Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

Jumlah balasan: 26
Teman-teman, silahkan dipelajari beberapa hasil penelitian di atas terkait adaptasi tubuh terhadap lingkungan. silahkan kalian ambil kesimpulan dari ke-3 penelitian tersebut. bagaimana aplikasinya pada anak usia dini?? silahkan dicermati,,, terima kasih,,,
selamat belajarr,,,,

Diskusi dapat dilakukan sampai tgl 10 Oktober 2022 pukul 10.00 WIB 
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Alfina Damayanti -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ibu saya Alfina Damayanti Npm 2013054041 ijin menjawab.

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dengan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu. Pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologi mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun usaha eksternal.
Cedara yang terjadi bila melakukan latihan dilingkungan yang panas adalah heat cream, heat syncope, heat exhaoustion, pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Adaptasi fisiologi tubuh saat melakukan latihan di suhu lingkungan dingin : penurunan kecepatan sirkulasi dijaringkan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstermitas dan permukaan kulit dan mekanisme mengigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon thyroksin dan katekolamin.

1. Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal
dalam ukuran selang waktu tertentu,
biasanya dalam satuan menit.
2. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah :
(1) Jantung, paru-paru dan pembuluh
darah harus berfungsi dengan baik,
(2)
Proses penyampaian oksigen (O2) ke
jaringan oleh sel darah merah harus
normal,
(3) Jaringan otot harus memiliki
kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau
memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2
maks adalah usia, jenis kelamin,
kebiasaan merokok, genetika, aktivitas
fisik.
4. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari
dalam darah secara osmosis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Wiwit Salindri -
Assalamualaikum Bu saya Wiwit Salindri NPM 2013054027 izin menjawab Bu,
Pada ketiga materi penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Di mana lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal akan berdampak pada perubahan fisiologis seseorang (Gallahue dan Ozmun 1998:204-205). Contohnya ketika seseorang yang tinggal di pesisir pantai akan berbeda dengan seseorang yang tinggal di perbukitan dari segi fisiologisnya. Peningkatan oksigen dapat dipengaruhi oleh dua faktor perubahan yaitu, - peningkatan aliran oksigen ke jaringan yang bekerja(curah jantung), - peningkatan ekstraksi oksigen darah oleh jaringan otot skelet. 2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan vo2 max yaitu;
1. Faktor keturunan
2. Faktor usia
3. Faktor jenis kelamin
4. Dan faktor Aktivitas yang dilakukan
Penggunaan usia, vo2 pada anak usia dini akan berbeda dengan remaja bahkan dewasa. Faktor Aktivitas juga berbeda, misalnya pada seorang pelari dengan orang yang baru saja bangun tidur.
3. Fungsi dari sistem pengaturan suhu tubuh pada saat istirahat, aktivitas keseharian, maupun pada saat latihan memiliki komponen utama yaitu;
1. Pusat pengaturan suhu tubuh, terdapat di sistem Sarah pusat, yang berfungsi sebagai kordinator informasi yang masuk melalui sensor untuk kemudian memberikan reaksi.
2. Reseptor suhu atau sensor, sangat sensitif pada stimulus suhu (panas dan dingin) dan memberikan input pada pusat koordinasi suhu yang terletak di sistem saraf pusat.
3. Efektor suhu atau organ, yang diperintah oleh pusat koordinasi melaksanakan proses pengaturan suhu(Goss, keteyian: 1998).

Pada hal ini, anak usia dini dimana awal kegiatan anak dimulai. Melalui tahap penyesuaian pada lingkungan baru yang mereka tempati, lingkungan, iklim, kondisi sekitar yang berbeda-beda. Pada anak usia dini tentu sangat berbeda dengan orang dewasa baik dari segi penggunaan oksigen yang mereka hirup serta aktivitas yang dilakukan. Sehingga ketika anak melakukan suatu kegiatan ia tidak akan merasa lelah dan kapok untuk melakukannya lagi. Berbeda dengan orang dewasa yang telah mengetahui aktivitas seperti apa yang akan mereka lakukan. Selanjutnya, perbedaan tempat atau lingkungan, ketika anak yang tumbuh dan berkembang pada lingkungan pesisir akan berbeda dengan anak yang hidup di perbukitan atau pedesaan mereka akan merasakan perubahan suhu yang sangat signifikan pada tubuhnya, misalnya menjadi sangat kedinginan ataupun kepanasan pada anak perbukitan yang berada di pesisir. Terimakasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Vina Lestari 2013054031 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ibu, saya Vina Lestari NPM 2013054031 izin menjawab diskusi bu.

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi
terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada
suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta
mineral tubuh baik secara internal maupun
didukung dengan usaha eksternal.

Sedangkan pada anak usia dini latian suhu tubu dengan gerakan yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan, dan perkembangan jasmani serta rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan Motorik di usia tersebut meliputi perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian gerak tubuh menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan motorik kasar merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot. Sedangkan motorik halus meliputig erakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

Kemampuan motorik setiap anak berbeda, pada umumnya anak yang mempunyai kemampuan motorik halus baik mengalami kemampuan motorik kasar yang kurang baik begitu juga sebaliknya.
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan motorik, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat
informal dalam bentuk permainan.
Disamping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Annisa Oktafricili Yanti 2013054029 -
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya Annisa Oktafricili Yanti NPM 2013054029 Izin menyimpulkan dari 3 penelitian tersebut

Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling penting dalam pembentukan fisik seseorang. Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh relatif konstan (homeotherm), manusia memiliki kemampuan untuk tidak tergantung atau dipengaruhi oleh suhu lingkungannya karena manusia dapat memelihara suhu tubuh yang konstan. Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36.5 sampai 37. 5°C, namun pada pagi hari akan berkurang sampai 36°C, dan pada saat latihan suhu tubuh akan meningkat sampai mendekati 40°C, perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal.

Maka saat manusia bernapas akan terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal.

Maka salah satu bentuk pengaplikasian yang dapat diberikan pada anak usia dini ialah dengan memperhatikan intensitas dan kondisi lingkungannya. Pemberian latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Latihan yang diberikan untuk anak usia dini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan fisik motoriknya. Untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan. Maka dari itu, sebelum melakukan kegiatan fisik, lakukan pemanasan untuk meningkatkan suhu pada anak. Selain itu pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk meminimalisir terjadi cidera saat latihan kegiatan fisik. Sekian Terima kasih...
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Ria Juliana -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Ria Juliana NPM 2053054008 izin menyampaikan pendapat bu,

Setiap makhluk hidup memiliki proses adaptasi yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan kemampuannya dalam menghadapi situasi serta kondisi di lingkungan. Secara umum, macam-macam adaptasi ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bentuk tubuh (morfologi), adaptasi proses metabolisme tubuh (fisiologi), dan adaptasi perilaku.
Masing-masing proses adaptasi tersebut memiliki peranan penting dalam penyesuaian diri dalam menghadapi situasi dan kondisi.
Di sisi lain, pada anak usia dini, latihan suhu tubuh diberikan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Sehingga anak-anak siap untuk melanjutkan pendidikannya. Perkembangan motorik pada usia ini mencerminkan perkembangan kontrol motorik tubuh melalui aktivitas yang terkoordinasi antara sistem saraf, otot, otak dan sistem saraf, menggunakan otot polos untuk berkoordinasi dengan otak dalam melakukan aktivitas motorik kasar. dari elemen kontrol. sumsum tulang belakang. Perkembangan motorik berkembang sebagai konsep dan otot matang. Keterampilan motorik halus meliputi gerakan yang menggunakan otot-otot halus dan bagian tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih. Kemampuan motorik setiap anak berbeda-beda. Pada umumnya anak yang memiliki kemampuan motorik halus yang tinggi memiliki kemampuan motorik kasar yang rendah dan begitu pula sebaliknya.
Perkembangan motorik pada usia ini lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan pada masa bayi. Anak terlihat sudah bisa berlari cepat, melompat dengan baik, dan menjaga keseimbangannya. Untuk mengasah kemampuan motoriknya, anak mengikuti berbagai aktivitas fisik dan terkadang menggerakkan tubuhnya.
Secara tidak resmi dalam format game.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Theodora Armi Pramesti -
Selamat malam ibu, saya Theodora Armi Pramesti NPM 2053054007. Izin menjawab bu.
Kemampuan setiap anak berbeda, pada umumnya anak yang memiliki kemampuan motorik halus memiliki kemampuan motorik kasar yang kurang baik begitu juga sebaliknya.
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan tubuhnya. Untuk memperhalus keterampilan motorik, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang bersifat
informal dalam bentuk permainan.
pada usia dini latian suhu tubu dengan gerakan yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan, dan perkembangan jasmani serta rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan motorik pada usia tersebut meliputi dari pengembangan dan pengendalian gerak tubuh menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan motorik kasar merupakan pengendalian pengendalian perkembangan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara saraf, otot, otak, dan sumsum tulang belakang. Perkembangan motorik berkembang dengan kondisi matang dan otot. Sedangkan motorik halus mencakup erakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang ditentukan oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Maka salah satu bentuk pengaplikasian yang dapat diberikan pada usia dini yaitu dengan memperhatikan perhatian dan kondisi lingkungannya. Latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Latihan yang diberikan untuk usia dini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan motoriknya.

cara mengajarkan sikap untuk menyesuaikan diri di lingkungan PAUD yaitu :
1. Menunjukkan sikap berani dan waspada
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi lebih berani di hadapan publik. Salah satu upayanya adalah dengan mengenalkan dunia luar kepada anak sejak masih usia batita. Ketika anak sering bertemu dengan orang asing dan lingkungan baru, maka sejak kecil, dirinya akan belajar untuk beradaptasi dengan baik.
2. Memberikan penanaman sikap bertanggung jawab
Etika untuk mulai bertanggung jawab juga bisa menjadi langkah untuk memulai kemandirian dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Anda dapat mengajarkan tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, mengembalikan mainan yang dipakai di tempatnya, dan sejenisnya. Penjelasan yang berskema sebab-akibat akan lebih mudah diterima anak.
3. Menanamkan perilaku santun dan menghormati orang lain
Bersikap santun dan menghormati orang lain merupakan salah satu langkah baik dalam mengajarkan sikap penyesuaian diri untuk anak usia PAUD.
4. Membiasakan untuk mengucapkan 4 kata ajaib
Attitude dan manners yang baik akan selalu bertumpu pada empat kata ajaib untuk anak. Contohnya, mengucapkan permisi. Permisi adalah salah satu ungkapan pembuka yang harus diajarkan sejak anak mulai bisa berbicara. Permisi adalah salah satu kata yang dewasa ini amat jarang terdengar dari mulut seseorang.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Harits Fadhilah -
assalamualaikum wr wb, saya harits fadhilah npm 2053054012 izin menjawab

bahwa semakin tinggi kemampuan adaptasi suatu jenis organisme, maka semakin besar pula kemungkinan kelangsungan hidup jenis organisme itu. Dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, suatu jenis dapat menempati habitat yang beraneka. Manusia adalah contoh jenis makhluk yang mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi. Hampir semua habitat dihuni oleh manusia. Mulai dari pantai sampai pegunungan Andes yang tinggi, dari hutan tropis yang panas dan lembab sampai gurun pasir yang kering dan panas, serta daerah kutub yang dingin. Dengan kemampuan adaptasi yang sangat tinggi, populasi manusia terus bertambah dan menduduki habitat baru, hal ini karena kemampuan otaknya yang paling tinggi dibanding organisme lainnya. Dengan berbekal sains, manusia mampu menciptakan berbagai peralatan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah perubahan bentuk tubuh atau struktur alat-alat tubuh tertentu suatu organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi yang paling mudah terlihat. Adaptasi morfologi terjadi pada hewan dan tumbuhan.

Adaptasi pada hewan
Serangga memiliki berbagai jenis mulut yang beradaptasi dengan jenis makanan. Ada serangga yang memiliki tipe penggigit, tusukan dan dot, tusukan dan tusukan dan sebagainya.Serangga dengan semacam mulut mengunyah memiliki struktur rahang atas dan bawah yang kuat. Contoh serangga dengan pengun seperti capung, belalang dan kecoak. Mulut jenis hisap memiliki struktur mulut yang panjang dan tergulung. Misalnya, serangga jenis pengisap adalah kupu-kupu.
Adaptasi pada Tumbuhan
Kaktus, salah satu tanaman yang hidup di habibat kering, memiliki morfologi daun kecil dan terkadang berdiferensiasi menjadi duri untuk mengurangi penguapan. Akarnya panjang dan lebar sehingga mendapat air, dan batangnya kenyal karena mengoptimalkan tugas menyimpan air yang baik.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi kerja organ tubuh terhadap lingkungannya untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini erat hubungannya de- ngan penyesuaian metabolisme tubuh.
Contoh : Hewan memamah biak makanannya adalah rumput dan daun. Rumput maupun daun mempunyai dinding sel yang mengandung selulosa yang sulit dicerna secara mekanik. Agar dapat dicerna secara sempurna diperlukan enzim selulosa untuk mencerna selulosa. Oleh karena itu, pada saluran pencernaan hewan memamah biak banyak terdapat kelenjar yang meng- hasilkan enzim selulosa.

3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah perubahan tingkah laku suatu organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Contoh : Bunglon, hewan ini dapat mengubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan lingkungannya. Peristiwa perubahan warna kulitnya ini disebut mimikri. Dalam keadaan terkejut atau akan kawin bunglon akan mengubah warna kulitnya men- jadi kehitaman. Perubahan warna kulit bunglon berlangsung dari hijau, kecoklat- an, kemudian kehitaman.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Befri Rahikmah 2013054049 -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bu.
Saya Befri Rahikmah NPM 2013054049 izin menjawab Bu, menurut pendapat saya mengenai kesimpulan dari ketiga penelitian yang sudah saya baca mengenai adaptasi tubuh terhadap lingkungan dan bagaimana aplikasinya pada anak usia dini yaitu :
Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang (Gallahue dan Ozmun 1998 : 204-205). Salah satu adaptasi lingkungan yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2), baik yang terdapat di dataran rendah dan dataran tinggi.
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan  sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu.
Aplikasi adaptasi tubuh terhadap lingkungan pada anak usia dini adalah dengan menyesuaikan suhu atau iklim pada anak usia dini misalnya, jika cuaca diluar sedang panas maka guru dapat menyalakan AC dengan suhu 25-25°C, atau bisa juga dengan menyalakan kipas angin, sedangkan pada saat cuaca dingin usahakan didalam kelas tersedia penghangat ruangan atau tidak menyalakan pendingin agar anak usia dini tidak kedinginan. Penting juga di dalam ruangan kelas untuk anak usia dini adanya ventilasi udara yang berguna untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam ruangan dan sebaliknya, sehingga terjadi pergantian udara yang sehat untuk dihirup.

Sekian pendapat dari saya, kurang lebihnya mohon maaf Ibu. Terima kasih Bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Rista Fitria Rahmawati 2013054033 -
Assalammualaikum Ibu, saya Rista Fitria Rahmawati NPM 2013054033, izin memberikan kesimpulan dari ketiga bacaan tersebut.
Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 maks adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, genetika, aktivitas fisik. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis.
Selain itu, kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya. Hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal. Cedera yang dapat terjadi bila melakukan latihan di lingkungan yang panas adalah: heat cramps (kram panas), heat syncope (peningkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, oenghqbisan garam), heat stroke (serangan oanas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Adapun fisiologis tubuh saat melakukan latihan di suhu lingkungan dingin penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas dan permukaan kulit dan mekanisme menggigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon tiroksin dan katekolamin.

Dengan demikian, untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) serta agar tubuh mampu beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya dengan efektif terutama pada anak usia dini diperlukan kegiatan olahraga yang sistematis, terprogram dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kebutuhan, usia, dan karakteristik anak usia dini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Septri Wijiyanti 2013054035 -
Assalamualaikum bu saya Septri Wijiyanti NPM 2013054035 izin menjawab/ memberikan kesimpulan terkait bacaan tersebut. Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya. Hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal. Cedera yang dapat terjadi bila melakukan latihan di lingkungan yang panas adalah: heat cramps (kram panas), heat syncope (peningkatan ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air, oenghqbisan garam), heat stroke (serangan oanas). Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Adapun fisiologis tubuh saat melakukan latihan di suhu lingkungan dingin penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas dan permukaan kulit dan mekanisme menggigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon tiroksin dan katekolamin.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Alma Talitathahara Zain 2013054039 -
Assalamualaikum ibu, saya Alma Talitathahara Zain NPM 2013054039, izin memberikan kesimpulan dari ketiga bacaan diatas.
Adaptasi adalah penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran. Tak hanya untuk bertahan hidup, adaptasi merupakan ciri khas yang dilakukan untuk berlindung dari musuh bahkan cara reproduksi. Proses adaptasi akan selalu dialami oleh makhluk hidup mulai dari penyesuaian karakteristik tubuh bahkan tingkah laku agar diterima oleh kondisi lingkungannya. Adaptasi juga didefinisikan sebagai hasil genetik yang diturunkan oleh orangtua atau induk organisme. Cara adaptasi akan berkembang dan meningkat dari generasi ke generasi dengan adanya proses evolusi dan seleksi alam. Selain itu, macam-macam adaptasi ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bentuk tubuh (morfologi), adaptasi proses metabolisme tubuh (fisiologi), dan adaptasi perilaku.
Masing-masing proses adaptasi tersebut memiliki peranan penting dalam menyesuaikan diri dalam menghadapi situasi dan kondisi. Pada usia dini, latihan suhu tubuh diberikan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Sehingga anak-anak siap untuk melanjutkan pendidikannya salah satu bentuk pengaplikasian yang dapat diberikan pada usia dini yaitu dengan memperhatikan perhatian dan kondisi lingkungannya. Latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda.
Salah satu bentuk pengaplikasian yang dapat diberikan pada usia dini yaitu dengan memperhatikan perhatian dan kondisi lingkungannya. Latihan untuk anak usia dini juga harus memperhatikan cuaca, dimana latihan pada cuaca panas dan latihan pada cuaca dingin berbeda. Latihan yang diberikan untuk usia dini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan motoriknya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Mutiara Stefania 2013054026 -
sAsslamualaikum wr wb
saya mutiara stefania npm 2013054026 izin menjawab diskusi
Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Salah satu adaptasi lingkungan yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2), baik yang terdapat di dataran rendah, dataran tinggi, daerah pantai dan pegunungan.Adapun faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru- paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal VO2 max meningkat disebabkan karena peningkatan aktivitas otot rangka pada saat beraktivitas dan berdampak pada meningkatnya sebagian konsumsi oksigen (O2), maka otot besar harus dipergunakan apabila konsumsi oksigen (O2) maksimal ingin dicapai. Hal ini juga akan berpengaruh pada peningkatan kemapuan sistem sirkulasi darah dari bagian tidak aktif kebagian yang aktif dan kemampuan jaringan untuk menyerap darah.
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.Sedangkan pada kondisi bila kita melakkan latihan di lingkungan yang dingin, adaptasi fisiologis tubuh adalah: Penurunan kecepata sirkulasi di jaringan tepi, tubuh akan mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas juga pada permukaan kulit. Pengaturan tubuh untuk menggigil, adalah peningkatan laju metabolic yang disebabkan oleh pelepasan thyroksin dan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin).
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Syadita tria risarani 2053054006 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Ibu,saya Syadita Tria Risarani NPM 2053054006.Mohon izin menjawab pertanyaan diskusi kali ini.
Hasil dari 3 penelitian yang telah say abaca membicarakan mengenai adaptasi tubuh terhadap lingkungan kemudian yang bisa di aplikasikan dengan anak usia dini adalah Dampak dari Lingkungan sangatlah berpengaruh terhadap suhu tubuh seseorang,manusia juga perlu beradaptasi dari lingkungan tersebut agar tubuhnya menjadi lebih nyaman dengan lingkungan tersebut.Suhu rata-rata manusia normal adalah berkitar 36,5 sampai 37,5 °C tetapi suhu tubuh manusia [ada pagi hari lebih menurun sedikit yaitu 36°C kemudian ketika manusia Latihan suhu tubuh dapat meningkat samapi mendekati suhu 40 °C tanpa efek sakit karna perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal.Akan tetapi suhu tubuh manusia dapat meningkat akibat adanya perbedaan suhu lingkungan dan kelembaban udara yang raltif tinggi.Inilah mengapa dari awal dikatakan dampak atau faktor lingkungan sangatlah berpengaruh terhadap suhu tubuh manusia.Beberapa faktor yang menentukan konsumsi oksigen (O2) maksimal adalah :
1. Usia sangat berpengaruh terhadap cardiac out-put dari jantung, sehingga berpengaruh terhadap pengambilan oksigen (O2) dari alam bebas, antara usia yang muda dan usia yang tua tidak menunjukkan perbedaan yang tajam
2. Jenis kelamin. Nilai VO2 max dari laki-laki lebih besar dari perempuan, ini disebabkan karena perubahan komposisi tubuh dan kandungan kadar hemoglobin (Hb) pada laki-laki dan perempuan. Perempuan dewasa tidak terlatih memiliki lemak tubuh 26%, sedangkan laki-laki dewasa yang tidak terlatih memiliki lemak tubuh 15% ,perbedaan lemak ini dapat mengakibatkan transpor oksigen (O2) pada laki-laki lebih besar dari pada perempuan
3.Kebiasaan merokok, Rokok sangat berpengaruh terhadap daya tahan cardiovaculer dan VO2 max. Karena dalam asap rokok saja mengandung 4% karbon monoksida (CO).
4.Faktor dari genetic,pengaruh keturunan ini kadang dilihat dari banyaknya serabut otot, yang berpengaruh terhadap daya tahan dan ketahanan otot.
Olahraga pada saat cuaca yang panas dapat meningkatkan suhu tubuh yang lebih pesat,dapat menurunkan semangatnya olahraga tetapi juga meningkatkan resiko terserang heat cramps (kram panas ),heat syncope (penyingkatan ucapan panas),heat exhaoustion (terdapat dua tipe: penghabisan air,penghabisan garam), heat Istroke (serangan panas).Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga juga dapat menyebabkan terjadinya dehidras yang dapat memicu kematian.

Maka dari itu untuk aplikasi dengan anak usia dini bahwa faktor lingkungan sangatlah penting untuk kelangsungan kegiatan pada anak,misalkan saja pada saat ingin melakukan kegiatan olahraga guru harus mempersiapkan tempat yang sekiranya tidak membuat tubuh anak menurun sehingga kegiatan olahraga akan terjadi.Kemudian pada saat anak ingin melakukan kegiatan bermain batu es nah guru harus melihat daerah di sekeliling ruangan tersebut apakah dingin,jika iya maka proses belajar dari media batu es tersebut di pending terlebih dulu agar subuh tubuh anak dapat dikontrol oleh tubuhnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Aisyah Nissa Izzati Putri 2013054042 -
Assalamualaikum bu. Saya Aisyah Nissa Izzati Putri NPM 2013054042. Izin menyampaikan kesimpulan dari 3 penelitian di atas.
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan yang lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkatan aklimatisasinya terhadap suhu. Pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun secara eksternal. Cedera yang dapat terjadi bila melakukan latihan lingkungan yang panas adalah: heat cramps(kram panas), heat syncope(penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion(terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan garam), heat stroke (serangan panas). Keluaran keringat berlebihan pada saat melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Adaptasi fisiologis tubuh saat melakukan latihan di suhu lingkungan dingin: penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada extremitas dan permukaan kulit dan mekanisme menggigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon thyroksin dan katekolamin. Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 maks adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, genetika, aktivitas fisik. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk kedalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis.

Aplikasi terhadap anak usia dini yaitu berupa dalam melakukan suatu kegiatan diperlukan adanya beberapa pergerakan dasar untuk mempersiapkan anak bergerak lebih banyak sehingga anak tidak melakukan gerakan secara spontan. Selain itu menjadikan anak dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya yang berbeda dari lingkungan yang lain juga anak dapat belajar bagaimana mengolah tubuh yang baik di lingkungan yang berbeda.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh RIVA ADELA 2013054046 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ibu. Saya Riva Adela NPM 2013054046 ijin menjawab.

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, dapat kita lihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu. Kemampuan seseorang untuk beradatasi dan melakukan latihan pada suhu lingkungan yang panas disebut sebagai Aklimatisasi tubuh terhadap panas (heat acclimatisation/HA), tergantung pada seberapa besar perubahan suhu yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan dan respon biologis seseorang, proses aklimatisasi mungkin akan terjadi selama beberapa hari sampai beberapa bulan, berbeda pada satu indivudi dan individu lainnya. Aklimasi panas mungkin menghasilkan respon yang sama dengan aklimatisasi, namun aklimasi dicapai dengan cara mengawasi dan
mengatur suhu lingkungan.

Oleh karena itu faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang karena tubuh akan bekerja lebih berat, tidak hanya untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga peningkatan metabolisme atau mekanisme fisiologis lain yang terjadi dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi. Dengan mengetahui mekanisme fisiologi adaptasi tubuh terhadap perubahan suhu lingkungan yang ekstrim, kita dapat mempersiapkan secara optimal kondisi fisik dan psikis kita sehingga kita meminimalisir perubahan suhu lingkungan sebagai faktor penghambat.

Salah satu bentuk pengaplikasian adaptasi tubuh pada lingkungan yang dapat diberikan pada usia dini yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungannya sehingga kita dapat mengetahui mekanisme fisiologi adaptasi tubuhnya dengan baik. Dengan begitu kita mempersiapkan secara optimal baik kondisi fisik maupun psikisnya untuk peningkatan metabolisme atau mekanisme fisiologis . Latihan yang diberikan untuk usia dini tentunya harus sistematis terperogram, dan berkelanjutan dan disesuaikan kebutahan dan karakteristiknya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh nur latifatul lailah latifa -
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh bu, saya nur latifatul lailah npm 2053054011 izin menjawab diskusi bu
Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang.
Salah satu adaptasi lingkungan yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2), baik yang terdapat di dataran rendah, dataran tinggi, daerah pantai dan pegunungan.
Adapun faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru- paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal VO2 max meningkat disebabkan karena peningkatan aktivitas otot rangka pada saat beraktivitas dan berdampak pada meningkatnya sebagian konsumsi oksigen (O2), maka otot besar harus dipergunakan apabila konsumsi oksigen (O2) maksimal ingin dicapai. Hal ini juga akan berpengaruh pada peningkatan kemapuan sistem sirkulasi darah dari bagian tidak aktif kebagian yang aktif dan kemampuan jaringan untuk menyerap darah. Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.
Sedangkan pada kondisi bila kita melakkan latihan di lingkungan yang dingin, adaptasi fisiologis tubuh adalah: Penurunan kecepata sirkulasi di jaringan tepi, tubuh akan mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas juga pada permukaan kulit. Pengaturan tubuh untuk menggigil, adalah peningkatan laju metabolic yang disebabkan oleh pelepasan thyroksin dan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin).
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh NI WAYAN SINDI HERLINA -
Selamat pagi ibu saya Ni Wayan Sindi Herlina 2013054047 izin menjawab

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dengan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu. Pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk suhu tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menghadapi cairan tubuh dengan membawa mineral tubuh baik secara internal maupun usaha eksternal.
Cedara yang terjadi bila melakukan latihan dilingkungan yang panas adalah krim panas, heat sinkop, kelelahan akibat panas, pengeluaran keringat berlebih saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Adaptasi fisiologis tubuh saat melakukan di suhu lingkungan: penurunan kecepatan sirkulasi dijaringkan tepi, mengurangi kecepatan aliran pada ekstermitas dan permukaan kulit dan mekanisme mengigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolisme yang disebabkan oleh latihan hormon tiroksin dan katekolamin.

1. Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal
dalam ukuran selang waktu tertentu,
biasanya dalam satuan menit.
2. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah :
(1) Jantung, paru-paru dan pembuluh
darah harus bekerja dengan baik,
(2)
Proses pengiriman oksigen (O2) ke
jaringan oleh sel darah Merah harus
normal,
(3) Jaringan otot harus memiliki
kapasitas yang normal untuk kehabisan oksigen (O2) atau
memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2
maks adalah usia, jenis kelamin,
kebiasaan merokok, genetika, aktivitas
fisik.
4. Pada saat bernafas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) (ekspirasi), di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk ke dalam darah dan kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari
darah secara osmosis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Sunyi Sabila 2013054040 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Sunyi Sabila 2013054040 izin menjawab.

Menurut Robbins (2003), adaptasi adalah suatu
proses tujuan yang menempatkan manusia yang berupaya
mencapai tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi
lingkungan dan kondisi sosial yang berubah-ubah agar
tetap bertahan.ternyata tubuh manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Bentuk adaptasi ini dilakukan tubuh agar kita bisa tetap melakukan aktivitas di tempat baru.

Contoh ketika anak baru kahir anak akan beradaptasi dengan lingkungan seperti menangis, sentuhan dari benda yang baru dikenal dengan kulitnya dan ketika suhu djngin, panas, dan merasakan asi dari ibunya. dan sentuhan kulit ibunya. ketika anak baru lahir sistem organ tubuh akan berkembang seperti paru-paru yang bisa berkembang seiring berjalannya perkembangan anak 

Kemudian suhu, iklim dan pernapasan. seperti kita merasakan dingin kemudian tiba-tiba berada ditempat yang panas maka pernapasan akan berbeda. 

Caranya saat kita berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi tubuh akan menghasilkan sel darah merah yang lebih banyak untuk memenuhi kadar oksigen.

Lalu, saat berpindah dari tempat sejuk ke iklim panas, tubuh akan mengubah warna kulit menjadi gelap sebagai bentuk adaptasinya.mengenai Adaptasi Tubuh dengan Lingkungan.


Keberfungsian dari sistem pengaturan suhu tubuh,
pada saat istirahat, aktivitas sehari-hari, maupun
pada saat latihan, memiliki komponen utama
sebagai berikut:
(1)Pusat pengaturan suhu tubuh, terdapat di
sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai
koordinator informasi yang masuk melalui
sensor, untuk kemudian memberikan reaksi.
(2)Reseptor suhu atau sensor, sangat sensitif
pada stimulus suhu (panas dan dingin) dan
memberikan masukan di pusat kordinasi suhu
yang terletak di sislen1 Sdrdr !JUsdl.
(3)Efektor suhu atau organ, yang diperintah oleh
pusat koordinasi melaksanakan proses
pengaturan suhu (Foss, Keteyian: 1998).
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Adinda recta trisila 2013054045 -
assalamu’alaikum bu saya Adinda Recta Trisila npm 2013054045 izin menjawab


Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya. Hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan . Oleh karena itu, tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal. Adapun fisiologis tubuh saat melakukan latihan di suhu lingkungan dingin penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas dan permukaan kulit dan mekanisme menggigil, sebagai usaha peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon tiroksin dan katekolamin.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Salsabilla madinah 2013054037 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, saya Salsabilla madinah Npm 2013054037 izin menanggapi

Adaptasi adalah salah satu cara bagaimana makhluk hidup menghadapi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang dapat beradaptasi terhadap lingkungannya mampu memperoleh udara, udara dan nutrisi (makanan). Selanjutnya organisme akan mampu mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti suhu dan cahaya. Organisme juga bisa mempertahankan hidup dari musuh alaminya serta bereproduksi.


Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Ketika pusat suhu hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.

Metabolisme secara alami akan meningkat ketika suhu tubuh menurun atau ketika tubuh kedinginan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan suhu tubuh agar kembali normal, sehingga organ-organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Semakin tinggi suhu tubuh, maka proses metabolisme akan semakin cepat. Hal ini terjadi karena peningkatan suhu, kerja enzim yang disimpan untuk membantu proses metabolisme juga akan meningkat lebih cepat.


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Antika 2013054028 -
Assalamu'alaikum wr. Wb.
Izin menjawab nama saya antika Maulida dengan npm 2013054028

Adaptasi fisiologis tubuh terhadap suhu lingkungan
Suhu tubuh yang konstan bergantung pada kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan antara produksi tubuh, akibat proses metabolisme dalam tubuh dan suhu lingkungan, dengan jumlah panas yang dilepaskan. Keberfungsian dari sistem pengaturan suhu tubuh, pada saat istirahat, aktivitas keseharian, maupun pada an, memiliki komponen utama sebagai berikut

Pusat pengaturan suhu (thermoregulatory center), terdapat di hypotalamus yang berfungsi sebagai or informasi yang masuk melalui sensor (afektor), untuk kemudian memberikan reaksi lanjutan. 2) Reseptor suhu (thermoreseptor) merupakan reseptor sensoris, terbagi menjadi dua, reseptor pusat septor) pada hypothalamus dan reseptor tepi (peripheral reseptor) yang terdapat pada kulit. sangat pada stimulus suhu panas dan dingin, dan memberikan input pada pusat pengaturan suhu yang terletak di

pusat Elektor suhu, yang diperintah oleh pusat koordinasi melaksanakan proses pengaturan suhu, diantaranya keringat, otot polos pada arteriola, otot rangka, dan kelenjar endokrin (Foss, Keteyian: 1998. Wilmore, Costit).
onsumsi oksigen maksimal (VO2 maks)
merupakan kemampuan tubuh untuk
mengkonsumsi oksigen secara optimal
dalam ukuran selang waktu tertentu,
biasanya dalam satuan menit.
2. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi
oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah :
(1) Jantung, paru-paru dan pembuluh
darah harus berfungsi dengan baik, (2)
Proses penyampaian oksigen (O2) ke
jaringan oleh sel darah merah harus
normal, (3) Jaringan otot harus memiliki
kapasitas yang normal untuk
mempergunakan oksigen (O2) atau
memiliki metabolisme yang normal, fungsi
mitokondria harus normal
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2
maks adalah usia, jenis kelamin,
kebiasaan merokok, genetika, aktivitas
fisik.
4. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa
penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan
mengeluarkan karbondioksida (CO2)
disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam
paru-paru terjadi pertukan zat antara
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2),
oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk
kedalam darah dan kemudian
karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari
dalam darah secara osmosis

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara
satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat
kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak
cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk
mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti
tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta
mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.
Beberapa cedera yang dapat terjadi bila kita
melakukan latihan dilingkungan yang panas adalah: heat cramps (kram pan as), heat syncope (penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion
(terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan garam), heat stroke (serangan panas).
Bl Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita
melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Sedangkan pada kondisi bila kita melakkan Latihan di lingkungan yang dingin, adaptasi fisiologis tubuh adalah: Penurunan kecepata
sirkulasi di jaringan tepi, tubuh akan mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas juga pada permukaan kulit. Pengaturan tubuh untuk menggigil, adalah peningkatan laju metabolic yang disebabkan oleh pelepasan thyroksin dan
katekolamin ( epinefrin dan norepinefrin).
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Rafika Yuda Prasasti 2053054010 -
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Rafika Yuda Prasasti Npm 2053054010 izin menjawab Manusia adalah contoh dari jenis makhluk yang sangat mudah beradaptasi. Hampir semua habitat dihuni oleh manusia. Dari pantai hingga pegunungan Andes yang tinggi, dari hutan tropis yang panas dan lembap hingga gurun kering yang panas dan daerah kutub yang dingin. Populasi manusia yang sangat mudah beradaptasi terus tumbuh dan menempati habitat baru karena kapasitas otak yang paling tinggi dibandingkan organisme lain. Dengan bantuan ilmu pengetahuan, orang dapat menciptakan berbagai alat untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah perubahan bentuk tubuh atau struktur organ tubuh tertentu dengan lingkungan. Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi yang paling terlihat. Adaptasi morfologi terjadi pada hewan dan tumbuhan.
Adaptasi pada Hewan
Serangga memiliki berbagai jenis mulut yang disesuaikan dengan berbagai jenis makanan. Ada serangga yang memiliki tipe menggigit, menyengat dan menghisap, menyengat dan menyengat, dll. Serangga dengan jenis mulut penggigit tertentu memiliki rahang atas dan bawah yang kuat. Contoh serangga bertangkai adalah capung, belalang dan kecoa. Mulut tipe pengisap memiliki struktur mulut yang panjang dan bengkok. Misalnya, serangga penghisap adalah kupu-kupu.
Adaptasi Tumbuhan
Kaktus, salah satu tumbuhan habitat gersang, morfologi daunnya kecil dan terkadang memisah menjadi duri untuk mengurangi penguapan. Akarnya panjang dan lebar, sehingga bisa mendapatkan air, dan batangnya lentur, karena mengoptimalkan suplai air yang baik.
2. Adaptasi fisiologis
Adaptasi fisiologis adalah adaptasi kerja organ organisme terhadap lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini erat kaitannya dengan adaptasi metabolisme tubuh.
Contoh: ruminansia yang makanannya rumput dan daun. Baik rumput maupun daun memiliki dinding sel yang mengandung selulosa yang sulit dicerna secara mekanis. Enzim selulosa diperlukan untuk pencernaan lengkap selulosa. Oleh karena itu, pada saluran pencernaan hewan ruminansia terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan enzim selulosa.
3. Adaptasi perilaku
Adaptasi perilaku adalah perubahan perilaku suatu organisme untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Contoh: Bunglon, hewan ini dapat mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya. Perubahan warna kulit ini disebut mimikri. Ketika bunglon mengejutkan atau kawin, ia mengubah warna kulitnya menjadi hitam. Warna kulit bunglon berubah dari hijau menjadi coklat-hitam.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Lamtiurma adelina br.Sianturi -
saya Lamtiurma Adelina br Sianturi NPM 2013054943 izin menjawab mengenai kesimpulan ketiga penelitian dan pengaplikasian nya pada anak usia dini.

kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitar nya berbeda antara satu dan yang lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. pada saat kita melakukan suatu aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan banyak kehilangan banyak cairan. oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.

dimana ada dampak adaptasi lingkungan terhadap perubahan fisiologi, seperti contoh bayi yang baru melahirkan dan belum terbiasa dengan lingkungan sekitar jadi bayi tersebut bisa sesak dll. konsumsi oksigen maksimal yang merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. biasanya faktor-faktor yang menentukan konsumsi oksigen (O2) maksimal (V02 max) adalah 1) jantung, paru-paru, dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, 2) proses penyampaian oksigen ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, 3) jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen.


anak usia dini membutuhkan semua itu untuk bergerak. anak usia dini merupakan anak yang sedang masuk tahap perkembangan dimana anak melakukan banyak hal yang belum pernah atau akan anak lakukan, di lain itu semua kegiatan yang akan dilakukan harus memerlukan energi, kesehatan dan berkaitan dengan gerak yang berkaitan dengan sistem gerak tubuh anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Opin 2013054034 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Saya Opin Npm 2013054034 izin menyampaikan pendapat terkait 3 penelitian diatas .

Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, suhu,ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang dengan yang lainnya itu berbeda-beda. Selain itu akan berpengaruh pada peningkatan kemapuan sistem sirkulasi darah dari bagian tidak aktif kebagian yang aktif dan kemampuan jaringan untuk menyerap darah.

Kemampuan setiap orang dalam beradaptasi dengan lingkungannya itu berbeda-beda,hal ini dapat terlihat pada
tingkat aklimatisasinya terhadap suhu. Kemampuan seseorang yang dapat beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara, nutrisi, vitamin dan gizi yang seimbang. Oleh karena itu manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan suhu internal tubuh.

Kemampuan tubuh untuk dapat berdaptasi  terhadap suhu panas lingkungan sekitar sangat bergantung pada beberapa faktor yang nempengaruhi cepat lambatnya penguapan keringat, misalnya suhu dan kelembaban udara  yang disekeliling yang dapat menjadi sebab penguapan keringat terganggu. Pengeluaran keringat yang lebih banyak atau berlebihan pada saat kita melakukan olahraga, dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi pada tubuh. Saat seseorang harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan  cairan dalam tubuh yang cukup banyak, oleh karenanya tubuh akan menjalani beberapa mekanisme fisiologis untuk  mengeluarkan panas dalam menstabilkan suhu inti  dalam tubuh.
Adapun aplikasinya pada usia dini terkait adaptasi tubuh dengan lingkungannya yaitu kita sebagai orang yang lebih dewasa harus memahami keadaan lingkungan yang sesuai dengan tubuh anak usia dini, temperatur anak juga harus kita pahami serta perhatikan asupan gizi, vitamin,nutrisi, serta mineral yang masuk kedalam tubuh anak usia dini, agar dalam proses aktivitas atau geraknya berkembang dengan baik, sehingga anak usia dini tidak mengalami kelelahan yang berarti, aktif dalam bergerak, dan tubuh anak dapat beradaptasi dengan optimal.

Terimakasih sebelumnya bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Ayu Dinanti 2013054044 -
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Ibu. Saya Ayu Dinanti NPM 2013055044 izin menjawab.

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dengan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasinya terhadap suhu. Pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologi mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun usaha eksternal. 1. Faktor lingkungan sangat penting dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. Di mana lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal akan berdampak pada perubahan fisiologis seseorang (Gallahue dan Ozmun 1998:204-205). Contohnya ketika seseorang yang tinggal di pesisir pantai akan berbeda dengan seseorang yang tinggal di perbukitan dari segi fisiologisnya. Peningkatan oksigen dapat dipengaruhi oleh dua faktor perubahan yaitu, - peningkatan aliran oksigen ke jaringan yang bekerja(curah jantung), - peningkatan ekstraksi oksigen darah oleh jaringan otot skelet. 2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan vo2 max yaitu;
1. Faktor keturunan
2. Faktor usia
3. Faktor jenis kelamin
4. Dan faktor Aktivitas yang dilakukan
Penggunaan usia, vo2 pada anak usia dini akan berbeda dengan remaja bahkan dewasa. Faktor Aktivitas juga berbeda, misalnya pada seorang pelari dengan orang yang baru saja bangun tidur.
3. Fungsi dari sistem pengaturan suhu tubuh pada saat istirahat, aktivitas keseharian, maupun pada saat latihan memiliki komponen utama yaitu;
1. Pusat pengaturan suhu tubuh, terdapat di sistem Sarah pusat, yang berfungsi sebagai kordinator informasi yang masuk melalui sensor untuk kemudian memberikan reaksi.
2. Reseptor suhu atau sensor, sangat sensitif pada stimulus suhu (panas dan dingin) dan memberikan input pada pusat koordinasi suhu yang terletak di sistem saraf pusat.
memperhatikan kondisi lingkungannya sehingga kita dapat mengetahui mekanisme fisiologi adaptasi tubuhnya dengan baik. Dengan begitu kita mempersiapkan secara optimal baik kondisi fisik maupun psikisnya untuk peningkatan metabolisme atau mekanisme fisiologis .
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi Pemahaman mengenai Adaptasi tubuh dengan lingkungan

oleh Oppy Anggun Pratiwi 2013054051 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Oppy Anggun Pratiwi NPM 2013054051 izin menyampaikan pendapat terkait kesimpulan dari 3 penelitian yang ada di atas.

Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklamasi nya terhadap suhu. Pada saat melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yg tinggi akan menyebabkan kehilangan banyak cairan, oleh karena itu tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik secara internal maupun dengan usaha eksternal.

Cedera yang dapat terjadi bila melakukan latihan di lingkungan yang panas adalah kram panas, peningkatan ucapan panas, penghabisan air atau garam, serangan panas. Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Adaptasi fisiologis tubuh saat melakukan latihan di suhu dingin: Penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan tepi, mengurangi kecepatan aliran darah pada ekstremitas dan permukaan kulit dan mekanisme menggigil sebagai upaya peningkatan laju metabolik yang disebabkan oleh pelepasan hormon thyroksin dan katekolamin.

Aplikasi pada anak usia dini adalah anak usia dini sudah memiliki kemampuan adaptasi terhadap lingkungan terutama suhu. Anak usia dini cenderung sensitif terhadap suhu dan mudah rewel ketika mereka merasa tidak nyaman. Hal ini dikarenakan mereka mudah untuk mengekspresikan diri terhadap ketidaknyamanan yg mereka rasakan. Jika anak banyak melakukan aktivitas, maka anak akan mengeluarkan cairan sehingga anak perlu dikontrol untuk tetap tercukupi kebutuhan air nya.

Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) merupakan kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam satuan menit. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) adalah : (1) Jantung, paru-paru, dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen atau memiliki metabolisme yang normal, fungsi mitokondria harus normal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2 maks adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, genetika, aktivitas fisik. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) disebut (ekspirasi) di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2, oksigen ditarik dari udara dan masuk ke dalam darah dan kemudian karbondioksida dikeluarkan dari dalam darah secara osmosis.

Sekian Ibu, terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.