Forum Analisis Jurnal 1

Forum Analisis Jurnal 1

Number of replies: 35

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Nisa Juwita གིས-
Nama : Nisa Juwita
NPM : 2113053256
Kelas : 3B

Izin memposting hasil analisis jurnal satu pertemuan 12.

Sekolah adalah lingkungan mikrosistem. Bronfenbrenner (1979: 22) katakan bahwa sistem mikro adalah pola kegiatan, peran dan hubungan interpersonal yang dialami oleh seseorang yang sedang tumbuh
berevolusi dalam pengaturan tertentu
dengan ciri-ciri fisik khusus, yaitu
lingkungan dimana di dalamnya seorang individu menghabiskan sebagian besar waktunya seperti keluarga, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tetangga.

Pendidikan moral sekolah harus dirancang secara komprehensif meliputi berbagai aspek, yaitu: pendidik, materi, metode, dan evaluasi agar hasilnya diharapkan optimal.
Pendidikan moral untuk diri sendiri
yang penting memberi siswa terkait dengan nilai nilai kebersihan pribadi, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu.
Pendidikan moral bagi sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, rasa hormat, rasa hormat adil, jujur, rendah hati, bertanggung jawab, dan peduli.

Metode pendidikan nilai moral :
a. Inkulkasi nilai
b. Metode keteladanan
C. Metode klarifikasi nilai
D. Metode fasilitasi nilai
E. Metode keterampilan nilai moral

Evaluasi pendidikan moral
sebenarnya yang terakhir dan benar-benar penting adalah perilaku. Perilaku moral sangat sulit untuk dinilai
secara moral hanya mungkin
akurat dengan mengamati
(pengamatan) selama periode waktu tertentu relatif lama dan terus menerus.
Dari pengamatan tersebut dapat ditarik
kesimpulan apakah perilaku orang yang diamati telah menunjukkan karakter atau kualitas moral yang akan dibangun.

Terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Ronald Sitorus གིས-
Nama : Ronald sitorus
NPM : 2153053045
Kelas : 3B

Izin menjawab bu hasil analisis saya mengenai jurnal yang telah ibu berikan
Penanaman nilai-nilai moral dimulai dari lingkungan keluarga dimana orang tua memiliki andil yang besar untuk member pemahaman pada anak tentang mana yang baik dan salah. Pada mulanya mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, namun lambat laun anak akan dapat memahaminya.pendidikan mampu meningkatkan seseorang menuju sebuah kedewasaan agar seseorang tersebut bisa mengatasi permasalahanpermasalahan yang akan datang. Pendidikan tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga menumbuhkan sikap dan perilaku siswa. Sehingga sekolah yang merupakan tempat penyelenggaraan pendidikan, memiliki peranan penting dalam proses mengubah sikap dan perilaku siswa selain itu pendidikan moral perlu diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar yang merupakan jalur pendidikan formal.seorang guru harus mendidik sesuai dengan cakupan pendidikan moral yaitu pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan perilaku yang baik, jujur.dekadensi moral anak bangsa seperti penganiayaan senior kepada junior sudah tidak asing lagi berita ini bahkan sudah banyak meregang nyawa junior yang dipukuli kakak senior nya.hal ini menandakan bahwa pendidikan nilai dan moral perlu ditanamkan sedini mungkin oleh orang tua di lingkungan rumah dan guru di lingkungan sekolah.sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sebagai perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam pertempuran pasar internasional dan kompetisi asing, sekolah sebagai ruang publik yang demokratis dibangun untuk membentuk siswa dapat mengajukan pertanyaan kritis, menghargai dialog yang bermakna dan menjadi agensi kemanusiaan. Peserta didik belajar wacana tentang organisasi umum dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Hal tersebut juga diamanatkan di dalam tujuan pendidikan berdasarkan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 
Selain itu guru juga bertugas untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhla yang mulia dalam diri peserta didik.Globalisasi menjadi penyebab rusaknya moral anak bangsa dimana arus teknologi informasi lewat media cetak, televisi dan internet menyebar virus kebudayaan barat. Detikcom (Selasa, 13/05/2014) menurut Zainal Effendi yang mengatakan bahwa ada kasus pelajar terjaring razia di warnet saat bolos sekolah. Razia tersebut merupakan tindak lanjut dari surat edaran Walikota Surabaya yang melarang pelajar pergi ke warnet, game online dan rental playstation saat proses belajar sebagian diantara pelajar itu berstatus siswa sekolah dasar (SD) para pelajar yang terjaring dibawa ke kantor Satpol PP untuk di data kemudian diberi pembinaan. Dari permasalahan tersebut sebagai pendidik dan orangtua lebih memperhatikan dan memberikan binaan kepada siswa agar siswa beperilaku bermoral sesuai dengan nilai-nilai moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Adinda Arivia Nosa 2113053272 གིས-
Nama: Adinda Arivia Nosa
Npm: 2113053272
Kelas: 3 B

Izin menanggapi bu.
Berikut hasil analisis saya berdasarkan jurnal dengan judul “Pendidikan Moral di Sekolah”.

Sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula. Dengan demikian, guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula.

Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilai- nilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, respek, berlaku adil, jujur, rendah hati, tanggung jawab, dan peduli. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan alam semesta dapat diberikan dengan menguatkan nilai-nilai keseimbangan alam, menjaga kelestarian alam, tidak merusak alam, hemat, dan mendidik untuk menggunakan kembali barang-barang bekas (daur ulang) dalam bentuk yang baru. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik penting dilaksanakan terlebih Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa (pasal 29 UUD 1945).

Keterampilan moral dalam diri peserta didik dapat diwujudkan dimulai dengan pembiasaan. Lama kelamaan pembiasaan itu ditingkatkan dengan cara peserta didik merancang sendiri berbagai tindakan moral yang akan diwujudkan sebagai suatu komitmen diri, action plan mereka sendiri sebagai wujud realisasi diri menjadi orang yang baik dan memperoleh hidup yang bermakna.

Jadi, dari adanya pembiasan ini menurut saya internalisasi nilai moral yang diajarkan akan dapat diwujudkan dalam diri anak. Anak akan menyadari perilaku moral mana yang harus di amalkan dalam kehidupan dan mana yang harus dihindari. Dari adanya pembiasan tersebut, perilaku moral yang diajarkan akan menjadi suatu kebiasaan yang selanjutnya akan membentuk suatu watak atau tabiat anak. Menjadi contoh bagi siswanya untuk memberikan contoh/teladan perilaku-perilaku moral yang baik terhadap anak didik.

Kesimpulan yang didapat yaitu telah terjadi kesenjangan antara apa yang diharapkan dan apa yang terjadi dalam kenyataan perihal moralitas pelajar artinya saat telah terjadi krisis moral para pelajar . Maka dari itu perlu di identifikasi mengenai masalah dalam pendidikan moral di sekolah. Moral anak dapat dikembangkan kearah yang lebih sempurna. Upaya ini dapat ditempuh melalui proses pendidikan moral. Pendidikan moral tersebut berupaya membantu anak didik mencapai tahap perkembangan moral yang lebih sempurna.

Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Triana Anggun Saputri གིས-
Nama: Triana Anggun Saputri
Npm: 2113053059
Kelas: 3 B
Izin menjawab Bu
Berdasarkan jurnal yang telah dipaparkan mengenai pendidikan moral disekolah,saya menganalisis dan menyimpulkan bahwa seperti yang Kita ketahui dalam sebuah pendidikan yang berperan dalam pengembangan moral anak bukan lah hanya tugas guru melainkan tugas semua yang berada di dalam lingkungan sekolah tersebut untuk dapat mencotohkan sikap dan perilaku baik terhadap peserta didik. Akan tetapi dalam hal pendidikan moral disekolah guru mempunyai peranan yang sangat penting. Guru merupakan ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

Pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik penting dilaksanakan terlebih Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa (pasal 29 UUD 1945). Indonesia berbeda dengan negara sekuler dan negara komunis. Pendidikan agama yang di dalamnya sarat dengan nilai-nilai moral diberi tempat yang khusus dan penting. Nilai-nilai moral yang diajarkan di dalam ajaran agama menjadi sumber nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia sehingga di sekolah pun nilainilai moral agama tetap diberi tempat khusus sebagaimana telah dimasukkan dalam kurikulum, baik intra maupun ekstra kurikuler.

Metode yang digunakan dalam pendidikan moral disekolah Ialah metode inkulkasi nilai.Program pendidikan moral dengan cara inkulkasi nilai dimulai dengan mengidentifikasi secara jelas nilai-nilai apa yang diharapkan akan tertanam dalam diri subjek didik. Hasilnya adalah “nilai-nilai target” yang akan dicapai dalam program pendidikan moral. Misalnya, Baltimore County Public Schools mengidentifikasi “nilai-nilai inti” bagi sekolah mereka (sekolah dasar), yaitu: keramahan, kejujuran, tanggung jawab, warga negara yang bertanggung jawab, toleransi, patriotisme, belas kasih. selain itu ada juga metode keteladanan, klarifikasi nilai,dan fasilitasi nilai.

Evaluasi pendidikan moral sebenarnya yang terakhir dan sangat penting adalah perilaku. Perilaku moral sangat sulit untuk dievaluasi. Perilaku moral hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara terus-menerus. Dari pengamatan tersebut dapat ditarik kesimpulan apakah perilaku orang yang diamati telah menunjukkan watak atau kualitas akhlak yang akan dievaluasi. Misalnya, apakah orang tersebut benarbenar jujur, adil, memiliki komitmen, beretos kerja, tanggung jawab, dan sebagainya

Terimakasih pak/bu
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Faradilla Bastari གིས-
Nama: Faradilla Bastari
NPM: 2113053032
Kelas: 3B

Analisis saya terkait Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 1. yang berjudul PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH yakni mengutip salah satu isi jurnal bahwa Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Hal ini juga sejalan dengan tujuan pendidikan moral di sekolah yakni untuk membentuk anak negeri sebagai individu yang beragama, memiliki rasa kemanusiaan/tenggang rasa demi persatuan menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah untuk kerakyatan serta keadilan hakiki.

Pendidikan moral adalah usaha sadar tentang mengajarkan nilai kebaikan meliputi perilaku baik sesuai dengan aturan normatif dan juga tentang sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Baik sebagai makhluk individu seperti jujur, dapat dipercaya, adil, bertanggungjawab dan lain-lain. Contoh sederhana pendidikan moral di sekolah seperti membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan. Menghargai pendapat orang lain. Memberi salam ketika bertemu dengan orang yang lebih tua. Mengucapkan kata "tolong" saat meminta bantuan orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Annisa Rahmah གིས-
Nama: Annisa Rahmah
Npm: 2113053051


Izin menanggapi bu
hasil analisis saya mengenai jurnal dengan judul “Pendidikan Moral di Sekolah”.

Istilah “pengembangan” atau ”development” lebih berkonotasi pada upaya menumbuhkan, memerdekakan manusia dari beban, rintangan dan kesulitan. Maka, pengembangan manusia dalam pendidikan dapat didefinisikan menjadi “keseluruhan tindakan dan komunikasi lisan dan tertulis yang melihat tujuan pendidikan lebih mengutamakan pada upaya membantu, mendorong, memfasilitasi pertumbuhan siswa sebagai manusia utuh, termasuk di dalamnya sisi kognitif, emosional, sosial, etik, kreatif dan spiritualnya .

1. Pendidik Moral di Sekolah
Sekolah sebagai tempat demokratis yang didedikasikan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sebagai perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam pertempuran pasar internasional dan kompetisi asing, sekolah sebagai ruang publik yang demokratis dibangun untuk membentuk siswa dapat mengajukan pertanyaan kritis, menghargai dialog yang bermakna dan menjadi agensi kemanusiaan. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis.
Selain itu guru juga bertugas untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang mulia dalam diri peserta didik. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. .

2. Materi Pendidikan Moral
Pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010). Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilai- nilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik penting dilaksanakan terlebih Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa (pasal 29 UUD 1945). Pendidikan agama yang di dalamnya sarat dengan nilai-nilai moral diberi tempat yang khusus dan penting.


3. Metode Pendidikan Moral
Pendidikan moral pada masa sekarang menghadapi berbagai tantangan seiring dengan kemajuan zaman yang ditandai oleh keterbukaan informasi dan kecanggihan teknologi. Anak-anak yang hidup sekarang ini hidup di zaman modern akhir yang sangat jauh berbeda cara berpikir dan perilakunya dengan anak-anak di masa lalu. Indoktrinasi dipandang para ahli sebagai metode yang sudah usang dan tidak sejalan dengan semangat modern tersebut. Maka, ada metode lain yang lebih sesuai yaitu :
a. Inkulkasi nilai
b.Metode keteladanan
c.Metode klarifikasi nilai
d. Metode fasilitasi nilai

Jadi kesimpulannya
Dengan memperhatikan komponen- komponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

RULIK WIDIARTI 2113053263 གིས-
Nama : Rulik Widiarti
NPM : 2113053263
Kelas : 3B
Berdasarkan jurnal yang telah saya baca dan analisis mengenai “Pendidikan Moral Di Sekolah”. Moral merupakan pengajaran tentang baik buruknya tingkah laku. Oleh karena itu, pengajaran ini tentunya tak luput dari adanya bimbingan dan juga pembinaan didalamnya. Untuk menghasilkan moral yang berkualitas tentunya harus melalui pendidikan yang berkualitas pula. Saat ini, dalam lingkungan sekolah, sangat perlu diterapkan adanya pendidikan moral. Para siswa membutuhkan pendidikan yang berkaitan dengan moral, karena sebagai bekal dalam bersikap dan juga bertindak. Pendidikan moral yang sejatinya memang didasarkan pada keluarga, tetapi sekolah juga memegang peranan yang sangat penting. Sekolah sebagai tempat seseorang untuk dididik tentunya tak lepas dari didikan yang berkataitan dengan pola pikir dan juga perilaku agar memiliki karakter. Sekolah harus memiliki kepedulian dan kesadaran akan pentingnya implementasi pendidikan moral. Sehingga dalam hal ini pendidikan disekolah tidak hanya semata-mata untuk melakukan transfer ilmu kepada para peserta didik saja, tetapi memiliki tekad yang kuat dalam hal pembentukan karakte.

Pendidikan moral ini dapat diimplementasikan dengan melalui pembelajaran. Misalnya dimasukkan kedalam mata pelajaran yang lebih spesifik misalnya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan pendidikan agama islam. Keduanya mampu untuk memuat ajaran moral yang baik untuk diberikan kepada para peserta didik. Implementasi pendidikan moral yang baik, merupakan pendidikan moral yang dilakukan secara komprehensif. Dalam artian seluruh warga sekolah memegang peranan penting dalam melakukan penanamn dan penerapan pendidikan moral. Agar pengimplementasian pendidikan moral dapat terlaksana, diterima dan diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari, tentunya haruslah memiliki metode ataupun strategi. Yang paling terpenting adalah setiap orang bertanggung jawab untuk melakukan pengimplementasian pendidikan moral terutama di sekolah yang menjadi sarana dan wadah untuk mewariskan penguatan karakter, untuk membentuk generasi muda yang tidak memiliki moralitas rendah.

Terima Kasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

RAFIDO AZURI གིས-
Nama :Rafido azuri
Npm :2113053115
Kelas :3B
Izin menjawab Bu / pak
Menurut jurnal yang berjudul PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH
Oleh:
Rukiyati , bahwa jurnal tersebut menjelaskan tentang tujuan pendidikan
lebih mengutamakan pada upaya
membantu, mendorong, memfasilitasi
pertumbuhan siswa sebagai manusia
utuh, termasuk di dalamnya sisi kognitif,emosional, sosial, etik, kreatif dan spiritualnya. Terutama nilai moral peserta didik .
pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010).
Pendidikan moral bagi sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, rasa hormat, rasa hormat adil, jujur, rendah hati, bertanggung jawab, dan peduli.

Metode pendidikan nilai moral :
a. Inkulkasi nilai,metode ini dilakukan di dalam keluarga lebih menekankan bertanggung jawab,toleransi,patriotisme, belas kasih
b. Metode kketeladanan,Keteladanan merupakan bentuk
mengestafetkan moral yang digunakan
oleh masyarakat religius tradisional, dan
digunakan pula oleh masyarakat modern
C. Metode klarifikasi nilai
D. Metode fasilitasi nilai
E. Metode keterampilan nilai moral

Jadi kesimpulannya yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas. 
Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Silva Ayuningsih གིས-
Nama : Silva Ayuningsih
NPM : 2113053028
Kelas : 3B

Analisis jurnal 1 yang berjudul “Pendidikan Moral di Sekolah”

Sekolah merupakan lingkungan mikrosistem. Bronfenbrenner (1979: 22) mengatakan bahwa mikrosistem adalah sebuah pola dari aktivitas, peran dan relasi interpersonal yang dialami oleh seseorang yang sedang tumbuh berkembang di dalam setting tertentu dengan karakteristik fisik khusus, yaitu suatu lingkungan kehidupan yang di dalamnya seorang individu meng- habiskan sebagian besar waktunya, seperti keluarga, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tetangga.

Seperti yang kita ketahui bahwa pendidik utama di sekolah adalah guru. Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilai- nilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. Nilai-nilai moral yang diajarkan di dalam ajaran agama menjadi sumber nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia sehingga di sekolah pun nilai- nilai moral agama tetap diberi tempat khusus sebagaimana telah dimasukkan dalam kurikulum, baik intra maupun ekstra kurikuler.

Untuk metode pendidikan moral sendiri, terdiri atas Inkulkasi nilai, metode keteladanan, metode klarifikasi nilai, metode fasilitasi nilai, metode keterampilan nilai moral. Evaluasi pendidikan moral sebenarnya yang terakhir dan sangat penting adalah perilaku. Perilaku moral sangat sulit untuk dievaluasi. Perilaku moral hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara terus-menerus.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Zahrani Abdillah གིས-
Nama : Zahrani Abdillah
NPM : 2153053033
Kelas : 3B

Izin menanggapi,
Berdasarkan jurnal yang telah saya baca,saya dapat menganalisis bahwa sekolah sebagai sebuah mikrosistem diperkirakan mempunyai pengaruh yang kuat yang dapat dilihat secara langsung dalam diri peserta didik. Pada zaman sekarrang ini orang tua banyak menaruh harapan pada sekolah untuk menjadikan anak – anaknya pintar dan berakhlak mulia. Sekolah yang baik tidak hanya sekolah yang mampu membuat siswanya menjadi pintar, namun sekolah yang dapat membuat peserta didiknya memiliki akhlak yang baik, untuk apa jika memiliki ilmu yang baik tetapi tidak memiliki akhlak yang baik.
Anak – anak pada zaman sekarang berbeda dengan zaman dahulu mulai dari cara berfikir, cara berprilaku, cara berbicara, cara menghormati orang lain, dll. Membaca buku-buku sastra (novel, cerpen, dsb) dan non-fiksi ,biografi, kisah perjalanan/petualangan, dsb) dapat menjadi salah satu cara ampuh untuk menanamkan nilai-nilai dan moralitas dalam diri subjek didik. Memberikan buku-buku yang bermutu, buku cerita dan artikel untuk dibaca para siswa adalah cara yang mudah dan penting untuk membangun nilai moral dalam diri siswa, disamping juga akan meningkatkan tujuan pembelajaran secara akademik. Selain dengan cara itu, dapat bercerita dengan kandungan nilai moral yang baik didalamnya.

Sekian, terima kasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

NUR FITRIYANA PRATIWI གིས-
Nama : Nur Fitriyana Pratiwi
Npm : 2113053195
Kelas : 3B

Izin menjawab,
Berdasarkan jurnal yang telah saya baca tentang "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH" maka analisis saya bahwa pendidikan moral sangat perlu untuk diajarkan disekolah dan harus dirancang secara komprehensif mencakup berbagai aspek, yaitu pendidik, materi, metode, dan evaluasi sehingga hasilnya diharapkan akan optimal dan dapat membentuk generasi penerus bangsa yang lebih bermoral dan berkualitas lagi. sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik menjadi penerus bangsa yang aktif dalam masyarakat yang demokratis serta guru juga bisa menanamkan nilai moral kepada peserta didik.

Maka dari itu pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Vera Nalia གིས-
Nama : Vera Nalia
Npm : 2113053149
Kelas : 3B
Izin menanggapi
Analisis jurnal 1 terkait “Pendidikan Moral Di Sekolah” pendidikan moral harus dilaksanakan secara bersungguh-sunggug karena dengan pedidikan moral kita sedang membangun penerus generasi bangsa yang berkualitas. Dalam pendidikan moral bukan hanya orang tua saja yang memiliki peran terkait moral anak, akan tetapi guru juga berperan penting terkait mewujudkan moral yang ada pada peserta didik. Jadi keluarga, masyarakat, dan sekolah harus bekerja sama dalam mendidik moral baik kepada anak-anak. pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010). Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilainilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. suatu ajaran moral harus diterima karena memang sejak dahulu diajarkan demikian. Setelah itu, ajaran tersebut dilaksanakan.
Didalam metode pendidikn moral ada inkulkasi nilai, metode keteladanan, Metode klarifikasi nilai, Metode fasilitasi nilai, dan Metode keterampilan nilai moral. Keterampilan moral dalam diri peserta didik dapat diwujudkan dimulai dengan pembiasaan. Lama kelamaan pembiasaan itu ditingkatkan dengan cara peserta didik merancang sendiri berbagai tindakan moral yang akan diwujudkan sebagai suatu komitmen diri, action plan mereka sendiri sebagai wujud realisasi diri menjadi orang yang baik dan memperoleh hidup yang bermakna.
Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

SYAFIRA DWI SYAKINA གིས-
Nama : Syafira Dwi Syakina
NPM : 2153053026
KELAS: 3B

Izin menjawab bu,menurut analisis pendapat saya berdasarkan jurnal dengan judul “Pendidikan Moral di Sekolah”. Sekolah Dasar yang merupakan jalur pendidikan formal.seorang guru harus mendidik sesuai dengan cakupan pendidikan moral yaitu pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan perilaku yang baik, jujur.dekadensi moral anak bangsa seperti penganiayaan senior kepada junior sudah tidak asing lagi berita ini bahkan sudah banyak meregang nyawa junior yang dipukuli kakak senior nya.hal ini menandakan bahwa pendidikan nilai dan moral perlu ditanamkan sedini mungkin oleh orang tua di lingkungan rumah dan guru di lingkungan sekolah.

Yang paling terpenting adalah setiap orang bertanggung jawab untuk melakukan pengimplementasian pendidikan moral terutama di sekolah yang menjadi sarana dan wadah untuk mewariskan penguatan karakter, untuk membentuk generasi muda yang tidak memiliki moralitas rendah.

Perilaku moral sangat sulit untuk dievaluasi. Perilaku moral hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara terus-menerus.

Sekian terimakasih bu
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

VINKA BERLIANA KUSUMAWIJAYA གིས-
Nama: Vinka Berliana Kusumawijaya
NPM: 2153053022
Kelas: 3B

izin menanggapi,
Berdasarkan jurnal yang telah saya baca dan analisis mengenai “Pendidikan Moral Di Sekolah”. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidik utama di sekolah adalah guru. Walaupun demikian, perlu disadari bahwa pendidik moral di sekolah tidak terbatas pada guru semata. Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula. Sebagaimana dinyatakan oleh Henry Giroux (1988: xxxiv) sekolah berfungsi sebagai ruang publik yang demokratis.

materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010). Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilainilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu.

Kirschenbaum (1995: 31) mengusulkan 100 cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam lima kategori besar metode pendidikan moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilainilai dan moralitas, fasilitasi nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral, pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah.

Metode pendidikan nilai moral :
Inkulkasi nilai
Metode keteladanan
Metode klarifikasi nilai
Metode fasilitasi nilai
Metode keterampilan nilai moral

pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh.

Terimkasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

HAYA ASYIFA 2113053007 གིས-
Nama : haya asyifa
Npm : 2113053007
Kelas : 3B

Analisis Jurnal tentang Pendidikan Moral di Sekolah

Dari jurnal tersebut sudah disimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh. Dengan memperhatikan komponen- komponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.

Kirschenbaum (1995: 31)
mengusulkan 100 cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam lima kategori besar metode pendidikan moral yaitu :
1. penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas
2. modeling nilai- nilai dan moralitas
3. fasilitasi nilai-nilai dan moralitas, 4. kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral
5. pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah.

Dengan adanya metode-metode pendidikan moral tersebut diharapkan peserta didik dapat menjadi generasi bangsa yang bermoral dan mempunyai etika yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

REVI MARISKA གིས-
Nama : Revi Mariska
NPM : 2113053161
Kelas : 3B

Analisis jurnal 1 "Pendidikan Moral Di Sekolah"

Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Sebagai sebuah mikrosistem,
sekolah diperkirakan mempunyai pengaruh yang kuat yang dapat dilihat secara langsung dalam diri subjek didik. Terlebih lagi di zaman sekarang, ketika banyak orang tua menaruh harapan sangat besar terhadap sekolah untuk menjadikan anak-anaknya pintar dan baik. Sekolah yang baik merupakan keniscayaan agar pengaruhnya terhadap
anak menjadi positif. Sekolah merupakan bentuk pendidikan formal. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidik utama di sekolah adalah guru. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

ADELIA MAWARNI གིས-
Nama : Adelia Mawarni
Npm : 2113053017
Kelas : 3B

Izin menjawab berdasarkan analisis saya mengenai jurnal 1 yang berjudul Pendidikan Moral di Sekolah, Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian
yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sebagai perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam pertempuran pasar internasional dan kompetisi asing, sekolah sebagai ruang publik yang demokratis dibangun untuk membentuk siswa dapat mengajukan pertanyaan kritis, menghargai dialog yang bermakna dan menjadi agensi kemanusiaan. guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru
terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya. Pendidikan moral pada masa sekarang menghadapi berbagai tantangan seiring dengan kemajuan zaman yang ditandai oleh keterbukaan informasi dan kecanggihan teknologi. Hal ini tentu berbeda sekali dengan masa lalu. Di lingkungan masyarakat religius tradisional, moral diwariskan kepada generasi berikutnya secara given yaitu indoktrinasi. Artinya suatu ajaran moral harus diterima karena memang sejak dahulu diajarkan demikian. Setelah itu, ajaran tersebut dilaksanakan. pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

LINDA OKTAVIA གིས-
Nama : Linda Oktavia
NPM : 2113053037
Kelas : 3b
Dalam analisis jurnal yang saya lakukan, pendidikan moral disekolah ini perlu dilakukan dan dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Walaupun peran dalam mendidik moral anak adalah tugas dari orangtua, namun guru disekolah juuga tak kalah penting perannya. Keluarga, sekolah, dan masyarakat bersama-sama bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak muda agar bermoral baik sekaligus pintar secara intelektual sehingga terwujud generasi muda yang unggul. Itulah tujuan utama pendidikan sebagaimana dinyatakan oleh Aristoteles. Pendidikan moral di sekolah harus dirancang komprehensif mencakup berbagai aspek, yaitu: pendidik, materi, metode, dan evaluasi sehingga hasilnya diharapkan akan optimal.
Bisa ditarik kesimpulan, pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

RISKI wulandari གིས-
Nama : Riski Wulandari
NPM : 2113053285
kelas : 3 B

Izin menanggapi ibu,
Pendidikan moral bagi peserta didik di sekolah dasar merupakan hal yang tidak bisa diabaikan begitu saja karena pendidikan moral sangat penting dalam proses pertumbuhan moral generasi muda bangsa Indonesia. Dengan adanya pendidikan moral maka sikap peserta didik akan berjalan secara teratur dan sesuai dengan kaidah Pancasila. Namun secara khusus pendidikan moral tidak hanya dilaksanakan dalam lingkungan keluarga saja tetapi pendidikan moral juga dilaksanakan di lingkungan sekolah di mana guru merupakan orang tua kedua dan mempunyai tanggung jawab bagi peserta didiknya. Oleh karena itu pendidikan moral yang ada di lingkungan sekolah harus dirancang secara komprehensif dengan mencakup berbagai aspek seperti pendidik materi pembelajaran metode pembelajaran serta evaluasi terhadap hasil yang akan diharapkan secara optimal.

Mengutip dari jurnal tersebut pengertian sekolah disampaikan oleh Bronfenbrenner (1979: 22) yang mengatakan bahwa sekolah merupakan mikro sistem yang dapat menjalin interaksi dari suatu individu dengan orang tua, guru teman, sebaya dan masih banyak lainnya. dari interaksi tersebut tentunya memiliki peranan yang sangat besar bagi pertumbuhan moral anak, di mana seorang anak di tuntut untuk bersikap aktif dan bukannya pasif sebagai komunikator terhadap lawan bicaranya. Hal ini juga di dukung dengan perkembangan zaman yang begitu pesat membuat para orang tua memiliki harapan yang besar bagi anaknya. Oleh karena itu sekolah sebagai mikro sistem di sini diharapkan mampu mewujudkan keinginan para orang tua. Tidak hanya itu Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu.

Sekolah juga dapat dikatakan sebagai tempat publik di mana siswa belajar banyak pengetahuan dan keahlian baru untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnya nanti ketika mereka dewasa seperti berpikir dan memberikan pertanyaan secara kritis serta menghargai perbincangan dialog. Dalam menciptakan moral yang baik pada peserta didik semua anggota sekolah diharuskan untuk memiliki perilaku yang baik pula baik itu kepala sekolah, guru, tata usaha serta tukang kebun sekolah. Namun di sini guru lebih dibutuhkan sebagai role model kedua setelah orang tua bagi peserta didik karena merekalah yang paling sering berinteraksi dengan peserta didik. Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula. Sedangkan materi pendidikan yang digunakan oleh guru mencakup beberapa hal seperti ajaran agama yang berfungsi untuk menguatkan moral dan pengalaman belajar untuk menjadi manusia yang bermoral.

Terimakasih ibu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

AGUSTINA YOBEE གིས-
Nama : Agustina Yobee
Npm : 2113053302
Kelas : 3B

Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Sebagai sebuah mikrosistem,
sekolah diperkirakan mempunyai pengaruh yang kuat yang dapat dilihat secara langsung dalam diri subjek didik. Terlebih lagi di zaman sekarang, ketika banyak orang tua menaruh harapan sangat besar terhadap sekolah untuk menjadikan anak-anaknya pintar dan baik. Sekolah yang baik merupakan keniscayaan agar pengaruhnya terhadap
anak menjadi positif. Sekolah merupakan bentuk pendidikan formal. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya.

Keluarga, sekolah, dan masyarakat bersama-sama bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak muda agar bermoral baik sekaligus pintar secara intelektual sehingga terwujud generasi muda yang unggul. Itulah tujuan utama pendidikan sebagaimana dinyatakan oleh Aristoteles. Pendidikan moral di sekolah harus dirancang komprehensif mencakup berbagai aspek, yaitu: pendidik, materi, metode, dan evaluasi sehingga hasilnya diharapkan akan optimal.
Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Anisa Dian Pratiwi གིས-
Nama : Anisa Dian Pratiwi
NPM : 2113053026
Kelas : 3B

izin menanggapi artikel diatas bu terkait dengan " Pendidikan moral di sekolah" . Yang perlu kita ketahui bahwa sekolah merupakan lingkungan miskrosistem. Seperti yang dikatakan oeleh Bronfenbrenner bahwa mikrosistem ialah sebuah pola pikir dari aktivitas, peran, dan relasi interpersonal yang dialami oleh seseorang uang dialami oleh seseorang yang sedang tumbuh berkembang di dalam peraturan tertentu dengan karakteristik fisik yang khusus. Yaitu lingkungan yang mengharuskan atau terdapat kehidupan yang di dalamnya terdapat seorang individu menghabiskan sebagian besar waktunya, seperti keluarga, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tetangga. Sebagai sebuah mikrosistem, sekolah diperkirakan mempunyai pengaruh yang kuat yang dapat dilihat secara langsung dalam diri subjek didik. Terlebih lagi di zaman sekarang, ketika banyak orang tua menaruh harapan sangat besar terhadap sekolah untuk menjadikan anak-anaknya pintar dan baik. Sekolah yang baik merupakan keniscayaan agar pengaruhnya terhadap anak menjadi positif. Sekolah merupakan bentuk pendidikan formal. pendidikan moral di sekolah yang bersifat komprehensif, yang melibatkan berbagai komponen seperti pendidik, materi, metode, dan evaluasinya. Guru yang baik tentu saja guru yang dapat membentuk moral yang baik pula pada peserta didiknya terutama di lingkungan sekolah.

terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

MUHAMAD ARYA WIRAYUDA གིས-
Nama: Muhamad Arya Wirayuda
NPM: 2113053106
Izin menjawab.
Hasil analisis saya terhadap jurnal berjudul “Pendidikan Moral di Sekolah” dapat saya simpulkan bahwa Pendidikan moral di Sekolah sangat diperlukan bagi manusia, karena melalui pendidikan, perkembangan moral diharapkan mampu berjalan dengan baik, dan sesuai dengan norma demi kelangsungan manusia itu sendiri.
Pendidikan moral di sekolah harus dilakukan dengan serius untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas tinggi. Di sekolah dasar perkembangan pendidikan moral tidak pernah keluar dari nilai-nilai luhur yang ada dalam tatanan moral bangsa Indonesia yang sudah jelas dalam Pancasila sebagai dasar negara.

Melalui pendidikan yang bertujuan bukan hanya untuk membentuk manusia yang cerdas otaknya dan terampil dalam melaksanakan tugas saja, namun diharapkan menghasilkan manusia yang memiliki moral, sehingga menghasilkan warga negara yang baik. Oleh karena itu, dalam usaha mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik juga. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

Pendidikan moral sekolah harus dirancang secara komprehensif meliputi berbagai aspek, yaitu: pendidik, materi, metode, dan evaluasi agar hasilnya diharapkan optimal.
Pendidikan moral untuk diri sendiri yang penting memberi siswa terkait dengan nilai nilai kebersihan pribadi, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu.
Pendidikan moral bagi sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, rasa hormat, rasa hormat adil, jujur, rendah hati, bertanggung jawab, dan peduli.

Metode pendidikan nilai moral : Inkulkasi nilai, Metode keteladanan, Metode klarifikasi nilai, Metode fasilitasi nilai, dan Metode keterampilan nilai moral.
Evaluasi pendidikan moral sebenarnya yang terakhir dan benar-benar penting adalah perilaku. Perilaku moral sangat sulit untuk dinilai secara moral hanya mungkin akurat dengan pengamatan.
Sekian, Terima Kasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

SEPTI AYU NINGRUM གིས-
Nama : Septi Ayu Ningrum
Npm : 2113053157
Kelas : 3B

Izin menanggapi bu,
Berdasarkan jurnal diatas yang berjudul “ Pendidikan Moral Di Sekolah “ setelah saya analisis kesimpulan yang dapat sya ambil adalah Pendidikan moral di sekolah sangat penting dan perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru akan tetapi bukan hanya guru saja yang memegang peranan penting dalam Pendidikan moral yang dilakukan disekolah namun segenap komponen warga sekolah pun ikut terlibat dalam hal tersebu agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus bersama-sama bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak muda agar bermoral baik sekaligus pintar secara intelektual sehingga terwujud generasi muda yang unggul. Itulah tujuan utama pendidikan sebagaimana dinyatakan oleh Aristoteles.
Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Dalam upaya Pendidikan moral disekolah perlu dilakukan perencanaan terkait pendidikan moral di sekolah yang bersifat komprehensif, yang melibatkan berbagai komponen: pendidik, materi, metode, dan evaluasinya.
1. Pendidik Moral di Sekolah
Disekolah pendidik yang utama adalah seorang guru, karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

2. Materi Pendidikan Moral
Pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010).

3. Metode Pendidikan Moral
Kirschenbaum (1995: 31) mengusulkan 100 cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam lima kategori besar metode pendidikan moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilai-nilai dan moralitas, fasilitasi nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral, pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah.

4. Evaluasi Pendidikan Moral
Di samping keempat aspek (isi, metode, proses dan pendidik), pendidikan nilai juga memerlukan evaluasi yang komprehensif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai/moral dan perilaku nilai/moral. Maka, evaluasi pendidikan nilai juga mencakup tiga ranah tersebut. berupa evaluasi penalaran moral, evaluasi karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku (Darmiyati, 2009: 51).

Dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut, sekolah dan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal dan tujuan agar peserta didik dapat generasi penerus bangsa yang bermoral dan berkualitas juga dapat tercapai.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

SEKAR SARI SAPTUTI གིས-
Nama : Sekar Sari Saptuti
NPM : 2113053253
Kelas : 3b

Izin menjawab bu.
Dari jurnal tersebut dapat saya simpulkan bahwa Sekolah yang baik adalah sekolah yang menekankan pendidikan moral dan pendidikan di samping kegiatan pendidikan sains. Untuk itu perlu direncanakan pendidikan akhlak yang komprehensif di sekolah, meliputi berbagai unsur seperti pendidik, materi, metode, dan evaluasinya.
Guru yang baik Sangat strategis dalam memotivasi siswa untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula. Seorang guru harus memiliki akhlak terlebih dahulu, karena ia merupakan garda depan dalam menanamkan akhlak pada siswanya. Oleh karena itu, pendidikan moral yang diberikan oleh guru mudah diterima dan ditiru oleh siswa.

Komponen penting lainnya dari pendidikan moral di sekolah adalah cakupan materi, variasi metode dan penilaian yang komprehensif.
Metode pendidikan nilai moral :
a. Inkulkasi nilai
b. Metode keteladanan
C. Metode klarifikasi nilai
D. Metode fasilitasi nilai
E. Metode keterampilan nilai moral

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, sekolah di mana guru berperan besar dapat menjadikan pendidikan moral lebih inklusif dan mengembangkan hasil terbaik, yaitu nilai-nilai moral pada siswa, Anda dapat menjadi generasi muda yang berkualitas. sekian, terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Fara Sasmiati གིས-
Nama : Fara Sasmiati
Npm : 2113053267
Kelas : 3B

Izin menjawab Pak/Bu
Berdasarkan jurnal terkait “Pendidikan Moral Di Sekolah”. Kita tahu bahwa Walaupun peran utama untuk mendidik moral anak adalah di tangan orang tua mereka, guru di sekolah juga berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya. Sebagai sebuah mikrosistem, sekolah diperkirakan mempunyai pengaruh yang kuat yang dapat dilihat secara langsung dalam diri subjek didik. Dengan kata lain, fungsi sekolah terkait dengan upaya menumbuhkan nilai-nilai akademik, nilai-nilai sosial dan nilai-nilai religius. Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Maka, pengembangan manusia dalam pendidikan dapat didefinisikan menjadi "keseluruhan tindakan dan komunikasi lisan dan tertulis yang melihat tujuan pendidikan lebih mengutamakan pada upaya membantu, mendorong, memfasilitasi pertumbuhan siswa sebagai manusia utuh, termasuk di dalamnya sisi kognitif, emosional, sosial, etik, kreatif dan spiritualnya Berdasarkan pertimbangan di atas, perlu dilakukan perencanaan terkait pendidikan moral di sekolah yang bersifat komprehensif, yang melibatkan berbagai komponen: pendidik, materi, metode, dan evaluasinya. Rangkuman berbagai teori diambil dari hasil pemikiran dan penelitian para pakar pendidikan moral seperti Kirschenbaum, Thomas Lickona, Darmiyati Zuchdi dan Nurul Zuriah yang kemudian diinterpretasi dan disintesiskan oleh penulis sehingga diperoleh kesatuan gagasan tentang teori pendidikan moral di sekolah. Dimana Sekolah sebagai tempat demokratis yang didedikasikan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sebagai perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam pertempuran pasar internasional dan kompetisi asing, sekolah sebagai ruang publik yang demokratis dibangun untuk membentuk siswa dapat mengajukan pertanyaan kritis, menghargai dialog yang bermakna dan menjadi agensi kemanusiaan. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis.

Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya. Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, respek, berlaku adil, jujur, rendah hati, tanggung jawab, dan peduli. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan alam semesta dapat diberikan dengan menguatkan nilai-nilai keseimbangan alam, menjaga kelestarian alam, tidak merusak alam, hemat, dan mendidik untuk menggunakan kembali barang-barang bekas (daur ulang) dalam bentuk yang baru. Pendidikan agama yang di dalamnya sarat dengan nilai-nilai moral diberi tempat yang khusus dan penting. Nilai-nilai moral yang diajarkan di dalam ajaran agama menjadi sumber nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia sehingga di sekolah pun nilainilai moral agama tetap diberi tempat khusus sebagaimana telah dimasukkan dalam kurikulum, baik intra maupun ekstra kurikuler.

Terimakasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Ulya Dwi Badzlina གིས-
Nama : Ulya Dwi Badzlina
NPM : 2113053175
Kelas : 3B

Izin menanggapi.
Berdasarkan junal yang telah saya baca dengan judul “PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH” dapat dianalisis bahwasannya Pendidikan moral disekolah sangat penting bagi siswa.Pendidikan moral disekolah dapat diajarkan tidak hanya dari guru saja,akan tetapi pegawai tata usaha, pramu kantor, tukang kebun, dan komite sekolah. Semua subjek tersebut berperan untuk bersama-sama membangun moral siswa agar menjadi orang yang baik. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya. Materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Dalam penanaman nilai bagi anak zaman modern sekarang ada yang Namanya metode inkulkasi atau penanaman nilai. Metode ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran moral di sekolah maupun di dalam keluarga dengan berbagai cara.Ada juga metode keteladanan,metode klarifikasi nilai,metode fasilitasi nilai,metode keterampilan nilai dan moral.Di samping keempat aspek (isi, metode, proses dan pendidik), pendidikan nilai juga memerlukan evaluasi yang komprehensif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai/moral dan perilaku nilai/moral.

Terima Kasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

LUTVI CHAHYANI གིས-
Nama: Lutvi Chahyani
NPM: 2113053121

Izin menjawab,
Berdasarkan jurnal yang berjudul “Pendidikan Moral di Sekolah” diketahui bahwa sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Meskipun peran utama dalam mendidik moral anak adalah orang tua mereka, guru di sekolah juga berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya. Dalam pendidikan moral di sekolah terdapat komponen-komponen pendidikan moral yang lain dan yang tidak kalah penting yaitu terdiri atas cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh. Dengan memperhatikan berbagai komponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga dapat mencapai hasil secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

OI' KURNIYATI གིས-
Nama : Oi' Kurniyati
NPM : 2113053282

Analisis jurnal "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH"
Untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas, maka pendidikan moral disekolah sangat diperlukan. Keluarga, sekolah dan masyarakat semuanya bertanggungjawab atas pendidikan moral bagi anak-anak demi mewujudkan generasi yang berkualitas dan unggul. Noeng Muhadjir (2003: 16-18) mengatakan bahwa nitinjau dari segi antropologi kultural dan sosiologi, ada tiga fungsi utama pendidikan, yaitu menumbuhkan kreativitas subjek-didik,
menumbuhkembangkan nilai-nilai insani dan Ilahi pada subjek didik dan satuan sosial masyarakat, dan meningkatkan kemampuan kerja produktif pada subjek didik. Dengan kata lain, fungsi sekolah terkait dengan upaya menumbuhkan nilai-nilai akademik, nilai-nilai sosial dan nilai-nilai religius.

Pendidikan moral di sekolah perlu direncanakan dan yang bersifat komprehensif, yang melibatkan berbagai komponen: pendidik, materi, metode, dan evaluasinya. Sekolah harus memiliki guru yang bermoral baik terlebih dahulu, sebelum guru tersebut berencana untuk menanamkan nilai moral kepada peserta didik. Karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan penanaman nilai moral tersebut.

Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan :
1. nilai-nilai kebersihan diri,
2. kerajinan dalam belajar/bekerja,
3. keuletan,
4. disiplin waktu.

Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti :
1. kerjasama,
2. toleransi,
3. respek,
4. berlaku adil,
5. jujur,
6. rendah hati,
7. tanggung jawab, dan
8. peduli.

Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan alam semesta dapat diberikan dengan menguatkan nilai-nilai keseimbangan alam :
1. menjaga kelestarian alam,
2. tidak merusak alam,
3. hemat energi, dan
4. mendidik untuk menggunakan kembali barang-barang bekas (daur ulang) dalam bentuk yang baru.

Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik penting dilaksanakan terlebih Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa (pasal 29 UUD 1945).

Metode Pendidikan Moral
1. Inkulkasi nilai
Metode ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran moral di sekolah maupun di dalam keluarga dengan berbagai cara. Kirschenbaum mengetengahkan 34 cara inkulkasi nilai, di antaranya adalah identifikasi nilai-nilai target, membaca buku-buku sastra dan non-fiksi, bercerita. Program pendidikan moral dengan cara inkulkasi nilai dimulai dengan mengidentifikasi secara jelas nilai-nilai apa yang diharapkan akan tertanam dalam diri subjek didik.
2.Metode Keteladanan
Keteladanan merupakan bentuk mengestafetkan moral yang digunakan oleh masyarakat religius tradisional, dan digunakan pula oleh masyarakat modern sekarang ini.
3.Metode Klarifikasi Nilai
Dalam masyarakat liberal, moral diperkenalkan lewat proses klarifikasi, penjelasan agar terjadi pencerahan pada subjek didik. Seberapa jauh sesuatu moral diterima oleh anak, sangat ditentukan oleh anak itu sendiri. Anak diberikan kebebasan untuk memutuskan sendiri.
4. Metode Fasilitasi Nilai
Guru dan pihak sekolah
memberikan berbagai fasilitas yang dapat digunakan siswa agar dapat merealisasikan nilai-nilai moral dalam dirinya baik secara individu maupun berkelompok, misalnya fasilitas beribadah berupa mesjid dan mushola, fasilitas membuat kompos dari sampah sekolah, fasilitas berupa ruang diskusi, perpustakaan dengan buku-buku cerita yang memuat nilai-nilai moral, dan sebagainya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

BAGUS ADI SAPUTRA གིས-
Nama : Bagus Adi Saputra
NPM : 2113053147

Dari jurnal tersebut dijelaskan bahwa pendidikan moral di sekolah harus dilaksanakan secara bersungguh-sungguh demi membangun generasi bangsa yang berkualitas. Selain di sekolah, keluarga dan masyarakat juga bersama-sama bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak muda agar bermoral baik sekaligus pintar secara intelektual sehingga terwujud generasi muda yang unggul. Sebagai sebuah mikrosistem, sekolah diperkirakan mempunyai pengaruh yang kuat yang dapat dilihat secara langsung dalam diri subjek didik. Terlebih lagi di zaman sekarang, ketika banyak orang tua menaruh harapan sangat besar terhadap sekolah untuk menjadikan anak-anaknya pintar dan baik. Dengan kata lain, fungsi sekolah terkait dengan upaya menumbuhkan nilai-nilai akademik, nilai-nilai sosial dan nilai-nilai religius. Ketiga kelompok nilai inilah yang sekarang menjadi wacana dengan istilah yang popular.
Pengembangan manusia dalam pendidikan dapat didefinisikan menjadi “keseluruhan tindakan dan komunikasi lisan dan tertulis yang melihat tujuan pendidikan lebih mengutamakan pada upaya membantu, mendorong, memfasilitasi pertumbuhan siswa sebagai manusia utuh, termasuk di dalamnya sisi kognitif, emosional, sosial, etik, kreatif dan spiritualnya. Dalam hal ini, peran pendidik lah yang paling penting dalam menanamkan apa yang seharusnya didapatkan oleh peserta didik. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidik utama di sekolah adalah guru. Walaupun demikian, perlu disadari bahwa pendidik moral di sekolah tidak terbatas pada guru semata. Di sekolah ada pegawai tata usaha, pramu kantor, tukang kebun, dan komite sekolah. Semua subjek tersebut berperan untuk bersama-sama membangun moral siswa agar menjadi orang yang baik. Jadi, semua elemen yang ada di sekolah maupun di luar sekolah harus bersama sama bertanggung jawab untuk tercapainya moral yang baik di dalam diri peserta didik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Susi Riyanti གིས-
Nama: Susi Riyanti
NPM: 2113053292
Kelas: 3B
Pada jurnal “ PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH” dijelaskan bahwa guru merupakan pendidik utama disekolah, namun perlu disadari bahwa pendidikan moral tidak terbatas hanya pada guru saja namun komponen sekolah juga merupakan komponen yang bersama – sama membangun moral siswa untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Guru yang baik sangat penting untuk membentuk siswa yang baik pula. Guru merupakan ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam peserta didik. Oleh karna itu pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diteladani dan dipahami oleh peserta didiknya.
Dan ada beberapa metode untuk melakukan penanaman nilai yaitu: inkulkasi nilai, Program pendidikan moral dengan cara inkulkasi nilai dimulai dengan mengidentifikasi secara jelas nilai-nilai apa yang diharapkan akan tertanam dalam diri subjek didik. Metode yang kedua yaitu metode keteladanan Keteladanan merupakan bentuk mengestafetkan moral yang digunakan oleh masyarakat religius tradisional, dan digunakan pula oleh masyarakat modern sekarang ini. Metode yang selanjutnya yaitu metode klarifikasi nilai, Dalam masyarakat liberal, moral diperkenalkan lewat proses klarifikasi, penjelasan agar terjadi pencerahan pada subjek didik. Metode yang keempat yaitu metode fasilitas nilai, Guru dan pihak sekolah memberikan berbagai fasilitas yang dapat digunakan siswa agar dapat merealisasikan nilai-nilai moral dalam dirinya baik secara individu maupun berkelompok, misalnya fasilitas beribadah berupa mesjid dan mushola, fasilitas membuat kompos dari sampah sekolah, fasilitas berupa ruang diskusi, perpustakaan dengan buku-buku cerita yang memuat nilai-nilai moral, dan sebagainya. Yang terakhir yaitu metode keterampilan nilai moral Keterampilan moral dalam diri peserta didik dapat diwujudkan dimulai dengan pembiasaan.

Sekian, Terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Dian Ananta Isrovi གིས-
Nama : Dian Ananta Isrovi
NPM : 2113053061
Kelas : 3B
Izin menanggapi ibu,

Terkait jurnal yang berjudul "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH" Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Sebagaimana dinyatakan oleh Henry Giroux (1988: xxxiv) sekolah berfungsi sebagai ruang publik yang demokratis. Sekolah sebagai tempat demokratis yang didedikasikan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilainilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, respek, berlaku adil, jujur, rendah hati, tanggung jawab, dan peduli. Pada masa sekarang ini indoktrinasi dipandang para ahli sebagai metode yang sudah usang dan tidak sejalan dengan semangat modern tersebut. Maka, ada metode lain yang lebih sesuai yaitu inkulkasi atau penanaman nilai.
a. Inkulkasi nilai
b.Metode keteladanan
c.Metode klarifikasi nilai
d. Metode fasilitasi nilai
Di samping keempat aspek (isi, metode, proses dan pendidik), pendidikan nilai juga memerlukan evaluasi yang komprehensif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Perilaku moral sangat sulit untuk dievaluasi. Perilaku moral hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara terus-menerus. Dengan memperhatikan komponen komponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Bernaditus Heraldi གིས-
Nama : Bernaditus Heraldi
NPM : 2113053260
Kelas : 3 B

Izin menjawab,
Menurut analisis saya mengenai jurnal yang berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" Seperti yang kita ketahui saat ini, guru merupakan orang tua utama di sekolah dimana di sekolah, guru mengajar dan mendidik anak-anak muridnya. Namun sebenarnya bukan hanya guru saja yang mengajarkan moral di sekolah, terdapat staff tata usaha, tukang kebun, kepala sekolah, dan lain-lain yang ternyata ikut berperan mengajarkan moral kepada anak-anak di sekolah. Sekolah juga merupakan tempat publik untuk anak-anak mempelajari ilmu-ilmu dan nilai moral untuk nantinya digunakan dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga guru harus mampu menjembatani murid-muridnya untuk menjadi warga yang aktif dalam berdemokrasi. Oleh karena itu, karena guru merupakan ujung tombak untuk mewujudkan nilai moral yang baik kepada anak-anak, maka guru juga perlu memiliki nilai moral yang baik agar dapat ditiru dan dicontoh oleh anak muridnya.
Terima kasih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Nana Nabila Putri གིས-
Nama : Nana Nabila Putri
NPM : 2113053152
Kelas : 3B

Izin menanggapi Pak/Ibu,
Analisis saya mengenai jurnal 1 “Pendidikan Moral di Sekolah”. Sekolah mempunyai pengaruh yang kuat dalam menanamkan nilai moral pada diri peserta didik. Pendidikan moral di ssekolah menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik.

Di sekolah guru serta seluruh warga sekolah membimbing dan mengajarkan bagaimana bersikap, berperilaku, dan mengajarkan nilai-nilai moral agama yang baik, yang seharusnya dilakukan oleh peserta didik. Berikut ini terdapat komponen -komponen Pendidikan moral yang dapat menunjang pembelajaran agar lebih efektif dalam menanamkan nilai moral yaitu berupa cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh.
Terima kasih Pak/Bu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

SYAFIRA DWI SYAKINA གིས-
Nama : Syafira Dwi Syakina
Npm: 2153053026
Kelas: 3B

Izin menjawab bu,berdasarkan jurnal dengan judul “Pendidikan Moral di Sekolah”. Penanaman nilai-nilai moral dimulai dari lingkungan keluarga dimana orang tua memiliki andil yang besar untuk member pemahaman pada anak tentang mana yang baik dan salah.
Sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pengajaran ilmu. Pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula.

Metode yang digunakan dalam pendidikan moral disekolah Ialah metode inkulkasi nilai.Program pendidikan moral dengan cara inkulkasi nilai dimulai dengan mengidentifikasi secara jelas nilai-nilai apa yang diharapkan akan tertanam dalam diri subjek didik. Hasilnya adalah “nilai-nilai target” yang akan dicapai dalam program pendidikan moral. Misalnya, Baltimore County Public Schools mengidentifikasi “nilai-nilai inti” bagi sekolah mereka (sekolah dasar), yaitu: keramahan, kejujuran, tanggung jawab, warga negara yang bertanggung jawab, toleransi, patriotisme, belas kasih. selain itu ada juga metode keteladanan, klarifikasi nilai,dan fasilitasi nilai.

Yang paling terpenting adalah setiap orang bertanggung jawab untuk melakukan pengimplementasian pendidikan moral terutama di sekolah yang menjadi sarana dan wadah untuk mewariskan penguatan karakter, untuk membentuk generasi muda yang tidak memiliki moralitas rendah.

Sekian terimakasih bu
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

PUTRI.HAIRUNISA21 PUTRI.HAIRUNISA21 གིས-
nama: putri hairunisa
npm: 2113053281
kelas: 2B
izin menjawab hasil analisis saya berdasarkan jurnal dengan judul “Pendidikan Moral di Sekolah”.
Selama ini pendidikan moral memang telah dilakukan di sekolah sejak pendidikan tingkat dasar hingga pendidikan tinggi di kampus Pendidikan moral tersebut diajarkan kepada peserta didik melalui mata pelajaran PKn dan Pendidikan Agama (di sekolah) dan melalui mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Moral, dsb (di kampus).
Pendidikan moral sekolah harus dirancang secara komprehensif meliputi berbagai aspek, yaitu: pendidik, materi, metode, dan evaluasi agar hasilnya diharapkan optimal.
Pendidikan moral untuk diri sendiri
yang penting memberi siswa terkait dengan nilai nilai kebersihan pribadi, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu.
Pendidikan moral bagi sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, rasa adil, jujur, rendah hati, bertanggung jawab, dan peduli dengan sesama.
Pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik penting dilaksanakan terlebih Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa (pasal 29 UUD 1945). Indonesia berbeda dengan negara sekuler dan negara komunis. Pendidikan agama yang di dalamnya sarat dengan nilai-nilai moral diberi tempat yang khusus dan penting. Nilai-nilai moral yang diajarkan di dalam ajaran agama menjadi sumber nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia sehingga di sekolah pun nilainilai moral agama tetap diberi tempat khusus sebagaimana telah dimasukkan dalam kurikulum, baik intra maupun ekstra kurikuler.

Metode yang digunakan dalam pendidikan moral disekolah Ialah metode inkulkasi nilai.Program pendidikan moral dengan cara inkulkasi nilai dimulai dengan mengidentifikasi secara jelas nilai-nilai apa yang diharapkan akan tertanam dalam diri subjek didik. Hasilnya adalah “nilai-nilai target” yang akan dicapai dalam program pendidikan moral. Misalnya, Baltimore County Public Schools mengidentifikasi “nilai-nilai inti” bagi sekolah mereka (sekolah dasar), yaitu: keramahan, kejujuran, tanggung jawab, warga negara yang bertanggung jawab, toleransi, patriotisme, belas kasih. selain itu ada juga metode keteladanan, klarifikasi nilai,dan fasilitasi nilai.

Evaluasi pendidikan moral sebenarnya yang terakhir dan sangat penting adalah perilaku. Perilaku moral sangat sulit untuk dievaluasi. Perilaku moral hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara terus-menerus. Dari pengamatan tersebut dapat ditarik kesimpulan apakah perilaku orang yang diamati telah menunjukkan watak atau kualitas akhlak yang akan dievaluasi. Misalnya, apakah orang tersebut benarbenar jujur, adil, memiliki komitmen, beretos kerja, tanggung jawab, dan sebagainya