Nama : Vera Nalia
Npm : 2113053149
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nila-nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh. Maka sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh, hierarkhis dan sistematis. Dalam pengertian nilai inilah maka sila-sila pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Konsekuensinya kelima sila bukan terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki esensi serta makna yang utuh.
Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila dijelaskan sebagai berikut. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara republik Indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai keutuhan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Filsafaat kenegaraan bertolak dari suatu pandangan bahwa negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi kemasyarakatan yang merupakan masyarakat hukum (legal society). Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa manusia sebagai warga negara sebagai persekutuan hidup adalah berkedudukan kodrat bahwa manusia sebagai warga negara sebagai persekutuan hidup adalah berkedudukan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama).
Nilai-nila pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut: Rumusan dari sila-sila pancasila itu sendiri sebenarnya hakikat maknanya yang terdalam menunjukan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak, karena merupakan suatu nilai. Inti nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia dan mungkin juga pada bangsa lain baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan, maupun dalam kehidupan keagamaan. Pancasila yang terkandu dalam pembukaan UUD 1945, menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental negara sehingga merupakan suatu sumber hukum yang positif di Indonesia. Nilai pancasila yang digali sebagai dari akar budaya dan adat istiadat bangsa Indonesia sendiri merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang kemudian dijadikan Dasar Negara yang secara yuridis formal ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, yaitu sehari setelah Indonesia merdeka. Secara spesifik, nilai pancasila telah tercermin dalam norma seperti norma agama, kesusilaan, kesopanan, kebiasaan, serta norma hukum. Dengan demikian, nilai pancasila secara individu hendaknya dimaknai sebagai cerminan prilaku hidup bangsa sehari-hari yang terwujud dalam cara bersikap dan cara bertindak.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Indonesia dengan pancasila telah memberikan guidance soal relasi agama dan negara secara universal. Artinya secara eksplisit maupun implisit, pancasila memang telah dirancang oleh The Founding Fathers untuk mengakomodir segala probematika dan keberlangsungan hidup agama-agama di Indonesia dalam kaitanya dengan kebangsaan dan kenegaraan baik di masa lampau maupun untuk kebutuhan saat ini dan kedepan. contoh falsafah dalam kehidupan sehari hari 1. Menjaga Toleransi
salah satu karakteristik dari filsafat Pancasila adalah monodualis dan monopluralis. Terkait karakteristik ini, contoh filsafat Pancasila yang bisa diterapkan dalam keseharian kita adalah menjaga toleransi antar individu dan kelompok. 2. enjaga Kerukunan Umat Beragama
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib untuk menganut agama yang dipercayai. Dalam menganut agama tersebut, kita juga berkewajiban untuk menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan dari agama itu. Di Indonesia, pemerintah memberi jaminan untuk warga negara bebas menganut agama yang diyakininya. Maka, sebagai warga negara pun kita juga harus mendukung kebebasan beragama ini dengan tidak memaksakan keyakinan kita terhadap orang lain. 3. Tidak Membuat Perpecahan Antar Kelompok
Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki kebebasan berpendapat dan berkelompok. Tidak jarang sebagai anggota kelompok kita merasa kelompok kitalah yang paling baik dibandingkan kelompok-kelompok lainnya. Hal ini bisa menimbulkan rasa ingin menjatuhkan atau menjelekkan kelompok lain tersebut. Tindakan seperti ini bisa mengakibatkan perpecahan hingga merusak persatuan bangsa kita. Oleh karena itu, sebagai salah satu pengamalan Pancasila, kita harus bisa menjaga persatuan bangsa. Salah satu caranya adalah dengan tidak membuat perpecahan antar kelompok.
sumber refrensi
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/242455/pancasila-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia
https://guruppkn.com/contoh-filsafat-pancasila