Nama : Neo Safitri
Npm : 2013022006
Izin menjawab,
Hambatan udara mempengaruhi proyektil yang sama tidak peduli arahnya. Jika ada, proyektil yang bergerak secara vertikal di bumi akan mencapai atmosfer yang sedikit lebih tipis saat bergerak ke atas, yang menyebabkan hambatan udara sedikit berkurang.
Bayangkan Anda menembakkan proyektil secara horizontal, dari jarak tertentu dari tanah. Dengan asumsi tanah datar, ia bergerak secara horizontal, diperlambat oleh hambatan udara. Ia juga bergerak secara vertikal, menuju tanah, karena tarikan gravitasi. Waktu yang diperlukan untuk mencapai tanah hampir persis sama seperti jika proyektil dijatuhkan begitu saja dari titik tembak. Jarak tempuh hanya dibatasi oleh ketinggian titik tembak.
Tapi, mari kita bayangkan bahwa kita menembakkan proyektil lurus ke atas secara vertikal. Hambatan udara memperlambat momentumnya, menyebabkan perlambatan kembali ke bumi. Gravitasi menariknya kembali ke bumi, menyebabkan perlambatan ke arah yang sama. Dua efek menumpuk, dan proyektil mulai jatuh kembali ke bumi dengan cukup cepat.
Sekarang, katakanlah Anda ingin menembakkan proyektil sejauh mungkin. Menembak lurus ke atas akan menyebabkannya langsung kembali ke arahmu, sementara menembak secara horizontal tidak akan berhasil karena proyektil akan segera menyentuh tanah. Solusi optimalnya adalah membiarkan gravitasi dan hambatan udara sedikit menumpuk (dengan menembak ke atas pada suatu sudut) sambil juga memaksimalkan jarak perjalanan.
Tanpa hambatan udara, sudut tembak optimal adalah 45 derajat, setiap saat. Dengan hambatan udara, sudut tembak optimal sedikit di bawah 45 derajat, untuk menyeimbangkan meminimalkan interaksi gravitasi dan hambatan udara sambil tetap memaksimalkan jarak perjalanan.
Terimakasih.