Diskusi/Hasil analisis

Diskusi/Hasil analisis

Jumlah balasan: 18

Setelah teman-teman mahasiswa mendownload dan mendengarkan penjelasan ibu terkait materi hari ini, silahkan analisis lebih dalam lagi terkait:

1. Apa saja yang menjadi keterbatasan guru PAUD dalam membimbing anak usia dini? 

2. Bagaimana upaya seorang guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini lebih optimal??

Diskusi ini akan berlangsung mulai tgl 26 November 2021, Pukul 13.30WIB sampai dengan tgl 3 Desember 2021 pukul 13.00 WIB....

Aturan Main: silahkan teman-teman bisa sependapat atau tidak sependapat dengan comment temannya,,, namun tetap memberikan alasan penguat, kenapa sependapat maupun kenapa tidak sependapat,,, 

nah untuk forum ini, terbuka untuk teman-teman diskusi,,,,

ibu akan menilai dari keaktifan kalian melalui forum diskusi ini, dan tentu pula terkait isi/pendapat kalian dalam menyampaikan pendapat...


terimakasih,,,, 

Selamat Berdiskusi,,,,


tetap semanggatttt

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Hersa Nada 1913054021 -
izin menjawab bu menurut saya,
1. jika melihat realita bahwa di Indonesia jumlah tenaga konselor profesional memang masih relatif terbatas, maka peran guru sebagai pembimbing tampaknya menjadi penting. Ada atau tidak ada konselor profesional di sekolah, tentu upaya pembimbingan terhadap siswa mutlak diperlukan. Jika kebetulan di sekolah sudah tersedia tenaga konselor profesional, guru bisa bekerja sama dengan konselor bagaimana seharusnya membimbing siswa di sekolah. Namun jika belum, maka kegiatan pembimbingan siswa tampaknya akan bertumpu pada guru. Beberapa keterbatasan guru antara lain:
 1. Guru tidak mungkin lagi menangani masalah-masalah siswa yang bermacam-macam, karena guru tidak terlatih untuk melaksanakan semua tugas itu. 
2. Guru sendiri sudah berat tugas mengajarnya, sehingga tidak mungkin lagi ditambah tugas yang lebih banyak untuk memecahkan berbagai macam masalah siswa.

2. Upaya Guru Dalam Mengoptimalkan Peranannya
Agar guru dapat mengoptimalkan perannya sebagai pembimbing, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Misalnya pemahaman tentang gaya dan kebiasaan belajar serta pemahaman tentang potensi dan bakat yang dimiliki anak, dan latar belakang kehidupannya. Pemahaman ini sangat penting, sebab akan menentukan teknik dan jenis bimbingan yang harus diberikan kepada mereka.
2. Guru dapat memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan keunikan yang dimilikinya.
3. Guru seyogyanya dapat menjalin hubungan yang akrab, penuh kehangatan dan saling percaya, termasuk di dalamnya berusaha menjaga kerahasiaan data siswa yang dibimbingnya, apabila data itu bersifat pribadi.
4. Guru senantiasa memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengkonsultasikan berbagi kesulitan yang dihadapi siswanya, baik ketika sedang berada di kelas maupun di luar kelas.
5. Guru sebaiknya dapat memahami prinsip-prinsip umum konseling dan menguasai teknik-tenik dasar konseling untuk kepentingan pembimbingan siswanya, khususnya ketika siswa mengalami kesulitan-kesulitan tertentu dalam belajarnya.
Sebagai balasan Hersa Nada 1913054021

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Hasna Rizqiani Azizah -
Saya setuju dengan pendapat Hersa Nada untuk pendapat nomor 2 karena guru sebagai pembimbing dituntut untuk mampu mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya. Agar guru dapat mengoptimalkan perannya sebagai pembimbing tentunya perlu memperhatikan hal-hal yang dapat mendukung peran membimbing bagi anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Desi Hariyani -
Izin menjawab Bu menurut saya
Keterbatasan guru dalam membimbing anak yaitu pada Kualifikasi pendidikan yang tidak khusus membimbing anak, hanya mampu membantu membimbing perkembangan anak, dan membantu bimbingan secara umum.

Upaya seorang guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini lebih optimal yaitu dengan memberikan pemahaman kepada anak yang akan dibimbing, dapat menjalin hubungan baik dengan anak,
dan juga secara khusus layanan bimbingan dan konseling pada anak usia dini dilakukan untuk
membantu mereka untuk dapat: 1) lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya
dan kesenangannya; 2) mengembangkan potensi yang dimilikinya; 3) mengatasi kesulitan-kesulitan
yang dihadapinya; 4) menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk masuk ke lembaga
pendidikan selanjutnya.
Sebagai balasan Desi Hariyani

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Diah Anggraini 1913054004 -
Saya setuju dengan pendapat Desi Hariyani, keterbatasan guru dalam membimbing anak adalah kualifikasi pendidikan guru yang bukan khusus untuk membimbing anak. Guru hanya bisa membantu membimbing perkembangan anak. Jika guru menemukan masalah yang cukup sulit untuk diselesaikan guru bisa meminta bantuan pada konselor anak. dalam mengoptimalkan layanan bimbingan pada anak guru memberikan pemahaman dan layanan yang tepat untuk anak serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Marisa Chellyana -
Izin menjawab pertanyaan bu
1. Keterbatasan guru dalam proses memberikan bimbingan pada anak usia dini adalah guru berperan sebagai konselor sebaiknya merupakan seorang sarjana yang mumpuni. Bila dilihat dari kualifikasi guru PAUD di Indonesia sendiri masih sangat banyak guru yang belum sarjana dan masih banyak belum mengetahui bagaimana cara membimbing dan mengarahkan anak yang sesuai dengan permasalahannya. Karena sebagai konselor sendiri guru dituntut untuk bertanggungjawab untuk menetapkan kasus dan mengobservasi masalah anak secara mandiri. Dengan hal yang sudah dijelaskan bahwa pentingnya guru memiliki kualifikasi scholistik.

2. (1) Menekankan sangat penting peranan guru kelas dalam bimbingan. Karena guru kelas di sekolah dasar memiliki peluang yang banyak dikelas dibandingkan guru yang lainnya.
(2) Bimbingan yang melakukan penekanan pada pemahaman diri peserta didik, guru juga bisa memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik.
(3) Bimbingan disekolah sangat membutuhkan dan melibatkan peranan orang tua. Karen dengan adanya kerjasama orang tua dalam mendidik anak, maka akan mempermudah guru dalalam memecahkan masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswa
(4) Bimbingan di sekolah guru harus memahami karakteristik peserta didik yang berbeda-beda, karena setiap anak didik merupakan kepribadian yang unik. Jika guru sudah memahami karakter masingmasing peserta didik, maka guru akan terbantu dalam memecahkan masalah belajar.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Gita Rahma -
1. Keterbatasan guru PAUD yaitu :
Menurut saya guru paud hanya dapat menilai bahwa anak memiliki kecenderungan memiliki penyimpangan atapun masalah lainnya, mencari tahu kebenaran dari kecenderungan tersebut, dan seorang guru PAUD hanya dapat menjalankan fungsi dari bimbangan yaitu fungsi pemahaman, pencegahan, perbaikan, pemeliharaan dan pengembangan. Untuk lebih lanjut dari kegiatan bimbingan merupakan upaya
yang tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh guru/pendamping, perlu pelibatan
orang tua dan para ahli pada bidangnya untuk dapat memberikan bimbingan, anak usia dini merupakan bagian integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan.

2. Upaya seorang guru agar perannya memberikan layanan konseling yang optimal yaitu :
- Menyusun rencana
pembelajaran.
-Membuat lembar observasi
- Guru hendaknya memberika contoh yang baik
- Para guru hendaknya ikut aktif memberikan nasehat dari konsekuensi atau sebab akibat dari sebuah penyimpangan
- Memberikan bimbingan yang berkelanjutan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Berta Zelvira -
Izin menjawab bu menurut saya,
1. Yang menjadi keterbatasan guru PAUD dalam membimbing anak usia dini yaitu, selama pandemi Covid 19 guru-guru PAUD di Indonesia mulai sulit untuk satu tujuan/ satu pemikiran dengan orang tua anak di rumah terkait dengan tujuan atau target perkembangan anaknya dan juga banyak tuntutan dari orang tua yang sebenarnya tidak menjadi kebutuhan anak (Guru dituntut untuk mengajarkan anak agar dapat membaca) terjadi kesulitan berkoordinasi dengan teman sejawat dalam membuat keputusan (salah satunya karena kendala keterbatasan akses
internet) sampai dengan kesulitan membangkitkan semangat belajar anak. Kemudian, orang tua tidak memberikan informasi yang sebenarnya terjadi tentang kegiatan anak di rumah, lalu guru juga kesulitan berinteraksi secara langsung dengan anak melalui media online dan kesulitan berkomunikasi dengan orang tua dan anak karena tidak memiliki alat komunikasi (HP/Laptop),

2. Upaya seorang guru dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini agar lebih optimal yaitu dengan cara : Strategi pendidik anak usia dini era covid-19 yaitu pelibatan orang tua pada stimulasi perkembangan anak usia dini. Guru PAUD di sekolah melakukan dua tugas pokok sebagai guru yaitu perencana dan penilai hasil perkembangan anak usia dini sementara pendidik PAUD di rumah (orang tua) berfungsi sebagai pelaksana pembelajaran dengan memanfaatkan strategi diskusi (percakapan/tanya jawab) dan keteladanan (Hewi & Asnawati, 2020). Pemerintah juga dituntut untuk memperhatikan kecemasan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang disampaikan dari rumah karena ini merupakan hal yang tidak biasa dan bahkan menjadi hal yang luar biasa bagi guru di daerah untuk
melakukan pengajaran dari rumah terhadap anak didiknya,
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Diah Setiawati 1913054031 -
Apa saja yang menjadi keterbatasan guru PAUD dalam membimbing anak usia dini?

1. Kurangnya dukungan dari masyarakat tentang bimbingan konseling untuk anak usia dini.
2. Kurangnya pemhaman guru tentang bimbingan konseling anak usia dini.
3. Banyaknya tugas yang di tanggung guru paud, seperti mengajar dan juga memberi bimbingan.
4. Keberagaman dan banyaknya macam-macam masalah yang dialami anak tiap perkembangannya.
5. Kurangnya saraan,prasaran, dan keterkitan dengan pihak pihak lain dalam melalukan bimbingan konseling anak usia dini.

Bagaimana upaya seorang guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini lebih optimal??
1. Guru dapat memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan keunikan yang dimilikinya.
2. dapat menjalin hubungan baik dengan anak.
3. Menyusun rencana pembelajaran yang tepat dan menyelesaikan persoalan yang dialami anak.
4. memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengkonsultasikan berbagi kesulitan yang dihadapi anak.
5. Guru aktif memberikan nasehat dari konsekuensi atau sebab akibat dari sebuah penyimpangan atau masalah yang dialami anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Feni Puspita Sari 1913054012 -
izin menjawab bu
1. Apa saja yang menjadi keterbatasan guru PAUD dalam membimbing anak usia dini?
a) problem internal: problem internal yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada kompetensi profesional yang dimilikinya, baik bidang kognitif seperti penguasaan bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya (kompetensi kepribadian) dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar siswa (kompetensi pedagogis) dan lain-lain.
b) problem eksternal: Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri guru itu sendiri. kualitas pengajaran ditentukan oleh karakteristik kelas dan karakteristik sekolah. 1) Karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana belajar, fasilitas dan sumber belajar yang tersedia kurang memadai sehingga menjadi penghampat untuk seoang guru dalam proses bimbingan. 2) Karakteristik sekolah yang dimaksud misalnya disiplin
sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah memberikan perasaan yang nyaman, bersih, rapi dan teratur.

2. Bagaimana upaya seorang guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini lebih optimal?
sebagai seorang guru upaya yang kita bisa lakukan untuk mengoptimalkan peran guru dalam bimbingan konseling yaitu dengan menjadi guru yang sabar, penuh kasih sayang, penuh perhatian , ramah, toleransi terhadap anak, empati, penuh kehangantan, menerima anak apa adanya, adil, memahami perasan anak, pemaaf terhadap anak, menghargai anak, memberi kebebasan pada anak, menciptakan hubungan yang akrab dengan anak. sebagai seorang guru juga kita harus meningkatkan pemahaman mengenai karakteristik anak usia dini guna memberikan bimbingan sesuai dengan tahapan perkembangan yang sesuai dengan anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh MUTHYAS DEWI ALHASANI -
izin menjawab bu
1. terdapat dua prolematika yang guru hadapi dalam membimbing AUD, yaitu problem internal yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada kompetensi profesional yang dimilikinya, baik bidang kognitif seperti penguasaan bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya (kompetensi kepribadian) dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar siswa (kompetensi pedagogis) dan lain-lain. dan problematika eksternal seperti Karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana belajar, fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. dan karakteristik sekolah yang dimaksud misalnya disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah memberikan perasaan yang nyaman, bersih, rapi dan teratur.

2. guru dalam menyampaikan memberikan layanan bimbingan konseling harus disesuaikan dengan keadaan psikologi anak. Dalam hal ini, guru juga harus memahami pribadi siswa secara mendalam juga terhadap faktor-faktor pembentuknya. Kenyataan siswa yang beraneka ragam latar belakang menjadikan guru harus lebih sabar dan konsisten dalam membimbing siswanya. Selain itu, guru harus berusaha semaksimal mungkin menimbulkan semangat anak agar tidak merasa bosan terhadap guru dan materi yang diberikan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Dwi Kurniasih -
izin menjawab bu, dari artikel yang saya baca problematika guru AUD dibagi menjadi 2 yaitu problematika internal dan eksternal. problematika internal Menurut Nana Sudjana (1998: 41), bahwa problem internal yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada kompetensi profesional yang dimilikinya, baik bidang kognitif seperti penguasaan bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya (kompetensi kepribadian) dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar siswa
(kompetensi pedagogis) dan lain-lain.
dan untuk Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri guru itu sendiri. Menurut Nana Sudjana (1998: 42-43) mengemukakan bahwa kualitas pengajaran juga ditentukan oleh karakteristik kelas dankarakteristik sekolah.
1. Karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana belajar,
fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.
2. Karakteristik sekolah yang dimaksud misalnya disiplin
sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah memberikan
perasaan yang nyaman, bersih, rapi dan teratur.


bagaimana upaya seorang guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini lebih optimal??
upaya guru agar dapat megoptimalkan perannya dalam memberikan layangan bimbingan konseling kepada anak dengan lebih optimall yaitu guru harus mengerti dengan kondisi atau psikologi yang dialami setiap anak, memiliki pemahaman kepada anak yang diberikan bimbingan, memahami karakteristik anak, memberikan ana kesembatan untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat anak, menjalani hubungan yang hangat, ramah, akrab, penuh kehangatan dan memberikan kepercayaan kepada anak yang diberi bimbingan konseling agar anak merasakan nyaman dan tidak tertekan, guru dapat melibatkan orang tua agar orang tua pun tau perkembangan dan kesulitan apa yang dihadapi oleh anak, dan guru juga dapat memahami prinsip-prinsip umum konseling dan menguasai teknik-tenik dasar konseling untuk kepentingan pembimbingan siswanya, khususnya ketika siswa mengalami kesulitan-kesulitan tertentu dalam belajarnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Fidya Fatma Putri 1913054006 -
1. Yang menjadi keterbatasan guru PAUD dalam membimbing anak usia dini yaitu :
-Berkaitan dengan kualifikasi pendidikan, kualifikasi pendidikan yang dimiliki oleh seorang guru/pendamping di lembaga PAUD itu tidak khusus dalam membimbing anak, melainkan seoarang guru hanya mampu membantu membimbing perkembangan anak, dan membantu mengatasi masalah-masalah secara umum. Apabila ditemukan permasalahan yg kompleks atau permasalahan yang serius maka akan di pindahtangankan kepada psikiater ataupun dokter yang bekerja sama dengan lembaga tersebut.
-Tidak memiliki kualifikasi khusus yaitu berkaitan dengan kurangnya guru dalam memahami tentang konsep lingkup langkah maupun teknik dalam membimbing yang harus dilakukan untuk anak.

2. Upaya seorang guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini lebih optimal yaitu dengan tetap membantu peserta didik untuk mengenal lingkungan, memahami diri, mampu merancang masa depan, mengatasi masalah yang dialami dalam proses belajarnya dan meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai seorang guru harus mempunyai sifat kepribadian yang baik atau berakhlak mulia untuk menunjang keberhasilan dalam melakukan berbagai tugas dan aktifitas yang terkait dengan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah. Guru harus lebih kreatif lagi dalam mendesain kegiatan-kegiatan untuk anak, agar anak dapat menyesuaikan diri dengan cara mendekatkan diri anak dengan guru BK , teman sebaya, sosial sekolah, lingkungan fisik dan mata pelajaran. Guru harus lebih mampu lagi dalam merangsang dan memberikan dorongan serta motivasi untuk menumbuhkan aktivitas dan kreativitas anak. Guru harus meningkatkan lagi kreatifitasnya, ide yang diaplikasikan oleh guru BK dalam proses belajar mengajar.Guru bertindak sebagai penyabar, dengan memberikan perhatian kepada anak dalam proses bimbingan. Sehingga anak dapat merasakan kedekatan dengan guru BK. Guru harus lebih memahami perasaan anak dan menerima perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap anak.
Sebagai balasan Fidya Fatma Putri 1913054006

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Hanifah Indriyanah 1913054009 -
Saya sependapat dengan fidya, dan menurut saya Keterbatasan guru pendamping di PAUD yaitu :
1. Waktu untuk melakukan pembimbingan sangat terbatas. Pembimbingan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, karna mengingat waktu pembelajaran di PAUD dilaksanakan hanya 2-3 jam, sedangkan guru pendamping menghadapi jumlah anak yang relatif banyak dan beragam karakter. Tidak ada waktu khusus untuk guru pendamping melakukan pembimbingan.
2. Anak usia dini belum bisa mengungkapkan masalahnya dan mengatasi masalahnya sehingga anak sangat membutuhkan guru pendamping. Karna hal ini dengan bekal yang terbatas guru pendamping dalam memahami karakteristik anak dan bagaimana melakukannya.
3. Permasalahan perkembangan anak usia dini senantiasa perlu adanya penanganan bersama antara guru atau pendamping dengan orangtua anak didik. Keterbatasan kemampuan menyampaikan problema dan menjalin kerjasama dalam upaya membantu mengatasi permasalahan anak adalah suatu kendala yang dihadapi guru atau pendamping anak usia dini sebagai pembimbing.

Upaya seorang guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini lebih optimal yaitu dengan memberikan motivasi-motivasi, menumbuhkan rasa percaya diri dan bertanggung jawab, dan memberi layanan lain agar dapat menumbuhkan semangat anak untuk belajar. Peran-peran itu adalah sebagai berikut.
1. Korektor
Guru harus dapat membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk.
2. Inspirator
Guru harus dapat memberikan ilham yang baik baik bagi kemajuan perkembangan anak didik.
3. Informator
Guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Organisator
Guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah/lembaga, menyusun kalender akademik.
5. Motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar.
6. Inisiator
Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan.
7. Fasilitator
Guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan anak melakukan.
8. Pembimbing
Guru harus mampu berperan sebagai pembimbing karena guru harus mampu menjadikan anak didiknya berkembang kepribadiannya secara optimal.
9. Demonstrator
Dalam interaksi pendidikan, guru perlu berperan sebagai demonstartor dengan berupaya menyiapkan dan menggunakan media yang tepat sehingga tujuan pengembangan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
10. Pengelola kelas
Guru hendaknya dapat meneglola kelas dengan baik karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka mengembangkan kemampuan.
11. Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media nonmaterial maupun material.
12. Supervisor
Guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap dirinya sendiri maupun teman sejawat lainnya dalam proses pengembangan.
13. Evaluator
Guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur dengan memberikan penilaian yang menyentuh semua aspek perkembangan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Alina Nur Fauziyyah -
Izin menjawab buu..
1. Menurut saya yang menjadi keterbatasan guru PAUD dalam membimbing anak usia dini antara lain :
a) Kualifikasi pendidikan
Kualifikasi guru PAUD di Indonesia sendiri masih sangat banyak guru yang belum sarjana dan masih banyak belum mengetahui bagaimana cara membimbing dan mengarahkan anak yang sesuai dengan permasalahannya. Karena sebagai konselor sendiri guru dituntut untuk bertanggungjawab untuk menetapkan kasus dan mengobservasi masalah anak secara mandiri. Dengan hal yang sudah dijelaskan bahwa pentingnya guru memiliki kualifikasi scholistik.
b) Kurangnya sosialisasi dan perhatian orang tua
Kurangnya penyuluhan dari orang tua kepada anak mereka. Orang tua setidak-tidaknya harus mengetahui karakter dan pergaulan anaknya di dalam dan luar rumah. Setiap saat orang tua selalu menanyakan perkembangan sekolah dan pergaulan anaknya.
c) Sarana dan prasarana
Biasanya di sekolah yang daerahnya plosok, sarana dan prasarana yang di sana kurang memadahi sehingga fasilitas yang dibutuhkan oleh guru tidak ada dan itu mempengaruhi keberhasilan guru paud dalam pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di lembaga tersebut kurang optimal.
d) Pelaksanaan pembelajaran di lembaga PAUD masih banyak yang cenderung berorientasi pada teacher oriented dan menoton, sehingga anak didiknya cepat bosan atau kurang semangat mengikuti pembelajaran karena gurunya kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran dan menghidupkan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan kontekstual.
e) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran hanya banyak difokuskan pada aspek kemampuan kognitif dan kurang menyentuh pada aspek nilai agama dan moral, fisik motorik kasar dan halus, sosial emosional, seni, dan kemampuan berkomunikasi dan berbahasa.

2. Menurut saya upaya yang harus dilakukan oleh guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk AUD lebih optimal yaitu dengan memahami setiap anak karena masing-masing anak mempunyai karakteristik yang berbeda, membuat anak merasa lebih nyaman selama proses bimbingan dilakukan, bekerja sama dengan pihak sekolah dan juga orang tua agar dapat menyelesaikan permasalahan anak dengan baik. Disini guru harus memahami setiap anak karena pada dasarnya anak memiliki dunia dan karakteristik yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias, dan selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, serta seolah-olah tak pernah berhenti belajar. Sehingga penting bagi guru PAUD agar dapat memahami karakteristik dari setiap anak sehingga dapat memberikan layanan bimbingan konseling yang tepat dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Anggun Amelita -
1. Beberapa keterbatasan guru PAUD dalam membimbing anak usia dini:
• Seorang guru hanya bisa membimbing perkembangan anak saja dan membantu masalah anak secara umum. Jika ditemukan suatau masalah yabg rumit (kompleks) akan dialihtabgankan pada para ahli (psikiater, psikolog, dokter) yg bekerjsama debgan lembaga
• Guru paud tidak memiliki kualifikasi khusus sehingga guru kurang memahami tentang konsep lingkup, langkah, bahkan teknik dalam membimbing anak

2. Upaya guru dalam mengoptimalkan perannya memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini:
- mencari tahu dan memahami latar belakang yang anak miliki
- memberikan perhatian dan membantu anak jika di dalam diri anak terdapat suatu masalah
- mendampingi dan membimbing anak dalam proses perkembangannya
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Diah Anggraini 1913054004 -
Izin menjawab bu,
1. Keterbatasan guru paud dalam membimbing anak usia dini yaitu kualifikasi pendidikan guru yang bukan merupakan kualifikasi khusus untuk membimbing konseling anak sehingga guru hanya bisa membimbing perkembangan anak. Bimbingan permasalahan pada anak dilakukan biasanya oleh psikiater. Banyak guru-guru paud yang belum tahu bagaimana cara membimbing dan mengarahkan anak yang mengalami permasalahan yang cukup rumit. Seorang guru yang berperan sebagai pembimbing sebaiknya memiliki kualifikasi khusus untuk membimbing anak usia dini.

2. Seorang guru dalam memberikan layanan bimbingan konseling pada anak haruslah memahami kondisi dan perkembangan pada anak. Guru seharusnya memberikan bimbingan pada semua anak tidak hanya anak yang memiliki permasalahan saja yang dibimbing karena anak yang tidak memiliki masalah juga perlu mendapat bimbingan. Dalam memberikan bimbingan seorang guru tidak boleh sembarangan harus sesuai dengan masalah pada anak. Selain itu juga, guru harus memberikan bimbingan kepada anak sesuai dengan perkembangannya, selain itu sorang guru dalam membimbing anak juga harus memiliki sikap sabar dan kasih sayang terhadap anak demi mengoptimalkan layanan bimbingan konseling.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Hasna Rizqiani Azizah -
Agar guru dapat mengoptimalkan perannya sebagai pembimbing, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Misalnya pemahaman tentang gaya dan kebiasaan belajar serta pemahaman tentang potensi dan bakat yang dimiliki anak, dan latar belakang kehidupannya. Pemahaman ini sangat penting, sebab akan menentukan teknik dan jenis bimbingan yang harus diberikan kepada mereka.
Guru dapat memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan keunikan yang dimilikinya.
Guru seyogyanya dapat menjalin hubungan yang akrab, penuh kehangatan dan saling percaya, termasuk di dalamnya berusaha menjaga kerahasiaan data siswa yang dibimbingnya, apabila data itu bersifat pribadi.
Guru senantiasa memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengkonsultasikan berbagi kesulitan yang dihadapi siswanya, baik ketika sedang berada di kelas maupun di luar kelas.
Guru sebaiknya dapat memahami prinsip-prinsup umum konseling dan menguasai teknik-tenik dasar konseling untuk kepentingan pembimbingan siswanya, khususnya ketika siswa mengalami kesulitan-kesulitan tertentu dalam belajarnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi/Hasil analisis

oleh Afifah Qonita 1913054033 -
1. Keterbatasan guru dalam proses memberikan bimbingan pada anak usia dini adalah guru berperan sebagai konselor sebaiknya merupakan seorang sarjana yang mumpuni. Bila dilihat dari kualifikasi guru PAUD di Indonesia sendiri masih sangat banyak guru yang belum sarjana dan masih banyak belum mengetahui bagaimana cara membimbing dan mengarahkan anak yang sesuai dengan permasalahannya. Karena sebagai konselor sendiri guru dituntut untuk bertanggungjawab untuk menetapkan kasus dan mengobservasi masalah anak secara mandiri. Dengan hal yang sudah dijelaskan bahwa pentingnya guru memiliki kualifikasi scholistik.

2. Bagaimana upaya seorang guru agar perannya dalam memberikan layanan bimbingan konseling untuk anak usia dini lebih optimal??
1. Guru dapat memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan keunikan yang dimilikinya.
2. dapat menjalin hubungan baik dengan anak.
3. Menyusun rencana pembelajaran yang tepat dan menyelesaikan persoalan yang dialami anak.
4. memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengkonsultasikan berbagi kesulitan yang dihadapi anak.
5. Guru aktif memberikan nasehat dari konsekuensi atau sebab akibat dari sebuah penyimpangan atau masalah yang dialami anak.