Komentar

Komentar

Number of replies: 36

Mahasiswa berikan komentar kalian terkait isi yang dibahas dalam artikel. berikan tanggapan kalian, artikel ini sebagai aktivitas perkuliahan hari ini. semua wajib menanggapi. tulis nama npm dan prodi

In reply to First post

Re: Komentar

by Ahmat Renzen Hardowo -
Nama : Ahmat Renzen Hardowo
NPM : 2115011023

mengenai artikel tersebut saya menanggapi bahwa semua ideologi selalu bertitik tolak sekaligus bermuara pada pemikiran tentang kejatidirian manusia. Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Individualisme juga menyatakan bahwa masyarakat tidak berevolusi atau tidak maju. Hal ini dikarenakan hanya ada individu-individu yang mengadakan relasi-relasi lahiriah, dan mereka sendiri tidak berubah, maka masyarakat pun tidak berubah. Masyarakat adalah himpunan individu-individu, yang secara egoistis mengejar kepentingan mereka sendiri sehingga akibatnya adalah adanya situasi perang semua lawan semua, keadaan homo homini lupus, dan rasa takut. Konsep individualitas dalam konteks yang lebih jauh ini tampak dan tercermin pada pandangan-pandangan liberalisme yang menekankan pada prinsip kebebasan sebagai hal yang utama dari keberadaan manusia. Ideologi liberalisme dewasa ini sebagai cerminan dari individualisme ini menjadi ideologi yang banyak menarik pengikut. Ideologi ini namun juga membawa konsekuensi lanjutan yang tidak sedikit karena ide kebebasan yang tidak terkendali juga memunculkan masalah baru dalam banyak aspek dan bidang.

Kutub diametral berikutnya adalah ideologi yang mendasarkan diri pada ide dasar sosialisme atau kolektivisme. Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama. Sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Menurut Comte, etika sosial adalah satu-satunya sarana yang paling baik untuk memecahkan semua masalah yang timbul dalam rangka proses industrialisasi. Etika sosial dalam perjalanan sejarahnya tidak hanya mengembangkan pengetahuannya mengenai hal-hal yang ada, tetapi juga mengenai hal-hal yang seharusnya ada.

Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme dapat dikatakan bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial. Pembedaan tersebut dapat dipetakan antara lain bahwa gambaran manusia sosial berangkat dari teori konflik. Pancasila dalam melihat aspek individualitas dan sosialitas manusia terlihat mengakomodasikan dua sisi ini dalam satu sudut pandang baru, yaitu bahwa individulitas dan sosialitas tidak mungkin untuk saling ditiadakan, namun justru di dalam pertemuan antara individualitas dan sosialitas inilah manusia mendapatkan kepenuhannya. Hakikat yang harus dipahami adalah bahwa individualitas dan sosialitas tidak menjadi benar keduanya apabila pemutlakan salah satunya yang ditonjolkan. Justru keseimbangan di antara keduanya itulah realitas yang sesungguhnya. Pancasila adalah ideologi yang sangat relevan di antara tawaran-tawaran ideologi lainnya, utamanya dalam hal penyikapan terhadap konsep manusia. Problem yang muncul hanyalah kemudian, dapatkah Pancasila sebagai ideologi jalan tengah bisa lebih diterima secara lebih luas lagi. Pancasila sebagai salah satu bentuk ideologi yang berakar pada filsafat jalan tengah maka Pancasila juga harus menjadi orientasi dasar dalam kehidupan bernegara. Orientasi dasar Pancasila adalah wawasan ke depan yang integral dan integratif, mengakui dan mengembangkan kehidupan sosial-religius, memiliki orientasi pada manusia dan kemanusiaan.
Hakikat manusia seimbang Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkan memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya yitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab, nilai solidaritas, nilai kepercayaan, nilai kdadilan, dan nilai kerjasama.
In reply to First post

Re: Komentar

by ANNISA RAHMADHANY PUTRI -
Nama : Annisa Rahmadhany Putri
Npm : 2115011050
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel di atas yang berjudul "Kontekstualisasi Pancasila Sebagai Filsafat Jalan Tengah Dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional" :
Tekstualisasi nilai terhadap ketahanan nasional :
1. Nilai Keterbukaan keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya, manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialnya, nilai ini memiliki dua sisi yaitu keterbukaan yang bersifat aktif dan keterbukaan yang bersifat pasif. Keterbukaan pasif adalah bentuk keterbukaan saat individu manusia untuk bertindak dalam menegaskan eksistensinya kepada yang lain, keterbukaan yang bersifat pasif adalah keterbukaan saat individu memberikan atau menyediakan dirinya untuk yang lain. Keterbukaan aktif adalah keterbukaan kepada sedangkan kedudukan pasir adalah keterbukaan bagi.
Nilai keterbukaan pada tataran yang lebih praktis aktualisasinya tampak pada sikap hidup masyarakat Indonesia yang mampu menerima perbedaan dan sikap terbuka terhadap perbedaan keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai sebagaimana individu dalam masyarakat yang dapat memahami orang lain, dalam setiap perbedaan yang dimilikinya nilai keterbukaan dalam tataran yang lebih praktis dapat ditunjukkan dengan sikap egalitarian yang memandang pihak lain sebagai pihak yang dapat saling memperkaya dan memperbaiki mutu kehidupan. Perilaku empati pemangku kewajiban atas persoalan-persoalan kemasyarakatan juga dapat menjadi contoh perilaku yang relevan untuk dikembangkan berdasarkan prinsip Pancasila sebagai jalan tengah ini. Perilaku empati merupakan perwujudan ,pengakuan penerimaan, maupun keterbukaan terhadap semua pihak lain dalam suasana kebatinan yang positif dan bermutu

2. Nilai Tanggung Jawab Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tanggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal mencakup sikap dan tindakan diri manusia untuk bersedia memberikan dan juga kesediaan untuk menerima. Dimensi internal dan eksternal ini mencakup kemampuan diri individu bentuk penghayatan dan penerimaan diri terhadap orang-orang lain seperti melalui sikap masyarakat, mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan yang individual semata. Kekerasan, kemiskinan, ketidakadilan, dan kesenjangan hidup merupakan kenyataan yang bertentangan dengan nilai tanggung jawab ini. Nilai tanggungjawab mengandaikan pihak dan individu terhadap individu lain dalam konteks kehidupan bersama pemangku kebijakan secara normatif harus memahami bahwa tanggung jawab merupakan nilai dasar yang harus diwujudkan dalam banyak tindakan konkret dalam setiap kebijakan publik yang diambil.

3. Nilai Solidaritas Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama, solidaritas juga merupakan bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain dan merupakan cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah yang memberikan cerminan akan nilai solidaritas ini. Hal ini karena nilai dari norma-norma ideal keseimbangan antara sisi individual dan sosial manusia. Nilai solidaritas dapat dibangun dan diwujudkan secara konkrit melalui semangat penghargaan atas pandangan kesejajaran harkat dan martabat manusia kesejajaran sebagai makhluk yang juga bermasyarakat dalam kehidupan global, nilai solidaritas juga harus dipahami dalam kerangka untuk membangun persaudaraan umat manusia.

4. Nilai Kepercayaan Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik dan dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma dalam diri individu yang diproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu individu yang lain. Dalam bentuk sikap memegang teguh komitmen dan menghargai setiap amanah kepercayaan yang diberikan, kepercayaan merupakan bentuk pengakuan terhadap yang lain yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang menjaga kepercayaan dan membangun komitmen merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh semua orang sebagaimana seharusnya dalam kehidupan bernegara. Wakil-wakil rakyat yang memegang teguh kepercayaan rakyat yang diperoleh melalui cara-cara demokratis pemilu, masyarakat juga harus mempercayakan kepercayaan yang diberikan akan digunakan untuk kepentingan publik sebagaimana seharusnya yang diharapkan. Kepercayaan menjadi modal sosial yang sangat penting untuk membangun masyarakat yang bermartabat.

5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan reaksi individu dengan individu lainnya, keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain, persamaan dan perbedaan yang dimiliki individu sebagai warga negara dan warga bangsa harus diabdikan kepada kepentingan publik yang masing-masingnya dimampukan untuk berkembang secara maksimal. Nilai keadilan dengan demikian berarti bahwa setiap individu mempunyai hak, kewajiban, dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuannya. Keadilan dalam pengertian kesamaan yang didasarkan pada kodratnya sebagai manusia tidak dapat dihilangkan, masing-masing individu untuk menentukan hidupnya sendiri dalam segala aspek kehidupan yang benar untuk memperkembangkan dirinya secara maksimal, perbedaan dalam hal hak kewajiban dan tanggung jawab bukanlah didasarkan pada perbedaan kuadrat keturunan, agama, ras, golongan, dan lain sebagainya, tetapi berdasarkan fungsi yang dijalankan dalam masyarakat.

6. Nilai Kerjasama
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai tersebut adalah kerjasama. Kerjasama merupakan komprehensif asi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan, keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerjasama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam rangka mencapai tujuan tertentum. Nilai-nilai dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila secara konsep manusia Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai filsafat jalan tengah melahirkan nilai-nilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab, nilai solidaritas, nilai kepercayaan, nilai keadilan, dan nilai kerjasama tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemauan bangsa Indonesia agar bangsa dan negara Indonesia dapat bertahan dan menghadapi tantangan yang luar biasa dan berat yaitu ancaman tantangan hambatan dan gangguan menjadi kosakata utama dan diskusi dan upaya-upaya penguatan karakter ketahanan nasional yang dihadapi Indonesia saat ini terus berubah secara dinamis baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Terimakasih...
In reply to First post

Re: Komentar

by Sasha Dhia Amara -
Komentar saya terkait artikel pembelajaran adalah,

- Paradigma Individualisme
Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Individualisme juga menyatakan bahwa masyarakat tidak berevolusi atau tidak maju. Hal ini dikarenakan hanya ada individu-individu yang mengadakan relasi-relasi lahiriah, dan mereka sendiri tidak berubah, maka masyarakat pun tidak berubah.

- Paradigma Sosialisme
Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama. Sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu. Tesis yang diajukan bahwa hanya melalui masyarakat sebagai kenyataan objektif manusia maka kestabilan, kemakmuran hanya dapat diperoleh oleh individu, dan hanya jika individu-individu anggota masyarakat menyadari sifat tak terelakkan dari hukum masyarakat, dapat menyesuaikan diri, dan berpartisipasi penuh di dalamnya. Sisi sosialitas manusia yang sebenarnya membawa kebaikan dan kenyamanan hidup pada manusia.

- Paradigma Pancasila
Pancasila melihat bahwa tdak pada tempatnya untuk memisahkan perilaku sosial dari inti kepribadian manusia, yaitu kesadaan dan kebebasan. Manusia yang tidak diasingkan dari diri sendiri, merasa diri bebas dan berkuasa atas hidupnya sendiri. Kesadaran sebagai individu berkaitan erat dengan kebebasan eksistensial. Manusia demikian juga apabila bertindak sama seperti banyak orang lain, manusia menyadari kemungkinan untuk bertindak tidak sama. Bertindak sama atau tidak itu diputuskan sendiri olehnya sewaktu-waktu dapat diputuskan sendiri.

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya.

2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik. Relasi sosial yang baik dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma yang hadir dalam diri invidu yang dproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu-individu yang lain.

5. Nilai Keadilan
Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Tidak ada satu bidang pun yang akan dikecualikan, dan harus dijamin untuk bisa dinikmati keadilannya.

6. Nilai Kerjasama
Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Muhammad Agung Wijdan Jalal -
Nama : Muhammad Agung Wijdan Jalal
NPM : 2115011062
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel tersebut adalah: ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) ketahanan nasional dalam situasi sampai hari ini terus mengalami dinamika. ATHG baik yang bersumber dari dalam dan luar menuntut upaya luar biasa dengan berlandaskan pada kajian substantif tentang nilai dasar Pancasila. Nilai-nilai keutamaan tersebut, antara lain:
1. Nilai Keterbukaan
Nilai keterbukaan dalam konteks ini maka merupakan cerminan aktualitas manusia seimbang Pancasila. Nilai keterbukaan pada tataran yang lebih praksis aktualitasnya tampak pada sikap hidup masyarakat Indonesia yang mampu menerima perbedaan dan sikap terbuka terhadap perbedaan. Nilai keterbukaan dalam tataran yang lebih praktis dapat ditunjukkan dengan sikap egalitarian yang memandang pihak lain sebagai pihak yang dapat saling memperkaya, dan memperbaiki mutu kehidupan.

2. Nilai Tanggung Jawab
Nilai tanggung jawab sebagai konsekuensi dari hakikat manusia seimbang ini dapat diwujudkan dalam ranah yang bersifat praksis. Nilai tanggung jawab juga secara praktis dapat dikembangkan dalam kehidupan kongkrit keseharian dalam masyarakat melalui sikap mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan yang individual semata. Nilai tanggung jawab mengandaikan keberpihakan individu terhadap individu lain dalam konteks kehidupan bersama.

3. Nilai Solidaritas
Nilai solidaritas adalah bentuk afirmasi dari eksistensi individualitas pada satu sisi dan juga afirmasi atas eksistensi sosialitas pada sisi yang lain. Solidaritas hanya muncul dalam situasi penghargaan eksistensi persona manusia dalam sebuah komunitas yang bersifat interpersonal. Nilai solidaritas tidak pernah mengukur dan bertumpu pada sisi individualitas atau sosialitas semata, namun berada diantaranya dalam sebuah titik keseimbangan. Nilai solidaritas mengakui individualitas secara seimbang dengan sosialitasnya, dan bahkan solidaritas dibangun atas dasar keseimbangan hubungan sisi individualitas dan sosialitas manusia.Nilai solidaritas dapat dibangun dan diwujudkan secara konkrit melalui semangat penghargaan atas pandangan kesejajaran harkat dan martabat manusia. Nilai solidaritas juga harus dipahami dalam kerangka untuk membangun persaudaraan umat manusia. Nilai solidaritas ini juga tercermin dalam cita-cita persaudaraan global.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga merupakan sebuah afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia. Kepercayaan adalah bentuk kongkret dari penerimaan diri manusia yang bersifat individual dengan berorientasi pada orang lain. Kepercayaan merupakan bentuk pengakuan terhadap yang lain yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang dikomitmenkan.

5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial, keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Nilai keadilan dengan demikian berarti bahwa setiap individu mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuanya.

6. Nilai Kerjasama
Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu. Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong.

Nilai-nilai keutamaan tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagaimana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
In reply to First post

Re: Komentar

by ERLANGGA PANCA ARTA -
Nama : Erlangga Panca Arta
Npm : 2115011060
Prodi : S1 Teknik Sipil

Dari artikel yang diberikan, Saya berpendapat bahwa

Hakikat manusia seimbang dengan Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia pada sebuah dinamika yang tidak saling memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab, nilai solidaritas, nilai kepercayaan, nilai keadilan, dan nilai kerjasama.

Pembahasan mengenai paradigma Individualisme. Individualisme disini lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Individualisme juga menyatakan bahwa masyarakat tidak berevolusi atau tidak maju. Hal ini dikarenakan dari diri mereka sendiri yang tidak mau berubah, maka yang terjadi masyarakat pun tidak berubah. Sedangkan untuk mengenai paradigma Sosialisme ini menciptakan
Ide sosialisme atau kolektivisme yang dimana menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama. Sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu. bahwa hanya melalui masyarakat sebagai kenyataan objektif manusia maka kestabilan, kemakmuran hanya dapat diperoleh oleh individu, dan hanya jika individu-individu anggota masyarakat menyadari sifat tak terelak kan dari hukum masyarakat dan sisi sosialitas manusia yang sebenarnya ialah yang membawa kebaikan dan kenyamanan hidup pada manusia.


Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional 
1. Nilai Keterbukaan
Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya.

2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat sebuah kewajiban yang harus dipenuhi dalam kehidupan nya masing masing.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik. Relasi sosial yang baik dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma yang hadir dalam diri invidu yang dproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu-individu yang lain.

5. Nilai Keadilan
Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Tidak ada satu bidang pun yang akan dikecualikan, dan harus dijamin untuk bisa dinikmati keadilannya.

6. Nilai Kerjasama
Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Thalita Atha Salsabilla -
Nama : Thalita Atha Salsabilla
NPM : 2115011090
Prodi : S1 Teknik Sipil

Menurut artikel diatas ,saya beranggapan bahwa

Paradigma Individualisme
Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Individualisme juga menyatakan bahwa masyarakat tidak berevolusi atau tidak maju. Hal ini dikarenakan hanya ada individu-individu yang mengadakan relasi-relasi lahiriah, dan mereka sendiri tidak berubah, maka masyarakat pun tidak berubah. 

Paradigma Sosialisme
Kutub diametral berikutnya adalah ideologi yang mendasarkan diri pada ide dasar sosialisme atau
kolektivisme. Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal
yang utama. Sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud
dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu. Tesis yang diajukan bahwa hanya melalui
masyarakat sebagai kenyataan objektif manusia maka kestabilan, kemakmuran hanya dapat diperoleh
oleh individu, dan hanya jika individu-individu anggota masyarakat menyadari sifat tak terelakkan dari
hukum masyarakat, dapat menyesuaikan diri, dan berpartisipasi penuh di dalamnya.

Paradigma Pancasila
Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme dapat dikatakan
bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial. Pembedaan tersebut dapat dipetakan antara lain bahwa gambaran manusia sosial berangkat dari teori konflik. Teori konflik melihat manusia sejauh manusia dirangsang oleh kepentingannya yang ada kaitannya dengan posisinya dalam kerangka superordinasi-subordinasi. Sedangkan fingsionalisme lebih mendasarkan pada fungsionalitas manusia dalam sistem hidup yang disebut masyarakat.

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh
dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk
perwujudan sosialitasnya. Namun manusia juga dapat menjadi lebih berkembang justru dalam
hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam
menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Melalui keterbukaan
maka pengakuan terhadap keunikan setiap pribadi yang mencerminkan individualitasnya dapat
semakin terlihat.

2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan
individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas
kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap
individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam
kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas
dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikan bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu.

5. Nilai Keadilan
Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan.
Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.

6. Nilai Kerjasama
Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu. 

Pancasila sebagai salah satu bentuk ideologi yang berakar pada filsafat jalan tengah maka Pancasila
juga harus menjadi orientasi dasar dalam kehidupan bernegara. Orientasi dasar Pancasila adalah
wawasan ke depan yang integral dan integratif, mengakui dan mengembangkan kehidupan sosial-
religius, memiliki orientasi pada manusia dan kemanusiaan. Semua orientasi tersebut berlandaskan pada
norma dasar keseimbangan. Norma jalan tengah yang sangat penting untuk dipilih dan sekaligus telah
menunjukkan kenyataan dari Pancasila itu sendiri.
In reply to First post

Re: Komentar

by YEMIMA KREN HAFUD LUMBAN GAOL -
Nama : Yemima Kren Hafud Lumban Gaol
Npm : 2115011052
Prodi : S1 Teknik Sipil

Dari artikel diatas dapat saya tarik kesimpulan sebagai bertikut.
Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan
nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai fisafat jalan tengah melahirkan nilai nilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab; nilai solidaritas, nilai kepercayaan; nilai keadilan, dan nilai kerjasama.
1. Nilai Keterbukaan
Nilai keterbukaan dalam konteks ini maka merupakan cerminan aktualitas manusia seimbang Pancasila. Nilai keterbukaan pada tataran yang lebih praksis aktualitasnya tampak pada sikap hidup masyarakat Indonesia yang mampu menerima perbedaan dan sikap terbuka terhadap perbedaan. Nilai keterbukaan dalam tataran yang lebih praktis dapat ditunjukkan dengan sikap egalitarian yang memandang pihak lain sebagai pihak yang dapat saling memperkaya, dan memperbaiki mutu kehidupan.
2. Nilai
Tanggung Jawab Nilai tanggung jawab sebagai konsekuensi dari hakikat manusia seimbang ini dapat diwujudkan dalam ranah yang bersifat praksis.
Nilai tanggung jawab juga secara praktis dapat dikembangkan dalam kehidupan kongkrit keseharian dalam masyarakat melalui sikap mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan yang individual semata. Nilai tanggung jawab mengandaikan keberpihakan individu terhadap individu lain dalam konteks kehidupan bersama.
3. Nilai
Solidaritas Nilai solidaritas adalah bentuk afirmasi dari eksistensi individualitas pada satu sisi dan juga afirmasi atas eksistensi sosialitas pada sisi yang
lain. Solidaritas hanya muncul dalam situasi penghargaan eksistensi persona manusia dalam sebuah komunitas yang bersifat interpersonal. Nilai solidaritas tidak pernah mengukur dan bertumpu pada sisi individualitas atau sosialitas semata, namun berada diantaranya dalam sebuah titik keseimbangan. Nilai solidaritas mengakui individualitas secara seimbang dengan sosialitasnya, dan bahkan solidaritas dibangun atas dasar keseimbangan hubungan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Nilai solidaritas dapat dibangun dan diwujudkan secara konkrit melalui semangat penghargaan atas pandangan kesejajaran harkat dan martabat manusia. Nilai solidaritas juga harus dipahami dalam kerangka untuk membangun persaudaraan umat manusia. Nilai solidaritas ini juga tercermin dalam cita-cita persaudaraan global.
4. Nilai
Kepercayaan Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas
manusia. Kepercayaan juga merupakan sebuah afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia. Kepercayaan adalah bentuk kongkret dari penerimaan diri manusia yang bersifat individual dengan berorientasi pada orang lain. Kepercayaan merupakan bentuk pengakuan terhadap yang lain yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang dikomitmenkan.
5. Nilai
Keadilan Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu
lainnya. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial, keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Nilai keadilan dengan demikian berarti bahwa setiap individu mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuanya.
6. Nilai
Kerjasama Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan
kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu. Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong.
Nilai-nilai keutamaan tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagaimana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia
utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri
kemanusiaan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by MUHAMMAD MAJID -
Nama : Muhammad majid
Npm : 2115011080
Komentar saya terkait artikel diatas adalah
Ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) ketahanan nasional dalam situasi sampai hari ini terus mengalami dinamika. ATHG baik yang bersumber dari dalam dan luar menuntut upaya luar biasa dengan berlandaskan pada kajian substantif tentang nilai dasar Pancasila. Nilai-nilai Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang berhasil dikembangkan memberikan kontektualisasi yang kuat terhadap upaya memperkokoh ketahanan nasional saat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain, nilai nilai-nilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan; nilai tanggung jawab; nilai solidaritas; nilai kepercayaan; nilai keadilan; dan nilai kerjasama. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia.
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh  dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk  perwujudan sosialitasnya. Namun manusia juga dapat menjadi lebih berkembang justru dalam  hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam  menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Melalui keterbukaan  maka pengakuan terhadap keunikan setiap pribadi yang mencerminkan individualitasnya dapat  semakin terlihat.
2. Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga  memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa  Indonesia. Nilai tanggung jawab sebagai konsekuensi dari hakikat manusia seimbang ini dapat diwujudkan  dalam ranah yang bersifat praksis. Tanggung jawab sosial memberikan pengandaian bahwa di dalam  tanggung jawab terdapat pengakuan akan kehadiran sekaligus kebebasan setiap pribadi individu.  Individu mengakui dan menjamin semua nilai-nilai kehidupan yang menjadi hak masing-masing  yang berarti menempatkan orang lain dalam hubungan yang empatik. Hubungan empatik  menegaskan sisi sosialitas maupun individualitas manusia.
3. Nilai Solidaritas Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai  keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama.
Nilai solidaritas mengakui individualitas secara seimbang dengan sosialitasnya, dan  bahkan solidaritas dibangun atas dasar keseimbangan hubungan sisi individualitas dan sosialitas  manusia.

Nilai solidaritas dapat dibangun dan diwujudkan secara konkrit melalui semangat penghargaan  atas kesejajaran harkat dan martabat manusia. Kesejajaran sebagai makhluk yang juga  bermasyarakat dalam kehidupan global. Nilai solidaritas juga harus dipahami dalam kerangka untuk  membangun persaudaraan umat manusia.
4. Nilai Kepercayaan
Francis Fukuyama dalam bukunya The Disuption: Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tatanan  Sosial (2002:32) menyatakan bahwa kepercayaan merupakan social capital atau modal sosial yang  sangat berharga dalam kehidupan manusia. Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas  menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang.
Kepercayaan juga mengandaikan bahwa semua hal sudah mempertimbangkan  titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada ,
Kepercayaan merupakan  bentuk pengakuan terhadap yang lain yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang  dikomitmenkan. Menjaga kepercayaan dan memegang teguh komitmen merupakan keniscayaan  yang harus di lakukan oleh semua orang, sebagaimana seharusnya dalam kehidupan bernegara  wakil-wakil rakyat yang memegang teguh kepercayaan rakyat yang diperoleh melalui cara-cara  demokratis pemilu.
5. Nilai Keadilan
Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan.  Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.  Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Tidak ada satu  bidang pun yang akan dikecualikan, dan harus dijamin untuk bisa dinikmati keadilannya
6. Nilai Kerjasama
Nilai keutamaan kerja sama merupakan  komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan  nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang  mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu.
Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan  dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong. Gotong  royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam  merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.
In reply to First post

Re: Komentar

by BAGUS. PUTRA PRATAMA -
Nama : Bagus Putra Pratama
NPM : 2115011033
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel tersebut yaitu Semua ideologi selalu bertitik tolak sekaligus bermuara pada pemikiran tentang kejatidirian manusia. paham Individualisme lebih menekankan peran individu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan paham sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Pancasila dalam melihat aspek individualitas dan sosialitas manusia terlihat mengakomodasikan dua paham ini dalam satu sudut pandang baru, yaitu bahwa individualitas dan sosialitas tidak mungkin untuk saling ditiadakan, namun justru di dalam pertemuan antara individualitas dan sosialitas inilah manusia mendapatkan hakikat yang seutuhnya. Pancasila mengakui kebenaran antara individualitas dan sosialitas, namun tidak memutlakkan salah satu aspeknya. Pemutlakaan atas salah satu aspeknya akan membuat tidak adanya lagi kebenaran yang sesungguhnya. Hal inilah yang membuat pancasila menjadi filsafat jalan tengah antara individualitas dan sosialitas manusia, yang kemudian melahirkan manusia seimbang Pancasila. Hakikat manusia seimbang Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkan akan memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya, Nilai-Nilai utama tersebut yaitu :

1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya. Nilai keterbukaan dapat ditunjukkan dengan sikap egalitarian yang memandang pihak lain sebagai pihak yang dapat saling memperkaya dan memperbaiki mutu kehidupan.

2. Nilai Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal dan eksternal ini mencakup kemampuan diri individu untuk bersedia memberi dan merupakan bentuk penghayatan serta penerimaan diri terhadap orang lain. Nilai tanggung jawab secara praktis dapat dikembangkan dalam kehidupan kongkrit keseharian dalam masyarakat melalui sikap mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan ptibadi atau golongan.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan dan merupakan kunci penting dalam relasi sosial. Solidaritas mencerminkan pengakuan dan penghargaan individu satu sama lain. Nilai solidaritas dapat dibangun dan diwujudkan secara konkrit melalui semangat penghargaan atas pandangan kesejajaran harkat dan martabat manusia. Nilai solidaritas ini juga tercermin dalam cita-cita persaudaraan global. Bahwa kehidupan seseorang mempunyai dampak, langsung ataupun tidak langsung, kepada kehidupan manusia seluruh dunia

4. Nilai Kepercayaan
kepercayaan merupakan social capital atau modal sosial yang sangat berharga dalam kehidupan manusia. Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Nilai kepercayaan dalam ranah yang lebih kongkret dalam bentuk sikap memegang teguh komitmen, dan menghargai setiap amanah/kepercayaan yang diberikan. Kepercayaan merupakan bentuk pengakuan terhadap yang lain yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang dikomitmenkan. Kepercayaan menjadi modal sosial yang sangat bernilai untuk membangun masyarakat yang bermartabat.

5. Nilai Keadilan
Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain dan merupakan cerminan dari sikap seimbang. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidupan manusia dan tidak ada satu bidang pun yang akan dikecualikan. Dalam relasi sosial, keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat.

6. Nilai Kerjasama
Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu. Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.

Nilai-nilai utama Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi yang sangat penting dalam memperkuat ketahanan nasional bangsa Indonesia karena nilai- nilai utama tersebut akan menguatkan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia sehingga manusia Indonesia siap dalam menghadapi berbagai jenis ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat membahayakan ketahanan nasional.
In reply to First post

Re: Komentar

by Naufal Hakim -
Nama : Naufal Hakim
NPM : 2115011030
Prodi : S1 Teknik Sipil

- Paradigma Individualisme
Semua ideologi selalu bertitik tolak sekaligus bermuara pada pemikiran tentang kejatidirian manusia. Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini.

- Paradigma Sosialisme
Kutub diametral berikutnya adalah ideologi yang mendasarkan diri pada ide dasar sosialisme atau kolektivisme. Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama. Sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu
- Paradigma Pancasila
Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme dapat dikatakan bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial. Pembedaan tersebut dapat dipetakan antara lain bahwa gambaran manusia sosial berangkat dari teori konflik

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional:
1. Nilai Keterbukaan
2. Nilai Tanggung Jawab
3. Nilai Solidaritas
4. Nilai Kepercayaan
5. Nilai Keadilan
6. Nilai Kerjasama

Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai fisafat jalan tengah melahirkan nilainilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab; nilai solidaritas, nilai kepercayaan; nilai keadilan, dan nilai kerjasama. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Bella Nandayana -
NAMA : BELLA NANDAYANA
NPM : 2115011013
PRODI : S1 TEKNIK SIPIL

Setelah saya membaca artikel di atas, maka kesimpulan yang saya dapat yaitu pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagiamana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki nilai strategis dan relevansi yang sangat tinggi jika dikaitkan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan lebih jauh dalam konteks pembentukan ketahanan nasional. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila.
Pancasila sebagai salah satu bentuk ideologi yang berakar pada filsafat jalan tengah maka Pancasila juga harus menjadi orientasi dasar dalam kehidupan bernegara.
Orientasi dasar Pancasila adalah wawasan ke depan yang integral dan integratif, mengakui dan mengembangkan kehidupan sosialreligius, memiliki orientasi pada manusia dan kemanusiaan. Semua orientasi tersebut berlandaskan pada norma dasar keseimbangan. Norma jalan tengah yang sangat penting untuk dipilih dan sekaligus telah menunjukkan kenyataan dari Pancasila itu sendiri.
Orientasi keseimbangan ini juga mendorong suasan kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai kekeluargaan. Keberadaan orang lain bukan dipandang sebagai musuh (homo homini lupus), melainkan sebagai sesama (partner)-hidup kebersamaan, ko-eksistensi.
Gotong-royong dan ko-operasi menjadi salah satu ide turunan yang dapat diwujudkan dalam sistem kehidupan riil bangsa Indonesia, baik sistem kehidupan sosial budaya, sistem kehidupan politik dan sistem keamanan dan keamanan, serta sistem kehidupan ekonomi.
Individualitas dan sosialitas merupakan realitas tunggal manusia. Kehidupan manusia dapat dipandang dari sisi individualitasnya maupun sosialitasnya namun bukan berarti memutlakkan salah satu sisinya. Individu sebagai persona membutuhkan orang lain dalam rangka personalisasi dirinya. Manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah secara jelas juga memberikan pesan bahwa manusia memang terikat dengan yang lain, tetapi juga mengatasi hubungan dan ikatan, meskipun ia tetap berada dalam hubungan dan ikatan tersebut. Semakin manusia menuju keunikannya sebagai individu atau person, semakin berkembang juga kualitas sosialitasnya
Hakikat manusia seimbang Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkan memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya, yaitu:
1. nilai keterbukaan,
2. nilai tanggung jawab,
3. nilai solidaritas,
4. nilai kepercayaan,
5. nilai keadilan,
6. dan nilai kerjasama.
Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Bastian Tunggor MN -
Izin memperkenalkan diri,
Nama : Bastian Tunggor Maranatha Naibaho
NPM : 2115011053
Prodi : S1 Teknik Sipil
Kelas : A

Komentar saya Bastian Adalah

Memang benar bahwasannya hingga saat ini ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) terus mengalami dinamika dalam arus dunia. Nilai dasar Pancasila menjadi landasan kajian substantif dan menjadi tuntutan dari ATHG baik yang bersumber dari dalam dan luar. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia sebagai sumber dari Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan, guna menjadi jalan upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagiamana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.

Salah satu bentuk tawaran ide yang bisa disandingkan dengan pemikiran-pemikiran individualisme dan sosialisme, jika menyangkut pembicaraan mengenai manusia yaitu Pancasila. Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme mengatakan bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial. Pembedaan tersebut dapat dipetakan antara lain bahwa gambaran manusia sosial berangkat dari teori konflik. Dimana Individualisme lebih menekankan peran individu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan.

Pandangan-pandangan liberalisme mencerminkan konsep individualitas dalam konteks yang lebih jauh tampak menekankan pada prinsip kebebasan sebagai hal yang utama dari keberadaan manusia. Ideologi liberalisme saat ini sebagai cerminan dari individualisme menjadi ideologi yang banyak menarik pengikut namun juga membawa konsekuensi lanjutan yang tidak sedikit karena ide kebebasan yang tidak terkendali juga memunculkan masalah baru dalam banyak aspek dan bidang.
Ide dasar sosialisme menjadi dasar diri dari sebuah ideologi yang mana sebagai kutub diametral berikutnya. Posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama dihadirkan dalam ide sosialisme atau kolektivisme ini. Dimana sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu. Menurut Comte, etika social merupakan satu-satunya sarana yang paling baik untuk memecahkan semua masalah yang timbul dalam rangka proses industrialisasi. Dalam perjalanan sejarahnya, etika sosial tidak hanya mengembangkan pengetahuannya mengenai hal-hal yang ada, tetapi juga mengenai hal-hal yang seharusnya ada.

Ideologi yang sangat relevan di antara tawaran-tawaran ideologi lainnya adalah pancasila, utamanya dalam hal penyikapan terhadap konsep manusia. Permasalahan yang muncul kemudian, yaitu apakah pancasila sebagai ideologi jalan tengah nantinya bisa lebih diterima secara lebih luas lagi. Hal ini perlu dinyatakan terkait dengan belum terlihatnya Pancasila sebagai filsafat atau ideologi jalan tengah di antara dikotomi ideologi berdasar individualisme dan sosialisme dengan ide-ide turunannya.
Dalam kehidupan bernegara, Pancasila sebagai salah satu bentuk ideologi yang berakar pada filsafat jalan tengah harus menjadi orientasi dasar dalam kehidupaan. Orientasi dasar Pancasila adalah wawasan ke depan yang integral dan integratif, mengakui dan mengembangkan kehidupan sosialreligius, memiliki orientasi pada manusia dan kemanusiaan. Semua orientasi tersebut berlandaskan pada norma dasar keseimbangan dan kenyataan dari pancasila telah ditunjukan oleh norma jalan tengah itu sendiri.

Terima kasih..
Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan


In reply to First post

Re: Komentar

by Diyas Saputra pajar -
NAMA:DIYAS SAPUTRA PAJAR
NPM:2115011061
PRODI:S1 TEKNIK SIPIL

Tanggapan saya mengenai artikel tersebut adalah
Hakikat manusia seimbang dengan Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia pada sebuah dinamika yang tidak saling memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab, nilai solidaritas, nilai kepercayaan, nilai keadilan, dan nilai kerjasama.
Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya.
2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.
3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.
4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik. Relasi sosial yang baik dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma yang hadir dalam diri invidu yang dproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu-individu yang lain.
5. Nilai Keadilan
Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Tidak ada satu bidang pun yang akan dikecualikan, dan harus dijamin untuk bisa dinikmati keadilannya.
6. Nilai Kerjasama
Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Zandra Sadira Prasaya -
Nama : Zandra Sadira Prasaya
NPM : 2115011120
Izin menanggapi artikel di atas, Pancasila adalah ideologi yang sangat relevan di antara tawaran-tawaran ideologi lainnya, utamanya dalam hal penyikapan terhadap konsep manusia. Problem yang muncul hanyalah kemudian, dapatkah Pancasila sebagai ideologi jalan tengah bisa lebih diterima secara lebih luas lagi. Hal ini perlu dinyatakan terkait dengan belum terlihatnya Pancasila sebagai filsafat atau ideologi jalan tengah di antara dikotomi ideologi berdasar individualisme dan sosialisme dengan ide-ide turunannya. Ide-ide individualisme dan sosialisme dalam ranah ideologi yang bersifat praksis mudah dikenali, tetapi tidak mudah pada Pancasila untuk dikenali sebagai ide jalan tengah. Oleh karenanya persoalan penting dan strategis dari Pancasila untuk dapat secara mudah dikenali di antara dua dikotomi individualisme dan sosialisme. Secara strategis yang dapat dilakukan adalah dengan memunculkan ide-ide turunan yang
berhulu pada ide jalan tengah Pancasila. Jika individualisme mudah dikenali dengan ide turunan lainnya misalnya liberalisme dan kapitalisme , serta jika sosialisme mudah dikenali dengan ide turunan lainnya misalnya kolektivisme dan sosialisme dalam bidang ekonomi maupun politik , maka Pancasila juga harus menemukan ide turunan tersebut. Ide turunan tersebut antara lain adalah gotong royong. Ide-ide turunan ini harus sedemikian rupa menjadi ciri pengenal dari Pancasila. Hanya melalui ide-ide turunan inilah Pancasila mendapatkan tempat dalam persinggungan ideologi-ideologi besar lainnya.

Pancasila melihat bahwa manusia harus menempatkan titik keseimbangan antara otonomi dirinya atau individualitasnya dengan sosialitasnya. Tidak menempatkan keduanya dalam dikotomi yang terpisah satu sama lain. Kedua kutub dikotomi antara individualitas dan sosialitas tidak ditempatkan dalam situasi yang berbeda satu sama lain namun keduanya harus dilihat dalam satu hubungan yang mempengaruhi. Individualitas dan sosialitas bukanlah realitas yang berdiri secara terpisah, melainkan dua sisi atau segi dari realitas yang satu dan sama. Individualitas dan sosialitas adalah satu kesatuan. Namun dalam posisi yang demikian keseimbangan di antara keduanya menjadi hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila.Hakikat manusia seimbang Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkanmemunculkan nilai-nilai utama di dalamnya, yaitu:
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruhdimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya. Namun manusia juga dapat menjadi lebih berkembang justru dalam hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Melalui keterbukaan maka pengakuan terhadap keunikan setiap pribadi yang mencerminkan individualitasnya dapat semakin terlihat.
2. Nilai Tanggung Jawab
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan
individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.
3. Nilai Solidaritas
Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan
yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.
4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikn bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu. Kepercayaan juga merupakan sebuah
afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia. Kepercayaan adalah bentuk kongkret dari penerimaan diri manusia yang bersifat individual dengan berorientasi pada orang lain. Kepercayaan hanya bisa terwujud ketika individu melibatkan orang
lain sebagai pihak yang berelasi dengan individu tersebut.
5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya. Keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial
keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.
6. Nilai Kerjasama
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai keutamaan tersebut adalah kerja sama. Nilai keutamaan kerja sama merupakan
komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu.
In reply to First post

Re: Komentar

by RISYA LA GARA -
Nama : Risya La Gara
NPM : 2115011001
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya berdasarkan artikel yang telah diberikan mengenai kontekstualisasi pancasila sebagai filsafat jalan tengah dalam memperkokoh ketahanan nasional adalah bahwa ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa dan upaya-upaya penguatan ketahanan nasional ATHG yang dihadapi Indoensiaan saat ini telah banyak dilakukan. Aspek lain dari ATHG ketahanan nasional dalam persepktif yang lebih mendasar melalui pengkajian Pancasila sebagai filsafat jalan tengah dalam menghadirkan nilai nilai dasar yang dapat dikontekstualisasikan dalam penguatan ketahanan nasional, pandangan hidup bangsa Indonesia dan lebih jauh dalam konteks pembentukan ketahanan nasional. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda.

Dari situlah muncul berbagai perspektif ataupun paradigm yang muncul, yang pertama ada paradigma individualism, yang menyebutkan bahwa individualisme menyatakan bahwa masyarakat tidak berevolusi atau tidak maju jika tidak disusul suatu keseimbangan baru, yang pada pokoknya tidak berbeda dari kesimbangan lama, muncul suatu koeksistensi yang berdasar pada kekuatan dan ketakutan dalam memandang masyarakat yang mekanistis. Konsep individualitas dalam konteks yang lebih jauh ini tampak. Kemudian ada paradigma sosialisme yang menyebutkan bahwa bermasyarakat dalam etika sosial proses evolusi akal-budi, yang dalam perkembangannya dikuasai oleh hukum yang satu dan sama. Terakhir adalah paradigma pancasila yang menyebutkan bahwa Pancasila dalam melihat aspek individualitas dan sosialitas manusia terlihat mengakomodasikan sehingga dibuat saling ditiadakan, namun justru di dalam pertemuan antara individualitas dan sosialitas inilah manusia. Pancasila sebagai salah satu bentuk ideologi wawasan ke depan yang integral dan integratif, mengakui dan mengembangkan kehidupan sosial religius, memiliki orientasi pada manusia dan kemanusiaan. Pandangan ini juga menjadikan yang satu.tidak dikebawahkan pada yang lain, melainkan yang satu punya hubungan timbal balik. Pancasila menerima kebenaran dalam aspek individualitas manusia dan juga menerima kebenaran sebagai sebuah kenyataan jalan tengah yang mendudukan Pancasila sebagai prinsip yang dapat menerima kebenaran dua aspek yang berbeda.

Dari situ muncullah nilai-nilai yang berkaitan hubungannya dengan ketahanan nasional:
1. Nilai keterbukaan, yang menyangkutkan hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya untuk menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Keterbukaan ini memiliki dua sisi, yaitu keterbukaan yang besifat aktif dan keterbukaan yang bersifat pasif. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai, sebagaimana seyogyanya individu dalam masyarakat yang dapat memahami keterbukaan terhadap semua pihak lain dalam suasana kebatinan yang positif dan bermutu.
2. Nilai tanggung jawab, sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa, menunjukan makna dan ungkapan tanggung jawab sosial terhadap orang lain yang berarti menempatkan orang lain dalam hubungan yang empatik. Nilai tanggung jawab juga secara praktis dapat dikembangkan dalam kehidupan kongkrit, kebijakan secara normatif harus memahami bahwa tanggung jawab merupakan nilai dasar yang penting.
3. Nilai solidaritas, yang merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia. Solidaritas hanya muncul dalam situasi penghargaan eksistensi persona manusia dalam dunia global, dimana satu persoalan yang terjadi dan menyangkut persoalan kemanusiaan menjadi persoalan bersama yang arus di atasi.
4. Nilai kepercayaan, kepercayaan adalah bentuk kongkret dari penerimaan diri manusia yang bersifat individual. Nilai kepercayaan dalam ranah yang lebih kongkret dalam bentuk sikap memegang teguh komitmen, dan menghargai setiap amanah kepercayaan yang diberikan sebagai bentuk pengakuan terhadap yang lain yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang telah diamanahkan.
5. Nilai keadilan, keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidupan manusia diwujudkan dalam upaya dan usaha masing-masing individu.
6. Nilai kerjasama, nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila. Nilai-nilai keutamaan yang bersumber dari hakikat manusia seimbang Pancasila memberikan keseimbangan dari penghayatan eksistensi manusia sebagai makhluk individual.

Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
In reply to First post

Re: Komentar

by Rosita kartika sari -
Nama : Rosita kartika Sari
Npm: 2115011043
Prodi: S1 teknik sipil

Terkait artikel diatas tentang kontekstualisasi Pancasila sebagai filsafat jalan tengah dalam memperkokoh ketahanan nasional.
Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa besar dan berat pada ketahanan nasional bangsa dan negara.
Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme dapat dikatakan bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia. Pancasila melihat bahwa tidak dapat tempatnya untuk memisahkan perilaku sosial dari inti kepribadian manusia, yaitu ke atas ada kesadaran dan kebebasan. ide-ide individualisme dan sosialisme dalam ranah ideologi yang bersifat praktis mudah dikenali tetap tidak mudah pada Pancasila untuk dikenali sebagai ide Jalan tengah. Hakikat manusia seimbang Pancasilayang menempatkan Sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkan memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya yaitu

1. Nilai keterbukaan
merupakan syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensi. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitas nya.
2. Nilai tanggung jawab
nilai tanggung jawab sebagai konsekuensi dari hakikat manusia seimbang ini dapat diwujudkan dalam ranah yang bersifat. nilai tanggung jawab juga cara praktis dapat dikembangkan dalam kehidupan konkrit keseharian dalam masyarakat melalui sikap mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan yang individual semata.
3. Nilai solidaritas
merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain.
4. Nilai kepercayaan
kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan Siti individualitas dan sosialitas manusia kepercayaan juga mengandaikan bahwa semua hal yang sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada kepercayaan juga merupakan sebuah afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol sebagai bagian dari individualitas manusia.
5. Nilai keadilan
keadilan merupakan cerminan sikap seimbang karena hakikat adil adalah FT seimbangan nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidupan manusia tidak ada satupun bidang yang akan dikecualikan harus dijamin untuk bisa dinikmati keadilannya. Dengan demikian nilai keadilan berarti bahwa setiap individu mempunyai hak kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan. keadilan dalam pengertian kesamaan yang didasarkan pada kodratnya sebagai manusia yang tidak dapat dihilangkan masing-masing individu berhak untuk menentukan hidupnya sendiri dalam segala aspek kehidupannya yang berhak untuk perkembangan dirinya secara maksimal.
6. Nilai kerjasama
nilai kerjasama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila yaitu gotong royong yang merupakan ciri khas afirmasi peran individu dalam kehidupan sosialnya nya.
Pancasila sebagai filsafat Jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia yang dimana harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila secara praktis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila.
In reply to First post

Re: Komentar

by ARDITA NIDA SHAFANA -

Nama : Ardita Nida Shafana

NPM : 2115011010

Prodi : S1 Teknik Sipil


Menurut  saya mengenai artikel tentang "Kontekstualisasi Pancasila Sebagai Filsafat Jalan Tengah Dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional" :

Tekstualisasi nilai terhadap ketahanan nasional :

1. Nilai Keterbukaan keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya, manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialnya, nilai ini memiliki dua sisi yaitu keterbukaan yang bersifat aktif dan keterbukaan yang bersifat pasif. Keterbukaan pasif adalah bentuk keterbukaan saat individu manusia untuk bertindak dalam menegaskan eksistensinya kepada yang lain, keterbukaan yang bersifat pasif adalah keterbukaan saat individu memberikan atau menyediakan dirinya untuk yang lain. Keterbukaan aktif adalah keterbukaan kepada sedangkan kedudukan pasir adalah keterbukaan bagi.

Nilai keterbukaan pada tataran yang lebih praktis aktualisasinya tampak pada sikap hidup masyarakat Indonesia yang mampu menerima perbedaan dan sikap terbuka terhadap perbedaan keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai sebagaimana individu dalam masyarakat yang dapat memahami orang lain, dalam setiap perbedaan yang dimilikinya nilai keterbukaan dalam tataran yang lebih praktis dapat ditunjukkan dengan sikap egalitarian yang memandang pihak lain sebagai pihak yang dapat saling memperkaya dan memperbaiki mutu kehidupan. Perilaku empati pemangku kewajiban atas persoalan-persoalan kemasyarakatan juga dapat menjadi contoh perilaku yang relevan untuk dikembangkan berdasarkan prinsip Pancasila sebagai jalan tengah ini. Perilaku empati merupakan perwujudan ,pengakuan penerimaan, maupun keterbukaan terhadap semua pihak lain dalam suasana kebatinan yang positif dan bermutu


2. Nilai Tanggung Jawab Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tanggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal mencakup sikap dan tindakan diri manusia untuk bersedia memberikan dan juga kesediaan untuk menerima. Dimensi internal dan eksternal ini mencakup kemampuan diri individu bentuk penghayatan dan penerimaan diri terhadap orang-orang lain seperti melalui sikap masyarakat, mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan yang individual semata. Kekerasan, kemiskinan, ketidakadilan, dan kesenjangan hidup merupakan kenyataan yang bertentangan dengan nilai tanggung jawab ini. Nilai tanggungjawab mengandaikan pihak dan individu terhadap individu lain dalam konteks kehidupan bersama pemangku kebijakan secara normatif harus memahami bahwa tanggung jawab merupakan nilai dasar yang harus diwujudkan dalam banyak tindakan konkret dalam setiap kebijakan publik yang diambil.


3. Nilai Solidaritas Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama, solidaritas juga merupakan bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain dan merupakan cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah yang memberikan cerminan akan nilai solidaritas ini. Hal ini karena nilai dari norma-norma ideal keseimbangan antara sisi individual dan sosial manusia. Nilai solidaritas dapat dibangun dan diwujudkan secara konkrit melalui semangat penghargaan atas pandangan kesejajaran harkat dan martabat manusia kesejajaran sebagai makhluk yang juga bermasyarakat dalam kehidupan global, nilai solidaritas juga harus dipahami dalam kerangka untuk membangun persaudaraan umat manusia.


4. Nilai Kepercayaan Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik  dan dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma dalam diri individu yang diproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu individu yang lain. Dalam bentuk sikap memegang teguh komitmen dan menghargai setiap amanah kepercayaan yang diberikan, kepercayaan merupakan bentuk pengakuan terhadap yang lain yang akan bertanggung jawab terhadap apa yang menjaga kepercayaan dan membangun komitmen merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh semua orang sebagaimana seharusnya dalam kehidupan bernegara. Wakil-wakil rakyat yang memegang teguh kepercayaan rakyat yang diperoleh melalui cara-cara demokratis pemilu, masyarakat juga harus mempercayakan kepercayaan yang diberikan akan digunakan untuk kepentingan publik sebagaimana seharusnya yang diharapkan. Kepercayaan menjadi modal sosial yang sangat penting untuk membangun masyarakat yang bermartabat.


5. Nilai Keadilan

Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan reaksi individu dengan individu lainnya, keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain, persamaan dan perbedaan yang dimiliki individu sebagai warga negara dan warga bangsa harus diabdikan kepada kepentingan publik yang masing-masingnya dimampukan untuk berkembang secara maksimal. Nilai keadilan dengan demikian berarti bahwa setiap individu mempunyai hak, kewajiban, dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuannya. Keadilan dalam pengertian kesamaan yang didasarkan pada kodratnya sebagai manusia tidak dapat dihilangkan, masing-masing individu untuk menentukan hidupnya sendiri dalam segala aspek kehidupan yang benar untuk memperkembangkan dirinya secara maksimal, perbedaan dalam hal hak kewajiban dan tanggung jawab bukanlah didasarkan pada perbedaan kuadrat keturunan, agama, ras, golongan, dan lain sebagainya, tetapi berdasarkan fungsi yang dijalankan dalam masyarakat.


6. Nilai Kerjasama 

Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai tersebut adalah kerjasama. Kerjasama merupakan komprehensif asi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan, keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerjasama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam rangka mencapai tujuan tertentum. Nilai-nilai dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.


In reply to First post

Re: Komentar

by MUHAMMAD MIFDHAL ARRAAFI -
NAMA : Muhammad Mifdhal Arraafi
NPM : 2115011111
PRODI : S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel di atas adalah Ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) ketahanan nasional dalam situasi sampai hari ini terus mengalami dinamika. ATHG baik yang bersumber dari dalam dan luar menuntut upaya luar biasa dengan berlandaskan pada kajian substantif tentang nilai dasar Pancasila. Nilai-nilai Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang berhasil dikembangkan memberikan kontektualisasi yang kuat terhadap upaya memperkokoh ketahanan nasional saat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain, nilai nilai-nilai keutamaan yaitu:
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya. Namun manusia juga dapat menjadi lebih berkembang justru dalam hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Melalui keterbukaan maka pengakuan terhadap keunikan setiap pribadi yang mencerminkan individualitasnya dapat semakin terlihat.

2. Nilai Tanggung Jawab
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman 81 hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikn bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu. Kepercayaan juga merupakan sebuah afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia. Kepercayaan adalah bentuk kongkret dari penerimaan diri manusia yang bersifat individual dengan berorientasi pada orang lain. Kepercayaan hanya bisa terwujud ketika individu melibatkan orang lain sebagai pihak yang berelasi dengan individu tersebut.

5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya. Keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah 83 bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.

6. Nilai Kerjasama
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai keutamaan tersebut adalah kerja sama. Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu.
In reply to First post

Re: Komentar

by Marintan veliana Sidebang -
Nama : Marintan veliana sidebang
NPM : 2115011051

Dari artikel diatas yang saya dapat simpulkan dari artikel di atas Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan
nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila.

Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai fisafat jalan tengah melahirkan nilainilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab; nilai solidaritas, nilai kepercayaan; nilai keadilan, dan nilai kerjasama. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia.

Hakikat manusia seimbang Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkan
memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya, yaitu:
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruhdimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya. Namun manusia juga dapat menjadi lebih berkembang justru dalam hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Melalui keterbukaan maka pengakuan terhadap keunikan setiap pribadi yang mencerminkan individualitasnya dapat semakin terlihat.
2. Nilai Tanggung Jawab
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan
individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.
3. Nilai Solidaritas
Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan
yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.
4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikn bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu. Kepercayaan juga merupakan sebuah
afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia. Kepercayaan adalah bentuk kongkret dari penerimaan diri manusia yang bersifat individual dengan berorientasi pada orang lain. Kepercayaan hanya bisa terwujud ketika individu melibatkan orang
lain sebagai pihak yang berelasi dengan individu tersebut.
5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya. Keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial
keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.
6. Nilai Kerjasama
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai keutamaan tersebut adalah kerja sama. Nilai keutamaan kerja sama merupakan
komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu.
In reply to First post

Re: Komentar

by M. Idham Syaifila -
Nama : M. Idham Syaifila
NPM : 2115011020
Prodi : S1 Teknik Sipil

Izinkan saya menanggapi artikel di atas yang berjudul KONTEKSTUALISASI PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT JALAN TENGAH DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN NASIONAL.
1. Paradigma Individualisme
Semua ideologi selalu bertitik tolak sekaligus bermuara pada pemikiran tentang kejatidirian manusia. Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini.
2. Paradigma Sosialisme Kutub diametral berikutnya adalah ideologi yang mendasarkan diri pada ide dasar sosialisme atau kolektivisme. Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama.
3.Paradigma Pancasila Pancasila melihat bahwa tdak pada tempatnya untuk memisahkan perilaku sosial dari inti kepribadian manusia, yaitu kesadaan dan kebebasan. Manusia yang tidak diasingkan dari diri sendiri, merasa diri bebas dan berkuasa atas hidupnya sendiri. Kesadaran sebagai individu berkaitan erat dengan kebebasan eksistensial. Manusiademikian juga apabila bertindak sama seperti banyak orang lain, manusia menyadari kemungkinan untuk bertindak tidak sama. Bertindak sama atau tidak itu diputuskan sendiri olehnya sewaktu-waktu dapat diputuskan sendiri.
Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional :
1. Nilai Keterbukaan
2. Nilai Tanggung Jawab
3. Nilai Solidaritas
4. Nilai Kepercayaan
5. Nilai Keadilan
6. Nilai Kerjasama
Kesimpulannya yaitu Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila.
Sekian
In reply to First post

Re: Komentar

by Wily Fahreza Putra -
Nama: Wily Fahreza Putra
NPM: 2115011072
Prodi: S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel di atas,

Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai fisafat jalan tengah melahirkan nilai nilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab, nilai solidaritas, nilai kepercayaan, nilai keadilan, dan nilai kerjasama.

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya.

2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik. Relasi sosial yang baik dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma yang hadir dalam diri invidu yang dproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu-individu yang lain.

5. Nilai Keadilan
Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Tidak ada satu bidang pun yang akan dikecualikan, dan harus dijamin untuk bisa dinikmati keadilannya.

6. Nilai Kerjasama
Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Muhammad Rizky Raihan -
Nama:Muhammad Rizky Raihan
Npm:2115011042

Artikel tersebut membahas tentang Ketahanan nasional bangsa dan negara, Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa besar dan berat. Dalam kasus terkahir, pandemi Covid19 juga dapat sebagai trigger atau pendorong masalah-masalah ketahanan nasional apabila tidak tertangani secara baik. Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki nilai strategis dan relevansi yang sangat tinggi jika dikaitkan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan lebih jauh dalam konteks pembentukan ketahanan nasional. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagiamana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.

Paradigma Individualisme
Semua ideologi selalu bertitik tolak sekaligus bermuara pada pemikiran tentang kejatidirian manusia. Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini.
Konsep individualitas dalam konteks yang lebih jauh ini tampak dan tercermin pada pandangan-pandangan liberalisme yang menekankan pada prinsip kebebasan sebagai hal yang utama dari keberadaan manusia. Ideologi liberalisme dewasa ini sebagai cerminan dari individualisme ini menjadi ideologi yang banyak menarik pengikut. Ideologi ini namun juga membawa konsekuensi lanjutan yang tidak sedikit karena ide kebebasan yang tidak terkendali juga memunculkan masalah baru dalam banyak aspek dan bidang.

Paradigma Sosialisme
Ideologi yang mendasarkan diri pada ide dasar sosialisme atau kolektivisme. Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama. Sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu.
Pandangan utama Comte mengenai sosialitas manusia sebagai dasar dari kehidupan bermasyarakat dalam etika sosial yang ditawarkan. Menurut Comte, etika sosial adalah satu-satunya sarana yang paling baik untuk memecahkan semua masalah yang timbul dalam rangka proses industrialisasi. Comte berpendapat bahwa dapat ditarik sebuah pokok pikiran sejarah dunia menurutnya adalah proses evolusi akal-budi, yang dalam perkembangannya dikuasai oleh hukum yang satu dan sama bagi seluruh dunia. Umat manusia dipandang sebagai satu badan hidup yang tak mati. Individu-individu adalah bagian-bagian organisme itu, yang hidup demi kepentingan keseluruhan.

Paradigma Pancasila
Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme dapat dikatakan bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial. Pembedaan tersebut dapat dipetakan antara lain bahwa gambaran manusia sosial berangkat dari teori konflik.
Pancasila melihat bahwa tdak pada tempatnya untuk memisahkan perilaku sosial dari inti kepribadian manusia, yaitu kesadaan dan kebebasan. Manusia yang tidak diasingkan dari diri sendiri, merasa diri bebas dan berkuasa atas hidupnya sendiri. Kesadaran sebagai individu berkaitan erat dengan kebebasan eksistensial. Manusia demikian juga apabila bertindak sama seperti banyak orang lain, manusia menyadari kemungkinan untuk bertindak tidak sama. Bertindak sama atau tidak itu diputuskan sendiri olehnya sewaktu-waktu dapat diputuskan sendiri.

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
2. Nilai Tanggung Jawab
3. Nilai Solidaritas
4. Nilai Kepercayaan
5. Nilai Keadilan
6. Nilai Kerjasama

KESIMPULAN yang dapat diambil bahwa, Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang pada Pancasila.

Sekian Terima Kasih,
Wassalamualaikum Wr.Wb
In reply to First post

Re: Komentar

by Fachri Andraya -
Nama: Muhammad Fachri Andraya
NPM: 1715011086
Prodi S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel tersebut adalah sebagai berikut:
Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai filsafat jalan tengah melahirkan nilai-nilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab; nilai solidaritas, nilai kepercayaan; nilai
keadilan, dan nilai kerjasama. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia.

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya. Namun manusia juga dapat menjadi lebih berkembang justru dalam hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Melalui keterbukaan maka pengakuan terhadap keunikan setiap pribadi yang mencerminkan individualitasnya dapat semakin terlihat.

2. Nilai Tanggung Jawab
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Francis Fukuyama dalam bukunya The Disuption: Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tatanan Sosial (2002:32) menyatakan bahwa kepercayaan merupakan social capital atau modal sosial yang sangat berharga dalam kehidupan manusia. Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik. Relasi sosial yang baik dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma yang hadir dalam diri invidu yang dproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu-individu yang lain.

5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya.Keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat.

6. Nilai Kerjasama
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan Nilai keutamaan tersebut adalah kerja sama. Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu.
In reply to First post

Re: Komentar

by Decy Finadia Khairunissa -
Nama : Decy Finadia Khairunissa
NPM : 2155011001
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel pembelajaran tersebut yaitu membahas tentang Kontekstualisasi Pancasila Sebagai Filsafat Jalan Tengah Dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional. Pancasila dengan kata lain menjadi salah satu bentuk tawaran ide yang bisa disandingkan dengan pemikiran-pemikiran individualisme dan sosialisme, jika menyangkut pembicaraan mengenai manusia. Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagiamana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
Adanya penelitian yang merupakan penelitian kepustakaan dengan obyek material Pancasila dengan obyek formal filsafat. Sebagai sebuah penelitian bidang filsafat maka penelitian ini akan menggunakan metode penelitian hermeneutika dengan unsur-unsur metode sebagai berikut :
a. Deskripsi
b. Verstehen ( pemahaman )
c. Interpretasi
Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai fisafat jalan tengah melahirkan nilainilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab; nilai solidaritas, nilai kepercayaan; nilai 85 keadilan, dan nilai kerjasama. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Mutiara Kurnia Putri -
Nama : Mutiara Kurnia Putri
NPM : 2155011003
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel
tersebut, yaitu Kontekstualisasi Pancasila Sebagai Filsafat Jalan Tengah Dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional. Pancasila dengan kata lain menjadi salah satu bentuk tawaran ide yang bisa disandingkan dengan pemikiran-pemikiran individualisme dan sosialisme, jika menyangkut pembicaraan mengenai manusia.

Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagiamana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
Adanya penelitian yang merupakan penelitian kepustakaan dengan obyek material Pancasila dengan obyek formal filsafat. Sebagai sebuah penelitian bidang filsafat maka penelitian ini akan menggunakan metode penelitian hermeneutika dengan unsur-unsur metode sebagai berikut :
a. Deskripsi
b. Verstehen ( pemahaman )
c. Interpretasi

Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai fisafat jalan tengah melahirkan nilainilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab; nilai solidaritas, nilai kepercayaan; nilai 85 keadilan, dan nilai kerjasama. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Ihksan Putra Jaya -
Nama : Ihksan Putra Jaya
NPM : 2115011101
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tangapan saya mengenahi artikel tersebut ialah
Paradigman terjadi menjadi 3 yaitu paradigma Individualisme, sosialisme, dan pancasila.Hakikat manusia seimbang dengan Pancasila yang mene
mpatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia pada sebuah dinamika yang tidak saling memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab, nilai solidaritas, nilai kepercayaan, nilai keadilan, dan nilai kerjasama.

- Paradigma Individualisme
Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Individualisme juga menyatakan bahwa masyarakat tidak berevolusi atau tidak maju. Hal ini dikarenakan hanya ada individu-individu yang mengadakan relasi-relasi lahiriah, dan mereka sendiri tidak berubah, maka masyarakat pun tidak berubah.

- Paradigma Sosialisme
Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama. Sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu. Tesis yang diajukan bahwa hanya melalui masyarakat sebagai kenyataan objektif manusia maka kestabilan, kemakmuran hanya dapat diperoleh oleh individu, dan hanya jika individu-individu anggota masyarakat menyadari sifat tak terelakkan dari hukum masyarakat, dapat menyesuaikan diri, dan berpartisipasi penuh di dalamnya. Sisi sosialitas manusia yang sebenarnya membawa kebaikan dan kenyamanan hidup pada manusia.

- Paradigma Pancasila
Pancasila melihat bahwa tdak pada tempatnya untuk memisahkan perilaku sosial dari inti kepribadian manusia, yaitu kesadaan dan kebebasan. Manusia yang tidak diasingkan dari diri sendiri, merasa diri bebas dan berkuasa atas hidupnya sendiri. Kesadaran sebagai individu berkaitan erat dengan kebebasan eksistensial. Manusia demikian juga apabila bertindak sama seperti banyak orang lain, manusia menyadari kemungkinan untuk bertindak tidak sama. Bertindak sama atau tidak itu diputuskan sendiri olehnya sewaktu-waktu dapat diputuskan sendiri.

Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai fisafat jalan tengah melahirkan nilai nilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab; nilai solidaritas, nilai kepercayaan; nilai keadilan, dan nilai kerjasama.
Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya.

2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat sebuah kewajiban yang harus dipenuhi dalam kehidupan nya masing masing.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik. Relasi sosial yang baik dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma yang hadir dalam diri invidu yang dproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu-individu yang lain.

5. Nilai Keadilan
Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Tidak ada satu bidang pun yang akan dikecualikan, dan harus dijamin untuk bisa dinikmati keadilannya.

6. Nilai Kerjasama
Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.

Nilai-nilai keutamaan tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagaimana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
In reply to First post

Re: Komentar

by Ismi Aqilah Ramadhan -
Nama : Ismi Aqilah Ramadhan
NPM : 2155011012
Prodi : S1 Teknik Sipil

Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai filsafat jalan tengah melahirkan nilai nilai keutamaan
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya.
2. Nilai Tanggung Jawab
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab.
3. Nilai Solidaritas
Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan.
4. Nilai kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikn bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu. Kepercayaan juga merupakan sebuah afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia.
5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya. Keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah 83 bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat
6. Nilai Kerjasama
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai keutamaan tersebut adalah kerja sama. Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan.
In reply to First post

Re: Komentar

by Yudhi Darmawan -
Nama: Yudhi Darmawan
NPM: 2115011102
Prodi: S1 Teknik Sipil

Berikut tanggapan saya setelah membaca artikel diatas.
Paradigma Individualisme
Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Individualisme juga menyatakan bahwa masyarakat tidak berevolusi atau tidak maju. Hal ini dikarenakan hanya ada individu-individu yang mengadakan relasi-relasi lahiriah, dan mereka sendiri tidak berubah, maka masyarakat pun tidak berubah. 


Paradigma Sosialisme
Kutub diametral berikutnya adalah ideologi yang mendasarkan diri pada ide dasar sosialisme atau
kolektivisme. Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal
yang utama. Sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud
dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu. Tesis yang diajukan bahwa hanya melalui
masyarakat sebagai kenyataan objektif manusia maka kestabilan, kemakmuran hanya dapat diperoleh
oleh individu, dan hanya jika individu-individu anggota masyarakat menyadari sifat tak terelakkan dari
hukum masyarakat, dapat menyesuaikan diri, dan berpartisipasi penuh di dalamnya.

Paradigma Pancasila
Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme dapat dikatakan
bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial. Pembedaan tersebut dapat dipetakan antara lain bahwa gambaran manusia sosial berangkat dari teori konflik. Teori konflik melihat manusia sejauh manusia dirangsang oleh kepentingannya yang ada kaitannya dengan posisinya dalam kerangka superordinasi-subordinasi. Sedangkan fingsionalisme lebih mendasarkan pada fungsionalitas manusia dalam sistem hidup yang disebut masyarakat.



Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh
dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk
perwujudan sosialitasnya. Namun manusia juga dapat menjadi lebih berkembang justru dalam
hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam
menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Melalui keterbukaan
maka pengakuan terhadap keunikan setiap pribadi yang mencerminkan individualitasnya dapat
semakin terlihat.
2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan
individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas
kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.
3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap
individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam
kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.
4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas
dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikan bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu.
5. Nilai Keadilan
Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan.
Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.
6. Nilai Kerjasama
Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu. 

Nilai-nilai keutamaan tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagaimana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
In reply to First post

Re: Komentar

by Citra Maharani Putri -
Nama : Citra Maharani Putri
NPM : 2115011021
Prodi : S1 Teknik Sipil

Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai filsafat jalan tengah melahirkan nilai nilai :

1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya.

2. Nilai Tanggung Jawab
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan.

4. Nilai kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikn bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu. Kepercayaan juga merupakan sebuah afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia.

5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya. Keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah 83 bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat

6. Nilai Kerjasama
Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai keutamaan tersebut adalah kerja sama. Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan.
In reply to First post

Re: Komentar

by HAMDAN JULIANTO SAPUTRA -
Nama: Hamdan Julianto Saputra
NPM: 2115011040
Prodi: S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya terhadap artikel yang berkaitan Kontekstualisask Pancasila Sebagai Filsafat Jalan Tengah Dalam Memperkokoh Ketahanan nasional bahwa
nilai-nilai Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang berhasil dikembangkan memberikan kontektualisasi yang kuat terhadap upaya memperkokoh ketahanan nasional saat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain, nilai nilai-nilai keutamaan yaitu nilai keterbukaan; nilai tanggung jawab; nilai solidaritas; nilai kepercayaan; nilai keadilan; dan nilai kerjasama. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi penting bagi bangsa Indonesia utamanya dalam memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan pada penguatan jati diri kemanusiaan bangsa Indonesia.
Pancasila, filsafat jalan tengah, ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa besar dan berat. Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan atau ATHG menjadi kosa kata utama dan diskursus dan upaya-upaya penguatan ketahanan nasional ATHG yang dihadapi Indonesia saat ini terus berubah secara dinamis baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. ATHG dewasa ini saling tumpang tindah dan berkeliaran antar bidang, baik sosial, budaya, ekonomi maupun ideologi. Dalam kasus terakhir, pandemi Covid19 juga dapat sebagai trigger atau pendorong masalah-masalah ketahanan nasional apabila tidak tertangani secara baik. Penelitian ini hendak mengkaji aspek lain dari ATHG ketahanan nasional dalam persepktif yang lebih mendasar melalui pengkajian Pancasila sebagai filsafat jalan tengah dalam menghadirkan nilai-nilai dasar yang dapat dikontekstualisasikan dalam penguatan ketahanan nasional. Pancasila sebagai 71 filsafat jalan tengah memiliki nilai strategis dan relevansi yang sangat tinggi jika dikaitkan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan lebih jauh dalam konteks pembentukan ketahanan nasional. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pancasila dengan kata lain menjadi salah satu bentuk tawaran ide yang bisa disandingkan dengan pemikiran-pemikiran individualisme dan sosialisme, jika menyangkut pembicaraan mengenai manusia. Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagiamana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
In reply to First post

Re: Komentar

by Rossyana Yulia Pratiwi -
Nama : Rossyana Yulia Pratiwi
Npm : 2115011041
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tanggapan saya mengenai artikel tersebut yaitu Hakikat manusia seimbang dengan Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia pada sebuah dinamika yang tidak saling memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya yaitu nilai keterbukaan, nilai tanggung jawab, nilai solidaritas, nilai kepercayaan, nilai keadilan, dan nilai kerjasama.

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk perwujudan sosialitasnya.

2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan yang terbangun dalam komunitas menciptakan kestabilan sosial yang bersifat jangka panjang. Kepercayaan tumbuh dalam relasi sosial yang baik. Relasi sosial yang baik dibangun atas dasar pemahaman keseimbangan sebagai norma yang hadir dalam diri invidu yang dproyeksikan dalam hubungan sosialnya dengan individu-individu yang lain.

5. Nilai Keadilan
Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini. Nilai keadilan dalam hal ini mencakup pada semua bidang kehidpan manusia. Tidak ada satu bidang pun yang akan dikecualikan, dan harus dijamin untuk bisa dinikmati keadilannya.

6. Nilai Kerjasama
Nilai kerja sama inilah yang secara khas menjadi nilai khusus dari Pancasila yang diturunkan dari norma keseimbangan hakikat manusia seimbang Pancasila, yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan prinsip kebersamaan yang mengandaikan peran-peran individual dalam merealisasikan proyeksi-proyeksi sosialitas manusia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Naufal Hakim -
Nama : Naufal Hakim
NPM : 2115011030
Prodi : S1 Teknik Sipil

Tangapan saya mengenai artikel tersebut ialah, Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan tengah yang bersumber dari pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia, menjadi jalan bagi upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagiamana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.

Demikianlah tanggapan saya terhadap artikel pertemuan 11 tentang KONTEKSTUALISASI PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT JALAN TENGAH DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN NASIONAL
In reply to First post

Re: Komentar

by Pramudya Novan Aditama -
Nama :Pramudya Novan Aditama
Npm : 2115011063
Kelas : A
Prodi : Teknik Sipil

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Paradigma Individualisme
Semua ideologi selalu bertitik tolak sekaligus bermuara pada pemikiran tentang kejatidirian manusia. Individualisme lebih menekankan peran invidu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini.
2. Paradigma Sosialisme
Kutub diametral berikutnya adalah ideologi yang mendasarkan diri pada ide dasar sosialisme atau kolektivisme. Ide sosialisme atau kolektivisme menghadirkan posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama.
3. Paradigma Pancasila
Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme dapat dikatakan bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial.

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
2. Nilai Tanggung Jawab
3. Nilai Solidaritas
4. Nilai Kepercayaan
5. Nilai Keadilan
6. Nilai Kerjasama

KESIMPULAN, Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila.

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Komentar

by Farhan Naufal Syah -
Nama:FarhanNaufalSyah
Npm:2115011003
Kelas:A
Prodi:Teknik Sipil

Paradigma Pancasila
Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme dapat dikatakan
bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial. Pembedaan tersebut dapat dipetakan antara lain bahwa gambaran manusia sosial berangkat dari teori konflik. Teori konflik melihat manusia sejauh manusia dirangsang oleh kepentingannya yang ada kaitannya dengan posisinya dalam kerangka superordinasi-subordinasi. Sedangkan fingsionalisme lebih mendasarkan pada fungsionalitas manusia dalam sistem hidup yang disebut masyarakat.

Kontektualisasi Nilai terhadap Ketahanan Nasional
1. Nilai Keterbukaan
Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh
dimensinya. Manusia harus mampu membuka diri terhadap kehadiran orang lain sebagai bentuk
perwujudan sosialitasnya. Namun manusia juga dapat menjadi lebih berkembang justru dalam
hubungan dan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam
menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai. Melalui keterbukaan
maka pengakuan terhadap keunikan setiap pribadi yang mencerminkan individualitasnya dapat
semakin terlihat.

2. Nilai Tanggung Jawab
Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan
individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan tugas
kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.

3. Nilai Solidaritas
Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap
individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam
kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.

4. Nilai Kepercayaan
Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas
dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikan bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu.

5. Nilai Keadilan
Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan.
Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.

6. Nilai Kerjasama
Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu.
In reply to First post

Re: Komentar

by Varizki Andika -
Nama : Varizki Andika
NPM : 2155011011

Paradigma individualisme menekankan peran individu dalam konteks masyarakat, sedangkan sosialisme menekankan sisi sosial yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Paradigma individu mengubah seseorang tetapi tidak mengubah sekelompok orang, kita tahu bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri tetapi dalam suatu masyarakat perubahan harus dilakukan setiap saat. Paradigma sosialisme memandang masyarakat sebagai komunitas organisme sosial yang di dalamnya terdapat etika sosial yang berfungsi sebagai sarana terbaik untuk menyelesaikan segala masalah yang muncul. dalam konteks proses industrialisasi. Paradigma Pancasila memandang tidak tepat memisahkan perilaku sosial dari inti kepribadian manusia, yaitu kesadaran dan kebebasan. Pancasila dalam melihat aspek individualitas dan sosialitas manusia tampaknya mengakomodasi kedua sisi ini dalam perspektif baru, yaitu bahwa individualitas dan sosialitas tidak mungkin saling meniadakan, namun justru dalam pertemuan antara individualitas dan sosialitas inilah manusia menemukan kepenuhannya. . Pancasila memandang bahwa manusia harus menempatkan titik keseimbangan antara otonomi atau individualitas dan sosialitasnya. Keseimbangan baik dalam aspek individualitas maupun sosialitas mampu mendinamisasikan situasi ketika manusia harus aktif ketika manusia menciptakan sesuatu untuk mengembangkan diri dan orang lain.

Hakikat manusia seimbang Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkan
memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya, yaitu:
1. Nilai Keterbukaan
2. Nilai Tanggung Jawab
3. Nilai Solidaritas
4. Nilai Kepercayaan
5. Nilai Keadilan
6. Nilai Kerjasama
In reply to First post

Re: Komentar

by Muhammad Ghalib Akram -
Nama : Muhammad Ghalib Akram
NPM : 2155011010
Prodi : S1 Teknik Sipil

Pancasila sebagai filsafat jalan tengah memiliki relevansi penting sebagai penguat ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan nasional yang dibangun harus berlandaskan pada konsep dasar dan hakikat manusia seimbang khas Pancasila. Paradigma individualisme menekankan peran individu dalam konteks masyarakat, sedangkan sosialisme menekankan sisi sosial yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Paradigma individu mengubah seseorang tetapi tidak mengubah sekelompok orang, kita tahu bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri tetapi dalam suatu masyarakat perubahan harus dilakukan setiap saat. Paradigma sosialisme memandang masyarakat sebagai komunitas organisme sosial yang di dalamnya terdapat etika sosial yang berfungsi sebagai sarana terbaik untuk menyelesaikan segala masalah yang muncul. dalam konteks proses industrialisasi. Paradigma Pancasila memandang tidak tepat memisahkan perilaku sosial dari inti kepribadian manusia, yaitu kesadaran dan kebebasan. Pancasila dalam melihat aspek individualitas dan sosialitas manusia tampaknya mengakomodasi kedua sisi ini dalam perspektif baru, yaitu bahwa individualitas dan sosialitas tidak mungkin saling meniadakan, namun justru dalam pertemuan antara individualitas dan sosialitas inilah manusia menemukan kepenuhannya. . Pancasila memandang bahwa manusia harus menempatkan titik keseimbangan antara otonomi atau individualitas dan sosialitasnya. Keseimbangan baik dalam aspek individualitas maupun sosialitas mampu mendinamisasikan situasi ketika manusia harus aktif ketika manusia menciptakan sesuatu untuk mengembangkan diri dan orang lain. Secara praksis konsep manusia seimbang khas Pancasila sebagai intisari dari pemaknaan Pancasila sebagai filsafat jalan tengah melahirkan nilai nilai :

1. Nilai Keterbukaan
2. Nilai Tanggung Jawab
3. Nilai Solidaritas
4. Nilai Keadilan
5. Nilai Kerjasama