemilik pabrik hanya mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan masyarakat bersama yang dimana hal ini tidak sesuai dengan sila pancasila yang kedua yaitu "kemanusiaan yang adil dan beradab".
Mungkin jika para warga tidak menyuarakan suaranya, para pemilik pabrik tidak akan sadar akan hal yang sangat merugikan bagi banyak orang.
Dari video ini kita dapat ambil makna bahwa jika ingin membuat sesuatu harus memikirkan apakah akan membawa kerugian bagi diri sendiri dan orang lain serta harus adil dan beradab juga mengedepankan pancasila untuk segala hal.
Warga di Pekalongan Jawa Tengah tidak nyaman dengan bau tak sedap yang asalnya dari limbah pembuangan pabrik pembuatan pakaian karena limbah tersebut langsung dibuang ke sungai. Warga kemudian menunjukan sikap 'protes' nya dengan melakukan penutupan saluran pembuangan limbah yang mengalir ke sungai. Limbah ini berasal dari 6 pabrik pakaian.
Warga berharap pihak aparat untuk menutup pabrik, karena mereka kesal dengan pihak pabrik yang tidak mampu mengolah limbah. Pihak pabrik pun mengakui bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara mengolah limbah tersebut.
Inilah mengapa pentingnya nilai pancasila dalam pengembangan Iptek. Karena dengan mengimplementasikan nilai pancasila, pengembangan Iptek yang terjadi seharusnya akan berjalan dengan baik. Dengan nilai pancasila, maka pihak pabrik seharusnya tetap menjunjung nilai kemanusiaan terhadap warga sekitar.
Analisis Video.
Video yang berasal dari channel Kompas TV tersebut 100an warga di desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi ujuk rasa dikarenakan adanya limbah pabrik yayng dibuang langsung ke sungai, yang membuat warga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik pembuat pakaian. Warga merasa tidak nyaman akibat dari bau busuk yang ditimbulkan oleh limbah itu hal ini berlangsung selama 25 tahun. Hal ini bisa menimbulkan bahaya bagi warga yang tinggal sekitar desa karena sungai juga sumber mata air untuk kehidupan jika sumber mata air tersebut tercemar dapat menimbukan masalah kesehatan. Warga pun meminta pemerintah setempat untuk di menutup saluran pembuangan limbah tersebut dan ternyata pemiliki pabrik yang selama ini meproduksi limbah tidak tau kalo limbah itu terbuangnya menuju sungai bahkan ia tidak tau cara mengelolah limbah pabriknya sendiri. jadi disini dapat dipelajari jika ingin membangun suatu usaha apa lagi pabrik lebih utama tau dan mengerti cara produksi hingga hal terpenting yakni mengelola limbah dan izin dengan masyarakat setmpat agar tidak terjadi hal seperti di atas. karenakan ini bahaya buat ekosistem yang ada di sungai tersebut dan bagi warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut. Ini juga yang akhirnya kita sadar bahwa pendidikan etika pancasila itu penting karena dengan memikirkan nilai pancasila kita memikrkan kemanusiaan terhadap sesama warga di desa.
Hasil analisis saya terhadap video tersebut :
Pembuangan limbah pabrik secara sembarangan yang dilakukan oleh pabrik pembuatan pakaian meresahkan warga sekitar. Hal ini disebabkan karena limbah pabrik tersebut dibuang ke sungai, yang mana menyebabkan sungai tercemar menjadi kotor dan bau busuk. Warga pun melakukan aksi protes unjuk rasa terhadap pabrik dan menutup saluran limbah tersebut. Adanya peristiwa ini, dikarenakan pihak pengelola pabrik yang tidak mengerti proses pembuangan limbah yang baik dan benar. Maka dari itu, penting adanya sebuah penerapan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Etika ini berperan sebagai pedoman untuk bertingkah laku di masyarakat.
Analisis video 1
Dalam video tersebut menampilkan demo yang dilakukan oleh warga Pegadeng tengah, Kab.Pekalongan, Prov. Jawa Tengah. Penyebab dari demo tersebut disebabkan oleh pabrik yang ada di desa tersebut membuang limbah olahan pabrik ke sungai, limbah-limbah yang dihasilkan selain mencemarkan lingkungan sungai, juga menimbulkan bau busuk. Warga meminta pihak aparat desa untuk menutup pabrik karena tidak memiliki alat pengolahan limbah, warga juga meminta agar pemilik pabrik tersebut untuk tidak membuang limbah ke sungai, solusi dari aparat desa adalah tidak menutup pabrik, namun menutup saluran air limbah yang masuk ke sungai. Kejadian ini berlangsung selama 25 tahun. Pemilik pabrik pasrah dan menerima keputusan dari warga untuk menutup saluran air, karena kedua belah pihak sudah memiliki kesepakatan. Namun warga mengancam akan melakukan unjuk rasa apabila pemerintah setempat tidak melakukan penutupan pabrik.
Dalam kejadian ini, pemilik pabrik tidak berpatok dengan nilai Pancasila, dimana dia hanya mementingkan kepentingan dan kebutuhan dirinya sendiri, tanpa peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Berdasarkan video berita di atas, dapat dianalisis bahwa perkembangan teknologi terutama di dunia industri juga memiliki cukup banyak dampak negatif. Salah satunya adalah kasus yang dibahas dalam berita tersebut dimana warga berbondong-bondong menyuarakan protesnya dengan cara menutup saluran air tempat dimana pabrik-pabrik baju membuang limbahnya ke sungai karena sudah sangat mencemari lingkungan dan membuat masyarakat terganggu. Teknologi, jika memang tidak diterapkan secara benar dan tepat, maka akan menimbulkan banyak sekali kerugian dan berbagai pihak bisa terkena dampaknya. Solusi yang mungkin bisa diterapkan adalah para pemilik dari usaha industri harus lebih aware terhadap sekitar dan tidak mementingkan kepentingan pribadi. Selain itu juga mereka harus bisa mencari cara bagaimana limbah produksi tersebut dibuang tanpa mencemari lingkungan sekitar sehingga tidak membuat masyarakat merasa terganggu.
Hasil analisis : dapat dilihat dari video diatas masyarakat pekalongan, jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian yang sudah berlangsung sejak 25 tahun. warga mengaku merasa tidak nyaman akan bau busuk yang ditimbulkan dari limbah pabrik, warga meminta agar pemilik pabrik tersebut untuk mengalirkan limbahnya tidak disungai tapi disisi lain pemilik pabrik tersebut masih blm mengetahui cara pengolahan limbah pabrik.warga mengancam akan terus melakukan unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pemerintah setempat.
Dapat kita simpulkan bahwa penerapan pendidikan pancasila dalam sistem etika bermasyarakat itu penting karena nilai tersebut membentuk perilaku manusia dalam semua aspek kehidupan.
Hasil analis video tentang “Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai”
Warga desa di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian, menurut salah satu warga setempat pembuangan limbah pabrik pakaian sudah terjadi kurang lebih 25 tahun.
Oleh karena itu warga langsung datang ke pabrik untuk melakukan penutupan terhadap saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian selain mencemarkan lingkungan sungai warga pun merasa tidak nyaman akan bau busuk yang ditimbulkan dari limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai kemudian warga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup ke-6 pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah.
Maksud warga menutup aliran sungai itu bukan berarti menutup usahanya tetapi, supaya pengusaha tidak mengalirkan limbahnya kesungai karena dapat mencemarkan sungai, kemudian pemilik pabrik pasrah dan terima akan hal ini karena ia belum mengetahui cara pengolahan limbah pabrik miliknya. Apabila pabrik tidak di tutup pihak warga mengancam akan terus melakukanaksi unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pihak pemerintah setempat.
Warga di desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan adanya limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai, yang membuat warga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik pembuat pakaian. Unjuk rasa tersebut dilakukan karena tercemarnya sungai sekitar sehingga menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga dan hal tersebut telah berlangsung selama 25 tahun. Pencemaran lingkungan yang merugikan warga setempat terjadi dikarenakan minimnya pengetahuan terkait pengelolaan limbah pabrik. Kegiatan unjuk rasa ini akan terus dilakukan warga sampai pemerintah setempat atau aparat desa menutup pabrik-pabrik tersebut.
Hal diatas merupakan contoh nyata dari permasalahan perkembangan teknologi yang tidak dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila. Kegiatan pembuangan limbah ke sungai tersebut tidak sesuai dengan makna dan nilai dari sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, karena hilangnya rasa kemanusiaan dan etika bermasyarakat.
Berdasarkan hasil video diatas berisi tentang unjuk rasa warga pekalongan dengan menutup saluran pembuangan limbah pakaian. yang pembuangannya di langsungkan di buang ke sungai. hal itu sangat menganggu warga sekitar dan memberikan efek ketidaknyamanan terhadap semua warga di kabupaten pekalongan ini. limbah pabrik ini selain mencemarkan lingkungan sungai juga menimbulkan bau busuk yang mana hal itu membuat warga merasa tidak nyaman dan meminta kepada aparat desa untuk menutup saluran ke enam pabrik pakaian ini. menurut warga setempat kejadian pembuangan limbah ke sungai ini sudah terjadi sekitar 25 tahunan. pemilik pabrik menyetujui dan mengikuti hasil kesepakatan oleh warga desa setempat dan mengaku bahwa selama ini beliau belum mengerti bagaimana cara mengolah limbah nya.
Masyarakat di kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah yang berasal dari pabrik pakaian. Warga menerangkan bahwa limbah tersebut mencemari air sungai, sehingga kerapkali menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga. Endah, selaku pemilik pabrik tidak bisa berbuat apapun terkait apa yang dilakukan oleh warga sekitar, karena pemilik pabrik mengakui bahwa ia belum mengetahui cara pengolahan limbah pabrik dengan benar. Dalam video tersebut merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak didasari dengan nilai-nilai yang tekandung dalam pancasila. Kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Endah selaku pemilik pabrik dalam mengolah limbah menyebabkan warga merasakan dampak buruk terkait perkembangan teknologi dari pabrik pakaian tersebut.
dari hasil analisis saya, saya menyimpulkan bahwa pada vidio merupakan salah satu contoh penerapakan pengenmbangan IPTEK yang tidak didasari oleh nilai niilai pancasila. sebuah pabrik membuang limbah kesembarang tempat dan menyemari lingkungan sekitar. masyarkat yang bertepatan di dekat pabrik merasa tidak nyaman karena adanya limbah yang membuat lingkungan menjadi kotor, dan bau yang mengganggu. jika pabrik ini menggunakan nilai nilai pancasila maka tidak akan terjadi seperti itu. hingga asyarakat melakukan unjuk rasa dan ingin menutup pabrik tersebut.
Berita yang disampaikan adalah warga desa unjuk rasa dengan menutup saluran limbah dari pabrik pembuatan pakaian, warga merasa tidak nyaman dengan limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai, menurut saya ini adalah salah satu contoh penerapan iptek yang tidak didasari dengan moral dan etika sehingga menyebabkan kerugian warga sekitar, dengan membuang limbah pabrik itu ke sungai ekosistem sungai bisa terganggu/teracuni, pemilik pabrik juga saat diwawancara mengatakan bahwa tidak tahu cara mengolah limbah, dia sudah ada upaya untuk menyaring limbah tapi belum tau caranya, mungkin menurut saya seharusnya pemilik pabrik gerak cepat untuk menemukan cara mengolah limbah pabrik tersebut jangan di tunda tunda karna bisa menyebabkan kerugian warga sekitar / ekosistem sungai.
hasil analisis yang saya dapat didalam video tersebut ialah, masyarakat pekalongan,Jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa ke pabrik dikarnakan limbah pabrik tersebut dialirkan ke sungai yang menyebabkan tercemarnya lingkungan sekitar sungai, dan warga merasa tidak nyaman oleh limbah yang mencemari lingkungan sekitar sungai mereka. maka dari itu seharusnya pemilik pabrik lebih cerdas dalam mengelola pembuangan limbah mereka, supaya tidak akan merugikan masyarakat sekitar dan juga tercemarnya lingkungan sungai.
Aksi unjuk rasa dengan menyumbat limbah pabrik karena menimbulkan bau busuk dan pencemaran terhadap sungai dan lingkungan sekitar, warga meminta untuk menutup pabrik pembuatan pakaian karena tidak memfasilitasi alat pengolah limbah, bahkan pemilik pebrik pun mengakui tidak mengetahui cara mengolah pabrik limbah dengan benar.
Sangat jelas bahwa dalam praktiknya, pancasila masih minim kesadaran masyarakat, dan nilai-nilai pancasila juga masih kurang. Sehingga, dengan bantuan IPTEK untuk menyebarkan informasi dan sosialisasi pancasila akan segera membantu.
Hasil Analisis Video yang berjudul “Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai”:
Sebuah siaran berita yang berjudul “Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai” yang diunggah melalui kanal Youtube KOMPASTV, yang mana didalamnya terdapat informasi yang berupa aksi unjuk rasa warga Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Aksi yang dilakukan warga diantaranya menutup saluran pembuangan limbah pabrik dari 6 pabrik pakaian yang dibuang langsung ke sungai dan tidak diproses terlebih dahulu sebelum melakukan pembuangan limbah pabrik, seharusnya juga tidak boleh membuang limbah pabrik ke sungai karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan menimbulkan bau busuk yang disebabkan dari pembuangan limbah pabrik pakaian tersebut yang membuat warga sekitar menjadi tidak nyaman. Sehingga warga berbondong-bondong meminta kepada pihak aparat desa untuk segera menutup keenam pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah. “Endah” selaku pemilik pabrik pakaian tersebut menerima penutupan saluran pembuangan limbah oleh warga setempat.
Dapat saya ambil kesimpulan menurut informasi yang terdapat dalam video tersebut, bahwa Ibu Endah selaku pemilik pabrik pakaian acuh tak acuh terhadap pencemaran lingkungan sekitar, karena menurut informasi yang terdapat dalam video di atas, kegiatan pembuangan limbah pabrik ke sungai sudah berlangsung selama 25 tahun. Yang berarti jika Ibu Endah sadar akan perbuatannya yang mencemari lingkungan dan membuat warga sekitar terganggu Ibu Endah seharusnya sudah menyiasati bagaimana cara mengatasi cara pembuangan limbah tersebut dalam kurun waktu 25 tahun tersebut, tentunya waktu 25 tahun tersebut buka lah waktu yang singkat untuk dapat menyiasati pembuangan limbah pabrik pakaian tersebut, bahkan setelah adanya himbauan dan kesepakatan dengan pemerintah atau warga setempat Ibu Endah selaku pemilik pabrik belum juga bertindak dan menyiasati pembuangan limbah pabrik pakaiannya ke sungai dengan dalih belum mengetahui caranya dalam memproses pembuangan limbah dari pabrik pakaian miliknya. Disini dapat kita lihat juga bahwa perilaku tidak terpuji Ibu Endah sangat tidak mencerminkan perilaku yang seharusnya dilakukan yang berdasar pada Pancasila.
Saluran : Kompas Tv
Judul Berita : Limbah Pabrik Cemari Lingkungan
Menurut hasil analisis saya di dalam video tersebut merupakan salah satu contoh dari kegagalan penerapan IPTEK yang tidak berjalan sesuai nilai - nilai yang terkandung di dalam sila - sila Pancasila. Di dalam video tersebut ratusan masyarakat melakukan aksi unjuk rasa dengan melakukan penutupan ke enam (6) saluran pembuangan limbah pabrik pakaian. Aksi unjuk rasa tersebut didasari karena ketidaknyamanan warga atas pemilik pabrik yang membuang limbah hasil pengolahan pakaian ke sungai yang mencemari sungai. Limbah tersebut membuat warga tidak nyaman karena limbah tersebut menghasilkan bau busuk. Ketika memiliki usaha, seharusnya pemilik pabrik harus memikirkan akibat yang akan ditimbulkan dari usaha tersebut. Pemilik seharusnya mengetahui tata cara pengolahan limbah yang merupakan hasil dari sisa pengolahan agar tidak merugikan masyarakat sekitar pabrik. Dalam hal ini aparat pemerintah memiliki andil penting untuk memberikan solusi agar masalah ini dapat mendapatkan titik terang dan keadilan bagi masyarakat yaitu dengan melakukan perundingan mengenai permasalahan yang timbul akibat saluran limbah tersebut. Masyarakat pun akan terus melakukan aksi unjuk rasa jika aparat pemerintah dan pemilik pabrik tidak bisa memberikan penyelesaian yang adil bagi masyarakat.
Dari sini dapat ditarik kesimpulan, jika kita melakukan sesuatu harus memikirkan dampak yang akan diterima orang lain akibat hal yang kita lakukan. Hal tersebut dapat menguntungkan bagi masyarakat atau malah dapat merugikan masyarakat.
Warga di desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan adanya limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai, yang membuat warga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik pembuat pakaian. Unjuk rasa tersebut dilakukan karena tercemarnya sungai sekitar sehingga menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga dan hal tersebut telah berlangsung selama 25 tahun. Apa lagi pada saat ini perkembanhan teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam sektor industri. Perkembangan teknologi, khususnya dalam dunia industri, juga memberikan dampak negatif yang cukup banyak. Salah satunya adalah kasus yang diberitakan di mana warga berkumpul untuk memprotes dengan menutup saluran air tempat pabrik baju membuang limbahnya ke sungai karena mencemari lingkungan dan meresahkan masyarakat. Menurut saya seharusnya pemilik pabrik gerak cepat untuk menemukan cara mengolah limbah pabrik tersebut jangan di tunda tunda karna bisa menyebabkan kerugian warga sekitar/ekosistem sungai. Dalam video tersebut merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak didasari dengan nilai-nilai yang tekandung dalam pancasila.
Saluran: Kompas TV
Isi berita tersebut mengenai penutupan saluran pembuangan limbah oleh ratusan warga di desa Pegaden Tengah, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah. Pada video tersebut dijelaskan bahwa saluran pembuangan yang berasal dari 6 perusahaan pakaian tersebut telah mengalir ke sungai selama 25 tahun. Hal ini mendorong masyarakat untuk meminta aparat desa agar segera menutup perusahaan tersebut. Selain mencemari lingkungan, limbah terseut juga telah mengganggu kenyamanan dan aktivitas masyarakat akibat bau busuk yang menyengat. Perusahaan tersebut diduga tidak memiliki alat pengolahan limbah yang membuat saluran pembuangan limbah pun harus dibuang ke sungai. Berdasarkan cuplikan dari video tersebut, dapat dijelaskan bahwa penerapan Pancasila yang ada di lingkungan masyarakat ternyata masih terdapat banyak kekurangan. Bisa kita lihat dari tindakan pabrik yang membuang limbah pengolahan ke sungai secara sembarangan justru akan berdampak buruk kepada masyarakat sekitar. Tindakan ini tidak mengacu kepada sila ke-2 dan sila ke-5 Pancasila, yang dimana seharusnya dalam pengolahan pabrik juga harus ada bentuk tanggung jawab atas dasar nila-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial serta memperhatikan aspek lingkungan. Selain itu, kerjasama dari pihak aparat desa juga perlu dalam memberi keputusan dan kebijakan atau bentuk pengawasan yang tepat agar proses produksi yang dilakukan oleh pihak pabrik tersebut bisa berjalan baik tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.
LIMBAH INDUSTRI TAHU CEMARI LINGKUNGAN
Warga Pekalongan, Jawa Tengah merasa terganggu adanya limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai, warga melakukan demo atau unjuk rasa atas hal tersebut. Warga memberi saran melalui kesepakatan dengan pabrik untuk tidak membuang limbah ke sungai, dengan cara memutus saluran air limbah tersebut.
Limbah pabrik tersebut sudah terjadi sangat lama yaitu kurang lebih sekitar 25 tahun.
KESIMPULAN
Pemilik pabrik seharusnya sebelum mendirikan pabriknya memikirkan dampak kemajuan IPTEK yang dilandasi atau didasari dengan Pancasila agar tidak mengganggu lingkungannya dengan menerapkan nilai kemanusiaan.
Menurut hasil analisis saya terhadap video tersebut adalah adanya sekelompok warga yang tidak nyaman dengan pabrik yang membuang limbah secara sembarangan. Warga tersebut melakukan protes di dekat pabrik dan menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik tersebut. Ini adalah salah satu contoh dari tidak diterapankannya nilai nilai pancasila sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi. Pabrik tersebut tidak memikirkan dampak negatif dari proses industri yang mereka lakukan dan hanya memikirkan pendapatan saja, alhasil pabrik tersebut mencemari lingkungan sekitar dan membuat banyak kerugian bagi orang lain sehingga membuat banyak masyarakat yang melakukan protes karena merasa terdampak oleh hal tersebut baik dari segi kesehatan maupun kenyamanan. Dalam hal ini sila kedua pancasila sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha agar pengelola tidak hanya mementingkan keuntungan saja melainkan juga memperhatikan nilai kemanusiaan seperti dampak kesehatan dan juga kenyamanan dari usahanya untuk para karyawan dan juga warga sekitar yang berada didekat pabrik tersebut.
Berdasarkan hasil analisis saya mengenai berita yang ditayangkan oleh Kompas TV, perkembangan iptek yang sangat pesat nyatanya masih dapat merugikan masyarakat. Seperti pada video yang telah ditayangkan, kemajuan iptek dibidang ekonomi dan teknologi sangat merugikan apabila tidak seimbang dengan nilai nilai Pancasila. Seperti pabrik pakaian milik buk Endah yang kurang lebih 25 tahun membuang langsung limbah ke sungai. Hal ini, menyebabkan kemarahan warga desa pegadem tengah kabupaten pekalongan jawa tengah yang melalukan unjuk rasa dengan menutup pembuangan limbah dari lokasi pabrik tersebut. 6 pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah tersebut diharapkan warga agar dilakukan penutupan oleh aparat setempat. Bu Endah pemilik pabrik pun pasrah dengan Tindakan warga.
Menurut saya, hasil analisis berdasarkan video diatas adalah warga merasa tidak nyaman dengan limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai sehingga mereka mengadakan aksi unjuk rasa, warga juga langsung menutup saluran limbah karena mencemarkan lingkungan sungai dan menggangu pernafasan. seharusnya limbah pabrik tidak dialirkan ke sungai agar warga tidak merasa dirugikan, disinilah pentingnya nilai nilai pancasila untuk saling menghargai satu sama lain sehingga tidak ada yang merasa dirugikan
Pekalongan, Jawa Tengah. Warga menutup saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik pembuatan pakaian, karena warga merasa tidak nyaman dengan bau busuk yang ada jika limbah tersebut langsung dibuang ke sungai. Dampak yang terjadi jika limbah tersebut dibuang ke sungai adalah akan mencemarkan lingkungan sungai. Kejadian seperti ini sudah terjadi sekitar 25 tahun. Hal ini terjadi karena pemilik pabrik tidak mengerti bagaimana cara pengelolaan limbah yang baik dan benar. Warga akan terus melakukan unjuk rasa jika pemilik pabrik tidak membenarkan cara pembuangan limbah tersebut.
Akibat kelalaian pemilik pabrik di Desa pekalongan, karena tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya sehingga,ia tidak mengetahui bahwa limbah pabrik telah mencemari desa tersebut selama 25 th,sehingga masyarakat melakukan aksi unjuk rasa dengan cara menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pembuatan pakaian.
Analisis Video :
Adanya kelalaian pemilik pabrik di Desa pekalongan, karena tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya sehingga,ia tidak mengetahui bahwa limbah pabrik telah mencemari desa tersebut selama 25 th,sehingga masyarakat melakukan aksi unjuk rasa dengan cara menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pembuatan pakaian. Pemilik pabrik seharusnya sebelum mendirikan pabriknya memikirkan dampak kemajuan IPTEK yang dilandasi atau didasari dengan Pancasila agar tidak mengganggu lingkungannya dengan menerapkan nilai kemanusiaan.
Kesimpulan dari video yang saya analisis adalah masalah yang terjadi di daerah Pekalongan, Jawa Barat. Kurangnya kesiapan pemilik pabrik dalam pengolahan limbah membuat warga desa merasa sangat terganggu oleh bau menyengat yang ditimbulkan dari pembuangan limbah di sungai tersebut. Hal ini merupakan dampak negatif dari perkembangan iptek yang tidak didasari dengan nilai-nilai pancasila. Berdasarkan video yang saya simak tadi, hal ini juga menimbulkan pertentangan antara pemilik pabrik baju dan warga dikarenakan tidak adanya sopan santun dan adat istiadat dari pihak pemilik pabrik karena seenaknya membuang limbah di sungai tanpa memikirkan dampak yang terjadi pada aktivitas warga sehingga membuat warga marah dan melakukan aksi unjuk rasa.
Pancasila sangat berpengaruh dan penting dalam perkembangan iptek. Maka dari itu, hendaknya sebelum ingin melakukan sesuatu ada baiknya jika kita tidak melupakan nilai-niai yang terkandung dalam pancasila agar kita semua terhindar dari masalah yang akan terjadi dalam kehidupan sosial. Selain itu, komunikasi yang baik sangat penting pula untuk dilakukan guna lebih memahami dan mengerti satu sama lain, sehingga tidak terjadinya kerugian dari pihak manapun.
Menurut hasil analisis dari video tersebut yaitu tentang masyarakat pekalongan, jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah di sungai dari 6 pabrik pakaian yang sudah terjadi sekitar 25 tahun. Di karenakan mereka merasa tidaknyaman dengan tercemarnya lingkungan sekitar sungai dan menimbulkan bau busuk. Pemilik pabrik juga berkata tidak tahu yang terjadi dilingkungan dan tidak tahu cara mengelola limbah pabrik dengan benar. Dapat disimpulkan pentingnya adanya pedoman atau etika bagi pengembangan teknologi agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi sekitarnya. Pedoman tersebut yaitu nilai-nilai pancasila seperti mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. seperti seharusnya mengimplementasikan sila ke-2 dalam proses produksi pakaian yaitu “kemanusian yang adil dan beradab” sehingga tidak mementingkan keuntungan sendiri namun juga memperhatikan dilingkungan sekitar seperti meminta izin warga setempat atau kepala desa, mencari tahu bagaimana mengelola limbah dengan baik agar menimbulkan kenyamanan, kesehatan warga sekitar, dan tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Yang dapat saya simpulkan bahwa
Dampak dari pencemaran limbah pabrik terhadap lingkungan hidup yaitu rusaknya kualitas lingkungan terutama perairan sebagai salah satu kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya. Rusaknya lingkungan akibat limbah pabrik yang berdampak buruk terhadap kehidupan ekosistem yang berada diperairan dan juga mengancam kesehatan manusia. Ganguan terhadap perairan sangat merugikan kualitas mutu air serta manfaatnya. Jika pencemaran limbah pabrik dibiarkan terus menerus, maka kelangsungan hidup ekosistem diperairan pun semakin terancam.Dan untuk menanggulangi pencemaran limbah pabrik yaitu dengan mempunyai alat pengolahan limbah di masing masing pabrik.
Analisis Video
Dalam berita tersebut menerangkan ratusan warga desa di daerah pekalongan melakukan unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah karena mereka dibuat tidak nyaman dengan pencemaran yang terjadi. Jika kita kaitkan dengan pengamalan nilai sila Panacsila tentunya hal ini berlawanan karena apa yang dilakukan oleh oknum tersebut tidak mengamalkan sila ke dua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan oknum tersebut terkesan acuh dan egois. Seharusnya mereka (oknum) melakukan diskusi terlebih dahulu dengan warga setempat sebelum mengambil keputusan, sehingga tidak terjadi kesalahan yang membuat kericuhan.
Mifta Rizky Awalia 2216031042 (Biasa B)
Video tersebut merupakan berita yang berasal dari saluran KompasTV yang membahas mengenai limbah pakaian yang dibuang sembarangan tanpa pengolahan terlebih dahulu yang dapat mengganggu kehidupan bermasyarakat dari warga setempat, Pekalongan, Jawa Tengah.
Pencemaran limbah ini telah terjadi selama kurang lebih 25 tahun dan saat ini telah dilakukan kesepakatan dengan menutup saluran limbah agar tidak mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila oleh karena itu harus segera diambil tindakan supaya tidak larut-larut. Dan apabila membuat suatu mata pencarian harus juga memikirkan dampak apa yang akan terjadi dan solusinya, jadi tidak merugikan salah satu pihak.
Hasil analisis saya mengenai berita yang berasal dari kabupaten Pekalongan di desa pagedan, jawa barat, masyarakat setempat melakukkan demo pada perusahaan pakaian setempat yang membuang limbahnya ke sungai daerah tersebut, dan menyebabkan tercemarnya ekosistem pada sungai. warga sudah tidak tahan lagi dengan bau, kotor karena limbah yang dialirkan pada sungai dan tercemarnya sungai para warga tersebut, warga setempat pun menutup saluran limbah menuju ke sungai tersebut. Pemilik perusahaan mengakui bahwa dia sendiri tidak tahu cara mengelola limbah supaya tidak menjadi dampak buruk pada warga sekitar, jadi menurut saya perlu sekali adanya pengetahuan-pengetahuan yang sangat dibutuhkan untuk para pengusaha supaya tidak adanya kerugian pada warga sekitarnya. Pemerintah pun mempunyai peran penting dalam memberikan pengetahuan-pengetahuan kepada para pengusaha seperti halnya pengusahan pakaian, dengan memberikan pengetahuan, pelatihan, dan cara membuang serta mengelola limbah-limbah tersebut supaya tidak mencemarkan ekosistem pada sungai. Teknologi di Indonesia ini sudah banyak sekali yang bisa dan harus dimanfaatkan dengan baik, terkhususnya pada pengelolaan limbah pabrik, seperti penimbunan terbuka, sanitry landfill, isenirasi, membuat kompas padat, dan daur ulang.
Sumber: KompasTV
contoh diatas merupakan salah satu dampak dari pengembangan teknologi yang tidak dilandasi dengan nilai-nilai pancasila. Hal itu dapat menyebabkan kerugian bagi banyak pihak. Para warga yang terganggu dan juga pemilik pada akhirnya sama-sama mengalami kerugian. Nilai yang tidak sesuai adalah nilai sila ke dua yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Tidak memikirkan dampak buruk ke orang lain dan hanya memikirkan keuntungan diri sendiri merupakan suatu tindakan yang tidak didasari kemanusiaan. Untuk kedepannya, pemilik pabrik diharapkan dapat mempelajari terlebih dahulu sistem pengolahan limbah yang baik sehingga dapat memenuhi nilai-nilai pancasila yang berlaku dan juga meminimalkan dampak buruk dan kerugian untuk pihak manapun.
(2256031047) Paralel
Hasil Analisis Video-1
Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai
Warga Desa Pegaden di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa atas bentuk protes yang bertujukan kepada 6 pabrik pembuatan pakaian, yang membuang limbah pabrik ke sungai. Hal ini tentu saja merugikan ratusan warga desa selain sungai yang tercemar, warga juga merasa tidak nyaman dengan adanya bau busuk dari limbah. Warga meminta pihak aparat setempat untuk menutup keenam limbah pabrik atas tidak mempunyainya alat pengolahan limbah. Adanya pembuangan limbah kesungai ini sudah terjadi dari 25 tahun yang lalu, Endah sang pemilik pabrik sendiri mengaku tidak tahu tentang bagaimana mengelola limbahnya dengan benar.
Hal ini tentu saja bertentangan dengan penerapan IPTEK yang seharusnya berdasarkan oleh nilai-nilai pancasila, kurangnya pemilik pabrik dalam beretika dengan bersikap egois yang mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak.
Judul video: Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai
Sumber: Youtube
Saluran: Kompas TV
Dalam video tersebut memperlihatkan ratusan warga dari desa Pegaden Tengah kabupaten pekalongan Jawa Tengah menuju lokasi pabrik yang membuang limbah olahan pabrik ke sungai. Di lokasi pabrik warga langsung melakukan penutupan terhadap saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian. Selain pencemaran lingkungan sungai, warga sekitar juga merasa tidak nyaman akibat bau yang keluar dari limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai. Warga meminta aparat desa segera menutup enam pabrik garmen tanpa membuang limbahnya. Pemilik pabrik juga setuju dengan upaya warga setempat untuk menutup sistem pembuangan limbah pabrik. Pemilik pabrik pun mengaku sampai saat ini belum mengetahui bagaimana cara mengolah limbah pabriknya. Warga sekitar mengancam akan terus menggelar aksi unjuk rasa jika masyarakat tidak menutup pabrik.
Dapat disimpulkan bahwa peristiwa diatas masih kurangnya penerapan sila-sila pancasila yaitu sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Pada peristiwa ini kurangnya rasa kemanusiaan dan rasa tanggung jawab yang artinya pemilik pabrik hanya memikirkan bagaimana mereka terus berproduksi agar mendapat pemasukan, sedangkan disisi lain warga setempat terkena dampak buruknya yaitu air sungai yang tercemar mengakibatkan warga tidak bisa menggunakan air bersih sebagai kebutuhan sehari-hari.
Aparat desa seharusnya lebih tegas dan bekerja sama mengurangi dampak buruk yang terjadi dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pabrik.
limbah pabrik harusnya sebelum dibuang ke sungai harus diolah terlebih dahulu agar tidak menimbulkan pencemaran ekosistem sungai, tindakan warga pekalongan itu wajar karena sungai milik bersama mereka tercemar oleh pabrik yang tidak bertanggung jawab. pihak pabrik sebelum membuat pabrik produksi harusnya sudah memikirkan tentang limbah yang dihasilkan dan harus di olah terlebih dahulu sebelum di buang agar tidak menimbulkan pencemaran ekosistem sungai
NPM: 2216031088
REGULER B
dari video diatas, dapat saya pahami bahwa pembangunan pabrik dilingkungan masyarakat memberikan dampak positif serta negatif bagi masyarakat dilingkungan tersebut. dampak positifnya yaitu pabrik membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga dapat memajukan perekonomian di daerah tersebut. dampak negatifnya yaitu pembungan limbah pabrik yang tidak sesuai dengan SOP sehingga merugikan masyarakat sekitar yang memiliki mata pencaharian lainnya atau dapat menncemari lingkungan sekitar. mangapa hal tersebut dapat terjadi karena tidak adanya penanaman nilai-nilai Pancasila. seharusnya sebelum pabrik tersebut didirikan, pemilik pabrik harus memikirkan matang-matang dampak yang akan terjadi bagi masyarakat sekitar, serta pembangunan limbah yang seharusnya lebih layak lagi dan tidak akan merugikan masyarakat yang menyebabkan masyarakat melakukan demonstrasi atas kerugian yang mereka rasakan dari pendirian pabrik tersebut
Menurut analisis saya mengenai video diatas terdapat ratusan warga desa di Pekalongan, Jawa Tengah yang menutup saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pembuatan pakaian sebagai aksi unjuk rasa warga desa. Limbah pabrik dibuang ke sungai menimbulkan keresahan bagi warga desa. Limbah yang dibuang langsung ke sungai menyebabkan pencemaran lingkungan dan juga menimbulkan bau tidak sedap dan bau busuk sehingga membuat para warga desa tidak nyaman. Warga desa sudah meminta aparat desa untuk menutup keenam pabrik pembuatan pakaian tersebut dikarenakan tidak memiliki alat pengolah limbah pabrik. Menurut warga desa serta Ibu Kepala Desa Pegaden Tengah yaitu Bu Khaeriyah, pembuangan langsung limbah pabrik ke sungai sudah terjadi kurang lebih 25 tahun lamanya. Pemilik pabrik mengaku selama ini tidak mengetahui cara mengolah limbah pabrik miliknya.
Analisis Video 1
Video diatas merupakan aksi unjuk rasa warga desa yang ada di Pekalongan, Jawa Tengah terhadap pabrik pembuatan pakaian yang berada di lokasi penduduk desa yang membuang limbah hasil pengolahan ke sungai dan mencemari lingkungan sekitarnya. Bau busuk serta pencemaran air yang menjadi biru kehitaman yang dapat merusak organisme-organisme di dalam sungai, serta dapat memunculkan wabah penyakit yang membahayakan warga desa di sekitarannya. Oleh karena itu, para warga desa yang ditemani oleh pihak yg berwewenang, yaitu Ibu Kepala Desa sepakat bekerja sama untuk menutup lobang pembuangan limbah yang berasal dari pabrik tersebut. Aksi tersebut dilakukan karena hal tersebut telah terjadi selama kurang lebih 25 tahun lamanya, dan sekarang warga berani untuk melakukan aksi unjuk rasa. Hal tersebut dilakukan warga agar pabrik tersebut dapat mengatasi masalahnya dengan baik dengan cara tidak membuang limbah pabriknya ke sungai secara sembarangan dan berharap pabrik tersebut dapat mempunyai alat pengolah limbah sendiri.
Hal tersebut menurut saya merupakan perkembangan kemajuan ilmu tekonologi yang negatif yang tidak didasari oleh pengetahuan serta nilai-nilai Pancasila di dalamnya. Inilah yang akan terjadi jika kita tidak ikut untuk memasukka makna dari Pancasila dalam melakukan apapun, terutama dalam kemajuan ilmu teknologi. Perlunya penyuluhan kepada para pemilik pabrik akan pentingnya menyertakan nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK, agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan seperti video yang ada di atas.
Warga di Desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes atas ketidaknyamanan dari limbah 6 pabrik pembuatan pakaian yang dibuang ke sungai. Bentuk protes ini dilakukan dengan cara menutup saluran pembuangan limbah tersebut karena hal ini dirasa mencemari sungai dan menimbulkan bau busuk, hal ini sudah terjadi dalam kurun waktu 25 tahun. Warga meminta aparat desa menutup 6 pabrik tersebut karena tidak memiliki alat pengolahan limbah. Sedangkan pemilik pabrik mengaku tidak tahu bagaimana cara pengolahan limbah dan sudah pasrah karena hal tersebut dilakukan atas dasar kesepakatan bersama. Namun, warga tetap mengancam akan melakukan unjuk rasa lagi apabila pabrik tersebut tidak di tutup.
Dalam hal ini, nilai Pancasila tidak diterapkan dengan baik oleh pemilik pabrik karena hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa memikirkan orang lain. Yang harus dilakukan adalah mencari solusi bagaimana caranya mengolah limbah dengan baik sehingga hidup berdampingan dengan masarakat tidak saling terganggu.
menurut analisis saya, dalam video tersebut menampilkan warga/ masyarakat pegaden jawa tengah melakukan unjuk rasa akibat pembuangan limbah dari pabrik pakaian yang ada disekitar lingkungan tersebut yang mengakibatkan sungai di desa tersebut tercemar. kemudian warga bergotong royong untuk menutup saluran limbah tersebut agar limbah tidak masuk ke sungai lagi. video diatas merupakan salah satu contoh dari penerapan pengembangan ilmu dan tekonologi yang tidak di dasari dengan nilai nilai yang ada pada pancasila, bisa dilihat dalam video bahwa limbah pabrik mencemari lingkungan sekitar yang membuat banyak kerugian bagi orang lain sehingga membuat banyak masyarakat yang melakukan unjuk rasa, itulah mengapa disini seharusnya terdapat nilai nilai dalam pancasila terutama yang dapat dijadikan dasar adalah pancasila sila yang ke dua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.
2216031152
Reguler B
Setelah mengamati tayangan diatas yang berisi berita protes warga terhadap limbah pabrik tahu, diterangkan bahwa warga Kec. Pekalongan Jawa Barat menutup saluran pembuangan limbah pabrik tersebut yang langsung mengarah menuju sungai karena dianggap mencemari lingkungan dan menimbulkan bau busuk. Menurut saya protes warga tersebut wajar dilakukan karena mereka merasa terganggu akibat limbah yang langsung dibuang ke sungai tanpa dilakukan filter sebelumnya, hal ini tentunya dapat merusak ekosistem sungkai dalam jangka panjang jika tidak segera diatasi. Ditambah lagi pengakuan dari pemilik usaha yang tidak mengetahui proses pembuangan limbah pabrik yang baik membuktikan bahwa pemilik usaha tidak memiliki kesadaran lingkungan yang baik dan hanya mementingkan bisnis semata. Saran yang saya berikan untuk kasus ini adalah pemerintah setempat untuk cepat menanggapi masalah ini agar dapat diatasi dengan membberikan ruang kepada pemilik usaha untuk membuat wadah pembuangan khusus untuk limbah pabrik ini juga kebikan umum pengenai syarat pendirian pabrik supaya sebelum dijalankan pemilik usaha mengetahui hal apa saya yang harus dipenuhi tanpa merusak lingkungan.
Menganalisis video
Dari video yang sudah saya tonton di atas menjelaskan bahwa masyarakat pekalongan, Jawa Tengah melakukan unjuk rasa yang dilakukan untuk penutupan pabrik pakaian yang merugikan mereka. Sekitar 25 tahun warga sudah merasa dirugikan dengan adanya 6 pabrik pakaian yang membuang limbahnya ke sungai. Melihat dari kondisi diatas tidaklah mencerminkan nilai pancasila yaitu sila ke-5 (keadilan sosial). Masyarakat merasa dirugikan karena limbah dari pabrik pakaian itu sangat mengganggu, mulai dari bau yang menyengat dan pencemaran lingkungan. Mereka juga merasa tidak adanya upaya yang dilakukan pemerintah untuk masalah ini yaitu dalam bentuk penutupan pabrik pakaian tersebut, sehingga membuat warga mau tak mau melakukan aksi unjuk rasa dan penutupan saluran pembungan pabrik pakaian tersebut.
Pada video tersebut terdapat ratusan warga di Pekalongan melakukan aksi unjuk rasa karena ketidaknyamanan adanya limbah pabrik yang dibuang ke sungai. Warga langsung menutup saluran pembungan limbah yang berasa dari 6 pabrik pakaian. Selain mencemari lingkungan sungai, bau busuk yang ditimpulkan pun membuat warga menjadi tidak nyaman. Warga juga meminta aparat daerah untuk menutup pabrik pakaian tersebut. Kepala desa tersebut juga menyetujui jika pabrik pakaian mengalihkan limbahnya untuk tidak dibuang ke sungai. Menurut saya aksi unjuk rasa itu hal yang wajar karena mengganggu kenyamanan warga sekitar. Inilah pentingnya nilai-nilai pancasila agar kejadian seperti ini tidak terulang.
Menurut analisis saya terhadap video tersebut yaitu dalam mengutarakan keinginan pemberhentian pembuangan limbah pabrik ke sungai yang dilakukan oleh 6 pabrik pembuatan pakaian, ratusan warga di kawasan Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa. Perlakuan oknum pabrik yang membuang limbah langsung ke sungai membuat penduduk setempat merasa tidak nyaman. Selain mencemari lingkungan sungai, bau busuk yang ditimbulkannya membuat resah warga sekitar. Warga meminta agar aparat kepala desa setempat menutup oknum pabrik pembuatan pakaian tersebut yang tidak memilikimesin pengolah limbah. Apabila pemerintah setempat tidak menutup oknum pabrik tersebut, warga mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa terus menerus.
saluran : kompas Tv
menganalisis video
Masyarakat Pekalongan, Jawa tengah merasa tidak nyaman dan menutup saluran pembuangan limbah karena limbah pabrik dibuang langsung kesungai, hal ini terjadi sudah selama sekitar 25 tahun. Dari hal itu diperlukan pemahaman sistem pengelolaan pabrik yang baik dan benar. Dalam penerapan pengembangan ilmu dan teknologi tersebut tentu saja belum didasari dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan etika yang berlaku dimasyarakat sehingga membuat warga disekitar pabrik tersebut melakukan aksi unjuk rasa dan memaksa menurut pabrik-pabrik tersebut
Dari video tersebut, Pabrik pakaian tersebut tidak mengimplementasikan nilai-nilai dalam pancasila dalam IPTEK, yaitu dengan membuang limbah pabrik ke sungai yang menimbulkan bau tak sedap kepada masyarakat, ironisnya telah terjadi selama 25 tahun. Artinya pabrik tersebut tidak memikirkan dampak terhadap lingkungan sekitar dan terkesan sangat money oriented. Hal ini sangat perlu untuk dievalusi, demi kenyamaman masyarakat sekitar. Dan sudah seharusnya hal-hal semacam ini tidak terjadi, untuk itu pentingnya penerapan nilai-nilai pacasila dalam perkembangan IPTEK agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi .
Saluran : Kompas TV
Para warga pekalongan Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa, hal ini disebabkan karena pabrik pembuatan pakaian melakukan pembuangan limbah pabrik langsung ke area sungai, hal ini tentunya dapat merusak lingkungan, ekosistem ,membuat bau busuk dan bisa berbahaya bagi Kesehatan warga yang tinggal di area sungai, menurut penuturan warga hal ini telah terjadi kurang lebih selama 25 tahun, terlebih lagi pabrik yang membuang limbahnya ke sungai ini berjumlah 6 pabrik, warga langsung bertindak dengan menutup saluran pembuangan limbah dan meminta pihak aparat desa untuk menutup ke 6 pabrik tersebut karena tidak punya pengolahan limbah. Hal ini jelas tidak sesuai dengan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, karena sangat merugikan dan bahkan pemilik pabrik tersebut tidak mengetahui bagaimana pengolahan limbah di pabriknya.
NPM : 2216031141
Kelas : Reguler A
Berita tersebut mengenai aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian yang dibuang langsung ke sungai. Pabrik ini berada di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Di lokasi pabrik warga langsung melakukan penutupan terhadap saluran limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian.
Tidak hanya pencemaran lingkungan sungai, tetapi juga bau busuk yang disebabkan oleh pembuangan langsung limbah dari pabrik ke sungai menyebabkan ketidaknyamanan bagi penduduk setempat. Warga telah meminta perangkat desa untuk segera menutup enam pabrik garmen, yang menurutnya tidak memiliki fasilitas pengolahan air limbah.
Pemilik pabrik juga pasrah karena upaya warga setempat yang menutup selokan pabrik. Pemilik pabrik juga mengaku tidak tahu cara membuang limbah pabrik. Warga setempat mengancam akan terus berdemonstrasi kecuali pemerintah setempat memberlakukan penutupan pabrik. Limbah sangat berbahaya bagi lingkungan. Jika dibiarkan terus-menerus maka menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila karena telah meresahkan dan telah mengganggu kenyamanan lingkungan warga. Untuk menanggulangi pencemaran limbah di perlukan peraturan seperti UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Menurut analisa saya setelah menonton video berita, aturan pembuangan limbah pabrik tidak sesuai dengan etika dan nilai pancasila, apalagi sudah berlangsung kurang lebih 25 tahun, hal ini sangat meresahkan warganya. terlepas dari itu, pemilik pabrik juga tidak cepat memikirkan cara membuang limbah.
Hal ini sangat disayangkan karena pemilik pabrik hanya mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat, yang tidak sesuai dengan sila kedua Pancasila yaitu “kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Mungkin jika penduduk setempat tidak angkat bicara, pemilik pabrik tidak akan mengetahui hal-hal yang merugikan banyak orang.
Dari video ini dapat disimpulkan bahwa apabila ingin melakukan sesuatu, kita harus meninjaunya apakah itu merugikan orang lain atau tidak . kita juga harus bersikap adil dan beradab serta selalu mengedepankan Pancasila dalam segala hal.
Video tersebut berisi tentang warga yang mengamuk karena lingkungan mereka tercemar oleh limbah dari pabrik pakaian. Limbah-limbah tersebut dibuang ke sungai sehingga merusak lingkungan dan menciptakan bau yang tak sedap. Sang pemilik mengaku kalau dia ternyata belum mengerti bagaimana cara mengolah limbah tersebut dan pasrah jika warga menutup saluran limbah pabriknya. Kasus ini berhubungan dengan sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab. Sang pemilik menurut saya kurang memiliki adab dan etika karena dia selama ini hanya memikirkan diri sendiri, juga tidak memedulikan lingkungan sekitar. Apalagi ini berlangsung selama puluhan tahun. Seharusnya sang pemilik harus mempelajari bagaimana cara mengolah limbah tersebut agar tidak merugikan masyarakat sekitar.
Analisis video 1
Warga Pekalongan, Jawa tengah . Menjalankan protes karna merasakan tidak nyaman karna bau tak sedap dan mencemarkan lingkungan yang di duga karena limbah pabrik, yang di buang ke aliran sungai, selama 25 tahun lama nya. ratusan warga berbondong-bondong mendatangi lokasi pabrik untuk melakukan penutupan terhadap saluran pembuangan limbah, limbah sampah ini berasal dari 6 pabrik pakaian, hal ini sangat disayangkan karena pemilik pabrik hanya mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan masyarakat bersama, karna katanya pemilik pabrik tidak mengetahui cara bagaimana mengolah limbah pabrik tersebut, tapi akhirnya pemilik pabrik menerima keputusan warga yang ingin menutup saluran pabrik miliknya
Dalam video tersebut masyarakat desa Pekalongan, Jawa Tengah melakukan protes dan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pembuatan pakaian.
Menurut saya hal ini melanggar sila pertama yakni nilai ketuhanan dan keagamaan. Kebiasaan membuang limbah sembarangan sangat bertentangan dengan Pancasila sila pertama karena setiap agama pasti melarang perbuatan buruk dan mengajarkan setiap umatnya untuk cinta terhadap kebersihan.
Kemudian yang kedua yaitu melanggar sila kedua yakni nilai moral adab. Kebiasaan membuang sampah sembarangan tersebut juga melanggar Pancasila sila kedua karena manusia yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” sehingga disebut bukan manusia yang memiliki adab baik.
Kebiasaan buruk membuang limbah sembarangan merupakan hal yang dapat menimbulkan kerugian. Meski sudah banyak penyuluhan dan sosialisasi tentang larangan membuang limbah sembarang agar tidak mencemari lingkungan, tidak banyak masyarakat yang memedulikan. Padahal sebenarnya limbah tersebut dapat didaur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat.
Menurut saya apa yang dikatakan oleh pemilik pabrik adalah hal yang memang tidak bisa diterima oleh masyarakat karena ia hanya menjanjikan bahwa ia akan mencari tahu bagaimana cara pengolahan limbah sedangkan limbah limbah yang sudah diletakkan di bak-bak tersebut sudah berjalan selama 25 tahun lalu Apakah selama ini dia hanya menjanji-janjikan saja tanpa membuktikan bahwa dia akan mengolah limbah tersebut. Wajar saja bahwa masyarakat berbondong-bondong untuk melakukan penutupan aliran limbah tersebut karena memang sudah mengganggu masyarakat dan sebaiknya jika memang pabrik tersebut tidak mau ditutup maka pabrik harus Memiliki tempat pembuangan limbah sendiri dan tidak merugikan masyarakat serta lingkungan sungai di sekitar.
Dari video berita tersebut, dijelaskan bahwa warga di Pekalongan Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan ketidak nyamanan yang disebabkan oleh limbah pabrik yang mencemari sungai di lingkungan mereka. Warga juga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian. Karena selain mencemari sungai, buangan limbah tersebut juga menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga. Hal tersebut ternyata belum disadari oleh pemilik pabrik. Dari berita tersebut dapat kita pahami bahwa pentingnya penanaman nilai-nilai etika Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetap harus memperhatikan dampaknya bagi lingkungan sekitar kita. Dalam hal ini, pemilik pabrik seharusnya sedari awal memikirkan segala dampak yang akan timbul dari pembangunan pabrik tersebut.
Video di atas yang berjudul "Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai" dalam saluran Kompas TV. Menampilkan dampak negatif kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang tidak menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam pengembangannya. Di mana berdasarkan laporan, warga desa Pegaden Tengah Kab. Pekalongan Prov. Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa terhadap 6 pabrik pembuatan pakaian dengan menutup saluran pembuangan limbah pabrik, karena limbah tersebut langsung dibuang ke sungai tanpa ada proses pengolahan limbah sebelumnya. Karena banyaknya desakan warga kepada Khaeriyah selaku Kepala Desa Pegaden Tengah, akhirnya beliau menyetujui aksi unjuk rasa tersebut dilakukan, karena dianggap sudah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar. Warga setempat juga mengaku sudah tidak tahan dengan aroma tidak sedap yang ditimbulkan oleh limbah yang sudah mengendap selama 25 tahun tersebut. Aksi unjuk rasa pun akan terus dilakukan apabila tidak ada penanganan tegas dari pemerintah setempat untuk menutup pabrik tersebut. Pemilik pabrik hanya bisa pasrah dan menerima unjuk rasa yang dilakukan warga, dengan ditutupnya saluran limbah pabrik miliknya. Pemilik pabrik juga mengaku bahwa tidak mengetahui bagaimana cara mengolah limbah. Berdasarkan cuplikan video ini membuktikan, bahwa penerapan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan IPTEK belum terlaksana secara menyeluruh dan sempurna. Tindakan pembuangan limbah secara sembarang ke sungai telah menyalahi nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua karena tidak adanya adab dan etika dari pemilik pabrik/perusahaan pembuat pakaian di desa Pegaden Tengah yang telah membuang limbahnya secara ilegal. Selain itu, perlu dilakukannya edukasi dan pelatihan terkait bagaimana cara pengolahan limbah agar tidak terulang kembali tindakan serupa yang akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat.
Berdasarkan berita tersebut terdapat aksi unjuk rasa yang disampaikan oleh ratusan warga desa di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Unjuk rasa ini dilakukan dengan menutup saluran pembuangan limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian, warga langsung melakukan penutupan terhadap saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian. Warga merasakan ketidaknyamanan dari limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai. Selain mencemarkan lingkungan sungai, warga pun merasa tidak nyaman akan bau busuk yang ditimbulkan. Warga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup ke 6 pabrik pembuatan pakaian. Pemilik pabrik mengaku pasrah dengan upaya warga yang menutup saluran limbah milik pabrik, hal ini dikarenakan pemilik pabrik mengaku selama ini tidak mengetahui cara pengolahan limbah pabrik. Apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pihak pemerintah, maka pihak warga akan terus melakukan aksi unjuk rasa.
Dari berita tersebut sangat mencermikan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila karena telah merugikan banyak orang. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila maka kita akan menjadikan nilai dan norma sosial sebagai pedoman dalam bertindak.
NPM : 2216031101
Kelas : Reguler A
Dari video tersebut dapat dianalisa bahwa warga desa yang berasal dari Pekalongan Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah karena pembuangan limbah pabrik yang sembarangan mencemari air sungai. Hal tersebut tentunya membuat warga desa setempat merasa tidak nyaman karena air sungai yang tercemar.
Ketika sang pemilik pabrik mengaku bahwa dia tidak tahu bagaimana cara mengolah limbahnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka tidak memperdulikan sesama dan melanggar nilai-nilai dari Pancasila, misalnya dari sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Mereka egois dengan kepentingannya sendiri-sendiri tanpa memikirkan dampak untuk orang disekitarnya. Hal ini juga berarti mencerminkan perkembangan IPTEK yang tidak diiringi oleh implementasi nilai pancasila dan etika moral bangsa.
Analisi dari kompas tv limbah pabrik cemari lingkungan sungai,
Warga jawa tengah merasa tidak nyaman dari limbah pabrik, dan warga segera melaporkan untuk menutup limbah tersebut, dan menurut saya perlakuan tersebut tidak sesuai dengan nilai nilai pancasila, maka dari itu masyarakat tetep saja melakukan unjuk rasa terhadap pabrik tersebut, pemilik pabrik juga harus melakukan sesuai peraturan peraturan yang ada supaya tidak menggangu warga setempat. Dari video ini kita dapat ambil makna bahwa jika ingin membuat sesuatu harus memikirkan apakah akan membawa kerugian bagi diri sendiri dan orang lain serta harus adil dan beradab juga mengedepankan pancasila untuk segala hal.
Analisis video 1
Warga desa di kabupaten pekalongan jawa tengah merasa resah akan pembawangan limbah pabrik ke sungai dari pabrik pembuatan pakaian, masyarakat melakukan unjuk rasa dan menutup saluran pembuangan limbah tersebut. Menurut wawancara kepala pabrik tersebut sudah melakukan pembuangan limbah ke sungai itu sudah 25 tahunan lebih, menjadi salah satu penyalahgunaan iptek, entah kenapa harus warga yang harus turun tangan hingga unjuk rasa. Pemilik pabrik pasrah dan menerima atas penutupan saluran limbah itu dan anehnya pemilik mengaku tidak mengetahui cara pengolahan limbah pabrik miliknya sendiri. Pihak warga mangancam akan terus memaksa melakukan unjuk rasa jika pemerintah setempat tidak menutup pabrik tersebut.
Menurut saya itu adalah salah satu contoh penerapan iptek yang tidak benar, iptek tersebut tidak didasari dengan nilai-nilai pancasila, ini mengakibatkan adanya masalah kesekitarnya, bisa di lihat di video bahwa penerapan iptek tersebut, yaitu pabrik pakaian merugikan lingkungan disekitarnya, yang membuat masyarakat disekitarnya melakukan unjuk rasa dengan menutup saluran pembuang limbah pabrik tersebut, inilah mengapa iptek perlu didasari oleh nilai-nilai pancasila, karena dengan didasari dengan nilai-nilai pancasila kita dapat mengevaluasi iptek tersebut baik atau tidak, sebelum bisa diterapkan, contohnya jika penerapan iptek pada video tersebut didasari dengan nilai pancasila sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, pemilik pabrik akan dapat mengevaluasi pabriknya sebelum membangunnya, seperti apa dampak pabrik tersebut terhadap lingkungan disekitarnya dan jika ada dampak yang buruk, bagaimana cara mencegahnya. Dari video tersebut pemilik pabrik mengaku bahwa ia tidak mengetahui bagaimana cara kerja dari pabrik pakaian yang ia miliki, sehingga ia menerima kesalahan dia dan menerima keputusan dari warga untuk menutup saluran pembuangan limbah yang ia miliki.
NPM : 2216031131
Kelas : Reguler A
Menurut saya aksi unjuk rasa yang dilakukan warga di desa Pengaden tengah, Pekalongan Jawa tengah adalah salah satu sebab dari tidak adanya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kemajuan IPTEK. Saat terdapat sebuah pabrik pakaian yang menunjukkan adanya kemajuan IPTEK tetapi limbahnya dibuang sembarangan ke pemukiman warga dan menyebabkan pencemaran lingkungan yang menunjukkan bahwa kemajuan IPTEK dalam bidang ini tidak memperhatikan dan tidak mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang seharusnya tetap mengiringi kemajuan IPTEK supaya tidak menimbulkan kerugian-kerugian bagi pihak-pihak lain. Maka dari itu sudah seharusnya pemilik pabrik menerima protes dari warga sekitar dan haruslah memperbaiki sistem pengolahan limbah yang dihasilkan dari pabrik pakaian tersebut agar terciptanya kemajuan yang menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Menurut analisis saya, di dalam video ini menjelaskan bahwa warga desa Pegaden Tengah, Kabupaten Pekalongan, Jawa tengan melakukan ujuk rasa di lokasi pabrik pakaian yang membuang limbah pabrik sembarangan. di lokasi pabrik, warga langsung menutup saluran pembuangan limbah pengolahan pabrik yang langsung dibuang ke sunga. warga mengeluhkan bahwa sungai di desa tersebut tercemar akibat limbah pabrik yang dibuang begitu saja tanpa melalui proses pengolahan. selain itu, warga mengeluhkan bau busuk yang ditimbulkan dari limbah pabrik membuat mereka tidak nyaman.
warga meminta aparat desa untuk menutup pabrik yang membuang limbah langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. disisi lain, pemilik pabrik menerima dan telah bersepakat kepada warga yang menutup saluran limbah pabriknya, ia juga mengakui bahwa selama ini tidak mengetahui bagaimana cara mengolah limbah pabrik yang dimilikinya. kepala desa setempat bersama warga telah bersepakat dengan pemilik pabrik untuk menutup saluran pembuangan limbah dan memindahkan saluran tersebut agar tidak langsung mengalir ke sungai.
Warga di Pekalongan Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan ketidak nyamanan yang disebabkan oleh limbah pabrik yang mencemari sungai di lingkungan mereka. Warga juga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian. Karena selain mencemari sungai, buangan limbah tersebut juga menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga. Hal tersebut ternyata belum disadari oleh pemilik pabrik. Dari berita tersebut dapat kita pahami bahwa pentingnya penanaman nilai-nilai etika Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetap harus memperhatikan dampaknya bagi lingkungan sekitar kita. Dalam hal ini, pemilik pabrik seharusnya sedari awal memikirkan segala dampak yang akan timbul dari pembangunan pabrik tersebut. Maka dari itu pancasila masih minim kesadaran masyarakat, dan nilai-nilai pancasila juga masih kurang. Sehingga, dengan bantuan IPTEK untuk menyebarkan informasi dan sosialisasi pancasila akan segera membantu.
Adelina Azzahra_2216031080_Reg B
Dari hasil analisis saya atas video tersebut yaitu sebagaimana ini adalah bukti nyata suatu pihak tidak menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya. Bahkan setelah kurun waktu kurang lebih dari 25 tahun pabrik berjalan dengan membuang langsung limbah ke sungai yang dimana pasti akan mencemarkan perairan dan mengganggu pemukiman warga, bahkan warga berkeluh kesah atas bau busuk dari limbah tersebut. Sungguh ironis jawaban dari pemilik pabrik yang menyatakan bahwa ia belum memiliki atau tidak tahu menahu tentang cara pengolahan limbah. Waktu 25 tahun bukan waktu yang sebentar, disini dinyatakan bukan tentang bagaimana pemilik pabrik tidak tahu cara mengolah limbah melainkan tidak peduli selama ini asal pabriknya berjalan dengan lancar. Sesuai dengan sila ke 5, tidak adanya keadilan dalam kasus ini yang dimana pemilik pabrik akan terus tetap menjalankan penjualan tetapi warga yang harus menanggung limbahnya. Keresahan warga yang begitu lama inipun seharusnya patut ditindak lanjuti oleh pemerintah setempat.
Sejumlah warga Desa Pegaden Tengah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, langsung mendatangi lokasi pabrik tempat sampah hasil olahan pabrik dibuang ke sungai. Warga di lokasi pabrik segera menghentikan sistem pembuangan limbah ada enam perusahaan pakaian. Munculnya bau busuk akibat pembuatan sampah yang dibuang langsung ke sungai membuat warga resah selain merusak ekosistem sungai. Keenam pabrik pakaian di kawasan yang kekurangan mesin pengolah limbah diminta segera ditutup oleh warga.Pemilik pabrik pun pasarah dengan upaya warga yang menutup saluran limbah milik pabrik dan Pemilik pabrik juga mengaku belum menemukan cara untuk menangani sampah limbahnya Jika pemerintah setempat tidak menutup pabrik tersebut, masyarakat akan melakukan terus aksi protes kejadian ini membuat kita harus menyadari bahwa pendidikan etika pancasila itu penting karena dengan memikirkan nilai pancasila kita akan memikirkan kemanusiaan terhadap sesama warga di desa contohnya.
Dalam video tersebut terjadi pembuangan limbah olahan pabrik ke sungai. Limbah yang dibuang oleh pemilik pabrik merupakan limbah yang belum di netralisasi yang membuat tercemarnya sungai yang ada di daerah tersebut. Ini merupakan contoh nyata dimana Penerapan pengembangan IPTEK tidak di dasari oleh nilai Pancasila, karena pemilik pabrik tidak memikiran dampak pada lingkungan jika limbah dari hasil produksi langsung di buang ke sungai. Seharunya bila pemilik pabrik menerapkan nilai Pancasila dalam menjalankan pabriknya maka dia akan memikirkan bagaimana membuang limbah dari hasil produksi agar tidak mencemari lingkungan. Bisa saja pemilik pabrik mengurai limbah yang benar-benar harus di buang dengan cara reuse : menggunakan kembali barang-barang tersebut, supaya lebih bermanfaat. reduce : mengurangi penggunaan sampah anorganik, agar tidak menambah angka sampah yang sulit terurai sehingga bisa mencemari lingkungan. recycle : mendaur ulang sampah-sampah tersebut, sehingga bisa menjadi suatu barang yang bernilai ekonomis. Dengan melakukan 3 langkah tadi maka limbah yang harus benar-benar dibuang bisa lebih sedikit. Dan karena limbah yang sedikit itu diharapkan agar pemilik pabrik bisa menetralisasi limbahnya sebelum di buang.
Npm :2216031051
Menurut analisa saya dalam analis video 1 tersebut adalah pemilik pabrik tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Seharusnya pemilik pabrik juga mementingkan kenyamanan masyarakat tidak hanya memikirkan kepentingan nya. Masyarakat yang terlanjur kesal pun akhirnya melakukan aksi unjuk rasa untuk penutupan limbah pabrik dikarenakan limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai menimbulkan bau busuk dan mencemari lingkungan yang sangat mengganggu kenyamanan warga.
Apalagi ini sudah berjalan kurang lebih 25 tahun,hal tersebut sangat tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila yaitu kemanusiaan.
pada saat si pemilik pabrik ini diwawancara,ia mengungkapkan bahwa ia tidak tau cara menyaring limbah tersebut,menurut saya,seharusnya pemilik pabrik tersebut mencari tahu terlebih dahulu bagaimana cara menyaring dan mengolah limbah pabrik yang baik dan benar agar tidak menggangu kenyamanan warga.
video tersebut menyiarkan berita berupa aksi unjuk rasa warga di salah satu desa di Pekalongan Jawa Tengah. Karena mereka merasa tidak nyaman dengan air limbah pabrik pakaian yang terus di buang ke daerah warga selama kurang lebih 25 tahun terakhir ini. Aksi penolakan warga berupa menutup saluran pembuangan limbah pabrik, yang dimana jumlah pabrik yang membuang limbah nya ke sungai itu ada 6 pabrik. Dan tanggapan dari pemilik pabrik sendiri mengaku tidak tau bagaimana cara mengolah limbah pabrik jadi mereka memang merasa bersalah dan akhirnya hanya diam saja dengan aksi unjuk rasa dari masyarakat setempat.
Dalam video yang ditampilkan di saluran kompas tv terlihat warga setempat yang sedang melakukan aksi unjuk rasa akibat keresahan yang dialaminya yaitu pabrik industri tahu yang limbahnya mencemari lingkungan warga. Aksi dilakukan dengan menutup saluran pembuangan limbah, warga merasa tidak nyaman dengan limbah yang dibuang ke sungai tersebut karena menyebabkan bau yang busuk dan mencemari sungai. Warga meminta untuk menutup 6 pabrik karena pabrik tersebut tidak memiliki alat pengolahan limbah. Jika dilihat dari sisi pemilik pabrik, pemilik pabrik tersebut termasuk mementingkan kepentingannya sendiri dibandingkan orang lain. Pemilik pabrik tidak tahu cara mengolah limbah tetapi tidak mencari solusi dan tetap membuang limbah seperti biasa, hal ini tentu tidak sesuai dengan nilai pancasila dalam sila "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" karena di dalam sila tersebut terdapat nilai menempatkan kepentingan bersama diatas kepentingan sendiri.
Dalam video tersebut memperlihatkan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan warga desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Mereka melakukan aksi unjuk rasa diakibatkan pembuangan limbah pabrik langsung ke sungai tanpa adanya pengolahan limbah terlebih dahulu. Warga desa Pegaden langsung melakukan penutupan terhadap saluran pembuangan limbah pabrik yang berasal dari 6 pabrik pakaian. Selain mencemari lingkungan sungai warga desa pun merasa tidak nyaman akan bau busuk dari limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai. Pembuang limbah pabrik ke sungai sudah terjadi selama 25 tahun.
Jika dikaitkan nilai-nilai pancasila melanggar sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, pembuangan limbah pabrik ke sungai selama 25 tahun tanpa mengetahui dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat sekitar sungai. Kemudian sikap pemilik pabrik yang seolah-olah tidak mengetahui bagaimana cara proses penyaringan limbah sebelum dibuang ke sungai. Seharusnya kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik banyak cara untuk mengetahui bagaimana cara penyaringan limbah dengan mengakses dimedia internet.
Menurut hasil analisis saya setelah melihat video tersebut adalah aturan pembuangan limbah pabrik tersebut tidak sesuai dengan etika dan nilai nilai pancasila, warga merasa tidak nyaman akibat dari bau busuk yang ditimbulkan oleh limbah tersebut, terlebih hal ini sudah berjalan kurang lebih dari 25 tahun yang sudah pasti membuat warga sangat resah. Para pemilik pabrik juga tidak dengan cepat memikirkan bagaimana cara mengolah limbah tersebut dan malah menyepelekan hal tersebut.
Hal ini sangat disayangkan karena pemilik pabrik hanya mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan masyarakat bersama yang dimana sama sekali tidak mencerminkan nilai Pancasila. Para warga menyuarakan suaranya dengan mengadakan demo terus menerus agar permasalahan tersebut segera diselesaikan.
Dari hal tersebut, bisa dipelajari bahwa semua hal yang dilakukan harus lah berpegang pada norma-norma kehidupan serta Pancasila. Pemilik pabrik harusnya memikirkan dampak akibat dari limbah tersebut kepada lingkungan dan warga setempat.
Kelas : Regular B
NPM : 2216031050
Pada video tersebut, tampak ratusan warga berbondong-bondong yang melakukan aksi unjuk rasa terhadap pabrik pembuatan pakaian yang tidak bisa mengolah limbahnya sehingga limbah tersebut dibuang ke sungai selama kurang lebih 25 Tahu. Sehingga mengakibatkan sungai tersebut tercemar dan menimbulkan bau busuk disekitar lingkungan yang menimbulkan ketidaknyamanan warga setempat sehingga dapat memicu timbulnya pernafsan yang kurang sehat. Para warga pun meminta apparat desa untuk menuntut agar pabrik pembuatan pakaian itu ditutup karena tidak mempunyai alat pengolahan limbah. Dengan adanya penutupan pabrik masyarakat bisa melakukan kegiatan tanpa hambatan apapun.
hasil analisis saya dalam video tersebut adalah ketidak tertiban pabrik dalam pengolahan dan pembuangan limbah pabrik miliknya. hal tersebut jelas sangat mengganggu masyarakat sekitar terutama pabrik tersebut sudah berdiri sejak lama, bau busul dan sungai yang tercemar juga akan mambuat lingkungan sekitar terlihat kumuh.
Hasil analisa saya dari video tersebut yaitu mengenai aksi unjuk rasa warga Pekalongan terhadap ketidaknyamanan dari limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai.Limbah tersebut berasal dari pabrik pakaian,yang menimbulkan bau tidak sedap dan mencemarkan lingkungan sungai.Hal tersebut membuat warga menutup saluran pembuangan limbah tersebut karena sudah berlangsung selama 25 tahun.
Warga Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa atas limbah pabrik yang di buang sembarangan ke sungai yang dipicu dari ketidaknyamanan bau busuk yang ditimbulkan dan pencemaran sungai, warga Pekalongan menutup saluran pembuangan limbah pabrik pembuatan pakaian tersebut. Warga Pekalongan juga sudah meminta agar aparat pemerintah menutup 6 pabrik tersebut karena tidak mempunyai alat pengolahan limbah, sehingga limbah dibuang ke sungai yang terjadi sekitar 25 tahun. Pihak warga Pekalongan ini juga akan terus melakukan unjuk rasa jika penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pihak pemerintah setempat.
Dimana seharusnya pemilik usaha pabrik pakaian tersebut jika ingin membangun usaha haruslah mempelajari cara-cara pembuangan limbah yang benar, bahan yang digunakan juga seharusnya tidak mencemari lingkungan sekitar.
Ratusan warga dijawa tengah melakukan unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah pabrik warga merasa tidak nyaman dari limbah pabrik menurut berita warga melakukan unjuk rasa karna warga jawa tengah tidak nyaman dengan bau warga meminta ke aparat desa untuk menutup pabrik pembuangan limbah yang alatnya tidak memadai dan akhirnya pemilik pabrik juga pasrah atas kesalahannya
Menurut analisis saya dengan video tersebut bahwa Masyarakat Desa Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pembuatan pakaian. Warga melakukan unjuk rasa karenakan mereka merasakan tidak nyaman dengan tercemarnya lingkungan sekitar sungai dan menimbulkan bau busuk yang ditimbulkan. Dalam video ini bisa di lihat bahwa mereka tidak di dasari dengan nilai nilai Pancasila yaitu sebagai sila ke 2 yakni kemanusiaan yang adil dan beradab, maka dari itu pentingnya kita menerapkan nilai Pancasila dalam diri kita.
Hasil analisis video 1
Warga desa di kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pembuatan pakaian yang membuang langsung limbah pabrik ke sungai. Limbah tersebut mencemari sungai dan menimbulkan bau busuk yang membuat ketidaknyamanan warga sekitar. Sekiranya sudah 25 tahun limbah tersebut dibiarkan mengalir mencemari sungai. Pemilik pabrik pun mengaku tidak tau menau bagaimana pengelolaan limbah yang benar. Oleh karena itu, pentingnya implementasi nilai-nilai yang ada pada pancasila sebagai dasar pengembangan iptek agar tidak berdampak merugikan warganya.
Pada video ini, warga melakukan aksi unjuk rasa atas pembuangan limbah pabrik dari beberapa pabrik pakaian yang sangat mengotori air di lingkungan sekitar perumahan warga sejak 25 tahun lamanya dengan menutup saluran air yang terhubung ke sungai. Pemilik pabrik tersebut mengakui bahwa belum mengetahui dan belum menemukan cara untuk mengelola limbah tersebut, meskipun begitu mereka menerima aksi penutupan saluran air tersebut. Menurut saya, seharusnya pemilik pabrik pasti sudah mengetahui kemana arah pembuangan limbah yang mereka hasilkan, sebab pencemaran limbah cair ini sudah terjadi selama lebih dari 20 tahun dan mencari cara secepat mungkin agar pencemaran ini dapat dicegah.
Dari Video tersebut, saya melihat adanya aksi unjuk rasa dari masyarakat di Pekalongan, Jawa Tengah dari adanya pembuangan limbah pabrik pakaian langsung ke sungai yang menyebabkan pencemaran sungai dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga setempat, seperti bau busuk dan tercemarnya air sungai, sehingga masyarakat memilih untuk menutup saluran dari limbah pabrik tersebut. Dari hasil wawancara dengan kepala desa, ternyata hal tersebut sudah berlangsung selama 25tahun dan belum ada penanganan dari pemerintah setempat. Pemiliki pabrik pun memberi tanggapan bahwa ia belum mengetahui cara mengolah limbah.
Menurut pendapat saya, jika sudah bergerak dalam proses produksi yang lebih besar seperti pabrik, seharusnya pemilik dapat mengantisipasi pengolahan limbah secara lebih bijak, terlebih saat ini perkembangan teknologi sudah semakin canggih, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena kita hidup berdampingan dengan orang lain yang sama-sama ingin merasakan kenyamanan.
NPM: 2216031094
Kelas: Reguler B
Ratusan warga dari Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah pabrik yang mengalir langsung ke sungai. Diketahui limbah ini berasal dari 6 pabrik pakaian dan sudah berlangsung cukup lama yaitu kurang lebih sekitar 25 tahun. Pabrik-pabrik tersebut tidak memiliki alat pengolahan limbah sehingga mereka membuang limbah dengan mengalirkannya langsung ke sungai. Limbah tersebut mencemari air sungai dan warga merasa tidak nyaman akan bau busuk yang ditimbulkan sehingga protes ini dilakukan. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terkait dengan perkembangan iptek dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sehingga menimbulkan kerugian, yang mana bukan hanya dirasakan oleh masyarakat sekitar tapi juga pelaku pengusaha.
Hasil analisis saya dari video tersebut yaitu:
Dalam video tersebut masyarakat desa begadeng tengah melakukan unjuk rasa terkait dengan pembuangan limbah pabrik yang tidak dilakukan dengan benar dan membuat masyarakat tidak nyaman serta mencemari lingkungan. Tentu hal tersebut membuat masyarakat geram, karena pihak pabrik tidak mempedulikan ruang masyarakat yang ada disekitarnya. Pembuangan limbah tidak memperhatikan bagaimana dampak nya kepada makhluk hidup lain. Maka dari itu setiap tindakan harus menyertakan nilai pancasila dalam hal ini sila ke 2. Pihak pabrik harus mengindahkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, jika pihak pabrik memperhatikan nilai pancasila tersebut seharusnya pembuangan limbah secara sembarangan ini tidak terjadi karena hal tersebut merupakan tindakan yang tidak beradab yang mana tidak mencerminkan nilai sila ke 2.
Para warga dan juga lingkungan mengalami kerugian yang begitu besar yang disebabkan dengan tindakan yang tidak bertanggungjawab oleh 6 pabrik pakaian, di mana mereka membuang limbah dengan langsung menuju aliran sungai yang digunakan warga sehari-hari. Pemilik pabrik berdalih dengan mengatakan bahwa beliau tidak mengetahui cara mengolah limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi pabrik.
Kegiatan produksi dalam jumlah besar seperti ini akan menyebabkan banyak kerugian jika tidak dilakukan dengan pengawasan dan quality control yang benar. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang ada di dalam pancasila, khususnya mengenai penerapan IPTEK, nilai Keadilan dan Kemanusiaan.
Kegiatan pabrik hanya menjadi memberikan kerugian bagi warga yang tinggal di sekitarnya dengan sungai yang kotor dan bau tak sedap dari limbah sementara di lain pihak, pabrik pakaian dapat terus melakukan produksi dengan lancar dan tidak pusing memikirkan tentang penanganan limbah.
Protes yang dilakukan oleh warga dengan dasar menuntut akan keadilan dan kemanusiaan dari pabrik. Setelah unjuk rasa dari warga, diharapkan pihak pabrik akan merombak cara produksi mereka menjadi lebih ramah lingkungan dan menjalin hubungan mutual dengan warga.
Limbah pabrik yang mencemari lingkungan Desa Pegaden Tengah, Pekalongan Jawa Tengah telah membuat para warga desa geram dan melakukan aksi unjuk rasa, karena merasa tidak nyaman akibat limbah pembuangan limbah 6 pabrik pakaian yang dibuang langsung ke sungai hal ini terjadi karena perusahaan tidak memiliki alat pengolahan limbah, bahkan menurut pengakuan pemilik usaha, ia pun pasrah akan yang dilakukan warga karena pengusaha pun tidak tahu cara pasti pengolahan limbah pakaian sehingga pabrik yang dijalankan dapat diputuskan tidak sesuai dengan prosedur perusahaan yang ada dan akhirnya merugikan para warga sekitar karena kurang pengetahuan sebagai pengusaha mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini tentunya akan memicu perpecahan dan pengikisan nilai Pancasila pada masyarakat yang dirugikan karena mereka merasa dirugikan oleh pihak perusahaan karena ketidak tahunnya dalam menjalankan perusahaan dengan benar
Video tersebut menginformasikan tentang limbah pabrik yang mencemari lingkungan di desa Pegaden Tengah. Para warga merasa tidak nyaman karena bau yang ditimbulkan dan limbah tersebut bisa mencemari lingkungan warga sekitar. Dari informasi tersebut dijelaskan bahwa kurang lebih sudah 25 tahun pabrik itu berjalan. Bisa kita bayangkan betapa lamanya warga di desa Pegaden Tengah menghadapi limbah tersebut dengan bau yang tidak sedap. Peran pemerintah disini sangatlah diperlukan guna kenyamanan warga desa dan bagaimana agar pabrik tersebut bisa tetap jalan tanpa menganggu warga disekitarnya. Karena bisa jadi dengan adanya pabrik, bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga yang pengangguran dan dapat menanggulangu kemiskinan didesa tersebut.
Dari video tersebut menurut saya kurangnya peran pemerintah setempat yang kurang perduli dan mengamati daerah-daerah disekitarnya. Karena sudah 25 tahun warga didesanya yang merasakan ketidaknyamanan karena limbah yang dihasilkan dari pabrik tersebut.
Menurut saya, pemerintah setempat mungkin bisa membantu dengan membuat lahan untuk pembuangan akhir limbah, agar limbah dari pabrik tersebut tidak mencemari lingkungan warga sekitar.
Limbah pembuangan, pabrik rakyat yang tinggal pada wilayah Pekalongan Jawa Tengah merasa tidak nyaman dengan bau tidak sedap yang asalnya dari pembuangan pabrik pembuatan sandang yg pribadi dibuang ke sungai. masyarakat lalu mengambarkan sikap 'protes' nya dengan melakukan penutupan saluran pembuangan limbah yang mengalir ke sungai.
Rakyat berharap pihak aparat buat menutup pabrik, sebab mereka kesal dengan pihak pabrik yg tidak mampu mengelola limbah. Pihak pabrik pun mengakui bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara mengolah limbah tadi.
Pentingnya nilai pancasila pada pengembangan Iptek. Karena menggunakan mengimplementasikan nilai pancasila, pengembangan Iptek yang terjadi seharusnya akan berjalan dengan baik. dengan nilai pancasila, maka pihak pabrik seharusnya tetap menjunjung nilai humanisme terhadap masyarakat.
Saluran : KompasTv
Warga Pekalongan, Jawa Tengah, berdemonstrasi dengan menutup saluran pembuangan limbah sungai dari enam pabrik garmen yang sudah beroperasi sekitar 25 tahun. Warga sekitar yang merasa resah dengan polusi dan bau tak sedap di sekitar sungai melakukan aksi unjuk rasa. Warga meminta aparat desa dan pemerintah setempat menutup enam pabrik garmen atau mengancam akan melanjutkan aksi protes. Melalui demonstrasi ini, pemilik pabrik menganggap mereka tidak tahu apa yang terjadi di daerah itu dan menerima begitu saja apa yang dilakukan warga Pekalongan. Dari informasi yang terdapat dalam video tersebut dapat disimpulkan bahwa Pak Enda pemilik pabrik garmen tidak peduli dengan pencemaran lingkungan. Itu sudah berlangsung selama 25 tahun. Dengan kata lain, jika Ibu Enda telah menyadari pencemaran lingkungan dan perilaku buruknya, dia akan menghabiskan 25 tahun memikirkan cara membuang limbah. Pembuangan limbah juga dimungkinkan setelah ada keluhan dan kesepakatan dengan pemerintah atau warga setempat. Menangani pembuangan pabrik garmennya. Sekali lagi, kita melihat bahwa tindakan memalukan Ibu Enda tidak benar-benar mencerminkan tindakan yang seharusnya dilakukan atas dasar Pancasila.
Berikut hasil analisis dari video yang diliput oleh Kompas TV di atas.
dapat dilihat dan disimpulkan bahwa warga melakukan aksi demonstrasi untuk menutup pabrik pakaian yang ada di daerah tersebut, dikarenakan ada sekitar 6 pabrik pakaian yang tidak bisa mengolah limbahnya, dan membuangnya ke sungai. hal itu tentu memicu amarah warga. limbah tersebut membuat air sungai menjadi berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap. warga telah melaporkan hal tersebut kepada aparat desa dengan harapan agar masalah ini segera ditindak lanjuti. mereka tidak akan berhenti melakukan aksinya jika air limbah masih dibuang ke sungai. pemilik pabrik pun mengaku tidak keberatan atas tindakan warga karena ia sendiri sadar bahwa hal yang terjadi merupakan kesalahannya, dan akan segera diperbaiki.
Menurut analisis saya pada video ini, 4 pabrik pakaian tersebut kurang sadar akan bahaya limbah yang mereka hasilkan. Kurangnya teknologi pengolahan limbah yang pabrik ini miliki memaksa mereka untuk membuang limbah ke area permukiman warga, sehingga warga sering mencium bau yang tak sedap dari limbah tersebut, selain itu limbah juga dapat mencemari lingkungan. Warga memaksa aparat desa untuk menutup pabrik pakaian tersebut.
Inilah mengapa pentingnya nilai pancasila dalam pengembangan Iptek. Karena dengan mengimplementasikan nilai pancasila, pengembangan Iptek yang terjadi seharusnya akan berjalan dengan baik. Dengan nilai pancasila, maka pihak pabrik seharusnya tetap menjunjung nilai kemanusiaan terhadap warga sekitar.
2216031133
Reguler A
Menurut saya, setelah menonton video tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat diperlukan, karena jika seseorang tidak menerapkan nilai-nilai Pancasila, kekacauan akan terjadi, seperti dalam video tersebut. Sebagai warga negara yang baik dan beradab sudah seharusnya menerapkan nilai-nilai pancasila. Dalam aktivitas bisnis seorang pengusaha clothing dalam sebuah video, ia tidak memperhatikan lingkungan. Limbah pabrik dari pengolahan pakaian dibuang langsung ke sungai sehingga menyebabkan sungai menjadi hitam pekat, berbau tidak sedap, dll. Hal ini sudah dilakukan selama kurang lebih 25 tahun, dan bukan hanya satu atau dua pabrik yang membuang limbahnya, melainkan enam pabrik yang membuangnya. sampah ke sungai. Karena sungai tercemar dengan membuang limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu, warga pabrik berdemonstrasi menentang pemerintah setempat dengan maksud menutup pabrik. Dalam hal ini pengusaha tidak memenuhi nilai-nilai sila kedua Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, karena tidak memperhatikan warga sekitar atau akibat dari pembuangan langsung limbah industri. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam setiap kegiatan agar tidak terjadi kekacauan.
Video tersebut adalah program berita Indonesia Update yang disiarkan melalui media Kompas TV.
Diketahui bahwa ratusan warga desa pegaden tengah, pekalongan, jawa tengah, yang melakukan aksi unjuk rasa akibat tidak nyaman dengan limbah pabrik dari pabrik pembuatan pakaian yang dibuang langsung ke sungai. Akhirnya warga sepakat untuk menutup saluran limbah demi kenyamanan bersama. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan teknologi dan etika dalam penerapan sila-sila pancasila sebagai landasannya. Di masa canggih seperti ini, sebagai pemilik pabrik, seharusnya memanfaatkan teknologi dengan memiliki alat pengelola limbah. Etika dan Norma sangat diperlukan saat menjalankan bisnis, agar bisnis tetap berjalan lancar sehingga tidak melenceng dari sila-sila pancasila. Pemilik pabrik jelas melanggar sila kedua pancasila "Kemanusiaan yang adil dan beradab" karena masyarakat menganggap pemilik pabrik tidak memikirkan orang lain yang terkena dampak limbah.
2216031033
Reguler A
Berdasarkan hasil analisis saya terhadap video berita berdurasi kurang lebih dua menit tersebut, terdapat sebuah kasus yang melibatkan pabrik pakaian pada desa di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Limbah pabrik tersebut dikatakan sudah mengganggu kenyamanan warga selama 25 tahun lamanya karena tidak diolah dengan baik.
Saya menyimpulkan, bahwa isi dari video tersebut merupakan salah satu contoh pengembangan iptek yang tidak dilandaskan oleh Pancasila. Mengapa saya mengatakan demikian? Hal ini karena terbukti dari pihak pabrik pakaian itu yang tidak tahu bagaimana cara menyaring limbahnya, sehingga limbah tersebut mencemari lingkungan sekitar, yang mana banyak ditinggali warga. Limbah tersebut pun membuat warga sekitar menjadi tidak nyaman dan akhirnya merugikan mereka.
Seharusnya, pihak pabrik sendiri mempertimbangkan dampak dari limbah dan ketidaktahuannya perihal bagaimana mengolah limbah, karena hal ini dapat merugikan banyak pihak lain, sebab bukan hanya baru terjadi, melainkan disebutkan pada berita tersebut hal ini sudah terjadi selama kurang lebih 25 tahun. Bukan waktu yang sebentar sehingga tak cukup untuk sekadar mempelajari bagaimana cara mengolah limbah yang baik dan benar. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakpedulian terhadap pengembangan iptek yang didasari oleh Pancasila. Perilaku pihak pabrik sama sekali tidak sesuai dengan nilai yang ada pada sila Pancasila, yaitu sila yang kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Nilai dalam sila tersebut mengatakan bahwa setiap orang perlu menjunjung nilai kemanusiaan dan keadilan terhadap sesama, serta mengakui harkat dan martabat sesama. Keterkaitannya dengan kasus berita ini adalah pemilik pabrik yang bahkan selama 25 tahun lamanya belum juga memiliki kesadaran untuk mempelajari bagaimana cara mengolah limbah yang baik dan benar. Hal ini membuktikan bahwa pihak pabrik sama sekali tidak peduli terhadap nilai kemanusiaan, keadilan, serta harkat dan martabat bagi warga sekitar, yang mana seharusnya mereka dapat tinggal dengan nyaman di daerah tersebut.
Ratusan warga desa di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian. Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan karena warga merasakan ketidaknyamanan dari limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai, selain itu limbah pabrik juga dapat mencemarkan lingkungan sungai. Pada berita tersebut dijelaskan bahwa warga langsung menuju lokasi pabrik yang membuang limbah olahan pabrik ke sungai, di lokasi pabrik warga langsung melakukan penutupan terhadap saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian. Warga juga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup ke-6 pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah. Apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pihak pemerintah, warga mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa. Menurut saya peristiwa tersebut terjadi karena tidak diterapkannya nilai-nilai pancasila pada kemajuan teknologi, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
aturan pembuangan limbah pabrik tersebut tidak sesuai dengan etika dan nilai nilai pancasila, terlebih lagi hal ini sudah berjalan kurang lebih 25 tahun yang sangat meresahkan warganya. Para pemilik pabrik juga tidak dengan cepat memikirkan bagaimana cara mengolah limbah tersebut.
Warga berharap pihak aparat untuk menutup pabrik, karena mereka kesal dengan pihak pabrik yang tidak mampu mengolah limbah. Pihak pabrik pun mengakui bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara mengolah limbah tersebut.Ini juga yang akhirnya kita sadar bahwa pendidikan etika pancasila itu penting karena dengan memikirkan nilai pancasila kita memikrkan kemanusiaan terhadap sesama warga di desa.
Dalam hidup bertetangga kita perlu mengetahui keadaan sekitar kita. Pada berita ini diketahui ada 6 pabrik pakaian yang ditutup oleh masa. Bagaimana tidak pabrik parik ini tidak hanya meresahkan warga karena limbahnya yang megganggu warga selama lebih 25 tahun. Limbah ini tidak hanya mengotori sungai tapi juga menghasilkan bau yang tidak seda di daerah tersebut. Jika dilihat dari sisi wirausaha, perlu bagi wirausahawan/ti untuk mengetahui hal-hal yang harus diantisipasi dalam melaksanakan sebuah kegitan, dalam contoh ini adalah pengolahan limbah.
Video tersebut menunjukkan bahwa terkadang perkembangan teknologi tidak diiringi dengan penerapan nilai-nilai pancasila sehingga hal ini berdampak pada pencemaran lingkungan. Masyarakat melaluu musyawarah mufakat sepakat untuk menutup saluran limbah pabrik tersebut dengan harapan tidak mencemari lingkungan. Masyarakat juga menuntut pabrik untuk bersikap adil dan beradab bahwa dalam mengatasi limbah seharusnya pabrik memiliki pengetahuan untuk mengolannya.
analisa saya terhadap video tersebut yaitu
ratusan warga Pekalongan melakukan aksi unjuk rasa atas pencemaran lingkungan dikarenakan limbah pabrik pembuatan pakaian dengan cara menutup saluran pembuangan limbah pabrik pembuatan pakaian. warga merasa tidak nyaman dengan pembuangan limbah yang langsung dibuang ke sungai menyebabkan terjadinya pencemaran. permintaan dari warga tersebut kepada pemilik pabrik untuk membung limbah tidak langsung ke sungai. Namun pemilik pabrik hanya pasrah karena tidak mengetahui cara mengolah limbah pabrik miliknya.
2216031156
Regular B
Hasi analisi saya adalah ratusan warga pekalongan yang melakukan unjuk rasa dengan menutup saluran limbah dari pabrik pembuatan pakaian, mereka melakukan itu karena merasa ketidak nyamanan dari limbah pabrik yang di buang langsung ke sungai. Warga meminta kepada kepala desa untuk menutup saluran tersebut. Warga pun akan terus melakukan unjuk rasa apabila penutupan tidak dilakukan oleh pihak setempat.
Pada materi video diatas kita dapat mengetahui ketidaknyamanan masyarakat Pekalongan terhadap pencemaran limbah pabrik di sungai. Hal tersebut membuat para masyarakat Pekalongan tidak nyaman dan akhirnya melakukan unjuk rasa agar aparat desa dan pemerintah setempat menutup ke-enam pabrik pakaian yang diduga mencemari sungai karena tidak memiliki alat pengolahan limbah. Karena ketidaktahuan pemilik pabrik mengenai alat pengolahan limbah tersebut, akhirnya para pemilik pabrik menerima apapun yang ingin dilakukan para warga Pekalongan.
dari hasil analisis saya, saya menyimpulkan bahwa pada vidio merupakan salah satu contoh penerapan pengembangan IPTEK yang tidak dilandasi oleh nilai niilai pancasila. sebuah pabrik membuang limbah kesembarang tempat dan mencemari lingkungan sekitar. masyarkat yang bertepatan di dekat pabrik merasa tidak nyaman karena adanya limbah yang membuat lingkungan menjadi kotor, dan bau yang mengganggu. jika pabrik ini menggunakan nilai nilai pancasila maka tidak akan terjadi seperti itu. hingga masyarakat melakukan unjuk rasa dan ingin menutup paksa pabrik tersebut.
2216031079
REG A
Warga di desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan adanya limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai, yang membuat warga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik pembuat pakaian. Unjuk rasa tersebut dilakukan karena tercemarnya sungai sekitar sehingga menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga dan hal tersebut telah berlangsung selama 25 tahun. Apa lagi pada saat ini perkembanhan teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam sektor industri. Perkembangan teknologi, khususnya dalam dunia industri, juga memberikan dampak negatif yang cukup banyak. Salah satunya adalah kasus yang diberitakan di mana warga berkumpul untuk memprotes dengan menutup saluran air tempat pabrik baju membuang limbahnya ke sungai karena mencemari lingkungan dan meresahkan masyarakat. Menurut saya seharusnya pemilik pabrik gerak cepat untuk menemukan cara mengolah limbah pabrik tersebut jangan di tunda tunda karna bisa menyebabkan kerugian warga sekitar/ekosistem sungai. Dalam video tersebut merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak didasari dengan nilai-nilai yang tekandung dalam pancasila.
2216031078
Analisis saya setelah melihat video tersebut adalah warga Pekalongan Jawa Tengah yang tidak nyaman dengan bau tak sedap yang berasal dari limbah pabrik yang berasal dari 6 yang pabrik langsung dibuang ke sungai kurang lebih 25 tahun. Warga merasa tidak nyaman kemudian warga melakukan protes karena hal tersebut tidak sesuai dengan etika Pancasila dan berharap pabrik pabrik tersebut ditutup. Lalu pihak pabrik mengakui bahwa mereka tidak tah cara mengolah limbah tersebut dan mereka pasrah untuk menerima keputusan warga yaitu menutup aliran sungai agar pengusaha tidak mengalirkan limbahnya ke sungai yang dapat mencemarkan sungai, karena apabila pabrik tidak ditutup warga mengancam akan terus melakukan unjuk rasa.
Hal ini adalah contoh dari permasalahan pengembangan Iptek yang tidak dilandasi nilai Pancasila.
NPM : 2216031012
Kelas Reguler B
Para warga melakukan aksi unjuk rasa dengan cara menutup saluran limbah yang mencemarkan sungai. Total ada 6 pabrik pakaian yang mencemari sungai setempat dengan limbah yang mereka hasilkan. Setelah ditelusuri mereka tidak mengetahui bagaimana cara mengelola limbah tsb. Tindakan ini dilakukan karena warga sudah sangat terganggu akan hal ini. Seharusnya pemerintah dapat turun tangan secepatnya dalam menyikapi masalah ini, karena masalah ini sudah sangat menganggu warga sekitar dalam beraktivitas. Pihak pabrik seharusnya diberi pengawasan tentang bagaimana cara mengelola limbah yang mereka hasilkan dengan baik. Mulai dari tempat pembuangan yg seharusnya tersedia hingga bagaimana cara memanfaatkannya agar tidak mencemarkan sungai sekitar.
Dalam video tersebut disampaikan bahwa warga di desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan adanya limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai, yang membuat warga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik pembuat pakaian serta menyebabkan sungai tercemar menjadi kotor dan bau busuk. Hal ini menunjukan bahwa penting nya Nilai pancasila dalam perkembangan IPTEK agar hal hal seperti ini minim terjadi.
Menurut hasil analisis saya, dapat dilihat dari video diatas masyarakat pekalongan, jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian yang sudah berlangsung sejak 25 tahun. warga mengaku merasa tidak nyaman akan bau busuk yang ditimbulkan dari limbah pabrik, warga meminta agar pemilik pabrik tersebut untuk mengalirkan limbahnya tidak disungai tapi disisi lain pemilik pabrik tersebut masih blm mengetahui cara pengolahan limbah pabrik.warga mengancam akan terus melakukan unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pemerintah setempat.
Dapat kita simpulkan bahwa penerapan pendidikan pancasila dalam sistem etika bermasyarakat itu penting karena nilai tersebut membentuk perilaku manusia dalam semua aspek kehidupan.
Menurut analisa saya dalam video tersebut
Masyarakat di kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah yang berasal dari pabrik pakaian. Masyarakat menerangkan bahwa limbah tersebut mencemari air sungai, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap, selaku pemilik pabrik tidak bisa berbuat apapun terkait apa yang dilakukan oleh warga sekitar, karena pemilik pabrik mengakui bahwa ia belum mengetahui cara pengolahan limbah pabrik dengan benar. Dalam video tersebut merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak didasari dengan nilai-nilai yang tekandung dalam pancasila. Kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Endah selaku pemilik pabrik dalam mengolah limbah menyebabkan warga merasakan dampak buruk terkait perkembangan teknologi dari pabrik pakaian tersebut.
Npm : 2216031106
Kelas : Reguler B
Dalam video tersebut terlihat jelas bahwa warga dari desa Pengaden tengah, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah merasa sangat dirugikan karena pembuangan limbah pabrik ke sungai dari pabrik pembuatan pakaian, dalam video itu masyarakat melakukan demo terhadap pabrik pembuatan pakaian. Warga pun meminta kepada aparat desa untuk segera menutup ke enam pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah. Tetapi dengan adanya musyawarah maka timbulah solusi dari aparat desa yaitu tidak menutup pabrik, namun menutup saluran air limbah yang masuk ke sungai. Pemilik pabrik pun pasrah dan menerima atas penutupan saluran limbah itu dan anehnya pemilik mengaku tidak mengetahui cara pengolahan limbah pabrik miliknya sendiri. Dalam kejadian ini, pemilik pabrik tidak berpatok dengan nilai Pancasila, dimana dia hanya mementingkan kepentingan dan kebutuhan dirinya sendiri, tanpa peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Seharusnya hal-hal semacam ini tidak terjadi, untuk itu pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi .
Menurut hasil analisa saya tentang video tersebut adalah para warga di desa Pekalongan, Jawa Tengah melakukan unjuk rasa atas ketidaknyamanan nya karena pabrik limbah membuang olahan limbah ke sungai yang membuat sungai di desa itu menjadi tercemar dan mereka menutup saluran pembuangan limbah yang berasal dari pabrik-pabrik limbah tersebut. Pemilik pabrik limbah pun tidak tahu cara pengolahan limbah tersebut dan menerima keputusan warga menutup saluran pembuangan limbah. Maka dari itu penting nya melakukan penerapan etika pada kehidupan masyarakat yang dimana etika menjadi peran penting dalam tingkah laku kehidupan bermasyarakat.
Menurut saya, pembuangan hasil limbah pabrik sangatlah berdampak negatif bagi pemukiman sekitar sehingga banyak aktivitas warga yang terhambat hingga menyebabkan baik kerusakan lingkungan maupun kematian. Seharusnya pemilik pabrik harus dapat bisa mengolah kembali limbah pabrik yang dihasilkan. Tindakan warga pada saat itu sudah benar sehingga pemilik pabrik dapat mengetahui dampak apa saja yang dihasilkan oleh pabriknya.
Keresahan warga atas limbah pabrik pakaian yang menimbulkan berbagai masalah, sehingga banyak warga yang menuntut kebijakan pemerintah untuk meminimalisir atau dengan menegur pemilik pabrik pakaian supaya tidak menimbulkan banyaknya limbah yang menyebabkan permasalahan di warga sekitar.
Ratusan warga melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian karena tidak nyaman bau limbah yang langsung dibuang ke sungai, warga akan tetap melakukan unjuk rasa jika pabrik tersebut tidak ditutup oleh pemerintah. Sedangkan pemilik pabrik juga tidak mengetahui bagaimana cara mengolah limbah pabrik. Video tersebut menunjukkan tidak adanya nilai-nilai yang diemban dalam dirinya sehingga menyebabkan tidak menggunakan teknologi terbaru dengan benar seperti handphone yang dapat digunakan untuk mencari informasi tentang cara pengolahan limbah.
2216031120
Analisis yang saya dapatkan dari video tersebut adalah penolakan atau unjuk rasa dari masyarakat sekitar yang merasa tidak nyaman dengan limbah pabrik pakaian tersebut. Aksi yang dilakukan masyarakat ini dikarenakan limbah pabrik tersebut mencemari aliran sungai dan menyebabkan aroma yang tidak sedap serta pengairan yang menjadi kotor atau berwarna hitam pekat, masyarakat tidak mempermasalahkan usaha dari pabrik tersebut, tetapi mengatakan bahwa setidaknya limbahnya diolah agar tidak mencemari lingkungan dan demi kenyamanan bersama. Endah, pemilik pabrik tersebut mengatakan bahwa pihaknya menerima penolakan atau unjuk rasa masyarakat sekitar karna memang sudah pernah diingatkan sebelumnya, namun Endah masih belum tahu bagaimana cara memproses atau mengolah limbah dari pabrik pakaiannya tersebut. hal ini berhubungan dengan sila ke 2 yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. oleh karena itu pabrik pakaian tersebut harus memenuhi keadilan dan menjunjung adab kepaada masyarakat dengan tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
Kelas : paralel
Npm : 2256031036
Menurut saya perilaku pembuangan limbah pabrik secara ilegal sangat tidak dibenarkan dalam hal apapun, karna tindakan tersebut dapat membuat pencemaran lingkungan, serta membuat sarang penyakit yang dapat membuat warga di daerah bantaran sungai tersebut terkena penyakit kulit jika terkena air dari limbah pabrik tersebut, limbah tersebut juga mengeluarkan bau yang tidak sedap, yang sudah pasti membuat ketidaknyamanannya para warga dengan adanya aroma tersebut, para warga juga menuntut untuk menutup keenam pabrik tersebut demi kenyamanan bersama, jika tidak demo tersebut akan terus berlanjut
Warga di desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan adanya limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai, yang membuat warga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik pembuat pakaian. Unjuk rasa tersebut dilakukan karena tercemarnya sungai sekitar sehingga menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga.
Berdasarkan cuplikan dari video tersebut, dapat dijelaskan bahwa penerapan Pancasila yang ada di lingkungan masyarakat ternyata masih terdapat banyak kekurangan. Bisa kita lihat dari tindakan pabrik yang membuang limbah pengolahan ke sungai secara sembarangan justru akan berdampak buruk kepada masyarakat sekitar.
KESIMPULAN
Pemilik pabrik seharusnya sebelum mendirikan pabriknya memikirkan dampak kemajuan IPTEK yang dilandasi atau didasari dengan Pancasila agar tidak mengganggu lingkungannya dengan menerapkan nilai kemanusiaan.
Hasil analisis video yang saya dapat ambil adalah Warga desa yang berada dipekalongan melakukan unjuk rasa karena merasa tidak nyaman dengan limbah yang mencemari air sungai dan bau yang tak sedap yang ditimbulkan dari limbah pabrik pakaian. Limbah yang ditimbulkan dari pabrik pakaian itu sudah terjadi selama kurang lebih 25 tahun dari 6 pabrik pakaian, sehingga warga mengusulkan kepada aparat setempat untuk segera menutup pabrik tersebut karena tidak bisa mengolah limbah yang pabrik tersebut hasilkan, Seharusnya sebelum membuka pabrik pakaian pemilik pabrik harus melakukan riset tentang limbah pabrik yang dihasilkan akan mengakibatkan apa bagi lingkungan sekitar, bukannya tidak peduli dengan limbah yang dihasilkan yang dapat mengakibatkan pencemaran yang dirasakan warga sekitar dan ditutupnya pabrik pakaian tersebut.
Menurut analisis saya, pembuangan limbah pabrik secara sembarangan yang dilakukan oleh pabrik pembuatan pakaian meresahkan warga sekitar. Hal ini disebabkan karena limbah pabrik tersebut dibuang ke sungai, yang mana menyebabkan sungai tercemar menjadi kotor dan bau busuk. Warga pun melakukan aksi protes unjuk rasa terhadap pabrik dan menutup saluran limbah tersebut.
Warga Desa Pegaden Tengah di Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah pabrik pakaian yang mengalir ke sungai sehingga menyebabkan pencemaran. Hal ini tentunya memicu amarah warga sebab limbah pakaian tersebut membuat air sungai menjadi berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap. Warga setempat meminta aparat pemerintah untuk menutup pabrik tersebut karena telah melanggar ketentuan pengelolaan limbah, ironisnya hal ini telah terjadi selama 25 tahun. Menurut saya, tindakan yang dilakukan oleh pemilik pabrik pakaian tersebut tidak menunjukkan adanya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kemajuan IPTEK karena hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri, tanpa peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
mennurut vidio yang saya tangkap,Berdasarkan video berita di atas, dapat dianalisis bahwa perkembangan teknologi terutama di dunia industri juga memiliki cukup banyak dampak negatif. Salah satunya adalah kasus yang dibahas dalam berita tersebut dimana warga berbondong-bondong menyuarakan protesnya dengan cara menutup saluran air tempat dimana pabrik-pabrik baju membuang limbahnya ke sungai karena sudah sangat mencemari lingkungan dan membuat masyarakat terganggu. Teknologi, jika memang tidak diterapkan secara benar dan tepat, maka akan menimbulkan banyak sekali kerugian dan berbagai pihak bisa terkena dampaknya. Solusi yang mungkin bisa diterapkan adalah para pemilik dari usaha industri harus lebih aware terhadap sekitar dan tidak mementingkan kepentingan pribadi. warga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup ke-6 pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah. Maksud warga menutup aliran sungai itu bukan berarti menutup usahanya tetapi, supaya pengusaha tidak mengalirkan limbahnya kesungai karena dapat mencemarkan sungai, kemudian pemilik pabrik pasrah dan terima akan hal ini karena ia belum mengetahui cara pengolahan limbah pabrik miliknya. Apabila pabrik tidak di tutup pihak warga mengancam akan terus melakukanaksi unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pihak pemerintah setempat.
Kesimpulan yang saya dapat adalah para warga sudah tidak tahan terhadap pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pabrik kain selama 25 tahun denagn menutup saluran pembuangan limbah ke sungai dan memaksa aparat untuk menutup pabrik kain tersebut. Pemilik pabrik kain itu tidak mengetahui cara mengolah limbah dengan benar padahal pabrik tersebut sudah berdiri selama 25 tahun. Inilah akibat jika kita mengembangkan iptek tidak didasari oleh nilai nilai Pancasila
Menurut analisa saya terhadap video ini yang berkaitan dengan pembuangan limbah pabrik pakaian secara langsung ke sungai dimana hal ini dapat berpotensi merusak lingkungan. Ironisnya tak hanya 1 pabrik yang lalai terhadap pengolahan limbah miliknya, akan tetapi terdapat 6 pabrik yang melakukan hal serupa, terlebih lagi salah satu pemilik pabrik mengaku tidak tahu bagaimana cara mengolah limbah pabrik dengan baik dan benar. Peristiwa ini menjadi salah satu bukti kurangnya penerapan dari perkembangan IPTEK yang ada secara bijak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam 5 sila pada Pancasila. Sebab hal ini tidak hanya menimbulkan pencemaran lingkungan tetapi juga membuat warga sekitar tidak nyaman akibat aroma yang ditimbulkan dari limbah pabrik tersebut.
Menurut analisis saya dalam video diatas adalah contoh dari suatu penerapan pengembangan ilmu dan teknologi yang tidak berdasarkan nilai-nilai pancasila, Masyarakat pekalongan, Jawa Tengah yang tidak nyaman akan bau yang berasal dari limbah pembuangan pabrik. Limbah ini berasal dari 6 pabrik pakaian
Warga melakukan protes karena pembuangan limbah pabrik yang sembarangan, hal ini karena limbah dibuang ke sungai, warga yang melakukan protes untuk pemilik pabrik tersebut agar tidak membuang limbahnya ke sungai. Kejadian ini berlangsung telah 25 tahun lamanya, pemilik pabrik telah pasrah dan menerima keputusan dari warga untuk menutup saluran air, karena sudah ada kesepakatan. Dalam kejadian ini bisa dinilai bahwa pemilik pabrik tidak menggunakan nilai-nilai yang ada pada pancasila, hanya mementingkan diri sendiri, tidak memikirkan orang lain yang terkena dampak dari apa yang telah dilakukan.
Analisis Video
Dapat disimpulkan yang ada di video tersebut bahwa pembuangan limbah pabrik secara sembarangan membuat warga tidak nyaman dan mengalami kerugian, ini karena limbah pabrik yg dibuang ke sungai lalu menyebabkan pencemaran limbah yang memunculkan bau tak sedalp dan sangat kotor, lalu warga tidak tinggal diam saja merekanpun protes terhadap pabrik itu menutup saluran limbah tersebut.
Dari peristiwa di dalam video tersebut maka dari itu membuktikan bahwa pendidikan etika pancasila itu sangat penting terutama untuk pemilik pabrik tersebut, seharusnya mereka menerapkan nilai nilai pancasila dalam melakukan pekerjaan nya dan saling menghargai sesama warga desa
Dari analisis vidio berita di atas adalah salah satu bentuk kerjasama gotong royong menutup saluran pembuangan limbah disungai dari 6 pabrik pakaian yang sudah terjadi sekitar 25 tahun. Para pemilik pabrik juga tidak dengan cepat memikirkan bagaimana cara mengolah limbah tersebut.Hal in sangat disayangkan karena pemilik
pabrik hanya mementingkan kepentingan
pribadi daripada kepentingan masyarakat
bersama yang dimana hal ini tidak sesuai
dengan sila pancasila yang kedua yaitu
"kemanusiaan yang adil dan beradab". Mungkin jika para warga tidak menyuarakan suaranya, para pemilik pabrik tidak akan sadar akan hal yang sangat merugikan bagi banyak orang. Maka dari itu kita sebagai warga negara sadar bahwasanya kita harus mengelola limbah pabrik atau semua jenis limbah jangan sembarang membuang ke aliran sungai karena dapat merugikan masyrakat sekitar.
Masyarakat desa perkalongan di jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian, warga merasa tidak nyaman dengan pembuangan limbah pabrik yang langsung ke sungai warga. Warga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup ke 6 pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah. Sudah kurang lebih 25 tahun saluran pabrik tersebut membuat resah para warga. Pemilik pabrikpun pasrah dengan upaya warga yang menutup saluran pabrik, dan selama ini tidak mengetahui bahwa pengolahan pabrik menganggu warga. Dan dengan adanya unjuk rasa ini, warga dan pemilik pabrik melakukan unjuk rasa untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
2216031150
Reguler B
Menurut analisa saya setelah menonton video berita, peraturan pembuangan limbah pabrik tidak sejalan dengan etika dan nilai pancasila, apalagi hal ini sudah menjadi perhatian besar selama lebih dari 25 tahun. untuk penduduk. Selain itu, pemilik pabrik tidak begitu cepat memikirkan pembuangan limbah.
Hal ini sangat disayangkan karena pengelola pabrik hanya mementingkan kepentingan pribadi dan bukan kepentingan rakyat, yang tidak sesuai dengan sila kedua Pancasila, “kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Jika penduduk setempat tidak angkat bicara, pemilik pabrik mungkin tidak tahu tentang hal-hal yang merugikan banyak orang.
Saya juga menyimpulkan bahwa jika kita ingin melakukan sesuatu, kita harus mempertimbangkan apakah itu merugikan orang lain atau tidak. Kita juga harus berlaku adil dan santun serta selalu mendahulukan Pancasila dalam segala hal.
Menurut hasil analisis saya dalam video tersebut adalah masyarakat desa pekalongan, jawa tengah melakukan unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pembuatan pakaian. Warga pekalongan merasa tidak nyaman dengan bau tak sedap yang asalnya dari limbah pembuangan pabrik tersebut langsung kesungai. Para pemilik pabrik juga tidak dengan cepat memikirkan bagaimana cara mengolah limbah tersebut. Warga mengancam akan terus melakukan unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pemerintah setempat. Aturan pembungan limbah pabrik tersebut tidak sesuai dengan etika dan nilai-nilai Pancasila. Penerapan Pendidikan Pancasila dalam sistem etika bermasyarakat itu penting karena nilai tersebut membentuk perilaku manusia dalam semua aspek.
Saluran: Kompas TV
Analisis berita: Dari hasil analisis saya, saya dapat menyimpulkan apa yang dilakukan warga desa pegadeng tengah tersebut merupakan salah satu bentuk atau upaya mereka dalam mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pabrik yang membuang langsung limbahnya ke sungai, hal ini juga salah satu bentuk berkembangnya IPTEK tanpa diiringi pancasila, yang mengakibatkan teknologi berkembang tetapi tidak memiliki penyesuaian dan dapat merugikan manusia di sekitar pabrik tersebut sangat disayangkan bahwa "endah" pemilik pabrik tidak mengetahui cara mengolah limbah dengan baik dan memyebabkan saluran pembuangan limbahnya ditutup oleh masyarakat desa.
NPM : 2216031124
Kelas : Reguler B
Analisis Video 1
Aksi unjuk rasa oleh ratusan warga desa Pegaden Tengah, kabupaten Pekalongan, Kecamatan Winopringgo berupa penutupan saluran limbah pakaian yang mana hal ini dilakukan karena pencemaran sungai & bau busuk yang berasal dari sampah limbah pabrik. Hal ini adalah contoh dampak negatif dari kemajuan IPTEK dibidang industri. Seperti yang diinginkan warga, pabrik yang beroperasi seharusnya memiliki alat pengolahan limbah agar tidak langsung dibuang kesungai. Sekitar 25 hal ini terjadi, maka yang dilakukan warga adalah menutup saluran sungai agar pemilik pabrik mengambil keputusan lebih bijak demi kebersihan lingkungan sekitar. Dapat kita ambil pelajarannya, bahwa kesadaran diperlukan dalam kemajuan teknologi agar dapat menyaring dampak-dampak negatif dari kemajuan berteknologi.
NPM: 2256031013
Kelas: Paralel
Menurut saya dalam video tersebut menggambarkan penerapan perkembangan IPTEK yang tidak sesuai dengan nilai yang ada dalam Pancasila. Seharusnya pemilik pabrik pakaian yang ada di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah sudah tahu tentang cara pengolahan limbah yang benar sejak awal pendirian pabrik tersebut. 25 tahun bukanlah waktu yang singkat, para warga dirugikan dengan pencemaran limbah pabrik yang merusak lingkungan di daerah tersebut. Wajar jika mereka menuntut keadilan dengan menutup pabrik dan menutup saluran pembuangan limbah yang ada. Sejak awal, seharusnya Dinas terkait dapat bersikap bijak dan selektif dalam pemberian izin usaha bagi para pengusaha yang akan memulai usaha dengan memperhatikan aspek-aspek terkait usahanya, sehingga tidak hanya menguntungkan bagi satu pihak dan malah merugikan pihak lain. Hal itu jelas sangat bertentangan dengan nilai Pancasila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
NPM : 2216031095
Kelas : Reguler A
Berdasarkan hasil analisis saya, warga melakukan unjuk rasa terhadap pabrik yang membuang limbah pabrik langsung ke sungai, dikarenakan warga merasa tidak nyaman dengan limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai. warga menutup tempat saluran pembuangan limbah yang mana berasal dari 6 pabrik pakaian. warga merasa tidak nyaman dengan bau busuk yang berasal dari limbah pakaian tersebut. menurut warga pembuangan limbah tersebut sudah berjalan sekitar 25 tahun. sehingga warga merasa kesal dengan hal tersebut. menurut saya hal ini sebenarnya mencerminkan tekhnologi yang berjalan tapi tidak menggunakan pedoman nilai-nilai pancasila. pemilik pabrik telah melanggar nilai kemanusiaan dalam hal ini. yaitu menggangu kanyamanan warga. dimana seharusnya kenyamanan tersebut merupakan hak dari setiap orang.
Analisa saya berdasarkan video tersebut adalah ratusan warga dari desa Pegaden Tengah kabupaten pekalongan Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian karena merasa tidak nyaman dan mencemari lingkungan. Ratusan warga dari desa melalukan aksi unjuk rasa dengan turun langsung menuju lokasi pabrik yang membuang limbah olahan pabrik ke sungai.
Selain mencemarkan lingkungan sungai warga pun merasa tidak nyaman akan bau busuk yang ditimbulkan dari limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai. Warga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup keenam pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah.
Pemilik pabrik mengaku selama ini tidak mengetahui cara pengolahan limbah pabrik miliknya, sehingga pemilik pabrik pun pasrah dengan upaya warga yang menutup saluran limbah milik pabrik. Dan pihak warga mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pihak pemerintah setempat.
Hal ini menjadi bukti pentingnya nilai pancasila dalam pengembangan Iptek. Sila kedua pancasila sangat berperan penting dalam kasus ini, karena dalam menjalankan sebuah usaha pengelola jangan hanya mementingkan keuntungan saja melainkan juga memperhatikan nilai kemanusiaan seperti dampak kesehatan dan juga kenyamanan dari usahanya untuk para karyawan dan juga warga sekitar yang berada di dekat pabrik.
ELISA AGUSTINA_2216031110_REGULER B
HASIL ANALISIS VIDEO 1
Berkaitan dengan cuplikan tersebut saya dapat menyimpulkan beberapa poin terkait pengaruh perkembangan IPTEK pada kehidupan masyarakat serta kaitannya dengan nilai-nilai yang ada pada Pancasila.
Berdasarkan penyajian berita yang ada, dalam hal ini dapat saya simpulkan bahwa perkembangan IPTEK menunjukan salah satu dampak positifnya kepada masyarakat, mengapa demikian? Karena dengan adanya perkembangan IPTEK ini memudahkan masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya, aspirasi ini pun dapat dikaitkan dengan nilai ketiga dan keempat Pancasila yakni nilai persatuan serta nilai kerakyatan, “ratusan warga bersatu dengan melakukan unjuk rasa” menunjukan bahwa nilai persatuan pada warga desa tersebut masih terlaksana dengan baik. Gerakan yang dilakukan oleh berbagai kalangan warga dengan latar belakang yang berbeda ini menunjukan bahwa setiap warga memiliki kebebasan dalam menyalurkan aspirasinya, para warga memperjuangkan hak mereka yakni hak mendapatkan kenyamanan dalam lingkungan tempat tinggal.
Dengan adanya pemberitaan ini tentunya masyarakat, khususnya masyarakat yang desa Pegaden kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, berharap adanya tindakan lanjut maupun solusi terkait masalah pembuangan limbah pabrik secara sembarangan. Harapannya pemerintah khususnya pemerintah daerah setempat dapat menghimbau serta memberikan kebijakan yang dapat memberikan efek jera kepada oknum yang tidak bertanggung jawab karena telah mencemari lingkungan, supaya kedepannya kasus-kasus serupa tidak terulang kembali.
Namun di sisi lain, isi dari informasi yang ada pada berita tersebut menunjukan bahwa adanya kemajuan IPTEK berupa adanya mesin yang digunakan untuk memproduksi pakaian ini masih belum berpedoman dengan nilai-nilai Pancasila yang ada, karna melanggar nilai yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan. Selain itu pemilik pabrik mengatakan bahwa “selama ini saya belum tau” menunjukan bahwasalnya selama ini masih ada masyarakat yang sekedar memanfaatkan kemajuan yang ada ini tanpa memikirkan dampak yang terjadi kedepannya.
Hasil analisis video pertama menurut saya adalah aksi unjuk rasa yang didasari karena ketidaknyamanan warga atas pemilik pabrik yang membuang limbah hasil pengolahan pakaian ke sungai yang mencemari sungai. Limbah tersebut membuat warga tidak nyaman karena limbah tersebut menghasilkan bau busuk. Pabrik tersebut tidak memikirkan dampak negatif dari proses industri yang mereka lakukan dan hanya memikirkan pendapatan saja, alhasil pabrik tersebut mencemari lingkungan sekitar dan membuat banyak kerugian bagi orang lain sehingga membuat banyak masyarakat yang melakukan protes karena merasa terdampak oleh hal tersebut baik dari segi kesehatan maupun kenyamanan. Pancasila sangat berpengaruh dan penting dalam perkembangan iptek. Maka dari itu, sebelum kita melakukan sesuatu ada baiknya jika kita melaksanakan nilai-niai yang terkandung dalam pancasila.
warga Pekalongan, Jawa Tengah, memprotes paabrik pakaian karena limbah yang dibuang sembarangan. pabrik terrsebut melakukan kesalahan yang fatal. limbah yang dibuang pabrik tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan. namun, sang pemilik tidak mengetahui bagaimana cara mengelola limbah dengan baik maka dari itu pengetahuan harus dibarengi dengan usaha. rusaknya lingkungan akibat limbah membuat warga bersatu untuk menuntut pabrik tersebut ditutup. karena rasa senasib menyebaban warga bersatu.
Analisis video
Sesuai yang disajikan dalam video di atas bahwa terjadi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat desa Pegaden Tengah kabupaten Pekalongan Jawa Tengah terhadap enam pabrik pakaian. Unjuk rasa tersebut terjadi karena warga merasa marah dan kesal karena pabrik-pabrik tersebut membuang limbah produksinya langsung ke sungai. Limbah yang tidak diolah dengan baik tersebut mengakibatkan pencemaran air sungai dan menimbulkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan warga. Unjuk rasa dilakukan warga dengan menutup saluran pembuangan limbah pabrik tersebut meminta kepada aparat desa untuk segera menutup keenam pabrik pakaian yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah yang baik. Pemilik pabrik mengaku tidak mengetahui bagaimana cara mengolah limbah hasil produksi tersebut sehingga membuang limbah tersebut begitu saja ke sungai. Karena ketidaktahuannya tersebut pemilik pabrik menyetujui kesepakatan dengan masyarakat desa untuk menutup saluran limbah yang menuju ke sungai tersebut.
Dari video di atas dapat dilihat bahwa terjadi penyimpangan nilai Pancasila terhadap perkembangan iptek, pembuangan limbah produksi ke sungai tersebut tidak hanya mencemari sungai saja namun juga telah mengganggu kenyamanan masyarakat setempat akibat bau busuk yang ditimbulkan. Masyarakat juga tidak dapat memanfaatkan sungai tersebut untuk kehidupan sehari-hari mereka dan pencemaran tersebut telah membawa dampak buruk bagi lingkungan alam sekitar, limbah tersebut merusak ekosistem sungai yang tentu saja membunuh banyak biota air dalam sungai tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan dalam Pancasila, karena pihak pabrik tidak menghargai hak masyarakat untuk memberdayakan lingkungan sekitarnya dengan baik, limbah tersebut juga mengganggu hak hidup nyaman dalam masyarakat. Tidak hanya menyalahi kemanusiaan, kelalaian pemilik pabrik tersebut telah menyalahi sila kelima pancasila dimana iptek harus membawa keseimbangan bagi lingkungan sekitar manusia dan iptek.
Namun jika dicermati dengan baik dapat dilihat bahwa terdapat keidaksempurnaan penguasaan iptek oleh pemilik pabrik tersebut. Pemilik pabrik mengaku tidak mengetahui bagaimana cara mengolah limbah produksi dengan baik sehingga menimbulkan pencemaran sungai. Hal-hal terebut jika tidak ditanggapi dengan baik akan ada oknum-oknum baru yang melakukan hal serupa. Para calon pengusaha akan berpikir bahwa mereka dapat mendirikan pabrik saja demi keuntungannya tanpa memikirkan dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya pabrik tersebut. Maka perlu adanya edukasi dan sosialisasi oleh pihak berwenang dalam pembangunan pabrik dan usaha-usaha masyarakat lainnya.
2256031026
Paralel
Menurut alisis saya dari masyarakat yang melakukan protes kepada pabrik yang membuang limbah nya ke sungai yang menyebabkan bau tak sedap.
Warga berharap pihak aparat untuk menutup pabrik, karena mereka kesal dengan pihak pabrik yang tidak mampu mengolah limbah. Pihak pabrik pun mengakui bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara mengolah limbah tersebut.
karenakan ini bahaya buat ekosistem yang ada di sungai tersebut dan bagi warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut. Ini juga yang akhirnya kita sadar bahwa pendidikan etika pancasila itu penting karena dengan memikirkan nilai pancasila kita memikrkan kemanusiaan terhadap sesama warga di desa.
Kompas TV
menurut hasil analisa saya yang terjadi dalam video tersebut, warga kabupaten pekalongan jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa yakni berupa penutupan terhadap saluran pembuangan limbah olahan pabrik yang mengarahkan ke sungai desa tersebut yang menyebabkan masyarakat merasa tidak nyaman atas kejadian itu. Selain mencemarkan lingkungan sungai warga pun merasa tidak nyaman akan bau busuk yang ditimbulkan dari limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai. Warga meminta pihak aparat desa untuk segera menutup keenam pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah. Pemilik pabrik pun pasarah dengan upaya warga yang menutup saluran limbah milik pabrik . Pemilik pabrik juga mengaku selama ini tidak mengetahui cara pengolahan limbah pabrik miliknya.
Pihak warga mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oelh pihak pemerinta setempat
Reguler A
2216031103
Berdasarkan hasil analisis saya, berita diatas menunjukkan adanya ketimpangan antara pendidikan dan kemajuan IPTEK—IPTEK yang maju dengan pesat tidak dibarengi dengan pendidikan yang memumpuni sehingga terjadi ketidaksiapan akan dampak-dampak yang akan dihadapi. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan IPTEK yang membantu pemilik pabrik merintis usaha pembuatan baju namun sayangnya terdapat pernyataan pemilik pabrik mengenai ketidaktahuan nya dalam mengolah limbah yang ada. Selain itu tidak terdapat implikasi nilai-nilai Pancasila khususnya sila kedua, ketiga dan kelima. Hal ini jelas terlihat dibagaimana IPTEK tidak memberikan kesejahteraan kepada masyarakat layak nya sila kedua—rakyat sekitar yang merasa terganggu dengan bau limbah ; tidak membentuk persatuan dan kesatuan seperti yang tertuang dalam sila ketiga—aksi rakyat yang dapat menuju ketindakan pemblokiran kinerja pabrik karena menganggu lingkungan sekitar ; serta tidak adanya keseimbangan yang terjaga seperti fokus dalam sila kelima—pemilik pabrik tidak menjaga hubungan antar manusia dan lingkungan.
Dapat dilihat dari video tersebut bahwa warga di desa Pekalongan Jawa Tengah merasa terganggu dan tidak nyaman dengan adanya bau yang tidak sedap yang ditimbulkan oleh limbah pembuangan pabrik pembuatan pakaian yang langsung dibuang ke sungai. para warga menunjukkan protesnya dengan cara menutup saluran pembuangan limbah yang mengalir langsung ke sungai yang berasal dari 6 pabrik pakaian tersebut. Dengan harapan untuk kedepannya pengelola pabrik dapat memberikan solusi untuk permasalahan ini. Oleh dari itu penting adanya sebuah penerapan etika dalam kehidupan bermasyarakat yang berperan sebagai pedoman untuk bertindak di masyarakat.
Berdasarkan video berita di atas, hasil analisis yang saya dapat dari video tersebut adalah perkembangan teknologi tidak menerapkan Pancasila menyebabkan banyak dampak negatif. Salah satunya adalah peristiwa di dalam berita tersebut. Enam (6) pabrik di desa Pekalongan, Jawa Tengah, membuang limbah pabrik ke sungai yang menyebabkan sungai tercemar. Sehingga warga sekitar menyuarakan protesnya dengan cara menutup saluran air tempat pabrik-pabrik tersebut membuang limbahnya ke sungai dan meminta aparat desa untuk segera menutup 6 pabrik tersebut. Hal ini terjadi karena pabrik-pabrik tersebut tidak menerapkan Pancasila. Jika pabrik-pabrik tersebut menggunakan nila-nilai Pancasila, maka pabrik-pabrik tersebut tidak akan membuang limbah ke sungai.
Hasil analisis video “Limbah pabrik mencemari lingkungan sungai”:
Melalui YouTube KOMPASTV, diunggah program berita “Pencemaran limbah pabrik untuk lingkungan sungai” yang berisi informasi berupa demo warga Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Langkah yang diambil warga sekitar antara lain dengan membuang limbah industri dari 6 pabrik garmen yang langsung dibuang ke sungai dan tidak diolah terlebih dahulu sebelum limbah industri tersebut dibuang. Mengenai pembuangan limbah pabrik pakaian yang menimbulkan ketidaknyamanan warga sekitar. Sedemikian rupa sehingga warga berunjuk rasa meminta aparat desa segera menutup enam pabrik tekstil yang tidak memiliki fasilitas pembuangan. “Endah” sebagai pemilik pabrik tekstil menerima penutupan saluran pembuangan oleh warga setempat.
Berdasarkan informasi yang ada di dalam video, dapat saya simpulkan bahwa Endah sebagai pemilik pabrik pakaian tidak peduli dengan pencemaran lingkungan karena menurut informasi dalam video di atas, pembuangan limbah pabrik di sungai telah mengalir selama 25 tahun.
Artinya, jika Ibu Endah menyadari perbuatannya yang mencemari dan meresahkan warga sekitar, seharusnya Endah sudah memikirkan cara membuang sampah dalam waktu 25 tahun, 25 tahun tentu bukan waktu yang sebentar. Saatnya mem-bypass pengolahan limbah pabrik tekstil, bahkan keluhan dan kesepakatan dengan pemerintah atau warga sekitar. Sebagai pemilik pabrik, Endah belum bertindak membuang limbah pabrik tekstil ke sungai. sebagai permintaan maaf karena tidak mengetahui cara menangani pengelolaan limbah pabrik garmen miliknya. Di sini kita juga bisa melihat bahwa perilaku memalukan Bu Endah tidak benar-benar mencerminkan perilaku yang seharusnya dilakukan berdasarkan Pancasila.
Dalam video merupakan salah satu contoh dari penerapan pengembangan ilmu dan tekonologi yang tidak di dasari dengan nilai nilai yang ada pada pancasila, bisa dilihat dalam video bahwa limbah pabrik mencemari lingkungan sekitar yang membuat banyak kerugian bagi orang lain sehingga membuat banyak masyarakat yang melakukan unjuk rasa, itulah mengapa disini seharusnya terdapat nilai nilai dalam pancasila terutama yang dapat dijadikan dasar adalah pancasila sila yang ke dua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Disini pemilik pabrik seharusnya memikirkan orang yang lainnya juga serta perlu sekali adanya adab dan etika dalam bermasyarakat, tetapi beruntungnya pada akhirnya dapat di sadari oleh pemilik pabrik karena adanya unjuk rasa tersebut sehingga dilaksanakan perundingan atau musyawarah untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dari sini dapat kita lihat bahwa penerapan nilai nilai dalam pancasila itu sangatlah penting sekali.
Dalam video menjelaskan warga yang melakukan ujuk rasa dengan melakukan penutupan saluran dari salah satu pabrik pakaian yang mengarah langsung ke sungai.Tentunya warga sangat merasa tidak nyaman dengan adanya pembuangan limbah ini,ditambah dengan limbah yang memiliki bau tidak sedap.Warga meminta aparat desa untuk menutup keenam pabrik pakaian tersebut yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah.Salah satu warga juga menuturkan bahwa mereka tidak memberhentikan usaha pabrik pakaian namun mereka memberhentikan aliran limbah yang bisa mencemari lingkungan.Pemilik pabrik pun pasrah akan hal ini karena ia menyadari kesalahannya.
2216031144
Reguler B
Analis isi video :
Banyak warga yang berbondong-bondong melakukan unjuk rasa kepada pabrik pakaian yang ada di Pekalongan Jawa Tengah. Warga melakukan hal tersebut dikarenakan pabrik tersebut menjalankan usaha tetapi tidak mengerti dah bahkan membuang limbah dari usahanya tersebut ke saluran pembuangan yang mengarah langsung ke sungai. Akibat dati hal itu masyarakat mengalami atau merasakan dampak dari hal tersebut yaitu ketidaknyamanan saat mencium aroma busuk dari limbah yang dibuang ke saluran pembuangan dan air yang ada di sungai juga tercemar.
Menurut saya pengusaha tersebut tidak melihat adanya kemajuan teknologi dan tidak mempelajari tentang teknologi yang ada sebab jika ia melaksanakannya maka limbah-limbah tersebut tidak akan mengganggu warga sekitar dan bahkan usahanya tersebut akan maju karena teknologi tersebut dapat membuat pengusaha menjadi lebih maju dan masyarakat tidak terganggu.
2216031138
Reguler B
Menurut saya video di atas menunjukkan bahwa di tengah laju perkembangan IPTEK juga diperlukannya pendidikan yang mumpuni. Sebelum dikembangkannya teknologi sebaiknya dipikirkan juga dampaknya, cara mencegah, dan cara menanggulanginya. Limbah yang dibuang sembarangan tidak hanya berdampak bahaya bagi lingkungan tapi juga diri sendiri. Hal ini menunjukkan belum diterapkannya nilai pancasila sebab pemilik pabrik belum memikirkan dampak dan cara mengatasi dampak yang dihasilkan oleh limbah terhadap warga sekitar.
NPM : 2216031148
Reguler B
Hal yang dilakukan masyarakat dalam video tersebut merupakan bentuk protes dari masyarakat agar pabrik dapat mengolah limbah yang ada dengan baik dan tidak merugikan masyarakat. Menurut saya pabrik tersebut seharusnya sadar akan masalah tersebut, dan mendengarkan keluh kesah masyarakat sekitar, dengan mencari tahu bagaimana cara melakukan pengolahan limbah pabrik dengan baik sehingga masyarakat tidak terganggu.
Video yang menampilkan berita masyarakat yang melakukan unjuk rasa terhadap pabrik yang membuang limbahnya ke sungai. Warga sudah lama merasa resah terhadap akibat pencemaran oleh limbah pabrik yang dibuang ke sungai tersebut dan langsung melakukan penutupan saluran pembuangan limbah pabrik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik pabrik tersebut menjalankan pekerjaannya tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang ada. Pemilik pabrik hanya mementingkan keuntungan atau kepentingan perusahaan namun tidak memikirkan dampak buruknya untukmasyarakat di sekitarnya. Untuk itulah pentingnya kita selalu menjadikan pancasila sebagai acuan kita dalam kehidupan di masyarakat.
2216031017
Menurut video yang saya analisis, ratusan warga di desa pekalongan jawa tengah merasa tidak nyaman akibat limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai dan mengakibatkan pencemaran juga menimbulkan bau tidak sedap.
Usaha yang dilakukan oleh warga menurut saya sudah tepat, yaitu dengan menutup saluran pembuangan limbah pabrik.
Pada video tersebut, dikatakan bahwa pemilik pabrik tidak mengetahui cara mengolah limbah pabrik miliknya. Perlakuan tersebut mencerminkan perilaku penerapan pengembangan ilmu dan teknologi yang tidak didasari oleh nilai-nilai pancasila.
secara tidak langsung dalam video tersebut menunjukan kurangnya penerapan perilaku etika, padahal penerapan etika yang didasari oleh nilai-nilai pancasila dalam membangun perusahaan/pabrik sangat penting demi kelancaran suatu usaha.
seharusnya dan sebaiknya, jika kita ingin membangun suatu pabrik maka harus dengan prosedur yang tepat, dimulai dari pengolahan limbah, izin dengan warga setempat, dan lain sebagainya.
Analisis saya terhadap video tersebut adalah kurangnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia, yang pertama bagaimana bisa pemilik perusahaan beralasan tidak tau cara membuang limbah tapi terus menerus dilakukan selama 25 tahun tanpa upaya mencari solusi, yang kedua kenapa masyarakat baru bergerak setelah terdampak limbah selama 25 tahun. Pentingnya untuk meningkatkan generasi penerus bangsa sebagai tiang utama yang akan mempertahankan negara ini. Dengan pendidikan pancasila mudah-mudahan dapat membentuk karakter pemuda Indonesia menjadi lebih baik dan benar.
menurut analisa saya dapat dilihat dari video diatas masyarakat pekalongan, jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian yang sudah berlangsung sejak 25 tahun. warga mengaku merasa tidak nyaman akan bau busuk yang ditimbulkan dari limbah pabrik, warga meminta agar pemilik pabrik tersebut untuk mengalirkan limbahnya tidak disungai tapi disisi lain pemilik pabrik tersebut masih blm mengetahui cara pengolahan limbah pabrik.warga mengancam akan terus melakukan unjuk rasa apabila penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pemerintah setempat.
Dapat kita simpulkan bahwa penerapan pendidikan pancasila dalam sistem etika bermasyarakat itu penting karena nilai tersebut membentuk perilaku manusia dalam semua aspek kehidupan
Dari hasil analisis saya dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa Pegaden Tengah, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Melakukan unjuk rasa terhadap pabrik pakaian karena adanya pencemaran sungai dan bau busuk yang berasal dari pembuangan limbah pabrik pakaian tersebut. Warga protes agar pemilik pabrik tersebut dapat mengambil keputusan yang lebih bijak demi kebersihan lingkungan sekitar.
isi dari analisis video di atas adalah contoh Kemajuan iptek di bidang industri memiliki dampak negatif. salah satunya di dalam berita tersebut tidak bertanggung jawab akan limbah pabrik yang dibuang dan dibiarkan mengalir tanpa di olah, hal tersebut tentu saja mengganggu kehidupan sehari hari ratusan warga Pekalongan yang unjuk rasa dan menutup paksa aliran limbah dari pabrik tersebut. dan aturan pembuangan limbah pabrik tersebut tidak sesuai dengan etika dan nilai nilai pancasila, terlebih lagi hal ini sudah berjalan kurang lebih 25 tahun yang sangat meresahkan warganya. Dapat di simpulkan juga bahwa nilai etika dalam kehidupan bermasyarakat itu sangat penting karena nilai tersebut membentuk perilaku manusia dalam semua aspek kehidupan.
Hasil analis video tentang “Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai”
Unjuk rasa warga pekalongan dengan cara menutup saluran pembuangan limbah pakaian yang pembuangannya di buang ke sungai. Adanya kelalaian pemilik pabrik di Desa pekalongan ini yang membuat hal ini terjadi. Hal ini menunjukkan masih minimnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan serta nilai-nilai pancasila yang juga masih kurang di praktikkan.
Dari video di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di daerah Pekalongan melakukan unjuk rasa terhadap pabrik pakaian. Mereka melakukan aksi unjuk rasa karena adanya pabrik pakaian yang membuang limbah sembarangan ke sungai, dan membuat para warga resah dan tidak nyaman karena bau busuk yang menyengat. Pabrik tersebut sudah membuang limbah tersebut selama 25 tahun, itu sebabnya para masyarakat melakukan unjuk rasa agar pemilik pabrik dapat mengambil keputusan yang bijak.
2256031045
100 warga Desa Tengah di Pegaden, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah memprotes limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai sehingga warga menutup jaringan pembuangan limbah 6 pabrik tekstil. Warga merasa tidak nyaman karena bau sampah, sudah 25 tahun seperti ini. Hal ini dapat menjadi bahaya bagi penduduk yang tinggal di sekitar desa tersebut, karena sungai juga merupakan sumber air kehidupan, jika sumbernya tercemar dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Warga sekitar juga meminta kepada pihak kelurahan untuk menutup saluran pengolahan limbah, ternyata pemilik pabrik yang dulu memproduksi limbah tidak mengetahui bahwa limbah tersebut dibuang ke sungai, dan tidak mengetahui cara penanganannya. demikian juga. limbah pabrik sendiri. Jadi di sini Anda bisa belajar, jika ingin memulai bisnis yang lebih baik, pabrik lebih penting untuk mengetahui dan memahami metode produksi untuk mencapai hal yang paling penting, yaitu mengelola limbah dan mendapatkan izin dengan masyarakat setempat untuk melakukannya. di atas. tidak terjadi karena ini berbahaya bagi ekosistem sungai dan masyarakat yang tinggal disepanjang sungai. Terakhir, di sini kami juga menyadari bahwa pendidikan budi pekerti penting dalam Pancasila, karena ketika kita berpikir tentang nilai-nilai Pancasila, kita berpikir tentang kemanusiaan kepada orang desa kita. Warga Pekalongan di Jawa Tengah, merasa tidak enak, menutup saluran pembuangan karena limbah pabrik dibuang langsung ke sungai, ini sudah terjadi sekitar 25 tahun. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya pemahaman yang baik dan benar tentang sistem manajemen pabrik. Tentunya dengan menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak dilandasi oleh nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan etika yang berlaku di masyarakat bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik-pabrik melakukan demonstrasi dan kekuasaan menurut pabrik-pabrik tersebut.
2256031017
Reg M
Sebuah siaran berita yang berjudul “Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai” yang di dalam video tersebut membahas mengenai aksi unjuk rasa warga Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Warga meminta untuk menutup saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian yang dibuang langsung ke sungai dan tidak diproses terlebih dahulu. Sehingga warga berbondong-bondong meminta kepada pihak aparat desa untuk segera menutup keenam pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah. “Endah” selaku pemilik pabrik pakaian tersebut menerima penutupan saluran pembuangan limbah oleh warga setempat.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, Ibu Endah selaku pemilik pabrik bersikap tidak perduli terhadap lingkungan sekitar akibat dampak dari limbah pabriknya yang dibuang sembarangan. Terlebih hal ini sudah terjadi kurang lebih selama 25 tahun. Hal ini masih menyimpang dari sila ke-2 Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Bu Endah masih belum bisa menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini di nilai memanusiakan manusia. Bu Endah tidak sadar jika perbuatannya bisa menyebabkan kerugian untuk masyarakat sekitar.
REG A
Dari video di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya unjuk rasa yang disebabkan oleh pembuangan limbah pabrik yang dilakukan di sungai. Hal ini tentunya merugikan warga sekitar, juga menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan sekitar. Perilaku ini sangat tidak mencerminkan sila ke-2 di mana pemilik pabrik Sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang merupakan suatu kesadaran sikap dan tingkah laku manusia yang berdasarkan pada potensi hati nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan. Sila ini berlaku untuk diri sendiri, juga sesama manusia dan lingkungannya.
Analisis video
Berdasarkan hasil analisis video tersebut menjelaskan tentang adanya unjukrasa yang dilakukan warga desa Kabupaten pekalongan JawaTengah karena ketidaknyamanan warga terhadap limbah pabrik pakaian yang dibuang di sungai. Hal tersebut terjadi karena pabrik pakaian tidak memiliki alat pengolahan limbah dan pemiliiknya sendiri tidak mengetahui cara pengolahan limbah. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan iptek yang tidak didasari dengan nilai-nilai pancasila, ini dibuktikan dengan ketidak pedulian pemilik pabrik yang selama 25 tahun membuang limbah pabriknya ke sungai padahal berdampak buruk bagi kenyamanan masyarakat sekitar. Jika pemilik pabrik menerapkan nila kemanusiaan dalam pancasila, seharusnya sudah sedari lama pemilik pabrik mencari solusi akan limbah pabriknya yang mengganggu kenyamanan masyarakat.
Menurut hasil dari video yang saya analisis adalah warga di desa Pekalongan, Jawa Tengah melakukan penutupan saluran pembuangan limbah sebagai unjuk rasa ketidaknyamanan mereka terhadap pabrik limbah yang membuang bekas olahan limbah ke sungai di desa itu yang menyebabkan sungai menjadi tercemar. Pemilik dari pabrik limbah tersebut tidak tahu cara mengolah limbah yang mereka buang ke sungai di desa itu dan menerima keputusan warga yang menutup saluran pembuangan limbah. Maka dari itu penerapan nilai pancasila itu sangatlah penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Reguler A
2216031157
Dalam Vidio diatas ini hasil analisis yang saya dapat didalam video tersebut ialah, masyarakat pekalongan,Jawa tengah melakukan aksi unjuk rasa ke pabrik dikarnakan limbah pabrik tersebut dialirkan ke sungai yang menyebabkan tercemarnya lingkungan sekitar sungai, dan warga merasa tidak nyaman oleh limbah yang mencemari lingkungan sekitar sungai mereka. maka dari itu seharusnya pemilik pabrik lebih cerdas dalam mengelola pembuangan limbah mereka, supaya tidak akan merugikan masyarakat sekitar dan juga tercemarnya lingkungan sungai.
Setelah melihat sekilas berita tentang "Limbah Pabrik Cemari Lingkungan" begini hasil analisis yang saya dapat. Aksi unjuk rasa terjadi di Pekalongan, provinsi Jawa Tengah yang diikuti oleh ratusan warga. Diketahui aksi ini disebabkan oleh warga Pekalongan yang merasa tidak nyaman akan adanya limbah pabrik yang secara sengaja dibuang langsung ke sungai, dimana ini menimbulkan bau busuk serta pencemaran air sungai. Aksi ini dilakukan warga dengan menutup saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik produksi pembuatan pakaian, dan meminta bantuan aparat desa untuk segera menutup ke 6 pabrik pembuat pakaian tersebut yang diduga tidak memiliki alat pengolahan limbah. Warga pun mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa bila pemerintah tidak segera menutup pabrik pembuatan pakaian tersebut. Hal ini diperkuat oleh salah satu aparat desa melalui wawancara langsung, dimana beliau mengatakan bahwa "memang ini permintaan dari warga, itu kesepakatan bahwa pengusaha tersebut itu biar mengalirkan limbahnya tidak di sungai, karena itu memang suatu permintaan bukan kita menutup pengusahanya tapi kita menutup saluran air limbah yang ke sungai."
Menurut hasil dari wawancara pun, dijelaskan bahwa kejadian dialirkannya limbah pabrik ke sungai sudah terjadi cukup lama, kurang lebihnya selama 25 tahun. Endah sang pemilik pabrik yang didatangi ratusan wargapun hanya bisa pasrah dan menerima saluran pembuangan limbahnya ditutup oleh warga, ia pun mengaku bahwa ia sama sekali tidak mengetahui cara pengolahan limbah pabrik miliknya dan berniat akan melakukan penyaringan pada limbah pabrik miliknya saat ia sudah mengetahui caranya.
Ini menjadi salah satu contoh bagaimana pentingnya Pancasila dalam menerapkan perkembangan teknologi di kehidupan nyata. Dimana sang pemilik pabrik hanya berfokus pada dirinya dan tidak peduli pada kehidupan warga sekitar yang mungkin saja bertahan hidup dari air sungai tersebut. Adanya nilai kemanusiaan yang adil dan beradab bukan hanya semata-mata nilai yang menjadi pedoman saja, tetapi pedoman itu harus bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
Ratusan warga desa di Pekalongan, Jawa Tengah melakukan unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik. Warga setempat merasa tidak nyaman dengan adanya limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai. Selain mencemarkan lingkungan sungai, warga juga merasa tidak nyaman dengan bau busuk yang ditimbulkan oleh limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai. Warga melakukan protes terhadap aparat desa untuk segera menutup ke-6 pabrik pembuatan pakaian ini. Dalam hal ini pun pemilik pabrik mengakui dan menyetujui bahwa selama ini ia belum mengerti tentang bagaimana cara mengolah limbahnya.
Menurut saya setelah menonton video tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sangat diperlukan karena jika seseorang tidak menerapkan nilai-nilai pancasila maka akan terjadi kekacauan seperti pada video tersebut. Sebagai warga negara yang baik dan beradab sudah seharusnya menerapkan nilai-nilai pancasila. Dalam video toko pengusaha pakaian itu, ia tak peduli dengan lingkungan. Limbah industri yang dihasilkan dari pengolahan pakaian dibuang langsung ke sungai sehingga menyebabkan sungai menjadi gelap, bau, dll. Ini sudah dilakukan selama kurang lebih 25 tahun, dan bukan hanya satu atau dua pabrik yang membuang limbah, tapi enam. pabrik menghapusnya. sampah di sungai. Karena sungai tercemar akibat pembuangan limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu, warga pabrik memprotes pemerintah setempat dengan maksud menutup pabrik. Dalam hal ini kontraktor tidak memenuhi nilai-nilai sila kedua Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, karena tidak menghormati warga sekitar atau merupakan hasil pembuangan langsung limbah industri. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam setiap kegiatan agar tidak terjadi kekacauan.
Saluran berita : Kompas TV
Warga Pekalongan, Jawa Tengah melakukan unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah di sungai dari 6 pabrik pakaian yang sudah terjadi sekitar 25 tahun. Warga melakukan unjuk rasa dikarenakan mereka merasa tidak nyaman dengan tercemarnya lingkungan sekitar sungai serta aliran sungai yang tercemar menimbulkan bau busuk. pemilik pabrik mengaku juga tidak mengetahui cara mengatsi pembuangan limbah tersebut. Hal ini sejalan dengan penerapan sila kedua pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Yaitu dimana warga dan pemilik pabrik harus sama-sam mendapatkan keadilan baik dari segi kebersihan lingkungan sungai bagi masyarakat dan pengelolaan pembuangan limbah yang benar bagi pemilik dan pengelola pabrik sehinggna tercipta kenyamanan bersama.
2216031009
Reguler A
Warga Desa Pegaden Tengah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi protes setelah limbah pabrik dibuang langsung ke sungai sehingga menyebabkan warga menutup saluran pembuangan enam pabrik pakaian. Warga merasa tidak nyaman karena bau sampah yang sudah berlangsung selama 25 tahun. Hal ini dapat menjadi bahaya bagi warga yang tinggal di sekitar desa, karena sungai juga merupakan sumber air kehidupan, pencemaran sumber tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Warga pun meminta pemkot untuk menutup tempat pengolahan limbah tersebut, ternyata pemilik pabrik penghasil limbah tersebut hingga saat ini tidak mengetahui bahwa limbah tersebut dibuang ke sungai, dan tidak mengetahui cara pengelolaannya. jadi bisa belajar dari sini, kalau mau bangun perusahaan lebih baik dan yang lebih penting pabrik tahu dan paham cara produksi, yang paling penting yaitu mengurus limbah dan perijinan bersama dengan masyarakat setempat. agar hal-hal tersebut di atas tidak terjadi. karena berbahaya bagi ekosistem sungai dan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Disini juga akhirnya kita paham bahwa pembinaan etika itu penting dalam pancasila, karena ketika kita memikirkan nilai-nilai pancasila maka kita memikirkan tentang kemanusiaan kepada orang desa kita.
Video tersebut membahas tentang limbah pabrik yang mencemari lingkungan dan membuat warga sekitar tidak nyaman, limbah yang berasal dari 6 pabrik tersebut selama 25 tahun
Menurut saya itu merupakan penerapan perkembangan teknologi yang tidak sesuai dengan nilai nilai pancasila, lebih tepatnya sila ke 2 yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab" Seharusnya penerapan teknologi ini harus sejalan dengan penerapan nilai nilai pancasila, sehingga tidak merugikan masyarakat maupun lingkungan
Dari video diatas harusnya pemilik pabrik mengetahui cara limbah dibuang dan menerapkan nilai nilai pancasila sehungga kejadian tersebut tidak terulang
Penerapan IPTEK yang tidak didasari dengan nilai pancasila, maksudnya di dalam video tersebut sebuah pabrik mencemari lingkungan yang berdampak kepada masyarakat disekitar, harusnya pemilik pabrik menerapkan IPTEK yang didasari oleh pancasila, seperti yang terdapat pada sila ke-2, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, maksudnya adalah agar tidak merugikan orang lain dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
Aksi Unjuk Rasa Warga Desa Penutupan Saluran Pembuangan Limbah Pabrik Pakaian
Menurut saya langkah unjuk rasa yang dilakukan warga desa setempat adalah tindakan yang sangat tepat bagi pihak mana pun, karena masalah ini adalah masalah serius bagi lingkungan dan kenyamanan masyarakat. Unjuk rasa ini juga sebagai pengingat kembali bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan lingkungan masyarakat disekitar pabrik dan juga pembelajaran bagi pihak pabrik tersebut bagaimana pembuangan limbah yang baik dan benar, karena tampaknya pemilik pabrik tersebut tidak mengetahui dan tidak ingin tahu bagaimana pembuangan limbah ini dilakukan.
Warga pekalongan yang tidak nyaman karena pabrik membuang limbah pabrik langsung ke sungai yang berakibat unjuk rasa (demo).
warga meminta aparat desa menutup pabrik pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah.
artinya penerapan pengembangan ilmu dan teknologi berita diatas tidak didasari nilai nilai pancasila.
Hasil analisis:
Video ini berisi berita mengenai aksi unjuk rasa oleh ratusan warga yang berlokasi di desa Pegaden Tengah, Pekalongan, Jawa Tengah terhadap pabrik yang membuang limbah olahan pabrik ke sungai dengan menutup saluran pembuangan limbah langsung di lokasi pabrik tersebut yang berasal dari enam pabrik pakaian. Selain karena mencemarkan sungai, warga merasakan dampak yang menimbulkan ketidaknyamanan seperti bau busuk yang mengganggu.
Berdasarkan opini dari salah satu narasumber yang diwawancarai pada video tersebut yaitu Kepala Desa Pegaden Tengah, unjuk rasa ini bertujuan untuk menciptakan kesepakatan dari warga untuk pengusaha pabrik agar mengalirkan limbah tidak di sungai dan bukan bermaksud untuk menutup usahanya.
NPM:2216041052
Kelas: Reguler B
Menurut hasil analisa saya terhadap video tersebut, ada beberapa warga sekitar yang tidak menyukai pabrik yang membuang sampah sembarangan. Penduduk setempat memprotes di dekat pabrik dan memblokir sistem pembuangan limbah pabrik. Hal ini merupakan contoh kegagalan dalam mengenal nilai-nilai Pancasila sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pabrik-pabrik ini tidak memikirkan dampak negatif dari proses industri yang mereka lakukan, hanya tentang pendapatan. Akibatnya, pabrik-pabrik tersebut mencemari lingkungan dan menimbulkan kerugian besar bagi orang lain. Sehingga banyak yang protes karena merasa dirugikan, baik dari segi kesehatan maupun kenyamanan. Dalam hal ini pedoman pancasila kedua tentang pengelolaan usaha perlu diperhatikan agar pengelola tidak hanya memperhatikan keuntungan saja, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan seperti dampak kesehatan dan juga kenyamanan usahanya bagi para pekerja dan juga penduduk setempat yang tinggal di negara. berada di dekat pabrik.
Warga di desa Pegaden Tengah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan adanya limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai, yang membuat warga melakukan penutupan saluran pembuangan limbah dari 6 pabrik pembuat pakaian. Unjuk rasa tersebut dilakukan karena tercemarnya sungai sekitar sehingga menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu warga dan hal tersebut telah berlangsung selama 25 tahun. Apa lagi pada saat ini perkembanhan teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam sektor industri. Perkembangan teknologi, khususnya dalam dunia industri, juga memberikan dampak negatif yang cukup banyak. Salah satunya adalah kasus yang diberitakan di mana warga berkumpul untuk memprotes dengan menutup saluran air tempat pabrik baju membuang limbahnya ke sungai karena mencemari lingkungan dan meresahkan masyarakat. Menurut saya seharusnya pemilik pabrik gerak cepat untuk menemukan cara mengolah limbah pabrik tersebut jangan di tunda tunda karna bisa menyebabkan kerugian warga sekitar/ekosistem sungai. Dalam video tersebut merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak didasari dengan nilai-nilai yang tekandung dalam pancasila.
Hasil analisa saya mengenai video tersebut adalah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh warga Pegadeng tengah, Kab. Pekalongan, Prov. Jawa Tengah. Kejadian ini disebabkan oleh warga yang menyuarakan protesnya dengan cara menutup saluran air tempat dimana pabrik-pabrik tekstil membuang limbahnya ke sungai karena sudah sangat mencemari lingkungan yang menimbulkan bau busuk selama 25 tahun. Alhasil dalam hal ini dibutuhkan peran sila ke 2 Pancasila dalam menjalankan usaha yaitu pengusaha tidak hanya mementingkan keuntungan pribadi melainkan melihat dari sisi kemanusiaan contohnya kesehatan lingkungan dan pengolahan limbah pabrik yang benar agar tidak merugikan sekitarnya.
Dari video di atas, saya simpulkan bahwa warga merasa tidak nyaman atas pembuangan limbah pabrik yang tidak diolah terlebih dahulu dan langsung di buang ke sungai dekat pemukiman warga, sehingga mereka terpaksa melakukan unjuk rasa. Menurut saya, sangat disayangkan bahwa di Indonesia, penggunaan teknologi sudah berkembang dan banyak digunakan, namun cara mengatasi limbahnya masih kekurangan edukasi. Hal ini menurut saya berkaitan dengan sila ke 5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengapa tidak adil, karena edukasi mengenai teknologi tidak disebarluaskan secara merata. Contohnya ibu pemilik pabrik yang tidak mendapatkan edukasi mengenai cara mengolah limbah pabrik tersebut. Lalu, perbuatan ibu tersebut juga menurut saya kurang sesuai dengan sila ke-2, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Beliau tahu pastinya bahwa sugai tersebut berada di dekat pemukiman warga, sehingga apabila ia membuang limbah di sana, pastinya akan mengganggu masyarakat. Seharusnya ibu tersebut sadar dan mencari cara lain atau tempat lain untuk membuang limbah tersebut. Itulah mengapa dalam perkembangan IPTEK, kesadaran akan nilai nilai Pancasila dalam diri sendiri maupun sesama harus ditingkatkan.
Menurut saya itu merupakan penerapan perkembangan teknologi yang tidak sesuai dengan nilai nilai pancasila, lebih tepatnya sila ke 2 yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab" Seharusnya penerapan teknologi ini harus sejalan dengan penerapan nilai nilai pancasila, sehingga tidak merugikan masyarakat maupun lingkungan
-Beberapa warga desa di daerah Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan cara menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pakaian karena warga setempat merasakan ketidaknyamanan dengan hal itu. Terlebih lagi pembuangan limbah tersebut menyebabkan bau yang tidak sedap.
Analisa saya dalam video tersebut adalah aksi demonstrasi warga desa Pegaden, Pekalongan, Jawa Tengah dikarenaka terdapat 6 pabrik pakaian membuang limbah pabriknya langsung ke sungai. Oleh karena itu warga berbondong-bondong menutup saluran pembuangan limbah langsung di lokasi pabrik tersebut sebagai unjuk rasa menolak lingkungan tempat tinggalnya dicemari dengan limbah pabrik. Hal ini menurut saya berkaitan dengan sila ke 5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengapa tidak adil, karena edukasi mengenai teknologi tidak disebarluaskan secara merata.
Dengan adanya demonntrasi ini warga dan aparat desa sepakat untuk menutup saluran pembuangan limbah, tujuannya tentu untuk melestarikan lingkungan sekitar. Pemilik pabrik menyampaikan kepada media, bahwasanya ia masih belum tau cara pengolahan limbah bekas pabriknya sendiri. Pemilik pabrik pun hanya bisa pasrah dengan keadaan dan menerima konsekuensi yang ditetapkan.
Video tersebut berisi tentang berita unjuk rasa yang dilakukan oleh warga pekalongan kepada pihak pabrik pembuatan baju, dengan alasan karena pabrik tersebut membuang limbah ke sungai. Limbah hasil pabrik yang dibuang kesungai menyebabkan pencemaran lingkungan, sungai menjadi bau dan kotor. Cara yang dilakukan warga pada saat unjuk rasa yaitu dengan menutup saluran pembuangan limbah. Tujuan dari unjuk rasa ini agar pemilik pabrik bisa mengalihkan atupun mengolah limbah dan tidak membuang limbah ke sungai lagi. Alasan pihak pabrik membuang limbah ke sungai karena tidak mengetahui cara pengolahan limbah yang benar dan tidak memiliki alat pengolah limbah. Unjuk rasa tersebut membuahkan hasil yaitu kesepakatan kedua pihak untuk menutup saluran pembuangan limbah.
Menurut saya, setiap pabrik harus memiliki alat pengolahan limbah dan harus belajar bagaimana cara mengolah limbah yang baik dan benar, agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan yang akan merugikan banyak makhluk hidup.
Pembuangan limbah pabrik ke sungai sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan,
akibatnya ratusan warga melakukan aksi demo ke pabrik tersebut dan melakukan unjuk rasa dengan cara menutup saluran pembuangan limbah.
limbah tersebut berasal dari 6 pabrik pakaian,
selain pencemaran lingkungan warga sekitar merasa tidak nyaman dengan bau busuk yang berasal dari limbah tersebut.
warga sekitar meminta aparat untuk menutup saluran limbah pabrik yg menyebabkan pencemaran lingkungan tersebut.
Saluran : kompas Tv
Menganalisis video yang berjudul Limbah Pabrik Cemari Lingkungan Sungai, Isi berita tersebut mengenai penutupan saluran pembuangan limbah oleh ratusan warga di desa Pegaden Tengah, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah. Pada video tersebut dijelaskan bahwa saluran pembuangan yang berasal dari 6 perusahaan pakaian tersebut telah mengalir ke sungai selama 25 tahun. Hal ini membuat masyarakat untuk meminta warga desa agar segera menutup perusahaan tersebut. Selain mencemari lingkungan, limbah tersebut juga telah mengganggu kenyamanan dan aktivitas masyarakat akibat bau busuk yang menyengat. Perusahaan tersebut diduga tidak memiliki alat pengolahan limbah yang membuat saluran pembuangan limbah pun harus dibuang ke sungai. Berdasarkan dari video diatas, dapat dijelaskan penerapan Pancasila yang ada di lingkungan masyarakat ternyata masih terdapat banyak kekurangan. Bisa kita lihat dari tindakan pabrik yang membuang limbah pengolahan ke sungai secara sembarangan justru akan berdampak buruk kepada masyarakat sekitar. Tindakan ini tidak mengacu kepada sila ke-2 dan sila ke-5 Pancasila, yang dimana seharusnya dalam pengolahan pabrik juga harus ada bentuk tanggung jawab atas dasar nila-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial serta memperhatikan aspek lingkungan
Setelah melihat dan menganalisis video tersebut saya mendapat beberapahal yang menarik yaitu Warga disalah satu desa didaerah pekalongan, Jawa Tengah berbondong-bondong melakukan aksi unjuk rasa kepada pabrik pakaian yang membuang limbahnya ke sungai. Diduga hal tersebut sudah berlangsung sejak lama dan selain merusak lingkungan juga menimbulkan bau busuk yang mengganggu para warga. Kasus ini dapat menjadi contoh dari penerapan IPTEk yang tidak di dasari dengan nilai nilai yang ada pada pancasila, Sesuai dengan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Seharusnya pemilik pabrik tidak mementingkan keuntungan nya sendiri, tetapi juga memikirkan kerugian yang ditimbulkan yang berakibat ke orang lain.
dari hasil analisis dari video yang di atas, bisa kita lihat bawha masyarakat daerah pekalongan melakukan aksi unjuk rasa akibat limbah industri “tahu” cemari lingkungan di daerah pekalongan. di sini menurut saya sudah hilang nya etika yang berpatokan dengan sila yang ke2 yang berbunyi “kemanusian yang adil dan beradab” yang disini sudah hilang nya jiwa kemanusian apalagi keadilan yang dimana tidak ada sama sekali adil bagi rakyat yang lain, hanya mementingkan pribadi.
Protes Warga Menolak Penutupan Saluran Limbah Pabrik Garmen
Dalam video tersebut terdapat aksi protes dari warga setempat, menurut saya, aksi ini sangat wajar dilakukan oleh pihak mana pun karena masalah ini merupakan masalah besar bagi lingkungan dan kenyamanan masyarakat. Demonstrasi ini menjadi pengingat bagi pemerintah untuk fokus pada lingkungan di lingkungan sekitar industri dan menginstruksikan pabrik untuk membuang sampah dengan benar.
berikut hasil analisa saya terhadap video diatas, masyakarat Pekalongan melakukan unjuk rasa kepada pabrik-pabrik yang membuang limbah mereka langsung ke aliran sungai, karena dianggap mencemarkan sungai, dan mencemari udara disana. video diatas merupakan salah satu contoh pabrik yang kurang menanamkan nilai-nilai pancasila, seharusnya ketika kita membuka suatu pabrik, maka kita harus memastikan bagaimana cara mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar apa yang kita buang tidak mencemari lingkungan sekitar, agar terwujud sila ke 2 yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.
Berkat Ramadhoni (2256031008)
Reg M
Menurut hasil analisa saya dalam video warga melakukan unjuk rasa dikarenakan ketidaknyamannya warga karena limbah pabrik tersebut mencemari lingkungan sungai karena sungai dimanfaatkan oleh warga untuk membantu kegiatan sehari-hari dan pihak warga mengancam terus dengan melakukan aksi unjuk rasa agar pabrik tersebut ditutup oleh pemerintah setempat.
2216031119
Reguler A
Analisa saya terkait video diatas adalah contoh konkret dari perkembangan IPTEK yang tidak didasarkan oleh niai-nilai Pancasila. Dalam video dikatakan terdapat 6 pabrik pakaian membuang limbahnya langsung ke sungai yang mengakibatkan mengganggu kenyamanan warga sekitar akibat limbah yang mencemari sungai. Akibatnya, masyarakat setempat unjuk rasa dengan menutup aliran limbah dan berharap pemerintah untuk menutup pabriknya juga. Hal ini jelas melanggar nilai Pancasila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Pemilik pabrik hanya mementingkan kepentingannya saja tanpa memikirkan akibat dari limbah yang dibuangnya mengganggu warga sekitar. Oleh karena itu, kita diajarkan untuk memakai Pancasila sebagai pedoman perkembangan IPTEK agar tidak terjadi hal seperti ini.
Pancasila yang merupakan landasan hidup bangsanindonesia hendaknya menjadi tujuan ideal atau life goal bangsa indonesai, hal ini memerlukan praktik yang menyeluruh di setiap sektor dan lapisan masyrakat itu sendiri, dapat diambil contoh didalam video tersebut dimana warga bersepakat untuk menutup pembuangan limbah pabrik yang mencemari sungai, yang mana sungai merupakan hak bersama, dan warga pun berhak untuk menikmati pemanfaatan sungai tanpa dicemari oleh pembuangan limbah pabrik tersebut
Dari video diatas, dapat saya pahami bahwa pembangunan pabrik dilingkungan masyarakat memberikan dampak positif serta negatif bagi masyarakat dilingkungan tersebut. dampak positifnya yaitu pabrik membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga dapat memajukan perekonomian di daerah tersebut. dampak negatifnya yaitu pembungan limbah pabrik yang tidak sesuai dengan SOP sehingga merugikan masyarakat sekitar yang memiliki mata pencaharian lainnya atau dapat menncemari lingkungan sekitar. mangapa hal tersebut dapat terjadi karena tidak adanya penanaman nilai-nilai Pancasila. Menurut saya aksi unjuk rasa itu hal yang wajar karena mengganggu kenyamanan warga sekitar. Inilah pentingnya nilai-nilai pancasila agar kejadian seperti ini tidak terulang.
melalui video tersebut, menggambarkan bahwa pengembangan iptek tidak ddidasari atas nilai nilai pancasila. linbah yang mencemari lingkungan menyebabkan kerugian bagi masyarakat sekitar m, hal ini tidak mencerminkan sila kedua . pemilik pabrik seharusnya mempertimbangkan dampak dari apa yang dilakukan. meskipun akhirnya dilaksanakan perundingan untuk mengatasi masalah tersebut. dari sini kita mengetahui betapa pentingnya penerepan setiap nilai sila pancasila dalam kehidupan khususnya perkembangan iptek.
Menurut pendapat saya pada video tersebut, pabrik pakaian tersebut kurang sadar akan bahaya limbah yang mereka hasilkan. Kurangnya teknologi pengolahan limbah yang pabrik itu miliki memaksa mereka untuk membuang limbah ke area permukiman warga, sehingga warga sering mencium bau yang tak sedap dari limbah tersebut, dan juga limbah itu dapat mencemari lingkungan. Warga memaksa aparat desa untuk menutup pabrik pakaian tersebut.
Inilah mengapa pentingnya sadar akan nilai Pancasila dalam pengembangan Iptek. Karena dengan mengimplementasikan nilai Pancasila, pengembangan Iptek yang terjadi seharusnya akan berjalan dengan baik. Dengan nilai Pancasila, maka pihak pabrik seharusnya tetap menjunjung nilai kemanusiaan terhadap warga sekitar.
Kelas : Reguler A
Npm : 2216031039
limbah olahan dari pabrik pakaian yang dibuang sembarang disungai desa Pegaden Tengah kabupaten pekalongan Jawa Tengah. Pabrik pakaian yang membuang limbah ke sungai ini membuat warga merasa tidak nyaman dan langsung menuju lokasi pabrik dan menutup saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian. Warga merasa tak nyaman akan bau yang tidak sedap dari limbah pabrik yang dibuang ke sungai. Warga pun meminta aparat untuk menutup pabrik tersebut karena menimbulkan hal yang tak nyaman. Pabrik yang tidak mengerti cara mengolah limbah sangat disayangkan karena bisa berdampak buruk keada masyarakat
menganalisis video
Masyarakat Desa Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah dari pabrik pembuatan pakaian. warga pekalongan merasa tidak nyaman karena saluran pembuangan limbah dari lokasi pabrik pembuatan pakaian yang langsung dibuang ke sungai. para warga meminta aparat Desa untuk segera menutup ke 6 pabrik pembuatan pakaian yang tidak memiliki alat pengolahan limbah, sedangkan pemilik pabrik juga mengaku tidak mengetahui cara pengolahan limbah tersebut.
Masyarakat Pekalongan Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dikarenakan ketidak nyamanan warga akibat bau tidak sedap yang berasal dari limbah pembuangan pabrik pembuatan pakaian karena limbah langsung dibuang ke sungai.
Masyarakat sekitar meminta para aparat desa untuk segera menutup 6 pabrik pembuatan pakaian yang dianggap mereka membuat tidak nyaman, karena pabrik pabrik tersebut tidak memiliki alat pengolahan limbah.
Warga desa di kabupaten pekalongan jawa tengah merasa resah akan pembawangan limbah pabrik ke sungai dari pabrik pembuatan pakaian, masyarakat melakukan unjuk rasa dan menutup saluran pembuangan limbah tersebut. Menurut wawancara kepala pabrik tersebut sudah melakukan pembuangan limbah ke sungai itu sudah 25 tahunan lebih, menjadi salah satu penyalahgunaan iptek, entah kenapa harus warga yang harus turun tangan hingga unjuk rasa. Pemilik pabrik pasrah dan menerima atas penutupan saluran limbah itu dan anehnya pemilik mengaku tidak mengetahui cara pengolahan limbah pabrik miliknya sendiri. Pihak warga mangancam akan terus memaksa melakukan unjuk rasa jika pemerintah setempat tidak menutup pabrik tersebut.
masyarakat pekalongan,Jawa tengah merasa tidak nyaman oleh limbah yang mencemari lingkungan sekitar sungai mereka. Mereka melakukan aksi unjuk rasa ke pabrik dikarnakan limbah pabrik tersebut dialirkan ke sungai yang menyebabkan tercemarnya lingkungan sekitar sungai, warga berharap pihak aparat untuk menutup pabrik, karena mereka kesal dengan pihak pabrik yang tidak mampu mengolah limbah. Pihak pabrik pun mengakui bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara mengolah limbah tersebut. Maka dari itu, penting adanya sebuah penerapan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Etika ini berperan sebagai pedoman untuk bertingkah laku di masyarakat.
dalam videi tersebut menggambarkan bahwa masyarakat di daerah Pekalongan melakukan unjuk rasa terhadap pabrik pakaian. aksi unjuk rasa terjadi akibat dari adanya dampak limbah pakaian yang dibuang sembarangan ke sungai, kemudian berujung membuat para warga resah dan tidak nyaman karena bau busuk yang menyengat. Pabrik tersebut sudah membuang limbah tersebut selama 25 tahun, oleh sebab itu masyarakat melakukan unjuk rasa agar pemilik pabrik dapat mengambil keputusan yang bijak dalam pengelolaa limbah pabrik.