forum diskusi

forum diskusi

Number of replies: 15
berikan penjelasan kalian tentang macam macam model pembelajaran tematik di dalam video tersebut manakah model pembelajaran tematik yang paling tepat untuk peserta didik di kelas rendah? berikan alasan mu mengapa memilih model tersebut dan dampak nya bagi peserta didikmu ?
In reply to First post

Re: forum diskusi

by ira halimatus sadiyah 1913053068 -
Nama: Ira Halimatus Sa’diyah
NPM: 1913053068
No. Absen: 16
Izin menaggapi,
• Discovery Learning
Discovery learning adalah proses untuk memahami suatu konsep dari materi secara aktif dan mandiri untuk kemudian diperoleh suatu kesimpulan. Pada metode ini, guru tidak secara aktif menjelaskan materi pada peserta didik. Tugas guru hanya memberikan sejumlah pertanyaan berkaitan dengan materi. Selanjutnya, peserta didiklah yang harus menemukan, menyelidiki, dan menyimpulkan hasil temuannya sebagai modal untuk menjawab pertanyaan dari guru.
• Inquiry Learning
Model pembelajaran inquiry learning adalah kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penyelidikan atau pencarian, eksperimen hingga penelitian secara mandiri untuk mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan. Dalam model ini, peserta didik diarahkan agar dapat mencari tahu sendiri materi yang disajikan dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan dan investigasi mandiri.
• Problem Based Learning
Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri (menurut Arends dalam Abbas, 2000:13).
• Project Based Learning
Project based learning adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks (Cord, 2001; Thomas, Mergendoller, & Michaelson, 1999; Moss, Van-Duzer, Carol, 1998). Project-based learning berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama (central) dari suatu disiplin, melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya, memberi peluang mahasiswa bekerja secara otonom mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya mahasiswa bernilai, dan realistik (Okudan. Gul E. dan Sarah E. Rzasa, 2004).
Menurut saya, model pembelajaran yang cocok untuk peserta didik kelas rendah adalah Inquiry Leraning, karena model inkuiri ini guru melatih siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran serta membuat siswa menjadi lebih aktif dan pembelajaran yang tidak membosankan.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Wahyuni Sartika 1913053059 -
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Wahyuni Sartika
Npm : 1913053059
Absen : 27
Izin menjawab pertanyaan diatas.

Macam-macam model pembelajaran tematik yang ada di video tersebut yaitu :
1. Model Pembelajaran Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind (RobertB. Sund dalam Malik, 2001:219).
Langkah kerja (sintak) model pembelajaran penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut:
a. Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

b. Model Inquiry Learning Terbimbing
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat (Joice & Wells, 2003). Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi; dan
5) Analisis proses inkuiri.

2. Model Pembelajaran Problem learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).

Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012), sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah;
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. Model Pembelajaran Project-Based Learning
Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.


Menurut saya dari video tersebut model pembelajaran yang tepat untuk kelas rendah di sekolah dasar yaitu model pembelajaran discovery learning. Alasan saya kenapa memilih model ini karena model pembelajaran discovery learning ini diterapkan dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar para siswa dapat dengan baik memahami materi yang dipelajari dengan cara menterjemahkan ke dalam bahasa yang ebih mudah dimengerti oleh mereka. Dampak model pembelajaran discovery learning ini bagi peserta didik saya nantinya adalah pembelajaran discovery learning akan membuat peserta didik berperan lebih aktif pada saat mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran discovery learning juga akan melatih kemampuan para peserta didik untuk memecahkan suatu permasalahan. Selain itu juga, mencari jalan keluar atau solusi dari permasalah tersebut dan mencari cara agar masalah yang sama tidak terjadi lagi diwaktu yang akan datang.


Sekian terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Ajeng Ayu Permatasari -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Izin memperkenalkan diri:

Nama: Ajeng Ayu Permatasari

Npm: 1953053009

No absen: 02

Izin menanggapi pertanyaan yang sudah di berikan:

1. Discovery Learning (Penyongkapan)

Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning)adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.

Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatingconcepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).

a. Sintak model Discovery Learning

1) Pemberian rangsangan (Stimulation);

2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

3) Pengumpulan data (Data Collection);

4) Pembuktian (Verification), dan

5) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).


b. Sintak model Inquiry Learning Terbimbing

Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat (Joice&Wells, 2003).

Model pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri temuannya.

Sintak/tahap model inkuiri meliputi:

1) Orientasi masalah;

2) Pengumpulan data dan verifikasi;

3) Pengumpulan data melalui eksperimen;

4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan

5) Analisis proses inkuiri.


2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Merupakan pembelajaran yang menggunakans berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan OnnSeng, 2000).

Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills (HOT’s), keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan(Norman and Schmidt).

a. Sintak model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:

1) Mengidentifikasi masalah;

2) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan;

3) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

4) Melakukan tindakan strategis, dan

5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.


b. Sintak model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas:

1) Merumuskan uraian masalah;

2) Mengembangkan kemungkinan penyebab;

3) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan

4) Mengevaluasi.


3. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). 

Model pembelajaran PJBL merupakan pembelajaran dengan menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam upaya memecahkan masalah (Barel, 2000 and Baron 2011).

Tujuan Project Based Learning adalah meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21 (Cole & Wasburn Moses, 2010).

Sintak/tahapan model pembelajaran Project Based Learning, meliputi:

a. Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);

b. Mendesain perencanaan proyek;

c. Menyusun jadwal (Create a Schedule);

d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project);

e. Menguji hasil (Assess the Outcome), dan

f. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).


Dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan, bahwa model pembelajaran yang sesuai atau yang tepat untuk kelas rendah adalah Model pembelajaran Discovery Learning, mengapa discovery learning? Karena model ini membuat para siswa lebih aktif untuk menjawab dan bertanya mengenani pertanyaan yang sudah diberikan, dan siswa juga dapat lebih meneliti materi mana saja yang harus di kuasi. Karena dengan model ini seorang pendidik berperan sebagai fasilitator saja.

In reply to First post

Re: forum diskusi

by Andaru Pramia Putri 1913053138 -
Nama : Andaru Pramia Putri
NPM : 1913053138
No. Absen : 03

Izin menanggapi pertanyaan diatas,

Macam-macam model pembelajaran tematik yaitu :
1. Discovery learning
Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Penjelasan tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012, hlm.77) yang menyatakan bahwa model pembelajaran discovery learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

2. Model Pembelajaran Problem learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).

Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012), sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah;
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. Model Pembelajaran Project-Based Learning
Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Menurut pendapat saya setelah melihat video tersebut, model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik di kelas rendah yaitu Model pembelajaran Problem Based Learning. Alasan saya memilih model tersebut karena berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan model pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sikap percaya diri. Adanya pembiasaan siswa belajar dengan berbasis masalah sangat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran. Pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 bukan sekedar mengukur kemampuan siswa dalam ranah kognitif saja. Akan tetapi dari berbagai ranah yang ada, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sehingga guru harus mampu mengembangkan ketiga ranah tersebut. Salah satu ranah afektif yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu sikap percaya diri siswa.
 “Pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan revolusi suatu masalah. Masalah tersebut dipertemukan pertama-tama dalam proses pembelajaran”. PBL merupakan salah satu bentuk peralihan dari paradigma pengajaran menuju paradigma pembelajaran. Jadi, fokusnya adalah pada pembelajaran siswa dan bukan pada pengajaran guru. Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning yaitu berbasis pada pemecahan masalah. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat aktif dalam pembelajaran karena siswa dituntut untuk memecahkan sebuah masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Adapun pelaksanaannya siswa bekerja dalam sebuah tim untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi di kehidupan siswa. Sehingga kesenjangan kemampuan siswa dapat diatasi. Caranya yaitu dengan membagi kelompok secara acak. Setiap kelompok bisa terdiri dari beberapa gabungan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Beberapa kelompok yang sudah dibagi tersebut masing-masing dapat mendiskusikan sebuah masalah yang telah ditentukan oleh guru. Sehingga siswa dapat menyajikan solusi atas masalah tersebut.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Lisa Kumalasari 1913053130 -
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Lisa Kumalasari
NPM : 1913053130
Absen : 19
Izin menjawab Ibu,

Macam-macam model pembelajaran tematik yang ada pada video tersebut antara lain :

1. Discovery Learning
Model pembelajaran Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind (RobertB. Sund dalam Malik, 2001:219).
Langkah kerja (sintak) model pembelajaran penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut:
a. Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

2. Inquiry Learning
Model pembelajaran inquiry learning adalah model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat (Joice & Wells, 2003). Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi; dan
5) Analisis proses inkuiri.

3. Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran Problem Based Learning atau berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).

Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012), sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah;
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

4. Project-Based Learning
Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Berdasarkan video tersebut, model pembelajaran yang cocok bagi siswa kelas rendah ialah model pembelajaran Problem Based Learning. Pada Problem Based Learning, guru berperan sebagai guide on the side daripada sage on the stage. Hal ini menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal pembelajaran. Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum berdasarkan informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya.

Sekian, Terima Kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Lusiana Dewi 1913053015 -
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Lusiana Dewi
Npm : 1913053015
Absen : 20
Izin menjawab

Macam-macam model pembelajaran tematik yang ada di video tersebut yaitu :
1. Model Pembelajaran Discovery Learning
2. Model Pembelajaran Problem learning (PBL)
3. Model Pembelajaran Project-Based Learning

Dari video tersebut menurut saya model pembelajaran yang tepat untuk kelas rendah di sekolah dasar yaitu model pembelajaran discovery learning. Karena model pembelajaran discovery learning ini diterapkan dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar para siswa dapat dengan baik memahami materi yang dipelajari dengan cara menterjemahkan ke dalam bahasa yang ebih mudah dimengerti oleh mereka. Dampak model pembelajaran discovery learning ini bagi peserta didik saya nantinya adalah pembelajaran discovery learning akan membuat peserta didik berperan lebih aktif pada saat mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran discovery learning juga akan melatih kemampuan para peserta didik untuk memecahkan suatu permasalahan. Selain itu juga, mencari jalan keluar atau solusi dari permasalah tersebut dan mencari cara agar masalah yang sama tidak terjadi lagi diwaktu yang akan datang.


Sekian terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Fatma Trisnawati 1913053018 -
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Fatma Trisnawati
Npm : 1913053018
Absen : 12
Izin menjawab

Macam-macam model pembelajaran tematik yang ada di video tersebut yaitu :

1. Model Pembelajaran Discovery Learning
2. Model Pembelajaran Problem learning (PBL)
3. Model Pembelajaran Project-Based Learning

1. Discovery learning
Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Penjelasan tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012, hlm.77) yang menyatakan bahwa model pembelajaran discovery learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

2. Model Pembelajaran Problem learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).

Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012), sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah;
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. Model Pembelajaran Project-Based Learning
Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.


Dari video tersebut menurut saya model pembelajaran yang tepat untuk kelas rendah di sekolah dasar yaitu model pembelajaran discovery learning. Karena merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa, dan pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, dengan menggunakan strategi discovery anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri dan siswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.

Dampak model pembelajaran discovery learning ini bagi peserta didik adalah siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir, siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat, menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat, siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks.


Sekian terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Maydhea Priska Ulpama 1953053020 -
Assalamualaikum wr.wb
Nama: Maydhea Priska Ulpama
Npm: 1953053020

Izin menanggapi,
Macam-macam model pembelajaran tematik yang ada di video tersebut yaitu :
1. Model Pembelajaran Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind (RobertB. Sund dalam Malik, 2001:219).
Langkah kerja (sintak) model pembelajaran penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut:
a. Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

b. Model Inquiry Learning Terbimbing
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat (Joice & Wells, 2003). Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi; dan
5) Analisis proses inkuiri.

2. Model Pembelajaran Problem learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).

Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012), sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah;
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. Model Pembelajaran Project-Based Learning
Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Menurut pendapat saya setelah melihat video tersebut yang paling cocok model untuk anak di sekolah dasar adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Pada Problem Based Learning, guru berperan sebagai guide on the side daripada sage on the stage. Hal ini menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal pembelajaran. Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum berdasarkan informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya.
Sekian Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Rima Novita sari 1913053033 -
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Rima Novita Sari
Npm : 1913053033
Absen : 24
Izin menjawab tentang macam macam model pembelajaran tematik di dalam video tersebut dan model pembelajaran tematik yang paling tepat untuk peserta didik di kelas rendah.

Macam-macam model pembelajaran tematik yang ada di video tersebut yaitu :
1. Model Pembelajaran Discovery Learning
2. Model Pembelajaran Inquiry Learning
2. Model Pembelajaran Problem Based learning
3. Model Pembelajaran Project-Based Learning

Dari video tersebut menurut saya model pembelajaran yang tepat untuk kelas rendah di sekolah dasar yaitu model pembelajaran Problem Based Learning karena model pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sikap percaya diri. Adanya pembiasaan siswa belajar dengan berbasis masalah sangat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran. Pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 bukan sekedar mengukur kemampuan siswa dalam ranah kognitif saja. Akan tetapi dari berbagai ranah yang ada, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sehingga guru harus mampu mengembangkan ketiga ranah tersebut.
Pada model ini guru berperan sebagai guide on the side daripada sage on the stage. Hal ini menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal pembelajaran. Peserta didik mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum berdasarkan informasi dari buku teks atau sumber informasi lainnya, guru juga disini dituntut terus menerus membimbing siswa dengan cara mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi penghargaan untuk pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mereka ajukan, dengan mendorong siswa mencari solusi/penyelesaian terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh siswa sendiri dan guru dapat memberikan konsep dasar, petunjuk , referensi atau keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut.

Sekian terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Gita Indah Mustika 1913053007 -
Nama : Gita Indah Mustika
No. Absen : 13
NPM : 1913053007
Izin memberikan tanggapan mengenai macam-macam model pembelajaran tematik yang paling tepat untuk anak SD kelas rendah beserta alasan dan dampak nya bagi peserta didik.

Berdasarkan video yang telah saya tonton dan saya simak, macam-macam model pembelajaran tematik terdiri dari discovery learning, Inquiry learning, problem based learning, dan project based learning. Model discovery learning menekankan pada penemuan konsep berdasarkan rekayasa masalah yang diberikan oleh guru. Model inquiry learning menekankan pada penyelidikan suatu konsep untuk memuaskan rasa ingin tahu berdasarkan masalah yang diberikan guru tanpa adanya rekaya, sehingga masalah yang dihadirkan benar-benar nyata. Model problem based learning menekankan bahwa guru sebagai fasilitator dalam mengorganisasi dan membimbing siswa dalam menyelesaikan sebuah masalah terkait materi. Model project based learning menekankan pada penggunaan proyek sebagai inti pembelajaran dengan menghadirkan permasalahan secara nyata.

Menurut saya model tematik yang paling tepat untuk diterapkan untuk anak SD kelas rendah yaitu problem based learning karena, anak SD di kelas rendah sangat membutuhkan sosok yang dapat membimbing atau menuntun dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang diberikan. Problem based learning sebagai cara untuk menyajikan permasalahan sebagai bahan diskusi yang kemudian dianalisis dan di sintesis dalam kegiatan pemecahan masalah oleh peserta didik. Dalam model ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, membantu siswa dalam mengorganisasi tugas belajar dan dalam pembentukan kelompok, membimbing selama proses pembelajaran berlangsung, membimbing dalam proses pembuatan laporan dan mengevaluasi hasil belajar. Dampak menggunakan model problem based learning bagi anak SD kelas rendah yaitu siswa dapat berpikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan masalah. Model yang berpusat pada siswa ini memposisikan siswa dengan berbagai macam masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mengingat bahwa anak SD yang berada di kelas rendah masih memiliki pemikiran yang konkrit terhadap benda dan lingkungan sekitar, sehingga sangat cocok untuk mengaitkan nya dalam pengalaman sehari-hari mereka.

Terimakasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Eka Wulandari 1913053006 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama: Eka Wulandari
NPM: 1913053006
No.Absen: 10
Izin menjawab,

Berdasarkan video tersebut, macam-macam model pembelajaran tematik ada 4 yaitu:
1. Discovery learning
Model discovery learning lebih menekankan pada penemuan konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui hingga siswa mampu menyusun sebuah kesimpulan. Discovery dapat diartikan sebagai penemuan, pada akhir pembelajaran siswa dituntut untuk adanya sebuah penemuan. Dalam model pembelajaran ini masalah yang dikaji adalah masalah yang direkayasa oleh guru. Model pembelajaran discovery learning bertujuan agar siswa berpikir kreatif dan inovatif. Selain itu guru juga memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi problem solver atau scientist.
2. Inquiry learning
Inquiry berarti penyelidikan atau pencarian. Dalam model pembelajaran Inquiry learning, masalah yang dikaji bukan hasil rekayasa. Hal ini yang membedakan dengan discovery learning. Inquiry merupakan penyelidikan atau pencarian yang bertujuan untuk memuaskan rasa ingin tahu siswa, siswa tidak memiliki kewajiban untuk menemukan sesuatu.
3. Problem based learning
Dalam model pembelajaran problem based learning, guru secara terus-menerus membimbing siswa dengan cara mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi penghargaan untuk pertanyaan-pertanyaan berbobot yang telah diajukan oleh siswa, dengan mendorong siswa mencari solusi/ penyelesaian terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh siswa sendiri. Sebagai fasilitator, guru dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Model pembelajaran ini menyajikan masalah yang kontekstual. Dengan model problem based learning siswa diharapkan terlatih dan mampu berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah.
4. Project based learning
Model pembelajaran project based learning menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran. Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Selanjutnya siswa membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, kemudian siswa mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan yang diajukan yaitu yang telah diberikan oleh guru.

Menurut saya, model pembelajaran tematik yang paling tepat untuk peserta didik kelas rendah yaitu model pembelajaran problem based learning karena siswa kelas rendah masih memerlukan bimbingan serta pengarahan dari guru. Problem Based
Learning menyajikan masalah yang kontekstual, sehingga dapat membantu memudahkan siswa mengingat materi pembelajaran karena
langsung pada permasalahanya, penggunaan metode Problem Based Learning dapat
membangkitkan keaktifan, motivasi dan kreatifitas, siswa dalam pembelajaran, dan
suasana kelas menjadi menyenangkan.

Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Dina Rahmawati -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Dina Rahmawati
NPM : 1913053025
No. Absen : 08
Kelas 5B
Izin memberikan penjelasan tentang macam macam model pembelajaran tematik di dalam video, dan manakah model pembelajaran tematik yang paling tepat untuk peserta didik di kelas rendah? mengapa memilih model tersebut dan dampak nya bagi peserta didik?

1. Discovery Learning Menekankan pada penemuan konsep atau prinsip yang sebelumnya diketahui hingga mampu menyusun sebuah kesimpulan. Masalah yang diberikan semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Tujuan dari discovery learning adalah menuntut siswa untuk berfikif kreatif dan inovatif.
2. Inquiry Learning, masalah dalam pembelajaran bukan masalah hasil rekayasa, melainkan merupakan sebuah penyelidikan atau pencarian untuk memuaskan rasa ingin tahu siswa, siswa tidak memiliki kewajiban menemukan sesuatu.
3. Problem Based Learning, Guru secara terus menerus membimbing siswa dengan cara mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi penghargaan untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa, guru mendorong siswa mencari solusi atau penyelesaian terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh siswa itu sendiri. Guru sebagai fasilitator yang memberika konsep, petunjuk yang dibutuhkan dalam pembelajaran tersebut. Masalah yang disajikan dalam pembelajaran ini berupa masalah konstektual. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah siswa dapat berfikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah
4. Project Based Learning, Menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran, menggunakan masalah sebagai langkah awal mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata, Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah siswa dapat membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja dan siswa dapat mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan yang diajukan.

Menurut saya, Model yang tepat untuk kelas rendah adalah model pembelajaran Problem Based Learning, karena siswa kelas rendah masih sangat membutuhkan sosok peran guru sebagai fasilitator yang harus senantiasa membimbing dan mendampingi peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan siswa dapat berfikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah

Sekian, Terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Evita Nur Cahyani 1913053056 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Evita Nur Cahyani
NPM : 1913053056
No Absen :11

Izin menanggapi pertanyaan ibu diatas,
Macam-macam model pembelajaran tematik yaitu :
1. Discovery learning
Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

2. Model Pembelajaran Problem learning (PBL)
Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012), sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah;
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. Model Pembelajaran Project-Based Learning
Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan.

Menurut pendapat saya setelah melihat video tersebut, model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik di kelas rendah yaitu Model pembelajaran Problem Based Learning. Alasan saya mengapa memilih model tersebut yaitu, karena pelaksanan Metode Program Based Learning (PBL) dapat membantu pendidik memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan ketrampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri. PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. PBL tidak mengharapkan siswa yang hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafasl metri pelajaran, akan tetapi melalui PBL siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. model pembelajaran ini akan mengenalkan siswa pada suatu kasus yang memiliki keterkaitan dengan materi yang dibahas. Kemudian, siswa akan diminta agar mencari solusi untuk menyelesaikan kasus/masalah tersebut. Selain itu, metode ini akan meningkatkan kecakapan berpartisipasi dalam tim.

Terimakasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Rizky Fadila Fitriani 1813053123 -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mohon izin untuk memperkenalkan diri,
Nama = Rizky Fadila Fitriani
NPM = 1813053123
No. Absen = 30

Mohon izin untuk memberikan pendapat terkait materi hari ini yaitu tentang macam-macam model pembelajaran tematik di dalam video tersebut dan manakah model pembelajaran tematik yang paling tepat untuk peserta didik di kelas rendah. Serta alasan mengapa memilih model tersebut dan dampak nya bagi peserta didik.

Adapun macam-macam model pembelajaran tematik yang di jelaskan dalam video tersebut, diantaranya yaitu:

a. Discovery Learning
  • Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada penemuan konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui hingga peserta didik mampu menyusun kesimpulan.
  • Discovery Learning bertujuan melatih peserta didik untuk selalu kreatif dan inovatif.
  • Pada model pembelajaran ini, masalah yang diberikan semacam masalah yang direkayasa oleh guru, sehingga dengan masalah tersebut guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi problem solver atau scientist.
Langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning yaitu:
  1. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
  2. Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)
  3. Data Collection (Pengumpulan Data)
  4. Data Processing (Pengolahan Data)
  5. Verification (Pembuktian) => hipotesisnya
  6. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)

b. Inquiry Learning
  • Inquiry Learning merupakan model pembelajaran yang mana masalah dalam pembelajaran bukan hasil rekayasa.
  • Dalam hal ini, penyelidikan/pencarian untuk memuaskan rasa ingin tahu siswa. Dengan kata lain, siswa tidak memiliki “kewajiban” menemukan sesuatu.

c. Problem Based Learning (PBL)
  • Problem Based Learning merupakan model pembelajaran dimana guru membimbing peserta didik secara terus menerus dengan cara mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi penghargaan untuk pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mereka ajukan, dengan mendorong peserta didik mencari solusi/penyelesaian terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh siswa sendiri.
  • Guru sebagai fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut.
  • Adapun masalah yang disajikan berupa masalah kontekstual, sehingga melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah.
Langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning yaitu:
  • Orientasi peserta didik kepada masalah
  • Mengorganisasikan siswa
  • Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

d. Project Based Learning (PjBL)
  • Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran.
  • Project Based Learning menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
  • Pada model pembelajaran ini peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.
  • Selain itu, peserta didik juga mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan yang diajukan.
Langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning yaitu:
  • Penentuan pernyataan mendasar
  • Mendesain perencanaan proyek
  • Menyusun jadwal
  • Memonitor siswa dan kemajuan proyek
  • Menguji hasil
  • Mengevaluasi pengalaman
Berdasarkan penjelasan di atas, menurut saya model pembelajaran tematik yang paling tepat digunakan untuk peserta didik di kelas rendah yaitu model Inquiry Learning yang mana pada model pembelajaran ini masalah dalam pembelajaran bukan hasil rekayasa. Sehingga penyelidikan/pencarian dilakukan hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu siswa. Dengan kata lain, siswa tidak memiliki “kewajiban” menemukan sesuatu.

Dikutip dari artikel CNN Indonesia (2016) dampak baik dari model Inquiry Learning terhadap peserta didik diantarnya yaitu:
  1. Dapat membentuk dan mengembangkan self concept pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
  2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru,
  3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur, dan terbuka.
  4. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik
  5. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang
  6. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu
  7. Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri
  8. Siswa dapat menghindari cara-cara belajar yang tradisional
  9. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Sekian, terimakasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Arif Catur Febriansyah -
Nama : Arif Catur Febriansyah
NPM : 1913053093
No. Absen : 04
Izin menanggapi
Pembelajaran Terpadu (Integrated) adalah beberapa mata pelajaran yang
dikaitkan dalam satu tema tanpa ada batas satu pelajaran dengan pelajaran
lainnya. Satu sub tema dilakukan setiap hari tanpa jadwal pelajaran hanya jam
pelajaran yang ditekankan. Penilaian dilakukan secara keterpaduan untuk setiap
mata pelajaran dan aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Contoh untuk mata
pelajaran BI, MAT, IPA, IPS dan SBK dengan tema Diri Sendiri .