Test Formatif 3

Test Formatif 3

Number of replies: 27

1. Jelaskan  kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar

3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis

-         


In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Adelia Safitri 2013024047 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat Pagi, Ibu.
Nama : Adelia Safitri
NPM : 2013024047

Izin menjawab, Bu.
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawaban :
Kerja toksik bagi tubuh manusia yaitu serangkaian proses suatu senyawa atau molekul kimia yang dapat menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka baik itu yang berada di dalam maupun di luar tubuh manusia.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawaban :
Cara Kerja Toksik
a. Fase Eksposisi
Merupakan ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan hal ini erat kaitannya dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya.Selama Fase eksposisi, zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya lewat Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit.Transportasi dan transformasi zat di lingkungan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia zat tersebut, proses transportasi zat di lingkungan dan transformasi zat yang terjadi di lingkungan. Pemaparan bahan toksik ke lingkungan akan mengalami berbagai proses transformasi tergantung atas media transportasinya antara lain air, udara, tanah, makanan, organisme dan rantai makanan.
b. Fase Toksokinetik
Hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya ditingkat molekul. Fase toksokinetik, bersama bagian prosesnya, yaitu transpor (absorpsi, distribusi, ekskresi, penyimpanan) dan perubahan kimiawi (metabolik) (biotransformasi) sangat turut menentukan daya kerja zat.Interaksi semacam ini akan menyebabkan naik atau turunnya konsentrasi zat dalam plasma atau menyebabkan bertambah lama atau bertambah singkatnya obat/zat ada dalam organisme. Berbagai zat, mulai dari zat kimia biasa sampai obat-obatan bahkan komponen makanan.
c. Fase Toksi kodinamik
Fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor.Salah satu masalah dalam toksikologi terutama toksikologi industri adalah penggunaan menggunakan campuran zat, yang seringkali susunan kualitatif dan kuantitatifnya beragam.Zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama atau dapat pula ada perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah. Reaksi toksik yang diperlemah berlaku pada pemberian zat yang bekerja melindungi atau penggunaan antidot pada keracunan.Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Jika konsentrasi zat aktif pada jaringan tertentu tinggi, maka berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresi.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawaban :
Perbedaan toksik akut dan toksik kronis yaitu :
a. Toksik Akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
b. Toksik Kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Mohon koreksinya kembali, Ibu. Terima kasih, Bu.
Wasaalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Era Apriliana 2013024027 གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Era Apriliana
NPM : 2013024027

Izin menjawab, Bu.
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab:
Kerja toksis bagi tubuh merupakan kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh manusia.
Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung.
Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab:
1) Fase Eksposisi
Fase eksposisi adalah ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan berkaitan dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya. Zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya melewati Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit. proses transportasi zat di lingkungan dan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia zat tersebut. Pemaparan bahan toksik ke lingkungan akan mengalami berbagai proses transformasi tergantung atas media transportasinya antara lain air, udara, tanah, makanan, organisme dan rantai makanan.
2) Fase Toksokinetik
Fase Toksokinetik hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya ditingkat molekul.
Proses Fase toksokinetik, yaitu transpor (absorpsi, distribusi, ekskresi, penyimpanan) dan perubahan kimiawi (metabolik) (biotransformasi) sangat turut menentukan daya kerja zat. Interaksi ini menyebabkan naik atau turunnya konsentrasi zat dalam plasma atau menyebabkan bertambah lama atau singkatnya obat/zat ada dalam organisme.
3) Fase Toksi kodinamik
Fase toksodinamik yaitu interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama atau dapat pula ada perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah. Reaksi toksik yang diperlemah berlaku pada pemberian zat yang bekerja melindungi atau penggunaan antidot pada keracunan. Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Jika konsentrasi zat aktif pada jaringan tertentu tinggi, maka berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
jawab:
1) Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
2) Toksisitas kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Diana Yosita 2013024031 གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,
Nama : Diana Yosita
NPM : 2013024031

Izin menjawab,
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab :
Kerja toksis adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
• Filtrasi : melewati pori-pori membran
• Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran (akan langsung menimbulkan dampak baik positif maupun negatif pada filtrasi dan difusi pasif)
• Transport khusus (jika larut dalam air tidak larut dalam lemak ) - melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan - toksokinetika. Terdiri atas:
• Fase Transpor : absorpsi : Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
• Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
• Distribusi. Zat kimia masuk ke darah - didistribusikan ke seluruh tubuh - lewat kapiler & cairan ekstrasel - toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
• Ekskresi. Melalui: Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang. polutan jika tidak di ekskresikan dan tidak di detoks akan di simpan di hati
• Fase Metabolisme (biotransformasi) : Toksikan diserap oleh usus- ke sirkulasi - dibawa sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis metabolit tidak/kurang aktif.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab :
Mekanisme kerja suatu zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama:
1). Fase Eksposisi : Fase eksposisi merupakan kontak suatu organisme dengan xenobiotika pada umumnya, kecuali radioaktif, hanya dapat terjadi efek toksik/farmakologis setelah xenobiotika terabsorpsi.
2). Fase Toksikokinetik : Toksikokinetik merupakan pendekatan yang mempelajari pergerakan toksikan dalam tubuh meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi.
3). Fase Toksikodinamik : Fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama atau dapat pula ada perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah. Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Jika konsentrasi zat aktif pada jaringan tertentu tinggi, berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresi.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab
• Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

• Toksisitas akut : Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Sherly Fadhila 2053024001 གིས-
Assalamualikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Sherly Fadhila
NPM : 2053024001

Izin menjawab, Bu.
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab :
Bahan toksik yang masuk kedalam tubuh manusia dapat melalui 3 jalur utama yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal).
- Saluran pencernaan, toksik yang masuk kedalam saluran pencernaan umumnya melalui makanan atau minuman yang kemudian diserap di dalam lambung.
- Saluran pernapasan, bahan toksik yang masuk kedalam pernapasan akan menuju paru-paru kemudian diserap oleh alveoli paru-paru.
- Kulit, kulit merupakan penghalang yang baik bagi bahan toksik yang masuk kedalam tubuh karena kulit lebih impermeabel. Tetapi ada beberapa bahan kimia yang dapat diserap oleh kulit dengan jumlah yang banyak sehingga menimbulkan efek sistemik.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab :
Kerja toksik merupakan hasil proses secara fisika, biokimia dan biologi yang sangat kompleks dan dikelompokkan dalam tiga fase yaitu :
a. Fase eksposisi, yaitu terjadinya efek toksik pada suatu organisme setelah kontak dengan xenobiotika yang terabsorpsi. Tokson yang dapat terabsorpsi menuju sistem sistemik adalah tokson dalam bentuk terlarut dan terdispersi molekular. Pada efek obat fase ini dikenal dengan fase farmaseutika
b. Fase toksikinetik (fase farmakokinetik) xenobiotik yang berada dalam ketersediaan farmasetiika akan di absorpsi menuju aliran darah atau pembuluh limpa dan di distribusikan keseluruh tubuh. Sebagian molekul xenobiotika akan terekskresi bersama urine melalui ginjal dan menuju saluran cerna melalui empedu.
c. Fase toksodinamik, yaitu terjadinya interaksi tokson-reseptor (tempat kerja toksik secara bolak-balik sehingga timbul efek toksik dan berakibat perubahan fungsional jika xenobiotika keluar dari tempat kerjanya (reseptor).

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab :
• Toksik akut merupakan tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Uji toksisitas akut digunakan untuk mengukur efek toksik suatu senyawa yang mengacu pada efek toksik yang terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam selang waktu 24 jam dengan menggunakan dosis Letal tengah atau LD50 sebagai tolak ukur untuk menyatakan tingkat dosis toksis sebagai data kuantitatif. Sedangkan gejala klinis, fisiologis, dan mekanisme toksik sebagai data kualitatifnya.

• Toksisitas kronis merupakan efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik dalam jangka panjang sehingga menyebabkan penumpukan senyawa metabolik dalam organ-organ penting. Toksik yang masuk kedalam tubuh dengan dosis (konsentrasi tokson pada reseptornya) akan masuk dalam peredaran darah dan terabsobsi pada organ ginjal, dimana organ ginjal sangat rentan terhadap pengaruh zat kimia yang didasarkan pada posisi dan sirkulasi cairan tubuh. Organ ginjal akan mengatur keseimbangan tubuh, mempertahankan cairan tubuh dan mengatur pembuangan sisa metabolisme dari zat-zat yang bersifat toksik seperti urea, amonia, kreatinin, garam anorganik, dan senyawa obat-obatan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh

Terima kasih, Bu.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to Sherly Fadhila 2053024001

Re: Test Formatif 3

Mutiara Fadia Haya 2013024019 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Mutiara Fadia Haya dengan NPM 2013024019

Izin menjawab,
1. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat.

2. 1. Fase eksposisi merupakan kontak suatu
organisme dengan xenobiotika/tokson, pada umumnya, kecuali radioaktif, hanya dapat terjadi efek toksik/farmakologis setelah xenobiotika terabsorpsi.
2. Fase toksikinetik adalah yaitu fase dimana xenobiotika siap diserap dan disebarkan
oleh darah ke seluruh tubuh termasuk target bahan toksik, pada saat bersamaan
sebagian molekul xenobiotika akan terekskresi ke sistem ekskresi.
3. Fase
toksodinamik adalah interaksi antara tokson dengan reseptor (tempat kerja bahan
toksik) dan juga proses-proses yang terkait dimana pada akhirnya muncul efek roksik/farmakologis.

3. Perbedaannya iyalah Toksisitas akut
tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan. Sedangkan Toksisitas kronis
tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.

Terimakasih... Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

LINAWATI 2013024051 གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Nama: Linawati
NPM: 2013024051

Izin menjawab:
1. Cara masuk bahan beracun toksik dan penerapannya ke dalam tubuh bekerja dapat melalui tiga jalan:
1) melalui mulut atau alat pencernaan(gastrointestinal) dengan jalan termakan atau terminum
melalui mulut jarang terjadi biasanya disebabkan oleh tangan yang kotor atau tangan yang tercemar oleh bahan-bahan beracun, dapat juga melalui makanan yang tercemar dan dapat juga karena disengaja mencampurkan bahan racun
2) melalui kulit dengan jalan kontak/bersentuhan, tertumpah ke kulit dengan jalan tusukan oleh gigitan binatang berbisa melalui suntikan seperti obat obat narkotik melalui absorpsi kulit lebih sering terjadi, biasanya terjadi pada pekerja pekerja yang kesehariannya berhubungan dengan bahan-bahan kimia seperti keracunan CS2 (carbon disulfat) air raksa, merkuri (Hg), Pb, dan senyawa organik lainnya seperti senyawa arsen, tetraetil, dan lain-lain bahan kimia tersebut merupakan bahan-bahan kimia yang dapat diabsorbsi oleh kulit yang selain dapat menimbulkan kerusakan kerusakan setempat pada kulit dapat menyebabkan keracunan sistematik yaitu kerusakan bagian tubuh dalam
3) melalui pernapasan melalui jalan aspirasi(penghisapan)
Keracunan melalui alat pernapasan paling banyak terjadi dan merupakan yang harus diperhatikan oleh setiap orang, karena absorbsi bahan kimia melalui pernapasan sebagian bahan kimia diabsorbsi oleh selaput lendir bagian atas alat pernapasan dan sebagian lagi menunggu jaringan paru-paru. absorpsi melalui kulit dan pernapasan langsung memasuki sirkulasi darah dan diedarkan keseluruh jaringan tubuh sebelum tanpa melalui hati absorbsi melalui mulut akan melalui hati dahulu sebelum diedarkan ke sirkulasi darah.

2. cara kerja toksik dengan benar adalah:
1) fase eksposisi: toksikan dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awa. Apabila objek biologi mengalami kontak denan suatu zat kimia, maka efek biologi atau efek toksik hanya akan terjadi setelah zat tersebut terabsorbsi. Zat kimia yang dapat terabsorbsi umumnya bagian zat yang berada dalam bentuk terlarut dan molukulnya terdisersi. Pada obat disebut farmasetika yaitu bagian dari dosis zat aktif yang tersedia untuk di absorpsi.
2) fase tokskokinetika: (a) Invasi/transport (absorbs,distribusi, dan eksresi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi). Proses transport zat kimia melalui transport aktif dan pasif. (b) perubahan metabolic atau biotransformasi dapat dibedakan menjadi dua fase reaksi yaitu reaksi fase I (reaksi penguraian) dan reaksi fase II (reaksi konjugasi).
3) fase tokskodinamika: kerja dari xenobiotic terhadap organ sasaran yang dapat menyebabkan efek meliputi interaksi kimia antara molekul zat toksikan dan tempat kerja spesifik(reseptor). Fase toksikodinamika meliputi interaksi antara molekul zat kimia toksik dengan tepat kerja spesifik yaitu reseptor, yang merupakan komponen sel atau organisme yang berinteraksi dengan toksin yang mengawali mata rantau peristiwa biokimia menuju suatu efek toksik dari toksin yang diamati.

3. Cara membedakan kerja toksik akut dan kronis adalah:
1) Toksik akut adalah derajat efek toksik suatu senyawa yang terjadi dalam waktu singkat setelah pemberiannya dalam dosis tunggal. Batasan waktu singkat di sini ialah rentang waktu selama 24 jam setelah pemberian senyawa.
2) Toksik kronis adalah efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun. uji toksisitas kronis merupakan uji toksisitas dengan paparan lebih dari 3 bulan.


Terimakasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Dewi Latifah 2013024017 གིས-
Assalamualaikum wr.wb.
Nama: DEWI LATIFAH
NPM: 2013024017

Izin menjawab, Ibu…

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar.
Jawab:
Kerja toksik yaitu kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme. Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologik yang sangat rumit dan kompleks.
Berikut ini merupakan cara kerja toksik (proses toksin dalam tubuh):
- Filtrasi : melalui pori-pori membran
- Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
- Transport khusus (jika larut dalam air tidak larut dalam lemak) - melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan terdiri atas:
- Fase Transpor :
Absorpsi : melalui saluran pencernaan, paru-paru, dan kulit
Distribusi. Zat kimia masuk ke darah - didistribusikan ke seluruh tubuh - lewat kapiler & cairan ekstrasel - toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
Ekskresi. Melalui: Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru.
- Fase Metabolisme (biotransformasi) :
Toksikan diserap oleh usus- ke sirkulasi - dibawa sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis metabolit tidak/kurang aktif.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab:
Mekanisme kerja suatu zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama:
- Fase Eksposisi : Merupakan ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan hal ini erat kaitannya dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya. Selama Fase eksposisi, zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya lewat Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit.
- Fase Toksikokinetik : Toksikokinetik merupakan pendekatan yang mempelajari pergerakan toksikan dalam tubuh meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi.
- Fase Toksikodinamik : Fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor.. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresi.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis?
Jawab:
- Toksisitas akut : Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.

- Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Untuk waktu pengujiannya sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Terimaksih ibu.. mohon koreksinya..
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Annisa Murtaja Harits 2013024001 གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nama : Annisa Murtaja Harits
NPM : 2013024001

Izin menjawab,
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab:
Kerja toksik bagi tubuh yaitu kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan/kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh manusia.
Terdapat 3 jalur utama zat toksik masuk ke dalam tubuh manusia, diantaranya:
a) Melalui Pernapasan (inhalasi), Zat toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru.
b) Melalui kulit (topikal). Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi zat toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik.
c) Melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), Zat toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap di dalam lambung pada manusia.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab:
Terdapat 3 fase utama pada mekanisme kerja zat toksik terhadap suatu organ sasaran yang buiasanya melewati suatu rantai reaksi, yaitu:
1) Fase Eksposisi
Fase eksposisi merupakan ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan berkaitan dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya. Zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya melewati Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit. proses transportasi zat di lingkungan dan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia zat tersebut. Pemaparan bahan toksik ke lingkungan akan mengalami berbagai proses transformasi tergantung atas media transportasinya antara lain air, udara, tanah, makanan, organisme dan rantai makanan.
2) Fase Toksokinetik
Hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya ditingkat molekul. Proses Fase toksokinetik, yaitu transpor (absorpsi, distribusi, ekskresi, penyimpanan) dan perubahan kimiawi (metabolik) (biotransformasi) sangat turut menentukan daya kerja zat. Interaksi ini menyebabkan naik atau turunnya konsentrasi zat dalam plasma atau menyebabkan bertambah lama atau singkatnya obat/zat ada dalam organisme.
3) Fase Toksikodinamik
Fase toksodinamik yaitu meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama atau dapat pula ada perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah. Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Jika konsentrasi zat aktif pada jaringan tertentu tinggi, berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresikan.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab
-Toksisitas akut
yaitu tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
-Toksisitas kronis
yaitu tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme tertentu.

Terimakasih.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Ahmad Syaiful Anwar 2013024043 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Ahmad Syaiful Anwar
NPM : 2013024043

1. Kerja Toksik Bagi Tubuh Manusia
Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung

2. Tiga cara kerja Toksik
1) Fase Eksposisi
Fase eksposisi adalah ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan berkaitan dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya. Zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya melewati Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit. proses transportasi zat di lingkungan dan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia zat tersebut. Pemaparan bahan toksik ke lingkungan akan mengalami berbagai proses transformasi tergantung atas media transportasinya antara lain air, udara, tanah, makanan, organisme dan rantai makanan.
2) Fase Toksokinetik
Fase Toksokinetik hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya ditingkat molekul.
Proses Fase toksokinetik, yaitu transpor (absorpsi, distribusi, ekskresi, penyimpanan) dan perubahan kimiawi (metabolik) (biotransformasi) sangat turut menentukan daya kerja zat. Interaksi ini menyebabkan naik atau turunnya konsentrasi zat dalam plasma atau menyebabkan bertambah lama atau singkatnya obat/zat ada dalam organisme.
3) Fase Toksi kodinamik
Fase toksodinamik yaitu interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama atau dapat pula ada perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah. Reaksi toksik yang diperlemah berlaku pada pemberian zat yang bekerja melindungi atau penggunaan antidot pada keracunan. Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Jika konsentrasi zat aktif pada jaringan tertentu tinggi, maka berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Dapat digambarkan sebagai akut toksisitas, efek buruk harus terjadi dalam waktu 14 hari dari pemberian zat. Toksisitas akut berbeda dari toksisitas kronis, yang menggambarkan efek kesehatan yang merugikan dari berulang eksposur, sering pada tingkat yang lebih rendah, zat yang lebih lama jangka waktu (bulan atau tahun).

Terimakasih 
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

YUDIANTO 2013024021 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat Pagi, Ibu.
Nama : Yudianto
NPM : 2013024021

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab :
Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologi yang sangat rumit dan kompleks.

MEKANISME KERJA ZAT TOKSIK
Suatu kerja toksik pada umumnya adalah hasil dari sejumlah besar proses, sebagiannya sangat kompleks. Pada berbagai kerja toksik, mekanisme kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Kerja toksik, yang dilandasi oleh interaksi kimia antara suatu zat atau metabolitnya dengan substrat biologi dalam pengertian pembentukan suatu ikatan kimia kovalen atau berasaskan suatu perubahan kimia dari substrat biologi sebagai akibat dari suatu perubahan kimia zat. Mekanisme ini jarang terjadi untuk zat yang digunakan sebagai terapeutik.

2. Efek toksik, karena terjadi interaksi yang reversibel antara zat asing dengan substrat biologi. Hal ini mengakibatkan suatu perubahan fungsional, yang lazimnya hilang bila zat tersebut dieliminasi dari plasma.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab :
Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologi yang sangat rumit dan kompleks. Proses
ini umumnya dikelompokkan ke dalam tiga fase yaitu: fase eksposisi, fase toksokinetika, dan fase toksodinamika
1. Fase Eksposisi
Fase eksposisi disebut juga fase farmasetika. Pada fase eksposisi, toksikan dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awal. Apabila objek biologi mengalami kontak dengan suatu zat kimia, maka efek biologi atau efek toksik hanya akan terjadi setelah zat tersebut terabsorpsi. Absorpsi suatu zat sangat tergantung pada konsentrasi dan jangka waktu kontak antara zat yang terdapat dalam bentuk yang dapat diabsorpsi dengan permukaan organisme yang berkemampuan untuk mengabsorpsi zat
2. Fase Toksikokinetika
Terdapat dua proses yang berperanan penting pada fase toksikokinetika
atau farmakokinetika:
a. Invasi/transpor ( absorpsi, distribusi, dan ekskresi) dan evasi
(biotransformasi dan ekskresi) yang sangat menentukan daya kerja zat. Pada fase toksokinetika akan dapat ditentukan jumlah molekul yang dapat mencapai reseptor. Proses transpor zat kimia dalam tubuh organisme dapat berlangsung melalui:
1) Transpor pasif yaitu pengangkutan zat kimia melalui difusi pasif zat kimia terlarut melintasi membran sel. Laju difusi dipengaruhi oleh gradien konsentrasi di kedua sisi membran sel dan juga dipengaruhi oleh tetapan difusi zat.
2) Transpor aktif yaitu pengangkutan melalui sistem transpor khusus dengan bantuan molekul pengemban atau molekul pembawa. Jumlah molekul yang dapat ditransportasi persatuan waktutergantung pada kapasitas sistem yaitu jumlah tempat ikatan dan angka pertukaran tiap-tiap tempat ikatan tersebut.

3. Fase “Toksikodinamika”
Kerja dari xenobiotik terhadap organ sasaran yang dapat menyebabkan efek meliputi interaksi kimia antara molekul zat toksikan dan tempat kerja spesifik (reseptor). Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Fase toksikodinamika atau farmakodinamika meliputi interaksi antara molekul zat kimia toksik dengan tempat kerja spesifik yaitu reseptor, yang merupakan komponen sel atau organisme yang berinteraksi dengan toksin dan yang mengawali mata rantai peristiwa biokimia menuju terjadinya suatu efek toksik dari toksin yang diamati. Organ target dan tempat kerja tidak selalu sama, sebagai contoh: suatu zat kimia toksik yang
bekerja pada sel ganglion pada sistem saraf pusat juga dapat menimbulkan efek kejang pada otot serat lintang. Konsentrasi zat toksik menentukan kekuatan efek biologi yang ditimbulkan. Semakin tinggi konsentrasi akan meningkatkan potensi efek dari obat tersebut. Jika konsentrasi suatu obat pada jaringan tertentu tinggi, maka berarti tempat tersebut berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, yaitu tempat zat tersebut bekerja. Konsentrasi suatu toksin/obat pada tempat kerja ”tempat sasaran” umumnya menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan.

3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab :
Jadi Perbedaan nya toksik akut dan toksik kronis adalah :

A. Toksik Akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
B. Toksik Kronis
Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

SALMA AGUSTIKA ZAIN 2013024035 གིས-

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : SALMA AGUSTIKA ZAIN

NPM : 2013024035

Izin menjawab Bu.

1. Jelaskan  kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar

Kerja toksik merupakan kinerja suatu molekul atau senyawa kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme. kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologik yang sangat rumit. Proses ini umumnya dikelompokkan ke dalam tiga fase yaitu: fase eksposisi toksokinetik dan fase toksodinamik.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar

Fase eksposisi

Fase eksposisi merupakan kontak suatu organisme dengan xenobiotika, pada umumnya, kecuali radioaktif, hanya dapat terjadi efek toksik/farmakologi setelah xenobiotika terabsorpsi. Umumnya hanya tokson yang berada dalam bentuk terlarut, terdispersi molekular dapat terabsorpsi menuju sistem sistemik. Dalam konteks pembahasan efek obat, fase ini Biasanya dikenal dengan sebutan fase farmaseutika. Fase farmaseutika meliputi hancurnya bentuk sediaan obat, kemudian zat aktif melarut, terdispersi molekular di tempat kontaknya. Sehingga zat aktif berada dalam keadaan siap terabsorpsi menuju sistem sistemik. Fase ini sangat ditentukan oleh faktor-faktor farmaseutika dari sediaan farmasi.

Fase toksikinetik ( fase farmakokinetik)

Setelah xenobiotika berada dalam ketersediaan farmasetika, yang mana keadaan xenobiotika siap untuk diabsorpsi menuju aliran darah atau pembuluh limfe, maka xenobiotika tersebut akan didistribusikan bersama aliran darah atau limfe ke seluruh tubuh dan ke tempat kerja toksik (reseptor). Pada saat yang bersamaan sebagian molekul xenobitika akan termetabolisme, atau tereksresi bersama urin melalui ginjal, melalui empedu menuju saluran cerna, atau sistem eksresi lainnya.

Fase toksodinamik

Fase toksodinamik yaitu interaksi antara tokson dengan reseptor (tempat kerja toksik) dan juga proses-proses yang terkait dimana pada akhirnya muncul efek toksik/farmakologik. Interaksi tokson-reseptor umumnya merupakan interaksi yang reversibel (bolak-balik). Hal ini mengakibatkan perubahan fungsional, yang lazim hilang, bila xenobiotika tereliminasi dari tempat kerjanya (reseptor).

3.  Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis

  • Kerja toksik akut, efek dari toksik akut biasanya segera muncul pada saat terpapar atau terkena bahan toksit, dan akan hilang setelah paparan bahan kimia beracun tersebut dihilangkan. Contoh bahan kimia yang dapat menimbulkan efek akut adalah Ammonia, apabila terhirup uap ammonia maka seketika kita akan merasa mual dan pusing, akan tetapi pada konsentrasi tinggi dapat merusak paru-paru.
  • Kerja toksik kronis, Efek yang ditimbulkan dari toksik kronis diterima oleh organisme setelah terpapar selama tempo yang panjang. Bahan kimia yang bersifat kronik misalnya adalah asbestos, paparan terhadap debu asbes tidak segera menyebabkan kerusakan pada paru-paru, akan tetapi apabila terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Terima kasih Bu, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Yona Sesilia Oktaviani Manurung 2013024009 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat Siang, bu
Nama : Yona Sesilia Oktaviani Manurung
NPM : 2013024009
Izin Menjawab,

1. Jelaskan Kerja Toksik bagi tubuh manusia dengan benar
• Pasif :

Filtrasi : melewati pori-pori membran, 
Difusi : melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran
Transport khusus : melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil (memerlukan energi)

Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan : oksokinetika
Terdiri atas:

1. Fase Transpor :
• absorpsi,
Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
• distribusi
Zat kimia masuk ke darah  didistribusikan ke seluruh tubuh lewat kapiler & cairan ekstrasel toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
• dan ekskresi
Melalui Urin, Kulit, Empedu,Paru-paru/ insang

2. Fase Metabolisme (biotransformasi)
Racun diserap oleh usus ke dalam sirkulasi pembuluh darah portal (suplai darah utama ke hati). Perubahan kimia enzimatik metabolit dari lambung-usus ke hati) ke hati tidak aktif/tidak aktif.

2. Buatlah tiga perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar :
FASE EKSPOSISI
Zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya lewat Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit.

FASE TOKSIKOKINETIK
Dimana xenobiotika telah siap diserap dan disebarkan oleh darah ke seluruh tubuh termasuk target bahan toksik, Sebagian molekul xenobiotika akan terekskresi ke sistem ekskresi secara bersama-sama.

FASE TOSODINAMIK
Merupakan interaksi antara tokson dengan reseptor (tempat kerja bahan toksik) dan juga proses-proses yang terkait dimana pada akhirnya muncul efek toksik/farmakologis

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
• Toksisitas akut

Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Terjadi pada toksikan² dengan kategori berat(tinggi) ex : kasus sianida mirna. Pengujiannya hanya perlu waktu yabg pendek dengan menggunakan sejenis toksikan

Toksisitas kronis
Terjadi, bila suatu racun terpapar tapi tidak menimbulkan kematian. Contohnya : memakan bakso yang mengandung borax,(jika belum diambang batas). Tingkat racun yng diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.

Mohon koreksinya kembali, Ibu. Terima kasih, Bu.
Selamat Siang, Wasaalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Rahma Dwi Fadila 2013024057 གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Rahma Dwi Fadila
NPM : 2013024057

Izin menjawab, Bu.
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab :
Zat/senyawa/bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia melalui 3 jalur utama yaitu :
1) Saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal)
Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan, biasanya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung.
2) Jalur pernapasan (inhalasi)
Zat toksik yang masuk melalui saluran pernapasan -> paru-paru -> alveoli paru-paru.
3) Melalui kulit (topikal)
Beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik.

Kemudian proses toksin didalam tubuh yaitu :
- Fase Transpor :
• Absorpsi, Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru, dan kulit. Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
• Distribusi, Zat kimia masuk ke darah (bisa difusi aktif/pasif) -> didistribusikan ke seluruh tubuh ->lewat kapiler & cairan ekstrasel -> toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel).
• Ekskresi, Lewat urin, kulit, empedu, paru-paru

- Fase Metabolisme (biotransformasi)
Toksikan diserap oleh usus -> ke sirkulasi -> sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati -> terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis -> metabolit -> tidak/kurang aktif

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab :
1) Fase Eksposisi
Merupakan kontak suatu organisme dengan xenobiotika/tokson, pada umumnya, kecuali radioaktif, hanya dapat terjadi efek toksik/farmakologis setelah xenobiotika terabsorpsi.
2) Fase Toksikinetik
Yaitu fase dimana xenobiotika siap diserap dan disebarkan oleh darah ke seluruh tubuh termasuk target bahan toksik, pada saat bersamaan sebagian molekul xenobiotika akan terekskresi ke sistem ekskresi.
3) Fase Toksodinamik
Merupakan interaksi antara tokson dengan reseptor (tempat kerja bahan toksik) dan juga proses-proses yang terkait dimana pada akhirnya muncul efek toksik/farmakologis

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab :
a. Toksik Akut
- Merupakan toksin yang masuk kedalam tubuh dapat langsung menimbulkan kematian.
- Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar.
- Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
- Contoh : Pada kasus sianida yang dimasukkan ke dalam kopi dan diminum. Akibatnya orang tersebut akan mengalami kematian secara langsung.

b. Toksik Kronis
- Merupakan toksin yang masuk kedalam tubuh tetapi tidak menimbulkan kematian langsung.
- Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang.
- Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
- Contoh : Memakan makanan yang mengandung racun/zat berbahaya tidak menimbulkan kematian secara langsung. Namun, apabila dikonsumsi secara terus menerus dan akhirnya mencapai ambang batas maka akan ada dampak yang ditimbulkan bahkan sampai kematian.

Terima kasih, Bu
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Siti Annisa Nurjanah 2013024037 གིས-
Assalamualaikum warahnatullahi wabarakatuh

Nama : Siti Annisa Nurjanah
NPM : 2013024037
Izin menjawab,
1. Jelaskan  kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab:
Polutan/toksin dapat masuk ke dalam tubuh melaui Filtrasi dengan melewati pori-pori membran, Difusi pasif dengan melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran, dan Transport khusus jika larut dalam air melalui molekul pembawa yang dapat larut dalam lipofil.
Proses yang dijalankan oleh tubuh terhadap polutan :
1. Fase transpor yang meliputi absorbsi pada saluran pencernaan, paru-paru, serta kulit. Kemudan proses distribusi zat kimia masuk ke dalam darah dan disebarkan ke seluruh tubuh lewat kapiler dan cairan ekstrasel. Selanjutnya toksikan diangkut ke sel. Proses terakhir yaitu ekskresi melalui urine, kulit, empedu dan paru-paru.
2. Biotransformasi, racun diserap oleh usus menuju sirkulasi pembuluh darah portal

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab :
1). Fase Eksposisi
Jika suatu objek biologis berkontak dengan sesuatu zat, maka kecuali zat radioaktif, hanya dapat terjadi efek biologi atau toksik setelah absorpsi zat tersebut. Pada umumnya hanya bagian  zat yang berada dalam bentuk terlarut, terdispersi secara molekul, yang dapat diabsorpsi. Selama fase eksposisi, zat beracun dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik dari senyawa awal.
2) Fase toksokinetik
Ada dua jenis proses yang memainkan peranan penting pada fase toksokinetik:
a.  Proses transpor, yang meliputi absorpsi, distribusi (termasuk transpor dan fiksasi pada komponen jaringan dalam organ) dan ekskresi.
b.  Perubahan metabolik –disebut juga biotransformasi- yang sering menyebabkan ketidakaktifan zat yang diserap (bioaktivasi). Namun perubahan biokimia dalam organisme dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan mengakibatkan bioaktivasi.
3). Fase toksodinamik
Interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Jika konsentrasi zat aktif pada jaringan tertentu tinggi, maka berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresi.

3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Kerja toksik secara akut akan menimbulkan efek yang segera muncul pada saat terpapar atau terkena bahan toksit, dan akan hilang setelah paparan bahan kimia beracun tersebut dihilangkan.
Sedangkan toksisitas kronis memberikan efek kesehatan yang merugikan dari berulang eksposur, sering pada tingkat yang lebih rendah, zat yang lebih lama jangka waktu (bulan atau tahun).
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Marissa Sukma Wardhana 2013024013 གིས-
Assalamualaikum wr. wb.
Nama: Marissa Sukma Wardhana
NPM: 2013024013

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab:
Proses yang Dilakukan Tubuh Terhadap Polutan (Toksokinetik)
1. Fase transpor: absorpsi, distribusi, dan ekskresi (setelah metabolisme)
• Absorpsi

Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
• Distribusi
Zat kimia masuk ke darah kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh melalui lewat kapiler & cairan ekstrasel. Selanjutnya toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel).
• Ekskresi
Melalui urin, kulit, empedu, paru-paru/insang

*Model Penetrasi/Distribusi Polutan Lewat Kulit
Polutan masuk → membrane kulit → membrane kapiler → membrane sel (cairan intrasel) → bekerja dan sisanya dibuang (eksresi melalui urin, kulit, empedu, paru-paru/insang pada ikan)

2. Fase metabolisme/biotransformasi
Toksikan diserap usus → ke sirkulasi → system pembuluh porta (suplai darah utama dari lambung-usus ke hati) ke hati → terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis → “metabolit” → tidak aktif/kurang aktif/tidak bisa diuraikan

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab:
• Fase Eksposisi: Pada fase pemaparan, toksikan dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awal. Pemaparan dapat terjadi melalui ingesti, inhalasi, kontak dengan mata atau kulit, maupun injeksi.
Fase Toksikokinetik: Zat toksin telah siap diserap dan disebarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Sebagian zat toksin akan terekskresikan, namun apabila tidak dapat didetoksifikasikan ia akan menetap dalam organ tertentu, seperti hati.
• Fase Tokikodinamik: Meliputi interaksi kimia antara molekul zat toksikan dan tempat kerja spesifik (reseptor). Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis?
Jawab:
• Toksisitas akut: Menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Biasanya terjadi karena tingkat toksisitas tinggi, sehingga cepat bereaksi.
• Toksisitas kronis: Baru menimbulkan keracunan setelah terpapar lama (contoh: boraks, masih aman dikonsumsi selama belum mencapai ambang batas. Namun terjadi penimbunan karena dikonsumsi terus menerus).

In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Melin Gustina 2013024025 གིས-
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Melin Gustina
NPM : 2013024025

Izin menjawab, Bu.
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar.
Alur utama bahan toksik dapat masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui saluran pencernaan atau gastrointestinal (menelan/ingesti), paru-paru (inhalasi), kulit (topical), dan jalur parental lainnya (selain usus/intestinal).
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
a. Filtrasi, proses ini melewati pori-pori membran
b. Difusi pasif, proses melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran
c. Transport khusus (jika larut dalam air), melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil.
Kemudian, proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan yaitu:
a. Fase Transpor : absorpsi, distribusi, dan ekskresi
b. Fase Metabolisme (biotransformasi)
c. Absorpsi
Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
d. Zat kimia masuk ke darah kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh, melewati kapiler & cairan ekstrasel, kemudian toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel).
e. Ekskresi melalui: Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang
f. Fase metabolisme/ biotransformasi
Pada Fase metabolisme, Toksikan diserap oleh usus kemudian ke sirkulasi lalu menuju sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati kemudian terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis oleh metabolit, tidak/kurang aktif.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Cara kerja toksik:
1) Fase Eksposisi
Pada fase eksposisi, toksikan dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awal. Ketersediaan farmasetik yaitu bagian dari dosis aktif yang tersedia untuk diabsorbsi.
2) Fase Toksikokinetik
Dalam fase toksikokinetik bagian prosesnya yaitu invasi (absorbsi dan distribusi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi) sangat menentukan daya kerja zat. Jenis proses yang berperan: Proses transpor, meliputi absorbsi, distribusi, dan ekskresi Perubahan metabolik, meliputi biotransformasi
3) Fase Toksikodinamik
Meliputi interaksi kimia antara molekul zat toksikan dan tempat kerja spesifik (reseptor). Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Toksisitas akut adalah Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
Contohnya, toksikan berat yang terjadi pada aktivis munir didalam pesawat.
Toksisitas kronis adalah Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
Contohnya, pada boraks.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Rani Thifal Batari 2013024041 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Rani Thifal Batari
NPM : 2013024041

Izin menjawab Bu,
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar!
Terdapat 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal).
Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru.
Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalami biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Mekanisme kerja suatu zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama:
1) Fase Eksposisi
Zat beracun dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik dari senyawa awal.

2) Fase Toksikokinetik
Fase toksokinetik, bersama bagian prosesnya, yaitu invasi (absorpsi dan distribusi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi) sangat turut menentukan daya kerja zat, karena konsentrasi zat dalam berbagai kompartemen organisasi dan dalam jaringan sasaran tergantung pada parameter toksokinetik.

Ada dua jenis proses yang memainkan peranan penting pada fase toksokinetik:
a. Proses transpor, yang meliputi absorpsi, distribusi (termasuk transpor dan fiksasi pada komponen jaringan dalam organ) dan ekskresi.
b. Perubahan metabolik –disebut juga biotransformasi- yang sering menyebabkan ketidakaktifan zat yang diserap (bioaktivasi). Namun perubahan biokimia dalam organisme dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan mengakibatkan bioaktivasi.

3) Fase Toksikodinamik
- Fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor.
- Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan.
- Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresi.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
- Kerja toksik secara akut adalah derajat efek toksik suatu senyawa yang terjadi dalam waktu singkat setelah pemberiannya dalam dosis tunggal. Batasan waktu singkat di sini ialah rentang waktu selama 24 jam setelah pemberian senyawa.
- Toksisitas kronis adalah efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun (Murtini et al., 2007).

Mohon koreksinya Bu. Terima kasih,Bu
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Sarwinda Tita Kusuma Wardani 2013024033 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Sarwinda Tita Kusuma Warddani
NPM : 201302433

Izin menjawab bu
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab:
Kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme. ada tiga cara utama bagi senyawa kimia untuk dapat memasuki tubuh, yaitu melalui paru-paru (pernapasan), mulut, dan kulit. Melalui ketiga rute tersebut, senyawa yang bersifat racun dapat masuk ke aliran darah, dan kemudian terbawa ke jaringan tubuh lainnya Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
a. Filtrasi (melewati pori-pori membran)
b. Difusi pasif (melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran)
c. Transport khusus (jika larut dalam air) melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab:
1. Fase eksposisi merupakan ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan berkaitan erat dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya selama fase eksposisi, zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya lewat oral, saluran pernafasan dan kulit.transportasi dan transformasi zat di lingkungan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia zat tersebut, proses transportasi zat di lingkungan dan transformasi zat yang terjadi di lingkungan. Pemaparan bahan toksik ke lingkungan akan mengalami berbagai proses transformasi tergantung atas media transportasinya antara lain air, udara, tanah, makanan, organisme dan rantai makanan.
2. Fase toksikokinetik, hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya ditingkat molekul. Fase toksokinetik, bersama bagian prosesnya, yaitu transpor (absorpsi, distribusi, ekskresi, penyimpanan) dan perubahan kimiawi (metabolik) (biotransformasi) sangat turut menentukan daya kerja zat.interaksi semacam ini akan menyebabkan naik atau turunnya konsentrasi zat dalam plasma atau menyebabkan bertambah lama atau bertambah singkatnya obat/zat ada dalam organisme. Berbagai zat, mulai dari zat kimia biasa sampai obat-obatan bahkan komponen makanan.
3. Fase toksikodinamik, fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor, salah satu masalah dalam toksikologi terutama toksikologi industri adalah penggunaan menggunakan campuran zat, yang seringkali susunan kualitatif dan kuantitatifnya beragam zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama atau dapat pula ada perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis?
Jawab:
Kerja toksik secara akut, tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan. Sedangkan, kerja toksik kronis , tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Icha miranda auria 2013024011 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Icha Miranda Auria
NPM : 2013024011

Izin menjawab, Bu.
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawaban :
Kerja Toksik adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.
Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung.
Polutan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
• Filtrasi : melewati pori-pori membran
• Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran (akan langsung menimbulkan dampak baik positif maupun negatif pada filtrasi dan difusi pasif)
• Transport khusus (jika larut dalam air tidak larut dalam lemak ) - melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan - toksokinetika. Terdiri atas:
• Fase Transpor : absorpsi : Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
• Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
• Distribusi. Zat kimia masuk ke darah - didistribusikan ke seluruh tubuh - lewat kapiler & cairan ekstrasel - toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
• Ekskresi. Melalui: Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang. polutan jika tidak di ekskresikan dan tidak di detoks akan di simpan di hati
• Fase Metabolisme (biotransformasi) : Toksikan diserap oleh usus- ke sirkulasi - dibawa sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis metabolit tidak/kurang aktif.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab:
Mekanisme kerja suatu zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama:
- Fase Eksposisi : Merupakan ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan hal ini erat kaitannya dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya. Selama Fase eksposisi, zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya lewat Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit.
- Fase Toksikokinetik : Toksikokinetik merupakan pendekatan yang mempelajari pergerakan toksikan dalam tubuh meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi.
- Fase Toksikodinamik : Fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor.. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresi.

3. Cara membedakan kerja toksik akut dan kronis adalah:
1) Toksik akut adalah derajat efek toksik suatu senyawa yang terjadi dalam waktu singkat setelah pemberiannya dalam dosis tunggal. Batasan waktu singkat di sini ialah rentang waktu selama 24 jam setelah pemberian senyawa.
2) Toksik kronis adalah efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun. uji toksisitas kronis merupakan uji toksisitas dengan paparan lebih dari 3 bulan.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

nazhifah dzihni 2013024023 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nazhifah Dzihni
NPM : 2013024023

Izin menjawab bu...
1. Kerja toksis adalah kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme.
Polutan akan masuk ke dalam tubuh melalui mekanisme:
  • Filtrasi : melewati pori-pori membran
  • Difusi pasif : melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran (akan langsung menimbulkan dampak baik positif maupun negatif pada filtrasi dan difusi pasif)
  • Transport khusus (jika larut dalam air tidak larut dalam lemak ) - melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil
Proses yg dilakukan oleh tubuh terhadap polutan - toksokinetika. Terdiri atas:
  • Fase Transpor : absorpsi : Jalur utama: saluran pencernaan, paru-paru (insang pada ikan), dan kulit
  • Jalur khusus: intraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
  • Distribusi. Zat kimia masuk ke darah - didistribusikan ke seluruh tubuh - lewat kapiler & cairan ekstrasel - toksikan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel (cairan intra- sel)
  • Ekskresi. Melalui: Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru/ insang. polutan jika tidak di ekskresikan dan tidak di detoks akan di simpan di hati
  • Fase Metabolisme (biotransformasi) : Toksikan diserap oleh usus- ke sirkulasi - dibawa sistem pembuluh porta (suplai darah utama dr lambung-usus ke hati) ke hati terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis metabolit tidak/kurang aktif.

2. Kerja toksik merupakan hasil proses secara fisika, biokimia dan biologi yang sangat kompleks dan dikelompokkan dalam tiga fase yaitu :
  1. Fase eksposisi, yaitu terjadinya efek toksik pada suatu organisme setelah kontak dengan xenobiotika yang terabsorpsi. Tokson yang dapat terabsorpsi menuju sistem sistemik adalah tokson dalam bentuk terlarut dan terdispersi molekular. Pada efek obat fase ini dikenal dengan fase farmaseutika
  2. Fase toksikinetik (fase farmakokinetik) xenobiotik yang berada dalam ketersediaan farmasetiika akan di absorpsi menuju aliran darah atau pembuluh limpa dan di distribusikan keseluruh tubuh. Sebagian molekul xenobiotika akan terekskresi bersama urine melalui ginjal dan menuju saluran cerna melalui empedu.
  3. Fase toksodinamik, yaitu terjadinya interaksi tokson-reseptor (tempat kerja toksik secara bolak-balik sehingga timbul efek toksik dan berakibat perubahan fungsional jika xenobiotika keluar dari tempat kerjanya (reseptor).

3. Perbedaan toksisitas akut dan kronis
  • Toksisitas akut yaitu tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
  • Toksisitas kronis yaitu tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme tertentu.

Terimakasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Annisa Prima Sifa 2013024005 གིས-

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nama : Annisa Prima Sifa
Npm : 2013024005
Kelas :Biologi A

Izin menjawab bu,
1. Kerja toksis yaitu kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal).

2. Menurut artikel yang saya baca, 3 cara kerja toksik yaitu:

  • Fase ekposisi: Fase ini merupakan kontak organisme dengan xenobiotika/ tokson, yang hanya dapat terjadi efek toksik setelah xenobiotika terabsorbsi. Dengan kata lain, terjadi paparan xenobiotika pada organisme. Paparan ini dapat terjadi melalui kulit, oral, saluran pernafasan (inhalasi) atau penyampaian xenobiotika langsung ke dalam tubuh organisme (injeksi) (Wirasuta, 2006). Jika suatu objek biologik terpapar oleh sesuatu xenobiotika, maka, kecuali  senyawa radioaktif, efek biologik atau toksik akan muncul, jika xenobiotika tersebut telah terabsorpsi menuju sistem sistemik. Umumnya hanya xenobiotika yang terlarut, terdistribusi molekular, yang dapat diabsorpsi. Dalam hal ini akan terjadi pelepasan  xenobiotika dari bentuk farmaseutikanya. Misalnya paparan xenobiotika melalui oral (misal sediaan dalam bentuk padat: tablet, kapsul, atau serbuk), maka terlebih dahulu kapsul/tablet akan terdistegrasi (hancur), sehingga xenobiotika akan telarut di dalam cairan saluran pencernaan. 
  •  Fase Toksokinetik : Toksokokinetik melibatkan proses invasi (masuknya xenobiotika ke tubuh), trasportasi dan distribusi (pergerakan xenobiotika di dalam tubuh), serta proses eliminasi (proses hilangnya xenobiotika dari dalam tubuh). Proses ini semua menentukan efikasi (kemampuan xenobiotika mengasilkan efek), efektifitas dari xenobiotika, konsentrasi xenobiotika pada  reseptor, dan durasi dari efek farmakodinamiknya.
  •  Fase Toksodinamik :Dalam fase toksodinamik atau farmakodinamik akan membahas interaksi antara molekul tokson atau obat pada tempat kerja spesifik, yaitu  reseptor dan juga proses-proses yang terkait dimana pada akhirnya timbul efek toksik atau terapeutik.

3.  Cara membedakan toksisitas akut dengan toksisitas kronis yaitu :

Toksisitas akut, tingkat racun yang menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar, dan pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek. Sedangkan

Toksisitas kronis, tingkat racun yang diterima baru menimbulkan keracunan setelahterpapar selama tempo yang panjang, pengujiannya sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Terima kasih bu

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Anisa 2013024029 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bu

Nama: Anisa
NPM: 2013024029

Izin menjawab Bu

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawaban:

Toksisitas merupakan kemampuan suatu senyawa atau molekul kimia dalam menimbulkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka di dalam maupun di luar tubuh organisme. Toksisitas bekerja dengan cara menimbulkan keracunan pada suatu organisme, toksisitas akan menyebabkan dampak apabila telah mencapai ambang batas.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawaban:

*Fase Eksposisi
adalah ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan berkaitan dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya. Zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya melewati Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit. proses transportasi zat di lingkungan dan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia zat tersebut.

*Fase Toksokinetik
hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya ditingkat molekul.

*Fase Toksi kodinamik
yaitu interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama atau dapat pula ada perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah. Reaksi toksik yang diperlemah berlaku pada pemberian zat yang bekerja melindungi atau penggunaan antidot pada keracunan. Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Jika konsentrasi zat aktif pada jaringan tertentu tinggi, maka berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat aktif yang tinggi dalam hati dan ginjal.

3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawaban:

Cara membedakan kerja toksik akut dan toksik kronis yaitu dari tempo waktunya.

1. Toksisitas akut
Tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.

2. Toksisitas kronis Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan se-telah terpapar selama tempo yang panjang. Lamanya waktu uji sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Terimakasih Bu, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Aisyah Wulan Anggraini 2013024015 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat Pagi Ibu dan Teman-teman,
Nama : Aisyah Wulan Anggraini
NPM : 2013024015

Izin menjawab:
1. Kerja toksik bagi tubuh manusia merupakan mekanisme proses suatu senyawa atau molekul kimia yang berpotensi menyebabkan keracunan atau kerusakan pada suatu bagian yang peka baik itu yang berada di dalam maupun di luar tubuh suatu organisme.
Terdapat beberapa cara yang menjadi proses bagaimana bahan toksik dapat masuk kedalam tubuh manusia yakni melalui mekanisme:
- Filtrasi: Dengan melewati pori-pori membran
- Difusi pasif: Dengan melewati pori atau terlarut dlm lipofil membran (akan langsung menimbulkan dampak baik positif maupun negatif pada filtrasi dan difusi pasif)
- Transport khusus (apabila larut dalam air tidak larut dalam lemak: Dengan melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil.
Proses yang dilakukan oleh tubuh organisme terhadap toksikan yang masuk yakni dengan:
- Fase Transpor: Melalui absorpsi dimana jalur utamanya melalui saluran pencernaan, paru-paru (apabila insang pada ikan), dan kulit
- Jalur khusus: Melalui ntraperitoneal, intramuskuler, dan subkutan
- Distribusi: Melalui darah dimana zat kimia akan masuk, selanjutnya didistribusikan ke seluruh tubuh melalui kapiler serta cairan ekstrasel, selanjutnya toksikan akan diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel.
- Ekskresi: Melalui Urin, Kulit, Empedu, Paru-paru pada manusia atau insang pada ikan. Polutan yang tidak di ekskresikan di simpan di dalam hati
- Fase Metabolisme (biotransformasi): Melalui serapan usus, selanjutnya di sirkulasi, kemudian dibawa sistem pembuluh porta dengan suplai darah utama dari lambung usus menuju ke hati, kemudian terjadi perubahan kimiawi secara enzimatis metabolit yang kurang aktif.

2. Perincian terkait tiga cara kerja toksik dengan benar yakni:
- Fase Eksposisi: Merupakan fase dimana ketersediaan biologis suatu zat toksik pada lingkungan erat kaitannya dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya. Selama fase ini, zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya melalui Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit.
- Fase Toksokinetik: Merupakan fase hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat kerja yang sebenarnya yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya pada tingkat molekul. Fase ini bersamaan drngan prosesnya yaitu transpor absorpsi, distribusi, ekskresi, penyimpanan) serta perubahan kimiawi (metabolik dan biotransformasi) sangat menentukan daya kerja zat. Sehingga memungkinkan terjadinya naik atau turun konsentrasi zat dalam plasma.
- Fase Toksi kodinamik: Merupakan fase yang meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor. Zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama, dan terdapat perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah. Reaksi toksik yang diperlemah berlaku pada pemberian zat yang bekerja melindungi atau penggunaan antidot pada keracunan.Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Jika konsentrasi zat aktif pada jaringan tertentu tinggi, maka berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja.

3. Cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis yaitu dengan memperhatikan beberapa ciri berikut, dimana:
-Toksik Akut: Memiliki tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit hingga beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.
- Toksik Kronis: Memiliki tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo waktu yang panjang. Lamanya waktu uji sangat bergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.

Terimakasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Shella Hamidah 2013024059 གིས-

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Shella Hamidah

NPM : 2013024059


Izin menjawab,

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar

Jawab :

Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologi yang sangat rumit dan kompleks.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar.

Jawab :

Mekanisme kerja toksik

  1. Fase eksposisi, pada fase eksposisi, toksikan dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awal.Ketersediaan farmasetik yaitu bagian dari dosis aktif yang tersedia untuk diabsorbsi. Fase eksposisi disebut juga fase farmasetika.
  2. Fase toksikokinetik, dalam fase ini bagian prosesnya yaitu invasi (absorbsi dan distribusi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi) sangat menentukan daya kerja zat. Jenis proses yang berperan yaitu proses transpor, meliputi absorbsi, distribusi, dan ekskresi serta perubahan metabolik, meliputi biotransformasi.
  3. Fase toksikodinamik, meliputi interaksi kimia antara molekul zat toksikan dan tempat kerja spesifik (reseptor). Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan.


3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis

Jawab :

• Toksisitas akut, yaitu dengan tingkat racun yang diterima organisme sehingga dapat menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan.

• Toksisitas kronis : Tingkat racun yang diterima oleh organisme sehingga baru menimbulkan keracunan setelah terpapar selama tempo yang panjang. Untuk waktu pengujiannya sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.


Terimakasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Alma Aulia Husnussuroya 2013024045 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Alma Aulia Husnussuroya
NPM: 2013024045

Izin menjawab.
1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab:
Berikut ini adalah 3 cara kerja zat toksik sehingga dapat memasuki tubuh manusia:
Filtrasi: melewati pori-pori membran
Difusi pasif:melewati pori atau terlarut dalam lipofil membran
Transport khusus (jika larut dalam air): melalui molekul pembawa yg dapat larut dalam lipofil

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab:
Terdapat 3 fase dalam pada cara kerja toksik, yaitu:
- Fase eksposisi yang terjadi apabila terdapat kontak (pejanan/paparan) organisme oleh toksikan, dapat melalui: kulit, saluran pernafasan (inhalasi), saluran cerna (oral), injeksi (penyampaian xenobiotika langsung kedalam tubuh organisme).
- Fase toksokinetik yang terdiri invasi (absorpsi, transpor, dan distribusi) dan evesi juga dikenal dengan eleminasi
- Fase toksodinamik adalah interaksi antara tokson dengan reseptor (tempat kerja bahan toksik) dan juga proses-proses yang terkait dimana pada akhirnya muncul efek toksik/farmakologis

3. bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab:
Pada toksik yang bersifat akut, tingkat racun yang diterima organisme sehingga menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Lalu untuk pengujiannya hanya memerlukan waktu yang pendek, dari beberapa menit sampai beberapa hari dengan menggunakan sejenis toksikan. Sedangkan pada toksik yang bersifat kronis, tingkat racun yang diterima oleh organisme akan menimbulkan keracunan setelah terpapar selama jangka waktu yang lama. Lalu untuk lamanya waktu pengujian sangat tergantung pada masa hidup satu generasi dari suatu organisme.
In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Fathiyah Ghina Ar Khansa 2013024055 གིས-
Saya Fathiyah Ghina Ar Khansa (2013024055) izin menjawab,

1. Jelaskan kerja toksik bagi tubuh manusia dengan benar
Jawab: 
Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologi yang sangat rumit dan kompleks. Kerja toksik, yang dilandasi oleh interaksi kimia antara suatu zat atau metabolitnya dengan substrat biologi dalam pengertian pembentukan suatu ikatan kimia kovalen atau berasaskan suatu perubahan kimia dari substrat biologi sebagai akibat dari suatu perubahan kimia zat. Mekanisme ini jarang terjadi untuk zat yang digunakan sebagai terapeutik. 
Efek toksik, karena terjadi interaksi yang reversibel antara zat asing dengan substrat biologi. Hal ini mengakibatkan suatu perubahan fungsional, yang lazimnya hilang bila zat tersebut dieliminasi dari plasma. Kerja farmakodinamika kebanyakan obat bertumpu pada interaksi yang reversibel. Zat yang bekerja bolak-balik, diutamakan dalam terapi karena mereka kemudian meninggalkan organisme, setelah bekerja tanpa menimbulkan kerusakan kimia yang berlangsung lama.

2. Buatlah perincian tentang 3 cara kerja toksik dengan benar
Jawab: Adapun rute penyerapan zat toksik ini melalui 3 cara yaitu: 
1. Ingestion (toksikan dimodifikasi oleh enzim, pH, dan mikroba).
2. Respiration (toksikan yang masuk melalui udara/airborne toxicants).
 3. Body surface (toksikan yang larut dalam lemak seperti carbon tetrachloride dan organophosphate)

Suatu kerja toksik pada umumnya merupakan hasil dari sederetan proses fisika, biokimia, dan biologi yang sangat rumit dan kompleks. Proses ini umumnya dikelompokkan ke dalam tiga fase yaitu: fase eksposisi, fase toksokinetika, dan fase toksodinamika yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Fase Eksposisi : disebut juga fase farmasetika. Pada fase eksposisi, toksikan dapat diubah melalui reaksi kimia menjadi senyawa yang lebih toksik atau kurang toksik dari senyawa awal.

2. Fase Toksikokinetika : terdapat dua proses yang berperanan penting pada fase toksikokinetika atau farmakokinetika:
a. Invasi/transpor (absorpsi, distribusi, dan ekskresi) dan evasi (biotransformasi dan ekskresi) yang sangat menentukan daya kerja zat. Pada fase toksokinetika akan dapat ditentukan jumlah molekul yang dapat mencapai reseptor.
b. Perubahan metabolik atau biotransformasi dapat dibedakan menjadi dua fase reaksi yaitu reaksi fase 1 (reaksi penguraian) dan reaksi fase II (reaksi konjugasi). Reaksi penguraian meliputi pemutusan hidrolitik, oksidasi, dan reduksi.

3. Fase Toksikodinamika : kerja dari xenobiotik terhadap organ sasaran yang dapat menyebabkan efek meliputi interaksi kimia antara molekul zat toksikan dan tempat kerja spesifik (reseptor). Konsentrasi zat aktif pada tempat sasaran menentukan kekuatan efek biologi yang dihasilkan. Fase toksikodinamika atau farmakodinamika meliputi interaksi antara molekul zat kimia toksik dengan tempat kerja spesifik yaitu reseptor, yang merupakan komponen sel atau organisme yang berinteraksi dengan toksin dan yang mengawali rantai peristiwa biokimia menuju terjadinya suatu efek toksik dari toksin yang diamati.

3. Bagaimana cara membedakan kerja toksik secara akut dan kronis
Jawab: 
Toksisitas akut dan toksisitas kronis berbeda, yang membedakannya adalah efek kesehatan yang merugikan dari berulang eksposur, sering pada tingkat yang lebih rendah, zat yang lebih lama jangka waktu (bulan atau tahun). Toksisitas akut mengacu pada efek toksik yang terjadi setelah pemberian oral dosis tunggal dalam selang waktu 24 jam. Dosis Letal tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah pemberian dosis tunggal yang sering dipergunakan untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai data kuantitatif. Sedangkan toksisitas kronis adalah efek toksik yang ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan yang bersifat toksik selama beberapa bulan atau tahun. Uji toksisitas kronis merupakan uji toksisitas dengan paparan > 3 bulan.

In reply to First post

Re: Test Formatif 3

Aldisya Salwa Madani 2013024003 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat Pagi, Ibu.
Nama : Aldisya Salwa Madani
NPM : 2013024003

Izin menjawab,
1. Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), pernapasan (inhalasi) dan melalui kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung.
Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik.

2. 3 cara kerja toksik dengan benar
1. Fase Eksposisi
Merupakan ketersediaan biologis suatu zat toksik di lingkungan dan hal ini erat kaitannya dengan perubahan sifat-sifat fisikokimianya.Selama Fase eksposisi, zat beracun dapat diubah melalui berbagai reaksi kimia atau fisika menjadi senyawa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik. Jalur intoksikasinya lewat Oral, Saluran Pernafasan dan Kulit.Transportasi dan transformasi zat di lingkungan berhubungan erat dengan sifat-sifat fisikokimia zat tersebut, proses transportasi zat di lingkungan dan transformasi zat yang terjadi di lingkungan. Pemaparan bahan toksik ke lingkungan akan mengalami berbagai proses transformasi tergantung atas media transportasinya antara lain air, udara, tanah, makanan, organisme dan rantai makanan.
2. Fase Toksokinetik
Hanya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi mencapai tempat kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya ditingkat molekul. Fase toksokinetik, bersama bagian prosesnya, yaitu transpor (absorpsi, distribusi, ekskresi, penyimpanan) dan perubahan kimiawi (metabolik) (biotransformasi) sangat turut menentukan daya kerja zat.Interaksi semacam ini akan menyebabkan naik atau turunnya konsentrasi zat dalam plasma atau menyebabkan bertambah lama atau bertambah singkatnya obat/zat ada dalam organisme. Berbagai zat, mulai dari zat kimia biasa sampai obat-obatan bahkan komponen makanan.
3. Fase Toksi kodinamik
Fase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik yaitu reseptor.Salah satu masalah dalam toksikologi terutama toksikologi industri adalah penggunaan menggunakan campuran zat, yang seringkali susunan kualitatif dan kuantitatifnya beragam.Zat toksik biasanya berada dalam bentuk campuran/kombinasi, untuk interaksi dua zat atau lebih terdapat berbagai kemungkinan. Kedua zat itu dapat diabsorpsi bersama-sama atau dapat pula ada perbedaan waktu antara absorpsi senyawa yang satu dengan absorpsi senyawa yang lain. Kombinasi dapat menyebabkan diperkuatnya efek toksik, atau dua efek toksik yang tak saling mempengaruhi atau reaksi toksik yang diperlemah.

3. Toksisitas akut yaitu Menimbulkan keracunan dalam tempo singkat setelah terpapar. Biasanya terjadi karena tingkat toksisitas tinggi, sehingga cepat bereaksi. sedangkan Toksisitas kronis: Baru menimbulkan keracunan setelah terpapar lama (contoh: boraks, masih aman dikonsumsi selama belum mencapai ambang batas. Namun terjadi penimbunan karena dikonsumsi terus menerus).