Forum Diskusi

Forum Diskusi

Jumlah balasan: 13

Mahasiswa berikan tanggapan kalian terkait isi artikel pada forum diskusi berikut ini.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Ayu Indah Wulandari -
Nama : Ayu Indah Wulandari
NPM : 1913053012
No. Absen : 06
Kelas : 6C

Izin memberikan tanggapan
Artikel di atas memuat judul "Gerakan Kepanduan di Mangkunegaran 1916-1942: Akhir Persaingan Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) Dengan Krida Muda". Artikel tersebut menjelaskan mengenai sejarah Gerakan Kepanduan Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan Krida Muda. Di Indonesia sendiri gerakan kepanduan muncul pada tahun 1912 saat didirikannya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) di Indonesia oleh P. John Smith dan Major de Jager. Kota-kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta tercatat sebagai tempat yang subur bagi pergerakan kepanduan.

Adapun Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) didirikan atas prakarsa Mangkunegara VII pada bulan September tahun 1916 di Solo. Tujuan didirikannya JPO ialah untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak terutama dalam hal pembentukan kepribadian dan ketrampilan olah tubuh agar menjadi penduduk yang berguna. Sebelum dilantik menjadi anggota pandu JPO, para calon anggota harus mengerti hal-hal dasar kepanduan seperti mengerti aturan kepanduan, salam hormat pandu, dan panggilan kelompok pandu. Selanjutnya, Organisasi Krida Muda didirikan oleh PKMN pada tanggal tanggal 11 November 1934 di Mangkunegaran. Tujuan Krida Muda ialah untuk membimbing para warga atau para pemuda Jawa di Praja Mangkunegaran supaya kelak menjadi masyarakat yang baik dan berguna di Praja Mangkunegaran. Semboyan Krida Muda ialah Setia, Sentosa, Utama.

Artikel di atas sangat memberikan wawasan yang begitu luas untuk para pembaca, khusunya diri saya sendiri. Dengan membaca artikel tersebut, saya jadi memahami dan mengerti bagaimana sejarah kepanduan muncul dan berkembang di Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Rizki Maulani -
Nama: Rizki Maulani
Npm: 1913053086
Absen: 24
Kelas: 6C


Izin menanggapi terkait artikel pertemuan 3.

Dalam organisasi Krida Muda, para anggotanya mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan kepanduan seperti pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, baris-berbaris, olahraga, permainan, tindakan pertolongan pertama, teknik membalut luka, dan ketrampilan kerajinan tangan. Selain itu, terdapat tuntunan muatan lokal yang diberikan oleh Krida Muda seperti mempelajari Babad Mangkunegaran, Babad Tanah Djawi, dan Babad Donja, karawitan, pedalangan, tari, dan tembang. Krida Muda juga mempunyai sejumlah kegiatan sosial seperti
pemberantasan buta huruf, waosan, dana belajar, pralenan, koperasi, dan lain sebagainya.

Memasuki masa pendudukan Jepang di Indonesia pada bulan Maret 1942, Pemerintah Pendudukan Militer Jepang mengeluarkan keputusan untuk membubarkan semua organisasi pergerakan nasional dan semua organisasi pribumi, tak terkecuali organisasi-organisasi milik pemerintah Mangkunegaran. Pada bulan April 1942 JPO dan Krida Muda dibubarkan.
JPO dan Krida Muda merupakan
organisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran.

Dengan adanya artikel tersebut saya bisa mengetahui sejarah perjalanan gerakan kepanduan di indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Andini Pratiwi -
Nama : Andini Pratiwi
NPM : 1913053061
Absen : 04
Kelas : 6 C

Izin menanggapi terkait artikel pada pertemuan 3,
Organisasi Krida Muda didirikan oleh PKMN pada tanggal tanggal 11 November 1934 di Mangkunegaran (Pranata Bakoe Toewin Tjarangan Krido Moedo tahun 1937, No. 1402, Surakarta: Perpustakaan Reksopustoko Mangkunegaran, hlm. 1). Latar belakang didirikannya Krida Muda ialah konflik antara Pakempalan Kawula Surakarta (PKS) dan Pakempalan Kawula
Mangkunegaran (PKMN) dimana PKS (sebagai alat politik kasunanan) mempropagandakan pengaruhnya di wilayah Mangkunegaran dengan tujuan untuk menganeksasi Mangkunegaran dan hal itu pun coba dibendung oleh PKMN dengan
menyebarkan pengaruhnya bersama organisasi kepanduannya yaitu Krida Muda.

Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan Krida Muda merupakan organisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran. Persaingan JPO dan Krida Muda berawal dari terdesaknya perkembangan JPO oleh perkembangan Krida Muda yang signifikan sehingga keduanya pun terlibat perebutan wilayah pengaruh di Mangkunegaran seperti yang terjadi di Tasikmadu. Krida Muda tetap
mendirikan cabangnya di Tasikmadu meskipun tidak boleh mendirikan cabang organisasinya di wilayah kepanewon yang sudah ada JPO-nya menurut tata tertib kahonderan.

Dari artikel yang telah saya baca, artikel tersebut sangat bagus untuk menambah wawasan pembaca terutama mengenai sejarah kepanduan.
Terimakasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Lisna Agusta -
Nama : Lisna Agusta
Npm : 1913053092
No. Absen : 19
Kelas : Semester 6C

Izin menjawab pak,
Didalam artikel ini berisi tentang "Sejarah Perjalanan Gerakan Kepanduan di Indonesia"
Dimana Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan Krida Muda merupakan organisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran. Persaingan JPO dan Krida Muda berawal dari terdesaknya perkembangan JPO oleh perkembangan Krida Muda yang signifikan sehingga keduanya pun terlibat perebutan wilayah pengaruh di Mangkunegaran seperti yang terjadi di Tasikmadu. Krida Muda tetap
mendirikan cabangnya di Tasikmadu meskipun tidak boleh mendirikan cabang organisasinya di wilayah kepanewon yang sudah ada JPO-nya menurut tata tertib kahonderan. Dalam usaha untuk menyelesaikan konflik tersebut, mencuatlah wacana untuk menggabungkan JPO dan Krida Muda ke dalam satu wadah organisasi. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan karena terkendala dengan perbedaan tuntunan antara JPO dan Krida Muda dan tingkat pendidikan anggotanya.

Demi mencegah konflik di masa mendatang, Mangkunegara VII pun mendirikan Hoge Raad tanggal 17 Agustus 1937 dan MNJOC tanggal 28
September 1937. Hoge Raad dan MNJOC mempunyai tugas untuk mengatur dan mengawasi JPO dan Krida Muda. Pada tanggal 25 Juni 1939, Hoge Raad menyetujui berdirinya Centraalbestuur - Mangkunagaransche Jeugd Organisatie (CB-MNJO) yang menggantikan MNJOC. Adapun CB-MNJO mempunyai wewenang yang lebih luas daripada MNJOC yaitu menjadi pemimpin/wakil dari organisasi pemuda di Mangkunegaran dan badan perantara antara Pemerintah Mangkunegaran dan organisasi-organisasi pemuda.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Elsa Apriliasari -
Nama : Elsa Apriliasari
Npm : 1913053008
No Absen : 10
Kelas : Semester 6C

Izin menjawab pak,
Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah. Menurut Louis Gottschalk, sejarah dimaknai sebagai proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman, dokumen-dokumen rekaman, dan peninggalan masa lampau yang autentik dan dapat dipercaya, serta membuat interpretasi dan sintesis atas fakta-fakta tersebut tentang kisah sejarah yang dapat dipercaya (A. Daliman, 2015) : 28). Metode sejarah memiliki empat tahapan kerja yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.

Heuristik yaitu tahap mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan peristiwa sejarah seperti arsip dan majalah.
Kritik sumber yaitu kegiatan menguji sumber-sumber sejarah secara eksternal maupun internal agar memperoleh sumber yang kredibel. Interpretasi yaitu terhadap fakta-fakta sejarah yang diperoleh. Historiografi yaitu penyampaian hasil intrepetasi dalam bentuk karya ilmiah.

Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan Krida Muda merupakan organisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran. Persaingan JPO dan Krida Muda berawal dari terdesaknya perkembangan JPO oleh perkembangan Krida Muda yang signifikan sehingga keduanya terlibat dalam perebutan wilayah pengaruh di Mangkunegaran seperti yang terjadi di Tasikmadu. Krida Muda tetap
pendiriannya di Tasikmadu meskipun tidak boleh mengizinkan cabang organisasinya di wilayah kepanewon yang sudah ada JPO-nya menurut tata tertib kahonderan. Dalam usaha untuk menyelesaikan konflik tersebut, mencuatlah wacana untuk menggabungkan JPO dan Krida Muda ke dalam satu wadah organisasi. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan karena terkendala dengan perbedaan tuntunan antara JPO dan Krida Muda dan tingkat pendidikan anggotanya.

Demi konflik di masa mendatang, Mangkunegara VII pun menetapkan Hoge Raad tanggal 17 Agustus 1937 dan MNJOC tanggal 28 September 1937. Hoge Raad dan MNJOC memiliki tugas untuk mengatur dan mengawasi JPO dan Krida Muda. Pada tanggal 25 Juni 1939, Hoge Raad mendukungnya Centraalbestuur - Mangkunagaransche Jeugd Organisatie (CB-MNJO) yang mendukung MNJOC. Adapun CB-MNJO memiliki wewenang yang lebih luas daripada MNJOC yaitu menjadi pemimpin/wakil dari organisasi pemuda di Mangkunegaran dan badan perantara antara Pemerintah Mangkunegaran dan organisasi-organisasi pemuda.

Dari artikel di atas yang telah saya baca, artikel tersebut sangat bagus dan dapat menambah wawasan pembaca, khusunya diri saya sendiri. Dengan membaca artikel tersebut, saya dapat mengetahui dan memahami bagaimana sejarah munculnya kepanduan di Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Adelia Intan Utami -
Nama : Adelia Intan Utami
NPM : 1913053028
No.absen : 1
Semester 6 C

Izin menanggapi akan artikel tersebut dimana dalam artikel tersebut membahas mengenai organisasi kepanduan JPO (Javaansche Padvinders Organisatie) dan Krida Muda . Organisasi kepanduan di Indonesia mulai tumbuh sejak tahun 1912 dengan mulai berdirinya NPO (Nederlandsche Padvinders Organisatie ) kemudian diikuti oleh organisasi-organisasi kependuan lainnya.
Pada tahun 1916 organisasi kepanduan bumi putra untuk pertama kalinya berdiri di Solo dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO diprakarsai oleh Mangkunegara VII. Tujuan didirikannya JPO ialah untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak terutama dalam hal pembentukan kepribadian dan ketrampilan olah tubuh agar menjadi penduduk yang berguna. Selain JPO yang tumbuh di daerah Mangkunegara lahirlah juga organisasi Krida Muda yang didirikan oleh PKMN pada tanggal tanggal 11 November 1934 di Mangkunegaran. Tujuan Krida Muda ialah untuk membimbing para warga atau para pemuda Jawa di Praja Mangkunegaran supaya kelak menjadi masyarakat yang baik dan berguna di Praja Mangkunegaran.

Lahirnya organisasi kepanduan yang berbeda didaerah yang sama tentunya akan membuahkan suatu masalah, terlebih lagi kemajuan organisasi Krida Muda lebih pesat dari JPO. Kedua organisasi ini memperebutkan wilayah kekuasaan di daerah Mangkunegaran. Oleh karena konflik yang berkepanjangan akhirnya Mangkunegara VII membentuk MNJOC kemudaian digantikan dengan CB-MNJO yang memiliki kuasa lebih tinggi pada tahun 1939.

Melalui artikel tersebut saya mendaptkan informasi bagaimana asal-usul berdirinya organisasi kepanduan di Indonesia dan melalui artikel tersebut saya memahami bahwa beberapa organisasi yang pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dapat mengalami konflik apabila setiap organisasi tidak memiliki badan kuasa yang mengawasi dan memberikan aturan yang jelas tentang berdirinya suatu organisasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Dhea Rosa Yolanda -
Nama : Dhea Rosa Yolanda
Npm : 1953053013
Absen : 05
Semester 6D

Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan Krida Muda merupakan
organisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran. Persaingan JPO dan
Krida Muda berawal dari terdesaknya perkembangan JPO oleh perkembangan
Krida Muda yang signifikan sehingga keduanya pun terlibat perebutan wilayah
pengaruh di Mangkunegaran seperti yang terjadi di Tasikmadu. Krida Muda tetap
mendirikan cabangnya di Tasikmadu meskipun tidak boleh mendirikan cabang
organisasinya di wilayah kepanewon yang sudah ada JPO-nya menurut tata tertib
kahonderan. Dalam usaha untuk menyelesaikan konflik tersebut, mencuatlah
wacana untuk menggabungkan JPO dan Krida Muda ke dalam satu wadah organisasi. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan karena terkendala dengan
perbedaan tuntunan antara JPO dan Krida Muda dan tingkat pendidikan
anggotanya. Demi mencegah konflik di masa mendatang, Mangkunegara VII pun
mendirikan Hoge Raad tanggal 17 Agustus 1937 dan MNJOC tanggal 28
September 1937. Hoge Raad dan MNJOC mempunyai tugas untuk mengatur dan
mengawasi JPO dan Krida Muda. Pada tanggal 25 Juni 1939, Hoge Raad
menyetujui berdirinya Centraalbestuur-Mangkunagaransche Jeugd Organisatie
(CB-MNJO) yang menggantikan MNJOC. Adapun CB-MNJO mempunyai
wewenang yang lebih luas daripada MNJOC yaitu menjadi pemimpin/wakil dari
organisasi pemuda di Mangkunegaran dan badan perantara antara Pemerintah
Mangkunegaran dan organisasi-organisasi pemuda.

Berdasarkan artikel yang sudah saya baca, artikel tersebut sangat bagus untuk menambah wawasan pembaca khususnya untuk saya, dimana saya menjadi tahu bagaimana sejarah kepanduan itu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Gusti Ayu Putu Ardani 1953053017 -
Nama: Gusti Ayu Putu Ardani
Npm: 1953053017
Absen:13
Semester: 6C

Izin menanggapi,
Menurut artikel yang telah saya baca, kepanduan di Indonesia muncul pada tahun 1912 bersamaan dengan Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Pada tahun 1916 organisasi kepanduan bumi putra untuk pertama kalinya berdiri di Solo dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) diprakarsai oleh Mangkunegara VII. JPO dan Krida muda merupakan organisasi yang sama-sama didirikan oleh Mangkunegaran. JPO merupakan organisasi Mangkunegaran yang pertama,kemuda setelah lahirnya organisasi Krida muda, JPO dan Krida muda saling memperebutkan wilayah kekuasaan.
Selain JPO dan Krida muda terdapat banyak organisasi-organisasi kepanduan yang tumbuh subur dalam organisasi kepemudaan dan organisasi pergerakan nasional lainnya di berbagai wilayah. Pemerintah kolonial Belanda pun melakukan pengawasan terhadap
perkembangan organisasi kepanduan milik bumi putra yang begitu pesat tersebut.
Bertambah banyak dan majunya kepanduan yang diurus oleh orang Indonesia,bukan hanya mendesak gerakan kepanduan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda tetapi juga semakin menyuburkan perasaan kebangsaan sehingga pemerintah kolonial Belanda merasa terdesak dan mengusulkan untuk membubarkan organisasi-organisasi kepanduan dengan alasan mengangkat derajat kepanduan Indonesia agar sejajar dengan gerakan kepanduan dunia, akan tetapi organisasi kepanduan menolak hal tersebut.
Melalui artikel tersebut menambah wawasan kita mengenai organisasi-organisasi yang ada di setiap daerah di Indonesia pada zaman dahulu. Sajak dahulu di Indonesia sudah berdiri banyak organisasi kepanduan yang diawali oleh JPO yang memiliki tujuan mendidik anak bangsa melalui berbagai kegiatan yang dilakukan .

Terimakasih
Sebagai balasan Gusti Ayu Putu Ardani 1953053017

Re: Forum Diskusi

oleh Fahiratu Sania -
Nama: fahiratu sania
Npm: 1913053074
Absen: 11

Javaansche Padvinders Organisatie dan Krida Muda merupakan
organisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran.
Dalam usaha untuk menyelesaikan konflik tersebut, mencuatlah
wacana untuk menggabungkan JPO dan Krida Muda ke dalam satu wadah organisasi. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan karena terkendala dengan
perbedaan tuntunan antara JPO dan Krida Muda dan tingkat pendidikan
anggotanya. Demi mencegah konflik di masa mendatang, Mangkunegara VII pun
mendirikan Hoge Raad tanggal 17 Agustus 1937 dan MNJOC tanggal 28
September 1937. Hoge Raad dan MNJOC mempunyai tugas untuk mengatur dan
mengawasi JPO dan Krida Muda. Pada tanggal 25 Juni 1939, Hoge Raad
menyetujui berdirinya Centraalbestuur-Mangkunagaransche Jeugd Organisatie
(CB-MNJO) yang menggantikan MNJOC. Adapun CB-MNJO mempunyai
wewenang yang lebih luas daripada MNJOC yaitu menjadi pemimpin/wakil dari
organisasi pemuda di Mangkunegaran dan badan perantara antara Pemerintah
Mangkunegaran dan organisasi-organisasi pemuda.
Berdasarkan artikel yang sudah saya baca, artikel tersebut sangat bermanfat dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Shelna Annisa -
Nama : Shelna Annisa
Npm : 1913053110
Kelas : 6D

Izin memberikan tanggapan artikel diatas, kepanduan di Indonesia muncul pada tahun 1912 saat didirikannya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) di Indonesia oleh P. John Smith dan Major de Jager. Pada tahun 1916 organisasi kepanduan bumi putra untuk pertama kalinya berdiri di Solo dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO diprakarsai oleh Mangkunegara VII. Berdirinya JPO memicu lahirnya organisasi kepanduan milik bumi putra lainnya. Para pemimpin pergerakan nasional pun melihat potensi besar kepanduan bagi organisasi dan perjuangan politiknya. Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) didirikan atas prakarsa Mangkunegara VII pada bulan September tahun 1916 di Solo. Tujuan didirikannya JPO ialah untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak terutama dalam hal pembentukan kepribadian dan ketrampilan olah tubuh agar menjadi penduduk yang berguna.

Organisasi Krida Muda didirikan oleh PKMN pada tanggal tanggal 11 November 1934 di Mangkunegaran. Tujuan Krida Muda ialah untuk membimbing para warga atau para pemuda Jawa di Praja Mangkunegaran supaya kelak menjadi masyarakat yang baik dan berguna di Praja Mangkunegaran.

Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan Krida Muda merupakan
organisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran. Persaingan JPO dan Krida Muda berawal dari terdesaknya perkembangan JPO oleh perkembangan Krida Muda yang signifikan sehingga keduanya pun terlibat perebutan wilayah pengaruh di Mangkunegaran seperti yang terjadi di Tasikmadu. Krida Muda tetap mendirikan cabangnya di Tasikmadu meskipun tidak boleh mendirikan cabang organisasinya di wilayah kepanewon yang sudah ada JPO-nya menurut tata tertib kahonderan. Dalam usaha untuk menyelesaikan konflik tersebut, mencuatlah wacana untuk menggabungkan JPO dan Krida Muda ke dalam satu wadah organisasi. Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan karena terkendala dengan perbedaan tuntunan antara JPO dan Krida Muda dan tingkat pendidikan anggotanya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Thasya Thasya Ralenda -
Nama : Thasya Ralenda
NPM : 1913053067
Kelas : 6D

artikel tersebut membahas mengenai organisasi kepanduan JPO (Javaansche Padvinders Organisatie) dan Krida Muda . Organisasi kepanduan di Indonesia mulai tumbuh sejak tahun 1912 dengan mulai berdirinya NPO (Nederlandsche Padvinders Organisatie ) kemudian diikuti oleh organisasi-organisasi kependuan lainnya.Pada tahun 1916 organisasi kepanduan bumi putra untuk pertama kalinya berdiri di Solo dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) diprakarsai oleh Mangkunegara VII. JPO dan Krida muda merupakan organisasi yang sama-sama didirikan oleh Mangkunegaran. JPO merupakan organisasi Mangkunegaran yang pertama,kemuda setelah lahirnya organisasi Krida muda, JPO dan Krida muda saling memperebutkan wilayah kekuasaan.
Selain JPO dan Krida muda terdapat banyak organisasi-organisasi kepanduan yang tumbuh subur dalam organisasi kepemudaan dan organisasi pergerakan nasional lainnya di berbagai wilayah. Pemerintah kolonial Belanda pun melakukan pengawasan terhadap
perkembangan organisasi kepanduan milik bumi putra yang begitu pesat tersebut.
Bertambah banyak dan majunya kepanduan yang diurus oleh orang Indonesia,bukan hanya mendesak gerakan kepanduan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda tetapi juga semakin menyuburkan perasaan kebangsaan sehingga pemerintah kolonial Belanda merasa terdesak dan mengusulkan untuk membubarkan organisasi-organisasi kepanduan dengan alasan mengangkat derajat kepanduan Indonesia agar sejajar dengan gerakan kepanduan dunia, akan tetapi organisasi kepanduan menolak hal tersebut.
Melalui artikel tersebut menambah wawasan kita mengenai organisasi-organisasi yang ada di setiap daerah di Indonesia pada zaman dahulu. Sajak dahulu di Indonesia sudah berdiri banyak organisasi kepanduan yang diawali oleh JPO yang memiliki tujuan mendidik anak bangsa melalui berbagai kegiatan yang dilakukan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Arif Febriansyah -
Nama : arif febriansyah
Npm: 1953053019
No. Absen: 05
Izin menjawab Dalam organisasi Krida Muda, para anggotanya mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan kepanduan seperti pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, baris-berbaris, olahraga, permainan, tindakan pertolongan pertama, teknik membalut luka, dan ketrampilan kerajinan tangan. Selain itu, terdapat tuntunan muatan lokal yang diberikan oleh Krida Muda seperti mempelajari Babad Mangkunegaran, Babad Tanah Djawi, dan Babad Donja, karawitan, pedalangan, tari, dan tembang. Krida Muda juga mempunyai sejumlah kegiatan sosial seperti
pemberantasan buta huruf, waosan, dana belajar, pralenan, koperasi, dan lain sebagainya.
Memasuki masa pendudukan Jepang di Indonesia pada bulan Maret 1942, Pemerintah Pendudukan Militer Jepang mengeluarkan keputusan untuk membubarkan semua organisasi pergerakan nasional dan semua organisasi pribumi, tak terkecuali organisasi-organisasi milik pemerintah Mangkunegaran. Pada bulan April 1942 JPO dan Krida Muda dibubarkan.
JPO dan Krida Muda merupakanorganisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran.
Tri. akasihpak...
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Hida Laila Irsyadina 1913053022 -
Nama : Hida Laila Irsyadina
NPM : 1913053022
No. absen : 14
Kelas : 6 C

izin menanggapi mengenai artikel tersebut, dalam organisasi Krida Muda, para anggotanya mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan kepanduan seperti pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, baris-berbaris, olahraga, permainan, tindakan pertolongan pertama, teknik membalut luka, dan ketrampilan kerajinan tangan. Selain itu, terdapat tuntunan muatan lokal yang diberikan oleh Krida Muda seperti mempelajari Babad Mangkunegaran, Babad Tanah Djawi, dan Babad Donja, karawitan, pedalangan, tari, dan tembang. Krida Muda juga mempunyai sejumlah kegiatan sosial seperti pemberantasan buta huruf, waosan, dana belajar, pralenan, koperasi, dan lain sebagainya.
Memasuki masa pendudukan Jepang di Indonesia pada bulan Maret 1942, Pemerintah Pendudukan Militer Jepang mengeluarkan keputusan untuk membubarkan semua organisasi pergerakan nasional dan semua organisasi pribumi, tak terkecuali organisasi-organisasi milik pemerintah Mangkunegaran. Pada bulan April 1942 JPO dan Krida Muda dibubarkan.
JPO dan Krida Muda merupakan organisasi kepanduan yang dimiliki oleh Mangkunegaran.

Adapun Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) didirikan atas prakarsa Mangkunegara VII pada bulan September tahun 1916 di Solo. Tujuan didirikannya JPO ialah untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak terutama dalam hal pembentukan kepribadian dan ketrampilan olah tubuh agar menjadi penduduk yang berguna. Sebelum dilantik menjadi anggota pandu JPO, para calon anggota harus mengerti hal-hal dasar kepanduan seperti mengerti aturan kepanduan, salam hormat pandu, dan panggilan kelompok pandu. Selanjutnya, Organisasi Krida Muda didirikan oleh PKMN pada tanggal tanggal 11 November 1934 di Mangkunegaran. Tujuan Krida Muda ialah untuk membimbing para warga atau para pemuda Jawa di Praja Mangkunegaran supaya kelak menjadi masyarakat yang baik dan berguna di Praja Mangkunegaran. Semboyan Krida Muda ialah Setia, Sentosa, Utama.
Artikel tersebut sangat bagus untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah kepanduan atau pramuka di Indonesia