FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL
NPM: 2111031016
Kelas: AKT B
Pada jurnal "Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" dapat dianalisis bahwa pluralitas pada saat ini menunjukkan persoalan kepentingan bukan lagi pada perbedaan etnis, profesi, pendidikan, dll. Identitas yang berperan sebagai sarana pembentukan pola pikir sangat diperlukan untuk kesadaran nasional dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Disisi lain integrasi dapat terbentuk jika ada identitas yang mendukung seperti kesamaan bahasa, budaya, pandangan hidup, dll. Etnosentrisme dapat terjadi ketika melihat kebudayaan lain yang dapat menyebabkan kecenderungan untuk berfikir bahwa budayanya lebih unggul dibandingkan yang di lihat. Kebijakan negara yang mengembangkan otonomi dan pemekaran daerah justru membuat etnosentrisme makin menguat karena dengan hal tersebut maka tidak dapat dipungkiri bahwa integrasi didasarkan pada faktor etnis, daerah, dsb sehingga jika terjadi pemekaran daerah maka dapat mendorong juga terjadinya etnosentrisme. Konsep integrasi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Dengan demikian, kita harus mengembangkan konsep integrasi yang dapat menyatukan visi dan misi diantara kepentingan dan identitas masing-masing masyarakat.
NPM : 2111031008
Kelas : AKT B
Berdasarkan analisis saya terhadap jurnal tersebut yang berjudul “ INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA” adalah Seperti kita ketahui bahwa Indonesia memiliki beragam kebudayaan. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Namun, akhir-akhir ini justru memicu pertentangan. Maka, lahirlah faham sentrisme yang kemudian muncul akan paham etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan sebagainya.
Etnosentrime sendiri merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Oleh karena itu, integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks. Sehingga, dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalaha yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia seperti Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain.
Npm : 2111031010
Kelas : AKT B
Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" dapat dianalisis bahwa pluralitas pada saat ini menunjukkan persoalan kepentingan bukan lagi pada perbedaan etnis, profesi, pendidikan, dll. Identitas yang berperan sebagai sarana pembentukan pola pikir sangat diperlukan untuk kesadaran nasional dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Disisi lain integrasi dapat terbentuk jika ada identitas yang mendukung seperti kesamaan bahasa, budaya, pandangan hidup, dll. Etnosentrisme dapat terjadi ketika melihat kebudayaan lain yang dapat menyebabkan kecenderungan untuk berfikir bahwa budayanya lebih unggul dibandingkan yang di lihat. Kebijakan negara yang mengembangkan otonomi dan pemekaran daerah justru membuat etnosentrisme makin menguat karena dengan hal tersebut maka tidak dapat dipungkiri bahwa integrasi didasarkan pada faktor etnis, daerah, dsb sehingga jika terjadi pemekaran daerah maka dapat mendorong juga terjadinya etnosentrisme.
integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks. Sehingga, dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalaha yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia seperti Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar.
NPM : 2111031034
Kelas : AKT B
Berdasarkan analisis saya terhadap jurnal tersebut “ INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA” Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional.
Dari sinilah tergambar tentang tindakan anarkis, pelanggaran moral, pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata. Kondisi tersebut terus belarut-larut hingga hari ini, dan kesimpulannya tidak menghasilkan solusi. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki beragam kebudayaan. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Namun, akhir-akhir ini justru memicu pertentangan. Maka, lahirlah faham sentrisme yang kemudian muncul akan paham etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan sebagainya.
Etnosentrime sendiri merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Oleh karena itu, integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
Mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia yang pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks. Sehingga, dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalaha yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia seperti Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain.
NPM : 2151031016
Kelas : PKN AKT B
Izin menjawab pak,
INTERGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
A. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
B. Intergrasi Nasional Versus Otonomi Daerah Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
C. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
Sekian dari saya,terima kasih.
NPM : 2111031065
Kelas : AKT B
Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, justru menimbulkan ketidakmenentuan dan kekacauan. Dari sini lah tergambar tentang tindakan anarkis, pelanggaran moral, pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata. Kondisi tersebut terus belarut-larut hingga hari ini, dan kesimpulannya tak menghasilkan solusi. Di kala hal ini berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis akan berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah “bangsa yang sedang sakit”, suatu kesimpulan yang tidak menawarkan solusi. Untuk itulah diperlukan, suatu strategi kebudayaan nasional senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini negeri ini belum memiliki adanya strategi kebudayaan.
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masingmasing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut. Di tengah kebudayaan massa yang serba cepat sejumlah ekspresi tentang nilai, pengetahuan, norma, dan simbol, menandai kebudayaan masyarakat kita. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.
Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
NPM : 2111031066
KELAS : AKT B
Setelah membaca jurnal tersebut berikut hasil analisa saya. Jurnal tersebut membahas mengenai integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di Indonesia. Etnosentrisme sendiri merupakan rasa kebanggaan kepada etniknya sendiri, dan merendahkan etnik yang lain. Dalam hal ini etnosentrisme dapat diklasifikasikan sebagai hal yang negatif karena dapat menimbulkan perpecahan. Sementara integrasi nasional sendiri merupakan rasa bersatu atau merasa dirinya dengan yang lain adalah satu bangsa, dimana memiliki tujuan, ideologi, dan cita-cita bangsa yang sama. Lalu apakah integrasi nasional dapat menjadi penangkal etnosentrisme? Menurut saya jawabannya iya. Dengan ketentuan semua kalangan menerapkannya, semua kalangan masyarakat maupun pemerintah. Bila hanya satu pihak saja maka kemungkinan akan gagal.
Berdasarkan sejarahnya, perkembangan pemerintahan di Indonesia terbagi menjadi beberapa orde, mulai dari orde lama, orde baru, dan reformasi. Orde baru lahir ketika kepemimpinan Presiden Soeharto, yang fokus pada pembangunan infrastruktur Indonesia. Setelah beberapa puluh tahun berjalan, orde ini pun runtuh, karena kerusuhan rakyat karena rasa bahwa daerahnya sama sekali tidak diberi kebebasan dan merasa bahwa mereka dikekang dan hanya dimanfaatkan untuk kemajuan satu wilayah lain yang menjadi fokus pembangunan masyarakat. Akhirnya terjadi kerusuhan dimana-mana, dan orde baru pun hancur. Kemudian diganti dengan era reformasi, dimana pemerintah mengedepankan pada demokrasi dan otonomi daerah. Awalnya hal ini berjalan baik, karena mungkin dapat mengembangkan potensi daerah secara maksimal. Namun tanpa sadar, pembangunan daerah yang tidak merata kemajuannya, malah bisa menyebabkan suatu disintegrasi, dimana satu wilayah bisa saja iri dengan wilayah lain, dan wilayah lain tersebut malah mungkin merendahkan wilayah yang dikira tertinggal. Hal ini menyebabkan masalah baru, yang bisa menjadi ancaman perpecahan.
Memang cukup sulit menyatukan bangsa dimana memiliki banyak sekali perbedaan dan keberagaman. Terkadang perbedaan tersebut dapat menyebabkan rasa iri maupun benci. Maka memang benar, hal yang dapat menangkal etnosentrisme adalah integrasi nasional. Namun seperti yang saya kemukakan sebelumnya dimana hal ini harus dilakukan oleh semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Di dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa otonomi daerah malah membawa etnosentrisme karena kesenjangan perkembangan antar daerah. Contohnya seperti pembangunan sekolah di tiap daerah yang dimana tiap daerah ingin punya sekolah nya masing-masing. Dimana dikatakan di jurnal tersebut bahwa hal tersebut malah semakin mempersempit kemungkin interaksi pelajar dengan etnik yang lain. Namun saya kurang setuju dengan pernyataan tersebut, dan malah mungkin bisa ada jalan keluar masalah disintegrasi dari persoalan tersebut. Pembangunan sekolah tiap daerah menurut saya sangat diperlukan supaya pelajar dapat mendapatkan akses yang mudah pendidikan. Menurut saya dari pada menentang hal tersebut, mengapa tidak memaksimalkannya saja? Bila tiap daerah diberikan pendidikan yang layak dan berkualitas, bukan tidak mungkin generasi selanjutnya menjadi lebih baik. Sulit untuk menanamkan integrasi nasional kepada orang-orang yang sudah memiliki pendirian kuat, lalu mengapa tidak mengajarkan integrasi nasional kepada para pelajar yang notabennya masih mencari jati diri. Dengan demikian, di masa depan bukan tidak mungkin integrasi nasional dapat tertanam di seluruh rakyat Indonesia.
Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf, terima kasih.
NPM : 2111031014
Kelas : AKT B
Analisis saya terhadap jurnal tersebut adalah
Identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Sedangkan Indonesia memiliki identitas yang tergolong banyak atau beragam, seperti suku, budaya, ras, dll. Sehingga penting sekali integrasi nasional bagi bangsa Indonesia.
Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini.
Bertolak dari gambaran mengenai integrasi nasional tersebut, terdapat pluralitas dan akan menyebabkan tumbuhnya sikap etnosentrisme. pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Sedangkan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah membuat masyarakat memiliki sikap etnosentrisme. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional.
Maka integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia, dan masalah tersebut tidak akan habisnya seiring dengan masyarakat yang heterogen, untuk itu perlulah kita untuk sadar dan menerapkan integrasi nasional dalam kehidupan.
NPM:2111031111
KELAS:AKT B
Berdasarkan analisis saya terhadap jurnal tersebut yang berjudul “ INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA” Integrasi nasional sendiri memiliki pengertian Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh perbedaan dan membangunnya menjadi satu kesatuan.
Integrasi nasional merupakan kebersamaan antarmanusia tanpa membedakan kasta, keyakinan, agama, atau jenis kelamin. Tiap negara sangat membutuhkan faktor pendorong integrasi nasional untuk menjalin sebuah kesatuan.sedangkan Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan,keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Integrasi mencakup pengertian pembentukan kelompok-kelompok yang disatukan oleh suatu masalah bersama, baik ideologis, ekonomi, maupun sosial. Pembukaan gerakan integrasi nasional melalui pasal berikut cenderung menimbulkan kesadaran dan bentuk sosial yang menyebabkan banyak kelompok dengan identitas masing-masing melihat diri mereka sebagai satu kesatuan: Bangsa Indonesia. Untuk menciptakan suatu asosiasi dalam pembentukan integrasi nasional, identitas memiliki fungsi ganda.Etnosentrisme dapat terjadi ketika melihat kebudayaan lain yang dapat menyebabkan kecenderungan untuk berfikir bahwa budayanya lebih unggul dibandingkan yang di lihat. Kebijakan negara yang mengembangkan otonomi dan pemekaran daerah justru membuat etnosentrisme makin menguat karena dengan hal tersebut maka tidak dapat dipungkiri bahwa integrasi didasarkan pada faktor etnis, daerah, dsb sehingga jika terjadi pemekaran daerah maka dapat mendorong juga terjadinya etnosentrisme. Konsep integrasi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Dengan demikian, kita harus mengembangkan konsep integrasi yang dapat menyatukan visi dan misi diantara kepentingan dan identitas masing-masing masyarakat.
Dengan demikian,
integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.Pilar-pilar Berbangsa dan Bernegara Sebagai Kesiapan Eksistensi Menuju kejayaan masa depan Indonesia.
Kebijakan otonomi daerah yang kini
marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya
dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang
kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL
NPM : 2151031019
Kelas : AKT B
Izin menjawab pak, di dalam jurnal yang berjudul " Integerasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia " dijelaskan bahwa identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Dengan demikian, identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri yang semakin lama semakin berubah sesuai dengan apa yang telah kita lihat dan sesuai dengan mindset yang sudah kita terapkan ke diri kita sendiri.
Sedangkan integritas terbentuk dari indentitas yang mendukung seperti kesamaan budaya, bahasa, dll. Integrasi nasional juga dapat terbentuk dari kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu yang sama yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial budaya. Pada intinya integeritas nasional dasarnya adalah makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa yang mempunyai berbagai perbedaan kepentingan.
NPM: 2151031024
Kelas: AKT B
Analisis Jurnal
Assalamualaikum wr.wb. Izin menyampaikan yang saya dapat dari membaca jurnal dan pendapat saya tentang isi jurnal.
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisik tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional? Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah hasil dari kebudayaan yang berlangsung dengan kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu, bukan suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari lapis-lapis identitas yang tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan yang dihadapi, serta ditentukan juga dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masing- masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut. Identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme
Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas. Pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Gambaran pluralitas ini, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Bahkan, muncul adagium yang memicu konflik: “Kami versus kalian, aku versus kamu”, dan seterusnya. Maka muncullah faham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya, etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi- posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Sikap ini pun mungkin bukan tanpa sebab, sentralisme politik di Orde Baru untuk waktu yang cukup lama telah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa identitas nasional merupaka jati diri tentang siapa bangsa kita sebenarnya. Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang membuat identitas Indonesia tidak tunggal namun tetap dapat berdampingan menjadi satu. Perekat bagi berbagai kebudayaan Indonesia adalah integrasi. Sama seperti identitas, integrasi juga harus kita jaga agar Indonesia tetap memilki identitas yang utuh. Hal ini membuktikan bahwa identitas dan integrasi berkaitan sehingga keduanya sangat penting untuk dipelajari dan ditanamkan dalam diri masyarakat Indonesia. Adapun salah satu penghambatnya adalah kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah yang menyebabkan masing-masing daerahnya memiliki wewenang dan menimbulkan rasa etnosentris. Namun otonomi daerah ini dilakukan salah satunya untuk pemerataan pembangunan. Sehingga kita sebagai generasi muda harus lebih serius untuk mempelajari dan menanamkan integrasi nasional agar tidak terjadi pepecahan.
NPM: 2111031094
Kelas: AKT B
Berdasarkan analisis saya pada jurnal "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA" yaitu Indonesia telah mengalami begitu banyak pengalaman dari zaman proklamasi kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi telah terjadi begitu banyak peristiwa perubahan ideologi, doktrin propaganda dan perubahan azaz. Hal ini menyebabkan sikap etnosentrisme yang hanya memntingkan kepentingan satu kelompok saja. Oleh karena itu diperlukannya integritas nasional untuk mneyatukan unsur-unsur perbedaan tersebut, dalam proses integritas nasional hal yang perlu ditekankan adalah identitas nasioal sebagai bangsa Indonesia. Karena hanyalah integritas nasional dan identitas nasional yang mampu menumpaskan adanya etnosentrisme.
sekian dari saya, terimakasih
Npm : 2111031040
Kelas : AKT B
Berdasarkan hasil analisis saya, Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Cita-cita akan tercapai jika kita mampu menerobos-menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Indonesia juga tidak mudah menemukan identitasnya karena dari dulu sudah banyak mengalami perubahan-perubahan era. Kita sebagai pelajar harus tau identitas ngara kita sebagai bentuk kita cinta tanah air dan agar intgrasi nasional dapat terbentuk.
NPM : 2151031011
Kelas : B
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Oleh: Agus Maladi Irianto
seperti judul dari jurnal tersebut integrasi nasional dapat menjadi penangkat enosentrisme. Dimana etnosentrime merupakan sikap menganggap budaya sendiri jauh lebih baik dari pada budaya sendiri. dengan adanya integrasi nasional yang di dalamnya terdapat penggabungan budaya budaya menjadi satu kesatuan yang akan membuat bangsa ini terhidar dari perpecahan. Namun sampai saat ini masih banyak terjadi konflik antar masyarakat baik suku, budaya dan lainya. Sebab masih banyak masyarakat yang tidak bisa menerima dengan perbedaan yang sangat banyak di indonesia ini sedari dulu bangsa indonesia banyak terjadi ketimpangan yang menyebabkan adanya kubu kubu yang akhirnya mejadi sikap etnosentrime. integritas nasional dappat menjadi kunci dalam memcahkan konflik konflik yang terjadi di indonesia. Namun kita sebagai masyarakat indonesia perlu sadar dan melek diri bahwa indonesia ini penuh dengan perbedaan dan semuanya memiliki hak yang sama dan kita patut saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.
Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL
NPM. : 2111031009
Kelas. : AKT B
Berdasarkan jurnal tersebut yang berjudul “ INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA” Di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional?Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.
Etnosentrisme sendiri merupakan suatu persepsi atau pandangan yang dimiliki oleh masing- masing individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih baik dari budaya lainnya atau membanggakan budayanya sendiri dan mengganggap rendah budaya lain. Secara singkat, etnosentrisme dapat dikatakan sebagai sikap fanatisme suku bangsa. Orang-orang etnosentris akan menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, terutama bila berkaitan dengan, perilaku, bahasa, kebiasaan, dan agama.
Dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar- daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia pelaku konflik sudah menjadi sebuah keniscayaan . Kebijakan otonomi daerah yang kini marak marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan integrasi yang lebih luas. anggota masyarakat untuk pembentukan intergrasi yang lebih luas.
NPM: 2111031083
Kelas: AKT B
Berdasarkan analisis jurnal tersebut, Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.
Di suatu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Sekian analisis dari saya, terima kasih.
NPM : 2111031053
Kelas : Pendidikan Kewarganegaraan AKT B
Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali pengalaman dan perubah-perubahan akibat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi. Perubahan-perubahan tersebut mencakup perubahan asas, paham, dan ideologi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tentu saja, perubahan-perubahan tersebut menyebabkan suatu akibat, yakni disintegrasi dan instabilisasi nasional. Masyarakat seolah-olah kehilangan pandangan hidup karena situasi-situasi yang terus berubah. Sebagai contoh, pada masa orde lama, pemerintah mengusung pemerintahan sentralik yang meredam semua ide dan gagasan dari pemerintah daerah. Hal tersebut menimbulkan disintegrasi nasional.
Identitas nasional adalah representasi bangsa mengenai bagaimana bangsa lain melihat bangsa tersebut. Alasan terbentuknya identitas adalah kemauan sendiri dan tuntutan sekitar yang mengharuskan untuk meresponnya. Identitas bukanlah suatu hal yang final atau abadi, identitas dapat luntur begitu saja apabila tidak dijaga dengan baik. Identitas perlu disesuaikan dan diperbaharui sehingga wujudnya bergantung kepada prosesnya.
Integrasi memiliki makna menyatukan segala perbedaan, termasuk perbedaan visi dan misi. Integrasi nasional terbentuk jika adannya persamaan identitas. Selain itu, integrasi dapat menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama. Namun, dalam pengimplementasiannya, integrasi sering dihadapkan oleh tantangan-tantangan yang ada, salah satunya etnosentrisme, yaitu suatu sikap fanatik terhadap etnikya sendiri. Untuk itu, integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
NPM: 2151031021
Kelas: AKT B
Analisis saya setelah membaca jurnal tersebut, Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural.
Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masing-masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Sehingga mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi masyarakat yang saling berkepentingan. Sehingga kepentingan inilah yang akan menjadi jalan keluar dengan menyatukan integritas diantara perbedaan yang ada. Sekian dari saya, terimakasih
NPM: 2151031006
Kelas: AKT B
Analisis saya tentang jurnal INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Dengan demikian, di satu sisi
identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisiposisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional.
Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
NPM : 2111031068
Kelas : Akuntansi B
Analisis Jurnal “Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia”
Indonesia yang memiliki keberagaman budaya, suku, agama, bahasa karenanya memerlukan integrasi yang sebagai sarana pembentukan pola fikir masyarakat agar memiliki kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa.
Pada dasarnya integrasi nasional memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Ada berbagai paham yang tidak sejalan dengan integrasi nasional, misalnya etnosentrisme yang merupakan kecenderungan untuk berfikir budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Oleh karena itu konsep tentang integrasi nasional sangat penting dijadikan strategi bagi bangsa untuk dapat menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat.
NPM : 2111031039
Kelas : AKT B - PKN
Setelah membaca dan menelaah jurnal "Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia". Analisis yang dapat saya ambil adalah permasalahan Identitas dan Integrasi Nasional yang tidak pernah lepas dari keheterogenan atau keberagaman budaya bangsa Indonesia. Berbicara mengenai Identitas Nasional, Identitas sendiri merupakan representasi diri seorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuat entitas Sosial budaya. Perlu diketahui bahwa identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, akan tetapi terus disesuaikan dan diperbaharui baik sifat maupun kondisi bahkan keadaan yang dinegosiasi terus menerus. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan mindset dan sikap mental serta meningkatkan kualitas moral, adab dan kemampuan bangsa.
Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing - masing sebagai satu kesatuan. Untuk menciptakan integrasi nasional dalam kehidupan bangsa identitas berperan sebagai ilmu dan pemahaman yang ganda.
Pemahaman Identitas Budaya Bangsa menjadi tameng dan penangkal dari sikap etnosentrisme yang justru akan mengancam persatuan bangsa.
Dapat disimpulkan secara garis besar bahwa Identitas nasional merupakan unsur yang penting dari sebuah Integrasi Nasional sebagai penyatuan visi dan misi berbagai kepentingan masing-masing kebudayaan yang kompleks, dan merupakan solusi untik menghadapi serta menyelesaikan masalah konflik baik agama, partai politik dan juga yang lainnya.
Nama : Fazila Satrio Wiryawan Npm : 2111031088 Kelas: AKT B
Menurut saya, negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Pada satu sisi, integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Cita-cita akan tercapai jika kita mampu menerobos-menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Indonesia juga tidak mudah menemukan identitasnya karena dari dulu sudah banyak mengalami perubahan-perubahan era. Kita sebagai pelajar harus tau identitas ngara kita sebagai bentuk kita cinta tanah air dan agar intgrasi nasional dapat terbentuk.
Npm: 2111031102
Kelas: AKT B
INTERGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Hal-hal yang saya pelajari dari jurnal
A. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
B. Intergrasi Nasional Versus Otonomi Daerah Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
C. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
NPM: 2151031002
Kelas: AKT B
Berdasarkan hasil analisis saya terhadap jurnal tersebut yaitu Indonesia telah mengalami banyak pengalaman serta revolusi dari zaman proklamasi kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi telah terjadi begitu banyak peristiwa perubahan ideologi, doktrin propaganda dan perubahan azaz. Hal ini menyebabkan munculnya sikap etnosentrisme yang hanya mementingkan kepentingan satu kelompok saja. Oleh sebab itu diperlukannya integritas nasional untuk menyatukan unsur-unsur perbedaan tersebut, dalam proses integritas nasional hal yang perlu ditekankan adalah identitas nasioal sebagai bangsa Indonesia. Karena hanya integritas nasional dan identitas nasional yang mampu menumpaskan adanya etnosentrisme.
selain itu Integrasi memiliki makna menyatukan segala perbedaan, termasuk perbedaan visi dan misi. Integrasi nasional terbentuk jika adannya persamaan identitas. Selain itu, integrasi dapat menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.
sekian terimakasih
NAMA : RENI GUSTIRA NPM : 2111031110 KELAS : AKT BBerdasarkan analisis saya terhadap jurnal “ INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA'' Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Sedangkan Intergrasi Nasional Versus Otonomi adalah integrasi nasional pada dasarnya yang memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut.
Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks. Sekian terimakasih pak
NPM : 2151031017
Kelas : AKT B
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas nasional suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh serta berkembang di dalam macam-macam aspek kehidupan dari ratusan suku dan dihimpun dalan satu kesatuan. Identitas nasional juga dapat diartikan sebagia representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.Identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.Dengan ini dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain.
NPM : 2111031080
KELAS : PKn B
Integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di Indonesia.
Berdasarkan jurnal yang telah saya baca, ada beberapa kesimpulan yang dapat saya ambil. Poin pertama, bahwa identitas dan integrasi nasional adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Identitas nasional merupakan dasar pembentuk dari integrasi nasional, dapat dikatakan begitu karena integrasi nasional akan tercipta hanya jika identitas nasional tadi mampu melebur menjadi satu dan mengakar secara kuat.
Poin kedua, bahwa dalam melihat fenomena integrasi ada suatu momen dimana hadirnya integrasi mampu menjawab persoalan serta tantangan-tantangan yang ada. Seperti halnya dalam jurnal dibahas bahwa integrasi dapat melunturkan sikap etnosentrisme. Sikap keetnisan ini pada kenyataanya mampu dilunturkan melalui integrasi. Suatu kelompok yang hidup dengan tujuan yang sama akan lebih mudah membaur dan meninggalkan sifat "paling unggulnya" tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang tergabung dalam sebuah klub dengan latar belakang etnis yang berbeda karena kesamaan hobi, visi, misi, dan minatnya dapat disatukan tanpa memandang status etnisnya. Maka dari itu benar bahwa itegrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang mampu dan berani mendobrak identitasnya serta mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya/kelompoknya.
Sekian pendapat saya, terima kasih.
NPM: 2151031014
Kelas: Akt B
“Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia”
Dari jurnal materi pembelajaran hari ini, kesimpulan yang dapat saya berikan adalah dengan menganalisis jurnal tersebut kita bisa tau latar belakang Integrasi Nasional yang terjadi di Indonesia sejak zaman dahulu sampai sekarang yang kemudian Integrasi Nasional tersebut melahirkan Identitas Nasional. Pluralitas pada perkembangan zaman tidak hanya didasari oleh perbedaan etnis, profesi, daerah, maupun latar belakang pendidikan saja. Saat ini perbedaan maksud dan kepentingan pun menjadi pluralitas yang harus diperhatikan. Orang yang lebih mengedepankan kepentingan bersama dan selalu mencari kesamaan dari keberagaman di sekitar akan terhindar dari sifat ingin mendominasi dan etnosentrisme. Biasanya orang tersebut akan lebih mengarahkan agar antarindividu dapat terjalin komunikasi dengan baik sehingga membentuk gerakkan arus besar tentang relasi-relasi antara yang mendominasi dan yang terdominasi, antara yang mempengaruhi dan yang terpengaruhi, dsb.
Integritas itu sendiri akan terbentuk karena ada Identitas pemersatu sebagai faktor pendukungnya. Karena Indonesia merupakan kumpulan dari beragam budaya, maka kita harus mencari cara bagaimana menjadikannya sebagai satu kesatuan. Konsep Integrasi Nasional ini sangatlah sejalan dengan kondisi masa kini untuk menangkal berbagai kemungkinan terkait konflik yang akan terjadi di masa mendatang. Selama bangsa Indonesia menerima bahwa perbedaan adalah takdir, anugerah, dan bukan suatu hal yang harus dipermasalahkan, maka tidak aka nada rasa mendominasi bagi suatu kelompok. Keberagaman tersebut merupakan hal yang patut kita banggakan sebagai salah satu kekayaan yang negara kita punya. Dengan memiliki pola pemikiran tersebut, maka kita akan terhindar dari sifat etnosentris. Definisi dari etnosentris itu sendiri merupakan rasa cinta dan bangga secara fanatik atau berlebihan kepada golongannya masing-masing, sehingga tidak mau terbuka dengan golongan lain dan merasa golongannya sendiri lah yang unggul. Tentu saja hal tersebut sangat mengerikan. Pada awal kemerdekaan ternyata demokrasi tidak berjalan sedemikian mulus, sehingga acapkali melahirkan perselisihan dan pergeseran nilai-nilai dari persatuan bangsa. Kita dapat belajar dari masa lampau terkait dengan hal-hal yang dapat memicu disintegrasi.
Integrasi Nasional hanya dapat terwujud manakala warga negaranya mengambil keputusan bijak untuk mengesampingkan kepentingan pribadi dan mulai mengedepankan kepentingan bersama sebagai prinsip hidupnya.
Demikian tanggapan yang dapat saya berikan, atas perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih.
Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL
NPM. :2151031026
Kelas : AKTC
Berdasarkan jurnal tersebut, konsep integrasi nasional menjadi penting untuk digunakan sebagai strategi budaya bagi negara Indonesia yang berusia lebih dari 77 tahun. Strategi budaya dalam hal ini merepresentasikan kekuatan budaya yang dihasilkan dari kedekatan dan gaya hidup
pelaku budaya dalam kaitannya dengan kompleksitas budaya yang diterima. Dengan demikian, pengembangan konsep NKRI
sebagai strategi kebudayaan Indonesia
pada hakekatnya mengintegrasikan visi dan misi identitas dan pemahaman anggota masyarakat dengan akar budaya yang kompleks. Namun, hal ini terhambat karena adanya etnosentrisme, religisentrisme,
politksentrisme, dll. Etnosentrisme merupakan sikap yang menganggap cara hidup bangsanya merupakan cara hidup yang paling baik atau jika ada sebuah daerah yang mengalami perkembangan yang besar namun daerah tetangga tidak mengalami perkembangan hal ini akan membuat daerah yang berkembang cenderung sombong untuk membanggakan daerahnya sendiri dan menganggap daerah lain lebih rendah. Inilah alasan mengapa etnosentrisme dan menjadi penghambat integrasi nasional karena sikap itu menganggap suku yang lain lebih rendah sehingga hal itu akan menimbulkan konflik sara.
NPM: 2111031072
Kelas: AKT B
Prodi/Jurusan: S1 Akuntansi
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis
Assalamualaikum wr. wb.
Setelah saya membaca jurnal tersebut saya dapat menganalisis bahwa jurnal tersebut menjelaskan tentang identitas nasional dan integrasi nasional.
Identitas dan integrasi nasional di masa awal Indonesia merdeka ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia seperti penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, lambang negara Garuda Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Di era yang berkembang saat ini, identitas nasional sudah mulai tidak dapat dirasakan dengan ekspresi fiskal seperti dahulu. Jika dilihat melalui aspek waktu identitas bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi.
Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, melainkan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali. Seperti halnya kita saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal-usul daerah. Namun, mereka mempunyai kepentingan yang sama dalam bersikap dengan mengembangkan gaya hidup, hal ini diakibatkan oleh konsruksi yang sama.
Integritas akan terbentuk jika ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, serta kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional juta terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oelh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, ataupun sosial.
Dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi suatu hal yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
Mungkin hanya itu yang saya dapatkan dari video yang telah saya analisis, apabila terdapat kesalahan dalam tata bahasa dan penulisan saya mohon maaf, terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
NPM : 2111031081
Kelas : AKT B
Berdasarkan analisis terhadap jurnal tersebut, sejak proklamasi hingga saat ini pun Indonesia tidak sekali ataupun dua kali mengalami perubahan ideologi maupun doktrin- doktrin.
kita tahu bahwa indonesia memiliki beragam kebudayaan tidak hanya membawa pertentangan. tetapi kali ini memicu pertentangan hingga muncul paham paham seperti etnosentrisme.
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk berpikir bahwa kebudayaan etniknya sendiri lebih unggul dari etnik lain. Oleh karena itu, integrasi nasional sangat dibutuhkan dalam kasus ini.
Integrasi nasional sebagai konsep untuk menyatukan visi misi diantara perbedaan - perbedaan yang sangat kompleks. Sehingga, integrasi nasional ini bisa dikatakan sebagai salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah yang ada hingga saat ini melanda di Indonesia, seperti konflik antar pelajar, antar suku budaya, dan antar agama.
NPM : 2111031011
Kelas : AKT B
Berdasarkan analisis jurnal yang saya baca, saya menarik kesimpulan bahwa Identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung sedemikian kompleks. Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini. saat ini Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme.
Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi terhadap bangsa asing. Merujuk sejumlah deskripsi yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi konflik-konflik yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
NPM: 2151031012
KELAS: S1 AKT B
Setelah saya membaca jurnal tersebut saya dapat menganalisis bahwa Berdasarkan sejumlah gambaran
tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.
Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Kebijakan otonomi daerah yang kini
marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya
dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang
kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas. Dan Merujuk sejumlah deskripsi yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik
antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik
antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa
Indonesia sudah menjadi sebuah
keniscayaan.
NPM : 2151031018
bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya)
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
NPM: 2111031048
Kelas: AKT B
Berdasarkan analisis saya terhadap jurnal yang berjudul “ INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA” yaitu, seperti kita ketahui bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini.
Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisiposisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri.
Dan dapat disimpulkan bahwasannya integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL
NPM : 2111031069
Kelas : AKT B
Berdasarkan jurnal berjudul "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA" yang terlampir, saya dapat memberikan analisis yaitu:
Setiap perkembangan era selalu ada identitas baru yang muncul, karena identitas dapat terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri dan bergantung pada kekuatan objektif yang ada di sekitarnya. Identitas juga bukanlah suatu hal yang bersifat final, tetapi akan selalu disesuaikan kembali atau diperbaharui terus-menerus.
Era yang berkembang membuat identitas kita terus menyesuaikan. Dengan adanya teknologi pembatasan antara ruang dan waktu menjadi menipis atau bahkan tidak ada, banyak budaya-budaya baru yang masuk membuat gaya hidup menjadi terpengaruhi. Perubahan dan perbedaan gaya tidak pula merubah tujuan utama para kelompok masyarakat, tujuan inilah yang menjadi penyatuan identitas nasional.
Di saat ini peran integritas terbentuk, dengan adanya kesamaan cara pandang dan tujuan diantara perbedaan individu. Integritas nasional yang pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota kelompok masyarakat.
Integrasi menjadi jawaban setiap penyelesaian konflik-konflik yang ada di suatu negara, etnosentrisme adalah salah satunya. Kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya lain, membuat segala sudut pandang hanya dapat dilihat dari sudut pandang etnisnya sendiri.
Etnosentrisme diperkuat dengan adanya otonomi daerah dan pemekaran daerah yang dapat menyempitkan integrasi nasional. Aturan-aturan pada otonomi daerah hanya akan cenderung pada satu etnis saja dan hanya didasarkan pada faktor-faktor daerah semata.
Oleh karena itu, pengembangan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia untuk menyatukan visi dan misi di antara banyaknya kepentingan dan identitas masyarakat yang berbeda-beda dapat terhambat dengan adanya kebijakan otonomi daerah. Integrasi akan terwujud jika masyarakat berani meninggalkan identitasnya dan mengambil jarak terhadap semua yang membentuk watak dirinya dan kelompoknya.
NPM : 2111031054
Kelas : Pendidikan Kewarganegaraan Akt B
Berdasarkan jurnal tentang “ Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia”.
yang telah saya baca dan pahami , bahwa Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat. Dimana Indonesia merupakan negara yang pluralitas, yang terdiri dari etnis, ras, dan budaya yang sudah ada sejak lama. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya di batasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah saja yang mendorong terjadinya persatuan dan kesatuan. Akan tetapi, akhir-akhir ini perbedaan itu justru memicu pertentangan diantara anggota masyarakat seperti Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lainya yang pada akhirnya memunculkan sikap etnosentrisme dalam masyarakat. Selain, itu etnosentrisme semakin menguat justru di topang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonom daerah dan pemekaran daerah. Berdasarkan hal tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa indonesia. Strategi kebudayaan ini mengacu pada kekuatan budaya yang tertolak belakang pada kedekatan dan pandangan hidup. Dengan demikian, mengembangkan konsep strategi kebudayaan indonesia menyatukan visi dan misi diantara sejumlah kepentingan dan menjadi penangkal sikap etnosentrimse pada masyarakat.
Nama : Adam Syams Putra Sugevi
NPM : 2111031109
Kelas : AKT B
Berdasarkan jurnal yang berjudul "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA" dapat saya simpulkan bahwa Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Sementara integrasi nasional sendiri merupakan rasa bersatu atau merasa dirinya dengan yang lain adalah satu bangsa, dimana memiliki tujuan, ideologi, dan cita-cita bangsa yang sama. Menurut saya integrasi nasional dapat menjadi penangkal etnosentrisme, hal tersebut karena dengan ketentuan semua kalangan harus menerapkannya, semua kalangan masyarakat maupun pemerintah. Bila hanya satu pihak saja maka kemungkinan akan gagal untuk menyatukan bangsa ini atas keberagamannya.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa identitas nasional merupakan jati diri tentang siapa bangsa kita sebenarnya. Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang membuat identitas Indonesia tidak tunggal namun tetap dapat berdampingan menjadi satu. Perekat bagi berbagai kebudayaan Indonesia adalah integrasi. Sama seperti identitas, integrasi juga harus kita jaga agar Indonesia tetap memilki identitas yang utuh. Hal ini membuktikan bahwa identitas dan integrasi berkaitan sehingga keduanya sangat penting untuk dipelajari dan ditanamkan dalam diri masyarakat Indonesia. Adapun salah satu penghambatnya adalah kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah yang menyebabkan masing-masing daerahnya memiliki wewenang dan menimbulkan rasa etnosentris. Namun otonomi daerah ini dilakukan salah satunya untuk pemerataan pembangunan. Sehingga kita sebagai generasi muda harus lebih serius untuk mempelajari dan menanamkan integrasi nasional agar tidak terjadi pepecahan.
NPM : 2151031008
Kelas : B
Berdasarkan analisis saya pada jurnal "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA" yaitu Indonesia telah mengalami begitu banyak pengalaman dari zaman proklamasi kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi telah terjadi begitu banyak peristiwa perubahan ideologi, doktrin propaganda dan perubahan azaz.
Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya.
Pada di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional?
Oleh karena itu, pengembangan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia untuk menyatukan visi dan misi di antara banyaknya kepentingan dan identitas masyarakat yang berbeda-beda dapat terhambat dengan adanya kebijakan otonomi daerah. Integrasi akan terwujud jika masyarakat berani meninggalkan identitasnya dan mengambil jarak terhadap semua yang membentuk watak dirinya dan kelompoknya.
Sekian terimakasih.
NPM : 2111031070
Kelas : Pendidikan Kewarganegaraan AKT B
Analisis saya mengenai jurnal “INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA" yaitu Identitas merupakan bentuk representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Diperlukan suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme dalam pembentukan pola pikir masyarakat. Selanjutnya, kesadaran nasional menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.
Integrasi dapat terbentuk apabila ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi dalam arti yang lebih luas, mungkin hanya dapat terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Integrasi nasional juga dapat terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Oleh karena itu, konsep tentang integrasi nasional sangat penting dalam strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini, strategi kebudayaan mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia, dapat menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Terima kasih.
Nama : Nabila Delviana Putri
NPM : 2111031027
Kelas : AKT B
Menurut artikel tersebut saya dapat menganalisis bahwa Integrasi nasional memegang peranan penting dalam menjaga perdamaian antar sukubangsa. Integrasi nasional bukan hanya sebagai tanda pengenal dan pembeda tetapi juga sebagai media persatuan antarsuku, antaragama, antaretnis yang ada di Indonesia. Integrasi nasional salah satu upaya untuk mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keseraian dan keselarasan secara nasional. Oleh karena itu, integrasi nasional sangatlah penting dan dibutuhkan agar keselarasan, keserasian dan kesimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa dapat terwujud.
Identitas nasional tidak statis melainkan dinamis yaitu terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dan dapat selalu diperbaharui sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Identitas tersebut mempresentasikan pembentukan pola pikir masyarakat yang membentuk kesadaran nasional dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Perkembangan integrasi nasional terkadang menemukan kendala misalnya otonomi daerah yang kerapkali memunculkan pertentangan dalam masyarakat. Paham etnosentrisme merupakan suatu persepsi atau pandangan yang dimiliki oleh masing- masing individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih baik dari budaya lainnya atau membanggakan budayanya sendiri dan mengganggap rendah budaya lain yang dapat menimbulkan perpecahan. Disinilah peran integritas nasional berperan sebagai jalan keluar untuk menghadapi disintegrasi dan pertentangan antar suku bangsa.
NPM : 2111031078
Kelas : AKT B
setelah saya membaca jurnal tentang "Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" saya dapat menyimpulkan bahwa : Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihatnya sebagai entitas sosial budaya. Dengan demikian, identitas merupakan produk budaya yang berlangsung begitu kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah wujud yang sudah ada sejak awal dan bertahan dalam esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang tidak hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari beberapa lapisan identitas. Lapisan-lapisan identitas tersebut bergantung pada peran yang diemban, kondisi objektif yang dihadapi, dan juga ditentukan oleh bagaimana menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Ketika terjadi konflik antar-etnik, daerah, agama, partai politik, pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Namun perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi mengingatkan setiap membermasyarakat sadar akan pluralisme ini. Gambaran pluralisme ini, meski sudah menjadi takdir, belakangan ini menarik perhatian sebagian orang. Bahkan, ada pepatah yang memicu konflik: “Kami versus Anda, saya versus kamu”, dan seterusnya. Kemudian muncullah paham sentrisme yang melahirkan seperti etnosentrisme, religiosentrisme, polisentrisme, dan sebagainya. Sebagai gambaran, dalam budaya Jawa misalnya, istilah nanding sarira dikenal untuk membandingkan diri. Inilah akar dari arogansi kolektif, etnosentrisme. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya
NPM : 2151031023
KELAS : AKT B
integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di Indonesia. Etnosentrisme sendiri merupakan rasa kebanggaan kepada etniknya sendiri, dan merendahkan etnik yang lain. Dalam hal ini etnosentrisme dapat diklasifikasikan sebagai hal yang negatif karena dapat menimbulkan perpecahan. Sementara integrasi nasional sendiri merupakan rasa bersatu atau merasa dirinya dengan yang lain adalah satu bangsa, dimana memiliki tujuan, ideologi, dan cita-cita bangsa yang sama. Lalu apakah integrasi nasional dapat menjadi penangkal etnosentrisme? Menurut saya jawabannya iya. Dengan ketentuan semua kalangan menerapkannya, semua kalangan masyarakat maupun pemerintah. Bila hanya satu pihak saja maka kemungkinan akan gagal.
Maka integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia, dan masalah tersebut tidak akan habisnya seiring dengan masyarakat yang heterogen, untuk itu perlulah kita untuk sadar dan menerapkan integrasi nasional dalam kehidupan.
Npm : 2111031055
Kelas : AKT B
Identitas adalah representasi diri .seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan,ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.
Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
NPM : 2151031025
KELAS : AKT B
Menurut saya
Identitas nasional dapat di lakukan dengan bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh warga negara Indonesia seperti penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia. Identitas adalah representasi diri seseorang untuk melihat bagaimana dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat dia sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan begitu , identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.Indonesia sendiri memiliki beragam identitas, seperti suku, budaya, ras, dll. Sehingga sangatlah penting adanya integrasi nasional bagi bangsa Indonesia.
Integrasi nasional sendiri terjadi akibat terbentuknya banyak kelompok yang dipersatukan oleh isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
integrasi nasional pada dasarnya mengandung makna penyatuan visi dan misi dari suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini.
Pada integrasi nasional, terdapat pluralitas dan akan menyebabkan timbulnya sikap etnosentrisme. pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan perpecahan selama masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Sedangkan kebijakan - kebijakan negara untuk mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah menyebabkan masyarakat memiliki sikap etnosentrisme. Kebijakan otonomi daerah yang semakin meningkat di sejumlah penjuru negeri ini, akan menjadi penghambat cita-cita kita untuk menerapkan konsep integrasi nasional.
Oleh sebab itu integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalah saat ini yang terus-menerus melanda Indonesia, dan masalah - masalah tersebut tidak akan selesai seiring dengan masyarakat yang bermcam macam , untuk itu penting bagi kita sadar untuk menerapkan integrasi nasional dalam kehidupan.
NPM : 2151031015
Kelas : AKT B
Hasil analisis saya terhadap jurnal Intergrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di indonesia adalah indonesia dikaruniai dengan banyak suku, etnis dan budaya namun hal itu pun meninmbulkan berbagai masalah dan konflik salah satunya adalah Etnosentrisme. Etnosentrisme dapat terjadi ketika melihat kebudayaan lain yang dapat menyebabkan kecenderungan untuk berfikir bahwa budayanya lebih unggul dibandingkan yang di lihat. Maka dari itu intergrasi nasional di indonesia pun perlu ditingkatkan. integrasi nasional sangat penting dan menjadi salah satu strategi dalam memerangi konflik internal dalam indonesia salah satunya etnosentrisme. dengan meningkatkan integrasi nasional diharapkan hubungan berbagai suku dan etnis akan meningkat sehingga dapat memudarkan Etnosentrisme di indonesia.
NPM: 2111031106
Kelas: AKT B
Berdasarkan hasil analisis saya terkait jurnal tersebut, Integrasi Nasional penting untuk menciptakan keselarasan, keserasian bangsa di tengah keadaan masyarakat yang beragam (pluralisme suku, budaya, bahasa, dan agama). Berbagai perubahan yang ada di Indonesia, seperti paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan masyarakat telah menciptakan disintegrasi. Ketika desentralisasi berkembang, sejumlah daerah diberi kebebasan membangun wilayahnya sendiri. Namun, masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Era reformasi tidak memiliki platform yang jelas, sehingga kekacauan dan ketidakmenentuan tak lagi dapat terelakkan. Ketidakpatuhan sosial tumbuh seiring berjalannya waktu, mengacaukan acuan kehidupan dan keteraturan sosial, sehingga kriminalitas, pelanggaran etika, pelanggaran moral dan tindakan anarkis meningkat secara kasatmata.
Ketika hal tersebut berkepanjangan, para pengamat hanya bisa berseru, "bangsa yang sedang sakit," seruan yang hanya membenarkan keadaan, tidak memperbaiki. kesimpulan yang tidak menawarkan solusi. Maka dari itu, kita perlu strategi kebudayaan untuk mencapai Integrasi Nasional.
Perlu kesadaran akan Identitas Nasional karena identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung begitu kompleks. Identitas terbentuk berdasarkan kemauan kita, sementara di sisi lain, identitas akan sangat bergantung dari kekuatan objektif di sekitar kita yang mengharuskan diri untuk meresponsnya. Dan respon tersebut nyatanya secara tidak langsung menunjukkan bentuk lain dari apa yang kita anggap sebagai diri sendiri saat ini. Identitas perlu disesuaikan, diperbarui, dan dinegosiasi terus-menerus karena wujudnya akan sangat bergantung pada bagaimana kita membentuknya (kondisi yang selalu disesuaikan kembali).
Identitas kita tidak tunggal, melainkan sangat plural. Pluralitas tidak lagi terbatas pada etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah, tetapi juga merujuk pada persoalan kepentingan. Hal itulah yang kemudian menyatukan identitas tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pembentukan pola pikir, sikap mental, toleransi yang kuat, dan solidaritas untuk membentuk suatu kesadaran nasional yang akan menjadi dasar dari keyakinan adanya Integrasi Nasional yang dapat memelihara harkat, martabat, dan harga diri bangsa sebagai upaya melepaskan keterikatan bangsa dengan pengaruh negatif budaya asing. Dengan begitu, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran akan membuat kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia.
Sekian dari saya, Pak, terima kasih.
NPM: 2111031050
KELAS: AKT B
Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia
Intergrasi nasional adalah sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan. Integrasi terbentuk karena adanya identitas yang mendukung, seperti kesamaan salam nilai budaya, cita-cita, politik, atau kesamaan salam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Intergrasi nasional juga terjadi karena adanya kelompok-kelompok yang terbentuk karena dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik bersifat ideologis, ekonomis, mau pun sosial. Sedangkan etnosentrisme adalah suatu pandangan atau presepsi yang dimiliki orang seorang individu atau kelompok mengenai budaya lain, individu atau kelompok tersebut menganggap kebudayaan miliknya lah yang lebih unggul.
Kebijakan otonomi daerah yang kini marak membuat cita-cita dan konsep integrasi nasional terhambat. Cita-cita tersebut akan terwujud jika sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos indentitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau kelompoknya.
Re: FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL
NPM: 2151031013
Kelas: AKT B
Menurut pandangan saya mengenai jurnal yang berjudul "Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" adalah hal yang menunjukkan tentang persoalan kepentingan bukan hanya sekedar perbedaan dari banyak nya aspek yang ada. Identitas berperan sebagai sarana yang membentuk pola pikir sangat dibutuhkan guna kesadaran nasional dengan cara menumbuhkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Etnosentrime sendiri merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri. Oleh karena itu, integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.Mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia yang pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks. Sehingga, dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalaha yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia seperti Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain.
NPM : 2111031033
Kelas : Akuntansi B
Analisis saya terhadap jurnal yang berjudul "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA" adalah Integrasi mencakup pengertian pembentukan kelompok-kelompok yang disatukan oleh suatu masalah bersama, baik ideologis, ekonomi, maupun sosial. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Sangat sulit untuk menyatukan bangsa yang memiliki berbagai macam budaya, tetapi dengan adanya faktor pendorong integrasi nasional hal yang sulit tersebut akan dapat tercapai. Proses integrasi nasional juga dapat dimulai dari diri kita sendiri melalui penerapan perilaku seperti, tidak membeda-bedakan suku lain, tidak bersifat etnosentrisme, dan lain lain. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
NPM : 2111031082
Analisis Jurnal
Berdasarkan jurnal yang telah dilampirkan, masyarakat yang heterogen dan bersifat pluralisme merupakan cerminan dari keberagaman kebudayaan Indonesia. Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat dalam bagaimana melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme di Indonesia. Etnosentrisme sendiri adalah kecenderungan untuk berpikir bahwa kebudayaan etniknya sendiri lebih unggul dari etnik lain. Maka dari itu, integrasi nasional sangat dibutuhkan keberadaannya dalam kasus ini. Integritas nasional berperan sebagai jalan keluar untuk menghadapi disintegrasi dan pertentangan antar suku bangsa. Selanjutnya, integritas nasional mengambil peranan sebagai jalan keluar untuk menghadapi disintegrasi dan pertentangan antar perbedaan atau suku bangsa.
NPM : 2151031001
Kelas : AKT B
Setelah saya membaca dan menganalisa jurnal tersebut saya berpendapat bahwa Intergrasi Nasional di Indonesia berdampak baik dalam mempersatukan bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini bangsa Indonesia telah mempunyai sejumlah pengalaman. Sejumlah pengalaman itulah yang membuat bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi. Akhir-akhir ini bangsa indonesia justru memicu pertentangan. Maka, lahirlah faham sentrisme yang kemudian muncul akan paham etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Sedangkan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah membuat masyarakat memiliki sikap etnosentrisme. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional.
NPM : 2111030163
Akuntansi B
Dari menganalisis jurnal INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENAGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA, saya mengambil kesimpulan yaitu identitas nasional ada sejak Indonesia merdeka yang ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. identitas bukanlah suatu yag selesai dan final, akan tetapi merupakan suatu kondisi yang harus disesuaikan kembali. Idntitas nasional tidak menunjukan gambaran yang tunggal, akan tetapi sangat plural. Pluralitas akhir-akhir ini semakin memicu pertentangan diantara kelompok masyarakat. Hingga akhirnya memunculkan paham sentrisme, yaitu salah satunya adalah etnosentrisme (kecenderungan befikir bahwa budaya etniknya lebih unggul daripada yang lain). Mengingat hal tersebut menjadikan konsep tentang integrasi nasional penting dilakukan untuk dijadikan strategi kebudayaan yang beragam bagi bangsa Indonesia.
NPM : 2111031052
Kelas : AKT B
Dari hasil analisis jurnal integrasi nasional tersebut, saya mendapatkan bahwa :
Identitas merupakan suatu hal penting yang tidak hanya didapatkan dari dalam diri, melainkan juga dari objektif eksternal dan bagaimana cara kita meresponnya. Identitas selalu akan beradaptasi dan tidak akan pernah cukup, karena kita selalu akan membangun diri. Sama halnya seperti identitas diri, Identitas Nasional juga sangat penting bagi berlangsungnya Integrasi Nasional.
Peristiwa Orde Baru yang dialami Indonesia juga menjadi salah satu pemicu terjadinya budaya etnosentrisme, karena pemerintah OrBa yang menggunakan cara represif dalam meredam suara-suara rakyat yang mengalami ketimpangan sehingga rakyat merasa bahwa mereka lebih baik dengan budayanya masing-masing. Keberagaman Budaya bukanlah alas an untuk membuat kita justru semakin menganggung-agungkan budaya sendiri dan merasa lebih baik, melainkan dengan perbedaan itu kita harus menyatukan identitas agar terjadinya integrasi nasional.
Sekian yang dapat saya tulis, terima kasih.
NPM: 2111031099
Kelas: PKn AKT B
Setelah mencermati jurnal yang tersaji, dapat dianalisis bahwa sejak proklamasi hingga saat ini pun Indonesia tidak sekali-dua kali mengalami perubahan ideologi maupun paham yang berkemang di samping ideologi Pancasila, sebagai contoh paham komunisme yang mana pernah terjadi pemberontakan yang terekam dalam peristiwa G30SPKI.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki beragam kebudayaan dari setiap suku bangsanya. Dari perbedaan ini, tidak menutup kemugkinan menjadi penghambat untuk mencapai integrasi nasional bangsa Indonesia. Untuk itu, perlu adanya penurunan ego dalam identitas yang melekat pada diri individu sebagai angota dari kelompok tertentu untuk dapat elebur dan bertoleransi satu sama lain. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mencegah etnosentrisme dan mencapai integrsi nasional yang lebih luas.
Pada intinya, Integrasi nasional adalah sebuah konsep yang berfungsi untuk menyatukan visi misi antara perbedaan-perbedaan yang sangat kompleks di Indonesia. Sehingga, integrasi nasional ini bisa dikatakan sebagai salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah yang ada hingga saat ini melanda di Indonesia, seperti konflik antarpelajar, konflik antarsuku budaya, dan konflik antaragama.
NPM : 2111031108
Merujuk sejumlah deskripsi yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
NPM: 2111031100
KELAS: AKT
Dari jurnal tersebut, dapat saya simpulkan bahwa.
Identitas nasional, merupakan kumpulan unsur-unsur budaya dalam satuan nasional. Hal tersebut bukanlah suatu hal yang dapat dibentuk hanya dari 1 malam saja, akan tetapi hal tersebut dibentuk melalui proses yang panjang dan berliku liku. Dalam proses penyatuan tersebut, banyak dari unsur-unsur budaya yang menganggap budayanya lebih baik daripada budaya lain, atau dapat disebut sebagai sikap etnosentrisme.
Untuk mensukseskan proses penyatuan tersebut dibutuhkanlah yang namanya integrasi nasional. Integrasi nasional, adalah proses penyesuaian unsur unsur yang berbeda, yang dapat dilakukan dengan 2 maca cara yaitu asimilasi dan akulturasi. Proses integrasi inilah yang pada akhirnya dapat menyatukan unsur-unsur yang beragam tersebut sehingga dapat menjadi satu kesatuan yang utuh sampai dengan sekarang.
Tapi hal ini tentu saja belum tentu dapat berlangsung selamanya. Untuk mempertahankan kesatuan tersebut, kita harus menjaga dan melestarikan sifat-sifat yang dapat mendukung proses integrasi, seperti nasionalisme, patriotisme, dan bela negara.
Npm : 2151031005
Kelas : Akt B
Analisis Jurnal
INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Lagi-lagi masalah konflik kepentingan atau perbedaan yang menjadi masalah di Indonesia. Mengingat beragamnya perbedaan di dalam bangsa ini sendiri, dapat dipastikan ada permasalahan yang mengikutinya.
Identitas adalah representasi diri
seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental. Memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional.
Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan bahwa adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.
Dapat dikatakan bahwa integrasi
nasional adalah jalan keluar untuk
menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu
terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa perbedaan yang kita miliki tidak sebesar persamaan serta kenyataan bahwa kita sama-sama bangsa indonesia.
Terima kasih.
NPM : 2111031076
KELAS : AKT B
Berdasarkan deskripsi-deskripsi yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi konflik-konflik etnik, antar-daerah, antar-agama, antar-partai politik yang masih di hadapi Indonesia hingga saat ini. Konsep integrasi nasional sangat penting untuk menjadi alat menyatukan perbedaan dalam otonomi daerah yang tekadang menjadi penghambat cita-cita karena integrasi nasional ada untuk menyatukan visi dan misi bangsa. Sedangkan, identitas nasional sendiri adalah produk kebudayaan sebagai representasi entitas sosial-budaya yang kompleks, dengan demikian di satu sisi, identitas akan terbentuk dari kemauan kita sendiri. Identitas dan karakter bangsa berperan penting bagi pola pikir dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasioanal melalui integritas nasional.