Diskusi

Diskusi

Number of replies: 26

Assalamualaikum wr. Wb. selamat siang teman-teman mahasiswa,,, setelah mempelajari bahan kajian pada pertemuan ke 10 ini, silahkan teman-teman cermati, kemudian silahkan diskusi di forum ini mengenai materi tersebut, seperti:

1. Kapan kita menggunakan uji Prasyarat dalam penelitian?

2. Sebutkan dan jelaskan uji prasyarat yang anda pahami, dan kapan kita dapat menggunakan uji prasyarat tersebut.

terima kasih,,,, untuk uji prasyarat ini akan kita kaji dan praktik olah data menggunakan Excel dan SPSS dipertemuan selanjutnya.

terima kasih

semangattt belajar,,,,,,


diskusi ini akan berlangsung hingga tanggal 2 November 2022, Pukul 23:59 WIB.

In reply to First post

Re: Diskusi

by KARINA NATASYA -
Nama: Karina Natasya
NPM: 2113054011

Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian.
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok. Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan).

B. Uji Normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Nursabilla Maharani Dwiyanvi -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Nursabilla Maharani Dwiyanvi
Npm : 2113054027
Kelas : 3A

Izin menjawab pertanyaan diatas,
1. Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan analisis. Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian.

2. Uji prasyarat terdiri dari:
A. Uji normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika, data tidak berdistribusi normal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik.
Distribusi normal adalah distribusi simetris dengan modus, mean dan median berada di pusat. Distribusi ini juga dijuluki kurva lonceng (bell curve) karena grafik fungsi kepekatan probabilitas mirip dengan bentuk lonceng.
•Teknik analisis uji normalitas
-Uji Chi-Square atau X² untuk Uji Goodness of fit Distribusi Normal menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan. Persyaratan Metode Chi Square (Uji Goodness of fit Distribusi Normal):
a. Data tersusun berkelompok atau dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.
b. Cocok untuk data dengan banyaknya angka besar ( n > 30 )
c. Setiap sel harus terisi, yang kurang dari 5 digabungkan.
-Uji Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas kumulatif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Lilliefors. Syarat Uji Lilliefors :
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif).
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi.
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.

B. Uji homogenitas
Uji homogenitas adalah Uji mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Jadi dapat dikatakan bahwa uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Contoh, jika kita ingin meneliti sebuah permasalahan misalnya mengukur pemahaman siswa untuk sub materi vektor .yang dimaksudkan homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan sampel pada penelitian memiliki karakteristik yang sama, misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama.
•Teknik analisis uji Homogenitas
-Uji homogenitas varians dua variabel dengan uji F
Fisher test adalah uji eksak yang diturunkan oleh seorang bernama Fisher, karenanya disebut uji eksak Fisher. Uji F ini dimaksudkan untuk menguji apakah ada perbedaan dua perilaku yang mungkin dari dua populasi. Ex/ kita inginmengetahui apakah skor hasil ujian statistika pada dua kelompok independen, misalkan kelas pagi (A1) dan kelas siang (A2) mempunyai variansi yang sama (homogen), maka kita dapat mengujinya dengan menggunakan uji F.
-Uji Bartlett
Uji Bartlett didasarkan pada suatu statistik yang distribusi teroknya memberikan nilai kritis yang tepat bila ukuran teroknya sama. Nilai-nilai kritis ini untuk ukuran terok yang sama dapat pula digunakan untuk menghasilkan hampiran nilai-nilai kritis yang amat teliti untuk ukuran terok yang tidak sama. Namun demikian, uji Bartlett sangat peka terhadap ketidaknormalan distribusi, sehingga perlu ada uji normalitas distribusi skor masing-masing kelompok.
-Homogenitas Varians Dua Buah Sampel Berkolerasi dengan Uji-t
-Uji Homogenitas Variansi Cara Scheffe dengan ANOVA Satu Jalur.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Three.Anggraini21 Three.Anggraini21 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Three Anggraini Siska
Npm : 2113054033
Kelas : 3A
1. Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji homogenitas hanya dipakai ketika menguji perbedaan antara kedua kelompok atau beberapa kelompok yang berbeda subjeknya atau sumber datanya. , uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian,Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah error term mendekati distribusi normal.
2. a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik (misalnya uji t, Anava, Anacova)
benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.
Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan). Ada beberapa rumus yang bisa digunakan untuk uji homogenistas variansi di antaranya: uji Harley, uji Cohran, Uji Levene, dan uji Bartlett.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas. Beberapa diantaranya adalah Uji Kolmogorov-Smirnov dan Uji Lilliefors.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Octalyra Mutiara Ramadhani -
Nama : Octalyra Mutiara Ramadhani
Npm : 2113054005
1. Pengujian prasyarat dalam penelitian merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametik atau non parametrik. Uji prasyarat dalam penelitian yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian, digunakan pada saat mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.

2.
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan).
2. Uji Normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal (tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas.
In reply to First post

Re: Diskusi

by ADE SUSILAWATI -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Ade Susilawati
NPM : 2113054053

Izin memberikan pendapat Bu,
1. Uji prasyarat dalam penelitian di gunakan saat kita ingin mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Maka sebelum melakukan uji hipotesis akan dilakukan uji prasyarat.

2. Uji prasyarat antara lain:
a. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan
Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data
atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila
kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan
bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik (misalnya uji t, Anava, Anacova ) benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.
Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar
(ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan). Ada beberapa rumus yang bisa digunakan untuk uji homogenistas variansi di antaranya: uji Harley, uji Cohran, Uji Levene, dan uji Bartlett.

b. Uji Normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati
plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat
sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas. Beberapa diantaranya adalah Uji Kolmogorov-Smirnov dan Uji Lilliefors.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Desti Dwi Sulistyo Ningrum -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Desti Dwi Sulistyo Ningrum
Npm : 2113054009
Kelas : 3A

Izin menjawab pertanyaan diatas Bu mengenai
1. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu. Uji prasyarat analisis, meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data mengikuti sebaran baku normal atau tidak.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas berfungsi untuk menguji hubungan antara variabel dengan menggunakan rumus.
c. Uji Multikolinieritas
Multikoliniearitas adalah suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Batas minimal toleransinya adalah r ≤ 0,08. artinya jika hasil dari koefisien korelasinya kurang dari atau sama dengan 0,08 tidak terjadi gejala moltikolinier.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t–1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
e. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.

2. Dalam Uji Prasyarat meliputi;
a. Uji normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data beristribusi normal atau tidak,jika tidak berdistribusi normal maka metode yang digunakan metode statistik non parametrik.
• Teknik Analisis uji normalitas meliputi;
• Uji Chi-Square atau X² untuk Uji Goodness of fit Distribusi Normal menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan.
Persyaratan Uji Chi Square (Uji Goodness of fit Distribusi Normal)
- Data tersusun berkelompok atau dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.
- Cocok untuk data dengan banyaknya angka besar (n>30)
• Uji Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif
normal
Persyaratan Uji Lilliefors
- Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
- Data tunggal/belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
- Dapat untuk n besar maupunn kecil

b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas merupakan uji yang sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih, Selain itu uji homogenitas memiliki tujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak.
• Teknik Analisis Uji Homogenitas
- Uji F ini dimaksudkan untuk menguji apakah ada perbedaan dua perilaku yang mungkin dari dua populasi.
- Uji Bartlett dilakukan dengan menggunakan fungsi statistik likelihood ratio dengan memodifikasi beberapa jumlah yang terkait dengan ukuran sampel.
- Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.
- Uji ANOVA satu jalur digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata K sampel secara serempak. Setiap sampel akan mempunyai mean (rata- rata) dan varians (simpangan baku kuadrat).

Sekian Terimakasih Bu, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
In reply to First post

Re: Diskusi

by CHANTY.OKVIRASWASTI 2113054047 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Chanty Okviraswasti
Npm : 2113054047
Kelas : 3A
Izin menjawab pertanyaan diatas,

1. Uji prasyarat di lakukan sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan data yang terdiri dari uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varian. Pengujian persyaratan analisis ini bertujuan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan untuk analisis data. Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.

2. ~ Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok. Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan).
~ Uji normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. jika , data tidak berdistribusi normal maka metode yang digunakan adalah statistik no parametrik ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan metode Kolmogorov Smirov (uji K-S). Untuk menentukan normalitas dari data yang diuji cukup dengan membaca nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Syarat data berdistribusi normal apabila nilai Sig (2-tailed) yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih besar dari tingkat alpha 5% atau Sig. (2-tailed) > 0,05.
In reply to First post

Re: Diskusi

by FRIZKA DIGA SHINTYA frizka.diga21 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Frizka Diga Shintya
Npm : 2113054061
Kelas : 3A
Izin menjawab pertanyaan

1. Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian.

2. Macam-macam uji prasyarat:
a) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.
b) Uji Normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas.
In reply to First post

Re: Diskusi

by NABILA.APRILIZA NABILA.APRILIZA -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nabila Apriliza
Npm : 2113054003
Kelas : 3 A
Izin menjawab pertanyaan diatas,
1. Uji persyaratan analisis berupa uji homogenitas dan uji linearitas. Uji homogenitas varians populasi dapat dilakukan dengan beberapa statistik uji, yaitu: uji Harley, uji Cohran, Uji Levene, dan uji Bartlett. Sedangkan uji normalitas dapat dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov dan Uji Lilliefors

2. - Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian bahwa varian dari populasi adalah sama. Dari kesamaan dua varians digunakan untuk menguji data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok. Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidak homogenan kelompok yang dibandingkan).
- Uji Normalitas adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan untuk melakukan pengujian normalitas. Beberapa diantaranya adalah Uji Kolmogorov-Smirnov dan Uji Lilliefors.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Shonia Amanda -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : shonia Amanda
Npm : 2113054015
1. Uji persyaratan analisis diperlukan untuk mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.Maka sebelum melakukan uji hipotesis akan dilakukan uji prasyarat.Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian.

2.Uji normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika, data tidak berdistribusi normal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik.
Uji homogenitas
Uji homogenitas adalah Uji mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Jadi dapat dikatakan bahwa uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak.
In reply to First post

Re: Diskusi

by NI'MATUR ROHMAH ISNAINI -
Nama : Ni'matur Rohmah Isnaini
Npm : 2113054001

1. uji prasyarat merupakan konsep dasar penelitian untuk menetukan statistik uji yang digunakan saat menganalisis, apakah menggunakan statistik uji parametik atau non parametik.
2. Uji Normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak jika data tidak berdistribusi normal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik.
Teknik analisis uji normalitas ada 2 yaitu :
1. metode Chi-Square atau x untuk diuji goodness of fit distribusi normal menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpanan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan.
2. Uji Lilliefors

Uji Homogenitas adalah uji mengenai sama tidaknya variasi-variasi dua buah distribusi atau lebih yang bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok tersebut memiliki variasi yang sama atau tidak contohnya kita ingin meneliti sebuah permasalahan mengukur pemahaman siswa untuk sub materi vektor yang dimaksud homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan sampel adalah penelitian memiliki karakter yang sama misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama.
Teknik uji homogenitas yaitu:
1. homogenitas varians dua variabel dengan uji F 2.homogenitas dengan uji bartlett
3.homogenitas varians dua buah sampel berkolaborasi dengan uji t
4. uji homogenitas variansi cara dengan Anova satu jalur.
In reply to First post

Re: Diskusi

by SHEFY DHANESYA -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Shefy Dhanesya
Npm : 2113054039
Kelas : 3A
Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok-kelompok yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu analisis varian mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data.

Berbagai pengujian persyaratan analisis, seperti uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Uji persyaratan analisis mana yang diperlukan dalam satu teknik analisis data akan disebutkan secara garis besar pada tiap-tiap teknik analsis data sebagai berikut :

1) Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau berada dalam
sebaran normal. Distribusi normal adalah distribusi simetris dengan modus, mean
dan median berada di pusat.
Uji normalitas biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal,
interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka
persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang
normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis
data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik
non parametrik.

2. Uji homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang dimaksudkan
untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
populasi yang memiliki variansi yang sama. Pada analisis regresi, persyaratan
analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap pengelompokan
berdasarkan variabel terikatnya memiliki variansi yang sama. Jadi dapat dikatakan
bahwa uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa
kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Perhitungan uji homogenitas dapat dilakukan dengan berbagai cara dan
metode, beberapa yang cukup populer dan sering digunakan antara lain: uji
Harley, Cochran, levene dan Barlett. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih
dalam mengenai uji Barlett.

3. Uji linieritas
Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Uji linieritas dilakukan untuk
membuktikan bahwa masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang
linier dengan variabel terikat. Hasil yang diperoleh melalui uji linieritas akan
menentukan teknik-teknik analisis data yang dipilih, dapat digunakan atau tidak.
Apabila dari hasil uji linieritas didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data
penelitian dikategorikan linier maka data penelitian dapat digunakan dengan
metode-metode yang ditentukan. Demikian juga sebaliknya apabila ternyata tidak
linier maka distribusi data harus dianalisis dengan metode lain.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Azizah Dwi Antika -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Azizah Dwi Antika
Npm 2113054025
Kelas 3A

Uji Prasyarat Analisis diperlukan sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa data penelitian tersebut layak atau tidak dianalisis lebih lanjut sesuai ketentuan dan asumsi ilmiah.

Dalam uji prasyarat analisis terdapat beberapa teknik analisis diantaranya
1. Uji normalitas yaitu untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari popularitas yang berdistribusi normal. Distribusi normal adalah distribusi simetris dengan modus, mean
dan median berada di pusat.
Uji normalitas biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal,
interval, ataupun rasio. 
2. Uji Homogenitas memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama. Perhitungan uji homogenitas dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, beberapa yang cukup populer dan sering digunakan antara lain: uji Harley, Cochran, levene dan Barlett. tujuan utama dari homogenitas adalah untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Nia kartika sari -
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nia Kartika sari
Npm :2113054049
1.Pengujian prasyarat merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian. Uji homogenitas hanya dipakai ketika menguji perbedaan antara kedua kelompok atau beberapa kelompok yang berbeda subjeknya atau sumber datanya.
2. Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok-kelompok yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu analisis varian mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data.Analisis regresi, selain mempersyaratkan uji normalitas juga mempersyaratkan uji linearitas, uji heterokedasitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Berbagai pengujian persyaratan analisis, seperti uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, uji heterokedasitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Uji persyaratan analisis mana yang diperlukan dalam satu teknik analisis data akan disebutkan secara garis besar pada tiap-tiap teknik analsis data sebagai berikut :
A. Uji normalitas
Dengan kertas peluang normal
Dengan uji chi-kuadrat (c 2 )
Uji normalitas dengan uji liliefors
Uji normalitas dengan teknik kolmogorov-smirnov
Uji normalitas data dengan spss

b. Uji homogenitas
Uji homogenitas pada uji perbedaan
Homogenitas regresi
Uji homogenitas dengan spss
C. Uji linearitas
Uji linearitas hubungan/regresi
Uji kelinearan dan keberartian regresi
Uji liniearitas dengan spss
D. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan antar variabel bebas. Jika terdapat hubungan yang cukup tinggi (signifikan), berarti ada aspek yang sama diukur pada variabel bebas. Hal ini tidak layak digunakan untuk menentukan kontribusi secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji multikolinearitas dengan spss dilakukan dengan uji regresi, dengan patokan nilai vif (variance inflation factor) dan koefisien korelasi antar variabel bebas. Kriteria yang digunakan adalah:
Jika nilai vif di sekitar angka 1 atau memiliki tolerance mendekati 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam model regresi;
Jika koefisien korelasi antar variabel bebas kurang dari 0,5, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.
E. Uji heterokedasitas
Heterokedasitas terjadi dalam regresi apabila varian error (€i) untuk beberapa nilai x tidak konstan atau berubah-ubah. Pendeteksian konstan atau tidaknya varian error konstan dapat dilakukan dengan menggambar grafik antara ŷ dengan residu (y – ŷ). Apabila garis yang membatasi sebaran titik-titik relatif paralel maka varian error dikatakan konstan. Contoh berikut menampilkan uji heterokdeasitas dengan grafik, untuk data hubungan antara insentif (x) dengan kinerja, yang telah diuji linearitasnya.
F. Uji autokorelasi
Autokorelasi terjadi dalam regresi apabila dua error €t-1 dan €t tidak independent atau c(€t-1, €t) ≠ 0. Autokorelasi biasanya terjadi apabila pengukuran variabel dilakukan dalam interval waktu tertentu. Autokorelasi dapat dilakukan dengan spss.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Indah Meilani -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Indah meilani
Npm : 2113054041

izin menjawab ibu,
1. Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok-kelompok yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu analisis varian mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data.

2. a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik (misalnya uji t, Anava, Anacova) benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.

b. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Uji parametrik misalmya, mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal maka disarankan untuk menggunakan uji
nonparametrik.
Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Dengan kata lain, apabila ada teori yang
menyatakan bahwa suatu variabel yang sedang diteliti normal, maka tidak diperlukan lagi pengujian normalitas data.

Sekian dari saya, terima kasih
Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Diskusi

by YULIANA .LARASATI21 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Yuliana Larasati
Npm:2113054007

Pengujian prasyarat analisis merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian.Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang
diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik.

Macam-macam uji prasyarat
1.Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah
sama atau tidak.Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau
lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar
(ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan).

2.Normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas
skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati
plotting data.
Sekian terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Diskusi

by NADYA ILA SUFA -
Nama : Nadya Ila Sudah
Npm : 2113054013

1. Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian.
2. a.Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan
Anova. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik (misalnya uji t, Anava, Anacova )
benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.
b. Uji normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada.Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati
plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat
sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Helen Armelia -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama :Helen Armelia
Npm:2113054019

uji persyaratan analisis sangat
dibutuhkan, dalam rangka seorang peneliti menguji hipotesis statistik yang diajukan. Uji persyaratan analisis berupa uji homogenitas dan uji linearitas.
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk memperlihatkan dua atau lebih kelompok data sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Dengan kata lain, uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa himpunan data yang diteliti memiliki karakteristik yang sama atau tidak.
Sedangkan uji lienaritas digunakan untuk melihat variable-variable yang berpengaruh dengan jumlah data yang banyak sehingga dapat ditentukan apakah variable tersebut ada pengaruh ataupun tidak.
pentingnya uji prasyarat analisis
ini, maka penulis menyarankan kepada para peneliti agar memperhatikan uji prasyarat analisis terlebih dahulu sebelum melakukan uji hipotesis, agar pengujian hipotesis yang telah kita ajukan, sesuai dengan uji statitika inferensial yang kita butuhkan dalam mengolah data hasil penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

by ROSITA SARI ROSITA SARI -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Rosita Sari
Npm : 2113054045
Kelas : 3A
Izin menjawab pertanyaan bu,

1. Pengujian prasyarat analisis, merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian.

2. Macam-macam uji prasyarat:
a) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.
b) Uji Normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas.
In reply to First post

Re: Diskusi

by afrida mega sari -
Nama : Afrida mega sari
Npm :2113054063
Kelas: 3A

1. Sebelumnya akan saya jelaskan apa itu uji prasyarat jadi uji prasyarat itu merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik wijiwi yang mana diperlukan apakah uji menggunakan pragmatik atau non pragmatik.
uji prasyarat itu digunakan tahapan pertama atau awal dalam pengambilan data guna untuk melihat apakah data yang diambil itu sesuai dan bisa digunakan dalam penelitian tersebut. Uji prasyarat ini dapat dilakukan sebelum kita melakukan sebuah analisis regresi linier berganda nah setelah itu baru apakah uji menggunakan statistik atau non parametrik lalu mengambil data untuk melihat apakah data yang diambil tepat dan bisa digunakan dalam penelitian itu.


2. Uji prasyarat yang saya pahami yaitu ada uji homogenitas variansi populasi dan ada uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian. Jadi uji prasyarat merupakan konsep dasar untuk menetapkan statistik yang mana diperlukan apakah uji menggunakan statistika dramatik atau non pragmatik jadi uji prasyarat ini merupakan penentu untuk membedakan dia dalam kategori pragmatik atau pragmatik.jika uji statistik pragmatik memerlukan asumsi spesifik mengenai parameter populasi sedangkan uji statistik nonframatik tidak membutuhkan asumsi spesifik seperti distribusi data
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dzita Dwi Astuti -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Dzita Dwi Astuti
Npm : 2113054029
izin menyampaikan pendapat
1. Uji Prasyarat dalam penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan menetapkan statistik uji mana yang diperlukan, apakah uji menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat , yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian.

2. Ada beberapa ujiprasyarat yaitu:
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample test dan Anova. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik (misalnya uji t, Anava, Anacova )benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan
dalam kelompok.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas.

Terimakasih
Wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh
In reply to First post

Re: Diskusi

by FIRDA DAMAYANTI -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Nama : Firda Damayanti
Npm : 2113054043
Kelas : 3A

Izin menjawab pertanyaan bu
1. Ujian prasyarat yang ada di dalam penelitian adalah konsep dasar yang digunakan untuk menetapkan statistik uji mana yang diperlukan penelitian, apakah uji statistik parametik atau non parametrik. Uji prasyarat dalam penelitian yakni uji homogenitas variansi populasi, uji normalitas untuk sebaran data hasil penelitian, yang digunakan pada saat mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.

2. Uji homogenitas adalah pengujian tentang mengenai sama atau tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Dalam buku yang ditulis Sudjana (2005)

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.

Perbedaan antara Uji Homogenitas dan Uji Normalitas
Uji Homogenitas dan Uji Normalitas adalah kedua uji yang seringkali dipakai dalam melakukan pengujian asumsi klasik. Namun, banyak mahasiswa yang seolah menganggap keduanya adalah satu uji yang serupa walaupun memang dilakukan bersamaan. Padahal kedua uji baik Normalitas dan Homogenitas memiliki perbedaan satu sama lain.
Uji normalitas dipakai untuk syarat uji asumsi dalam statistik parametrik. Karena sebagai salah satu syarat uji dalam statistik parametrik maka jika asumsi normalitas tidak terpenuhi maka dilakukan teknik transformasi (jika ini tidak terindikasi normalitas pada analisis regresi).
In reply to First post

Re: Diskusi

by wina.septika.21 wina.septika.21 -
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama:Wina Septika
Npm:2153054001
Izin memberikan pendapat
Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok-kelompok yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu analisis varian mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data.
A. UJI NORMALITAS
1.Dengan Kertas Peluang Normal
2.Dengan Uji Chi-Kuadrat (c 2 )
3.Uji Normalitas Dengan Uji Liliefors
4.Uji Normalitas dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov
5.Uji Normalitas Data dengan SPSS

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.Data dikatakan normal ketika nilai rasio skewness berada pada rentang nilai -2 sampai 2. Hasil dari contoh output diperoleh sebesar 0,089 sehingga disimpulkan data tersebut normal. Dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal karena nilai rasio kurtosis berada pada interval -2 sampai 2.

B. UJI HOMOGENITAS
1.Uji Homogenitas Pada Uji Perbedaan
2.Homogenitas Regresi
3.Uji Homogenitas dengan SPSS

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama.
Untuk bisa menyimpulkan sebuah data homogen atau tidak dapat ditentukan dari nilai signifikannya. Jadi apabila nilainya kurang dari 0.05 maka dapat dikatakan homogen. Namun sebaliknya, apabila lebih dari 0.05 maka datanya terlalu bervariasi dan tidak homogen.
Secara statistika, populasi yang diukur harus homogen agar hasil pengukuran menjadi valid dan akurat.
In reply to First post

Re: Diskusi

by Dias Meitasari -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
NAMA : DIAS MEITASARI
NPM : 2113054051
Izin memberikan pendapat, penggunaan uji prasyarat pada penelitian digunakan untuk mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.
jenis prasyarat sendiri terdapat 3 :
1. Uji normalitas, untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak.
- Uji lilliefors
- Uji Kolmogorov smirnov & saphiro wilk
2. Uji linieritas, untuk mengetahui apakah antara variable bebas (X) dan variable terikat (Y) mempunyai hubungan linier. Uji ini sebagai prasyarat sebelum analisis korelasi dan regresi.
3. Uji homogenitas, untuk menguji sama atau tidaknya variasi-variasi 2 buah distribusi atau lebih.
- uji barlett
- uji homogenitasi variasi
In reply to First post

Re: Diskusi

by Azizah Zuhdiyyah21 -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Azizah Zuhdiyyah
NPM : 2113054057
Kelas : 3A

Izin menyampaikan pendapat dari pertanyaan yang diberikan ibu
1. Uji prasyarat dalam penelitian digunakan ketika ingin mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan. Oleh karena itu, sebelum menguji suatu hipotesis, dilakukan uji prasyarat.

2. Uji prasyarat ada 2, yaitu :
a. Uji homogenitas
> digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik (misalnya uji t, Anava, Anacova) benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok.

b. Uji Normalitas
> Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Uji parametrik misalmya, mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal maka disarankan untuk menggunakan uji nonparametrik.
Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Dengan kata lain, apabila ada teori yang
menyatakan bahwa suatu variabel yang sedang diteliti normal, maka tidak diperlukan lagi pengujian normalitas data.

Sekian terimakasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Diskusi

by 2113054023 ECI PUTRI KARTIKA -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Nama : Eci Putri Kartika
NPM : 2113054023

1. Uji Prasyarat dalam penelitian digunakan ketika seseorang ingin mengetahui analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak.

2. A. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data atau lebih mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada uji statistik parametrik (misalnya uji t, Anava, Anacova ) benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan antar kelompok, bukan sebagai akibat perbedaan dalam kelompok. Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok yang dibandingkan). Ada beberapa rumus yang bisa digunakan untuk uji homogenistas variansi di antaranya: uji Harley, uji Cohran, Uji Levene, dan uji Bartlett.

B.Uji Normalisasi
Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas skor yang ada. Pengujian kenormalan tergantung pada kemampuan kita dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal ( tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik kemungkinan akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang dikembangkan para ahli untuk melakukan pengujian normalitas. Beberapa diantaranya adalah Uji Kolmogorov-Smirnov dan Uji Lilliefors.

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatu