Rangkuman 4

Rangkuman 4

Jumlah balasan: 22

mahasiswa.. mari kita rancang rangkuman pertemuan ini dengan mengacu pada tujuan pembelajaran dengan menuliskannya di kolom replay

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Fajriani Nur Matin -
Nama : Fajriani Nur Matin
NPM : 1913024006

Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Kearifan lokal juga tercantum dalam Undang-undang (UU) No. 32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dimana kearifan lokal diterjemahkan sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain melindungi, dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Ciri-ciri kearifan lokal di Indonesia diantaranya:
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. Artinya, kearifan lokal mampu memilih mana budaya luar yang cocok dan masih sesuai dengan budaya asli. Ciri ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional, tapi juga adaptif terhadap perkembangan budaya.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. Kearifan lokal mampu menyatukan budaya luar dan budaya asli dalam komunitas masyarakat sehingga berpotensi menciptakan kebudayaan nasional.
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial, berarti kearifan lokal menjadi alat yang mampu menjaga agar masyarakat memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan hidupnya dan agar hubungan sosial di masyarakat tidak hilang.
5. Pemberi arah perkembangan budaya. Artinya, kearifan lokal mampu menjadi alat untuk Menjadi benteng pertahanan masyarakat dari terpaan budaya luar. Artinya, kearifan lokal mengarahkan masyarakat agar tetap berperilaku sesuai budayanya.

Adapun bebrapa contoh kearifan lokal popular di berbagai daerah di Indonesia
1. Kearifan Wayang Kulit
Cerita wayang bukan saja merupakan salah satu sumber pencarian nilai-nilai bagi kelangsungan hidup masyarakat, namun juga sebagai wahana atau alat pendidikan. Sebagai alat pendidikan, wayang menawarkan ajaran dan nilai-nilai yang tidak secara dogmatis sebagai indotrinasi. Terserah penikmat menafsirkan, menilai, dan memilih nilai-nilai itu.
Wayang merupakan wahana bagi proses sosialisasi ataupun enkulturasi. Bahkan dengan proses sosialisasi, wayang mengemban fungsi edukatif mempersiapkan anggota masyarakat agar mampu memainkan peran-peran sosial sesuai dengan pilihan hidupnya, dengan jalan mengembangkan sikap mental, menanamkan nilai-nilai dan kemampuan mengendalikan diri, dan memberikan orientasi pemahaman. Dalam hal pengajaran nilai-nilai, wayang juga berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.

2. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut. Tradisi Suran di Desa Wonosari unik dan berbeda dengan perayaan Tradisi Suran di daerah-daerah lain. Perayaan Suran tersebut berbeda, karena terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat Desa Wonosari, sehingga menjadikan masyarakat menjadi lebih baik dalam hubungan dengan Tuhan YME, kehidupan antar sesama, maupun dengan alam. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi.

3. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

4. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.

5. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Nabila Herlinawati -
Nama : Nabila Herlinawati
NPM : 1913024004

Pada pertemuan ke empat yang membahas tentang kearifan lokal populer di Indonesia , dan berdasarkan penjelasan yang di paparkan oleh kelompok 2 dan oleh Bu Berti bawasannya setiap daerah memiliki kearifan lokalnya masing-masing yang menjadi ciri khasnya dan setiap kearifan lokal tersebut mengandung nilai nilai didalamnya. Dari PPT yang dijelaskan oleh kelompok dua, ada beberapa kearifan lokal populer di Indonesia,diantaranya:
1. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali. Di Bali misalnya, Awig-Awig bahkan dianggap sakral dan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan hukum yang berlaku. Contoh penerapan Awig-Awig di Bali terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar aturan lokal, misalnya melakukan pencurian, penipuan, pemanfaatan sumber daya alam, bahkan hingga penyalahgunaan narkoba.

2. Pamali memancing ikan di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama. Akan tetapi konsep dari property right itu terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir. Kearifan lokal ini terdapat didaerah Desa Bobaneigo yang ada di Maluku Utara.

3.Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.

4. Kearifan Lokal Wayang Kulit
wayang berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.

5. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa (Nurshodiq, 2012). Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut.

6. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.

7.Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.

8. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
Bertujuan untuk menjaga kawasan hutan.

Kearifan lokal dari beberapa daerah memiliki fungsi untuk menjaga kelestarian SDAnya, misalnya larangan memancing ikan di maluku dapat bermanfaat untuk menjaga ikan yang masih kecil-kecil sehingga dapat diambil pada panen selanjutnya. kearifan lokal di kampar yaitu hutan larangan yang bermanfaat untuk menjaga kelestarian hutan. Banyak sekali kearifan lokal di Indonesia, sikap kita dalam menghadapi keberagaman kearifan lokal di Indonesia yaitu tidak langsung menerimanya tetapi harus menyaringnya dan mengambil nilai kebaikan dan nilai ilmiahnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Tina Febriani -
Tina Febriani
1913024046

A. Mengidentifikasi kearifan local di Indonesia
Kearifan lokal di Indonesia merupakan suatu hal atau tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat setempat. Makna kearifan lokal bisa terbentuk dan tercermin dari etika dan nilai-nilai luhur yang diyakini. Nilai yang tertanam dalam kearifan lokal bisa menjadi modal utama dalam membangun masyarakat tanpa merusak atau mengubah tatanan sosial yang berkaitan dengan lingkungan alam sekitar.

Adapun ciri-ciri kearifan lokal sebagai berikut:
• Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
• Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
• Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
• Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial.
• Pemberi arah perkembangan budaya.
Fungsi-fungsi kearifan lokal berikut ini:
• Sebagai pengembangan sumber daya manusia.
• Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
• Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian.
• Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.
• Sebagai makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali.

B. Kearifan local 5 provinsi di Indonesia
1. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Tradisi ini dilarang keras untuk memasuki hutan, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.
2. Pawai Dugderan
Tradisi ini berbentuk acara tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan bertujuan untuk menyatukan masyarakat Semarang yang berbeda-beda dalam penetapan puasa agar dalam penetapan yang sama.
3. Bebie
Bebie merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama yang berlaku di Muara Enim, Sumatera Selatan.
4. Kenduri Blang
Semua masyarakat yang memiliki sawah dan hendak menanam pagi, terlebih dahulu berpartisipasi untuk mengadakan acara kenduri berdasarkan perintah lembaga adat Aceh. Tradisi ini diwarnai dengan pengucapan doa-doa tertentu bertujuan agar padi yang akan disemai bebas dari penyakit dan hama sehingga tumbuh dengan baik dan lancar saat panen.
5. Ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi
Ogoh-ogoh merupakan karya seni berupa patung dalam kebudayaan Bali yang umumnya menggambarkan kepribadian bhuta kala (mahkluk alam bawah dalam kepercayaan Hindu). Bertujuan untuk menyucikan lingkungan dari roh jahat atau unsur negatif bhuta kala menjelang atau dilakukan sehari sebelum tahun baru saka (nyepi) di Bali. Jadi tradisi ini mengandung nilai religi bagi masyarakat hindu.
6. Mappalette bola
Mappalette bola merupakan kearifan lokal suku bugis, sulawesi yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antar masyarakatnya. Kearifan lokal tersebut merupakan tradisi memindahkan rumah yang melibatkan puluhan bahkan ratusan warga kampong.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Anisa Hikmawati -
Nama : Anisa Hikmawati
NPM : 1913024028
Kearifan local di Indonesia memiliki
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial
5. Pemberi arah perkembangan budaya.
Kearifan local mempunyai fungsi, diantaranya:
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam.
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, sdan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian.
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.
Tipe-tipe kearifan local
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian
6. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sesama manusia
Setiap kearifan lokal memiliki nilai nilai yang terkandung, diantaranya:
1. Wayang, kearifan lokal ini berisi gagasan-gagasan atau nilai nilai, pandangan-padangan setempat atau (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya tertuang dalam suatu prosesi atau dalam suatu pementasan pewayangan.
2. Tradisi suran, Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi.
3. Pamali memancing ikan di Maluku Utara, kearifan local ini terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir.
4. Moposad dan Moduduran di Sulawesi Selatan. Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.
5. Pahomba di Nusa Tenggara Timur/larangan mengambil hasil hutan. Pepohonan yang ada dipahomba dan disekitaran batang sungai memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan juga secara sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna untuk pelestarian air sungai.
6. Ke-kean di Sumatera Selatan berisi pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan.
7. Awig-awig di Lombok Utara, Transformasi dilakukan sebagai respon terhadap perubahan sosial, dan juga sebagai upaya untuk memperkuat kapasitasnya guna lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan hukum masyarakat adat dalam pengelolaan hutan.
8. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar, peraturan adat Rumbio adalah tidak diizinkannya menebang pohon dan melakukan kegiatan yang dapat mengganggu/merusak keberadaan segala sesuatu yang terkandung di dalam hutan larangan adat. Kearifan lokal dalam bentuk ajakan adalah menanam tanaman kehutanan di sekitar area tempat tinggal dan pemilihan tempat yang tepat dalam mendirikan rumah
9. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok, tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum.
10. Sasi dari Maluku, Sasi adalah suatu adat yang menjadi suatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Eliska Bia Kusuma Putri -
Nama: Eliska Bia Kusuma Putri
NPM 1913024018

Rangkuman
Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan
lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana.
Jadi, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang
bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana
atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu
masyarakat secara turun-temurun.

Ciri-ciri kearifan lokal yang ada di Indonesia antara lain:
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari
pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. Artinya, kearifan
lokal mampu memilih mana budaya luar yang cocok dan masih
sesuai dengan budaya asli. Ciri ini menunjukkan bahwa kearifan
lokal tidak selalu bersifat tradisional, tapi juga adaptif terhadap
perkembangan budaya.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
Kearifan lokal mampu menyatukan budaya luar dan budaya asli
dalam komunitas masyarakat sehingga berpotensi menciptakan
kebudayaan nasional.
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial, berarti kearifan lokal
menjadi alat yang mampu menjaga agar masyarakat memiliki
tanggung jawab atas keberlangsungan hidupnya dan agar hubungan
sosial di masyarakat tidak hilang.
5. Pemberi arah perkembangan budaya. Artinya, kearifan lokal mampu
menjadi alat untuk Menjadi benteng pertahanan masyarakat dari
terpaan budaya luar. Artinya, kearifan lokal mengarahkan
masyarakat agar tetap berperilaku sesuai budayanya.

Fungsi kearifan lokal antara lain:
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam.
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya
upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, sdan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur
pertanian.
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan
penyucian roh leluhur.

Tipe tipe kearifan lokal antara lain:
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan: khusus
berhubungan dengan lingkungan setempat, dicocokkan dengan
iklim dan bahan makanan pokok setempat. Contoh: sasi laut di
Maluku
. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: untuk
pencegahan dan pengobatan. Contoh: masing-masing daerah
memiliki tanaman obat tradisional dengan khasiat yang berbeda-
beda
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: untuk pemenuhan kebutuhan dan tenaga kerja. Contoh: Subak di Bali; di Maluku ada Masohi untuk membuka lahan
pertanian, dll
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan: disesuaikan
dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah tersebut
Contoh: rumah orang Eskimo: rumah yang terbuat dari gaba-gaba di
Ambon, dll.
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian: disesuaikan dengan
iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah itu.
6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia: sistem
pengetahuan lokal sebagai hasil interaksi terus menerus yang
terbangun karena kebutuhan kebutuhan di atas. Contoh: Hubungan
Pela di Maluku juga berhubungan dengan kebutuhan kebutuhan
pangan, perumahan, sistem produksi dan lain sebagainya

Macam macam kearifan lokal di Indonesia antara lain:
1. Wayang kulit
2. Tradisi Suran
3. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
4. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
5. Tembawai di Kalimantan Barat
6. Rimba Kepungan Sialang di Riau
7. Hompongan di Jambi
8. Awig Awig di Lombok Utara
9. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
10. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Dsb..
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh ade amalia chansa -
Nama : Ade Amalia Chansa
NPM : 1963024002

Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana.
Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di tengah masyarakat (Haba, 2007:11; Abdullah, 2008:7).

Ciri - ciri kearifan Lokal
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4.Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial,
5.Pemberi arah perkembangan budaya.

Fungsi Kearifan Lokal
1.Sebagai pelestarian sumber daya alam
2.Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3.Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.

Macam macam kearifan lokal
1. Kearifan Lokal Wayang Kulit
Wayang merupakan salah satu karakteristik bangsa Indonesia yang harus selalu dilestarikan agar dapat terus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. wayang juga dapat dipakai sebagai sarana pendidikan terutama pendidikan mental karena di dalamnya benyak tersirat unsur - unsur pendidikan mental dan watak.

2. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa (Nurshodiq, 2012). Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut. Tradisi Suran di Desa Wonosari unik dan berbeda dengan perayaan Tradisi Suran di daerah-daerah lain.

3. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui.

4. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian

5. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga. secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama.

6. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aldeva Ilham, Revi Syahvira, Ukhti Maisarah dan Diniya tentang Kajian Etnosains Maauwo di Danau Bakuok Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi, menunjukkan bahwa tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Rafika Dinda Febriana -
Rafika Dinda Febriana 1953024002
RANGKUMAN PERTEMUAN 4:
Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Kearifan lokal juga tercantum dalam Undang-undang (UU) No. 32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dimana kearifan lokal diterjemahkan sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain melindungi, dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Kearifan lokal tercermin dalam setiap aktivitas masyarakat seperti religi, budaya, maupun adat istiadat.
Terdapat ciri-ciri kearian lokal diantaranya, yaitu:
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. Artinya, kearifan lokal mampu memilih mana budaya luar yang cocok dan masih sesuai dengan budaya asli. Ciri ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional, tapi juga adaptif terhadap perkembangan budaya.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. Kearifan lokal mampu menyatukan budaya luar dan budaya asli dalam komunitas masyarakat sehingga berpotensi menciptakan kebudayaan nasional.
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial, berarti kearifan lokal menjadi alat yang mampu menjaga agar masyarakat memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan hidupnya dan agar hubungan sosial di masyarakat tidak hilang.
5. Pemberi arah perkembangan budaya. Artinya, kearifan lokal mampu menjadi alat untuk Menjadi benteng pertahanan masyarakat dari terpaan budaya luar. Artinya, kearifan lokal mengarahkan masyarakat agar tetap berperilaku sesuai budayanya.

Beberapa contoh kearifan lokal yang popular di Indonesia, yaitu:
Rafika Dinda Febriana 1953024002 izin menjawab, berdasarkan yang saya baca dari artikel dan penyampaian materi kelompok 2, kearifan lokal yang popular di Indoneisa beserta nilai-nilainya, yaitu:
1. wayang kulit
Wayang merupakan salah satu karakteristik bangsa Indonesia yang harus selalu dilestarikan agar dapat terus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. wayang juga dapat dipakai sebagai sarana pendidikan terutama pendidikan mental karena di dalamnya benyak tersirat unsur- unsur pendidikan mental dan watak. Untuk membangun manusia seutuhnya, pembangunan mental merupakan salah satu masalah utama. Cerita wayang bukan saja merupakan
salah satu sumber pencarian nilai-nilai bagi kelangsungan hidup masyarakat, namun juga sebagai wahana atau alat pendidikan. Sebagai alat pendidikan, wayang menawarkan ajaran dan nilai-nilai yang tidak secara dogmatis sebagai indotrinasi.
2. tradisi suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa (Nurshodiq, 2012). Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi. Kearifan lokal yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat terwujud dalam bentuk seperangkat aturan, pengetahuan, keterampilan serta tata nilai dan etika.
3. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama. nilai-nilai yang terkanddung salah satunya yaitu untuk menjaga kelestarian ikan ikan
4. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa
diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara
5. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi. nilai yang terkandung yakni pengelolaan pada suatu lahan bekas lading
6. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.
7. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan
pihak dari luar
8. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam
9. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
Kearifan lokal dalam bentuk ajakan adalah menanam tanaman kehutanan di sekitar area tempat tinggal dan pemilihan tempat yang tepat dalam mendirikan rumah
10. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.
11. Pawai Dugderan
Nilai yang terkadung didalam kearifan lokal ini yaitu nilai religi, karena tradisi pawai dugderan ini berbentuk acara tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan bertujuan untuk menyatukan masyarakat Semarang yang berbeda-beda dalam penetapan puasa agar dalam penetapan yang sama
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Widya Wafa Karimah -
Widya Wafa Karimah
1953024004
Kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-temurun. Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di tengah masyarakat (Haba, 2007:11; Abdullah, 2008:7).

Ciri - ciri kearifan Lokal
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4.Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial,
5.Pemberi arah perkembangan budaya.

Fungsi Kearifan Lokal
1.Sebagai pelestarian sumber daya alam
2.Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3.Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.

Nilai yang tertanam dalam kearifan lokal bisa menjadi modal utama dalam membangun masyarakat tanpa merusak atau mengubah tatanan sosial yang berkaitan dengan lingkungan alam sekitar. Kearifan lokal bisa dikatakan sebagai budaya unggul dari masyarakat setempat, karena nilai-nilai yang dipegang masih berhubungan erat dengan kondisi geografis dan lingkungan alam sekitar. Beragam kearifan local di berbagai daerah Indonesia. Seperti wayang kulit, dan tradisi suran di jawa, rempong damar di lampung barat, awig-awig di Lombok, hutan larangan di Kampar, sasa di Maluku, dan masih banayak lagi kearifan local lainnya di Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Nisrina Nur Azizah -
Nisrina Nur Azizah
1913024032

Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana.

Ciri-Ciri Kearifan Lokal
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial,
5. Pemberi arah perkembangan budaya

fungsi-fungsi kearifan local
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam.
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, sdan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian.
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.

Tipe-tipe kearifan local
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan: khusus berhubungan dengan lingkungan setempat, dicocokkan dengan iklim dan bahan makanan pokok setempat. Contoh: sasi laut di Maluku dan beberapa tempat lain sebagai bagian dari kearifan lokal dengan tujuan agar sumber pangan masyarakat dapat tetap terjaga
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: untuk pencegahan dan pengobatan. Contoh: masing-masing daerah memiliki tanaman obat tradisional dengan khasiat yang berbeda-beda.
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: tentu saja berkaitan dengan sistem produksi lokal yang tradisional, sebagai bagian upaya pemenuhan kebutuhan dan manajemen tenaga kerja Contoh: Subak di Bali; di Maluku ada Masohi untuk membuka lahan pertanian, dll.
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah tersebut Contoh: rumah orang Eskimo: rumah yang terbuat dari gaba-gaba di Ambon, dll.
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah itu.
6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia: sistem pengetahuan lokal sebagai hasil interaksi terus menerus yang terbangun karena kebutuhan kebutuhan di atas. Contoh: Hubungan Pela di Maluku juga berhubungan dengan kebutuhan kebutuhan pangan, perumahan, sistem produksi dan lain sebagainya

Kearifan Lokal di Indonesia

1. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan dengan larangan menebang hutan

2. Hukum Sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam.

3. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi

4. Moposad dan Moduduran di Sulawesi selatan
suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

5. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Erika Suci Amalia -
Erika Suci Amalia
1913024010
Rangkuman 14 September 2021, Pertemuan 4 materi tentang Kearifan lokal populer di Indonesia
Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Lokal artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Kekayaan budaya yang dikenal dan diaku dalam masyarakat. Kearifan lokal juga tercantum dalam Undang-undang (UU) No. 32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, kearifan lokal diterjemahkan sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain melindungi, dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Perkuliahan pada hari ini membahas tentang kearifan lokal yang ada di Indonesia.
Ciri-ciri kearifan lokal :
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4. Kearifan lokal sebagai control budaya luar
5. Pemberi arah perkembangan budaya
Fungsi Kearifan Lokal
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.
Tipe-tipe kearifan lokal :
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan: khusus berhubungan dengan lingkungan setempat, dicocokkan dengan iklim dan bahan makanan pokok setempat.
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: untuk pencegahan dan pengobatan.
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: tentu saja berkaitan dengan sistem produksi lokal yang tradisional, sebagai bagian upaya pemenuhan kebutuhan dan manajemen tenaga kerja
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah tersebut
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah itu
6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia: sistem pengetahuan lokal sebagai hasil interaksi terus menerus yang terbangun karena kebutuhan kebutuhan di atas
Kearifan lokal populer di Indonesia :
1. Kearifan lokal wayang kulit : wayang kulit yang merupakan karakteristik bangsa dimanafaatkan untuk menanamkan Pendidikan mental dan watak serta menanamkan nilai-nilai budi luhur.
2. Tradisi suran : tradi sakral yang dilakukan pada bulan-bulan tertrentu, nilai-nilai ini mengandung nialai religi yaitu hubungan dengan Tuhan, kerjasama dalam membuat hiasan serta keindahan dalam ornament-ornamen.
3. Rempon damar : Memanfaatkan lahan untuk ditanami pepohonan seperti cengkeh dan lain-lain
4. Tembawai : memanfaatkan lahan untuk ditanaami pohon durian
5. Pamali memancing ikan di maluku merupana aturan atau larangan memancing ikan dengan sembarangan.
6. Moposad dan Moduduran di Sulawesi : tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.
7. Ke-kean di sumatera selatan, menanam sesuatu berdasarkan waktu perbintangan (rasi bintang)
8. Sasi, adat menjadi pedoman masyarakat maluku dalam menjaga alam
9. Balingkea di Sulawesi Tengah : pandangan mengenai hutan menurut pendapat dari orang Toro.
10. Rimba Kepungan Sialang di Riau : pembagian hutan tanah yang juga terdiri atas 3 bagian, yaitu tanah perladangan, rimba larangan dan juga rimba kepungan sialang
11. Hompongan di Jambi : Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi.
Kearifan Lokal di Indonesia Berdasarkan Penelitian :
1. Awing-Awing di Lombok Utara : awig-awig merupakan hukum adat yang dijadikan pedoman dalam pengelolaan hutan adat di Bayan. Awig-awig mengatur 3 hal, yaitu: larangan, sanksi, dan prosesi sidang adat.
2. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar : peraturan adat Rumbio adalah tidak diizinkannya menebang pohon dan melakukan kegiatan yang dapat mengganggu/merusak keberadaan segala sesuatu yang terkandung di dalam hutan larangan adat.
3. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok : dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Arinda Marsyahda Zaniarti -
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya Arinda Marsyahda Zaniarti NPM 1913024012 izin menjawab Rangkuman 4
Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Jadi, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-temurun. Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat
yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di tengah masyarakat (Haba, 2007:11;
Abdullah, 2008:7).

Ciri-ciri kearifan lokal di Indonesia diantaranya:
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari
pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.

4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial.
5. Pemberi arah perkembangan budaya.

Fungsi Kearifan Lokal
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam.
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya
upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur
pertanian.
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya upacara ngaben dan
penyucian roh leluhur.

Tipe-Tipe Kearifan Lokal
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian
6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia

Kearifan Lokal Popular Di Indonesia
1. Kearifan Lokal Wayang Kulit
2. Kearifan Lokal Tradisi Suran

Kearifan Lokal Diberbagai Daerah Di Indonesia
1. Repong Damar di Lampung Barat
2. Tembawai di Kalimantan Barat
3. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
4. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
5. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
7. Ke-kean di Sumatera Selatan
8. Balingkea di Sulawesi Tengah
9. Rimba Kepungan Sialang di Riau
10. Hompongan di Jambi
11. Sasi dari Maluku

Kearifan lokal di berbagai daerah di Indonesia yang sudah
berdasarkan penelitian:
1. Awig Awig di Lombok Utara
2. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
3. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Catharina Anandasari -
Nama : Catharina Anandasari
NPM   : 1913024022
Kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-temurun.
Kearifan lokal di Indonesia merupakan suatu hal atau tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat setempat. Makna kearifan lokal bisa terbentuk dan tercermin dari etika dan nilai-nilai luhur yang diyakini. Nilai yang tertanam dalam kearifan lokal bisa menjadi modal utama dalam membangun masyarakat tanpa merusak atau mengubah tatanan sosial yang berkaitan dengan lingkungan alam sekitar.
Fungsi kearifan local sebagai pengembangan sumber daya manusia. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur. Sebagai makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali.
Kearifan lokal di Indonesia
  1. Kearifan Lokal Wayang Kulit merupakan salah satu karakteristik bangsa Indonesia yang harus selalu dilestarikan agar dapat terus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Wayang juga dapat dipakai sebagai sarana pendidikan terutama pendidikan mental karena di dalamnya benyak tersirat unsure - unsur pendidikan mental dan watak. Dalam hal pengajaran nilai-nilai, wayang juga berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang. Wayang sangat berfungsi dalam proses sosialisasi yang ada dalam masyarakat. Yaitu dalam proses pagelaran wayang yang berisi cerita nilai dan norma yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia.
  2. Kearifan Lokal Tradisi Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa. Tradisi Suran di Desa Wonosari unik dan berbeda dengan perayaan Tradisi Suran di daerah-daerah lain, karena terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi.
  3. Repong Damar di Lampung Barat merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas ladAng didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui.
  4. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan. Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.
  5. Moposad dan Moduduran di Sulawesi Selatan adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Inggrid Purwaningtyas -
Inggrid Purwaningtyas
1913024040

Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana.
Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di tengah masyarakat (Haba, 2007:11; Abdullah, 2008:7).

Ciri-ciri kearifan lokal:
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial
5. Pemberi arah perkembangan budaya.

Fungsi kearifan lokal:
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.

Macam-macam kearifan lokal di Indonesia:
1. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam

2. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.

3. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti
karet, damar, durian dan juga kopi.

4. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.

5. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama.

6. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan.

7. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.

8. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian

9. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Pepohonan yang ada dipahomba dan disekitaran batang sungai memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan juga secara sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna untuk pelestarian air sungai.

10. Rimba Kepungan Sialang di Riau
Para masyarakat melayu telah mengenal suatu pembagian hutan tanah yang juga terdiri atas 3 bagian, yaitu tanah perladangan, rimba larangan dan juga rimba kepungan sialang.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Rifki Muhaimin -
Saya rifki Muhaimin Syahputra NPM 1913024044 ingin menjawab


Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana.
Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di tengah masyarakat (Haba, 2007:11; Abdullah, 2008:7).
Ciri-Ciri Kearifan Lokal
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
3. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial,
4. Pemberi arah perkembangan budaya

Fungsi Kearifan Lokal
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.
Tipe-Tipe Kearifan Lokal
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan: khusus berhubungan dengan lingkungan setempat, dicocokkan dengan iklim dan bahan makanan pokok setempat.
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: untuk pencegahan dan pengobatan
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: tentu saja berkaitan dengan sistem produksi lokal yang tradisional, sebagai bagian upaya pemenuhan kebutuhan dan manajemen tenaga kerja
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah tersebut
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah itu
6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia: sistem pengetahuan lokal sebagai hasil interaksi terus menerus yang terbangun karena kebutuhan kebutuhan di atas

Kearifan Lokal Popular Di Indonesia
1. Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Jawa. Wayang kulit bukan semata merupakan sebuah pertunjukkan melainkan sebuah media yang diyakini untuk menuju roh spiritual pada dewa.

2. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya. Dan kearifan lokal tersebut terdapat di daerah Bali dan Lombok Barat.

3. oposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

4. Ke-kean di Sumatera Selatan
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan


5. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.
6. sasi
sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Rizka Fathi Aulia -
Nama : Rizka Fathi Aulia
NPM : 1953024008

Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Jadi, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-temurun.

Ciri-ciri kearifan lokal di Indonesia diantaranya:
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial,
5. Pemberi arah perkembangan budaya.

fungsi-fungsi kearifan lokal berikut ini:
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam.
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan,
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, sdan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian.
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur

Tipe tipe kearifan lokal:
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan : sasi laut di maluku
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan : pengobatan tradisional
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi : subak di bali
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan : rumah orang eskimo
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian : bahan pakaian disesuaikan daerah
6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia : hubungan pela di Maluku

Kearifan lokal popular di Indonesia
1. Kearifan lokal wayang kulit
2. Kearifan lokal tradisi suran

Kearifan lokal di berbagai daerah di Indonesia
1.Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali.
2. Pamali memancing ikan di Maluku Utara
3.Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
4. Kearifan Lokal Wayang Kulit
5. Kearifan Lokal Tradisi Suran.
6. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
7.Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
8. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Ajeng Ambar kusuma -
Pada pertemuan ke empat yang membahas tentang kearifan lokal populer di Indonesia yang telah dimpresentasikan oleh kelompok 2 yaitu dengan rangkumannya:

Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan
lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana.
Jadi, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang
bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana
atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu
masyarakat secara turun-temurun.

Ciri-ciri kearifan lokal di Indonesia diantaranya:
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. Artinya, kearifan lokal mampu memilih mana budaya luar yang cocok dan masih sesuai dengan budaya asli. Ciri ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional, tapi juga adaptif terhadap perkembangan budaya.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. Kearifan lokal mampu menyatukan budaya luar dan budaya asli dalam komunitas masyarakat sehingga berpotensi menciptakan kebudayaan nasional.
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial, berarti kearifan lokal menjadi alat yang mampu menjaga agar masyarakat memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan hidupnya dan agar hubungan sosial di masyarakat tidak hilang.
5. Pemberi arah perkembangan budaya. Artinya, kearifan lokal mampu menjadi alat untuk Menjadi benteng pertahanan masyarakat dari terpaan budaya luar. Artinya, kearifan lokal mengarahkan masyarakat agar tetap berperilaku sesuai budayanya.

1. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali. Di Bali misalnya, Awig-Awig bahkan dianggap sakral dan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan hukum yang berlaku. Contoh penerapan Awig-Awig di Bali terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar aturan lokal, misalnya melakukan pencurian, penipuan, pemanfaatan sumber daya alam, bahkan hingga penyalahgunaan narkoba.

2. Pamali memancing ikan di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama. Akan tetapi konsep dari property right itu terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir. Kearifan lokal ini terdapat didaerah Desa Bobaneigo yang ada di Maluku Utara.

3.Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.

4. Kearifan Lokal Wayang Kulit
wayang berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.

5. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa (Nurshodiq, 2012). Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut.

6. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.

7.Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.

8. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
Bertujuan untuk menjaga kawasan hutan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh berliana putri -
Nama: Berliana Putri
NPM: 1913024039

Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Kearifan lokal memiliki fungsi seperti sebagai pengembangan sumber daya manusia, sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan, sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian, sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur, sebagai makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali. Ciri - ciri kearifan Lokal
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4.Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial,
5.Pemberi arah perkembangan budaya.

Beberpa contoh kearifan lokal yang populer di daerah Indonesia ialah:
1. Repong Damar di Lampung Barat
2. Tembawai di Kalimantan Barat
3. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
4. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
5. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
7. Ke-kean di Sumatera Selatan
8. Balingkea di Sulawesi Tengah
9. Rimba Kepungan Sialang di Riau
10. Hompongan di Jambi
11. Sasi dari Maluku

Kearifan lokal dari beberapa daerah memiliki fungsi untuk menjaga kelestarian SDAnya, misalnya larangan memancing ikan di maluku dapat bermanfaat untuk menjaga ikan yang masih kecil-kecil sehingga dapat diambil pada panen selanjutnya. kearifan lokal di kampar yaitu hutan larangan yang bermanfaat untuk menjaga kelestarian hutan. Banyak sekali kearifan lokal di Indonesia, sikap kita dalam menghadapi keberagaman kearifan lokal di Indonesia yaitu tidak langsung menerimanya tetapi harus menyaringnya dan mengambil nilai kebaikan dan nilai ilmiahnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Nigita Kusuma Ningrum -
Nigita Kusuma Ningrum
1913024020

Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana.
Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di tengah masyarakat (Haba, 2007:11; Abdullah, 2008:7).

Ciri - ciri kearifan Lokal
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4.Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial,
5.Pemberi arah perkembangan budaya.

Fungsi Kearifan Lokal
1.Sebagai pelestarian sumber daya alam
2.Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3.Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.

Tipe-tipe kearifan lokal :
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan: khusus berhubungan dengan lingkungan setempat, dicocokkan dengan iklim dan bahan makanan pokok setempat.
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: untuk pencegahan dan pengobatan.
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: tentu saja berkaitan dengan sistem produksi lokal yang tradisional, sebagai bagian upaya pemenuhan kebutuhan dan manajemen tenaga kerja
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah tersebut
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah itu
6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia: sistem pengetahuan lokal sebagai hasil interaksi terus menerus yang terbangun karena kebutuhan kebutuhan di atas

Macam-Macam Kearifan Lokal Popular di Berbagai Daerah Di Indonesia
Kearifan Lokal Popular Di Indonesia
1. Kearifan Lokal Wayang Kulit
2. Kearifan Lokal Tradisi Suran

Kearifan Lokal Diberbagai Daerah Di Indonesia
1. Repong Damar di Lampung Barat
2. Tembawai di Kalimantan Barat
3. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
4. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
5. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
7. Ke-kean di Sumatera Selatan
8. Balingkea di Sulawesi Tengah
9. Rimba Kepungan Sialang di Riau
10. Hompongan di Jambi
11. Sasi dari Maluku

Kearifan lokal di berbagai daerah di Indonesia yang sudah berdasarkan penelitian:
1. Awig Awig di Lombok Utara
2. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
3. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Rima Mei Yanti -
Saya Rima Mei Yanti NPM 1913024008 izin menjawab,

Kearifan lokal di Indonesia merupakan suatu hal atau tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat setempat. Makna kearifan lokal bisa terbentuk dan tercermin dari etika dan nilai-nilai luhur yang diyakini.

Ciri-ciri :
1. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
2. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
3. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial.

Kearifan lokal yang ada diindonesia ini memiliki banyak nilai yang terkandung didalamnya, diantaranya :

1. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.
2. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.
3. Bebie
Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.
4. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.
5. Hukum Sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.
6. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.
7. Barapen
Nilai yang terkadung dalam tradisi ini adalah gotong royong, karena dalam tradisi ini terdapat kegiatan membakar makanan beramai-ramai yang kemudian disantap bersama, dalam prosesnya diperlukan waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan pembakaran, membakar hingga proses santap makanan.
8. Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat. Mereka mengenal upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak diperbolehkan eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat. Sehingga nilai yang terkandung dalam traidisi ini adalah nilai melestraikan alam.
9. Simpuk Munan/Lembo (Dayak Benuaq-Kalimantan Timur)
Simpuk Munan atau lembo bangkak merupakan hutan tanaman buah-buahan (agroforestry) yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak Benuaq di Kalimantan Timur.
10. Subak (Bali)
Salah satu teknologi tradisional pemakaian air secara efisien dalam pertanian dilakukan dengan cara Subak., menggunakan alat bagi yang terdiri dari batang pohon kelapa atau kayu tahan air lainnya. Kayu ini dibentuk sedemikian rupa dengan cekukan atau pahatan dengan kedalaman berbeda sehingga debit air yang mengalir air.
Terimakasih
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Rizky Angka Wijayanto -
Saya rizky angka wijayanto npm 1913024048 izi menjawab


Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana.
Kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah masyarakat yang dikenal, dipercayai, dan diakui sebagai elemen-elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di tengah masyarakat (Haba, 2007:11; Abdullah, 2008:7).
Ciri-Ciri Kearifan Lokal
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
3. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial,
4. Pemberi arah perkembangan budaya

Fungsi Kearifan Lokal
1. Sebagai pelestarian sumber daya alam
2. Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura Panji.
3. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
4. Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian
5. Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.
Tipe-Tipe Kearifan Lokal
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan: khusus berhubungan dengan lingkungan setempat, dicocokkan dengan iklim dan bahan makanan pokok setempat.
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: untuk pencegahan dan pengobatan
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: tentu saja berkaitan dengan sistem produksi lokal yang tradisional, sebagai bagian upaya pemenuhan kebutuhan dan manajemen tenaga kerja
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah tersebut
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian: disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah itu
6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia: sistem pengetahuan lokal sebagai hasil interaksi terus menerus yang terbangun karena kebutuhan kebutuhan di atas

Kearifan Lokal Popular Di Indonesia
1. Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Jawa. Wayang kulit bukan semata merupakan sebuah pertunjukkan melainkan sebuah media yang diyakini untuk menuju roh spiritual pada dewa.

2. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya. Dan kearifan lokal tersebut terdapat di daerah Bali dan Lombok Barat.

3. oposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

4. Ke-kean di Sumatera Selatan
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan


5. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.
6. sasi
sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Tazkya Aulia -
Tazkya Aulia Rahma
1913024036

Kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Kearifan lokal juga tercantum dalam Undang-undang (UU) No. 32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dimana kearifan lokal diterjemahkan sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain melindungi, dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Ciri-ciri kearifan lokal di Indonesia diantaranya:
1. Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
2. Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
4. Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial.
5. Pemberi arah perkembangan budaya.

Tipe-tipe kearifan local
1. Kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan
2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan
3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi
4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan
5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian
6. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sesama manusia

Contoh kearifan lokal popular di berbagai daerah di Indonesia
1. Kearifan Wayang Kulit
Cerita wayang bukan saja merupakan salah satu sumber pencarian nilai-nilai bagi kelangsungan hidup masyarakat, namun juga sebagai wahana atau alat pendidikan. Sebagai alat pendidikan, wayang menawarkan ajaran dan nilai-nilai yang tidak secara dogmatis sebagai indotrinasi. Terserah penikmat menafsirkan, menilai, dan memilih nilai-nilai itu. Wayang merupakan wahana bagi proses sosialisasi ataupun enkulturasi. Bahkan dengan proses sosialisasi, wayang mengemban fungsi edukatif mempersiapkan anggota masyarakat agar mampu memainkan peran-peran sosial sesuai dengan pilihan hidupnya, dengan jalan mengembangkan sikap mental, menanamkan nilai-nilai dan kemampuan mengendalikan diri, dan memberikan orientasi pemahaman.
2. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut. Tradisi Suran di Desa Wonosari unik dan berbeda dengan perayaan Tradisi Suran di daerah-daerah lain. Perayaan Suran tersebut berbeda, karena terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat Desa Wonosari, sehingga menjadikan masyarakat menjadi lebih baik dalam hubungan dengan Tuhan YME, kehidupan antar sesama, maupun dengan alam. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi.
3. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Rangkuman 4

oleh Annisa Defy Shafira -
Annisa Defy Shafira 1913024026
• Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya luar.
• Mampu mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
• Mampu mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
• Kearifan lokal sebagai alat kontrol sosial.
• Pemberi arah perkembangan budaya.
Fungsi-fungsi kearifan lokal berikut ini:
• Sebagai pengembangan sumber daya manusia.
• Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
• Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian.
• Sebagai makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur.
• Sebagai makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali.
kearifan lokal di indonesia
Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.
Pamali memancing ikan di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama.
Akan tetapi konsep dari property right itu terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir. Kearifan lokal ini terdapat didaerah Desa Bobaneigo yang ada di Maluku Utara.
toko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.
Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.
Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.