Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

Jumlah balasan: 30

Teman-teman, silahkan dipelajari beberapa hasil penelitian di atas terkait adaptasi tubuh terhadap lingkungan. silahkan kalian ambil kesimpulan dari ke-3 penelitian tersebut. bagaimana aplikasinya pada anak usia dini?? silahkan dicermati,,, terima kasih,,,
selamat belajarr,,,,

Diskusi dapat dilakukan sampai tgl 10 Oktober 2022 pukul 10.00 WIB 

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Nur Azmi Rachmanisa -
Assalamualaikum bu saya Nur Azmi Rachmanisa izin menjawab

Kesimpulannya Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2)
disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam
paru-paru terjadi pertukan zat antara
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis.Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada
suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis.

Aplikasinya untuk anak usia dini ialah saat melakukan kegiatan diluar apa pun itu sebaiknya lakukan pemanasan terlebih dahulu agar tubuh merasakan hangat atah panas dan menghindari terjadinya cidera, saat melakukan aktivitas kegiatan gerak sebaiknya dilakukan di outdoor agar anak dapat menghirup oksigen dri luar , oksigen tersebut lah di tarik dari udara luar.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Rizky Aprilia Pratiwi -
Assalamualaikum ibu, saya Rizky Aprilia Pratiwi 2013054025 izin memberikan pendapat saya setelah mempelajari 3 penelitian tersebut maka dapat saya simpulkan bahwa,

Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang. Lingkungan tempat tinggal yang berada di dataran tinggi dan di dataran rendah memiliki kapasitas oksigen yang berbeda. Meskipun begitu, konsumsi oksigen harus tetap terpenuhi. Adapun faktor-faktor yang menentukan Konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh Darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) Atau memiliki metabolisme yang normal, Fungsi mitokondria harus normal. Adapun faktor lainnya yaitu seperti usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, dan genetika.

Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan (homeotherm), manusia memiliki kemampuan untuk tidak tergantung atau dipengaruhi oleh suhu lingkungannya karena manusia dapat memelihara suhu tubuh yang konstan. Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36.5 sampai 37. 5°C, namun pada pagi hari akan berkurang sampai 36°C, dan pada saat latihan suhu tubuh akan meningkat sampai mendekati 40°C, perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal. Akan tetapi, suhu tubuh juga dapat meningkat akibat adanya perbedaan suhu lingkungan dan kelembaban udara yang relatif tinggi. Mekanisme pengaturan suhu pada tubuh dapat dibedakan menjadi proses fisik, di mana pada proses ini prinsip kerja pada pengaturannya adalah dengan melakukan pengaturan tahanan pada aliran panas. Dan proses kimiawi, di mana mekanisme kerja pengaturannya adalah dengan melakukan pengaturan pada laju metabolisme tubuh. Seseorang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan melakukan latihan pada suhu lingkungan baik panas maupun dingin yang disebut dengan aklimatisasi. Latihan yang dilakukan di suhu panas maupun di suhu dingin mempunyai konsekuensinya masing-masing, untuk itu harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Suhu inti tubuh sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Intensitas latihan juga berpengaruh secara langsung pada suhu tubuh, semakin tinggi intensitas latihan yang dilakukan, makin tinggi pula peningkatan suhu yang terjadi pada tubuh. Dalam kondisi tersebut, suhu pada jaringan perifer tubuh (kulit dan otot) merefleksikan suhu lingkungan di sekitarnya.
Pada anak usia dini, pemberian latihan harus memperhatikan intensitas dan kondisi lingkungannya. Pemberian latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Untuk memulai latihan pada tempat yang lebih panas, sebaiknya Intensitas dan volume latihan dikurangi terlebih dahulu dari porsi normal, kemudian ditingkatkan sedikit demi sedikit. Intensitas dan durasi pemanasan juga harus dikurangi untuk menjaga Suhu inti tubuh dari peningkatan berlebih sebelum latihan penuh. hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya cidera-cidera yang tidak di inginkan. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya.

terima kasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Avita Sari -
Assalamualaikum warahmatullahi wabrakatuh, saya Avita Sari npm 2013054023 izin memberikan kesimpulan terhadap 3 penelitian diatas

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada
tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak
cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan
menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal. Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Sedangkan pada kondisi bila kita melakukan latihan di lingkungan yang dingin, adaptasi fisiologis tubuh adalah: Penurunan kecepata sirkulasi di jaringan tepi, tubuh akan mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas juga pada permukaan kulit. Pengaturan tubuh untuk menggigil, adalah peningkatan laju metabolic yang disebabkan oleh pelepasan thyroksin dan katekolamin ( epinefrin dan norepinefrin).

Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk
mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal.

Aplikasinya untuk anak usia dini yaitu latihan harus memperhatikan perhatian dan kondisi lingkungannya. Latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Untuk memulai latihan di tempat yang lebih panas, sebaiknya Intensitas dan volume latihan dikurangi terlebih dahulu dari porsi normal, kemudian ditingkatkan sedikit demi sedikit. Intensitas dan durasi pemanasan juga harus dikurangi untuk menjaga. Suhu inti tubuh dari peningkatan berlebih sebelum latihan penuh. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya cidera-cidera yang tidak diinginkan. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya. Untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan.

Terima kasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Nur khotimah virgani -
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh, saya Nur Khotimah Virgani dengan NPM 2013054007 izin memberikan kesimpulan yang saya dapatkan setelah membaca dari ke 3 penetian tersebut.

Saat bernapas akan terjadi peristiwa
penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Salah satu adaptasi lingkungan yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2),
Adapun faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah :
1. Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik,
2. Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, 3. Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang
normal. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 maks adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, genetika, aktivitas fisik.

Tubuh kita melepaskan panas melalui beberapa cara, yaitu radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi. Pada suhu kamar, ketika suhu tubuh kita lebih tinggi dibandingkan suhu ruangan, aliran panas dilepaskan keluar tubuh yang disebabkan oleh gradien suhu negatif. Pada suhu lingkungan yang panas atau saat kita berolahraga berat, evaporasi merupakan mekanisme yang paling dominant untuk mengeluarkan panas tubuh. saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitamya berbeda antara satu dan lainnya hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta minera tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal.

Aplikasinya pada anak usia dini yaitu saat anak akan melakukan sebuah kegiatan olahraga maka dapat dilakukan dengan baik dan benar sehingga kondisi tubuh selalu bugar dan sehat. Untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan. Beberapa cedera yang dapat terjadi bila kita melakukan latihan dilingkungan yang panas adalah : heat cramps (kram panas), heat syncope (penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe : penghabisan air, penghabisan garam), heat stroke (serangan panas).
Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Maka dari itu dapat mengindari kegiatan anak yang banyak terlalu gerak secara berlebih karena akan ditakutkan tidak baik pada kondisi anak tersebut. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motorik pada anak tersebut.

Sekian, terima kasih bu..
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh DINA SAFIRA 2013054019 -
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Saya Dina Safira Npm 2013054019 izin menyampaikan kesimpulan dari ketiga materi yang sebelumnya telah saya baca Bu,

Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) Merupakan kemampuan tubuh untuk Mengkonsumsi oksigen secara optimal Dalam ukuran selang waktu tertentu, Biasanya dalam satuan menit. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi Oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : 1). Jantung, paru-paru dan pembuluh Darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke Jaringan oleh sel darah merah harus Normal, (3) Jaringan otot harus memiliki Kapasitas yang normal untuk Mempergunakan oksigen (O2) atau Memiliki metabolisme yang normal, fungsi Mitokondria harus normal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 Maks adalah usia, jenis kelamin, Kebiasaan merokok, genetika, aktivitas Fisik.

Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa Penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan
Mengeluarkan karbondioksida (CO2) Disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam Paru-paru terjadi pertukan zat antara Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), Oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk Kedalam darah dan kemudian Karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari Dalam darah secara osmosis.

Peningkatan suhu lingkungan mengurangi Gradien suhu yang berkenaan dengan panas Antara suhu lingkungan dan suhu permukaan kulit Dan antara suhu permukaan kulit dan suhu inti Tubuh. Semua hal tersebut menahan pelepasan Panas dari tubuh.

Suhu tubuh dapat meningkat, ketika suhu dari Lingkungan lebih tinggi dibanding suhu dari kulit. Selain itu juga, peningkatan kelembaban dapat Menghadirkan suatu penghalang terjadinya Pelepasan panas tubuh melalui mekanisme evaporasi.
Selama latihan dalam jangka waktu yang lama Di suatu lingkungan yang panas, dapat menjadi Penghalang pelepasan panas dan meningkatkan Suhu rectal dan seringkali membatasi kemampuan Seseorang untuk melaksanakan pekerjaan di Lingkungan tersebut. Selama seseorang melakukan suatu pekerjaan dalam jangka waktu yang Pendek, dan ketika produksi panas tubuh melebihi Kemampuan untuk mengeluarkan panas tersebut Secara fisik ( evaporasi, konduksi), kelelahan fisik Pada umumnya terjadi sebelum suhu rectal dapat Menjangkau suatu batasan atau tingkatan yang Berbahaya.
Pada suatu lingkungan yang dingin atau sejuk, Aktivitas yang dapat dilakukan selama satu jam Atau lebih biasanya dibatasi oleh suatu Peningkatan berlebih pada suhu internal atau suhu Rectal. Dalam kondisi seperti ini hampir semua Panas yang dihasilkan dari proses metabolisme Dapat dengan mudah dikeluarkan oleh sistem Sirkulasi tubuh dan sudomotor (berkeringat).

Aplikasinya untuk anak usia dini yaitu dengan cara melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga. Karena dengan melakukan pemanasan akan membantu meningkatkan suhu anak. Selain itu Manfaat utama melakukan pemanasan sebelum olahraga adalah menghindari terjadinya risiko cedera. Otot tubuh dalam kondisi normal biasanya masih kaku dan dingin. Jika tiba-tiba melakukan aktivitas olahraga berat, besar kemungkinan akan terkena cedera otot. Untuk menjaga dan mempertahankan Kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan Kegiatan olahraga yang sistematis, Terprogram dan berkelanjutan. Bagi anak yang mengalami penyakit Jantung dan paru-paru aktivitas fisik dapat Dilakukan secara sistematis, terprogram Dan atas rekomendasi dokter. Dan juga Agar kondisi tubuh selalu bugar dan sehat, Berolahragalah yang baik dan benar.

Namun harus memperhatikan Suhu lingkungan saat melakukan kegiatan Pemanasan/olahraga karena jika dilakukan dalam suhu yang panas akan mengakibatkan beberapa cedera. Melakukan latihan dilingkungan yang panas Yaitu: heat cramps (kram pan as), heat syncope (penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan Garam), heat stroke (serangan panas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat Melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan Terjadinya dehidrasi.

Sedangkan pada kondisi bila melakukan Latihan di lingkungan yang dingin, adaptasi Fisiologis tubuh yaitu: Penurunan kecepata Sirkulasi di jaringan tepi, tubuh akan mengurangi Kecepatan aliran darah pada ekstremitas juga Pada permukaan kulit. Pengaturan tubuh untuk Menggigil, adalah peningkatan laju metabolic yang Disebabkan oleh pelepasan thyroksin dan Katekolamin ( epinefrin dan norepinefrin). Untuk itu, kita harus memperhatikan suhu lingkungan ketika akan melakukan olahraga. Agar cedera-cedera tersebut dapat dihindari. Kita juga harus selalu memperhatikan tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu.

Terimakasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Khoirunnisa Al Farozi -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Saya Khoirunnisa Al Farozi NPM 2013054020. Izin menyimpulkan materi yang telah saya baca bu.
Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Salah satu adaptasi lingkungan yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2), baik yang terdapat di dataran rendah, dataran tinggi, daerah pantai dan pegunungan.
Adapun faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal VO2 max meningkat disebabkan karena peningkatan aktivitas otot rangka pada saat beraktivitas dan berdampak pada meningkatnya sebagian konsumsi oksigen (O2), maka otot besar harus dipergunakan apabila konsumsi oksigen (O2) maksimal ingin dicapai. Hal ini juga akan berpengaruh pada peningkatan kemapuan sistem sirkulasi darah dari bagian tidak aktif kebagian yang aktif dan kemampuan jaringan untuk menyerap darah. Dan ini juga berakibat terjadinya perbedaan kandungan oksigen (O2) antara darah di vena dan di arteri, sebagian besar darah yang mengandung oksigen (O2) akan mengalir ke otot yang sedang bekerja Proses respirasi dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni : pernapasan luar (external respiration), pernapasan dalam (internal respiration) dan pernapasan seluler (seluler respiration). Pernapasaan luar artinya oksigen (O2) dari udara luar masuk ke alveoli kemudian masuk ke darah. Pernapasan dalam artinya oksigen (O2) dari darah masuk ke jaringan-jaringan dan pernapasan seluler adalah oksidasi biologis dimana oksigen (O2) digunakan oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi, air dan karbon dioksida (CO2).
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitamya berbeda antara satu dan lainnya hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat melakukan aktivitas atau latiha pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta minera tubuh baik secara intemal maupun dengan usaha eksternal.
Beberapa cedera yang dapat terjadi bila kita melakukan latihan dilingkungan yang panas adalah: heat cramps (kram pan as), heat syncope (penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan garam), heat stroke (serangan panas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Sedangkan pada kondisi bila kita melakkan latihan di lingkungan yang dingin, adaptasi fisiologis tubuh adalah: Penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, tubuh akan mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas juga pada permukaan kulit. Pengaturan tubuh untuk menggigil, adalah peningkatan laju metabolic yang disebabkan oleh pelepasan thyroksin dan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin).

Aplikasinya pada anak usia dini yaitu sebelum melakukan kegiatan fisik, lakukan pemanasan untuk meningkatkan suhu pada anak. selain itu pemanasan dilakukan bertujuan untuk meminimalisir terjadi cedara saat latihan kegiatan fisik. Kondisi lingkungan yang ada juga harus diperhatikan ketika melakukan latihan fisik, karena latihan ketika cuaca dingin akan berbeda dengan latihan di cuaca yang panas. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan perkembangan fisik motorik anak. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan. Kemudian saat melakukan latihan kegiatan fisik sebaiknya dilakukan di outdoor agar anak dapat menghirup oksigen yang baik dari luar lingkungan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Fheby Dwi Lestari -
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya Fheby Dwi Lestari (2013054022) izin menjawab Bu

Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling penting dalam pembentukan fisik seseorang. Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan (homeotherm), manusia memiliki kemampuan untuk tidak tergantung atau dipengaruhi oleh suhu lingkungannya karena manusia dapat memelihara suhu tubuh yang konstan. Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36.5 sampai 37. 5°C, namun pada pagi hari akan berkurang sampai 36°C, dan pada saat latihan suhu tubuh akan meningkat sampai mendekati 40°C, perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal.

Maka saat manusia bernapas akan terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal.

Maka salah satu bentuk pengaplikasian yang dapat diberikan pada anak usia dini ialah dengan memperhatikan intensitas dan kondisi lingkungannya. Pemberian latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya. Untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan. Maka dari itu, sebelum melakukan kegiatan fisik, lakukan pemanasan untuk meningkatkan suhu pada anak. Selain itu pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk meminimalisir terjadi cidera saat latihan kegiatan fisik.

Sekian, terima kasih Bu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh R. Delima Putri Sejati -
Shallom bu, saya R. Delima Putri Sejati NPM 2013054008

Izin memberikan kesimpulan pada ketiga hasil penelitian,
Manusia memiliki kemmapuan untuk tidak tergantung atau dipengaruhi oleh suhu lingkungannya, karena dapat memelihara suhu tubuh yang konstan. Sedangkan makhluk hidup yang tergolong poikilotherms, ketika suhu lingkungan dingin suhu tubuh akan menjadi sangat rendah dan laju metaboliknya menurun atau bahkan tidak aktif. Mekanisme pengaturan suhu pada tubuh, dapat dibedakan menjadi proses fisik dan proses kimiawi. Prinsip kerja pada pengaturan fisik adalah dengan melakukan pengaturan tahanan pada aliran panas, sedangkan mekanisme kerja pengaturan secara kimiawi adalah dengan melakukan pengaturan pada laju metabolisme tubuh. Suhu rata-rata tubuh (MBT) dapat diketahui dengan melakukan pengukuran suhu inti dan suhu kulit. Dapat dilakukan dengan cara mengukur suhu rectal dan mengatur suhu kulit pada beberapa tempat di tubuh.
Terdapat pengaturan suhu yang menggunakan 3 mekanisme penting untuk menurunkan panas tubuh ketika suhunya terlalu tinggi, yaitu :
1. Vasodilatasi
Terjadi pada hampir semua area tubuh dan pembuluh darah kulit berdilatasi dengan kuat yang disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokonstriksi. Vasodilatasi akan meningkatkan kecepatan pemindahan panas ke kulit sebanyak delapan kali lipat.
2. Berkeringat
Terjadi peningkatan temperature tubuh 10C yang menyebabkan keringat yang cukup banyak untuk membuang sepuluh kali lebih besar kecepatan metabolisme basal dari pembentukan panas tubuh.
3. Penurunan pembentukan panas
Terjadi mekanisme yang menyebabkan pembentukan panas yang berlebihan, seperti menggigil dan thermogenesis kimia dihambat dengan kuat.
Faktor lingkungan juga sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperature, iklim, ketinggian,tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tinggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. Ukuran VO2 maks menunjukkan perbedaan terbesar antara oksigen yang dihisap masuk kedalam paru dan oksigen yang dihembuskan ke luar paru. Daya tahan cardiorespirasi atau cardiovascular oleh beberapa faktor fisiologis antara lain :
1. Keturunan
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Aktivitas fisik
Aplikasi untuk anak usia dini dengan cara latihan yang memperhatikan perhatian dan kondisi lingkungan sekitar anak. Latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Untuk memulai latihan di tempat yang lebih panas, sebaiknya Intensitas dan volume latihan dikurangi terlebih dahulu dari porsi normal, kemudian ditingkatkan sedikit demi sedikit. Intensitas dan durasi pemanasan juga harus dikurangi untuk menjaga. Suhu inti tubuh dari peningkatan berlebih sebelum latihan penuh untuk menghindari terjadinya cidera-cidera yang tidak diinginkan. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya.

Terimakasih bu...
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Rizka Amalia Nur Fadhila -
Assalamualaikum wr.wb
Saya Rizka Amalia Nur Fadhila
NPM: 2013054017
Izin menjawab diskusi mengenai atikel tentang adaptasi tubuh terhadap lingkungan serta pengaplikasian pada anak usia dini.

jadi, untuk Konsumsi oksigen maksimal atau VO2 maks yang Merupakan kemampuan tubuh untuk Mengkonsumsi oksigen secara optimal Dalam ukuran selang waktu tertentu, Biasanya dalam satuan menit. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi Oksigen maksimal adalah, Jantung, paru-paru dan pembuluh Darah harus berfungsi dengan baik, Proses penyampaian oksigen ke Jaringan oleh sel darah merah harus Normal, Jaringan otot harus memiliki Kapasitas yang normal untuk Mempergunakan oksigen atau Memiliki metabolisme yang normal, fungsi Mitokondria harus normal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigen maksimal adalah usia, jenis kelamin, Kebiasaan merokok, genetika, aktivitas Fisik.
Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa Penghirupan oksigen (inspirasi) dan Mengeluarkan karbondioksida Disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam Paru-paru terjadi pertukan zat antara Oksigen dan karbondioksida, Oksigen ditarik dari udara dan masuk Kedalam darah dan kemudian Karbondioksida dikeluarkan dari Dalam darah secara osmosis.
Peningkatan suhu lingkungan mengurangi Gradien suhu yang berkenaan dengan panas Antara suhu lingkungan dan suhu permukaan kulit Dan antara suhu permukaan kulit dan suhu inti Tubuh. Semua hal tersebut menahan pelepasan Panas dari tubuh.
Suhu tubuh dapat meningkat, ketika suhu dari Lingkungan lebih tinggi dibanding suhu dari kulit. Selain itu juga, peningkatan kelembaban dapat Menghadirkan suatu penghalang terjadinya Pelepasan panas tubuh melalui mekanisme evaporasi.
Selama latihan dalam jangka waktu yang lama Di suatu lingkungan yang panas, dapat menjadi Penghalang pelepasan panas dan meningkatkan Suhu rectal dan seringkali membatasi kemampuan Seseorang untuk melaksanakan pekerjaan di Lingkungan tersebut. Selama seseorang melakukan suatu pekerjaan dalam jangka waktu yang Pendek, dan ketika produksi panas tubuh melebihi Kemampuan untuk mengeluarkan panas tersebut Secara fisik ( evaporasi, konduksi), kelelahan fisik Pada umumnya terjadi sebelum suhu rectal dapat Menjangkau suatu batasan atau tingkatan yang Berbahaya.
Pada suatu lingkungan yang dingin atau sejuk, Aktivitas yang dapat dilakukan selama satu jam Atau lebih biasanya dibatasi oleh suatu Peningkatan berlebih pada suhu internal atau suhu Rectal. Dalam kondisi seperti ini hampir semua Panas yang dihasilkan dari proses metabolisme Dapat dengan mudah dikeluarkan oleh sistem Sirkulasi tubuh dan sudomotor (berkeringat).

Dan untuk pengaplikasian pada anak usia dini yaitu kita dapat mengajak anak untuk bergerak/berolahraga dengan sebelumnya kita dapat melakukan pemanasan sebelum kita melakukan olahraga. Karena dengan melakukan pemanasan akan membantu meningkatkan suhu tubuh anak. Selain itu Manfaat utama dalam melakukan pemanasan sebelum olahraga adalah menghindari terjadinya risiko cedera selama berolhraga. Otot tubuh dalam kondisi normal biasanya masih kaku dan dingin. Jika tiba-tiba melakukan aktivitas olahraga berat, besar kemungkinan akan terkena cedera otot. Untuk menjaga dan mempertahankan Kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan Kegiatan olahraga yang sistematis, Terprogram dan berkelanjutan. Bagi anak yang mengalami penyakit Jantung dan paru-paru aktivitas fisik dapat Dilakukan secara sistematis, terprogram Dan atas rekomendasi dokter. Dan juga Agar kondisi tubuh selalu bugar dan sehat, Berolahragalah yang baik dan benar. Namun kita juga harus memperhatikan Suhu lingkungan saat melakukan kegiatan Pemanasan/olahraga karena jika dilakukan dalam suhu yang panas akan mengakibatkan beberapa cedera. Melakukan latihan dilingkungan yang panas Yaitu: heat cramps (kram pan as), heat syncope (penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan Garam), heat stroke (serangan panas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat Melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan Terjadinya dehidrasi.


Terimakasih ibu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Chintya shafa Salsabila -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh bu saya Chintya shafa salsabila NPM 2013054013 5A PG PAUD izin menyampaikan kesimpulan

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dengan lainnya, hal tersebut dapat terlihat dari aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat melakukan aktivitas pada suhu tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanis fisiologis yaitu mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 maks adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, genetika, aktivitas fisik. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis.

Aplikasinya untuk anak usia dini dapat menggunakan kegiatan ataupun latihan yang berhubungan dengan kondisi di sekitar lingkungannya. Sebagai contoh anak di ajak untuk melakukan kegiatan fisik di lingkungan outdoor ataupun indoor anak harus tetap melakukan pemanasan. Hal tersebut dilakukan supaya mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan seperti cedera. Saat melakukan kegiatan fisik juga harus memperhatikan sudah sejauh mana perkembangan fisik motorik anak usia dini tersebut. Dengan memperhatikan kebutuhan anak maka hal itu merupakan cara yang bisa dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan konsumsi oksigen maksimal (VO2) yang efektif.

Sekian bu terimakasih...
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh AZZAHRA PUTRI HERSI 2013054012 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Azzahra Putri Hersi npm 2013054025 izin menjawab Bu

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, dapat kita lihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu. Aklimatisasi tubuh terhadap suhu panas merupakan salah satu metode yang dapat berperan dalam menurunkan Respon negatif biologis tubuh terhadap heat stress selama berolahraga. aklimatisasi panas ini terjadi setelah melalui proses pajanan panas berulang, misalnya berolahraga dalam suhu panas. Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling penting dalam pembentukan fisik seseorang, lingkungan tempat tinggal berpengaruh terhadap perubahan fisiologi seseorang.

Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan, manusia memiliki kemampuan untuk tidak bergantung pada suhu lingkungannya karena manusia dapat memelihara suhu tubuhnya tersebut. Rata-rata suhu tubuh manusia normal berkisar antara 36.5°C sampai dengan 37.5°C. suhu tubuh pada manusia dapat meningkat dikarenakan adanya perbedaan suhu lingkungan dan kelembaban udara yang relatif tinggi, mekanisme pengaturan suhu tubuh ini dibedakan menjadi proses fisik dan proses kimiawi, proses fisik merupakan proses yang memiliki prinsip kerja pada pengaturannya adalah dengan melakukan pengaturan tahanan pada aliran panas, dalam proses kimiawi merupakan mekanisme kerja pengaturan dengan melakukan pengaturan pada laju metabolisme tubuh.
Melakukan sebuah latihan akan berpengaruh terhadap suhu tubuh, karena intensitas latihan akan berpengaruh secara langsung. Semakin tinggi intensitas latihan yang dilakukan seseorang maka akan semakin tinggi pula peningkatan suhu yang terjadi pada tubuh orang tersebut.

Untuk pengaplikasiannya pada anak usia dini yaitu ketika di sekolah ataupun di rumah orang tua maupun guru memberikan sebuah kegiatan kepada anak seperti kegiatan olahraga atau sebagainya, kegiatan tersebut seharusnya dilakukan dengan baik dan benar sehingga nantinya kondisi tubuh anak akan selalu bugar dan sehat serta menghindari terjadinya cedera. Pemberian latihan pada anak juga harus memperhatikan intensitas dan kondisi lingkungannya, pemberian latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca seperti cuaca panas maupun cuaca dingin karena latihan yang diberikan itu akan berbeda, pemberian latihan juga dilakukan secara sistematis, terprogram dan berkelanjutan guna untuk menjaga kemampuan anak dalam konsumsi oksigen maksimal yang efektif.

terima kasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Scolastika Garnis Putri Kinanti -
Selamat sore bu saya Scolastoka Garnis Putri Kinanti NPM 2013054024 izin menjawab

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitamya berbeda antara satu dan lainnya hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu . Pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme untuk mengeluarkan panas pada suhu tubuh, dengan tetap memperhatia dan menjalankan usaha untuk menghadapi cairan tubuh yang keluar serta membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal .

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan
beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.

Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Salah satu adaptasi lingkungan yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2), baik yang terdapat di dataran rendah dan dataran tinggi

pengaplikasian pada anak usia dini nya adalah dengan cara melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga. Karena dengan melakukan pemanasan sebelum berolahraga akan membantu meningkatkan suhu anak. Selain itu Manfaat utama dalam melakukan pemanasan sebelum olahraga adalah menghindari terjadinya risiko cedera selama berolhraga. Otot tubuh dalam kondisi normal biasanya masih kaku dan dingin. Jika tiba-tiba melakukan aktivitas olahraga berat, besar kemungkinan akan terkena cedera otot.
Terimakasih bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Dinda maulidya -
Assalamualaikum, saya Dinda Maulidya Npm 2013054021 izin menjawab Bu

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak
cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan
menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal. Adapun faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal VO2 max meningkat disebabkan karena peningkatan aktivitas otot rangka pada saat beraktivitas dan berdampak pada meningkatnya sebagian konsumsi oksigen (O2), maka otot besar harus dipergunakan apabila konsumsi oksigen (O2) maksimal ingin dicapai.

salah satu bentuk pengaplikasian yang dapat diberikan pada anak usia dini ialah dengan memperhatikan intensitas dan kondisi lingkungannya. Pemberian latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya. Untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan. Maka dari itu, sebelum melakukan kegiatan fisik, lakukan pemanasan untuk meningkatkan suhu pada anak. Selain itu pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk meminimalisir terjadi cidera saat latihan kegiatan fisik.

Terimakasih Bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Windia Anggraeni -
Assalamualaikum Bu,saya Windia Anggraeni izin menjawab

Kesimpulannya adalah Konsumsi oksigen maksimal atau VO2 maks yang Merupakan kemampuan tubuh untuk Mengkonsumsi oksigen secara optimal Dalam ukuran selang waktu tertentu, Biasanya dalam satuan menit. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi Oksigen maksimal adalah, Jantung, paru-paru dan pembuluh Darah harus berfungsi dengan baik, Proses penyampaian oksigen ke Jaringan oleh sel darah merah harus Normal, Jaringan otot harus memiliki Kapasitas yang normal untuk Mempergunakan oksigen atau Memiliki metabolisme yang normal, fungsi Mitokondria harus normal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigen maksimal adalah usia, jenis kelamin, Kebiasaan merokok, genetika, aktivitas Fisik.
Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa Penghirupan oksigen (inspirasi) dan Mengeluarkan karbondioksida Disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam Paru-paru terjadi pertukan zat antara Oksigen dan karbondioksida, Oksigen ditarik dari udara dan masuk Kedalam darah dan kemudian Karbondioksida dikeluarkan dari Dalam darah secara osmosis.
Aplikasinya untuk anak usia dini yaitu dengan cara melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga. Karena dengan melakukan pemanasan akan membantu meningkatkan suhu anak. Selain itu Manfaat utama melakukan pemanasan sebelum olahraga adalah menghindari terjadinya risiko cedera. Otot tubuh dalam kondisi normal biasanya masih kaku dan dingin. Jika tiba-tiba melakukan aktivitas olahraga berat, besar kemungkinan akan terkena cedera otot. Untuk menjaga dan mempertahankan Kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan Kegiatan olahraga yang sistematis, Terprogram dan berkelanjutan. Bagi anak yang mengalami penyakit Jantung dan paru-paru aktivitas fisik dapat Dilakukan secara sistematis, terprogram Dan atas rekomendasi dokter. Dan juga Agar kondisi tubuh selalu bugar dan sehat, Berolahragalah yang baik dan benar.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Eulis Darmayanti -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Eulis Darmayanti 2013054003,izin menyampaikan kesimpulan dari materi yang saya baca.

Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling penting dalam pembentukan fisik seseorang. Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan (homeotherm), manusia memiliki kemampuan untuk tidak tergantung atau dipengaruhi oleh suhu lingkungannya karena manusia dapat memelihara suhu tubuh yang konstan. Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36.5 sampai 37. 5°C, namun pada pagi hari akan berkurang sampai 36°C, dan pada saat latihan suhu tubuh akan meningkat sampai mendekati 40°C, perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal.

Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk
mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal.

Aplikasinya pada anak usia dini yaitu saat anak akan melakukan sebuah kegiatan olahraga maka dapat dilakukan dengan baik dan benar sehingga kondisi tubuh selalu bugar dan sehat. Untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan. Beberapa cedera yang dapat terjadi bila kita melakukan latihan dilingkungan yang panas adalah : heat cramps (kram panas), heat syncope (penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe : penghabisan air, penghabisan garam), heat stroke (serangan panas).
Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Maka dari itu dapat mengindari kegiatan anak yang banyak terlalu gerak secara berlebih karena akan ditakutkan tidak baik pada kondisi anak tersebut. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motorik pada anak tersebut.

Terima kasih . Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Lucyana ekaputri yuswanto -
Assalamualaikum bu saya Lucyana Ekaputri Yuswanto npm 2013054011 izin memberikan pendapat pada diskusi ini,
Jadi Setiap makhluk hidup memiliki proses adaptasi yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan kemampuannya dalam menghadapi situasi serta kondisi di lingkungan yg ditempatinya. Secara umum, macam-macam adaptasi ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bentuk tubuh (morfologi), adaptasi proses metabolisme tubuh (fisiologi), dan adaptasi perilaku. Masing-masing proses adaptasi tersebut memiliki peranan penting dalam penyesuaian diri dalam menghadapi situasi dan kondisi.
Di sisi lain, pada anak usia dini, latihan suhu tubuh diberikan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Sehingga anak-anak siap untuk melanjutkan pendidikannya. Perkembangan motorik pada usia ini mencerminkan perkembangan kontrol motorik tubuh melalui aktivitas yang terkoordinasi antara sistem saraf, otot, otak dan sistem saraf, menggunakan otot polos untuk berkoordinasi dengan otak dalam melakukan aktivitas motorik kasar. dari elemen kontrol. sumsum tulang belakang. Perkembangan motorik berkembang sebagai konsep dan otot matang. Keterampilan motorik halus meliputi gerakan yang menggunakan otot-otot halus dan bagian tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih. Kemampuan motorik setiap anak berbeda-beda. Pada umumnya anak yang memiliki kemampuan motorik halus yang tinggi memiliki kemampuan motorik kasar yang rendah dan begitu pula sebaliknya. Perkembangan motorik pada usia ini lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan pada masa bayi. Anak terlihat sudah bisa berlari cepat, melompat dengan baik, dan menjaga keseimbangannya. Untuk mengasah kemampuan motoriknya, anak mengikuti berbagai aktivitas fisik dan terkadang menggerakkan tubuhnya.
Secara tidak resmi dalam format game

salah satu bentuk pengaplikasian yang dapat diberikan pada anak usia dini ialah dengan memperhatikan kondisi lingkungannya. memberikan pelajaran untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana belajar pada cuaca panas dan belajar pada cuaca dingin itu kegiatan yg dilaksanakan berbeda. Proses belajar yang diberikan untuk anak usia dini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya dan tidak memaksakan diluar batas kemampuan pada anal.

Sekian, Terimakasih Bu..
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Alicia Rama Diana -
Assalamualaikum Warahamtullahi Wabarakatuh, saya Alicia Rama Diana NPM 2053054003 Kelas 5A izin menjawab
kesimpulan yang saya dapatkan dari ke-3 penelitian yaitu
Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal akan berdampak kepada perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tinggal akan berdampat pada terjadinya adaptasi fisiologi seseorang ( Galiahue dan Ozmun 1998 : 204-205). Suhu tubuh makhluk dibagi menjadi 2 yaitu makhluk tubuh yang memiliki suhu tubuh relatif konstan ( homeoterms) dan makhluk hidup yang beradaptasi dengan perubahan lingkungan ( poikilotherms)
Aplikasi terhadap Anak Usia Dini
Saat anak berada di luar lingkungan kelas seperti hendak melakukan kegiatan yang banyak menggunakan motorik kasar anak (olahraga) sebaiknya melakukan peregangan terlebih dahulu agar otot-otot anak tidak tegang yang mengakibatkan cedera, intensitas latihan berpengaruh langsung pada suhu tubuh anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Alisa Nur Hazizah -
Assalamualaikum ibu, saya Alisa Nur Hazizah NPM 2013054009 izin memberikan kesimpulan dari materi tersebut bu .
Berdasarkan suhu tubuh, makhluk hidup tingkat tinggi seperti hewan dan manusia dibagi menjadi dua, yaitu makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan (homeotherms), dan makhluk hidup yang beradaptasi dengan perubahan lingkungan (poikilotherms). Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36.5 sampai 37.5°C. akan tetapi pada pagi hari bisa berkurang sampai 36°C, dan pada saat latihan suhu tubuh dapat meningkat sampai mendekati 40°C tanpa efek sakit, karena perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal. Akan tetapi, suhu tubuh juga dapat meningkat akibat adanya perbedaan suhu lingkungan dan kelembaban udara yang relatif tinggi.

Kemampuan seseorang untuk beradatasi dan melakukan latihan pada suhu lingkungan yang panas disebut sebagai Aklimatisasi tubuh terhadap panas (heat acclimatisationjHA), tergantung pada seberapa besar perubahan suhu yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan dan respon biologis seseorang, proses aklimatisasi mungkin akan terjadi selama beberapa hari sampai beberapa bulan, berbeda pada satu indivudi dan individu lainnya. Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang.

Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme. Unsur yang paling penting dalam kebugaran jasmani adalah daya tahan cardiorespirasi atau cardiovasculer.

Aplikasi untuk anak usia dini dengan cara latihan pemanasan yang memperhatikan perhatian dan kondisi lingkungan sekitar anak, seperti memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Untuk memulai latihan pada tempat yang lebih panas, sebaiknya Intensitas dan volume latihan dikurangi terlebih dahulu dari porsi normal, kemudian ditingkatkan sedikit demi sedikit. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya cidera-cidera yang tidak di inginkan. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya. Melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga akan membantu meningkatkan suhu anak. Untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Jelina Ratriana -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Saya Jelina Ratriana NPM 2013054052, izin menjawab bu...

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.

Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. Adapun Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah :
(1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik,
(2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal,
(3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal.
Selain itu, terdapat Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 maks adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, genetika, aktivitas fisik. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis.

Aplikasi pada anak usia dini untuk beradaptasi suhu tubuh pada lingkungan yaitu bisa di lakukan ketika berolahraga atau melakukan latihan fisik yang lainnya. Pada saat melakukan olahraga atau latihan fisik maka harus memperhatikan perubahan suhu tubuh dan cuaca yang ada di lingkungan luar baik itu cuaca panas maupun cuaca dingin. Besar nya perubahan suhu yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan dan respon biologis seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Ketika anak melakukan aktivitas atau berolahraga dalam suhu lingkungan yang dingin, pada umumnya mereka berlatih pada intensitas tertentu yang akan mempertahankan panas tubuh yang dihasilkan oleh proses metabolisme agar tidak terlalu banyak yang keluar dari tubuh. Oleh karenanya, akan lebih baik jika aktivitas atau latihan tersebut tidak dilakukan diluar ruangan atau di alam terbuka. Namun, Konsekuensi yang terjadi bila anak melakukan olahraga atau aktivitas fisik di tempat bersuhu panas adalah bukan hanya berpengaruh pada penurunan pencapaian dari aktivitas tersebut, tapi juga meningkatkan resiko terserang salah satu atau beberapa jenis penyakit yang ditimbulkan oleh suhu yang panas. Kekacauan yang dapat terjadi pada tubuh kita adalah: heat cramps (kram panas ), heat syncope (penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan garam), heat stroke (serangan panas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi.

sekian terima kasih bu...
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Ulfhi Maharani -
Assalamualaikum bu Saya Ulfhi Maharani Npm 2013054002, izin menjawab
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.

Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. Adapun Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah :
(1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik,
(2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal,
(3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal.
Selain itu, terdapat Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 maks adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, genetika, aktivitas fisik. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis.

Aplikasi pada anak usia dini untuk beradaptasi suhu tubuh pada lingkungan yaitu bisa di lakukan ketika berolahraga atau melakukan latihan fisik yang lainnya. Pada saat melakukan olahraga atau latihan fisik maka harus memperhatikan perubahan suhu tubuh dan cuaca yang ada di lingkungan luar baik itu cuaca panas maupun cuaca dingin. Besar nya perubahan suhu yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan dan respon biologis seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Ketika anak melakukan aktivitas atau berolahraga dalam suhu lingkungan yang dingin, pada umumnya mereka berlatih pada intensitas tertentu yang akan mempertahankan panas tubuh yang dihasilkan oleh proses metabolisme agar tidak terlalu banyak yang keluar dari tubuh. Oleh karenanya, akan lebih baik jika aktivitas atau latihan tersebut tidak dilakukan diluar ruangan atau di alam terbuka. Namun, Konsekuensi yang terjadi bila anak melakukan olahraga atau aktivitas fisik di tempat bersuhu panas adalah bukan hanya berpengaruh pada penurunan pencapaian dari aktivitas tersebut, tapi juga meningkatkan resiko terserang salah satu atau beberapa jenis penyakit yang ditimbulkan oleh suhu yang panas. Kekacauan yang dapat terjadi pada tubuh kita adalah: heat cramps (kram panas ), heat syncope (penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan garam), heat stroke (serangan panas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi.

sekian terima kasih bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Aprina Rahmatika 2053054001 -
Assalamualaikum bu Saya Aprina Rahmatika npm 2053054001 izin menjawab bu..
Mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan suhu internal disebut thermoregulasi, meskipun mekanisme ini sangat efektif dalam pengaturan suhu tubuh dibawah kondisi normal, thermoregulasi bisa saja tidak
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik ketika seseorang terpapar oleh suhu yang panas maupun dingin, untungnya tubuh kita memiliki kemampuan beradaptasi pada stress yang timbul akibat perbedaan suhu lingkungan.
Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36.5 sampai 37.5 derajat C, akan tetapi pada pagi hari berkurang sampai 36 derajat C, dan pada saat latihan suhu tubuh dapat meningkat sampai mendekati 40 derajat C. Sistem pengaturan suhu menggunakan tiga mekanisme penting untuk menurunkan panas tubuh ketika suhu terlalu tinggi :
1. vasodilatasi, pada hampir semua area tubuh, pembuluh darah kulit berdilatasi dengan kuat.
2. Berkeringat, peningkatan temperature tubuh 1 derajat C menyebabkan keringat yang cukup banyak untuk membuat
sepuluh kali lebih besar kecepatan metabolisme basal dari pembentukan panas tubuh.
3. Penurunan pembentukan
panas, mekanisme yang menyebabkan pembentukan panas bertebihan, seperti menggigil dan thermogenesis kimia dihambat dengan kuat.
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan aklimatisasi seseorang adalah: usia, jenis kelamin, komposisi
lemah tubuh, banyaknya kelenjar keringat. Manusia memiliki kemampuan untuk melakukan latihan di lingkungan yang dingin dan panas meskipun untuk
itu harus berjuang lebih berat jika dibandingkan dengan latihan pada suhu normal. Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal tertentu, dalam ukuran selang waktu biasanya dalam satuan menit. Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu.

Terimakasih bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Amanda Putri Sonia -
Assalamualaikum bu saya Amanda Putri Sonia Npm 2013054015 izin menyampaikan diskusi terkait materi di atas
Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang (Gallahue dan Ozmun 1998 : 204- 205). Semakin tinggi suatu daerah dari permukaan air laut maka kadar oksigenya (O2) semakin sedikit. Pada daerah yang tinggi seperti di pegunungan kadar oksigen (O2) dan tekanannya lebih kecil dibandingkan dengan daerah pesisir atau dataran rendah. Karenanya perlu adaptasi fisiologis atau aklimatisasi bagi orang yang tinggal di dataran tinggi atau di pegunungan, aklimatisasi ini terjadi sejak dia lahir. Salah satu adaptasi fisiologis yang terjadi yakni : kapasitas paru lebih besar dan kadar hemoglobin (Hb) darah menjadi banyak (Nala, 1992:184).
Manusia merupakan makhluk hidup yan memiliki kemampuan mengatur keseimbangan suhu internal tubuh untuk melaksanakan metabolisme dan mekanisme fisiologi lainnya tanpa harus bergantung pada suhu lingkungan dengan menjalankan suatu mekanisme pengaturan suhu tubuh yaitu suatu proses fisik dan kimiawi. Aktivitas yang terjadi dalam tubuh seperti transport 02, metabolisme selular, dan kontraksi otot tidak terpengaruh oleh suhu lingkungannya, baik panas ataupun dingin selama suhu internal tubuh terpelihara. Bila manusia bukan makhluk homeotherms, tidak mung kin akan dapat bertahan hidup di planet bumi ini. Maka pembahasan karya tulis ini, akan terfokus pada adaptasi suhu tubuh terhadap latihan dan efek cedera di cuaca panas dan dingin.
Mekanisme pengaturan suhu pada tubuh, dapat dibedakan menjadi proses fisik dan proses kimiawi. Prinsip kerja pada pengaturan fisik adalah dengan melakukan pengaturan tahanan pada aliran panas, sedangkan mekanisme kerja pengaturan secara kimiawi adalah dengan melakukan pengaturan pada laju metabolisme tubuh. Suhu tubuh memiliki korelasi positif dalam proporsinya secara langsung dengan jumlah panas yang disimpan. Ketika simpanan panas pada tubuh meningkat, seperti pada saat seseorang mengalami demam atau sedang berolahraga, maka suhu tubuh akan meningkat. Tubuh kita dapat mentoleransi perubahan suhu yang terjadi di lingkungannya karena memiliki kemampuan untuk mengontrol suhu tubuh. Ketika suhu lingkungan dingin, kita dapat memelihara suhu tubuh dengan cara meningkatkan produksi panas tubuh dan memakai pakaian berlapis. Ketika suhu lingkungan panas, tubuh kita akan meningkatkan pengeluaran panas dengan mengeluarkan keringat, meningkatkan aliran darah ke kulit, dan dengan melepaskan atau meminimalkan pakaian yang digunakan.

Terimakasih bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Nindya Ayu Putri -
Assalamualaikum bu saya Nindya Ayu Putri NPM 2053054005 , izin menyampaikan diskusi
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal. Berdasarkan suhu tubuh, makhluk hidup tingkat tinggi seperti hewan dan manusia dibagi menjadi dua, makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan (homeotherms), dan makhluk hidup yang suhu tubuh beradaptasi dengan perubahan lingkungan (poikilotherms). Manusia memiliki kemampuan untuk tidak tergartom atau dipengaruhi oleh suhu lingkungannya karena dapat memelihara suhu tubuh yang konstan, sedangkan makhluk hidup yang tergolong poikilotherms, ketika suhu lingkungan dingin, suhu tubuhnya menjadi sangat dan laju metaboliknya menurun atau bahkan tidak aktif, akan tetapi pada suhu lingkungan yang panas, mereka mencari tempat untuk berlindung atau bahkan dapat mengalami kematian. Manusia sebagai makhluk hidup tinggi yang keberfungsian aktivitas fisiologis dalam tubuhnya, seperti pengangkutan oksigen, metabolisme sel dan kontraksi tot tidak begitu terpengaruh oleh suhu lingkungan, baik panas ataupun dingin pada batasan selama suhu internal tubuh terpelihara.
Terima kasih bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Elin Fitri Damayanti 2013054001 -
Assalamu'alaikum bu, saya Elin Fitri Damayanti dengan NPM 2013054001 Izin menjawab diskusi Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya. Hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal. Cedera yang dapat terjadi bila melakukan latihan di lingkungan yang panas adalah: heat cramps (kram panas), heat syncope (peningkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, oenghqbisan garam), heat stroke (serangan oanas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Adapun fisiologis tubuh saat melakukan latihan di suhu lingkungan dingin penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas dan permukaan kulit dan mekanisme menggigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon tiroksin dan katekolamin. Terimakasih bu 
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Nanda putri Nurhidayati -
Assalamualaikum bu saya nanda putri nurhodayati npm 2013054010 izin menjawab
Oleh karena itu, tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal. Adapun fisiologis tubuh saat melakukan latihan di suhu lingkungan dingin penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas dan permukaan kulit dan mekanisme menggigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon tiroksin dan katekolamin. Terimakasih bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Zalfa Salsabila 2013054004 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabrakatuh, saya Zalfa Salsabila NPM 2013054004 izin memberikan kesimpulan yang saya dapatkan setelah membaca dari ke 3 penetian tersebut.

Setiap orang berbeda dalam kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka. Hal ini tercermin dalam tingkat aklimatisasi suhu ketika sejumlah besar air hilang karena aktivitas atau olahraga pada suhu tinggi. Dengan demikian, tubuh menerapkan beberapa mekanisme fisiologis untuk melepaskan panas, menstabilkan suhu tubuh, menjaga penggantian cairan yang bocor, dan mengambil mineral masuk dan keluar dari tubuh. Cedera yang dapat terjadi saat berolahraga di lingkungan yang panas antara lain yaitu Kram panas, sinkop panas (peningkatan ucapan panas), kelelahan panas (ada dua jenis yaitu penipisan air, penipisan garam), sengatan panas (heat stroke). Keringat berlebihan saat berolahraga juga bisa menyebabkan dehidrasi. Fisiologi tubuh adalah bahwa olahraga di lingkungan yang dingin memperlambat sirkulasi di jaringan perifer, memperlambat aliran darah di ekstremitas dan permukaan kulit, dan meningkatkan laju metabolisme yang dipicu oleh mekanisme menggigil pelepasan tiroksin. dan hormon katekolamin.

Terima kasih bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Fera Gustiyana -

Assalamualaikum bu saya fera gustiyana 2013054016 izin menjawab pertanyaan diskusi!

Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang.Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah :(1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal Proses respirasi dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni : pernapasan luar (external respiration), pernapasan dalam (internal respiration) dan pernapasan seluler (seluler respiration). Pernapasaan luar artinya oksigen (O2) dari udara luar masuk ke alveoli kemudian masuk ke darah. Pernapasan dalam artinya oksigen (O2) dari darah masuk ke jaringan-jaringan dan pernapasan seluler adalah oksidasib biologis dimana oksigen (O2) digunakan oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi, air dan karbon dioksida (CO2). Berdasarkan suhu tubuh, makhluk hidup tingkat tinggi seperti hewan dan manusia dibagi menjadi dua, yaitu makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan (homeotherms), dan makhluk hidup yang beradaptasi dengan perubahan lingkungan (poikilotherms). Mekanisme pengaturan suhu pada tubuh,dapat dibedakan menjadi proses fisik dan proses kimiawi. Prinsip kerja pada pengaturan fisik adalah dengan melakukan pengaturan tahanan pada aliran panas, sedangkan mekanisme kerja pengaturan secara kimiawi adalah dengan melakukan pengaturan pada laju metabolisme tubuh. Suhu tubuh memiliki korelasi positif dalam proporsinya secara langsung dengan jumlah panas yang disimpan. Ketika simpanan panas pada tubuh meningkat, seperti pada saat seseorang mengalami demam atau sedang berolahraga, maka suhu tubuh akan meningkat. Sebaliknya ketika simpanan panas tubuh menurun, seperti pada kondisi hipothermi maka suhu tubuh pun akan mengalami penurunan.

Aplikasi pada anak usia dini untuk beradaptasi suhu tubuh pada lingkungan yaitu bisa di lakukan ketika berolahraga atau melakukan latihan fisik yang lainnya. Pada saat melakukan olahraga atau latihan fisik maka harus memperhatikan perubahan suhu tubuh dan cuaca yang ada di lingkungan luar baik itu cuaca panas maupun cuaca dingin. Besar nya perubahan suhu yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan dan respon biologis seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. 

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Savana Aqila Diandra 2013054005 -
Assalamualaikum bu, saya Savana Aqila Diandra dengan NPM 2013054005, izin menjawab diskusi bu. Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya. Hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal. Jika kita melakukan latihan dilingkungan yang panas, beberapa cedera dapat terjadi, yaitu: 1. Heat cramps (kram panas). 2. Heat syncope (peningkatan ucapan panas). 3. Heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan garam). 4. Heat stroke (serangan panas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Adapun fisiologis tubuh saat melakukan latihan di suhu lingkungan dingin penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas dan permukaan kulit dan mekanisme menggigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon tiroksin dan katekolamin. Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 maks adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, genetika, aktivitas fisik. Adapun faktor-faktor yang menentukan konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max), yaitu: 1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik. 2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal. 3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis. Terima kasih bu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Ika Alfina Damayanti -
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Saya Ika Alfina Damayanti dengan NPM 2013054006 Izin memberikan pendapat pada diskusi ini, Bu.

Kesimpulannya yang saya dapat dari ketiga hasil penelitian tersebut yaitu pada saat bernapas maka akan terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2)
disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis.

Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, seperti pada anak yang baru lahir ia akan merespon suhu yang berbeda dengan tangisan. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang. Lingkungan tempat tinggal yang berada di dataran tinggi dan di dataran rendah memiliki kapasitas oksigen yang berbeda.

Pengaplikasian adaptasi tubuh sesuai dengan lingkungannya yaitu Latihan yang diberikan untuk anak usia dini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya. Untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan.
Dari Intensitas latihan tersebut maka akan berpengaruh secara langsung pada suhu tubuh, semakin tinggi intensitas latihan yang dilakukan, makin tinggi pula peningkatan suhu yang terjadi pada tubuh. Dalam kondisi tersebut, suhu pada jaringan perifer tubuh (kulit dan otot) merefleksikan suhu lingkungan di sekitarnya.

Terima kasih Bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Silvi Noviantwori -
Assalamualaikum bu, saya Silvi Noviantwori npm 2013054053 izin menyampaikan kesimpulan dari 3 penelitian tersebut

Untuk melihat perbedaan kemampuan seseorang antara satu dengan lainnya dilihat dari tingkat aklimatisasi pada suhu. Ketika tubuh banyak melakukan aktifitas maka tubuh akan mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh.
Cedera yang dapat terjadi bila melakukan latihan dilingkungan yang panas adalah : heat cramps ( kram panas ) , heat syncope ( penyingkatan ucapan panas ) , heat exhaoustion, heat stroke (serangan panas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga , juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Saat bernapas akan terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis. Sebelum melakukan kegiatan fisik, lakukan pemanasan untuk meningkatkan suhu pada anak disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motorik anak.